3. Review laporaan kinerja entitas serta laporan mengenai rencana kerja dan prioritasnya.
8. Review laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk
1. PROFIL ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, LaKIP Kementerian
ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan di dalam
Perjanjian Kinerja. Pencapaian sasaran tersebut menjelaskan mengenai visi dan misi
Kementerian PUPR, capaian kinerja tahun ini, capaian kinerja tahun berjalan dibandingkan
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan, serta analisis penyebab keberhasilan
dan kegagalan programnya.
VISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam
mendukung Indonesia yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong.
MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasukcsumber daya
maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi,
guna menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik dalam rangka
kemandirian ekonomi.
Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi
penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan
konektivitas daratan dan maritim;
Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.
Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan
antardaerah, terutama di Kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan, dalam kerangka NKRI;
Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen
meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang
tepat, dan pengawasan yang ketat.
untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energy guna
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian
ekonomi.
sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang
untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas
rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung terwujudnya
penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
Perumahan Rakyat;
perumahan rakyat;
4. DASAR HUKUM
Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Belanja Lain-lain.
Kementerian Negara/Lembaga.
ekonomi.
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup
rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung terwujudnya
Kementerian PUPR terdiri atas 11 unit organisasi eselon IA, 5 staf ahli Menteri, dan 4 pusat
a. Sekretariat Jenderal
h. Inspektorat Jenderal
Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan secara
ekonomi dan investasi. c. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
Menteri terkait dengan bidang sosial budaya dan peran masyarakat. d. Staf Ahli
terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang hubungan antar
m. Pusat-Pusat
antara lain: Pusat Data dan Teknologi Informasi serta Pusat Pengelolaan Dana
Pembiayaan Perumahan.
b. Pusat di bawah koordinasi Ditjen Sumber Daya Air Pusat berada di bawah dan
Sumber Daya Air, antara lain: Pusat Bendungan serta Pusat Air Baku dan Air
Tanah.
7. INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME PEMERIKSAAN
a. Input merupakan sumber daya dalam bentuk dana, sumber daya manusia (SDM),
menghasilkan output.
d. Outcome adalah tujuan atau sasaran yang akan dicapai melalui output.
Jumlah anggaran yang dialokasikan pada Tahun 2016 untuk mencapai seluruh
MENILAI KINERJA
Pemeriksaan Kinerja atas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2016
Tujuan dari kegiatan pada tahap ini adalah agar pemeriksa dapat mengidentifikasi
permasalahan yang ada pada entitas sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan tahap perencanaan
selanjutnya. Hasil wawancara dengan manajemen, pemahaman entitas, dan isu yang berkembang
di media massa.