Disampaikan Oleh :
Dr.Ir.Basyirun, S.Pd.,M.T.,IPM.,ASEAN Eng
Sonika Maulana, S.Pd., M.Eng.
Dosen Jurusan Teknik Mesin (S1), Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang (UNNES)
1
Sub-chapters
8.1. The speed of sound
8.2. Steady, frictionless, adiabatic, one-
dimensional flow of a perfect gas
8.3. Nozzle choking
8.4. High-velocity gas flow with friction,
heating, or both
Perbedaan prinsip antara aliran gas kecepatan
tinggi dengan aliran fluida yang telah dipelajari
sebelumnya mencakup hal berikut:
Pada ekspansi aliran gas kecepatan tinggi, ada
perubahan dari energi dalam ke energi kinetik.
Akibatnya ada penurunan temp yang besar dan
kenaikan velocity.
Kecepatan dari aliran gas sering = atau >
kecepatan suara, yang dapat menimbulkan
fenomena choking (tak ada kenaikan laju alir
massa dengan penurunan tekanan di
downstream) dan shock waves (ledakan fluida
pada satu lokasi sementara fluida kecepatan
supersonic (> kec suara) bergerak.
Kecepatan Suara
Dengan neraca massa dan momentum suatu
volume kecil dalam aliran gas dengan tekanan
sebagai satu-satunya gaya yang bekerja, maka:
1/ 2
dP
V
. d (8.6)
Pada Persamaan (8.6) P tidak hanya fungsi dari
, tetapi juga fungsi dari temperatur. Pers (8.6)
berlaku untuk setiap perubahan tekanan termasuk
gelombang suara.
Suara adalah gangguan kecil tekanan udara
yang berosilasi dengan frekwensi antara 20–
20000 Hz. Magnitude dari gangguan tekanan
ini biasanya kurang dari 10-3 psi absolut atau 7
Pa.
Ketika suara melalui fluida gas, aliran gas
mengalami proses reversible adiabatic
compression-expansion. Temperature gas tidak
konstan (temp, ketika kompresi, temp,
ketika ekspansi) tetapi entropi konstan. Dengan
gelombang suara yang kecepatannya tinggi,
gas tidak sempat mengalirkan panas ke bagian
gas yang dingin di sekitarnya
Pada kecepatan suara, Pers 8.6 memenuhi
kondisi reversible adiabatic (entropi konstan)
sehingga dP
1/ 2
(8.7a)
V
d s
c dP kP kRT (8.11)
d
s M
dimana k C p / C v (lihat Tabel 8.1) dan M =
berat molekul
Dalam perhitungan engineering k dianggap
konstan, meskipun berkurang sedikit dengan
pertambahan temperature.
Contoh 8.2:
Berapakah kecepatan suara pada udara dengan
temperatur 68oF=528oR ?
Jawab:
1/ 2 1/ 2
kRT kT
c R
1/ 2
M M
1/ 2
lbf ft 144 in 32.2lbm.ft
3 2
R 1 / 2 10.73 2 o 2 2
in lbmol R ft lbf .s
1/ 2 1/ 2
ft lbm m g
223 . o 91.2
s lbmol. R s mol.K
1/ 2 1/ 2 1/ 2
kT ft lbm 1.4 x 528 R o
1126 ft / s 344m / s
Kecepatan suara adalah fungsi dari temperature
dan bukan fungsi dari velocity.
Kecepatan suara adalah sifat dari materi, bukan
sifat dari aliran. Kalau temperatur berubah,
maka kecepatan suara juga berubah apakah
fluida mengalir atau tidak
Steady, Frictionless, Adiabatic, One-
Dimensional Flow of Perfect Gas
. R 1
MV12 2 TR
. 1 (8.15)
RkT1 k 1 T1
. M
c12 ; V1 / c1 M1 ;
RkT1
TR 2 k 1
. M1 1 (8.16)
T1 2
V/c = M = Mach number = rasio of local flow
velocity to local speed of sound
Untuk aliran supersonic, M >1; aliran sonic, M
=1; aliran subsonic, M <1
k /(k 1)
. PR TR 2 k 1
k /(k 1)
(8.17)
M1 1
P1 T1 2
. 1/(k 1)
R TR k 1
1/(k 1) (8.18)
M12 1
1 T1 2
Contoh 8.3:
Udara mengalir dari reservoir dimana
kecepatannya dapat diabaikan, pada temp 68 oF.
Berapakah temperatur gas pada titik dimana
Mach numbernya adalah 2 ?
Berapa kecepatan udara pada kondisi tsb. ?
Jika tekanan udara di reservoir 2 bar dengan
density sebesar 2.39 kg/m3, berapa tekanan dan
density pada titik tersebut ?
Jawab:
. TR 1.4 1 (8.16)
2 2
1 1.80
T1 2
.
TR 68o F 528o R 293.15K
. TR 528o R
T1 293o R 167 o F 163K 110 o C
1.80 1.8
(8.18)
Jika A* dan V* adalah kondisi kritis di mana Mach
number = 1 sebagai referensi:
. A(8.20)*V*
1
A* 1 V1
Substitusi rasio = f(T) dan V=c M, maka
. (8.21) (k 1) / 2(k 1)
A1 1 M1 (k 1) / 2 1
2
A * M1 (k 1) / 2 1
A1
. Gambar
A*
8.3. Efek M
terhadap
1.0
A dari M<1
hingga M >1
1.0 M
Gambar 8.3 menunjukkan, pada daerah M <1,
jika V ingin lebih besar, A diperbesar.
Sebaliknya pada daerah M >1, jika ingin V lebih
besar, A diperbesar.
Gambar 8.4. menunjukkan argumen di atas.
Gambar 8.4. Relasi antara jarak dengan , A dan
V pada sistem steady, frictionless, adiabatic, one
dimesional flow
Misalkan V mempunyai nilai kecil saat masuk
pipa dan bertambah secara linear dengan jarak.
Karena aliran ini mengembang dengan naiknya
A, berkurang dengan jarak.
Di daerah M <1, V naik lebih cepat dibanding
turunnya atau -(d/dx) < (dV/dx). Untuk
menjaga VA konstan, A harus diturunkan.
Tetapi ketika V makin besar, turun makin
besar, hingga pada M = 1, turun secepat V
naik atau -(d/dx) = (dV/dx).
Ketika M >1, turun jauh lebih cepat dibanding
naiknya V atau -(d/dx) > (dV/dx). Untuk
menjaga VA konstan, A harus dinaikkan.
Juga dapat diturunkan:
. m R (kRTR / M )1 / 2 (8.23)
A * [(k 1) / 2 1]( k 1) / 2 ( k 1)
Untuk gas ideal:
. 1/ 2 (8.24)
m PR Mk 1
1/ 2
A * TR R [(k 1) / 2 1]( k 1) / 2 ( k 1)
Contoh 8.6:
Udara pada 30 psia dan 200oF mengalir dari
suatu reservoir ke dalam saluran (duct). Aliran
adalah steady, adiabatic, dan frictionless. Laju
alir udara adalah 10 lbm/s.
Berapa luas penampang, temperatur, tekanan
dan bilangan Mach di suatu titik dimana
kecepatan udara tersebut adalah 1400 ft/s ?
Jawab:
k 1 M
.(8.14) T1 TR V12 660o R
k 2R
(1400ft / s) 2 (1.4 1)( 29lbm / lbmol)
4 2 2 o
2 x 1.4 x 4.98x10 ft / s [lbm / lbmol R ]
497 o R 276K
1/ 2 1/ 2 1/ 2
. c R1 / 2 kT 223 ft . lbm . 1.4 . 497 R
o
o
M s lbmol. R 29lbm / lbmol
1092ft / s 333m / s
1400ft / s
. M1 1.282
1092ft / s
. (8.24)
30lbf / in 2 29lbm / lbmol . 1.4
1/ 2
m [32.2(lbm.ft ) /(lbf .s 2 )]
A * 223ft / s[lbm / lbmol o R ]1 / 2 (660 o R )1 / 2 [(1.4 1) / 2 1](1.41) / 2 (1.41)
lbm kg
0.62 2
437
s .in s .m 2
m 10lbm / s
. A* 16 .1 in 2
0 .0104 m 2
.(8.21)
2.4 / 2 ( 0.4 )
A 1 1.282 x 0.4 / 2 1
2
1.059 ;
A * 1.282 0.4 / 2 1
A 1.059A* 17.0in 2 0.011m 2
Nozzle Choking
.
P1 P2
P0 P3
x
frictionless
nozzle
Gambar 8.11. Sistem untuk aliran adiabatic
dengan friksi. P0 > P3.
Momentum balance:
. 0 AV dV A dP wallD dx (8.25)
V2
. wall f (8.26)
2
1/ 2
P P D M / 4
2 2 5 2
.
m
1 2
(8.30)
4f x RT
Kalau f = 0,0080/(D in)1/3 disubstitusi ke Pers
19, maka akan diperoleh persamaan
Weymouth, yang banyak dipakai dalam
rancangan awal pipa gas.
Latihan
1. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara
isentropic. Jika tekanan dan temperatur
reservoir adalah 60 psia dan 100oF, berapa
tekanan, temperatur dan kecepatan pada
suatu titik dimana bilangan Mach = 0,6 ?
2. Udara mengalir dari suatu reservoir melalui
suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan
dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan
40oF, berapa tekanan, temperatur pada suatu
titik dimana kecepatan = 1300 ft/s?
3. Suatu saluran udara bertekanan di suatu
bengkel berisi udara bertekanan 50 psia pada
temperatur 70oF. Ketika kita membuka valve
dan udara mengalir menuju atmosfir, berapa
temperatur udara keluar ? Seringkali
temperatur ini cukup dingin untuk
menkondensasikan air yang ada di atmosfir.
Pernah lihat gejala ini ?
4. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara
isentropic. Jika tekanan dan temperatur
reservoir adalah 60 psia dan 100oF, berapa
tekanan, temperatur dan kecepatan pada
suatu titik dimana bilangan Mach = 0,6 ?
5. Udara mengalir dari suatu reservoir melalui
suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan
dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan
40oF, berapa tekanan, temperatur pada suatu
titik dimana kecepatan = 1300 ft/s?
6. Suatu saluran udara bertekanan di suatu
bengkel berisi udara bertekanan 50 psia pada
temperatur 70oF. Ketika kita membuka valve
dan udara mengalir menuju atmosfir, berapa
temperatur udara keluar ? Seringkali
temperatur ini cukup dingin untuk
menkondensasikan air yang ada di atmosfir.
Pernah lihat gejala ini ?