REPUBLIK INDONESIA
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
PEMERINTAHAN DAERAH
VISI
Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,
berlandaskan gotong-royong
MISI
1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
2
Membangun SDM yang pekerja keras, yang
1. PEMBANGUNAN dinamis. Membangun SDM yang terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
5
SDM
PRIORITAS KERJA Mengundang talenta-talenta global bekerja
sama dengan kita.
4
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA
508
5
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA
(BINWAS UMUM DAN BINWAS TEKNIS)
508
6
PERAMPINGAN STRUKTUR: MANDAT PRESIDEN
MANDAT
PRESIDEN & WAPRES
“Perlu dilakukan penyederhanaan birokrasi pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.”
(Pidato Presiden pada Sidang Paripurna MPR RI,
20 Oktober 2019)
8
ASPEK PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA
STRUKTUR/KELEMBAGAAN
01 (TRANSFORMASI JABATAN STRUKTURAL KE FUNGSIONAL) “ Penyederhanaan Birokrasi
secara Substansial, Tidak
Hanya Terbatas Pada
02 KULTUR (BUDAYA KERJA) Struktur, tetapi juga aspek
kultur dan inovasi kerja “
03 INOVASI
9
STATISTIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pria
2.087.960 Wanita Pusat
2.198.958 4.286.918
JUMLAH PNS PER 30 JUNI 2019
968.736
10
PERUBAHAN MEKANISME TATA KERJA DALAM ORGANISASI
LEVEL PENGAMBILAN JENJANG JABATAN KONDISI SETELAH
KONDISI SAAT INI
KEPUTUSAN FUNGSIONAL PENGALIHAN
JPT Pratama
JPT Pratama
Fungsi
MANAGERIAL LEVEL Jabatan Administrator
Koordinasi
(Eselon III) Fungsional Madya
Jabatan Pengawas
(Eselon IV)
Struktur
Inovasi
15
KETENTUAN PENYEDERHANAAN PADA JABATAN PENGAWAS
16
LANGKAH PENYEDERHANAAN BIROKRASI
17
KRITERIA POTENSI PENGALIHAN UNIT ORGANISASI
ESELON III KEBAWAH
18
ARAH KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
(TARGET JANGKA PENDEK)
Cabang Dinas,
tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi
UPTD dan RSD
19
ARAH KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KAB./KOTA
(TARGET JANGKA PENDEK)
20
MAPPING URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
21
CONTOH PEMILAHAN (CLUSTERING) & MAPPING
URUSAN PEMERINTAHAN SEBAGAI BASIS PERAMPINGAN STRUKTUR DAN
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Lampiran UU 23/2014
NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB./KOTA
1. Perizinan Pendidikan a. Penerbitan izin perguruan tinggi sw asta a. Penerbitan izin pendidikan a. Penerbitan izin pendidikan dasar
yang diselenggarakan oleh menengah yang diselenggarakan yang diselenggarakan oleh
masyarakat. oleh masyarakat. masyarakat.
b. Penerbitan izin penyelenggaraan b. Penerbitan izin pendidikan khusus b. Penerbitan izin pendidikan anak usia
satuan pendidikan asing. yang diselenggarakan oleh dini dan pendidikan nonformal yang
masyarakat. diselenggarakan oleh masyarakat.
2. Sumber Daya Manusia Penetapan standardisasi dan registrasi a. Penerbitan izin praktik dan izin kerja
(SDM) Kesehatan tenaga kesehatan I ndonesia, tenaga tenaga kesehatan.
kesehatan w arga negara asing (TK-WNA),
serta penerbitan rekomendasi pengesahan
rencana penggunaan tenaga kerja asing
(RPTKA) dan izin mempekerjakan tenaga
asing (I MTA).
3. Sediaan Farmasi, Alat Penerbitan izin usaha kecil obat a. Penerbitan izin apotek, toko obat,
Kesehatan, dan Makanan tradisional (UKOT). toko alat kesehatan dan optikal.
Minuman b. Penerbitan izin usaha mikro obat
tradisional (UMOT).
c. Penerbitan izin produksi makanan
dan minuman pada industri rumah
tangga.
4. Jasa Konstruksi Penerbitan izin usaha jasa konstruksi asing Penerbitan izin usaha jasa konstruksi
nasional (nonkecil dan kecil).
5. Perumahan a. Penerbitan izin pembangunan dan
pengembangan perumahan.
b. Penerbitan sertifikat kepemilikan
bangunan gedung (SKBG).
6. Dll. 22
PENGISIAN JABATAN LOWONG
Apabila terdapat
Permendagri Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Perangkat Daerah
Jabatan Administrator yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kesbangpol
dan Jabatan Pengawas maka PPK dapat
yang saat ini lowong Kepmendagri Nomor 100–440 Tahun 2019 Tentang Evaluasi melakukan Pelantikan
Kelembagaan Perangkat Daerah yang Melaksanakan Urusan sesuai dengan
dan/atau sebagai Pemerintahan di Bidang Kesbangpol Peraturan Perundang-
akibat dari Penataan Kepmendagri Nomor 100-441 Tahun 2019 Tentang Nomenklatur
Undangan
Organisasi, Perangkat Daerah yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan di
Bidang Kesbangpol
berdasarkan:
PP Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
23
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN TRANSFORMASI JABATAN
24
FORMAT EXERCISE PEMETAAN KESESUAIAN
TUGAS DAN FUNGSI TRANSFORMASI JABATAN (LAMPIRAN I)
25
FORMAT REKAPITULASI EXERCISE
PEMETAAN TRANSFORMASI JABATAN (LAMPIRAN II)
26
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 28 TAHUN 2019
RUANG LINGKUP KRITERIA
tugas dan fungsi jabatan berkaitan
1 Jabatan Administrator dengan pelayanan teknis fungsional;
28
3. Pemetaan Jabatan Fungsional yang dapat di duduki
Pejabat yang terdampak penyederhanaan birokrasi
Rp
2. Pemetaan Jabatan dan Pejabat Administrasi dengan menghitung
Administrasi yang terdampak penghasilan dalam Jabatan
penyederhanaan birokrasi Administrasi ke Jabatan Fungsional
MEKANISME
PENYETARAAN
29
KENAIKAN
PANGKAT Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana
yang mengalami Penyetaraan Jabatan dan telah (eselon V) yang mengalami Penyetaraan
menduduki pangkat terakhir paling singkat 4 Jabatan dan akan naik pangkat, mendapatkan
angka kredit dari angka kredit kumulatif untuk
(empat) tahun dan akan naik pangkat,
kenaikan pangkat pada jenjang yang
mendapatkan kenaikan pangkat reguler sesuai disetarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
dengan jabatan terakhir yang diduduki.
telah menduduki pangkat lebih dari 3
75% (tiga) dan kurang dari 4 (empat) tahun
30
PENUTUP
31
Terima Kasih
32