Anda di halaman 1dari 13

NAMA : JHINGGA ALFA R

NIM : 2015310012
KELAS : 3A

WELL LOGGING

I.1 PENGERTIAN WIRELINE LOGGING


Log merupakan suatu grafik kedalaman/waktu dari suatu set data yang menunjukkan
parameter diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur pemboran (Harsono,
1997). Prinsip dasar wireline log adalah mengukur parameter sifat-sifat fisik dari suatu
formasi pada setiap kedalaman secara kontinyu dari sumur pemboran. Adapun sifat-sifat
fisik yang diukur adalah potensial listrik batuan/kelistrikan, tahanan jenis batuan,
radioaktivitas, kecepatan rambat gelombang elastis, kerapatan formasi (densitas), dan
kemiringan lapisan batuan, serta kekompakan formasi yang kesemuanya tercermin dari
lubang bor.
Well Logging dapat dilakukan dengan dua cara dan bertahap yaitu:
1. Openhole Logging
Openhole logging ini merupakan kegiatan logging yang dilakukan pada sumur/lubang bor
yang belum dilakukan pemasangan casing. Pada umumnya pada tahap ini semua jenis log
dapat dilakukan.
2. Casedhole Logging
Casedhole logging merupakan kegiatan logging yang dilakukan pada Sumur/ lubang
bor yang sudah dilakukan pemasangan casing. Pada tahapan ini hanya log tertentu yang
dapat dilakukan antara lain adalah log Gamma ray, Caliper, NMR, dan CBL.
Secara kualitatif dengan data sifat-sifat fisik tersebut kita dapat menentukan jenis litologi
dan jenis fluida pada formasi yang tertembus sumur. Sedangkan secara kuantitatif dapat
memberikan data-data untuk menentukan ketebalan, porositas, permeabilitas, kejenuhan
fluida, dan densitas hidrokarbon.
Gambar 6. Skematik diagram dari pengaturan wireline

I.2 MACAM-MACAM LOG RADIOAKTIF


A. Log Gamma Ray (GR)
Log Gamma Ray merupakan suatu kurva dimana kurva tersebut menunjukkan besaran
intensitas radioaktif yang ada dalam formasi.Log ini bekerja dengan merekam radiasi sinar
gamma alamiah batuan, sehingga berguna untuk mendeteksi / mengevaluasi endapan-
endapan mineral radioaktif seperti Potasium (K), Thorium (Th), atau bijih Uranium (U).
Pada batuan sedimen unsur-unsur radioaktif banyak terkonsentrasi dalam serpih dan
lempung, sehingga besar kecilnya intensitas radioaktif akan menunjukkan ada tidaknya
mineral-mineral lempung. Batuan yang mempunyai kandungan lempung tinggi akan
mempunyai konsentrasi radioaktif yang tinggi, sehingga nilai gamma ray-nya juga tinggi,
dengan defleksi kurva kekanan. Unsur radioaktif yang utama adalah potassium yang
umumnya ditemukan pada illite. Pada lapisan permeabel yang bersih, kurva log GR akan
menunjukkan intensitas radioaktif yang sangat rendah, kecuali bila lapisan tersebut
mengandung mineral-mineral tertentu yang bersifat radioaktif, atau lapisan yang
mengandung air asin yang mengandung garam-garam potassium yang terlarutkan. Unsur-
unsur radioaktif banyak terkandung dalam lapisan serpih, sehingga log GR sangat berguna
untuk menentukan besar kecilnya kandungan serpih atau lempung. Dengan menarik garis
Gamma Ray yang mempunyai harga minimum dan garis Gamma Ray maksimum pada
suatu penampang log, maka kurva tersebut merupakan indikasi adanya lapisan serpih.
Gamma Ray log dinyatakan dalam API Units (GAPI). Kurva GR biasanya ditampilkan
dalam kolom pertama, bersama kurva SP dan Kaliper dengan skala dari kiri kekanan 0
100 atau 0150 GAPI.Log GR merupakan log yang sangat bagus untuk menentukan
permeabilitas suatu batuan karena mampu memisahkan dengan baik antara lapisan serpih
dari lapisan permeabel. Kegunaan log GR ini antara lain adalah untuk menentukan
kandungan serpih (Vsh), kandungan lempung, menentukan lapisan permeabel, evaluasi
mineral bijih yang radioaktif, evaluasi lapisan mineral tidak radioaktif, dan korelasi antar
sumur.

B. Log Densitas
Log densitas merupakan kurva yang menunjukkan besarnya densitas (bulk density) dari
batuan yang ditembus lubang bor dengan satuan gram / cm3. Prinsip dasar dari log ini
adalah menembakkan sinar gamma kedalam formasi, dimana sinar gamma ini dapat
dianggap sebagai partikel yang bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Banyaknya
energi sinar gamma yang hilang menunjukkan densitas elektron di dalam formasi, dimana
densitas elektron merupakan indikasi dari densitas formasi. Bulk density ( b) merupakan
indikator yang penting untuk menghitung porositas bila dikombinasikan dengan kurva log
densitas ini akan menunjukkan besarnya kerapatan medium beserta isinya. Selain itu
apabila log densitas dikombinasikan dengan Log netron, maka akan dapat dipakai untuk
memperkirakan kandungan hidrokarbon atau fluida yang terdapat di dalam formasi,
menentukan besarnya densitas hidrokarbon ( h) dan membantu dalam evaluasi lapisan
shaly. Pada lapisan yang mengandung hidrokarbon, kurva densitas akan cenderung
mempunyai defleksi ke kiri (densitas total (Rhob) makin kecil), sedangkan defleksi log
netron ke kanan. Pada batuan yang sangat kompak, dimana per satuan volume (cc)
seluruhnya atau hampir seluruhnya terdiri dari matrik batuan porositasnya adalah
mendekati atau nol. Dengan demikian batuan yang mempunyai densitas paling besar,
dimana porositas ( ) adalah nol, dan ini disebut sebagai densitas matrik ( ma). Pada
batuan homogen dengan porositas tertentu, jika mengandung air asin akan mempunyai
densitas lebih rendah dibanding dengan batuan yang seluruhnya terdiri dari matrik. Untuk
yang mengandung minyak, densitas batuan lebih rendah daripada yang mengandung air
asin, sebab densitas air asin lebih besar daripada minyak. Pada batuan homogen yang
mengandung fluida gas, densitas batuan lebih rendah lagi daripada yang berisi minyak.
Sedangkan yang mengandung batubara, mempunyai densitas paling rendah diatara jenis
batuan yang mengandung fluida. Gambaran variasi harga densitas dari beberapa lapangan
minyak dan gas bumi dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Harga-harga pada tabel 3.1 besifat tidak mutlak tergantung dari karakteristik batuan
setempat, dan untuk meyakinkan adanya zona-zona air asin, minyak, dan gas masih perlu
ditunjang dengan data-data lain seperti kurva SP, resistivitas, dan
kurva neutron. Terkecuali lapisan batubara yang mempunyai harga densitas yang
khas yaitu sangat rendah,
Tabel 1.Variasi harga densitas batuan dengan kandungan fluida tertentu dari beberapa
lapangan minyak bumi (Harsono, 1997)

Kandungan Densitas
Batuan Fluida (gram/ cc)

Shale - 2,20 2,50

Lapisan clean Air asin 2,25 2,45

Lapisan clean Minyak 2,20 2,35

Lapisan clean Gas 2,00 2,25

Lapisan batubara - 1,60 1,90

Gambar 14.Respon log densitas terhadap batuan(Malcolm Rider, 2002)

C. Log Neutron
Prinsip dasar dari log neutron adalah mendeteksi kandungan atom hidrogen yang
terdapat dalam formasi batuan dengan menembakan atom neutron ke formasi dengan
energi yang tinggi. Neutron adalah suatu partikel listrik netral yang mempunyai massa
hampir sama dengan atom hidrogen. Partikel-partikel neutron memancar menembus
formasi dan bertumbukan dengan material formasi, akibat dari tumbukan tersebut neutron
akan kehilangan energi. Energi yang hilang saat benturan dengan atom di dalam formasi
batuan disebut sebagai porositas formasi ( N). Hilangnya energi paling besar bila neutron
bertumbukan dengan sesuatu yang mempunyai massa sama atau hampir sama, contohnya
atom hidrogen. Dengan demikian besarnya energi neutron yang hilang hampir semuanya
tergantung banyaknya jumlah atom hidrogen dalam formasi.
Gambar 15.Respon Log Neutron(Malcolm Rider, 2002)

Kandungan air akan memperbesar harga porositas neutron. Jika pori-pori didominasi
oleh minyak dan air harga porositas neutron kecil. Apabila formasi terisi oleh gas,
maka nilai log netron kecil mendekati batuan sangat kompak (2 6%), karena
konsentrasi atom hidrogen pada gas lebih kecil daripada minyak dan air. Batuan
yang kompak dimana porositas mendekati nol akan menurunkan harga neutron.
Lapisan serpih mempunyai porositas besar antara 3050% dalam kurva log, tetapi
permeabilitas mendekati nol. Pengaruh serpih dalam lapisan permeabel akan
memperbesar harga porositas neutron. Kandungan air asin atau air tawar dalam
batuan akan memperbesar harga porositas neutron. Kurva log neutron ini tidak dapat
untuk korelasi karena tidak mewakili litologi suatu batuan. Log neutron dalam
perekamannya langsung menunjukkan porositas batuan dengan menggunakan
standar matrik batugamping. Untuk batuan selain batugamping, harga porositasnya
dinyatakan dalam porositas neutron atau porositas formasi ( ). Untuk mendapatkan
harga porositas sebenarnya harus digunakan gabungan kurva log yang lain seperti
log densitas ( D).

Kombinasi Log Densitas (RHOB) dan Log Neutron (NPHI)


Berdasarkan sifat sifat defleksi kurva dan maka dapat memberikan keuntungan
tersendiri pada lapisan lapisan yang mengandung hidrokarbon. Pada lapisan
hidrokarbon, kurva densitas akan cenderung mempunyai defleksi ke kiri (makin
kecil harga nya), sedangkan pada log neutron, harga porositasnya akan cenderung
makin ke kanan (makin kecil harga nya), dan pada lapisan shale kedua jenis kurva
akan memperlihatkan gejala yang sebaliknya. Dengan demikian, pada lapisan
hidrokarbon akan terjadi separasi antara kedua kurva, dimana separasi disebut
positif, sebaliknya pada lapisan shale terjadi separasi negative.

Gambar 16. Log penentu jenis litologi (Bateman, 1985)

I.3 INTERPRETASI MASING-MASING LOG


Dari hasil interpretasi data Wireline Log, dapat disimpulkan
bahwa pada formasi ini didominasi oleh lapisan batupasir, batulempung, dan
juga batu gamping ,batuan beku sebagaibasement. Interpretasi dari masing-masing
komposite sebagai berikut :
1. Limestone
Litologi ini terdapat pada komposit log PT-3 dengan kedalaman4570 4580 m maka
ketebalannya sekitar 10 m, pada data log WPT- 6kedalaman 4400- 4440, jadi
litologi tersebut mempunyai ketebalan sekitar 40 m pada log WPT- 6, pada PTD -7
terdapat pada kedalaman 4500 4520 dengan ketebalan 20 m, pada PT-2 terdapat
pada kedalaman 4380 4410 dengan ketebalan 30 m Litologi batuan ini dicirikan
dengan datalog berupa harga Gamma Ray yang rendah yaitu sekitar 35 API, hal
inikarena pada lapisan ini mempunyai kandungan radioaktif yang cukuprendah. Pada
Logresistivity , harga yang ditunjukkan cukup tinggi. Dan pada Log Neutron (NPHI)
menunjukkan harga yang cukup rendah danpada Log Density (RHOB)
menunjukkan harga yang cukup tinggi yaitu>2.71 API, oleh karena itu batuan ini
mempunyai porositas yang baik. Sedangkan pada kombinasi data log neutron dan
data log densitasditemukan adanya separasi yang mengindikasikan kehadiran fluida
didalam batuan ini, sehingga dapat disimpulkan kemungkinan pada batuanini tidak
terdapat fluida.

2. Shale
Pada PT-3 shale terdapat pada kedalaman 4370 4700 feet.Litologi batuan ini
dicirikan dengan data log Gamma Ray yang tinggi yaitusekitar 80 gAPI, hal ini
karena pada lapisan ini mempunyai kandunganradioaktif yang sangat tinggi. Pada
Logresistivity harga yang ditunjukkanrendah, hal ini karena terjadi sparasi tahanan
jenis yang negatif. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yang tinggi dan
pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan
inimempunyai porositas yang sangat kecil (impermeable).Pada litologi shale yang
kedua yaitu terletak pada WPT-6kedalaman 4300 4370 feet, jadi litologi ini
mempunyai ketebalansebesar 70 feet. Dari data log dicirikan dengan nilai log
Gamma Ray yang cukup tinggi yaitu sekitar 70 gAPI. Pada Log resistivity , harga
yangditunjukkan rendah. Pada Log Neutron (NPHI) menunjukkan harga yangtinggi
dan pada Log Density (RHOB) menunjukkan harga yang rendah,oleh karena itu
batuan ini mempunyai porositas yang sangat kecil(impermeable). Lapisan shale pada
data log ini hanya bersifat sebagailapisan non reservoir atau pada lapisan 4300
4370 bisa bersifat CapRock dari batuan reservoir seperti batupasir dan adanya
kandungan hidrokarbon yang ada. Lapisan shale yang relatif tipis pada data log ini
ledisebabkan sifat pengendapan shale yang dipengaruhi proses diagenesispada
batuan yang telah berproses sangat lama dan terendapkan padaformasi ini sebagai
sisipan dimana lapisan utamanya berupa batupasir yang nantinya mempunyai nilai
ekonomis sebagai batuan reservoir karenadidukung nilai permeabilitas dan porositas
yang dapat dijadikan perkiraanadanya hidrokarbon Source.

3.Sandstone
Berdasarkan data log PT-3, litologi ini terdapat di kedalaman 4030 4030 feet.
Litologi ini dicirikan dengan data log Gamma Ray Yang rendah yaitu sekitar 40 - 60
gAPI, hal ini karena pada lapisan ini hampir tidak mempunyai kandungan radioaktif
atau dapat dikatakan mempunyaiintensitas radioaktif yang sangat rendah. Dari hasil
log neutron (NPHI)yang menunjukan angka yang besar maka dapat diketahui bahwa
batuanini memiliki porositas yang besar. Dan dengan melihat dari Log
Density (RHOB) maka dapat diketahui pula bahwa batuan ini memiliki
densitasyang rendah yang dimungkinkan berasal dari jumlah porositas yang banyak,
oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang baik(permeable).Pada lapisan
batupasir sangat jarang terjadi runtuhan dindingakrena disebabkan nilai
permeabilitasnya sangat besar sehingga tekananLog pada sumur dinding tidak terlalu
signifikan. Pada tekanan lapisan inizona pemboran harus melakukan casing hal ini
dilakukan agar tekanangas dan bor tidaka menganggu kerentanan dinding sehingga
perlu dijagabesaran tekanan formasi untuk menjaga agar tidak terjadinya blow up.
Untuk lebih menentukan apakah zona pemboran ini bersifatekonomis maka
dioverlay dengan data-data seismik untuk melihat mainstructure serta sebaran batuan
reservoir yang ada dengan melihatamplitudo anomali yang terbentuk pada seismik
tersebut untuk melihatnilai amplitudo yang terbentuk pada zono reservoir. Dari
analisis hasil interpretasi fluida masing - masing logsebagai berikut :
1. Zona Prospek Minyak
Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah,terlihat defleksi menjauhi
shale base line. Hal inimengindikasikan bahwa daerah dengan kurva yang
mendekati minimum kemungkinan merupakan lapisan reservoir. Lapisan
reservoir adalah lapisan permeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya
harga sinar gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yang rendah.
Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitasyang semakin
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada zona initerdapat kandungan fluida.
Zona prospek minyak bumi memilikiresistivitas yang sangat tinggi. Jika kurva
LLD menunjukkanbentuk defleksi yang lebih besar daripada kurva
RHOB,makazona tersebut dianggap sebagai zona minyak bumi
Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resisitivitas) yangmemperlihatkan sinar
gamma bernilai rendah dan resistivitasbernilai tinggi maka kemungkinan terdapat
kandungan sand pada formasi tersebut. Berdasarkan litologinya yaitu sand ,dapat
diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospekhidrokarbon, sebab minyak
dan gas selalu bertumpuk dibebatuan pasir (sand).
Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron(NPHI) dapat
mendeteksi adanya kandungan hidrokarbon atauair di suatu formasi. Kedua
kurva ini memperlihatkan bentukan kolom separasi (+) cross over yang kecil, hal
ini menandakan jenis fluida adalah minyak. Terlihat pada kurva RHOB
bentukangaris mengarah pada pengurangan porositasnya (semakin kekanan) dan
penambahan densitas (semakin ke kiri). Sedangkan kurva log NPHI
memperlihatkan hal yg sebaliknya,dimana terlihat kurva mengarah pada
pertambahanporositasnya (semakin ke kiri). Maka berdasarkan pengamatan pada
data log didapatkan zona prospek minyak berada pada :
Komposit log 1 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu gamping
dengan kedalaman kedalaman 4585 danpada lapisan batu pasir kedalaman
4630. Karena padakedalaman 4585 ft, nilai densitasnya (RHOB) mengalami
penurunan yang tajam dan konstan sampai padakedalaman 4630 ft, dengan
nilai porositas (NPHI) yang rendah, serta berada pada daerah interval
Komposit log 2 zona prospek minyak pada lapisan batupasir kedalaman 4445
Komposit log 3 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu pasir
kedalama, 4370 dan pada lapisan batugamping kedalaman 4560
Komposit log 4 zona prospek minyak berada pada lapisanbatu gamping
kedalaman 439 dan 4440
2. Zona Prospek Gas
Zona prospek gas memiliki ciri-ciri yang menyerupai minyakpada beberapa kurva
log. Namun harus dibedakan secara lebih telitilagi perbedaan dari keduanya di setiap
kurva log. Di bawah inipenjelasan dari zona prospek gas berdasarkan hasil
interpretasi data wireline log.
Pada kurva GR terlihat bahwa sinar gamma-nya rendah, jauh dari shale base line.
Hal ini mengindikasikan bahwa daerahdengan kurva yang mendekati minimum
kemungkinanmerupakan lapisan reservoir. Lapisan reservoir adalah
lapisanpermeabel yang biasanya ditunjukkan oleh rendahnya hargasinar
gamma Ray yang menunjukkan kandungan serpih yangrendah.
Kurva resistivitas (LLD dan LLS) menunjukkan nilai resistivitasyang semakin
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pada zona initerdapat kandungan fluida.
Berdasarkan dua kurva tersebut (GR dan Resisitivitas) yangmemperlihatkan sinar
gamma bernilai rendah dan resistivitasbernilai tinggi maka kemungkinan terdapat
kandungan sand pada formasi tersebut. Berdasarkan litologinya yaitu sand ,dapat
diketahui bahwa zona ini merupakan zona prospekhidrokarbon, sebab minyak
dan gas selalu bertumpuk dibebatuan pasir (sand)
Kurva log porositas yaitu log densitas (RHOB) dan log neutron(NPHI) dengan
harga resistivitas yang tinggi maka zona itumerupakan zona gas. Kedua kurva ini
memperlihatkanbentukan kolom separasi (+) cross over yang besar (membentuk
seperti butterfly effect ), hal ini menandakan jenisfluida adalah gas. Zona gas
juga ditandai dengan hargaporositas neutron yang jauh lebih kecil dari harga
porositasdensitas, sehingga akan menunjukkan adanya separasi yanglebih
besar.Maka berdasarkan pengamatan pada data logdidapatkan zona prospek gas
berada pada :
Komposit log 1 zona prospek gas berada pada lapisanbatu pasir kedalaman
4500, karena nilai densitasnya(RHOB) tiba-tiba turun dengan harga
yang berubah-ubah sampai pada kedalaman 4500 ft. Harga porositaspada
interval ini tidak terlalu tinggi serta berada padalapisan permeabel, sedangkan
untuk harga LLd nya tinggi dengan keadaan NPHI dan RHOB membentuk
separasi yang cukup lebar

3. ZonaSaline Water
Zona saline water pada data wireline log dapat dikenali dari logresistivitasnya
(kurva LLD dan kurva LLS). Log ini digunakan untukmendeterminasi zona
hidrokarbon dan zona air. Zona air akan menunjukkan harga tahanan jenis formasi
yang lebih rendah daripadazona minyak. Dari log resistivitas yang diberikan terlihat
bahwadefleksinya melurus, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa zona
inimerupakan zona saline water. Bila defleksinya membelok(resistivitasnya semakin
membesar) maka merupakan fresh water. Selain itu zona air juga dapat dikenali bila
tidak menunjukkanadanya separasi antara kurva log densitas (RHOB) dengan kurva
logneutron (NPHI). Kurva densitas (RHOB) lapisan tersebut berada disebelah kanan
kurva neutron. Saline water menunjukkan harga kurvaNPHI dan RHOB yang
kecil.Maka berdasarkan pengamatan pada data log didapatkan zona prospek gas
berada pada :
Hasil Korelasi Masing - masing Komposit Log
Hasil korelasi dari masing masing komposit log diatas adalahkorelasi tentang
lingkungan pengendapan. Berikut lingkunganpengendapan dari masing masing
komposit logLingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada
data log PT-3 kedalaman 4000- 4100, WP-6 kedalaman 4000-4200,PTD 7
kedalaman 4000- 4050, PT 2 kedalaman 4000 4020 dari hasilpembacaan Log
Gamma Ray dan kandungan litologi yang adamenunjukan bahwasanya lingkungan
pengendapan yang ditunjukkan oleh
intepretasi data log berada pada lingkungan pengendapan delta plain. Halini terlihat
dari log Gamma ray yang ada menunjukan bentuk seperti funnelshapped dimana
bentuknya coarsening upward dimana adanyaperselingan antara shale dan sandstone.
Pengaruh gelombang padalingkungan pengendapan ini sangat tinggi. Endapan yang
ada merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau bay fill deposit, dimana
endapannyameliputi distributary mouth bar. hal ini terlihat dari bentuk gamma
rayyang funnel shaped atau berbentuk corong yang menunjukkanpengkasaran keatas
yang merupakan kebalikan dari bentuk bell. Kurvayang terbentuk
cenderung agak tajam atau melengkung yaitu bentukkurva yang funnel yang dapat
menunjukkan sedimen yang tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian chanel
dengan kontak yang tajam.Funnel shaped mewakili peristiwa transgresi yaitu
keneikan muka air laut,Hal ini dapat di asosiasikan dengan susunan litologi pada
lingkunganpengendapan tersebut. Selain itu juga terlihat litologinya pasir
yangdominan serta terdapat sisipan lempung. Hal ini dapat dijelaskan
padalingkungan ini memiliki energi kecepatang yang tinggi dalam
sistempengendapan delta. Sedimen ini, umumnya tersusun atas pasir
yangdiendapkan melalui proses fluvial dan merupakan tempat
terakumulasinyasedimen yang ditranspor oleh distributary channel dan diantara
mouth bar akan tersendapkan sedimen berukuran halusBerdasarkan interpretasi dari
nilai Log Gamma Ray yang relatif stabil danberbentuk Cylindrical yang berarti
tingkat radioaktifnya sedang. Makasetealah dikorelasikan masing masing log
didapat data log PT-3 padakedalaman 4100 - 4270, WP-6 kedalaman 4200 - 4290,
PTD 7kedalaman 4050- 4440, PT 2 kedalaman 4020 - 4380 . Dari log yang
adaintepretasi delta pada lingkungan pengendapan data log diatas adalah Upper
Delta Plain dimana bagian delta yang terletak diatas area tidal ataulaut, Endapanya
secara umum terdiri dari Endapan distributary channel yang berpindah dan Endapan
Lacustrine delta fill. Berdasarkan intepretasi struktur serta litologi yang ada
lingkungan pengendapan log initermasuk Endapan distributary channel yang
berpindah dimanamerupakan endapan braided atau meandering. Hal ini didasarkan
padalitologi yang cenderung menghalus keatas. Struktur sedimen yang
umumdijumpai adalah struktur cross bedding , ripple cross stratification, scour and
fill dan lensa lempung. Selain itu endapan ini ditandai dengan adanyabidang erosi
pada bagian dasar urutan lingkungan.Lingkungan pengendapan pada masing masing
komposit ini beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4270- 4480, WP-
6kedalaman 4290 -4400, PTD 7 kedalaman 4190- 4440, PT 2 kedalaman4230
4380 . Dari hasil pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada
menunjukan bahwasanya lingkungan pengendapan yangditunjukkan oleh intepretasi
data log dan korelasi log berada padalingkungan pengendapan delta plain. Hal ini
terlihat dari log Gamma rayyang ada menunjukan bentuk seperti bell shapped
dimana bentuknya finning upward dimana adanya Profil berbentukbell menunjukkan
penghalusan ke arah atas, kemungkinan akibat pengisian channel atau channel fills.
Pengamatan membuktikan bahwa besar butir pada setiaplevel cenderung sama,
namun jumlahnya memperlihatkan gradasi menujuberbutir halus dengan lempung
yang bersifat radioaktif makin banyak keatas. Pengaruh gelombang pada lingkungan
pengendapan ini sangattinggi. Berdasarkan interpretasi GR kemungkinan
lingkunganpengendapanya berada pada daerah abisal dimana litologi yang
palingdominan adalah lempung sehingga akumulasi sedimennya terendapkanpada
daerah abisal.Lingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini
beradapada data log data log PT-3 pada kedalaman 4480-4620, WP-6kedalaman
4400 -4580, PTD 7 kedalaman 4440- 4510, PT 2 kedalaman4380 4570. Dari
hasil pembacaan Log Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan
bahwasanya lingkungan pengendapan yang ditunjukkan oleh intepretasi data log
berada pada lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma ray
yang adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana
bentuknya coarseningupward dimana adanya perselingan antara shale dan
sandstone.Pengaruh gelombang pada lingkungan pengendapan ini sangat
tinggi.Dimana litologi yang terdapat pada interval kedalaman ini adalah
perselingan antara shale dan sandstone dan juga limestone. Lingkungan
pengendapan ini mempunyai kecepatan arus paling kecil, dangkal, tidakberelief, dan
proses akumulasi sedimen berjalan lambat. Endapan yangterbentuk merupakan
endapan yang berukuran lanau sampai lempungyang dominan dengan demikian
endapan secara khusus terdapat pada daerah shallow marine.
Dilihat dari bentuk kurva gammaray yangberbentuk funnel shaped. atau berbentuk
corong yang menunjukkanpengkasaran keatas yang merupakan kebalikan dari
bentuk bell. Kurva yang terbentuk cenderung agak tajam atau
melengkung yaitu bentukkurva yang funnel yang dapat menunjukkan sedimen yang
tebal danhomogen yang dibatasi oleh pengisian chanel dengan kontak yang
tajamLingkungan pengendapan pada masing masing komposit ini beradapada data
log data log PT-3 pada kedalaman 4620-4700, WP-6kedalaman 4580 -4790, PTD
7 kedalaman 4510- 4530, PT 2 kedalaman4570 4650. Dari hasil pembacaan Log
Gamma Ray dan kandunganlitologi yang ada menunjukan bahwasanya lingkungan
pengendapan yangditunjukkan oleh intepretasi data log berada pada
lingkunganpengendapan delta plain. Hal ini terlihat dari log Gamma ray yang
adamenunjukan bentuk seperti funnel shapped dimana bentuknya coarseningupward
dimana adanya perselingan antara shale dan sandstone. Dimanalitologi yang paling
dominan adalah lempung. Pengaruh gelombang padalingkungan pengendapan ini
sangat tinggi. Endapan yang ada merupakantermasuk endapan pengisi teluk atau
bay fill deposit, maka kemungkinanlingkungan pengendapannya berada pada fasies
Sub marine. Dilihat daribentuk kurva gammaray yang berbentuk funnel shaped. atau
berbentuk corong yang menunjukkan pengkasaran keatas yang merupakankebalikan
dari bentuk bell. Kurva yang terbentuk cenderung agak
tajamatau melengkung yaitu bentuk kurva yang funnel yang dapatmenunjukkan
sedimen yang tebal dan homogen yang dibatasi olehpengisian chanel dengan kontak
yang tajam.

I.4 INTERPRETASI KUALITATIF


Interpretasi secara kualitatif bertujuan untuk identifikasi lapisan batuan
cadangan, lapisan hidrokarbon, serta perkiraaan jenis hidrokarbon. Untuk suatu
interpretasi yang baik, maka harus dilakukan dengan cara menggabungkan beberapa
log. Untuk mengidentifikasi litologi, maka dapat dilakukan interpretasi dari log GR
atau log SP. Apabila defleksi kurva GRnya ke kiri atau minimum, kemungkinan
litologinya menunjukkan batupasir, batugamping atau batubara, sedangkan untuk
litologi shale atau organic shale, maka defleksi kurva GRnya ke kanan atau
maksimum.Batugamping mempunyai porositas yang kecil, sehingga pembacaan nya
besar, dan harga nya kecil, sedangkan untuk litologi batubara menunjukkan
pembacaan sebaliknya. Untuk membedakan jenis fluida yang terdapat di dalam
formasi, air,minyak atau gas, ditentukan dengan melihat log resistivitas dan
gabungan log Densitas-Neutron. Zona hidrokarbon ditunjukkan oleh adanya separasi
antara harga tahanan jenis zona terinvasi (Rxo) dengan harga resistivitassebenarnya
formasi pada zona tidak terinvasi (Rt). Separasi tersebut dapat positif atau negatif
tergantung pada harga Rmf/Rw > 1, harga perbandingan Rxo dengan Rt akan
maksimum dan hampir sama dengan harga Rmf/Rw di dalam zona air. Nilai Rxo/Rt
yang lebih rendah dari harga maksimum menunjukkan adanya hidrokarbon dalam
formasi.Pada lubang bor keterangan harga Rmf lebih kecil daripada Rw (Rmf/Rw
kecil), zona hidrokarbon ditunjukkan harga Rxo/Rt lebih kecil dari satu. Untuk
membedakan gas atau minyak yang terdapat di dalam formasi dapat dilihat pada
gabungan log neutron- densitas. Zona gas ditandai dengan harga porositas neutron
yang jauh lebih kecil dari harga porositas densitas, sehingga akan ditunjukkan oleh
separasi kurva log neutron- densitas yang lebih besar. Dalam zona minyak, kurva
neutron atau kurva densitas membentuk separasi positif yang lebih sempit daripada
zona gas (dalam formasi bersih).
Gambar 19. Well Log Response Chart (Pertamina, 2000)

Anda mungkin juga menyukai