Anda di halaman 1dari 61

MUATAN TEKNIS SUBSTANSI LEMBAGA (MTSL) 1

Ir. Rido Matari Ichwan, MCP.

 2016-2017 Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kemen PUPR


 2014-2016 Staf Ahli Menteri Bid. Ekonomi dan Investasi, Dept PU/Kemen PUPR
 2013-2014 Kepala Biro Perencanaan dan KLN, Dept PU
 2011-2013 Direktur Bina Program Ditjen Penataan Ruang, Dept PU
 2006-2011 Kabag Program dan Anggaran, Biro Perencanaan dan KLN, Setjen, Dept PU
 2003-2006 Kasubdit Program dan Anggaran, Dit. Bina Program, Ditjen Tata Perkotaan dan Tata
Perdesaan, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
 2001 – 2003 Kabag Program dan Anggaran, Biro Perencanaan dan Informasi Publik, Dep Kim Bang
Wil/Dept Kim Pras Wil
 1987 CPNS Dept Pekerjaan Umum
NAWACITA PRESIDEN RI

1. MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI SEGENAP BANGSA


DAN MEMBERIKAN RASA AMAN PADA SELURUH WARGA NEGARA
2. MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK ABSEN DENGAN MEMBANGUN TATA KELOLA
PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF, DEMOKRATIS, DAN TERPERCAYA
3. MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT
DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA NEGARA
KESATUAN
4. MENOLAK NEGARA LEMAH DENGAN MELAKUKAN REFORMASI SISTEM DAN
PENEGAKAN HUKUM YANG BEBAS KORUPSI, BERMARTABAT DAN
TERPERCAYA
5. MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA
6. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI
PASAR INTERNASIONAL
7. MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN MENGGERAKKAN
SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI DOMESTIK
8. MELAKUKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA
9. MEMPERTEGUH KE-BHINEKA-AN DAN MEMPERKUAT RESTORASI SOSIAL
INDONESIA

3
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005-2025
(UU NO. 17 TAHUN 2007)

RPJMN IV
(2020-2024)
RPJMN III Mewujudkan
(2015-2019) manusia Indonesia
RPJMN II Memantapkan yang mandiri,
pembangunan maju, adil dan
(2010-2014)
secara menyeluruh makmur melalui
RPJMN I Memantapkan dengan percepatan
(2005-2009) penataan kembali menekankan pembangunan di
NKRI, pembangunan segala bidang
Menata kembali meningkatkan dengan struktur
NKRI, membangun keunggulan
kualitas SDM, kompetitif perekonomian
Indonesia yang membangun yang kokoh
aman dan damai, perekonomian
kemampuan yang berbasis berlandaskan
yang adil dan IPTEK, keunggulan
demokratis, dengan pada SDA yang
memperkuat daya kompetitif
tingkat tersedia, SDM
saing
kesejahteraan yang yang berkualitas
perekonomian
lebih baik serta kemampuan
IPTEK

4
VISI KEMENTERIAN PUPR

"Tugas kita semua dan utama adalah menjalankan visi dan misi Presiden. Tidak ada lagi yang namanya visi dan misi
menteri. Karena yang ada hanya program operasional menteri. Sekali lagi yang ada program operasional menteri“
(Jokowi, 2014)

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN


BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

VISI KEMENTERIAN PUPR MENDUKUNG


VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019 :

“TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

*handal diartikan sebagai tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung
kesehatan masyarakat, menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan yang
berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
5
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR 2015-2019
(RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2015-2019)

VISI
Terwujudnya infrastruktur PUPR yang handal
dalam mendukung indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong
a. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumber daya air termasuk sumber daya maritim
untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi;
b. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna
meningkatkan produktivitas, efsiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan
MISI

daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan
maritim;
c. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk
mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’;
d. Mempercepat pembangunan infrastruktur PUPR secara terpadu dari pinggiran didukung industri
konstruksi yang berkualitas untuk keseimbangan pembangunan antardaerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan perdesaan, dalam kerangka NKRI; dan
e. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang PUPR yang meliputi sumber daya
manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekertariatan serta penelitian dan
pengembangan untuk mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu,
pengorganisasian yang efsien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat

6
TUGAS DAN FUNGSI

Peraturan Menteri PUPR Nomor 15/PRT/M/2015 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

TUGAS :

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara

7
TUGAS DAN FUNGSI

FUNGSI :

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya


air, penyelenggaraan jalan, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan
permukiman, pembiayaan perumahan, penataan bangunan gedung, sistem penyediaan air
minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan, dan
pembinaan jasa konstruksi;
b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada
seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

8
TUGAS DAN FUNGSI

d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan


Perumahan Rakyat;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di daerah;
f. pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis dan strategi keterpaduan pengembangan
infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
g. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
h. pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat; dan 
i. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

9
ARAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
RAKYAT 2015 - 2019

Arah Kebijakan Kementerian PUPR untuk mendukung visi dan misi pembangunan nasional,
dirumuskan sebagai berikut:
1) Mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional melalui dukungan konservasi
dan pendayagunaan sumber daya air serta pengendalaian daya rusak air;
2) Mewujudkan penguatan konektivitas nasional melalui dukungan penyediaan infrastruktur
jalan yang memenuhi standar pelayanan;
3) Mewujudkan permukiman yang nyaman dan bekelanjutan melalui dukungan penyediaan
rumah hunian (program 1 juta rumah) , peningkatan cakupan pelayanan air minum dan
sanitasi serta pengurangan kawasan kumuh (program 100, 0, 100);
4) Mewujudkan penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang efektif, efisien, dan terpadu melalui dukungan sumber daya yang akuntabel,
transparan, berkualitas dan profesional.
DASAR HUKUM

• UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung


• UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
• UU No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
• UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
• UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
• UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
• UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
• UU No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun
• UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
• UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
• PP No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
• Perpres 2 Tahun 2015 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019
• Perpres No. 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
PUPR 2015-2019
• dan lain-lain yang terkait

11
IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK PUPR
NO UNIT ORGANISASI IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK
1. Sekretariat Jenderal informasi publik, manajemen aset, implemtasi pengadaan
2. Inspektorat Jenderal pengawasan pengadaan, konsultasi pengawasan
3. Direktorat Jenderal Sumber Daya jaringan irigasi, pengendalian banjir, penyediaan air baku
Air
4. Direktorat Jenderal Bina Marga penyediaan jaringan jalan nasional, jalan tol, pembinaan jalan daerah
5. Direktorat Jenderal Cipta Karya penyediaan air minum, prasaran dasar perkotaan, prasaran dasar
perdesaan
6. Direktorat Jenderal Penyediaan asilitasi penyediaan perumahan (rumah swadaya, rumah khusus, rumah
Perumahan negara, rumah umum dan rumah komersial)
7. Direktorat Jenderal Pembiayaan fasilitasi bantuan dan kemudahan pembiayaan perumahan
Perumahan
8. Direktorat Jenderal Bina pelatihan tenaga konstruksi
Konstruksi
9. Balitbang pemgembangan teknologi infrastruktur PUPR
10 BPIW perncanaan dan koordinasi pengembangan kawasan dan wilayah
11. BPSDM pembinaan kompetensiPNS dan fasilitasi peningkatan kompetensi SDM
daerah
12. BPJT fasilitasi investasi jalan tol
13 BPSPAM fasilitasi penyediaan air minum
13. BLU Pusat Pemgelolaan Dana memberikan fasilitas luikiditas pembiayaan perumahan melalui KPR FLPP
Pembiayaan Perumahan ( BLU bagi MBR.
PPDPP )
14. Bapertarum : kemudahan akses pemilikan rumah bagi bagi PNS
MANAJEMEN DAN KELEMBAGAAN
KEMENTERIAN PUPR
Fungsi Manajemen

PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING

Struktur Kelembagaan

Badan Ditjen Sumber Daya


Pengembangan Seketariat Air Inspektorat
Infrastruktur Jenderal Ditjen Bina Marga Jenderal
Wilayah
Ditjen Cipta Karya

Ditjen Penyediaan
Perumahan

Ditjen Pembiayaan
Perumahan
Pasal 24, Perpres 7/2015 tentang Organisasi
Kementerian Negara
Ditjen Bina Konstruksi
Badan mempunyai tugas menyelenggarakan
dukungan yang bersifat substantif kepada BPSDM Unsur Sumberdaya
seluruh unsur organisasi di lingkungan pendukung:
Kementerian untuk mendukung pencapaian BALITBANG Man, Money, Method,
tujuan dan sasaran strategis Kementerian. Material, Machine 14
Sasaran Strategis Pembangunan
Bidang PUPR 2015-2019 (Impact dan Outcome)

Harapan Stakeholders dan customer yang harus dipenuhi


Customers/ Stakeholders

Meningkatnya kehandalan infrastruktur PUPR dalam mewujudkan: ketahanan air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi; konektivitas bagi
penguatan daya saing; layanan infrastruktur dasar; dan keterpaduan pembangunan antardaerah antar sektor dan antar tingkat pemerintahan untuk
mensejahterakan masyarakat

SS1. Meningkatnya keterpaduan SS2. Meningkatnya SS4. Meningkatnya dukungan


pembangunan infrastruktur PUPR dukungan kedaulatan SS3. Meningkatnya
dukungan konektivitas bagi layanan infrastruktur dasar
antardaerah, antar sektor dan antar tingkat pangan dan kedaulatan permukiman dan perumahan
pemerintahan energi penguatan daya saing

Harapan stakeholders dan customers dapat dipenuhi melalui internal proses :

KETERPADUAN PERENCANAAN, PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


PEMROGRAMAN DAN
SS7. Meningkatnya kemantapan
Internal Process

PENGANGGARAN SS6. Meningkatnya


Ketahanan air jalan nasional SS10. Meningkatnya
pengendalian dan
SS5. Meningkatnya keterpaduan pengawasan internal
perencanaan, pemrograman dan SS8. Meningkatnya kualitas dan cakupan
penganggaran pelayanan infrastruktur permukiman di perkotaan
dan perdesaan
SS9. Meningkatnya
penyediaan dan SS11. Meningkatnya kapasitas dan pengendalian
pembiayaan perumahan kualitas konstruksi nasional

Untuk melaksanakan internal proses diperlukan :


Learning &
Growth

SS12. Meningkatnya SS13. Meningkatnya budaya SS14. Meningkatnya kualitas SS15. Meningkatnya regulasi dan layanan
SDM yang kompeten dan organisasi yang berkinerja tinggi dan inovasi teknologi terapan hukum, data dan informasi publik, serta
berintegritas berintegritas bidang PUPR sarana dan prasarana
15
KERANGKA PIKIR KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
BIDANG INFRASTRUKTUR
SASARAN
Arahan RPJPN ISU STRATEGIS KEBIJAKAN & STRATEGI
RPJMN 2015-2019
(untuk RPJMN III)
 Peningkatan bauran energi (diversifikasi
PENINGKATAN energi), konservasi energi dan iklim investasi
 Pemenuhan Infrastruktur KETERSEDIAAN infrastruktur energi dan ketenagalistrikan
INFRASTRUKTUR PELAYANAN  Peningkatan peran pemerintah daerah a. Rasio elektrifikasi mencapai
dasar: dalam penyediaan rumah baru layak huni
100% (81,4% pada tahun 2014)
o Rasio Elektrifikasi 100% DASAR dan meningkatkan kualitas hunian MBR
 Penyelenggaraan sinergi air minum dan b. Akses air minum layak mencapai
o Akses Air kepada sanitasi di tingkat nasional, kabupaten/kota, 100% (68.5% pada tahun 2014)
sumber air bersih 100 % dan masyarakat
 Optimalisasi neraca air domestik c. Sanitasi layak mencapai 100%
o Permukiman kumuh 0% PENGUATAN KONEKTIVITAS (60.5% pada tahun 2014)
 Dimulainya pemanfaatan NASIONAL  Pembangunan Transportasi Multimoda dan d. Akses perumahan layak
tenaga nuklir dan transportasi yang mendukung Sislognas. mencapai 100%
 Membangun transportasi yang berorientasi
pembangkit listrik lokal dan kewilayahan. e. Kondisi mantap jalan mencapai
PENINGKATAN KETAHANAN
 Membangun transportasi yang terintegrasi
dengan investasi untuk mendukung Koridor
100% (94 % pada tahun 2014)
f. Biaya logistik menurun menjadi
Gambaran Umum AIR, PANGAN DAN ENERGI Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Industri,
dan pusat-pusat pertumbuhan. 20% terhadap PDB (27% pada
saat ini  Mendorong pembangunan fixed/wireline
broadband infrastruktur broadband di tahun 2014)
1. Kondisi jalan khususnya jalan daerah perbatasan negara. g. Pangsa Pasar Angkutan Umum
daerah kurang memadai  Mempercepat implementasi e-government
PENGEMBANGAN SISTEM dengan mengutamakan prinsip keamanan, menjadi 32% (23% pada tahun
2. Pembangunan Kereta api masih TRANSPORTASI MASSAL interoperabilitas dan cost effective. 2014)
terbatas. PERKOTAAN  Mengembangkan Transportasi Massal
h. Fixed broadband populasi 30%
Perkotaan
3. Kurang berimbangnya komposisi (kota) dan 6% (desa) dan mobile
moda dalam bidang transportasi  Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa broadband 100% populasi
4. Kinerja yang kurang kompetitif dari PENINGKATAN EFEKTIVITAS,  Peningkatan cakupan pemenuhan dan
kualitas layanan air baku
i. Areal irigasi yang dilayani waduk
sektor Pelabuhan SERTA EFISIENSI PEMBIAYAAN  Pengendalian daya rusak air menjadi 20% (11% pada tahun
5. Jaringan Transportasi Udara yang DALAM PENYEDIAAN  Peningkatan kapasitas kelembagaan, 2014)i.
melebihi kapasitas INFRASTRUKTUR ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam
6. Rendahnya Rasio Elektriikasi – pengelolaan sumber daya air j. Kapasitasi air baku menjadi 109,5
Krisis Energi m3/detik
7. Kurangnya infrastruktur sumber
daya air – Krisis Pangan dan KERANGKA PELAKSANAAN
Managemen Bencana
8. Kapasitas cadangan air masih Kerangka Pendanaan: Kerangka Regulasi Kerangka
terbatas– Krisis Air APBN dan Non-APBN Kelembagaan
16
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PUPR
 PROGRAM SUMBER DAYA AIR:
 Reguler: Pembangunan Bendungan, Bendung, Sistem Irigasi, Sistem Pengairan Rawa, Pengendalian
Banjir, Penyediaan ai baku,
 Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: P3TGAI (Program Percepatan Pembangunan Tata
Guna Air )
 PROGRAM BINA MARGA
 Reguler: Pembangunan jalan (dan jembatan, Preservasi Jalan termasuk pemeliharaan rutin, pemeliharaan
berkala, perbaikan struktur fondasi jalan, pelebaran jalan.
 Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Pemeliharaan rutin
 PROGRAM CIPTA KARYA
 Reguler: Penyediaan air minum, pengelolaan sistem persampahan, pengelolaan sistem sanitasi,
pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan, pengelolaan bangunan negara dan rumah dinas
 Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Pamsimas, Sanimas, PISEW, Perbaikan kawasan
kumuh; Perbaikan GBK dan Jaka Baring (Asian Games 2018)
 PROGRAM PENYEDIAAN PERUMAHAN
 Reguler: Penyediaan perumahan Umum, Perumahan khusus, rumah susun, perbaikan perumahan (BSPS),
penyediaan PSU perumahan
 Khusus: Program Pemerataan Pendapatan Masyarakat: Bantuan Subsidi Perumahan Swadaya
Keterpaduan Infrastruktur PUPR
 Keterpaduan antar Program PUPR:
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PUPR 2015–2019
DUKUNGAN SEKTOR JALAN SEKTOR PERUMAHAN
1.000 km • terhadap pembangunan 24 Pelabuhan baru
Konstruksi jalan
bebas hambatan • terhadap pelabuhan penyeberangan di 60 lokasi • Fasilitasi PSU untuk
• terhadap restrukturisasi jaringan jalan perkotaan Pembangunan Rumah Umum
47.017 km • terhadap pembangunan jalan lingkar perkotaan di Tapak Layak Huni: 676.950 unit
2.650 km Metropolitan dan kota besar • Pembangunan Rumah Khusus :
Pemeliharaan jalan Pembangunan
nasional jalan nasional
• terhadap 17 kawasan industri prioritas 50.000 unit
• terhadap kawasan pariwisata pada 10 KSPN • Pembangunan Rumah Susun
prioritas : 550.000 unit
500 km 28.059 m • terhadap pembangunan 15 Bandara baru • Bantuan Stimulan Pembngnan
Dukungan jalan Pembangunan
daerah Jembatan • terhadap intermoda dengan jalur KA Rumah Swadaya: 250.000 unit
dan Peningkatan Kualitas 1.5 jt

Pembangunan 1 juta Ha DUKUNGAN


SEKTOR CIPTA
65 waduk Irigasi
Baru KARYA
KONDISI TARGET
INDIKATOR AKHIR THN AKHIR THN
2014 2019
DUKUNGAN 67,52
m3/detik Air 3 juta Ha Akses Air Minum
SEKTOR Baku 70 % 100 %
[intake, jaringan, embung]
Rehabilitasi Irigasi Layak
Kawasan permukiman
SUMBER Pengendalian Banjir kumuh perkotaan 38.431 Ha 0 ha
Pengamanan
DAYA [normalisasi sungai, kanal
abrasi
banjir, bangunan pengendali
AIR banjir, dll] pantai Akses Sanitasi Layak 62 % 100 %
3 ribu Km 500 Km
SASARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PUPR TA 2018
MENINGKATKAN KETAHANAN AIR,
MENDUKUNG KONEKTIVITAS BAGI
KEDAULATAN PANGAN DAN ENERGI
PENGUATAN DAYA SAING

14 851 km 832 km
Bendungan
45.462 Pembangunan jalan Tol (33 km
Pemerintah dan 818 km Swasta)
Pembangunan Jalan
Nasional
ha
baru Irigasi 15.573 m 58 km 934 m
(34 lanjutan,
baru 190 Pembangunan
Peningkatan
Kapasitas Jalan Peningkatan
10 selesai) Jembatan
5,92 m3/s km Nasional Jembatan
Pengendali • Mendukung pengembangan 24 • Mendukung 17 kawasan

Air Baku
136.636 Banjir pelabuhan baru
• Mendukung pengembangan 60
industri prioritas
• Mendukung 25 KSPN
ha ASDP • Mendukung pengembangan 15
22 Rehabilitasi 31 • Mendukung jaringan jalan bandara baru
km Irigasi buah perkotaan • Mendukung jaringan rel
Pengendali • Mendukung jalan lingkar di kereta api
Pengamanan
Pantai 43 buah Lahar/ metropolitan dan kota besar
Embung Sedimen

13.405 unit 3.800 unit


Pembangunan Rumah Pembangunan Rumah
Peningkatan
73,71 INFRASTRUKTUR Susun bagi MBR Khusus
akses terhadap DASAR UNTUK
air minum % MENINGKATKAN
180.000 unit 15.400 unit
KUALITAS HIDUP Pembangunan & Penyediaan PSU bagi
Penurunan Peningkatan Kualitas Pembangunan Perumahan
Peningkatan Rumah Swadaya
Luas
akses 79,93
Kawasan 1.991 ha
Kumuh terhadap % Bantuan pembiayaan perumahan/KPR untuk

Perkotaan sanitasi MBR (FLPP dan SSB) 267.000 unit 20


PROSES PERENCANAAN DAN PEMROGRAMAN
Kegiatan Prioritas yang belum
tersedia dananya
• RPJPN • Direktif
• RPJMN Presiden
• RTRWN • Menteri
• DPR/DPD Budget
• Ren. • RPJMN dan Constrain
Induk RKP
Pulau
MP (10 thn)- PROGRAM 5 PROGRAM PROGRAM
WPS dan TAHUN/RENST
DP (5 thn) RA 3 TAHUN TAHUNAN Proses
Kawasan APBN
Strategis
• WPS • APBN • Fungsi • Readiness DIPA
• Antar WPS • APBD • Lokasi Criteria FS,
• Kawasan • KPBU • Besaran Dokling,
• Antar • Swasta • Readiness Lahan, DED
Kawasan criteria
• New
Pelaks
Development
(Belanja
Kebutuhan
Optimal anaan
tidak Tahunan
mengikat)
• Kegiatan
Lanjutan

Keterpaduan Rencana Sinkronisasi Program Sinkronisasi Pelaksanaan

21
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
B E R B A S I S P E N G E M B A N G A N W I L AYA H

KSPN
KI
KEK

KSK Metropolitan Pertanian


Kota KSK
KSN
Besar
Kota Dry Port
Pertanian Besar Kota Pertanian
Kota Besar
Kota Besar KI
Pertanian Besar
Pertanian

Pertanian KSK KSK


KSK Kota
Baru KSK
Kota Perkebunan
Kecil Pertanian
Perkebunan
Agropolitan KSK Pertambanga
KSK Pertambanga n
n

Jalan Tol Kota Kawasan Bandar Udara Terminal Bus


Jalan Arteri Primer Sedang/Kecil Pariwisata
(KSK) Pelabuhan Laut
Jalan Kolektor Primer Kawasan Stasiun Kereta Api
Desa
Jalan Lokal Primer Industri
Rel Kereta Api Pelabuhan Perikanan
22

(SISTEM EKSTERNAL-KOTA SEBAGAI MESIN PERTUMBUHAN)


KONSEP WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)

METROPOLITAN
Pembangunan infrastruktur PUPR difokuskan pada
35 Wilayah Pengembangan Strategis
(WPS), yaitu kesatuan wilayah pengembangan
yang mencakup kawasan-kawasan pertumbuhan (97
PERKOTAAN kawasan strategis), untuk meningkatkan daya saing
PARIWISATA dan mengurangi disparitas antar wilayah, yang
direncanakan dengan:
ARUS 1. pengembangan wilayah terpadu dengan “market
KAWASAN PANGAN

PERDAGANGAN
EKSPOR & driven”.
PELABUHAN ANTARWILAYAH 2. daya dukung dan daya tampung lingkungan
PERDESAAN

DARATAN
HUB 3. memfokuskan pengembangan infrastruktur
menuju wilayah strategis
4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-
kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam
PERKOTAAN
WPS.
INDUSTRI

KAWASAN Untuk itu diperlukan:


PERKOTAAN • Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur
dengan pengembangan kawasan strategis dalam
WPS.
PERKOTAAN
INDUSTRI • Sinkronisasi Program antar infrastruktur
ARUS PERDAGANGAN (Fungsi, Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana).
EKSPOR & ANTARWILAYAH • Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan
HUB

23
KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PUPR
DENGAN PRIORITAS NASIONAL 2015-2019
17 KAWASAN Cth : Sei Mangkei,
INDUSTRI Ketapang, Bitung

Cth : Jabodetabek,
PRIORITAS + 12
Mebidangro, Mamminasata KAWASAN
EKONOMI
12 + 10 10
Cth : Danau
KHUSUS Toba,
Tj.Lesung
PELABUHAN KAWASAN KAWASAN Candi
(Cth : Bitung, Tanjung STRATEGIS STRATEGIS Borobudur,
Priok, Kuala Tanjung) PARIWISATA
METROPOLITAN + Mandalika
KOTA BARU NASIONAL
PELABUHAN
PERIKANAN
DUKUNGAN
40
(Cth : Belawan, Cilacap,
Bitung) INFRASTRUKTU
KONEKTIVIT KAWASAN
ASDP AS R PUPR
(Cth : Bakauheni, Merak, PERDESAAN
MULTIMODA PRIORITAS
Ketapang)
NASIONAL
BANDARA
(Cth: Kulon Progo, Perbatasan
18 Cth : Kubu (Sungai
Samarinda Baru, PROVINSI Ambawang), Muncar
Nasional di (Banyuwangi),
Kertajati) LUMBUNG
Kalimantan, NTT, PANGAN
Komodo (Labuan Bajo)
KERETA API dan Papua serta
(Cth : Sulawesi Selatan,
Sumatera Utara, Double
track Jawa)
10 PKSN Cth : Jawa Barat, Jawa Timur,
Sumatera Utara, Sulawesi
Selatan
24
PETA SEBARAN WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)
WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS)
PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
i PROVE
LATAR BELAKANG
Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik harus
dilaksanakan secara konsisten, berkelanjutan, dan
dilakukan pada seluruh aspek manajemen
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan
pengendaliannya

Pembangunan budaya integritas merupakan cara yang


strategis dalam Upaya pencegahan perilaku Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN).
Pembangunan budaya integritas dapat dilakukan dengan
internalisasi nilai, membangun sistem integritas dan
kepemimpinan yang berintegritas pada semua tataran
komponen.
PEMBANGUNAN INTEGRITAS
.
Pembangunan Integritas bukan merupakan tujuan
namun
Sebagai Cara Pencapaian Tujuan, sehingga upaya
pembangunan integritas perlu diselaraskan dengan tujuan
atau sering disebut dengan visi dan misi yang dibuat lebih
spesifik dan terfokus menjadi Visium.
PROSES PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS KLOP
Pembangunan budaya Integritas K dilakukan dengan
Pembentuk Komite Integritas
Tugas Komite Integritas memastikan dan menyelaraskan upaya
pencapaian Visium dan pembangunan budaya Integritas
sebagai satu kesatuan yang utuh berkesinambungan antar
periode kepemimpinan serta terhindar dari KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme).

Komite Integritas menyusun Panduan adalah sebagai pedoman


pembentukan dan tata laksana Komite Integritas agar berjalan
secara efektif dan efisien
KOMITE INTEGRITAS

Komite Integritas Kementerian PUPR


terdiri dari

Kolaborasi Pejabat Pejabat pada posisi Stategis di


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
TUGAS DAN FUNGSI KOMITE INTEGRITAS

KOMITE
Internalisasi
INTEGRITA Jumlah Tunas
VISIUM
S Integritas
dan NILAI

7
Komponen 16
Skala Integritas
Komite Komponen
Integritas Sistem
Integritas
KOMITE
KOMITE INTEGRITAS INTEGRITAS
SISTEM INTEGRITAS
1. Seleksi dan Keteladanan Pimpinan
2. Kode Etik dan Pedoman Perilaku
3. Analisis Risiko (Manajemen Risiko)
4. Peran Pengawasan Internal
5. Program Pengendalian Gratifikasi
6. Revitalisasi Pelaporan Harta
Kekayaan
7. Whistle Blower System
(WBS)
8. Evaluasi Eksternal Integritas
9. Post Employment
10. Pengungkapan Isyu dan Uji
Integritas
11. Manajemen SDM
12. Akuntabilitas Keuangan dan
Kinerja
13. Pengadaan Barang dan Jasa
(PBJ)
14. Kehandalan SOP
15. Keterbukaan Informasi
Publik
16. Pengelolaan Aset
PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS

Pembangunan Budaya Integritas Kementerian PUPR telah


di selaraskan dengan visi dan misi Kementerian PUPR dan
yang lebih Spesifik dan telah terfokus menjadi Visium
Kementerian PUPR .

Pembangunan Budaya Integritas Kementerian PUPR


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
rencana besar integritas nasional yaitu terwujudnya
Indonesia yang berintegritas
PEMBANGUNAN BUDAYA INTEGRITAS

Internalisasi Visium dan Nilai Kementerian Pekerjaan Umum


dan Perumahan Rakyat
Visium Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Mengacu pada VISI Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dalam Rencana Strategis 2015 -2019:

TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2030 adalah :


 Bendungan multifungsi untuk memenuhi kapasitas tampung 120
m3/kapita/tahun,
 Jalan 99% mantap dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya
material lokal dan menggunakan teknologirecycle yang
terintegrasi antar moda
 100% SMART LIVING (Hunian Cerdas),
Nilai-Nilai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
Untuk mewujudkan Visium Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang bebas dari KKN dan selaras dengan tujuan
nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
mempunyai nilai-nilai yang harus dilaksanakan seluruh pegawai dan
menunjukan jati diri sebagai Orang PUPR yaitu:

iProVe
: iProVe
Integritas
Insan Kementerian PUPRmelaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan
berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin,
berani dan tegas dalam mengambil keputusan, tidak menyalahgunakan
wewenang serta pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam
perbuatan tercela.

Profesional
Insan Kementerian PUPR melaksanakan tugas perumusan kebijakan,
perencanaan dan program kegiatan, pengalokasian anggaran dan
pelaksanaan, serta pengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki,
sesuai dan patuh dengan prosedur, bersungguh-sungguh, mandiri serta
memiliki komitmen terhadap pencapaian hasil pekerjaan yang optimal
dan menghindari pertentangan kepentingan
: iProVe
Orientasi Misi
Insan Kementerian PUPR senantiasa berpijak pada visi dari Kementerian PUPR
yang merupakan acuan dalam melaksanakan tugas melalui organisasi unit
kerjanya sebagai arah dalam mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai
misi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi tersebut.

Visioner
Insan Kementerian PUPRmelaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang
lebih besar, melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat,
bangsa dan negara, serta memberikan makna dalam setiap kegiatan.

Etika Akhlakul Karimah


Insan Kementerian PUPR memiliki budi pekerti, akhlak dan tingkah laku (tabiat)
yang terpuji, baik dan yang mulia sesuai dengan ajaran agama yang harus
dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia. Dengan demikian keberadaan
setiap karyawan Kementerian PUPR dapat bermanfaat dan memberikan
kenyamanan bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara
TERIMA KASIH
NOTULENSI
PEMBAHASAN MATERI MTSL PELATIHAN DASAR CPNS 2018
15 Maret 2018
 

1. Materi MTSP diberikan pada hari ke-2 dan pada hari ke 19 pada pelatihan dasar
CPNS.
2. Materi MTSL diberikan masing-masing selama 2 JP.
3. Materi MTSL tahap 1. Berisi tentang visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta
nilai-nilai organisasi instansinya dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Pada Mtsl tahap 1 ini juga diberikan tugas tentang implementasi dari visi misi dan
fungsi kementerian terhadap agenda nilai nilai dasar PNS (ANEKA).
4. Materi MTSL tahap 2 membahas tugas yang diberikan pada MTSL tahap 1.
(implementasi dari aneka)
5. Pengajar MTSL tahap 1 adalah juga pengajar pada Tahap ke 2.
6. Materi MTSL tahap ke 2 diberikan setelah peserta pelatihan memperoleh materi
perilaku dan bela Negara serta materi ANEKA.
7. Draft Paparan MTSL sudah disusun oleh para WI di Surabaya.
8. Daftar Pengajar MTSL
URUTAN AGENDA/MATERI LATSAR
NILA
NO MATERI HARI KE LOKASI AGENDA
I
4 KOTA (Jkt,
Muatan Teknis Substansi Visi, Misi, Tusi, Strategi, program, kegiatan, Output,
1 2 Bdg, Sby,
Lembaga I (MTSL) outcome, impact di bidang2 PUPR
Yogya)
Agenda I (Sikap Perilaku &
2 3 - 18 idem
Agenda II (ANEKA)

3 MTSL II 19 idem Penerapan Agenda I & II (Sikap Perilaku & ANEKA)

4 Studi Lapangan I 20 idem Implementasi ANEKA

5 Agenda III (ASN, WOG, PP) 21 - 24 idem

6 Studi Lapangan II 25 idem Implementasi Agenda III

7 Penyiapan Ranc. aktualisasi 26 idem

8 Evaluasi Akademik 27 idem Ujian teori Agenda I & II (SP & ANEKA) 20 %

9 Seminar Rancangan Evaluasi 30 idem Seminar judul Aktualisasi 20 %

proses pelaksanaan rancangan/pembuatan Aktualisasi


BDG &
10 Habituasi/Aktualisasi 31 - 110 (dlm hal ini di Balitbang 42 HK & 23 HK di unor masing-
JAKARTA
masing)

11 Seminar hasil Aktualisasi 111 - 113 JAKARTA Seminar Hasil Aktualisasi 30 %

nilai lainnya: Sikap & Perilaku (10 %); Kompetensi Teknis Bidang (20 %, dari Latsartek)
Perka LAN NOMOR 21 TAHUN 2016
Muatan Teknis Substansi Lembaga (MTSL).
a. Deskripsi Singkat MTSL disampaikan untuk membekali peserta dengan
kemampuan untuk memahami visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-
nilai organisasi instansinya dalam pelaksanaan tugas jabatannya yang bertujuan
untuk meningkatkan kinerja organisasi, sehingga membentuk persepsi diri PNS
profesional sebagai pelayan masyarakat.
b. Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
c. Indikator Hasil Belajar Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta dapat
menjelaskan visi, misi, tugas, fungsi, dan kebijakan, serta nilai-nilai organisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
d. Materi Pokok Materi pokok adalah visi, misi, tugas, fungsi, kebijakan, nilainilai
organisasi instansi peserta dan kinerja organisasi.
e. Waktu Alokasi waktu: 2 sesi (4 JP).
1.
VISIONER
‘VISIONER’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas untuk tujuan yang lebih besar, melihat jauh ke
depan (future orientation)
- Berbuat untuk kemajuan bangsa dan negara (nationalism)
- Memberikan makna dalam setiap kegiatan (sense of purpose)

PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR


Memahami bahwa sasaran jangka pendek dan jangka panjang organisasi
merupakan amanah yang harus disikapi secara sungguh-sungguh.
Menyadari bahwa setiap peran dan pekerjaan, langsung maupun tidak
langsung, akan berdampak pada kontribusi organisasi terhadap kemajuan
Bangsa & Negara.
Menyadari bahwa setiap individu di Kementerian PUPR bertujuan
untuk memberikan kontribusi nyata secara signifikan kepada para
pemangku kepentingan

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


2.
INTEGRITA
S
‘INTEGRITAS’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara
perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin, berani, dan tegas dalam mengambil
keputusan (honesty)
- Tidak menyalahgunakan wewenang (ethics)
- Proaktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan
nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela (sense of justice)
PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR
Menyadari bahwa semua hasil pemikiran harus mengacu pada niat baik,
disampaikan dalam pengucapan yang santun dan tegas, serta dilaksanakan
dengan sepenuh hati.
Memahami bahwa segala wewenang yang dijalankan tidak terpisahkan dari etika
organisasi yang berlaku sehingga dapat menjadi insan panutan.
Memahami bahwa kita harus selalu proaktif dalam mewujudkan tertib hukum
demi menjaga citra organisasi di mata para pemangku kepentingan.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


3.
PROFESIONAL
‘PROFESIONAL’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas perumusan kebijakan, perencanaan dan program kegiatan,
pengalokasian anggaran dan pelaksanaan program berdasarkan kompetensi yang
dimiliki (competency)
- Sesuai dan patuh dengan prosedur (procedural)
- Bersungguh-sungguh, mandiri serta memiliki komitmen terhadap pencapaian hasil
pekerjaan yang optimal dan menghindari pertentangan kepentingan (perfectionism)

PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR


Menyadari bahwa tanpa kompetensi yang tinggi maka setiap individu tidak dapat
berkompetisi sehingga akan berdampak buruk bagi organisasi.
Memahami bahwa perhatian secara rinci terhadap setiap proses dalam pekerjaan
yang dilakukan merupakan landasan penting dalam memberikan hasil terbaik.
Memahami bahwa pelaksanaan pekerjaan harus selalu mengacu pada Standard
Operating Procedure (SOP) yang berlaku di organisasi agar dapat menjamin konsistensi
pada setiap hasil akhir yang diberikan

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


4. TANGGUNG JAWAB
‘TANGGUNG JAWAB’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, memiliki sikap militan, dapat
diandalkan, dan patuh terhadap sistem (compliance)
- Transparan dalam setiap perbuatan (transparency)
- Dapat dipercaya dan diandalkan untuk tugas dan amanah (accountability)

PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR


Memahami bahwa sistem yang berlaku adalah untuk menjamin
berlangsungnya suatu proses birokrasi yang efisien dan oleh karena itu,
sistem tersebut harus sepenuhnya dipatuhi sebagaimana mestinya.

Menyadari bahwa transparansi harus tercermin dalam setiap wewenang dan


tugas yang diamanahkan.

Mengerti sepenuhnya bahwa setiap wewenang dan tugas yang diamanahkan


mempunyai konsekuensi pada diri sendiri dan organisasi.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


5.
MELAYANI
‘ MELAYANI’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas secara optimal dalam memberikan pelayanan yang
terbaik (trustworthiness)
- Peduli terhadap para pemangku kepentingan (care)
- Berempati dan memberikan solusi (empathy)
PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR
Menyadari sepenuhnya bahwa semua yang telah diucapkan secara terbuka
kepada publik merupakan janji yang harus dipenuhi.

Memahami bahwa ekspektasi publik terhadap organisasi sangat tinggi.Oleh


karenanya, kita harus membina hubungan baik dengan para pemangku
kepentingan.
Menyadari bahwa wujud nyata dari pelayanan terbaik adalah dengan
memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para
pemangku kepentingan dengan tetap mengikuti peraturan yang berlaku.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


5.
MELAYANI
‘ MELAYANI’ MEMILIKI TIGA UNSUR UTAMA:
- Melaksanakan tugas secara optimal dalam memberikan pelayanan yang
terbaik (trustworthiness)
- Peduli terhadap para pemangku kepentingan (care)
- Berempati dan memberikan solusi (empathy)
PERWUJUDAN DI KEMENTERIAN PUPR
Menyadari sepenuhnya bahwa semua yang telah diucapkan secara terbuka
kepada publik merupakan janji yang harus dipenuhi.

Memahami bahwa ekspektasi publik terhadap organisasi sangat tinggi.Oleh


karenanya, kita harus membina hubungan baik dengan para pemangku
kepentingan.
Menyadari bahwa wujud nyata dari pelayanan terbaik adalah dengan
memberikan solusi nyata terhadap permasalahan yang dihadapi oleh para
pemangku kepentingan dengan tetap mengikuti peraturan yang berlaku.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


KODE ETIK KEMENTERIAN
PUPR
#[Bagian 1]
Kewajiban
dan
larangan
agar
menjadi
pegawai
Kementeria
n PUPR
yang
visioner.

#[Bagian 2]
Kewajiban
dan
larangan
agar
menjadi
pegawai
Kementeria Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
#1 PEGAWAI YANG
VISIONER

HARUS:
• Menyusun strategi dan langkah taktis untuk menjamin tercapainya hasil yang
akurat
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.

• Memperhatikan implikasi dari berbagai aspek (teknologi, hukum/regulasi,


sosial- budaya, ekonomi, dan pasar) terhadap perencanaan dan pelaksanaan tugas.

• Memberikan kontribusi nyata untuk institusi pada jabatan, sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
DILARANG:
• Melakukan pekerjaan tanpa didahului suatu proses konsultasi dan
koordinasi dengan para pimpinan dan pihak terkait di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, kecuali dalam kondisi darurat.

• Menunjukkan sikap arogansi dan egosektoral di internal dan eksternal


organisasi.
Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
#2 PEGAWAI YANG
BERINTEGRITAS

HARUS:
• Menjalankan tugas dengan berpegang teguh pada peraturan dan perundang-
undangan.

• Melaporkan kepada pihak yang berwenang segala bentuk penyimpangan dan/atau


perbuatan melawan hukum yang ditemukan dalam berbagai proses pelaksanaan
pekerjaan.

• Mengindahkan etika berkomunikasi, termasuk dalam menggunakan


sarana telekomunikasi pesawat seluler.
DILARANG:
• Meminta dan menerima pemberian/hadiah selain dari apa yang berhak diterimanya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• Menyalahgunakan wewenang yang diberikan dengan alasan apapun termasuk yang


bertujuan untuk menguntungkan, baik diri sendiri maupun pihak tertentu.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


#3 PEGAWAI YANG
PROFESIONAL
HARUS:
• Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

• Bekerja dengan akurat dan optimal demi tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.

• Menunjukkan konsistensi dan persistensi yang tinggi dalam menjalankan


tugas, komitmen, dan/atau keputusan yang telah disepakati bersama.

• Meningkatkan kapabilitas dan kompetensi secara berkelanjutan agar dapat selalu


memberi hasil yang optimal, dalam setiap tugas yang ditangani.

DILARANG:
• Bertindak individualistis dan enggan bekerja sama

• Memiliki, mengonsumsi, dan mengedarkan narkotika, serta obat-obat terlarang.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


#4 PEGAWAI YANG BERTANGGUNG JAWAB
HARUS:
• Menunjukkan komitmen dan loyalitas kepada institusi melalui kerja nyata
dan kontribusi penciptaan nilai yang signifikan.

• Bertanggung jawab sepenuhnya atas keseluruhan proses serta capaian hasil dari
tugas yang dilaksanakan.

• Menyelesaikan tugas dan melakukan manajemen waktu dan sumber daya


dengan
cara yang paling efisien dan paling efektif untuk mendapatkan hasil terbaik.

DILARANG:
• Mengakui dan/atau mengambil keuntungan dari hasil kerja orang lain
dengan
tidak semestinya sebagai hasil kerja pribadi.

• Melakukan perbuatan yang melanggar norma hukum dan norma


kesusilaan, serta tindakan tidak terpuji lainnya.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


#5 PEGAWAI YANG
MELAYANI
HARUS:
• Menjaga kepercayaan dengan selalu mempertahankan sikap dan perilaku
positif
yang dapat menjadi panutan bagi rekan-rekan sejawat.

• Menindaklanjuti pengaduan terkait berbagai kerusakan yang terjadi pada setiap


infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

• Memberikan pelayanan prima kepada para pemangku kepentingan.

• Membuka akses publik mengenai informasi dan data bidang PUPR, sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

DILARANG:
• Mengabaikan pengaduan terkait berbagai kerusakan yang terjadi pada setiap
infrastruktur dan fasilitas fisik bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
yang ditemui di lapangan.

• Membuka data/informasi yang bersifat rahasia milik organisasi kepada


pihak manapun tanpa persetujuan dari yang berwenang.
Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
KODE PERILAKU
KEMENTERIAN PUPR

<1> Mengembangkan perencanaan terpadu dan antisipatif yang berbasis


kewilayahan.
<2> Tidak melakukan pertemuan dengan mitra kerja secara Individual di tempat
yang tidak semestinya.
<3> Berpakaian rapih sebagai perwujudan rasa hormat.
<4> Melaporkan kepada pimpinan ketika meninggalkan tempat tugas.
<5> Kerjasama dan meningkatkan hubungan jejaring kerja baik internal maupun
dengan pemangku kepentingan.
<6> Proaktif ketika melihat kerusakan infrastruktur dan fasilitas fisik.
<1> RENCANA YANG
TERPADU

“Mengembangkan perencanaan terpadu dan antisipatif


yang berbasis kewilayahan”
PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR
Mempertimbangkan segala sumber daya yang tersedia dalam merencanakan agar
dapat menghasilkan produktivitas yang optimal ketika diimplementasikan.

Melakukan perhitungan atas berbagai kemungkinan risiko (risk calculation) dan


mempersiapkan sejumlah rencana alternatif (back-up plans) yang siap
menggantikan rencana utama apabila tidak berjalan sesuai harapan.

Mengalokasikan sumber daya untuk pengembangan berbagai perencanaan dengan


mengacu pada prioritas wilayah yang paling membutuhkan tanpa
mengabaikan pemerataan pembangunan nasional.
<2> PERTEMUAN HARUS
TERBUKA

“Tidak melakukan pertemuan dengan mitra kerja


secara individual di tempat yang tidak
semestinya”
PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR
Setiap pertemuan dengan mitra kerja harus dilakukan secara formal*,
profesional, dengan disertai setidaknya satu atau lebih rekan sejawat yang
relevan dan kompeten agar dapat menghindari terjadinya potensi konflik
kepentingan.
Selalu bertemu mitra kerja di tempat yang pantas yang menunjang asas formal*
dan professional, bukan di tempat-tempat yang dapat merusak citra organisasi.

Semua kesepakatan kemitraan harus dilakukan secara transparan yang berbasis


teknologi informasi melalui e-procurement.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


<3> BERPAKAIAN
RAPIH

“Berpakaian rapih sebagai


perwujudan rasa
hormat”

PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR

Semua pegawai harus selalu menjaga kerapihan, kesopanan, dan kepantasan yang
mengacu pada peraturan pakaian dinas dimanapun, kapanpun dan untuk
keperluan apapun terkait tugas yang dilaksanakan.

Seluruh pegawai harus selalu ingat bahwa budaya berpakaian yang patut
merupakan perwujudan rasa hormat terhadap orang lain dan juga respek
terhadap kehormatan organisasi.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA


<4> SELALU
MELAPORKAN

“Melaporkan kepada pimpinan


ketika meninggalkan tempat
tugas”

PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR

Meminta ijin dan membuat laporan kepada atasan merupakan


keharusan ketika pegawai meninggalkan tempat tugas untuk berbagai
keperluan dinas ataupun keperluan pribadi.
Tempat tugas merupakan satu kesatuan dengan berbagai tanggung jawab
tugas sehingga pegawai harus selalu melaksanakan tugas dan tanggung
jawab meskipun sedang tidak berada di tempat tugas.
Pegawai Kementerian PUPR harus selalu memberikan laporan rutin
dan khusus namun sesuai dengan peraturan kepada atasan ketika
menjumpai kejadian khusus dan/atau hal-hal di luar pekerjaan yang
sudah, sedang maupun akan dilakukanTwitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
<5> UTAMAKAN
PELAYANAN

“Kerja sama dan meningkatkan


hubungan jejaring kerja baik internal
maupun dengan pemangku
kepentingan”
PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR
Kerja sama merupakan hal mutlak terlepas adanya perbedaan pendapat
dengan atasan, bawahan, dan rekan kerja di lingkungan organisasi termasuk
menyampaikan kritik yang konstruktif. Walaupun demikian, pegawai harus
selalu bekerja sama dan menunjukkan rasa saling hormat antar pegawai.
Memperluas hubungan jejaring kerja harus dilakukan secara intensif dan
dibina secara berkelanjutan dengan cara-cara yang penuh kekeluargaan namun
tetap santun dan menjaga profesionalisme baik terhadap atasan, bawahan, dan
rekan kerja di lingkungan organisasi
Kerja sama dan hubungan yang saling menghormati harus dilakukan secara
konsisten baik terhadap pegawai maupun pihak eksternal dan masyarakat umum.
Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA
<6>
PROAKTIF

“Proaktif ketika melihat kerusakan infrastruktur


dan fasilitas fisik”

PERILAKU PEGAWAI KEMENTERIAN PUPR

Pegawai harus proaktif dengan langsung bertindak dan/atau melaporkan kepada


atasan/pihak yang bertanggung jawab setiap kali menjumpai fasilitas fisik
yang rusak atau terindikasi rusak.

Kerusakan fasilitas fisik yang terjadi bisa kecil maupun besar namun pegawai
harus dapat menentukan prioritas perbaikan berdasarkan
tingkat kepentingan dan urgensi dari kerusakan tersebut.

Pegawai harus berinisiatif memberikan solusi untuk perbaikan terhadap temuan


kerusakan/ kecacatan pada infrastruktur yang meliputi namun tidak
terbatas pada jembatan, jalan, bendungan, dan fasilitas fisik lainnya.

Twitter: @hermawank HERMAWAN KARTAJAYA

Anda mungkin juga menyukai