Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN XXIII TAHUN 2022

Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa dilindungi di Desa Mensiau Seksi


Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak

Disusun oleh :
Nama : Agung Wahyudi, A.Md.P.
NIP : 199809122022031004
Jabatan : Pengendali Ekosistem Hutan Terampil
Instansi : BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
No. Presensi : 3

PUSDIKLAT SDM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa dilindungi di Desa


Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I
Lanjak
DISUSUN : Agung Wahyudi, A.Md.P.
OLEH
NO. : 3
PRESENSI
INSTANSI : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum
JABATAN : Terampil – Pengendali Ekosistem Hutan

Putussibau, 30 Oktober 2022

Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Rancangan Aktualisasi.

Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR

Mukalil, S.Hut., M.Pd Parsaoran Samosir


NIP. 19760902 199603 1 001 NIP. 19641006 198602 1 001

i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Selasa

Tanggal : 1 November 2022

Pukul : 13.30 – 14.15 WITA

Tempat : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau


Sentarum

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan 23


Tahun 2022
JUDUL : Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa dilindungi di Desa
Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I
Lanjak
DISUSUN : Agung Wahyudi, A.Md.P.
OLEH
NO. : 3
PRESENSI
INSTANSI : Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum
JABATAN : Terampil – Pengendali Ekosistem Hutan

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan


Coach/Moderator.
COACH PESERTA

Mukalil, S.Hut., M.Pd Agung Wahyudi, A.Md.P.


NIP. 19760902 199603 1 001 NIP. 19980912 202203 1 004

PENGUJI MENTOR

Dr. Ir. Edi Kurniadi, M.Sc Parsaoran Samosir


NIP. 19650213 198903 1 002 NIP. 19641006 198602 1 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas karunia-
Nya, sehingga Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Golongan II Lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Angkatan XXIII Tahun 2022 ini dapat diselesaikan.
Kegiatan Aktualisasi ini mengambil isu Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa Dilindungi di
Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak. Kegiatan yang
dilakukan terdiri dari 5 kegiatan. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dengan
memperhatikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau biasa disingkat BerAKHLAK. Selain itu,
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI juga diimplementasikan dalam kegiatan
aktualisasi ini.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Wahju Rudianto, S.Pi., M.Si selaku Kepala Balai Besar Taman Nasional
Betung Kerihun dan Danau Sentarum,
2. Bapak Junaidi, S.Hut., M.S.i. selaku Kepala Bidang Pengeloaan Taman Nasional
Wilayah I Mataso,
3. Bapak Parsaoran Samosir selaku Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah I Lanjak, sekaligus mentor Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
4. Bapak Dr. Ir. Edi Kurniadi, M.Sc. selaku penguji Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
5. Bapak Mukalil, S.Hut., M.Si. selaku coach Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
6. Seluruh pegawai lingkup SPTN Wilayah I Lanjak
7. Rekan-rekan CPNS Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum.
8. Ibu maupun keluarga yang mendukung dan berpartisipasi atas keberhasilan
penyusunan Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Golongan II Lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Angkatan XXIII Tahun 2022 ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Besar harapan ada saran atau kritik yang bersifat membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat sebagai bagi
semua pihak yang terkait.
Putussibau, 30 Oktober 2022
Peserta

Agung Wahyudi, A.Md.P.


NIP. 199809122022031004
iii
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI .......................................... i


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI ........................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup......................................................................................... 2

BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA............................................................. 3


A. Profil Instansi........................................................................................... 3
B. Profil Peserta........................................................................................... 7

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI...................................................................... 11


A. Deskripsi Isu............................................................................................. 11
1) Isu Ke-1 : Kajian Etnozoologi dan Praktik Perburuan secara
Tradisional Masyarakat Dayak di Desa Penyangga SPTN Wilayah
I Lanjak Tahun 2022 ..........................................................................
2) Isu Ke-2 : Informasi Satwa dilindungi di Resort Mensiau Seksi
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak Tahun 2022 ............ 12
3) Isu Ke-3 : Pengembangan dan Pengelolaan Kebun Etnobotani
Masyarakat Dusun Sadap ................................................................. 13
B. Penetapan Core Isu................................................................................. 14
C. Analisis Core Isu...................................................................................... 16
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu.................................................. 16
E. Matrik Rancangan Aktualisasi.................................................................. 18
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)........... 38

BAB IV. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI....................................... 39


REFERENSI................................................................................................................. 41

iv
DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Penetapan Isu Prioritas dengan Analisis APKL ............................................ 14


Tabel 2. Matrik Rancangan Aktualisasi........................................................................ 18
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai-Nilai BerAKHLAK pada Setiap Kegiatan .......................... 38
Tabel 4. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 39

v
DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Struktur Organisasi BBTNBKDS ............................................................... 4


Gambar 2. Fishbone Diagram ..................................................................................... 16

vi
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN memiliki peran penting dalam mencapai cita-cita
bangsa dan tujuan negara sesuai amanat UUD NRI Tahun 1945. Oleh karena itu,
perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945.
Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Calon PNS (CPNS) wajib menjalani masa percobaan selama
1 tahun sebelum diangkat sebagai PNS. Selama masa percobaan tersebut, CPNS
mengikuti serangkaian program pelatihan dasar (Latsar) yang bertujuan untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter; memiliki sikap perilaku bela negara,
memegang teguh nilai dasar PNS dan memahami kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance, serta menguasai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Agenda Rancangan Aktualisasi pada latihan dasar (Latsar) bagi calon pegawai
negeri Sipil adalah sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh CPNS setelah
mengikuti serangkaian mata diklat mulai dari agenda orientasi, sikap dan perilaku
bela negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
habituasi. Kompetensi mendesaian Rancangan Aktualisasi menjadi Aktualisasi
kegiatan dapat dilihat pada kemampuan peserta mengubah teori menjadi praktek,
konsep menjadi konstruk dan gagasan menjadi kegiatan-kegiatan. Sebagai sebuah
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta Latsar CPNS, maka agenda
Rancangan Aktualusasi ini akan melatih seorang CPNS untuk menemu kenali
berbagai isu-isu aktual yang menjadi permasalahan dalam lingkup kerjanya dengan
menggunakan pisau analisis sederhana seperti metode USG (Urgency, Strength ,
Growth) dan APKL ( Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak ) dan mencarikan
solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan mutu pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh unit kerja atau organisasi tempat CPNS tersebut bertugas.

1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Rancangan Aktualisasi ini adalah peserta mampu membuat
rancangan kegiatan, mampu memahami isu yang berkembang di unit kerja, mampu
menganalisis isu serta mampu memunculkan gagasan atau ide kreatif dengan
mengimplementasikan nilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Selain
itu juga sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS KLHK 2022.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Rancangan Aktualisasi ini terdiri dari :
1. Identifikasi Isu
Peserta mengidentifikasikan isu yang ada di unit kerja masing-masing.
2. Penetapan Core isu
Teknik analisis yang digunakan menggunakan Teknik analisis APKL.
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya. Metode APKL ini
menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.
3. Analisis Core Isu
Metode yang digunakan untuk menganalisis isu adalah fishbone diagram. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat secara lebih mudah.
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Merupakan upaya penyelesaian isu dengan memunculkan gagasan
maupun ide kreatif yang di implementasikan kedalam sebuah kegiatan
maupun tindakan.

2
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional adalah unit pengelola penyelenggaraan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem. Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional menjalankan tugas berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam Dan Ekosistem. Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional
mempunyai tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Fungsi Unit Pelaksana
Teknis Taman Nasional menyelenggarakan fungsi di wilayah kerjanya yaitu:

1. Pelaksanaan inventarisasi potensi, penataan kawasan, dan penyusunan rencana


pengelolaan;
2. Pelaksanaan perlindungan dan pengamanan kawasan, serta pemeliharaan batas
taman nasional;
3. Pelaksanaan pengendalian dampak kerusakan sumber daya alam hayati di
taman nasional;
4. Pengendalian kebakaran hutan di taman nasional;
5. Pemanfaatan berkelanjutan spesies tumbuhan dan satwa liar serta sumber daya
genetik di taman nasional;
6. Pengawetan spesies tumbuhan dan satwa liar beserta habitatnya serta sumber
daya genetik dan
7. Pengetahuan tradisional di taman nasional;
8. Pengelolaan keamanan hayati, surveilans dan pengendalian penyakit infeksi
bersumber dari satwa liar, dan pengendalian jenis invasif di taman nasional;
9. Pemanfaatan berkelanjutan jasa lingkungan di taman nasional;
10. Evaluasi pengelolaan dan kesesuaian fungsi taman nasional;
11. Pemulihan ekosistem dan penutupan kawasan;
12. Penyediaan data dan informasi konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
di taman nasional;
13. Penyelenggaraan kerja sama bidang konservasi sumber daya alam dan
ekosistem di taman nasional;

3
14. Pelaksanaan bina cinta alam dan penyuluhan konservasi sumber daya alam dan
ekosistem;
15. Penyelenggaraan kemitraan konservasi di dalam taman nasional;
16. Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar taman nasional;
17. Pengelolaan kawasan taman nasional; dan pelaksanaan penyusunan rencana,
program, anggaran dan pelaporan, urusan administrasi kepegawaian, keuangan,
pengelolaan barang milik negara, kerja sama, tata persuratan, kearsipan,
kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat, advokasi hukum, dan
pengelolaan data dan informasi.

Struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum (BBTNBKDS) dapat dilihat pada Gambar 1.

KEPALA BALAI BESAR TAMAN


NASIONAL BETUNG KERIHUN DAN
DANAU SENTARUM

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG TEKNIS BIDANG PENGELOLAAN BIDANG PENGELOLAAN BIDANG PENGELOLAAN


KONSERVASI TAMAN TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL
NASIONAL WILAYAH I MATASO WILAYAH II KEDAMIN WILAYAH III LANJAK

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL
WILAYAH I LANJAK WILAYAH III PADUA WILAYAH V
MENDALAM SELIMBAU

2 RESORT 1 RESORT 3 RESORT

SEKSI SEKSI SEKSI


PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN
TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL TAMAN NASIONAL
WILAYAH II WILAYAH IV WILAYAH VI
TANJUNG KERJA NANGA ERA SEMITAU

1 RESORT 2 RESORT 3 RESORT

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Gambar 1. Struktur Organisasi BBTNBKDS

4
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS)
merupakan UPT yang terdiri atas dua kawasan taman nasional, yaitu Taman
Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)
yang menjadi satu pengelolaan. Visi TNBK bedasarkan Rencana Pengelolaan
Jangka Panjang tahun 2016-2025 yaitu “Mewujudkan Taman Nasional Betung
Kerihun sebagai Pusat Pelestarian Keanekaragaman Hayati pada Kawasan
Konservasi Lintas Batas di Jantung Kalimantan (Heart of Borneo)”, sedangkan misi
TNBK sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas data keanekaragaman hayati yang benar (valid), dapat


dipertanggungjawabkan (reliable) dan mutakhir (up-to-date) serta menyediakan
informasi keanekaragaman hayati yang akurat (accurate), tepat waktu (timelines)
dan relevan (relevance);
2. Membangun perencanaan kelola keanekaragaman hayati yang dapat dicapai
(realistis), menghindari pemborosan sumberdaya (ekonomis), menyesuaikan
kondisi (fleksibel) yang didasari atas partisipasi para pihak khususnya masyarakat
lokal;
3. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengamanan, pengawetan dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan bersama masyarakat;
4. Membangun dan mengintensifkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama para
pihak dalam upaya meningkatkan dukungan pengelolaan keanekaragaman hayati
kawasan Taman Nasional Betung Kerihun;
5. Memberikan dan membuka peluang akses pemanfaatan potensi kawasan berupa
jasa lingkungan dan hasil hutan bukan kayu serta ruang partisipasi aktif
masyarakat lokal dalam pengelolaan keanekaragaman hayati;
6. Meningkatkan kinerja kelembagaan melalui peningkatan kapasitas SDM,
pemenuhan sarana dan prasarana pengelolaan, penyediaan anggaran kelola
yang realistis dan berkelanjutan, serta penyempurnaan Norma, Standar, Prosedur
dan Kriteria (NSPK).

Tujuan utama pengelolaan TNBK adalah:

1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai habitat berbagai jenis flora dan
fauna langka dan dilindungi serta sebagai The Water Tower DAS Kapuas;
2. Meningkatkan populasi Orangutan, Beruang Madu, Kelampiau dan Berbagai jenis
burung khususnya jenis-jenis Burung Enggang;
3. Meningkatkan keberdayaan dan peran serta masyarakat adat/lokal dalam
pengelolaan kawasan melalui penguatan kelembagaan, kerjasama pemanfaatan
potensi kawasan (HHBK, Air, Wisata, dll).

5
Visi pengelolaan TNDS adalah “Mewujudkan Taman Nasional Danau Sentarum
sebagai pusat pelestarian keanekaragaman hayati Ramsar Site dan destinasi
ekowisata unggulan di Jantung Borneo (Heart of Borneo)”, sedangkan misi TNDS
sebagai berikut:

1. Memantapkan data dan informasi serta mengembangkan pengetahuan dan


teknologi dengan mempertimbangkan kearifan tradisional dalam pengelolaan dan
pemanfaatan biodiversity kawasan secara bijaksana dan lestari,
2. Memperkuat upaya perlindungan dan pengamanan kawasan dari kegiatan-
kegiatan yang dapat mengancam kelestarian kawasan,
3. Meningkatkan kegiatan pemulihan kawasan yang mengalami degradasi terutama
yang diakibatkan oleh kebakaran hutan,
4. Mengembangkan potensi objek dan daya tarik ekowisata,
5. Meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan peran aktif masyarakat lokal dalam
mengelola dan memanfaatkan potensi kawasan secara bijaksana dan lestari,
6. Memperkuat kelembagaan dan kerjasama tingkat lokal, regional dan internasional
dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi lahan basah secara bijaksana dan
lestari.

Tujuan utama pengelolaan TNDS sebagai berikut:

1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai habitat berbagai jenis flora dan
fauna langka dan dilindungi serta sebagai Lahan Basah Penting di Tingkat
Internasional (Ramsar Site),
2. Meningkatkan populasi Ikan Arwana (Scleropages formosus), Orangutan (Pongo
pygmaeus pygmaeus), Bekantan (Nasalis larvatus), Beruang Madu (Helarctos
malayanus) dan Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii),
3. Meningkatkan pemanfaatan jasa lingkungan dan potensi objek dan daya Tarik
ekowisata dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat lokal, regional dan
nasional,
4. Meningkatkan keberdayaan dan peran serta masyarakat adat/lokal dalam
pengelolaan kawasan melalui penguatan kelembagaan, kerjasama pemanfaatan
potensi kawasan.

6
B. Profil Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Pengendali Ekosistem Hutan, Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan
adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengendalian
ekosistem hutan. Pengendalian Ekosistem Hutan adalah segala upaya yang
mencakup metode, prosedur, strategi dan teknik dalam kegiatan perencanaan hutan,
pemantapan kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan,
pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta konservasi sumberdaya hutan secara efektif
dan efisien menuju pengelolaan hutan berkelanjutan.
Pengendali Ekosistem Hutan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional pengendalian ekosistem hutan pada instansi
pemerintah baik pusat maupun daerah. Tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan
yakni melaksanakan pengendalian ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi
menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi
kegiatan pengendalian ekosistem hutan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, jabatan fungsional Pengendali Ekosistem
Hutan menjalankan fungsinya berdasarkan jenjang jabatan fungsional PEH tingkat
Terampil dan Ahli.
Adapun tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan pelaksana terampil di urainkan
sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota;
2. Mengidentifikasi potensi sumber daya hutan/produk hasil hutan sebagai
anggota;
3. Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota;
4. Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota;
5. Melakukan inventarisasi dan mengolah data sosekbud sebagai anggota;
6. Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota;
7. Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota;
8. Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota;
9. Menyiapkan sarana dan prasarana inventarisasi;
10. Melakukan orientasi citra dan pengenalan data;
11. Menyajikan peta skala besar;
12. Menyajikan peta skala sedang;
13. Menyajikan peta skala kecil;
14. Memancang batas sementara;

7
15. Mengumumkan pemancangan batas sementara;
16. Memancang batas definitif;
17. Membuat laporan hasil pembahasan;
18. Membuat Berita Acara Penataan Batas;
19. Pengambilan titik koordinat;
20. Melakukan pengukuran kawasan hutan/enclave dan/kawasan non hutan;
21. Menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk peta;
22. Memasang tanda batas kawasan hutan atau zonasi/blok;
23. Memeriksa administrasi penilaian rencana pengelolaan hutan;
24. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian hasil hutan kayu dan non
kayu;
25. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian benih;
26. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian sarpras persemaian
pengadaan dan pengedar bibit;
27. Melakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan penilaian teknis calon
pengada dan pengedar bibit ulat sutera;
28. Melakukan uji petik pelaksanaan kegiatan tenaga teknis PHPL;
29. Memeriksa kelayakan fungsi sarana penilaian sarana dan pengembangan
metode PHPL;
30. Menelaah administrasi penilaian penatausahaan hasil hutan;
31. Melaksanakan pengambilan sampel benih sertifikasi mutu benih tanaman
hutan;
32. Melakukan labelisasi sertifikasi mutu benih tanaman hutan;
33. Melaksanakan pengambilan sampel bibit;
34. Melaksanakan pengamatan sampel ulat;
35. Mengidentifikasi calon sertifikasi tenaga teknis PHPL;
36. Mendata hasil penangkaran/budidaya;
37. Melaksanakan tagging;
38. Menyiapkan bahan interpretasi pariwisata alam
39. Melaksanakan pelayanan wisata alam;
40. Memungut iuran PNBP;
41. Mengukur batas lokasi dan jalur;
42. Menanam bibit;
43. Mengunduh buah;
44. Melakukan ekstraksi;
45. Melakukan pengeringan;
46. Melakukan penyimpanan;

8
47. Melaksanakan hakitate;
48. Melaksanakan pengambilan sampel;
49. Membuat herbarium/spesimen satwa;
50. Memelihara herbarium/spesimen satwa;
51. Pemeriksaan TSL yang dimohon untuk diangkut ke dalam negeri (SATS-DN);
52. Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan;
53. Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan;
54. Melakukan pembinaan habitat untuk sumber pakan satwa;
55. Menyelenggarakan pembuatan sarana pembinaan habitat dan populasi
satwa;
56. Melakukan transplantasi terumbu karang;
57. Melakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium/pemeriksaan;
58. Pengamatan permanent/temporary sample plot;
59. Melaksanakan rehabilitasi satwa;
60. Melakukan pengukuran TMA, debit, dan curah hujan dan
61. sampel air;
62. Menyelenggarakan lomba cinta alam;
63. Mengentry data;
64. Membuat poster;
65. Membuat poster/banner/baliho;
66. Membuat buletin;
67. Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik;
68. Melakukan pameran/display;
69. Membuat papan informasi;
70. Membuat buklet;
71. Membuat audio visual;
72. Membuat sinopsis;
73. Membuat slide;
74. Melaksanakan pameran;
75. Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian
ekosistem hutan sebagai anggota;
76. Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai
anggota;
77. Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan
sebagai anggota;
78. Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-
nilai pembaharuan;

9
79. Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-
nilai penyempurnaan atau perbaikan;
80. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem
hutan;
81. Melakukan studi banding;
82. Melakukan kunjungan kerja;
83. Melakukan magang;
84. Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian
ekosistem hutan sebagai anggota;
85. Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai
anggota;
86. Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai
anggota; dan
87. Melakukan evaluasi sebagai anggota

10
BAB III.
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
1) Isu Ke-1 : Kajian Etnozoologi dan Praktik Perburuan secara Tradisional
Masyarakat Dayak di Desa Penyangga SPTN Wilayah I Lanjak Tahun 2022
Etnozoologi adalah cabang dari ilmu etnobiologi yang perkembangannya lebih
lambat. Etnozoologi adalah studi tentang budaya masyarakat masa lampau dan
masa sekarang dengan hewan-hewan dilingkungan hidupnya (Anderson et al.,
2011). Etnozoologi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan
masyarakat lokal tentang sumberdaya hewan meliputi identifikasi, pemanfaatan,
pengelolaan dan perkembangbiakannya (budidaya/domestikasi). Etnozoologi
mengkaji hubungan yang ada pada masa lampau dan hingga masa kini antara
masyarakat dengan hewan yang ada di sekitarnya.
Masyarakat yang hidup dan tinggal di dalam dan sekitar kawasan TNBK
adalah masyarakat Dayak. Berdasarkan Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sebabai dan Resort Sadap pada tahun 2021
diperoleh data mengenai satwa yang diburu oleh masyarakat Desa Menua Sadap
dan Desa Pulau Manak adalah babi, ikan, kancil, rusa dan tupai, sementara untuk
Desa Mensiau dan Desa Labian Ira’ang adalah babi, rusa, dan kijang. Perburuan
secara tradisional yang dilakukan di desa penyangga memerlukan kontrol yang
berkala agar kelestarian tetap terjaga.
Dampak dari belum adanya kajian etnozoologi dan praktik perburuan secara
tradisional masyarakat Dayak di desa penyangga Taman Nasional Betung
Kerihun apabila tidak diselesaikan adalah dapat menyulitkan petugas dalam
mengidentifikasi bentuk gangguan terhadap keanekaragaman satwa-satwa di
TNBK. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Pasal 35 ayat (1) huruf f
dijelaskan bahwa Taman Nasional dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pemanfaatan secara tradisional untuk masyarakat setempat, dan Pasal 35 Ayat 2
menyatakan bahwa Pemanfaatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf f dapat berupa kegiatan pemungutan hasil hutan bukan kayu, budidaya
tradisional, serta perburuan tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi.
Kajian etnozoologi dan perburuan tradisional juga merupakan bentuk pelibatan
masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Hal itu menjadi tugas unit
kerja Taman Nasional sebagai pelaksana kebijakan publik.

11
Kajian etnozoologi dan praktik perburuan secara tradisional masyarakat Dayak
di desa penyangga Taman Nasional Betung Kerihun dilaksanakan oleh pengelola
sesuai dengan kompetensi bidang tugasnya hal ini menunjukan nilai
profesionalisme dalam Smart ASN. Pemanfaatan sumber daya berkelanjutan
telah dimasukkan dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional
Betung Kerihun 2016-2025 yang diawali dengan identifikasi, pemetaan,
pengelolaan, dan pemanfaatan secara lestari untuk memenuhi kebutuhan dan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat hal ini merupakan implementasi dari nilai
Manajemen ASN dimana BBTNBKDS melaksankan tugas dan fungsinya sebagai
pengelola kawasan.

2) Isu Ke-2 : Informasi Satwa dilindungi di Resort Mensiau Seksi Pengelolaan


Taman Nasional Wilayah I Lanjak Tahun 2022
Taman Nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai
ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan
rekreasi. Meskipun taman nasional memiliki fungsi utama untuk konservasi atau
pengawetan alam, di berbagai negara memiliki fungsi yang berbeda-beda pula.
Taman Nasional di Indonesia salah satunya diatur dalam Undang-Undang Nomor
5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Dalam konteks Pengelolaan Taman Nasional berupa hutan dan kegiatan
pemanfaatan sumber daya hutan lainnya diatur menurut perundang-undangan
dan tidak terlepas aspek yang melibatkan para pelaku masyarakat lokal di dalam
kawasan Taman Nasional. Saat ini pengelolaan Taman Nasional sudah
menempatkan masyarakat bukan lagi sebagai objek tetapi sebagai subjek
pengelolaan, oleh karena itu seyogyanya pengelolaan kawasan itu di laksanakan
selaras dengan masyarakat desa penyangga. Adapun salah satu butir yang
dimaksud sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yaitu pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.
Belakangan ini Sebagian masyarakat desa penyangga khususnya Desa
Mensiau belum mengetahui potensi satwa yang ada di dalam kawasan Taman
Nasional Betung Kerihun khususnya di wilayah Seksi Pengelolaan Taman
Nasional (SPTN) I Lanjak. Berdasarkan Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sebabai pada tahun 2021 diperoleh data
mengenai satwa yang diburu oleh masyarakat Desa Mensiau adalah babi hutan
(Sus barbatus), rusa (Rusa unicolor), dan kijang (Muntjiacus muntjak). Beberapa

12
diantaranya masuk kedalam kategori dilindungi yaitu kijang dan rusa berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018
tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah sarana yang dapat mensosialisasikan jenis-jenis satwa di lindungi yang
berada di dalam Kawasan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak
kepada masyarakat Desa Mensiau.
Dampak yang terjadi apabila isu ini tidak diselesaikan akan berdampak
kerusakan ekosistem hutan, salah satunya adalah dapat mengakibatkan
gangguan terhadap keanekaragaman satwa-satwa terutama satwa prioritas yang
ada di dalam kawasan. Sebagai upaya melestarikan ekosistem hutan agar tetap
lestari. Isu diatas ditinjau dari segi Manajemen ASN menunjukan bahwa pegawai
Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) belum optimal dalam melakukan
pengawasan maupun pelayanan publik dalam hal penyadartahuan masyarakat
Desa Penyangga mengenai satwa-satwa yang dilindungi. Di era digital sekarang
penyebaran informasi sangatlah mudah dan cepat, khususnya berkaitan dengan
penyebaran informasi mengenai satwa dilindungi kepada masyarakat. Isu diatas
menunjukan kurangnya TNBK dalam pemanfaatan teknologi digital dalam
pengimplementasian Smart ASN

3) Isu Ke-3 : Pengembangan dan Pengelolaan Kebun Etnobotani Masyarakat


Dusun Sadap
Dilansir dari ksdae.menlhk.go.id, kebun etnobotani merupakan kebun koleksi
tumbuh-tumbuhan yang berisi berbagai macam jenis dan banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat Dusun Sadap yang mayoritas dihuni suku Dayak Iban. Kebun
etnobotani ini merupakan inovasi yang dilakukan Bidang Pengelolaan Taman
Nasional (BPTN) Wilayah I Mataso bersama dengan masyarakat Dusun Sadap.
Namun kebun etnobotani tersebut masih memiliki kekurangan, diantaranya
adalah belum ada labelisasi nama tumbuhan, manfaat, dan kegunaannya serta
masih banyak yang belum diidentifikasi sehingga menyulitkan masyarakat dan
pengunjung dalam memperoleh informasi.
Dampak apabila isu ini tidak segera ditangani adalah akan rusaknya kebun
etnobotani yang telah dirintis sejak lama serta masyarakat tidak memperoleh
pelayanan informasi dengan baik. Oleh karena itu kebun etnobotani tersebut patut
dijaga dan dirawat keberadaannya sehingga bisa memberikan edukasi dan
informasi bagi masyarakat hal ini selaras dengan nilai berjiwa melayani dalam
implementasi Smart ASN. Selain itu, diperlukan juga SDM yang memiliki
kompetensi untuk mengelola kebun etnobotani tersebut (Manajemen ASN)

13
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu-isu di atas dilakukan penapisan isu menggunakan Teknik
Analisis APKL. Hasil penapisan APKL digambarkan pada table berikut :
Tabel 1. Penetapan Isu Prioritas dengan Analisis APKL

No. Isu A P K L Total Prioritas

Kajian Etnozoologi dan Praktik


Perburuan secara Tradisional
1 2 5 3 3 13 III
Masyarakat Dayak di Desa
Penyangga SPTN Wilayah I
Lanjak Tahun 2022

Informasi Satwa dilindungi di


2 Resort Mensiau Seksi 5 5 3 5 18 I
Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah I Lanjak Tahun 2022

Pengembangan dan
3 3 2 3 5 13 II
Pengelolaan Kebun Etnobotani
Masyarakat Dusun Sadap

Keterangan:
Aktual (A): Benar-benar hangat terjadi dan sedang dibicarakan
Nilai 5 : Baru dan sedang hangat dibicarakan, 3 bulan lalu hingga saat ini
4 : Tidak baru tetapi masih hangat dibicarakan, 4 – 6 bulan terakhir
3 : Tidak baru tetapi masih sering dibicarakan, 7 – 9 bulan terakhir
2 : Tidak baru dan jarang dibicarakan 10 – 12 bulan terakhir
1 : Diperbincangkan satu kali dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan terakhir

Problematik (P): Kompleksitas isu


Nilai 5 : Masalah menyangkut pengelola, SDA, Masyarakat, ekonomi dan budaya
4 : Masalah menyangkut pengelola, SDA, Masyarakat dan ekonomi
3 : Masalah menyangkut pengelola, SDA dan Masyarakat
2 : Masalah menyangkut pengelola dan SDA
1 : Masalah menyangkut pengelola

14
Kekhalayakan (K): Keterkaitan isu dengan hajat hidup orang banyak
Nilai 5 : Lingkup Nasional
4 : Lingkup Balai
3 : Lingkup SPTN Wilayah
2 : Lingkup Masyarakat
1 : Lingkup Individu

Kelayakan (L): Pemecahan isu dapat dilakukan dengan waktu yang tersedia
Nilai 5 : Sangat layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <1 bulan
4 : Layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <6 bulan
3 : Cukup layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <8 bulan
2 : Kurang layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <1 tahun
1 : Tidak layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu >1 tahun

Berdasarkan Analisis APKL di atas, maka isu yang dipilih adalah


“Informasi Satwa dilindungi di Resort Mensiau Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah I Lanjak Tahun 2022” Dengan rumusan isu : “Belum
Optimalnya Publikasi Informasi Satwa Dilindungi di Desa Mensiau Seksi
Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak”

15
C. Analisis Core Isu
Metode yang digunakan untuk menganalisis isu yang dipilih adalah
fishbone diagram. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat
secara lebih mudah. Hasil analisis dapat dilihat pada fishbone diagram berikut :

Gambar 2. Fishbone Diagram

Berdasarkan analisis fishbone diatas, diketahui bahwa akar penyebab dari belum
optimalnya publikasi satwa dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah I Lanjak adalah belum lengkapnya media informasi yang ada di
wilayah Desa Mensiau. Bisa dilihat pada faktor Surrounding dan System yang
menyebutkan bahwa media publikasi dan informasi kurang terdistribusikan ke
masyarakat. Hal tersebut yang menjadikan masyarakat tidak mengetahui informasi
mengenai satwa-satwa terutama yang dilindungi di SPTN Wilayah I lanjak.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu


Berdasarkan hasil analisis core issue diatas, maka gagasan kreatif yang dapat
menjadi upaya penyelesaian isu adalah “Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa
Dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I
Lanjak” Gagasan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat serta
kesadaran masyarakat Desa penyangga akan pentingnya menjaga ekosistem fauna
di Kawasan TNBK mengenai satwa-satwa yang dilindungi melalui pemberian
informasi yang merupakan salah satu perwujudan aspek Manajemen ASN dimana
diperlukan peran serta antara TNBK dengan masyarakat yang terlibat dalam rangka

16
penyadartahuan. Dalam hal ini pendistribusian informasi kepada masyarakat
dilakukan secara partisipatif, transparan, responsive, aksesibel, dan akuntabel
merupakan salah satu perwujudan bagian dari Smart ASN.

17
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 2. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SPTNW 1 Lanjak, BPTNW 1 Mataso, BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Direktorat Jendral KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Identifikasi Isu : 1. Kajian Etnozoologi dan Praktik Perburuan secara Tradisional Masyarakat Dayak di Desa Penyangga SPTN Wilayah I Lanjak Tahun 2022
2. Data dan Informasi Satwa dilindungi di Resort Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak Tahun 2022
3. Pengembangan dan Pengelolaan Kebun Etnobotani Masyarakat Dusun Sadap
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Publikasi Informasi Satwa Dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasioanl Wilayah I Lanjak
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa Dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak
Isu Sesuai dengan MP. Manajemen ASN dan MP. Smart ASN kegiatan yang akan dilakukan adalah :

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan


2. Membuat daftar jenis-jenis satwa dilindungi di Wilayah SPTN I Lanjak Kawasan TNBK
3. Membuat poster mengenai jenis satwa yang dilindungi di Wilayah SPTN I Lanjak Kawasan TNBK
4. Membuat leaflet mengenai jenis satwa yang dilindungi di Wilayah SPTN I Lanjak Kawasan TNBK
5. Mensosialisasikan Infografis yang telah dibuat kepada masyarakat Desa Mensiau tentang satwa dilindungi

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

1. Menyusun Rencana 1.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan menyusun rencana Dengan menyusun
Pelaksanaan konsultasi dengan dengan terlebih dahulu pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan
Kegiatan atasan mengucapkan salam dan meminta berkontribusi dalam kegiatan maka
langsung/mentor izin dengan sopan sebagai wujud mewujudkan fungsi menguatkan nilai
nilai Berorientasi Pelayanan. organisasi Balai Besar Organisasi yaitu Jujur
TNBKDS dalam Penyediaan dalam mengumpulkan
Saya akan menyampaikan rencana data dan informasi, data yang benar dan
kegiatan yang akan saya lakukan promosi dan pemasaran
seharusnya, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud konservasi sumber daya
bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan

18
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

saya lakukan agar tujuan dapat alam dan ekosistemnya. terhadap data yang
tercapai sehingga nilai Akuntabel dikumpulkan.
terwujud. Pengumpulan data
dilakukan dengan
Saya akan menerima kritik dan saran
mengedepankan
yang diberikan (Harmonis) dan
koordinasi dengan
menjalankan perintah sesuai arahan
atasan (Kerjasama).
Loyal.

Saya akan mencatat arahan dengan


cermat sebagai wujud nilai
Kompeten.

Saya akan proaktif dalam


menyampaikan ide dan gagasan
kepada mentor serta cepat
menyesuaikan diri jika terdapat
perubahan yang harus dilakukan
sebagai bentuk nilai Adaptif.

Saya akan memberikan kesempatan


kepada mentor untuk berkontribusi
dengan memberikan masukan agar
terjalin sinergi yang lebih baik
(Kolaboratif)

1.2. Menentukan Ringkasan metode Saya akan mencari referensi


metode pelaksanaan kegiatan (Kompeten) dengan baik melalui

19
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

yang akan digunakan internet maupun bertanya kepada


rekan kerja (Kolaboratif) agar tidak
ada informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.

1.3. Menyusun Draft rencana Saya akan menyusun rencana


rencana pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan dengan
pelaksanaan bahasa Indonesia yang baik, singkat,
kegiatan padat, jelas, sesuai kaidah ilmiah
(Berorientasi Pelayanan), sehingga
dapat dipertanggungjawabkan
(Akuntabel).

Saya akan Menyusun rencana


pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
arahan mentor suapaya
menghasilkan output yang terbaik
(Kompeten)

Saya akan menyusun rencana


kegiatan yang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-
undangan sebagai bentuk penerapan
nilai Loyal.

1.4. Menyerahkan Laporan rencana Saya akan menemui mentor dengan


rencana pelaksanaan kegiatan pakaian sopan sebagai bentuk
pelaksanaan yang telah disetujui penerapan nilai Berorientasi
kegiatan kepada

20
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

mentor mentor Pelayanan.

Saya akan menjaga sikap dan sopan


santun dalam menyampaikan hasil
rencana pelaksanaan kegiatan untuk
menciptakan suasana yang kondusif
dan tidak mengganggu orang di
sekitar sebagai bentuk penerapan
nilai Harmonis.

Saya akan menyampaikan rencana


pelaksanaan kegiatan yang sudah
saya buat sesuai dengan arahan
mentor (Loyal) yang bisa
dipertanggungjawabkan legalitasnya
sebagai bentuk transparansi agar
tercapai nilai Akuntabel

Saya akan selalu terbuka untuk


menerima masukan dari mentor
terkait rencana pelaksanaan kegiatan
yang sudah saya berikan
(Kolaboratif) serta menyesuaikan
apabila perbaikan perlu dilakukan
(Adaptif)

2. Membuat daftar 2.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat Draft list Dengan Membuat Draft
jenis-jenis satwa konsultasi dengan dengan terlebih dahulu jenis-jenis satwa dilindungi di list jenis-jenis satwa
dilindungi di Wilayah mentor mengenai mengucapkan salam dan meminta Wilayah SPTN I Lanjak yang dilindungi di

21
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

SPTN I Lanjak satwa yang izin dengan sopan sebagai wujud maka secara tidak langsung Wilayah SPTN I Lanjak
Kawasan TNBK dilindungi nilai Berorientasi Pelayanan. dapat berkontribusi dalam maka menguatkan nilai
menjalankan fungsi organisasi yaitu yaitu
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar profesional dalam
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan mengumpulkan data
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, untuk mendapatkan hasil
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran yang terbaik, dan dapat
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya bertanggungjawab
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya terhadap data yang
terwujud.
dikumpulkan.
Saya akan menerima kritik dan saran Pembuatan Draft list
yang diberikan (Harmonis) dan jenis-jenis satwa yang
menjalankan perintah sesuai arahan dilindungi di Wilayah
Loyal. SPTN I Lanjak
mengedepankan
Saya akan mencatat arahan dengan koordinasi dengan
cermat sebagai wujud nilai atasan (bekerjasama)
Kompeten.

Saya akan proaktif dalam


menyampaikan ide dan gagasan
kepada mentor serta cepat
menyesuaikan diri jika terdapat
perubahan yang harus dilakukan
sebagai bentuk nilai Adaptif.

Saya akan memberikan kesempatan


kepada mentor untuk berkontribusi

22
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

dengan memberikan masukan agar


terjalin sinergi yang lebih baik
(Kolaboratif)

2.2. Mengumpulkan Data dalam bentuk Saya akan mencari data dan
data mengenai dokumen maupun referensi (Kompeten) dengan baik
satwa yang catatan yang memuat dan cermat dengan cara bertanya
dilindungi di informasi mengenai kepada rekan kerja maupun ke Balai
Wilayah SPTN I satwa dilindungi (Kolaboratif) agar tidak ada
Lanjak TNBK informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.

Dalam meminta data kepada atasan


maupun Balai saya memakai pakai
yang sopan dan menggunakan
Bahasa yang santun sebagai wujud
nilai Berorientasi Pelayanan

2.3. Membuat daftar Draft dokumen jenis- Saya akan membuat daftar jenis-
jenis-jenis satwa jenis satwa yang jenis satwa yang dilindungi sesuai
yang dilindungi dilindungi di Wilayah data yang telah diperoleh dengan
yang ada di SPTN I Lanjak bersungguh-sungguh (Kompeten)
Wilayah SPTN I Kawasan TNBK untuk menghasilkan data list jenis
Lanjak Kawasan satwa dilindungi yang bisa
TNBK dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam

23
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

pembuatanya (Berorientasi
Pelayanan)

Dalam pembuatan daftar jenis satwa


dilindungi saya membuat sesuai
dengan arahan mentor (Loyal)
maupun masukan dari senior
(Kolaboratif) serta saya berinovasi
dan berkreasi dalam penyusunanya
sebagai implementasi nilai Adaptif

2.4. Menyerahkan Draft dokumen list Saya akan menemui mentor dengan
hasil Draft jenis- jenis-jenis satwa yang pakaian sopan dan menggunakan
jenis satwa dilindungi di Wilayah Bahasa yang santun dengan
dilindungi di SPTN I Lanjak menyampaikan salam terlebih dahulu
Wilayah SPTN I Kawasan TNBK sebagai bentuk penerapan nilai
Lanjak TNBK Berorientasi Pelayanan.

Saya akan menjaga sikap dan sopan


santun dalam menyampaikan hasil
list jenis-jenis satwa dilindungi untuk
menciptakan suasana yang kondusif
dan tidak mengganggu orang di
sekitar sebagai bentuk penerapan
nilai Harmonis.

Saya akan menyampaikan hasil Draft


jenis-jenis satwa dilindungi yang
sudah saya buat sesuai dengan

24
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

arahan mentor (Loyal) yang bisa


dipertanggungjawabkan legalitasnya
sebagai bentuk transparansi agar
tercapai nilai Akuntabel.

Saya akan selalu terbuka untuk


menerima masukan dari mentor
terkait hasil yang sudah saya berikan
(Kolaboratif) serta menyesuaikan
apabila perbaikan perlu dilakukan
(Adaptif)

3. Membuat poster 3.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat infografis Dengan membuat
mengenai jenis konsultasi dengan dengan terlebih dahulu berupa poster jenis satwa infografis berupa poster
satwa yang mentor mengucapkan salam dan meminta dilindungi di Wilayah SPTN I maka menguatkan nilai
dilindungi di Wilayah izin dengan sopan sebagai wujud Lanjak maka secara tidak organisasi yaitu
SPTN I Lanjak nilai Berorientasi Pelayanan. langsung dapat berkontribusi profesional dalam
Kawasan TNBK dalam menjalankan fungsi membuat poster untuk
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar mendapatkan hasil yang
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan terbaik, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran terhadap bahan poster.
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya poster dibuat dengan
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya Jujur untuk memberikan
terwujud.
informasi yang sesuai
Saya akan menerima kritik dan saran dan seharusnya,
yang diberikan (Harmonis) dan mengedepankan
menjalankan perintah sesuai arahan koordinasi dengan

25
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Loyal. atasan (Kerjasama)

Saya akan mencatat arahan dengan


cermat sebagai wujud nilai
Kompeten.

Saya akan proaktif dalam


menyampaikan ide dan gagasan
kepada mentor serta cepat
menyesuaikan diri jika terdapat
perubahan yang harus dilakukan
sebagai bentuk nilai Adaptif.

Saya akan memberikan kesempatan


kepada mentor untuk berkontribusi
dengan memberikan masukan agar
terjalin sinergi yang lebih baik
(Kolaboratif)
3.2. Mengumpulkan Rekapan data bahan Saya akan mencari data dan
data bahan dasar poster referensi (Kompeten) dengan baik
poster dan cermat dengan cara bertanya
kepada rekan kerja maupun ke Balai
(Kolaboratif) agar tidak ada
informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.

Dalam meminta data kepada atasan


maupun Balai saya memakai pakai
yang sopan dan menggunakan

26
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bahasa yang santun sebagai wujud


nilai Berorientasi Pelayanan.

3.3. Membuat poster Draft poster mengenai Saya akan membuat poster satwa
mengenai jenis- jenis-jenis satwa yang yang dilindungi sesuai data yang
jenis satwa yang dilindungi di wilayah telah diperoleh dengan bersungguh-
dilindungi di SPTN I Lanjak sungguh (Kompeten) untuk
wilayah SPTN I menghasilkan poster jenis satwa
Lanjak dilindungi yang bisa
dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam
pembuatanya (Berorientasi
Pelayanan)

Dalam pembuatan poster jenis satwa


dilindungi saya membuat sesuai
dengan arahan mentor (Loyal)
maupun masukan dari senior
(Kolaboratif) serta saya berinovasi
dan berkreasi dalam penyusunanya
sebagai implementasi nilai Adaptif

3.4. Menyerahkan poster tentang jenis- Saya akan menemui mentor dengan
poster kepada jenis satwa dilindungi pakaian sopan dan menggunakan
mentor di wilayah SPTN I Bahasa yang santun sebagai bentuk
Lanjak Kawasan penerapan nilai Berorientasi

27
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

TNBK Pelayanan.

Saya akan menjaga sikap dan sopan


santun dalam menyampaikan hasil
poster jenis-jenis satwa dilindungi
untuk menciptakan suasana yang
kondusif dan tidak mengganggu
orang di sekitar sebagai bentuk
penerapan nilai Harmonis.

Saya akan menyampaikan hasil


poster jenis-jenis satwa dilindungi
yang sudah saya buat sesuai dengan
arahan mentor (Loyal) yang bisa
dipertanggungjawabkan legalitasnya
sebagai bentuk transparansi agar
tercapai nilai Akuntabel.

Saya akan selalu terbuka untuk


menerima masukan dari mentor
terkait hasil yang sudah saya berikan
(Kolaboratif) serta menyesuaikan
apabila perbaikan perlu dilakukan
(Adaptif)

4. Membuat leaflet 4.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat infografis Dengan membuat
mengenai jenis konsultasi dengan dengan terlebih dahulu berupa leaflet jenis satwa infografis berupa leaflet
satwa yang mentor mengucapkan salam dan meminta dilindungi di Wilayah SPTN I maka menguatkan nilai
dilindungi di Wilayah izin dengan sopan sebagai wujud Lanjak maka secara tidak organisasi yaitu

28
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

SPTN I Lanjak nilai Berorientasi Pelayanan. langsung dapat berkontribusi profesional dalam
Kawasan TNBK dalam menjalankan fungsi membuat leaflet untuk
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar mendapatkan hasil yang
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan terbaik, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran terhadap bahan leaflet.
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya leaflet dibuat dengan
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya Jujur untuk memberikan
terwujud.
informasi yang sesuai
Saya akan menerima kritik dan saran
dan seharusnya,
yang diberikan (Harmonis) dan
mengedepankan
menjalankan perintah sesuai arahan
koordinasi dengan
Loyal.
atasan (Kerjasama)

Saya akan mencatat arahan dengan


cermat sebagai wujud nilai
Kompeten.

Saya akan proaktif dalam


menyampaikan ide dan gagasan
kepada mentor serta cepat
menyesuaikan diri jika terdapat
perubahan yang harus dilakukan
sebagai bentuk nilai Adaptif.

Saya akan memberikan kesempatan


kepada mentor untuk berkontribusi
dengan memberikan masukan agar

29
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

terjalin sinergi yang lebih baik


(Kolaboratif)

4.2. Mengumpulkan Rekapan data bahan Saya akan mencari data dan
data bahan dasar leaflet referensi (Kompeten) bahan leaflet
leaflet dengan baik dan cermat dengan cara
bertanya kepada rekan kerja maupun
ke Balai (Kolaboratif) agar tidak ada
informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.

Dalam meminta data kepada atasan


maupun Balai saya memakai pakai
yang sopan dan menggunakan
Bahasa yang santun sebagai wujud
nilai Berorientasi Pelayanan.

4.3. Membuat leaflet Draft leaflet mengenai Saya akan membuat leaflet satwa
mengenai jenis- jenis-jenis satwa yang yang dilindungi sesuai data yang
jenis satwa yang dilindungi di wilayah telah diperoleh dengan bersungguh-
dilindungi di SPTN I Lanjak sungguh (Kompeten) untuk
wilayah SPTN I menghasilkan leaflet jenis satwa
Lanjak dilindungi yang bisa
dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam
pembuatanya (Berorientasi

30
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pelayanan)

Dalam pembuatan leaflet jenis satwa


dilindungi saya membuat sesuai
dengan arahan mentor (Loyal)
maupun masukan dari senior
(Kolaboratif) serta saya berinovasi
dan berkreasi dalam penyusunanya
sebagai implementasi nilai Adaptif.

4.4. Menyerahkan leaflet tentang jenis- Saya akan menemui mentor dengan
leaflet kepada jenis satwa dilindungi pakaian sopan dan menggunakan
mentor di wilayah SPTN I Bahasa yang santun sebagai bentuk
Lanjak Kawasan penerapan nilai Berorientasi
TNBK Pelayanan.

Saya akan menjaga sikap dan sopan


santun dalam menyampaikan hasil
leaflet jenis-jenis satwa dilindungi
untuk menciptakan suasana yang
kondusif dan tidak mengganggu
orang di sekitar sebagai bentuk
penerapan nilai Harmonis.

Saya akan menyampaikan hasil


leaflet jenis-jenis satwa dilindungi
yang sudah saya buat sesuai dengan
arahan mentor (Loyal) yang bisa
dipertanggungjawabkan legalitasnya

31
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

sebagai bentuk transparansi agar


tercapai nilai Akuntabel.

Saya akan selalu terbuka untuk


menerima masukan dari mentor
terkait hasil yang sudah saya berikan
(Kolaboratif) serta menyesuaikan
apabila perbaikan perlu dilakukan
(Adaptif)

5. Mensosialisasikan 5.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan melakukan Dengan melakukan
infografis yang telah konsultasi dengan yang sekaligus atasan saya dengan sosialisasi berupa publikasi sosialisasi berupa
dibuat kepada mentor terlebih dahulu mengucapkan salam informasi satwa dilindungi publikasi informasi satwa
masyarakat Desa dan meminta izin dengan sopan kepada masyarakat Desa dilindungi kepada
Mensiau tentang sebagai wujud nilai Berorientasi Mensiau di Wilayah SPTN I masyarakat desa
satwa dilindungi Pelayanan. Lanjak maka secara tidak penyangga maka
langsung dapat berkontribusi menguatkan nilai
Saya akan menyampaikan rencana dalam menjalankan fungsi organisasi yaitu
kegiatan yang akan saya lakukan organisasi balai besar profesional dalam
kepada mentor sebagai wujud TNBKDS dalam Penyediaan penyebaran informasi
transparansi dari kegiatan yang akan data dan informasi, dan dapat
saya lakukan agar tujuan dapat promosi dan pemasaran bertanggungjawab
tercapai sehingga nilai Akuntabel konservasi sumber daya terhadap bahan
terwujud. alam dan ekosistemnya informasi yang di
publikasikan. Papan
Saya akan menjaga sikap selama informasi berupa
berkonsultasi dengan mentor infografis dibuat dengan
agartetap kondusif agar tidak Jujur untuk memberikan

32
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

mengganggu orang di sekitar informasi yang sesuai


sehingga nilai Harmonis tetap dan seharusnya,
terwujud. mengedepankan
koordinasi dengan
Saya akan mencatat arahan mentor atasan (Kerjasama)
dengan cermat (Kompeten) dan
menjalankan perintah sesuai arahan
mentor (Loyal)

Saya akan proaktif dalam


menyampaikan ide dan gagasan
kepada mentor serta cepat
menyesuaikan diri jika terdapat
perubahan yang harus dilakukan
sebagai bentuk nilai Adaptif.

Saya akan memberikan kesempatan


kepada mentor untuk berkontribusi
dengan menambah, mengurangi,
dan/atau mengoreksi kegiatan yang
akan saya lakukan agar terjalin
sinergi yang lebih baik dan
bermanfaat untuk instansi sehingga
nilai Kolaboratif dapat terwujud.

5.2. Melakukan Catatan Koordinasi Saya akan melakukan koordinasi


koordinasi dengan dan ijin melakukan sesuai arahan mentor (Loyal)
tim resort Mensiau kegiatan di Resort dengan bersemangat,

33
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

(Petugas Mensiau. menyampaikan pendapat dengan


Lapangan) sopan (Berorientasi Pelayanan)
serta menggunkan Bahasa sesuai
dengan kaidah kebahasaan yang
baik (Kompeten)

Saya akan menghargai komunikasi,


konsultasi, dan kerja sama
(Kolaboratif)

Dalam melakukan koordinasi saya


membangun lingkungan yang
kondusif sebagai wujud implementasi
nilai Harmonis serta saya akan
proaktif dalam menyampaikan
agenda yang akan saya jalankan
(Adaptif) dengan jujur dan sungguh-
sungguh (Akuntabel)

5.3. Melakukan Catatan koordinasi Saya akan melakukan koordinasi


koordinasi kepada dan ijin melakukan sesuai arahan mentor (Loyal)
aparat Desa kegiatan di Desa dengan bersemangat,
Mensiau Mensiau. menyampaikan pendapat dengan
sopan (Berorientasi Pelayanan)
serta menggunkan Bahasa sesuai
dengan kaidah kebahasaan yang
baik (Kompeten)

Saya akan menghargai komunikasi,

34
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

konsultasi, dan kerja sama


(Kolaboratif)

Dalam melakukan koordinasi saya


membangun lingkungan yang
kondusif sebagai wujud implementasi
nilai Harmonis serta saya akan
proaktif dalam menyampaikan
agenda yang akan saya jalankan
(Adaptif) dengan jujur dan sungguh-
sungguh (Akuntabel)

5.4. Melakukan Dokumentasi Dalam melakukan publikasi saya


sosialisasi kepada menggunakan informasi yang bisa di
masyarakat Desa pertanggungjawabkan keabsahanya
Mensiau melalui sebagai wujud implentasi nilai
publikasi poster Akuntabel
dan leaflet tentang
Publikasi saya lakukan dengan
satwa yang
mengikutsertakan masyarakat
dilindungi
sebagai wujud nilai Kolaboratif serta
saya melakukan sosialisasi
menggunakan Bahasa yang santun
(Berorientasi Pelayanan) dan juga
menjaga lingkungan agar tetap
kondusif supaya informasi dapat
terpublikasikan (Harmonis)

Saya akan bertindak proaktif kepada


masyarakat dalam mensosialisasikan

35
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

publikasi satwa dilindungi (Adaptif)

Dalam melakukan publikasi saya


akan menjaga nama baik instansi
sebagai implementasi nilai Loyal
serta saya akan melaksanakan tugas
sesuai dengan arahan mentor
(Kompeten)

5.5. Melakukan Catatan Evaluasi Saya akan menyampaikan


evaluasi dengan mengenai kegiatan pelaksanaan kegiatan dengan jujur
mentor publikasi infografis (Akuntabel) serta menggunakan
kaidah kebahasaan yang baik
(Kompeten)

Saya akan dengan terbuka


menerima saran/masukan dari
atasan terkait pelaksanaan kegiatan
yang saya lakukan (Harmonis) untuk
melakukan perbaikan tiada henti
sehingga nilai Berorientasi
Pelayanan dapat terwujud.
Saya akan memberikan kesempatan
untuk mentor memberi tanggapan
terkait kegiatan yang sudah saya
lakukan (Kolaboratif) serta
menyesuaikan apabila perbaikan
perlu dilakukan (Adaptif)

36
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil (BerAKHLAK)
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai-Nilai BerAKHLAK pada Setiap Kegiatan
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
per MP
1. Berorientasi Pelayanan 3 4 4 4 5 20
2. Akuntabel 4 4 4 4 5 21
3. Kompeten 3 3 3 3 5 17
4. Harmonis 2 2 2 2 5 13
5. Loyal 3 3 3 3 4 16
6. Adaptif 2 3 3 3 5 16
7. Kolaboratif 3 4 4 4 5 20
Jumlah MP yang Diaktualisasikan
20 23 23 23 34 123
per Kegiatan

37
BAB IV.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 4. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


November Desember
No Kegiatan
I II III IV V I II
1. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Kegiatan ( 2 - 6 November 2022 )
a. Melakukan konsultasi dengan
atasan langsung/mentor
b. Menentukan metode
c. Menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan
d. Menyerahkan rencana
pelaksanaan kegiatan kepada
mentor
2. Membuat daftar jenis-jenis satwa
dilindungi di Wilayah SPTN I Lanjak
Kawasan TNBK
( 7 - 13 November 2022 )
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor mengenai satwa yang
dilindungi
b. Mengumpulkan data mengenai
satwa yang dilindungi di Wilayah
SPTN I Lanjak TNBK
c. Membuat daftar jenis-jenis satwa
yang dilindungi yang ada di
Wilayah SPTN I Lanjak Kawasan
TNBK
d. Menyerahkan hasil Draft jenis-jenis
satwa dilindungi di Wilayah SPTN I
Lanjak TNBK
3. Membuat poster mengenai jenis satwa
yang dilindungi di Wilayah SPTN I
Lanjak Kawasan TNBK
( 14 - 20 November 2022 )
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor
b. Mengumpulkan data bahan dasar
poster
c. Membuat poster mengenai jenis-
jenis satwa yang dilindungi di
wilayah SPTN I Lanjak
d. Menyerahkan poster kepada
mentor
4. Membuat leaflet mengenai jenis satwa
yang dilindungi di Wilayah SPTN I
Lanjak Kawasan TNBK
( 21 - 27 November 2022 )

38
November Desember
No Kegiatan
I II III IV V I II
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor
b. Mengumpulkan data bahan dasar
leaflet
c. Membuat leaflet mengenai jenis-
jenis satwa yang dilindungi di
wilayah SPTN I Lanjak
d. Menyerahkan leaflet kepada
mentor
5. Mensosialisasikan infografis yang
telah dibuat kepada masyarakat Desa
Mensiau tentang satwa dilindungi
( 28 Nov – 6 Des 2022 )
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor
b. Melakukan koordinasi dengan tim
resort Mensiau (Petugas
Lapangan)
c. Melakukan koordinasi kepada
aparat Desa Mensiau
d. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat Desa Mensiau melalui
publikasi poster dan leaflet tentang
satwa yang dilindungi
e. Melakukan evaluasi dengan
mentor

39
REFERENSI

Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Anderson EN, Pearsall DM, Hunn ES, Turner NJ. 2011. Ethnobiology. Canada
(US):Wiley-Blackwell.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Pengendali
Ekosistem Hutan.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 106
Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Taman Nasional Betung Kerihun. 2019. Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sadap Tahun 2021. Putussibau: Balai Besar
Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum.
Taman Nasional Betung Kerihun. 2019. Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sebabai Tahun 2021. Putussibau: Balai
Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

40

Anda mungkin juga menyukai