Anda di halaman 1dari 10

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141

Website: journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub
ISSN-2540-8453 (online) dan ISSN-2540-8445 (cetak)

TOBAT SEBAGAI SEBUAH TERAPI


(KAJIAN PSIKOTERAPI ISLAM)
Erba Rozalina Yulianti
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kontak: Jln. Kemang Pratama 2 Jl. Anggrek 4 Blok AO no 19 Bekasi, Hp 081310289372
____________________________________

ABSTRACT

This paper will discuss how the concept of repentance ( tobat) in Islam can be used as therapy for human souls who
are mired in a life of vice and sin. Either a sin will be cause a negative behaviour or negative thought. It is
obvious that when someone is doing a lot of sin, so all the thoughts, feelings and behaviors are getting disorder. Based
on this effect a sin will disturb the balance of man thinking, feeling and behavior. So it may not find tranquility and
peace of mind. Indeed, it appears the anxiety and restlessness that lead to the emergence of a
more severe psychological symptoms. Tobat which has a combination of psychological functions can fill the rest of
Islamic Psychoterapy. This is understandable because Tobat process has formed as a variety of positive psycholocical
functioning. They are: 1) Awareness to change behavior, 2) Self evaluation ( comfession), 3) Positve feelings ( remorse
), 4). Positive attitudes ( commitment), 5). Change of behavior consitently.

KEY WORDS

Tobat; Sins; Islamic Therapy; Behavior; Thought


_________________________
DOI: https://doi.org/10.15575/saq.v1i2.1429

A. PENDAHULUAN
Jika kita memperhatikan kehidupan para bergelimang harta dan terkenal, namun
artis, baik yang masih aktif maupun tidak, hidupnya resah dan penuh dengan rasa sakit
maka kesan pertama yang akan muncul hati. Perusahaan gulung tikar satu persatu da
adalah berbagai pandangan kehidupan perusahaannya hancur. Kemudian beliau
glamor, serba mewah, night club, dan lain rajin menghadiri pengajian di Hizbur Tahrir
sebagainya. Betulkan gaya hidup artis dan meninggalkan dunia artis. Disana beliau
memang hanya sedemikian itu saja? mengakui dosa dan menyesali kesalahan
Jawabannya ternyata tidak. Hal ini tidak yang telah banyak dilakukannya. Sampai saat
berlaku pada sebagian artis, contohnya, ini beliau berkomitmen untuk selalu
kehidupan Hari Mukti, mantan penyanyi rok istiqomah dalam menjalani kehidupan yang
era 80-an yang kini aktif berdakwah, dan Islami. Hari Mukti telah bertobat. Alhasil
mengajak kepada jalan agama. Hari Mukti kini beliau merasa hidupnya lebih tenang dan
yang terkenal dengan lagunya “Hanya Satu lebih berkah, walaupun tidak sekaya dulu.
Kata” memilih jalan hidup agama dengan Kang Hari (panggilan akrabnya) menegaskan
mengambil aktivitas sebagai pendakwah bahwa nikmat yang paling berharga dan
sejak tahun 90-an. Menurutnya, dunia artis paling penting adalah nikmat iman dan
lebih banyak mudharatnya daripada nikmat beribadah kepada Allah SWT.
maslahah dan manfaatnya. Makalah ini akan membahas tentang
Proses transformasi diri Hari Mukti bagaiman konsep tobat dalam Islam dapat
diawali dengan kesadarannya bahwa hidup dijadikan terapi jiwa bagi manusia yang
bergelimang harta tidak menjamin dirinya merasa terjerumus dalam kehidupan yang
menjadi bahagia. Dalam setiap dakwahnya penuh maksiat dan dosa.
beliau selalu bercerita bahwa dulu hidupnya
Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

B. DOSA DAN KONDISI PSIKOLOGIS Dosa (pelanggaran) yang dilakukan


MANUSIA berhubungan dengan orang lain tentunya
Dosa dan kesalahan merupakan masalah akan memberikan dampak psiko-sosial yang
penting yang menjadi fokus perhatian dalam lebih berat dibandingkan dengan pelanggaran
ajaran dan nilai-nilai Islam karena keduanya yang berhubungan dengan Allah maupun
menyangkut hubungan antara manusia dengan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan
dengan manusia,manusia dengan adanya kewajiban mengembalikan hak-hak
lingkungannya, manusia dengan Tuhannya orang lain yang telah diambil atau dirusak
dan manusia dengan dirinya sendiri. Bahkan dan membutuhkan kerelaannya sebagai
dosa dan kesalahan juga berkaitan dengan syarat ampunan dari Allah SWT. Disamping
ketenteraman, kesejahteraan dan itu pelanggaran yang berhubungan dengan
kebahagiaan seseorang atau ketidaktenangan, orang lain akan mengganggu pola hubungan
penderitaan dan ketidakbahagiaan atau komunikasi antara sesama manusia dan
(kesengsaraan). pada akhirnya akan dapat mengganggu
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa sistem social kemasyarakatan yang telah ada.
“Dosa merupakan sesuatu yang terasa Meskipun ada perbedaan kondisi
menggelisahkan jiwa dan kamu tidak mau psikologis antara dosa (pelanggaran) yang
menampakkannya kepada orang lain. dilakukan seseorang berhubungan dengan
Selanjutnya Beliau menambahkan bahwa Allah, sesama manusia dan lingkungannnya
perbuatan baik adalah perbuatan yang serta dirinya sendiri, pada hakekatnya setiap
membuat jiwa tenteram dan hati menjadi dosa yang dilakukan manusia akan
tenang, sedangkan perbuatan dosa adalah meninggalkan bekas (noda hitam) dalam
perbuatan yang menjadikan jiwa goncang kalbunya. Semakin banyak noda hitam yang
dan hati gusar, sekalipun kamu mendapatkan melekat dalam kalbu (qalb) sehingga akan
nasehat dari ahli fatwa. (HR.Imam Ahmad).1 mengotori kejernihan hatinya.2
Dari hadits diatas dapat dipahami bahwa Kotornya hati akibat dosa yang dilakukan
perbuatan dosa sangat berhubungan dengan akan berpengaruh kuat terhadap munculnya
kondisi psikologis seseorang. Dosa dan perilaku negatif seseorang karena hati (qalb)
kesalahan dalam bentuk apapun, baik yang merupakan raja yang dapat memerintahkan
berhubungan dengan Allah, dengan segala bentuk perilaku yang akan muncul.3
lingkungan dan sesama manusia serta dengan Begitu pula dengan emosi dan pikiran negatif
dirinya sendiri akan membuat lainnya yang muncul dapat menganggu
ketidaktenangan, kegelisahan dan perasaan kejernihan perasaan dan pikiran seseorang.
bersalah. Bahkan pada beberapa kasus Nyatalah bahwa ketika seseorang banyak
tertentu seseorang yang dengan sengaja melakukan dosa (pelanggaran) maka seluruh
(sadar) melakukan perbuatan jelek akan pikiran, perasaan dan perilakunya mengalami
berusaha menyembunyikannya dari orang gangguan (tidak sesuai dengan fitrahnya). Ia
lain dan hal ini dapat merangsang akan semakin jauh dari nilai-nilai agama dan
kegelisahan dan stress yang berkepanjangan norma kesusilaan tanpa ia sadari serta lambat
karena membutuhkan energi untuk laun akan menjauhkan dirinya dari kesadaran
menghindarkan diri agar tidak diketahui oleh untuk kembali kepada sistem nilai dan norma
orang lain. yang baik.

1 Imam an-Nawawi dkk, Syarah Hadits Arba’in: Alih Bahasa Fauzy Bahresy (Jakarta: Serambi Ilmu
Kompilasi Empat Ulama Besar (Jakarta: Niaga Semesta,2004), 31.
Swadaya,2008), 299. 3 Abu Usamah Salim bin ‘Ied Al-Hilali, Syarah
2 Ibn Qayyim al-Jauziah, Al-Da’ wa al-Dawa’: al- Riyadhus Shalihin, Alih Bahasa M.Abdul Ghoffar
Jawab al-Kaafi li-Man Sa’ala ‘an al-Dawa’ al-Syafi, (Jakarta: Pustaka Imam Al-Syafi;I, 2005), 465.

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141 133


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

Melihat kenyataan ini maka perbuatan perbaikan kembali mental seseorang yang
dosa yang dilakukan seseorang akan sudah rusak akibat dosa yang diperbuat.
menganggu keseimbangan pola pikir, Anjuran dan perintah tobat banyak kita
perasaan dan perilaku seseorang, sehingga jumpai dalam Al-Quran dan Hadits bahkan
tidak dijumpai ketentraman dan ketenangan keutamaannya juga dibahas dalam ilmu
batin. Justru yang muncul adalah kegelisahan syari;ah, tasauf dan akhlak. Tobat dapat
dan ketidaktenangan yang mengarah pada diartikan meminta ampun kepada Allah atas
munculnya gejala psikologis yang lebih seg la perbuatan dosa dan kesalahannya
parah (berat). Kondisi ini apabila terus melebihi dari “istighfar”. Tobat juga
dipertahankan (qalbun mayyit) dapat diartikan sebagai pengakuan, penyesalan dan
memunculkan penyakit jiwa (anti sosial dan meninggalkan dosa serta berjanji tidak
spiritual) sehingga seseorang tidak dapat lagi mengulangi perbuatan dosa tersebut. Tobat
membedakan antara sesuatu yang baik dan bermakna telah meninggalkan perbuatan
buruk. Bahkan sudah terpecahnya dosanya dan Allah telah mengampuni dan
kepribadian (disharmonisasi pikiran- menyelamatkannya dari kemaksiatan. Tobat
perasaan-perilaku) dapat membawa penyakit pada hakikatnya mempunyai 3 (tiga) makna
jiwa yang berat. yang saling berurutan yaitu mengandung
pengetahuan dan kesadaran (‘ilm), kondisi
C. TOBAT hati (hal) dan tindakan (fi’il). 7 Makna
1. Pengertian Tobat pertama (‘ilm) adalah timbulnya pengetahuan
Pengertian tobat menurut bahasa, oleh Al- dan kesadaran akan besarnya bahaya
Ghazali diartikan dengan “kembali” (ruju’), perbuatan dosa yang ia lakukan. Apabila
yaitu kembali dari kemaksiatan kepada telah muncul pengetahuan dan kesadaran
ketaatan, kembali dari jalan yang jauh ke maka dalam hatinya akan merasa sedih dan
jalan yang dekat.4 Imam Haramain ( Abdul takut kehilangan sesuatu yang dicintainya
Ma’ali Al-Juwaini) mengatakan tobat itu sehingga menimbulkan penyesalan yang
ialah meninggalkan keinginan untuk teramat dalam. Jika perasaan ini menguasai
melakukan kejahatan seperti yang pernah hatinya maka akan timbul kehendak atau
dilakukannya karena membesarkan Allah keinginan untuk melakukan sesuatu
SWT dan menjauhkan diri dari perbuatan yang berkaitan dengan masa
kemurkaannya.5 Dalam pengertian syariat, sekarang yaitu segera meninggalkan
tobat adalah dari perbuatan dosa, baik itu perbuatan dosa selama-lamanya, berkaitan
dosa kecil maupun dosa besar. Pengertian dengan masa lampau yaitu cepat-cepat
dosa disini adalah karena melanggar mengerjakan kembali kebaikan-kebaikan
ketentuan-ketentuan Allah, yaitu yang pernah ditinggalkan atau
meninggalkan apa yang diperintahkan Allah memperbaikinya kembali sepanjang masih
dan mengerjakan apa yang dilarang oleh dapat diperbaiki. Dengan demikian tobat
Allah.6 dapat diartikan sebagai kesadaran yang
Tobat dalam ajaran Islam memiliki diikuti dengan penyesalan dan keinginan
pengertian yang sangat luas karena tobat kuat untuk meninggalkan perbuatan dosa dan
menyangkut penataan kembali kehidupan berupaya memperbaiki kesalahan masa lalu.
manusia yang sudah berantakan dan

4 Imam Al-Ghazali, Mukhtashar Ihya’ 6 Al-Qozin, Sunan Ibn Majah, Jilid I, (Mesir:
‘Ulumuddin,Cetakan I ( Beirut: 1990 Muassah Al- Darul Fikr.t.t.)659.
Kutub Al-Tsaqafiyah),72. 7 Afif Abdullah Fatah Thabbarah, Dosa dalam
5 Lihat dalam Abdul Manan bin Muhammad Pandangan Islam (Bandung: Risalah, 1986), 23.
Sobari, Keagungan Rajab dan Sya’ban (Jakarta:
Republika, 2006),12.

134 Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

2. Syarat-syarat Tobat “Tobat Nasuha” atau mempunyai


Secara terminologis, tobat itu mencakup kemantapan dalam tobatnya (istiqomah).
tiga syarat, 8 yaitu meninggalkan perbuatan Kedua: Seseorang yang syahwatnya lebih
dosa, menyesali perbuatannya, dan bertekad kuat daripada jiwanya, dan lebih mendalam
untuk tidak akan melakukannya kembali. dalam hatinya. Jika orang tersebut menuruti
Menurut ketentuan syariat, “syarat hawa nafsunya, kemudian melakukan suatu
melakukan tobat adalah adanya perasaan perbuatan maksiat, maka dorongan-dorongan
menyesal atas dosa yang telah diperbuat”. 9 Ilahi akan bangkit dan memeranginya, dan
Kemudian membaca “istighfar”, yaitu mencela dirinya hingga dapat menang dan
memohon ampunan kepada Allah atas memaksa dorongan nafsu tunduk padanya.
dosanya tersebut. Sesudah itu harus bertekad Setelah itu ia tidak akan terjerumus ke dalam
yang kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan durhaka. Orang-orang
perbuatandosa serupa. Kalau dosanya sebagaimana di atas itu adalah orang yang
berkaitan dengan sesama manusia, maka berhak mendapatkan janji baik dari Allah
terlebih dahulu ia harus islah dulu kepada swt, sebagaimana firman Allah dalam surat
orang yang bersangkutan. al-Najm ayat 32 yang artinya : Orang-orang
Salah satu unsur penting dari tobat adalah yang mendapatkan kebaikan yaitu yang
rasa penyesalan. Sebab rasa ini mempunyai menjauhi dosa-dosa besar dan beberapa
pengaruh yang sangat besar di dalam kemaksiatan, kecuali yang hanya merupakan
merubah sikap seseorang dari keadaan jelek lintasan dalam hati. Sesungguhnya Tuhanmu
menjadi baik. Tobat adalah penyesalan yang adalah amat luas pengampunan-Nya.11
benar, dan tobat mendorong seseorang untuk Ketiga: Seseorang yang mempunyai
merubah tingkah lakunya yang dipenuhi kapabilitas kuat dalam mujahadah untuk
dengan dosa menjadi bersih dan baik menjauhi dosa-dosa besar dan segala macam
kembali. perbuatan fahisyah (zina), tetapi tidak untuk
dosa-dosa kecil. Di dalam dirinya selalu
3. Tingkatan-tingkatan Tobat terjadi peperangan antara kemauan untuk
Ada beberapa tingkatan dalam tobat, menetapi perbuatan dosa kecil dan dorongan
yaitu: menurut kelangsungan tobatnya, Ilahi yang merupakan pertanda keimanan.
menurut tingkatan kelompok, dan menurut Maka peperangan itu silih berganti di dalam
waktunya. jiwanya (terkadang imannya yang menang,
a. Penggolongan orang yang bertobat terkadang dorongan nafsunya), sebagaimana
menurut kelangsungan tobatnya dan sikapnya firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 135
sesudah itu dapat dibagi menjadi empat yang artinya: “Orang-orang yang
golongan, yaitu:10 memperoleh bahagia adalah orang-orang
Pertama: Orang yang fitrahnya sehat, yang apabila melakukan keburukan atau
mempunyai kemauan keras terhadap perkara menganiaya dirinya sendiri, lalu segera
kebaikan. Kalau terjerumus kepada ingat kepada Allah, kemudian memohon
perbuatan dosa, maka ia akan menyesal dan pengampunan dari dosa-dosa mereka itu”.
bertobat dengan selalu berbuat keutamaan Keempat: Orang yang melakukan dosa,
serta berpaling dari perbuatan rendah. Tobat kemudian ia bertobat dan minta ampun tetapi
orang semacam itu dinamakan dengan ia melakukan perbuatan dosa itu lagi, dan
kembali mencela dirinya, menyesal dan

8Afif Abdullah Fattah Thabbarah, Dosa Dalam 10Ahmad Mustafa al-Maraghi, Terjemah Tafsir
Pandangan Islam, (Bandung: Risalah, 1986), 27. al-Maraghi, Vol. 4, (Semarang: Toha Putra, 1993),
9Muhaimin Aziz, Majalah Sufi, Edisi 28 376.
Desember 2003, 18. 11 Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen
Agama RI.

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141 135


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

minta ampun. Demikianlah seterusnya. dosa dan memberikan kompensasi tertentu


Orang-orang seperti ini berada pada derajat terhadap kesalahan yang telah dilakukan.
paling bawah orang-orang yang bertobat, Ketiga: Yang berhubungan dengan masa
sebagaimana firman Allah dalam surat Al- depan yaitu bertekad untuk tidak melakukan
Taubah ayat 102 yang artinya: “Ada pula dosa lagi di masa mendatang dan bersabar
orang-orang lain yang sudah mengakui dengan tekadnya tersebut.
dosa-dosanya, tetapi mereka itu suka
mencampurkan amalan baiknya dengan D. NILAI-NILAI PSIKOLOGIS DALAM
amalan buruknyaOrang yang bertobat TOBAT
menurut tingkatan kelompoknya: Tobat merupakan usaha manusia untuk
Pertama: Tobat umum: yaitu tobat orang membebaskan dirinya dari pengaruh
kebanyakan atau masyarakat pada umumnya. perbuatan dosa dan menata kembali
Ketika orang itu melakukan dosa maka dia kehidupannya. Tobat merupakan usaha
langsung bertobat, setelah dia sadar akan mandiri yang dilakukan individu untuk
perbuatannya. membebaskan dirinya dari perasaan bersalah
Kedua: Tobat khusus (khass), yaitu tobat dan keinginan sendiri untuk memperbaiki
orang-orang ma’shum (suci, bebas dari keadaan. Permohonan ampunan dalam
kesalahan dan dosa). Tobat ini dilakukan oleh perilaku tobat dianjurkan untuk setiap dosa
Nabi Adam as dan Nabi-nabi yang lain. yang telah dilakukan, sehingga manusia
Ketiga: Tobat khususnya khusus menyadari dengan sebenar-benarnya tentang
(ashkhass), yaitu tobat yang menempuh jalan konsekuensi pertobatan terhadap dosa yang
suluk. Tobat ini adalah tobat yang dilakukan telah ia lakukan yaitu tidak mengulangi
oleh Rasulullah saw sebagaimana haditsnya kembali kehidupannya. Tobat merupakan
“Sungguh, hal-hal ragawi telah membayang- usaha mandiri yang dilakukan individu untuk
bayangi hatiku, dan karenanya aku meminta membebaskan dirinya dari perasaan bersalah
ampun kepada Allah tujuh puluh kali setiap dan keinginan sendiri untuk memperbaiki
hari”. keadaan.
Tobat tersebut sesuai dengan pernyataan Permohonan ampunan dalam perilaku
Dzun Nun al-Mishry yaitu “tobat di kalangan tobat dianjurkan untuk setiap dosa yang telah
publik itu dari dosa, tobat di kalangan dilakukannya, sehingga manusia menyadari
khawash itu dari alpa, dan tobat para rasul dengan sebenar-benarnya tentang
dan nabi itu karena tidak mendekatkan diri konsekuensi pertobatan terhadap dosa yang
kepada Allah”.12 telah ia lakukan yaitu tidak mengulangi
b. Tobat menurut tingkatan waktunya: kembali perbuatan tersebut. Pada hakekatnya
Pertama: Yang berhubungan dengan masa tobat jika dilihat dari aspek kejiwaan adalah
lalu. Tobat berkaitan dengan penyesalan suatu kombinasi dari fungsi-fungsi kejiwaan
terhadap dosa-dosa yang telah dilakukannya, yang mampu merevitalisasi kondisi
dan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan psikologis manusia. Adapung nilai-nilai
penyesalan tersebut. Perbuatan tersebut psikologis tersebut adalah:
menyangkut tiga aspek, yaitu yang
berhubungan dengan Allah, yang 1. Kesadaran
berhubungan dengan diri sendiri, dan yang Kesadaran adalah pikiran yang
berhubungan dengan orang lain. terintegrasi dan terorganisasi berupa
Kedua: Yang berhubungan dengan masa pengalaman subjektif, emosi dan proses
kini. Aspek tobat yang berhubungan dengan mental seseorang.13 Kesadaran diri adalah
masa kini yaitu menahan diri dari melakukan keadaan dimana seseorang secara subjektif

12Hamka, Tasawuf: Perkembangan dan 13 Carole Wade & Carol Tavris, Psikologi, Edisi
Pemurniannya, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1993), 91. 9, Jilid (Jakarta: Erlangga, 2007), 179.

136 Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

dapat memahami dirinya sendiri dengan suatu beban rahasia. Dengan memberinya
setepat-tepatnya, dan mengenal dengan sadar kesempatan mengutarakan isi hatinya dia
mengenai pikiran , perasaan dan evaluasi diri akan terbebas dari tekanan dan akhirnya ia
yang ada dalam dirinya. Dalam tobat, akan merasa lega. Pengakuan dosa dapat
seseorang yang akan melangkan pada proses mempunyai efek psikologis yaitu perasaan
pertobatan yang sesungguhnya telah lega. 14
mempunyai pengetahuan yang sebenar- Tak jauh berbeda dengan pendapat Freud,
benarnya tentang keburukan akibat perbuatan para Sufi mengatakan bahwa pengakuan dosa
yang telah dilakukan. Pengetahuan ini atau al I’tiraf merupakan suatu unsur penting
berasal dari pengalaman hidup yang telah dalam proses pertobatan. pengakuan dosa
dijalaninya, perjalanan hidup orang lain yang adalah pengungkapan kembali perbuatan
mempunyai pengalaman perilkau yang dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan
sejenis dan bimbingan spiritual dari secara jujur dan benar. Menurut al-Ghazali,
seseorang yang mengingatkan akibat dalam pengakuan dosa (al-I’tiraf bi Zhulm)
perilaku tersebut. Kedalam pengetahuan orang akan mengungkapkan dosa dan
yang telah dimiliki ini akan membawa pada kesalahan yang ia lakukan secara sadar.
15
tingkat kesadaran sepenuhnya tentang Abu Laits Samarqandi menyarankan agar
buruknya perilaku dosa dan maksiat, dalam pengakuan dosa ini disebutkan sifat
penerimaan diri yang sesungguhnya, menata (jenis)n dosa yang telah diperbuatnya sebagai
kembali kehidupannya, mengadakan hasil perenungan atas tingkat kesadaran yang
integrasi diri dengan orang lain dan telah dimiliki.16 Pengakuan dosa yang
lingkungannya, sehingga pada akhirnya dilakukan secara benar dan jujur sangat
dapat menemukan keterpaduan dirinya penting dalam usaha mendapatkan kelegaan
kembali setelah terpecah akibat perilaku dosa batin karena ini berarti ia telah merelakan
yang tidak ia sadari sebegitu besar perilaku dosa tersebut diakui secara lisan
pengaruhnya dalam kehidupan. Kesadaran maupun batin sehingga akan menghilangkan
ini pula yang akan menuntun seseorang untuk tekanan kegelisahan akibat simpanan dosa
memahami keberadaan dirinya dan berfikir tersebut.
tentang tuhannya untuk segera bertobat.
3. Penyesalan
2. Pengakuan dosa Nilai psikologi yang lain dalam proses
Dalam bahasa Psikoanalisa Freud, kondisi pertobatan adalah menyesali perbuatan dosa
pengakuan dosa dikenal dengan istilah yang telah diperbuat dan menyesali telah
abtraction, yaitu suatu proses menghilangkan meninggalkan berbagai perilaku baik lainnya
ketegangan jiwa atau pelepasan suatu seiring dengan perjalanan waktu yang telah
perasaan yang terpendam dan pengalaman berlalu. Al-Ghazali membedakan pengakuan
yang tidak disenangi dalam hidup melalui dosa dengan penyesalan, kalau pengakuan
pengungkapan kembali dengan lisan, tulisan, dosa diungkapkan secara sadar sedangkan
maupun hati apa yang menjadi kegundahan penyesalan (al-nadam) orang menginsyafi
dan sumber kegelisahan tersebut. Freud atau menyesali dirinya karena telah berbuat
mengatakan bahwa jiwa setiap pembuat dosa dan salah, serta berniat untuk
kesalahan (neurosis) merasa tertekan oleh memperbaikinya.17 Penyesalan memiliki

14 K. Bertens,Psikoanalisis Sigmund Freud, 16 Al-Faqih Abul Laits Assamarqandi, Tanbihul


(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006), 185. Ghafilin, Alih Bahasa, Salim Nabhan (Surabaya: Al-
15 Imam al-Ghazalial, Mukhtashar Ihya’ Manar,1990), 182.
‘Ulumuddin,Cetakan I ( Beirut: 1990 Muassah Al- 17 Imam Al-Ghazali, Mukhtashar Ihya’
Kutub Al-Tsaqafiyah),83. ‘Ulumuddin,Cetakan I ( Beirut: 1990 Muassah Al-
Kutub Al-Tsaqafiyah),60.

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141 137


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

nilai dinamis yang tidak berhenti pada masa E. TOBAT DAN PSIKOTERAPI ISLAMI
lalu tetapi masa sekarang dan masa yang akan Seiring perkembangan dunia modern saat
datang. Artinya penyesalan tersebut akan ini banyak dijumpai tragedi-tragedi
mengarahkan dirinya untuk berbuat yang kemanusia dan kehidupan modern yang
lebih baik dengan menguatkan dan menempatkan manusia posisi sebagai pelaku
menyempurnakan keimanan dan ketaqwaan. dan korban tragedy tersebut. Kemajuan yang
Penyesalan seperti ini dipahami dapat tekah dicapai saat ini seharusnya membawa
meluruskan kepribadian seseorang karena kepada kemajuan kehidupan pribadi manusia
adanya sinkronisasi afeksi antara bukan sebaliknya. Artinya kebahagiaan dan
pengalaman masa lalu, masa sekarang dan ketenteraman semakin sulit dijangkau oleh
masa yang akan datang. orang-orang yang maju. Kesulitan material
(harta duniawi) kini diganti dengan
4. Komitmen kesukaran mental (psikologis) sehingga
Richard mengatakan bahwa komitmen menimbulkan beban jiwa yang semakin
adalah sebuah usaha mengungkapkan apa berat. Kegelisahan, ketenangan,
yang penting bagi seseorang dan apa yang ketidakpastian dan tekanan perasaan lebih
dinilai penting bagi mereka. Nilai-nilai yang terasa menekan sehingga mengurangi
terkandung dalam prinsip komitmen adalah kebahagiaan. Kondisi ini telah lama bertahan
nilai kognitif. 18 Komitmen mendasari pilihan akibat kebutuhan hidup yang semakin
orang berbuat atau mempersiapkan diri untuk meningkat, sikap individualistic dan egois,
mempertahankan dan mencapai tujuan yang persaingan gaya hidup dan didukung oleh
diinginkan. Sikap yang dimiliki seseorang keadaan yang tidak stabil.
untuk tetap berada dalam lingkungannya Individu yang terlarut dalam kondisi ini
sebagai hasil interaksi pemahaman dan dapat dipastikan karena kehilangan control
pengalamannya. atas kehidupannya sendiri yang bersumber
Penyesalan yang telah dialami oleh hilangnya nilai-nilai spiritual dan visi
seseorang akan memunculkan keinginan kuat keilahian. Orang yang telah lupa akan visi-
untuk bertahan pada suatu kondisi tertentu visi hidup yang sebenarnya akan makin
yaitu keinginan untuk tidak mengulangi terpuruk dengan perilaku negative yang tidak
perbuatan dosa yang pernah dilakukan, disadari telah dikerjakannya tersebut.
keinginan untuk lebih menngkatkan keimana Seseorang tidak dapat membedakan mana
dan ketaqwaan (berpedoman pada nilai moral yang benar (dikehendaki oleh Tuhan) dan
dan agama) serta keinginan untuk mana yang salah (diarahkan oleh syahwat).
memperbaiki diri melalui peningkatan amal Keadaan ini dapat membahayakan kehidupan
ibadah yang selama ini banyak ditinggalkan. seseorang karena akan terjerumus pada
Komitmen ini memungkinkan seseorang perilaku bebas tidak berketuhanan
tidak larut dalam penyesalan akibat dosa (beragama). Ia tidak lagi dapat membedakan
yang ia perbuat tetapi keluar dari diri yang perilaku positif dan negatif yang
sebelumnya menjadi diri baru yang berhubungan dengan Tuhannya, sesame
seutuhnya. Dan akhirnya komitmen akan manusia (lingkungannya) dan dengan dirinya
mendorong seseorang berperilaku positif sendiri, sehingga perilakunya tidak berarah
menuju hasil yang diinginkan. tujuan. Kondisi diatas merupakan cermin
ketika seseorang dan masyarakatnya telah
terjebak dalam perilaku dosa dan salah yang
berkepanjangan.

18 Richard S. Lazarus, Susan Folkman, Stress,


Apprasial and Coping, (New York: Springer,
1984),56.

138 Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

Dosa membuat hati manusia menjadi sedih yang berasal dari pengalaman buruk di
kotor, kusam, dan hitam, padahal hati masa lalu. Sedangkan fungsi lainnya adalah
berfungsi sebagai cermin diri guna bahwa psikoterapi dapat bertindak sebagai
mengetahui hakekat kebenaran. Dapat kuratif (penyembuhan), preventif
dibayangkan apabila hati (cermin) ini kotor (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan
oleh perbuatan dosa dan maksiat maka dan pengembangan). Dengan demikian
manusia tidak dapat lagi membedakan fungsi psikoterapi dapat dikembankan bukan
kebenaran dan keburukan, sehingga manusia hanya untuk seseorang yang mengalami
akan menderita, hilangnya rasa bahagia kesulitan psikologis tetapi juga
marah, dan,cinta dan sayang serta timbulnya pengembangan diri untuk optimalisasi
rasa benci, dengki, sombong,dan gelisah. potensi yang dimiliki.
Perasaan, pikiran dan tngkah laku yang Tobat yang memiliki kombinasi dengan
negative ini memiliki muara dari perbuatan fungsi-fungsi kejiwaan dapat mengisi bagian
dosa dan kesalahan yang dilakukan oleh lain dalam fungsi psikoterapi Islam. Hal ini
seseorang dengan objek dan kapasitas dapat dipahami dikarenakan dalam proses
manapun. Dosa yang tergolong besar atau pertobatan telah terbentuk berbagai fungsi
dosa kecil yang dilakukan terus menerus positif kejiwaan yaitu:
tentunya akan memberikan dampak yang 1. Adanya keinginan untuk perubahan
lebih berat dibandingan dosa kecil atau yang perilaku (kesadaran)
langsung disertai dengan perbuatan baik 2. Terbukanya pintu evaluasi diri
(proses pertobatan). “Dan bertobatlah kamu (pengakuan dosa)
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang 3. Menguatnya perasaan positif
beriman supaya kamu beruntung”19. (penyesalan)
Sedangkan hadits Nabi menyebutkan 4. Terbentuknya sikap hidup yang positif
“Ikutilah segera perbuatan buruk dengan (komitmen)
kebaikan, agar kamu menghapuskannya”. 5. Perubahan perilaku secara konsisten
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Secara umum gangguan mental
perbuatan dosa dan salah yan mengakibatkan (psikologi) seseorang banyak disebabkan
munculnya pikiran, perasaan dan perilaku oleh (a) perbuatan maksiat; (b) pelanggaran
negatif dapat diminimalkan dan bahkan terhadap hokum (aturan) Allah baik yang
dihapuskan dengan bersegera meminta berkaitan langsung dengan Allah dalam
ampunan dan bertobat kepada Allah. Ketika ibadah mahdhoh, dengan sesame manusia
tobat diterima dan ampunan diberikan maka dan lingkungannya (muamalah) maupun
hati yang tadinya kotot lambat laun akan dengan dirinya sendiri (mendholimi diri); (c)
kembali bersih dan dapat dijadikan cermin kesalahan dalam persepsi dan kehendak serta
kemali sehingga seseorang dapat mensikapi kehidupan (disorientasi). Gejala-
membedakan mana yang benar dan mana gejala gangguan mental yang ringan sampai
yang salah. berat merupakan proses berkelanjutan dari
akibat dosa yang dilakukan akan
F. FUNGSI TOBAT DALAM mengakibatkan gangguan mental yang
PSIKOTERAPI ISLAM semakin berat dan kompleks.
Secara umum menurut Brammer, fungsi Fungsi tobat dalam psikoterapi Islam
psikoterapi mengarah pada reeducational of memegang peranan penting dalam proses
individual mencari persepsi dan pertobatan penyembuhan dan mengembalikan kembali
secara jelas, mengintegrasikan ke dalam potensi fitrah yang dimiliki seseorang. Tobat
kehidupan sehari-hari dan memagri perasaan

19 An-Nur: 31

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141 139


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

yang dilakukan dengan benar (nasuhah) terbukanya potensi diri yang selama ini tidak
dapat berfungsi sebagai: diketahui atau tertutup oleh perbuatan
1. Alat pembersih noda hitam dalam hati. buruknya, sehingga memungkinkan akan
Pembersihan noda ini akan sangat melejitnya potensi diri yang dimiliki.[]
membantu pemulihan mental-psikologis
seseorang yang sedang mengalami gangguan G. DAFTAR PUSTAKA
(penyakit) mental. Hal ini dapat dipahami
bahwa fungsi tobat dalam psikoterasi Islam Al-Jauziah, Ibn Qayyim. Al-Da’ wa al-
memegang peranan penting dalamwa noda Dawa’: al-Jawab al-Kaafi li-Man Sa’ala
hitam dalam hati (qalb) inilah yang menjadi ‘an al-Dawa’
sumber munculnya gangguan penyimpangan al-Syafi, Alih Bahasa Fauzy Bahresy.
pikiran, perasaan, perilaku seseorang Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2004.
sehingga dengan dibersihkan terlebih dahulu Al-Ghazali, Imam. Mukhtashar Ihya’
akan mengurangi noda dan dapat membantu ‘Ulumuddin,Cetakan I. Beirut: Muassah
proses pemulihan mental psikologis Al-Kutub Al-Tsaqafiyah, 1990.
seseorang. Proses pembersihan awal ini dapat Al-Hilali, Abu Usamah Salim bin ‘Ied.
dilakukan dengan lisan (ucapan) memohon Syarah Riyadhus Shalihin, Alih Bahasa.
ampun kepada Allah dan dibarengi dengan M.Abdul Ghoffar. Jakarta: Pustaka Imam
aktivitas sholat tobat seperti yang Al-Syafi;I, 2005
dicontohkan Nabi. Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Terjemah
2. Penguat pikiran dan perasaan Tafsir al-Maraghi, Vol. 4. Semarang:
Proses pertobatan yang diikuti dengan Toha Putra, 1993
kegiata pengakuan dosa (evaluasi diri) da Al-Qozin, Sunan Ibn Majah, Jilid I. Mesir:
penyesalan dapat menumbuhkan pikiran dan Darul Fikr.t.t.
perasaan positif. Hal ini dapat terlihat dengan Al-Razi. Ruh dan Jiwa: Tinjauan Filosofis
tumbuhnya optimism menjalani kehidupan, Dalam Perspektif Islam. Surabaya:
tidak putus asa, mampu mengenali dan Risalah Gusti, 2000.
menerima diri dengan lebih baik serta Assamarqandi, Al-Faqih Abul Laits.
mampu berfikiran positif terhadap setiap Tanbihul Ghafilin, Alih Bahasa, Salim
kejadian. Tumbuhnya sifat seperti ini akan Nabhan. Surabaya: Al-Manar,1990.
sangat membantu seseorang yang sedang al-Thusi, Khawajah Nashiruddin.
menghadapi masalah atau gangguan mental Menyucikan Hati Menyempurnakan Jiwa.
dan ini merupakan langkah terbaik untuk Jakarta: Pustaka Zahra, 2003.
mengatasi gangguan tersebut. Munculnya Aziz, Muhaimin. Majalah Sufi, Edisi 28
sifat positif tersebut dapat dikatakan sebagai Desember 2003.
kesemuhan tingkat awal para klien yang Bahreisj, Hussein. Hadits Shahih: Bukhari-
mengalami gangguan mental. Muslim. Surabaya: Karya Utama, t.t.
3. Pendorong berkembangnya potensi Bertens,K. Psikoanalisis Sigmund Freud.
manusia Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006.
Tobat dapat merangsang seseorang untuk Daradjat, Zakiyah, Kesehatan Mental.
meingkatkan amal perbuatannya melalui Jakarta, Haji Masagung 1990.
evaluasi diri, pemetaan dan perencanaan Departemen Agama RI., Al-Qur'an dan
kegiatan baik lainnya, baik yang pernah Terjemahnya, Gema Risalah, Bandung,
ditinggalkan maupun yang belum pernah 1986.
dilakukan. Seseorang akan selalu mencari Hamka. Tasawuf: Perkembangan dan
tambahan amal kebaikan untuk menutupi Pemurniannya. Jakarta: Pustaka
kesalahan (dosa) yang pernah dilakukan dan Panjimas, 1993.
tidak ada hari tanpa menyempurnakan amal
kebaikan. Kondisi ini dapat mengakibatkan

140 Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141


Erba Rozalina Yulianti Tobat Sebagai Sebuah Terapi (Kajian Psikoterapi
Islam)

Hasan, Muhammad. al-Qur'an dan Sobari, Abdul Manan bin Muhammad.


Pengobatan Jiwa. Yogyakarta: Bintang Keagungan Rajab dan Sya’ban. Jakarta:
Cemerlang, 2001. Republika, 2006.
Jalaluddin, Psikologi Agama. Jakarta: Raja Salim, Agus. Tauhid, Taqdir dan Tawakkal.
Graffindo Persada, 2001. Jakarta: Tinta Mas, 1960.
Jaya, Yahya. Peranan Tobat Dan Ma’at Shaleh, Qamaruddin dan Dahlan, AA.
Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis
Yayasan Pendidikan Islam Ruhana, 1992 Turunnya Ayat-ayat al-Qur'an. Bandung:
Imam An-Nawawi, Imam, dkk. Syarah Diponegoro, 1996.
Hadits Arba’in: Kompilasi Empat Ulama Syarif, Adnan. Psikologi Qur’ani, Bandung:
Besar. Jakarta: Niaga Swadaya,2008. Pustaka Hidayah, 2002.
Kartono, Kartini.Kamus Psikologi. Bandung: Thabbarah, Afif Abdullah Fattah, Dosa
Yayasan Pendidikan Islam 2000. Dalam Pandangan Islam. Bandung:
Lazarus, Richard S, Susan Folkman. Stress, Risalah1986.
Apprasial and Coping. New York: Wade, Carole & Carol Tavris. Psikologi,
Springer, 1984. Edisi 9, Jilid. Jakarta: Erlangga, 2007.
MM., Sukanto.Nafsiologi, Suatu Pendekatan
Alternatif Atas Psikologi. Jakarta:
Integritas Press, 1985.

Syifa Al-Qulub 1, 2 (Januari 2017): 132-141 141

Anda mungkin juga menyukai