NIM : 1404107010044
Jurusan : Teknik Kebumian
Program Studi : Teknik Geofisika
Keterangan:
Pada gambar di atas, ditunjukkan respon dari log-log terhadap litologi
yang ada di sekitar lubang bor yang merupakan tempat dilakukannya logging.
Logging adalah merekam properti parameter fisik, akustik, dan elektrik dari
formasi batuan yang ada pada sumur. Biasanya logging dilakukan untuk
mengukur radioaktif (log gamma ray, log neutron, log densitas), properti elektrik
(log spontaneous potential, log resistivitas) dan properti akustik (log sonik). Ada
juga log yang digunakan untuk mengukur properti dari sumur bor yaitu log
kaliper. Logging perlu dilakukan karena dapat mengetahui atau interpretasi
batuan/keberadaan reservoir, kandungan fluida dari tiap kedalaman, penyebaran
vertikal dan lateral reservoir, yang akan berguna untuk penghitungan kandungan
hidrokarbon.
Untuk menentukan adanya hidrokarbon pada suatu reservoir, dapat
ditentukan dengan menggunakan logging, dimana terdapat 4 log utama yang
digunakan yaitu log gamma ray, log resistivitas, log densitas dan log neutron
Hasil dari interpretasi log gamma ray didapatkan batuan reservoir yaitu sandstone
dan batuan penutup yaitu shale. Nilai log gamma ray akan rendah pada batuan
reservoir dan akan tinggi pada batuan penutup. Batuan reservoir berguna untuk
menampung hidrokarbon yang bermigrasi dari batuan sumber (source rock),
sedangkan batuan penutup yang berada di atas batuan reservoir berguna untuk
menghalangi hidrokarbon supaya tidak naik ke ke permukaan.
Keterangan respon log neutron terhadap kondisi di sekitar lubang bor yang
ditunjukkan pada Gambar 3 dapat dilihat pada Tabel 3 berikut, dimana NHPI
adalah log neutron.
Gambar 4. Cara membedakan antara gas, minyak dan air pada kombinasi log
densitas dan log neutron.
Pada Gambar 4 terlihat bahwa gas sandstone yang mengandung gas memiliki nilai
log densitas dan nilai log neuron yang lebih rendah dari pada sandstone yang
mengandung minyak atau air. Sehingga apabila cross over atau separasi antara log
densitas dan log neutron besar, maka diinterpretasikan di sana terdapat gas.
Sandstone yang mengandung minyak memiliki nilai log densitas dan nilai log
neutron yang lebih besar dari pada sandstone yang mengandung gas, akan tetapi
mempunyai nilai log densitas dan nilai log neutron yang lebih kecil dari pada
sandstone yang mengandung air. Apabila separasi dari log densitas dan log
neutron lebih kecil dari separasi yang menunjukkan adanya gas, maka di sana
dapat diinterpretasikan adanya minyak. Sandstone yang mengandung air
mempunyai nilai log desnitas dan log neutron yang lebih besar dari pada
sandstone yang mengandung gas atau minyak, sehingga apabila separasi yang
menunjukkan adanya minyak semakin kecil, maka di sana dapat diinterpretasikan
adanya air. Pada analisa ini juga dapat diketahui gas oil contact dan oli water
contact seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Pada Gambar 4 ditunjukkan adanya 3 nilai log resistivitas, yaitu LLD yang
merupakan nilai log resistivitas pada invaded zone, LLS yang merupakan nilai log
resistivitas pada transition zone dan MSFL yang merupakan nilai log resistivitas
pada flushed zone. Jadi perlakukan log resistivitas terhadap ketiga zone ini yaitu
berbeda-beda. Pada keterangan respon log ini hanya akan dijelaskan pada litologi
shale dan sandstone. Pada Gambar 5 ditunjukkan bahwa nilai dari log resistivitas,
LLD, LLD dan MSFL yaitu rendah. Kemudian nilai dari log resistivitas terhadap
sandstone yaitu nilai log resistivitas LLD yaitu rendah dan nilai resistivitas LLS
dan MSFL yaitu besar. Hal ini dikarenakan perbedaan dari nilai resistivitas dari
flushed zone dan transition zone dengan uninvaded zone. Apabila menemukan
respon log seperti ini, maka dapat diinterpretasikan di sana adalah zona yang
permeabel seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6. Pada gambar tersebut terlihat
bahwa nilai resistivitas dari zona yang mengandung gas lebih besar dari pada zona
yang mengandung minyak atau air. Nilai resistivitas dari zona yang mengandung
minyak lebih kecil dari pada zona yang mengandung gas tetapi lebih besar dari
pada zona yang mengandung air. Nilai resistivitas zona yang mengandung air
lebih kecil dari pada zona yang mengandung gas dan minyak. Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa zona yang mengandung gas memiliki permeabilitas yang
lebih kecil dari pada zona yang mengandung minyak dan air.
4. Log Kaliper
Log caliper mengukur diameter lubang bor dan bentuknya. Normalnya
log caliper membaca berdasarkan mata bor (lebih besar atau lebih kecil) dan
merekam keadaan lubang setelah dibor. Aplikasi dari log caliper yaitu
mengevaluasi lingkungan lubang bor untuk pengukuran logging, mengidentifikasi
mudcake, yang mana bukti dari permeabilitas formasi dan mengestimasi volume
lubang untuk mendeterminasi kebutuhan volume semen (cementation). Respon
dari log kaliper terhadap kondisi lubang bor ditunjukkan pada Gambar 7 berikut.
Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai log kaliper akan mengalami kenaikan
yang sangat pesat ketika menemui washout. Nilai log kaliper yang bagus yaitu
nilai log kaliper yang tidak mengalami perubahan yang sangat pesat.