Anda di halaman 1dari 4

ALGORITMA PERANCANGAN REAKTOR

 Menentukan kondisi operasi reaktor


 Menentukan faktor apa yang berpengaruh dengan mencari bilangan Hatta
konversi maksimum di film
M 2=
transfer difusi melewati film
k r .C a . ϑAl
¿
k 2Al
k r . C ao .(1−X ). ϑAl
M 2=
k 2Al

M : parameter konversi film

K : konstanta kecepatan reaksi, m3/kmol.s

Ca : konsentrasi reaktan (toluene) dalam fase cair, kg/m3

Φa1 : difusivitas gas ke cairan, m2/s

kA1 : koefisien transfer massa antar fase gas dan cairan, m/s

Bila, M>2 : difusi merupakan faktor yang paling berpengaruh

0,02<M<2 : difusi dan reaksi kimia sama-sama berpengaruh

M<0,02 : reaksi kimia merupakan faktor yang paling berpengaruh

 Menghitung kecepatan reaksi kimia


 Menentukan komposisi cairan masuk BMc
 Menentukan densitas, berat molekul, volume molal cairan vc= , kecepatan
ρc
volumetris Mcair masuk
, viskositas, kapasitas panas, konduktivitas panas,
Fc=
ρc
tegangan muka cairan
 Menentukan komposisi gas masuk
yi . P
 Menentukan berat molekul, konsentrasi komponen mula-mula Cgi= , densitas gas
R .T
mg P BM g . P ng . R . T
Masuk , ρgas =
, kece=mg . = , kecepatan volumetris gas Qg= ,
Vg ng . R .T R .T P
−18 1/2
Difusivitas toluene terlarut ke dalam cairan 117 , 3. 10 . ( φ . BMA ) . T
ϑ Al=
μc. vc 0,6
2
g.μc 13 ϑ Al .ρc
Koefisien transfer massa oksigen di fase cair k Al=0,31.
ρc ( )( )
.
μc
3

 Menentukan volume reaktor


Cairan
Waktu tinggal cairan (U.S Patent)
Volume cairan = Qc tiap reaktor x waktu tinggal
Menentukan D plate (D/H)
Menentukan kecepatan superficial gas (Usg)
ρc−ρg 1/2
=Cf .( )
ρg
Cf = persen flooding (0,7-2,2)
Gas
Waktu tinggal gas = Dp/Ut
Volume gas = Fg*tgas
Menentukan hold up gas (fraksi volume gas dalam campuran gas-cair)
Hg = Vg/(Vg+Vc)
Volume reaktor = (Vg + Vc ) dengan over design 20%
 Spesifikasi perforated plate
2. σc. gc g. dp
1. Kecepatan gelembung keluar dari orifice (Ut)
√ +
dp .ρc 2

2. Diameter lubang & gelembung (gas masuk)


Diameter lubang pada umumnya 3-12 mm (do) 1
6.do .σc .gc
Diameter gelembung pada umumnya 1,4-6 mm (dp) dp=
(
g . ( ρc−ρg ) ) 3

Debit gas di orifice = ¼ *3,14 * (dp^2)* Ut


Q gas tiap reactor = Fg / jumlah reactor
3. Susunan perforated plate
Digunakan perforate plate dengan susunan triangular picth dengan pertimbangan :
- jumlah lubang tiap satuan lebih besar daripada susunan square pitch
- ukuran reaktor menjadi lebih kecil dan turbulensi lebih terjamin

R do

P Q

PT do = diameter orifice

PT = jarak antar pusat lubang, pitch


Ludwig, (doPT)min = 0,5

Open area = 0,4

Ao total = A plate x open area

No (jumlah lubang) = Qgas / Qgo

A orifice(Ao) = Ao total / No

Pitch (c) = do/ (do/PT)

Menentukan luas bidang kontak gas-cairan (ag) = 6*Hg/ dp

Menentukan jumlah bubble = ag / (3.14*dp^2)

PERANCANGAN DIMENSI REAKTOR

1. Volume reactor

Volume design, suhu, tekanan design

2. Pemilihan bahan konstruksi


Dipilih Low-alloy steel SA-204 grade C (tabel 13.1)
Alasan = tahan korosi, tekanan operasi moderat, suhu operasi < 900 oF,
untuk dinding reactor yang tebal (brownel, hal 253)
3. Menentukan diameter dan tinggi reactor
Jenis = tangki tertutup
Alas an = Process vessel, menjaga tekanan tetap, tekanan bukan atmosferis
(>1 atm)
Head = torispherical
Alas an = tekanan 15-200 psi
Untuk volume < 400 bbl D/H = 1
1
Vt = volume shell + 2 volume head
(4 )
. π . D 3 + ( 2. 0, 0809 . D3 )

Dt = Vt


3

( 14 π )+( 2 .0 , 0809)
4. Menghitung tebal reactor (pers 13.1 Brownell)

P× ri
ts= +c
f × E−0,6 P
5. Menghitung dimensi head

prcw
t= , teb al head
+c
2 fE−0,2 P
OA = sf + b + thead , tinggi head
6. Menghitung tinggi reactor keseluruhan = H + 2 (OA)
7. Menghitung tinggi cairan dalam reactor = volume cairan - volume head dasar

Anda mungkin juga menyukai