3
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005-2025
(UU NO. 17 TAHUN 2007)
RPJMN IV
(2020-2024)
RPJMN III Mewujudkan
(2015-2019) manusia Indonesia
RPJMN II Memantapkan yang mandiri,
pembangunan maju, adil dan
(2010-2014)
secara menyeluruh makmur melalui
RPJMN I Memantapkan dengan percepatan
(2005-2009) penataan kembali menekankan pembangunan di
NKRI, pembangunan segala bidang
Menata kembali meningkatkan dengan struktur
NKRI, membangun keunggulan
kualitas SDM, kompetitif perekonomian
Indonesia yang membangun yang kokoh
aman dan damai, perekonomian
kemampuan yang berbasis berlandaskan
yang adil dan IPTEK, keunggulan
demokratis, dengan pada SDA yang
memperkuat daya kompetitif
tingkat tersedia, SDM
saing
kesejahteraan yang yang berkualitas
perekonomian
lebih baik serta kemampuan
IPTEK
4
VISI KEMENTERIAN PUPR
"Tugas kita semua dan utama adalah menjalankan visi dan misi Presiden. Tidak ada lagi yang namanya visi dan misi
menteri. Karena yang ada hanya program operasional menteri. Sekali lagi yang ada program operasional menteri“
(Jokowi, 2014)
*handal diartikan sebagai tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung
kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang
berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
5
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019
(RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2015-2019)
VISI
Terwujudnya infrastruktur PUPR yang handal
dalam mendukung indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong
a. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim
untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
b. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas, efsiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan
MISI
daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan
maritim;
c. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
d. Mempercepat pembangunan infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran didukung industri
konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI; dan
e. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang PUPR yang meliputi sumber daya
manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efsien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat
6
TUGAS DAN FUNGSI
Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUGAS :
7
TUGAS DAN FUNGSI
FUNGSI :
8
TUGAS DAN FUNGSI
9
ARAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT 2015 - 2019
Arah Kebijakan Kementerian PUPR untuk mendukung visi dan misi pembangunan nasional,
dirumuskan sebagai berikut:
1) Mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional melalui dukungan konservasi
dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalaian daya rusak air;
2) Mewujudkan penguatan konektivitas nasional melalui dukungan penyediaan infrastruktur
jalan yang memenuhi standar pelayanan;
3) Mewujudkan permukiman yang nyaman dan bekelanjutan melalui dukungan penyediaan
rumah hunian (program 1 juta rumah) , peningkatan cakupan pelayanan air minum dan
sanitasi serta pengurangan kawasan kumuh (program 100, 0, 100);
4) Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang efektif, efisien, dan terpadu melalui dukungan sumber daya yang akuntabel,
transparan, berkualitas dan profesional.
DASAR HUKUM
11
IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PUPR
NO UNIT ORGANISASI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK
1. Sekretariat Jenderal informasi publik, manajemen aset, implemtasi pengadaan
2. Inspektorat Jenderal pengawasan pengadaan, konsultasi pengawasan
3. Direktorat Jenderal Sumber Daya jaringan irigasi, pengendalian banjir, penyediaan air baku
Air
4. Direktorat Jenderal Bina Marga penyediaan jaringan jalan nasional, jalan tol, pembinaan jalan daerah
5. Direktorat Jenderal Cipta Karya penyediaan air minum, prasaran dasar perkotaan, prasaran dasar
perdesaan
6. Direktorat Jenderal Penyediaan asilitasi penyediaan perumahan (rumah swadaya, rumah khusus, rumah
Perumahan negara, rumah umum dan rumah komersial)
7. Direktorat Jenderal Pembiayaan fasilitasi bantuan dan kemudahan pembiayaan perumahan
Perumahan
8. Direktorat Jenderal Bina pelatihan tenaga konstruksi
Konstruksi
9. Balitbang pemgembangan teknologi infrastruktur PUPR
10 BPIW perncanaan dan koordinasi pengembangan kawasan dan wilayah
11. BPSDM pembinaan kompetensiPNS dan fasilitasi peningkatan kompetensi SDM
daerah
12. BPJT fasilitasi investasi jalan tol
13 BPSPAM fasilitasi penyediaan air minum
13. BLU Pusat Pemgelolaan Dana memberikan fasilitas luikiditas pembiayaan perumahan melalui KPR FLPP
Pembiayaan Perumahan ( BLU bagi MBR.
PPDPP )
14. Bapertarum : kemudahan akses pemilikan rumah bagi bagi PNS
MANAJEMEN DAN KELEMBAGAAN
KEMENTERIAN PUPR
Fungsi Manajemen
Struktur Kelembagaan
Ditjen Penyediaan
Perumahan
Ditjen Pembiayaan
Perumahan
Pasal 24, Perpres 7/2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara
Ditjen Bina Konstruksi
Badan mempunyai tugas menyelenggarakan
dukungan yang bersifat substantif kepada BPSDM Unsur Sumberdaya
seluruh unsur organisasi di lingkungan pendukung:
Kementerian untuk mendukung pencapaian BALITBANG Man, Money, Method,
tujuan dan sasaran strategis Kementerian. Material, Machine 14
Sasaran Strategis Pembangunan
Bidang PUPR 2015-2019 (Impact dan Outcome)
Meningkatnya kehandalan infrastruktur PUPR dalam mewujudkan: ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi
penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keterpaduan pembangunan antardaerah antar sektor dan antar tingkat pemerintahan untuk
mensejahterakan masyarakat
SS12. Meningkatnya SS13. Meningkatnya budaya SS14. Meningkatnya kualitas SS15. Meningkatnya regulasi dan layanan
SDM yang kompeten dan organisasi yang berkinerja tinggi dan inovasi teknologi terapan hukum, data dan informasi publik, serta
berintegritas berintegritas bidang PUPR sarana dan prasarana
15
KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG INFRASTRUKTUR
SASARAN
Arahan RPJPN ISU STRATEGIS KEBIJAKAN & STRATEGI
RPJMN 2015-2019
(untuk RPJMN III)
Peningkatan bauran energi (diversifikasi
PENINGKATAN energi), konservasi energi dan iklim investasi
Pemenuhan Infrastruktur KETERSEDIAAN infrastruktur energi dan ketenagalistrikan
INFRASTRUKTUR PELAYANAN Peningkatan peran pemerintah daerah a. Rasio elektrifikasi mencapai
dasar: dalam penyediaan rumah baru layak huni
100% (81,4% pada tahun 2014)
o Rasio Elektrifikasi 100% DASAR dan meningkatkan kualitas hunian MBR
Penyelenggaraan sinergi air minum dan b. Akses air minum layak mencapai
o Akses Air kepada sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota, 100% (68.5% pada tahun 2014)
sumber air bersih 100 % dan masyarakat
Optimalisasi neraca air domestik c. Sanitasi layak mencapai 100%
o Permukiman kumuh 0% PENGUATAN KONEKTIVITAS (60.5% pada tahun 2014)
Dimulainya pemanfaatan NASIONAL Pembangunan Transportasi Multimoda dan d. Akses perumahan layak
tenaga nuklir dan transportasi yang mendukung Sislognas. mencapai 100%
Membangun transportasi yang berorientasi
pembangkit listrik lokal dan kewilayahan. e. Kondisi mantap jalan mencapai
PENINGKATAN KETAHANAN
Membangun transportasi yang terintegrasi
dengan investasi untuk mendukung Koridor
100% (94 % pada tahun 2014)
f. Biaya logistik menurun menjadi
Gambaran Umum AIR, PANGAN DAN ENERGI Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri,
dan pusat-pusat pertumbuhan. 20% terhadap PDB (27% pada
saat ini Mendorong pembangunan fixed/wireline
broadband infrastruktur broadband di tahun 2014)
1. Kondisi jalan khususnya jalan daerah perbatasan negara. g. Pangsa Pasar Angkutan Umum
daerah kurang memadai Mempercepat implementasi e-government
PENGEMBANGAN SISTEM dengan mengutamakan prinsip keamanan, menjadi 32% (23% pada tahun
2. Pembangunan Kereta api masih TRANSPORTASI MASSAL interoperabilitas dan cost effective. 2014)
terbatas. PERKOTAAN Mengembangkan Transportasi Massal
h. Fixed broadband populasi 30%
Perkotaan
3. Kurang berimbangnya komposisi (kota) dan 6% (desa) dan mobile
moda dalam bidang transportasi Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa broadband 100% populasi
4. Kinerja yang kurang kompetitif dari PENINGKATAN EFEKTIVITAS, Peningkatan cakupan pemenuhan dan
kualitas layanan air baku
i. Areal irigasi yang dilayani waduk
sektor Pelabuhan SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN Pengendalian daya rusak air menjadi 20% (11% pada tahun
5. Jaringan Transportasi Udara yang DALAM PENYEDIAAN Peningkatan kapasitas kelembagaan, 2014)i.
melebihi kapasitas INFRASTRUKTUR ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam
6. Rendahnya Rasio Elektriikasi – pengelolaan sumber daya air j. Kapasitasi air baku menjadi 109,5
Krisis Energi m3/detik
7. Kurangnya infrastruktur sumber
daya air – Krisis Pangan dan KERANGKA PELAKSANAAN
Managemen Bencana
8. Kapasitas cadangan air masih Kerangka Pendanaan: Kerangka Regulasi Kerangka
terbatas– Krisis Air APBN dan Non-APBN Kelembagaan
16
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PUPR
PROGRAM SUMBER DAYA AIR:
Reguler: Pembangunan Bendungan, Bendung, Sistem Irigasi, Sistem Pengairan Rawa, Pengendalian
Banjir, Penyediaan ai baku,
Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: P3TGAI (Program Percepatan Pembangunan Tata
Guna Air )
PROGRAM BINA MARGA
Reguler: Pembangunan jalan (dan jembatan, Preservasi Jalan termasuk pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, perbaikan struktur fondasi jalan, pelebaran jalan.
Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Pemeliharaan rutin
PROGRAM CIPTA KARYA
Reguler: Penyediaan air minum, pengelolaan sistem persampahan, pengelolaan sistem sanitasi,
pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan, pengelolaan bangunan negara dan rumah dinas
Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Pamsimas, Sanimas, PISEW, Perbaikan kawasan
kumuh; Perbaikan GBK dan Jaka Baring (Asian Games 2018)
PROGRAM PENYEDIAAN PERUMAHAN
Reguler: Penyediaan perumahan Umum, Perumahan khusus, rumah susun, perbaikan perumahan (BSPS),
penyediaan PSU perumahan
Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Bantuan Subsidi Perumahan Swadaya
Keterpaduan Infrastruktur PUPR
Keterpaduan antar Program PUPR:
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PUPR 2015–2019
DUKUNGAN SEKTOR JALAN SEKTOR PERUMAHAN
1.000 km • terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru
Konstruksi jalan
bebas hambatan • terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi • Fasilitasi PSU untuk
• terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan Pembangunan Rumah Umum
47.017 km • terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di Tapak Layak Huni: 676.950 unit
2.650 km Metropolitan dan kota besar • Pembangunan Rumah Khusus :
Pemeliharaan jalan Pembangunan
nasional jalan nasional
• terhadap 17 kawasan industri prioritas 50.000 unit
• terhadap kawasan pariwisata pada 10 KSPN • Pembangunan Rumah Susun
prioritas : 550.000 unit
500 km 28.059 m • terhadap pembangunan 15 Bandara baru • Bantuan Stimulan Pembngnan
Dukungan jalan Pembangunan
daerah Jembatan • terhadap intermoda dengan jalur KA Rumah Swadaya: 250.000 unit
dan Peningkatan Kualitas 1.5 jt
14 851 km 832 km
Bendungan
45.462 Pembangunan jalan Tol (33 km
Pemerintah dan 818 km Swasta)
Pembangunan Jalan
Nasional
ha
baru Irigasi 15.573 m 58 km 934 m
(34 lanjutan,
baru 190 Pembangunan
Peningkatan
Kapasitas Jalan Peningkatan
10 selesai) Jembatan
5,92 m3/s km Nasional Jembatan
Pengendali • Mendukung pengembangan 24 • Mendukung 17 kawasan
Air Baku
136.636 Banjir pelabuhan baru
• Mendukung pengembangan 60
industri prioritas
• Mendukung 25 KSPN
ha ASDP • Mendukung pengembangan 15
22 Rehabilitasi 31 • Mendukung jaringan jalan bandara baru
km Irigasi buah perkotaan • Mendukung jaringan rel
Pengendali • Mendukung jalan lingkar di kereta api
Pengamanan
Pantai 43 buah Lahar/ metropolitan dan kota besar
Embung Sedimen
21
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
B E R B A S I S P E N G E M B A N G A N W I L AYA H
KSPN
KI
KEK
METROPOLITAN
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada
35 Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS), yaitu kesatuan wilayah pengembangan
yang mencakup kawasan-kawasan pertumbuhan (97
PERKOTAAN kawasan strategis), untuk meningkatkan daya saing
PARIWISATA dan mengurangi disparitas antar wilayah, yang
direncanakan dengan:
ARUS 1. pengembangan wilayah terpadu dengan “market
KAWASAN PANGAN
PERDAGANGAN
EKSPOR & driven”.
PELABUHAN ANTARWILAYAH 2. daya dukung dan daya tampung lingkungan
PERDESAAN
DARATAN
HUB 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur
menuju wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-
kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam
PERKOTAAN
WPS.
INDUSTRI
23
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN PRIORITAS NASIONAL 2015-2019
17 KAWASAN Cth : Sei Mangkei,
INDUSTRI Ketapang, Bitung
Cth : Jabodetabek,
PRIORITAS + 12
Mebidangro, Mamminasata KAWASAN
EKONOMI
12 + 10 10
Cth : Danau
KHUSUS Toba,
Tj.Lesung
PELABUHAN KAWASAN KAWASAN Candi
(Cth : Bitung, Tanjung STRATEGIS STRATEGIS Borobudur,
Priok, Kuala Tanjung) PARIWISATA
METROPOLITAN + Mandalika
KOTA BARU NASIONAL
PELABUHAN
PERIKANAN
DUKUNGAN
40
(Cth : Belawan, Cilacap,
Bitung) INFRASTRUKTU
KONEKTIVIT KAWASAN
ASDP AS R PUPR
(Cth : Bakauheni, Merak, PERDESAAN
MULTIMODA PRIORITAS
Ketapang)
NASIONAL
BANDARA
(Cth: Kulon Progo, Perbatasan
18 Cth : Kubu (Sungai
Samarinda Baru, PROVINSI Ambawang), Muncar
Nasional di (Banyuwangi),
Kertajati) LUMBUNG
Kalimantan, NTT, PANGAN
Komodo (Labuan Bajo)
KERETA API dan Papua serta
(Cth : Sulawesi Selatan,
Sumatera Utara, Double
track Jawa)
10 PKSN Cth : Jawa Barat, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Sulawesi
Selatan
24
PETA SEBARAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)
WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)
PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
i PROVE
LATAR BELAKANG
Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik harus
dilaksanakan secara konsisten, berkelanjutan, dan
dilakukan pada seluruh aspek manajemen
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
pengendaliannya
KOMITE
Internalisasi
INTEGRITA Jumlah Tunas
VISIUM
S Integritas
dan NILAI
7
Komponen 16
Skala Integritas
Komite Komponen
Integritas Sistem
Integritas
KOMITE
KOMITE INTEGRITAS INTEGRITAS
SISTEM INTEGRITAS
1. Seleksi dan Keteladanan Pimpinan
2. Kode Etik dan Pedoman Perilaku
3. Analisis Risiko (Manajemen Risiko)
4. Peran Pengawasan Internal
5. Program Pengendalian Gratifikasi
6. Revitalisasi Pelaporan Harta
Kekayaan
7. Whistle Blower System
(WBS)
8. Evaluasi Eksternal Integritas
9. Post Employment
10. Pengungkapan Isyu dan Uji
Integritas
11. Manajemen SDM
12. Akuntabilitas Keuangan dan
Kinerja
13. Pengadaan Barang dan Jasa
(PBJ)
14. Kehandalan SOP
15. Keterbukaan Informasi
Publik
16. Pengelolaan Aset
PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS
iProVe
: iProVe
Integritas
Insan Kementerian PUPRmelaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan
berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin,
berani dan tegas dalam mengambil keputusan, tidak menyalahgunakan
wewenang serta pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam
perbuatan tercela.
Profesional
Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas perumusan kebijakan,
perencanaan dan program kegiatan, pengalokasian anggaran dan
pelaksanaan, serta pengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki,
sesuai dan patuh dengan prosedur, bersungguh-sungguh, mandiri serta
memiliki komitmen terhadap pencapaian hasil pekerjaan yang optimal
dan menghindari pertentangan kepentingan
: iProVe
Orientasi Misi
Insan Kementerian PUPR senantiasa berpijak pada visi dari Kementerian PUPR
yang merupakan acuan dalam melaksanakan tugas melalui organisasi unit
kerjanya sebagai arah dalam mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai
misi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi tersebut.
Visioner
Insan Kementerian PUPRmelaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang
lebih besar, melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat,
bangsa dan negara, serta memberikan makna dalam setiap kegiatan.
1. Materi MTSP diberikan pada hari ke-2 dan pada hari ke 19 pada pelatihan dasar
CPNS.
2. Materi MTSL diberikan masing-masing selama 2 JP.
3. Materi MTSL tahap 1. Berisi tentang visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta
nilai-nilai organisasi instansinya dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Pada Mtsl tahap 1 ini juga diberikan tugas tentang implementasi dari visi misi dan
fungsi kementerian terhadap agenda nilai nilai dasar PNS (ANEKA).
4. Materi MTSL tahap 2 membahas tugas yang diberikan pada MTSL tahap 1.
(implementasi dari aneka)
5. Pengajar MTSL tahap 1 adalah juga pengajar pada Tahap ke 2.
6. Materi MTSL tahap ke 2 diberikan setelah peserta pelatihan memperoleh materi
perilaku dan bela Negara serta materi ANEKA.
7. Draft Paparan MTSL sudah disusun oleh para WI di Surabaya.
8. Daftar Pengajar MTSL
URUTAN AGENDA/MATERI LATSAR
NILA
NO MATERI HARI KE LOKASI AGENDA
I
4 KOTA (Jkt,
Muatan Teknis Substansi Visi, Misi, Tusi, Strategi, program, kegiatan, Output,
1 2 Bdg, Sby,
Lembaga I (MTSL) outcome, impact di bidang2 PUPR
Yogya)
Agenda I (Sikap Perilaku &
2 3 - 18 idem
Agenda II (ANEKA)
8 Evaluasi Akademik 27 idem Ujian teori Agenda I & II (SP & ANEKA) 20 %
nilai lainnya: Sikap & Perilaku (10 %); Kompetensi Teknis Bidang (20 %, dari Latsartek)
Perka LAN NOMOR 21 TAHUN 2016
Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL).
a. Deskripsi Singkat MTSL disampaikan untuk membekali peserta dengan
kemampuan untuk memahami visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-
nilai organisasi instansinya dalam pelaksanaan tugas jabatannya yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja organisasi, sehingga membentuk persepsi diri PNS
profesional sebagai pelayan masyarakat.
b. Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat
menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
d. Materi Pokok Materi pokok adalah visi, misi, tugas, fungsi, kebijakan, nilainilai
organisasi instansi peserta dan kinerja organisasi.
e. Waktu Alokasi waktu: 2 sesi (4 JP).
1.
VISIONER
‘VISIONER’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas untuk tujuan yang lebih besar, melihat jauh ke
depan (future orientation)
- Berbuat untuk kemajuan bangsa dan negara (nationalism)
- Memberikan makna dalam setiap kegiatan (sense of purpose)
#[Bagian 2]
Kewajiban
dan
larangan
agar
menjadi
pegawai
Kementeria Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
#1 PEGAWAI YANG
VISIONER
HARUS:
• Menyusun strategi dan langkah taktis untuk menjamin tercapainya hasil yang
akurat
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
• Memberikan kontribusi nyata untuk institusi pada jabatan, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
DILARANG:
• Melakukan pekerjaan tanpa didahului suatu proses konsultasi dan
koordinasi dengan para pimpinan dan pihak terkait di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, kecuali dalam kondisi darurat.
HARUS:
• Menjalankan tugas dengan berpegang teguh pada peraturan dan perundang-
undangan.
• Bekerja dengan akurat dan optimal demi tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
DILARANG:
• Bertindak individualistis dan enggan bekerja sama
• Bertanggung jawab sepenuhnya atas keseluruhan proses serta capaian hasil dari
tugas yang dilaksanakan.
DILARANG:
• Mengakui dan/atau mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain
dengan
tidak semestinya sebagai hasil kerja pribadi.
• Membuka akses publik mengenai informasi dan data bidang PUPR, sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
DILARANG:
• Mengabaikan pengaduan terkait berbagai kerusakan yang terjadi pada setiap
infrastruktur dan fasilitas fisik bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang ditemui di lapangan.
Semua pegawai harus selalu menjaga kerapihan, kesopanan, dan kepantasan yang
mengacu pada peraturan pakaian dinas dimanapun, kapanpun dan untuk
keperluan apapun terkait tugas yang dilaksanakan.
Seluruh pegawai harus selalu ingat bahwa budaya berpakaian yang patut
merupakan perwujudan rasa hormat terhadap orang lain dan juga respek
terhadap kehormatan organisasi.
Kerusakan fasilitas fisik yang terjadi bisa kecil maupun besar namun pegawai
harus dapat menentukan prioritas perbaikan berdasarkan
tingkat kepentingan dan urgensi dari kerusakan tersebut.