Anda di halaman 1dari 26

REBOILER HEAT EXCHANGER

DESIGN
Abubakar Tuhuloula
Perancangan Alat Perpindahan Panas (PAPP)
Program Studi Teknik Kimia – Unlam
4.1 Pengertian Reboiler
 Reboiler adalah alat semacam Heat Exchanger yang berfungsi untuk merobah fase liquid
menjadi fase gas. Biasanya liquid yang diuapkan diletakan dibagian sheel sedangkan
pemanas diletakan dibagian pipa atau tube.

Gambar 1. Kettle Reboiler (1988, by Tubular Exchanger Manufacturers Association)


Gambar 2. Fixed Tubesheet, single-tube pass vertical Heater or Reboiler (Used by
permission : Engineers & Fabricators, Inc., Houston)
Ada beberapa macam Reboiler yang perlu diketahui :
4.1.1 Forced Circulation Reboiler
Pada Forced Circulation Boiler liquid yang akan diuapkan berasal dari kolom
distilasi yang dipompakan ke dalam Reboiler. Baik gas yang terjadi (antara 60 –
80%) dari liquid yang masuk maupun liquid yang tidak teruapkan akan masuk ke
dalam kolom distilasi lagi, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini,

Uap dan liquid

Steam

Boiler

Kondensat

Pompa Bottom product

Gambar 3. Forced Circulation Reboiler


4.1.2 Natural Circulation Reboiler
Pada Natural Circulation Reboiler hanya uap atau gas saja yang masuk ke dalam
kolom distilasi. Liquid yang tidak teruapkan akan keluar dari Reboiler atau
hanya sebagian liquid yang dimasukan seperti yang terlihat pada gambar
dibawah ini,

Z3 Z3

Z1 Z1
Z2 Z2

Gambar 4. One-Through Reboiler Gambar 5. Circulating Reboiler


4.2 Grafik Perpindahan Panas
Penguapan di dalam Reboiler bisa terjadi dalam beberapa macam antara lain :
penguapan titik jenuhnya, penguapan di bawah titik jenuhnya dan
penyempurnaan penguapan.
a. Penguapan pada titik jenuhnya b. Penguapan di bawah titik jenuhnya

Q=M.λ Q=M.λ
T2 T1 T2 T1
t1 t2 t3
Q = m . (hg – hl) t2 Qv = m1 (hg – hl)

t1 Qs = m . cp (t2 – t1)

c. Penyempurnaan penguapan

Q=M.λ
T2 T1
t3
t2

Q = m . cp . (t2 – t1)
t1

QS = m . cp . (t2 – t1); QV = m1 (hgt13 – hl t2)


Q = QS + QV
URUTAN DESAIN KETTLE REBOILER

1. Material and Heat balance


Q = QS + QV = M . cp . (T1 – T2) = M . 
Untuk panas sensible : QS = m . CP . (T1 – T1’) ; QV = m1 .(hg – hl)

2. Menghitung TLMTD
t 1 - t 2
t LMTD 
ln  t 1 / t 2  ; T = Ft . TLM

harga Ft = 1 karena prosesnya isothermal, pada Reboiler n (tube passes) dimulai dari
yang tinggi sampai rendah agar penggunaan panas lebih efektif.

3. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)


Tc = T2 + Fc (T1 – T2­)
tc = t2 + Fc (t2 – t1)
4. Mencari IDS dan jumlah pipa dimulai dengan trial Q/A antara 12000
Btu/jam.ft2.oF, sehingga didapatkan :

Q A
A dan Nt 
8000 s/d 12000 a" . L
Nt distandarkan dan IDS didapatkan dari tabel 9 halaman 841 – 842 Kern. Dan UD
standar didapatkan dengan menggunakan persamaan,
Q
U D (standar) 
Nt standar . a" . L

kesimpulan sementara hasil perancangan


Type HE : 1 – 2
Bagian Shell Bagian Tube
IdS = do = BWG l= Nt = n=
n’ = 1 susunan PT = de =
B = mendekati 1 x IDS a’ = a” = di = C’ =
Evaluasi Perpindahan Panas

Bagian Shell (........................) Bagian Tube (............................)


1. Menghitung Nre 5. Menghitung Nre pipa
ID S . C' . B Nt . a'
aS  aP 
n . PT . 144 n . 144
de dicari pada gambar 28 Kern  dicari pada fig. 14 Kern
 dicari pada gambar 14 Kern m M
GP  atau G P 
M m aP aP
GS  atau G S 
aS aS G . di
Nre P  P
G . de  . 2,42
NreS  S 6. –
 . 2,42
7. Menghitung harga Koefisien
2. Mencari Faktor Panas (JH)
JH dicari pada gambar 28 Kern Film PP, hi
3. Trial harga Koefisien Film PP, ho maksimal hi dicari pada gambar 25 hal.
835 Kern dan dilakukan koreksi,
300 Btu/jam.ft2.oF.
ho  di 
tw  tc   Tc - tc  h io  h i  
 ho  hio   do 
t = (tw - tc)
Dari gambar 15.11 Kern didapatkan hV
2 o
maksimal 300 Btu/jam.ft . F dan hS .
Q
ho 
QS Q V

hS hV
diharapkan ho sama dengan ho trial atau
diatasnya. Jika berbeda tidak boleh lebih
dari 20%, jika tidak diulangi lagi ho trial.
9. Mencari tahanan panas pipa bersih (UC)
h i . h io
UC 
h i  h io
10. Mencari tahanan panas pipa terpakai (UD)
UC - UD
Rd 
UC . UD
Evaluasi ΔP
Bagian Sheel (......................) Bagian Tube (........................)
P dibagian sheel untuk type natural 1. Menghitung Nre pipa
atau Kettle Reboiler diabaikan. di . G P
Nre P 
 . 2,42
f dapat dicari pada gambar 26 Kern
2. Menghitung P karena panjang pipa
f . G 2P . L . n
PP 
5,22 x 1010 . di . S .  P
3. Menghitung P karena tube passes
4 n  v2  
Pn   
s  2 . gc  144
4. Mencari Ptotal pada bagian tube
PT = PP + Pn
HORISONTAL THERMOSYPHONE
 Pengertian Thermosyphone
Thermosyphone adalah alat semacam heat exchanger yang berfungsi untuk membuat fase
liqiuid menjadi fase gas yang peletakannya horisontal dan penguapan terjadi dibagian
shell sedangkan pemanas diletakkan dibagian pipa (tube) seperti terlihat pada gambar
dibawah.

Gambar 6. Thermosyphon horisontal


 Spesifikasi Horisontal Thermosyphon
Pada horisontal thermosyphone ada beberapa spesifikasi antara lain :
a. Dimensi diameter shell dan panjang shell
 IDs : 12 – 17 ¼ inci; l = 8 ft
 IDs : 19 ¼ - 29 inci; l = 12 ft
 IDs > 31 inci
b. Shell passes (n’) = 2
c. Maksimal 80% dari liquid akan teruapkan
d. Flux atau Q/A antara 8.000 – 12.000 Btu/jam.ft2
e. hV tidak boleh lebih dari 300 Btu/jam.ft2.oF
 Beberapa ketentuan penguapan pada horisontal thermosyphon antara lain :
a. Untuk liquid yang dipanasi berupa bahan organik berlaku :
Q/A = 8000. s/d. 12000 Btu/jam.ft2
b. Untuk mencari overall heat transfer UD berlaku :
4 . flow area
de'  (kern, pers. 6.4)
frictional wetted perimeter

c. Penurunan tekanan
P pada thermosyphon sama dengan P pada shell and tube, hanya yang perlu diperhatikan
adalah :
de’ = diameter equivalen shell yang dipengaruhi oleh friction, dimana
1. Friksi karena shell sehingga
wetted perimeternya = 2 π IDS

Campuran uap dan liquid

liquid

2. Friksi karena pembagian shell 3. Friksi karena pipa


sehingga wetted perimeternya = 2 (½ IDS) wetted perimeternya = 2 (½ Nt)(π do)

Total friction wetted perimeter : fp1 + fp2 + fp3

fp1 = ½ π IDS

fp2 = IDS

fp3 = 2(½ Nt . π do)


free area = ½ (/4 (IDS)2 – (/4 do2)(Nt))
= /8 (IDS)2 – (do2) (Nt)

de' 
4 . flow area

 
4 /8  IDS  -  do  Nt
2 2

Wetted perimeter ID   . IDS   . do . Nt
S
2 2
   IDS  2 -   do  2 Nt 
 
 2 . ID S   . ID S   . do . Nt 
URUTAN PERANCANGAN HORISONTAL THERMOSYPHON

1. Material and Heat balance


Q = QS + QV = M . cp . (T1 – T2) = M . 
Untuk panas sensible : QS = m . CP . (T1 – T1’), dengan range boiling point > 15oF. Untuk
panas laten : QV = m1 . (hg – hl)
2. Menghitung TLMTD
t 1 - t 2
t LMTD 
ln  t 1 / t 2  T = Ft . TLM

harga Ft dicari dari gambar 19 Kern karena n’ = 2.


3. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)
Tc = T2 + Fc (T1 – T2­)
tc = t2 + Fc (t2 – t1)
4. Mencari IDS dan jumlah pipa dimulai dengan trial Q/A antara 8000 – 12000
Btu/jam.ft2.oF, sehingga didapatkan :
Q A
A danNt 
8000 s/d 12000 a" . L
Nt distandarkan dan IDS didapatkan dari tabel 9 Kern dengan ketentuan n’ = 2 dan n minimal =
4, dan UD standar didapatkan dengan menggunakan persamaan :

kesimpulan sementara hasil perancangan


Type HE :
Bagian Shell Bagian Tube
IdS = do = BWG l = Nt = n=
n’ = susunan PT = de =
B = mendekati 1 x IDS a’ = a” = di = C’ =
Evaluasi Perpidahan Panas
Bagian Shell (........................) Bagian Tube (............................)
1. Menghitung Nre 5. Menghitung Nre pipa
IDS . C' . B Nt . a'
aS  aP 
n' . PT .144 n .144
de dicari pada gambar 28 Kern  dicari pada gambar 14 Kern
 dicari pada gambar 14 Kern m M
GP  atau G P 
M m aP aP
GS  atau G S 
aS aS G . di
Nre P  P
G . de  . 2,42
NreS  S
 . 2,42 6. Mencari Faktor Panas (JH)
JH dicari pada gambar 24 Kern
2. Mencari Faktor Panas (JH) 7. Menghitung Koefisien Film PP, hi
1/ 3 0 ,14
JH dicari pada gambar 28 Kern  k  cp .     
3. Menghitung Koefisien Film PP, ho h i  J H     
1/ 3 0 ,14  di  k    w 
 k  cp .     
h O  J H       di 
h io  h i  
 de  k   w   do 
8. Mencari tahanan panas pipa bersih (UC)

h i . h io
UC 
h i  h io
9. Mencari tahanan panas pipa terpakai (UD)

UC - UD
Rd 
UC . U D
Diharapkan : Rd hitung > Rd ketentuan
Evaluasi P
Bagian Shell (......................) Bagian Tube (........................)
1. Menghitung Nre dan Friksi 1. Menghitung Nre pipa
   ID S  2 -   do  2 Nt  Nre P 
di . G P
de'     . 2,42
 2 ID S   ID S   do Nt  f dicari pada gambar 26 Kern
de' . G S 2. Menghitung P karena panjang
NreS 
 . 2,42 pipa
f dicari pada gambar 29 Kern f . G 2P . L . n
2. Menghitung PS hanya karena panjang
PP 
5,22 x 1010 . di . S .  P
shell.
3. Menghitung P karena tube
f . G S2 . l (total) passes
PS 
5,22 x 1010 . de . sg .  S 4 n  v2  
Pn   
 uap   liquid s  2 . gc  144
sg 
62,5 4. Mencari P total pada bagian tube
 BM  460  T  p l  PT = PP + Pn
    s liquid - s uap 
359  492  p2 

62,5
VERTIKAL THERMOSYPHON
Vertikal Thermosyphon adalah alat semacam Heat Exchanger yang berfungsi untuk merobah
fase liquid menjadi fase gas yang peletakannya vertikal dan penguapan terjadi di bagian tube
sedangkan pemanas diletakkan di bagain shell seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini,

m, t2

5 – 10 menit
hold up

Pemanas M, T1
Z1
Isothermal Boiling
Counter current
HE : 1-1, Floating
Z3 Heat Exchnager

Condensat M, T2

m, t1

Ratio liquid circulasi 4


=
Gas keluar 1
Spesifikasi Vertikal Thermosyphon
Pada Vertikal Thermosyphon ada beberapa spesifikasi antara lain :
a. Panjang shell mulai dari 16 ft kemudian diturunkan menjadi 12 ft
b. Shell passes atau n’ = 1 dan tube passes atau n = 1
c. Maksimal 80% dari liquid akan teruapkan
d. Flux atau Q/A antara 8000 – 12000 Btu/jam.ft 2
e. hV tidak boleh lebih dari 300 Btu/jam.ft2.oF
f. Tipe aliran selalu counter current

Q
ho 
QS Q V

hS h V
dimana : hs = koefisien film perpindahan panas sensible, Btu/jam.ft 2.oF
hv = koefisien film perpindahan panas laten, Btu/jam.ft 2.oF
Q = jumlah panas yang dipindahkan, Btu/jam
QS = jumlah panas sensible, Btu/jam
QV = jumlah panas laten, Btu/jam
Grafik Perpindahan Panas
Penguapan di dalam vertikal thermosyphon bisa terjadi dalam beberapa macam antara lain :
penguapan pada titik jenuhnya, penguapan di bawah titik jenuhnya dan penyempurnaan
penguapan.
a. Penguapan pada titik jenuhnya b. Penguapan di bawah titik jenuhnya

Q=M.λ Q=M.λ
T2 T1 T2 T1
t1 t2 t3
Q = m . (hg – hl) t2 Qv = m1 (hg – hl)

t1 Qs = m . cp (t2 – t1)

c. Penyempurnaan penguapan

Q=M.λ
T2 T1
t3
t2

Q = m . cp . (t2 – t1)
t1

QS = m . cp . (t2 – t1); QV = m1 (hgt13 – hl t2)


Q = QS + QV
Beberapa ketentuan penguapan pada vertikal thermosyphon antara lain :
a. Untuk liquid yang dipanasi berupa bahan organik berlaku :
Q/A = 8000. s/d. 12000 Btu/jam.ft2
b. Untuk mencari overall heat transfer UD berlaku :
Q Q
UD  
A . t  Nt . a" . L  . t
c. Penurunan tekanan
Panjang dan jumlah tube perlu dicek lebih dahulu untuk melihat apakah P atau Pp
ditambah tekanan hidrostatik pada thermosyphon sama dengan P pada kaki Reboiler lebih
kecil dari driving force.
f . G 2p . L . n
Pp 
5,22 x 1010 . di . sg .  p
Driving force = (Z1 x ) / 144
dimana : Z1 adalah tinggi liquid (permukaan) sampai bagian bawah pipa reboiler, ft. dan  =
densitas liquid, lb/ft3
Tekanan Hidrostatik pada kaki Reboiler :

Z 3 .  average 2,3 l V
 log o , Psi
144 144  Vo - Vl  Vl
dimana : Vo adalah spesifik volume liquid dan uap, ft3/lb; Vl adalah spesifik volume liquid, ft3/lb
dan Vv adalah spesifik volume vapor, ft3/lb.
BM
v 
 460  T   p1 
359    
 492   p 2 

 462  T 
 
492
359  
 14,7 
 
Vv 
1

1
  p2 
   BM
 
 BM 
   

 359  460  T  p
  1  
  492   p 2  

l = sg x 62,5 sehingga Vl = 1/l = 1 / (sg x 62,5), lb/ft3

Vo 
 massa liquid . Vl    massa uap . Vo  , ft 3 / lb
 massa liquid  massa uap
Apabila :
 Total tahanan : Pp + Z3 (av/144) > (Z1 x l)/144, maka panjang pipa diturunkan
menjadi 12 ft.
 Total tahanan : Pp + Z3 (av/144) < (Z1 x l)/144, maka panjang pipa sudah sesuai.

Anda mungkin juga menyukai