Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN

PANDANGAN RESMI BPD

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 55, Badan
Permusyawaratan Desa mempunyai tiga fungsi, yaitu (1)
membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa, (2) menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat Desa dan (3) melakukan pengawasan
kinerja Kepala Desa.

BPD merupakan lembaga desa yang mempunyai


kedudukan sejajar dengan Kepala Desa dan menjadi mitra
Kepala Desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, BPD harus
dapat mewujudkan diri menjadi mitra dari berbagai
kelembagaan yang ada di desa, khususnya kepala desa dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan desa. Hal
ini penting dapat berpengaruh pada kelancaran
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta
pelaksanaan berbagai program yang masuk ke desa.

Berangkat dari dasar tersebut, maka langkah awal


pembangunan Desa diharuskan memiliki Perencanaan
Pembangunan Desa yang disusun oleh Pemerintah Desa sesuai
dengan Kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan
kewenangan berskala lokal Desa dengan mengacu pada
perencanaan pembangunan kabupaten/kota dengan
melibatkan unsur masyarakat Desa.

Perencanaan pembangunan Desa disusun secara


berjangka meliputi: (1). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 (enam)
tahun; dan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang
disebut Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa),
merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1
(satu) tahun dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Kemudian diperkuat dalam Pasal 115 Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 yang menyebutkan bahwa Perencanaan
pembangunan Desa menjadi pedoman bagi Pemerintah Desa
dalam menyusun rancangan RPJM Desa, RKP Desa, dan daftar
usulan RKP Desa. Maka, dalam hal Musyawarah Desa
perencanaan Desa dalam tahapan penyusunan RKP Desa
tahun 2023, sebagaimana fungsinya dalam menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat Desa, BPD menyusun
“Pandangan Resmi BPD” sebagai bahan pesriapan dalam
pelaksanaan musyawarah Desa.

Hal tersebut, sebagaimana yang diamanatkan dalam


Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 tentang Musyawarah
Desa, pada pasal 20 menyebutkan “Dalam persiapan
Musyawarah Desa, BPD melaksanakan rapat untuk menyusun
pandangan resmi terhadap hal strategis yang akan
dimusyawarahkan berdasarkan aspirasi masyarakat yang
sudah digali, ditampung, dan diolah”. Dokumen pandangan
resmi BPD ini, guna disampaikan sebagai dasar awal
pandangan-pandangan Desa kedepan.

1.2. Dasar Hukum


1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan
Propinsi Jawa Tengah; (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1950;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6623);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
. tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Repulik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
11 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
. dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019 tentang
Musyawarah Desa (Berita Negara Repulik Indonesia Tahun
2019 Nomor 1203);
12 Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
. dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman
Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (Berita Negara Repulik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1633);
13 Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 24 Tahun
. 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2009 Nomor 1);
14 Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 6 Tahun
. 2015 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan di Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Nomor
6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Nomor
6);
15 Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 3 Tahun
. 2016 tentang Perencanaan Pembangunan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2016 Nomor 3);
16 Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 26 Tahun
. 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2021-2026 (Lembaran
Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2021 Nomor 26
Tambahan Lembaran Darah Kabupaten Pemalang Nomor
26);
17 Peraturan Bupati Pemalang Nomor 116 Tahun 2016 tentang
. Petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Pemalang Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan di Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Pemalang Tahun 2016 Nomor 116);
18 Peraturan Bupati Pemalang Nomor 17 Tahun 2018 tentang
. Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa Di Kabupaten Pemalang
(Berita Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2018 Nomor 17);
19 Peraturan Desa Tundagan Nomor 2 Tahun 2019 tentang
. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Tundagan
Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang Tahun 2019-
2025; (Lembaran Desa Tundagan Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang Tahun 2019 Nomor 2);
20 Peraturan Desa Tundagan Nomor 2 Tahun 2018 tentang
. Kewenangan Desa Tundagan Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang;

1.3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud

Adapun Maksud dari Penyusunan Dokumen


Pandangan Resmi BPD adalah sebagai upaya BPD Desa
Tundagan Kec. Watukumpul Kab. Pemalang dalam
mengarahkan dan mengawasi perencanaan program
pembangunan di Desa Tundagan Kec. Watukumpul Kab.
Pemalang, dalam upaya mewujudkan perencanaan
pembangunan tahunan dalam dokumen RKP Desa tahun
2022 sesuai dengan dokumen RPJM Desa tahun 2019 -
2025 yang menjadi acuan mutlak perencanaan Desa selama
6 (enam) tahun.

b. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya Pandangan Resmi BPD


yang akan disampaikan pada Musdes Perencanaan Desa,
adalah:

a) Memberikan bahan, arahan sekaligus masukan kepada


Pemerintah Desa Tundagan Kec. Watukumpul Kab.
Pemalang, dalam menyusun dokumen RKP Desa tahun
2023;
b) Memudahkan dan mengefektifkan penyusunan dokumen
RKP Desa tahun 2022;
c) Mengarahkan dan memfokuskan program/kegiatan Desa
melalui perencanaan Pembangunan yang tertuang dalam
dokumen RPJM Desa Tahun 2020 - 2025
d) Mewujudkan aspirasi masyarakat Desa Tundagan Kec.
Watukumpul Kab. Pemalang dalam pelaksanaan
Perencanaan pembangunan melalui fungsi BPD
Tundagan Kec. Watukumpul Kab. Pemalang
e) Mendukung terwujudnya tingkat kesejahteraan
masyarakat Desa Tundagan Kec. Watukumpul Kab.
Pemalang yang lebih baik.
2. KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN
2.1. Kodisi Umum
a. Keadaan Sosial
Desa Tundagan Kecamatan Watukumpul
Kabupaten Pemalang adalah desa yang terletak di
Kecamatan Watukumpul. Sebelah Timur berbatasan
dengan Kabupaten Pekalongan, sebelah selatan
Kabupaten Purbalingga, sebelah Barat Desa Bongas
sebelah Utara Desa Tlagasana. Desa Tundagan
Terletak di lereng Gunung dan mayoritas mata
pencarian penduduk Desa Tundagan adalah Petani,
Permasalahan yang sering muncul berkaitan dengan
mata pencaharian penduduk adalah terbatasnya
lapangan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan penduduk sebagaimana tertuang dalam
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Pemalang. Sehingga Banyak sekali Penduduk yang
melakukan Urbanisai Ke kota kota untuk mencari
Pekerjaan.
Tingkat kemiskinan Desa Tundagan yang masih
tinggi menjadikan Pemerintah Desa harus mencari
peluang lain yang dapat menunjang peningkatan taraf
ekonomi masyarakat. Banyaknya kegiatan Ormas di
Desa Tundagan Kec. Watukumpul Kab. Pemalang
seperti RT, LPMD, PKK, Karang Taruna, Remaja
Masjid, Jamiyah Nahdlatul Ulama, Posyandu,
Kelompok Arisan, Kelompok tani,merupakan aset desa
yang bermanfaat untuk dijadikan media penyampaian
informasi dalam setiap proses pembangunan desa
pada masyarakat
b. Keadaan Ekonomi
Penduduk Desa Tundagan sebagian besar bekerjaa
sebagai Petani, Pekebun, dan Sebagian yang usia 17-
40 tahun adalah pekerja buruh di kota besar.
Penghasilan utama di dapat dari Pertanian Padi dan
Palawija hasil Hutan.
c. Keadaan Sarana Prasarana Desa
Keadaan Sarana Prasarana Desa secara umum sudah
cukup memadai, dan bisa di katakana cukup untuk
melayani Warga Desa Tundagan. Akan tetapi
Pemerintah Desa tetap mengupayakan sarana dan
Prasarana yang lebih baik demi pelayanan yang lebih
baik dari sebelumnya. Agar pelayanan di segala bidang
lebih optimal.
d. Keadaan Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat atau
Desa.
Pemerintahan ini dilaksanakan berdasarkan
atas dua faktor yakni dari faktor asal-usul dan adat
istiadat setempat yang mana keduanya diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, dalam hal ini
perangkat desa yang bertugas dalam pemerintahan
desa dianggap sah di mata hukum.
Kondisi Pemerintahan Desa Tundagan saat ini
terdiri dari satu Kepala Desa Satu Sekretaris Desa tiga
Kepala seksi, tiga Kepala Urusan dan dan lima Kepala
Dusun dan Sembilan orang Badan Permusyawarah
Desa.

2.2. Permasalahan
Berdasarkan urain singkat terkaait Desa Tundagan, maka
BPD Desa Tundagan Menyampaikan Pokok-pokok
permasalahan-permasalahan yang mendasar di Desa
Tundagan yaitu :
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a) Perlunya Terpenuhi Penghasilan Tetap Bagi
Perangkat Desa dan stafnya.
b) Perlunya Operasional Kantor Desa demi Pelayanan
yang lebih Optimal.
c) Perlunya Sosialisasi atau musyawarah pencermatan
dan penetapan Dokumen Desa Seperti (RPJM RKP,
APBDes dan lain-lain) yang lebih mengena ke
masyarakat, sehingga arah kebijakan pembangunan
Desa lebih terarah dan terukur.
d) Perlunya Pendataan Penduduk sesaui dengan
keadaan di lapangan agar bisa di klasifikasi sesuai
keadaan social Penduduk
b. Bidang Pembangunan Desa
a) Dalam Hal Pendidikan Perlu adanya Fasilitas
Pendidikan Usia Dini dan Pendidika Non Formal
(Madin, TPQ). Untuk menunjang kegiatan Kegiatan
Belajar Mengajar, Mengingat Kegiatan Belajar
mengajar masih di lakukan secara swadaya dan
sukarela tanpa perhatian Khusu dari Pemerintah
Pusat.
b) Perlu Optimalisasi Posyandu yang ada di Desa
Tundagan, Terutama Fasilitasi bagi para Kader
Posyandu sehingga penanganan kesehatan balita,
ibu hamil, anak-anak , remaja dan lansia dapat
terdeteksi sedini mungkin.
c) Perlu optimalisasi sarana dan Prasarana Penunjang
tata ruang yang lebih optimal.
d) Perlu Fasilitasi stimulan Rumah yang layak huni
dan Jambanisasi bagi warga yang Tidak mampu.
e) Pengadaan bibit tananm hutan rakyat yang
produktif.
f) Fasilitasi terkait dengan system Informasi Desa

c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa


a) Perlu adanya Dukungan Pemerintah Terhadap
Budaya Desa
b) Fasilitasi dan Pembinaan untuk Pemerintah Desa
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
a) Pemerintah Desa lebih Tanggap lagi terkait dengan
masalah Kelompok Tani
b) Perlu Peningkatan Kapasitas Bagi Perangkat Desa
Dan BPD melalui Diklat maupun Worksop.
3. POKOK-POKOK PIKIRAN BPD
1) Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarkat terutama pada
Pelayanan Dasar
2) Pembangunan dan Pemeliharaan Infra struktur secara
merata
3) Pembangunan berskala desa lebih pada sumber daya
local
4) Peningkatan anggaran dalam upaya mengurangi dampak
bencana dan keadaan darurat
5) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan
6) Pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna
untuk kemajuan ekonomi

4. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Pandangan Resmi BPD yang telah
disampaikan di awal maka dapat disimpulkan, sebagai
berikut:
a) Desa Tundagan mayoritas Warganya bekerja sebagai
petani dan Buruh Bangunan
b) Sarana dan prasarana infrastruktur Diperlukan untuk
meningkatkan kualitas ekonomi yang baik
c) Penguatan lembaga-lembaga yang ada di Desa dan di
masyarakat agar mampu mengolah aspirasi dan
berpartisipasi dalam pembangunan.
d) Dengan sumber daya manusia yang baik memadai,
dapat merubah tingkat ekonomi desa lebih baik
4.2. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) Bantal memberikan rekomendasi dalam
penyusunan RKP Desa tahun 2023 yaitu:
1) Penyusunan RKP Desa harus mengacu pada Dokumen
RPJM Desa Tundagan Tahun 2019-2025
2) Meningkatnya kesejahteraan Perangkat dan BPD
dalam hal memaksimalkan upah/gaji/insentif yang
diterima.
3) Perencanaan pembangunan Desa harus melibatkan
partisipasi masyarakat dalam setiap tahapannya.
4) Penyampaian realisasi program/kegiatan setiap tahun
kepada masyarakat sebagai tolak ukur kinerja
pemerintahan

Tundagan, 25 Agustus 2022


BPD DESA TUNDAGAN
Ketua

ABDULLOH SAFI’I

Anda mungkin juga menyukai