Anda di halaman 1dari 38

RENCANA KERJA

PENGELOLAAN
INFRASTRUKTUR
IS 6102
PENGELOLAAN PROYEK UNTUK
INFRASTRUKTUR AIR DAN SANITASI

TUJUAN DIBENTUKNYA
PEMERINTAHAN NEGARA INDONESIA
Tujuan dibentuknya Pemerintahan Negara
Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, yaitu untuk melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial dalam
bentuk rumusan visi, misi dan arah Pembangunan
Nasional. (UU No. 17 thn 2007 ttg RPJP)

Visi Pembangunan Jangka Panjang


Nasional
Mewujudkan INDONESIA YANG
MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
(UU No. 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional )

Visi Pembangunan Jangka Panjang


Nasional
Mandiri : berarti mampu mewujudkan kehidupan sejajar
dan sederajat dengan bangsa lain dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
Maju : dengan tingkat kemakmuran yang juga tinggi
disertai dengan sistem dan kelembagaan politik dan
hukum yang mantap.
Adil : berarti tidak ada pembatasan/diskriminasi dalam
bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun
wilayah.
Makmur : berarti seluruh kebutuhan hidup masyarakat
Indonesia telah terpenuhi sehingga dapat memberikan
makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain.

8 Misi Pembangunan Jangka Panjang


Nasional
Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab
Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
Mewujudkan indonesia yang demokratis berlandaskan
hukum
Mewujudkan indonesia yang aman, damai dan bersatu
Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan
berkeadilan
Mewujudkan indonesia yang asri dan lestari
Mewujudkan indonesia menjadi negara kepulauan yang
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional
Mewujudkan indonesia yang berperan aktif dalam
pergaulan internasional

Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing


Membangun Sumber Daya Manusia yang
Berkualitas
Memperkuat Perekonomian Domestik dengan
Orientasi dan Berdaya Saing Global
Penguasaan, Pengembangan, dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Sarana dan Prasarana yang Memadai dan
Maju
Reformasi hukum dan birokrasi

Sarana dan Prasarana yang


Memadai dan Maju
Menyediakan sarana dan prasarana transportasi untuk pelayanan
distribusi komoditi perdagangan dan industri serta pergerakan
penumpang dan barang, baik dalam lingkup nasional maupun
internasional; menghilangkan kesenjangan antara pasokan dan
kebutuhan serta efektivitas dan efisiensi tenaga listrik; meningkatkan
teledensitas pelayanan telematika masyarakat pengguna jasa; dan
memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat dan mewujudkan kota
tanpa permukiman kumuh.
Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan
untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta
kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan,
transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi. Pemenuhan kebutuhan tersebut dilakukan
melalui pendekatan tanggap kebutuhan (demand responsive
approach) dan pendekatan terpadu dengan sektor sumber daya alam
dan lingkungan hidup, sumber daya air, serta kesehatan.

TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS


PADA RPJMN III
terwujudnya konservasi sumber daya
air yang mampu menjaga
keberlanjutan fungsi sumber daya air
dan pengembangan sumber daya air
serta terpenuhinya penyediaan air
minum untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat. Selain itu,
pengembangan infrastruktur
perdesaan akan terus dikembangkan

Visi pembangunan nasional untuk


tahun 2015-2019 adalah
TERWUJUDNYA INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN
BERLANDASKAN GOTONGROYONG

7 Misi Pembangunan yaitu


Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju,
dan sejahtera.
Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.
Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

9 agenda prioritas (NAWA CITA)


Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara.
Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional
sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsabangsa Asia lainnya.
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
Melakukan revolusi karakter bangsa.
Memperteguh kebhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Sasaran pokok pembangunan


nasional RPJMN 2015 2019
diantaranya adalah Pembangunan
Infrastruktur dasar dan konektivitas
yaitu akses air minum yang layak
dengan baseline 2014 sebesar 70 %
dan sasaran 2019 sebesar 100 %
dan sanitasi layak dengan baseline
2014 sebesar 60,5 % dan sasaran
2019 sebesar 100 %.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN


2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

Sektor sanitasi termasuk dalam penyelenggaraan urusan


wajib pekerjaan umum yang
telah diatur dan dikembangkan dalam Program PPSP
(Program Percepatan Sanitasi
Permukiman). Diperkuat dengan dasar hukum berupa
Peraturan Presiden No 185 Tahun 2014
tentang Penyediaan Air Minum dan Sanitasi maka
diperlukan rencana tindak seluruh
pemerintahan terkait untuk memenuhi kebutuhan dasar
sanitasi dengan target capaian adalah
universal access 100-0-100 yang berarti seluruh
masyarakat pada tahun 2019 nanti mendapat
akses terhadap infrastruktur sanitasi yang layak dan
berkelanjutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN


2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI

Meningkatkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)


dan demand atas sanitasi layak;
Implementasi penuh strategi sanitasi pada
kabupaten/kota dengan prioritas sanitasi
tinggi;
Minimalisasi timbulan sampah, air limbah, dan
limpasan air hujan;
Perbaikan sistem on-site dan percepatan sistem
off-site;
Peningkatan operasi dan kelembagaan
penyelenggaraan pelayanan sanitasi.

ROADMAP SANITASI PROVINSI JAWA


BARAT
Arahan dan kebijakan dari Pemerintah Pusat
mengenai Pembangunan Sanitasi 2015-2019
telah disambut dan dikonversikan sesuai
kondisi dan kebutuhan pembangunan sanitasi
Provinsi Jawa Barat yang dituangkan dalam
Roadmap Sanitasi Jawa Barat Sanitasi
Berkelanjutan Untuk Membangun Masyarakat
Yang Sehat dan Sejahtera dan diperkuat
dengan SK Gub Jabar No. 912/Kep.249Bapp/2011 dan SK Gub. Jabar No.
65851/Kep.1789-Diskimrum/2013

ROADMAP SANITASI PROVINSI JAWA


BARAT
Target Universal Akses 100-0-100 telah selaras dengan
visi Provinsi Jawa Barat yaitu Jawa Barat Maju dan
Sejahtera Untuk Semua. Hal ini dituangkan dalam misi
kesatu dan keempat dalam RPJMD 2013-2018 yaitu:
Implementasi kebijakan sanitasi di Provinsi Jawa Barat
didukung penuh oleh Gubernur Jawa Barat dengan
mengeluarkan program pembangunan sanitasi Jawa
Barat yaitu Sanitasi berbasis Masyarakat (SABERMAS).
Untuk mencapai target universal akses, telah dihitung
kebutuhan SABERMAS di seluruh wilayah provinsi Jawa
Barat yaitu 11.000 unit SABERMAS hingga tahun
2018.

ISU-ISU STRATEGIS (PERMASALAHAN PEMBANGUNAN)


TERKAIT SANITASI PADA RPJMD KOTA BANDUNG
Penataan hunian rumah susun dan permukiman yang layak
dengan akses sanitasi yang memadai belum terbangun secara
optimal;
Kondisi drainase yang tidak selaras dengan tata ruang dan
prasarana lainnya telah menimbulkan dampak negatif pada
sarana jalan dan menyebabkan banjir;
Sampah masih belum dapat tertangani secara optimal dan
timbulan cenderung bertambah.
Pengelolaan akhir sampah belum optimal dan belum
mengembangkan sistem paritispatif untuk prinsip 3R;
Akses air bersih masih belum dapat memenuhi standar
kelayakan dan potensial terancam oleh padatnya permukiman
dan perubahan fisik lingkungan. Belum terlayaninya kota secara
memadai untuk penanganan air limbah terpadu dengan IPAL;

Keselarasan Misi pada RPJPD Kota Bandung tahun 2005 2025


dengan Misi pada RPJMD Kota Bandung 2014 2018

Misi RPJMD 2014 - 2018


Mewujudkan Bandung nyaman
melalui perencanaan tataruang,
pembangunan infrastruktur serta
pengendalian pemanfaatan ruang
yang berkualitas dan berwawasan
lingkungan

Misi RPJPD 2005 - 2025


Meningkatkan kualitas lingkungan
hidup kota

SASARAN, STRATEGI DAN ARAH


KEBIJAKAN
NO
1

SASARAN
Terselesaikannya
permasalahan
banjir di kota
Bandung

STRATEGI
Mengembangkan dan
meningkatkan sarana
dan prasarana sistem
drainase dan
pengendalian banjir

ARAH KEBIJAKAN
Mengembangkan dan
meningkatkan kapasitas dan
kualitas saluran drainase
melalui pembangunan dan
rehabilitasi saluran/drainase
dan gorong-gorong
Mengembangkan prasarana
pengendali banjir dengan
mengedepankan konsep eco
drain
Mengembangkan dan
memelihara bantaran tanggul
sungai
Normalisasi sungai dan menata
lingkungan sempadan sungai
Pengembangan sungai yang
hijau, bersih, memiliki
kapasitas pengaliran yang
memadai dan menjadi ruang
publik yang nyaman
Memfungsikan kembali
brandgang pada kawasan
permukiman
Meningkatkan dan
mengendalikan kawasan
berfungsi lindung

SASARAN, STRATEGI DAN ARAH


KEBIJAKAN
Terwujudnya infrastruktur
sanitasi dan air bersih yang
berkualitas dan merata

Mendorong pengelolaan sampah padat


perkotaan secara berkelanjutan melalui
pengurangan sampah pada sumbernya,
peningkatkan daur ulang sampah dan
mengkonversi sampah menjadi energi
dengan menggunakan teknologi yang
ramah lingkungan

Melakukan penataan kelembagaan


pengelola sampah, peningkatan alokasi
anggaran pengelolaan sampah dalam
APBD, penataan produk hukum terkait
pengelolaan sampah

Meningkatkan cakupan
pelayanan pengelolaan
sampah perkotaan secara
ramah lingkungan,
berkelanjutan dan memiliki
nilai ekonomi.
Peningkatan sarana dan
prasarana pengelolaan
sampah
Mengembangkan kerjasama
dengan Kab/Kota lain dalam
operasionalisasi Tempat
Pengolahan Akhir Sampah

Perubahan kelembagaan
pengelola sampah dari
Perusahaan Daerah menjadi
SKPD/BLUD serta penerbitan
produk hukum terkait
pengelolaan sampah
Peningkatan akses layanan untuk sistem
Meningkatkan akses layanan
pengolahan limbah terpusat
air limbah melalui sistem
terpusat, komunal maupun
individu untuk limbah
domestik dan non domestik
Peningkatan akses layanan untuk sistem
Meningkatkan sarana dan
pengolahan limbah komunal untuk limbah prasarana pengelolaan limbah
domestik dan non domestik
Mengembangkan dan memelihara
Mendorong peningkatan
sumber air baku untuk penyediaan air
layanan dan akses
bersih dalam rangka meningkatkan
masyarakat terhadap air

PERMASALAHAN AKSES AIR BERSIH YANG LAYAK

Kualitas air baku air minum semakin


menurun karena pencamaran air
sungai yang disebabkan oleh sampah
Komersialisasi sumber air baku
Persediaan air baku air minum yang
berkurang
Pencemaran air baku air minum
karena limbah domestik, limbah
pertanian dan limbah industri

PENGELOLAAN AIR BERSIH


TUJUAN

SASARAN
PERNYATAAN SASARAN

STRATEGI
INDIKATOR
Meningkatkan
aksesibilitas air bersih
untuk masyarakat yang
ada di daerah rawan air
bersih

Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
penyediaan air bersih yang
layak

Seluruh penduduk kota


Bandung memiliki akses
terhadap Sistem
Penyediaan Air Minum
(SPAM) yang layak

Cakupan layanan air


bersih 100 %
Meningkatkan kegiatan
masyarakat dalam
keberlanjutan pengelolaan
air bersih yang layak

Meningkatkan kapasitas
(uprating) Instalasi
Pengolahan Air Minum

Meningkatakan kesadaran
dan kepedulian
masyarakat akan
pengelolaan air bersib

PENGELOLAAN AIR BERSIH


NO
1

PROGRAM
Program Lingkungan
Sehat Perumahan
dan Kawasan
Permukiman

TOTAL

KEGIATAN

PEMBIAYAAN

Perencanaan SPAM
85.000.000,Sosialisasi mengenai
keberlanjutan air bersih di
perumahan dan kawasan
permukiman
Sosialisasi pengelolaan air
bersih di perumahan dan
kawasan permukinan
Pengembangan kapasitas
Instalasi Pengeolahan Air Minum

200.000.000,-

100.000.000,-

800.000.000,-

Optimalisasi jaringan perpipaan

4.000.000.000,-

Program pengurangan
kehilangan air bersih (NRW)

2.000.000.000,7.185.000.000,-

PERMASALAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK


Pelayanan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik di Kota Bandung oleh PDAM
baru mencapai 66% (Offsite: 37,9 %; Onsite: 28,1 %) (Sumber : SSK Kota
Bandung)
Dengan isu strategis :
Masih ada penduduk Kota Bandung yang belum terlayani jaringan air limbah
domestik
Masih adanya sumber pencemaran sungai akibat air limbah domestik
Pemanfaatan IPAL Bojong Soang saat ini belum optimal
Dengan isu strategis :
Belum maksimalnya pemanfaatan IPAL BojongSoang
Lokasi IPAL Bojong Soang berada dalam RTRW Kab Bandung
Belum adanya sikronisasi pola pemanfaatan ruang pada lokasi IPAL Bojong Soang
Pemanfaatan saluran Air limbah yang tersedia belum optimal
Dengan isu strategis :
Pemanfaatan Jaringan Air Limbah Kota belum maksimal
Lemahnya Kelembagaan masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah On site
Dengan isu strategis :
Belum optimalnya sektor non pemerintah dalam pengelolaan air limbah
domestik

PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DOMESTIK
TUJUAN

SASARAN
PERNYATAAN SASARAN

STRATEGI
INDIKATOR
Meningkatkan dan mengembangkan
sistem pengolahan air limbah (SPAL)
domestik secara terpusat (off site)

Meningkatnya akses masyarakat


terhadap sarana dan prasarana
sanitasi yang layak

Meningkatkan dan mengembangkan


saran dan prasarana IPLT
Meningkatkan sistem pengolahan air
limbah domestik skala kawasan (On
site)
Meningkatkan sistem pengolahan air
limbah domestik (On site) skala
khusus (kawasan kumuh)

Seluruh penduduk kota Bandung


memiliki akses terhadap infrastruktur
Sistem Pengelolaan Air Limbah
(SPAL) domestik yang layak dan
berkelanjutan

Meningkatnya pemanfaatan IPAL


eksisting

Meningkatnya pemanfaatan jaringan


air limbah kota

Meningkatnya peran masyarakat


dan dunia usaha/swasta dalam
penyelenggaraan pengembangan
sistem pengelolaan air limbah
permukiman

Cakupan layanan air limbah domestik


di Kota Bandung mencapai 100 %
(off site 85% dan on site 15 %)

Meningkatkan kapasitas pengolahan


air limbah domestik dalam Sistem
Pengolahan Air Limbah Terpusat (off
site) melalui IPAL eksisting
Meningkatkan infrastruktur jaringan
dalam SPAL secara terpusat
Merubah perilaku dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya pengelolaan air limbah
permukiman
Mendorong partisipasi dunia
usaha/swasta dalam
penyelenggaraan pengembangan
dan pengelolaan air limbah
permukiman

PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DOMESTIK
NO
1

PROGRAM
Program Lingkungan Sehat
Perumahan

KEGIATAN

PEMBIAYAAN

Penyusunan Review Masterplan Air Limbah Kota


Bandung.

200.000.000,-

Penyusunan Rencana Induk dan Studi Kelayakan


Pengembangan SPAL IPAL Bojong Soang bersama
Kabupaten Bandung

200.000.000,-

Revitalisasi/Uprating IPAL Bojongsoang


Supervisi Pembangunan Prasarana dan Sarana Air
Limbah Terpusat Kota Bandung

Penutupan Open Chanel Bojongsoang

5.000.000.000,-

200.000.000,-

1.000.000.000,-

PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DOMESTIK
Program Lingkungan Sehat Perumahan

Pengadaan Sarana Operasi &


Maintenance baik Sistem Pengolahan
Offsite maupun Onsite.
500.000.000,-

Penyusunan DED Sistem Pengelolaan Air


Limbah (SPAL) Kawasan

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
IPLT
Pemeliharaan dan operasional IPLT
Pengadaan Armada Tangki Tinja

200.000.000,-

2.000.000.000,500.000.000,5.000.000.000,-

PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DOMESTIK
Program Lingkungan Sehat Perumahan

Penyusunan Kajian Perencanaan


dan Penyusunan DED Sanitasi
Berbasis Masyarakat
Rehabilitasi/Peningkatan/Pemba
ngunan system pengolahan air
limbah skala kawasana
(SANIMAS)
Rehabilitasi/Peningkatan/Pemba
ngunan system pengolahan air
limbah khusus (Kawasan
Kumuh)
Pengembangan pemasangan
jaringan pipa air limbah
diprioritaskan pada pelanggan
air minum per tahun 2000
sambungan rumah
Pengembangan pemasangan
jaringan pipa air limbah
diprioritaskan pada pelanggan
air minum di area pelayanan
program Bandung barat ( 6 Km )
per tahun 3000 sambungan

200.000.000,-

2.500.000.000,-

5.000.000.000,-

2.000.000.000,-

3.000.000.000,-

PENGELOLAAN AIR LIMBAH


DOMESTIK

Program Pengembangan Informasi dan Media


Komunikasi dalam Pengembangan Sektor Sanitasi

TOTAL

Penyuluhan dan Pengawasan


Kualitas Lingkungan Sehat
Perumahan
Duta Sanitasi Sekolah dan
Kampanye PHBS

200.000.000,100.000.000,27.800.000.000,-

PERMASALAHAN PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN

26% penduduk Kota Bandung masih belum dilayani oleh PD Kebersihan Kota Bandung
Dengan isu strategis :
Pelayanan PD Kebersihan masih belum mencakup seluruh Penduduk Kota Bandung
Masih rendahnya pengelolaan sampah secara 3R (16%)
Dengan isu strategis :
Belum optimalnya pengelolaan sampah secara mandiri oleh Masyarakat
Belum optimalnya peran sektor non pemerintah dalam pengelolaan persampahan
Masih ada sampah yang dibuang ke sungai atau sembarangan
Dengan isu strategis :
Perilaku Penduduk Kota Bandung yang masih membuang sampah sembarangan
terutama ke sungai
Belum tegasnya peraturan K3 kepada penduduk kota bandung yang masih melanggar
aturan dengan membuang sampah sembarangan
Masih adanya TPA/TPS Swadaya yang belum dlayani oleh pemerintah
Dengan isu strategis :
Masih terbatasnya sarana pengangkutan dan pengelolaan sampah perkotaan
TPA Sarimukti sudah tidak memungkinkan untuk pembuangan akhir
Dengan isu strategis :
Kota Bandung Tidak Memiliki lahan untuk pembuangan akhir sampah

PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
TUJUAN

Seluruh Penduduk
Kota Bandung
memiliki akses
terhadap
infrastruktur sistem
pengelolaan
persampahan yang
layak dan
berkelanjutan

SASARAN
PERNYATAAN
INDIKATOR
SASARAN
Meningkatnya
tingkat partisipasi
dan pemberdayaan
masyarakat dan
komunitas dalam
pengelolaan
sampah secara
mandiri

Meningkatnya
pelayanan
pengelolaan
persampahan
melalui sistem
pengelolaan
persampahan yang
terpadu

Cakupan layanan
persampahan di
Kota Bandung
mencapai 100%

STRATEGI

Meningkatkan
peran serta
masyarakat dalam
pengelolaan
persampahan
Mencari alternatif
teknologi tepat
guna dalam
pengolahan
sampah berbasis
masyarakat
Meningkatkan dan
mengembangkan
sistem pengelolaan
persampahan skala
kota melalui
peningkatan
infrastruktur
pengelolaan
sampah
Meningkatkan
sistem penanganan
sampah skala
kawasan dan
kawasan khusus

PENGELOLAAN
PERSAMPAHAN
TUJUAN

Seluruh Penduduk
Kota Bandung
memiliki akses
terhadap
infrastruktur sistem
pengelolaan
persampahan yang
layak dan
berkelanjutan

SASARAN
PERNYATAAN
INDIKATOR
SASARAN
Meningkatnya sektor
swasta dan lembaga
masyarakat dalam
peningkatan
pengelolaan sampah
Menurunnya tingkat
pencemaran sampah
di sungai
Terbangunnya
Tempat Pemrosesan
Akhir Sampah
Regional yang

STRATEGI

Membuka peluang
kerjasama dengan
sektor swasta dan
lembaga masyarakat
dalam pengelolaan
sampah
Mengoptimalkan
trash rack untuk
mengurangi
pencemaran sungai
dari sampah yang
dibuang ke sungai
Mengembangkan
tempat pemrosesan
akhir sampah
regional (TPA

PROGRAM, KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN


PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

NO
1

PROGRAM
Program
Pengembangan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan

Program
Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Pengelolaan
Sampah
(BebasSampah.ID)

KEGIATAN
Pembangunan Sarana
Pengolahan Sampah melalui
Pengomposan (Composting)
Skala Kota
Rehabilitasi/Peningkatan/Pemba
ngunan TPS 3R
Rehabilitasi/Peningkatan/Pemba
ngunan TPS 3R di Kawasan
Kumuh
Peningkatan dan Pemeliharaan
TPS di Kota Bandung
Pemeliharaan Sistem
Penanganan Persampahan Skala
Kawasan di Stasiun Antara
Pengadaan Mobil Sampah

PEMBIAYAAN
30.000.000.000,-

1.500.000.000.1.500.000.000.1.500.000.000,3.000.000.000,15.000.000.000

PROGRAM, KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN


PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
4

Program Penguatan Kapasitas


lembaga pengelola
persampahan (Pemerintah,
Swasta dan Masyarakat)

Pengadaan Sarana Pengumpul (Pick Up 3 m3)


Pengadaan Sarana Pengumpul (Motor Roda
Tiga / Triseda 1,5 m3)
Pengadaan Alat Berat berupa Bull Dozer
Pemeliharaan Trash Rack untuk mengurangi
sampah di Sungai
Sosialisasi Masyarakat untuk tidak membuang
sampah ke sungai
Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas
Bank Sampah
Pendidikan Lingkungan Hidup pada Generasi
Muda melalui Gerakan Pungut Sampah dan
BebasSampah.ID
Penataan Sarana Prasarana Persampahan di
Lingkungan RW
Biaya Operasional dan Pemeliharaan
Pengelolaan Sampah menuju TPA Regional
Legok Nangka
Kerjasama Investasi pengelolaan sampah
dengan sektor swasta
Pembentukan forum pelaku bisnis
persampahan
Pemberian penghargaan bagi pelaku bisnis
persampahan

6.000.000.000,150.000.000,30.000.000.000,890.000.000.200.000.000,100.000.000,200.000.000,750.000.000
60.000.000.000,1.000.000.000,200.000.000,-

200.000.000,148.300.000.000
,-

PERMASALAHAN DRAINASE
PERKOTAAN
Masih tingginya genangan air atau banjir akibat
tersumbatnya drainase atau tidak mendapat akses
infrastruktur drainase
Dengan isu strategis :
Jaringan Drainase tidak berjalan dengan baik
Masih tingginya genangan air di Kota Bandung
Sistem drainase di Kota Bandung belum terencana
dengan baik (drainase makro dan drainase mikro belum
terintegrasi dengan baik).
Belum terintegrasinya jaringan Drainase Kota Bandung
Banyak Penyumbatan yang terjadi di beberapa saluran
drainase Kota Bandung (Utilitas yang melintang, sampah
dan sedimentasi)

PENGELOLAAN DRAINASE
PERKOTAAN
TUJUAN

SASARAN
PERNYATAAN SASARAN

STRATEGI
INDIKATOR
Menyusun Review Masterplan
Drainase Metro Bandung

Tersusunnya Review Masterplan


Drainase Metro Bandung

Jaringan Drainase Kota Bandung


terintegrasi dengan baik dan
berfungsi dengan lancar

Terintegrasi dan
termanfaatkannya jaringan
drainase yang sudah ada

Terpeliharanya gorong-gorong
sebagai saluran air hujan

Meningkatkan optimalisasi
jaringan drainase perkotaan yang
telah terbangun
Tingkat Penataan Sistem
Drainase Kota yang Baik dari
Hulu Sampai Hilir

Identifikasi jaringan sungai yang


tersedimentasi dan banyak
sampah
Pembersihan lokasi sungai yang
terhambat
Mengurangi jumlah air limpasan.

PROGRAM, KEGIATAN DAN PEMBIAYAAN


PENGELOLAAN DRAINASE PERKOTAAN
NO
1

PROGRAM

KEGIATAN

Program pembangunan
saluran drainase/goronggorong

Penyusunan Masterplan Drainase MetroKota Bandung dan Konsultasi


Kegiatan Pengelolaan Drainase

Peningkatan Perencanaan
Sistem Drainase

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan drainase perkotaan

Peningkatan Sistem
Pengelolaan Drainase

Pembangunan sudetan-sudetan
Pengerukan sedimentasi sungai-sungai dan sudetan eksisting
Gerakan Sosial Masyarakat Pasukan Gorong-Gorong dalam membersihkan
gorong-gorong dan mengeruk sungai

PEMBIAYAAN
2.200.000.000

16.000.000.000,280.000.000,8.000.000.000,-

200.000.000,-

Normalisasi sungai

25.000.000.000

Perbaikan saluran drainase

5.000.000.000,-

Pengembangan lubang resapan Biopori

200.000.000,-

Pengadaan Alat Biopori

200.000.000,-

Pembuatan Sumur Resapan


Pembuatan Kolam Retensi
TOTAL

5.000.000.000,25.000.000.000,87.080.000.000,-

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai