Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Proteksi Tanaman, Jenis,

Manfaat, dan Contohnya


Oleh Rizhal Akbar Jaya PratamaDiposting pada 3 Juli 2020

Proteksi tanaman atau perlindungan tanaman adalah tindakan yang diupayakan oleh pelaku budidaya
tanaman atau petani dalam melindungi/menjaga tanaman dari serangan baik OPT seperti jenis hama
tanaman dan patogen ataupun gangguan non OPT seperti cekaman kekeringan, kebakaran lahan
dan lain-lain.

Proteksi tanaman ini begitu penting dilakukan supaya tanaman mampu memproduksi hasil baik
kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas.

Daftar Isi
 Proteksi Tanaman
o Pengertian Proteksi Tanaman
 Pengertian Proteksi Tanaman Menurut Ahli
o Jenis Perlindungan Tanaman
o Manfaat Proteksi Tanaman
o Contoh Proteksi Tanaman
o Sebarkan ini:
o Posting terkait:

Proteksi Tanaman
Proteksi tanaman merupakan tindakan yang dilakukan untuk melindungi tanaman terhadap
kerusakan mulai dari saat penanaman hingga diterima oleh konsumen. Proteksi tanaman ini sejatinya
bertujuan untuk memperoleh hasil ekonomi optimal dengan meminimalkan kerusakan lingkungan
yang terjadi.

Proteksi tanaman juga bertujuan dalam mencegah, mengendalikan, dan memantau populasi
berbagai contoh OPT agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dan daya saing
produk di lingkungan pasar sehingga pendapatan dan kesejahteraan para petani atau pembudidaya
meningkat.
Pengertian Proteksi Tanaman
Proteksi tanaman adalah segala upaya yang dilakukan dalam perlindungan tanaman dari gangguan
atau ancaman yang bisa merusak, merugikan, atau bahkan dapat menganggu keberlangsungan
hidup tanaman secara normal sejak pra tanam hingga pasca tanam.

Pengertian Proteksi Tanaman Menurut Ahli


Adapun definisi proteksi tanaman menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;

1. UU No.12 (1992) tentang Sistem Budidaya Tanaman, Perlindungan tanaman merupakan


segala usaha yang dilakukan dalam pencegahan kerugian terhadap budidaya tanaman yang
disebabkan oleh organisme pengganggu tanaman atau OPT.

Jenis Perlindungan Tanaman


Dalam penanggulanagan serangan arti hama, penyakit, dan gulma yang merugikan tanaman dapat
dilakukan upaya seperti Matnawy (1989) dengan dua cara yaitu;

1. Preventif, cara preventif merupakan segala usaha yang diupayakan sebelum tanaman untuk
memperoleh serangan hama atau patogen bahkan gulma. Pengendalian dengan cara
preventif meliputi mengolah tanah secara intensif, penanaman jenis tanaman resisten,
desinfeksi benih pada larutan kimia (insektisida/fungsida), penggunaan rotasi atau giliran
tanaman, dan penanaman tepat waktu.
2. Kuratif, Cara kuratif merupakan segala usaha yang diupayakan setelah tanaman yang
terserang oleh hama, penyakit, dan gulma. Pengendalian dengan cara kuratif meliputi
biologis, kemis/kimiawi, mekanis, dan fisis.

Manfaat Proteksi Tanaman


Proteksi tanaman sangat berguna dalam sistem budidaya tanaman. Berikut manfaat proteksi
tanaman antara lain:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil

Proteksi tanaman sebagai program mengatasi permasalahan OPT seperti hama, gulma, dan patogen
sehingga dapat mengendalikan kerusakan atau kehilangan hasil yang disebabkan oleh serangan
hama maka dengan itu kuantitas hasil akan meningkat.

Serangan patogen berupa gejala penyakit yang ada akan berakibat pada kualitas tanaman sebab
patogen menyerang fisiologi tanaman misalnya buah dan sayur mudah busuk, penyakit bercak daun,
penyakit cacar daun, dan penyakit hawar daun kentang.

Hal ini akan menurunkan mutu produk sehingga dengan adanya proteksi tanaman dapat mengatasi
patogen-patogen tersebut.

2. Menjaga produktivitas pertanian

Proteksi tanaman sebagai upaya pengendalian OPT akan berdampak dalam menjaga produktivits
sebab intensitas serangan baik hama maupun penyakit dapat berkurang sehingga kualitas dan
kuantitas produksi dalam arti pertanian dapat ditingkatkan.

3. Menambah kontinyuitas produk

Adanya proteksi tanamn dapat berdampak dalam penjaminan kerberhasilan penanaman. Hal ini
disebabkan oleh serangan hama ataupun patogen terhadap biji dapat berkurang dan dikendalikan
sehingga bagian biji dapat dormasi dan berkecambah yang berakibat tanaman tumbuh dengan baik.
4. Menekan biaya produksi dan menambah efisiensi produk

Proteksi tanaman terhadap serangan hama ataupun patogen terhadap jenis tanaman dapat menekan
biaya produksi dan menambah efisiensi produk. Adanya perkiraan serangan OPT dapat
mengefektifkan penggunaan pestisida akibatnya biaya produksi dapat ditekan

Apabila serangan OPT dapat dikendalikan maka dalam budidaya tanaman dapat lebih fokus dan
berkonsetrasi sehingga kualitas maupun kuantitas dapat dapat diperkirakan.

5. Menambah keamanan produk dan mengurangi kandungan residu seperti pestisida dan logam
berat terhadap komoditas pertanian yang berakibat terhadap kesehatan konsumen.
6. Menambah kepercayaan pasar domestik dan global pada hasil pertanian Indonesia.

Apabila hasil pertanian tidak terkena oleh serangan hama ataupun patogen atau bisa dikatakan
terbebas dari OPT sehingga produk lokal dapat dipercaya oleh luar negeri sehingga memunculkan
kepercayaan dan produk kita dapat diimpor secara berkelanjutan (kontinyu).

7. Meningkatkan kualitas manajemen usaha dan kemandirian

Proteksi tanaman menciptakan pembagian kerja atau managemen kerja yang baik sehingga akan
meningkatkan kualitas manajemen usaha dan kemandirian.

8. Menciptakan pemberdayaan dan kemandirian bagi petani sebagai pengelola usaha tani
dengan orientasi pasar, profesional, dan sesuai dengan selera/ harapan konsumen
9. Menambahkan kemampuan kelompok tani sebagai unit produksi, unit pembelajaran, dan unit
pemasaran.
10. Kesadaran dan komitmen para petani meningkat terhadap melestarikan lingkungan hidup
lokal, nasional bahkan global.
11. Menambah kemampuan petani dalam pengembangan dan penerapan teknologi khas lokasi,
pemanfaatan sumber daya lokal, dan menambah wawasan terhadap lingkungan dan berdaya
saing.

Contoh Proteksi Tanaman


Berdasarkan penelitian Roberts dapat dilakukan perlindungan tanaman dengan 6 cara meliputi
beberapa contoh, antara lain;

1. Cara kultur teknis atau budidaya tanaman

Kultur teknis adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi tanaman dengan cara pemanfaatan
kondisi lingkungan atau memanipulasi lingkungan agar tidak sesuai dengan kondisi lingkungan yang
diperlukan oleh OPT namun sesuai dengan kondisi yang diperlukan oleh tanaman.

Proteksi tanaman dengan kultur teknis antara lain pengolahan tanah, sanitasi, pemupukan, rotasi
tanaman atau biasa dikenal dengan rotasi tanaman, dan pengaturan waktu tanaman.

2. Menggunakan tanaman tahan

Penggunaan varietas tahan sudah banyak dilakukan dalam kegiatan proteksi tanaman sebab mudah
diapikasikan. Penggunaan tanaman tahan juga tidak berdampak negatif bagi lingkungan.

Namun, penggunaan varietas taham mempunyai kekurangan yaitu biaya relatif tinggi untuk
menemukan tanaman tahan dan susah untuk memperoleh sumber gen dan biasa memunculkan
biotipe atau ras baru pada OPT ataupun tanaman tahan hasil transgenik.

3. Menggunakan cara fisik


Proteksi tanaman dengan cara fisik diupayakan dengan pemanfaatan faktor-faktor fisik seperti suhu,
kelembaban, iradiasi. Proteksi tanaman dengan cara fisik pada jagung mda bertujuan untuk menjaga
rasa manis, sayuran dan buah-buahan lebih awet dan segar, dan biji-bijian tidak mudah berjamur.

4. Menggunakan cara mekanik

Proteksi tanaman dengan cara mekanik diupayakan dengan memanfaatkan alat dan tenaga.
Misalnya membungkus buah dengan kantong plastik atau kertas, memetik dan mengumpulkan buah
terserang oleh hama dan penyakit, melakukan pemangkasan cabang dan ranting, mengusir dengan
bunyi bisa lonceng atau yang lainnya.

5. Menggunakan peraturan karantina

Proteksi tanaman dengan peraturan bersasaran terhadap manusia sebab upaya ini lebih efisien
dalam pencegahan masuk, perkembangan dan penyebaran suatu penganggu dari daerah ke daerah
lainnya. Terdapat tiga bidang karantina antara lain karantina asing, karantina domestik, dan sertifikasi
bebas penganggu.

6. Menggunakan bahan kimia

Penggunaan berbagai jenis bahan kimia berupa pestisida dalam membasmi serangan hama atau
patogen bersifat racun atau toxic

Anda mungkin juga menyukai