DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI PESISIR INDONESIA
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kelompok Masyarakat Hukum Adat
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Dasar Hukum
Perlindungan Masyarakat Hukum Adat, Lokal dan Tradisional di WP3K
UUD 1945 Pasal 18 B Ayat 2 Negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
UNDANG-UNDANG UU No.27/2007 jo UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau - Karakteristik masyarakat di WP3K
No. 1/2014 Kecil - Hak dan kewajiban masyarakat di WP3K
UU No. 11/2020 Cipta Kerja - Pengakuan hak tradisonal MHA
PERATURAN Permendagri No. 52/2014 Pedoman Pengakuan dan Perlindungan - Hak dan kewajiban masyarakat di WP3K dalam
MENTERI MHA pemanfaatan ruang laut
PermenKP No. 8/2014 Tata Cara Penetapan Wilayah Kelola MHA - Tata cara pelaksanaan fasilitasi pengakuan dan
dalam Pemanfaatan Ruang di WP3K perlindungan MHA
- Tata cara pelaksanaan fasilitasi perlindungan berupa
PermenKP No. 40/2014 Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat PKKPRL bagi Masyarakat Lokal dan Tradisional
Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan - Pemberdayaan dan penguatan masyarakat di WP3K
Pulau-pulau Kecil melalui bantuan pemerintah fisik maupun non fisik
PermenKP No. 2/2021 Penyaluran Bantuan Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Kelautan dan
Perikanan
PermenKP No. 28/2021 Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut
PERDIRJEN PRL PerdirjenPRL No. 14/2018 Petunjuk Teknis Fasilitasi Penetapan - Tata cara penetapan wilayah kelola MHA
Wilayah Kelola MHA
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Dasar Hukum
Masyarakat di Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Karakteristik Masyarakat
- Pasal 1 -
- Angka 33-
Masyarakat Hukum Adat - Angka 35-
- Angka 34-
Masyarakat Tradisional
Masyarakat Lokal Sekelompok orang yang secara turun-
temurun bermukim di wilayah Masyarakat perikanan tradisional
Kelompok Masyarakat yang geografis tertentu di NKRI karena yang masih diakui hak tradisionalnya
menjalankan - adanya ikatan pada asal usul dalam melakukan kegiatan
- tata kehidupan sehari-hari leluhur, penangkapan ikan atau kegiatan
berdasarkan kebiasaan yang sudah - hubungan yang kuat dengan tanah, lainnya yang sah di daerah tertentu
diterima sebagai nilai-nilai yang wilayah, sumber daya alam, pranata yang berada dalam perairan
berlaku umum, pemerintahan adat, kepulauan sesuai dengan kaidah
- tetapi tidak sepenuhnya - tatanan hukum adat di wilayah hukum laut internasional.
bergantung pada Sumber Daya adatnya sesuai dengan ketentuan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil peraturan perundang-undangan.
tertentu.
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir
Kecil, Masyarakat mempunyai hak untuk: dan Pulau-Pulau Kecil wajib:
a. memperoleh akses terhadap bagian Perairan Pesisir a. memberikan informasi berkenaan dengan
yang sudah mendapat Perizinan Berusaha terkait Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
pemanfaatan di laut; Kecil;
b. mengusulkan wilayah penangkapan ikan secara b. menjaga, melindungi, dan memelihara
tradisional ke dalam RZWP-3-K; kelestarian Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
c. mengusulkan wilayah kelola Masyarakat Hukum Adat ke Kecil;
dalam RZWP-3-K; c. menyampaikan laporan terjadinya bahaya,
d. melakukan kegiatan pengelolaan Sumber Daya Pesisir pencemaran, dan/atau kerusakan lingkungan di
dan Pulau-Pulau Kecil berdasarkan hukum adat yang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan d. memantau pelaksanaan rencana Pengelolaan
peraturan perundangundangan; Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan/atau
e. memperoleh manfaat atas pelaksanaan Pengelolaan e. melaksanakan program Pengelolaan Wilayah
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang disepakati di
f. dan seterusnya… tingkat Desa.
POTENSI
DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERMASALAHAN
YANG DIHADAPI PEMERINTAH
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Kearifan Lokal
Dalam Konsep Konservasi
Sasi dapat diartikan sebagai penutupan atau pelarangan secara spasial dan temporal
untuk mengambil hasil (pemanenan) sumber daya alam tertentu yang bernilai ekonomis
tinggi pada wilayah kelola dengan batas yang jelas. Sasi mengatur waktu pemanfaatan
sumber daya dalam upaya pelestarian untuk menjaga mutu dan populasi. Aturan dan sanksi
Sasi diatur dalam hukum adat dan dipatuhi oleh MHA.
Kearifan Lokal
Dalam Konsep Manajemen dan Pengawasan
Kearifan Lokal
Dalam Konsep Perikanan (Alat Tangkap)
Sero merupakan alat tangkap tradisional yang telah dipakai turun temurun oleh
masyarakat Sulawesi.
Alat tangkap ini bersifat ramah lingkungan dengan proses dari awal pembuatan
sampai pasca panen memperhatikan keseimbangan ekologis dan disertai ritual
adat.
Sero dapat ditemukan di beberapa wilayah sekitar Sulawesi dengan nama yang
berbeda : banjang, bilah, belah, seroh or kelong
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Kearifan Lokal
Dalam Konsep Ritual/Perayaan
Syukuran Laut adalah ritual adat untuk mensyukuri hasil laut dan
sekaligus momen untuk memohon kelimpahan hasil laut. Salah satu
tradisi yang paling umum dilakukan oleh masyarakat pesisir di
sepanjang pantai Indonesia.
AKSESIBILITAS LAIN-LAIN
• Lamanya proses penyusunan Surat Keputusan
• Sulitnya akses ke lokasi MHA dikarenakan keberadaan masyarakat hukum adat
terkait penetapan Panitia Masyarakat Hukum Adat
umumnya tinggal di wilayah yang terpencil dan terisolir. Termasuk lokasi
oleh Bupati/Walikota.
masyarakat hukum adat yang berada di wilayah pulau-pulau kecil dan terluar
• Lamanya proses pengusulan dan/atau perbaikan
sehingga membutuhkan sarana transportasi baik darat, udara dan laut yang
memadai. proposal dari MHA yang sudah difasilitasi
penetapan dan pengakuannya.
HAK PENGELOLAAN
• Belum terakomodirnya hak-hak tradisional MHA di wilayahnya, karena belum
adanya pengakuan hukum positif, sehingga sering terjadi konflik antar MHA atau
dengan Masyarakat Lokal.
• Wilayah Kelola masih belum semua terakomodir dalam peta Rencana Zonasi
LINGKUNGAN
Fasilitasi Pengakuan dan Perlindungan
Masyarakat di WP3K
Pengelolaan dan Pengawasan dan 1. Fasilitasi pengakuan dan
Pemanfaatan Pengendalian perlindungan bagi MHA
Pengelolaan yang adil dan
Penilaian ekosistem dandasar
2. Fasilitasi PKKRPL bagi
berkelanjutan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pengambilan kebijakan Masyarakat Lokal dan
Tradisional
Wilayah Pesisir
Lestari,
Masyarakat
Sejahtera
EKONOMI
Penguatan MHA di WP3K
Perencanaan 1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
Penentuan roadmap, Manusia MHA
target/sasaran, dan strategi 2. Bantuan Sarana dan Prasarana
pendukung kesejahteraan MHA
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN PENGUATAN MHA, LOKAL DAN TRADISIONAL
2020 - 2024
FASILITASI IDENTIFIKASI & FASILITASI MASYARAKAT PENGUATAN &
PENETAPAN MHA LOKAL PEMBERDAYAAN
Terwujudnya Masyarakat Hukum Adat, Lokal, dan Tradisional yang kuat (entitas),
GOALS:
sejahtera (ekonomi), dan mandiri (berdaya)
MASYARAKAT HUKUM ADAT
DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Melalui Pengakuan dan Perlindungan
Masyarakat Hukum Adat
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Identifikasi dan Pemetaan MHA Diseminasi Hasil Identifikasi dan Pemetaan Pendampingan Penetapan MHA
1
18
Perbup Sorong No. 7 Tahun 2017
Peraturan Bupati/Walikota Tentang MHA
yang Difasilitasi oleh KKP
Hukum Adat dan Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Laut Di Kampung Malaumkarta Distrik Makbon Kabupaten Sorong
2 Perbup Buton Selatan No. 24 Tahun 2017 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Laut Berbasis Kearifan Lokal Dalam Wilayah Pulau Siompu Di Kabupaten Buton Selatan
3 Perbup Maluku Tengah No. 81 Tahun 2017 Hukum Adat dan Kearifan Lokal Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Laut Negeri Haruku Kabupaten Maluku Tengah
4 Perwali Kota Tual 43 Tahun 2017 Hukum Adat dan Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Laut Pulau Mangur dan Pulau Kaimear Kota Tual
5 Perbup Wakatobi No. 40 Tahun 2017 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis Masyarakat Adat Kadie Liya Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi
6 Perbup Kepulauan Talaud No. 36 Tahun 2017 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Laut Berbasis Kearifan Lokal Dalam Wilayah Hukum Adat Desa Kakorotan Kecamatan Nanusa Kabupaten Kepulauan Talaud
7 Perbup Buton No. 13 Tahun 2018 Pengakuan dan Perlindungan MHA Wabula Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis Hukum Adat
8 Perbup Maluku Tenggara No. 166 Tahun 2018 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Tanebar Evav (Tanimbar Kei) Kecamatan Kei Kecil Barat Kabupaten Maluku Tenggara
9 Perbup Biak Numfor No. 34 Tahun 2018 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Pulau Owi dan Pulau Auki Kabupaten Biak Numfor
10 Perbup Seram Bagian Timur No. 16 Tahun 2018 Pengakuan dan Perlindungan serta Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Negeri Kataloka Kabupaten Seram Bagian Timur
Pengakuan dan Perlindungan serta Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Petuanan Arguni, Petuanan Wertuar dan Pik Pik Sekar Desa/Pulau Arguni dan
11 Perbup Fakfak No. 4 Tahun 2019
Ugar Distrik Arguni dan Distrik Kokas Kabupaten Fakfak
12 Perbup Tambrauw No. 12 Tahun 2019 Pengakuan dan Perlindungan MHA Werur Distrik Bikar Dalam Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis Hukum Adat Kabupaten Tambrauw
13 Perwali Ambon No. 21 Tahun 2019 Hukum Adat dan Kearifan Lokal dalam Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Laut di Negeri Hukurila
14 Perbup Buton Selatan No. 65 Tahun 2019 Perlindungan dan Pengelolaan Sumber Daya Laut Berbasis Kearifan Lokal dalam Wilayah Adat Wapulaka Kabupaten Buton Selatan
15 SK Bup. Kep. Tanimbar No. 523-698 Tahun 2019 Pengakuan dan Perlindungan MHA Desa Adaut Kabupaten Kep. Tanimbar
16 Perbup Tambrauw No. 21 Tahun 2020 Pengakuan dan Perlindungan Serta Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Mpur Wot di Distrik Amberbaken Barat Kabupaten Tambrauw
17 Perbup Desa Nuwewang No. 43 Tahun 2020 Pengakuan dan Perlindungan Serta Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA di Desa Nuwewang Kab. Maluku Barat Daya
18 Perbup Negeri Amar Sikaru No. 16 Tahun 2021 Pengakuan dan Perlindungan Serta Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Berbasis MHA Negeri Amar Sikaru Kab. Seram Bagian Timur
Kementerian Kelautan dan
Kementerian Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Republik Indonesia
Pemberian
Bantuan
Sarana dan
Prasarana
Wali Kota
Bupati/
Pemanfaatan Ruang Laut. atau memohonfasilitasi kepada
Gubernur/Menteri untuk
melakukan identifikasi (pendataan)
Fasilitasi Persetujuan diberikan
Masyarakat Lokal di wilayah
kepada Masyarakat Tradisional pesisir dan pulau-pulau kecil
dan/atau Masyarakat Lokal yang Identifikasi Masyarakat Hasil identifikasidiusulkan
Lokal oleh Lurah/Kepala
melakukan Pemanfaatan Ruang Desa dan/atauTimFasilitasi
oleh Camat kepada Bupati/
Wali kota
Laut.
PENGUSULAN
Dasar Hukum
Gubernur
UU No. 27/2007
Menteri/
14 Masyarakat Lokal
teridentifikasi
7 Provinsi 15 Kab/Kota
43 LOKASI
Telah diidentifikasi
12 Provinsi 20 Komunitas MHA
Telah ditetapkan
36 Kab/Kota 16 Perbup/Walikota
(5 Provinsi)
1 Izin Pemanfaatan
Ruang Laut bagi
Masyarakat Lokal 42 Paket Bantuan
Pemerintah untuk
Sulawesi Tenggara
45 2
MHA Tanimbar Kei
Paket Bantuan Komunitas ditingkatkan MHA Burangasi Maluku Tenggara
Negeri Hukurila Maluku
Pemerintah kapasitasnya Buton Selatan
Sulawesi Tenggara
Ambon
MHA Kaimer & Mangur
MHA P. Siompu Maluku
Kota Tual
21
Buton Selatan Maluku
Komunitas Penerima JENIS BANTUAN:
Sulawesi Tenggara MHA Sairun Orlima
Maluku Tengah
Bantuan PENINGKATAN KAPASITAS MHA Nuwewang Maluku
Maluku Barat Daya MHA Negeri Kataloka
15
STIMULAN (19 PKT) Maluku Seram Bagian Timur
MHA Adaut
Kabupaten/Kota (di 5 SARANA DAN PRASARANA (14 PKT) Tanimbar Maluku
Maluku
Provinsi) EKONOMI PRODUKTIF (12 PKT)
FASILITASI PERLINDUNGAN DAN PENGUATAN MASYARAKAT 2022 Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
Perlindungan
2 Komunitas MHA
ditetapkan; Peraturan
Bupati/ Wali kota (di 2 Masyarakat Lokal
Pahuwato
Provinsi) Gorontalo
Masyarakat Lokal
2
Komunitas MHA MHA Ambalau Maluku Utara
Maluku
Buru Selatan
menerima Stimulan Maluku
MHA Amarsekaru
DISEMINASI MHA
PENDAMPINGAN PENETAPAN MHA
MHA Wabula
BANTUAN STIMULAN MHA Buton MHA P. Wokam
Sulawesi Tenggara Kep. Aru
FASILITASI PKKPRL LOKAL Maluku
MHA P. Buano
Seram Bagian Barat
3
MHA Burangasi
ditingkatkan Buton Selatan
Sulawesi Tenggara
kapasitasnya (di 2
MHA Kaimer & Mangur
Provinsi) Kota Tual
Maluku
INVENTARISASI POTENSI
PENINGKATAN KAPASITAS
MEMILIKI PERBU/PERWALI
POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN DI WILAYAH MHA
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
2017 2020
MHA P. Owi & P. Auki
2018 Biak Numfor
Papua
MEMILIKI PERBUP/PERWALI
MHA P. Siompu
Buton Selatan
Sulawesi Tenggara MHA Amarsekaru
Peluang Tantangan Seram Bagian Timur
Maluku
MHA Tanimbar Kei
MHA Wapulaka Maluku Tenggara
• Dasar hukum yang kuat • Sinergitas antar pemangku Buton Selatan Maluku
• Wilayah kelola adat jelas kepentingan (pemerintah, pemda, Sulawesi Tenggara
LSM, masyarakat, dll). Negeri Hukurila
• Aturan adat dijalankan dan Ambon
dipatuhi masyarakatnya secara • Alokasi ruang MHA dalam RZ Maluku MHA Kaimer & Mangur
Kota Tual
turun temurun. • Peningkatan kedaulatan dan Maluku
• Pengelolaan ramah lingkungan kapasitas lembaga MHA dalam
dan pemanfaatan berkelanjutan. menjaga wilayah dan MHA Nuwewang
Maluku Barat Daya
• Distribusi keuntungan yang adil mengelola/meningkatkan nilai Maluku
MHA Negeri Kataloka
Seram Bagian Timur
MHA Adaut
demi kesejahteraan bersama. potensi SDKP. Tanimbar Maluku
Maluku
TERIMA KASIH
masyarakatadat.kkp@gmail.com
Adat Kearifan Lokal Pesisir
@adatpesisir_kkp
adatdankearifanlokal.kkp
https://kkp.go.id/djprl/p4k