Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TUGAS KHUSUS
STRIPPER

1. Stripper
1.1. Pendahuluan
Stripper adalah pemisah, sedangkan prosesnya disebut dengan stripping.
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan
dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Stripping adalah operasi pemisahan zat terlarut (solute) dari fase cair ke fase gas,
yaitu dengan mengontakkan cairan yang berisi zat terlarut (solute) dengan pelarut
gas ( stripping agent ) yang tidak larut ke dalam cairan. Proses Stripping
dilakukan dalam kolom stripper, dimana Stripper adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengambil suatu zat atau senyawa dari senyawa lainnya dengan
fase yang berbeda (Jannah, F,N.,2014).
Pada operasi ini memerlukan perpindahan massa substansi dari aliran gas
ke liquid. Ketika perpindahan massa terjadi dengan arah berlawanan, misalnya
dari liquid ke gas, operasi ini disebut desorption atau stripping. Contohnya asam
nitrat dilepaskan dari nitrogen dioksida dengan mengontakkan larutan tersebut
dengan udara (sebagai stripping agent). Larutan dari bottom kolom absorber
dialirkan menuju top stripper. Sedangkan dari bagian bawah kolom, udara masuk
kemudian bergerak ke atas menebus tumpukan packing. Di dalam packing terjadi
kontak antara fasa gas dan fasa cair akibat tubrukan antara aliran udara yang ke
atas dengan aliran larutan asam nitrat yang ke bawah. Selama kontak berlangsung,
difusi atau perpindahan gas-gas terlarut dari aliran asam nitrat ke aliran udara.

1.2. Jenis-jenis Stripper


1.2.1. Stripper dengan Injeksi Steam atau Udara
Stripper dengan Injeksi Steam ataupun udara bertujuan untuk menurunkan
tekanan partial diatas permukaan cairan, sehingga fraksi ringan yang terikut ke
dasar kolom stripper akan lebih mudah menguap (Jannah, F,N.,2014). Berikut ini
Gambar 1 yang menunjukkan stripper dengan injeksi steam atau udara.
Vapor Out

Liquid In

Steam / Air In

Liquid Out
Gambar 1. Stripper dengan Injeksi Steam dan Udara
(Sumber: Jannah, F.N., 2014)
1.2.2. Stripper dengan Reboiler
Pemanasan kembali pada bottom solar stripper bertujuan agar terjadi
penguapan. Uap dalam reboiler mempunyai Specific Gravity (SG) yang lebih
rendah dari pada SG cairan di dasar stripper, cairan di dasar stripper akan
mendorong uap kembali ke stripper dan seterusnya menguap kembali ke kolom
fraksinasi. Stripper dengan reboiler ada dua macam, yaitu:
a) Stripper dengan Reboiler
Reboiler jenis ini banyak digunakan. Stripper ini digunakan untuk
memanaskan fluida cair dari dasar stripper yang masih banyak mengandung
fraksi–fraksi ringan yang tidak dikehendaki. Dengan bantuan pompa cairan
dilewatkan melalui dapur dan dipanaskan sampai suhu tertentu, sehingga fraksi
ringan yang tidak dikehendaki didalam produk akan teruapkan melalui puncak
stripper. Dengan menguapkan fraksi ringan maka produk dari dasar stripper flash
pointnya akan naik. Berikut ini Gambar Stripper dengan dapur Reboiler :
Gambar 2. Stripper dengan Reboiler
(Sumber: Sumber: Jannah, F.N., 2014)
b) Stripper dengan Thermosiphon Reboiler
Reboiler jenis ini berbentuk seperti alat penukar panas yang terdiri dari shell
and tube dan banyak digunakan pada unit yang mempunyai produk dengan
temperatur yang masih tinggi sehingga panasnya dimanfaatkan sebagai reboiler
stripper. Prinsip kerja reboiler ini bekerja atas dasar perbedaan spesific gravity
yaitu dengan adanya pemanasan dari media pemanas cairan yang ada pada dasar
stripper. Cairan yang lebih panas mempunyai specific gravity lebih kecil, sehingga
cairan pada dasar stripper mendesak cairan yang berbeda pada alat penukar panas
kembali ke stripper, sehingga terjadi aliran pada alat penukar panas tersebut.
Dengan adanya aliran tersebut, fraksi ringan yang masih terkandung didasar
stripper akan naik dan menguap melalui puncak stripper. Dengan demikian
produk yang diambil dari dasar stripper diharapkan sudah sesuai dengan
spesifikasinya. Berikut ini Gambar 3 Stripper dengan Thermosiphon Reboiler :

Gambar 3. Stripper dengan Thermosyphon Reboiler


(Sumber: Jannah, F.N., 2014)
1.3. Peralatan Dalam Kolom Stripper
Peralatan proses dalam kolom stripper terbagi menjadi dua tipe ,yaitu plate
column dan juga packed column. (Jannah, F,N.,2014).
1.3.1. Plate Column
Plate column terdiri dari kolom vertikal dengan cairan masuk mengalir
dari bagian atas dan cairan keluar dari bagian bawah. Fasa uap masuk dari bagian
bawah kolom dan keluar dari atas. Di bagian dalam kolom terdapat tray atau
plate. Tray atau plate ini memaksa cairan mengalir bolak-balik horizontal dan
memaksa gelembung uap ke atas melalui lubang di plate. Tujuan dari tray ini
adalah untuk meningkatkan jumlah bidang kontak antara fase cair dan uap.
Berikut ini contoh gambar Stripper tipe plate column:

Gambar 4. Plate Column Stripper


(Sumber:http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/SeparationsChemical/Strippers/S
trippers.html)
1.3.2. Packed Column
Packed column mirip dengan plate column, cairan mengalir serta uap
masuk dan keluar dengan cara yang sama. Perbedaannya adalah tidak terdapatnya
tray atau plate di dalam kolom. Packed digunakan untuk meningkatkan bidang
kontak antara fase cair dan uap. Ada berbagai jenis kemasan (packing) yang
digunakan dan masing-masing keuntungan dan kerugiannya. Kontak gas cair
dalam packed bed column berlangsung secara kontinyu, tidak secara bertahap
seperti dalam plate column. Dalam rangka memperluas permukaan kontak antar
fase gas-cair, digunakan kolom berisi packing ( packed coloumn ). Pemilihan
packing dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Perry,R.H.
dkk., 1999) :
a) Memiliki luas permukaan terbasahi tiap unit volum yang besar.
b) Memiliki ruang kosong yang cukup besar sehingga kehilangan tekanan kecil.
c) Densitas kecil agar berat kolom keseluruhan kecil.
d) Tahan korosi dan ekonomis.
Packing adalah material yang berguna untuk memperluas permukaan didalam
kolom. Sebagian besar ruang didalam kolom harus diisi dengan material yang bisa
menyediakan permukaan yang lebih banyak untuk bersentuhan dengan uap.
Material packing ini bisa berupa kerikil, pecahan keramik, kaca, besi, tembaga,
atau apapun asal tidak berkarat dan bereaksi dengan alkohol. Almunium dan
bahan plastik sebaiknya tidak digunakan. Packing jangan sampai terlalu padat
sehingga menyumbat aliran uap. Material terbaik untuk packing adalah stainless
steel/tembaga dan rashcig/pall ring (biasanya digunakan industri). Berikut ini
contoh gambar Packed Column:

Gambar 5. Kolom Packing


(Sumber : Treybal,R.E.,1981
1.4. Tipe Packing pada Packed Column
1.4.1. Random Packing
Random packing merupakan jenis packing berdasarkan pengisiannya.
Random packing mempunyai densitas yang tinggi, panas yang sangat baik, tahan
terhadap asam dan dapat menahan korosi. Packing ini disusun kedalam tower
secara acak, material yang sering digunakan seperti batu, kerikil, atau gumpalan
batu arang yang siap tersedia tetapi meskipun tidak mahal tetapi packing ini area
permukaannya kecil dan sedikit aliran fluida. Random packing sering digunakan
saat ini. Ada beberapa jenis random packing, yaitu :
a) Rasching Ring
Pertama kali ditemukan oleh Dr. Rasching di Jerman 1907, packing yang
paling tua, paling murah dan paling sering digunakan. Tinggi ring selalu
sama dengan diameternya dan tebal dinding ditentukan oleh konstruksi
materialnya. Ukuran rasching ring ¼ in – 2 in dan biasanya didalam tower
tersusun secara acak. Rasching ring tersedia dengan bahan keramik dan
logam (Samsudin., A.M., 2015).
b) Lessing Ring
Penambahan sekat pada bagian tengah dari rasching ring membentuk lessing
ring untuk menambah luas permukaan. Lessing ring tersedia dalam bahan
porselin dan logam (Samsudin., A.M., 2015).
c) Berl saddle
Tipe umum dari packing saddle. Daerah yang bebas gas sedikit dari pada
rasching ring dan lessing ring, tetapi bentuk aerodinamisnya lebih baik,
pressure drop lebih rendah dan kapasitas lebih besar dari pada rasching ring
dan lessing ring. Bahan yang sering digunakan adalah keramik atau porselin.
(Samsudin., A.M., 2015).
d) Intalox Saddle
Bentuk berl saddle yang dimodifikasi menjadi intalox saddle, packing ini
dapat mencegah terjadinya genangan liquid dan dapat menangkap gelembung
gas. Faktor ini menyebabkan kapasitas effisiensi lebih besar dan pressure
drop lebih rendah dari pada berl saddle (Samsudin., A.M.,2015).
e) Super Intalox
Bagian dari intalox saddle yang rata dibentuk berlekuk-lekuk membentuk
super intalox. Tipe ini mempunyai area yang lebih terbuka untuk uap naik,
kapasitas dan effisiensinya lebih besar dibandingkan dengan intalox saddle.
Super intalox tersedia dengan bahan keramik dan plastik (Samsudin., A.M.,
2015).
f) Pall Ring
Pall ring yang dindingnya diberi lubang dan bagian dalamnya terdapat tutup
seperti kipas dan memiliki kapasitas dan effisiensi yang lebih besar dan
pressure drop yang lebih rendah dari pada jenis packing yang lain. Tersedia
dalam bahan keramik, logam, dan plastic. (Samsudin., A.M., 2015).

1.4.2. Regular Packing


Packing jenis ini menguntungkan karena pressure drop yang rendah dan
laju alir fluida yang makin lebih besar, namun packing jenis ini lebih mahal biaya
instalasinya dari packing yang jenis random. Jenis regular packing adalah
rasching ring, double spiral ring, section through expanded metal lath packing,
dan wood grids. Rasching ring secara ekonomi dalam prakteknya digunakan
untuk area berukuran luas. Jenis packing lainnya seperti section through expanded
metal lath packing dan wood grids yang tidak mahal dan lebih sering digunakan
untuk volume larutan yang sangat besar (Jannah, F,N.,2014). Berikut ini pada
Gambar 4 merupakan gambar berbagai macam Packing.

Gambar 4. Jenis-jenis Packing


(Sumber : Walas, S,M., 1990)

1.5. Material Konstruksi


Material Konstruksi pada stripper harus sesuai dengan karakteristik fluida
yang mengalir di dalamnya agar tidak terjadi korosi. Material konstruksi berupa
stainless steel dipilih sebagai bahan konstruksi Stripper-01 karena Asam Nitrat
(produk utama) merupakan jenis fluida yang korosif. Beberapa material
konstruksi yang cocok terdapat pada Tabel 1.1:
Tabel 1.1. Material Kontruksi untuk Beberapa Senyawa
Material Konstruksi Senyawa
Baja Asam Sulfat
Monel HF
Timah Aquadest
Hastelloy HCl
Stainless steel HNO3
Titanum Oksidator kuat
Nikel (Ni Alloy) NaOH

1.6. STRIPPER-01 (ST-01)


Fungsi : Untuk melepaskan gas Nitrogen Dioksida (NO2) dari
produk larutan Asam Nitrat
Tipe : Packed Tower
Bahan konstruksi : Stainless steel 304
Gambar :

Data dan Kondisi Operasi :


Temperatur, T : 75oC
Tekanan, P : 8 atm
Gas Keluar
Laju alir, G = 6.947,9229 kg/jam = 1,9300 kg/s
Viscositas gas, = 2,0350 x 10-5 kg/m s

Densitas gas, = 0,0088 kg/m3


Difusivitas gas, DG = 1,0295 x 10-5 m2/s
BM rata – rata = 28,5718 kg/kmol

Liquid Masuk
Laju alir, L = 8.529,0571 kg/jam = 2,3692 kg/s

Viskositas liquid, = 4,4694x10-4 kg/m.s


Densitas liquid, = 362,9298 kg/m3
Difusivitas liquid, DL = 1,2996 x 10-2 m2/s
BM rata – rata = 48,5566 kg/kmol

1) Perhitungan Diameter Dalam Tower, Dt


Bedasarkan tabel 6.3, Treybal hal. 196, dipilih :
Jenis packing = Ceramic Raschig Ring
Nominal size = 25 mm = 1 in
Wall Thickness = 3 mm
CD = 301
Cf = 155
ε = 0,73
ap = 190 m2/m3

Dari Mass transfer operation, Treybal hal. 195, pressure drop desain untuk
stripper berkisar antara 200 - 400 N/m2 per meter packed depth, sehingga :
Pressure drop = 300 N/m2
0,5
 L'    g  0,5
  8.529,0571   0,0088 
 .   .   0,0060
 G'    L   g   6.947,9229   362,9282  0,0088 

(Treybal,R.E.,1980 hal 195)
Dari figure 6.34 Flooding and Pressure Drop in Random-Packed Tower, Treybal
hal. 195 untuk pressure drop = 300 N/m2, diperoleh :
0,1
G' 2 . C f . μ L . J
ρ G . (ρ L  ρ G ) . g C = 0,0850

0,1
G'2 . C f . μ L . J
dengan : ρ G . (ρ L  ρ G ) . g C = 0,0850

dimana : J = 1
gc = 1
0,0850 ρG ( ρL −ρG ) g c
G=
'

√ C f . µ L0,1 . J

0,0850. 0,0088 ( 362,9298−0,0088 ) . 1


=
√ 155.( 4,4694 x 10 ˗ 4)0,1 . 1
= 0,0616 kg/m2 s

Luas area sekat fluida, Cross Section Area Tower, A


G
A = (Treybal,R.,E.1980 hal 201)
G'
kg
1,9300
s
=
kg
0,0616 m 2 . s
= 31,3378 m2
Diameter Kolom Striper Dt
1
A = x πDt2 (Peter, M.S.,dan Timmerhaus,K.D., 1991)
4

4. A
Dt =
√ π
= 2,0904 m
2) Perhitungan (Cairan yang terikat dalam ruangan) Hold Up
Hold up membuat liquid tertahan dalam tower sebagai lapisan film pada
packing sebagai genangan yang terdapat dalam celah antara partikel packing.
Total hold up terdiri dari dua bagian :
φlt = φlo +φls
Keterangan :
φls = hold up statis
φlo = hold up dinamis
Untuk liquid :
µL
Bilangan Schmidt, SCL = ...Pers 185 ( Treybal,R.,E.1980 hal 205)
ρL . D L
kg
4,4694 x 10−4
m. s
= 2
kg −2 m
362,9282 3 .1,2996 x 10
m s
= 0,0001
Untuk gas :
kg
2,0350 x 10−5
µG m.s
SCG = = 2
ρG . D G kg −5 m
0,0088 . 1,0295 x 10
m3 s
= 224,3176
kg
L 2,3692
L '
= = s
A
31,3378 m2
= 0,0756 kmol/m2.s

log L' = log (0,0756) = -1,1215

Dari tabel 6.5, Treybal, hal. 206 diperoleh :


Untuk Ceramic Rasching Ring, nominal size = 25 mm = 1 in :
ds = 0,0156 m
Dari tabel 6.5, Treybal, untuk μL< 0,012 kg/m.s, diperoleh persamaan :
β = 1,508 . ds0,376 = 1,508 . (0,0156)0,376
= 0,3155
2,47 x 10−4
φLsW = ...pers 186 (Treybal,R.,E.1980 hal 206)
d s1,21

2,47 x 10−4
=
0,01561,21
= 0,0379
2,09 x 10−6 (737,5 L' )0,4999
φLtW =
d s2

2,09 x 10−6 (737,5 x 00756)0,4999


=
0,0156 2
= 0,0641
φLoW = φLtW - φLsW
= 0,0262
975,7 L' 0,57 µL 0,13
'

0,0773 0,1737−0,262 log L


H = 0,84 ( )
ρL (2,024 L' 0,43−1) 0,073
= 0,3515
Dari tabel 6.5, Treybal, diperoleh :
φLo = φLoW x H ...Pers 187 (Treybal,R.,E.1980 hal 207)
= 0,0262 x 0,3515
= 0,0092
0,0486 µ L0,02 σ 0,99
φLs = 1,21 0,37
d s ρL

0,0486 .(4,4694 x 10−4 )0,02 .0,0773 0,99


=
0,0156 1,21 .(362,9282)0,37
= 0,0573
φLt = φLo + φLs
= (0,0092 + 0,0573)
= 0,0665
3) Luas Kontak Antara 2 Zat, Interfacial Area
Dari tabel 6.4, Treybal, hal. 205, untuk Ceramic Raschig Ring pada
nominal size 25 mm (1 in) diperoleh :
m = 68,20
n = -0,0749
p = -0,4700
n
808 G ' ' p
αAw =m
ρG[ ]
0,5
L ...Pers 188 (Treybal,R.,E.1980 hal 207)

−0,0749
808 (0,0616)
= 68,20
[
(0,0088)0,5 ] 0,0756−0,47

= 143,4900 m2/m3
φ Lo
αA = αAw
φ LoW
= 50,4370 m2/m3
4) Menentukan Operating Void Space Dalam Packing :
Dari tabel 6.3, Treybal hal. 196, diperoleh :
ε = 0,7300
εLo = ε - φLt ...( Treybal,R.,E.1980 hal 203)
= 0,73 - 0,0665
= 0,6635
kg
'
0,0616
G m2 . s
G = =
BM G kg
28,5719
kmol
= 0,0022 kmol/m2.s
−0,36
F G ScG 2/ 3 d s G'
G
= 1,195
[
µG (1−ɛ Lo ) ] ... (Treybal,R.,E.1980 hal 203)

−0,36
d s G'
FG = 1,195
[
µG (1−ɛ Lo ) ] G
ScG 2/ 3
= 0,000011769 kmol/m2.s

5) Menentukan Koefisien Fase Liquid, :


0,45
k L ds d s L'
DL
= 25,1
[ ]
µL
SCL0,5 ... (Treybal,R.,E.1980 hal 204)

0,45
d L' DL
kL
[ ]
= 25,1 s
µL
SCL0,5
ds

= 0,03150 m/s
kg
362,9282
ρL m3
c = =
BM L kg
48,5566
kmol
= 7,4743 kmol/m3
FL = kL x c
= 0,03150 m/s x 7,4743 kmol/m3
= 2,3544 kmol/ m2.s

6) Menentukan Koefisien Volumetrik


a) Gas
FGa = F G x αA ...(Treybal,R.E., 1980 hal 207)
= 0,000011769 kmol/ m2.s x 50,4370 m2/m3
= 0,000594 kmol/m3.s

b) Liquid
FLa = F L x αA ... (Treybal,R.E., 1980 hal 207)
= 2,3544 kmol/ m2.s x 50,4370 m2/m3
= 118,7473 kmol/m3.s

7) Menentukan Tinggi Transfer Unit Overall (Keseluruhan)


kmol
0,0022
G m2 . s
HtG = F = = 3,6313 m
Ga kmol
0,000594 3
m .s
kg
'
0,0756
L m2 . s
L = =
BM L kg
48,5566
kmol
= 0,0016 kmol/m2.s

L
HtL =
F La

= 0,000013 m
Tekanan uap campuran gas, P* = 0,9027 atm
Tekanan operasi, P = 8 atm
P∗¿ 0,9027 atm
m = ¿= = 0,1128
P 8 atm

L. H tG
HtOL = HtL +
m. G
= 2,3247 m

8) Menentukan Jumlah Stage (Number of Transfer Unit)


 x  y1 / m 1 1
ln  2 (1  )  
x  y1 / m A A
N tOG   1
1
1
A ...( Treybal, R.,E., hal 309)
dimana :
y1 = fraksi mol NO2 dalam fase gas feed = 0,0000
y2 = fraksi mol NO2 dalam fase gas top kolom = 0,00000233
x1 = fraksi mol NO2 dalam fase liquid bottom = 0,0000
x2 = fraksi mol NO2 dalam liquid feed = 0,0000
maka diperoleh :
 x  y1 / m 1 1
ln  2 (1  )  
x  y1 / m A A
N tOG   1
1
1
A = 2,9001
9) Tinggi Packing, Z
Z = HtOL x NtOG ... ( Treybal,R.,E.1980 hal 313)
= 2,3247 m x 2,9001
= 6,7419 m

10) Tinggi Head Packing, H


Diameter dalam kolom stripper, Dt = 2,3386 m
1
H = x Dt
8
1
= x 2,0904 m
8
= 0,2613 m
11) Tinggi Kolom Stripper, HST
HST = Z + 2H
= 7,2645 m
12) Perhitungan Pressure Drop
Pressure drop untuk packing yang dibasahi :
ΔP1 =PxZ
= 300 N/m2 per meter x 6,7419 m
= 2022,5655 N/m2
Untuk cross sectional area :
ρG = 0,0088 kg/m3
CD = 301,0000 (Tabel 6.3, Treybal)
G’ = 0,0616 kg/m2.s
2
Δ P2 G'
Z
= CD [ ]
ρG
2
G'
Δ P2 = CD [ ]
ρG
xZ

Δ P2 = 99111,7895 N/m2
Pressure drop total = Δ P 1 + Δ P2
= 101134,3550 N/m2

= 0,0998 atm
13) Tebal Dinding Kolom
P.D
t  Cc
2 . S . E j  0,2 . P
(Tabel 4, Hal. 537, Peter,M.S., dan Timmerhaus K.D, 1991)
dimana :
P = Tekanan design = 8 atm = 117,5680 psi
D = Diameter vessel = 2,0904 m = 82,3012 in
S = working stress allowable bahan stainless steel
= 10500 psia
(Tabel 4, Hal. 537, Peter,M.S., dan Timmerhaus K.D, 1991)
Ej = welding joint efficiency
= 0,85
(Tabel 4, Hal. 537, Peter,M.S., dan Timmerhaus K.D, 1991)
C = Tebal korosi yang diizinkan
laju korosi untuk stainless steel adalah sebesar 0,0125 in/tahun.
C = laju korosi × service life
= 0,0125 in/tahun × 11 tahun = 0,1375 in
(Tabel 6 Peter,M.S., dan Timmerhaus K.D, 1991)

Maka :
t = 0,1513 inchi = 0,0038 m

14) Diameter Luar Stripper, OD


OD = Dt + 2t = (2,3413 + 2 x 0,1513) m
= 2,0904 m
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,http://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/SeparationsChemical/Stri
ppers/Strippers.html. (Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018.)
Jannah, F,N.,2014., Paper Stripping dalam Kolom Stripper. Universitas Negeri
Semarang.
Samsudin., A.M.,2015. Pemilihan Tipe Kolom Pemisah. Universitas Dipenogoro.
Perry, R. H., dkk., 1999. Perry's Chemical Engineers Handbook (7th Ed.). New
York: McGraw-Hill Company.
Peter, M. S., dan Timmerhaus, K. D. 1991. Plant Design and Economics For
Chemical Engineers (4th Ed., Vol. IV). New York: McGraw-Hill
Company.
Smith, J. M., dkk., 2001. Introduction Chemical Engineering Thermodynamics
(6th Ed.). Boston: McGraw Hill Company.
Treybal, R. E. 1981. Mass-Transfer Operation. McGraw-Hill Company.
Walas, S. M. 1990. Chemical Process Equipment Selection and Design.
Washington: Butterworth Heinemann

Anda mungkin juga menyukai