Anda di halaman 1dari 12

Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

BAB I
PENDAHULUAN

I. 1 Latar Belakang
Kata petroleum berasal dari Bahasa Yunani “petrus” atau “petro” yang
berarti batuan dan oleum atau oleus yang berarti minyak. Minyak bumi
memiliki arti cairan cokelat kehitaman kental yang tersusun secara kompleks
oleh beberapa senyawa hidrokarbon. Minyak dan gas bumi memegang
peranan penting dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk bahan bakar
transportasi, kegiatan industri, dan kegiatan rumah tangga. Selama kegiatan
eksplorasi berlangsung akan diperoleh data seismik, data log sumur, dan data
geologi. Penggunaan data log bertujuan untuk menentukan zona serta
memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu reservoir melalui
interpretasi log.
Log merupakan gambaran terhadap kedalaman dari suatu perangkat kurva
yang mewakili parameter – parameter yang diukur secara terus menerus di
dalam suatu sumur (Schlumberger, 1986). Data log dilakukan secara
kualitatif dan kuantitatif. Laporan kali ini akan membahas mengenai
interpretasi log secara kuantitatif. Interpretasi log secara kuantitatif bertujuan
untuk menentukan saturasi air, porositas efektif, resistivitas air, dan volume
moving hydrocarbon. Di dalam industri jasa survei eksplorasi Minyak dan
Gas Bumi, terdapat berbagai macam jenis pengukuran log sesuai dengan
prinsip kerja dan fungsinya. Jenis-jenis pengukuran log utama adalah Log
Gamma Ray, Log Spontaneous Potential, Log Resistivitas, Log Densitas, Log
Neutron, Log Sonik, dan Log Kaliper.

I. 2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari acara praktikum ini agar praktikan mampu
menganalisis serta menentukan porositas efektif, resistivitas air, saturasi air,
dan volume moving hydrocarbon.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

BAB II
METODE

II. 1 Langkah Pengerjaan


Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan analisis log
kuantitatif sebagai berikut:
A. Interpretasi dengan metode quick look log.
1. Log Gamma Ray
Log ini digunakan untuk menentukan lapisan batuan yang
bersifat permeable dan impermeable. Batuan permeable memiliki
nilai gamma ray yang lebih rendah, sedangkan lapisan batuan
impermeable memiliki nilai gamma ray lebih tinggi. GRlog
ditentukan dengan cara berikut:
Vshale = (GRlog – GRmin) / (GRmax – GRmin)
(nilai Vshale dianggap = 0,5)

2. Log Densitas dan Log Neutron


Kegunaannya untuk mengetahui indikasi lapisan pembawa
hidrokarbon. Terdapat crossover antara log densitas dan log neutron
pada lapisan pembawa hidrokarbon. Cirinya berupa nilai log
densitas yang rendah dan log neutron yang tinggi.
3. Log Resistivitas
Kegunaan log ini untuk mengetahui jenis fluida pada batuan.
Resistivitas suatu batuan tergantung dari fluida pada batuan tersebut.
Sebuah batuan yang mengandung air akan memiliki resistivitas
rendah.

B. Analisis litologi.
a. Batupasir
- Dalam menentukan litologi batupasir dengan nilai log gamma
ray. Batupasir memiliki nilai gamma ray yang lebih rendah
daripada GR Log.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

b. Serpih
- Dalam menentukan serpih, digunakan nilai log gamma ray.
Serpih memiliki nilai gamma ray yang rendah lebih tinggi
daripada GRlog.
c. Batubara
- Nilai gamma ray rendah
- Densitas batubara rendah
- Nilai pada log neutron yang tinggi
d. Batugamping
- Nilai gamma ray rendah
- Densitas tinggi
- Nilai pada log neutron rendah
C. Menentukan jenis fluida berdasarkan log resistivitas beserta log densitas
dan log neutron.
D. Menentukan zona prospek yang ditandai oleh adanya fluida minyak
ataupun gas.
E. Menentukan mid point, GR, LLD, RHOB, NPHI, MSFL, GRmax, dan
GRmin terlebih dahulu.
F. Melakukan perhitungan nilai t, di mana persamaan rumusnya:
Wmud 2,54 × DHole 2,54 × Dsonde
t = × −
8,345 2 2
G. Mengeplotkan nilai CFGR dengan chart GR-1.
H. Menghitung nilai GR yang terkoreksi dengan rumus:
GRcorr = GR x CFGR
GRmax corr = GR x CFGR
GRmin corr = GR x CFGR
I. Menghitung volume serpih dengan rumus:
Vshale = (GRcorr – GRmin corr) / (GRmax corr – GRmin corr)
J. Mengeplotkan nilai porositas densitas pada chart Por-5 dan menghitung
dengan rumus:
ρma − ρb
∅D =
ρma − ρf
Untuk formasi lempungan, gunakan rumus:
Nama: Tyas Indah Pakarti
NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

(∅D − (∅Dsh × Vsh))


∅D =
100
K. Menentukan nilai CFncorr dengan chart Por-14c.
L. Menghitung ΦNcorr dengan rumus:
∅Ncorr = (NPHI × 100) + CFncorr
M. Mengeplotkan porositas neutron dengan chart Por-13b.
N. Menghitung porositas neutron terkoreksi dengan rumus:
(∅N − (∅Nsh × Vsh))
∅Nc =
100
O. Menghitung porositas efektif gas dengan rumus:

∅Dc2 + ∅Nc2
∅e =
2
P. Mengeplotkan nilai LDDcorr dengan chart Rcorr-2b. Hitung terlebih
dahulu LLD/Rm, kemudian plotkan pada chart. Tarik garis ke kiri
hingga pada sumbu Y dan bacalah nilai RLLDcorr/RLLD. Kalikan nilai
RLLDcorr dengan LLD.
Q. Menentukan nilai Rt dan Rxo, di mana Rt sama dengan RLDDcorr dan
Rxo sama dengan MSFL.
R. Menghitung gradien thermal (GT) dengan rumus:
Tmax − Tsurface
GT =
Dmax
S. Menentukan interval midpoint, Rt, LLD, dan LLDcorr zona jenuh air.
T. Menghitung suhu formasi pada interval midpoint zona jenuh air dengan
rumus:
Tf = (GT x Depth) + Tsurface
U. Menghitung RMF dengan rumus:
(Tsurface + 6,67)
RMF = RMF@Ts ×
(Tf + 6.67)
V. Mengeplotkan nilai Rti dengan metode pickettplot, di mana pengeplotan
dengan porositas efektif.
W. Menghitung Rwi:
Rti x ∅2
Rw =
a

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

X. Menghitung Sw:
1
Rt
Sw =
Vsh
Vsh(1 − 2 ) ∅e
+
Rsh a Rwi
Y. Menghitung Sxo:
1
Rxo
Sxo =
Vsh
Vsh(1 − ) ∅e
2 +
Rsh a Rmf
Z. Menghitung Sh:
Sh = 1 − Sw
AA. Menghitung Shr:
Shr = 1 − Sxo
AB. Menghitung IMH:
Sw
IMH =
Sxo

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

BAB III
PEMBAHASAN

III. 1. Interpretasi Litologi

Analisis litologi data utama yang digunakan adalah data log Gamma
Ray serta dibantu oleh log resistivitas dan log density – neutron.

GR Line ditentukan dengan rumus,

GRlog − GRmin
V�ℎ��� =
GRmax − GRmin

GRlog − 0,8 cm
0,5 =
3,3 − 0,8 cm

GR log = 2,05 cm.

Litologi yang didapat dari penarikan litologi menggunakan log-log


tersebut antara lain: Sandstone, Shale, dan Limestone.

 Sandstone

Nilai gamma ray kurang dari 2,05 cm atau berada pada kiri garis GR.
Nilai log gamma ray yang rendah tersebut dikarenakan bebas dari
kandungan serpih. Litologi ini berada pada kedalaman:

 440 m – 445 m

 480 m – 481 m

 502 m – 503 m

 512 m – 513 m

 535 m – 542 m

 567 m – 573 m

 612 m – 625 m

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

 630 m – 639 m

 667 m – 680 m

 685 m – 690 m

 697 m – 707 m

 777 m – 795 m

 Beberapa menjadi sisipan dan perselingan

 Shale

Litologi Shale ditunjukkan dengan refleksi kurva GR ke kanan dari


batas garis. Beberapa nilai kedalamannya adalah :

 413 m – 440 m

 445 m – 480 m

 481 m – 507 m

 520 m – 535 m

 543 m – 567 m

 573 m – 610 m

 645 m – 663 m

 707 m – 715 m

 720 m – 745 m

 750 m – 763 m

 Beberapa menjadi perselingan dan sisipan.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

III. 2. Interpretasi Kandungan Fluida

Interpretasi kandungan fluida diketahui berdasarkan log resistivitas,


log densitas, serta log neutron. Berdasarkan interpretasi, ditemukan minyak.

Gambar 3.1 Bentuk dan Gabungan Log dalam Menunukkan Kontak Fluida

 Minyak (Oil)

Minyak diindikasikan pada kurva log resistivitas relatif tinggi karena


minyak lebih sulit menghantarkan listrik daripada air. Pada log densitas
dan log neutron biasanya menunjukkan crossover. Berada pada kedalaman :

 614 m – 623 m

 693 m – 703 m

 Air (Water)

Fluida ini didapat dari nilai crossover relatif berimpit, dan pembacaan
log resistivitas rendah, karena sifat dari air dapat menghantarkan listrik.
Pada kurva neutron juga menunjukkan kandungan unsur hidrogen relatif
sedang. Fluida ini ditemukan pada kedalaman :
Nama: Tyas Indah Pakarti
NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

 483 m – 484 m

 515 m – 517 m

 518 m – 520 m

 570 m – 572 m

 643 m – 645 m

 670 m – 680 m

 685 m – 690 m

 715 m – 720 m

 745 m – 753 m

 765 m – 767 m

 773 m – 777 m

 785 m – 795 m

 797 m – 803 m

 Gas (Gas)

Gas didapat pada log resistivitas relatif tinggi hingga sangat tinggi
serta kurva densitas rendah. Gas ditemukan pada kedalaman: 440 m – 445
m.

III. 3. Tabel Perhitungan Analisis Petrofisika


Perhitungan analisis ini digunakan untuk menentukan nilai
resistivitas air, porositas efektif, saturasi air, dan volume moving
hydrocarbon. Berdasarkan hasil perhitungan, didapatkan hasil seperti yang
tertera pada tabel berikut:

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

Tabel 3.1 Tabel perhitungan petrofisika

Berdasarkan hasil perhitungan tabel tersebut, didapatkan hasil berupa


porositas efektif, saturasi air, resistivitas air, dan index movement hydrocarbon.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

Pada reservoar ini, porositas efektif yang didapatkan sebesar 0.1310, 0.1621, dan
0.1354. Dari hasil porositas efektif, maka dapat ditentukan nilai Sw dan Sxo.
Saturasi air yang didapatkan sebesar 0.3256, 0.5412, dan 0.3819; sedangkan untuk
saturasi hidrokarbonnya, didapatkan sebesar 0.6744, 0.4588, dan 0.6184.

Hasil perhitungan saturasi zona invasi pada reservoar ini sebesar 0.4737,
0.7333, dan 0.4622. Hasil ini nantinya akan digunakan untuk menghitung Index
Movement Hydrocarbon (IMH). Hasil IMH yang didapat sebesar 0.6873, 0.7380,
dan 0.8262, di mana semua nilainya kurang dari 1. Itu berarti kandungan
hidrokarbon pada reservoar ini dapat bergerak dan pada midpoint pertama,
akumulasi hidrokarbon temasuk komersial karena nilainya kurang dari 0,7.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2021

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis kuantitatif 2 log sumur 1, didapatkan hasil


berupa:
 Berdasarkan analisis data log, didapatkan 2 jenis litologi yaitu sandstone,
dan shale.
 Fluida yang dikandung pada sumur GMB-RM ini didominasi minyak dan
air, serta terdapat gas.
 Saturasi air yang didapatkan sebesar 0.3256, 0.5412, dan 0.3819;
sedangkan untuk saturasi hidrokarbonnya, didapatkan sebesar 0.6744,
0.4588, dan 0.6184.
 IMH yang didapat sebesar 0.6873, 0.7380, dan 0.8262, yang mana
kandungan hidrokarbon pada reservoar ini dapat bergerak dan pada
midpoint pertama, akumulasi hidrokarbon temasuk komersial karena
nilainya kurang dari 0,7.

Nama: Tyas Indah Pakarti


NIM: 111.180.028
Plug: 2

Anda mungkin juga menyukai