Anda di halaman 1dari 2

PRAKTIKUM PETROGRAFI

Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Nama : Sandra Gustiana Dewi Kelompok : Selasa ( 12.50 )


NIM : 410015014 Tanggal : 16 Mei 2017

Kode Sampel : KAB Perbesaran Okuler :4x


Jenis Batuan : Batuan Sediman Perbesaran Obyektif : 10 x

PPL XPL
A B
A B

C C

Keterangan Gambar :
A. Kalsit & Sparit

B. Mineral Opaq

C. Pelet

Deskripsi Mikroskopik :

Pada pengamatan saytan tipis batuan Sedimen, dengan perbesaran lensa okuler 4x dan
perbesaran objektif 10x dengan total perbesaran adalah 40x, ditemukan batuan sedimen non-
klastik yaitu batu gamping dengan jenis non-skeletal yaitu palet, dan jenis matriksnya sparit.
klasikasi batuan karbonatnya menurut Folk (1962) yaitu Graphic Classication table of
limestones ( Folk, 1962 )
Deskripsi Mineral :

Kalsit & Sparite ( 77% ) : Warna pada pengamatan PPL putih / bening, tidak ada belahan, tidak
dijumpai pecahan, relief rendah, pleokroisme tidak ada, bentuk kristal anhedral. Pada pengamatan
XPL BF 0.172 Orde 4.
Sparite adalah mineral kalsit sebagai semen yang melekatkan fragmen-fragmen lainnya. sparite
tidak dapat dideskripsi sifat optiknya, karna hanya bisa dilihat dari mikroskop.

Pelet ( 21%) : Warna pada pengamatan PPL yaitu coklat keabu-abuan, bentuk mineral anhedral,
tidak terdapat pecahah, dan belahan, pleokroisme lemah, relief rendah. Pada pengamatan XPL
berwarna sama dengan PPL,

Mineral Opaq (8%): Warna pada pengamatan PPL maupun XPL berwarna hitam / gelap,
bentuk mineral equant. Mineral bersifat tidak tembus cahaya .

Jenis Batuan : Batuan Sedimen Karbonatan

Nama Batuan : Batu Gamping

Petrogenesa :
Batu gamping adalah batuan sedimen yang utamanya tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3)
dalam bentuk mineral kalsit. Di Indonesia, batu gamping sering disebut juga dengan istilah batu
kapur, sedangkan istilah luarnya biasa disebut "limestone". Batu gamping paling sering
terbentuk di perairan laut dangkal. Batu gamping (batu kapur) kebanyakan merupakan batuan
sedimen organik yang terbentuk dari akumulasi cangkang, karang, alga, dan pecahan-pecahan
sisa organisme. Batu gamping juga dapat menjadi batuan sedimen kimia yang terbentuk oleh
pengendapan kalsium karbonat dari air danau ataupun air laut.
Kebanyakan batugamping terbentuk di laut dangkal, tenang, dan pada perairan yang hangat.
Lingkungan ini merupakan lingkungan ideal di mana organisme mampu membentuk cangkang
kalsium karbonat dan skeleton sebagai sumber bahan pembentuk batugamping. Ketika
organisme tersebut mati, cangkang dan skeleton mereka akan menumpuk membentuk sedimen
yang selanjutnya akan terlitikasi menjadi batugamping.

Note :

(Asisten Laboratorium)

Anda mungkin juga menyukai