Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR – DASAR

PERLINDUNGAN TANAMAN

OLEH:

Nama : RAHMADEKO PUTRA


NIM : 2210223059
KELOMPOK : DUA (2)
KELAS : AGRI C
DOSEN : BAPAK YUNISMAN,. Ir.MP
IBU MARTINIUS,. Ir.MS,
ASDOS :AISHA FADILA (2010253035)
MUSLIMATUL AINI (1810251029)

DEPARTEMEN SOSIAL EKONOMI


PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman “ ini tepat pada
waktunya

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah dasar – dasar perlindugan tanaman. Selain itu, laporan ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara untuk
melindungi tanaman dari masalah yang ada dan dapat bergunan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Yunisman


Ir.MP dan ibu Martinius Ir.MS selaku Dosen dasar – dasar perlindungan tanaman
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini dan saya juga
mengucapkan terima kasih kepada uni Muslimatul Aini ,Uni Aisha Fadila dan
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Padang, Juni 2023

RAHMADEKO PUTRA
2210223059
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang Tentang dasar-dasar proteksi tanaman melibatkan pemahaman
awal perlindungan tanaman itu sendiri dan mengapa itu krusial dalam konteks
pertanian dan lingkungan. Berikut artinya beberapa poin yg dapat menjadi dasar
latar belakang dan Definisi perlindungan tanaman proteksi tanaman merupakan
seperangkat metode serta seni manajemen yang digunakan buat melindungi
tumbuhan berasal serangan hama, penyakit, gulma, serta gangguan lainnya yg bisa
merusak pertumbuhan serta kesehatan tanaman. Tujuannya ialah buat menjaga
produktivitas pertanian, menaikkan yang akan terjadi panen, serta memastikan
keamanan pangan dua.
Pentingnya proteksi tanaman: yang pertama adalah. Keamanan Pangan
proteksi tumbuhan memainkan peran penting pada menjaga pasokan pangan yg
stabil serta memastikan kuliner yg sehat buat populasi dunia yg terus
berkembang.yang kedua Pertanian Berkelanjutan tumbuhan yang terlindungi dari
hama serta penyakit cenderung tumbuh lebih baik, memerlukan lebih sedikit
penggunaan pestisida, serta dapat mengurangi kerusakan lingkungan yg
ditimbulkan oleh metode pertanian yang tidak berkelanjutan.yang ketiga.
Kesejahteraan Ekonomi: agresi hama dan penyakit dapat menyebabkan kerugian
ekonomi yg signifikan bagi petani serta industri pertanian. proteksi tumbuhan
yang efektif bisa membantu menjaga pendapatan serta keberlanjutan usaha
pertanian ada tiga.
Komponen proteksi tumbuhan yang pertama adalah Pengendalian Hama:
Melibatkan langkah-langkah buat mencegah, memantau, dan mengendalikan
agresi hama di tumbuhan, termasuk penggunaan insektisida serta metode
pengendalian biologi. Yang kedua adalah Pengendalian Penyakit: Melibatkan
penggunaan fungisida, sanitasi tumbuhan, praktik budidaya yang baik, serta
pemilihan varietas tahan penyakit buat melawan penyakit yang dapat menghambat
tanaman.yang ketiga adalah Pengendalian Gulma: Gulma bisa bersaing dengan
tanaman budidaya buat sumber daya mirip nutrisi, air, serta cahaya surya. Metode
pengendalian gulma termasuk penggunaan herbisida dan pengelolaan tanah yg
sempurna. Yang keempat adalah Pengelolaan Lingkungan: perlindungan
tumbuhan wajib dilakukan menggunakan mempertimbangkan dampaknya
terhadap lingkungan. seni manajemen mirip penggunaan pestisida yg bijaksana,
praktik budidaya berkelanjutan, dan penggunaan metode pengendalian hayati
dapat membantu meminimalkan kerusakan lingkungan.

B.Rumusan Masalah
Dalam melakukan praktikum ada beberapa pertanyaaan yang menimbulkan
masalah dalam praktikum ini adalah sebagai berikut

1. Bagaimana efektivitas metode perlindungan tanaman saat ini dalam


mengendalikan serangan hama, penyakit, dan gulma?
2. .Apa saja tantangan utama yang dihadapi dalam perlindungan tanaman
saat ini, baik dari segi teknis maupun lingkungan?
3. .Bagaimana perubahan iklim mempengaruhi persebaran hama dan
penyakit, dan bagaimana perlindungan tanaman dapat menyesuaikan diri
dengan tantangan ini?
4. .Apakah penggunaan pestisida yang berlebihan atau tidak tepat dapat
menyebabkan resistensi pada hama atau penyakit?

C.Tujuan
Tujuan dari praktikum kita kali ini adalah untuk mengetahui
1. Untuk mengetahui efektivitas metode perlindungan tanaman saat ini dalam
mengendalikan serangan hama, penyakit, dan gulma
2. Untuk mengetahui saja tantangan utama yang dihadapi dalam
perlindungan tanaman saat ini, baik dari segi teknis maupun lingkungan
3. Untuk mengetahui apakah erubahan iklim mempengaruhi persebaran hama
dan penyakit
4. Untuk mengetahui apakah penggunaan pestisida yang berlebihan atau
tidak tepat dapat menyebabkan resistensi pada hama atau penyakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Penyakit Pada Tanaman


Penyakit pada tumbuhan ialah dilema berfokus yang bisa mengancam
pertumbuhan serta produktivitas tanaman. tanaman yang sehat serta bebas berasal
penyakit mempunyai potensi yang lebih tinggi buat memberikan hasil yg baik.
berikut ini merupakan beberapa contoh penyakit yg awam terjadi di tanaman.
(Meilin, A. (2014))
penyakit yang awam terjadi merupakan zat oksidasi daun. Penyakit ini
ditimbulkan sang fungi yg menyerang daun tumbuhan. Gejalanya meliputi
keluarnya bintik-bintik berwarna oranye atau cokelat di daun, yang lalu
berkembang menjadi bercak-bercak berwarna karat. zat oksidasi daun dapat
menyebabkan kerugian yg signifikan di tanaman, terutama di tanaman padi,
tepung terigu, serta tanaman biji-bijian lainnya. (Meilin, A. (2014))
Penyakit lain yg tak jarang ditemukan artinya hawar daun. Hawar daun
merupakan penyakit yg ditimbulkan sang fungi Pyricularia oryzae. Penyakit ini
umum terjadi pada tanaman padi serta dapat menyebabkan kerugian akbar dalam
akibat panen. Gejalanya meliputi bercak-bercak berwarna cokelat di daun, btg,
dan malai padi. Bercak-bercak ini kemudian berkembang sebagai lesi berbentuk
elips menggunakan tepi yang merah cokelat. Infeksi yg parah dapat
mengakibatkan kematian tanaman atau penurunan akibat panen yang signifikan.
(Meilin, A. (2014))
Busuk akar jua merupakan galat satu penyakit yang umum terjadi pada
tanaman. Penyakit ini ditimbulkan sang berbagai jenis jamur seperti Phytophthora
spp. serta Pythium spp. Busuk akar menginfeksi sistem akar tumbuhan,
menghambat penyerapan air dan nutrisi sang tumbuhan. tanaman yang terinfeksi
umumnya memberikan tanda-tanda daun menguning, pertumbuhan terhambat,
dan kegagalan sistem akar. Penyakit ini acapkali terjadi di tanaman sayuran mirip
tomat, paprika, atau mentimun. (Meilin, A. (2014))
Penyakit lain yang awam terjadi artinya penyakit layu pada tanaman
tomat. Penyakit ini ditimbulkan sang jamur Fusarium oxysporum atau
Verticillium spp. gejala awalnya meliputi daun yg menguning, layu di ketika
tertentu, dan lalu tumbuhan mangkat . fungi ini menginfeksi sistem vaskular
tanaman, yg menghambat transportasi air serta nutrisi, sehingga menyebabkan
layu. Penyakit layu pada tomat dapat menyebabkan kerugian yg signifikan bagi
petani serta mengurangi akibat panen penting untuk diingat bahwa ada poly jenis
penyakit tumbuhan lainnya, serta gejala dan pengendaliannya bisa bervariasi
tergantung pada tanaman yg terlibat serta lingkungan tempat tanaman tumbuh.
ketika menghadapi penyakit pada tumbuhan, krusial buat mengidentifikasi dengan
tepat penyebab penyakit tersebut dan mengambil tindakan pengendalian yg tepat,
termasuk penggunaan varietas tumbuhan yang tahan terhadap penyakit,
pemantauan yg teratur, dan penggunaan fungisida atau metode pengendalian
biologi yg sinkron. (Meilin, A. (2014))
Penyakit di tumbuhan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yg signifikan
bagi petani serta mengancam keberlanjutan pertanian. oleh sebab itu, krusial buat
mengenali tanda-tanda penyakit menggunakan sempurna, mengadopsi praktik
budidaya yg baik, serta mengimplementasikan strategi pengendalian yang sinkron
buat melindungi tanaman berasal agresi penyakit. Selain itu, penggunaan varietas
tanaman yg tahan terhadap penyakit, sanitasi yg baik, dan pemantauan serta
hegemoni yg sempurna waktu jua ialah langkah penting dalam mengelola
penyakit di tumbuhan. (Meilin, A. (2014))
Selain itu, terdapat pula penyakit layu verticillium yang seringkali
menyerang aneka macam jenis tumbuhan, termasuk stroberi, tomat, kentang, dan
melon. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Verticillium spp. yg menginfeksi
sistem vaskular tumbuhan. tanda-tanda yg muncul meliputi daun menguning dan
layu secara bertahap. Penyakit ini bisa merusak penyerapan air serta nutrisi oleh
tumbuhan, yang pada akhirnya menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan
kematian tanaman. Pengendalian penyakit ini melibatkan penggunaan varietas
tumbuhan yg tahan terhadap penyakit, pemantauan yg ketat terhadap serangan
hama penular, dan penggunaan teknik pengendalian hayati dan sanitasi yg
sempurna. (Meilin, A. (2014))
Selain model-model penyakit tadi, masih poly penyakit lain yg bisa
menginfeksi tumbuhan. Setiap penyakit memiliki gejala khasnya sendiri, serta
pencegahan serta pengendaliannya tergantung di penyebab, sifat penyebaran, serta
ciri patogen yg terlibat. strategi pengendalian penyakit pada tanaman umumnya
mencakup yang pertama Penggunaan varietas tumbuhan yg tahan terhadap
penyakit: Pemilihan varietas yg memiliki ketahanan terhadap penyakit yg umum
pada daerah kawasan tumbuhan tumbuh bisa membantu mengurangi risiko
serangan penyakit.yang kedua Praktik budidaya yg baik: meliputi rotasi
tumbuhan, penjarangan tumbuhan, serta pemeliharaan kebersihan lingkungan
pertanaman buat mengurangi risiko penyebaran patogen. Yang ketiga Penggunaan
metode pengendalian biologi: menggunakan organisme atau produk berbasis
mikroba yg bersifat berlawanan terhadap patogen penyebab penyakit. Yang ke
empat Penggunaan pestisida: Bila pengendalian penyakit menggunakan metode
lain tidak efektif, penggunaan pestisida yg sesuai dapat sebagai pilihan
terakhir.yang kelima adalah. Sanitasi serta kebersihan: mencakup sterilisasi alat-
alat pertanian, pemusnahan sisa -sisa tanaman yg terinfeksi, dan pengelolaan asal
air yang higienis buat mencegah penyebaran penyakit.yang terakhir adalah
Pemantauan yang teratur: Mengamati tanaman menggunakan cermat buat
mendeteksi gejala awal penyakit, sebagai akibatnya langkah-langkah
pengendalian dapat diambil sejak dini. (Meilin, A. (2014))
Pentingnya buat mencatat bahwa pengendalian penyakit pada tanaman
acapkali adalah pendekatan yang holistik, yg melibatkan kombinasi berasal
beberapa taktik pengendalian yang tidak selaras. (Meilin, A. (2014))
B. Jamur
Penyakit tanaman yg ditimbulkan oleh fungi adalah masalah serius yg bisa
mengancam pertumbuhan serta produktivitas tumbuhan. Beberapa jenis penyakit
fungi yg awam terjadi pada tanaman diantaranya yang pertama adalah fungi
Sclerotinia jamur Sclerotinia spp. mengakibatkan penyakit busuk lunak pada
berbagai tanaman seperti kacang-kacangan, sayuran, dan tanaman hias. gejala
awal penyakit ini meliputi munculnya bercak-bercak basah berwarna cokelat di
daun, batang, atau buah tumbuhan. fungi ini menghasilkan struktur khas berwarna
putih seperti kapas yang disebut sklerotia, yg berkembang di dalam tanaman yg
terinfeksi. Infeksi yang parah bisa mengakibatkan busuk total pada tanaman dan
menurunkan akibat panen. (Miranda, R.(2016))
Pengendalian penyakit ini melibatkan rotasi tumbuhan, pemangkasan yang
baik buat menaikkan sirkulasi udara, dan penggunaan fungisida Jika diperlukan
yang kedua adalah jamur Mildew fungi Mildew artinya penyakit yg disebabkan
sang beberapa jenis jamur seperti Erysiphe spp. dan Podosphaera spp. Penyakit
ini awam terjadi di tumbuhan hortikultura mirip anggur, stroberi, serta mentimun.
tanda-tanda yang timbul berupa lapisan bubuk putih atau abu-abu di permukaan
daun, batang, atau bunga tanaman. Infeksi yg parah bisa menyebabkan kerusakan
di daun dan merusak proses fotosintesis. (Miranda, R.(2016))
Pengendalian penyakit ini melibatkan pemangkasan tumbuhan buat
menaikkan peredaran udara, penggunaan varietas yang tahan terhadap fungi
mildew, serta perangkat lunak fungisida yang sinkron yang ketiga adalah fungi
Phytophthora fungi Phytophthora spp. bisa menyebabkan penyakit busuk akar
serta busuk pangkal btg pada aneka macam tanaman mirip stroberi, kentang, serta
jeruk. tanda-tanda yang ada meliputi layu, kekuningan atau agak coklat pada
daun, serta pembusukan akar dan batang. Penyakit ini sering terjadi di syarat
tanah yang lembab dan tergenang air. Pengendalian penyakit ini melibatkan
pengelolaan drainase tanah yg baik, penggunaan benih yg terbebas asal patogen,
dan penggunaan fungisida Jika dibutuhkan yang keempat fungi Rust fungi Rust
ditimbulkan oleh beberapa jenis jamur seperti Puccinia spp. serta
Gymnosporangium spp. Penyakit ini umum terjadi di tanaman mirip tepung
terigu, jeruk, serta apel. gejala yang muncul berupa bercak-bercak berwarna
oranye, merah, atau cokelat pada daun, btg, atau butir tanaman. jamur ini
mengeluarkan spora yang terlihat seperti serbuk pada bagian atas tumbuhan yg
terinfeksi. Pengendalian penyakit ini melibatkan penggunaan varietas yg tahan
terhadap fungi rust, pemangkasan serta penghilangan bagian tumbuhan yg
terinfeksi, dan penggunaan fungisida yg sesuai. (Miranda, R.(2016))
Penyakit fungi di tumbuhan dapat mengakibatkan kerugian yg signifikan di
hasil panen serta produktivitas tumbuhan. sang sebab itu, penting untuk
mengambil langkah-langkah pengendalian yg tepat, seperti menjaga kebersihan
lingkungan pertanaman, menentukan varietas yg tahan terhadap penyakit, dan
memakai bahan kimia atau metode pengendalian biologi yang sesuai. (Miranda,
R.(2016))
Selain itu, langkah-langkah pengendalian penyakit fungi pada tanaman juga
melibatkan praktik budidaya yg baik serta pencegahan yang efektif. Beberapa
taktik pengendalian yg bisa dilakukan antara lain yang pertama adalah Rotasi
tanaman Melakukan rotasi tumbuhan artinya praktik yang penting pada
pengendalian penyakit jamur. dengan memindahkan tanaman ke lokasi yang tidak
selaras setiap ekspresi dominan tanam, Anda dapat mengurangi penyebaran
patogen yang berkaitan dengan tanaman tertentu yang kedua adalah Sanitasi
Menjaga kebersihan lingkungan pertanaman sangat penting dalam mengendalikan
penyakit fungi. Pastikan buat membuang sisa -sisa tumbuhan yg terinfeksi, baik
itu daun, batang, atau butir yang terkena penyakit. (Miranda, R.(2016))
Membersihkan alat-alat dan alat pertanian pula krusial buat mencegah
penyebaran patogen. Yang ketiga adalah Pengaturan kelembaban serta peredaran
udara: Beberapa jamur menyukai kondisi yg lembab serta mempunyai aliran udara
yg buruk . sang karena itu, krusial buat menjaga kelembaban tanah serta
lingkungan yg sinkron, dan memastikan ada sirkulasi udara yang baik pada
kurang lebih tanaman. Yang keempat adalah Penggunaan varietas tahan:
Pemilihan varietas tanaman yang memiliki ketahanan terhadap penyakit fungi
tertentu sangat penting. Varitas-varietas ini sudah dikembangkan melalui
pemuliaan tumbuhan buat memiliki resistensi genetik terhadap patogen eksklusif,
sebagai akibatnya dapat mengurangi risiko serangan penyakit.yang kelima adalah
Penggunaan bahan pengendali hayati: Metode pengendalian biologi, seperti
penggunaan mikroorganisme berlawanan atau penggunaan ekstrak tanaman yg
memiliki sifat antimikroba, dapat menjadi cara lain yg ramah lingkungan buat
mengendalikan penyakit fungi di tanaman. Yang keenam adalah Penggunaan
fungisida. (Miranda, R.(2016))
Jika agresi penyakit jamur sangat parah dan metode pengendalian lain tidak
efektif, penggunaan fungisida dapat dipertimbangkan. Pastikan buat menentukan
fungisida yg sinkron buat jenis penyakit serta tanaman yang terinfeksi, serta ikuti
petunjuk penggunaannya menggunakan yang dipercaya dan krusial buat dicatat
bahwa setiap penyakit fungi memiliki karakteristik dan kepekaan yang berbeda
terhadap metode pengendalian. sang sebab itu, konsultasikan dengan pakar
pertanian atau petugas penyuluhan pertanian buat mendapatkan saran dan
rekomendasi yg tepat buat situasi pertanaman Anda.dengan penerapan langkah-
langkah pengendalian yang tepat serta konsisten, Anda bisa mengurangi risiko
agresi penyakit fungi di tumbuhan serta mempertahankan pertumbuhan dan
produktivitas yang optimal. (Miranda, R.(2016))
Penting untuk dicatat bahwa setiap penyakit jamur memiliki karakteristik dan
kepekaan yang berbeda terhadap metode pengendalian. Oleh karena itu,
konsultasikan dengan ahli pertanian atau petugas penyuluhan pertanian untuk
mendapatkan saran dan rekomendasi yang tepat untuk situasi pertanaman yang
Anda lakukan (Miranda, R.(2016))
C. Bakteri
Penyakit pada tanaman yg disebabkan sang bakteri ialah problem serius
pada pertanian dan budidaya tumbuhan. Beberapa jenis penyakit tanaman yang
disebabkan sang bakteri antara lain bercak bakteri, layu bakteri, busuk basah
bakteri, serta infeksi bakteri di sayuran.galat satu model penyakit tanaman adalah
bercak bakteri. Penyakit ini disebabkan sang bakteri Xanthomonas spp. Gejalanya
termasuk adanya bercak basah berwarna cokelat di daun, btg, serta butir tanaman.
Infeksi yg parah bisa mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada tumbuhan
serta mengurangi akibat panen. (Wulansari, N. L (2023))
Pengendalian penyakit ini membutuhkan tindakan pencegahan seperti
penggunaan benih yg bebas berasal bakteri, menjaga kebersihan lingkungan
pertanaman, serta penggunaan fungisida yang sesuai. (Wulansari, N. L (2023))
Layu bakteri artinya penyakit yg disebabkan sang bakteri Ralstonia
solanacearum. Penyakit ini bisa menginfeksi tanaman kentang dan mengakibatkan
tanaman mengalami layu secara perlahan. tanda-tanda yg tampak termasuk daun
yang menguning dan pertumbuhan tanaman yang terhambat. Bakteri ini dapat
menyebar melalui tanah, air, atau serangga. untuk mengendalikan penyakit ini,
krusial buat menggunakan benih yg bebas berasal bakteri, melakukan rotasi
tanaman, serta membersihkan alat-alat pertanian. (Wulansari, N. L (2023))
Busuk basah bakteri merupakan penyakit yg ditimbulkan sang bakteri
Erwinia spp. Penyakit ini dapat menghipnotis berbagai jenis buah-buahan mirip
apel, pir, serta persik. Gejalanya mencakup pembusukan daging buah,
pembentukan lendir, serta bau busuk. Bakteri ini bisa menyebar melalui luka pada
buah atau melalui serangga vektor. Pengendalian penyakit ini melibatkan tindakan
pencegahan mirip menjaga kebersihan lingkungan pertanaman, membuang buah
yang terinfeksi, dan penggunaan fungisida atau antibakteri yang tepat. (Wulansari,
N. L (2023))
Infeksi bakteri pada tumbuhan sayuran juga ialah persoalan yang tak
jarang terjadi. contohnya artinya infeksi bakteri di mentimun, paprika, dan kubis
yang ditimbulkan oleh bakteri Pseudomonas spp. Gejalanya mencakup adanya
bercak basah berwarna cokelat pada daun, btg, atau butir tanaman. Bakteri ini bisa
menyebar melalui air, indera pertanian yang tercemar, atau serangga.
Pengendalian penyakit ini melibatkan praktik sanitasi yang baik, pemilihan
varietas yang tahan terhadap bakteri, serta penggunaan fungisida atau antibakteri
yang sesuai. Pengendalian penyakit bakteri di tumbuhan melibatkan praktik
budidaya yang baik serta tindakan pencegahan yg efektif. Hal ini termasuk
penggunaan benih yg terbebas dari bakteri, menjaga kebersihan lingkungan
(Wulansari, N. L (2023))
pertanaman, melakukan rotasi tanaman, dan penggunaan fungisida atau
antibakteri yg tepat sinkron dengan jenis penyakit dan tanaman yang terinfeksi.
Konsultasikan menggunakan pakar pertanian atau petugas penyuluhan pertanian
buat menerima rekomendasi yg sempurna buat situasi pertanaman Anda.
(Wulansari, N. L (2023))

BAB III. METODE PRAKTIKUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN
B.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Meilin, A. (2014).Hama dan penyakit pada tanaman cabai serta
pengendaliannya.
Miranda, R.(2016).Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Jamur Akar Putih Pada
Tanaman Karet Dengan Metode Certainty Factor. Jurnal Riset
Komputer
Wulansari, N. L (2023). Efektifitas Formulasi Pupuk Organik Cair dan Pupuk
Hayati-P60 Mengendalikan Penyakit Hawar Daun Bakteri pada
Tanaman Tomat Ceri (Solanum lycopersicum) Sistem
Hidroponik. Agro Bali: Agricultural Journal,
LAMPIRAN

N Jenis Kegiatan Dokumentasi


O
1 Pembukaan Lahan

Gambar 1
2 Pengolahan Lahan :
- Pembuatan Bedengan
- Pemberian pupuk &
Dolomit

Gambar 2

Gambar 3
3 Penanaman

Gambar 4
4 Penyisipan

Gambar 5
5 Pemeliharaan :
- Penyiraman
- Pemupukan
- Pembubunan
- Pembasmian Hama
(pestisida)
- Pemasangan Ajir Gambar 6

- Pemangkasan

Gambar 7
Gambar 8

Gambar 9

Gambar 10

Gambar 11
6 Panen

Gambar 12

Gambar 13
Tabel 9 dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai