Anda di halaman 1dari 6

ACARA 7

ANALISIS LOG KUANTITATIF

Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya energi terpenting di dunia. Industri minyak
dan gas di Indonesia pun mengalami perkembangan yang sangat maju daritahun ke
tahun untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri akan bahan bakar yang semakin
meningkat. Sektor minyak dan gas bumi merupakan penghasil devisa terbesar yang
merupakan tulang punggung pembangunan nasional, oleh sebab itu perlu upaya- upaya
konkrit untuk terus meningkatkan devisa negara melalui sektor minyak dan gas bumi
tersebut dengan mengoptimalkan peningkatan produksi dan mengembangkan lapangan
lapangan baru. Mengingat pentingnya peran minyak dan gas bumi bagi kelangsungan
hidup manusia, maka perlu dilakukan estimasi cadangan hidrokarbonyang akurat pada
setiap reservoir yang ada seperti analisa properti reservoir (porositas, permeabilitas,
saturasi, resistivitas, penyebaran batuan reservoir, dan kandungan hidrokarbon) dengan
menggunakan data sumur yang bisa didapat dengan pekerjaan logging.

Pada analisa kuantitatif, lebih ditujukan untuk mengetahui parameter-parameter fisik


batuan reservoar yang telah terindikasi dari analisa kualitatif. Parameter tersebut berupa
porositas efektif, saturasi air, dan permeabilitas.Evaluasi secara kuantitatif membutuhkan
beberapa data log, yang utamanya berupa Log Gamma Ray, Log Resistivitas, Log
Densitas, Log Neutron, dan Log Sonik. Pada mulanya, analisa secara kuantitatif
dilakukan dengan menghitung volume serpih (shale), yang merupakan jumlah kandungan
serpih pada batuan reservoar. Karena serpih memiliki porositas non-efektif, maka akan
mempengaruhi hasil pengukuran log Porositas/Neutron, dan menyebabkan nilai
porositasnya menjadi lebih tinggi. Oleh karenanya, perhitungan volume serpih dilakukan
sebagai koreksi pada porositas total sehingga dapat diperoleh porositas efektif batuan
reservoar.Perhitungan volume serpih (Vsh) dapat dilakukan secara linear berdasarkan
Log Gamma Ray.

Well logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan dengan
menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur untuk evaluasi formasi
dan identifikasi ciri-ciri batuan di bawah permukaan. Tujuan dari well logging adalah
untuk mendapatkan informasi litologi, pengukuran porositas, pengukuran resistivitas,
permeabilitas dan kejenuhan hidrokarbon. Metode well logging merupakan suatu metode
yang dapat memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara kualitatif dan
kuantitatif adanya hidrokarbon.

Log gamma ray (GR) merupakan salah satuaplikasi dari log radioaktif. Prinsip dasar
loggamma ray yaitu melakukan pengukuran tingkat radioaktivitas alami bumi.
Loggamma ray berfungsi untuk mendeskripsikan suatu batuan yang berpotensi sebagai
reservoir atau tidak serta memisahkan batuan permeable dan shale yang impermeabel.
Unsur radioaktif. Log Resistivitas (Resistivity log) Log Resistivitas digunakan untuk
mengukur tahanan batuan formasi besertaisinya, yangmana tahanan ini tergantung pada
porositasefektif, salinitas air formasi, dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan
Log resistivitas digunakan untuk mengukurresistivitas batuan yang dibor serta dipakai
untuk mengidentifikasi zona - zona yang mengandung hidrokarbon

Perhitungan kuantatif

Vshale
Perhitugan Vshale didapatkan dari data log gamma ray, dengan rumus sebagai berikut :
(𝑮𝑹−𝑮𝒓𝒄𝒍𝒆𝒂𝒏)
Vsh = ( )
(𝑮𝑹𝑺𝑯𝑨𝑳𝑬−𝑮𝑹𝒄𝒍𝒆𝒂𝒏)

Keterangan :
Vsh : Volume shale (%)\
Grclean : Nilai GR sand terendah
GRShale : Nilai GR shale tertinggi
GR : Nilai GR setiap interval

CONTOH :
(15−8) 7
Vsh = ( )= = 4,9%
(150−8) 142
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

NILAI GR DIDAPATKAN DARI


SETIAP INTERVAL PADA KOLOM
DATA LOG GAMMA RAY

10 : 150 = 15
MAKA NILAI GR ADALAH 15

NILAI GR TERKECIL (8)

Type equation here.

NILAI GR TERTINGGI (150)


Porositas
Porositas merupakan perbandingan antara volume rongga pori dengan volume total
pada batuan, porositas sendiri terdiri dari dua yaitu porositas total dan porositas efektif
Porositas yang terbaca di Log
Neutron (NPHI) 0,6 – 0 (kenaikan ρb : densitas Bluk (gr/cc)
0,06 setiap intervalnya) nilainya dibaca dari log densitas
(nilai terendah pada setiap
reservoir)
1950 2950

2050 2250 2450 2650 2840


2150 2350 2550 2750

ρb : nilai yang diambil pada


titik terendah ρb direservoir gas
terdapat dengan nilai 2370 :
1000 = 2,37

GAS

NPHI : nilai yang diambil


pada titik terendah NPHI
direservoir gas terdapat dengan
nilai 0,02
Porositas total merupakan perbandingan antara volume pori-pori terhadap volume
total batuan terhadap volume total batuan
𝜌𝑚𝑎−𝜌𝑏
Φd = 𝜌𝑚𝑎−𝜌𝑓

Φn = Porositas neutron ((1.02 x NPHI) + 0.0425)


keterangan :
Φd : porositas densitas (%)
ρma : densitas matriks batuan (2,65gr/cc untuk sandstone)
ρb : densitas Bluk (gr/cc) nilainya dibaca dari log densitas
ρf : densitas fluida (0.65gr/cc untuk gas, 0,81 gr/cc untuk minyak, dan 1 gr/cc untuk
air)
NPHI : Porositas yang terbaca di Log Neutron

CONTOH :
Keterdapatan reservoar pada kedalam 2700-2750 terindikasi gas dengan nilai porositas
total dan efektif sebagai berikut :
Porositas total

Φd = 𝜌𝑚𝑎−𝜌𝑏 =
2,65−2,37 0,28
𝜌𝑚𝑎−𝜌𝑓 2,65−0,65
= 2 =0,14

Φn = Porositas neutron ((1.02 x 0,02) + 0.0425) = 0,0629

Porositas efektif
porositas efektif merupakan perbandingan antara volume pori-pori yang saling
berhubungan terhadap volume total batuan.
- Untuk lapisan yang mengandung minyak
𝛷𝑑𝑐−𝛷𝑛𝑐
Φe =
2
- Untuk lapisan yang mengandung gas

2
Φ e= √
𝛷𝑑𝑐 −𝛷𝑛𝑐2
2

NOTE : Untuk lapisan yang mengandung braine/water/air formasi

Tidak dihitung untuk porositas efektifnya jika terinterpretasikan reservoarnya sebagai


braine/water/air formasi

CONTOH PERHITUNGAN POROSITAS EFEKTIF (GAS) :

2 2 2
Φ e= √
𝛷𝑑𝑐 −𝛷𝑛𝑐2 =√2,37 −0,02 =
2 2

√5,617 −0,0004 = √5,616 = √2,8083=1,675


2 2

Hasil analisa log kuantitatif mempunyai tujuan untuk menghitung Vshale, porositas, dan
porositas efektif, pada suatu batuan reservoir yang mengandung hidrokarbon. Ketiga
parameter ini sangat penting dalam estimasi cadangan hidrokarbon yang ada pada
reservoir tersebut. Berdasarkan perhitungan kuantitatif terhadap log maka diperoleh hasil,
Vshale 4,9%, . Keterdapatan reservoar dengan kedalam 2700-2750ft dengan indikasi gas
memiliki nilai porositas total sebesar 0,14 dan porositas efektif sebesar 1,675

apabila diintegrasikan dengan ketiga parameternya, yaitu; Vshale, porositas, dan


porositas efektif dapat ditarik penjelasan yaitu sebagai zona yang memiliki potensi
sebagai zona hidrokarbon, dengan memiliki nilai porositas yang relatif cenderung tinggi,
sedangkan nilai kejenuhan airnya kecil sehingga memiliki permeabilitas yang cukup.
Oleh karena itu, agar terpenuhi sebagai petroleum system yang efektif dan efesien, maka
diperlukan nilai porositas yang tinggi dan juga nilai permeabilitas yang tinggi juga

Anda mungkin juga menyukai