Anda di halaman 1dari 64

KATA PENGANTAR

Laporan Hasil Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru Tahun 2022 atas Areal Tempat Pemrosesan Akhir di
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur disusun sebagai tindak lanjut atas surat
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Nomor
S.942/IPSDH/PSDH/PLA.1/7/2022 tanggal 22 Juli 2022 Hal Survei Hutan Alam Primer Dalam
Rangka Verifikasi PIPPIB Untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo dan
surat Bupati Nagekeo Nomor Nomor 661/BU-NGK/120/10/2022 perihal Permohonan Survei
Lokasi Hutan Alam Primer (PIPPIB) untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah.

Kegiatan Survei Hutan Alam Primer atas Areal Tempat Pemrosesan Akhir di
Kabupaten Nagekeo dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari unsur Balai Pemantapan
Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang, Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Program Studi Kehutanan, Universitas Nusa
Cendana sesuai Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang Nomor Nomor: SK. 21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 Tanggal 7
Desember 2022 tentang Pembentukan Tim Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Surat Tugas dari
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor
ST. 101/BPKHTL.XIV/PLA.1/12/2022 tanggal 9 Desember 2022.

Pelaksanaan kegiatan Survei Hutan Alam Primer atas Areal Tempat Pemrosesan
Akhir di Kabupaten Nagekeo mempedomani Peraturan Direktur Jenderal Planologi
Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/10/2019 dan Instruksi
Kerja Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang
Nomor INS. 21/BPKHTL.XIV/ISDHL/PLA.1/12/2022 tanggal 5 Desember 2022 tentang
Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian
Izin Baru Terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur.

Secara administratif, lokasi sampel pelaksanaan kegiatan Survei Hutan Alam Primer
atas Areal Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo adalah sebanyak 1 (satu) lokasi
meliputi 8 (delapan) sampel berada di wilayah Aesesa Kabupaten Nagekeo. Seluruh sampel
berada di dalam Kawasan Hutan Lindung (HL) yang merupakan bagian dari DAS Aesesa dan
tidak terdapat Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) maupun perizinan
kehutanan lainnya. Kondisi penutupan lahan di lapangan berupa Hutan Lahan Kering

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 i
* wo
Sekunder (Hs), Tanah Terbuka (Tk). Vegetasi yang terdapat pada lokasi pengamatan
diantaranya jenis Asam (Tamarindus indica L.), Lontat (turassus flabellifefl, Gamal
(Glincidia sepium), cmelina (Gmelina arborea), Kesambi (Schleichen o/easa), Kukung
(Nama Lokal), l-amtoro (Leucaena leucocqhala), Mente (Anacardium occidinbleLinn,) dan

Pepaya.

Sesuai penentuan titik sampel oleh Direktorat IPSDH, jumlah sampel sebanyak 8
(delapan) tiUk, dengan rincian sebanyak 5 (lima) sampel merupakan Hutan Lahan Kering
Sekunder dan 3 (tiga) sampel merupakan Tanah Terbuka (Tk). Berdasarkan analisa, lokasi
Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo seluas + 4,87 ha.

Berdasarkan Berita Acara Tim Pelakana Lapangan, disimpulkan bahwa lokasi


Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo yang disurvei seluruhnya
termasuk kriteria PIPPIB Kawasan, namun kondisi lapangan menujukan bahwa lokasi
tersebut tidak termasuk kiteria Hutan Alam Primer.

Atas banfuan yang diberikan semua pihak dalam penyusunan Laporan Hasil Survei
Hutan Alam Primer Pada Areal Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi
Nusa Tenggara Timur ini, diucapkan terima kasih.

Kupang, Desember 2022


Kepala Balai,

, M,Si.
^$.,*,,
NIP. 197s0626 200212 1 005

I.APORIN EASII St'RVEI EMATI A'.II{ PRII{ER PADA I,OKISI REllC!{A


ii
EEVBINGSXIN rEttP T PEUROSESII{ AXrrR (TPl) Dr XiAaUPItEl{ llAGgrBO, 2022
SUSUNAN TIM PELAKSANA

A. Penanggung Jawab : Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata


Kegiatan Lingkungan Wilayah XIV Kupang

B. Koordinator Pelaksana : Kepala Seksi Sumber Daya Hutan dan Tata Lingkungan

C. Tim Pelaksana :

1. Ketua : Umbu Deny E. Hawula, S.Hut./NIP. 19791030 200003 1 003


Surveyor Pemetaan Ahli Muda
Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang

2. Anggota : a. Raindras Dwiarsa, S.Hut./NIP. 19840921 201012 1 004


Surveyor Pemetaan Ahli Muda
Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang

b. Hendra Bulo Palinoan, S.Hut./NIP. 19790823 201001 1 017


Fungsional Analisis Sumber Daya Hutan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa
Tenggara Timur

c. Nixon Rammang, S.Hut, M.Si./NIP. 19800920 200604 1 002


Dosen Fakultas Pertanian, Program Studi Kehutanan
Universitas Nusa Cendana

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 iii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


SUSUNAN TIM PELAKSANA ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 3
C. Sasaran Lokasi ................................................................................. 3

BAB II. WAKTU DAN PELAKSANAAN ................................................................... 4

A. Waktu ............................................................................................. 4
B. Lokasi .............................................................................................. 4
C. Pelaksanaan ..................................................................................... 5

BAB III. METODE PELAKSANAAN ........................................................................ 6

A. Persiapan ........................................................................................ 6
B. Metode Survei .................................................................................. 7

BAB IV. HASIL DAN ANALISA ............................................................................. 9


A. Hasil ............................................................................................... 9
B. Analisa ........................................................................................... 11

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 12


A. Kesimpulan ..................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................. 12

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................. 13

LAMPIRAN ........................................................................................................ 14

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Koordinat Lokasi Sampel .................................................................. 5


Tabel 3.1. Koordinat Lokasi Sampel Hasil Pengamatan ......................................... 11

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Lokasi Survei ............................................................................... 4


Gambar 2.2. Kondisi Penutupan Lahan Lokasi Sampel ........................................ 10

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1. Surat Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
Nomor S.942/IPSDH/PSDH/PLA.1/7/2022 tanggal 22 Juli 2022 Hal
Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi PIPPIB Untuk
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo. ----------------- L-1

2. Surat Bupati Nagekeo Nomor Nomor 661/BU-NGK/120/10/2022 Perihal


Permohonan Survei Lokasi Hutan Alam Primer (PIPPIB) untuk Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah. --------------------------------------------- L-2

3. Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi


Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Pada Areal Tempat
Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Nomor INS. 21/BPKHTL.XIV/ISDHL/PLA.1/12/2022 tanggal 5 Desember
2022 tentang Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara
L-3
Timur. ------------------------------------------------------------------------------
4. Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata
Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor Nomor: SK.
21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 Tanggal 7 Desember 2022
tentang Pembentukan Tim Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur. ----------------------------------------------------------------- L-4

5. Surat Tugas Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata


Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor ST. 101/BPKHTL.XIV/
PLA.1/12/2022 tanggal 9 Desember 2022. ----------------------------------- L-5

6. Pakta Integritas Tim Pelaksana Survei Hutan Alam Primer Areal Tempat
Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. ------------------------------------------------------------------------------ L-6

7. Berita Acara Pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka


Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Tahun 2022
Pada Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa
Tenggara Timur. ----------------------------------------------------------------- L-7

8. Daftar Register Koordinat Lokasi Sampel Pengamatan Lapangan Survei


Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian
Pemberian Izin Baru Pada Areal Tempat Pemrosesan Akhir di L-8
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. -----------------------

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 vii
9. Tally sheet Hasil Survei Hutan Alam Primer pada Areal Tempat
Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara
L-9
Timur. ------------------------------------------------------------------------------

10. Dokumentasi Hasil Survei Hutan Alam Primer pada Areal Tempat
Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. ------------------------------------------------------------------------------ L-10

11. Citra Resolusi Tinggi pada Areal Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten
Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. ------------------------------------
L-11

12. Peta Hasil Survei Hutan Alam Primer pada Areal Tempat Pemrosesan
Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. ------------
L-12

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 viii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan kesatuan ekosistem dengan berbagai komponen sumberdaya alam


hayati beserta alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Berbagai macam komponen yang saling terkait dalam hutan menjadikan hutan sebagai obyek
yang kompleks dan tidak mudah untuk dikelola. Padahal, hutan mampu memberikan manfaat
secara lestari apabila dikelola dengan sistem yang benar. Sistem pengelolaan hutan ini
terwujud dalam pengelolaan hutan berkelanjutan atau Sustainable Forest Management (SFM).

Prinsip pengelolaan hutan berkelanjutan adalah adanya keseimbangan antara fungsi


ekonomi, fungsi ekologi dan fungsi sosial hutan, yang dicirikan dengan produksi hasil hutan yang
berkesinambungan tanpa banyak menyebabkan penurunan nilai dan produktivitas serta
pengaruh yang merugikan lingkungan fisik dan sosial. Untuk mencapai keseimbangan ketiga
aspek tersebut dibutuhkan perencanaan jangka panjang yang matang dan komprehensif.

Tantangan dan dinamika pembangunan hutan dan kehutanan dewasa ini menuntut
upaya untuk perbaikan dan penyempurnaan tata kelola hutan dan lahan gambut. Upaya yang
berkesinambungan untuk menyelamatkan keberadaan hutan alam primer dan lahan gambut
mutlak harus dilakukan sekaligus sebagai langkah penurunan emisi dari deforestasi dan
degradasi hutan, sampai dengan tersedianya kesiapan penataan pengelolaan hutan. Hal
tersebut tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Izin
Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan langkah penyempurnaan


tata kelola hutan dan lahan gambut sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun
2019 dengan telah diterbitkannya Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Hutan Alam
Primer dan Lahan Gambut Tahun 2022 Periode II sebagaimana Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
SK.7594/MENLHK-PKTL/ IPSDH/PLA.1/9/2022 tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian
Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut
Tahun 2022 Periode II.

Moratorium penghentian pemberian izin baru di hutan alam primer dan lahan gambut
merupakan langkah penting dalam rangka menyelesaikan berbagai upaya untuk

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 1
penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut serta penurunan emisi gas
rumah kaca yang dilakukan melalui penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
Kebijakan penghentian pemberian izin baru di hutan alam primer dan lahan gambut akan
memberi kesempatan untuk melakukan perbaikan tata kelola pada kegiatan usaha yang
diusulkan di hutan primer dan lahan gambut pada areal yang ditetapkan pada Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB). Sesuai ketentuan PIPPIB dapat dilakukan revisi
setiap 6 (enam) bulan sekali dengan mempertimbangkan hasil survei kondisi fisik lapangan,
perubahan tata ruang, data dan informasi penutupan lahan terkini, masukan dari masyarakat
serta pembaharuan data perizinan.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor Keputusan Menteri


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.7594/MENLHK-PKTL/ IPSDH/PLA.1/9/2022
tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan
Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Baru
pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut Tahun 2022 Periode II, antara lain menetapkan
sesuai Amar KELIMA butir b bahwa dalam hal terdapat indikasi perbedaan antara PIPPIB
dengan kondisi fisik lapangan, maka dapat dilakukan klarifikasi lapangan melalui survei hutan
alam primer oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan dengan melibatkan
Dinas Kehutanan Provinsi dan Perguruan Tinggi yang mempunyai disiplin ilmu dibidang
kehutanan dengan mempedomani Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan Nomor P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/10/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Survei Hutan Alam Primer dalam rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin
Baru (PIPPIB).

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo merencanakan pembangunan Tempat


Pemrosesan Akhir yang berada di dalam Kawasan Hutan Lindung (HL). Berdasarkan hasil analisa
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan bahwa Areal Tempat Pemrosesan
Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo seluas ± 4,87 ha berada di dalam Peta PIPPIB. Mengingat
hasil analisa tersebut dan pertimbangan kondisi fisik di lapangan yang berbeda serta ketentuan
dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang PIPPIB, maka Bupati
Nagekeo menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan untuk dilakukan Survei Hutan Alam
Primer pada Areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo melalui surat
Bupati Nagekeo Nomor 661/BU-NGK/120/10/2022.

Kegiatan Survei Hutan Alam Primer pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo seluas ± 4,87 Ha di Aesesa pada Kawasan Hutan Lindung (HL) Mbay

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 2
dilaksanakan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/10/2019, Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan
Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor Nomor: SK.
21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 Tanggal 7 Desember 2022 tentang Pembentukan Tim
Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin
Baru Terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur dan Surat Tugas Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata
Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor ST. 101/BPKHTL.XIV/PLA.1/12/2022 tanggal 9
Desember 2022.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan Survei Hutan Alam Primer adalah melakukan verifikasi terhadap Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di
wilayah Kabupaten Nagekeo.

Tujuannya adalah mendapat data dan informasi secara faktual di lapangan terhadap
kondisi penutupan lahan pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten
Nagekeo.

C. Sasaran Lokasi

Sasaran lokasi kegiatan Survei Hutan Alam Primer Pada Tempat Pemrosesan Akhir di
wilayah Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu:

1. Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo seluas ± 4,87 ha di wilayah


Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

2. Lokasi sampel sebanyak 8 (delapan) berada dalam Kawasan Hutan Lindung (HL) Mbay yang
telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui keputusan Nomor
SK.6615/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 27 Oktober 2021.

3. 8 (delapan) lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer sebagaimana surat Direktur
Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan melalui surat Nomor
S.942/IPSDH/PSDH/PLA.1/7/2022 tanggal 22 Juli 2022.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 3
BAB II. WAKTU DAN PELAKSANAAN

A. Waktu

Waktu pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer di lapangan pada lokasi Tempat
Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo dilakukan mulai tanggal 12 Desember 2022
s/d 16 Desember 2022.

B. Lokasi

Secara umum lokasi pelaksanaan survei yang merupakan areal PIPPIB Tahun Tahun
2022 Periode II dengan kriteria PIPPIB Kawasan Hutan Lindung terletak di wilayah Kecamatan
Aesesa pada Kawasan Hutan Lindung (HL) Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.

Lokasi Survei Hutan Alam Primer pada Rencana Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo disajikan sebagaimana Gambar 2.1. berikut.

Gambar 2.1. Lokasi Survei

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 4
C. Pelaksanaan

1. Pencarian Lokasi Sampel

Pencarian lokasi sampel survei dilaksanakan menggunakan GPS Navigasi dengan


mengikuti daftar sampel yang telah disusun yakni sebanyak 8 (delapan) sampel sesuai surat
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Nomor
S.942/IPSDH/PSDH/PLA.1/7/2022 tanggal 22 Juli 2022. Selanjutnya dilakukan pengambilan
dan pencatatan data koordinat dengan GPS Mapping.

Koordinat sampel Survei Hutan Alam Primer pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di
wilayah Kabupaten Nagekeo disajikan dalam Tabel 2.1. berikut.

Tabel 2.1. Koordinat Lokasi Sampel

Kode Koordinat Geografis


Penafsiran
Sampel Bujur Timur (BT) Lintang Selatan (LS)
TS 01 121° 14' 10,778" 8° 32' 48,292" Tanah Terbuka
TS 02 121° 14' 11,626" 8° 32' 50,133" Hutan Lahan Kering Sekunder
TS 03 121° 14' 11,510" 8° 32' 52,728" Hutan Lahan Kering Sekunder
TS 04 121° 14' 7,555" 8° 32' 55,553" Hutan Lahan Kering Sekunder
TS 05 121° 14' 9,417" 8° 32' 54,467" Tanah Terbuka
TS 06 121° 14' 6,823" 8° 32' 52,971" Tanah Terbuka
TS 07 121° 14' 7,542" 8° 32' 50,619" Hutan Lahan Kering Sekunder
TS 08 121° 14' 6,078" 8° 32' 48,829" Hutan Lahan Kering Sekunder
Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan , 2022

2. Pencatatan/Perekaman Data

Pencatatan/Perekaman Data pelaksanaan survei Hutan Alam Primer pada Trase Jalan
Perbatasan dan Pedalaman Kabupaten Malinau meliputi aspek:
a. Wilayah administrasi pemerintahan;
b. Nomor titik sampel;
c. Koordinat lokasi sampel;
d. Penutupan lahan;
e. Kondisi eksisting di lapangan;
f. Foto geotagging titik sampel;
g. Citra satelit resolusi tinggi.
Hasil pencatatan survei terhadap beberapa aspek tersebut selanjutnya dituangkan dalam
Tally Sheet sebagaimana Lampiran Form 6.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 5
BAB III. METODE PELAKSANAAN

A. Persiapan

1. Penyiapan Pakta Integritas

Tim Pelaksana Survei Hutan Alam Primer areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo wajib membuat dan menandatangani Pakta Integritas sebagaimana
form terlampir.

2. Penyiapan Bahan dan Peralatan


Sebelum pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer pada Areal Tempat Pemrosesan Akhir di
wilayah Kabupaten Nagekeo di lapangan dilaksanakan tahapan persiapan penyiapan bahan
dan peralatan sebagai berikut:

a. Bahan

❖ Bahan Utama : Instruksi Kerja dari Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan
Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor INS. 21/BPKHTL.XIV/SDHLTL
/PLA.1/12/2022 tanggal 5 Desember 2022 tentang Survei Hutan Alam Primer Dalam
Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
Keputusan Pembentukan Tim Survei Hutan Alam Primer dari Kepala Balai Pemantapan
Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Nomor Nomor: SK.
21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 Tanggal 7 Desember 2022 tentang
Pembentukan Tim Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur.

❖ Bahan Pendukung : Peta RBI skala 1 : 25.000, Peta Kawasan Hutan Provinsi, dan
Peta Perizinan Kehutanan terkini.

b. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk Survei Hutan Alam Primer dalam rangka Verifikasi Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) atas areal Tempat Pemrosesan
Akhir di Kabupaten Nagekeo, adalah:
❖ Receiver tipe pemetaan (Mapping);
❖ Receiver tipe navigasi;

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 6
❖ Kompas dan Kamera;
❖ Alat tulis dan peralatan untuk sketsa;
❖ Tally Sheet Pengamatan dan Perekaman;
❖ Catu daya dan charger.

3. Pembuatan Peta Kerja

Peta Kerja Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo dibuat pada skala 1 : 25.000 dengan informasi antara lain penutupan
lahan, batas areal survei, lokasi sampel, fungsi kawasan hutan dan jalur survei. Informasi
lokasi terhadap 8 (delapan) sampel dilengkapi dengan daftar koordinat geografis dan nomor
sampel.

B. Metode Survei

Metode Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten
Nagekeo adalah :

1. Pencarian Lokasi Sampel


Pencarian lokasi sampel dilakukan dengan tracking menuju titik koordinat sampel yang
direncanakan dengan menggunakan GPS Navigasi.

2. Pengamatan Lapangan
Pengamatan lapangan dilakukan pada lokasi sampel dan sekitarnya terhadap aspek kondisi
penutupan lahan dan kondisi fisik lapangan meliputi bentang lahan dan topografi.

3. Pencatatan/Perekaman Data
Obyek yang diamati dan diukur di lapangan direkam informasinya dalam lembar isian ( tally
sheet) atau dalam piranti rekam elektronik. Hasil pengamatan dan pengukuran di lapangan
yang dicatat, antara lain :
a. Wilayah administrasi pemerintahan dan pengelolaan hutan;
b. Kondisi fisik lapangan;
c. Nomor titik sampel;
d. Koordinat titik sampel;
e. Koordinat lokasi yang diamati, selain titik sampel (tracking history jika perlu);
f. Jenis tanaman yang dominan dan deskripsi kondisi fisik tanaman;
g. Sketsa lokasi hutan primer yang sudah mengalami perubahan atau adanya aktivitas
manusia;
h. Foto geotagging titik sampel;

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 7
i. Foto geotagging hasil pengamatan adanya aktivitas manusia (jalan, pemukiman,
pertanian);
j. Informasi lain yang tidak dapat diperoleh di citra, antara lain apakah ada bekas
kebakaran, bukaan jalan, penebangan, aktivitas pertanian, aktivitas pertambangan,
waktu terjadinya perubahan penutupan lahan, dan lainnya.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 8
BAB IV. HASIL DAN ANALISA

A. Hasil

Pengamatan lapangan dilaksanakan terhadap 8 (delapan) lokasi sebagaimana Tabel


2.1. pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo meliputi aspek
kewilayahan, kondisi penutupan lahan dan kondisi fisik lapangan.

a. Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pengelolaan Hutan

Lokasi Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan Akhir terletak di wilayah
Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan pengelolaan hutan, lokasi Survei Hutan Alam Primer areal Tempat Pemrosesan
Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo merupakan wilayah pengelolaan UPT KPH Wilayah
Kabupaten Nagekeo pada Kawasan Hutan Lindung (HL) Mbay yang telah ditetapkan oleh
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui keputusan Nomor SK.6615/MENLHK-
PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 27 Oktober 2021.

b. Kondisi Penutupan Lahan

Kondisi penutupan lahan lokasi Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan
Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo pada titik sampel merupakan Hutan Lahan Kering
Sekunder (Hs) dan Tanah terbuka (T).
Berdasarkan pengamatan di lapangan, lokasi Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat
Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo dan sekitarnya didominasi vegetasi jenis
Asam (Tamarindus indica L.), Lontar (Borassus flabellifer), Gamal (Gliricidia sepium),
Gmelina (Gmelina arborea), Kesambi (Schleichera oleosa), Kukung (Nama Lokal), Lamtoro
(Leucaena leucocephala), Mente (Anacardium occidentale Linn.) dan Pepaya.

Kondisi penutupan lahan pada lokasi sampel survei dan sekitarnya disajikan dalam
Gambar 2.2. berikut.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 9
Gambar 2.2. Kondisi Penutupan Lahan Lokasi Sampel

c. Kondisi Fisik Lapangan

Kondisi fisik lapangan lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat
Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo yang diamati meliputi fisiografi dan
kelerangan lapangan.

❖ Lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer pada 8 (delapan) sampel di Kabupaten Nagekeo
merupakan kawasan perbukitan dengan fisiografi datar sampai berbukit.
❖ Kondisi topografi lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan
Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo memiliki variasi kelas lereng Datar (0 – 8%) sampai
dengan curam (25 – 45%).

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 10
B. Analisa

Berdasarkan hasil Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten
Nagekeo, kemudian dilakukan analisa dengan hasil sebagai berikut:

1. Titik survei pada lokasi Tempat Pemrosesan Akhir sebanyak 8 (delapan) titik pengamatan
di lapangan. Kondisi areal yang dimohon berupa lahan bekas garapan. Secara administrasi
areal yang disurvei berada di Kecamatan Aesesa. Berdasarakan hasil penafsiran citra satelit
resolusi sedang dan tinggi, penutupan lahan di areal tersebut berupa Hutan Lahan Kering
Sekunder (Hs) pada 5 (lima) titik sampel dan Tanah Terbuka (Tk) pada 3 (tiga) titik sampel.
Hasil pengamatan di lapangan pada setiap titik sama dengan hasil penafsiran citra. Pada
titik pengamatan TS02, TS03, TS04, TS07 dan TS08 merupahan hutan lahan kering
sekunder dengan kerpatan vegetasi sedang. Titik pengamatan TS01, TS05 dan TS06
berupa Tanah terbuka (Tk) bekas lahan garapan. Kondisi topografi di lokasi survei
didominasi kelerengan datar (0 – 8%) dan landai (8 – 15%), namun terdapat areal dengan
kelerengan curam (25 – 45%) di sisi Utara pada areal yang dimohon.

2. Hasil pengamatan dan pengukuran koordinat lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer pada
areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo disajikan dalam Tabel 3.1.
berikut.

Tabel 3.1. Koordinat Lokasi Hasil Pengamatan

Kode Koordinat Geografis


Kelas Lereng Keterangan
Sampel Bujur Timur (BT) Lintang Selatan (LS)
TS 01 121° 14' 10,748" 8° 32' 48,272" 8 - 15% (Landai) Tanah Terbuka

Hutan Lahan
TS 02 121° 14' 11,625" 8° 32' 50,140" 25 - 45% (Curam)
Kering Sekunder
Hutan Lahan
TS 03 121° 14' 11,507" 8° 32' 52,739" 0 - 8 % (Datar)
Kering Sekunder
Hutan Lahan
TS 04 121° 14' 7,510" 8° 32' 55,451" 0 - 8 % (Datar)
Kering Sekunder

TS 05 121° 14' 9,415" 8° 32' 54,478" 0 - 8 % (Datar) Tanah Terbuka

TS 06 121° 14' 6,672" 8° 32' 52,941" 0 - 8 % (Datar) Tanah Terbuka

Hutan Lahan
TS 07 121° 14' 7,500" 8° 32' 50,536" 8 - 15% (Landai)
Kering Sekunder
15 - 25% (Agak Hutan Lahan
TS 08 121° 14' 6,102" 8° 32' 48,870"
Curam) Kering Sekunder

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 11
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Survei Hutan Alam Primer Pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo dan analisa dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Titik pengamatan sebanyak 8 (delapan) sampel berada dalam Kawasan Hutan Lindung (HL)
Mbay yang telah ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan keputusan
Nomor SK.6615/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 27 Oktober 2021.

2. Lokasi yang dimohon tidak terdapat perizinan kehutanan.

3. Lokasi sampel Survei Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di wilayah
Kabupaten Nagekeo mempunyai tutupan lahan berupa Hutan Alam Kering Sekunder (Hs)
dengan tingkat kerapatan vegetasi sedang dan Tanah Terbuka (Tk).

4. Berdasarkan Berita Acara Tim Pelaksana Lapangan penutupan lahan pada areal Tempat
Pemrosesan Akhir di wilayah Kabupaten Nagekeo seluas ± 4,87 ha tidak termasuk kelas
Hutan Primer.

B. Saran

Mengingat secara faktual di lapangan penutupan lahan pada areal Tempat Pemrosesan Akhir
di wilayah Kabupaten Nagekeo seluas ± 4,87 ha tidak termasuk kelas Hutan Primer, maka
diusulkan untuk dilakukan revisi terhadap Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru
Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut Periode II Tahun 2022 pada areal dimaksud.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 12
BAB VI. PENUTUP

Laporan hasil pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer dalam rangka Verifikasi Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Tahun 2022 pada areal Tempat Pemrosesan Akhir di
wilayah Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan proses perubahan Peta PIPPIB Periode II Tahun 2022 pada lokasi dimaksud.

Semoga Laporan ini bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 13
LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAPORAN HASIL SURVEI HUTAN ALAM PRIMER PADA LOKASI RENCANA


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, 2022 14
i
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
DIREKTORAT INVENTARISASI DAN PEMANTAUAN SUMBER DAYA HUTAN
Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 7
Jl. Jenderal Gatot SubrotoJakarta Telepon : (021)5730335-57fi292 Fax : (021) 5730335
Jakarta 10270 Email : tu.iosdh@qmail,com

Nomor : S.Ola /IpSDH/pSDHlptA.tlT lz1zz 21- Oul; z}zz


Lampiran : 1(satu)berkas
Hal : Suruei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi PIPPIB Untuk
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo,
Provinsi Nusa Tenggala Timur

Yth. Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang


di
Kupang

Sehubungan dengan Surat Bupati Nagekeo Nomor 66UBU-NGW42|B|2A22 tanggal 16


Maret 2022 penhal Permohonan Revisi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB),
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten Nagekeo mengajukan permohonan revisi PIPPIB untuk rencana
pembuatan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Wilayah Mboaloing, Kecamatan Aessa,
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Areal yang dimohon terindikasi berada di
dalam Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan Penggunaan
Kawasan Hutan, atau Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan
Lahan Gambut (PIPPIB);
2. Sebagai tindak lanjut dari terbitnya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2019
tentang Penghentian Pemberian lzin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer
dan Lahan Gambut, maka disampaikan bahwa:
a. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.1629/MENLHK-PKTUIPSDH/PLA.Ll3l2022
tanggal 11 Maret 2022 tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan
Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, atau Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut (PIPPIB) Tahun 2022 Periode I;
b. Sebagaimana Diktum KEEGA Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada butir
a di atas, Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan
Hutan, atau Perubahan Perunfukan Kawasan Hutan Baru meliputi: i) Perizinan Berusaha
Pemanfaatan Hutan Produksi; ii) Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Lindung; iii)
Perizinan Berusaha di Areal Penggunaan Lain; iv) Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan;
v) Persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan dalam rangka Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan;
c. Dalam hal terdapat indikasi perbedaan PIPPIB dengan kondisi lapangan, dapat dilakukan
klarifikasi lapangan (survei). Sehubungan dengan Diktum KELIMA butir a Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.1629/MENLHK-PKIUIPSDH/PI-A.L1312022,
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan telah menerbitkan Peraturan
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor P.6/PK[USETD[T/
KUM.U10l2019tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Suruei Hutan Alam Primerdalam rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian lzin Baru (PIPPiB);
d. Terkait dengan butir c di atas, pelaksanaan suruei hutan alam primer dilakukan oleh Balai
Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) di wilayah tersebut dengan melibatkan Dinas Provinsi
yang membidangi kehutanan dan Perguruan Tinggi yang mempunyai disiplin ilmu di bidang
kehutanan;
e. Dasar pelaksanaan suruei dilakukan sesuai dengan hasil telaahan dari Direktorat Inventarisasi
dan Pemanhuan Sumber Daya Hutan, Direktorat lenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan dengan mempertimbangkan surat dan dokumen yang diusulkan/diajukan oleh
pemohon revisi PIPPIB dan dokumen digital maupun non digital yang ada.

S.nrrit
!
t
I

3' Hasiltelaahan terhadap lokasi yang dimohon


sesuai dengan rampiran data koordinat
telah disampaikan dan dihitung ulang dengan lokasi yang
Sistem Koordinat wGS 1gg4, proyeksi t/nivercat
Transverse Mercator(wM) Zona 51s
adarah sebagai berikut:
a' Terhadap Peta Indikatif Penghantian Pemberian Perizinan
Berusaha, persetujuan penggunaan
Kawasan Hutan, atau Perubahan Peruntukan
l(awasan Hutan Baru pada Hutan Alam primer
dan Lahan Gambut Tahun 2022 Peride I sesuai Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor sK.1529/MENLHK-PKTVIPSDH/PLA.Lt3tzo2z
tanggat 11 Maret 2022,
menunjukkan bahwa seluruh areal yang dimohon seluas *,4,87
ha termasuk dalam areal
PIPPIB pada kategori pIppIB Kawasan dengan fungsi
Hutan Lindung (HL).
b' Berdasarkan hasil pemeriksaan citra Resolusi Tinggi sPoT 6 dan 7 Lrputan Tahun
2020 dan
Data Penutupan Lahan Tahun 2020 oleh Direktorat Inventarisasi
dan pemantauan sumber
Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan,
Kementerian
Ungkungan Hidup dan Kehutanan, menunjukkan bahwa areal yang dimohon
berpenutupan
lahan dengan rincian sebagai berikut:

tGtegori PIPPIB Penutupan lahan LucTotal


Fungsi Kawasan
Direktorat IPSDH Luc (ha) (ha)
Hutan Lahan Kering Sekunder 3,03
PIPPIB Kawasan HL 4,87
Lahan terbuka 1,84
Luas Total (ha) 4$7

c. Sesuai hasil penafsiran tersebut di atas, titik sampel dan sebaran lokasi yang akan disuruei
pada areal seluas *4,87 ha adalah sebagai berikut:

Titik Koordinat Penuhrpan lahan


No.
Sampe! x Y
1 TS 01 l2lo 14'.10,778', BT 8o 32' ,18,292" LS Lahan Terbuka

2 TS 02 1210 14', 11,526',BT 80 32' 50,133', LS Hutan Lahan Kering Sekunder


3 TS 03 1210 14',11,510. BT 80 32'52,728" LS Hutan Lahan Kering Sekunder
4 TS 04 l2lo L4',7,555" BT 80 32' 55,553" LS Hutan Lahan Kering Sekunder

5 TS 05 t2lo L4'.9,417',gr 80 32'54,467" LS Lahan Terbuka

6 TS 06 12Lo 14',6,823" BT 80 32' 52,971" LS Lahan Terbuka

7 TS 07 LzLa L4',7,542 9f 80 32'50,619', LS Hutan Lahan Kering Sekuqdql-


8 TS 08 tzl- 14',6,078" BT 80 32'48,829' LS Hutan Lahan Kering Sekunder

sampel sebagaimana terlampir. Data spasial titik sampel


d. Peta hasil penafsiran dan lokasi titik
untuk suruei hutan alam primer areal permohonan Pemerintah Kabupaten Nagekm dalam
format shapefite (.shp) dapat diunduh pada tautan ini
https : //s. id/Survei HAPPermohonanBuoati Naoekeo.

4. Berdasarkan butir 1 s.d. 3, kamisampaikan sebagai berikut:


a. Berkenaan dengan lokasi yang berada di dalam areal PIPPIB, selanjutnya Balai Pemantapan
Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang dan Pemerintah Kabupaten Nagekm agar dapat
berkoordinasi terkait pelaksanaan survei hutan alam primer dengan mengacu pada Peraturan
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor
p. 6/PIffUSETDITIKUM. U 10120 19 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Survei Hutan Alam

primer dalam rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian lzin Baru (PIPPIB);
b. Sehubungan dengan butir a tersebut di atas, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV
Kupang membuat instruksi kerja sebagai dasar pelaksanaan suruei hutan alam primer dengan
mengacu pada hasil telaahan Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
(Dit. IPSDH);
c. Sebelum penyampaian laporan hasil survei hutan alam primer, untuk dapat dilakukan
pembahasan dengan Dit. IPSDH jika terdapat hasil suruei yang berbecla dengan hasil
penafsiran dari Dit. IPSDH.

Demikian
J
Dem i kian di sam pai kan untuk di pergunakan sebagai mana mestinya'

Margono
199303 2 003

Tembusan:
L.DireKur]en&ralPlandogiKefruEnandanTaEUrgkurEan
z. Drektur Rercana dan penggunaan l(awasan Hutan dan Pembentr.rkan Wilayah Pengelolaan
Hutan
3. Kepala Dnas Lingkungan Hidup dan KehuBnan Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Bupati Nagekeo

I
BUPATI NAGEKI}O

Mlrny, Qo $l<Laber 2O22

Nornot' 661 /BU -NGl{l r.te I 1O /2422 Kepada

L.atnp. Yth. I(e pala Balai Pemant;rPan

Perihal Permohonan Suruei Lokasi I(awasan Hutan WilaYah XIV


Hutan Alam Primer (PIPPIB) di-
untuk Tempat Pemrosesan Akhir KuPang
(TPA) Sampah

Mendasari Surat Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber


Daya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata
Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
5.942/IPSDH/PSDH/PLA.Ll7l2022 Tanggal 22 Juli 2022. Ha1 : Survei
Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi PIPPIB Untuk Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara
Timur yang tembusannya arfiara lain disampaikan kepada Bupati Nagekeo
point 4 huruf a menyatakan bahwa berkenaan dengan lokasi yang berada
di dalam areal PIPPIB, selanjutnya Balai Pemantapan Kawasan Hutan
Wilayah XIV Kupang dan Pemerintah Kabupaten Nagekeo agar dapat
berkoordinasi terkait pelaksanaan surrrei hutan alam primer dengan
mengacu pada Peraturan Direktorat Jenderal Ptanologi Kehutanan dan
Tata Lingkungan Nomor P.6|PKTLISETDIT/KUM. I Lo
I l2aw tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Survei Hutan Alam primer
clalam rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin
Baru {prpplB).

Dinindai dpndan n^mS.annar


).ir.lrllrtrn;,.rrn rllrrlirnr lrr rlr,tl lrr'.r'lrttl rlirrl;r:r, tttitll;t lrlrrrri I'rl()h{)tt ilKar llalai
l't.rrr:urtrtlrrllt l\ilr\ irri,ln lltrlrltl \Vilrrt'rrlt XIV [,,tt1inttll (ltt{)rtl ntr:lrtksanak;rn
riln \ ('r {t'r lrrrtlrrlr llrlt;r:rr tltrrtrrlttlttrl ttrrlttl< ril'ltii;ul :i{:ltltlilllt"l,ytl.
l)r'rtrrlrililr l)('t rrrillrilrilrrr irri ltlrilli :riilill.riril<irrr, rttali l<erja*ama yang
lr.ttl.,lr:;.ttlllLltlrittI It'l Irnrr ir;r:iilt

{' 't' I i\ir\ (i l;,lil;.fi, b


L

,tl
i'lr :

t',

r)*ffi tx)sc0 D()

't, rru'rr ;o-rr rt cl I s * r r t1 t cl I l,; tt tt k ctrl <u ll t Y t I t, :


j
'lt'rttlt'r'rt/ l'lr tttrtlotyi lirlrtrlr tnrrrt rltrtt 'l\tlrt !.ittt1it.un(lon I{t,t lld di ,)akart.a
)tri'lr'l'ttr'

. i !rr,'irttu )rt,.r,nr(r,'i..i{r.:;i /rlr I't,rnrtttlut!(trt Sttrrtltrt. [)tttltt llttltttt Iil,l lK tli Jakarfa.
e

irr ir li.s l -i, l l l\' u n. tt t r t I l i r l ul I /'rtl,ir r.ci N'l"l' r l i Ii t t ltu r tt l

irt'r)rr1rr {li''l'l). lil'!l tt,ilutlult lvtlntlxtlr'u Nr,trlt,hro tli Mlxttl

Dini^d.i dan^an aams^anher


KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN
BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN TATA LINGKUNGAN WILAYAH XIV KUPANG
Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan I, Kecamatan Kayu Putih, Kupang
Telp (0380) 820676, Fax (0380) 833507, email: bpkhkupang@menlhk.go.id

INSTRUKSI KERJA
Nomor : INS. /BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022
TENTANG
SURVEI HUTAN ALAM PRIMER DALAM RANGKA VERIFIKASI
PETA INDIKATIF PENGHENTIAN PEMBERIAN IZIN BARU (PIPPIB) TERHADAP
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)
DI KABUPATEN NAGEKEO PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

I. DASAR PELAKSANAAN
1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-
Undang.
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
3. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan
Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan
Kegiatan Penginderaan Jauh.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
6. SNI 7645-1:2014, Klasifikasi Penutupan Lahan – Bagian 1 Skala Kecil dan Menengah.
7. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.3911/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 14 Mei
2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
8. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.6615/MENLHK-
PKTL/KUH/PLA.2/10/2020 Tanggal 27 Oktober 2020 Tentang Peta Perkembangan
Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Nusa Tenggara Timur Sampai Dengan Tahun
2020.
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.7594/MENLHK-PKTL/
IPSDH/PLA.1/9/2022 tentang Penetapan Peta Indikatif Penghentian Pemberian
Perizinan Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan
Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan
Gambut Tahun 2022 Periode II.

10. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Nomor P.1A/IPSDH/2015 tentang


Pedoman Pemantauan Penutupan Lahan.
11. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor :
P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/11/2017 tentang Petunjuk Teknis Penggambaran dan
Penyajian Peta Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

1 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
12. Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor
P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/10/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Survei Hutan
Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru
(PIPPIB).

II. PERSIAPAN
1. Penyusunan Pakta Integritas
Sebelum pelaksanaan survei lapangan hutan alam primer, ketua dan anggota tim survei
lapangan wajib membuat dan menandatangani pakta integritas.

2. Bahan dan Peralatan


a. Instruksi Kerja dan Peta Kerja Survei Hutan Alam Primer.
b. Peralatan :
Peralatan yang digunakan untuk Survei Hutan Alam Primer dalam rangka Verifikasi
Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) terhadap lokasi
Tempat Pemrosesan Akhir Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
adalah:
1) GPS navigasi;
2) Kompas dan Kamera;
3) Alat tulis dan peralatan untuk sketsa;
4) Tally Sheet Pengamatan dan Perekaman;
5) Catu daya dan charger;
6) Drone DJI Phantom 4 Pro beserta kelengkapannya.
c. Obat-obatan dan bahan lainnya yang diperlukan di lapangan.

3. Pemeriksaan Lokasi Sampel


Sebelum melakukan kegiatan Survei Hutan Alam Primer di lapangan agar terlebih
dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap Lokasi Sampel berdasarkan Instruksi Kerja dan
Peta Kerja Survei Hutan Alam Primer yang dibuat dan disahkan oleh Kepala Balai
Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang.

4. Pemeriksaan Peralatan
Peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan Survei Hutan Alam Primer agar terlebih
dahulu diperiksa kelayakannya sebelum dibawa ke lapangan.

5. Koordinasi
Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
membidangi masalah lingkungan hidup dan kehutanan di Kabupaten atau instansi
pemerintah maupun non pemerintah yang dipandang perlu untuk mendapatkan
informasi yang komprehensif dan spesifik tentang lokasi Sampel, serta bantuan
kedinasan (jika diperlukan).

2 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
III. ORGANISASI PELAKSANA
Kegiatan Survei Hutan Alam Primer dalam rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian
Pemberian Izin Baru (PIPPIB) terhadap Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo,
Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dilaksanakan oleh Tim terdiri dari unsur Balai
Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang, Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Fakultas Pertanian, Program
Studi Kehutanan, Universitas Nusa Cendana.

IV. PELAKSANAAN SURVEI LAPANGAN HUTAN ALAM PRIMER


1. Pencarian Lokasi Sampel

a. Pencarian lokasi sampel dilakukan mengikuti daftar rencana sampel yang telah
disusun dengan memperhatikan aksessibilitas menuju lokasi sampel, selanjutnya
perlu dilakukan pengambilan dan pencatatan data koordinat dengan GPS serta
informasi yang ada disekitarnya, dengan sumber dana pelaksanaan dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo.
b. Lokasi Sampel

Daftar koordinat titik sampel dan lokasi sebaran yang akan disurvei sesuai dengan
hasil telaahan Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan,
sebagai berikut :

Nomor Titik Koordinat Geografis


Sampel Bujur Timur (BT) Lintang Selatan (LS)
TS 01 121° 14' 10,778" 8° 32' 48,292"
TS 02 121° 14' 11,626" 8° 32' 50,133"
TS 03 121° 14' 11,510" 8° 32' 52,728"
TS 04 121° 14' 7,555" 8° 32' 55,553"
TS 05 121° 14' 9,417" 8° 32' 54,467"
TS 06 121° 14' 6,823" 8° 32' 52,971"
TS 07 121° 14' 7,542" 8° 32' 50,619"
TS 08 121° 14' 6,078" 8° 32' 48,829"

c. Apabila terjadi pemindahan atau pembatalan lokasi sampel, maka lokasi sampel
yang dipindahkan atau dibatalkan harus dicatat dalam Berita Acara Perubahan
Lokasi Sampel Survei.

2. Pengamatan Lapangan
Pengamatan dilakukan terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut :

a. Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pengelolaan Hutan


Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pengelolaan Hutan terdiri atas
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. Wilayah pengelolaan hutan terdiri
atas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

3 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
b. Kondisi Penutupan Lahan
Obyek yang diamati adalah penutupan lahan yang terlihat pada saat survei dan
penutupan lahan yang mengalami perubahan, misalnya pembukaan lahan,
pembalakan, penambangan, kebakaran hutan dan lahan, bencana alam dan lain-
lain. Apabila terdapat perbedaan antara rencana sampel dengan kondisi di lapangan
maka pengamatan dilakukan dengan mengikuti kondisi di lapangan, perubahan
harus dicatat dengan alasan.
c. Kondisi Fisik Lapangan
Kondisi fisik lapangan yang diamati meliputi kondisi topografi/bentang lahan, kondisi
drainase, bentuk lahan dan kelerengan. Pengecekan ini diutamakan pada kelas
penutupan lahan berupa hutan primer pada batas persekutuan atau batas luar. Hasil
pengecekan batas poligon akan digunakan untuk memperbaiki deliniasi penutupan
lahan yang telah dibuat. Seperti contoh pada gambar 2 di bawah ini.

Indikasi Bukan Hutan Alam


Primer

Perlu Survei

Gambar 1. Contoh Hasil dari Citra berupa Kenampakan obyek yang perlu disurvei di tingkat lapangan

3. Pencatatan/Perekaman Data

Obyek yang diamati dan diukur di lapangan direkam informasinya dalam lembar isian
(tally sheet) atau dalam piranti rekam elektronik. Hasil pengamatan dan pengukuran
di lapangan yang dicatat antara lain :

a. Wilayah administrasi pemerintahan dan pengelolaan hutan;


b. Kondisi fisik lapangan;
c. Nomor titik sampel;

4 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
d. Koordinat titik sampel;
e. Koordinat lokasi yang diamati, selain titik sampel (tracking history jika perlu);
f. Jenis tanaman yang dominan dan deskripsi kondisi fisik tanaman;
g. Sketsa lokasi hutan primer yang sudah mengalami perubahan atau adanya aktivitas
manusia;
h. Foto geotagging titik sampel;
i. Foto geotagging hasil pengamatan adanya aktivitas manusia (jalan, pemukiman,
pertanian);
j. Informasi lain yang tidak dapat diperoleh di citra, antara lain apakah ada bekas
kebakaran, bukaan jalan, penebangan, aktivitas pertanian, aktivitas pertambangan,
waktu terjadinya perubahan penutupan lahan, dan lainnya.

V. PASCA PELAKSANAAN SURVEI LAPANGAN HUTAN ALAM PRIMER

1. Pengolahan Data Lapangan


Kegiatan pengolahan data lapangan terdiri dari:
a. Rekapitulasi hasil survei lapangan

Rekapitulasi hasil survei lapangan dilakukan sebagai bahan pembuatan laporan,


yang memuat :

1) Daftar titik sampel

Daftar titik sampel berisi informasi lokasi titik sampel yang dinyatakan dalam
koordinat titik dan kondisi penutupan lahan baik berdasarkan hasil penafsiran
maupun hasil survei lapangan (form terlampir).

2) Lembar isian sampel (tally sheet)


Lembar isian titik sampel berisi informasi lengkap hasil pengamatan, dan
perekaman/pencatatan kondisi titik sampel termasuk deskripsi lokasi serta
kondisi tanah dan kelerengan (form terlampir).
b. Perbaikan hasil penafsiran

Melakukan klasifikasi ulang (reinterpretasi) berdasarkan hasil dari survei lapangan


dan data sekunder lainnya dengan cara :
1) Memperbaiki deliniasi hasil penafsiran awal berdasarkan hasil survei lapangan;

2) Memperbaiki label kelas penafsiran;

3) Melakukan perhitungan luas hasil penafsiran.


c. Pembuatan layout dan pencetakan peta penutupan lahan yang telah diperbaiki
sesuai hasil survei pengecekan lapangan

d. Perekaman data digital hasil survei lapangan yang berupa :


1) Foto geotagging lapangan (format JPEG atau format lain yang setara);
2) Trayek /rute survei lapangan (format shapefile atau geodatabase);

5 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
3) Koordinat titik sampel (format shapefile atau geodatabase).

2. Pembuatan Berita Acara Survei Lapangan Hutan Alam Primer

Hasil Pelaksanaan Survei Lapangan Hutan Alam Primer dituangkan dalam Berita Acara
ditandatangani oleh Tim Pelaksana Survei Lapangan Hutan Alam Primer yang terdiri
atas perwakilan dari instansi/lembaga terkait, perwakilan pemohon, diketahui oleh
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang
dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
3. Peta Hasil Survei Lapangan Hutan Alam Primer

a. Tata cara penyajian Peta Hasil Survei Lapangan Hutan Alam Primer mempedomani
pada Peraturan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor
P.6/PKTL/SETDIT/KUM.1/11/2017 tentang Petunjuk Teknis Penggambaran dan
Penyajian Peta Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

b. Peta Hasil Survei Lapangan Hutan Alam Primer skala 1 : 50.000, yang
mencantumkan panjang dan luas areal, nomor titik sampel, tutupan lahan, garis
bentuk lapangan maupun letak administrasi pemerintahan.
c. Dalam isi Peta Hasil Survei Lapangan Hutan Alam Primer juga dicantumkan
koordinat geografis berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan
pada titik sample yang telah ditentukan.

4. Penyusunan Laporan
Format Laporan hasil kegiatan disajikan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Menggunakan huruf Arial/Tahoma, ukuran huruf 11;

b. Pengetikan mengikuti ketentuan sebagai berikut:


1) Menggunakan kertas HVS dengan ukuran A4, dengan jarak pengetikan 1 spasi.

2) Batas pengetikan samping kiri 4 cm, samping kanan 2 cm, batas atas 2 cm dan
bawah 2 cm.
3) Judul bab diketik dengan huruf besar.
c. Format Laporan
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR (ditandatangani oleh Kepala BPKH wilayah setempat sebagai
penanggung jawab kegiatan)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. WAKTU DAN PELAKSANAAN
BAB III. METODE PELAKSANAAN
BAB IV. HASIL DAN ANALISA
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

6 |Instruksi Kerja Survei Hutan Alam Primer Tempat Pemrosesan Akhir Kab. Nagekeo, 2022
BAB VI. PENUTUP
IAMPIRAN

d. Laporan dilengkapi dengan lampiran:


.& Instruksi Kerja Survei Lapangan Hutan Alam primer;
+ SuratTugas;
A Berita Acara;
* Peta Hmil Survei Upangan nutan Alam primer;
+ Rekapitulasi Lokasi Sarnpel pengamatan Lapangan;
* Lembar Isian Hasil Survei Lapangan.

Demikian Instruksi Kerja ini dibuat untuk menjadi acuan dalam Pelaksanaan kegiatan Survei
Hutan Alam Primer pada areal Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Ditetapkan di : Kupang
tanggal ; f Desernber ?A2Z

Balai,

, M.Si..
1 97s4626 200212 1 005

z ltnstruki larja Suwei Hutan Alam Primer Tempat Pewrro**n /'J<hir kab. Nagekea, 2t>22
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TATA LI NGKU NGAN
DI REKTORAT .TETIOTNNI PLANOLOG I KEHUTANAN DAN
BALAIPEMANTAPAIrxnweser'THUTANDANTATALINGKUNGANWILAYAHxIVKUPANG
Alamat : Perintis Kemerdekaan I, Kecamatan Kayu Putih, Kupang
ll.
Telp (0380) 820676, Fax (0380) 833507, anail: bpkhkupang@menlhk.go'id

KEruTUSAN KEPALA BALAI PEilANTAPAN K/IWA$il HUTAil DAN TATA


LIilGKUI{GAN
WILAYAH XIV I$PAt{G
iloliloR : $c.1 ( / BPKHTL.XTVTSDHTL/ PLA.'' I 12 I 2A22
TENTANG

PEMBEI{TUKAil SURVEI HUTAil AIAM PRIIIIER DALAITI RAilGKA VERIETKASI


TIII
PETA II{DIKATIF PEI{GHEI{TIAII PETTIBERIAN IZIN BARU TERHADAP
TE]IIPAT PEIIiROSESAN AXHIR (TPA)
DI KABUPATEN HAGEKEO
PROVINSI NUSA TEilGGARA TIMUR
KEPAI,A BALAI PETi'\I'TAPATII KAWASATI HUTATT DAII TATA LIItIGIruHAil WILAYAH XTV KUPANG,

Menimbang : a. bahwa Bupati Nagekeo merencanakan Kegiatan Tempat Pemrosesan


Akhir di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
b. bahwa ren6atna kegiatan dimaksud berdasarkan surat Direktur
Inventarisasi dan Pemantauan S.rmber Daya Hutan Nomor
S.942IIPSDH/PSDH/P|A.L|7\2022 tanggal 22 luli
2A22 seluruh
terindikasi berada di dalam Hutan Lindung;
c. bahwa Bupati Nagekeo melalui surat Nomor 66UBU-NGW72Alfil2022
mengajukan permohonan Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB)
Pada ArealTempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Nagekeo;
d. bahwa untuk keperluan Survei Hutan Alam Primer dimaksud perlu
dibentuk Tim yang terdiri dari unsur Balai Pemantapan Kawasan Hutan
dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang, Dinas Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Fakultas Pertanian,
Program Studi Kehutanan, Univercitas Nusa Cendana;
e, bahwa sehubungan dengan haltersebut, dipandang perlu menetapkan
Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata
Lingkungan Wilayah XIV Kupang tentang Pembentukan Tim Survei
Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian
Pemberian lzin Baru Pada Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir di
Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4t
Tahun 1999 tentang Kehutanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
20O4 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-
Undang Nomor Tahun 20&4 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
1
Nomor4l Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang;
2. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun zlLg tentang penghentian
Pemberian Izin Baru dan penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam
Primer dan Lahan Gambut;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2018 tentang Tata cara
Penyelenggaraan Kegiatan penginderaan Jauh;
4. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor sK.391 1/Menhut-vll/ KUHI z0L4
tanggal 14 Mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan
Provinsi Nusa Tenggara Timur;

/5. Keputusan ...


-z-
5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
sr. oo r s/r'l EN LH K- PKTUKU Hl PLA .u ta paTa Ta nggal 27 OKober 2020
Tentang Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi
Nusa Tenggara Timur Sampai Dengan Tahun 2AZA;
6, Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
PfiTU IPSDH/ PLA.! I 9 | 2022 tenta ng Penetapa n Peta
SK. 75941M EN LH K-
Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan
Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut
Tahun 2022Periade II;
7. Peraturan Direffiur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor P.6/PKIUSETDIfIKUM.tlfllz}fi tentang Petunjuk Teknis
Penggambaran dan Penyajian Peta Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
8. Peraturan Direktur lenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Nomor P,6/PKfUSETDff/KUM.tlll/z}fi tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB).
Memperhatikan 1. Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa
Tenggara Timur Nomor 522.143L1DLHK2.312022 tanggal 5 Desember
2022 perihal Pengiriman Nama Tenaga Teknis.
2. Surat Tugas Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana
Nomor 39561UN15.13.UPPI2022 tanggal 5 Desember 2027 dalam
rangka Survei Hutan Alam Primer Pada Lokasi Rencana Pembangunan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo.

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAil IGPAI.A BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN


TATA LINGKUNGAN WILAYAH XIV KUPAilG TEI{TANG
PEMBEI{TUKAN TIM SURVEI HUTAT{ ALAM PRIMER DALAM
RANGKA VERIEIIGSI PETA IT{DIIGTIF PEITGHENTIAN
IZIN BARU ATAS LOKASI TEUPAT PEMROSESAN
PEMBERIAil
AKHrR OPA) DI KABUPATEN NAGEKEO, PROVTNST NUSA
TENGGARA TIMUR
KESATU Menetapkan Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan
Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Tentang Pembentukan Tim Suruei
Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian
Pemberian Izin Baru Pada LokasiTempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten
Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA TugasTim Survei Hutan Alam Primer dimaksud pada amar KESATU adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan Pencarian Lokasi Sampel
Pencarian lokasi sampel dilakukan mengikuti daftar sampel
sebagaimana disajikan dalam Instruksi Kerja Nomor INS.
2UBPKHTL.XU/ISDHUPIA.L|L2|2022 tanggal 5 Desember 2022
tentang Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa
Tenggara Timur menggunakan GPS Navigasi dan mencatat koordinat
hasil pengamatan sampel dan informasiyang ada disekitarnya.

lb. Melakukan ...


b. Melakukan Pengamatan Lapangan:
Pengamatan dilakukan terhadap kondisFkondisi sebagai berikut :

1) Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pengelolaan Hutan


Wilayah Administrasi Pemerintahan dan Wilayah Pengelolaan Hutan
terdiri atas provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa. Wilayah
pengelolaan hutan terdiri atas Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
2) Kondisi Penutupan Lahan
Obyek yang diamati adalah penutupan Iahan yang terlihat pada saat
survei dan penutupan lahan yang mengalami perubahan, misalnya
pembukaan lahan, pembalakan, penambangan, kebakaran hutan
dan lahan, bencana alam dan lain-lain. Apabila terdapat perbedaan
antara rencana sampel dengan kondisi di lapangan maka
pengamatan dilakukan dengan mengikuti kondisi di lapangan,
perubahan harus dicatat dengan alasan. Kondisi fisik lapangan.
3) Kondisi Fisik Lapangan
Kondisi fisik lapangan yang diamati meliputi kondisi
topografi/bentang lahan, kondisi drainase, bentuk lahan dan
kelerengan. Pengecekan ini diutamakan pada kelas penutupan
lahan berupa hutan primer pada batas persekutuan atau batas luar.
Hasil pengecekan batas poligon akan digunakan untuk memperbaiki
delineasi penutupan lahan yang telah dibuat.
c. Melakukan Pencatatan/Perekaman Data :
Obyek yang diamati dan diukur di lapangan direkam informasinya dalam
lembar isian (blly sheel abu dalam piranti rekam elekkonik. Hasil
pengamatan dan pengukuran di lapangan yang dicatat antara lain:
1) Wilayah administrasi pemerintahan dan pengelolaan hutan;
2) Kondisi fisik lapangan;
3) Nomor titik sampel;
4) Koordinat titik sampel;
5) Koordinat lokasi yang diamaU, selain Utik sampel (tracking history jika
perlu);
6) Jenis bnaman yang dominan dan deskripsi kondisi fisik tanaman;
7) Sketsa lokasi hutan prirner yang sudah mengalami perubahan atau
adanya aktivitas manusia;
8) Foto geotagging titik sampel;
9) Foto geotagging hmil pengErmatan adanya aktiviB manusia (jalan,
pemukman, perlanian);
10) Informasi lain yang tidak dapat diperoleh di cika, antara lain apakah
ada bekas kebakaran, bukaan jalan, penebangan, aktivitas pertanian,
aktjviB pertambangan, wakfu terjadinya perubahan penutupan
lahan, dan lainnya,
d. Melaksanakan gtrvei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi peta
Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (pIppIB) atas Lokasi Rencana
Penanganan Ruas lalan Nasional Waejarang-Balauring di Kabupaten
Lembata, Provinsi Nusa TenggEra Timur berdasarkan Instruksi Kerja
Kepala Ealai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah
XIV Kupang Nomor INS. 2|IBPKHTL.XU/ISDHUPLA.t/t2/2022 tanggat 5
Desember 2022 tenhng Survei Hutan Alam primer Dalam Rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap
Tempat Pemros€san Akhir fiPA) di tGbupaten Nagekeo provinsi Nusa
Tenggara 1imur.

/e. Menuangkan ...


-4*
e. Menuangkan hasil kegiatan Survei Hutan Alam Primer dalam Berita
Acara dan Laporan Hasil.

KETIGA Dalam melaksanakan tugas, Tim Survei Hutan Alam Primer wajib bekerja
dengan sungguh-sungguh, cermat, teliti, obyektif dan transparan dengan
mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT Jangka waKu pelaksanaan tugas Tim Survei Hutan Alam primer sampai
dengan bulan Desember 2022.
KELIMA Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Tim Survei Hutan Alam
Primer sebagaimana dimaksud pada Amar KEDUA dibebankan pada
Anggaran DIPA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo provinsi
Nusa Tenggara Timur,

KEENAM Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan dalam penetapannya aian diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kupang
Pada Tanggal :0/ Desember 2022

KEPALA BALAI,

W
Anwar, S.xut., M,si.
NrP. 19750626 200212 1005
Salinan Keputusan
disampaikan kepada yth. :
1. Direktur Inventarisasi dan pemantauan Sumber Daya Hutan
2. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi Nusa Tenggara
Timur
3. Dekan Fakultas Pertanian, program studi Kehutanan, universitas Nusa cendana
4. Bupati Nagekeo
5. Anggota Tim yang bersangkutan
-5-
Lampiran Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Dan Tata LingkungEn Wil. )fi\r' Kupang
NOMOr :SK.L1IBPKHTL.XIV/ISDHUPLA.III2I2O22
Tanggal : Desember 2022

SUSUNAN TIM SURVEI HUTAN ALAM PRIMER DAI-AM RANGKA VERIFIKASI PETA
INDIKATIF PENGHENTIAI{ PETT,IBERIAI{ IZIN BARU ATAS IOI(ASI TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR (TpA) DI
KABUPATEN NAGEXEO, pROVIilSI NUSA
TENGGARA TIMUR

A Penanggung Jar,yab lcpah Balai Pemanhpan Kawman Huhn dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang

B. Koordinator Plh. Kepala Seksi Sumberdaya Hutan dan Tata Lingkungan

C. Pelaksana
1. Umbu Deny E. Hawula, S.Hut. (Ketua Tim)
NIP. 19791030 200003 1 003
Surveyor Pemetaan Ahli Muda
Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Hutan
Wilayah XIV Kupang

2. Faindras Dwiarsa, S.Hut. (Angrgrota)


NrP. 19840921 201012 1 004
Surueyor Pemetaan Ahli Muda
Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Hutan
Wilayah XIV Kupang

3. Hendra Bulo Palinoan, S.Hut. (Anggota)


NrP. 19790823 201001 1 017
Fungsional Analisis Sumber Daya Hutan
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi
Nusa Tenggara Timur

4. Nixon Rammang, S.Hut, M.Si (Anggota)


NrP. 19800920 200604 1002
Dosen Fakultas Pedanian, program Studi Kehutanan
Universitas Nusa Cendana

Ditetapkan di : Kupang
Pada Tanggal , 0f Desember 2022

KEPALA BALAI,

Anwar, S. ut., M,Si.


NrP. 19750626 200212 1005
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENOERAL PLANOLOGI KEHUTANAN OAN TATA LINGKUNGAN
BAI.AI PENANTAPAN KAWASAN HUTAN DAN TATA LINGKUNGAN WLAYAH XIV KUPANG

SURATTUGAS
Nomor : Sr.tol iEPKHTL.XN lPtA.tl 1212022
KEPALA BALAI,
Menimbang a. bahwa Bupati Nagekeo memohon pelaksanaan Survei Hutan Alam Primer
pada areal Tempat Pemrosesan Akhir OPA) di Kabupaten Nagekeo.
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu menugaskan staf
teknis Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV
Kupang untuk mengikuti kegiatan dimaksud.
Dasar 1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18 Tahun
2022 tanggal 26 Juli 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan.
2. Surat Eupati Nagekeo melalui surat Nomor Nomor 661/BU-
NGKtl2OllOl2O22 tanggal 20 Oktober 2022 tentang Permohonan Survei
(TPA)
Lokasi Hutan Alam Primer (PIPPIB) untuk Tempat Pemrosesan Akhir
Sampah.
IIEMBERI TUGAS

Kepada 1. Nama : Umbu DenY E. Hawula, S'Hut'


NIP : 19791030 200003 1 003
labatan/tnstansi : Surveyor Pemetaan Muda/BPKH Wil'
XIV Kupang
2. Nama : Raindras Dwiarsa, S'Hut'
NIP : 19840921 201012 1004
Jabatan/tnstansi : Surveyor Pemetaan Muda/BPKH Wil' XIV
Kupang
3. Nama : Hendra Bulo Palinoan, S'Hut'
NIP : 19790823 201001 1017
NTT
labatan/Instansi : Analisis Sumber Daya Hutan/Dinas LHK
4. Nama : Nixon Rammang, S'Hut, M'Si'
NIP : 19800920 200604 1 002
labatan/Instansi:Dosen/FakultasPertanianUniversitasNusaCendana
Melaksanakan perjalanan dinas dalam rangka Survei Hutan Alam
Primer
Untuk 1.
-padaarealTempatPe*'osesanAkhir(IPA)diKabupatenNagekeo,Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
2. Melaksanakan tugas selama 5 (lima) hari terhitung mulai tanggal 12sld t6
Desember 2022 dengan Protokol Kesehatan secara ketat'
3.MelaporkanhasilkegiatankepadaKepalaBalaiselambat-lambatnya3(tiga)
hari setelah melaksanakan tugas.
Biaya Dibebankan pada DIPA Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nagekeo Tahun
Anggaran 2022.
jawab'
Demikian Surat Tugas ini untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung
! Desember2D22

ut., M.Si.
NI t9750626 200212 1 005
Tembusan:
1. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana'
3. Bupati Nagekeo.
FORM 1.

PAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Hendra Bulo Palinoan, S.Hut.


NIP t9790823 201001 1 017
labatan Fungsional Analisis Sumber Daya Hutan
Alamat lln. S. K. Lerick, Kelapa Lima, Kupang
Nomor Telp/Fax a8842687257

Akan melaksanakan suruei lapangan pada areal PIPPIB yang termasuk kriteria hutan alam
primer di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai Peraturan Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor P.6/PKrVSETDIT/KUM .tlt)lz}tg
tanggal 15 Oktober 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Survei Hutan Alam primer dalam
rangka verifikasi Peta Indikatif Penghentian pemberian Izin Baru (pIppIB).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh

dan sebenar-benarnya :

1. Memiliki kompetensiyang diperlukan dalam pelaksanaan suruei hutan alam primer.


2. Sanggup untuk melaksanakan suruei hutan alam primer sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3, Semua data dan informasi dalam laporan hasil survei hutan alam primer termasuk
lampiran adalah benar dan sah, sesuai dengan kondisi riil di lapangan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel dalam melaksanakan tugas.
5. Tidak memberi, menerima, menjanjikan sesuatu baik berupa hadiah atau hiburan dalam
bentuk apapun yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang
berkaitan dengan hasil survei hutan alam primer.
6. Dalam melanggar sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) sampai dengan
angka 5
(lima) siap menghadapi konsekuensi hukum.

Demikian Pakta Integritas ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Kupang, 7 Desember2A2Z

(Hendra Bulo Palinoan, S.Hut.)


NIP. 19790823 201001 1 017
FORM 1.

PAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Umbu D. E. Hawula, S.Hut.


NIP 19791030 200003 1 003
Jabatan Surueyor Pemetaan Muda
Alamat lln. Perintis Kemerdekaan I Kayu putih, Oebobo
Nomor Telp/Fax 08125231387

Akan melaksanakan suruei lapangan pada areal PIPPIB yang termasuk kriteria
hutan alam
primer di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur peraturan
sesuai Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan l\tomor p.6/pKrusETDII/KUM
.ulol2olg
tanggal 15 Oktober 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Survei Hutan Alam primer
dalam
rangka verifikasi Peta Indikatif penghentian pemberian Izin Baru (pIppIB).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini menyatakan dengan


sungguh-sungguh
dan sebenar-benarnya :

1' Memiliki kompetensiyang diperlukan dalam pelaksanaan suruei


hutan alam primer.
2' Sanggup untuk melaksanakan survei hutan alam primer sesuai
dengan peraturan yang
berlaku.
3' Semua data dan informasi dalam laporan hasit survei hutan alam primer
termasuk
lampiran adalah benar dan sah, sesuai dengan kondisi riil di lapangan
dan dapat
dipeftanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Bersikap transparan, iujur, objektif dan akuntabel dalam melaksanakan
fugas.
5. Tidak memberi, menerima, menjanjikan sesuatu baik berupa hadiah
atau hiburan dalam
bentuk apapun yang tidak sesuai dengan ketentuan peratuian perundangundangan
yang
berkaitan dengan hasil survei hutan alam primer.
6 Dalam melanggar sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu)
sampai dengan angka 5
(lima) siap menghadapi konsekuensi hukum.

Demikian Pakta Integritas ini saya buat, untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Kupang, 7 Desember 2022

(Umbu D. E. Hawula, S.Hut.)


NrP. 19791030 200003 1 003
FORM 1.

PAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Raindras Dwiarsa, S.Hut.


NIP 19840921 201012 1 004
labatan Surueyor Pemetaan Ahli Muda
Alamat lln, Perintis Kemerdekaan I Kayu putih, Oebobo
Nomor Telp/Fax 08135357770s

Akan melaksanakan suruei lapangan pada areal PIPPIB yang termasuk kriteria hutan alam
primer di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai peraturan Direktur
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor P.6/plfiUSETDf/KUM .ULOlZOtg
tanggal 15 Oktober 2019 tentang Petunjuk Pelaksanaan Survei Hutan Alam primer dalam
rangka verifikasi Peta Indikatif Penghentian pemberian Izin Baru (pIppIB).

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dengan ini menyatakan dengan sungguh-sungguh

dan sebenar-benarnya :

1. Memiliki kompetensiyang diperlukan dalam pelaksanaan survei hutan alam primer.


2. Sanggup untuk melaksanakan suruei hutan atam primer sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Semua data dan informasi dalam laporan hasil survei hutan alam primer termasuk
lampiran adalah benar dan sah, sesuai dengan kondisi riil di lapangan dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Bersikap transparan, jujur, objektif dan akuntabel dalam melaksanakan tugas.
5. Tidak memberi, menerima, menjanjikan sesuatu baik berupa hadiah atau hiburan dalam
bentuk apapun yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang
berkaitan dengan hasil survei hutan alam primer.
6. Dalam melanggar sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu) sampai dengan angka 5
(lima) siap menghadapi konsekuensi hukum.

Demikian Pakta Integritas ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kupang, 7 Desember 2022

tf,.

(Raindras Dwiarsa, S.Hut.)


NIP. 1982CI92t 20t}t21 004
FORM 2.

BERITA ACARA SURVEY LAPANGAN

PELAKSANAAN SURVEI HUTAN ALAM PRIMER DALAM RANGKA VERIFIKASI


PETA INDIKATIF PENGHENTIAN PEMBERIAN IZIN BARU (PIPPIB) TAHUN 2022
PADA LOKASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)
PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR SELUAS ± 4,87 HA

Pada hari ini, Kamis tanggal 15 (lima belas) bulan Desember tahun 2022 (dua ribu dua puluh
dua) bertempat di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berdasarkan Surat
Tugas Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang
Nomor: ST. 101/BPKHTL.XIV/PLA.1/12/2022 tanggal 9 Desember 2022.
Kami yang bertandatangan di bawah ini adalah Tim Pelaksana Survei Lapangan Hutan Alam
Primer yang terdiri atas perwakilan dari Instansi/Lembaga terkait yaitu :
1. Nama : Umbu Deny E. Hawula, S.Hut.
NIP : 19791030 200003 1 003
Instansi : Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang
2. Nama : Raindras Dwiarsa, S.Hut.
NIP : 19840921 201012 1 004
Instansi : Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang
3. Nama : Hendra Bulo Palinoan, S.Hut.
NIP : 19790823 201001 1 017
Instansi : Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara Timur
4. Nama : Nixon Rammang, S.Hut, M.Si
NIP : 19800920 200604 1 002
Instansi : Universitas Nusa Cendana
Dengan didampingi oleh perwakilan dari pemohon. yaitu :

1. Nama : Fransiskus Roga, SE


NIP : 19761014 200904 1 001
Jabatan : Kabid Pemerintahan, Pembangunan Manusia dan Infrastruktur
2. Nama : Primus Lena, ST
NIP : 19770705 199903 1 005
Jabatan : Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah
3. Nama : Yanuarius Jawa, S.Hut.
NIP : 19760919 200701 1 017
Jabatan : Kasi PKSDA dan Pemberdayaan Masyarakat
Telah melakukan kegiatan survei lapangan pada areal yang termasuk dalam PIPPIB kriteria
Kawasan hutan lindung dalam rangka verifikasi peta PIPPIB Tahun 2022 dari tanggal 12
Desember 2022 sampai dengan tanggal 16 Desember 2022 dengan hasil sebagai berikut :
A. Kelengkapan Administrasi dan Teknis

• Kelengkapan Administrasi
1. Surat Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Nomor:
S.942/IPSDH/PSDH/PLA.1/7/2022 tanggal 22 Juli 2022 perihal Survei Hutan Alam
Primer Dalam Rangka Verifikasi PIPPIB Untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di
Kabupaten Nagekeo.
2. Surat Bupati Nagekeo Nomor 661/BU-NGK/120/10/2022 perihal Permohonan Survei
Lokasi Hutan Alam Primer (PIPPIB) untuk Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah.
3. Surat Surat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Nusa Tenggara
Timur Nomor 522./431/DLHK2.3/2022 tanggal 5 Desember 2022 perihal Pengiriman
Nama Tenaga Teknis.
4. Surat Surat Tugas Dekan Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Nomor
3956/UN15.13.1/PP/2022 tanggal 5 Desember 2022 dalam rangka Survei Hutan
Alam Primer Pada Lokasi Rencana Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
di Kabupaten Nagekeo.
5. Keputusan Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan Wilayah
XIV Kupang Nomor Nomor: SK. 21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 Tanggal 7
Desember 2022 tentang Pembentukan Tim Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka
Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur.
6. Instruksi Kerja Kelapa Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang
Nomor: INS. 21/BPKHTL.XIV/SDHTL/PLA.1/12/2022 tanggal 5 Desember 2022
tentang Survei Hutan Alam Primer Dalam Rangka Verifikasi Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru Terhadap Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di
Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Kelengkapan Teknis
1. GPS Garmin 64S
2. Kompas Suunto
3. Kamera

B. Kondisi fisik lapangan hasil survey

Lokasi yang disurvei merupakan areal yang dimohon oleh Bupati Nagekeo seluas ± 4,87
hektar, dengan hasil sebagai berikut.

1. Titik 1 (TS01) dengan koordinat 121° 14' 10,748" BT dan 8° 32' 48,272" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Tanah Terbuka (Tk) dengan ketinggian 114,5 mdpl dan kelas kelerengan
8 - 15% (Landai). Komposisi vegetasi didominasi oleh Tanaman bawah berupa kerinyu,
rumput gajah serta vegetasi berupa pepaya (sangat jarang).
2. Titik 2 (TS02) dengan koordinat 121° 14' 11,625" BT dan 8° 32' 50,140" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs) dengan ketinggian 115,6 mdpl dan
kelas kelerengan 25 - 45% (Curam). Komposisi vegetasi didominasi oleh Kukun dan
Kesambi (Schleicera oleosa).
3. Titik 3 (TS03) dengan koordinat 121° 14' 11,507" BT dan 8° 32' 52,739" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs) dengan ketinggian 116,9 mdpl dan
kelas kelerengan 0 - 8 % (Datar). Komposisi vegetasi didominasi oleh Lamtoro
(Leucaena leucocephala), Lontar (Borassus flabellifer), Kukun.
4. Titik 4 (TS04) dengan koordinat 121° 14' 7,510" BT dan 8° 32' 55,451" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs) dengan ketinggian 130,1 mdpl dan
kelas kelerengan 0 - 8 % (Datar). Komposisi vegetasi didominasi oleh Kesambi
(Schleicera oleosa), Asam (Tamarindus indica), Kukun, Lamtoro (Leucaena
leucocephala).
5. Titik 5 (TS05) dengan koordinat 121° 14' 9,415" BT dan 8° 32' 54,478" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Tanah Terbuka (Tk) dengan ketinggian 127,6 mdpl dan kelas kelerengan
0 - 8 % (Datar). Komposisi vegetasi didominasi oleh Lontar (Borassus flabellifer).
6. Titik 6 (TS06) dengan koordinat 121° 14' 6,672" BT dan 8° 32' 52,941" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Tanah Terbuka (Tk) dengan ketinggian 128,8 mdpl dan kelas kelerengan
0 - 8 % (Datar). Komposisi vegetasi didominasi oleh Jambu mente (Anacardium
occidentale).
7. Titik 7 (TS07) dengan koordinat 121° 14' 7,500" BT dan 8° 32' 50,536" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs) dengan ketinggian 127,7 mdpl dan
kelas kelerengan 8 - 15% (Landai). Komposisi vegetasi didominasi oleh Asam
(Tamarindus indica), Lamtoro (Leucaena leucocephala), Gmelina (Gmelina arborea).
8. Titik 8 (TS08) dengan koordinat 121° 14' 6,102" BT dan 8° 32' 48,870" LS secara
administratif berada di Kelurahan Towak, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Kondisi berupa Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs) dengan ketinggian 126,1 mdpl dan
kelas kelerengan 15 - 25% (Agak Curam). Komposisi vegetasi didominasi oleh Lamtoro
(Leucaena leucocephala), Gamal (Gliricidia sepium), Kukun.
C. Berdasarkan hasil survei lapangan tersebut diatas, dapat kami sampaikan bahwa Kawasan
hutan yang dimohon merupakan Kawasan Hutan Lindung dengan penutupan lahan di
sebagian besar merupakan hutan lahan kering sekunder (Hs) dan tanah terbuka (Tk) serta
bukan merupakan hutan alam primer.

D. Secara rinci hasil survei akan disusun lebih lanjut dalam bentuk laporan hasil survei hutan
alam primer dalam rangka Verifikasi Peta Indikatif Penghentian Pemberian Perizinan
Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, atau Persetujuan Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut (PIPPIB) pada
areal Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Nagekeo.

E. Saran dan Masukan


Kawasan Hutan Lindung Kelompok Hutan Mbay khususnya di Mboaloing Kelurahan Towak
merupakan kawasan dengan posisi cukup jauh dari permukiman sehingga dapat
meminimalisir ketergangguan area permukiman terhadap lokasi Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA). Disisi lain, ekosistem pada Kawasan hutan tersebut tetap harus dijaga kelestariannya
untuk konservasi tata air dan pencegahan terjadinya bencana alam.
Demikian Berita Acara Hasil Survei Lapangan Hutan Alam Primer ini dibuat dengan sebenar-
benarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mbay, 15 Desember 2022

TIM PELAKSANA SURVEI LAPANGAN HUTAN ALAM PRIMER

No Nama Instansi Tanda Tangan


1 Umbu Deny E. Hawula, S.Hut. Balai Pemantapan Kawasan
Hutan dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang
2 Raindras Dwiarsa, S.Hut. Balai Pemantapan Kawasan
Hutan dan Tata Lingkungan
Wilayah XIV Kupang
3 Hendra Bulo Palinoan, S.Hut. Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Nusa
Tenggara Timur
4 Nixon Rammang, S.Hut, M.Si Universitas Nusa Cendana

PENDAMPING

PEMOHON: Bupati Nagekeo

No Nama Instansi Tanda Tangan


1 Fransiskus Roga, SE Bappelitbangda Kabupaten
Nagekeo

2 Primus Lena, ST Dinas Lingkungan Hidup


Kabupaten Nagekeo

3 Yanuarius Jawa, S.Hut. UPT KPH Wilayah Kabupaten


Nagekeo

MENGETAHUI,

Kepala Balai Kepala Dinas


Pemantapan Kawasan Hutan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dan Tata Lingkungan Wilayah XIV Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur

Anwar, S.Hut., M.Si. Ondy Christian Siagian, SE., M.Si.


NIP. 19750626 200212 1 005 NIP. 19651219 199403 1 007
Form 5

REKAPITULASI LOKASI SAMPEL PENGAMATAN LAPANGAN


SURVEI HUTAN ALAM PRIMER
LOKASI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)
KABUPATEN NAGEKEO

Rekapitulasi titik sampel pengamatan lapangan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No Koordinat titik pengamatan Type Kelas pentupan lahan


Lintang Bujur (H/NH) Penafsiran Lapangan
TS01 8° 32' 48,272" LS 121° 14' 10,748" BT NH Tk Tk
TS02 8° 32' 50,140" LS 121° 14' 11,625" BT H Hs Hs
TS03 8° 32' 52,739" LS 121° 14' 11,507" BT H Hs Hs
TS04 8° 32' 55,451" LS 121° 14' 7,510" BT H Hs Hs
TS05 8° 32' 54,478" LS 121° 14' 9,415" BT NH Tk Tk
TS06 8° 32' 52,941" LS 121° 14' 6,672" BT NH Tk Tk
TS07 8° 32' 50,536" LS 121° 14' 7,500" BT H Hs Hs
TS08 8° 32' 48,870" LS 121° 14' 6,102" BT H Hs Hs
Ket:
• Koordinat titik pengamatan : format derajat-menit-detik (satuan detik dua desimal)
• Tipe : diisi H (Hutan) atau NH (Non Hutan).
• Pengamatan dilengkapi dengan perekaman foto dan informasi detil
• Kelas penutupan lahan diisi kode penutupan lahan baik kode angka maupun kode huruf
• Penentuan hutan alam primer dan sekunder sesuai kenampakan lapangan hendaknya
memperhatikan :
- Kenampakan bekas penebangan atau terbuka di lapangan dalam 1 hamparan dengan
luasan > 1 ha dapat dikategorikan hutan alam sekunder,
- Aktivitas manusia yang tidak merusak atau mengganggu ekosistem (misalnya
pengambilan hasil hutan bukan kayu, rotan dan sebagainya yang bukan bersifat komersial
atau dilakukan masyarakat perseorangan serta tidak berdampak pada terganggunya
ekosistem) dikategorikan tetap hutan alam primer.
- Akses jalan yang tidak mengganggu ekosistem sekitarnya (misal jalan untuk kontrol dan
pengawasan oleh pengelola, jalan setapak kecil akses masyarakat) dikategorikan tetap
hutan alam primer.
-
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS01


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 48,27
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 10,75
Desa/Kel Towak UTM mU 9054810
Zona 51 mT 305882
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Tanah Terbuka (Tk)
Kelas Penutupan Lahan Detil Tanah Terbuka (Tk)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Tanaman bawah berupa kerinyu, rumput gajah, vegetasi tanaman pepaya, srikaya, kole, kukun
Tanah terbuka dengan beberapa tanaman pertanian

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS02


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 50,14
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 11,63
Desa/Kel Towak UTM mU 9054760
Zona 51 mT 305909
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
Kelas Penutupan Lahan Detil Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi hutan berupa Kukun, Kesambi,
Lahan berhutan

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS03


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 52,74
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 11,51
Desa/Kel Towak UTM mU 9054680
Zona 51 mT 305906
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
Kelas Penutupan Lahan Detil Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi hutan berupa lamtoro, lontar, kukun
Lahan berhutan kerapatan sedang

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS04


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 55,45
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 7,51
Desa/Kel Towak UTM mU 9054590
Zona 51 mT 305784
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
Kelas Penutupan Lahan Detil Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi hutan berupa Kesambi, Asam, Kukun, Lamtoro
Lahan berhutan dengan kerapatan sedang

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS05


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 54,48
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 9,42
Desa/Kel Towak UTM mU 9054620
Zona 51 mT 305842
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Tanah Terbuka (Tk)
Kelas Penutupan Lahan Detil Tanah Terbuka (Tk)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi berupa Lontar
Lahan terbuka dengn sedikit tanaman lontar

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS06


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 52,94
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 6,67
Desa/Kel Towak UTM mU 9054670
Zona 51 mT 305758
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Tanah Terbuka (Tk)
Kelas Penutupan Lahan Detil Tanah Terbuka (Tk)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi tanaman perkebunan berupa jambu mente
Lahan terbuka dengan vegetasi sangat rendah

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6

LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY


PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS07


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 50,54
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 7,50
Desa/Kel Towak UTM mU 9054740
Zona 51 mT 305783
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
Kelas Penutupan Lahan Detil Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi hutan berupa asam, lamtoro, gmelina dengan tanaman semak berupa kerinyu
Lahan berhutan dengan vegetasi tanaman hutan sangat jarang

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan
Form 6
LEMBAR ISIAN HASIL SURVEY
PEMBANGUNAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA)

Tgl 13 Desember 2022 Kode Sampel TS08


Survey
Lokasi Prop Nusa Tenggara timur Koordinat Lokasi Sampel
Sampel Kabupaten Nagekeo Lintang (LS) 8 32 48,87
Kec Aesesa Bujur (BT) 121 14 6,10
Desa/Kel Towak UTM mU 9054800
Zona 51 mT 305740
INFORMASI PENUTUPAN LAHAN HASIL PENGAMATAN LAPANGAN
Kelas penutupan lahan (23 Kls) Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
Kelas Penutupan Lahan Detil Hutan Lahan Kering Sekunder (Hs)
(CSRT)
Informasi Tambahan
Vegetasi hutan berupa Lamtoro, Gamal, Kukun, Waka, dengan tumbuhan bawah berupa
kerinya, bunga putih
Lahan berhutan dengan kerapatan rendah

Cuplikan Citra

Foto Tajuk
Foto Lapangan
Arah Utara Arah Timur

Arah Selatan Arah Barat

Keterangan:

1. Diisi sedetil mungkin yang diketahui, paling tidak sampai level kecamatan
2. Diisi informasi berdasarkan pengamatan lapangan,,bukan berdasarkan kelas penutupan
lahan pada citra
3. Diisi sedetil mungkin berdasarkan informasi lapangan hal-hal penting untuk dicatat, atau
belum tercantum dalam tally sheet atau sulit diidentifikasikan dari citra penginderaan jauh
4. Disertai keterangan tambahan yang diperlukan
5. Diambil pada lokasi yang menggambarkan kondisi tajuk pada plot lapangan

Anda mungkin juga menyukai