Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik merupakan hara-


pan bagi semua masyarakat. Hal tersebut merupakan perwujudan
dari sebuah proses pembangunan baik bagi pemerintah maupun
bagi masyarakat itu sendiri. Terwujudnya hasil dari pemerintahan
yang baik salah satunya merupakan perwujudan dari proses
penyerapan aspirasi yang ada di masyarakat. Melalui hasil dari
pelaksanaan musyawarah yang ada di desa, masyarakat langsung
bias menyampaikan gagasan, usulan, saran dan kritik yang baik
sehingga dapat secara bersama-sama dengan pihak pemerintah
membangun pemerintahan yang baik, sesuai dengan cita-cita
bangsa dan Negara.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang


baik sebagai perwujudan dari hasil kerjasama antara pemerintah
dengan masyarakat, maka sangat perlu dibuatkan perencanaan
desa dengan baik. Oleh karena itu, guna membuat perencanaan
pemerintahan yang baik di tingkat desa, maka perlu disusun
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah yang sesuai den-
gan masa jabatan dari Kepala Desa. Pemilihan Kepala Desa meru-
pakan proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menen-
tukan pilihannya berdasarkan program-program yang ditawarkan
oleh masing-masing calon. Oleh karena itu, rencana pembangu-
nan desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari agenda-agenda
yang ditawarkan oleh Kepala Desa pada saat berkampanye, men-
jadi rencana pembangunan jangka menengah desa. Berkaitan
dengan pembangunan Desa maka ada beberapa masalah yang
seringkali ditemui di berbagai Desa, perlu mendapat perhatian
dan segera diantipasi, diantaranya terbatasnya ketersediaan sum-
berdaya manusia yang baik dan professional, terbatasnya keterse-

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 1


diaan sumber-sumber pembiayaan yang memadai, baik yang be-
rasal dari kemampuan Desa itu sendiri (internal) maupun sumber
dana dari luar (eksternal) belum tersusunnya kelembagaan sosial-
ekonomi yang mampu berperan secara efektif, belum terbangun-
nya sistem dan regulasi yang jelas dan tegas dan kurangnya
kreativitas dan partisipasi masyarakat secara lebih kritis dan ra-
sional. Hal ini juga sesuai dengan amanat dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa dan Peraturan Menteri Desa PDTT
No. 11 Tahun 2019 tentang Prioritas Pembangunan Desa Tahun
2020.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-


Desa) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk
jangka waktu 6 (enam) tahun. Proses pembuatan RPJM Desa ini
dilakukan melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa.
Musyawarah perencanaan pembanguan desa adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan
unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa
untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebu-
tuhan Pembangunan Desa yang didanai oleh Anggaran Pen-
dapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6


Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun
perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya
dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten.
Keberadaan RPJM-Desa merupakan dokumen perencanaan yang
penting bagi keberadaan dan arah pembangunan Desa selama 6
(enam) tahun ke depan. Dalam dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa ini
memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan
Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyeleng-

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 2


garaan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat
Desa.

RPJMDes disusun untuk menjadi kerangka berpikir sistem-


atis tentang permasalahan yang dihadapi warga desa, tentang
potensi sumberdaya desa, serta rumusan tindakan strategis yang
diorientasikan untuk memenuhi cita-cita bersama yaitu pen-
ingkatan kesejahteraan dan sekaligus membangun tata pemerin-
tah desa yang demokratis, adil, dan terbuka (transparan).
RPJMDes disusun melalui forum Musyawarah Perencanaan Pem-
bangunan Desa (musrenbangdes) 6 tahunan yang selanjutnya
menjadi acuan penyusunan RKP Desa melalui Musrenbangdes
Tahunan.
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor
6 tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Desa tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 3


6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6321);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5558) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5864);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
7. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2
Tahun 2015, tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme
Pengambilan Keputusan Musayawarah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1037);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
110 Tahun 2016 Tentang Badan Permusyawaratan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 4


11. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor No. 16 Tahun 2019 Tentang
Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1012);
12. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor No. 17 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Umum Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1261);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Timur Nomor 3 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Luwu
Timur Tahun 2015 Nomor 3 );
14. Peraturan Daerah kabupaten Luwu Timur Nomor 2 Tahun
2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kab. Luwu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten
Luwu Timur No 2 Tahun 2005 );
15. Peraturan Bupati Nomor 16 tahun 2018 tentang Daftar
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Skala Lokal Desa (Berita Daerah Kabupaten
Luwu Timur Tahun 2018 Nomor 16);
16. Peraturan Desa Tarengge Timur Nomor 05 Tahun 2018
tentang Kewenangan Desa (Lembaran Desa Tarengge Timur
Nomor 5 Tahun 2018 );
17. Peraturan Desa Tarengge Timur Nomor 03 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa
Tarengge Timur Tahun 2020-2026 (Lembaran Desa Tarengge
Timur No 3 Tahun 2020 );

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Maksud dari proses penyusunan RPJM Desa adalah:

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 5


1. Menerapkan pola perencanaan pembangunan desa secara
Partisipatif;
2. Meningkatkan keberdayaan masyarakat agar seluruh warga
desa dapat berpartisipasi aktif dalam seluruh proses
pembangunan dengan kemampuan, kesempatan dan
kecepatan yang profesional.
3. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa yang
ditetapkan berdasarkan kajian terhadap masalah, kebutuhan
dan sumber daya yang tersedia.
4. Mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat menuju
terciptanya pelaksanaan pembangunan desa yang bertumpu
pada kekuatan masyarakat desa sendiri
5. Memantapkan kesiapan masyarakat dalam menyongsong dan
mendukung program-program pembangunan di desa.

b. Tujuan adanya RPJM Desa adalah:


1. Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan keadaan setempat;
2. Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab masyarakat
terhadap program pembangunan di desa;
3. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di
desa;
4. Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta
masyarakat dalam pembangunan di desa.

RPJMDes Desa Tarengge Timur 2020-2026 Page 6

Anda mungkin juga menyukai