Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

PENYEDERHANAAN BIROKRASI
PEMERINTAHAN DAERAH

Perampingan Struktur & Pengkaryaan Jabatan Fungsional


di Lingkungan Pemerintah Daerah

Drs. Akmal Malik, M.Si


Direktur Jenderal Otonomi Daerah
J akarta, 16 J anuari 2020
Ir. H. Joko Widodo KH. Ma’ruf Amin
Presiden RI Wakil Presiden RI
Prof. H. M. Tito Karnavian, Ph.D
Menteri Dalam Negeri

VISI
Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian,
berlandaskan gotong-royong

MISI
1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah Daerah dalam kerangka Negara Kesatuan
2
Membangun SDM yang pekerja keras, yang
1. PEMBANGUNAN dinamis. Membangun SDM yang terampil,
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

5
SDM
PRIORITAS KERJA Mengundang talenta-talenta global bekerja
sama dengan kita.

TAHUN KEDEPAN 2. MELANJUTKAN


Infrastruktur yang menghubungkan kawasan
produksi dengan kawasan distribusi,
mempermudah akses ke kawasan wisata,
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR mendongkrak lapangan kerja baru,
mengakselerasi nilai tambah perekonomian
rakyat.
Segala bentuk kendala regulasi harus
disederhanakan, harus dipotong, harus
3. PENYEDERHANAAN dipangkas. Pemerintah akan mengajak DPR
REGULASI untuk menerbitkan dua undang-undang besar.
Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU
Pemberdayaan UMKM.

Eselonisasi harus disederhanakan.


disederhanakan menjadi dua level saja, diganti
4. REFORMASI dengan jabatan fungsional yang menghargai
BIROKRASI keahlian, menghargai kompetensi. Agar serius
menjamin tercapainya tujuan program
pembangunan.

Harus bertransformasi dari ketergantungan


pada sumber daya alam menjadi daya saing
5. TRANSFORMASI manufaktur dan jasa modern yang mempunyai
EKONOMI nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa
demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
3
Menjamin keberlangsungan
• pelayanan & pemberdayaan
masyarkat
• pembangunan daerah
POROS
UU NO. 23 TAHUN 2014 Pemerintahan & Politik
• Demokrasi
ttg PEMDA • penegakan hukum dan
Dalam Negeri kesatuan bangsa
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan
umum penyelenggaraan pemda secara nasional

berlandaskan Komitmen bersama &


partisipasi masyarakat
• Penjabaran Visi, Misi, dan Program Gubernur, bupati/walikota
sesuai dgn agenda prioritas kerja Melaksanakan program
Presiden dan Wakil Presiden. secara efektif, efisien, bersih Mengelola dan memecahkan
• Penjabaran Program Operasional berwibawa dlm rangka berbagai isu strategis
KEMENDAGRI memperkokoh NKRI
• Koordinasi antar K/L secara terpadu

SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG


BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS

4
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA

508

5
KEMENDAGRI SEBAGAI KORBINWAS PEMDA
(BINWAS UMUM DAN BINWAS TEKNIS)

508

6
PERAMPINGAN STRUKTUR: MANDAT PRESIDEN

MANDAT
PRESIDEN & WAPRES
“Perlu dilakukan penyederhanaan birokrasi pada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.”
(Pidato Presiden pada Sidang Paripurna MPR RI,
20 Oktober 2019)

8
ASPEK PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

STRUKTUR/KELEMBAGAAN
01 (TRANSFORMASI JABATAN STRUKTURAL KE FUNGSIONAL) “ Penyederhanaan Birokrasi
secara Substansial, Tidak
Hanya Terbatas Pada
02 KULTUR (BUDAYA KERJA) Struktur, tetapi juga aspek
kultur dan inovasi kerja “

03 INOVASI

URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH


(32 URUSAN KONKUREN + SEBAGIAN PENUGASAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT)

9
STATISTIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

Pria
2.087.960 Wanita Pusat
2.198.958 4.286.918
JUMLAH PNS PER 30 JUNI 2019
968.736

Struktural 460.067 JFT 2.150.870


Tenaga
Eselon I 575 Kesehatan 575
Tenaga
Eselon II 19.463 Pendidik 1.517.654
Tenaga
Eselon III 98.658 Teknis 98.658
Eselon IV 327.058 Daerah
JFU 1.675.981 3.318.182
Eselon V 14.313
Sumber : Data BKN, Juni 2019

10
PERUBAHAN MEKANISME TATA KERJA DALAM ORGANISASI
LEVEL PENGAMBILAN JENJANG JABATAN KONDISI SETELAH
KONDISI SAAT INI
KEPUTUSAN FUNGSIONAL PENGALIHAN

STRATEGIC LEVEL JPT Madya

JPT Pratama
JPT Pratama

Fungsi
MANAGERIAL LEVEL Jabatan Administrator
Koordinasi
(Eselon III) Fungsional Madya

Jabatan Pengawas
(Eselon IV)

OPERATIONAL LEVEL Fungsional


Jabatan Pelaksana Muda/Pertama
(Eselon V) 12
PENYEDERHANAAN BIROKRASI PEMDA

“ Birokrasi Indonesia itu Weberian, dimana Tugas dan


Fungsi Birokrasi dibagi habis dalam struktur. Jadi, kalau
ada struktur yang dipotong, maka akan pincang.

- Menteri Dalam Negeri (Rapat TRBN, 12 Des 2019) ”

TRANSFORMASI/PENATAAN ASPEK STRUKTUR, HANYA SALAH


SATU ASPEK PENYEDERHANAAN BIROKRASI:

Struktur

Inovasi

“Budaya Kerja dan Inovasi ➔ Working Smart”


Budaya Kerja
13
SURAT PENEGASAN
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI
DAN KAB./KOTA
PENEGASAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI DAN KAB./KOTA
Surat Mendagri Nomor 130/14106/SJ tanggal 18 Desember 2019

15
KETENTUAN PENYEDERHANAAN PADA JABATAN PENGAWAS

Penyederhanaan birokrasi pada Jabatan Pengawas


Penyederhanaan Birokrasi (Eselon IV), tidak dilakukan terhadap:
pada Pemerintah Daerah a. Jabatan yang memiliki tugas dan fungsi sebagai
Provinsi dan Pemerintah Kepala Satuan Kerja dengan kewenangan dan
Daerah Kabupaten/Kota tanggungjawab dalam penggunaan anggaran
dilakukan pada Jabatan atau pengguna barang/jasa;
Pengawas (Eselon IV) untuk b. Jabatan yang memiliki tugas dan fungsi yang
menghadirkan pelayanan berkaitan dengan kewenangan/otoritas, legalisasi,
publik yg terukur dan pengesahan, persetujuan dokumen, atau
kewenangan kewilayahan; dan
mampu mewujudkan
efesiensi dan efektifitas c. Jabatan yang memiliki kriteria dan syarat lain yang
pemerintahan daerah bersifat khusus berdasarkan usulan masing-masing
Pemerintah Daerah

16
LANGKAH PENYEDERHANAAN BIROKRASI

ASPEK ASPEK TATA ASPEK


ORGANISASI LAKSANA MANAJEMEN ASN
1. Penyusunan kriteria unit 1. Pengalihan kewenangan manajerial 1. kesiapan dan ketersediaan jabatan fungsional
organisasi Jabatan Administrasi jabatan Administrasi (eselon III ke yang akan menjadi jabatan pengganti
(eselon III ke bawah) yang bawah) menjadi kewenangan
dapat dan tidak dapat dialihkan jabatan fungsional; 2. kemudahan proses inpassing jabatan eselon III ke
menjadi jabatan fungsional bawah menjadi jabatan fungsional
2. Pengaturan tata kerja diantara JPT
2. Pemetaan keseuaian unit
dengan Jabatan Fungsional dan 3. kesetaraan tunjangan jabatan eselon III ke
Antar Jabatan Fungsional; bawah dengan tunjangan jabatan fungsional
organisasi jabatan administrasi
yang dapat dialihkan dan tidak 3. Mendorong Penggunaan Teknologi
Informasi dalam mendukung tugas
4. Pemetaan Jabatan Fungsional yang dapat dan
dapat dialihkan dan fungsi organisasi dibutuhkan untuk menempatkan pejabat
administrasi yang dialihkan.

17
KRITERIA POTENSI PENGALIHAN UNIT ORGANISASI
ESELON III KEBAWAH

POTENSI DAPAT DIALIHKAN POTENSI TIDAK DAPAT DIALIHKAN


Unit organisasi yang melaksanakan Unit Organisasi yang melaksanakan tugas dan fungsi yang berkaitan dengan:
tugas dan fungsi: a. kewenangan otorisasi, legalisasi, pengesahan, atau persetujuan dokumen dengan ketentuan:
• analisis dan penyiapan bahan 1. kewenangan melekat secara atributif berdasarkan undang-undang bukan delegatif
kebijakan. berdasarkan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga.
2. sifat pekerjaanya rutin dengan tingkat frekuensi tinggi dan rentang kewilayahannya jauh dari
• koordinasi, pemantauan, dan unit organik/pusat.
pelaporan.
b. kewenangan kewilayahan (kecamatan, kelurahan, instansi vertikal di kabupaten/kota, dan UPT
• teknis tertentu dalam mendukung tertentu)
penyelenggaraan urusan c. pelaksanaan dukungan administratif kesekretariatan yang bersifat multispesialisasi/ heterogen.
pemerintahan pada K/L. d. pelaksanaan tugas dilaksanakan berdasarkan arahan/komando dari pimpinan unit organisasi
• teknis yang bersesuaian dengan dengan cakupan tugas dan wilayah yang luas (contoh: Polres, Polsek, Korem, Koramil, Dinas
Satpol PP)
tugas dan fungsi jabatan
e. pelaksanaan fungsi Pengadaan barang/jasa pemerintah
fungsional.
(sesuai rekomendasi KPK (stranas KPK) dan amanat Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
• berkaitan dengan pelayanan teknis tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah mengamanatkan bahwa Unit Kerja
fungsional. Pengadaan Barang/Jasa berbentuk struktural (vide Pasal 75 ayat 3)).

18
ARAH KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
(TARGET JANGKA PENDEK)

Sekretariat Daerah dalam fungsi dukungan manajemen tidak dilakukan


dan Sekretariat DPRD penyederhanaan birokrasi

tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi, tetapi dilakukan


Inspektorat Daerah
Penambahan Inspektur Investigasi (Sesuai PP 72 Tahun 2019)

tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi, kecuali pada Jabatan


Dinas dan Badan Pengawas (Eselon IV) yang menyelenggarakan Tugas dan Fungsi
Bidang Perizinan, Investasi dan Pelayanan Publik

Cabang Dinas,
tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi
UPTD dan RSD

19
ARAH KEBIJAKAN PENYEDERHANAAN BIROKRASI
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KAB./KOTA
(TARGET JANGKA PENDEK)

Sekretariat Daerah dalam fungsi dukungan manajemen tidak dilakukan


dan Sekretariat DPRD penyederhanaan birokrasi

tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi, tetapi dilakukan


Inspektorat Daerah
Penambahan Inspektur Investigasi (Sesuai PP 72 Tahun 2019)

tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi, kecuali pada Jabatan


Dinas dan Badan Pengawas yang menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Bidang
Perizinan, dan Investasi.

UPTD dan RSD tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi

Kecamatan tidak dilakukan penyederhanaan birokrasi

20
MAPPING URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

a) Setiap Urusan Pemerintahan dipilah


(clustering) item dan sub urusan apa saja
Mapping Urusan yang langsung terkait dengan PERIZINAN,
Pemerintahan Daerah DAN INVESTASI
(32 Urusan Konkuren &
Penugasan sebagian
urusan Absolut) b) Mapping Urusan Pemerintahan (pada huruf a) PENYEDERHANAAN
sebagai basis untuk Penataan Perangkat BIROKRASI PEMDA
sebagai basis Penataan
daerah (Perampingan Struktur) dan Jabatan.
Perangkat Daerah dan
Penyederhanaan Birokrasi

c) Penyesuaian regulasi & Kebijakan terkait,


antara lain: PP 18/2016

21
CONTOH PEMILAHAN (CLUSTERING) & MAPPING
URUSAN PEMERINTAHAN SEBAGAI BASIS PERAMPINGAN STRUKTUR DAN
PENYEDERHANAAN BIROKRASI
Lampiran UU 23/2014
NO URUSAN PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI DAERAH KAB./KOTA

1. Perizinan Pendidikan a. Penerbitan izin perguruan tinggi sw asta a. Penerbitan izin pendidikan a. Penerbitan izin pendidikan dasar
yang diselenggarakan oleh menengah yang diselenggarakan yang diselenggarakan oleh
masyarakat. oleh masyarakat. masyarakat.
b. Penerbitan izin penyelenggaraan b. Penerbitan izin pendidikan khusus b. Penerbitan izin pendidikan anak usia
satuan pendidikan asing. yang diselenggarakan oleh dini dan pendidikan nonformal yang
masyarakat. diselenggarakan oleh masyarakat.
2. Sumber Daya Manusia Penetapan standardisasi dan registrasi a. Penerbitan izin praktik dan izin kerja
(SDM) Kesehatan tenaga kesehatan I ndonesia, tenaga tenaga kesehatan.
kesehatan w arga negara asing (TK-WNA),
serta penerbitan rekomendasi pengesahan
rencana penggunaan tenaga kerja asing
(RPTKA) dan izin mempekerjakan tenaga
asing (I MTA).
3. Sediaan Farmasi, Alat Penerbitan izin usaha kecil obat a. Penerbitan izin apotek, toko obat,
Kesehatan, dan Makanan tradisional (UKOT). toko alat kesehatan dan optikal.
Minuman b. Penerbitan izin usaha mikro obat
tradisional (UMOT).
c. Penerbitan izin produksi makanan
dan minuman pada industri rumah
tangga.
4. Jasa Konstruksi Penerbitan izin usaha jasa konstruksi asing Penerbitan izin usaha jasa konstruksi
nasional (nonkecil dan kecil).
5. Perumahan a. Penerbitan izin pembangunan dan
pengembangan perumahan.
b. Penerbitan sertifikat kepemilikan
bangunan gedung (SKBG).
6. Dll. 22
PENGISIAN JABATAN LOWONG

Permendagri Nomor 56 Tahun 2019 Tentang Pedoman


Nomenklatur dan Unit Kerja Setda Provinsi dan Kab./Kota

Apabila terdapat
Permendagri Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Perangkat Daerah
Jabatan Administrator yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang Kesbangpol
dan Jabatan Pengawas maka PPK dapat
yang saat ini lowong Kepmendagri Nomor 100–440 Tahun 2019 Tentang Evaluasi melakukan Pelantikan
Kelembagaan Perangkat Daerah yang Melaksanakan Urusan sesuai dengan
dan/atau sebagai Pemerintahan di Bidang Kesbangpol Peraturan Perundang-
akibat dari Penataan Kepmendagri Nomor 100-441 Tahun 2019 Tentang Nomenklatur
Undangan
Organisasi, Perangkat Daerah yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan di
Bidang Kesbangpol
berdasarkan:
PP Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah

23
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN TRANSFORMASI JABATAN

Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota segera


melakukan Exercise Identifikasi/Pemetaan Transformasi
Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional Tertentu, serta
Penyelarasan Kebutuhan Anggaran terkait dengan
penghasilan pada jabatan yang terdampak oleh kebijakan
Penyederhanaan Birokrasi.
disampaikan kepada Mendagri melalui Direktur Jenderal
Otonomi Daerah dalam bentuk softcopy dan hardcopy,
paling lambat tanggal 30 Januari 2020

24
FORMAT EXERCISE PEMETAAN KESESUAIAN
TUGAS DAN FUNGSI TRANSFORMASI JABATAN (LAMPIRAN I)

PERIZINAN DAN INVESTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

25
FORMAT REKAPITULASI EXERCISE
PEMETAAN TRANSFORMASI JABATAN (LAMPIRAN II)

PERIZINAN DAN INVESTASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

26
BERDASARKAN PERATURAN MENTERI PANRB NOMOR 28 TAHUN 2019
RUANG LINGKUP KRITERIA
tugas dan fungsi jabatan berkaitan
1 Jabatan Administrator dengan pelayanan teknis fungsional;

tugas dan fungsi jabatan dapat


2 Jabatan Pengawas dilaksanakan oleh pejabat fungsional;

3 Jabatan Pelaksana (Eselon V) jabatan yang berbasis


keterampilan tertentu.
keahlian/

diusulkan oleh Instansi Pemerintah kepada Menteri sebagai


bahan pertimbangan penetapan jabatan yang diperlukan
kedudukannya sebagai Administrator, Pengawas, dan
Pelaksana (eselon V)

28
3. Pemetaan Jabatan Fungsional yang dapat di duduki
Pejabat yang terdampak penyederhanaan birokrasi

4. Penyelarasan tunjangan Jabatan


Fungsional dengan tunjangan Jabatan

Rp
2. Pemetaan Jabatan dan Pejabat Administrasi dengan menghitung
Administrasi yang terdampak penghasilan dalam Jabatan
penyederhanaan birokrasi Administrasi ke Jabatan Fungsional

5. Penyelarasan kelas Jabatan


1. Identifikasi Jabatan Fungsional dengan Kelas
Administrasi pada unit kerja Jabatan Administrasi

MEKANISME
PENYETARAAN
29
KENAIKAN
PANGKAT Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana
yang mengalami Penyetaraan Jabatan dan telah (eselon V) yang mengalami Penyetaraan
menduduki pangkat terakhir paling singkat 4 Jabatan dan akan naik pangkat, mendapatkan
angka kredit dari angka kredit kumulatif untuk
(empat) tahun dan akan naik pangkat,
kenaikan pangkat pada jenjang yang
mendapatkan kenaikan pangkat reguler sesuai disetarakan dengan ketentuan sebagai berikut:
dengan jabatan terakhir yang diduduki.
telah menduduki pangkat lebih dari 3
75% (tiga) dan kurang dari 4 (empat) tahun

telah menduduki pangkat lebih dari 2


50% (dua) dan kurang dari 3 (tiga) tahun

telah menduduki pangkat lebih dari 1


25% (satu) dan kurang dari 2 (dua) tahun

30
PENUTUP

Penyederhanaan Birokrasi Pemda memperhatikan dan


diarahkan untuk:
1. Stabilitasi dan kondusivitas nasional dan daerah;
2. Akselerasi capaian kinerja pembangunan nasional dan
daerah;
3. Pelayanan Publik yang semakin mudah, murah, gesit,
dan handal.
4. Public Trust & Good Governance.

31
Terima Kasih
32

Anda mungkin juga menyukai