Anda di halaman 1dari 24

PROSES

PEMBUATAN
CNG & LNG
Achmad Fathoni El Fikri
03012682024008
LNG
 LNG/LIQUEFIED NATURAL GAS, adalah gas alam yang berbentuk cair dengan suhu antara
-1200C hingga -1600C. Beda LNG dan LPG adalah LNG merupakan gas alam yang sebagian
besar senyawanya didominasi oleh methane (C1) dan ethane (C2), sedangkan LPG didominasi
oleh propane (C3) dan butane (C4).
 Untuk memudahkan handling gas alam, terutama dari segi transportasi, storage (penyimpanan)
dan pendistribusiannya kepada konsumen, gas ini biasanya dicairkan terlebih dahulu dengan
tujuan agar mempermudah saat pengangkutannya dengan volume yang relatif lebih kecil. Proses
pencairan ini dilaksanakan di dalam suatu pabrik pencairan gas alam atau sering disebut dengan
NGL plant (natural gas liqufaction plant), sehingga menghasilkan gas alam cair LNG (liquified
natural gases). 
SKEMA UMUM PROSES LNG
PLANT 1 (CO2 REMOVAL UNIT)

 Proses yang pertama fungsinya untuk menghilangkan karbon dioksida yang ada di gas alam. Karbon dioksida ini harus
dihilangkan dari gas alam agar CO2 bisa membeku dalam proses temperatur rendah yang akan menyumbat pipa. Adanya
kandungan gas CO2 dapat mengakibatkan penyumbatan pada ­tube-tube di main heat exchanger pada proses liquefaction
di plant karena CO2 memiliki titik beku -60 C sedangkan pencairan LNG membutuhkan temperatur hingga -160 C. Batas
kandungan CO2 yang diperbolehkan agar seluruh proses berjalan dengan baik adalah 50 ppm. Proses penyerapan CO2
menggunakan methyl de ethanol amine (MDEA). Secara kimiawi, amine akan bereaksi cepat dengan CO2 pada suhu
atmosfer dan kandungan CO2 tersebut dapat dikeluarkan dari larutan pada temperatur yang tinggi.
PLANT 2 (DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL UNIT)

 Di plant 2 ini terdapat 2 proses penting, yaitu proses penghilangan air dari gas alam dan penghilangan merkuri. Alasan utama air
dihilangkan dari gas alam karena air bisa membeku kalo temperatur 0 oc (1 atm) sementara untuk memproses LNG temperatur harus
dibawah -150 oc dengan adanya kandungan air di gas alam dapat menyumbat pipa. Menghilangkan kandungan airnya menggunakan suatu
alat mirip silica gel yang disebut "molecular sieve".

Proses kedua di plant 2 adalah menghilangkan merkuri yang dapat merusak pipa yang terbuat dari aluminium. Di plant 4 banyak peralatan
dan pipa yang terbuat dari aluminnium alloy. Memisahkan merkuri dari gas alam ini menggunakan "sulphur impregnated activated carbon"
atau biasa dikenal dengan SIAC.
 Kandungan H2O pada feed gas yang diperbolehkan untuk menjalani proses selanjutnya adalah 0,5 ppm, sedangkan kandungan hg sebesar
0,1 ppb.
PLANT 3 (FRACTINATION)

 Di plant 3 ini gas alam dipecah-pecah sesuai komponen penyusunnya (metana, etana, propana, butana,
pentana). Proses ini menggunakan 4 menara distilasi yang proses pemisahannya berdasarkan titik didih.
Menara distilasi yang pertama adalah scrub collumn atau demethanizer yang bertugas memisahkan metana
dari hidrokarbon lainnya. Kedua adalah deethanizer yang bertugas memisahkan etana dari hidrokarbon
lainnya. Ketiga ada depropanizer yang bertugas memisahkan propana dari hidrokarbon lainnya, terakhir ada
debutanizer yang bertugas memisahkan butana dari pentane.

setelah dipecah-pecah, masing masing komponen menuju prosesnya masing masing. Metana menuju MHE
di plant 5 untuk didinginkan dan dicairkan menjadi LNG. Etana dan sebagian propana menuju plant 4
sebagai pendingin gas alam yang akan dicairkan. Propana dan butana menuju proses yang lain untuk
dijadikan LPG. Sementara pentana dijadikan kondensat yang akan dikirim kembali ke sumur di upstream
untuk diproses menjadi bensin atau bahan bakar hidrokarbon berat lainnya.
PLANT 4 (REFRIGERASI)

 Terdapat dua macam sistem refrigerasi pada plant 4, yaitu sistem pendinginan propana dan sistem pendinginan multi
component refrigerant (MCR). Pada sistem pendinginan propana, dilakukan pendinginan feed gas melalui proses
pemurnian dan fraksinasi hingga mencapai titik embunnya. Sedangkan sistem pendinginan MCR merupakan sistem
refrigerasi yang digunakan untuk mendinginkan feed gas sampai menjadi LNG di main heat exchanger (MHE). 
 Pada sistem pendinginan propana terdapat tiga tingkat pendinginan,yaitu propana cair dengan tekanan 7 kg/cm2 yang
dapat mendinginkan hingga 18ºc, propana cair dengan tekanan 3 kg/cm2 yang dapat mendinginkan hingga -4ºc, dan
propana cair dengan tekanan 0.1 kg/cm2 yang dapat mendinginkan hingga -34ºc.
PLANT 5 (LIQUEFACTION)

 Pada plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam mengalami
pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg serta pemisahan dari
fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh propane. Gas alam menjadi cair setelah keluar dari
main heat exchanger (5E-1) dan peralatan lainnya selanjutnya ditransfer ke storage tank.
JENIS - JENIS PROSES TEKNOLOGI PENCAIRAN GAS ALAM (PRODUKSI LNG)

Proses proses pencairan LNG:


 APCI C3/MR yang dipatenkan oleh air products

 Optimized cascade yang dipatenkan oleh conocophillips

 MFPC liquefaction process yang dipatenkan oleh statoil/linde

 Dual MR process yang dipatenkan oleh shell

 Liquefin process yang dipatenkan oleh IFP/axens


Compressed natural gas/CNG
PENGERTIAN CNG
 Compressed natural gas/CNG adalah tipe gas alam yang disimpan masih dalam bentuk gas, tetapi
dikompres dengan tekanan 200-250 bar. Kelebihannya adalah: biaya produksi yang lebih murah
dan investasi infrastruktur yang lebih murah dibandingkan dengan CNG. Secara keamanan, CNG
juga lebih aman dibanding LPG. Kekurangannya adalah: kepadatan energi cukup rendah
dibandingkan dengan LNG, sehingga untuk pemakaian industri besar, harus dilakukan lebih
sering.
MACAM-MACAM TAHAP PROSES PEMBUATAN PADA PABRIK CNG

 Proses pembuatan compressed natural gas (CNG) terdapat beberapa tahap:

1. Pemurnian (acid gas removal)


2. Pemisahan (dehydration (penghilangan kandungan air / uap air) dan fractionation)
3. Pengompresan (compression)
Tahap pemurnian (acid gas removal)

 hidrogen sulfida sangat beracun, dengan adanya air maka akan membetuk asam lemah dan korosif. Nilai threshold limit
value (TLV) gas ini adalah 10 ppmv.
 Proses penghilangan gas asam yang biasa digunakan pada umumnya yaitu, solvent absorption (kimia, fisika, dan hybrid).

 Pada chemical solvents menggunakan alkali salts atau beberapa amines yaitu, 1. Monoethanolamine (MEA) 2.
Diglycolamine (DGA) 3. Diisopropanolamine (DIPA) 4. Methyldiethanolamine (MDEA)
Tahap pemurnian (acid gas removal)

 Pada physical solvents terdapat beberapa solvents yaitu, 1. Selexol 2. Rectisol


TAHAP PEMISAHAN (DEHYDRATION (PENGHILANGAN KANDUNGAN AIR / UAP AIR) DAN
FRACTIONATING)

 Absorpsi menggunakan desikan cair (solvent)

 Metode penyerapan air dengan mengkontakkan feed gas dengan liquid yang bersifat higroskopis (suka air/dapat menyerap
air). Dalam proses ini uap air yang akan diserap disebut dengan absorbat sedangkan zat yang digunakan Sebagai desiccant
disebut asorbent. Pada metode ini TEG (tri ethylene glycol) sangat efektif digunakan karena memiliki titik didih yang
tinggi sehingga aman saat diregenerasi. Dengan metoda ini kandungan air dalam gas dapat diturunkan sampai 10 ppmv.
Pelarut yang digunakan diantaranya EG (ethylene glycol), DEG (diethylene glycol), TEG (triethylene glycol), TREG (tetra
ethylene glycol) dan polyethilene glycol.
 Adsorpsi menggunakan desikan padat (adsorbent)

 Suatu proses penjeratan impurities menggunakan desiccant padat yang memiliki kemampuan untuk menahan gas atau
liquid dipermukaannya atau di pori-pori desiccant. Dalam proses adsorbsi dessicant padat dapat menjerat impurities
dikarenakan adanya gaya antar aksi diantara suatu permukaan benda dengan zat yang akan dijerat.
 Adsorpsi menggunakan desikan padat diantaranya adalah :

 A. Silica gel : paling banyak digunakan apabila konsentrasi uap air dalam gas umpan cukup tinggi (> 1% mol) dan
kandungan air dalam gas hasil dehidrasi diinginkan tidak terlalu rendah.
 B. Alumina : bersifat sangat polar serta akan mengikat air dan gas- gas asam dengan kuat. Alumina digunakan bila
kandungan air dalam gas alam tidak terlalu tinggi.
 C. Molecular sieve.
 Dehidrasi menggunakan pendingin (cooling atau refrigeration)

Menurunnya kemampuan gas alam untuk mengandung uap air dikarenakan temperature diturunkan pada tekanan tetap.
Sistem ini akan efektif apabila temperature awal feed gas tinggi dan juga proses ini harus diberi injeksi suatu zat kimia agar
berjalan baik, injeksi zat kimia tersebut akan di recover kembali sehingga tidak akan terbawa ke proses selanjutnya.
 Fraksinasi : proses memisahkan berbagai ngls ada dalam aliran gas yang tersisa, menggunakan titik didih bervariasi dari
setiap hidrokarbon dalam aliran feed, sekarang hampir semua ngls, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Proses ini
terjadi secara bertahap dari aliran gas naik melalui beberapa trays di mana unit pemanas yang menaikkan suhu aliran feed,
menggunakan adsorbent cairan(solvent) untuk memisahkan dan keluar ke dalam tangki holding tertentu atau tangki
penyimpan
 Ada dua jenis kolom fraksionasi:

(a) kolom packed, di mana ada beberapa trays dalam "kemasan" yang digunakan untuk meningkatkan kontak antara uap dan
fasa cair
(b) kolom trays, di mana trays dari berbagai desain yang digunakan untuk menahan cairan untuk memberikan kontak yang
lebih baik antara uap dan cair, maka pemisahan akan lebih baik.
TAHAP PENGOMPRESSAN (COMPRESSION) MULTI-STAGE RECIPROCATING PISTON
COMPRESSOR

Pada tahap pengompresan terdapat 4 sistem yang dapat digunakan :


1) sistem pengisian cepat tiga baris
 Sistem pengisian cepat 3 baris umumnya digunakan untuk penjualan eceran cng. Sistem ini adalah salah satu
yang paling mahal, tapi memberikan performa maksimal, dengan dispenser CNG menyediakan bahan bakar pada
tingkat aliran sebanding dengan dispenser bahan bakar cair. Bahan bakar mengalir langsung dari penyimpanan
bejana tekan dan tidak terikat dari kapasitas kompresor selama tekanan kepala tetap pada tekanan vessel. Dengan
penyimpanan dalam tiga bank dapat memanfaatkan penyimpanan yang tinggi. Ini memungkinkan sistem yang
terbaik untuk memenuhi lonjakan permintaan pembeli yang tidak menentu. Pemanfaatan penyimpanan yang
tinggi juga memungkinkan kompresor beroperasi untuk waktu yang lama, dengan minimal berhenti dan mulai.
2) sistem pengisian dengan waktu

 Sistem pengisian dengan waktu membutuhkan paling sedikit peralatan dan yang paling mahal, dan tidak
ada tekanan vessel yang diperlukan. Kompresor dibuang langsung ke kendaraan pengisian bahan bakar.
Tarif pengisian bahan bakar tergantung pada jumlah kendaraan mengisi bahan bakar sekaligus. Sistem
diaplikasikan untuk armada kendaraan pribadi yang mana saat pengisian cepat, waktu tidak penting dan
kendaraan diparkir untuk periode lama dari waktu pergeseran off. Sejak sambungan dari nozzle pengisian
bahan bakar ke NGV, kerugian tekanan di garis pengumpan akan berpengaruh pada saklar tekanan di
kompresor. Kompresor akan mulai mengompres gas melalui waktu panel kontrol pengisi. Panel ini
memiliki pengatur tekanan dan instrumentasi suhu dengan mematikan katup untuk menghentikan mengisi
ketika tekanan sudah tercapai.
 3) sistem pengisian cepat satu baris

 sistem satu baris mirip dengan sistem pengisian cepat tiga baris, tetapi hanya menggunakan penyimpanan bank tunggal.
Dispenser ini tanpa valve berurutan dan panel prioritas hanya memiliki satu prioritas. Penggunaan lebih dari satu selang
dispenser tidak dianjurkan. Jika dua kendaraan dengan tekanan tangki bahan bakar yang berbeda yang terhubung ke jalur
suplai yang sama, pengisian bahan bakar dari salah satu kendaraan akan menghentikan sampai tekanan menyamakan
kedudukan. Sistem ini lebih murah daripada sistem tiga bank, namun pemanfaatan penyimpanan rendah. Lonjakan
permintaan tidak dapat dipenuhi secara efektif. Penyimpanan rendah sering menghasilkan kompresor mulai dan berhenti
operasi.
 4) sistem pengalir
 sistem pengalir mirip dengan sistem pengisian cepat satu baris, tapi memberikan dua selang pengisian
bahan bakar. Sebuah valve pengalir langsung mengarahkan semua aliran kompresor dengan selang
pertama yang disetujui. Setelah persetujuan selang kedua, pengisian bahan bakar akan mulai langsung
dari penyimpanan bank tunggal tanpa mengambil paksa aliran keluaran kompresor dari selang
pertama yang disetujui. Begitu pengisian selesai pada selang pertama, valve pengalir beralih ke aliran
kompresor dengan selang kedua. Sistem dapat diaplikasikan dalam pengisian bahan bakar armada
kendaraan satu demi satu. Menghidup matikan mengisi ruang katup pengalir kendaraan sehingga
setidaknya satu kendaraan selalu terhubung ke selang. Sementara satu kendaraan dipindahkan ke
posisi dan terhubung ke selang bahan bakar, kendaraan kedua pengisian sudah hampir selesai. Dengan
cara ini, pengisian bahan bakar adalah tanpa batas waktu dan kompresor beroperasi terus menerus
dengan minimal dimulai dan berhenti.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai