KELOMPOK 2
TECTONIC SYSTEM
Fani Indra M F
Indra Permana
Yogi Syaifurridwan
Karunia Indriani Panji
Okta Maharani Katili
Tri Mayang Komalasari
Satrio Bayu Adji
TEKTONIK PANAS BUMI
2
Hal ini menyebabkan proses magmatisasi dibawah Pulau
Sumatera lebih dangkal dibandingkan dengan dibawah Pulau Jawa
atau Nusatenggara.
Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya
berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang
dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan
gas magmatic yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung
api yang lebih kuat yang pada akhirnya akan menghasilkan endapan
vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas.
Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya
lebih dalam dan menempati batuan volkanik, sedangkan reservoir
panas bumi di Sumatera terdapat didalam batuan sedimen dan
ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.
3
ZONA SUBDUKSI
• Dibagi menjadi 2 : Nusatenggara-Jawa
dalam kedalaman 160 s.d 201 Km,
Sumatra dalam kedalaman 100 Km
KLASIFIKASI
solfatara, lumpur
panas, kolam
lumpur, danau
alterasi intensif
asam, alterasi luas
dan sangat intensif
ketidakselarasan,
ADD A FOOTER
6
kaldera
MANISFETASI
PANAS BUMI
Fumarola (Semburan Uap) Mata Air Panas
• Kelebihan
Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air
yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya yang
membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk pendinginan.
Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar
20 liter air tawar per MW / jam.
ADD A FOOTER 8
THANK YOU!