Anda di halaman 1dari 11

Pemeriksaan Kinerja atas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2016

KERTAS KERJA PEMAHAMAN ATAS ENTITAS

Tujuan : Memahami KEMENTERIAN PUPR


Langkah-langkah :
1. Wawancara dengan manajemen dan staf kunci

2. Review kebijakan-kebijakan, pengarahan-pengarahan, dan dokumen-dokumen.

3. Review laporaan kinerja entitas serta laporan mengenai rencana kerja dan prioritasnya.

4. Review peninjauan fisik terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh entitas.

5. Telusuri sistem dan prosedur pengendalian.

6. Analisis hubungan antara pemanfaatan sumber daya dan hasilnya.

7. Identifikasi risiko entitas.

8. Review laporan-laporan audit dan studi yang telah dilakukan sebelumnya, termasuk

laporan audit yang dilakukan oleh auditor lainnya

GAMBARAN UMUM ENTITAS

1. PROFIL ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, LaKIP Kementerian
ini berisi ikhtisar pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan di dalam
Perjanjian Kinerja. Pencapaian sasaran tersebut menjelaskan mengenai visi dan misi
Kementerian PUPR, capaian kinerja tahun ini, capaian kinerja tahun berjalan dibandingkan
dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan, serta analisis penyebab keberhasilan
dan kegagalan programnya.
VISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Terwujudnya infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang handal dalam
mendukung Indonesia yang berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong.
MISI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
 Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasukcsumber daya
maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi,
guna menggerakkan sektorsektor strategis ekonomi domestik dalam rangka
kemandirian ekonomi.
 Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi
penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan
konektivitas daratan dan maritim;
 Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.
 Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan
antardaerah, terutama di Kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan, dalam kerangka NKRI;
 Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi untuk mendukung fungsi manajemen
meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang
tepat, dan pengawasan yang ketat.

2. TUJUAN KEMENTERIAN PUPR

 Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

yang terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pembangunan

antardaerah, terutama di Kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan

perdesaan, dalam kerangka NKRI.

 Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energy guna
menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi.

 Menyelenggaraan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

untuk konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan

sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang

berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritime.

 Menyelenggarakan pembangunan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas

hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.

 Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan

rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung terwujudnya

Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan berkepribadian.

3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEMENTERIAN PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber

daya air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan

kawasan permukiman, pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung, sistem

penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan, dan pembinaan jasa konstruksi;


b. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat;

c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat;

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;

f. Pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan

infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

g. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan

perumahan rakyat;

h. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan

perumahan rakyat; dan

i. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di

lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

4. DASAR HUKUM

 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

233/PMK.05/2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan

Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

265/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Belanja Lain-lain.

 Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-177/PMK.05/201 5 tentang

Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga.

5. SASARAN STRATEGIS KEMENTERIAN PUPR

a. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang

terpadu dan berkelanjutan dalam mendukung keseimbangan pembangunan antardaerah,

terutama di kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan.

b. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk

mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi guna

menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian

ekonomi.

c. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk

konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan system


logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada

keterpaduan konektivitas daratan.

d. Menyelenggarakan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat untuk

mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan kualitas hidup

manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua.

e. Menyelenggarakan tata kelola pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan

rakyat yang efektif, efiesien, transparan dan akuntabel untuk mendukung terwujudnya

Indonesia yang berdaulat dan mandiri, dan berkepribadian.

6. STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN PUPR

Kementerian PUPR terdiri atas 11 unit organisasi eselon IA, 5 staf ahli Menteri, dan 4 pusat

dengan rincian sebagai berikut:

a. Sekretariat Jenderal

Sekretariat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan

tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

b. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Direktorat Jenderal Bina Marga

Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.


d. Direktorat Jenderal Cipta Karya

Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman,

pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,

pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta

persampahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyediaan perumahan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

f. Direktorat Jenderal Bina Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan jasa konstruksi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan

Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mempunyai tugas menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembiayaan perumahan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

h. Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan intern di

lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


i. Badan Pengembangan Insfrastruktur Wilayah

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan antara pengembangan

kawasan dengan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

j. Badan Penelitian dan Pengembangan

Badan Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penelitian

dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

k. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melaksanakan

pengembangan sumber daya manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

l. Staf Ahli Menteri

Staf Ahli berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri dan secara

administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Jenderal. a. Staf Ahli Bidang

Keterpaduan Pembangunan mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap

isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang keterpaduan pembangunan.

b. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi mempunyai tugas memberikan

rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang

ekonomi dan investasi. c. Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat

mempunyai tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada

Menteri terkait dengan bidang sosial budaya dan peran masyarakat. d. Staf Ahli

Bidang Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas memberikan rekomendasi

terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait dengan bidang hubungan antar

lembaga. e. Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan mempunyai


tugas memberikan rekomendasi terhadap isu-isu strategis kepada Menteri terkait

dengan bidang teknologi, industri, dan lingkungan.

m. Pusat-Pusat

a. Pusat di bawah koordinasi Sekretariat Jenderal Pusat berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui Sekretaris Jenderal,

antara lain: Pusat Data dan Teknologi Informasi serta Pusat Pengelolaan Dana

Pembiayaan Perumahan.

b. Pusat di bawah koordinasi Ditjen Sumber Daya Air Pusat berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum melalui Direktur Jenderal

Sumber Daya Air, antara lain: Pusat Bendungan serta Pusat Air Baku dan Air

Tanah.
7. INPUT, PROSES, OUTPUT DAN OUTCOME PEMERIKSAAN

a. Input merupakan sumber daya dalam bentuk dana, sumber daya manusia (SDM),

peralatan, dan material yang digunakan untuk menghasilkan output.

b. Proses adalah kegiatan-kegiatan operasional yang menggunakan input untuk

menghasilkan output.

c. Output adalah barang-barang yang diproduksi, jasa yang diserahkan/diberikan atau

hasil-hasil lain dari proses atas input.

d. Outcome adalah tujuan atau sasaran yang akan dicapai melalui output.

8. ANGGARAN YANG DIKELOLA

Jumlah anggaran yang dialokasikan pada Tahun 2016 untuk mencapai seluruh

sasaran Kementerian PUPR adalah Rp 104,08 Triliun.

9. KEY PERFORMANCE INDICATOR YANG DIGUNAKAN OLEH ENTITAS DALAM

MENILAI KINERJA
Pemeriksaan Kinerja atas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2016

KERTAS KERJA PENGIDENTIFISIAN MASALAH

Tujuan dari kegiatan pada tahap ini adalah agar pemeriksa dapat mengidentifikasi

permasalahan yang ada pada entitas sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan tahap perencanaan

selanjutnya. Hasil wawancara dengan manajemen, pemahaman entitas, dan isu yang berkembang

di media massa.

No. Permasalahan Sumber Informasi


Situs berita daring: http://surabaya.tribunnews.com/2016/03/20/668-
Masalah Pemeliharaan
1. korban-kecelakaan-meninggal-didominasi-usia-produktif-ini-
Infrastruktur
rincian-catatan-polisi-bojonegoro
Situs berita daring:
2. Pembebasan Lahan https://finance.detik.com/energi/d-3208919/201-kasus-hambat-
proyek-35000-mw-72-masalah-pembebasan-lahan
Pemenuhan Target
Situs berita daring:
Program Sejuta
3. https://properti.kompas.com/read/2016/10/10/162100621/target.sejut
Rumah yang Tidak
a.rumah.tidak.tercapai.ini.alasan.rei.
Tercapai

Anda mungkin juga menyukai