1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 2014 Pasal 55, Badan
Permusyawaratan Desa mempunyai tiga fungsi, yaitu (1)
membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa
bersama Kepala Desa, (2) menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat Desa dan (3) melakukan pengawasan
kinerja Kepala Desa.
b. Tujuan
2.2. Permasalahan
Berdasarkan urain singkat terkaait Desa Tundagan, maka
BPD Desa Tundagan Menyampaikan Pokok-pokok
permasalahan-permasalahan yang mendasar di Desa
Tundagan yaitu :
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
a) Perlunya Terpenuhi Penghasilan Tetap Bagi
Perangkat Desa dan stafnya.
b) Perlunya Operasional Kantor Desa demi Pelayanan
yang lebih Optimal.
c) Perlunya Sosialisasi atau musyawarah pencermatan
dan penetapan Dokumen Desa Seperti (RPJM RKP,
APBDes dan lain-lain) yang lebih mengena ke
masyarakat, sehingga arah kebijakan pembangunan
Desa lebih terarah dan terukur.
d) Perlunya Pendataan Penduduk sesaui dengan
keadaan di lapangan agar bisa di klasifikasi sesuai
keadaan social Penduduk
b. Bidang Pembangunan Desa
a) Dalam Hal Pendidikan Perlu adanya Fasilitas
Pendidikan Usia Dini dan Pendidika Non Formal
(Madin, TPQ). Untuk menunjang kegiatan Kegiatan
Belajar Mengajar, Mengingat Kegiatan Belajar
mengajar masih di lakukan secara swadaya dan
sukarela tanpa perhatian Khusu dari Pemerintah
Pusat.
b) Perlu Optimalisasi Posyandu yang ada di Desa
Tundagan, Terutama Fasilitasi bagi para Kader
Posyandu sehingga penanganan kesehatan balita,
ibu hamil, anak-anak , remaja dan lansia dapat
terdeteksi sedini mungkin.
c) Perlu optimalisasi sarana dan Prasarana Penunjang
tata ruang yang lebih optimal.
d) Perlu Fasilitasi stimulan Rumah yang layak huni
dan Jambanisasi bagi warga yang Tidak mampu.
e) Pengadaan bibit tananm hutan rakyat yang
produktif.
f) Fasilitasi terkait dengan system Informasi Desa
ABDULLOH SAFI’I