Anda di halaman 1dari 8

Nama : Dewin Ahmad Badawi

NIM : 1404107010044
Jurusan : Teknik Kebumian
Program Studi : Teknik Geofisika

Gambar 1. Log Responses

Keterangan:
Pada gambar di atas, ditunjukkan respon dari log-log terhadap litologi
yang ada di sekitar lubang bor yang merupakan tempat dilakukannya logging.
Logging adalah merekam properti parameter fisik, akustik, dan elektrik dari
formasi batuan yang ada pada sumur. Biasanya logging dilakukan untuk
mengukur radioaktif (log gamma ray, log neutron, log densitas), properti elektrik
(log spontaneous potential, log resistivitas) dan properti akustik (log sonik). Ada
juga log yang digunakan untuk mengukur properti dari sumur bor yaitu log
kaliper. Logging perlu dilakukan karena dapat mengetahui atau interpretasi
batuan/keberadaan reservoir, kandungan fluida dari tiap kedalaman, penyebaran
vertikal dan lateral reservoir, yang akan berguna untuk penghitungan kandungan
hidrokarbon.
Untuk menentukan adanya hidrokarbon pada suatu reservoir, dapat
ditentukan dengan menggunakan logging, dimana terdapat 4 log utama yang
digunakan yaitu log gamma ray, log resistivitas, log densitas dan log neutron

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 1


seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Pada gambar ini juga ditunjukkan
respon dari log kaliper terhadap lubang bor. Terdapat 9 litologi yang ditunjukkan
pada Gambar 1 yaitu shale, sandstone, limestone, dolomite, silt, clay, anhydrite,
salt dan basement. Batuserpih (shale) merupakan salah satu batuan sedimen yang
impermeable dan berguna sebagai batuan penutup (seal rock) pada sistem
petroleum. Batupasir (sandstone) merupakan salah satu batuan sedimen klastik
yang memiliki porositas dan permeabilitas yang besar, dan berguna sebagai
batuan reservoir (reservoir rock) pada sistem petroleum. Porositas yang ada pada
batupasir merupakan porositas primer, maksudnya yaitu porositas yang terbentuk
ketika batuan tersebut mengalami proses sedimentasi dan litifikasi. Batugamping
(limestone) merupakan salah satu batuan sedimen non klastik yang mengandung
mineral kalsit (CaCo3), dan berguna untuk reservoir pada sistem petroleum.
Porositas yang ada pada batugamping adalah porositas sekunder, maksudnya yaitu
porositas yang terbentuk ketika batuan tersebut sudah terbentuk terlebih dahulu.
Penjelasan respon dari log-log yang ditunjukkan pada Gambar 1 akan terfokus
pada shale dan sandstone, karena kedua batuan ini sangat berperan pada sistem
petroleum, yang dapat mengindikasikan adanya hidrokarbon.
Adapun penjelasan mengenai respon dari log-log yang ditunjukkan pada
Gambar 1 adalah sebagai berikut.

1. Log Gamma Ray


Log gamma ray adalah metode untuk mengukur radiasi sinar gamma yang
dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di
sepanjang lubang bor. Sumber radioaktif batuan berasal dari Uranium (U),
Thorium (Th) dan Potassium (K). Ketiga unsur tersebut memancarkan sinar alpha,
sinar beta, dan sinar gamma. Interpretasi dari log gamma ray dapat digunakan
untuk menetukan zona reservoir dan non reservoir. Satuan dari log gamma ray
yaitu API (American Petroleum Institute). Respon log gamma ray terhadap
litologi di sekitar lubang bor ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Respon Log Gamma Ray

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 2


Keterangan respon log gamma ray terhadap kondisi di sekitar lubang bor
yang ditunjukkan pada Gambar 2 dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Respon Log Gamma Ray


Lithologi Respon Log Gamma Ray
Nilai log gamma ray pada shale yaitu tinggi, karena kandungan
Shale
dari radioaktif pada shale yaitu tinggi.
Nilai log gamma ray pada sandstone yaitu rendah, karena
Sandstone
kandungan dari radioaktif pada sandstone yaitu rendah.
Limestone Nilai log gamma ray pada limestone yaitu rendah.
Dolomite Nilai log gamma ray pada dolomite yaitu rendah.
Nilai log gamma ray pada silt yaitu lebih tinggi dari pada
Silt
sandstone dan lebih rendah dari pada shale.
Nilai log gamma ray pada clay yaitu tinggi, sama dengan nilai
Clay
log gamma ray pada shale.
Anhydrite Nilai log gamma ray pada anhydrite yaitu sangat rendah.
Salt Nilai log gamma ray pada anhydrite yaitu rendah.
Basement Nilai log gamma ray pada basement yaitu rendah.
Gas 0
Oil 0
Water 0

Hasil dari interpretasi log gamma ray didapatkan batuan reservoir yaitu sandstone
dan batuan penutup yaitu shale. Nilai log gamma ray akan rendah pada batuan
reservoir dan akan tinggi pada batuan penutup. Batuan reservoir berguna untuk
menampung hidrokarbon yang bermigrasi dari batuan sumber (source rock),
sedangkan batuan penutup yang berada di atas batuan reservoir berguna untuk
menghalangi hidrokarbon supaya tidak naik ke ke permukaan.

2. Log Densitas dan Log Neutron


Log densitas merupakan suatu tipe log porositas yang mengukur densitas
elektron (bulk density) suatu formasi. Dalam evaluasi  sumur log densitas berguna
untuk menentukan porositas, identifikasi litologi, identifikasi adanya kandungan
gas dan menderteminasi densitas hidrokarbon. Log densitas umumnya diplot
dalam skala linear bulk density dengan satuan gr/cm2. Log densitas biasanya
dipasangkan dengan log neutron yang berguna untuk menentukan gas, minyak
dan air yang ada pada sekitar lubang bor serta kontaknya (gas water contact dan
oil water contact). Sedangkan log neutron adalah log yang digunakan untuk
mengukur indeks hidrogen yang terdapat pada formasi batuan. Semakin berpori
batuan maka semakin banyak kandungan hidrogen dan semakin tinggi indeks

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 3


hidrogen. Sehingga, batuan yang banyak mengandung hidrogen dapat ditafsirkan
memiliki porositas yang tinggi. Satuan dari log neutron yaitu v/v. Respon log
densitas dan log neutron terhadap lubang bor ditunjukkan pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Respon Log Densitas dan Neutron

Keterangan respon log densitas terhadap kondisi di sekitar lubang bor


yang ditunjukkan pada Gambar 3 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut, dimana
RHOB adalah log densitas.

Tabel 2. Respon Log Densitas


Lithologi Respon Log Densitas
Nilai log densitas pada shale yaitu tinggi, karena shale
memiliki densitas yang besar dikarenakan shale adalah batuan
Shale yang keras. Akan tetapi, nilai log densitas pada shale yang
ditunjukkan pada Gambar 3 yaitu rendah. Hal ini disebakan
karena adanya washout yang terjadi.
Nilai log densitas pada sandstone yang ditunjukkan pada
Gambar 3 yaitu lebih tinggi dari pada shale, akan tetapi
sebenarnya nilai log densitas dari sandstone lebih kecil dari
Sandstone pada shale, karena sandstone memiliki densitas yang lebih kecil
dari shale. Jika dilihat dari nilai porositas, sandstone memiliki
porositas yang lebih besar dari pada shale. Densitas akan
berbanding terbalik dengan porositas.
Nilai log densitas dari limestone yaitu lebih tinggi dari pada
Limestone
sandstone.
Nilai log densitas dari dolomite yaitu lebih tinggi dari pada
Dolomite
limestone.
Silt Nilai log densitas dari dolomite yaitu lebih tinggi dari pada

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 4


dolomite.
Nilai log densitas pada clay yaitu tinggi, karena clay memiliki
densitas yang besar. Akan tetapi, nilai log densitas pada clay
Clay
yang ditunjukkan pada Gambar 3 yaitu rendah. Hal ini
disebakan karena adanya washout yang terjadi.
Nilai log densitas dari dolomite yaitu sangat tinggi, karena
Anhydrite
anhydrite memiliki densitas yang tinggi.
Nilai log densitas dari salt yaitu sangat rendah, karena salt
Salt
memiliki densitas yang sangat rendah juga.
Nilai log densitas dari basement yaitu sangat tinggi dan sama
Basement
dengan anhydrite.
Gas memiliki nilai densitas yang lebih kecil dibandingkan
dengan minyak dan air, sehingga formasi yang mengandung
gas akan memiliki nilai densitas yang lebih kecil dibandingkan
Gas dengan formasi yang mengandung miyak dan air. Pada Gambar
3 ditunjukkan bahwa nilai log densitas pada sandstone yang
mengandung gas lebih kecil dari pada sandstone yang
mengandung minyak atau air.
Minyak memiliki densitas yang lebih besar dari pada gas, akan
tetapi memiliki densitas yang lebih kecil dari pada air. Pada
Gambar 2 ditunjukkan bahwa nilai densitas dari sandstone
Oil
yang mengandung minyak lebih besar dari pada sandstone
yang mengandung gas, akan tetapi lebih kecil dari pada
sandstone yang mengandung air.
Air memiliki densitas yang lebih besar dari pada gas dan
minyak, sehingga pada Gambar 3 menunjukkan bahwa densitas
Water
sandstone yang mengandung air lebih besar dari pada
sandstone yang mengandung minyak atau gas.

Keterangan respon log neutron terhadap kondisi di sekitar lubang bor yang
ditunjukkan pada Gambar 3 dapat dilihat pada Tabel 3 berikut, dimana NHPI
adalah log neutron.

Tabel 3. Respon Log Neutron


Lithologi Respon Log Neutron

Shale Nilai log neutron pada shale yaitu sangat tinggi.


Sandstone Nilai log neutron pada shale yaitu rendah.
Limestone Nilai log neutron pada shale yaitu lebih tinggi dari sandstone.
Nilai log neutron pada dolomite yaitu lebih tinggi dari
Dolomite
limestone.
Silt Nilai log neutron pada silt yaitu lebih rendah dari sandstone.
Clay Nilai log neutron pada clay yaitu sangat tinggi.
Anhydrite Nilai log neutron pada anhydrite sangat rendah.

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 5


Salt Nilai log neutron pada salt yaitu sangat rendah.
Basement Nilai log neutron pada basement sangat rendah.
Nilai log neutron dari sandstone yang mengandung gas lebih
Gas
kecil dari pada sandstone yang mengandung minyak atau air.
Nilai log neutron dari sandstone yang mengandung minyak
Oil lebih besar dari pada sandstone yang mengandung gas, akan
tetapi lebih kecil dari pada sandstone yang mengandung air.
Nilai log neutron dari sandstone yang mengandung air lebih
Water
besarl dari pada sandstone yang mengandung gas atau minyak.

Untuk menginterpretasikan atau membedakan antara gas, miyak dan air


berdasarkan kombinasi dari log densitas dan log neutron yaitu ditunjukkan oleh
Gambar 4 berikut.

Gambar 4. Cara membedakan antara gas, minyak dan air pada kombinasi log
densitas dan log neutron.

Pada Gambar 4 terlihat bahwa gas sandstone yang mengandung gas memiliki nilai
log densitas dan nilai log neuron yang lebih rendah dari pada sandstone yang
mengandung minyak atau air. Sehingga apabila cross over atau separasi antara log
densitas dan log neutron besar, maka diinterpretasikan di sana terdapat gas.
Sandstone yang mengandung minyak memiliki nilai log densitas dan nilai log
neutron yang lebih besar dari pada sandstone yang mengandung gas, akan tetapi
mempunyai nilai log densitas dan nilai log neutron yang lebih kecil dari pada
sandstone yang mengandung air. Apabila separasi dari log densitas dan log
neutron lebih kecil dari separasi yang menunjukkan adanya gas, maka di sana
dapat diinterpretasikan adanya minyak. Sandstone yang mengandung air
mempunyai nilai log desnitas dan log neutron yang lebih besar dari pada
sandstone yang mengandung gas atau minyak, sehingga apabila separasi yang
menunjukkan adanya minyak semakin kecil, maka di sana dapat diinterpretasikan
adanya air. Pada analisa ini juga dapat diketahui gas oil contact dan oli water
contact seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 6


3. Log Resistivitas
Log resistivitas merupakan log yang digunakan untuk menentukan
permeabilitas dan fluida di dalam pori batuan. Satuan dari log resistivitas adalah
ohm meter. Respon dari log resistivitas terhadap kondisi lubang bor ditunjukkan
oleh Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Respon Log Resistivitas

Pada Gambar 4 ditunjukkan adanya 3 nilai log resistivitas, yaitu LLD yang
merupakan nilai log resistivitas pada invaded zone, LLS yang merupakan nilai log
resistivitas pada transition zone dan MSFL yang merupakan nilai log resistivitas
pada flushed zone. Jadi perlakukan log resistivitas terhadap ketiga zone ini yaitu
berbeda-beda. Pada keterangan respon log ini hanya akan dijelaskan pada litologi
shale dan sandstone. Pada Gambar 5 ditunjukkan bahwa nilai dari log resistivitas,
LLD, LLD dan MSFL yaitu rendah. Kemudian nilai dari log resistivitas terhadap
sandstone yaitu nilai log resistivitas LLD yaitu rendah dan nilai resistivitas LLS
dan MSFL yaitu besar. Hal ini dikarenakan perbedaan dari nilai resistivitas dari
flushed zone dan transition zone dengan uninvaded zone. Apabila menemukan
respon log seperti ini, maka dapat diinterpretasikan di sana adalah zona yang
permeabel seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Pada gambar tersebut terlihat
bahwa nilai resistivitas dari zona yang mengandung gas lebih besar dari pada zona
yang mengandung minyak atau air. Nilai resistivitas dari zona yang mengandung
minyak lebih kecil dari pada zona yang mengandung gas tetapi lebih besar dari
pada zona yang mengandung air. Nilai resistivitas zona yang mengandung air
lebih kecil dari pada zona yang mengandung gas dan minyak. Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa zona yang mengandung gas memiliki permeabilitas yang
lebih kecil dari pada zona yang mengandung minyak dan air.

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 7


Gambar 6. Zona Permeabel

4. Log Kaliper
Log caliper mengukur diameter lubang bor dan bentuknya. Normalnya
log caliper membaca berdasarkan mata bor (lebih besar atau lebih kecil) dan
merekam keadaan lubang setelah dibor. Aplikasi dari log caliper yaitu
mengevaluasi lingkungan lubang bor untuk pengukuran logging, mengidentifikasi
mudcake, yang mana bukti dari permeabilitas formasi dan mengestimasi volume
lubang untuk mendeterminasi kebutuhan volume semen (cementation). Respon
dari log kaliper terhadap kondisi lubang bor ditunjukkan pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Respon Log Kaliper

Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai log kaliper akan mengalami kenaikan
yang sangat pesat ketika menemui washout. Nilai log kaliper yang bagus yaitu
nilai log kaliper yang tidak mengalami perubahan yang sangat pesat.

Tugas Mata Kuliah Analisa Data Well Log 8

Anda mungkin juga menyukai