REAKTOR (R-01)

Fungsi : Tempat terjadinya proses pembentukan asam terephtalat dengan

mereaksikan p-xylene dengan oksigen dari udara
Tipe : Continous Stirred Tank Reactor dengan menggunakan Sparger
Bahan : Carbon steel
Gambar : Aliran gas

Bahan
baku
Reaktor-02

Blade
Pengaduk
Udara

Sparger

Produk Liquid

Kondisi Operasi (US Pat. No. 4,356,319) :

 Temperatur : 160 oC
 Tekanan : 13,2483 atm
 Waktureaksi : 1 jam

Persamaan Reaksi :
C6H4(CH3)2 + 3/2 O2 C6H4CH3COOH + H2O
p-xylene Asam p-toluat

C6H4CH3COOH + O2 C6H4COHCOOH + H2O

Asam p-toluat 4-CBA

C6H4COHCOOH + ½ O2 C6H4(COOH)2
4-CBA AsamTerephthalat
Tinjauan Umum
Dalam reaktor tiga fasa (gas-liquid-solid), mekanisme laju reaksi global yang
berlaku ditinjau dari posisi mengikuti tahap-tahap sebagai berikut (W.D.
Deckwer, 390) :
1) Perpindahan massa dari konsentrasi gas dalam bubble ke interface gas-
liquid.
2) Perpindahan massa dari interface gas-liquid ke fase liquid.
3) Difusi dalam bulk liquid.
4) Perpindahan massa ke interface (permukaan luar) katalis.
5) Reaksi pada permukaan katalis.

Gambar L3.1 Profil konsentrasi dalam Reaktor tiga fasa

Asumsi yang berlaku di sini antara lain :

1) Laju dari masing-masing tahap, identik pada kondisi steady state.
2) Konsentrasi reaktan gas dalam bubble tidak berubah terhadap posisi
3) Kondisi dalam bulk liquid uniform sebagaimana sistem dengan
pengadukan mekanis.
Perhitungan
laju alir massa, W = 141.413.4832 kg/jam
densitas, ρ = 702,7749 kg/m3
laju alir massa
volumetric flowrate, Qtot = densitas
141.413.4832 kg/jam
3
= 702,7749 kg/m
= 201,2216 m3/jam
P-xylene :
Laju alir molar p-xylene, FAo = 117,9076 kmol/jam
F AO
Konsentrasi mula-mula p-xylene, CAo= Q
117,9076 kmol / jam
3
= 201,2216 m / jam
= 0,5860 kmol/m3
Laju alir molar p-xylene, FA = 2,3582kmol/jam
FA
Konsentrasi p-xylene, CA = Q
2,3582 kmol / jam
3
= 201,2216 m / jam
= 0,0117 kmol/m3

Oksigen :
Laju alir molar oksigen, FBo = 353,7228 kmol/jam
F BO
Konsentrasi mula-mula oksigen, CBo = Q
353,7228 kmol / jam
3
= 201,2216 m / jam
= 1,7580 kmol/m3
Lajualir molar oksigen, FB = 180,3987 kmol/jam
FB
Konsentrasi oksigen, CB = Q
180,3987 kmol / jam
3
= 201,2216 m / jam
= 0,8965 kmol/m3

Menghitung koefisien perpindahan massa antara gas-liquid, KL

a. Menentukan diameter bubble
Persamaan yang digunakan (J.M. Smith, pg 10-52)
Db = [ 0,41. (σL)0,5. / (ρL - ρg) g ]0,5
Dengan, σL = 11,305 dyne/cm
Db = [ 0,41. (11,305)0,5 . / (0,4517) 980 ] 0,5
Db = 0,063 cm
= 0,63 mm < 2,5 mm
Untuk Db < 2,5 mm, digunakan persamaan J.M. Smith 10-46.
KL . (µL . / ρL . DAB )2/3 = 0,31 (Δρ . µL . g / ρL)1/3..................(1)

b. Menentukan harga difusivitas gas-liquid, DAB (Geankoplis, pers.6.2-5)

DAB = [ 107 T1,75 (1/MA + 1/MB)]/P[(ƩVA)1/3 + (ƩVB)1/3]2
Dimana :
MA = BM Paraxylene = 106 kg/kmol
MB = BM Oksigen = 32 kg/kmol

Dari tabel 6.22, Geankoplis, ƩA = -20,2

ƩB = 12,7
Maka,
DAB = 3 x 10-5 m2/detik
= 0,3 cm2/detik
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai di atas ke persamaan (1)
KL [ 0,0021 / (0,1665) (0,3)]2/3 = 0,31 [ 0,1665. 0,0021. 980 / 0,1665]1/3
KL = 0,361 cm/detik
Menghitung koefisien perpindahan massa liquid ke partikel solid, KS
a. Menentukan harga laju energi dissipasi, δ (J.M. Smith, 10.42)
KL = 0,592 (DAB)1/2 (δ / v) ¼
Dengan v = viskositas kinematik = (µ/ρ) = 0,31 cm2/detik
Sehingga :
δ = 1,3197 erg/detik gram

b. Menentukan bilangan Reynold, Re

Untuk partikel katalis yang tersuspensi, diameter partikel (dp) :
Cobalt Asetat : 0,022 mm
Mangan Asetat : 0,018 mm
Zirkonium Asetat : 0,020 mm
Maka, bilangan Eddy, ξ = (V3/δ)1/4 (J.M. Smith. 10-49)
= [(0,31)3/(1,3197)]1/4
= 0,3876 mm
Jika ξ > semua dp berlaku persamaan Reynolds (J.M. Smith 10-47)
Re = (σ . dp4/v3)1/2
= 0,25
Dengan grafik 10-10, J.M. Smith, untuk Re = 0,25, diperoleh korelasi
Sh / [µL / (ρL . Dab)1/3] = 0,85
Sh = Ks dp / Dab = 0,85 (µL / ρL . Dab)1/3
Ks = 0,85 (µL / ρL . Dab)1/3 (Dab/dp)
= 849,43 cm/dt

Luas permukaan terluar partikel solid per satuan volume liquid, as

Dari J.M Smith hal 427, berlaku persamaan untuk partikel spherical :
as = π dp2 / (π dp3/ 6) . (1/ρsolid) ms
dengan : ms = 0,1618 gr/cm3
ρp = 1,509 gr/cm3
maka,
as = 732,0217 cm-1
Luas permukaan gas terluar gas per satuan volume liquid
Persamaan 10.50, JM Smith,
ag = 6 ϵg / db
dengan ϵg = 0,329 (u2 g / 294,3)0,296 – 0,05
u = terminal velocity bubble
= [(2σ /ρL . db) + (g . db /2)]1/2
= 38,7782 cm/s
Sehingga ϵg = 0,9432 cm3 gas/ cm3 liquid
Maka,
ag = 6 . 0,9432 / 0,63
= 8,982 cm-1
Konstanta Persamaa Laju Reaksi Overall, Ko
1 as
=
Ko H ag 1 (JM Smith, 10.40)
+
KL Ks

Ko H = 0,3392
dengan H = Konstanta Hukum Henry
H = 9877,26 mol/cm3
Maka,
Ko = 3,43 x 10-5 cm/detik
Persamaan laju reaksi, rv
rv = ko. as .Cb .Ca
dengan,
Cb = 0,017118 mol/cm3
Ca = 0,0057059 mol/cm3
Ko = 3,43 x 10-5 cm/detik
As = 732,0217 cm-1
Maka,
rv = 3,43 x 10-5 cm/detik x 732,0217 cm-1 x 0,017118 mol/cm3 x 0,0057059
mol/cm3
rv = 2,452 x 10-6 mol/cm3 detik
Menghitung Volume Reaktor, VR
Untuk menentukan volume reactor kontinyu berpengaduk (CSTR) digunakan
persamaan :
Neraca massa CSTR :
Input = Output + Reaksi + Akumulasi
dC A
FAO = FA+ (-rA) V + dt
dC A
Dalam keadaan steady state, dt =0
Sehingga :
FAO = FA + (-rA) V
Dimana : FA = FAO (1 – XA)

Maka,
F AO X A
V = − rA
V V C Ao C Ao . X A
= =
 = vo F Ao −r A

V
τ=
vo
V
τ=
Q

Untuk densitas konstan,  = t (Octave Levenspiel, hal 116)

Maka :
V =.Q
=t.Q
= 1 jam x 201,2216 m3/jam
= 201,2216 m3

Faktor keamanan, f = 20 %
 Volume total, Vtotal = (100% + 20%) x 201,2216 m3
= 241,4659 m3

A. Menentukan Tipe Pengaduk

Menurut Treybal (hal.146), untuk operasi mass transfer, dan menurut Warren
L. McCabe (operasi Teknik Kimia, hal 229) untuk jangkauan viskositas yang
cukup luas, maka jenis pengaduk yang biasanya digunakan secara umum
adalah jenis“disk flate blade turbine”

B. Menentukan Konfigurasi Mixer

Konfigurasi tanki yang digunakan adalah Brooke dan Sue (Holland and
Chapman, “Liquid Mixing and Processing in Stirred Tank”, p-160) :
a. Ratio tinggi liquid terhadap diameter tanki : HL/DT = 1,8
b. Ratio diameter impeller terhadap diameter tanki : Di/DT = 0,2
c. Ratio lebar baffle terhadap diameter tanki : Wb/DT = 0,1
d. Ratio tinggi impeller dari dasar tanki terhadap diameter tanki : H i/DT =
0,3
e. Tipe impeller yang digunakanadalah Disk flate turbine
f. Ratio lebar pengaduk terhadap diameter impeller : g/Di = 0,2
g. Ratio panjang blade pengaduk terhadap diameter impeller : r/Di =
0,25
h. Posisi baffle dari dinding tanki : rb = Di/48

Perhitungan :
 Diameter Tanki (DT)
 Volume silinder (VS)
VS = ¼  DT2 HS
 Volume elipsoidal bagian bawah (VE)
VE = 1/24  DT3
h = ¼ DT
 Tinggitangki (HT)
 HT = Hs + 2h
2 DT = Hs + 2.(¼ DT)
Hs = 1,5 DT
 Volume tangki total (VT)
VT = Vs + 2 Ve
= ¼  DT2Hs + (2) 1/24  DT3
= ¼  DT2 (1,5 DT) + 1/12  DT3
= 11/24  DT3
 Diameter tangki (DT)
1/3
24 V T
DT =
( )
11
x
π
3 1/3
24 241,4659 m
DT =
(11 x π )
DT = 5,5155 m

 Tinggi Tangki (Hs)

Tinggi silinder : Hs = 1,5DT = 8,2732 m
Tinggi tutup :h = 0,25 DT = 1,3789 m
Tinggi total tangki : HT = Hs + 2h = 11,0309 m
Tinggi liquid : HL = 1,8 DT = 9,9278 m
Diameter impeller : Di = 0,2 DT = 1,1031 m = 3,6190 ft
Tinggi impeller : Hi = 0,3 DT = 1,6546 m
Lebar baffle : Wb = 0,1 DT = 05515 m
Lebar baffle pengaduk : g = 0,2 Di = 0,2206 m
Panjang blade pengaduk : r = 0,25 Di = 0,2758 m
Posisi baffle dari dinding tanki, rb = DT/48 = 0,1149 m
 P . ri
+C
Tebal tanki, t = SE−0,6 P (Table 4, hal 537,Peters and
Timmerhaus)

Dimana :
P = Tekanan design = 13,2483 atm = 194,6966 psi
ri = jari-jari vessel = 2,7577 m = 108,5720 in
S = Working stress allowable = 13.700 psi (table 4, Peter, hal538)
E = Joint effisiensi = 0,85(table 4, Peter, hal538)
C = Korosi maksimum = 0,09375 in (table 6, Peter, hal538)
Maka :
t = 1,92743 in
= 0,0490 m
= 4,8956 cm
ID = 5,5155 m
OD = 2t + ID
= 5,6134 m

 Menentukan Kecepatan Putaran Pengaduk

0.5
600 WELH
N= ( )( )
π Di
x
2 Di

Dimana :
spgr = 0,7880 (densitas air pada 160oC = 891,8504)
HL = 9,9278 m = 32,5716 ft
WELH = HL x spgr
= 32,5716 ft x 0,7880
= 25,6663 ft
Jadi :
0.5
600 WELH
N= ( )( )
π Di
x
2 Di
 0,5
600 25,6663 ft
N=
( π 3,6191 ft
x)(
2 x 3,6191 ft )
N = 99,4245 rpm
= 1,6571 rps

 Menentukan Tenaga Pengaduk

2
ρ N Di
N Re = L
Bilangan Reynolds, μL

Dimana : L = 702,7749 kg/m3

L = 2,1336cp = 0,0021 kg/m s

NRe = 664.153,5576

Tenaga pengaduk :
Dari Figure. 6.5 Power for agitation impellers immersed in single phase
liquid, baffled vessels with a gas-liquid surface, Treybal p.152 didapat, Po=
4,0

3 5
Po ρ L N Di
P=
gc
P = 20.891,0584 J/s
= 28,0154 Hp
Dari Figure.14.38 Efficiencies of three-phase motor, Peter hal 521, untuk
Brake Horse Power sebesar 28,0154 Hp didapat effisiensi motor sebesar 88 %.
Sehingga tenaga pengaduk yang dibutuhkan sebesar = 31,8338 Hp
Maka tenaga pengaduk diambil sebesar 32 Hp

D. Menentukan Desain Sparger

Berdasarkan literatur Treybal (hal.153), digunakan sparger yang berbentuk
lingkaran (ring – shaped sparger) dengan konfigurasi :
 a. Rasio diameter sparger terhadap diameter impeller : Ds/Di = 1
b. Ratio tinggi sparger terhadap diameter impeller : hs/Di = 0,8

Perhitungan
 Diameter Sparger, Ds = Di = 1,1031 m
 Tinggi Sparger, Hs = 0,8 Di = 0,8825 m
 Debit per orifice, q = 0,25  do2 Vo
Dimana :
dari Treybal (hal.153), diperoleh diameter orifice yang paling baik
berkisar antara 3 – 6,5 mm.
ambil diameter orifice, do = 6 mm
= 0,006 m
1
Nt
Diameter sparger, Ds =
do( )
0,319
2 ,142

2 ,142
Ds
Jumlah orifice, Nt =
0,319
do ( )
2 ,142
1,1031 m
=
0,319 (
0,006 m )
= 22.607 buah
1
Nt x π do 2
Luas area total orifice, At = 4
= 22.607 x ¼ x π x (0,006 m)2
= 0,6389 m2
Massa udara = 53.300,6238 kg/jam
Densitas udara = 16,3861 kg/m3
massa udara
Volumetric flowrate = densitas udara
53.300,6238 kg/jam
= 16 ,3861 kg/m3
 = 3.289,4044 m3/jam
Volumetric flowrate = At x Vo
Kecepatan gelembung gas lepas orifice, Vo :
volumetrik flowrate
Vo = At

3 . 289,4044 m3 / jam
2
= 0,6389 m
= 5.148,7544 m/jam
= 1,4302 m/s

Jadi debit per orifice :

q = 0,25 do2 Vo
= 0,25 (0,006 m)2 (5.148,7544 m/jam)
= 0,1455 m3/jam

E. Desain Jacket Cooling System

Dari Tabel 12.1 Typical overall coefficients, Coulson hal 637 diperoleh nilai
overall heat transfer coefficient untuk cooling water :
Uc = 200- 500 W/m2. oC
Dari Tabel 12.2 fouling factor coefficients, Coulson hal 640 diperoleh nilai
fouling factor untuk cooling water :
 Rd = 3.000 – 6.000 W/m2. oC
Volumetric flow area jacket cooling system, V :
1 1
V=
( π D2 H L +
24 ) (
π D3 − π OD 2 H L +
24
π OD 3 )
1
π H L ( D2 − OD 2 ) − π ( D 3 − OD 3 )
= 24

Flowrate cooling water = 1.359.724,8115 kg/jam

Densitas air (30 oC) = 995,647 kg/m3
Residence time = 1 jam

1 .359.724,8115 kg/jam x 1 jam

3
Volumetric flowrate = 995,647 kg/m
= 1.365,6696 m3
OD = Outside diameter R-01 = 5,6134 m
HL = Tinggi liquid = 9,9278 m
D = Diameter reaktor beserta jacket

1 1
V =
( π D2 H L +
24 ) (
π D3 − π OD 2 H L +
24
π OD 3 )
1
π H L ( D2 − OD 2 ) − π ( D 3 − OD 3 )
1.365,6696 m3 = 24
2 3
1.365,6696 m3 = 31 ,1734 ( D − 31 ,5099 ) − 0 ,1308 ( D − 176 ,8768 )
D = 7,3203 m

Lebar jacket = D – OD
= 7,3203 m –5,6132 m
= 1,7070 m
= 170,6972 cm
 IDENTIFIKASI
Nama Alat Reaktor – 01
Kode R-01
Operasi Kontinyu
Jumlah 1 buah
Fungsi Tempat mereaksikan Paraxylene dengan O2
dengan bantuan katalis Cobalt, Mangan
Asetat, dan Zirconium Asetat
DATA DESAIN
Tipe Continous Stirred Tank Reactor dengan
menggunakan Sparger
Suhu 160 ºC
Tekanan 13,24 atm
Waktu Tinggal 1 jam

DATA MEKANIK
Tipe pengaduk Disk flate blade turbine
Lebar baffle pengaduk 0,2206 m
Panjang blade pengaduk 0,2758 m
Posisi baffle dari dinding tanki 0,1149 m
Kecepatan putaran pengaduk 99,4245 rpm
Tenaga pengaduk 32 Hp
Desain sparger :
Diameter sparger 1,1031 m
Tinggi sparger 0,8825 m
Jumlah orifice 22.607 buah
Kecepatan gelembung 1,4302 m/s
Debit per orifice 0,1455 m3/jam
Desain Jacket Cooling System :
Flowrate cooling water 1.359.724,8115 kg/jam
Residence time 1 jam
Volume jacket 1.365,6696 m3
Lebar jacket 170,6972 cm
Bahan konstruksi Carbon Steel