Disusun oleh :
Nama : Agung Wahyudi, A.Md.P.
NIP : 199809122022031004
Jabatan : Pengendali Ekosistem Hutan Terampil
Instansi : BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum
No. Presensi : 3
Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR
i
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PENGUJI MENTOR
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas karunia-
Nya, sehingga Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Golongan II Lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Angkatan XXIII Tahun 2022 ini dapat diselesaikan.
Kegiatan Aktualisasi ini mengambil isu Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa Dilindungi di
Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak. Kegiatan yang
dilakukan terdiri dari 5 kegiatan. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini dengan
memperhatikan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif atau biasa disingkat BerAKHLAK. Selain itu,
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI juga diimplementasikan dalam kegiatan
aktualisasi ini.
1. Bapak Wahju Rudianto, S.Pi., M.Si selaku Kepala Balai Besar Taman Nasional
Betung Kerihun dan Danau Sentarum,
2. Bapak Junaidi, S.Hut., M.S.i. selaku Kepala Bidang Pengeloaan Taman Nasional
Wilayah I Mataso,
3. Bapak Parsaoran Samosir selaku Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional
Wilayah I Lanjak, sekaligus mentor Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
4. Bapak Dr. Ir. Edi Kurniadi, M.Sc. selaku penguji Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
5. Bapak Mukalil, S.Hut., M.Si. selaku coach Latsar CPNS KLHK Tahun 2022,
6. Seluruh pegawai lingkup SPTN Wilayah I Lanjak
7. Rekan-rekan CPNS Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum.
8. Ibu maupun keluarga yang mendukung dan berpartisipasi atas keberhasilan
penyusunan Rancangan Aktualisasi Peserta Latsar Golongan II Lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Angkatan XXIII Tahun 2022 ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Besar harapan ada saran atau kritik yang bersifat membangun agar laporan ini
menjadi lebih baik. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat sebagai bagi
semua pihak yang terkait.
Putussibau, 30 Oktober 2022
Peserta
Hal.
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan...................................................................................................... 2
C. Ruang Lingkup......................................................................................... 2
iv
DAFTAR TABEL
Hal.
v
DAFTAR GAMBAR
Hal.
vi
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN memiliki peran penting dalam mencapai cita-cita
bangsa dan tujuan negara sesuai amanat UUD NRI Tahun 1945. Oleh karena itu,
perlu dibangun ASN yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik KKN, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945.
Sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Calon PNS (CPNS) wajib menjalani masa percobaan selama
1 tahun sebelum diangkat sebagai PNS. Selama masa percobaan tersebut, CPNS
mengikuti serangkaian program pelatihan dasar (Latsar) yang bertujuan untuk
membentuk PNS profesional yang berkarakter; memiliki sikap perilaku bela negara,
memegang teguh nilai dasar PNS dan memahami kedudukan dan peran PNS untuk
mendukung terwujudnya Smart Governance, serta menguasai bidang tugasnya
sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai
pelayan masyarakat.
Agenda Rancangan Aktualisasi pada latihan dasar (Latsar) bagi calon pegawai
negeri Sipil adalah sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh CPNS setelah
mengikuti serangkaian mata diklat mulai dari agenda orientasi, sikap dan perilaku
bela negara, nilai-nilai dasar PNS, kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan
habituasi. Kompetensi mendesaian Rancangan Aktualisasi menjadi Aktualisasi
kegiatan dapat dilihat pada kemampuan peserta mengubah teori menjadi praktek,
konsep menjadi konstruk dan gagasan menjadi kegiatan-kegiatan. Sebagai sebuah
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta Latsar CPNS, maka agenda
Rancangan Aktualusasi ini akan melatih seorang CPNS untuk menemu kenali
berbagai isu-isu aktual yang menjadi permasalahan dalam lingkup kerjanya dengan
menggunakan pisau analisis sederhana seperti metode USG (Urgency, Strength ,
Growth) dan APKL ( Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak ) dan mencarikan
solusi pemecahan masalah dalam meningkatkan mutu pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh unit kerja atau organisasi tempat CPNS tersebut bertugas.
1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Rancangan Aktualisasi ini adalah peserta mampu membuat
rancangan kegiatan, mampu memahami isu yang berkembang di unit kerja, mampu
menganalisis isu serta mampu memunculkan gagasan atau ide kreatif dengan
mengimplementasikan nilai dasar profesi ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Selain
itu juga sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS KLHK 2022.
C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup dari Rancangan Aktualisasi ini terdiri dari :
1. Identifikasi Isu
Peserta mengidentifikasikan isu yang ada di unit kerja masing-masing.
2. Penetapan Core isu
Teknik analisis yang digunakan menggunakan Teknik analisis APKL.
Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya. Metode APKL ini
menggunakan teknik scoring dalam penetapan prioritas isu.
3. Analisis Core Isu
Metode yang digunakan untuk menganalisis isu adalah fishbone diagram. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat secara lebih mudah.
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Merupakan upaya penyelesaian isu dengan memunculkan gagasan
maupun ide kreatif yang di implementasikan kedalam sebuah kegiatan
maupun tindakan.
2
BAB II.
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional adalah unit pengelola penyelenggaraan
konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem. Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional menjalankan tugas berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Konservasi
Sumber Daya Alam Dan Ekosistem. Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional
mempunyai tugas penyelenggaraan konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Fungsi Unit Pelaksana
Teknis Taman Nasional menyelenggarakan fungsi di wilayah kerjanya yaitu:
3
14. Pelaksanaan bina cinta alam dan penyuluhan konservasi sumber daya alam dan
ekosistem;
15. Penyelenggaraan kemitraan konservasi di dalam taman nasional;
16. Pemberdayaan masyarakat di dalam dan sekitar taman nasional;
17. Pengelolaan kawasan taman nasional; dan pelaksanaan penyusunan rencana,
program, anggaran dan pelaporan, urusan administrasi kepegawaian, keuangan,
pengelolaan barang milik negara, kerja sama, tata persuratan, kearsipan,
kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat, advokasi hukum, dan
pengelolaan data dan informasi.
Struktur organisasi Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau
Sentarum (BBTNBKDS) dapat dilihat pada Gambar 1.
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
4
Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS)
merupakan UPT yang terdiri atas dua kawasan taman nasional, yaitu Taman
Nasional Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)
yang menjadi satu pengelolaan. Visi TNBK bedasarkan Rencana Pengelolaan
Jangka Panjang tahun 2016-2025 yaitu “Mewujudkan Taman Nasional Betung
Kerihun sebagai Pusat Pelestarian Keanekaragaman Hayati pada Kawasan
Konservasi Lintas Batas di Jantung Kalimantan (Heart of Borneo)”, sedangkan misi
TNBK sebagai berikut:
1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai habitat berbagai jenis flora dan
fauna langka dan dilindungi serta sebagai The Water Tower DAS Kapuas;
2. Meningkatkan populasi Orangutan, Beruang Madu, Kelampiau dan Berbagai jenis
burung khususnya jenis-jenis Burung Enggang;
3. Meningkatkan keberdayaan dan peran serta masyarakat adat/lokal dalam
pengelolaan kawasan melalui penguatan kelembagaan, kerjasama pemanfaatan
potensi kawasan (HHBK, Air, Wisata, dll).
5
Visi pengelolaan TNDS adalah “Mewujudkan Taman Nasional Danau Sentarum
sebagai pusat pelestarian keanekaragaman hayati Ramsar Site dan destinasi
ekowisata unggulan di Jantung Borneo (Heart of Borneo)”, sedangkan misi TNDS
sebagai berikut:
1. Menjamin kelestarian fungsi ekosistem sebagai habitat berbagai jenis flora dan
fauna langka dan dilindungi serta sebagai Lahan Basah Penting di Tingkat
Internasional (Ramsar Site),
2. Meningkatkan populasi Ikan Arwana (Scleropages formosus), Orangutan (Pongo
pygmaeus pygmaeus), Bekantan (Nasalis larvatus), Beruang Madu (Helarctos
malayanus) dan Buaya Senyulong (Tomistoma schlegelii),
3. Meningkatkan pemanfaatan jasa lingkungan dan potensi objek dan daya Tarik
ekowisata dalam rangka peningkatan ekonomi di tingkat lokal, regional dan
nasional,
4. Meningkatkan keberdayaan dan peran serta masyarakat adat/lokal dalam
pengelolaan kawasan melalui penguatan kelembagaan, kerjasama pemanfaatan
potensi kawasan.
6
B. Profil Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional
Pengendali Ekosistem Hutan, Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan
adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengendalian
ekosistem hutan. Pengendalian Ekosistem Hutan adalah segala upaya yang
mencakup metode, prosedur, strategi dan teknik dalam kegiatan perencanaan hutan,
pemantapan kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan, rehabilitasi hutan dan lahan,
pengelolaan Daerah Aliran Sungai serta konservasi sumberdaya hutan secara efektif
dan efisien menuju pengelolaan hutan berkelanjutan.
Pengendali Ekosistem Hutan adalah pejabat fungsional yang berkedudukan
sebagai pelaksana teknis fungsional pengendalian ekosistem hutan pada instansi
pemerintah baik pusat maupun daerah. Tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan
yakni melaksanakan pengendalian ekosistem hutan yang kegiatannya meliputi
menyiapkan, melaksanakan, mengembangkan, memantau dan mengevaluasi
kegiatan pengendalian ekosistem hutan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, jabatan fungsional Pengendali Ekosistem
Hutan menjalankan fungsinya berdasarkan jenjang jabatan fungsional PEH tingkat
Terampil dan Ahli.
Adapun tugas pokok Pengendali Ekosistem Hutan pelaksana terampil di urainkan
sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja PEH sebagai anggota;
2. Mengidentifikasi potensi sumber daya hutan/produk hasil hutan sebagai
anggota;
3. Melakukan inventarisasi dan mengolah data flora sebagai anggota;
4. Melakukan inventarisasi dan mengolah data fauna sebagai anggota;
5. Melakukan inventarisasi dan mengolah data sosekbud sebagai anggota;
6. Melakukan inventarisasi dan mengolah data geofisik sebagai anggota;
7. Melakukan inventarisasi enumerasi TSP/PSP sebagai anggota;
8. Melakukan inventarisasi re-enumerasi TSP/PSP sebagai anggota;
9. Menyiapkan sarana dan prasarana inventarisasi;
10. Melakukan orientasi citra dan pengenalan data;
11. Menyajikan peta skala besar;
12. Menyajikan peta skala sedang;
13. Menyajikan peta skala kecil;
14. Memancang batas sementara;
7
15. Mengumumkan pemancangan batas sementara;
16. Memancang batas definitif;
17. Membuat laporan hasil pembahasan;
18. Membuat Berita Acara Penataan Batas;
19. Pengambilan titik koordinat;
20. Melakukan pengukuran kawasan hutan/enclave dan/kawasan non hutan;
21. Menyajikan hasil pengukuran dalam bentuk peta;
22. Memasang tanda batas kawasan hutan atau zonasi/blok;
23. Memeriksa administrasi penilaian rencana pengelolaan hutan;
24. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian hasil hutan kayu dan non
kayu;
25. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian benih;
26. Memeriksa administrasi pengujian dan penilaian sarpras persemaian
pengadaan dan pengedar bibit;
27. Melakukan pemeriksaan peralatan dan perlengkapan penilaian teknis calon
pengada dan pengedar bibit ulat sutera;
28. Melakukan uji petik pelaksanaan kegiatan tenaga teknis PHPL;
29. Memeriksa kelayakan fungsi sarana penilaian sarana dan pengembangan
metode PHPL;
30. Menelaah administrasi penilaian penatausahaan hasil hutan;
31. Melaksanakan pengambilan sampel benih sertifikasi mutu benih tanaman
hutan;
32. Melakukan labelisasi sertifikasi mutu benih tanaman hutan;
33. Melaksanakan pengambilan sampel bibit;
34. Melaksanakan pengamatan sampel ulat;
35. Mengidentifikasi calon sertifikasi tenaga teknis PHPL;
36. Mendata hasil penangkaran/budidaya;
37. Melaksanakan tagging;
38. Menyiapkan bahan interpretasi pariwisata alam
39. Melaksanakan pelayanan wisata alam;
40. Memungut iuran PNBP;
41. Mengukur batas lokasi dan jalur;
42. Menanam bibit;
43. Mengunduh buah;
44. Melakukan ekstraksi;
45. Melakukan pengeringan;
46. Melakukan penyimpanan;
8
47. Melaksanakan hakitate;
48. Melaksanakan pengambilan sampel;
49. Membuat herbarium/spesimen satwa;
50. Memelihara herbarium/spesimen satwa;
51. Pemeriksaan TSL yang dimohon untuk diangkut ke dalam negeri (SATS-DN);
52. Melaksanakan kampanye penanggulangan kebakaran hutan;
53. Melaksanakan pemadaman kebakaran hutan;
54. Melakukan pembinaan habitat untuk sumber pakan satwa;
55. Menyelenggarakan pembuatan sarana pembinaan habitat dan populasi
satwa;
56. Melakukan transplantasi terumbu karang;
57. Melakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium/pemeriksaan;
58. Pengamatan permanent/temporary sample plot;
59. Melaksanakan rehabilitasi satwa;
60. Melakukan pengukuran TMA, debit, dan curah hujan dan
61. sampel air;
62. Menyelenggarakan lomba cinta alam;
63. Mengentry data;
64. Membuat poster;
65. Membuat poster/banner/baliho;
66. Membuat buletin;
67. Membuat naskah siaran media cetak dan elektronik;
68. Melakukan pameran/display;
69. Membuat papan informasi;
70. Membuat buklet;
71. Membuat audio visual;
72. Membuat sinopsis;
73. Membuat slide;
74. Melaksanakan pameran;
75. Melakukan penyusunan/pengembangan draft kebijakan pengendalian
ekosistem hutan sebagai anggota;
76. Melakukan penyusunan program pengendalian ekosistem hutan sebagai
anggota;
77. Melakukan penyusunan rencana operasional pengendalian ekosistem hutan
sebagai anggota;
78. Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-
nilai pembaharuan;
9
79. Merumuskan sistem pengendalian ekosistem hutan yang mengandung nilai-
nilai penyempurnaan atau perbaikan;
80. Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pengendalian ekosistem
hutan;
81. Melakukan studi banding;
82. Melakukan kunjungan kerja;
83. Melakukan magang;
84. Melakukan pengembangan sistem monitoring dan evaluasi pengendalian
ekosistem hutan sebagai anggota;
85. Melakukan pemantauan kegiatan pengendalian ekosistem hutan sebagai
anggota;
86. Melakukan pemantauan pelanggaran dan pengenaan sanksi sebagai
anggota; dan
87. Melakukan evaluasi sebagai anggota
10
BAB III.
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1) Isu Ke-1 : Kajian Etnozoologi dan Praktik Perburuan secara Tradisional
Masyarakat Dayak di Desa Penyangga SPTN Wilayah I Lanjak Tahun 2022
Etnozoologi adalah cabang dari ilmu etnobiologi yang perkembangannya lebih
lambat. Etnozoologi adalah studi tentang budaya masyarakat masa lampau dan
masa sekarang dengan hewan-hewan dilingkungan hidupnya (Anderson et al.,
2011). Etnozoologi dapat didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan
masyarakat lokal tentang sumberdaya hewan meliputi identifikasi, pemanfaatan,
pengelolaan dan perkembangbiakannya (budidaya/domestikasi). Etnozoologi
mengkaji hubungan yang ada pada masa lampau dan hingga masa kini antara
masyarakat dengan hewan yang ada di sekitarnya.
Masyarakat yang hidup dan tinggal di dalam dan sekitar kawasan TNBK
adalah masyarakat Dayak. Berdasarkan Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sebabai dan Resort Sadap pada tahun 2021
diperoleh data mengenai satwa yang diburu oleh masyarakat Desa Menua Sadap
dan Desa Pulau Manak adalah babi, ikan, kancil, rusa dan tupai, sementara untuk
Desa Mensiau dan Desa Labian Ira’ang adalah babi, rusa, dan kijang. Perburuan
secara tradisional yang dilakukan di desa penyangga memerlukan kontrol yang
berkala agar kelestarian tetap terjaga.
Dampak dari belum adanya kajian etnozoologi dan praktik perburuan secara
tradisional masyarakat Dayak di desa penyangga Taman Nasional Betung
Kerihun apabila tidak diselesaikan adalah dapat menyulitkan petugas dalam
mengidentifikasi bentuk gangguan terhadap keanekaragaman satwa-satwa di
TNBK. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam Pasal 35 ayat (1) huruf f
dijelaskan bahwa Taman Nasional dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
pemanfaatan secara tradisional untuk masyarakat setempat, dan Pasal 35 Ayat 2
menyatakan bahwa Pemanfaatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf f dapat berupa kegiatan pemungutan hasil hutan bukan kayu, budidaya
tradisional, serta perburuan tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi.
Kajian etnozoologi dan perburuan tradisional juga merupakan bentuk pelibatan
masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Hal itu menjadi tugas unit
kerja Taman Nasional sebagai pelaksana kebijakan publik.
11
Kajian etnozoologi dan praktik perburuan secara tradisional masyarakat Dayak
di desa penyangga Taman Nasional Betung Kerihun dilaksanakan oleh pengelola
sesuai dengan kompetensi bidang tugasnya hal ini menunjukan nilai
profesionalisme dalam Smart ASN. Pemanfaatan sumber daya berkelanjutan
telah dimasukkan dalam Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional
Betung Kerihun 2016-2025 yang diawali dengan identifikasi, pemetaan,
pengelolaan, dan pemanfaatan secara lestari untuk memenuhi kebutuhan dan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat hal ini merupakan implementasi dari nilai
Manajemen ASN dimana BBTNBKDS melaksankan tugas dan fungsinya sebagai
pengelola kawasan.
12
diantaranya masuk kedalam kategori dilindungi yaitu kijang dan rusa berdasarkan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 Tahun 2018
tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar Dilindungi. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah sarana yang dapat mensosialisasikan jenis-jenis satwa di lindungi yang
berada di dalam Kawasan Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak
kepada masyarakat Desa Mensiau.
Dampak yang terjadi apabila isu ini tidak diselesaikan akan berdampak
kerusakan ekosistem hutan, salah satunya adalah dapat mengakibatkan
gangguan terhadap keanekaragaman satwa-satwa terutama satwa prioritas yang
ada di dalam kawasan. Sebagai upaya melestarikan ekosistem hutan agar tetap
lestari. Isu diatas ditinjau dari segi Manajemen ASN menunjukan bahwa pegawai
Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK) belum optimal dalam melakukan
pengawasan maupun pelayanan publik dalam hal penyadartahuan masyarakat
Desa Penyangga mengenai satwa-satwa yang dilindungi. Di era digital sekarang
penyebaran informasi sangatlah mudah dan cepat, khususnya berkaitan dengan
penyebaran informasi mengenai satwa dilindungi kepada masyarakat. Isu diatas
menunjukan kurangnya TNBK dalam pemanfaatan teknologi digital dalam
pengimplementasian Smart ASN
13
B. Penetapan Core Isu
Berdasarkan isu-isu di atas dilakukan penapisan isu menggunakan Teknik
Analisis APKL. Hasil penapisan APKL digambarkan pada table berikut :
Tabel 1. Penetapan Isu Prioritas dengan Analisis APKL
Pengembangan dan
3 3 2 3 5 13 II
Pengelolaan Kebun Etnobotani
Masyarakat Dusun Sadap
Keterangan:
Aktual (A): Benar-benar hangat terjadi dan sedang dibicarakan
Nilai 5 : Baru dan sedang hangat dibicarakan, 3 bulan lalu hingga saat ini
4 : Tidak baru tetapi masih hangat dibicarakan, 4 – 6 bulan terakhir
3 : Tidak baru tetapi masih sering dibicarakan, 7 – 9 bulan terakhir
2 : Tidak baru dan jarang dibicarakan 10 – 12 bulan terakhir
1 : Diperbincangkan satu kali dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan terakhir
14
Kekhalayakan (K): Keterkaitan isu dengan hajat hidup orang banyak
Nilai 5 : Lingkup Nasional
4 : Lingkup Balai
3 : Lingkup SPTN Wilayah
2 : Lingkup Masyarakat
1 : Lingkup Individu
Kelayakan (L): Pemecahan isu dapat dilakukan dengan waktu yang tersedia
Nilai 5 : Sangat layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <1 bulan
4 : Layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <6 bulan
3 : Cukup layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <8 bulan
2 : Kurang layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu <1 tahun
1 : Tidak layak, isu dapat diselesaikan dalam waktu >1 tahun
15
C. Analisis Core Isu
Metode yang digunakan untuk menganalisis isu yang dipilih adalah
fishbone diagram. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat
secara lebih mudah. Hasil analisis dapat dilihat pada fishbone diagram berikut :
Berdasarkan analisis fishbone diatas, diketahui bahwa akar penyebab dari belum
optimalnya publikasi satwa dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman
Nasional Wilayah I Lanjak adalah belum lengkapnya media informasi yang ada di
wilayah Desa Mensiau. Bisa dilihat pada faktor Surrounding dan System yang
menyebutkan bahwa media publikasi dan informasi kurang terdistribusikan ke
masyarakat. Hal tersebut yang menjadikan masyarakat tidak mengetahui informasi
mengenai satwa-satwa terutama yang dilindungi di SPTN Wilayah I lanjak.
16
penyadartahuan. Dalam hal ini pendistribusian informasi kepada masyarakat
dilakukan secara partisipatif, transparan, responsive, aksesibel, dan akuntabel
merupakan salah satu perwujudan bagian dari Smart ASN.
17
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 2. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : SPTNW 1 Lanjak, BPTNW 1 Mataso, BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Direktorat Jendral KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Identifikasi Isu : 1. Kajian Etnozoologi dan Praktik Perburuan secara Tradisional Masyarakat Dayak di Desa Penyangga SPTN Wilayah I Lanjak Tahun 2022
2. Data dan Informasi Satwa dilindungi di Resort Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak Tahun 2022
3. Pengembangan dan Pengelolaan Kebun Etnobotani Masyarakat Dusun Sadap
Isu yang Diangkat : Belum Optimalnya Publikasi Informasi Satwa Dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasioanl Wilayah I Lanjak
Gagasan Pemecahan : Optimalisasi Publikasi Jenis Satwa Dilindungi di Desa Mensiau Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Lanjak
Isu Sesuai dengan MP. Manajemen ASN dan MP. Smart ASN kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1. Menyusun Rencana 1.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan menyusun rencana Dengan menyusun
Pelaksanaan konsultasi dengan dengan terlebih dahulu pelaksanaan kegiatan rencana pelaksanaan
Kegiatan atasan mengucapkan salam dan meminta berkontribusi dalam kegiatan maka
langsung/mentor izin dengan sopan sebagai wujud mewujudkan fungsi menguatkan nilai
nilai Berorientasi Pelayanan. organisasi Balai Besar Organisasi yaitu Jujur
TNBKDS dalam Penyediaan dalam mengumpulkan
Saya akan menyampaikan rencana data dan informasi, data yang benar dan
kegiatan yang akan saya lakukan promosi dan pemasaran
seharusnya, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud konservasi sumber daya
bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan
18
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
saya lakukan agar tujuan dapat alam dan ekosistemnya. terhadap data yang
tercapai sehingga nilai Akuntabel dikumpulkan.
terwujud. Pengumpulan data
dilakukan dengan
Saya akan menerima kritik dan saran
mengedepankan
yang diberikan (Harmonis) dan
koordinasi dengan
menjalankan perintah sesuai arahan
atasan (Kerjasama).
Loyal.
19
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
20
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2. Membuat daftar 2.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat Draft list Dengan Membuat Draft
jenis-jenis satwa konsultasi dengan dengan terlebih dahulu jenis-jenis satwa dilindungi di list jenis-jenis satwa
dilindungi di Wilayah mentor mengenai mengucapkan salam dan meminta Wilayah SPTN I Lanjak yang dilindungi di
21
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SPTN I Lanjak satwa yang izin dengan sopan sebagai wujud maka secara tidak langsung Wilayah SPTN I Lanjak
Kawasan TNBK dilindungi nilai Berorientasi Pelayanan. dapat berkontribusi dalam maka menguatkan nilai
menjalankan fungsi organisasi yaitu yaitu
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar profesional dalam
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan mengumpulkan data
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, untuk mendapatkan hasil
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran yang terbaik, dan dapat
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya bertanggungjawab
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya terhadap data yang
terwujud.
dikumpulkan.
Saya akan menerima kritik dan saran Pembuatan Draft list
yang diberikan (Harmonis) dan jenis-jenis satwa yang
menjalankan perintah sesuai arahan dilindungi di Wilayah
Loyal. SPTN I Lanjak
mengedepankan
Saya akan mencatat arahan dengan koordinasi dengan
cermat sebagai wujud nilai atasan (bekerjasama)
Kompeten.
22
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2.2. Mengumpulkan Data dalam bentuk Saya akan mencari data dan
data mengenai dokumen maupun referensi (Kompeten) dengan baik
satwa yang catatan yang memuat dan cermat dengan cara bertanya
dilindungi di informasi mengenai kepada rekan kerja maupun ke Balai
Wilayah SPTN I satwa dilindungi (Kolaboratif) agar tidak ada
Lanjak TNBK informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.
2.3. Membuat daftar Draft dokumen jenis- Saya akan membuat daftar jenis-
jenis-jenis satwa jenis satwa yang jenis satwa yang dilindungi sesuai
yang dilindungi dilindungi di Wilayah data yang telah diperoleh dengan
yang ada di SPTN I Lanjak bersungguh-sungguh (Kompeten)
Wilayah SPTN I Kawasan TNBK untuk menghasilkan data list jenis
Lanjak Kawasan satwa dilindungi yang bisa
TNBK dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam
23
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
pembuatanya (Berorientasi
Pelayanan)
2.4. Menyerahkan Draft dokumen list Saya akan menemui mentor dengan
hasil Draft jenis- jenis-jenis satwa yang pakaian sopan dan menggunakan
jenis satwa dilindungi di Wilayah Bahasa yang santun dengan
dilindungi di SPTN I Lanjak menyampaikan salam terlebih dahulu
Wilayah SPTN I Kawasan TNBK sebagai bentuk penerapan nilai
Lanjak TNBK Berorientasi Pelayanan.
24
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3. Membuat poster 3.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat infografis Dengan membuat
mengenai jenis konsultasi dengan dengan terlebih dahulu berupa poster jenis satwa infografis berupa poster
satwa yang mentor mengucapkan salam dan meminta dilindungi di Wilayah SPTN I maka menguatkan nilai
dilindungi di Wilayah izin dengan sopan sebagai wujud Lanjak maka secara tidak organisasi yaitu
SPTN I Lanjak nilai Berorientasi Pelayanan. langsung dapat berkontribusi profesional dalam
Kawasan TNBK dalam menjalankan fungsi membuat poster untuk
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar mendapatkan hasil yang
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan terbaik, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran terhadap bahan poster.
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya poster dibuat dengan
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya Jujur untuk memberikan
terwujud.
informasi yang sesuai
Saya akan menerima kritik dan saran dan seharusnya,
yang diberikan (Harmonis) dan mengedepankan
menjalankan perintah sesuai arahan koordinasi dengan
25
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
26
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3.3. Membuat poster Draft poster mengenai Saya akan membuat poster satwa
mengenai jenis- jenis-jenis satwa yang yang dilindungi sesuai data yang
jenis satwa yang dilindungi di wilayah telah diperoleh dengan bersungguh-
dilindungi di SPTN I Lanjak sungguh (Kompeten) untuk
wilayah SPTN I menghasilkan poster jenis satwa
Lanjak dilindungi yang bisa
dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam
pembuatanya (Berorientasi
Pelayanan)
3.4. Menyerahkan poster tentang jenis- Saya akan menemui mentor dengan
poster kepada jenis satwa dilindungi pakaian sopan dan menggunakan
mentor di wilayah SPTN I Bahasa yang santun sebagai bentuk
Lanjak Kawasan penerapan nilai Berorientasi
27
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
TNBK Pelayanan.
4. Membuat leaflet 4.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan membuat infografis Dengan membuat
mengenai jenis konsultasi dengan dengan terlebih dahulu berupa leaflet jenis satwa infografis berupa leaflet
satwa yang mentor mengucapkan salam dan meminta dilindungi di Wilayah SPTN I maka menguatkan nilai
dilindungi di Wilayah izin dengan sopan sebagai wujud Lanjak maka secara tidak organisasi yaitu
28
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SPTN I Lanjak nilai Berorientasi Pelayanan. langsung dapat berkontribusi profesional dalam
Kawasan TNBK dalam menjalankan fungsi membuat leaflet untuk
Saya akan menyampaikan rencana
organisasi balai besar mendapatkan hasil yang
kegiatan yang akan saya lakukan
TNBKDS dalam Penyediaan terbaik, dan dapat
kepada mentor sebagai wujud
data dan informasi, bertanggungjawab
transparansi dari kegiatan yang akan
promosi dan pemasaran terhadap bahan leaflet.
saya lakukan agar tujuan dapat
konservasi sumber daya leaflet dibuat dengan
tercapai sehingga nilai Akuntabel
alam dan ekosistemnya Jujur untuk memberikan
terwujud.
informasi yang sesuai
Saya akan menerima kritik dan saran
dan seharusnya,
yang diberikan (Harmonis) dan
mengedepankan
menjalankan perintah sesuai arahan
koordinasi dengan
Loyal.
atasan (Kerjasama)
29
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
4.2. Mengumpulkan Rekapan data bahan Saya akan mencari data dan
data bahan dasar leaflet referensi (Kompeten) bahan leaflet
leaflet dengan baik dan cermat dengan cara
bertanya kepada rekan kerja maupun
ke Balai (Kolaboratif) agar tidak ada
informasi yang terlewat sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel.
4.3. Membuat leaflet Draft leaflet mengenai Saya akan membuat leaflet satwa
mengenai jenis- jenis-jenis satwa yang yang dilindungi sesuai data yang
jenis satwa yang dilindungi di wilayah telah diperoleh dengan bersungguh-
dilindungi di SPTN I Lanjak sungguh (Kompeten) untuk
wilayah SPTN I menghasilkan leaflet jenis satwa
Lanjak dilindungi yang bisa
dipertanggungjawabkan sebagai
bentuk penerapan nilai Akuntabel
serta saya akan menampilkan
penggunaan kaidah Bahasa yang
baik dan mudah dipahami dalam
pembuatanya (Berorientasi
30
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pelayanan)
4.4. Menyerahkan leaflet tentang jenis- Saya akan menemui mentor dengan
leaflet kepada jenis satwa dilindungi pakaian sopan dan menggunakan
mentor di wilayah SPTN I Bahasa yang santun sebagai bentuk
Lanjak Kawasan penerapan nilai Berorientasi
TNBK Pelayanan.
31
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
5. Mensosialisasikan 5.1. Melakukan Catatan konsultasi Saya akan datang kepada mentor Dengan melakukan Dengan melakukan
infografis yang telah konsultasi dengan yang sekaligus atasan saya dengan sosialisasi berupa publikasi sosialisasi berupa
dibuat kepada mentor terlebih dahulu mengucapkan salam informasi satwa dilindungi publikasi informasi satwa
masyarakat Desa dan meminta izin dengan sopan kepada masyarakat Desa dilindungi kepada
Mensiau tentang sebagai wujud nilai Berorientasi Mensiau di Wilayah SPTN I masyarakat desa
satwa dilindungi Pelayanan. Lanjak maka secara tidak penyangga maka
langsung dapat berkontribusi menguatkan nilai
Saya akan menyampaikan rencana dalam menjalankan fungsi organisasi yaitu
kegiatan yang akan saya lakukan organisasi balai besar profesional dalam
kepada mentor sebagai wujud TNBKDS dalam Penyediaan penyebaran informasi
transparansi dari kegiatan yang akan data dan informasi, dan dapat
saya lakukan agar tujuan dapat promosi dan pemasaran bertanggungjawab
tercapai sehingga nilai Akuntabel konservasi sumber daya terhadap bahan
terwujud. alam dan ekosistemnya informasi yang di
publikasikan. Papan
Saya akan menjaga sikap selama informasi berupa
berkonsultasi dengan mentor infografis dibuat dengan
agartetap kondusif agar tidak Jujur untuk memberikan
32
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
33
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
34
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
35
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
36
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil (BerAKHLAK)
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai-Nilai BerAKHLAK pada Setiap Kegiatan
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
per MP
1. Berorientasi Pelayanan 3 4 4 4 5 20
2. Akuntabel 4 4 4 4 5 21
3. Kompeten 3 3 3 3 5 17
4. Harmonis 2 2 2 2 5 13
5. Loyal 3 3 3 3 4 16
6. Adaptif 2 3 3 3 5 16
7. Kolaboratif 3 4 4 4 5 20
Jumlah MP yang Diaktualisasikan
20 23 23 23 34 123
per Kegiatan
37
BAB IV.
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
38
November Desember
No Kegiatan
I II III IV V I II
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor
b. Mengumpulkan data bahan dasar
leaflet
c. Membuat leaflet mengenai jenis-
jenis satwa yang dilindungi di
wilayah SPTN I Lanjak
d. Menyerahkan leaflet kepada
mentor
5. Mensosialisasikan infografis yang
telah dibuat kepada masyarakat Desa
Mensiau tentang satwa dilindungi
( 28 Nov – 6 Des 2022 )
a. Melakukan konsultasi dengan
mentor
b. Melakukan koordinasi dengan tim
resort Mensiau (Petugas
Lapangan)
c. Melakukan koordinasi kepada
aparat Desa Mensiau
d. Melakukan sosialisasi kepada
masyarakat Desa Mensiau melalui
publikasi poster dan leaflet tentang
satwa yang dilindungi
e. Melakukan evaluasi dengan
mentor
39
REFERENSI
Amelia, R. (2021). Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Anderson EN, Pearsall DM, Hunn ES, Turner NJ. 2011. Ethnobiology. Canada
(US):Wiley-Blackwell.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 74 Tahun 2020 tentang Jabatan Fungsional Pengendali
Ekosistem Hutan.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 17
Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 106
Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
Taman Nasional Betung Kerihun. 2019. Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sadap Tahun 2021. Putussibau: Balai Besar
Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum.
Taman Nasional Betung Kerihun. 2019. Laporan Identifikasi Karakteristik Lokasi
Potensi Zona Tradisional Resort Sebabai Tahun 2021. Putussibau: Balai
Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
40