Anda di halaman 1dari 414

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER, ORGANISASI

PEMBELAJAR DAN PERILAKU INOVATIF TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BISNIS DAN
PARIWISATA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

DISERTASI

Diajukan Kepada Program Pascasarjana


Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Doktor Dalam Manajemen Pendidikan Islam

Oleh

DJUARIATI
NPM. 1303020037

PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PROGRAM PASCASARJANA (PPs)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2018
ABSTRAK
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemimpinan


visioner, organisasi pembelajar, perilaku inovatif terhadap kinerja karyawan
pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan
(PPPPTK) bisnis dan pariwisata kependidikan kementerian pendidikan dan
kebudayaan republik indonesia. Penelitian menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan survei.
Sampel penelitian sebanyak 152 orang karyawan pusat pengembangan
dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (PPPPTK) bisnis dan
pariwisata kependidikan kementerian pendidikan dan kebudayaan republik
indonesia diambil secara acak. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
dan dianalisis menggunakan analisis jalur.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) kepemimpinan visioner berpengaruh
langsung positif dan signifikan terhadap kinerja; (2) organisasi pembelajar
berpengatuh langsung positif dan signifikan terhadap kinerja; dan (3) perilaku
inovatif berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap kinerja.
Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja pada karyawan Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, maka kepemimpinan visioner, organisasi pembelajar,
perilaku inovatif, perlu ditingkatkan.

Kata Kunci: Kepemimpinan visioner, organisasi pembelajar, perilaku inovatif,


kinerja.

ii
PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER, ORGANISASI
PEMBELAJAR DAN PERILAKU INOVATIF TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) BISNIS DAN
PARIWISATA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

IMPACT OF VISIONER LEADERSHIP, LEARNING ORGANIZATION


AND INNOVATIVE BEHAVIOR TO JOB PERFORMANCE OF
EMPLOYEES OF CENTER DEVELOPMENT AND EMPOWERMENT OF
TEACHERS AND EDUCATION PERSONNEL FOR BUSINESS AND
TOURISM MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE REPUBLIC OF
INDONESIA

Djuariati

ABSTRACT

The objective of this research was to examine the effect of Visioner


Leadership, learning organization, innovative behavior to job performance
employee education personnel business and tourism ministry of education
and culture of the republic of indonesia. The research used quantitative
method with survey approach.
The data were collected through questionnaires and analyzed using
path analysis. Research sample of 152 employees education personnel
business and tourism are taken at random.
The results showed: (1) visioner leadership had a direct positive and
significant effect on Job Performance; (2) direct positive and significant direct
learning organization toward Job Performance; And (3) innovative behavior
has a direct positive and significant effect on Job Performance. Thus, in
order to increase job performance job of employees of center development
and empowerment of teachers and education personnel for business and
tourism environment, visioner leadership, learning organization, and
innovative behavior need to be improved.

Keywords: visioner leadership, learning organization, innovative behavior,


job performance.

iii
‫الملخص‬

‫الغرض من هذا البحث هو دراسة تأثير القيادة البصيرة ‪ ،‬وتنظيم التعلم ‪ ،‬والسلوك‬
‫المبتك‪MM‬ر تج‪MM‬اه أداء الموظ‪MM‬ف لمرك‪MM‬ز التنمية وتمكين الع‪M M‬املين في مج‪MM‬ال التعليم والتعليم ‪ ،‬والتعليم‬
‫التج ‪M‬اري والس‪MM‬ياحي ‪ ،‬وزارة التعليم وا ثل قافة في جمهورية (‪. )PPPPTK‬إ‪M‬ندونيس‪M M‬يا‪ .‬اس ‪M‬تخد‪M‬م‬
‫البحث المنهج الكمي مع نهج المسح‬
‫عينة البحث هي ‪ 251‬موظف‪MMMM‬ا في مرك‪MMMM‬ز التنمية وتمكين المعلمين والم‪MMM‬وظفين ال‪M M M M‬تربو ين التعليم‬
‫التج‪M‬اري والس ‪M‬ياحي وزارة التربية والثقافة في جمهورية (‪ )PPPPTK‬إندونيس‪MM‬يا اتخذت‬
‫عشوائيا‪ .‬جمع البيانات باستخدام االستبيانات وتحليلها‪ M‬باستخدام ‪.‬تحليل المسار‬
‫وأظهر‪M‬ت النت‪M M‬ائج‪ :‬القي‪M M‬ادة البص ‪M‬يرة ك ‪M‬ان لها ت‪M M‬أ‪M‬ثير إيج‪M‬ابي ومباشر مباشر على األ ‪M‬داء‪ .‬لمنظمة‬
‫التعليمية تأثير مباشر وإيجابي مباشر على األداء ؛ و السلوك المبتكر له تأثير إيجابي ومباشر مبا‪M‬شر‬
‫على األداء‪ .‬وبالتالي ‪ ،‬لتحسين أداء العاملين في مركز‬
‫األعمال والسياحة في وزارة (‪ )PPPPTK‬تطوير وتمكين المعلمين وموظفي التعليم‪M‬‬
‫التربية والتعليم وا ثل قافة في جمهورية إندونيسيا ‪ ،‬القيادة البصيرة ‪ ،‬منظمات التعلم ‪.‬والسلوك المبتكر ‪،‬‬
‫يحتا‪M‬ج إلى تحسين‬

‫‪.‬ا‪M‬لكلمات المفتاحية‪ :‬القيادة الحكيمة ‪ ،‬نت ظيم التعلم ‪ ،‬السلوك اإلبداعي ‪ ،‬األدا‪M‬ء‬

‫‪iv‬‬
LEMBAR
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING
LEMBAR
PERNYATAAN ORISINALITAS
PERNYATAAN ORISINALITAS / KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Djuariati
NPM : 1303020037
Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa disertasi yang berjudul Pengaruh


Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar dan Perilaku Inovatif
Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia benar karya asli saya,
kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan
kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2018

vi
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT,

penulis dapat menyelesaikan disertasi ini dengan baik. Kesibukan

menjadi abdi Negara, istri dan ibu menjadi ujian terberat dalam menyelesaikan disertasi ini. Namun
Disertasi ini dibuat dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan Program Strata III di
pusat pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga

kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

vii
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H.M. Mukri,

M.Ag. selaku Promotor, Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd. selaku Co-

Promotor 1 dan Prof. Dr. Tulus Suryanto, Ak.CA.CMA. selaku Co-

Promotor 2 , yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan.


si ini.
wisata, Kemendikbud. Terutama dukungan dari Direktur jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sekretaris Direktorat Jendera

Suami tercinta dan anak-anak permata hati mama, terima kasih

atas doa, pengertian, motivasi moril dan materil yang diberikan selama

penulisan. Ini adalah persembahan mama untuk kalian, semoga kalian

kelak dapat menyelesaikan pendidikan kalian setinggi-tingginya.

viii
Akhirnya, penulis berharap penelitian disertasi ini dapat

memberikan manfaat dan memperkaya keilmuan dalam bidang

Manajemen Pendidikan, khususnya pada kajian kepemimpinan atau

leadership yang semakin luas dan berkembang.

Jakarta, Agustus2018

Djuariati

ix
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

Halaman

COVER........................................................................................................i
ABSTRAK....................................................................................................ii
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING.....................................................v
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................vi
KATA PENGANTAR....................................................................................vii
DAFTAR ISI.................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv
DAFTAR TABEL..........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xviii

BAB I
Pendahuluan................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................20
C. Pembatasan Masalah............................................................................21
D. Perumusan Masalah..............................................................................21
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian.................................................22
1. Manfaat Teoretis.............................................................................23
2. Manfaat Praktis...............................................................................23

BAB II
Kajian Teoretik.............................................................................................24
A. Deskripsi Konseptual.............................................................................24
1. Kinerja 24
2. Kepemimpinan Visioner..................................................................47
x
3. Organisasi Pembelajar (Learning Organization)............................85
4. Perilaku Inovatif...............................................................................107
B. Hasil Penelitian yang Relevan...............................................................133
1. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Kinerja......................134
2. Pengaruh Pembelajar Organisasi terhadap Kinerja.......................134
3. Pengaruh Perilaku Inovatif terhadap Kinerja..................................135
4. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Perilaku Inovatif.......135
5. Pengaruh Pembelajar Organisasi terhadap
Perilaku Inovatif...............................................................................136
6. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Pembelajar
Organisasi.......................................................................................136
C. Kerangka Teoretik.................................................................................137
1. Kepemimpinan Visioner dan Kinerja.................................................137
2. Learning organization dan Kinerja....................................................138
3. Perilaku Inovatif dan Kinerja.............................................................139
4. Kepemimpinan Visioner dan Perilaku Inovatif..................................140
5. Learning organization dan Perilaku Inovatif......................................141
6. Kepemimpinan Visioner dan Learning Organization........................142
D. Hipotesis Penelitian...............................................................................144

BAB III
Metodologi Penelitian...................................................................................145
A. Metode Penelitian..................................................................................145
B. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................146
C. Populasi dan Sampel.............................................................................146

xi
D. Rancangan Perlakuan...........................................................................147
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................................148
1. Kinerja 149
a. Definisi Konseptual.....................................................................149
b. Definisi Operasional....................................................................150
c. Kisi-kisi Instrumen.......................................................................150
d. Validitas dan Reliabilitas.............................................................151
2. Kepemimpinan Visioner..................................................................152
a. Definisi Konseptual.....................................................................152
b. Definisi Operasional....................................................................152
c. Kisi-kisi Instrumen.......................................................................153
d. Validitas dan Reliabilitas.............................................................153
3. Organisasi Pembelajar....................................................................154
a. Definisi Konseptual.....................................................................154
b. Definisi Operasional....................................................................154
c. Kisi-kisi Instrumen.......................................................................155
d. Validitas dan Reliabilitas.............................................................155
4. Perilaku Inovatif...............................................................................156
a. Definisi Konseptual.....................................................................156
b. Definisi Operasional....................................................................156
c. Kisi-kisi Instrumen.......................................................................156
d. Validitas dan Reliabilitas.............................................................157
F. Teknik Analisis Data..............................................................................157
1. Statistik Deskriptif............................................................................158
2. Statistik Inferensial..........................................................................158
G. Hipotesis Statistika.......................................................................159

xii
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan...............................................................161
A. Deskripsi Data.......................................................................................161
1. Kinerja 162
2. Kepemimpinan visioner...................................................................165
3. Learning Organization (Organisasi Pembelajar)............................168
4. Perilaku Inovatif...............................................................................172
B. Pengujian Persyaratan Analisis.............................................................176
1. Uji Normalitas..................................................................................176
2. Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi...........................................178
a. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Kinerja
atas Kepemimpinan Visioner....................................................178
b. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi kinerja
atas Learning Organization (Organisasi Pembelajar)..............180
c. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Kinerja
atas Perilaku Inovatif................................................................181
d. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Perilaku
Inovatif atas Kepemimpinan Visioner.......................................182
e. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi
Perilaku Inovatif atas Learning Organization
(Organisasi Pembelajar)...........................................................184
f. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi
Learning Organization (Organisasi Pembelajar)
atas Kepemimpinan Visioner....................................................185
C. Pengujian Hipotesis...............................................................................186
1. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Terhadap Kinerja.................186
2. Pengaruh Langsung Learning Organization
(Organisasi Pembelajar) terhadap Kinerja......................................187
3. Pengaruh Langsung Perilaku Inovatif terhadap Kinerja.................188

xiii
4. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Visioner terhadap
Learning Organization (Organisasi Pembelajar).............................189
5. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Visioner terhadap
Perilaku Inovatif...............................................................................190
6. Pengaruh Langsung Learning Organization
(Organisasi Pembelajar) terhadap Perilaku Inovatif.......................192
D. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................203
1. Kepemimpinan Visioner dan Kinerja...............................................203
2. Learning Organization (Organisasi Pembelajar)
dan Kinerja......................................................................................208
3. Perilaku Inovatif dan Kinerja...........................................................212
4. Kepemimpinan Visioner dan Perilaku Inovatif................................215
5. Learning Organization (Organisasi Pembelajar)
dan Perilaku Inovatif........................................................................217
6. Kepemimpinan Visioner dan Learning
Organization (Organisasi Pembelajar)............................................220

BAB V
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran...............................................................224
A. Kesimpulan............................................................................................224
B. Implikasi.................................................................................................225
C. Saran.....................................................................................................228

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................231
SURAT IZIN PENELITIAN...........................................................................324
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................325

xiv
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Grafik Penurunan Kinerja Karyawan PPPPTK Bisnis dan
Pariwisata................................................................................17
Gambar 2.1 Hakikat Learning organization.................................................97
Gambar 2.2 Model Hipotetik Penelitian.......................................................143
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kinerja............164
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepemimpinan
Visioner....................................................................................167
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Organisasi
Pembelajar...............................................................................171
Gambar 4.4 Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Perilaku
inovatif......................................................................................174
Gambar 4.5 Koefisien Jalur dan Thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner,
Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dan Perilaku
Inovatif terhadap Kinerja..........................................................194

xv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Penurunan Kinerja Karyawan PPPPTK Bisnis Dan
Pariwisata ............................................................................... 16
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Kinerja ....................................................... 150
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Visioner ............................ 153
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Organisasi Pembelajar .............................. 151
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Perilaku Inovatif ......................................... 155
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kinerja ............................................ 163
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Visioner ................. 166
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Learning Organization (Organisasi
Pembelajar) ............................................................................ 169
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Perilaku Inovatif .............................. 173
Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ............................................ 176
Tabel 4.6 Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Signifikansi dan
Linearitas Regresi Kinerja atas Kepemimpinan Visioner ......... 179
Tabel 4.7 Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan
Linearitas Regresi Kinerja atas Learning Organization
(Organisasi Pembelajar)..............................................................180
Tabel 4.8 Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Signifikansi dan
Linearitas Regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif.........................181
Tabel 4.9 Tabel Analisis Varians (ANAVA) Uji Signifikansi dan Linearitas
Regresi Perilaku Inovatif atas Kepemimpinan Visioner...............183
Tabel 4.10 Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan
Linearitas Regresi Perilaku Inovatif atas Learning
Organization (Organisasi Pembelajar).......................................184
Tabel 4.11 Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan

xvi
Linearitas Regresi Learning Organization (Organisasi
Pembelajar) atas Kepemimpinan Visioner................................185
Tabel 4.12 Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner
Terhadap Kinerja.......................................................................187
Tabel 4.13 Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Learning Organization
(Organisasi Pembelajar) terhadap Kinerja................................188
Tabel 4.14 Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Perilaku Inovatif
Terhadap Kinerja.......................................................................189
Tabel 4.15 Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner
Terhadap Learning Organization (Organisasi Pembelajar).......190
Tabel 4.16 Koefisien Jalur dan thitung pengaruh Kepemimpinan Visioner
Terhadap Perilaku Inovatif.........................................................191
Tabel 4.17 Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Learning Organization
(Organisasi Pembelajar) Terhadap Perilaku Inovatif.................192
Tabel 4.18 Rangkuman Koefisien Jalur dan Uji t........................................193

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian...............................................................240


Lampiran 2 : Lampiran Hasil Uji Coba Instrumen........................................242
Lampiran 3 : Lampiran Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji Coba..................................................................................266
Lampiran 4 : Lampiran Hasil Penelitian.......................................................270
Lampiran 5 : Deskripsi Statistik...................................................................272
Lampiran 6 : Perhitungan Korelasi dan Regresi..........................................288
Lampiran 7 : Pengujian Persyaratan Analisis..............................................354

xviii
BAB I
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pilar pembangunan sumberdaya

manusia dimana selama sepuluh tahun terakhir telah mengalami

kemajuan pesat yang cukup berarti. Pada setiap organisasi, baik

organisasi bisnis maupun organisasi publik (pemerintah), senantiasa

mengandalkan sumber daya manusia (SDM), bagi kelangsungan hidup

sebuah organisasi. SDM sudah dianggap sebagai modal yang

menentukan keberhasilan sebuah organisasi, tidak terkecuali

organisasi yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan seperti Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis

dan Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud) Republik Indonesia (RI).

Storey dalam Armstrong (2010)1 mendeskripsikan bahwa apabila

sebuah organisasi memperlakukan karyawannya sebagai aset

berharga yang merupakan sumber daya dengan keunggulan kompetitif

di mana karyawan dinilai melalui komitmen mereka yang tinggi

1
Michael Armstrong, Essential Human Resource Management Practice (Great Britain:
Kogan Page Limited, 2010).

1
2

terhadap organisasi, memiliki kemampuan adaptasi dan kualitas

keterampilan yangtinggi, kinerja dan sebagainya, penekanannya adalah

pada kebutuhan untuk mendapatkan komitmen tinggi dari karyawan

dengan menggunakan hati dan pikiran karyawan melalui keterlibatan,

komunikasi, kepemimpinan dan metode lain dalam mengembangkan

komitmen tinggi terhadap organisasi dan kepercayaan terhadap

organisasi tersebut. Fokus perhatian pada prinsipnya dari keadaan

saling bergantung antara manajemen dan karyawan dan saling

memberikan manfaat dari saling ketergantungan ini, komitmen ini

terkontrol untuk tujuan lembaga.

Dalam pandangan Islam kita perlu melakukan penilaian terhadap

diri sendiri dan terhadap kinerja yang telah kita lakukan,langkah awal

terbaik yang sebaiknya kita lakukan, baik sebagai pekerja, pebinis,

maupun sebagai pribadi, adalah melakukan penilaian terhadap diri

sendiri. Mengapa kita harus melakukan penilaian kinerja diri, baik

sebagai hamba maupun sebagai pekerja? Karena Allah menyuruh kita

untuk melakukan hal itu. Allah berfirman dalam Q.S. 9: 105:

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang


mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik

Indonesia (RI) sebagai salah satu unit dalam sistem pemerintahan di

tanah air merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan

pengelolaan sistem pendidikan nasional (sisdiknas)secara keseluruhan.

bersama pemerintah propinsi dan kabupaten/kota yang memiliki tugas

dan fungsi mencerdaskan kehidupan masyarakat dalam berbangsa,

bernegara dan bertanah air. Sebagaimana dikukuhkan di dalam visi

dan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu terbentuknya

Insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter

dengan berlandaskan gotong royong di mana misinya adalah

mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat,

mewujudkan akses yang meluas, merata, dan berkeadilan,

mewujudkan pembelajaran yang bermutu, mewujudkan pelestarian

kebudayaan dan pengembangan bahasa, mewujudkan penguatan tata

kelola serta peningkatan efektivitas birokrasi dan pelibatan publik.

Sedangkan visi dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

Kependidikan adalah terwujudnya guru dan pendidik lainnya serta

tenaga kependidikan yang mulia, profesional dan sejahtera untuk

membentuk insan Indonesia yang berkarakter, dengan misi


mewujudkan penguatan peran guru dan pendidik lainnya serta tenaga

kependidikan sebagai pelaku pendidikan yang kuat, mewujudkan guru

dan pendidik lainnya serta tenaga kependidikan yang mulia, profesional

dan sejahtera untuk mewujudkan pembelajaran yang bermutu,

mewujudkan peningkatan kualitas pengelolaan guru dan pendidik

lainnya serta tenaga kependidikan yang meluas, merata dan

berkeadilan.

Dalam mendukung terwujudnya visi dan misi ke depan

Kemendikbud secara terus menerus, Guna mendorong dan terjadinya

produktivitas kerja dimaksud maka tidak ada upaya lain kecuali

menumbuhkan etos kerja para staf organisasi melalui paradigma

aktivitas yang berbasis kepada tumbuh dan berkembangnya organisasi

yang dilandasi pada semangat tumbuhnya kegiatan pembelajar

(Learning Organization) (Budihardjo, 2017). Artinya, semua

sumberdaya organisasi yang tersedia di UPT, dalam hal ini PPPPTK,

harus selalu didorong dan diarahkan kepada tumbuhnya paradigma

pembelajaran di kalangan staf sebagai upaya untuk mencapai batasan

kinerja tertentu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi

kelembagaan. Dengan demikian jelas akan mendorong kepada suatu

keadaan agar organisasi dapat terus tumbuh, berkembang dan reaktif

terhadap segala perubahan yang terjadi di lingkungannya maka

orientasi kinerja menjadi prioritasnya (Budiharjo, 2017). Tuntutan yang


demikian itu seperti tercermin pada pasal 22 dan pasal 23

Permendikbud RI No.16 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

pada Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan (PPPPTK), termasuk dalam hal ini PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata.

Meningkatnya mutu pengelolaan pendidikan yang menjadi tugas

dan tanggung jawab Kemendikbud pada skala makro dalam sepuluh

tahun terakhir telah pula menumbuhkan kualitas layanan pendidikan

yang semakin bermutu pula. Ini sejalan dengan arah dan harapan

perkembangan pendidikan ke depan yang tertuang di dalam RPJMN

Kemdikbud. Tahun 2014-2019 maupun RPJPN tahun 2005-2025 yang

antara lain menyebutkan, sebagai konsekuensi keberhasilan wajib

belajar pendidikan dasar 9 tahun, pemerintah berkewajiban untuk

menambah daya tampung layanan pendidikan menengah.

Untuk maksud tersebut, Kemendikbud telah menetapkan kebijakan

Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang implementasinya agar

difokuskan kepada: (1) peningkatan layanan peserta didik melalui

rintisan pemberian Bantuan Operasional Sekolah Menengah (BOS

SM); (2) penyediaan daya tampung pendidikan menengah melalui

pembangunan USB, RKB dan rehabilitasi gedung sekolah; (3)

penyediaan dan peningkatan kualitas guru melalui peningkatan

kerjasama dengan LPTK (Lembaga Penyedia Tenaga Pendidik dan


Kependidikan atau PT (Perguruan Tinggi) dalam hal penyediaan guru

produktif dan pengusulan pengangkatan guru SM; (4) peningkatan

kualitas pembelajaran melalui implementasi kurikulum 2013 yaitu

dengan meningkatkan keseimbangan kompetensi soft skill & hard skill

bagi peserta didik.

Untuk mendapatkan SDM pendidikan yang senantiasa ingin selalu

berbuat yang terbaik bagi lembaganya, SDM yang senantiasa

melakukan pembelajaran secara terus menerus sehingga memberi

manfaat yang optimal kepada organisasi dibutuhkan kemauan yang

keras dan loyalitas yang tinggi serta perilaku yang inovatif dibutuhkan

kepemimpinan visoner yaitu seorang pemimpin yang memiliki visi yang

jelas, pemimpin yang memiliki kegesitan, kecepatan serta mampu

beradaptasi dalam membawa jalannya organisasi memiliki peran yang

penting dalam menghadapi kondisi organisasi yang senantiasa

mengalami perubahan. Sebab, fleksibilitas organisasi pada dasarnya

merupakan karya orang-orang yang mampu bertindak proaktif, kreatif,

inovatif dan non konvensional. Seorang pemimpin yang memiliki visi

yang jelas ke arah mana organisasi akan dibawa. Seperti yang

dijelaskan oleh Diana Kartanegara (2003), bahwa kepemimpinan

visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti

pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para

anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada


kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas. Dalam

islam kepemimpinan visioner dijelaskan dalam Surat Al Anbiya ayat 73

yang berbunyi:

“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang


memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan
kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan hanya kepada Kamilah mereka selalu
menyembah”. (QS. Al Anbiyaa’: 73).

Dan dikuatkan dengan hadist riwayat Abu Na’im yang berbunyi:

“Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka”.


(HR. Abu Na’im)

Berdasarkan pada keterangan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits

sebagaimana disebutkan di atas, para pemimpin organisasi harus

dapat menetapkan arah organisasi yang berfokus pada pihak terkait,

nilai-nilai organisasi yang jelas, target kinerja yang tinggi. Para

pemimpin Organisasi juga harus menjamin penciptaan strategi


organisasi, sistem-sistem manajemen dan metode untuk meraih kinerja

yang unggul serta metode-metode untuk mencapai keunggulan kinerja,

merangsang inovasi, membangun pengetahuan dan kapabilitas serta

menjamin keberlangsungan organisasi dengan baik.

Seperti di ketahui, pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi

antarberbagai komponen yang dimulai dari komponen perencanaan

hingga ke evaluasi. Demikian pula halnya dengan organisasi yang juga

merupakan interaksi antar komponen dari perencanaan hingga ke

tahapan evaluasi dan diakhiri dengan revisi seperlunya atas

perencanaan yang ditetapkan. Dalam perkembangannya, Pieter Sange

(1991), diperkuat oleh Marciks dan Watkins (2001), lebih melihat

organisasi yang secara aktif terus menerus dan mampu membelajarkan

pada masing-masing komponennya akan dapat menumbuhkan suatu

budaya pembelajaran pada organisasi tersebut.

Tumbuh dan berkembangnya paradigma organisasi dari

Organization Development (OD) ke Learning Organization (LO), hal

tersebut telah menginspirasi tumbuh dan berkembangnya unit-unit

pelaksana teknis di lingkungan kemendikbud seperti PPPPTK Bisnis

dan Pariwisata yang tergambar pada Permendikbud RI No.16 tahun

2015 tentang Organisasi Tata Kelola-PPPPTK hingga menjadi suatu

bentuk organisasi yang berorientasikan kepada akuntabilitas kinerja

lembaga. Ini artinya pembelajaran di dalam kelembagaan menjadi


suatu prioritas dan kebutuhan yang harus dilaksanakan dan

dipertahankan keberadaannya oleh masing-masing pimpinan dan telah

mewarnai setiap keputusan yang diambilnya seperti dalam hal

kemunculan UPT pusat yang menjadi kewenangan

kementerian.Sejalan dengan munculnya kebijakan baru melalui

paradigma yang berorientasi pada akuntabilitas kinerja, yaitu suatu

hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan dan terukur

sebagaimana tertuang di dalam Permendikbud RI No.16 tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), hal itu

menuntut seluruh staf dan karyawanya harus bekerja dan bertindak

sesuai dengan orientasi kinerja kelembagaan (PPPPTK).

Selanjutnya kinerja karyawan hanya dapat dihasilkan sesuai

dengan tuntutan bila produktivitas kerja dapat diwujudkan. Keadaan ini

tentu tidak terlepas dari sikap kepemimpinan para pemimpinnya dari

level eselon terendah (IV) hingga yang tertinggi (II) yang selalu

memandang semua permasalahan jauh kedepan sesuai visi misi dari

Kemendikbud.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu diantaranya dilakukan

oleh Ali, Elmi, dan Mohamed (2013) yang melakukan penelitian terkait

pengaruh Kepemimpinan dengan Kinerja staf yang dilakukan di 100

responden pada perusahaan yang berada di Somalia. Hasil


penelitiannya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif

antara perilaku kepemimpinan dengan kinerja staf. Penelitian Ali, Elmi,

dan Mohamed juga tidak persis sama dengan penelitian ini karena

penelitian tersebut meneliti perilaku kepemimpinan yang dikaitkan

dengan kinerja staf, sedangkan penelitian ini meneliti pengaruh

kepemimpinan visioner terhadap kinerja pegawai. Walapun demikian,

hasil penelitian tersebut dapat juga digunakan untuk mendukung hasil

penelitian ini dimana perilaku kepemimpinan berpengaruh positif

terhadap kinerja.Hasil peneltiian lain yang dilakukan oleh Kantabutra

juga membuktikan bahwa kepemimpinan visioner berpengaruh

terhadap kinerja.2Penelitian yang dilakukan oleh Juhana dan Ambarsari

(2012) yang meneliti pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Jawa Barat dengan melibatkan 107 sampel menunjukan bahwa

kepemimpinan visioner mempengaruhi kinerja melalui variabel

kepuasan kerja sebesar 0.746. Dengan demikian kepemimpinan

visioner sangat mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Jawa Barat. 3 Penelitian yang dilakukan cheema,

Akram and Javed yang meneliti tentang pengaruh employee

engagement dankepemimpinan visioner terhadap kepuasan kerja dan


2
Sooksan Kantabutra, “Follower Effects in The Visionary Leadership Process,” Journal of
Business & Economics Research, Volume 4, Number 5, 2006 , 57-65.
3
Dudung Juhana dan Reni Ambarsari, “Pengaruh Kepemimpinan Visioner dan
Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Pegawai serta Implikasinya pada Kinerja
Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat,” Jurnal Ekonomi, Bisnis
& Enterpreneurship, Vol 6, No. 1, 2012, p. 15-25
kinerja karyawan pada 22 restoran di Pakistan. Hasilnya menunjukan

bahwa kepemimpinan visioner memiliki pengaruh langsung dan positif

terhadap kepuasan kerja serta kinerja karyawan.4

Penelitian yang relevan tentang learning organization yang telah

dilakukan sebelumnya adalah penelitian yang dilakukan oleh

Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu, yang menyatakan bahwa learning

organization berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Learning

organization dapat didefinisikan sebagai organisasi yang memiliki

kemampuan untuk selalu memperbaiki kinerja secara berkelanjutan

dan siklikal, karena anggota-angotanya memiliki komitmen dan

kompetensi individual yang mampu belajar dan berbagi pengetahuan

pada tingkat superfisial dan subtansial. 5 Pendapat ini menunjukan

bahwa organisasi yang mengimplementasikan learning organization

cenderung memperbaiki kinerjanya secara berkelanjutan. Perbaikan

kinerja organisasi ini diakibatkan adanya perbaikan kinerja para

anggotanya yang memang selalu belajar dan belajar dalam

meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Menurut Noe, et all,

“learning organization is a culture of lifelong learning in which

employees are

4
Sadia Cheema, Asia Akram and Farheen Javed, “Employee Engagement, and Visionary
Leadership: Impact on Customer and Employee Satisfaction,” Journal of Bussiness
Studies Quarterly, 2015, Volume 7, Number 2.
5
Tjakraatmadja, Jann Hidayat, dan Donald Crestofel Lantu, Knowledge Management
dalam Konteks Learning organization (Bandung: SMB ITB, 2006), h. 123.
6
continually trying to learn new things”. Learning organization

merupakan suatu budaya belajar yang dilakukan sepanjang hayat di

mana karyawan terus berusaha untuk mempelajari hal-hal baru. Hal ini

berarti anggota organisasi tersebut selalu mempelajari hal baru dalam

rangka meningkatkan kemampuan dan kompetensinya yang pada

akhirnya akan meningkatkan kinerja individu organisasi tersebut.

Pendapat lain dikemukan oleh Pedler et all, “learning organization

is one which facilities the learning of all its members and continually
7
transforms itself,” yang dapat diartikan sebagai salah satu fasilitas

pembelajaran untuk semua anggotanya dan berkesinambungan

mengubah dirinya sendiri. Hal ini menunjukan bahwa organisasi yang

menerapkan learning organization akan mendorong anggotanya untuk

mengubah dirinya termasuk berusaha meningkatkan kinerjanya

sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi secara

keseluruhan.

Sedangkan menurut Schermerhorn mengindikasikan bahwa “a

learning organization continuously changes and improves, using the


8
lessons of experience.” Definisi ini dimaksudkan bahwa learning

organization merupakan sebuah organisasi yang secara terus menerus


6
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, dan Patrick M. Wright, Human
Resource Management: Gaining A Competitive Advantage 9e (New York: McGraw-Hill
Education, 2015), h. 23.
7
Ibid.
8
John R. Schermerhorn, Introduction to Management, 10th Edition (Hoboken: John Wiley
& Sons, 2010), h. 47.
berubah dan meningkat, menggunakan pelajaran dari pengalaman. Hal

ini berarti perubahan yang dilakukan oleh organisasi juga merupakan

perubahan yang dilakukan oleh para anggota didalam organisasi

tersebut. Perubahan tersebut meliputi perubahan kinerja masing-

masing anggota yang pada akhirnya akan mengubah kinerja organisasi

secara keseluruhan.

Pendapat para ahli di atas menunjukan bahwa learning

organization berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pendapat para ahli

ini juga dikuatkan oleh beberapa penelitian yang menunjukan bahwa

learning organization dengan kinerja pegawai, di antaranya dilakukan

oleh Salim dan Sulaiman (2011) yang hasilnya membuktikan bahwa

learning organizationmemberikan kontribusi terhadap kinerja. 9Penelitian

yang dilakukan oleh Ambula, Awino, and K’Obonyo (2016) pada 108

perusahaan manufaktur di Kenya membuktikan bahwa learning

organization berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja

finansial dan non finansial perusahaan. 10 Penelitian yang dilakukan oleh

Ratna et all (2014) terhadap 50 manajer perusahaan konsultan

9
Islam Mohamed Salim and Mohamed Sulaiman, “Organizational Learning, Innovation and
Performance: A Study of Malaysian Small and Medium Sized Enterprises,”
International Journal of Business and Management, Vol. 6, No. 12; 2011, 118-125.
10
Ambula, Awino, and K’Obonyo, “Learning Organization and Performance of Large
Manufacturing Firms”, DBA Africa Management Review, Vol. 6, No. 1, 2016 pp. 94-105.
menunjukan bahwa kinerja organisasi dipengaruhi oleh learning

organization.11

Demikian juga halnya dengan penelitian terdahulu tentang perilaku

inovatif yang menunjukkan adanya korelasi antara perilaku inovatif

dengan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan oleh Scott dan Bruce

seperti dikutip Cingöz dan Akdo menjelaskan bahwa inovasi individual

dimulai dengan penurunan ide, yaitu produksi dan penggunaan ide-ide

baru dalam beberapa domain. Tahapan proses inovasi selanjutnya

adalah promosi ide terhadap penggabungan potensial. Sekali individu

menghasilkan ide, maka individu tersebut terikat ke dalam aktivitas

sosial menemukan teman, pendukung, dan sponsor atau membangun

koalisi dari pendukung yang memberikan kekuatan penting untuk

merealisasikan ide. Tugas terakhir dari proses inovasi berhubungan

realisasi ide dengan memproduksi sebuah prototipe atau model inovasi

yang dapat dirasakan dan puncaknya diaplikasikan dalam peran kerja,

kelompok, atau organisasi secara keseluruhan. 12

Perilaku Inovatif dapat tercermin dalam partisipasi aktif dalam

pekerjaan, menunjukkan pekerjaan merupakan hal utama, dan

menganggap bahwa pekerjaan sebagai sesuatu yang penting bagi


11
Ratna et al, “Impact of Learning Organization on Organizational Performance in
Consulting Industry”, International Journal on Global Business Management and
Research, Vol. 2, Issue 2, 2014.
12
Ayse Cingöz, dan A. Asuman Akdogan, “An Empirical Examination of Performance and
Image Outcome Expectation as Determinants of Innovative Behavior in The
Workplace,” Procedia Social and Behavioral Sciences, Vol. 24, 2011, h. 849.
harga dirinya.13 Karyawan yang memiliki keterlibatan kerja tinggi akan

cenderung dapat bekerja melampaui standar yang ditetapkan

organisasi atau yang lazim disebut Kinerja, yaitu tindakan yang

dilakukan secara terus menerus dan melebihi standar yang

dipersyaratkan oleh organisasi yang dapat memberikan kontribusi

positif bagi perkembangan dan efektivitas organisasi, yang

termanifestasi dalam bentuk mementingkan kepentingan bersama,


14
kehati-hatian, sportif, ketaatan, dan bijaksana. Penelitian Rashidi,
15 16
Gheisari, dan Farokhian, Nwibere dan Ueda juga membuktikan

bahwa Perilaku Inovatif berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kinerja.17

Namun data empirik dari hasil evaluasi organisasidi

lingkungan direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan (GTK)

menunjukkan adanya penurunan kinerja pada karyawan PPPPTK

Bisnis Dan Pariwisata yang tergambar pada tabel di bawah ini:

13
F.R. Davis, Strategic Management (New York: Prentice Hall International Ltd., 2013), p.
502.
14
Tschannen-Moran, op. cit., pp. 1-36.
15
Rustam Pour Rashidi1, Farhad Gheisari, and Abdolmajid Farokhian, “Explaining The
Relationship Between Organizational Commitment, Job Involvement and Organizational
Citizenship Behavior Among Employees of Khuzestan Gas Company,” Indian Journal of
Fundamental and Applied Life Sciences Vol. 4 (S4), 2014 pp. 150-158.
16
B.M. Nwibere, “Interactive Relationship Between Job Involvement, Job Satisfaction,
Organisational Citizenship Behaviour, and Organizational Commitment in Nigerian
Universities,” International Journal of Management and Sustainability, 3(6), 2014, 321-
340.
17
Yutaka Ueda, “Organizational citizenship behavior in a Japanese organization: The
effects of job involvement, organizational commitment, and Collectivism,”Journal of
Behavioral Studies in Business Organizational Citizenship, 2014, 1-12.
Tabel 1.1.

Penurunan Kinerja Karyawan PPPPTK Bisnis Dan Pariwisata

TOTAL
NO PERSPEKTIF ORGANISASI PENILAIAN
SKOR

1 Kinerja 547.66 9.5

2 Perspektif Organisasi Pembelajar 505.75 9.44

3 Perspektif Kepemimpinan 543.23 9.37

4 Perspektif Perilaku Inovatif 429.56 8.3

HASIL 47.91

KURANG

PERHITUNGAN TOTAL DAN INTERPRETASI

organisasi kurang efisien,


sehingga secara struktural
Kategori I (Nilai 25 – 50)
membutuhkan perbaikan secara
intensif
organisasi cukup efisien, secara
Kategori II (Nilai 51- 75) struktural membutuhkan
penyesuaian secara bertahap
organisasi sudah efisien, tetapi
secara struktural membutuhkan
Kategori III (Nilai 76 - 100)
penyempurnaan up-dating
dengan lingkungan eksternal
Gambar 1.1. Grafik Penurunan
Kinerja Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

Dari hasil evaluasi organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan tahun 2017 terjadi penurunan kinerja

terkait dengan indikator perspektif internal, perspektif pelaku

kepentingan, pespektif organisasi pembelajar, perspektif


kepemimpinan, serta perspektif perilaku inovatif, padahal organisasi

yang baik hanya dapat terbentuk bila keadaan dapat menunjang

tumbuhnya sikap inovatif dari karyawan, organisasi yang senantiasa

melakukan perubahan perubahan serta kepemimpinan yang memiliki

visi yang jelas ke depan. Demikian pula dengan organisasi seperti

PPPPTK Bisnis dan Pariwisatayang berkarakteristik pembelajar, yaitu

organisasi yang memfasilitasi dan memungkinkan anggota organisasi

leluasa belajar dalam mengembangkan dirinya untuk berubah.

Perubahan membutuhkan kesiapan mental dan kompetensi anggota

organisasi, sehingga tidak merasa takut dengan terjadinya perubahan.

Oleh karena itu, anggota organisasi harus dididik dan dibekali

pengetahuan serta kompetensi agar siap dalam melakukan perubahan

dan menghadapi perubahan. Jika learning organization (organisasi

pembelajar) dapat dibentuk dan diaplikasikan secara tepat, maka akan

memberikan banyak bekal bagi anggota organisasi untuk dapat

menemukan ide dan solusi baru dalam menjalankan tugas-tugasnya,

termasuk tugas pemeriksaan.

Perilaku inovatif juga dapat diandalkan untuk membangun

akuntabilitas kinerja. Pejabat yang inovatif akan senantiasa berupaya

melakukan perubahan-perubahan demi mencapai hasil terbaik. Pejabat

yang inovatif tidak akan merasa nyaman dengan kondisi saat ini dan

terus berpikir mencari jalan lain yang lebih baik, lebih efektif dan lebih
efisien. Perilaku inovatif juga akan menimbulkan semangat dan kerja

keras agar dapat menghasilkan ide dan solusi yang bermanfaat dalam

proses kerjanya baik saat ini maupun masa yang akan datang.

Dengan demikian kinerja yang tinggi dari PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata tentu akan dapat dicapai bila hal-hal seperti aspek

kepemimpinan visioner, learning organization (organisasi pembelajar)

dan perilaku inovatif selalu diperhatikan dan ditumbuhkan.

Uraian di atas memperlihatkan adanya keterkaitan permasalahan

kinerja pejabat struktural, fungsional tertentu, serta fungsional umum

pada kasus kelembagaan PPPPTK Bisnis dan Pariwisatayang apabila

dilihat dari perspektif hubungannya di antara variabel-variabel seperti

kepemimpinan visioner, learning organization (organisasi pembelajar)

dan perilaku inovatif dengan kinerja karyawan.

Dari data empirik hasil evaluasi kelembagaan yang dilakukan oleh

direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan terhadap PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata terlihat adanya gap atau kesenjangan dengan

penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan.

berdasarkan paparan latar belakang yang telah dikemukakan

diatas layak dijadikan landasan untuk dilakukan kajian secara akademik

dan mendalam dan membuat penulis tertarik meneliti akan pengaruh

kepemimpinan visioner, learning organization dan perilaku inovatif

terhadap kinerja karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.


Dimana kebaruan (novelty) dalam penelitian ini adalah

Kepemimpinan Visioner, Learning Organization dan Perilaku Inovatif

dikaitkan dengan kinerja karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata,

penggabungan dimensi-dimensi dari teori-teori sebelumnya serta

menggunakan analisis jalur dan lokus penelitian pada PPPPTKBisnis

dan Pariwisata Kemendikbud.

B. Identifikasi Masalah

Apabila ditelaah secara mendalam dengan mengacu pada berbagai

literatur dan realitas praktis, dapat diidentifikasi beberapa masalah

terkait dengan faktor/variabel yang berpengaruh terhadap kinerja

pejabat yang rendah, antara lain: kepemimpinan yang kurang visioner,

organisasi pembelajar yang lemah, perilaku yang kurang inovatif,

efikasi diri yang rendah, kepercayaan yang rendah, komitmen

organisasional yang rendah, budaya organisasi yang kurang kondusif,

komunikasi organisasi yang kurang lancar, kompensasi yang kurang

memadai, pelatihan yang tidak memadai dan tidak efektif, konflik yang

tidak dapat dikelola dengan baik, stres kerja yang tinggi, kepuasan

kerja yang rendah, kecerdasan emosional yang rendah, lingkungan

kerja yang tidak menunjang aktivitas kerja, pengembangan karir yang

tidak berjalan dengan baik, keadilan organisasi yang tidak terjamin, dan

motivasi kerja yang rendah.


C. Pembatasan Masalah

Di antara faktor-faktor yang teridentifikasi di atas, dipilih tiga

variabel yang diduga memberikan kontribusi besar terhadap kinerja,

yaitu kepemimpinan visioner, learning organization (organisasi

pembelajar), dan perilaku inovatif. Berdasarkan pertimbangan tersebut

dan mengingat pula sejumlah keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka

penelitian ini dibatasi pada variabel kepemimpinan visioner, organisasi

pembelajar, dan perilaku inovatif terhadap kinerja Karyawan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata dan hanya menguji pengaruh positif saja.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah

di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan visioner

terhadap kinerja?

2. Apakah terdapat pengaruh langsung organisasi pembelajar

terhadap kinerja?

3. Apakah terdapat pengaruh langsung perilaku inovatif terhadap

kinerja?

4. Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan visioner

terhadap perilaku inovatif?


5. Apakah terdapat pengaruh langsung organisasi pembelajar

terhadap perilaku inovatif?

6. Apakah terdapat pengaruh langsung kepemimpinan visioner

terhadap organisasi pembelajar?

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data dan

informasi yang valid dalam rangka mengetahui pengaruh

kepemimpinan visioner, organisasi pembelajar, dan perilaku inovatif

terhadap kinerja Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Secara

spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap kinerja.

2. Pengaruh langsung organisasi pembelajarterhadap kinerja.

3. Pengaruh langsung perilaku inovatif terhadap kinerja.

4. Pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap perilaku

inovatif.

5. Pengaruh langsung organisasi pembelajar terhadap perilaku

inovatif.

6. Pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap organisasi

pembelajar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan dan

manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Bagi khasanah ilmu pengetahuan, khususnya manajemen

pendidikan serta manajemen sumber daya manusia dalam sebuah

organisasi, sebagai memperkaya khasanah pustaka yang terkait

dengan kinerja ditinjau berdasarkan faktor kepemimpinan visioner,

learning organization (organisasi pembelajar), dan perialku inovatif.

Selain itu, bagi peneliti dan akademisi, dapat dijadikan referensi

tambahan dalam menelaah, mengkaji, dan meneliti persoalan

kinerja ditinjau berdasarkan perspektif kepemimpinan visioner,

organisasi pembelajar, dan perilaku inovatif.

2. Manfaat Praktis

Bagi PPPPTK Bisnis dan Pariwisata dapat dijadikan masukan

yang berarti dalam memeliharan dan meningkatkan kinerja

karyawan melalui faktor kepemimpinan visioner, learning

organization (organisasi pembelajar), dan perilaku inovatif. Selain

itu, bagi karyawan dapat dijadikan masukan dalam meningkatkan

kinerjanya melalui perspektif kepemimpinan visioner, organisasi

pembelajar, dan perilaku inovatif.


BAB II
BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual

Dalam penelitian ilmiah, teori sangat diperlukan, bahkan merupakan

syarat mutlak. Teori digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen

penelitian. Berdasarkan urgensi tersebut, maka dalam bab ini disajikan

uraian teoretik mengenai empat variabel penelitian yang digunakan,

yakni: kinerja, kepemimpinan visioner, learning organization, dan perilaku

inovatif.

1. Kinerja

“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani


melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat
Para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak
serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan
Amat keras siksaan(Nya).” (QS. An-Nisaa: 84)

Ayat di atas memberikan inspirasi dalam membangun kinerja

individu karena pada ayat tersebut Allah Swt memerintahkan

rasulullah Saw untuk mengkobarkan semangat (kinerja) para sahabat

untuk berperang bersama beliau.

24
25

Langkah awal terbaik yang sebaiknya kita lakukan, baik sebagai

pekerja, pebinis, maupun sebagai pribadi, adalah melakukan

penilaian terhadap diri sendiri (self-assesment). Mengapa kita harus

melakukan penilaian kinerja diri, baik sebagai hamba maupun

sebagai pekerja? Karena Allah menyuruh kita untuk melakukan hal

itu. Allah berfirman dalam Al Qur‟an Surat ke 9 ayat 105 yang

berbunyi :

“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya, serta orang-orang


mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

Kata “i‟malû” berarti beramallah. Kata ini juga bisa berarti

“bekerjalah”. Menurut beberapa mufassir, ada perbedaan makna di

antara beberapa kata. Kata “i‟malû” lebih berdimensi khusus

(bernuansa akhirat, atau karena ada nilai tersendiri). Kata ini berbeda

dengan kata “if‟alû” yang lebih bernuansa dunia, meskipun secara

bahasa, keduanya memiliki arti yang sama: bekerja, atau bertindak.

Kata “sayara” berarti melihat secara detil. Sebuah kamus

mengartikan kata ini dengan makna “tasayyara al-jild”, mengelupasi


kulit, menguliti, membreak-down. Dengan makna ini, kata “sayara”

bisa juga diartikan sebagai tindakan “mengevaluasi, atau menilai‟

dengan melakukan perbandingan antara rencana kegiatan dan hasil

yang telah diperoleh.

Kata “amalakum” berarti amalmu atau pekerjaan. Kata ini bisa

berarti “amalan di dunia yakni berupa prestasi selama di dunia”.

Dalam bahasa manajemen, hasil dari amalan atau pekerjaan itu

adalah kinerja. Jadi, ungkapan “sayarallâhu „amalakum wa rasûluhû

wal mu‟minûn” sejatinya adalah pelaksanaan penilaian kinerja. Yang

perlu diperhatikan, pengungkapan kata “Allah, Rasul, dan Mukmin”

(yang dalam bahasa Arab menggunakan i‟rab rafa‟, sebagai subjek),

berarti para penilai itu tidak saja Allah, tetapi juga melibatkan pihak

lain, yakni Rasul dan kaum Mukmin.

Tidak hanya teori dari kalangan ahli manajemen, ratusan yang

lalu, Rasulullah Saw. sudah mengingatkan akan pentingnya melihat

hasil kerja atau amal seseorang. Hal ini dibuktikan oleh sebuah hadis

dari Imam Ahmad, dari Anas ibn Malik ra., Rasulullah Saw bersabda:

“Lâ „alaykum an ta‟jabû bi ahadin hattâ tanzhurû bi mâ yakhtimu

lahû, kalian tidak perlu merasa takjub (bangga) atas seseorang

hingga kamu melihat sesuatu yang dihasilkannya”. Jelas sekali

bahwa ungkapan “hattâ tanzhurû bi mâ yakhtimu lahû” merujuk pada

kinerja, hasil kerja seseorang.


Hadis lain yang berasal dari Abu Sa‟îd ra., Sa‟îd ibn Sa‟âd ibn

Malik al-Khudri ra., menyebutkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

“Innallâha mustakhlifukum fî hâ fa yanzhura kayfa ta‟amalûn” (HR

Muslim). Ungkapan “kayfa ta‟amalûn” menjadi bukti bahwa Allah pun

akan menilai cara kerja kita, termasuk dalam bekerja sebagai wujud

dari “hablun minan nâs”. Setelah bekerja dan beramal, seluruh

penilaian itu akan dikembalikan kepada Allah untuk mendapatkan

hasil; baik atau buruk.

Ungkapan “saturaddûna” yang bermakna “kelak kalian akan

dikembalikan” adalah buktinya. Ungkapan ini menunjuk pada

kepastian adanya “hari kebangkitan”. Maknanya, dalam Islam,

amalan (ritual atau sosial, muamalah), termasuk bekerja sebagai

karyawan atau pebisnis selalu bernuansa akhirat karena

pertanggungjawabannya tidak saja dalam konteks dunia, tetapi juga

sampai akhirat. Lalu, setelah sampai di akhirat, Allah melakukan

“yunabbi-ukum”, yaitu memberitakan atau mengabarkan kepada

setiap manusia. Artinya, hasil dari penilaian itu akan disampaikan

kepada semua orang sebagai pelaksana, untuk kemudian

mendapatkan kompensasi atau balasan (ujrah). Reward and

punishment pasti diberlakukan.

Istilah kinerja individu sangat popular di kalangan pakar

(akademisi) dan praktisi, karena kinerja sangat dibutuhkan oleh


organisasi. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnelly, kinerja individu

merupakan dasar kinerja organisasi, 1 sehingga kinerja individu

sangat penting dan vital bagi organisasi.

Sejalan dengan itu, maka banyak definisi yang dikemukakan para

pakar. Menurut Gibson, et all, “job performance is the outcomes of

jobs that relate to the purposes of the organization such as quality,

efficiency, and other criteria of effectiveness.” 2 Kinerja adalah hasil

dari pekerjaan yang berhubungan dengan tujuan organisasi seperti

kualitas, efisiensi, dan kriteria lainnya efektivitas. Ivancevich,

Konopaske, dan Matteson mengatakan bahwa “job performance is a

set of employee work related behaviors designed to accomplish

organizational goals.”3 Kinerja merupakan satu kesatuan kerja terkait

dengan perilaku karyawan yang dirancang untuk mencapai tujuan

organisasi. Daft menjelaskan bahwa ”performance is defined as the

organization's ability to attain its goals by using resources in an

efficient and effective manner.” 4 Kinerja didefinisikan sebagai

kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan

1
J. L. Gibson, J. M. Ivancevich and J. H. Donnelly, Organisasi dan Manajemen: Perilaku,
Struktur, Proses (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 13.
2
James L. Gibson, James H. Donnelly, Jr., John M. Ivancevich, dan Robert Konopaske,
Organizations: Behavior, Structure, Processes (New York: McGraw Hill Education, 2009),
h. 374.
3
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson, Organizational Behavior
& Management, Tenth Edition (New York: McGraw Hill Education, 2014), h. 172.
4
Richard L. Daft, New Era of Management, 11th edition (New Zealand: South-Western
Cengage Learning, 2014), h. 11.
menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif. Sedangkan

Robbins dan Coulter menyatakan bahwa kinerja adalah “the end

result of an activity,” 5 yang dapat diartikan kinerja sebagai hasil akhir

suatu kegiatan.

Aguinis menyatakan bahwa “performance is about behavior or

what employees do, not about what employees produce or the

outcomes of their work.”6 Kinerja adalah tentang perilaku atau apa

yang karyawan lakukan, bukan tentang apa yang karyawan

memproduksi atau hasil dari pekerjaannya. Brumbrach sebagaimana

dikutip Armstrong menyatakan bahwa:

Performance means both behaviours and results. Behaviours


emanate from the performer and transform performance from
abstraction to action. Not just the instruments for results, behaviours
are also outcomes in their own right-the product of mental and
physical effort applied to tasks-and can be judged apart from results. 7

Definisi di atas menerangkan bahwa kinerja memiliki makna

tingkah laku maupun hasil. Tingkah laku berasal dari pelaksana dan

mentransformsaikan kinerja dari yang abstrak menjadi tindakan.

Tidak hanya instrumen untuk hasil, tingkah laku juga merupakan

hasil

5
Stephen P. Robbins & Mary Coutler. Management. Thirteenth edition (United States of
America: Pearson Educated Limited, 2016), p. 561.
6
Herman Aguinis, Performance Management (New Jersey: Pearson Education, Inc, 2013),
h. 88.
7
Michael Armstrong, A Handbook of Human Resource Management Practice (London:
Kogan Page, 2009), h. 498.
dari dirinya sendiri produk mental dan penerapan usaha fisik

terhadap tugas dan bisa juga dinilai bagian dari hasil.

Di pihak lain Byars dan Rue mendefinisikan kinerja sebagai

“degree of accomplishment of the task that make up an employee‟s

job. It reflecs how well an employee is fulfilling the requirements of a

job.”8 Kinerja adalah derajat penyelesaian tugas yang menjadi

pekerjaan karyawan. Hal ini merefleksikan seberapa baik seorang

karyawan memenuhi persyaratan pekerjaan. Selanjutnya, kinerja

merupakan pengaruh dari usaha-usaha karyawan yang dimodifikasi

oleh kemampuan dan persepsi peran (tugas), sehingga kinerja dalam

situasi yang sudah ditentukan dapat ditinjau sebagai hasil dari saling

keterhubungan antara usaha, kemampuan dan persepsi. Usaha yang

dihasilkan dari motivasi menunjukkan kekuatan (fisik atau mental)

yang digunakan individu dalam melakukan tugas. Kemampuan

merupakan karakteristik personal yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan. Kemampuan umumnya tidak banyak berfluktuasi dalam

jangka pendek. Sementara persepsi terhadap peran menunjukkan

arah, yang mana individu yakin bahwa usahanya harus mengarah

8
Lloyd L. Byars and Leslie W. Rue, Human Resource Management (New York: McGraw-Hill
Company, 2008), h. 216.
pada pekerjaannya.9 Colquiet, Lepine, dan Wesson menegaskan

bahwa:

Job performance is formally defined as the value of the set of


employee behavior that contribute, either positively or negatively, to
organizational goal accomplishment. This definition of job
performance includes behaviors that are within the control of
employees, but it places a boundary on which behaviors are (and are
not) relevant to job performance.10

Kinerja adalah rangkaian unjuk kerja karyawan yang

berkontribusi baik secara positif maupun secara negatif terhadap

pencapaian tujuan organisasi. Definisi kinerja ini meliputi perilaku

yang mengontrol karyawan, namun perilaku tersebut memiliki

batasan dimana perilaku baik yang relevan (maupun tidak relevan)

terhadap kinerja pekerjaan.

McShane dan Von Glinow mengungkapkan bahwa “performance

is joining and staying with the organization.”11 Kinerja adalah

bergabung dan berada dalam organisasi. Hal ini dimaksudkan bahwa

kinerja berhubungan dengan suatu perilaku seseorang yang memiliki

kualitas untuk bergabung dan berada dalam organisasi guna

mewujudkan tujuannya. Selain itu tidak akan terjadi bila orang-orang

9
Ibid.
10
Jason A. Colquit, Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson, Organizational Behavior (New
York: McGraw-Hill International, 2009), h. 35.
11
Steve L. McShane and Mary Von Glinov, Organizational Behavior, Fourth Edition (New
York: McGraw-Hill, 2010), h.17.
yang berkualitas tidak bergabung dan berada dalam organisasi guna

mewujudkan tujuannya. Menurut Griffin dan Morehead bahwa:

The performance of any group is affected by several factors other


than is reasons for forming and the stages of its development. In a
high-performing group, a group of energy often develops in which the
group performance is more than the sum of the individual
contribution to its members.12

Pengertian di atas menjelaskan bahwa kinerja kelompok

dipengaruhi oleh beberapa faktor tapi bukan karena adanya

keinginan untuk peningkatan dan dari pengembangan. Jika kinerja

kelompok ingin meningkat maka setiap anggota kelompok harus

berkontribusi karena kinerja kelompok ini merupakan kontribusi dari

setiap kinerja anggotanya. Kreitner dan Kinicki mengungkapkan

bahwa:

Performance management is an organization wide system


whereby managers integrate the activitiesof goal setting, monitoring
and evaluating, providing feedback and coaching, and rewarding
employees on a continuous basis.13

Definisi ini menunjukkan bahwa manajemen kinerja adalah

sistem yang luas organisasi dimana manajer mengintegrasikan

penetapan tujuan aktivitas, monitoring dan evaluasi, memberikan

12
Ricky W. Griffin and Gregory Moorhead, Organizational Behavior: Managing People and
Organizations (Boston: Houghton Mifflin Company, 2007), hh. 240-241.
13
Robert Kreitner and Angelo Kinicki Organizational Behaviour: Key Concepts, Skills & Best
Practices (New York: McGraw-Hill Irwin, 2010), h. 244.
umpan balik dan pembinaan, dan karyawan menguntungkan secara

terus menerus.

Bailey, sebagaimana dikutip Rothwell dan Kazanas, mengatakan

kinerja sebagai “the result of a pttern of actions carreid out to satisfy

an objective according to some standard.” 14 Definisi ini tampak bahwa

kinerja adalah hasil dari pola tindakan yang dilakukan untuk

memuaskan sebuah tujuan berdasarkan pada beberapa standar.

Sharma menjelaskan bahwa “in past, job performance was defined in

terms of rise in the level of output of services with the same or

reduced level of input as a result of better work methods and

improved technology.”15 Di masa lalu, kinerja didefinisikan sebagai

hal kenaikan tingkat output pelayanan dengan tingkat yang sama

atau dikurangi dari masukan sebagai hasil dari metode kerja yang

lebih baik dan peningkatan teknologi.

Pengertian kinerja juga dinyatakan oleh Wilkinson dan Redman

bahwa kinerja atau unjuk kerja adalah satu keluaran atau output dari

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan

terencana yang menghasilkan produktivitas serta hasil akhir

keuntungan bagi organisasi. Bentuk nyata dari kinerja adalah

14
W. J. Rothwell and H. C. Kazanas, The Strategic Development of Talent (Amherst, MA:
Human Resource Development Press, 2003), h. 402.
15
Anuradha Sharma, Management and Job Performance (Delhi: Gian Publishing House,
2007), h. 2.
produktivitas yang dihasilkan oleh orang per orang atau kelompok

sebagai gabungan dari beberapa orang yang bekerja secara

bersama-sama.16 Bagi Wibowo, kinerja merupakan hasil kerja atau

prestasi kerja.17 Pendapat serupa diungkapkan Bastian seperti dikutip

Tangkilisan yang menjelaskan definisi kinerja ialah sebagai

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam

suatu organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi,

dan visi organisasi tersebut. Sedangkan Mangkunegara

menunjukkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.18 Begitu pula Hariandja berpandangan hampir

sama, yaitu sebagai hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau

perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam

organisasi.19

Di pihak lain, Yuniarsih dan Suwatno mendefinisikan kinerja

sebagai prestasi nyata yang ditampilkan seseorang setelah yang

bersangkutan menjalankan tugas dan perannya dalam organisasi.20

16
Adrian Wilkinson & Torn Redman, Contemporary Human Resource Management: Text and
Cases (New York: Prentice Hall, 2003), hh. 63-68.
17
Wibowo, Manajemen Kinerja. Edisi Kedua (Jakarta: Penerbit RajaGrafindo Persada,
2009), h. 7.
18
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 164.
19
Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Grasindo,
2002), h. 195.
20
Tjutju Yuniarsih, dan Suwanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori, Aplikasi dan Isu
Selain itu, menurut Sedarmayanti, performance merupakan kata

benda (noun) di mana salah satu arti adalah sesuatu hasil yang telah

dikerjakan (thing done).21

Sulistyorini menyatakan bahwa kinerja adalah tingkat

keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan

tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan untuk mencapai

tujuan dan standar yang telah ditetapkan. 22 Selain itu, Sutrisno

mengemukakan bahwa kinerja karyawan adalah prestasi yang

diperoleh seseorang dalam melakukan tugas. Keberhasilan

organisasi tergantung pada kinerja para pelaku organisasi

bersangkutan. Oleh karena itu, setiap unit kerja dalam suatu

organisasi harus dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya

manusia yang terdapat dalam unit-unit dalam suatu organisasi

tersebut dapat dinilai secara objektif.23

Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh Laitinen bahwa

kinerja merupakan “the ability of an object to produce results in a

dimension determined a priori, in relation to a target.” Pengertian di

atas dimaksudkan bahwa kinerja adalah kemampuan sebuah objek

Penelitian (Bandung: CV Alfabeta, 2008), h.259.


21
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen
Pegawai Negeri Sipil, Cetakan ketiga (Bandung: Refika Aditama, 2009), h. 259.
22
Sulistyorini, Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan Iklim
Organisasi dengan Kinerja Guru (Jakarta: Penerbit Ilmu Pendidikans, 2001), h. 62.
23
Edy Sutrisno, Budaya Organisasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 192.
untuk memproduksi hasil dalam sebuah dimensi yang telah

ditentukan sebelumnya dalam hubungan terhadap suatu target. 24

Dari berbagai definisi di atas tampak bahwa tidak ada kesamaan

pandangan mengenai kinerja. Namun secara umum dapat

dinyatakan bahwa kinerja merupakan unjuk kerja yang dicapai

seseorang melalui serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara

efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut Schuler dan Jackson, kinerja individu harus dibangun

dan diukur dengan kriteria yang jelas. Adapun kriteria tersebut

meliputi tiga hal, yaitu sifat, perilaku, dan hasil. Kriteria berdasarkan

sifat memusatkan perhatian pada karakteristik pribadi berdasarkan

loyalitas, keandalan, kecakapan berkomunikasi, dan keterampilan

memimpin. Kriterian berdasarkan perilaku ini memusatkan perhatian

pada bagaimana pekerjaan dilaksanakan. Kriteria ini fokus pada hasil

yang dicapai ketimbang bagaimana pekerjaan itu dihasilkan. 25 Hal ini

menunjukkan bahwa untuk membangun dan meningkatkan kinerja

individu diperlukan kriteria yang jelas, yang bukan saja mudah

dipahami tetapi juga menggunakan parameter yang mudah diukur.

24
E. K. Laitinen, “A dynamic Performance Measurement System: Evidence From Small
Finnish Technology Companies”. Scandinavian Journal of Management, Vol. 18 No. 2,
2002, h. 66.
25
R. Schuler dan Suzan E. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad
21 (Jakarta: Erlangga, 1999), h. 11-12.
Kriteria ini bukan sesuatu yang statis, melainkan dapat saja berubah

sesuai kebutuhan kontemporer kinerja yang diperlukan.

Menurut Wibowo, untuk melihat kinerja seseorang perlu terlebih

dahulu ditetapkan standar/indikator kinerja yang akan digunakan

sebagai parameter untuk menilai kinerja. Selain itu, ukuran kinerja

merupakan alat ukur yang harus bersifat objektif, sehingga

diperlukan adanya kriteria yang sama. Dengan kriteria yang sama

diharapkan memberikan hasil yang dapat diperbandingkan secara

objektif dan adil.26 Pada konteks ini faktor objektivitas dan keadilan

sangat ditekankan.

Terkait dengan penetapan standar/indikator kinerja, menurut

Amstrong dan Baron, sebagaimana dikutip Wibowo, kriteria ukuran

kinerja seharusnya:

a. Dikaitkan dengan tujuan strategis dan mengukur apa yang

secara organisasional penting dan mendorong kinerja bisnis;

b. Relevan dengan sasaran dan akuntabilitas tim dan individu yang

berkepentingan;

c. Memfokuskan pada output yang terukur dan penyelesaian tugas

dan bagaimana orang bertindak dan bagaimana tingkah lakunya;

d. Mengindikasi data yang akan tersedia sebagai dasar

pengukuran;
26
Wibowo, Op., cit, h. 158.
e. Dapat didiversifikasi dengan menguasakan informasi yang akan

mengonfirmasi tingkat seberapa jauh harapan dapat dipenuhi;

f. Menjadi setepat mungkin dalam hubungan dengan maksud

pengukuran dan ketersediaan data;

g. Mengusahakan dasar untuk umpan balik dan tindakan; dan

h. Bersifat komprehensif, mencakup semua aspek kinerja sehingga

keluar ukuran tersedia.27

Di pihak lain, Amstrong mengidentifikasi sejumlah indikator yang

merefleksikan kriteria kinerja, yaitu: (a) pengetahuan kerja, (b)

kesadaran, (c) komunikasi, (d) keterampilan interpersonal, (e)

bekerjasama, (f) inisiatif, (g) kemampuan beradaptasi, (h) analitis,

dan (i) pengambilan keputusan. 28 Kriteria ini memiliki jangkauan yang

luas, dari tataran kognitif (pengetahuan, kesadaran, analisis) sampai

tataran konatif/perilaku (kerjasama, adaptasi, pengambilan

keputusan). Hal ini menegaskan makna bahwa kinerja memiliiki area

yang luas agar menjangkau sebanyak mungkin aspek yang

menentukan kinerja.

Sejalan dengan kriteria-kriteria tersebut, Drucker mengidentifikasi

lima dimensi yang penting diperhatikan dalam mengendalikan kinerja

pegawai, yaitu:
27
Ibid, hh. 158.
28
Michael Amstrong, Performance Management (Yogyakarta: Tugu Publisher, 2004), h. 93.
a. Dimensi fisiologi. Manusia akan bekerja dengan baik apabila

bekerja dalam berbagai konfigurasi operasional, yakni bekerja

dengan berbagai tugas-tugas dan ritme kecepatan yang sesuai

dengan fisiknya.

b. Dimensi psikologis. Dalam hubungan ini, bekerja merupakan

ungkapan kepribadian. Seseorang memperoleh kepuasan dari

perkerjaannya akan menampilkan kinerja yang lebih baik dari

pada mereka yang tidak menyenangi pekerjaannya.

c. Dimensi sosial. Bekerja dapat dipandang sebagai suatu

ungkapan hubungan sosial di antara sesama pagawai. Situasi

yang menyebabkan perpecahan antarpegawai dapat

menurunkan kinerja pegawai, baik secara individu maupun

secara kelompok.

d. Dimensi ekonomi. Bekerja adalah kehidupan bagi pegawai,

imbalan jasa yang tidak sepadan dapat menghambat atau

memacu pegawai untuk berprestasi.

e. Dimensi keseimbangan. Keseimbangan antara apa yang

diperoleh dari pekerjaan dengan kebutuhan hidup akan memacu

seseorang untuk berusaha lebih giat guna mencapai

keseimbangan atau sebaliknya. Dimensi ini juga disebut sebagai

dimensi kekuasaan pekerjaan karena ketidakseimbangan dapat

menimbulkan konflik yang dapat menurunkan kinerja. 29 Kelima

29
Ibid., h. 8
dimensi tersebut diperlukan agar kinerja seseorang terbangun

dengan baik, sehingga mempunyai kontribusi nyata bagi dirinya

sendiri dan organisasi.

Terkait dengan dimensi kinerja yang diungkapkan Drucker di

atas, McShane dan Van Glinow menjelaskan secara lebih sistematis

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan kinerja seseorang.

Faktor-faktor tersebut adalah motivation, ability, role perception and

situational (MARS).30

Pertama, motivation (motivasi) adalah proses representasi

dorongan dari dalam individu yang mempengaruhi arah dan orientasi

tujuan, intensitas atau usaha untuk mencapai tujuan dan upaya yang

terus menerus dalam kurun waktu tertentu.

Kedua, ability (kemampuan) adalah perpaduan antara potensi

yang secara herediter dibawa seseorang sejak lahir berupa

kemampuan khusus atau bakat, dan kemampuan mental dan fisik

yang diperoleh dari hasil pembelajaran.

Ketiga, role perception (persepsi peran) adalah keyakinan

seseorang tentang perilaku apa yang tepat dan perlu dalam situasi

khusus, termasuk tugas khusus yang diperlukan dan perilaku yang

dipilih untuk menyelesaikan tugas tersebut.

30
McShane dan Von Glinov, op. cit., h. 127.
Keempat, situational factors (faktor situasional) adalah

lingkungan dan keadaan di mana seseorang berada yang

dipengaruhi oleh waktu, fasilitas, rekan sekerja, gaya manajemen

dan kepemimpinan serta sarana dan fasilitas yang mempengaruhi

suasana dan hasil kerja seseorang.

Pendapat lain diungkapkan McCloy bahwa aspek-aspek

psikologis yang menentukan kinerja dengan menyatakan bahwa

kinerja merupakan perpaduan antara fungsi:

a. Knowledge (pengetahuan), yakni penguasaan seseorang tentang

fakta, prinsip dan prosedur sebagai hasil dari interaksinya

dengan lingkungan;

b. Skills (keterampilan) yang merupakan perpaduan antara

pengetahuan dan kemampuan melaksanakan tugas; dan

c. Motivation (motivasi) yakni perpaduan dari usaha yang dilakukan,

besarnya upaya serta keteguhan dalam melaksanakan tugas.

Fungsi-fungsi pengetahuan yang merupakan cognitive domain

seseorang berpadu dengan domain psycho-motoric dan

konsistensi pencapaian tujuan, akan menghasilkan kinerja

seseorang.31

31
R. A. McCloy, J. P. Cambel & R. Cuddeck , “A Confirmatory Test of Model Performance
Determinant,” Journal of Applied Psychology, 1999, 79.4. hh. 493-505
Hal ini menunjukaan bahwa kinerja pada hakikatnya merupakan

representasi dari akumulasi dari pengetahuan, keterampilan, dan

motivasi. Ini berarti bahwa kinerja tidak mungkin terbangun dengan

baik tanpa adanya ketiga unsur tersebut. Pengetahuan dan

keterampilan yang tinggi tidak akan membuakan kinerja yang baik

tanpa adanya motivasi. Begitupun pengetahuan dan motivasi yang

tinggi tidak akan menghasilkan kinerja yang baik tanpa adanya

keterampilan. Dengan demikian, ketiga unsur tersebut merupakan

satu paket yang utuh.

Menurut Wibowo, karakteristik ukuran kinerja meliputi lima hal,

yaitu:

a. Secara akurat mengukur variabel kunci kinerja;

b. Termasuk basis komparasi untuk membantu pemahaman yang

lebih baik yang ditunjukkan tingkat kinerja;

c. Dikumpulkan dan didistribusikan berdasarkan waktu;

d. Dapat dianalisis secara makro dan mikro;

e. Tidak mudah dimanipulasi untuk mencapai hasil yang

diinginkan.32

32
Wibowo, op., cit, h. 158.
Untuk melihat kinerja seseorang perlu dilakukan penilaian kinerja.

Menurut Hammer, sebagaimana dikutip Schermerhorn, penilaian

kinerja merupakan proses menilai kinerja secara sistematis dan

memberikan umpan balik atas penilaian kinerja yang telah dibuat.

Hammer menyebutkan bahwa tujuan penilaian kinerja adalah

mendefinisikan kriteria pekerjaan khusus terhadap kinerja yang akan

diukur; mengukur kinerja masa lalu secara akurat, menyesuaikan

penghargaan yang diberikan kepada individu atau kelompok,

sehingga terlihat perbedaan antara kinerja tinggi dan rendah; dan

mendefinisikan pengalaman pengembangan yang perlu ditingkatkan

kinerjanya pada pekerjaan saat ini dan mempersiapkan tanggung

jawab di masa mendatang. 33 Sedangkan bagi Havard Business

School, penilaian kinerja diartikan sebagai proses yang digunakan

untuk mengevaluasi dan mendukung kinerja karyawan. Penilaian

kinerja merupakan bagian dari sistem manajemen kinerja yang

didasarkan pada tujuan karyawan dan organisasi yang telah disusun

bersama. Hal itu termasuk tinjauan informal secara periodik untuk

melihat seberapa baik karyawan melakukan pekerjaannya

dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. 34

33
John R. Schermerhorn, Jr, James G. Hunt & Richard N. Osborn, Organizational Behavior
(New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2010), h. 168
34
Harvard Business School, Permance Appraisal: Evaluate Accomplishments, Deliver
Feedback and Set Goals (Boston: Harvard Business Press, 2009), h. 4
Schemerhorn menyatakan bahwa “performance appraisal is a

process of formally evaluating performance and providing feedback

on which performance adjustments can be made.” 35 Penilaian kinerja

merupakan proses penilaian yang dilakukan organisasi terhadap

para pegawai yang dapat memberikan umpan balik, sehingga

organisasi dapat mengidentifikasi secara tegas perbaikan atau

penyesuaian yang diperlukan dalam rangka perbaikan kinerja

pegawai. Selain itu Dessler menyatakan bahwa “performance

appraisal evaluating an employee's current and/or past performance

relative to his or her performance standards.” 36 Penilaian kinerja

mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau masa lalu dengan

standar relatif terhadap kinerjanya. Dari beberapa definisi tersebut

tampak bahwa penilaian kinerja merupakan proses evaluasi atas

kinerja seseorang yang dilakukan secara sistematis untuk menunjang

kinerja seseorang dalam organisasi.

Desler mengatakan bahwa ada tiga langkah untuk melakukan

penilaian kinerja. Pertama, mendefinisikan pekerjaan yang artinya

memastikan bahwa pimpinan dan bawahan sepakat tentang tuga-

tugasnya dan standar jabatan. Kedua, menilai kinerja, berarti

membandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar-standar

35
John R. Schermerhorn, Jr., Introduction to Management, 10th Edition (Hoboken: John Welly
& Sons, Inc., 2010), h. 308.
36
Gary Dessler, Humance Resource Management, Fourteenth Edition (Essex: Pearson
Education Limited, 2015), h. 292.
yang telah ditetapkan; ini menyangkut jenis formulir yang telah

ditetapkan. Umpan balik, yaitu kinerja dan kemajuan bawahan

dibahas dan rencana-rencana dibuat untuk perkembangan apa saja

yang dituntut.37

Aguinis mengemukakan bahwa kinerja dapat diidentifikasi dalam

dua tipe perilaku atau faset kinerja, yaitu kinerja tugas (task

performance) dan kinerja kontekstual (contexstual performance).

Kinerja tugas dapat didefinisikan sebagai: (1) aktivitas yang

mengubah bahan-bahan mentah ke dalam barang atau jasa yang

dihasilkan oleh organisasi, dan (2) aktivitas yang membantu proses

transformasi dengan mengisi kembali pasokan bahan mentah,

mendistribusikan produk yang telah selesai, atau menyediakan

perencanaan penting, koordinasi, supervisi, atau fungsi-fungsi staf

yang memungkinkan organisasi berfungsi secara efektif dan efisien.

Sedangkan kinerja kontekstual didefinisikan sebagai perilaku yang

berkontribusi pada efektivitas organisasi dengan menyediakan

lingkungan yang baik dimana kinerja tugas dapat berlangsung.

Kinerja kontekstual meliputi perilaku-perilaku:

a. Bertahan dengan antusiasme dan mengeluarkan upaya lebih

sebagaimana yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas

tugas dengan sukses (seperti tepat waktu dan jarang absen,

mengeluarkan upaya lebih pada pekerjaan)

37
Ibid.
b. Secara sukarela melakukan aktivitas-aktivitas yang tidak secara

formal menjadi bagian tugasnya (seperti menyarankan perbaikan

organisasi, membuat saran-saran yang konstuktif)

c. Membantu dan bekerjasama dengan yang lain (seperti

membantu dan menolong rekan kerja dan konsumen)

d. Mengikuti aturan dan prosedur organisasi (seperti mengikuti

perintah dan peraturan, menunjukkan hormat pada yang

berwenang, mematuhi nilai-nilai dan kebijakan organisasi)

e. Mengusahakan, mendukung dan membela tujuan-tujuan

organisasi (seperti loyalitas, menunjukkan hal-hal yang baik

terhadap pihak luar).38

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disintesiskan bahwa

kinerja adalah unjuk kerja yang ditampilkan dalam menyelesaikan

tugas sesuai dengan perannya dalam organisasi, dengan indikator:

bertahan dengan antusiasme dan mengeluarkan upaya lebih,

melakukan aktivitas yang secara formal menjadi tugasnya,

membantu dan bekerjasama dengan karyawan lain, mengikuti aturan

dan prosedur organisasi, serta mengusahakan, mendukung dan

membela tujuan-tujuan organisasi.

38
H. Aguinis, Performance Management (New Jersey: Pearson Education, Inc. 2013). p. 81.
2. Kepemimpinan Visioner

Allah Swt berfirman pada surat Al-Hasyr ayat 18 di bawah ini :

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah setiap individu memerhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk masa depan, dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan.”

Ayat di atas merupakan inspirator bagi pemimpin visioner karena

ayat di atas memerintahkan untuk memperhatikan masa depan.

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan visioner merupakan salah

satu faktor utama yang mendukung kesuksesan organisasi dalam

mencapai tujuan. Agar memperoleh pemahaman yang komprehensip

mengenai pengertian kepemimpinan visioner, maka diperlukan kajian

secara terpisah antara kepemimpinan dan visioner. Dalam bahasa

Inggris, kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead

dan kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Sebagai

sebuah konsep yang telah banyak dipelajari, kepemimpinan

didefinisikan secara beragam. Banyak ahli yang mencoba untuk

mendefinisikan kepemimpinan. Dalam bahasa yang sederhana


Bathel yang dikutip oleh Chang dan Lee mengemukakan bahwa

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang

lain.39

Menurut Robbins dan Judge, “leadership as the ability to

influence a group toward the achievement of a vision or set of

goals.”40 Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

suatu kelompok ke arah pencapaian visi atau serangkaian tujuan.

Selain itu Colquitt, Lepine, dan Wesson mengatakan, “leadership as

the use of power and influence to direct the activities of followers

toward goal achievement.”41 Kepemimpinan ialah penggunaan

kekuasaan dan pengaruh untuk mengarahkan suatu aktivitas agar

mengikutinya menuju pencapaian tujuan.

Bagi Newstrom, “leadership is the process of influencing and

supporting others (both individually and collectively) to work

enthusiastically toward achieving shared objectives.” 42 Pengertian

tersebut dapat dimaknai bahwa kepemimpinan adalah proses

mempengaruhi dan mendukung orang lain (baik secara individu

39
Su-Chao Chang dan Ming-Shing Lee, “A Study on Relationship Among Leadership,
Organizational Culture, The Operation of Learning Organization And Employees‟ Job
Satisfaction,” The Learning Organization, Vol. 14, No. 2, 2007, h. 157.
40
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Organizational Behavior, Sixteenth Edition
(Essex: Pearson Education Limited, 2015), h. 364.
41
Jason A. Colquitt, Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson, Organizational Behavior:
Improving Performance and Commitment in the Workplace, 4th Edition (New York:
McGraw Hill Education Limited, 2015), h. 430.
42
Jonh W. Newstrom, Organizational Behavior: Human Behavior at Work, Fourteenth Edition
(New York: McGraw Hill Education, 2015), h. 179.
maupun kolektif) untuk bekerja secara antusias untuk mencapai

tujuan bersama.

Menurut Yukl, “leadership reflect the assumption that it involves a

process whereby intentional influence is exerted over other people to

guide, structure, and facilitate activities and relationships in a group

or organizations”43 yang dapat diartikan kepemimpinan merupakan

refleksi dari asumsi yang di dalamnya termasuk sebuah proses

dimana orang lain sengaja dipengaruhi untuk menunjukkan,

menstruktur, dan memfasilitasi kegiatan dan hubungan dalam

sebuah kelompok atau organisasi.

Dubrin menjelaskan bahwa “leadership as the ability to inspire

confidence and support among the people who are needed to

achieve organizational goals.”44 Kepemimpinan merupakan

kemampuan untuk menginspirasi kepercayaan dan dukungan di

antara orang-orang yang diperlukan untuk mencapai tujuan

organisasi. Sementara itu Yukl menyebutkan beberapa pendapat

tentang pengertian kepemimpinan yaitu sebagai berikut:

(1) Leadership is the behavior of an individual ... directing the

activities of a group toward a shared goal (Hemphill & Coons, 1957,

43
Gary Yukl. Leadership in Organizations, Seventh Edition (United States of America:
Pearson Education, 2010), p. 21.
44
Andrew J. DuBrin, Principles of Leadership, 7th edition (New Zealand: South-Western
Cengage Learning, 2013), h. 85.
p. 7); (2) Leadership is the influential increment over and above

mechanical compliance with the routine directives of the organization

(Katz & Kahn, 1978, p. 528); (3) Leadership is the process of

influencing the activities of an organized group toward goal

achievement (Rauch & Behling, 1984, p. 46); (4) Leadership is about

articulating visions, embodying values, and creating the environment

within which things can be accomplished (Richards & Engle, 1986, p.

206); (5) Leadership is a process of giving purpose (meaningful

direction) to collective effort, and causing willing effort to be

expended to achieve purpose (Jacobs & Jaques, 1990, p. 281); (6)

Leadership is the ability to step outside the culture...to start

evolutionary change processes that are more adaptive (Schein,

1992, p. 2); (7) Leadership is the process of making sense of what

people are doing together so that people will understand and be

committed (Drath & Palus, 1994,

p. 4); (8) Leadership is the ability of an individual to influence,

motivate, and enable others to contribute toward the effectiveness

and success of the organization ... (House et aI., 1999, p. 184).

Pengertian-pengertian tersebut dapat diartikan: (1)

kepemimpinan adalah perilaku individu yang mengarahkan kegiatan

kelompok menuju tujuan bersama (Hemphill & Coons, 1957); (2)

kepemimpinan adalah selisih berpengaruh atas dan di atas

kepatuhan mekanis dengan arahan rutin organisasi (Katz & Kahn,


1978); (3) kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan

kelompok yang terorganisir terhadap pencapaian tujuan (Rauch &

Behling, 1984,); (4) kepemimpinan adalah tentang mengartikulasikan

visi, mewujudkan nilai-nilai, dan menciptakan lingkungan di mana hal-

hal dapat dicapai (Richards & Engle, 1986); (5) kepemimpinan adalah

proses pemberian tujuan (arah bermakna) untuk upaya kolektif, dan

menyebabkan upaya bersedia dikeluarkan untuk mencapai tujuan

(Jacobs & Jaques, 1990); (6) kepemimpinan adalah kemampuan

untuk melangkah keluar budaya ... untuk memulai proses perubahan

evolusioner yang lebih adaptif (Schein, 1992); (7) kepemimpinan

adalah proses membuat rasa apa yang dilakukan orang bersama-

sama sehingga orang akan memahami dan berkomitmen (Drath &

Palus, 1994); (8) kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk

mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk

berkontribusi terhadap efektivitas dan keberhasilan organisasi

...(Rumah et al., 1999).

Ivancevich, Konopaske dan Matteson menyatakan bahwa

“leadership as the process of influencing others to facilitate the

attainment of organizationally relevant goals.” 45 Kepemimpinan

merupakan proses yang mempengaruhi orang lain untuk

45
John M. Ivancevich, Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson, Organizational Behavior
& Management, Tenth Edition (New York: McGraw Hill Education, 2014), h. 435.
memfasilitasi pencapaian tujuan organisasional yang relevan. Taylor

yang dikutip oleh Drafke menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah

”the ability to influence the activities of others, through the process of

communication, toward the attainment of goal.” 46 Pengertian ini

menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi aktivitas orang lain melalui proses komunikasi ke arah

pencapain tujuan. Definisi yang hampir sama dikemukakan oleh

Kinicki dan Kreitner, yaitu: ”leadership is the ability influence people

toward te attainment of goals.” 47 Kepemimpinan adalah kemampuan

untuk mempengaruhi orang ke arah pencapaian tujuan organisasi.

Definisi lain tentang kepemimpinan dikemukakan oleh House dan

Javidan seperti dikutip André bahwa “the ability of individuals to

influence, motivate and enable others to contribute to effectiveness

and success of their organization.” 48 Dengan demikian kepemimpinan

berarti kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi dan

memungkinkan orang lain berkontribusi terhadap keefektifan dan

kesuksesan organisasinya.

Waite mengartikan kepemimpinan sebagai ”an interatcion

between two or more members of a group that often involves a


46
Michael Drafke, The Human Side of Organizations (New Jersey: Pearson Prentice Hall,
2009), h. 460.
47
Angelo Kinicki and Robert Kreitner, Organizational Behavior: Key Concepts, Skills and
Best Practices (New York: McGraw-Hill, 2008), h. 479.
48
Rae André, Organizational Behavior: An Introduction to Your Life in Organizations (New
Jersey: Pearson Prentice-Hall, 2008), h. 295.
structuring or restructuring of the situation and the perceptions and

expectation of the members.”49 Maknanya, kepemimpinan adalah

interaksi antara dua atau lebih anggota dari sebuah kelompok yang

sering terlibat sebuah penstrukturan atau restrukturisasi dari situasi

dan persepsi serta harapan dari para anggota. Sementara itu, Danim

dan Suparno menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses

yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai

tujuan bersama.50

Dari penjelasan definisi-definisi kepemimpinan di atas dapat

katakan bahwa kepemimpinan sebagai aktivitas yang berkelanjutan,

diarahkan untuk menimbulkan dampak pada perilaku orang lain yang

pada akhirnya difokuskan pada upaya untuk mewujudkan tujuan-

tujuan organisasi. Definisi tersebut juga mencerminkan bahwa

kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang

dalam hal ini pengaruhnya disengaja oleh seseorang terhadap orang

lain untuk mengatur aktivitas-aktivitas serta hubungan di dalam

sebuah kelompok atau organisasi.

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinan, seorang pemimpin

dituntut untuk memiliki banyak kompetensi agar efektif dalam

49
Mitchell R. Waite, Fire Service Leadership: Theories and Practices (Sudbury, MA: Jones &
Bartlett Publishers, 2007), h. 51.
50
Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
KeKepala Sekolahan (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2009), h. 2.
menjalankan fungsi kepemimpinannya. Menurut Joseph, ada sepuluh

kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin, yang meliputi:

Pertama, adalah arah diri (self direction). Arah diri merupakan

kemampuan menyusun tujuan untuk dirinya yang mengarahkan pada

tujuan dengan dedikasi pemikiran tunggal. Hal ini merupakan kunci

dorongan personal dalam memimpin. Beberapa orang menyusun

tujuannya tetapi tidak diikuti dengan dorongan personal. Sementara

yang lainnya memulai dengan bekerja atas tujuan-tujuannya, tetapi

mungkin tidak sampai akhir.

Kedua, fleksibilitas (flexibility), yaitu kemampuan untuk

mengubah dirinya sesuai dengan situasi. Esensi dari fleksibilitas

mental adalah kemampuan untuk menangani situasi yang berbeda

dalam cara yang berlainan, khususnya untuk menanggapi hal-hal

yang baru, komplek dan situasi yang problematik.

Ketiga, tim kerja (team work), yang merupakan kemampuan

untuk bekerja bersama terhadap visi bersama. Kemampuan tersebut

untuk mengarahkan individu melaksanakan tujuan organisasi.

Kemampuan kerja tim antara lain mencakup: bekerja bersama dalam

suatu kelompok untuk mencapai tujuan bersama, mencapai hasil

yang ingin dicapai, merayakan kesuksesan, memiliki pimpinan tim

yang jelas, memiliki tujuan yang jelas, mendukung satu sama lain

dalam mencapai tujuan, masing-masing anggota memiliki


kemampuan untuk mempengaruhi keputusan, dan masing-masing

anggota memiliki tanggung jawab personal atas kinerja dan

kualitasnya.

Keempat, strategi (strategy). Strategi adalah kejadian suatu

tindakan yang diadopsi sesudah disaring secara ekstensif melalui

data-data yang tersedia dan sesudah dievaluasi dari alternatif solusi

yang bervariasi. Strategi juga merupakan kemampuan untuk

memahami dan menginterpretasikan informasi untuk tindakan-

tindakan tertentu yang akan diimplementasikan.

Kelima, pengambilan keputusan (decision making). Pengambilan

keputusan merupakan studi yang mengidentifikasi dan memilih

alternatif-alternatif yang didasarkan pada nilai dan preferensi dari

pembuat keputusan. Membuat keputusan berdampak bahwa ada

alternatif-alternatif pilihan untuk dipertimbangkan dan dalam kasus ini

tidak hanya mengidentifikasi banyak alternatif yang mungkin, tetapi

juga memilih salah satu yang terbaik dan cocok dengan tujuan,

kehendak, gaya hidup, nilai dan sebagainya.

Keenam, mengelola perubahan (managing change). Megelola

perubahan merupakan kemampuan untuk beradaptasi terhadap

perubahan skenario tanpa kehilangan keefektivan dan efisiensi.

Mengelola perubahan mencakup mengelola perubahan tugas, area

praktik profesional dan tubuh pengetahuan.


Ketujuh, delegasi (delegation). Delegasi adalah kesediaan untuk

menugaskan tanggung jawab kepada yang lain. Delegasi merupakan

fungsi manajerial yang penting untuk mengurangi beban tugas

pimpinan. Delegasi membutuhkan kepercayaan yang cukup terhadap

orang yang diberikan delegasi tugas.

Kedelapan, komunikasi (communication). Komunikasi adalah

proses yang mana informasi melewati atau dibawa dalam berbagai

bentuk. Komunikasi bisa dalam bentuk organisasi atau tim dalam

sebuah organisasi. Komunikasi yang efektif tergantung pada tiga

faktor, yaitu kepercayaan, emosi dan alasan.

Kesembilan, negosiasi (negotiation). Negosiasi adalah proses

dimana dua pihak memecahkan perselisihan, setuju atas terjadinya

suatu tindakan atau mencoba untuk memperoleh hasil yang saling

menguntungkan. Kepentingan yang saling diuntungkan merupakan

bagian penting dalam negosiasi dan tidak boleh hanya satu pihak

saja yang diuntungkan.

Kesepuluh, kekuasaan dan pengaruh (power and influence).

Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh

dalam organisasi atau individu di luar wewenang yang diturunkan dari

jabatan.51

51
P. T. Joseph, EQ and Leadership (New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company
Limited, 2007), hh. 25-28.
Menurut Wirawan, ada delapan hal yang menjadi fungsi

kepemimpinan, yaitu:

a. Menciptakan visi. Visi adalah apa yang diimpikan, keadaan

masyarakat yang dicata-citakan, apa yang dicapai oleh pemimpin

dan pengikutnya di masa yang akan datang. Visi merupakan

tujuan yang ingin dicapai, suatu fokus pikiran yang akan dicapai

oleh pemimpin dan pengikutnya. Akan tetapi tidak semua tujuan

dapat disebut visi. Suatu tujuan dapat disebut visi sekurang-

kurangnya jika memenuhi empat persyaratan. Pertama, visi

merupakan hasil abstraksi keadaan yang dicita-citakan, yang

ingin dicapai di masa yang akan datang. Kedua, visi relatif tetap

berda di benak pemimpin dan pengikut untuk waktu yang

panjang. Ini bukan berarti visi tidak dapat berubah. Visi pada

umumnya berubah apabila terjadi perubahan pada lingkungan

internal dan eksternal masyarakat atau organisasi. Ketiga, visi

pada umumnya dilukiskan dengan menggunakan kata-kata atau

kalimat filosofis. Karena menggunakan kalimat pendek, visi

mempunyai pengertian yang sangat luas dan dapat diberi isi

yang berbeda dari waktu ke waktu. Keempat, visi memberi

aspirasi dan motivasi kepada pemimpin dan pengikutnya. Visilah

yang mendorong dan menarik pemimpin dan pengikut untuk

bergerak ke arah tertentu.


b. Mengembangkan budaya organisasi. Untuk merealisir visi, para

pengikut dan pemimpinnya harus berpikir, bersikap dan

berperilaku tertentu dalam melaksanakan tugasnya. Agar para

pengikutnya berpikir, bersikap, dan berilaku tertentu, pemimpin

perlu menetapkan pedoman perilaku dalam bentuk norma-norma.

Pemimpin mengumpulkan nilai-nilai yang ada di masyarakat atau

mengembangkan nilai-nilai baru. Nilai-nilai ini kemudian

dipergunakan oleh pemimpin untuk memotivasi dan

menggerakkan para pengikutnya untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

c. Menciptakan sinerji. Sistem sosial yang oleh pemimpin,

beranggotakan para pengikut pemimpin (mereka yang perilaku

dan sikapnya terpengaruh oleh pengaruh pemimpin), mereka

yang menolak kepemimpinan pemimpin, dan mereka yang

mempunyai sikap netral terhadap kepemimpinan pemimpin.

Mereka membentuk kelompok-kelompok sosial yang sering

memiliki tujuan, latar belakang budaya, pendidikan, kelas sosial

dsb yang berbeda. Keadaan ini, terutama jika norma-norma

demokratis tidak diterapkan, punya potensi untuk menimbulkan

konflik. Jika terjadi konflik dan berkembang menjadi konflik

dekstruktif, konflik tesebut mengganggu proses kepemimpinan.


d. Memberdayakan pengikut. Pemberdayaan merupakan tindakan

membangun, mengembangkan, dan meningkatkan daya atau

kekuasaan melalui kerjasama, berbagi dan bekerja bersama.

Memberdayakan merupakan proses interaktif berdasarkan

aktivitas sinerjik. Pemberdayan perlu dlaksanakan oleh pemimpin

seara sisematis.

e. Menciptakan perubahan. Kepemimpinan selalu diartikan untuk

menciptakan perubahan dan pemmimpin selalu disebut agen

perubahan. Perubahan mencakup perilaku, struktur, prosedur,

struktur atau keluaran jumlah dalam organisasi. Target

perubahan dalam kepemimpinan sangat luas, antara lain

meliputi: (a) visi dan misi, (b) strategi dan rencana operasional,

(c) strutktur organisasi, tugas, dan pembagian tugas-tugas, (d)

orang yang menjadi anggota organisai dan yang dilayaninya, (e)

teknologi, dan (f) produk sistem sosial.

f. Memotivasi pengikut. Salah satu tugas paling sulit para pemimpin

adalah memotivasi pada pengikutnya agar mau bergerak

mencapai tujaun yang telah ditetapkan. Motivasi dikelompokkan

menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri

pengikut. Pengikut dengan kesadaran tinggi melakukan tugas

karena memang telah menjadi tugasnya. Pengikut tidak


melakukannya karena paksaan atau ingin atau ingin dipuji atau

ingin mendapat imbalan. Bagi orang yang beretos tinggi, bekerja

merupakan kewajiban, sesuatu yang harus dilakukannya.

Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal

dari luar diri individu. Orang bekerja karena mengharapkan

imbalan, gaji, pangkat, atau penghargaan.

g. Mewakili sistem sosialnya. Seorang pemimpin mewakili sistem

sosialnya yang dipimpinnya. Dalam kapasitas ini pemimpin

bertindak sebagai tokoh dan simbol sistem sosialnya. Ia

berkewajiban untuk memikul sejumlah tanggung jawab

kedinasan, tanggung jawab sosial, seremonial dan legal.

Pemimpin bertindak sebagai wakil atau liason masyarakat yang

dipimpinnya dalam kaitannya dengan pihak luar yang berada di

lingkungan eskternal sistem sosial.

h. Membelajarkan organisasi. Organisasi merupakan sistem sosial

yang ada untuk mensejahterakan masyarakat. Organisasi yang

belajar terus menerus akan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat secara berkelanjutan. Dalam bukunya The Fifth

Discipline, Peter M. Senge menyatakan bahwa bangunan dari

learning organization (organisasi pembelajar) adalah organisasi

yang terus menerus memperbesar kemampuannya untuk

menciptakan masa depannya. Learning organization terdiri dari


lima pengetahuan yang harus dikuasai dalam organisasi,

diantaranya; a) penguasaan pribadi, b) model mental, c) visi

bersama, d) pembelajaran tim, e) pemikiran sistem. 52

Menurut Kartono, konsepsi mengenai syarat-syarat pemimpin itu

harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting yaitu:

a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang

memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi

dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu;

b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga

orang mampu “mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga

orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan

perbuatan-perbuatan tertentu;

c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan

kecakapan/ketrampilan teknis maupun sosial, yang dianggap

melebihi dari kemampuan anggota biasa.53

Pendapat serupa diungkapkan oleh Gomez-Meija at al, yang

menyebutkan bawa seorang pemimpin atau atasan harus memiliki 5

(lima) basis kekuasaan yang kuat dalam kepemimpinannya, yaitu:

52
Wirawan, Kapita Selekta: Teori Kepemimpinan, Pengantar untuk Praktek dan Penelitian
(Jakarta: Penerbit Yayasan Bangun Indonesia dan Uhamka Press, 2002), h. 95.
53
Kartono, Op.cit., h. 36.
a. Kekuasaan paksaan (coercive power). Kekuasaan jenis ini

didasarkan pada ketakutan bahwa pemimpin atau manajer

mungkin menyebabkan orang berbahaya kecuali jika bawahan

mendukungnya. Intimidasi dan kecemasan mungkin dirasakan

bawahan selama tindakan, sikap atau arahannya tidak

sependapat dengan pimpinan.

b. Kekuasaan penghargaan (reward power). Kekuasaan ini berarti

bahwa pimpinan dapat memberikan sesuatu yang bernilai bagi

orang lain sehingga pemimpin mengandalkan dukungan pada

penghargaan. Penghargaan mungkin dalam bentuk finansial

(seperti promosi dengan upah yang tinggi) atau psikologis

(seperti status yang lebih tinggi).

c. Kekuasaan legimitasi (legitimate power). Kekuasaan ini datang

dari wewenang formal dalam membuat keputusan pokok untuk

memastikan batasan-batasan tertentu. Sebagai contoh di

universitas banyak ketua jurusan pada fakultas memiliki

kekuasaan legimitasi untuk menulis sebuah evaluasi tahunan dari

masing-masing anggota fakultas yang digunakan untuk

mengalokasikan pengupahan berdasarkan prestasi, menugaskan

jadwal pengajaran, dan menetapkan pengajaran yang berbeda-

beda.
d. Kekuasaan ahli (expert power). Kekuasaan ahli datang dari

pemimpin yang memiliki pengetahuan atau keterampilan unik,

yang diakui orang lain sesuatu yang pantas dan layak dihormati.

e. Kekuasaan rujukan (reference power). Kekuasaan rujukan

didasarkan pada kepuasan yang dirasakan seseorang dari hasil

identifikasi dirinya sendiri dengan pemimpin. Bawahan bersedia

mengakui kekuasaan pemimpin karena bawahan melihat dirinya

sebagai model peran.54

Setelah dijelaskan secara detail tentang pengertian

kepemimpinan, maka berikut ini dijelaskan ikhwal istilah visioner.

Menurut DuBrin, “a major buzzword in leadership and management

is vision, the ability to imagine different and better future conditions

and ways to achieve them.” 55 Sebuah kata kunci utama dalam

kepemimpinan dan manajemen adalah visi, kemampuan untuk

membayangkan kondisi masa depan yang berbeda dan lebih baik

dan cara-cara untuk mencapainya. Bagi Danim dan Suparno, visi

adalah visualisasi atas masa depan yang realistis, dapat dipercaya,

menarik dan memiliki daya atau energi bagi manusia organisasi

pendidikan untuk menentukan misi dan strategi dalam rangka

54
Luis R., Gomez-Mejia, David B. Balkin, dan Robert L. Cardy, Managing Human
Resources (New Jersey: Pearson Education Inc, 2007), hh. 504-506.
55
DuBrin, Op.cit., h. 114.
mencapai tujuan yang diinginkan. Visi adalah pernyataan abstraktif

ke mana organisasi pendidikan akan dibawa menuju sosok masa

depan yang lebih baik, lebih berhasil, atau lebih diinginkan

dibandingkan dengan kondisi sekarang. 56 Selain itu Bush dan

Coleman mengatakan pendekatan strategis terhadap manajemen

memerlukan arahan dan tujuan eksplisit. Mendefinisikan visi secara

jelas bagi organisasi merupakan tahap terpenting dalam proses ini.

Konsep visi dalam manajemen pendidikan menjadi sangat penting,

sebagaimana digambarkan oleh Foreman, yaitu:

Kondisi kontemporer menuntut pemimpin untuk memproses visi

masa depan yang lebih jelas bagi dirinya sendiri dan organisasinya,

dan mampu mengkomunikasikan atau mendemonstrasikan dirinya

sebagai figur yang persuasif dan berpendirian tanpa visi, maka

organisasi dan orang-orang di dalamnya tidak mempunyai arahan

yang jelas, tidak mempunyai cara yang tepat dalam melangkah ke

masa depan dan tidak memiliki komitmen. Visi merupakan ciri khas

peran kepemimpinan.57

56
Sudarwan Danim dan Suparno, Menjadi Pemimpin Besar Visioner Berkarakter; Visi,
Transaksi, Transformasi, dan Karakter Kepemimpinan dan Manajemen Satuan
Pendidikan Era Pergolakan Otoritas Negara, Bandung: Penerbit Alfabeta, hal. 5.
57
Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan
(Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD, 2008), hh. 35-36.
Pendapat lain diungkapkan oleh Block sebagaimana dikutip Bush

dan Coleman, visi adalah masa depan yang dipilih, sebuah keadaan

yang diinginkan. Visi merupakan sebuah ekspresi optimisme dalam

lingkungan birokrasi maupun non birokrasi. 58 Sinamo dan Santosa

mengatakan bahwa pada tingkat operasional, visi merupakan

perkakas di tangan pemimpin agar bisa menggalang aliansi dan

membentuk penjajaran tujuan dengan semua konstituennya,

bagaikan seberkas vektor yang searah menuju sasarannya.

Pemimpin visioner jelas lebih mampu memberdayakan seluruh

konstituennya. Visi oleh banyak pakar kepemimpinan diyakini mampu

membantu pemimpin memfokuskan energi organisasi untuk

berhasil.59

Pengertian visioner dijelaskan oleh Bennis seperti dikutip Sinamo

dan Santosa yang menyatakan bahwa ”the first basic ingredient of

leadership is a guiding vision.”60 Visi merupakan unsur utama

kepemimpinan. Setiap pemimpin harus memiliki pandangan yang

jelas tentang apa yang ingin dilakukannya. Dari risetnya, lebih jauh

Bennis dalam Sinamo dan Santosa menjelaskan bahwa semua

pemimpin yang efektif memiliki kemampuan menggagas dan

58
Ibid., hal. 37.
59
Jansen Sinamo dan Agus Santosa, The Ethos Leadership; Pemimpin Kredibel Pemimpin
Visioner (Jakarta: Institut Darma Mahadirka, 2012), h. 217.
60
Ibid.
menciptakan visi, dan kemudian menerjemahkan visi tersebut

menjadi kenyataan.

Sebagai potret masa depan organisasi yang realistik, pengertian

visi, lebih jauh diungkapkan oleh Nanus untuk meyakinkan dan

atraktif. Visi adalah artikulasi arah yang dituju, yaitu sebuah masa

depan yang secara hakiki lebih baik, lebih hebat, dan lebih memikat

daripada yang sekarang.61 Kemudian secara singkat bahwa visi ialah

rumusan dari salah satu atau gabungan ketiga hal berikut ini: apa

yang harus kita capai (what must we attain), apa yang harus kita

punyai (what must we have), kita harus menjadi apa di masa depan

(what must we bocome in the future).62 Selain itu, visi dapat

disinonimkan dengan cita-cita organisasi, sasaran agung, target

ideal, atau gambaran terbaik di masa depan.63

Bagi Danim dan Suparno, visi lebih dari hanya sekedar sebuah

gagasan atau gambaran tentang masa depan yang lebih baik bagi

organisasi. Visi yang benar merupakan gagasan yang penuh dengan

kekuatan mendesak dimulainya masa depan dengan mengandalkan

kemampuan, keterampilan, bakat dan sumberdaya dalam

mewujudkannya. Secara personal, manusia visioner mampu

melahirkan gagasan-gagasan berpengaruh dan menginspirasi orang-

61
Ibid., h. 218.
62
Ibid.
63
Ibid., h. 220.
orang kreatif untuk mewujudkan gagasan-gagasan kependidikan

menjadi kenyataan. Orang-orang berbakat dan pembuat kebijakan

selalu ingin berada di mana ada tindakan dan pimpinan organisasi

pendidikan yang menunjukkan kepada mereka mengenai arah

tujuannya, yakni dengan memberikan visi mengenai hari esok yang

lebih baik.64

Peran penting Visi tidak hanya pada tahap awal ketika

perencanaan atau pengembangan organisasi dimulai, tapi visi

berada pada keseluruhan siklus kehidupan organisasi. Selain itu visi

merupakan rambu penunjuk bagi siapa saja yang ingin mendalami

sebuah organisasi dan ke mana arahnya. Cepat atau lambat akan

tiba waktunya, dimana organisasi harus merumuskan kembali

arahnya atau mungkin suatu perubahan menyeluruh dan langkah

pertamanya selalu berupa sebuah visi yang baru. Hal itu semua

menginspirasi setiap orang yang terlibat dalam organisasi, bahwa

perubahan benar-benar diperlukan dan sedang terjadi.65

DuBrin mengemukakan bahwa “creating a vision is one of the

major tasks of top management, yet quite often vision statements fail

to inspire constituents.”66 Menciptakan visi adalah salah satu tugas

utama dari manajemen puncak, namun cukup sering pernyataan visi

64
Danim dan Suparno, op.cit., h. 6.
65
Ibid., h. 7.
66
DuBrin, op.cit., h. 115.
gagal untuk menginspirasi konstituen. Lebih jauh DuBrin

menjelaskan bahwa:

According to Jim Collins, a vision statement is likely to be more


inspirational when it combines three elements (1) a reason for being
beyond making money; (2) time less, unchanging core values; (3)
ambitious but achievable goals.67

Menurut Jim Collins sebagaimana dikutip DuBrin, pernyataan visi

mungkin akan lebih inspiratif ketika menggabungkan tiga unsur,

yaitu:

(1) alasan luar untuk membuat uang; (2) adanya waktu kurang, nilai-

nilai inti yang tidak berubah; (3) memiliki tujuan yang ambisius tetapi

harus dicapai.

Dalam hal visioner, kebijakan merupakan terjemahan dari kata

“wisdom,” yaitu suatu kearifan pimpinan kepada bawahan atau

masyarakatnya. Pimpinan yang arif sebagai pihak yang menentukan

kebijakan, dapat saja mengecualikan aturan yang baku kepada

seseorang atau sekelompok orang, jika mereka tidak dapat dan tidak

mungkin memenuhi aturan yang umum tadi, dengan kata lain dapat

dikecualikan tetapi tidak melanggar hukum.68

Menurut Nurkolis, para pemimpin memiliki persamaan

karakteristik, yaitu: (1) pemimpin memiliki visi. Visi yang dimiliki harus

jelas tentang masa depan, mereka mengkomunikasikan visi, percaya

67
Ibid.
68
Ibid., h. 97.
pada visinya dan percaya pada dirinya masing-masing. Pemimpin

menghidupkan visinya; (2) pemimpin memilik nilai-nilai. Selain itu

memiliki kode etik yang jelas dan pandangan yang kuat tentang hal-

hal yang benar dan yang salah. Pemimpin mempromosikan dan

melindungi nilai-nilainya; (3) pemimpin itu harus fokus. Memfokuskan

pada gambaran yang besar dan tugas-tugas untuk mencapainya; (4)

pemimpin itu dinamis. Hal ini dimaksudkan harus enerjik, antusias,

percaya diri dan petualang. Pimpinan bersedia menerima ide-ide

baru; (5) dalam organisasi kelas dunia yang umum yang

membimbing perilaku setiap orang, fokus, berjuang untuk mencapai

tujuan secara ambisius. sesungguhnya, pemimpin perusahaan akan

memiliki visi yang jelas, partisipasi dari setiap orang, mengarah pada

tujuan umum, nilai-nilai.69

Komariah dan Triatna mengartikan bahwa orang yang

bertanggung jawab dalam merumuskan visi adalah pemimpin melalui

kinerja kepemimpinannya. Kepemimpinan yang relevan dengan

tuntutan kemajuan manajemen dalam organisasi dan didambakan

bagi peningkatan leadership, yaitu kepemimpinan yang kerja

69
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah,Teori, Model dan Aplikasi (Jakarta: Penerbit
Grasindo, 2003), h. 170.
pokoknya difokuskan pada konsep visi, karakteristik unsur visi dan

tujuan visi.70

a. Konsep visi

Visi masa depan yang lahir dewasa ini memiliki sifat terbuka

dan melihat pada potensi-potensi yang mungkin terjadi tanpa

mempunyai kepastian mengenai hasil-hasilnya. Masa depan

merupakan masa kini yang sedang diarahkan oleh manusia itu

sendiri. Namun demikian, visi masa depan ini harus dimiliki oleh

setiap pendidik, terutama kepala sekolah. Pernyataan visi

mengkomunikasikan pokok-pokok tujuan lembaga dan untuk apa

lembaga tersebut berdiri. Pernyataan pokok visi tersebut harus

lugas dan langsung menunjuk pada tujuan pokok lembaga. Visi

adalah wawasan kedepan yang merupakan. statement of power

humaniora, dapat berupa daya imajinasi, daya tembus, daya

pandang dan daya rekayasa. Visi merupakan pandangan yang

merupakan kristalisasi dan intisari dari kemampuan

(competency), kebolehan (ability) dan kebiasaan (self efficacy)

dalam melihat, menganalisis dan menafsirkan. Visi mengandung

intisari dari arah dan tujuan, misi, norma dan nilai yang

merupakan satu kesatuan yang utuh. Pernyataan di atas dapat

disimpulkan visi adalah idealism pemikiran tentang masa depan


70
Komariah dan Triatna, op.cit., h. 81.
organisasi yang merupakan kekuatan kunci bagi perubahan

organisasi. Kerangka pemikiran ini menciptakan budaya dan

perilaku organisasi yang maju dan antisipatif terhadap

persaingan global sebagai tantangan zaman.71

b. Karakteristik unsur visi

Pada konsep karakteristik unsur visi ini harus memiliki ciri-ciri

yang baik. Adapun ciri-ciri visi yang baik sebagai berikut:

1) Ringkas; bahwa statement visi tidak dirumuskan dalam

kalimat yang panjang lebar, tetapi secara ringkas, mudah

dibaca, mudah dipahami dan dapat sering dikomunikasikan;

2) Kejelasan; visi yang jelas, tidak mengandung penafsiran

yang berbeda-beda dari pembacanya. Pernyataan visi yang

jelas dapat mempengaruhi penerimaan dan pemahaman

yang menerimanya;

3) Abstraksi; bahwa visi bukan tujuan operasional yang hanya

diupayakan dan diraih dalam waktu yang pendek, tetapi

pernyataan ideal tentang cita-cita organisasi yang

mengakomodasi kemajuan organisasi;

4) Tantangan; personel yang tertantang dengan pernyataan visi

dapat menunjukkan kinerjanya secara optimal dan

membentuk rasa percaya diri yang besar;


71
Ibid., h. 83.
5) Orientasi masa depan; visi adalah masa depan. Masa depan

visi merupan kualitas dari seluruh aspek organisasi;

6) Stabilitas; visi bukan statement yang mudah berubah karena

ia dapat mengakomodasi perubahan, kepentingan dan

keinginan organisasi dan individu dalam jangka waktu yang

relatif panjang, sehingga perubahan-perubahan yang terjadi

diluar organisasi tidak membuat terancamnya visi organisasi;

7) Disukai, visi harus disukai72

c. Tujuan visi

Pada konsep tujuan visi ini, bila dikaitkan dengan proses

perubahan, maka visi yang baik memiliki tujuan utama, yaitu: (a)

memperjelas arah umum perubahan kebijakan organisasi; (b)

memotivasi karyawan untuk bertindak dengan arah yang benar;

(c) membantu proses mengkoordinasi tindakan-tindakan tertentu

dari orang yang berbeda-beda. 73

Komariah dan Triatna menjelaskan bahwa adanya visi berarti

organisasi sudah mengikrarkan diri tentang apa yang harus

dicapainya di masa depan. Rumusan visi perlu disusun agar

mampu menarik dan "menggoda" seluruh anggotra organisasi

72
Ibid., h. 85.
73
Ibid., h. 90.
untuk mencapainya.74 Visi merupakan daya pandang jauh ke

depan, mendalam dan luas yang merupakan daya pikir abstrak

yang memiliki kekuatan amat dahsyat dan dapat menerobos

segala batas-batas fisik, waktu dan tempat. 75

Dalam merumuskan visi yang efektif, hidup dan bertenaga,

Sinamo dan Santosa mengemukakan adanya prinsip-prinsip dasar

bagi para pemimpin, yaitu:

a. Visi harus sesuai dengan roh zaman dan dengan semangat

perjuangan organisasi;

b. Visi harus cocok dengan sejarah, budaya dan nilai-nilai

organisasi, serta relevan dengan situasi dan kondisi masa kini;

c. Visi harus mampu mengungkapkan sehimpunan standar

keunggulan dan merefleksikan idealisme yang tinggi;

d. Visi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman

yang mampu memikat hati setiap karyawan;

e. Visi harus mampu menjelaskan arah dan tujuanorganisasi;

f. Visi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan

harapan, aspirasi, sentimen, penderitaan dan kerinduan segenap

warga organisasi;

74
Komariah dan Triatna, op.cit., h. 91.
75
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik (Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2006), h. 71.
g. Visi harus mampu menciptakan agenda hari esok yang

mempertajam fokus perjuangan dan menyarikan janji hari esok

yang lebih cerah;

h. Visi harus mampu membangkitkan antusiasme dan komimtmen

segenap warga organisasi dari hati yang paling tulus;

i. Visi harus mengandung norma dan nilai yang menjadi basis

perilaku segenap warga organisasi yang mentransendensikan

perbedaan-perbedaan agama, etnik, gender, dan karakteristik

demografis serta yang mampu menampung keprihatinan dan

kebutuhan segenap warga organisasi akan masa depan yang

lebih baik;

j. Visi harus mudah dipahami karena diungkapkan secara

sederhana dan elegan sehingga mampu menjadi panduan

strategis dan taktis;

k. Visi harus mampu mengungkapkan keunikan organisasi dan

menyarikan kompetensi khas organisasi tersebut yang

menjelaskan jati dirinya dan apa yang mampu dilakukannya;

l. Visi harus berambisi, artinya mampu mengkristalkan keindahan,

ideal, kemajuan, dan sosok organisasi dambaan di masa depan,

sehingga mampu meminta pengorbanan dan investasi emosional

dari segenap warga organisasi.


Danim dan Suparno menyatakan bahwa visi merupakan proses

mental yang idealistis. Oleh karenanya visi mestinya menjelma

sebagai kekuatan yang dahsyat bagi manusia organisasi pendidikan

untuk mewujudkannya.76 Perumusan visi itu harus simple and

compelling, certainly challanging, practicable, and realistic. Visi yang

baik dirumuskan secara sederhana dan terfokus, dapat ditangkap

maknanya oleh staf atau tenaga pelaksana, menggambarkan

kepastian, dapat dilaksanakan, serta realistis. Danim menyebutkan

adanya perumusan visi, yaitu:

a. Visi yang mampu merangsang kreativitas dan bermakna secara

fisik psikologis bagi kepala sekolah, guru, staf tat usaha dan

anggota komite;

b. Visi yang dapat menumbuhkan kebersamaan dan pencarian

kolektif bagi kepala sekolah, guru, staf tat usaha dan anggota

komite sekolah untuk tumbuh secara profesional;

c. Visi yang mampu mereduksi sikap egoistik-individual atau

egoistic unit ke format berpikir kolegalitas, komprehensif dan

bekerja dengan cara-cara yang dapat diterima oleh orang lain;

d. Visi yang mampu merangsang kesamaan sikap dan sifat aneka

perbedaan pada diri kepala sekolah, guru, staf tat usaha dan

anggota komite sekolah, sekaligus menghargai perbedaan yang


76
Danim dan Suparno, Op.cit., h. 23.
menjadikan perbedaan itu sebagai potensi untuk maju secara

sinergis;

e. Visi yang mampu merangsang seluruh anggota, dari hanya

bekerja secara profoma ke kinerja riil yang bermaslahat, efektif,

efisien dan akuntabilitas tertentu.77

Menurut Nanus, visi yang memiliki kekuatan dan mampu

menghasilkan transformasi cenderung mengandung beberapa ciri

khusus sebagai berikut:

a. Visi harus tepat dilihat dari kebutuhan organisasi pendidikan dan

satuan waktunya. Visi tersebut harus sesuai dengan sejarah,

budaya dan nilai-nilai organisasi pendidikan, serta konsisten

dengan situasi organisasinya;

b. Visi dapat memberikan taksiran yang realistis dan informatif

tentang apa yang dapat dicapai oleh organisasi pendidikan di

masa depan. Ini tidak berarti bahwa organisasi pendidikan tidak

boleh berubah karena visi, tetapi kalau ada perubahan cepat

hampir pasti akan menimbulkan dinamika yang mungkin sangat

radikal. Tetapi, jika visi tidak tepat bagi organisasi pendidikan

maka waktu, biaya, dan pengorbanan untuk transformasiakan

menjadi demikian besar sehingga implementasi visi itu sendiri

77
Ibid., h. 74.
menjadi tidak mungkin. Visi menentukan standar prestasi dan

mencerminkan cita-cita yang tinggi dari semua manusia pada

organisasi pendidikan itu. Visi menggambarkan organisasi

pendidikan sebagai komunitas yang bertanggung jawab, memiliki

integritas yang kuat dan mengangkat moral setiap orang di

dalamnya;

c. Visi menjernihkan maksud dan arah orgaisasi pendidikan. Visi

bersifat persuasif dan dapat dipercaya dalam menentukan apa

yang diinginkan organisasi pendidikan dan merupakan aspirasi

orang-orang di dalam organisasi pendidikan. Visi menghasilkan

rencana yang menciptakan fokus dan memelihara harapan serta

menjanjikan hari esok yang lebih baik;

d. Visi mengilhami antusiasme dan merangsang komitmen manusia

organisasi pendidikan. Visi memperluas basis dukungan bagi

pemimpin melalui refleksi kebutuhan dan aspirasi pelbagai pihak

terkait, menjembatani perbedaan ras, umur, jenis kelamin,

agama, tingkat pendidikan, status marital, dan karakteristik

demografi lainnya, serta menarik perhatian pelbagai pihak ke

dalam komunikasi yang peduli terhadap masa depan organisasi

pendidikan;

e. Visi dinyatakan secara jelas dan mudah dipahami oleh semua

orang yang berkepentingan. Visi memiliki makna tunggal


sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman strategi dan

tindakan, serta dapat diserap oleh mereka yang perannya

dibutuhkan dalam mengubah visi menjadi kenyataan;

f. Visi merefleksikan keunikan kompetensi manusia organisasional,

apa yang mereka perjuangkan, dan apa yang mampu

dicapainya;

g. Visi bersifat ambisius. Visi memperlihatkan obsesi kemajuan dan

memperluas pandangan organisasi pendidikan. Seiring visi

menuntut pengorbanan dan investasi emosional dari anggota

organisasi pendidikan, yang akan timbul karena daya tarik yang

melekat pada visi tersebut.78

Sejalan dengan pengertian kepemimpinan dan visi di atas,

Robbins dan Coutler berpendapat bahwa visionary leadership adalah

“the ability to create and articulate a realistic, credible, and attractive

vision of the future that improves upon the present situation,”79 yang

berarti kepemimpinan visioner adalah kemampuan untuk membuat

dan mengartikulasikan secara realistik, kredibel, dan menarik

mengenai visi di masa depan yang dapat memperbaiki keadaan saat

ini.

Komariah dan Triatna menyatakan bahwa kepemimpinan visioner

merupakan kemampuan pemimpin mencipta, merumuskan,

78
Danim dan Suparno, op.cit., hh. 23-25.
79
Robbins & Coutler, op. cit., h. 534.
mengkomunikasikan dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran

ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial

diantara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai

cita-cita organisasi di masa depan yang harus diraih dan diwujudkan

melalui komitmen semua personel.80

Pemimpin visioner merupakan pemimpin yang memiliki dan

selalu berorientasi ke depan, apa yang ingin diwujudkan di masa

depan dari realitas yang sedang dihadapi. Bagi pemimpin visioner,

tatkala melihat batu misalnya. Di benaknya tergambar keinginan

untuk membuat rumah yang besar dan megah. Pemimpin yang

visioner itu penting dan menentukan hidup matinya organisasi. 81

Setiap institusi memerlukan pemimpin yang memiliki visi atau misi

yang disebut dengan visioner, dekat dengan stakeholder atau

masyarakat yang membutuhkan jasa organisasinya, memiliki

gagasan inovatif yang luas, familiar dan mempunyai semangat kerja

yang tinggi. Dampak atau hasil dari kepemimpinan visioner pada

organisasi akan tampak pada caranya dalam menentukan kebijakan

dan keputusan, dasar pertimbangan pengambilan keputusan, cara

yang sesuai dengan aturan dan sesuai pula bagi pihak yang

80
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif
(Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 82.
81
Marno, Islam By Management and Leadership (Jakarta: Lintas Pustaka, 2007), h. 37.
menerima delegasi, acuan sikap dalam bekerja dan acuan

pengawasan.82

Menurut Marno, kemampuan pemimpin menciptakan visi dan

menerjemahkannya pada kenyataan disebut visionary leadership.

Visionary leadership merupakan sasaran yang menarik sehingga

terjadi komitmen dan seluruh personel untuk meraihnya. Pemimpin

harus merumuskan visi sendiri dengan melibatkan orang atau tim

untuk membantu merumuskannya. Visi dapat memuat sasaran

kuantitatif misalnya target yang dinyatakan dengan prosentase, atau

dapat menyatakan tahun pencapaian, dan dapat pula hanya

menggambarkan kondisi di masa depan yang akan dicapai. 83

Di pihak lain Goleman mengatakan bahwa kepemimpinan

visioner merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk

menggerakkan orang-orang ke arah impian bersama dengan dampak

iklim emosi paling positif dan paling tepat digunakan saat perubahan

membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas. 84 Ini

berarti bahwa kepemimpinan visioner dibutuhkan dalam kondisi

organisasi yang sedang berubah dan memerlukan visi baru atau

perubahan visi.
82
Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer (Bandung: CV.Alfabeta, 2000),
h. 164.
83
Marno, Op.cit., h. 89.
84
Daniel Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, terjemahan Susi
Purwoko (Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 65.
Menurut Darmayanti, pemimpin visioner memiliki lima peran

sebagai berikut: pertama, peran merumuskan visi (the vision role),

kedua, peran menjalin hubungan (the relationship roles), ketiga,

peran mengendalikan (the control role), keempat, peran melakukan

dorongan (the encourage role), kelima, peran sebagai pemberi

informasi (the information role).

a. Peran merumuskan visi (the vision role), peran ini dimaksudkan

untuk memberi kejelasan arah organisasi. Meski gagasan datang

dari pimpinan organisasi namun peran ini tidak harus dilakukan

sendiri, melainkan membentuk tim untuk merumuskannya.

b. Peran menjalin hubungan (the relationship roles), sebagai

pimpinan organisasi tentu tidak dapat mengelak atau

mengabaikan arti penting menjalin hubungan. Sebab eksistensi

organisasi akan sangat ditentukan oleh kepiawaian menjalin

hubungan dengan semua pihak. Kaitan dengan peran ini, dalam

lingkup internal organisasi, pimpinan organisasi harus mampu

membangun tim kerja yang solid, dengan memilih person-person

yang memiliki kemampuan yang bersifat komplementer.

Disamping itu juga perlu menyusun struktur personel yang

mendeskripsikan bagaimana seharusnya hubungan kerja antar

mereka dibangun. Sedangkan untuk lingkup eksternal organisasi,


pimpinan organisasi harus mampu membangun jejaring dengan

berbagai pihak terkait.

c. Peran mengendalikan (the control role), dalam hal pimpinan

organisasi harus mampu berperan sebagai konsultan bagi

"bawahan"-nya. Ia juga bertindak selaku pengendali organisasi.

Fungsi konsultasi dan pengendalian ini akan berjalan efektif jika

pimpinan organisasi mampu menjabarkan tujuan yang hendak

dicapai oleh organisasi. Fungsi ini bisa dilakukan dengan

mendefinisikan masalah dan jalan keluarnya, pembuatan

keputusan, mendelegasikan, deskripsi kerja dan mengelola

konflik.

d. Peran melakukan dorongan (the encourage role), peran ini bisa

dilakukan dengan beberapa variasi teknik seperti sistem

penggajian yang adil, pengakuan prestasi kerja dengan

memberikan pujian dan pemberian ganjaran dan hukuman

(reward and punishment). Peran ini diarahkan untuk memacu dan

menggairahkan iklim kerja yang produktif dalam organisasi.

e. Peran sebagai pemberi informasi (the information role), dalam

memainkan peran ini pimpinan organisasi harus memiliki akses

yang luas baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dengan kata

lain, ia harus mampu membangun dan memelihara jejaring


informasi yang dapat dijadikan saluran komunikasi internal

maupun eksternal organisasi.85

Pemimpin visioner itu penting untuk menentukan hidup matinya

organisasi, ini dipahami dari alasan: (a) adanya perubahan

lingkungan yang cenderung sulit diramalkan. Hal ini menyebabkan

rencana strategis organisasi sering tidak cocok lagi dengan

lingkungan yang sudah berubah; (b) rencana strategis organisasi

akhirnya digantikan oleh visi organisasi yang lebih fleksibel dalam

menghadapi perubahan lingkungan. 86

Sadu melihat adanya tiga hal yang menandai kepemimpinan

visioner, yakni: (1) inovasi yang tinggi; (2) kreativitas; dan (3)

keberanian untuk menghadapi risiko. Tentu saja, kepemimpinan

visioner tidak bisa tercipta secara instan. Ada empat variabel yang

satu sama lainnya berkontribusi dan menjadi padu untuk membentuk

kepemimpinan visioner. Keempat variabel itu adalah: (a) pemimpin;

(b) pengikut; (c) situasi dan kondisi; (d) serta visi dan misi

organisasi.87

Terkait kepemimpinan visioner (visionary leadership), Joseph

mengidentifikasi bahwa stuktur visioner akan bekerja baik jika

diterapkan untuk bisnis yang memiliki dimensi-dimensi yaitu: (1)

85
Abdurrahman Mas'ud, dkk, Dinamika Pesantren dan Madrasah (Yoyakarta: Penerbit
86
Pustaka Pelajar, 2002), h. 276.
Marno, op.cit., h. 88.
87
Sadu, “Kepemimpinan Visioner”, http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/ 0705
/19/1103.htm, diakses tanggal 22 Oktober 2015, h. 1.
fleksibel; (2) berubah cepat; (3) profesionalisme tinggi dengan sedikit

pengawasan; (4) keahlian yang saling tergantung; (5) ide-ide lintas

disiplin; (6) inovasi; (7) kompleksitas; (8) perencanaan yang maju dan

optimis mengenai masa depan. Selama waktu perubahan, pemimpin

visioner muncul dengan karakteristik sesuai organisasi karena

waktunya, menyusun standar unggul dan mencerminkan ide-ide

tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah, menginspirasi semangat dan

menjaga komitmen, memiliki lafal yang baik dan mudah dimengerti,

mencerminkan keunikan organisasi dan kompetensi yang berbeda,

dan ambisius (memiliki tekad kuat mewujudkan cita-cita). 88

Dari uraian di atas tentang kepemimpinan visioner dapat

disintesiskan bahwa kepemimpinan visioner adalah kemampuan

untuk membuat dan mengartikulasikan secara realistik, kredibel, dan

menarik mengenai visi di masa depan yang dapat memperbaiki

keadaan saat ini, dengan indikator: menyusun standar unggul dan

mencerminkan ide-ide tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah,

menginspirasi semangat dan menjaga komitmen, memiliki lafal yang

baik dan mudah dimengerti (komunikasi efektif), mencerminkan

keunikan organisasi dan kompetensi yang berbeda, dan ambisius

(memiliki tekad kuat mewujudkan cita-cita).

88
Joseph, op.cit., h. 20.
3. Organisasi Pembelajar (Learning Organization)

Pembahasan teoretik terkait dengan konsep organisasi

pembelajar (learning organization), perlu dibahas terlebih dahulu

secara terpisah. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan pemahaman

yang lebih komprehensif mengenai makna organization dan learning

ketika dijadikan satu kesatuan teori learning organization. Terkait

organisasi (organization), menurut Cherrington seperti dikutip

Furnham, organisasi merupakan sebagai sistem sosial terbuka

(serangkaian unsur yang saling terkait, yang mengandung sumber

daya dari lingkungan di mana lingkungan “mengekspor” produk

output yang berguna) yang terdiri atas aktivitas terpola dari

sekelompok orang (relatif stabil dan peristiwa yang terus terjadi

secara rutin) yang cenderung mengarah pada tujuan.89

Greenberg menjelasakan bahwa organisasi merupakan sistem

sosial terstruktur yang terdiri atas kelompok dan individu yang

bekerja bersama untuk memenuhi sasaran yang disepakati. 90 Hal

yang sama dikemukakan oleh Shafritz, Rissell dan Borick bahwa

organisasi merupakan kumpulan orang yang bekerja bersama-sama

untuk mencapai tujuan bersama.91 Jones sebagaimana dikutip Jaffee

89
Ardian Furnham, The Psychology of Behaviour at Work (New York: Psychology Press,
2006), h. 16.
90
Jelard Greenberg, dan Robert A. Baron, Behavior in Organizations (New Jersey: Pearson,
2008), h. 5.
91
Jay M., E.W. Rissell Shafritz, dan Christopher P. Borick, Introducing Public Administration
(New York: Pearson Edu, 2007), h. 227.
menyatakan bahwa organisasi merupakan alat yang digunakan oleh

orang-orang untuk mengoordinasikan tindakannya guna memeroleh

sesuatu yang diinginkan atau hargai.92

Pendapat yang lain diungkapkan oleh Morgan yang dikutip Scott

dan Davis bahwa organisasi merupakan mesin untuk mencapai

tujuan atau sebagai masyarakat kecil dengan struktur sosial dan

budaya, atau sebagai organisasi yang menerobos lingkungan

sumber daya.93 Selain itu Shane dan Glinow menjelaskan organisasi

merupakan kelompok orang yang bekerja saling tergantung bagi

tujuan tertentu.94 Sementara itu Wijatno memberikan batasan

organisasi sebagai kumpulan orang yang bekerja bersama untuk

mencapai tujuan tertentu.95

Masih dalam kaitannya dengan organisasi, dalam perspektif

sistem sosial, organisasi dapat diartikan dalam tiga definisi, yaitu:

Pertama, organisasi dan kolektivitas yang berorientasi pada

pencapaian tujuan tertentu dan menunjukkan struktur sosial sangat

formal. Definisiini bukan hanya memusatkan diri pada sifat-sifat

organisasi yang berbeda, tetapi juga pada struktur normatifnya.

92
David Jaffee, Organization Theory: Tension and Change (New York: McGraw-Hill, 2001),
h. 6.
93
Richard W. Scott, dan Gerald F. Davis, Organizations and Organizing (New Jersey:
94
Pearson Education, 2007), h. 27.
McShane dan von Glinow, op. cit., h. 5.
95
Serian Wijatno, Pengantar Entrepreneurship (Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia,
2009), h. 223.
Kedua, organisasi diperlukan untuk mengulas sebagai sistem

alami ditunjukkan: organisasi merupakan kolektivitas yang para

pesertanya memiliki kepentingan ganda, keduanya sama dan

sekaligus berbeda, tetapi yang mengakui nilai membentuk organisasi

sebagai sumber daya penting.

Ketiga, organisasi diperlukan untuk mengulas organisasi sebagai

sistem terbuka: organisasi merupakan kumpulan arus dan aktivitas

yang saling tergantung, yang menghubungkan kerjasama para

peserta yang terwujud dalam sumber daya materi lebih luas dan

lingkungan kelembagaan.96

Setelah dijelaskan secara konsep tentang pengertian organisasi,

maka dijelaskan pengertian learning atau pembelajaran. Menurut

Ahmed dan Shepherd, “learning is a process of using existing insight

or knowledge to produce new insight or knowledge.” 97 Pengertian di

atas dimaknai bahwa pengertian pembelajaran adalah proses

menggunakan wawasan atau pengetahuan yang ada untuk

menghasilkan wawasan atau pengetahuan baru.

Pengertian pembelajaran diungkapkan oleh Swanson dan Holton

III bahwa ”learning is the process of acquiring new knowledge and

expertise in people.” Pembelajaran adalah proses memperoleh

96
Scott dan Davis., op., cit. h. 29.
97
Pervaiz K. Ahmed dan Charles D. Shepherd, Innovation Management: Context,
Strategies, Systems and Processes (Essex: Pearson education Limited, 2010), h. 508.
pengetahuan dan keahlian baru pada seseorang. 98 Usaha tersebut

dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang

memiliki kemampuan atau kompetensi dalam merancang dan atau

mengembangkan sumber belajar yang diperlukan.

Duffy dan McDonald mengatakan bahwa:

Learning is a complex activity that can be explained differently


depending on one's perspective on how and why people do what
they do. Each of the different schools of psychology has its own view
or perspective of learning.99

Definisi di atas menunjukkan bahwa pembelajaran adalah

kegiatan yang kompleks yang dapat dijelaskan secara berbeda

tergantung pada perspektif seseorang tentang bagaimana dan

mengapa orang melakukan apa yang mereka lakukan. Masing-

masing sekolah yang berbeda kondisi psikologinya memiliki

pandangan atau perspektif belajar sendiri.

Terlihat pada uraian di atas bahwa pembelajaran bukan

menitikberatkan pada apa yang dipelajari, melainkan pada

bagaimana pembelajar mengalami proses belajar, yaitu dengan cara

pengorganisasian materi, cara penyampaian pelajaran, dan cara

mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan. Selain itu,

pembelajaran lebih luas karena dapat disampaikan di mana pun,


98
Richard A. Swanson dan Elwood F. Holton III, Foundations Of Human Resources
Development (California: Berrett Koehler Publishers, Inc., 2008), h. 208.
99
Judy Lever-Duffy dan Jean B. McDonald, Teaching and Learning with Technology, Fourth
Edition (Boston: Pearson Education, Inc., 2011), h. 26.
kapan pun dan dengan media apapun tanpa menuntut kehadiran

seorang pengajar.

Berdasarkan pemahaman tentang organisasi dan pembelajaran

di atas, menurut Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu, learning

organization dapat didefinisikan sebagai organisasi yang memiliki

kemampuan untuk selalu memperbaiki kinerja secara berkelanjutan

dan siklikal, karena anggota-angotanya memiliki komitmen dan

kompetensi individual yang mampu belajar dan berbagi pengetahuan

pada tingkat superfisial dan subtansial. Learning organization adalah

kata kiasan yang menggambarkan suatu organisasi sebagai sebuah

sistem yang terintregasi dan senantiasa selalu berubah, karena

individu-individu anggota organisasi tersebut mengalami proses

belajar, yang dilandasi oleh budaya kerjanya. Proses belajar

individual terjadi jika anggota organisasi mengalami proses

pemahaman terhadap konsep-konsep baru (know why), yang

dilanjutkan dengan meningkatnya kemampuan dan pengalaman

untuk merealisasikan konsep tersebut (know how), sehingga terjadi

perubahan atau perbaikan nilai tambah organisasi.100

Menurut Noe, et all, “learning organization is a culture of lifelong

learning in which employees are continually trying to learn new

100
Tjakraatmadja, Jann Hidayat, dan Donald Crestofel Lantu, Knowledge Management
dalam
Konteks Learning organization (Bandung: SMB ITB, 2006), h. 123.
things.”101 Learning organization merupakan suatu budaya belajar

yang dilakukan sepanjang hayat di mana karyawan terus berusaha

untuk mempelajari hal-hal baru. Bagi Robbins dan Judge, “learning

organization is an organization that has developed the continuous

capacity to adapt and change.” 102 Learning organization merupakan

organisasi yang telah mengembangkan kapasitas yang berkelanjutan

untuk beradaptasi dan berubah.

Ayat tentang organisasi sebagai berikut, Interaksi antar manusia

sebenarnya tidak hanya terjadi dalam organisasi. Dalam kehidupan

sehari-hari, setiap orang berinteraksi dengan lainya sehingga

tujuanya tercapai. Dalam al-Qur‟an disebutkan bahwa penciptaan

manusia yang beranekaragam ditujukan untuk saling mengenal, dan

proses pengenalan membutuhkan sebuah interaksi sosial. Allah

ta‟ala berfirman:

101
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, dan Patrick M. Wright, Human
Resource Management: Gaining A Competitive Advantage 9e (New York: McGraw-Hill
Education, 2015), h. 23.
102
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Organizational Behavior, Sixteenth Edition
(Essex: Pearson Education Limited, 2015), h. 579.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa -
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal (Al-Hujuraat: 13).

Dalam sebuah hadits H.R. Bukhari diterangkan :

“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika melakukan suatu


pekerjaan dilakukan dengan “tepat, terarah dan tuntas“.

Menurut Robbins dan Coutler, “learning organization is an

organization that has developed the capacity to continously learn,

adapt, and change,”103 yang dapat diartikan organisasi pembelajar

adalah organisasi yang telah berkembang kapasitasnya untuk terus

belajar, beradaptasi dan berubah. Senge berpendapat bahwa

“learning organization as one where people continually expand their

capacity to create the result they trully desire, where new and

expansive patterns of thinking are nurtured, where collective

aspiration is set free, and where people are continually learning how

to learn together,”104 yang berarti secara kesatuan dimana orang-

orang terus mengembangkan kapasitas untuk membuat sebuah hasil

103
Robbins & Coutler, op. cit., h. 350.
104
Michael Armstrong, A Handbook of Human Resource Management Practice. Tenth
edition, (Great Britain: Cambridge University Press, 2006), p. 543.
yang sangat mereka inginkan, dimana pola pikir baru yang elastis

dapat dipelihara, dimana tanggapan bebas dikumpulkan, dan dimana

orang-orang belajar bagaimana cara belajar bersama terus menerus.

Menurut Pedler et all, “learning organization is one which

facilities the learning of all its members and continually transforms

itself,”105 yang dapat diartikan sebagai salah satu fasilitas

pembelajaran untuk semua anggotanya dan berkesinambungan

mengubah dirinya sendiri. Sedangkan Leon berpendapat bahwa

“learning organization is as one that continually improve by rapidly

creating and refining the capabilities required for future success,”106

yang berarti bahwa organisasi pembelajar sebagai organisasi yang

terus menerus berkembang dengan menciptakan dan menyeleksi

secara cepat kapabilitas yang dibutuhkan untuk kesuksesan di masa

depan.

Pengertian learning organization juga dikemukakan oleh Jones

yang mengatakan “learning organization an organization that

purposefully designs and constructs its structure, culture, and

strategy so as to enhance and maximize the potential for

organizational learning to take place.” 107 Learning organization

merupakan sebuah organisasi yang sengaja mendesain dan

membangun struktur, budaya, dan strategi sehingga dapat

105
Ibid.
106
Ibid.
107
Garetth R. Jones, Organizational Theory, Design, and Change, Seventh Edition (Essex:
Pearson Education Limited, 2013), h. 365.
meningkatkan dan memaksimalkan potensi learning organization

yang sedang berlangsung. Sedangkan Schermerhorn

mengindikasikan bahwa “a learning organization continuously

changes and improves, using the lessons of experience.” 108 Definisi

ini dimaksudkan bahwa learning organization merupakan sebuah

organisasi yang secara terus menerus berubah dan meningkat,

menggunakan pelajaran dari pengalaman.

Di pihak lain Drafke melihat “learning organization focused on

improving learning and how knowledge is disseminated throughout

the firm.”109 Learning organization sebagai organisasi yang fokus

pada peningkatan pembelajaran dan pengetahuan yang

disebarluaskan ke seluruh perusahaan. Sementara Greenberg dan

Baron menjelaskan bahwa “learning organization an organization that

is successful at acquiring, cultivating, and applying knowledge that

can be used to help it adapt to changes.” 110 Learning organization

adalah organisasi yang berhasil memperoleh, mengolah, dan

menerapkan pengetahuan yang dapat digunakan untuk membantu

dalam beradaptasi terhadap suatu perubahan.

108
John R. Schermerhorn, Introduction to Management, 10th Edition (Hoboken: John Wiley &
Sons, 2010), h. 47.
109
Michael Drafke, The Human Side of Organizations, Tenth Edition (New Jersey: Pearson
Prentice hall, 2009), h. 228.
110
Jerald Greenberg dan Robert A. Baron, Behavior in Organizations, Ninth Edition (New
Jersey: Pearson Prentice Hall Education,Inc., 2008), h. 646.
Sejalan dengan pendapat Greenberg dan Baron di atas, Certo

dan Certo mengemukakan, “learning organization is an organization

that does well in creating, acquiring, and transferring knowledge, and

in modifying behavior to reflect new knowledge.” 111 Learning

organization adalah organisasi yang baik dalam menciptakan,

memperoleh, dan mentransfer pengetahuan, dan perilaku yang

memodifikasi untuk mencerminkan pengetahuan baru.

Learning organization juga didefinisikan oleh Garvin

sebagaimana dikutip Tjakraatmadja dan Lantu, yakni: “organization

skilled at creating, and transferring knowledge/information, and at

modifying its behavior to reflect new knowledge and insights.”112

Pengertian di atas ini pada intinya menjelaskan bahwa learning

organization adalah organisasi pembelajar yang memiliki

kemampuan untuk menciptakan dan membangun

pengetahuan/informasi organisasi melalui proses transformasi

pengetahuan dari kompetensi individual menjadi pengetahuan

organisasi (human capital).

Organisasi pembelajar mampu memotivasi seluruh karyawan

untuk mau dan mampu memperbaiki perilaku sehari-harinya, yang

terefleksi dalam perbaikan paradigm (cara pandang dan cara

berpikir), maupun peningkatan kecerdasan (keseimbangan antara

111
Samuel C. Certo, dan S. Trevis Certo, Modern Management: Concepts And Skills,
Eleventh Edition (New Jersey: Pearson Education, Inc., 2009), h. 68.
112
Jann Hidajat Tjakraatmadja dan Donald Crestofel Lantu, Knowledge Management: dalam
Konteks Organisasi Pembelajar (Bandung: Sekolah Bisnis dan Manajemen-Institut
Teknologi Bandung, 2006), h. 147.
kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual) serta perluasan

wawasan para karyawannya.113

Learning organization adalah suatu perusahaan yang menyadari

pentingnya pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan kinerja

berkelanjutan dan mau mengambil tindakan yang tepat. 114 Davila,

Epstein dan Shelton mengatakan bahwa learning organization adalah

memiliki sistem yang memungkinkan orang belajar dengan lebih baik,

lebih cepat dan dengan pengeluaran terkait yang minimal. 115

West dan Burnes sebagaimana dikutip Haryanti memberikan

penjelasan yang baik mengenai perbedaan antara pembelajaran

organisasi (organizational learning) dan learning organization

(learning organization). Pembelajaran organisasi merupakan konsep

yang digunakan untuk menggambarkan tipe-tipe aktivitas yang

terdapat dalam organisasi pada waktu pembelajaran organisasi

mengacu pada keadaan di dalam maupun di luar organisasi tersebut,

sedangkan learning organization adalah kemampuan organisasi

dalam menciptakan, mengakuisisi, dan mentransfer pengetahuan

serta perilaku-perilakunya dalam menyongsong pengetahuan dan

wawasan baru.116

113
Ibid., hh. 147-148.
114
R. Wayne Mondy, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Penerbit Erlangga,
2008), h. 211.
115
Davila, Epstein dan Shelton, Profit Making Innovation: Strategi Mengelola, Mengukur, dan
Memetik Keuntungan dari Inovasi (Jakarta: Penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006), h.
242.
116
S. Haryanti, Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Penderita Kanker
Menurut Parmono, upaya menjadi sebuah learning organization

bukanlah hal yang mustahil. Upaya pembentukan learning

organization ini harus memperhatikan faktor-faktor budaya, strategi,

struktur dan lingkungan organisasi yang bersangkutan. Lebih jauh

dikemukakan bahwa ada delapan karakteristik yang harus dimiliki

oleh organisasi agar berhasil menjadi learning organization, yaitu: (1)

adanya peluang untuk belajar bagi seluruh komponen yang ada

dalam organisasi, bukan hanya secara formal tetapi juga terwujud

dalam aktivitas sehari-hari; (2) adanya perancangan struktur dan

budaya organisasi yang menjamin, merangsang, dan memungkinkan

seluruh komponen yang ada dalam organisasi untuk belajar,

menanyakan praktek manajemen yang ada selama ini,

bereksperimen, dan berkontribusi dengan ide-ide baru yang lebih

segar; (3) adanya insentif bagi para manajer yang selalu

menggunakan prinsip keterbukaan dan partisipatif dalam setiap

proses pengambilan keputusan; (4) adanya prinsip penerimaan

terhadap kemungkinan timbulnya kesalahan sebagai bagian dari

proses pembelajaran; (5) adanya kesempatan dan hak yang sama

bagi seluruh karyawan tanpa terkecuali untuk melakukan kegiatan

pembelajaran; (6) adanya keterbukaan sistem manajemen data dan

akuntansi yang bisa diakses oleh para pengguna yang lebih luas

Payudara Wanita (Semarang: Penerbit Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Negeri


Semarang, 2006), h. 16.
namun berkompeten; (7) semakin kaburnya batas-batas yang ada

antar karyawan dan antar departemen sehingga memungkinkan

terciptanya keterbukaan komunikasi dan hubungan pemasok-

pelanggan (supplier-customer relationship) dalam setiap tahapan

proses manajemen; (8) adanya pemahaman bahwa keputusan

pimpinan bukanlah solusi yang lengkap tetapi lebih sebagai

eksperimen yang masuk akal (rational experiment).117

Menurut Senge, hakikat dari learning organization adalah siklus

dari keahlian dan kemampuan-kemampuan dan kepekaan sikap dan

keyakinan dari seluruh (wilayah) perubahan yang langgeng (siklus

belajar yang dalam). Secara sederhana dapat digambarkan pada

gambar:118

Wilayah Kesadaran,
Sikap dan
Perubahan yang Keahlian dan
Keyakinan
Abadi (Siklus Kepekaan
belajar yang
dalam)

Keahlian dan
Kemampuan

Gambar 2.1
Hakikat Learning organization

117
Ibid.
118
Peter M. Senge, Disiplin Kelima (The Fifth Discipline Fieldbook: The art and practice of
the learning organization) (Jakarta: Penerbit Interaksara, 2002), h. 23.
Dari gambaran di atas dapat dimaknai bahwa ketika memiliki

keahlian dan kemampuan baru sebagai hasil proses belajar (yang

merupakan integrasi dari asprirasi perenungan dan perbincangan-

konseptual) akan menimbulkan perubahan. Melihat sesuatu yang

baru dari sebelumnya (kesadaran dan kepekaan baru), yang

selanjutnya bergeser ke dalam sikap dan keyakinan baru. Seseorang

dapat meletakan dirinya dengan baik dalam kebersamaan.

Memecahkan masalah bersama, berpikir sistem, sehingga

didapatkan solusi permaslahan yang objektif. Demikian seterusnya

jika learning organization itu terus berjalan. Karena situasi lingkungan

yang terus menerus berubah menghendaki proses serupa terus

berkembang secara bertahap. Dengan cara demikian organisasi

yang dikendalikan orang orang yang terlibat dalam learning

organization akan terus mampu bersaing (untuk dunia bisnis) atau

mampu memberikan pelayanan publik yang baik (untuk organisasi

publik).

Learning organization merupakan faktor fundamental yang harus

dipenuhi agar organisasi dapat terus survive. Hal ini bergantung pada

beberapa indikator yang dapat mempengaruhinya. Adapun yang

menjadi indikator learning organization menurut Senge sebagaimana

dikutip Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu adalah:


a. Disiplin Personal Mastery

Disiplin yang mendorong sebuah organisasi untuk terus-

menerus belajar bagaimana menciptakan masa depannya, yang

hanya akan terbentuk jika individuindividu para anggota

organisasi mau dan mampu terus belajar menjadikan dirinya

seorang master di bidang ilmunya. Disiplin personal mastery

terbentuk dicirikan oleh tumbuhnya keterampilan-keterampilan

individual para anggota organisasi kontemplasi (refleksi) diri;

keterampilan untuk memahami akan kelebihan dan kelemahan

kompetensi intelektual, emosional maupun sosial dirinya;serta

keterampilan untuk melakukan revisi atas visi pribadinya, dan

kemudian keterampilan untuk membangun kondisi kerja yang

sesuai dengan keadaan organisasinya;

b. Disiplin Berbagi Visi

Oganisasi pembelajaran membutuhkan visi bersama, visi

yang disepakati oleh seluruh anggota organisasinya. Visi

bersama ini akan menjadi kompas dan sekaligus pemicu

semangat dan komitmen untuk selalu bersama, sehingga

menumbuhkan motivasi kepada para karyawan untuk belajar dan

terus belajar meningkatkan kompetensinya. Keterampilan untuk

menyesuaikan antara visi pribadi dengan visi organisasi, serta

keterampilan berbagi visi agar mencapai tujuan pribadi yang


terkandung dalam visi bersama organisasi, merupakan disiplin

individual yang dibutuhkan untuk membangun disiplin berbagi

visi. Artinya, untuk menumbuhkan komitmen dan performansi

yang tinggi dari seluruh karyawan, harus dimulai dari adanya visi

bersama;

c. Disiplin Mental Model Organisasi

Disiplin Mental Model Organisasi akan mengalami kesulitan

untuk secara akurat mampu melihat berbagai realitas yang ada,

jika para anggota organisasi tidak mampu merumuskan asumsi

serta nilai-nilai yang tepat untuk digunakan sebagai basis cara

berpikir maupun cara memandang berbagai permasalahan

organisasi. Keterampilan untuk menemukan prinsip dan nilai-nilai

bersama, serta tumbuhnya semangat berbagi nilai untuk

menumbuhkan keyakinan bersama sehingga menguatkan

semangat dan komitmen kebersamaan, merupakan disiplin yang

dibutuhkan untuk membangun disiplin model mental organisasi;

d. Disiplin Pembelajaran Tim

Disiplin pembelajaran tim akan efektif jika para anggota

kelompok tersebut memiliki rasa saling membutuhkan satu

dengan yang lainnya untuk dapat bertindak sesuai dengan

rencana bersama. Kemampuan untuk bertindak merupakan

prasyarat untuk menciptakan nilai tambah organisasi, karena


rencana tanpa diikuti tindakan nyata merupakan ilusi belaka.

Masalahnya, kemampuan untuk bertindak sesuai dengan

rencana bersama sering terhambat hanyalah karena kita tidak

mampu berkomunikasi dan berkoordinasi secara benar dengan

pihak lain. Untuk itu, semangat berdialog, keterampilan

bekerjasama tim, kemampuan belajar dan beradaptasi, serta

usaha untuk meningkatkan partisipasi, merupakan disiplin yang

dibutuhkan untuk membangun disiplin pembelajaran tim;

e. Disiplin Berpikir Sistemik

Peter Sange (1990) melengkapi keempat disiplin di atas

dengan disiplin berpikir sistemik, yaitu keterampilan untuk

memahami stuktur hubungan antara berbagai faktor internal

maupun eksternal yang mempengaruhi eksistensi organisasi,

keterampilan untuk berpikir integrative dan tuntas, keterampilan

untuk berpikir komprehensif, serta keterampilan untuk

membangun organisasi yang adaptif, merupakan disiplin yang

dibutuhkan untuk membangun disiplin belajar sistemik. 119

Templeton, Lewis, dan Snyder berpendapat bahwa dimensi-

dimensi yang dapat digunakan untuk mengukur learning organization,

yaitu:

119
Tjakraatmadja, Jann Hidayat, Donald Crestofel Lantu, Knowledge Management dalam
Konteks Learning organization (Bandung: SMB ITB, 2006), h. 153.
a. Kesadaran (awareness), yaitu sejauhmaan anggota organisasi

sadar atas sumber-sumber kunci informasi organisasi dan

penerapannya pada wilayah masalah yang ada.

b. Komunikasi (communication), yaitu sejauhmana komunikasi yang

ada di antara anggota organisasi

c. Penilaian kinerja (performance assessment), merupakan

perbandingan proses dan hasil yang berhubungan dengan

kinerja terhadap tujuan organisasi.

d. Kultivasi intelektual (intelectual cultivation), menunjukkan

pengemmbangan pengalaman, keahlian, dan keterampilan di

antara karyawan yang ada.

e. Adaptabilitas lingkungan (environmental adaptability), yaitu

teknologi yang berhubungan dengan tanggapan organisasi

terhadap perubahan lingkungan.

f. Pembelajaran sosial (social learning), menunjukkan sejauhmana

anggota organisasi belajar melalui saluran sosial tentang urusan

organisasi.

g. Manajemen modal intelektual (intelectual capital management),

memperlihatkan sejauhmana organisasi mengelola pengetahuan,

keterampilan dan modal intelektual lainnya untuk keuntungan

strategis jangka panjang.


h. Transplantasi organisasional (organizational grafting),

menunjukkan sejauhmana organisasi memodali pengetahuan,

praktek, dan kemampuan internal atas organisasi lain.120

Untuk mengukur learning organization, dapat pula dilakukan

melalui beberapa dimensi, yang menurut Jerez-Gomez, Cespedes-

Lorente, dan Valle-Cabrera meliputi: (a) komitmen manajerial

(managerial commitment). Dimensi ini mencakup dukungan

manajerial, visi bersama dan model mental, efikasi personal,

menajemen kepemimpinan, arah strategik, kepemimpinan dan

intensi, kepemimpinan yang terlibat, kepemimpinan fasilitatif, dan

orientasi pembelajaran; (b) perspektif sistem (system perspective).

Dimensi ini mencakup visi bersama, berpikir sistem, perspektif

sistem, kejelasan maksud visi, dan orientasi sistem; (c) keterbukaan

dan eksperimentasi (openness and experimentation). Dimensi

meliputi keterbukaan terhadap ide baru, kemandirian pemecahan

masalah, inovasi berkelanjutan, budaya eksperimen, integrasi

pengetahuan eksternal, kreativitas, pembelajaran berkelanjutan,

belajar dari pengalaman masa lalu, belajar dari orang lain,

kewirausahaan, dan variasi operasional; (d) transfer dan integrasi

120
Gary F. Templeton, Bruce R. Lewis, Charles A. Snyder, “Development of a measure for
the organizational learning construct,” Journal of Management Information Systems, Vol.
19, No. 2, 2002, h. 207.
pengetahuan (knowledge transfer and integration). Dimensi meliputi

kerja tim, pembelajaran tim, integrasi pengetahuan internal, transfer

pengetahuan, pemecahan masalah kelompok, dan orientasi tim. 121

Learning organization dalam suatu organisasi pada prinsipnya

tergantung pada beberapa faktor. Menurut White dan Burton, faktor-

faktor tersebut dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data dan informasi. Untuk organisasi belajar, harus

memiliki data dan data tersebut harus dikumpulkan. Semakin

besar jumlah dan jangkauan data yang dapat dikumpulkan,

semakin besar potensi informasi yang dapat diproses dan

organisasi pembelajar dapat terjadi. Namun semakin besar

kompleksitas dalam mengelola proses pengetahuan perusahaan,

semakin besar potensi untuk gagal. Informasi yang dikumpulkan

dapat membantu organisasi mencapai tujuannya. Bagian penting

dalam pengambilan informasi adalah pengamatan lingkungan.

Pengamatan lingkungan akan membantu perusahaan

mengidentifikasi isu-isu kritis, sehingga organisasi dapat

memantau untuk memastikan dampak atas isu-isu dan

melakukan perubahan jika dibutuhkan.

121
Pilar Jerez-Gomez, Jose Cespedes-Lorente, dan Ramon Valle-Cabrera, “Organizational
learning capability: a proposal of measurement,” Journal of Business Research, No. 58,
2005, hh. 718.
b. Pemindahan dan berbagi informasi melalui komunikasi. Sekali

informasi dikumpulkan, informasi tersebut perlu disebarluaskan di

dalam organisasi. Penyebaran informasi penting sebelum

organisasi dapat bertindak atas informasi tersebut. Dengan kata

lain, hanya karena seseorang mengetahui sesuatu, tidak berarti

bahwa organisasi mengetahui informasi itu. Informasi harus

dikomunikasikan kepada yang lain untuk belajar dan menerapkan

pengetahuan. Dalam hal ini komunikasi adalah transfer

pengertian dari satu sumber kepada yang lainnya. Informasi

harus ditransfer, tetapi juga harus dimengerti untuk mendapatkan

keuntungan penuh. Kombinasi informasi dari sumber yang

berbeda seringkali menuntun pada terobosan di dalam

perusahaan.

c. Memungkinkan pembelajaran di dalam organisasi. Perusahaan

harus memiliki informasi dan berupaya untuk

mengkomunikasikannya, serta harus dilakukan dalam cara yang

memungkinkan untuk belajar. Sebagai contoh perusahaan harus

memperhatikan penebaran informasi dalam waktu yang tepat.

Jika perusahaan terlambat mengumpulkan atau menyebarkan

informasi, maka tidak ada pembelajaran yang signifikan. Dengan

demikian organisasi harus memastikan faktor-faktor yang telah

dibuat memungkingkan pembelajaran. Faktor-faktor yang


memungkinkan pembelajaran ada dua aspek. Pertama, tujuan

pembelajaran untuk manajemen teknologi dan inovasi adalah

untuk memiliki informasi yang benar pada tempat yang tepat

dengan orang yang tepat pada saat yang tepat untuk membuat

keputusan. Kedua, faktor penting untuk pembelajaran adalah

menyediakan waktu bagi orang untuk bekerja pada idenya dan

penerapannya atas informasi untuk tugas yang dilaksanakan. 122

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa organisasi

pembelajar adalah kemampuan organisasi yang secara terus

menerus memperluas kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang

benar-benar dikehendaki dengan memelihara pemikiran dan pola

ekspansi baru, aspirasi kolektif diatur bebas, dan bagaimana belajar

bersama, dengan indikator: komitmen manajerial, perspektif sistem,

keterbukaan dan eksperimentasi, serta transfer dan integrasi

pengetahuan.

122
White dan Bruton., op. cit., h. 354.
4. Perilaku Inovatif

Dalam perspektif islam aktivitas inovasi atau ibdaa‟ adalah

membuat karya baru tanpa meniru dan mengikuti (yang lain).

Salah satu definisi dari ibdaa‟ adalah bada‟a asy-

syai‟, yabda‟uhu bad‟an wa ibtada‟ahu, yakni mengadakan

dan memulai sesuatu, menemukan sesuatu yang tidak ada

pendahulunya, tanpa contoh. Jadi, kata ibdaa‟ berarti

mengadakan sesuatu yang baru, yang tidak ada pendahulunya

dan rekayasa yang tidak ada contoh sebelumnya, baik itu

rekayasa pemikiran maupun rekayasa produk karya sesuatu.

Hasil karya inovasi disebut dengan bid‟ah. Inovasi

(pembuatan bid‟ah) adalah hal yang sudah sewajarnya

dilakukan, apalagi dalam dunia kontemporer seperti sekarang

ini. Dunia terus berkembang, teknologi terus berubah semakin

canggih, beberapa ayat Al Qur‟an tentang inovasi yang

mencerminkan adanya kesenyataan manusia dalam

melakukan inovasi (bid‟ah) ini. Ayat-ayat ini mendorong kita

untuk berpikir, berproduksi, berinovasi dan menghadirkan

kreativitas.
Allah Swt berfirman pada surat Ali 'Imran ayat 190-191 yang

berbunyi :

190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang berakal,

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau


duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami,
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau,
Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

Ayat di atas merupakan prinsip perilaku inovatif karena menurut

Al-Qur‟an bahwa penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang

berakal.

Terkait dengan Al-Qur‟an Surat Ali Imran: 190-191, Ibnu Katsir

menyatakan bahwa makna dari “sesungguhnya dalam penciptaan

langit dan bumi,” yakni dalam ketinggiannya dan keluasannya, dan

yang ini dalam hamparannya, kepadatannya serta tata letaknya, dan

semua yang ada pada keduanya berupa tanda-tanda yang dapat

disaksikan lagi amat besar, seperti bintang-bintang yang beredar dan


yang tetap, lautan, gunung-gunung dan padang pasir, pepohonan,

tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman dan buah-buahan serta hewan-

hewan, barang-barang tambang, serta berbagai macam manfaat

yang beraneka warna, bermacam-macam rasa, bau, dan

kegunaannya. Selanjutnya, definisi dari “dan silih bergantinya malam

dan siang” bermakna saling bergiliran dan saling mengurangi

panjang dan pendeknya; adakalanya yang satu panjang, sedangkan

yang lainnya pendek, kemudian keduanya menjadi sama. Setelah itu,

bagian yang satu mengambil sebagian waktu dari yang lain hingga ia

menjadi panjang waktunya, yang sebelum itu pendek, dan menjadi

pendeklah yang tadinya panjang. Semuanya itu berjalan berdasarkan

pengaturan dari Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

Selanjutnya, tafsiran dari “terdapat tanda-tanda bagi orang-orang

yang berakal” yaitu akal-akal yang sempurna lagi memiliki

kecerdasan, karena hanya yang demikianlah yang dapat mengetahui

segala sesuatu dengan hakikatnya masing-masing secara jelas dan

gamblang. Lain halnya dengan orang yang tuli dan bisu serta orang-

orang yang tak berakal. (Tafsir Ibnu Katsir Juz 2 halaman 183). Ayat

ini jelas merangsang akal kita untuk terus meraih ilmu dan melakukan

inovasi di berbagai bidang, termasuk melakukan eksplorasi terhadap

alam semesta. Eksplorasi ilmiah bisa menghadirkan inovasi-inovasi

dari sisi peralatan, mesin, metode dan karya-karya lain yang bisa
110

menjawab kebutuhan manusia terkait keberadaan semua hal yang

ada di langit dan bumi.

Al-Qur‟an Surat Luqman: 20, yang berbunyi :

“Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan


untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara
manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu
pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi
penerangan.”

Ibnu Katsir mengungkap bahwa Allah SWT mengingatkan

kepada makhluk-Nya akan semua nikmat yang telah Dia limpahkan

kepada mereka, bahwa Dia telah menundukkan bagi mereka semua

bintang yang di langit sebagai penerangan buat mereka di malam

hari dan di siang harinya. Dia telah menciptakan pula bagi mereka

awan, hujan, salju serta embun yang ada di langit, dan Dia jadikan

langit bagi mereka sebagai atap yang terpelihara. Dan Allah telah

menciptakan bagi mereka bumi ini sebagai tempat tinggal yang


11
1

disertai sungai-sungainya, pepohonannya, tanam-tanamannya, dan

buah-buahannya. Dia telah melimpahkan pula kepada mereka

nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan yang batin, yaitu dengan mengutus

para rasul dan menurunkan kitab-kitab-Nya kepada mereka untuk

menyingkirkan semua keraguan dan penyakit. Tetapi dengan adanya

semua itu tidaklah mereka semuanya beriman, bahkan di antara

mereka ada orang-orang yang membantah tentang keesaan Allah

dan diutus-Nya para rasul. Bantahan mereka terhadap hal itu tidak

berdasarkan pengetahuan, tidak bersandarkan kepada alasan yang

benar, tidak pula berdasarkan kitab yang ada lagi benar. (Tafsir Ibnu

Katsir Juz 6 halaman 347). Ayat ini mendorong kita untuk

mempelajari keberadaan alam semesta ini dengan ilmu pengetahuan

yang dikaitkan dengan Al-Qur‟an, hadits, beserta dalil lainnya. Kita

boleh melakukan inovasi dengan tetap bersandar pada Al-Qur‟an

dan hadits sebagai sumber penerangan.

Untuk mendapatkan pemahaman konsep perilaku inovatif secara

komprehensif, maka terlebih dahulu akan disajikan penjabaran

tentang pengertian perilaku dan inovatif. Terkait dengan perilaku,

cukup banyak pengertian dan definisi yang mengemuka. Perilaku

pada dasarnya berorientasi pada tujuan (goal oriented) dengan kata

lain, perilaku kita pada umumnya di motivasi oleh suatu keinginan

untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun tujuan spesifik, tidak


senantiasa diketahui secara sadar oleh sang individu. Unit dasar

perilaku adalah sebuah aktivitas, sesungguhnya kita dapat

menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu seri aktivitas-aktivitas.

Menurut Wikipedia, perilaku diartikan sebagai “the actions or

reactions of an object or organism, usually in relation to the

environment. Behavior can be conscious or subconscious, overt or

covert, and voluntary or involuntary.”123 Penjelasan ini dapat dimaknai

bahwa perilaku adalah tindakan atau reaksi objek atau organisme

yang biasanya berhubungan dengan lingkungan. Perilaku dapat

terjadi dalam keadaan sadar atau tidak sadar, tertutup atau terbuka,

dan sukarela atau keterpaksaan.

Menurut Azwar, perilaku adalah reaksi yang dapat bersifat

sederhana maupun bersifat kompleks. 124 Pengertian perilaku juga

dapat dikatakan sebagai tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan atau lingkungan. Dari pandangan biologis perilaku

merupakan suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang

bersangkutan.125

123
Michael S., Oden, When Nobody‟s Home; The Truth Behind Drug & Alcohol Addiction
Through the eyes of a Probation Officer Addiction, Probation and Propotition 36: A
Documentary (Published by Author House, 2014), h. 41.
124
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia dan Pengukurannya (Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar, 2000), h. 9.
125
Depdiknas, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Jakarta: Depdiknas, 2005).
Kwick sebagaimana dikutip Notoatmodjo menyatakan bahwa

perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat

diamati dan bahkan dapat dipelajari. Hal ini dapat dimisalkan

berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,

membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau

aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak

dapat diamati oleh pihak luar.126 Selain itu pengertian perilaku dapat

juga diartikan sebagai setiap tindakan, gerakan dan kata-kata

seseorang apakah itu di rumah, di kantor, di depan umum, internal

maupun eksternal.127

Perilaku individu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai

akibat adanya rangsangan (stimulus) baik dari dalam dirinya sendiri

(internal) maupun dari luar individu (eksternal). Pada hakekatnya

perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (overt behaviour)

dan perilaku yang tidak tampak (inert behavior atau covert

behavior).128 Sementara Skinner sebagaimana dikutip Notoatmodjo

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi

seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena

perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap

126
S. Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,
2003), h. 43.
127
R. H., Wiwoho, Reframing: Kunci Hidup Bahagia 24 Jam Sehari (Jakarta: Gramedia,
2004), h. 19.
128
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan (Jakarta: Penerbit EGC, 2004), h. 34.
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori

Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon. 129

Lebih lanjut dikatakan Notoatmodjo bila dilihat dari bentuk respons

terhadap stimulus ini, perilaku dapat dibedakan menjadi dua:

Pertama, perilaku tertutup (covert behavior). Perilaku tertutup adalah

respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau

tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih

terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan

sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan

belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Kedua, perilaku

terbuka (overt behavior). Perilaku terbuka ialah respon seseorang

terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon

terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau

praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang

lain.130

Terkait dengan pendapat Notoatmodjo tersebut, Purwanto

menyatakan bahwa perilaku yang tampak adalah perilaku yang dapat

diketahui oleh orang lain tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan

perilaku yang tidak tampak adalah perilaku yang hanya dapat

dimengerti dengan menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya

129
Notoatmodjo, Op.cit., h. 57.
130
Ibid.
berpikir, sedih, berkhayal, bermimpi, takut. 131 Sedangkan Sarwono

menyebutkan ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari

makhluk lain adalah kepekaan sosial, kelangsungan perilaku,

orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, serta keunikan dari

setiap individu.132

Girl mengidentifikasi tiga tipe perilaku. Pertama, perilaku

metodologis (metodological behaviorism), yaitu sebuah teori normatif

mengenai tindakan-tindakan ilmu pengetahuan psikologi. Menurut

perilaku metodologis, acuan terhadap kondisi mental, seperti

kehendak binatang, tidak menambahkan apakah psikologi dapat dan

seharusnya memahami sumber perilakunya. Kondisi mental

merupakan unsur pribadi yang tidak membentuk objek yang tepat

dari studi empiris. Kedua, perilaku psikologis (psychological

beheviorism). Perilaku psikologis merupakan program-program

penelitian dalam psikologi yang berisi penjelasan perilaku manusia

dan hewan dalam konteks dorongan fisik eksternal, tanggapan,

sejarah pembelajaran, dan penguatan. Ketiga, perilaku analitis atau

logis (analytical or logical behaviorism), yaitu sebuah teori dalam

filsafat mengenai arti atau ilmu semantik mental atau konsep. Teori

131
Sunaryo, Op.cit., h. 53.
132
Ibid. h. 54.
ini menegaskan bahwa ide kondisi mental merupakan ide sebuah

disposisi perilaku atau keluarga kecenderungan perilaku. 133

Sehubungan dengan ketiga tipe perilaku tersebut, Kurt Lewin

seperti dikutip Azwar, memformulasikan suatu model hubungan

perilaku dengan mengatakan bahwa perilaku (B) adalah fungsi

karakteristik individu (P) dan lingkungan (E). Hal ini dapat diartikan

bahwa perilaku merupakan hasil interaksi antara individu dan

lingkungannya. Terkait dengan organisasi, individu tersebut adalah

pegawai, sedangkan lingkungannya adalah segala sesuatu yang

berada di sekitar pegawai, baik yang bersifat fisik seperti bangunan,

peralatan kantor, penerangan, suhu udara dan lain-lain maupun yang

bersifat nonfisik seperti manusia (pegawai) yang menjalin relasi

sosial dengan manusia lainnya (pegawai yang lain).134

Sebagaimana diungkapkan Azwar bahwa dalam kehidupan

sehari-hari, termasuk dalam kehidupan organisasi, karakteristik

individu yang meliputi motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap

saling berinteraksi satu sama lain dan kemudian berinteraksi dengan

faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor

lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan perilaku,

bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar daripada

karakteristik individu. Ketika faktor pengaruh lingkungan lebih kuat,

133
Gaget Girl, What Is The Behavior Theory?, http://hubpages.com/ hub/What-Is-The-
Bahavior-Theory, 2009, hh. 1-2.
134
Azwar., op. cit. h. 9.
individu akan lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan (organisasi);

sebaliknya ketika faktor individu lebih kuat, individu akan lebih

banyak mempengaruhi lingkungan organisasi.135

Notoatmodjo menyebutkan tiga faktor utama yang mempengaruhi

perilaku manusia yaitu: faktor predisposisi (predisposing factor),

faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing

factor).136

a. Faktor-faktor Predisposisi (predisposing factors) yaitu:

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi melalui

proses sensori khususnya mata dan telinga terhadap obyek

tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya perilaku terbuka (overt behavior).

Perilaku yang didasari pengetahuan umumnya bersifat

langgeng. Tingkat pengetahuan mencakup di dalam domain

kognitif yang mempunyai enam tingkatan, yaitu:

a) Tahu (know); Tahu diartikan mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya termasuk mengingat

kembali (recall) terhadap suatu spesifik dari seluruh

beban yang dipelajari;

135
Ibid.
136
Notoatmodjo, Op.cit., h. 77.
b) Memahami (comprehension); Memahami diartikan

sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterprestasi materi

tersebut secara benar;

c) Aplikasi (application); Aplikasi diartikan sebagai

kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya;

d) Analisis (analysis); Analisis adalah suatu kemampuan

untuk menjabarkan materi atau suatu objek di dalam

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama

yang lain;

e) Sintesis (synthesis); Sintesis menunjukan kepada suatu

kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan

bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan

untuk menyusun formulasi baru dari formulasi- formulasi

yang ada;

f) Evaluasi (evaluation); Evaluasi berkaitan dengan

pengetahuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

materi objek. Penilaian-penilaian itu, didasarkan atas

suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan

kriteria yang tersedia.


2) Sikap

Sikap merupakan respon tertutup individu terhadap suatu

stimulus atau obyek, baik yang bersifat dari dalam maupun

luar, sehingga gejalanya tidak dapat dilihat secara langsung,

tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku

yang tertutup tersebut. Sikap yang realitas menunjukkan

adanya kesesuaian respon terhadap stimulus tertentu. 137

Tingkatan respon adalah menerima (receiving), merespon

(responding), menghargai (valuing), dan bertanggung jawab

(responsible).138

3) Kepercayaan

Keyakinan seseorang terhadap satu hal tertentu akan

mempengaruhi perilaku individu dalam menghadapi suatu

penyakit yang mempengaruhi kesehatannya.139

4) Nilai-nilai

Norma yang berlaku akan membentuk perilaku yang sesuai

dengan nilai-nilai atau norma yang telah melekat pada diri

seseorang.140

137
Sunaryo, Op.cit., h. 67.
138
Ibid., h. 70
139
L. Green, Communication and Human Behaviour (New Jersey: Prentice Hall, 2000), h.
143.
140
Ibid., h. 154
120

5) Persepsi

Persepsi merupakan proses pengorganisasian,

pengejawantahan terhadap suatu rangsang yang diterima

oleh individu sehingga merupakan sesuatu yang mempunyai

arti dan menyeluruh dalam diri individu. Individu yang

mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung

akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya.

b. Faktor-faktor pendukung (enabling factors) Faktor pendukung

merupakan faktor pemungkin. Faktor ini dapat menjadi

penghambat atau mempermudah niat suatu perubahan perilaku

dan perubahan lingkungan yang baik. Faktor pendukung

(enabling factor) mencakup ketersediaan sarana dan prasarana

atau fasilitas. Sarana dan fasilitas ini pada hakekatnya

mendukung atau memungkinkan terwujudnya suatu perilaku,

sehingga disebut sebagai faktor pendukung atau faktor

pemungkin.141

c. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) Faktor-faktor

pendorong (reinforcing factors) merupakan penguat terhadap

timbulnya sikap dan niat untuk melakukan sesuatu atau

berperilaku. Suatu pujian, sanjungan dan penilaian yang baik

141
Khairudin, Sosiologi Keluarga (Yogyakarta: Liberty, 2002), h. 49.
12
1

akan memotivasi, sebaliknya hukuman dan pandangan negatif

seseorang akan menjadi hambatan proses terbentuknya perilaku.

Ajzen dan Fishbein yang dikutip Azwar mengungkapkan bahwa

untuk memahami dan memprediksi perilaku, diperlukan teori tindakan

beralasan (theory of reasoned action). Teori ini didasarkan pada

asumsi-asumsi: (a) manusia umumnya melakukan sesuatu dengan

cara-cara yang masuk akal, (b) manusia mempertimbangkan semua

informasi yang ada, dan (c) secara eksplisit maupun implisit manusia

memperhitungkan implikasi tindakannya.142

Lebih lanjut dikatakan Azwar, teori tindakan beralasan bahwa

sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan

keputusan yang teliti dan beralasan, dan dampaknya terbatas hanya

pada tiga hal, yaitu: (1) perilaku tidak hanya ditentukan oleh sikap

umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu; (2) perilaku

dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tapi oleh norma-norma subjektif

(subjective norms), yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang

lain inginkan agar kita perbuat; (3) sikap terhadap suatu perilaku

bersama-sama norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat

untuk berperilaku tertentu.143

142
Azwar., op. cit. h. 9.
143
Ibid., h. 11.
Champoux mengungkapkan secara jelas bahwa perilaku individu

dapat diubah dengan menggunakan sejumlah pendekatan. Dalam

praktik kehidupan organisasi sehari-hari para pimpinan mencoba

membentuk perilaku dengan menerapkan atau menarik dampak dari

perilaku. Dampak itu positif atau negatif bagi orang yang menjadi

sasaran. Kemudian Champoux menjelaskan lebih lanjut bahwa pada

umumnya pimpinan menggunakan empat pendekatan untuk

menyempurnakan sifat dan arah perilaku, yaitu:

a. Penguatan positif; Penguatan positif menerapkan peristiwa positif

untuk menaikkan frekuensi atau kekuatan perilaku yang

diharapkan.

b. Penghukuman; Hukuman menerapkan peristiwa negatif untuk

menurunkan frekuensi perilaku yang tidak dikehendaki.

c. Penghindaran; Penghindaran menarik sesuatu yang dinilai

pegawai untuk menurunkan frekuensi perilaku yang tidak

dikehendaki.

d. Penguatan negatif; Penguatan negatif meningkatkan frekuensi

perilaku yang diinginkan dengan menarik atau mencegah

peristiwa negatif.144

144
Joseph E., Champoux, Organizational Behavior (Mason: Thomson, 2006), hh. 179-18 .
Setelah mendapatkan gambaran tentang perilaku, maka

dijelaskan tentang inovatif. Menurut Robbins dan Coulter, inovasi

adalah “innovation taking creative ideas and turning them into useful

products or work methods.”145 Pengertian tersebut dapat dimaknai

bahwa inovasi mengambil ide-ide kreatif dan mengubahnya menjadi

produk yang berguna atau metode kerja baru. Sedangkan Jones

mengatakan:

Innovation the process by which organizations use their skills and


resources to develop new goods and services or to develop new
production and operating systems so they can better respond to the
needs of their customers.146

Definisi di atas menunjukkan bahwa inovasi merupakan proses di

mana organisasi menggunakan keterampilan dan sumber daya

mereka untuk mengembangkan barang dan jasa baru atau untuk

mengembangkan sistem produksi dan operasi baru sehingga mereka

lebih baik dapat merespon kebutuhan pelanggannya.

Bagi Ireland, Hoskisson dan Hitt, inovasi merupakan “the process

of creating a commercial product from invention.” Inovasi adalah

proses menciptakan produk komersial melalui invensi. Invensi dalam

hal ini adalah tindakan menciptakan atau mengembangkan produk

145
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter, Management, Thrteenth Edition (Essex: Pearson
Education Limited, 2016), h. 228.
146
Garetth R. Jones, Organizational Theory, Design, and Change, Seventh Edition (Essex:
Pearson Education Limited, 2013), h. 313.
atau proses baru.147 Selain itu Ahmed dan Shepherd mengatakan

bahwa “innovation is a source of advancement and development.”

Inovasi adalah sumber kemajuan dan pembangunan. 148 Lebih lanjut

dijelaskan, “innovation as creation (invention): the focus is on use of

resources (people, time and money) to invent or develop a new

product, service, new way of doing things, new way of thinking about

things.” Inovasi sebagai ciptaan (penemuan): fokusnya adalah pada

penggunaan sumber daya (orang, waktu dan uang) untuk

menciptakan atau mengembangkan produk baru, layanan, cara baru

dalam melakukan sesuatu, cara baru berpikir tentang hal-hal. 149

Di pihak lain pengertian inovasi dikemukakan oleh Schermerhorn

yang mengatakan, “innovation is the process of taking a new idea

and putting it into practice.”150 Inovasi adalah proses mengambil ide

baru dan memasukkannya ke dalam praktek. Certo dan Certo

menyatakan bahwa “innovation is the process of applying a new idea

to the improvement of organizational processes, products, or

services.”151 Inovasi adalah proses penerapan ide baru untuk

perbaikan proses organisasi, produk, atau jasa.

147
R. Duane Ireland, Robert E. Hoskisson, dan Michael A. Hitt, The Management of Strategy:
Concept and Cases (Mason, OH: South Western, Cengage Learning, 2011), h. 334.
148
Pervaiz K. Ahmed dan Charles D. Shepherd, Innovation Management: Context,
Strategies, Systems and Processes (Essex: Pearson Education Limited, 2010), h. 4.
149
Ibid., h. 5.
150
John R. Schermerhorn, Introduction to Management, 10th Edition (Hoboken: John Wiley &
Sons, 2010), h. 267.
151
Samuel C. Certo, dan S. Trevis Certo, Modern Management: Concepts and Skills,
Eleventh Edition (New Jersey: Pearson Education, Inc., 2009), h. 498.
Rubenstein sebagaimana dikutip White dan Bruton

mendefinisikan inovasi sebagai “the process whereby new and

improved products, process, materials, and services are developed

and transferred to a plant and/or market where they are appropriate.”

Definisi ini menunjukkan bahwa inovasi adalah proses dimana

produk, proses, material, dan pelayanan dikembangkan dan

ditransfer menuju pasar yang sesuai. 152 Sementara Sanjaya

mengartikan inovasi sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial

tertentu dan digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu

permasalahan.153

Definisi yang lain dari inovasi adalah suatu mekanisme

perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. 154

Oleh sebab itu dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-

pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk

yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang dapat memuaskan

pelanggan. Dua konsep inovasi yang diajukannya adalah

keinovativan dan capacitas berinovasi. Keinovasian adalah pikiran

tentang keterbukaan untuk gagasan baru sebagai aspek budaya


152
Margaret A. White dan Garry D. Bruton, The Management of Technology and Innovation:
A Strategic Approach (Mason, OH: Thomson Higher Education, 2007), h. 21.
153
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (Teoritik dan Praktik Kurikulum KTSP )
(Jakarta: Penerbit Prenada Media Group, 2008), h. 293.
154
Bagas Prakosa, “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan Orientasi Pembelajaran
Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris Pada
Industri Manufaktur Di Semarang),” Journal Studi Manajemen & Organisasi, Vol. 2, No.1,
2005, h. 45.
perusahaan, sedangkan kapasitas untuk berinovasi adalah

kemampuan perusahaan untuk menggunakan atau menerapkan

gagasan, proses/produk baru secara berhasil.155

Inovasi merupakan cara untuk terus membangun dan

mengembangkan organisasi yang dapat dicapai melalui introduksi

teknologi baru, aplikasi baru dalam bentuk produk-produk dan

pelayanan-pelayanan, pengembangan pasar baru dan

memperkenalkan bentuk-bentuk baru organisasi, perpaduan

berbagai aspek inovasi tersebut pada gilirannya membentuk arena

inovasi.156 Sedangkan kinerja organisasi pada dasarnya tergantung

keserasian dari inovasi teknik dan inovasi administratif. Inovasi teknik

berhubungan dengan aktivitas kerja dasar yang bisa berpengaruh

secara langsung terhadap produk maupun proses. Inovasi

administratif adalah inovasi yang tidak secara langsung berhubungan

dengan aktivitas dasar organisasi. Misal penggunaan komputer untuk

melakukan pembukuan. Secara umum dapat dinyatakan bahwa

pengukuran inovasi dapat ditinjau dalam inovasi produk, Inovasi

proses inovasi administrasi dan inovasi teknologi.157

155
Ibid.
156
Ibid., h. 49.
157
Sri Raharso, “Inovasi di Industri Eceran: Mampukan Berperan Sebagai Mediator antara
Orientasi Pasar dan Kinerja Organisasi,” Jurnal Bisnis Strategi, Program Magister
Manajemen . Universitas Diponegoro. Vol. 15, No. 1, 2006, h. 8.
Berdasarkan pemahaman tantang perilaku dan inovatif di atas,

secara konsep perilaku inovatif dapat didefinisikan oleh Carmeli,

Meitar dan Weisberg sebagai berikut:

“Multiple-stage process in which an individual recognizes a problem


for which she or he generates new (novel or adopted) ideas and
solutions, works to promote and build support for them, and produces
an applicable prototype or model for the use and benefit of the
organization or parts within it.”158

Definisi tersebut dapat diartikan bahwa perilaku inovatif berarti

proses bertahap yang mana individu mengenali sebuah masalah

untuk menurunkan ide-ide dan solusi baru, bekerja untuk memajukan

dan membangun dukungan untuknya, dan menghasilkan prototipe

yang diaplikasikan atau model untuk digunakan serta

menguntungkan organisasi atau bagian di dalamnya.

Carmeli, Meitar dan Weisberg menyebutkan bahwa perilaku

inovatif individu setidaknya melibatkan tiga tahapan, yaitu:

a. Tahapan petama, individu mengenali masalah dan muncul

dengan solusi dan ide baru, baik berupa ide/solusi baru atau hasil

adopsi.

158
Abraham Carmeli, Ravit Meitar dan Jacob Weisberg, “Self-leadership Skills and
Innovative Behavior at Work,” International Journal of Manpower, Vol. 27, No. 1, 2006, h.
78.
b. Tahapan kedua, individu mencari cara untuk mempromosikan

solusi atau idenya, dan membangun legimitasi dan dukungan

baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

c. Tahapan ketiga, yaitu individu merealisasikan ide atau solusinya

dengan memproduksi prototipe atau model inovasi yang dapat

diaplikasikan atau digunakan di dalam organisasi.159

Perilaku inovatif merupakan inovasi yang dilakukan secara

individual. Scott dan Bruce seperti dikutip Cingöz dan Akdo

menjelaskan bahwa inovasi individual dimulai dengan penurunan

ide, yaitu produksi dan penggunaan ide-ide baru dalam beberapa

domain. Tahapan proses inovasi selanjutnya adalah promosi ide

terhadap penggabungan potensial. Sekali individu menghasilkan ide,

maka individu tersebut terika ke dalam aktivitas sosial menemukan

teman, pendukung, dan sponsor atau membangun koalisi dari

pendukung yang memberikan kekuatan penting untuk merealisasikan

ide. Tugas terakhir dari proses inovasi berhubungan realisasi ide

dengan memproduksi sebuah prototipe atau model inovasi yang

dapat dirasakan dan puncaknya diaplikasikan dalam peran kerja,

kelompok, atau organisasi secara keseluruhan.160

159
Ibid.
160
Ayse Cingöz, dan A. Asuman Akdogan, “An Empirical Examination of Performance and
Image Outcome Expectation as Determinants of Innovative Behavior in The Workplace,”
Secara hirarkhis inovasi yang terjadi pada suatu organisasi

terjadi dalam tiga tingkatan, yaitu:

a. Inovasi pada tingkat perusahaan (firm level). Pada tingkat

perusahaan, inovasi secara tradisional diatribusikan untuk

imajinasi individu dan untuk pengembangan dan penelitian yang

dilakukan individu di dalam organisasi. Schumpeter menekanan

peran imajinatif individu memproduksi ide-ide dan

memperkenalkannya ke dalam kehidupan ekonomi, yaitu

wirausahawan. Inovasi secara mendasar merupakan hasil dari

aktivitas organisasi yang terorganisasi dan merupakan domain

dari perusahaan monopolistik dan oligopolistik besar yang

memiliki sumber daya penting.

b. Inovasi pada tingkat jaringan (network level). Pada teori inovasi

akhir-akhir ini, dianggap bahwa jaringan merupakan sebuah

faktor penting untuk inovasi. Jaringan terdiri dari hubungan formal

dan informal antara perusahaan yang dilibatkan dalam transfer

material atau sumber daya non material. Jaringan mendukung

inovasi karena memudahkan transfer informasi, pembelajaran,

dan koordinasi produksi dan aktivitas pengembangan produk.

c. Inovasi pada tingkat sistem (system level). Inovasi jaringan fokus

pada hubungan di antara perusahaan, sedangkan inovasi pada

Procedia Social and Behavioral Sciences, Vol. 24, 2011, h. 849.


130

tingkat sistem mencakup sistem lebih luas yang diharapkan

mempengaruhi keinovatifan perusahaan. Teori sistem inovasi

jaringan dimaksudkan untuk mengidentifikasi semua faktor yang

mempengaruhi proses inovasi.161

Proses inovasi pada suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak

faktor internal perusahaan, yang meliputi faktor yang tampak (ukuran

perusahaan, hutang), faktor yang tidak tampak (sumber daya

manusia, sumber daya komersial, sumber daya organisasi) dan

strategi (diversifikasi, internasionalisasi). 162 Inovasi yang terjadi di

dalam suatu organisasi atau perusahaan tergantung pada orang-

orang yang di dalam organisasi. Dengan kata lain, seberapa inovatif

suatu perusahaan, ditentukan oleh perilaku inovasi dari sumber daya

manusia yang ada di dalam perusahaan.

West dan Farr sebagaimana dikutip Kleysen dan Street

menjelaskan bahwa perilaku inovatif adalah tindakan indvidu yang

diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan atau

mengaplikasikan temuan baru yang menguntungkan pada setiap

tingkatan organisasi. Temuan baru seperti pengembangan ide

produk baru atau teknologi, mengubah prosedur administratif yang

ditujukan

161
Jon Sundbo, Francina Orfila-Sintes, dan Flemming Sørensen, “The innovative behaviour
of tourism firms: Comparative studies of Denmark and Spain,” Research Policy, No. 36,
2007, hh. 91–93.
162
Jesús Galende, dan Juan Manuel de la Fuente, “Internal Factors Determining a Firm‟s
Innovative Behaviour,” Research Policy, No. 32, 2007, h. 721.
13
1

untuk meningkatkan hubungan kerja atau mengaplikasikan ide atau

teknologi baru untuk proses kerja yang ditujukan untuk meningkatkan

secara signifikan efisien dan efektivitas.163

Selanjutnya Kleysen dan Street mengatakan bahwa dari hasil

pembuatan skala perilaku inovatif yang dilakukan dengan

menggunakan analisis faktor menghasilkan lima dimensi untuk

mengukur perilaku inovatif, yaitu: (a) eksplorasi peluang (opportunity

exploration). Berdasarkan penelusuran pada beberapa literatur,

eksplorasi peluang mencakup menaruh perhatian pada sumber

peluang, mencari peluang untuk inovasi, mengenali peluang, dan

mengumpulkan informasi tentang peluang; (b) generativitas

(generativity). Generativitas berhubungan dengan perilaku yang

diarahkan untuk menghasilkan perubahan yang menguntungkan

untuk tujuan pertumbuhan organisasi, orang, produk, proses, dan

jasa. Generativitas meliputi tiga perilaku pokok, yaitu menghasilkan

ide atau solusi untuk peluang, menghasilkan representasi atau

kategori peluang, dan menghasilkan aosiasi dan kombinasi ide dan

informasi; (c) investigasi informatif (informative investigation).

Dimensi ini berhubungan dengan memberikan bentuk dan

mengeluarkan ide, solusi dan opini serta mencobanya melalui

163
Robert F. Kleysen, and Christopher T. Street, “Toward a Multi-Dimensional Measure of
Individual Innovative Behavior,” Journal of Intelectual Capital, Vol. 2, No. 3, 2001, h. 285.
investigasi. Perilaku umum yang ditunjukkan meliputi

memformulasikan ide dan solusi, memperagakan ide dan solusi,

mengevaluasi ide dan solusi; (d) memperjuangkan (championing).

Memperjuangkan meliputi perilaku sosial politik yang melibatkan

proses inovasi dan penting untuk merealisasikan solusi, ide dan

inovasi potensial. Perilaku umum yang ditunjukkan yaitu memobilisasi

sumber daya, membujuk dan mempengaruhi, mendorong dan

bernegoisiasi, menantang dan mengambil risiko; (e) aplikasi

(application). Perilaku yang ditunjukkan dalam dimensi ini adalah

mengimplementasikan, memodifikasi, dan membiasakan. 164

Menurut Gordon, tahapan yang dilalui seseorang dalam

mengadopsi ide, gagasan atau alat baru menjadi tiga tahap, yaitu (1)

tahap pengenalan, pada tahap ini ia mengetahui adanya inovasi dan

bagaimana inovasi itu berfungsi, (2) Tahap respon, pada tahap ini

terjadi proses memutuskan kesediaannya dan menerima inovasi itu,

dan (3) tahap implementasi, berupa penerapan dari inovasi itu. 165

Secara internal, organisasi menghasilkan dua inovasi, yaitu: (a)

inovasi incremental: Inovasi yang paling banyak dilakukan adalah

inkremental, yaitu membangun atas dasar pengetahuan yang telah

ada dan mengadakan peningkatan kecil pada lini produk saat ini.

164
Ibid.
165
Judith R. Gordon, Diagnostic Approach to Organization Behaviour (Boston: Allyn and
Bacon, 1999), h. 646.
Sementara inovasi inkremental bersifat evolusioner dan linear.

Kondisi pasar untuk inovasi inkremental didefinisikan dengan baik,

karakteristik produk dipahami dengan baik, margin keuntungan

cenderung lebih rendah, teknologi produksi efisien, dan kompetisi

merupakan basis utama penentuan harga; (b) inovasi radikal; inovasi

radikal biasanya menunjukkan terobosan teknologi yang signifikan

dan menciptakan pengetahuan baru.166

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disintesiskan bahwa

perilaku inovatif adalah tindakan indvidu yang diarahkan untuk

menghasilkan, memperkenalkan atau mengaplikasikan temuan baru

berupa ide maupun solusi yang menguntungkan organisasi, dengan

indikator: eksplorasi peluang, generativitas, investigasi informatif,

memperjuangkan, dan aplikasi.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Ada sejumlah penelitian relevan terkait dengan pengaruh

kepemimpinan visioner, pembelajaran organisasi, dan perilaku inovatif

terhadap kinerja. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Kinerja

Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Kinerja Sejumlah

penelitian yang pernah dilakukan membuktikan bahwa

kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja. Penelitian yang

dilakukan

166
Ireland, Hoskisson, and Hitt, op. cit., h. 336.
Hackman dan Johnson serta Yukl yang sebagaimana dikutip Kan

dan Parry juga menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif

mengarah kepada kesuksesan kinerja.167 Kemudian penelitian

Howell dan Hall-Merenda yang dikutip Howell dkk juga melaporkan

bahwa kepemimpinan transformasional memiliki hubungan positif

dan signifikan dengan kinerja pengikut.168 Demikian pula hasil

penelitian Gooty et al. membuktikan bahwa persepsi bawahan

terhadap kepemimpinan memiliki hubungan positif dengan kinerja

karyawan.169 Hasil peneltiian Kantabutra juga membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner terhadap kinerja.170

2. Pengaruh Pembelajaran Organisasi terhadap Kinerja

Penelitian terkait pengaruh pembelajaran organisasi (learning

organization) terhadap kinerja antara lain dilakukan oleh Salim dan

Sulaiman (2011) yang hasilnya membuktikan bahwa pembelajaran

organisasi memberikan kontribusi terhadap kinerja. 171

3. Pengaruh Perilaku Inovatif terhadap Kinerja

167
M.M. Kan and K.W. Parry, “Identifying paradox: A grounded theory of leadership in
168
overcoming resistance to change,” The Leadership Quarterly, 2004, Vol. 15, p. 467-491.
J. M. Howell, D.J. Neufeld and B.J. Avolio, “Examining the relationship of leadership and
physical distance with business unit performance,” The Leadership Quarterly, 2005, Vol.
16, 273-285.
169
J. Gooty, et. al., “In the eyes of the beholder: transformational leadership, positive
psychological capital, and performance,” Journal of Leadership and Organizational
Studies, Volume 15 Number 4, May 2009, 353-367.
170
Sooksan Kantabutra, “Follower Effects in The Visionary Leadership Process,” Journal of
Business & Economics Research, Volume 4, Number 5, 2006 , 57-65.
171
Islam Mohamed Salim and Mohamed Sulaiman, “Organizational Learning, Innovation and
Performance: A Study of Malaysian Small and Medium Sized Enterprises,” International
Journal of Business and Management Vol. 6, No. 12; 2011, 118-125.
Penelitian yang relevan dengan pengaruh perilaku inovatif terhadap

kinerja perusahaan dilakukan oleh Marques dan Ferreira (2009).

Penelitiannya mengambil tempat pada wilayah industri tradisional di

Portugal. Hasil penelitiannya antara lain menyimpulkan bahwa

kemampuan inovasi perusahaan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja perusahaan.172 Hal itu juga didukung oleh hasil penelitian

Gunday et al. (2011) yang penelitiannya dilakukan terhadap 184

perusahaan manufaktur di Turki. Hasil penelitiannya menyimpulkan

bahwa inovasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. 173

4. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Perilaku Inovatif

Penelitian terkait pengaruh kepemimpinan terhadap perilaku inovatif

antara lain dilakukan Park, Moon dan Hyun yang hasilnya

membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku

inovatif.174

5. Pengaruh Pembelajaran Organisasi terhadap Perilaku Inovatif

Hasil penelitian yang relevan tentang pengaruh pembelajaran

organisasi terhadap perilaku inovasi dilakukan oleh Liao, Fei, dan Liu

172
Carla Susana Marques and João Ferreira. “SME Innovative Capacity, Competitive
Advantage and Performance in a „Traditional‟ Industrial Region of Portugal”, Journal of
173
Technology Management Innovation, 2009, Volume 4, Issue 4 , 53-68.
Gurhan Gunday, et al., “Effects of innovation types on firm performance,” International
Journal of Production Economics, Volume 133, Issue 2, 2011, 662–676.
174
Gi-Ryun Park, Gye-Wan Moon & Sung-Eun Hyun, “ An Impact of Self-leadership on
Innovative Behaviour in Sports Educators and Understanding of Advanced Research,” The
SIJ Transactions on Industrial, Financial & Business Management (IFBM), Vol. 2, No. 3,
2014, 117-122
(2008) yang berusaha mengkaji tentang kaitan antara inersi

pengetahuan, organisasi pembelajar dan inovasi organisasi. 175 Hasil

penelitiannya antara lain menunjukkan bahwa dimensi pembelajaran

organisasi yang meliputi berbagi visi, keterbukaan pemikiran, dan

komitmen untuk belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

dimensi inovasi organisasi baik inovasi administratif maupun teknik.

Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Škerlavaj,

Song, dan Lee (2010) yang membuktikan bahwa learning

organization culture memiliki pengaruh positif yang kuat terhadap

inovasi.176

6. Pengaruh Kepemimpinan Visioner terhadap Pembelajaran

Organisasi

Hasil penelitian yang relevan tentang pengaruh kepemimpinan

terhadap pembelajaran organisasi antara lain dilakukan oleh Khani et

al yang hasilnya membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh

terhadap pembelajaran organisasi. 177

175
Shu-hsien Liao, Wu-Chen Fei, and Chih-Tang Liu, “Relationships between knowledge
inertia, organizational learning and organization innovation”, Technovation, 2008, 28,
183–195.
176
Miha Škerlavaj, Ji Hoon Song, and Youngmin Lee, “Organizational learning culture,
innovative culture and innovations in South Korean firms”, Expert Systems with
Applications, 2010, 37, 6390–6403.
177
Amir Hossein Amir Khani, et al., “Organizational Learning Capacity Components in
Organizational Learning Capacity Components in Payam-e- Noor University (PNU) in
Iran,” World of Sciences Journal, Volume: 1 Issue: 7, 2014, 27-39.
C. Kerangka Teoretik

1. Kepemimpinan Visioner dan Kinerja

Dalam dinamika organisasi, termasuk organisasi publik

(pemerintah), kepemimpinan memiliki peran yang penting dan vital,

terutama kepemimpinan visioner. Hal ini disebabkan oleh kenyataan

bahwa kepemimpinan visioner adalah upaya mempengaruhi orang

lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi berdasarkan visi yang

telah ditetapkan secara efektif, yang tercermin dalam menyusun

standar unggul dan mencerminkan ide-ide tinggi, mengklarifikasi

tujuan dan arah, menginspirasi semangat dan menjaga komitmen,

memiliki lafal yang baik dan mudah dimengerti (komunikasi efektif),

mencerminkan keunikan organisasi dan kompetensi yang berbeda,

dan ambisius.178 Pemimpin yang memiliki kelebihan visioner ini akan

cenderung menginsipirasi bawahan untuk bekerja dengan baik

sehingga memungkinkan untuk menampilkan kinerja terbaiknya.

Kinerja dalam tataran ini adalah perilaku yang ditampilkan seseorang

dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan perannya dalam

organisasi, yang termanifestasi antusiasisme, melakukan aktivitas

yang secara formal menjadi tugasnya, membantu dan bekerjasama

dengan karyawan lain, mengikuti aturan dan prosedur organisasi,

serta mengusahakan, mendukung dan membela tujuan-tujuan

178
Joseph, op.cit., h. 20.
organisasi.179 Dengan demikian dapat diduga bahwa kepemimpinan

visioner berpengaruh langsung terhadap kinerja seseorang, termasuk

pada pejabat fungsional pemeriksa.

2. Learning organization dan Kinerja

Tidak dapat dipungkiri kalau learning organization sangat

dibutuhkan oeh setiap anggota organisasi, karena learning

organization memungkinkan orang-orang secara terus menerus

memperluas kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar

dikehandaki dengan memelihara pemikiran dan pola ekspansi baru,

aspirasi kolektif diatur bebas, dan orang secara terus menerus

belajar bagaimana belajar bersama, yang tercermin dalam komitmen

manajerial, perspektif sistem, keterbukaan dan eksperimentasi, serta

transfer dan integrasi pengetahuan.180 Organisasi seperti itu akan

mendorong orang-orang yang ada didalamnya dapat mengaktualkan

kapasitas terbaiknya untuk membangun kinerja yang tinggi, yang

termanifestasi dalam perilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan

perannya dalam organisasi, yang mengemuka dalam bentuk

antusiasisme, melakukan aktivitas yang secara formal menjadi

tugasnya, membantu dan bekerjasama dengan karyawan lain,

179
Aguinis, op. cit., h. 88.
180
Jerez-Gomez, Cespedes-Lorente, dan Valle-Cabrera, op. cit., hh. 718.
mengikuti aturan dan prosedur organisasi, serta mengusahakan,

mendukung dan membela tujuan-tujuan organisasi. 181 Dengan

demikian dapat diduga bahwa learning organization berpengaruh

langsung terhadap kinerja, termasuk kinerja pejabat fungsional

pemeriksa.

3. Perilaku Inovatif dan Kinerja

Perilaku inovatif kini menjadi dambaan setiap organisasi, karena

perilaku inovatif mencerminkan tindakan indvidu yang diarahkan

untuk menghasilkan, memperkenalkan atau mengaplikasikan temuan

baru baik berupa ide maupun solusi yang menguntungkan pada

setiap tingkatan organisasi, yang tercermin dalam eksplorasi

peluang, generativitas, investigasi informatif, memperjuangkan, dan

aplikasi.182 Organisasi pemerintah yang memiliki tugas memberikan

pelayanan publik yang di dalamnya hidup subur perilaku inovatif

dapat mendorong warga organisasinya untuk menunjukkan kinerja

terbaiknya. Kinerja dalam artian ini adalah perilaku menyelesaikan

tugas sesuai dengan perannya dalam organisasi, yang dapat

mengemuka dalam bentuk antusiasisme, melakukan aktivitas yang

secara formal menjadi tugasnya, membantu dan bekerjasama

181
Aguinis, op. cit., h. 88.
182
Kleysen and Street, op. cit., h. 285.
140

dengan karyawan lain, mengikuti aturan dan prosedur organisasi,

serta mengusahakan, mendukung dan membela tujuan-tujuan

organisasi.183 Dengan demikian dapat diduga bahwa perilaku inovatif

berpengaruh langsung terhadap kinerja, termasuk kinerja pejabat

fungsional pemeriksa.

4. Kepemimpinan Visioner dan Perilaku Inovatif

Kepemimpinan memiliki peran penting dan vital bagi organisasi,

termasuk organisasi pemerintah, seperti PPPPTK BIsnis dan

Pariwisata. Kepemimpinan visioner terutama dibutuhkan sebagai

upaya mempengaruhi bawahan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi berdasarkan visi yang telah ditetapkan secara efektif, yang

tercermin dalam menyusun standar unggul dan mencerminkan ide-

ide tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah, menginspirasi semangat

dan menjaga komitmen, memiliki lafal yang baik dan mudah

dimengerti (komunikasi efektif), mencerminkan keunikan organisasi

dan kompetensi yang berbeda, dan ambisius. 184 Pemimpin yang

memiliki kelebihan visioner ini akan cenderung menginsipirasi

perilaku inovatif bawahan, yaitu tindakan individu yang diarahkan

untuk menghasilkan, memperkenalkan atau mengaplikasikan temuan

183
Aguinis, op. cit., h. 88.
184
Joseph, op.cit., h. 20.
14
1

baru baik berupa ide maupun solusi yang menguntungkan pada

setiap tingkatan organisasi, yang mewujud dalam bentuk eksplorasi

peluang, generativitas, investigasi informatif, memperjuangkan, dan


185
aplikasi. Dengan demikian dapat diduga bahwa kepemimpinan

visioner berpengaruh langsung terhadap perilaku inovatif, termasuk

pejabat fungsional pemeriksa.

5. Learning organization dan Perilaku Inovatif

Learning organization kini menjadi impian setiap anggota

organisasi, karena learning organization memungkinkan orang-orang

secara terus menerus memperluas kapasitasnya untuk menciptakan

hasil yang benar-benar dikehandaki dengan memelihara pemikiran

dan pola ekspansi baru, aspirasi kolektif diatur bebas, dan orang

secara terus menerus belajar bagaimana belajar bersama, yang

tercermin dalam komitmen manajerial, perspektif sistem,

keterbukaan dan eksperimentasi, serta transfer dan integrasi

pengetahuan.186 Organisasi seperti itu akan mendorong orang-orang

yang ada didalamnya berperilaku inovatif yang termanifestasi dalam

tindakan yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan atau

mengaplikasikan temuan baru baik berupa ide maupun solusi yang

185
Kleysen and Street, op. cit., h. 285.
186
Jerez-Gomez, Cespedes-Lorente, dan Valle-Cabrera, op. cit., hh. 718.
menguntungkan pada setiap tingkatan organisasi, yang mewujud

dalam bentuk eksplorasi peluang, generativitas, investigasi informatif,


187
memperjuangkan, dan aplikasi. Dengan demikian dapat diduga

bahwa learning organization berpengaruh langsung terhadap perilaku

inovatif, termasuk pejabat fungsional pemeriksa.

6. Kepemimpinan Visioner dan Learning Organization

Setiap organisasi kini bertumpu pada pola kepemimpinan yang

digunakan para pemimpinnya. Kepemimpinan visioner sebagai upaya

mempengaruhi bawahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi

berdasarkan visi yang telah ditetapkan secara efektif kini sangat

dibutuhkan, karena keunggulannya dalam menyusun standar unggul

dan mencerminkan ide-ide tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah,

menginspirasi semangat dan menjaga komitmen, memiliki lafal yang

baik dan mudah dimengerti (komunikasi efektif), mencerminkan

keunikan organisasi dan kompetensi yang berbeda, dan ambisius. 188

Pemimpin yang memiliki kelebihan visioner ini akan memmberikan

good will bagi tumbuhnya learning organization, dimana orang-orang

secara terus menerus dapat memperluas kapasitasnya untuk

menciptakan hasil yang benar-benar dikehandaki dengan

memelihara pemikiran dan pola ekspansi baru, aspirasi kolektif diatur

bebas, dan
187
Kleysen and Street, op. cit., h. 285.
188
Joseph, op.cit., h. 20.
orang secara terus menerus belajar bagaimana belajar bersama,

yang dapat tercermin dalam komitmen manajerial, perspektif sistem,

keterbukaan dan eksperimentasi, serta transfer dan integrasi

pengetahuan.189 Dengan demikian dapat diduga bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh langsung terhadap organisasi

pembelajar.

Berdasarkan kerangka teoretik dan terutama hasil penelitian yang

relevan di atas dapat dibangun model hipotetik penelitian sebagai berikut :

Kepemimpinan
Visioner
P1
(X1)
P4
Perilaku
P3 Kinerja
P6 Inovatif (Y)
P5 (X3)

Organisasi P2
Pembelajar
(X2)

Gambar 2.2
Model Hipotetik Penelitian

189
Jerez-Gomez, Cespedes-Lorente, dan Valle-Cabrera, op. cit., hh. 718.
D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan model hipotetik penelitian dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan visioner terhadap

kinerja.

2. Terdapat pengaruh langsung positif organisasi pembelajar terhadap

kinerja.

3. Terdapat pengaruh langsung positif perilaku inovatif terhadap kinerja.

4. Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan visioner terhadap

perilaku inovatif.

5. Terdapat pengaruh langsung positif organisasi pembelajar terhadap

perilaku inovatif.

6. Terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan visioner terhadap

organisasi pembelajar.
BAB III
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau paradigma

positivistik,1 yang berakar pada pemikiran kaum positivis yang dipelopori

oleh Comte, Mill, dan Durkheim. 2 Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk

melihat hubungan antarvariabel. Penggunaan pendekatan penelitian

bertujuan untuk membantu peneliti dalam mengevaluasi sejauh mana

data yang dihasilkan melalui metode tertentu valid dan benar-benar

merefleksikan realitas yang ada.3 Penelitian kuantitatif bertujuan untuk

mengukur fakta-fakta yang objektif dengan memfokuskan pada variabel-

variabel penelitian. Oleh sebab itu reliabilitas atau konsistensi merupakan

kunci dari penelitian kuantitatif, selain harus bebas nilai (value free) atau

objektif dan bebas dari konteks situasional. 4

Adapun metode yang digunakan adalah survei. Menurut Kerlinger,

penelitian survei berusaha mengkaji populasi besar maupun kecil dengan

menyeleksi dan mengkaji sampel yang dipilih dari populasi itu untuk

menemukan insidensi, distribusi, dan interrelasi relatif dari variabel-


1
N.K. Denzin and Y. S. Lincols, Handbook of Qualitative Research (Thounsands Oaks: CA:
Sage Publications, 2003), p. 107.
2
W. L. Neuman, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (USA:
Allyn and Bacon, 2006), p. 63.
3
K. Poerwandari, Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia (Jakarta: LPSP3
UI, 2001), p.20.
4
Neuman, op.cit., p.14.

145
146

variabel.5 Tharenou, Donohue dan Cooper menjelaskan bahwa survei

umumnya membutuhkan pengukuran masing-masing variabel

independen dan satu atau lebih variabel dependen, serta variabel kontrol

dan variabel lainnya (yaitu moderator, mediator). 6 Survei digunakan untuk

mempelajari sikap, keyakinan, nilai-nilai, demografi, tingkah laku, opini,

kebiasaan, keinginan, ide-ide dan tipe informasi lain, 7 yang dalam

penelitian ini meliputi: kepemimpinan visioner, organisasi pembelajar,

perilaku inovatif dan kinerja. Berdasarkan data, fakta atau informasi yang

diperoleh melalui survei dapat digambarkan kondisi masing-masing

variabel penelitian serta diketahui pengaruh variabel yang satu dengan

variabel yang lain.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2017.

Penelitian dilaksanakan di PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.

C. Populasi dan Sampel

Populasi sasaran penelitian ini adalah Pejabat Struktural, Fungsional

Umum, dan Fungsional Tertentu (Karyawan) PPPPTK Bisnis dan

5
F. N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behaviral, Penerjemah Landung R. Simatupang.
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2006), p. 660.
6
Phyllis Tharenou, Ross Donohue, and Brian Cooper, Management Research Methods
(Cambridge: Cambridge University Press, 2007), p. 127.
7
James H. McMillan and Sally Schumacher, Research in Education (New Jersey: Pearson,
2006), p. 233.
Pariwisata yang berjumlah 244 orang. Untuk populasi 244, pada tingkat

kesalahan 5%, dengan menggunakan rumus Statistik dari Slovin

diperlukan sampel minimal sebanyak 152 orang. 8 Merujuk pada

ketentuan tersebut, maka sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 152

orang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple

random sampling) melalui tabel random. Sedangkan sampel uji coba

instrumen penelitian sebanyak 30 orang.

D. Rancangan Perlakuan

Rancangan perlakuan berkaitan dengan apa yang akan dicobakan

dalam suatu percobaan dan bagaimana yang akan dicobakan tersebut

diatur penerapannya. Peneliti mengumpulkan obyek penelitian di ruang

pertemuan serbaguna di PPPPTK Bisnis dan Pariwisata untuk

menyebarkan instrumen penelitian dan menyampaikan maksud dan

tujuan dari penyebaran instrumen penelitian ini. Penyebaran instrument

pertama dilakukan untuk uji coba instrumen dan disebarkan kepada 30

orang karyawan, 30 orang karyawan yang telah diminta untuk

mengerjakan instrumen uji coba tidak diikutsertakan di dalam

penyebaran instrumen penelitian. Setelah peneliti mengolah instrument

uji coba dan menemukan instrumen yang valid dan reliable maka peneliti

8
Slovin, “Determining Sample Size for Research Activities,” Educational and Psychological
Measurement, 1970, 30, h. 607-610.
menggugurkan instrumen yang tidak valid dan reliable. Instrumen

penelitian hanya terdiri dari item yang valid dan reliable.

Setelah instrumen penelitian siap, peneliti mengumpulkan obyek

penelitian di ruang serba guna dan menyampaikan maksud dan tujuan

dari penyebaran instrumen penelitian ini. Penyebaran instrumen disebar

kepada karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata yang terdiri dari

Pejabat Struktural, Fungsional umum dan Fungsional tertentu sebanyak

152 orang.

Kepemimpinan
Visioner
P1
(X1)
P
4 Perilaku
P3 Kinerja
P6 Inovatif (Y)
P5 (X3)

Organisas P2
i
Pembelajar
(X2)

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Penggunaan kuesioner dilatarbelakangi oleh pertimbangan

bahwa responden penelitian adalah orang yang mengetahui dirinya

sendiri, apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar

dan dapat dipercaya, dan interpretasi subyek tentang

pertanyaan/pernyataan yang diajukan kepada subyek adalah sama


dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. 9 Kuesioner dibuat berdasarkan

skala peringkat (rating scale) dengan lima alternatif jawaban, yaitu:

sangat setuju/sangat sering (skor 5), setuju/sering (skor 4), ragu-

ragu/jarang (skor 3), tidak setuju/sangat jarang (skor 2) dan sangat tidak

setuju/tidak pernah (skor 1).

Instrumen penelitian pada masing-masing variabel yang

dikembangkan dalam bentuk kuesioner dibuat melalui tahapan sebagai

berikut:

1. Kinerja

a. Definisi Konseptual

Kinerja adalah perilaku yang ditampilkan dalam

menyelesaikan tugas sesuai dengan perannya dalam organisasi,

dengan indikator: bertahan dengan antusiasme dan

mengeluarkan upaya lebih, melakukan aktivitas yang secara

formal menjadi tugasnya, membantu dan bekerjasama dengan

karyawan lain, mengikuti aturan dan prosedur organisasi, serta

mengusahakan, mendukung dan membela tujuan-tujuan

organisasi.

9
Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2 (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada, 2002), p. 157.
150

b. Definisi Operasional

Kinerja adalah unjuk kerja yang ditampilkan Karyawan

PPPPTK Bisnis dan Pariwisata dalam menyelesaikan tugas

sesuai dengan perannya, dengan indikator: bertahan dengan

antusiasme dan mengeluarkan upaya lebih, melakukan aktivitas

yang secara formal menjadi tugasnya, membantu dan

bekerjasama dengan karyawan lain, mengikuti aturan dan

prosedur organisasi, serta mengusahakan, mendukung dan

membela tujuan-tujuan organisasi.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dapat dibuat

kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Kinerja

No Indikator Nomor Butir Jumlah


Bertahan dengan antusiasme dan
1 1,2,3,4,5,6 6
mengeluarkan upaya lebih
Melakukan aktivitas yang secara 7,8,9,10,11,1
2 2 6
formal menjadi tugasnya
Membantu dan bekerjasama 13,14,15,16,
3 dengan karyawan lain 17,18 6
Mengikuti aturan dan prosedur 19,20,21,22,
4 23,24 6
organisasi
Mengusahakan, mendukung dan
25,26,27,28,
5 membela tujuan-tujuan 6
29,30
organisasi.
Total 30
151

d. Validitas dan Reliabilitas

Instrumen penelitian kinerja dalam bentuk kuesioner sebelum

digunakan untuk mengumpulkan data penelitian terlebih dahulu

diuji validitas dan reliabilitasnya. Menurut Neuman, validitas

menunjukkan kesesuaian antar konstruk, atau cara peneliti

mengonsepstualisasikan ide dalam definisi konseptual dengan

suatu pengukuran. Hal itu menunjukkan seberapa baik sebuah

ide tentang realitas sesuai dengan realitas aktual. 10 Sementara

reliabilitas, menurut Sekaran, adalah suatu pengukuran yang

menunjukkan sejauhmana pengukuran tanpa bias (bebas

kesalahan-free error) dan karena itu menjamin pengukuran yang

konsisten lintas waktu dan lintas berbagai item dalam

instrumen.11 Oleh karena data yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner dalam bentuk skala Likert/skala peringkat adalah data

interval, maka uji validitas menggunakan rumus Korelasi Product

Moment dari Pearson, dan perhitungan reliabilitas menggunakan

formula Alpha Cronbach.

10
Neuman, op. cit., p. 198.
11
Uma Sekaran, Research Methods for Business (New York: John Wiley and Sons Inc.,
2010), p. 40.
2. Kepemimpinan Visioner

a. Definisi Konseptual

Kepemimpinan visioner adalah kemampuan untuk membuat

dan mengartikulasikan secara realistik, kredibel, dan menarik

mengenai visi di masa depan yang dapat memperbaiki keadaan

saat ini, dengan indikator: menyusun standar unggul dan

mencerminkan ide-ide tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah,

menginspirasi semangat dan menjaga komitmen, memiliki lafal

yang baik dan mudah dimengerti (komunikasi efektif),

mencerminkan keunikan organisasi dan kompetensi yang

berbeda, dan ambisius (memiliki tekad kuat mewujudkan cita-

cita).

b. Definisi Operasional

Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pimpinan Kantor

PPPPTK Bisnis dan Pariwisata untuk membuat dan

mengartikulasikan secara realistik, kredibel, dan menarik

mengenai visi di masa depan yang dapat memperbaiki keadaan

saat ini, dengan indikator: menyusun standar unggul dan

mencerminkan ide-ide tinggi, mengklarifikasi tujuan dan arah,

menginspirasi semangat dan menjaga komitmen, memiliki lafal

yang baik dan mudah dimengerti (komunikasi efektif),

mencerminkan keunikan organisasi dan kompetensi yang


berbeda, dan ambisius (memiliki tekad kuat mewujudkan cita-

cita).

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dapat dibuat

kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Visioner

No Indikator Nomor Butir Jumlah


Menyusun standar unggul dan
1 1,2,3,4,5 5
mencerminkan ide-ide tinggi
2 Mengklarifikasi tujuan dan arah 6,7,8,9,10 5
Menginspirasi semangat dan 11,12,13,14,
3 15 5
menjaga komitmen
Memiliki lafal yang baik dan
4 mudah dimengerti (komunikasi 16,17,18,19,20 5
efektif)
Mencerminkan keunikan
5 organisasi dan kompetensi 21,22,23,24,25 5
yang berbeda
Ambisius (memiliki tekad kuat
6 26,27,28,29,30 5
mewujudkan cita-cita)
Total 30

d. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

terlebih dahulu kuesioner kepemimpinan visioner sebagai

instrumen penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya. Oleh

karena data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dalam

bentuk skala Likert/skala peringkat adalah data interval, maka uji


validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari

Pearson, dan perhitungan reliabilitas menggunakan formula

Alpha Cronbach.

3. Organisasi Pembelajar

a. Definisi Konseptual

Organisasi Pembelajar adalah kemampuan organisasi yang

secara terus menerus memperluas kapasitasnya untuk

menciptakan hasil yang benar-benar dikehendaki dengan

memelihara pemikiran dan pola ekspansi baru, aspirasi kolektif

diatur bebas, dan bagaimana belajar bersama, dengan indikator:

komitmen manajerial, perspektif sistem, keterbukaan dan

eksperimentasi, serta transfer dan integrasi pengetahuan.

b. Definisi Operasional

Organisasi Pembelajar adalah persepsi Karyawan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata terhadap Lembaganya sendiri yaitu

PPPPTK Bisnis dan Pariwisata dalam memandang kemampuan

organisasi yang secara terus menerus memperluas kapasitasnya

untuk menciptakan hasil yang benar-benar dikehendaki dengan

memelihara pemikiran dan pola ekspansi baru, aspirasi kolektif

diatur bebas, dan bagaimana belajar bersama, dengan indikator:


komitmen manajerial, perspektif sistem, keterbukaan dan

eksperimentasi, serta transfer dan integrasi pengetahuan.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dapat dibuat

kisi-kisi instrumen sebagai berikut:

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Organisasi Pembelajar

No Indikator Nomor Butir Jumlah


1 Komitmen manajerial 1,2,3,4,5,6,7,8, 8
2 Perspektif sistem 9,10,11,12,13,14,15 7
Keterbukaan dan
3 16,17,18,19,20,21,22,23 8
eksperimentasi
Transfer dan integrasi
4 pengetahuan 24,25,26,27,28,29,30 7
Total 30

d. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian,

terlebih dahulu kuesioner Organisasi Pembelajar sebagai

instrumen penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya. Oleh

karena data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dalam

bentuk skala Likert/skala peringkat adalah data interval, maka uji

validitas menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari


Pearson, dan perhitungan reliabilitas menggunakan formula

Alpha Cronbach.

4. Perilaku Inovatif

a. Definisi Konseptual

Perilaku inovatif adalah tindakan indvidu yang diarahkan

untuk menghasilkan, memperkenalkan atau mengaplikasikan

temuan baru baik berupa ide maupun solusi yang

menguntungkan organisasi, dengan indikator: eksplorasi

peluang, generativitas, investigasi informatif, memperjuangkan,

dan aplikasi.

b. Definisi Operasional

Perilaku inovatif adalah tindakan Karyawan PPPPTK Bisnis

dan Pariwisata yang diarahkan untuk menghasilkan,

memperkenalkan atau mengaplikasikan temuan baru baik berupa

ide maupun solusi yang menguntungkan organisasi, dengan

indikator: eksplorasi peluang, generativitas, investigasi informatif,

memperjuangkan, dan aplikasi.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dapat dibuat

kisi-kisi instrumen sebagai berikut:


Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Perilaku Inovatif

Jmlh
No Indikator Nomor Butir
Butir
1 Eksplorasi peluang 1,2,3,4,5,6 6
2 Generativitas 7,8,9,10,11,12 6
3 Investigasi informatif 13,14,15,16,17,18 6
4 Memperjuangkan 19,20,21,22,23,24 6
5 Aplikasi 25,26,27,28,29,30 6
Jumlah 30

d. Validitas dan Reliabilitas

Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data penelitian,

terlebih dahulu kuesioner perilaku inovatif sebagai instrumen

penelitian diuji validitas dan reliabilitasnya. Oleh karena data

yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dalam bentuk skala

Likert/skala peringkat adalah data interval, maka uji validitas

menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson, dan

perhitungan reliabilitas menggunakan formula Alpha Cronbach.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis

statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan rincian sebagai berikut:


1. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui

gambaran masing-masing variabel penelitian dilihat berdasarkan:

nilai rata-rata (mean), median, modus, standar deviasi, varians, skor

maksimum dan minimum, serta distribusi frekuensi dan histrogram.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis jalur (path analysis). Menurut Wright sebagaimana dikutip Al

Rasyid, analisis jalur dikembangkan dengan tujuan menerangkan

akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai

variabel penyebab terhadap seperangkat variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat.12 Langkah kerja analisis jalur adalah: (1)

penentuan persamaan struktural dari diagram jalur sederhana yang

telah dibuat, (2) menghitung semua nilai koefisien jalur, (3)

menghitung nilai koefisien determinasi, (4) menghitung nilai koefisien

epsilon, dan (5) menguji signifikansi koefisien jalur. 13

Signifikan koefisien jalur dihitung dengan menggunakan nilai t,

dan nilai t yang diperoleh merupakan perbandingan antara koefisien

jalur dengan standar error. Signifikansi yang dipakai adalah  = 0,05

12
Harun Al Rasyid, Statistika Sosial (Bandung: Program Pascasarjana UNPAD, 2000), h. 82.
13
Ibid, h. 45.
dan hubungan antar variabel dihipotesiskan dua arah. Ketentuan

untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Ho: t hitung ≤ t tabel: Ho diterima dan H1 ditolak.

b. H1 : t hitung > t tabel: H1 diterima dan Ho ditolak

Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 21.0 dalam

mengidentifikasi skor setiap variabel dan menampilkan statistik

dasar, yaitu korelasi dan standar deviasi yang diperlukan dalam

analisis lebih lanjut. Paket analisis Linier Structural ReLation

(LISREL) 8.70 for Windows digunakan untuk mengestimasi koefisien

struktural dan parameter yang tidak diketahui, menguji ketepatan

model dengan data empiris dan memodifikasi model jika diperlukan.

G. Hipotesis Statistika

Berdasarkan hipotesis penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis

statistik sebagai berikut:

1. Ho : Y1 ≤ 0

H1 : Y1 >

2. Ho : Y2 ≤ 0

H1 : Y2 > 0

3. Ho : Y3 ≤ 0

H1 : Y3 > 0
160

4. Ho : 31 ≤ 0

H1 : 31 > 0

5. Ho : 32 ≤ 0

H1 : 32 > 0

6. Ho : 21 ≤ 0

H1 : 21 > 0

Keterangan:

βY1: Koefisien jalur pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap

kinerja.

βY2: Koefisien jalur pengaruh langsung organisasi pembelajar terhadap

kinerja.

βY3: Koefisien jalur pengaruh langsung perilaku inovatif terhadap kinerja.

β31: Koefisien jalur pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap

perilaku inovatif.

β32: Koefisien jalur pengaruh langsung organisasi pembelajar terhadap

perilaku inovatif.

β21: Koefisien jalur pengaruh langsung kepemimpinan visioner terhadap

organisasi pembelajar.
BAB IV
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini diuraikan analisis terhadap hasil penelitian yang datanya

diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner terhadap 152 responden, yaitu

para karyawan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan Pariwisata Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI). Uraian

hasil penelitian terbagi dalam empat sub-bab, yaitu: deskripsi data, uji

persyaratan analisis, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

Masing-masing sub-bab tersebut diuraikan sebagai berikut.

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dimaksudkan untuk memberikan gambaran data

empiris yang diperoleh dari hasil penelitian. Deskripsi data dihitung

berdasarkan statistik deskriptif yang meliputi tendensi sentral dan

sebaran data. Tendensi sentral meliputi: skor terendah, skor tertinggi,

rentang data, rata-rata, modus, dan median. Sementara sebaran data

terdiri atas standar deviasi dan varians. Selain itu, data juga disajikan

dalam distribusi frekuensi dan histogram. Deskripsi data untuk variabel

Kinerja, Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar, dan Perilaku

Inovatif disajikan pada uraian berikut ini.

161
162

1. Kinerja (Y1)

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, item-item pernyataan

variabel kinerja yang valid adalah 30 item sehingga skor teoretik antara

30 – 150. Skor terendah 30 menunjukkan perkalian antara skor jawaban

tidak pernah (1) dengan jumlah butir pernyataan (30), sedangkan skor

150 menunjukkan perkalian antara skor jawaban selalu (5) dengan

jumlah butir pernyataan (30). Hasil penelitian menunjukkan skor terendah

107 dan tertinggi 140, sehingga rentang datanya adalah 33 (140 - 107).

Nilai rata-rata sebesar 126, modus= 126, median= 126, standar deviasi=

6,102, dan variansnya sebesar 37,234.

Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus sturges, untuk

variabel kinerja (Y) memiliki banyaknya kelas (n) sebanyak 7 kelas

dengan panjang kelas masing-masing interval sebanyak 4. Dengan

demikian tabel distribusi frekuensi Variabel Kinerja seperti dalam tabel

4.1 di bawah ini.


Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Skor Kinerja
Frekuensi Batas Nyata
Kelas
No Relatif Kumulatif
Interval Absolut Bawah Atas
(%) (%)
1 107 – 111 1 1,28 1,28 106,5 111,5
2 112 – 116 6 7,69 8,97 111,5 116,5
3 117 – 121 10 12,82 21,79 116,5 121,5
4 122 – 126 23 29,49 51,28 121,5 126,5
5 127 – 131 23 29,49 80,77 126,5 131,5
6 132 – 136 14 17,95 98,72 131,5 136,5
7 137 – 141 1 1,28 100,00 136,5 141,5
Jumlah 78 100 - - -

Berdasarkan tabel Distribusi frekuensi di atas diketahui frekuensi nilai

variabel kinerja sebagian besar berada pada interval antara nilai 122 –

126 dan nilai 127 – 131 dengan proporsi nilai masing-masing sebesar

29,49%. Frekuensi nilai yang terbanyak berikutnya terletak pada data

interval antara 132 – 136 (proporsi sebanyak 17,95%), data interval

antara 117 – 121 (proporsi sebanyak 12,82%), data interval antara 112 –

116 (proporsi sebanyak 7,69%), dan nilai yang memiliki frekuensi terkecil

terletak pada data interval antara 107 – 111 dan 137 – 141 dengan

proporsi masing-masing sebesar 1,28%. Untuk lebih jelasnya mengenai

distribusi frekuensi variabel kinerja dapat dilihat pada gambar 4.1.


Gambar 4.1
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kinerja

Berdasarkan data per indikator kinerja diketahui bahwa persepsi

kinerja menurut karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata yang paling

tinggi adalah indikator “bertahan dengan antusiasme dengan

mengeluarkan upaya lebih“ dengan rata-rata nilai 4.52. sedangkan nilai

indikator yang terendah adalah “melakukan aktivitas yang secara formal

menjadi tugasnya, yakni dengan rata – rata 4.30“. sedangkan nilai

indikator yang lain memiliki nilai diantara 4.30 s.d 4.52.

Apabila dilihat dari pernyataan responden maka pernyataan yang

memiliki nilai rata-rata paling kecil adalah penyataan “Karyawan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata bekerja lembur untuk menuntaskan pekerjaan”


dengan nilai rata-rata 3.81 (kategori kadang-kadang). Nilai pernyataan

terkecil berikutnya adalah pernyataan “Karyawan PPPPTK Bisnis dan

berupaya melakukan pekerjaan sesuai standar yang berlaku di kantor”

dengan nilai rata-rata 4.09 (kategori sering). Sedangkan Nilai rata-rata

pernyataan paling tinggi adalah penyataan “Karyawan PPPPTK Bisnis

dan Pariwisata masuk kerja setiap hari kerja” dengan rata-rata nilai 4.88

(kategori sering). dan pernyataan “Karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata tiba di kantor sebelum jam kerja dimulai” dengan rata-rata nilai

4.73 (kategori sering).

2. Kepemimpinan Visioner

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, item-item pernyataan

variabel kepemimpinan visioner yang valid adalah 28 item sehingga skor

teoretik antara 28 – 140. Skor terendah 28 menunjukkan perkalian antara

skor jawaban tidak pernah (1) dengan jumlah butir pernyataan (28),

sedangkan skor 140 menunjukkan perkalian antara skor jawaban selalu

(5) dengan jumlah butir pernyataan (28). Hasil penelitian menunjukkan

skor terendah 107 dan tertinggi adalah 140, sehingga rentang datanya

adalah 33 (140 - 107). Nilai rata-rata sebesar 127, modus= 126, median=

126, standar deviasi= 7,245, dan variansnya sebesar 52,489.


Dengan menggunakan formula Sturges sebagaimana pada Variabel

Kinerja maka tabel distribusi frekuensi Variabel Kepemimpinan Visioner

adalah sesuai tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Skor Kepemimpinan Visioner
Frekuensi Batas Nyata
Kelas
No Relatif Kumulatif
Interval Absolut Bawah Atas
(%) (%)
1 107 – 111 2 0,56 2,56 106,5 111,5
2 112 – 116 5 6,41 8,97 111,5 116,5
3 117 – 121 9 11,54 20,51 116,5 121,5
4 122 – 126 24 30,77 51,28 121,5 126,5
5 127 – 131 16 20,51 71,79 126,5 131,5
6 132 – 136 15 19,23 91,03 131,5 136,5
7 137 – 141 7 8,97 100,00 136,5 141,5
Jumlah 78 100 - - -

Berdasarkan tabel 4.2 Distribusi frekuensi di atas maka frekuensi

sebagian besar nilai berada pada interval antara 122 – 126 dengan

proporsi sebesar 30,77%. Frekuensi tertinggi berikutnya berada pada

data dengan interval antara 127 - 131 dengan proporsi sebesar 20,51%.

Frekuensi tertinggi berikutnya masing-masing adalah skor pada interval

132 – 136 dengan proporsi sebesar 19,23%, 117 – 121 dengan proporsi

sebesar 11,54%, 137 – 141 dengan proporsi sebesar 8,97%, 112 – 116

dengan proporsi sebesar 6,42%. Sedangkan frekuensi terendah berada

pada data interval antara 107 – 111dengan proporsi sebesar 2,56%.


Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi kepemimpinan visioner

dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepemimpinan visioner

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui indikator untuk variabel

kepemimpinan visioner yang paling tinggi adalah “memiliki tekad kuat

untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi” dengan rata-rata nilai

4.64 (sering). Sedangkan indikator untuk variabel kepemimpinan visioner

yang paling lemah adalah “mencerminkan standar yang unggul yang

mencerminkan ide-ide tinggi” dengan rata-rata nilai 4.38. (sering).

Apabila ditelusuri sampai ke pernyataan para responden maka rata-rata

pernyataan yang terendah pada pernyataan adalah “pimpinan


memberikan sanksi kepada bagi bawahan yang bekerja di bawah standar

dengan nilai 3.52” (kategori kadang-kadang). Ini berarti persepsi dari

Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata tentang pimpinannya

menyatakan bahwa pimpinan masih jarang memberikan sanksi kepada

bawahannya yang memiliki kinerja di bawah target. Pernyataan lain yang

memiliki rata-rata nilai kecil adalah “pimpinan memberikan informasi yang

rinci tentang tugas-tugas bawahannya” dengan nilai 4.34 (kategori

sering). Hal ini berarti pimpinan sering memberikan penjelasan terkait

tugas ke para bawahannya.

Adapun nilai pernyataan tertinggi adalah untuk pernyataan tentang

“Pimpinan bekerja sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-citanya”

dengan nilai 4.76 (kategori sering). Ini berarti bahwa Karyawan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisatamemberikan persepsi yang sangat tinggi bagi

pemimpin yang bekerja sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-

citanya. Pernyataan lain yang nilai tinggi adalah pimpinan aktif

memberikan informasi-informasi penting yang bermanfaat bagi

pencapaian tujuan kantor dengan nilai rata-rata 4.69 (kategori sering).

3. Organisasi Pembelajar

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, item-item pernyataan

variabel Organisasi Pembelajar yang valid adalah 29 item sehingga skor

teoretik antara 29 – 145. Skor terendah adalah 29 merupakan perkalian


antara jumlah butir pernyataan dengan skor alternatif jawaban tidak

pernah yaitu 1, sedangkan skor tertinggi adalah 145, merupakan

perkalian antara jumlah butir pernyataan (29) dengan skor alternatif

jawaban selalu (5). Dari hasil perhitungan statistik deskriptif skor

terendah atau minimum 107, skor tertinggi (maksimum) adalah 145,

rentang datanya (range) adalah 38, nilai rata-rata = 125, modus= 130

dan mediannya = 125. Standar deviasinya sebesar 9,887 dan variannya=

97,752.

Dengan menggunakan formula Sturges sebagaimana pada Variabel

Kinerja maka tabel distribusi frekuensi Variabel Organisasi Pembelajar

adalah sesuai tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Skor Organisasi Pembelajar

Frekuensi Batas Nyata


Kelas
No Relatif Kumulatif
Interval Absolut Bawah Atas
(%) (%)
1 107 – 112 9 11,54 11,54 106,5 112,5
2 113 – 118 12 15,38 26,92 112,5 118,5
3 119 – 124 18 23,08 50,00 118,5 124,5
4 125 – 130 19 24,36 74,36 124,5 130,5
5 131 – 136 9 11,54 85,90 130,5 136,5
6 137 – 142 5 6,41 92,31 136,5 142,5
7 143 – 148 6 7,69 100,00 142,5 148,5
Jumlah 78 100 - - -
170

Berdasarkan tabel 3 di atas, frekuensi data interval tertinggi pada

variabel Organisasi Pembelajar berada pada data interval antara 125 -

130 dengan jumlah 19 responden atau dengan proporsi sebanyak

24,36%. Frekuensi data interval tertinggi berikutnya berada pada data

interval antara 119 – 124 dengan proporsi sebanyak 23,08% atau

dengan julah responden sebanyak 18 responden. Frekuensi Selanjutnya

adalah pada data interval antara 113 – 118 dengan proporsi sebanyak

15,38% atau sebanyak 12 responden. Data interval antara 107 – 112 dan

131 – 136, masing-masing memiliki proporsi frekuensi sebesar 11,54%,

sedangkan data interval antara 143 – 148 memiliki proporsi frekuensi

sebanyak 7,69%. Sedangkan yang memiliki frekuensi terkecil adalah

pada data interval antara 137 – 142 dengan proporsi sebanyak 6,41%.

Secara visual distribusi frekuensi di atas dapat digambarkan dalam

bentuk histogram seperti tampak pada Gambar 4.3.


171

Gambar 4.3
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Organisasi Pembelajar

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui indikator untuk variabel

Organisasi Pembelajar yang paling tinggi adalah transfer dan integrasi

pengetahuan dengan rata-rata nilai 4.39 (kategori sering). Selanjutnya

indikator komitmen manajerial dengan rata-rata nilai 4.35 (kategori

sering). Sedangkan indikator yang memiliki nilai terendah adalah

indikator “keterbukan dan eksperimentasi” dengan rata-rata nilai 4.24

(kategori sering) dan indikator perspektif sistem dengan nilai 4.26

(kategori sering).

Apabila dilihat dari pernyataan responden maka pernyataan yang

memiliki nilai rata-rata paling kecil adalah penyataan “Kantor saya

memenekankan pentingnya pembelajaran secara berkelanjutan” dengan


nilai rata-rata 3.82 (kategori kadang-kadang). Nilai pernyataan terkecil

berikutnya adalah pernyataan “Kantor saya memberikan petunjuk khusus

untuk mencapai tujuan kantor dengan cepat” dengan nilai rata-rata 4.13

(kategori sering). Sedangkan Nilai rata-rata pernyataa paling tinggi

adalah penyataan “Kantor saya menghargai kompetensi personal

Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisatadengan rata-rata nilai 4.49

(kategori sering). dan pernyataan “Kantor saya menekankan pentingnya

kemandirian dalam memecahkan berbagai persoalan” dengan rata-rata

nilai 4.47 (kategori sering).

4. Perilaku Inovatif

Berdasarkan hasil perhitungan validitas, item-item pernyataan

variabel perilaku inovatif yang valid adalah 28 item sehingga skor teoretik

antara antara 28 – 140. Skor terendah 28 menunjukkan perkalian antara

skor jawaban tidak pernah (1) dengan jumlah butir pernyataan (28),

sedangkan skor 140 menunjukkan perkalian antara skor jawaban selalu

(5) dengan jumlah butir pernyataan (28). Hasil penelitian menunjukkan

skor terendah yang diperoleh adalah 85 dan tertinggi adalah 140,

sehingga rentang datanya adalah 55 (140 - 85). Nilai rata-rata sebesar

115, modus= 134, median= 115, standar deviasi= 15,113, dan

variansnya sebesar 228,405.


Pada tabel 4.4 di bawah ini akan disajikan distribusi frekuensi skor

variabel perilaku inovatif dengan menggunakan formula Sturges sebagai

berikut:

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Skor Perilaku Inovatif
Frekuensi Batas Nyata
Kelas
No Relatif Kumulatif
Interval Absolut Bawah Atas
(%) (%)
1 85 – 92 3 3,85 3,85 84,5 92,5
2 93 – 100 6 7,69 11,54 92,5 100,5
3 101 – 108 14 17,95 29,49 100,5 108,5
4 109 – 116 21 26,92 56,41 108,5 116,5
5 117 – 124 15 19,23 75,64 116,5 124,5
6 125 – 132 12 15,38 91,03 124,5 132,5
7 133 – 140 7 8,97 100,00 132,5 140,5
Jumlah 78 100 - - -

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui Distribusi frekuensi

skor perilaku inovatif tertinggi berada pada data interval antara 109 – 116

dengan proporsi sebesar 26,92% atau jumlah responden sebanyak 21

pegawai. Distribusi frekuensi tertinggi berikutnya berada pada data

interval antara 117 – 124 dengan proporsi sebanyak 19,23% atau

dengan jumlah responden sebanyak 15 pegawai. Selanjutnya Distribusi

frekuensi tertinggi berikutnya berada pada data interval interval antara

101 – 108 dengan proporsi sebanyak 17,95%. Sedangkan data interval

antara 125

– 132 memiliki proporsi sebanyak 15,38%, data interval antara 133 – 140
memiliki proporsi sebanyak 8,97%, data interval antara 93 – 100 memiliki

proporsi sebanyak 7,69%. Sedangkan data interval antara 85 – 92

memiliki distribusi frekuensi paling kecil, yaitu dengan proporsi sebesar

3,85%.

Untuk lebih jelasnya mengenai distribusi frekuensi perilaku inovatif

dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4
Histogram Distribusi Frekuensi Skor Variabel Perilaku inovatif

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui indikator untuk variabel

perilaku inovatif yang paling tinggi adalah indikator “mengeksplorasi

peluang” dengan rata-rata nilai 4.34 (kategori sering). Selanjutnya


indikator “mengaplikasikan atau mengimplementasikan temuan/ide baru”

dengan rata-rata nilai 4.17 (kategori sering). Sedangkan indikator yang

memiliki nilai terendah adalah indikator generativitas dengan rata-rata

nilai 3.89 (kategori sering) dan indikator melakukan investigatif informatif

dengan nilai 3.99 (kategori sering).

Apabila dilihat dari pernyataan responden maka pernyataan yang

memiliki nilai rata-rata paling kecil adalah penyataan “Saya mengevaluasi

solusi atas suatu permasalahan secara berkelanjutan” dengan nilai rata-

rata 3.83 ( kategori kadang-kadang). Nilai pernyataan terkecil berikutnya

adalah pernyataan “Saya berupaya mengasosiasikan ide untuk

memperoleh peluang” dengan nilai rata-rata 3.85 (kategori kadang-

kadang). Sedangkan Nilai rata-rata pernyataa paling tinggi adalah

penyataan “Saya tertarik pada setiap peluang yang menjanjikan

kemajuan” dengan rata-rata nilai 4.58 (kategori sering). dan pernyataan

“Saya berusaha mencari peluang untuk suatu perubahan (inovasi)”

dengan rata-rata nilai 4.37 (kategori sering).


B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis meliputi: uji normalitas, uji linieritas

dan uji signifikansi regresi. Uraian hasil pengujian persyaratan analisis

disajikan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas menggunakan data galat taksiran dengan

uji Liliefors. Data dinyatakan normal jika L hitung < Ltabel, dan sebaliknya

data dinyatakan tidak normal jika L hitung > Ltabel. Rangkuman hasil

perhitungan uji normalitas untuk masing-masing galat taksiran

disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Uji
Normalitas

No Galat Taksiran Lhitung Ltabel (, 0,05) Keterangan


1 Y atas X1 0,074 0,080 Normal
2 Y atas X2 0,074 0,080 Normal
3 Y atas X3 0,079 0,080 Normal
4 X3 atas X1 0,078 0,080 Normal
5 X3 atas X2 0,072 0,080 Normal
6 X2 atas X1 0,051 0,080 Normal

Hasil perhitungan normalitas untuk galat taksiran Y atas X1

diperoleh Lhitung 0,074. Nilai kritis Lilliefors (Ltabel) untuk n = 152 pada

 = 0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut diketahui Lhitung < Ltabel,
sehingga bahwa galat taksiran Y atas X 1 berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas galat taksiran Y atas X 2

didapatkan nilai Lhitung 0,074, sedangkan nilai kritis Lilliefors (L tabel)

untuk n = 152 pada  = 0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut

diketahui Lhitung < Ltabel, sehingga galat taksiran Y atas X 2 berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

Hasil perhitungan uji normalitas galat taksiran Y atas X 3 diperoleh

nilai Lhitung 0,080, sedangkan nilai kritis Lilliefors (L tabel) untuk n = 152

pada  = 0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut diketahui L hitung <L

tabel, sehingga galat taksiran Y atas X 3 berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Perhitungan normalitas galat taksiran X 3 atas X1 diperoleh Lhitung

0,078, sedangkan nilai kritis Lilliefors (L tabel) untuk n = 152 pada  =

0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut diketahui L hitung < Ltabel,

sehingga galat taksiran X3 atas X1 berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Perhitungan normalitas untuk galat taksiran X 3 atas X2 diperoleh

Lhitung sebesar 0,072 dan nilai kritis Lilliefors (L tabel) untuk n = 152

pada  = 0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut terlihat Lhitung < Ltabel,
sehingga galat taksiran X3 atas X2 berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

Perhitungan normalitas untuk galat taksiran X 2 atas X1 diperoleh

Lhitung sebesar 0,051 dan nilai kritis Lilliefors (L tabel) untuk n = 152

pada  = 0,05 adalah 0,080. Dari hasil tersebut terlihat L hitung < Ltabel,

sehingga galat taksiran X2 atas X1 berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

2. Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi

Hasil pengujian signifikansi dan linearitas regresi untuk masing-

masing pengaruh Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar) dan Perilaku Inovatif terhadap Kinerja

diuraikan sebagai berikut:

a. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Kinerja atas

Kepemimpinan Visioner.

Hasil perhitungan signifikansi dan linearitas regresi Kinerja

atas Kepemimpinan Visioner dirangkum sebagai berikut:


Tabel 4.6
Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Signifikansi dan Linearitas Regresi
Kinerja atas Kepemimpinan Visioner

Sumber Ftabel
dk JK RJK Fhitung =0,05 =0,01
Variasi
Total 122 1.565.419
Regresi (a) 1 1.557.506
Regresi (b/a) 1 3.411,359 3.411,359 91,701** 3,919 6,849
Sisa (S) 121 4.501,291 37,201
Tuna Cocok
29 1.030,197 35,524 0 ,942ns 1,591 1,923
(TC)
Galat (G) 92 3.471,094 37,729

** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung=91,701> Ftabel= 6,849) pada  = 0,01


ns
= Regresi berbentuk linear (Fhitung= 0,942 < Ftabel = 1,591) pada  =
0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk = Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat

Pengujian signifikansi regresi Kinerja atas Kepemimpinan Visioner

diperoleh nilai Fhitung = 91,701, sedangkan nilai F tabel pada tingkat kesalahan

() 0,01 sebesar 6,849. Fhitung > Ftabel, sehingga persamaan regresi kinerja

atas Kepemimpinan Visioner adalah sangat signifikan. Pengujian linearitas

regresi diperoleh nilai Fhitung 0,942 dan nilai Ftabel pada  = 0,05 dengan dk

pembilang 29 dan dk penyebut 92 adalah 1,591. Nilai F hitung < nilai Ftabel,

sehingga persamaan regresi kinerja atas Kepemimpinan Visioner berbentuk

linear.
180

b. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi kinerja atas

Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

Rangkuman hasil perhitungan signifikansi dan linearitas

regresi Kinerja atas Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.7
abel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Kinerja atas Organisasi Pembelajar (Organisasi Pemb

Sumber Ftabel
dk JK RJK Fhitung =0,05 =0,01
Variasi
Total 122 1.565.419
Regresi (a) 1 1.557.506
Regresi (b/a) 1 3.215,951 3.215,951 82,852** 3,919 6,849
Sisa (S) 121 4.696,700 38,816
Tuna Cocok
26 953,941 36,690 0,931ns 1,613 1,959
(TC)
Galat (G) 95 3.742,759 39,397

** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung= 82,852 > Ftabel= 6,981) pada  = 0,01
ns = Regresi berbentuk linear (Fhitung= 0,931 < Ftabel = 1,613 ) pada  = 0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk= Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat

Pengujian signifikansi regresi Kinerja atas Organisasi

Pembelajar (Organisasi Pembelajar) diperoleh F hitung = 82,852.

Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan nilai F tabel pada tingkat

kesalahan () 0,01 sebesar 6,849, sehingga persamaan regresi


181

Kinerja atas Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

adalah sangat signifikan.

Dari pengujian linearitas regresi didapatkan nilai F hitung=

0,931, sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kesalahan () 0,05

dengan dk pembilang 26 dan dk penyebut 95 adalah 1,613. Nilai

Fhitung < Ftabel sehingga persamaan regresi Kinerja atas

Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) berbentuk linear.

c. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Kinerja atas

Perilaku Inovatif

Rangkuman hasil perhitungan signifikansi dan linearitas

regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.8
Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Signifikansi dan Linearitas
Regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif

Sumber Ftabel
dk JK RJK Fhitung
Variasi =0,05 =0,01
Total 122 1.565.419,000
Regresi (a) 1 1.557.506,350
Regresi (b/a) 1 3.349,226 3.349,226 88,805** 3,919 6,849
Sisa (S) 121 4.563,425 37,714
Tuna Cocok
30 1.557,180 51,906 1,571ns 1,585 1,913
(TC)
Galat (G) 91 3.006,245 33,036
** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung= 88,805 > Ftabel= 6,849) pada  = 0,01
ns
= Regresi berbentuk linear (Fhitung=1,571) < Ftabel = 1,585) pada  =
0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk = Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat

Pengujian signifikansi regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif

diperoleh nilai Fhitung = 88,805, sedangkan nilai F tabel pada tingkat

kesalahan () 0,01 sebesar 6,849. Fhitung > Ftabel, sehingga

persamaan regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif adalah sangat

signifikan. Pengujian linearitas regresi diperoleh nilai F hitung 1,571

dan nilai Ftabel pada tingkat kesalahan () 0,05 dengan dk

pembilang 30 dan dk penyebut 91 adalah 1,585 Nilai F hitung < nilai

Ftabel, sehingga persamaan regresi Kinerja atas Perilaku Inovatif

berbentuk linear.

d. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Perilaku

Inovatif atas Kepemimpinan Visioner.

Rangkuman hasil perhitungan signifikansi dan linearitas

regresi Perilaku Inovatif atas Kepemimpinan Visioner dapat

dilihat pada tabel berikut:


Tabel 4.9
Tabel Analisis Varians (ANAVA) Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi
Perilaku Inovatif atas Kepemimpinan Visioner
Ftabel
Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung
=0,05 =0,01
Total 122 1.062.896
Regresi (a) 1 1.054.732
Regresi (b/a) 1 1.534,951 1.534,951 28,020** 3,919 6,849
Sisa (S) 121 6.628,529 54,781
Tuna Cocok
29 1.603,189 55,282 1,012ns 1,591 1,923
(TC)
Galat (G) 92 5.025,340 54,623
** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung= 28,020 > Ftabel= 6,849) pada  = 0,01
ns
= Regresi berbentuk linear (Fhitung= 1,012 < Ftabel = 1,591) pada  =
0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk = Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat

Pengujian signifikansi regresi Perilaku Inovatif atas

Kepemimpinan Visioner diperoleh Fhitung = 28,020, sedangkan

nilai Ftabel pada tingkat kesalahan () = 0,01 adalah 6,849. Nilai

Fhitung > Ftabel, sehingga persamaan regresi Perilaku Inovatif atas

Kepemimpinan Visioner adalah sangat signifikan. Sementara

untuk uji linearitas regresi didapatkan F hitung 1,012, sedangkan

nilai Ftabel pada tingkat kesalahan () = 0,05 dengan dk

pembilang 29 dan dk penyebut 92 sebesar 1,591. F hitung < Ftabel,

berarti persamaan regresi variabel Perilaku Inovatif atas

Kepemimpinan Visioner berbentuk linear.


e. Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Perilaku

Inovatif atas Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

Rangkuman hasil perhitungan signifikansi dan linearitas

regresi Perilaku Inovatif atas Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.10
Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi
Perilaku Inovatif atas Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)
Ftabel
Sumber Variasi dk JK RJK Fhitung
=0,05 =0,01
Total 122 1.062.896
Regresi (a) 1 1.054.732
Regresi (b/a) 1 2.794,188 2.794,188 62,969** 3,919 6,849
Sisa (S) 121 5.369,291 44,374
Tuna Cocok
26 1.036,763 39,876 0,874ns 1,613 1,959
(TC)
Galat (G) 95 4.332,528 45,606
** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung= 62,969 > Ftabel= 6,849) pada  = 0,01
ns
= Regresi berbentuk linear (Fhitung= 0,874 < Ftabel = 1,613) pada  =
0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk = Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat

Uji signifikansi regresi Perilaku Inovatif atas Organisasi

Pembelajar (Organisasi Pembelajar) diperoleh F hitung = 62,969.

Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan nilai F tabel pada tingkat

kesalahan () = 0,01 sebesar 6,849, sehingga persamaan regresi

Perilaku Inovatif atas Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) adalah sangat signifikan. Dari pengujian linearitas


didapatkan Fhitung = 0,874, sedangkan nilai Ftabel pada tingkat

kesalahan () 0,05 dengan dk pembilang 26 dan dk penyebut 95

adalah 1,613. Nilai Fhitung < Ftabel, sehingga persamaan regresi

Perilaku Inovatif atas Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) berbentuk linear.

f.Pengujian Signifikansi dan Linearitas Regresi Organisasi

Pembelajar atas Kepemimpinan Visioner

gkuman hasil perhitungan signifikansi dan linearitas regresi Organisasi Pembelajar atas Kepemimpinan Visioner disajikan sebag
Tabel 4.11
Tabel Analisis Varians (ANAVA) untuk Uji Signifikansi dan Linearitas Regresi Organisasi Pembelajar atas Kepemimpinan Visio

Sumber Ftabel
dk JK RJK Fhitung
Variasi =0,05 =0,01
Total 122 1.219.011
Regresi (a) 1 1.211.867
Regresi (b/a) 1 1.974.956 1.974.956 46.234** 3.919 6.849
Sisa (S) 121 5.168.719 42.717
Tuna Cocok
29 1.664.578 57.399 1.507ns 1.591 1.923
(TC)
Galat (G) 92 3.504.141 38.088
** = Persamaan regresi sangat signifikan (Fhitung= 46,234 > Ftabel= 6,849) pada =0,01
ns
= Regresi berbentuk linear (Fhitung= 1,507 < Ftabel = 1,591) pada  =
0,05 JK = Jumlah Kuadrat
dk = Derajat Kebebasan
RJK = Rata-rata Jumlah Kuadrat
Uji signifikansi regresi Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) atas Kepemimpinan Visioner diperoleh F hitung =

46,234. Nilai tersebut lebih besar jika dibandingkan nilai F tabel

pada tingkat kesalahan () 0,01 sebesar 6,849, sehingga

persamaan regresi Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) atas Kepemimpinan Visioner adalah sangat

signifikan. Dari pengujian linearitas didapatkan F hitung = 1,507,

sedangkan nilai Ftabel pada tingkat kesalahan () 0,05 dengan dk

pembilang 29 dan dk penyebut 92 adalah 1,591. Nilai F hitung <

Ftabel, sehingga persamaan regresi Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar) atas Kepemimpinan Visioner berbentuk

linear.

C. Pengujian Hipotesis

Berikut ini dipaparkan hasil perhitungan statistik dengan analisis jalur

untuk menguji hipotesis penelitian.

1. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan uji t untuk

menguji hipotesis pengaruh langsung Kepemimpinan Visioner

terhadap Kinerja disajikan sebagai berikut:


Tabel 4.12
Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner
Terhadap Kinerja

Ukuran Koefisien Jalur ttabel


thitung
Sampel (n) (Py1) = 0,05 =0,01
123 0,383 5,772** 1,980 2,617
Keterangan:
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)

Dari hasil perhitungan didapatkan koefisien jalur pengaruh

langsung Kepemimpinan Visioner terhadap Kinerja (P y1) = 0,383.

Koefisien jalur yang diperoleh positif, sehingga menunjukkan bahwa

pengaruh berbanding lurus, dalam arti Kepemimpinan Visioner yang

baik akan meningkatkan Kinerja. Sementara nilai t hitung yang diperoleh

sebesar 5,772, sedangkan nilai t tabel untuk dk = 120 pada  = 0,01

adalah 2,617. Nilai thitung > ttabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima.

Ini berarti bahwa Kepemimpinan Visioner berpengaruh langsung

positif dan sangat signifikan terhadap Kinerja.

2. Pengaruh Langsung Organisasi Pembelajar terhadap Kinerja

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan uji t untuk

menguji hipotesis pengaruh langsung Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar) terhadap Kinerja disajikan sebagai berikut.


Tabel 4.13
Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Organisasi Pembelajar
(Organisasi Pembelajar) terhadap Kinerja

Ukuran Koefisien Jalur ttabel


thitung
Sampel (n) (Py2) = 0,05 =0,01
123 0,232 3,142** 1,980 2,617
Keterangan:
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)

Koefisien jalur pengaruh Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) terhadap Kinerja (P y2) sebesar 0,232. Koefisien jalur

bernilai positif menunjukkan bahwa perbaikan Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar) akan menyebabkan peningkatan Kinerja.

Sementara nilai thitung yang diperoleh sebesar 3,142, sedangkan nilai

ttabel untuk dk= 74 pada  = 0,01 sebesar 2,617. Nilai t hitung > ttabel,

sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima. Ini berarti bahwa Organisasi

Pembelajar (Organisasi Pembelajar) berpengaruh langsung positif

dan sangat signifikan terhadap Kinerja.

3. Pengaruh Langsung Perilaku Inovatif terhadap Kinerja

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan uji t untuk

menguji hipotesis pengaruh langsung Perilaku Inovatif terhadap

Kinerja disajikan pada tabel berikut.


Tabel 4.14
Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Perilaku Inovatif Terhadap Kinerja

Ukuran Koefisien Jalur ttabel


thitung
Sampel (n) (Py3) = 0,05 =0,01
123 0,349 5,003** 1,980 2,617
Keterangan:
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)

Koefisien jalur pengaruh langsung Perilaku Inovatif terhadap

Kinerja (Py3) sebesar 0,349. Koefisien jalur bernilai positif yang

menunjukkan bahwa perbaikan Perilaku Inovatif akan diikuti dengan

peningkatan Kinerja. Sementara nilai t hitung yang diperoleh adalah

5,003 dan nilai ttabel untuk dk= 120 pada  = 0,01 adalah 2,617. Nilai

thitung > ttabel menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Ini

berarti bahwa Perilaku Inovatif berpengaruh langsung positif dan

sangat signifikan terhadap Kinerja.

4. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Visioner terhadap

Organisasi Pembelajar

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan uji t untuk

menguji hipotesis pengaruh langsung Kepemimpinan Visioner

terhadap Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) disajikan

pada tabel berikut.


190

Tabel 4.15

Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner Terhadap


Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

Ukuran Koefisien Jalur ttabel


thitung
Sampel (n) (P21) = 0,05 =0,01
123 0,526 6,800** 1,980 2,617
Keterangan:
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)

Koefisien jalur pengaruh langsung Kepemimpinan Visioner

terhadap Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) (P 21)

sebesar 0,526. Koefisien jalur bernilai positif, yang menunjukkan

bahwa perbaikan Kepemimpinan Visioner akan diikuti dengan

peningkatan Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar).

Sementara nilai thitung yang diperoleh adalah 6,800 dan nilai t tabel untuk

dk= 120 pada  = 0,01 adalah 2,617. Nilai thitung > ttabel menunjukkan

bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa Kepemimpinan

Visioner berpengaruh langsung positif dan sangat signifikan terhadap

Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar).

5. Pengaruh Langsung Kepemimpinan Visioner terhadap Perilaku

Inovatif

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan uji t untuk

menguji hipotesis mengenai pengaruh langsung Kepemimpinan

Visioner terhadap Perilaku Inovatif disajikan pada tabel berikut.


191

Tabel 4.16
Koefisien Jalur dan thitung pengaruh Kepemimpinan Visioner Terhadap
Perilaku Inovatif

Ukuran Koefisien Jalur t- t-tabel


Sampel (n) (P31) hitung = 0,05 =0,01

123 0,174 2,044* 1,980 2,617


Keterangan:
* Koefisien jalur signifikan (p < 0,05)

Hasil perhitungan koefisien jalur menunjukkan koefisien jalur

pengaruh langsung Kepemimpinan Visioner terhadap keterlibata

kerja (P31) = 0,174. Koefisien jalur yang diperoleh positif, yang berarti

perbaikan Kepemimpinan Visioner akan diikuti dengan peningkatan

Perilaku Inovatif. Sementara nilai t hitung yang diperoleh sebesar 2,044,

dan nilai ttabel untuk dk = 120 pada  = 0,05 adalah 1,980. Nilai thitung >

ttabel, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa

Kepemimpinan Visioner berpengaruh langsung positif dan signifikan

terhadap Perilaku Inovatif.


6. Pengaruh Langsung Organisasi Pembelajar terhadap Perilaku

Inovatif

Rangkuman hasil perhitungan koefisien jalur dan t hitung untuk

pengaruh langsung Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

terhadap Perilaku Inovatif disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.17
Koefisien Jalur dan thitung Pengaruh Organisasi Pembelajar
(Organisasi Pembelajar)
Terhadap Perilaku Inovatif

Ukuran Koefisien Jalur t- t-tabel


Sampel (n) (P32) hitung = 0,05 =0,01
123 0,493 5,791** 1,980 2,617
Keterangan:
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)

Dari hasil perhitungan koefisien jalur pengaruh Organisasi

Pembelajar (Organisasi Pembelajar) terhadap Perilaku Inovatif (P 32)

didapatkan nilai sebesar 0,493. Koefisien jalur bernilai positif yang

menunjukkan bahwa perbaikan Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) akan berdampak pada peningkatan Perilaku Inovatif.

Nilai thitung yang diperoleh sebesar 5,791, sedangkan nilai t tabel untuk

dk= 120 pada  = 0,01 sebesar 2,617. Nilai thitung > ttabel, sehingga Ho

ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa Organisasi Pembelajar


(Organisasi Pembelajar) berpengaruh langsung positif dan sangat

signifikan terhadap Perilaku Inovatif.

Hasil koefisien jalur dan uji t pengaruh Kepemimpinan Visioner,

Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dan Perilaku Inovatif

terhadap Kinerja dapat dirangkum pada tabel berikut:

Tabel 4.18

Rangkuman Koefisien Jalur dan Uji t

Koefisien ttabel
Jalur thitung
Jalur = 0,05 =0,01
Py1 0,383 5,772** 1,980 2,617
Py2 0,232 3,142** 1,980 2,617
Py3 0,349 5,003** 1,980 2,617
P21 0,526 6,800** 1,980 2,617
P31 0,174 2,044* 1,980 2,617
P32 0,493 5,791** 1,980 2,617

Keterangan:
* Koefisien jalur signifikan (p < 0,05)
** Koefisien jalur sangat signifikan (p < 0,01)
Koefisien jalur dan t hitung tersebut selanjutnya dapat dilihat

pada diagram jalur berikut :

Gambar 4.5
Koefisien Jalur dan Thitung Pengaruh Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dan Perilaku
terhadap Kinerja

Dari hasil perhitungan LISREL juga didapatkan nilai probabilitas Chi Square dan RMSEA untuk menguji ketepatan mo
signifikansi atau p value untuk Chi Square sebesar 1,000 > 0,05 dan

RMSEA (0,000) < 0,08. Hasil ini menunjukkan bahwa model teoretik

yang diuji telah mewakili atau sesuai dengan struktur persamaan

yang didasarkan pada data empirik. Dengan demikian hasil yang

diperoleh dari penelitian ini sesuai (fit) dengan teori yang dijadikan

dasar untuk membangun model teoretik penelitian ini.


L I S R E L 9.20 (STUDENT)

BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom

This program is published exclusively by


Scientific Software International, Inc.
http://www.ssicentral.com

Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2014


Use of this program is subject to the terms specified in the
Universal Copyright Convention.

X2 = X1
X3 = X1 X2
Y = X1 X3
Y = X2 X3
Path Diagram
Options: SS EF RS ND= 3
End of Problem

Sample Size = 152

Covariance Matrix

Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 64.858
X2 39.288 58.555
X3 42.860 36.621 66.914
X1 51.194 38.952 34.340 93.727

Total Variance = 284.053 Generalized Variance =

4092576.938 Largest Eigenvalue = 194.630 Smallest

Eigenvalue = 18.248 Condition Number = 3.266

Number of Iterations = 0

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Structural Equations

Y = 0.244*X2 + 0.343*X3 + 0.319*X1, Errorvar.= 24.227, R² =


0.626 Standerr (0.0774) (0.0683) (0.0550) (3.102)
Z-values 3.155 5.024 5.796 7.810
P-values 0.002 0.000 0.000 0.000

X2 = 0.416*X1, Errorvar.= 42.367, R² = 0.276


Standerr (0.0609) (5.424)
Z-values 6.828 7.810
P-values 0.000 0.000

X3 = 0.528*X2 + 0.147*X1, Errorvar.= 42.542, R² =


0.364 Standerr (0.0907) (0.0717)
(5.447)
Z-values 5.815 2.052 7.810
P-values 0.000 0.040 0.000

NOTE: R² for Structural Equations are Hayduk's (2006) Blocked-Error R²

Reduced Form Equations

Y = 0.546*X1, Errorvar.= 36.896, R² = 0.431


Standerr (0.0570)
Z-values 9.576
P-values 0.000

X2 = 0.416*X1, Errorvar.= 42.367, R² = 0.276


Standerr (0.0611)
Z-values 6.800
P-values 0.000

X3 = 0.366*X1, Errorvar.= 54.332, R² = 0.188


Standerr (0.0692)
Z-values 5.293
P-values 0.000

Variances of Independent Variables

X1
-------- 93.727
(12.000)
7.810

Covariance Matrix of Latent Variables


Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 64.858
X2 39.288 58.555
X3 42.860 36.621 66.914
X1 51.194 38.952 34.340 93.727

Log-likelihood Values

Saturated Model
Estimated Model ---------------
---------------
Number of free parameters(t)10 10
-2ln(L)2364.636 2364.636
AIC (Akaike, 1974)*2384.636 2384.636
BIC (Schwarz, 1978)*2412.758 2412.758

*LISREL uses AIC= 2t - 2ln(L) and BIC = tln(N)- 2ln(L)

Goodness-of-Fit Statistics
Degrees of Freedom for (C1)-(C2) 0
Browne's (1984) ADF Chi-Square (C2_NT) 0.0 (P = 1.0000)

The Model is Saturated, the Fit is Perfect !

Standardized Solution

BETA

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.232 0.349
X2 - - - - - -
X3 - - 0.493 - -

GAMMA

X1
--------
Y 0.383
X2 0.526
X3 0.174

Correlation Matrix of Y and X

Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 1.000
X2 0.638 1.000
X3 0.651 0.585 1.000
X1 0.657 0.526 0.434 1.000

PSI
Note: This matrix is diagonal.

Y X2 X3
-------- -------- --------
0.374 0.724 0.636

Regression Matrix Y on X (Standardized)

X1
--------
Y0.657
X20.526
X30.434

Total and Indirect Effects

Total Effects of X on Y
X1
--------
Y 0.546
(0.057)
9.655

X2 0.416
(0.061)
6.856

X3 0.366
(0.069)
5.337

Indirect Effects of X on Y

X1
--------
Y 0.227
(0.045)
5.077

X2 - -

X3 0.219
(0.049)
4.445

Total Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.425 0.343
(0.075) (0.068)
5.676 5.044

X2 - - - - - -

X3 - - 0.528 - -
(0.090)
5.838

Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is0.366

Indirect Effects of Y on Y
Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.181 - -
(0.047)
3.817

X2 - - - - - -

X3 - - - - - -

Standardized Total and Indirect Effects Standardized Total Effects of X on Y


X1
--------
Y0.657
X20.526
X30.434
Standardized Indirect Effects of X on Y X1
--------
Y0.273
X2- -
X30.259

Standardized Total Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.404 0.349
X2 - - - - - -
X3 - - 0.493 - -
Standardized Indirect Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.172 - -
X2 - - - - - -
X3 - - - - - -

Time used 0.016 seconds


STANDARDZIED SOLUTION (KOEFISIEN JALUR)

T- Value (T-Hitung)
Selain itu juga diperoleh tiga persamaan struktural. Pertama,

persamaan struktural Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar), yang dapat dituliskan sebagai berikut:

X2= 0,526**X1

R² = 0,276

Berdasarkan persamaan tersebut, koefisien struktural variabel

Kepemimpinan Visioner adalah 0,526. Nilai koefisien strukturalnya

positif, sehingga menunjukkan bahwa pengaruh Kepemimpinan

Visioner terhadap Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar)

adalah positif, dalam arti ketika Kepemimpinan Visioner diperbaiki

maka akan diikuti oleh peningkatan Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar). Variabel Kepemimpinan Visioner

menjelaskan varians variabel Organisasi Pembelajar (Organisasi

Pembelajar) sebesar 0,276 atau 27,6%.

Kedua, persamaan struktural Perilaku Inovatif yang dapat

dituliskan sebagai berikut:

X3 = 0,174*X1 + 0,493**X2

R² = 0,364

Berdasarkan persamaan struktural tersebut, Perilaku Inovatif

dipengaruhi oleh variabel Kepemimpinan Visioner dengan koefisien

struktural = 0,174 dan Organisasi Pembelajar (Organisasi


Pembelajar) dengan koefisien struktural = 0,493. Semua koefisien

struktural bernilai positif, sehingga menunjukkan bahwa kedua

variabel tersebut memiliki pengaruh positif terhadap Perilaku Inovatif,

dalam arti ketika Kepemimpinan Visioner dan Organisasi Pembelajar

(Organisasi Pembelajar) diperbaiki maka akan diikuti peningkatan

Perilaku Inovatif. Kontribusi variabel Kepemimpinan Visioner dan

Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dalam menjelaskan

variasi variabel Perilaku Inovatif sebesar 0,364 atau 36,4%.

Ketiga, persamaan struktural ketiga Kinerja yang dapat dituliskan

sebagai berikut:

Y = 0,383**X1 + 0,232**X2 + 0,349**X3

R² = 0,626

Berdasarkan persamaan struktural tersebut, Kinerja dipengaruhi

oleh variabel Kepemimpinan Visioner dengan koefisien struktural =

0,383, Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dengan

koefisien struktural = 0,232 dan Perilaku Inovatif dengan koefisien

struktural = 0,349. Semua koefisien struktural bernilai positif,

sehingga menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut memiliki

pengaruh positif terhadap Kinerja. Artinya, ketika Kepemimpinan

Visioner, Organisasi Pembelajar (Organisasi Pembelajar) dan

Perilaku Inovatif diperbaiki akan diikuti oleh peningkatan Kinerja.

Kontribusi variabel Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar


(Organisasi Pembelajar) dan Perilaku Inovatif dalam menjelaskan

variasi variabel Kinerja sebesar 0,626 atau 62,6%. Adapun sisanya

sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel-varaibel lain yang tidak

dilibatkan dalam penelitian ini, misalnya kompensasi, kepuasan

kerja, komitmen organisasional, dan budaya organisasi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Kepemimpinan Visioner dan Kinerja

Hasil penelitian ini secara empirik membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif terhadap

kinerja. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan visioner sangat

penting dan vital bagi kinerja. Dalam dinamika organisasi, termasuk

organisasi publik (pemerintah), kepemimpinan memiliki peran yang

penting dan vital, terutama kepemimpinan visioner. Hal ini

disebabkan oleh kenyataan bahwa kepemimpinan visioner adalah

upaya mempengaruhi orang lain dalam rangka mencapai tujuan

organisasi berdasarkan visi yang telah ditetapkan secara efektif.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh konsep atau teori dari

beberapa ahli yang mengatakan bahwa kepemimpinan visioner

memiliki pengaruh pada kinerja. Pendapat tersebut antara lain

dikemukan oleh Robbins dan Coutler berpendapat bahwa visionary

leadership adalah “the ability to create and articulate a realistic,


credible, and attractive vision of the future that improves upon the

present situation,”1 yang berarti kepemimpinan visioner adalah

kemampuan untuk membuat dan mengartikulasikan secara realistik,

kredibel, dan menarik mengenai visi di masa depan yang dapat

memperbaiki keadaan saat ini. Hal ini berarti seorang pemimpin

harus mampu visi kedepannya dan mempengaruhi anggotanya untuk

mencapai visi kedepannya sehingga kondisi yang ada saat ini bisa

diperbaiki. Ini berarti pemimpin harus bisa mempengaruhi

anggotanya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka memperbaiki

kondisi dan mencapai visi seorang pemimpin.

Begitu juga pendapat dari Komariah dan Triatna menyatakan

bahwa kepemimpinan visioner merupakan kemampuan pemimpin

mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan dan

mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari

dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi

dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa

depan yang harus diraih dan diwujudkan melalui komitmen semua

personel.2 Pendapat ini menunjukan bahwa seorang pemimpin harus

bisa merumuskan, mengkomunikasikan dan menerapkan visinya

kepada para anggotannya untuk mencapai tujuan organisasi.

1
Robbins & Coutler, op. cit., h. 534.
Kemampuan menerapkan visi ini tentu saja bermakna seorang

pemimpin harus bisa mendorong anggotanya untuk meningkatkan

kinerjanya sesuai yang diharapkan oleh pemimpin melalui visinya.

Pendapat lain dikemukan oleh Marno yang menyatakan bahwa

kemampuan pemimpin menciptakan visi dan menerjemahkannya

pada kenyataan disebut visionary leadership. Visionary leadership

merupakan sasaran yang menarik sehingga terjadi komitmen dan

seluruh personel untuk meraihnya. Pemimpin harus merumuskan visi

sendiri dengan melibatkan orang atau tim untuk membantu

merumuskannya. Visi dapat memuat sasaran kuantitatif misalnya

target yang dinyatakan dengan prosentase, atau dapat menyatakan

tahun pencapaian, dan dapat pula hanya menggambarkan kondisi di

masa depan yang akan dicapai.3 Pendapat Marno ini lebih jelas

menunjukan bahwa visi seorang pemimpin harus bisa memuat

sasaran kuantitatif yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Hal

ini berarti seorang pemimpin harus mampu mendorong atau

mempengaruhi anggotanya untuk meningkatkan kinerjanya sesuai

dengan target-target yang diinginkan pemimpin tersebut.

Berdasarkan hal-hal di atas menunjukan bahwa kepemimpinan

visioner berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam organisasi

2
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), h. 82.
tersebut. Pendapat para ahli di atas juga diperkuat oleh beberapa

hasil penelitian sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Cavazotte,

Moreno dan Bernardo (2013) yang melakukan penelitian pada 107

manajer di perusahaan multinasional di Brazil yang beroperasi pada

perusahaan finansial. Penelitian dilakukan dengan menggunakan

structural equation model (SEM) dengan menggunakan teknik Partial

Least Square (PLS). Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja

pegawai4. Penelitian yang dilakukan oleh Cavazotte, Moreno dan

Bernardo tidak persis sama dengan penelitian ini dimana penelitian

tersebut menggunakan variabel kepemimpinan transformasional,

sedangkan penelitian ini menggunakan variabel kepemimpinan

visioner. Walaupun tidak sama persis namun hasil penelitian ini dapat

menunjukan bahwa kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap

kinerja karyawan.

Penelitian lain dilakukan oleh Ali, Elmi, dan Mohamed (2013)

yang melakukan penelitian terkait pengaruh Kepemimpinan dengan

Kinerja staf yang dilakukan di 100 responden pada perusahaan yang

berada di Somalia. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat

3
Marno, Op.cit., h. 89.
4
Flavia Cavazotte, Valter Moreno & Jane Bernardo, “Transformational Leader and Work
Performance : The Mediating Roles of Identification and Self-efficacy”, BAR Rio de
Janeiro, Vol. 10, art. 6, 2013, h. 490-512.
hubungan yang positif antara perilaku kepemimpinan dengan kinerja

staf. Penelitian Ali, Elmi, dan Mohamed juga tidak persis sama

dengan penelitian ini karena penelitian tersebut meneliti perilaku

kepemimpinan yang dikaitkan dengan kinerja staf, sedangkan

penelitian ini meneliti pengaruh kepemimpinan visioner terhadap

kinerja pegawai. Walapun demikian, hasil penelitian tersebut dapat

juga digunakan untuk mendukung hasil penelitian ini dimana perilaku

kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja. Hasil peneltiian

lain yang dilakukan oleh Kantabutra juga membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh terhadap kinerja. 5 Penelitian

yang dilakukan oleh Juhana dan Ambarsari (2012) yang meneliti

pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat dengan

melibatkan 107 sampel menunjukan bahwa kepemimpinan visioner

mempengaruhi kinerja melalui variabel kepuasan kerja sebesar

0.746. Dengan demikian kepemimpinan visioner sangat

mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Jawa Barat.6 Penelitian yang dilakukan cheema, Akram and

Javed yang meneliti tentang pengaruh employee engagement dan

kepemimpinan visioner terhadap kepuasan kerja dan kinerja

5
Sooksan Kantabutra, “Follower Effects in The Visionary Leadership Process,” Journal of
Business & Economics Research, Volume 4, Number 5, 2006 , 57-65.
6
Dudung Juhana dan Reni Ambarsari, “Pengaruh Kepemimpinan Visioner dan
Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Pegawai serta Implikasinya pada Kinerja
karyawan pada 22 restoran di Pakistan. Hasilnya menunjukan bahwa

kepemimpinan visioner memiliki pengaruh langsung dan positif

terhadap kepuasan kerja serta kinerja karyawan.7

Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif terhadap kinerja

Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.

2. Organisasi Pembelajar dan Kinerja

Hasil penelitian ini secara empirik juga membuktikan bahwa

organisasi pembelajar berpengaruh langsung positif terhadap kinerja.

Hal ini membuktikan bahwa learning organization sangat menentukan

kondisi kinerja. Tidak dapat dipungkiri kalau organisasi pembelajar

sangat dibutuhkan oeh setiap anggota organisasi, karena organisasi

pembelajar memungkinkan orang-orang secara terus menerus

memperluas kapasitasnya untuk menciptakan hasil yang benar-benar

dikehandaki dengan memelihara pemikiran dan pola ekspansi baru,

Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Jawa Barat”, Jurnal Ekonomi, Bisnis &
Enterpreneurship, Vol 6, No. 1, 2012, p. 15-25
7
Sadia Cheema, Asia Akram and FarOrganiheen Javed, “Employee Engagement, and
Visionary Leadership: Impact on Customer and Employee Satisfaction,” Journal of
Bussiness Studies Quarterly, 2015, Volume 7, Number 2.
aspirasi kolektif diatur bebas, dan orang secara terus menerus

belajar bagaimana belajar bersama.

Hasil di atas sejalan dengan beberapa pendapat yang dikemukan

oleh para ahli yang menyatakan bahwa organisasi pembelajar

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pendapat tersebut antara lain

dikemukan oleh Tjakraatmadja, Hidayat, dan Lantu, organisasi

pembelajar dapat didefinisikan sebagai organisasi yang memiliki

kemampuan untuk selalu memperbaiki kinerja secara berkelanjutan

dan siklikal, karena anggota-angotanya memiliki komitmen dan

kompetensi individual yang mampu belajar dan berbagi pengetahuan

pada tingkat superfisial dan subtansial. 8 Pendapat ini menunjukan

bahwa organisasi yang mengimplementasikan organisasi pembelajar

cenderung memperbaiki kinerjanya secara berkelanjutan. Perbaikan

kinerja organisasi ini diakibatkan adanya perbaikan kinerja para

anggotanya yang memang selalu belajar dan belajar dalam

meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Menurut Noe, et all,

“organisasi pembelajar is a culture of lifelong learning in which

employees are continually trying to learn new things.” 9 Organisasi

pembelajar merupakan suatu budaya belajar yang dilakukan

8
Tjakraatmadja, Jann Hidayat, dan Donald Crestofel Lantu, Knowledge Management dalam
Konteks Organisasi pembelajar (Bandung: SMB ITB, 2006), h. 123.
9
Raymond A. Noe, John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, dan Patrick M. Wright, Human
Resource Management: Gaining A Competitive Advantage 9e (New York: McGraw-Hill
Education, 2015), h. 23.
210

sepanjang hayat di mana karyawan terus berusaha untuk

mempelajari hal-hal baru. Hal ini berarti anggota organisasi tersebut

selalu mempelajari hal baru dalam rangka meningkatkan

kemampuan dan kompetensinya yang pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja individu organisasi tersebut.

Pendapat lain dikemukan oleh Pedler et all, “organisasi

pembelajar is one which facilities the learning of all its members and

continually transforms itself,”10 yang dapat diartikan sebagai salah

satu fasilitas pembelajaran untuk semua anggotanya dan

berkesinambungan mengubah dirinya sendiri. Hal ini menunjukan

bahwa organisasi yang menerapkan organisasi pembelajar akan

mendorong anggotanya untuk mengubah dirinya termasuk berusaha

meningkatkan kinerjanya sehingga pada akhirnya akan

meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Sedangkan menurut Schermerhorn mengindikasikan bahwa “a

organisasi pembelajar continuously changes and improves, using the

lessons of experience.”11 Definisi ini dimaksudkan bahwa organisasi

pembelajar merupakan sebuah organisasi yang secara terus

menerus berubah dan meningkat, menggunakan pelajaran dari

pengalaman. Hal ini berarti perubahan yang dilakukan oleh

10
Ibid.
11
John R. Schermerhorn, Introduction to Management, 10th Edition (Hoboken: John Wiley &
211

organisasi juga merupakan perubahan yang dilakukan oleh para

anggota didalam organisasi tersebut. Perubahan tersebut meliputi

perubahan kinerja masing-masing anggota yang pada akhirnya akan

mengubah kinerja organisasi secara keseluruhan.

Pendapat para ahli di atas menunjukan bahwa organisasi

pembelajar berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pendapat para

ahli ini juga dikuatkan oleh beberapa penelitian yang menunjukan

bahwa organisasi pembelajar dengan kinerja pegawai, diantaranya

dilakukan oleh Salim dan Sulaiman (2011) yang hasilnya

membuktikan bahwa organisasi pembelajar memberikan kontribusi

terhadap kinerja.12Penelitian yang dilakukan oleh Ambula, Awino,

and K’Obonyo (2016) pada 108 perusahaan manufaktur di Kenya

membuktikan bahwa organisasi pembelajar berpengaruh langsung

dan signifikan terhadap kinerja finansial dan non finansial

13
perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna et all ( 2014)

terhadap 50 manajer perusahaan konsultan menunjukan bahwa

kinerja organisasi dipengaruhi oleh organisasi pembelajar.14

Sons, 2010), h. 47.


12
Islam Mohamed Salim and Mohamed Sulaiman, “Organizational Learning, Innovation and
Performance: A Study of Malaysian Small and Medium Sized Enterprises,” International
Journal of Business and Management Vol. 6, No. 12; 2011, 118-125.
13
Ambula, Awino, and K’Obonyo, “Organisasi pembelajar and Performance of Large
Manufacturing Firms”, DBA Africa Management Review, Vol 6, No. 1, 2016 pp94-105
14
Ratna et al, “Impact of Organisasi pembelajar on Organizational Performance in Consulting
Industry,” International Journal on Global Business Management and Research, Vol. 2,
Issue 2, 2014.
Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa organisasi

pembelajar berpengaruh terhadap kinerja, dengan setting penelitian

pada Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.

3. Perilaku Inovatif dan Kinerja

Hasil penelitian ini secara empirik juga membuktikan bahwa

perilaku inovatif berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Hal

ini membuktikan bahwa perilaku inovatif sangat penting bagi kinerja.

Hal ini tampaknya terkait dengan realitas dinamika kehidupan

organisasi bahwa perilaku inovatif menjadi dambaan setiap

organisasi, karena perilaku inovatif mencerminkan tindakan indvidu

yang diarahkan untuk menghasilkan, memperkenalkan atau

mengaplikasikan temuan baru baik berupa ide maupun solusi yang

menguntungkan pada setiap tingkatan organisasi. Hasil penelitian ini

didukung oleh pendapat dari para ahli yang menyebutkan bahwa

perilaku inovatif berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Pendapat

tersebut antara lain dikemukan oleh Carmeli, Meitar dan Weisberg

yang mengatakan bahwa perilaku inovatif berarti proses bertahap

yang mana individu mengenali sebuah masalah untuk menurunkan

ide-ide dan solusi baru, bekerja untuk memajukan dan membangun

dukungan
untuknya, dan menghasilkan prototipe yang diaplikasikan atau model

untuk digunakan serta menguntungkan organisasi atau bagian di

dalamnya. Pendapat ini jelas menunjukan bahwa perilaku inovatif

bertujuan untuk digunakan dalam rangka kepentingan organisasi.

Kepentingan organisasi ini bermakna pencapaian tujuan organisasi

termasuk kinerja organisasi. Hal ini berarti dengan adanya perilaku

inovatif dari pegawai akan meningkatkan kinerja pegawai tersebut

dan pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

Sedangkan menurut Scott dan Bruce seperti dikutip Cingöz dan Akdo

menjelaskan bahwa inovasi individual dimulai dengan penurunan ide,

yaitu produksi dan penggunaan ide-ide baru dalam beberapa

domain. Tahapan proses inovasi selanjutnya adalah promosi ide

terhadap penggabungan potensial. Sekali individu menghasilkan ide,

maka individu tersebut terikat ke dalam aktivitas sosial menemukan

teman, pendukung, dan sponsor atau membangun koalisi dari

pendukung yang memberikan kekuatan penting untuk merealisasikan

ide. Tugas terakhir dari proses inovasi berhubungan realisasi ide

dengan memproduksi sebuah prototipe atau model inovasi yang

dapat dirasakan dan puncaknya diaplikasikan dalam peran kerja,

kelompok, atau organisasi secara keseluruhan. 15 Pendapat ini

menunjukan bahwa pegawai yang berperilaku inovatif akan

merealisasikan idenya

15
Ayse Cingöz, dan A. Asuman Akdogan, “An Empirical Examination of Performance and
Image Outcome Expectation as Determinants of Innovative Behavior in The Workplace,”
dengan memproduksi sesuatu yang berguna bagi organisasinya.

Tentu saja dengan menghasilkan suatu produk ini berarti pegawai

tersebut menghasilkan kinerja yang baik bagi organisasinya.

Selain pendapat dari para ahli tersebut, adanya pengaruh

perilaku inovatif dengan kinerja pegawai juga didukung oleh

beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh

Marques dan Ferreira (2009). Penelitiannya mengambil tempat pada

wilayah industri tradisional di Portugal. Hasil penelitiannya antara lain

menyimpulkan bahwa kemampuan inovasi perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan.16 Hal itu juga didukung oleh

hasil penelitian Gunday et al. (2011) yang penelitiannya dilakukan

terhadap 184 perusahaan manufaktur di Turki. Hasil penelitiannya

menyimpulkan bahwa inovasi berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.17

Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa perilaku

inovatif berpengaruh terhadap kinerja, dengan setting penelitian pada

Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.

Procedia Social and Behavioral Sciences, Vol. 24, 2011, h. 849.


16
Carla Susana Marques and João Ferreira. “SME Innovative Capacity, Competitive
Advantage and Performance in a ‘Traditional’ Industrial Region of Portugal,” Journal of
Technology Management Innovation, 2009, Volume 4, Issue 4, h. 53-68.
17
Gurhan Gunday, et al., “Effects of innovation types on firm performance,” International
Journal of Production Economics, Volume 133, Issue 2, 2011, h. 662–676.
4. Kepemimpinan Visioner dan Perilaku Inovatif

Hasil penelitian ini secara empirik juga membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif terhadap

perilaku inovatif. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan visioner

sangat penting dan vital bagi peningkatan perilaku inovatif. Hal ini

tampaknya relevan dengan fakta empirik bahwa kepemimpinan

memiliki peran penting dan vital bagi organisasi, termasuk organisasi

pemerintah, seperti PPPPTK Bisnis dan Pariwisata. Kepemimpinan

visioner terutama dibutuhkan sebagai upaya mempengaruhi

bawahan dalam rangka mencapai tujuan organisasi berdasarkan visi

yang telah ditetapkan secara efektif.

Beberapa konsep dari para ahli juga menunjukan bahwa

kepemimpinan visioner akan meningkatkan perilaku inovatif para

anggota organisasinya. Pendapat tersebut antara lain Goleman

mengatakan bahwa kepemimpinan visioner merupakan pola

kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-orang ke

arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling positif dan

paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru atau

ketika dibutuhkan arah yang jelas. 18 Pendapat ini menegaskan

bahwa pemimpin yang visioner dapat mengerakan anggota atau

18
Daniel Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, terjemahan Susi
Purwoko (Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 65.
pegawainya menuju impian bersama yang berarti para anggota

organisasi tersebut akan didorong untuk melakukan perilaku inovatif

berupa menemukan ide-ide baru dan mengaplikasikan ide atau

temuan baru tersebut ke dalam karya nyata atau produk yang pada

akhirnya untuk kepentingan kemajuan organisasi. Dengan demikian

impian bersama atau visi organisasi tersebut dapat tercapai.

Pendapat ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ping

dan Jianping (2014) yang dilakukan pada 210 ilmuwan pada

Yangtze Delta. Mereka menggunakan sofware SPSS 16.0 dan

AMOS 7.0 dalam melakukan pengolahan datanya. Hasil penelitian

Ping dan Jianping menunjukkan bahwa kepemimpinan visioner

memiliki pengaruh yang positif terhadap perilaku inovatif. Penelitian

lain yang agak mirip dimana penelitian tersebut meneliti pengaru

kepemimpinan transformasiona dan transaksional terhadap perilaku

inovatif adalah penelitian yang dilakukan oleh Pieterse, Knippenberg,

Schippers, dan Stam (2010). Penelitian ini dilakukan terhadap 230

pegawai pemerintahan di Belanda dan menggunakan analisisi

regresi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan

transformasional memiliki pengaruh yang positif terhadap perilaku

inovatif pada saat pegawai diberdayakan dengan baik.


Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh terhadap perilaku inovatif,

dengan setting penelitian pada Karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata.

5. Organisasi Pembelajar dan Perilaku Inovatif

Hasil penelitian ini secara empirik juga membuktikan bahwa

organisasi pembelajar berpengaruh langsung positif terhadap

perilaku inovatif. Hal ini membuktikan bahwa organisasi pembelajar

sangat penting dan vital bagi peningkatan perilaku inovatif.

Organisasi pembelajar kini menjadi impian setiap anggota organisasi,

karena dengan organisasi pembelajar memungkinkan orang-orang

secara terus menerus memperluas kapasitasnya untuk menciptakan

hasil yang benar-benar dikehendaki dengan memelihara pemikiran

dan pola ekspansi baru, aspirasi kolektif diatur bebas, dan orang

secara terus menerus belajar bagaimana belajar bersama.

Adanya hubungan antara organisasi pembelajar dengan perilaku

inovatif dapat dilihat dari pendapat para ahli seperti Robbins dan

Coutler, “organisasi pembelajar is an organization that has developed


the capacity to continously learn, adapt, and change,”19 yang dapat

diartikan organisasi pembelajar adalah organisasi yang telah

berkembang kapasitasnya untuk terus belajar, beradaptasi dan

berubah. Pendapat Robbins dan Coutler tersebut menunjukan bahwa

organisasi pembelajar merupakan organisasi yang terus belajar,

beradaptasi dan berubah. Hal ini dapat dimaknai bahwa para

anggota atau pegawai dalam organisasi tersebut harus terus

menerus melakukan inovasi untuk menghasilkan suatu produk yang

nantinya dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.

Tanpa adanya inovasi dari para pegawainya tidaklah mungkin suatu

organisasi dapat beradaptasi dan berubah sesuai dengan kondisi

lingkungannya. Adanya perilaku inovatif dari pegawai akan sangat

didukung oleh kondisi lingkungan organisasi yang menerapkan

organisasi pembelajar.

Sedangkan menurut Senge bahwa “organisasi pembelajar as one

where people continually expand their capacity to create the result

they trully desire, where new and expansive patterns of thinking are

nurtured, where collective aspiration is set free, and where people

are continually learning how to learn together,” 20 yang berarti secara

kesatuan dimana orang-orang terus mengembangkan kapasitas

untuk membuat sebuah hasil yang sangat mereka inginkan, dimana

19
Robbins & Coutler, op. cit., h. 350.
pola pikir baru yang elastis dapat dipelihara, dimana tanggapan

bebas dikumpulkan, dan dimana orang-orang belajar bagaimana

cara belajar bersama terus menerus. Pendapat Senge ini semakin

jelas bahwa organisasi pembelajar itu terbentuk karena adanya satu

kesatuan dari para anggotanya atau pegawainya yang terus menerus

melakukan pengembangan kapasitas dalam menghasilkan suatu

karya atau produk yang nantinya berguna bagi organisasinya.

Perilaku karyawan yang terus menerus melakukan pengembangan

kapasitas dalam menghasilkan suatu karya menunjukan karyawan itu

berperilaku inovatif. Dengan demikian organisasi yang menerapkan

organisasi pembelajar akan mendorong pegawainya untuk

berperilaku inovatif.

Pendapat para ahli di atas juga didukung oleh hasil penelitian

yang dilakukan oleh Škerlavaj, Song, dan Lee (2010) yang

membuktikan bahwa organisasi pembelajar culture memiliki

pengaruh positif yang kuat terhadap inovasi. 21 Penelitian lainnya yang

dilakukan oleh Park, Song, Young dan Kim (2014) yang melakukan

penelitian dengan survey dan menggunakan Structural Equation

Model (SEM) dengan hasil bahwa organisasi pembelajar memiliki

pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perilaku inovatif

20
Michael Armstrong, A Handbook of Human Resource Management Practice, Tenth edition,
(Great Britain: Cambridge University Press, 2006), h. 543.
21
Miha Škerlavaj, Ji Hoon Song, and Youngmin Lee, “Organizational Learning Culture,
Innovative Culture and Innovations in South Korean Firms,” Expert Systems with
Applications, 2010, 37, h. 6390–6403.
220

pegawai. Mereka menyarankan agar menciptakan kondisi yang baik

bagi lingkungan kerja dalam rangka mendukung organisasi

pembelajar untuk meningkatkan kinerja pegawai.22

Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa organisasi

pembelajar berpengaruh terhadap perilaku inovatif, dengan setting

penelitian pada Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata.

6. Kepemimpinan Visioner dan Organisasi Pembelajar

Hasil penelitian ini secara empirik membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif terhadap

organisasi pembelajar. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan

visioner sangat penting dan vital bagi organisasi pembelajar. Hasil

penelitian ini juga didukung oleh pendapat dari para ahli antara lain

Goleman mengatakan bahwa kepemimpinan visioner merupakan

pola kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan orang-

orang ke arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling

positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi

baru atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.23 Ini berarti bahwa

22
Yu Kyoung Park, Ji Hoon Song, Seung Won Yoon & Jungwoo Kim, “Organisasi pembelajar
and Innovative Behavior: The mediating Effect of work engagement,” European Journal
of Training and Develpoment, Vol 38, issue : 1-2, 2014, pp. 75-99
23
Daniel Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, terjemahan Susi
Purwoko (Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 65.
221

kepemimpinan visioner dibutuhkan dalam kondisi organisasi yang

sedang berubah dan memerlukan visi baru atau perubahan visi.

Dengan demikian pemimpin yang visioner akan menciptakan kondisi

organisasi dimana anggota didalamnya akan didorong untuk

melakukan perbaikan dan pengembangan kapasitas yang terus

menerus sehingga organisasi akan selalu dapat menyesuaikan

kondisi dan perubahan yang terjadi. Organisasi yang terus menerus

melakukan perbaikan dan pengembangan kapasitas inilah yang

dikenal dengan organisasi pembelajar. Dengan demikian pemimpin

yang visioner menurut Goleman ini akan mendorong organisasi

pembelajar.

Sedangkan menurut Komariah dan Triatna menyatakan bahwa

kepemimpinan visioner merupakan kemampuan pemimpin mencipta,

merumuskan, mengkomunikasikan dan mengimplementasikan

pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai

hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders

yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus

diraih dan diwujudkan melalui komitmen semua personel. 24 Hal ini

bermakna bahwa pemimpin visioner harus terus menerus

menghasilkan pemikiran yang ideal yang salah satunya berasal dari

interaksi para anggotanya didalam organisasi tersebut yang diyakini


dapat mewujudkan cita-cita atau tujuan organisasi. Dengan demikian

menurut Komariah pemimpin visioner akan mendorong para anggota

dan lingkungan organisasinya untuk terus menerus memperbaharui

kapasitas dan kemampuannya dalam rangka mencapai tujuan

organisasi (organisasi pembelajar). Selain pendapat para ahli di atas,

hubungan antara kepemimpinan visioner juga dibuktikan oleh

beberapa penelitian sebelumnya diantaranya penelitian ang

dilakukan oleh Schiena et al (2013)25 yang melakukan penelitian

kepemimpinan militer yang dikaitkan dengan Organisasi pembelajar.

Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh

pada organisasi pembelajar baik kepemimpinan transformasional

maupun kepemimpinan transaksional. Penelitian ini tidak sama persis

dengan penelitian yang dilakukan oleh Schiena et al (2013) karena

penelitian ini meneliti pengaruh kepemimpinan visioner dengan

organisasi pembelajar, sedangkan penelitian oleh Schiena et al

meneliti pengaruh kepemimpinan transformational dengan organisasi

pembelajar. Walaupun tidak sama persis namun penelitian tersebut

dapat menggambarkan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap

organisasi pembelajar.

24
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), h. 82.
25
Raffaela Di Schiena, Geert Letens, Eileen Van Aken, and Jennife Farris, “Relationship
Between Leadership and Characteristic of Organisasi pembelajar in Deployed
Militery Units: An Exploratory Study,” Administrative Sciences, 2013, Vol. 3, h. 143-
165.
Sedangkan penelitian lainnya dilakukan oleh Demiricil et all

(2012) yang melakukan penelitian pada 124 Pegawai di Propinsi

Altintas, Turki. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa kepemimpinan

visioner berpengaruh langsung positif terhadap dimensi Organisasi

pembelajar.26

Dengan demikian temuan penelitian ini sesuai dan cocok dengan

beberapa konsep/teori yang dikemukan oleh para ahli serta didukung

oleh hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa

kepemimpinan visioner berpengaruh terhadap organisasi pembelajar,

dengan setting penelitian pada Karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata.

26
Demirici et all, “An Empirical Research On Relation Learning Organization and Visionary
Leadership in Kutahya, Turkey,” International Symposium on Sustainable Development,
2012.
BAB V
BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penjabaran dan pembahasan hasil analisis penelitian pada Bab

IV maka dapat disimpulkan bahwa penemuan empiris dari penelitian ini

adalah:

1. Kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif dan siginifikan

terhadap kinerja. Temuan tersebut menunjukkan jika perbaikan

kepemimpinan visioner dapat meningkatkan kinerja karyawan

PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Kemendikbud RI.

2. Organisasi Pembelajar berpengaruh langsung positif dan sangat

signifikan terhadap Kinerja. Temuan ini menunjukkan bahwa

Organisasi yang terus menerus memperbaiki organisasinya dapat

meningkatkan Kinerja karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

Kemendikbud RI.

3. Perilaku Inovatif berpengaruh langsung positif dan sangat signifikan

terhadap Kinerja. Temuan ini menunjukkan bahwa perbaikan perilaku

inovatif dapat meningkatkan kinerja karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata Kemendikbud RI.

224
225

4. Kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif dan sangat

signifikan terhadap Perilaku inovatif. Temuan ini menunjukkan bahwa

perbaikan kepemimpinan visioner dapat meningkatkan perilaku

inovatif karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Kemendikbud RI.

5. Organisasi Pembelajar berpengaruh langsung positif dan signifikan

terhadap perilaku inovatif. Temuan ini menunjukkan bahwa perbaikan

organisasi pembelajar dapat meningkatkan kinerja karyawan

Kemendikbud RI.

6. Kepemimpinan visioner berpengaruh langsung positif dan signifikan

terhadap organisasi pembelajar. Temuan ini menunjukkan bahwa

perbaikan kepemimpinan visioner dapat meningkatkan organisasi

pembelajar karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata Kemendikbud

RI.

B. Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian yang telah membuktikan bahwa

kepemimpinan visioner, Organisasi Pembelajar dan perilaku inovatif

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

adalah sebagai berikut: Upaya peningkatan kinerja karyawan PPPPTK

Bisnis dan Pariwisata Kemendikbud RI dapat dilakukan dengan


memperbaiki kepemimpinan visioner, organisasi pembelajar dan perilaku

inovatif dengan rincian sebagai berikut:

Pertama, berdasarkan hasil penelitian kinerja dapat ditingkatkan

dengan kepemimpinan visioner dalam hal meningkatkan kompetensi

kepemimpinan melalui pelatihan, workshop terkait dengan visi, misi dan

tujuan organisasi serta Standar Operasional Prosedur dari sebuah

organisasi.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan adalah

adanya sistem penilaian pimpinan yang terukur dengan menggunakan

instrumen yang sesuai dengan kaidah metodologi penelitian dalam

memberikan sanksi bagi bawahan yang bekerja dibawah standar, serta

lembaga membuat buku informasi yang rinci tentang tugas-tugas

bawahan sesuai peraturan yang berlaku sehingga pimpinan memiliki

pedoman dalam memberikan informasi terkait hal tersebut.

Kedua, berdasarkan data hasil penelitian kinerja dapat ditingkatkan

melalui variabel Organisasi Pembelajar dengan mempertahankan dan

lebih meningkatkan kompetensi melalui training, workshop, seminar

dalam hal integrasi pengetahuan dan komitmen terhadap lembaga, untuk

perspektif sistem penilaian kinerja lembaga dapat dibuat instrumen yang

terukur sesuai dengan kaidah metodologi penelitian. Sedangkan


menghargai kompetensi personal karyawan dapat diberikan melalui

reward seperti pemberian bea siswa melanjutkan pendidikan dan

melakukan perjalanan ke luar negri untuk belajar dan studi banding,

sehingga segala hal yang baik dapat diterapkan di lembaga.

Adapun rendahnya kesadaran pembelajaran secara berkelanjutan

dan kurangnya petunjuk khusus untuk mencapai tujuan lembaga dapat

dibuatkan pedoman terhadap hal-hal tersebut.

Ketiga, berdasarkan data hasil penelitian kinerja dapat

ditingkatkan melalui perilaku inovatif dengan mempertahankan serta

meningkatkan indikator mengeksplorasi peluang dan mengaplikasikan

atau mengimplementasikan temuan/ide baru dengan bekerjasama

dengan Lembaga-lembaga terkait seperti bea siswa pendidikan baik

dalam Luar Negri serta lembaga-lembaga yang mendanai penelitian dan

mempublikasikan penelitian, serta bekerjasama dengan industri

menggunakan dana Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk

peningkatan kompentensi tersebut.

Adapun hal yang perlu ditingkatkan adalah mengevaluasi solusi

atas suatu permasalahan secara berkelanjutan dengan instrument yang

terukur sesuai kaidah metodologi penelitian.


C. Saran

Beberapa rekomendasi dan saran yang didapatkan berdasarkan dari

kesimpulan dan implikasi diatas adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan visioner pada karyawan PPPPTK Bisnis dan

Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia perlu lebih dibudayakan karena terbukti berpengaruh

terhadap organisasi pembelajar, perilaku inovatif dan kinerja

karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata. Upaya

membudayakan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan

melalui pelatihan, workshop terkait dengan visi, misi dan tujuan

organisasi serta Standar Operasional Prosedur dari sebuah

organisasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan

adalah adanya sistem penilaian pimpinan yang terukur dengan

menggunakan instrumen yang sesuai dengan kaidah metodologi

penelitian dalam memberikan sanksi bagi bawahan yang bekerja

dibawah standar, serta membuat buku informasi yang rinci

tentang tugas-tugas bawahan sesuai peraturan yang berlaku

sehingga pimpinan memiliki pedoman dalam memberikan

informasi terkait hal tersebut.

2. Organisasi pembelajar karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


perlu di internalisasi karena terbukti berpengaruh terhadap

perilaku inovatif dan kinerja. Upaya ke arah itu dapat dilakukan

dengan berbagai macam cara seperti meningkatkan kompetensi

melalui training, workshop, seminar dalam hal integrasi

pengetahuan dan komitmen terhadap lembaga, untuk perspektif

sistem penilaian kinerja lembaga dapat dibuat instrumen yang

terukur sesuai dengan kaidah metodologi penelitian. Sedangkan

menghargai kompetensi personal karyawan dapat diberikan

melalui reward seperti pemberian bea siswa melanjutkan

pendidikan dan melakukan perjalanan ke luar negri untuk belajar

dan studi banding, sehingga segala hal yang baik dapat

diterapkan di lembaga. Adapun rendahnya kesadaran

pembelajaran secara berkelanjutan dan kurangnya petunjuk

khusus untuk mencapai tujuan lembaga dapat dibuatkan

pedoman terhadap hal-hal tersebut.

3. Perilaku inovatif karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

perlu ditingkatkan karena terbukti berpengaruh terhadap Kinerja.

Upaya peningkatan antara lain dapat dilakukan dengan cara

dengan mempertahankan serta meningkatkan indikator

mengeksplorasi peluang dan mengaplikasikan atau


230

mengimplementasikan temuan/ide baru dengan bekerjasama

dengan Lembaga-lembaga terkait seperti bea siswa pendidikan

baik dalam Luar Negri serta lembaga-lembaga yang mendanai

penelitian dan mempublikasikan penelitian, serta bekerjasama

dengan industri menggunakan dana Coorporate Social

Responsibility (CSR) untuk peningkatan kompentensi tersebut.

Adapun hal yang perlu ditingkatkan adalah mengevaluasi solusi

atas suatu permasalahan secara berkelanjutan dengan

instrument yang terukur sesuai kaidah metodologi penelitian.

4. Penelitian lanjutan sangat diharapkan, dapat dilakukan oleh

peneliti-peneliti lain yang berminat meneliti masalah kinerja

dengan mencari pengaruh terhadap variabel-variabel lain seperti

keadilan organisasi, pengembangan karir, kompensasi, kepuasan

kerja, dan komitmen organisasional. Dengan cara ini diharapkan

dapat diperoleh temuan penelitian yang lebih komprehensif

mengenai variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kinerja.

Penelitian lanjutan ada baiknya menggunakan jumlah sampel

yang lebih banyak sehingga diperoleh area generalisasi

penelitian yang lebih luas lagi.


DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

Aguinis, Herman, Performance Management, New Jersey: Pearson Education,


Inc, 2013.
Aguins, H., Performance Management, New Jersey: Pearson Education, Inc.
2009.
Ahmed, Pervaiz K., dan Charles D. Shepherd, Innovation Management:
Context, Strategies, Systems and Processes, Essex: Pearson
education Limited, 2010.
Ahmed, Pervaiz K., dan Charles D. Shepherd, Innovation Management:
Context, Strategies, Systems, and Processes. Essex: Pearson
Education Limited, 2010.
Al Qur’annul Qarim, Kementerian Agama Republik Indonesia, 2017
Amstrong, Michael, Performance Management. Yogyakarta: Tugu Publisher,
2004.
André, Rae, Organizational Behavior: An Introduction to Your Life in
Organizations, New Jersey: Pearson Prentice-Hall, 2008.
Armstrong, Michael, A Handbook of Human Resource Management Practice,
London: Kogan Page, 2009.
Armstrong, Michael, A Handbook of Human Resource Management Practice.
Tenth edition. Great Britain: Cambridge University Press, 2006.
Azwar, Saifuddin, Sikap Manusia dan Pengukurannya, Yogyakarta: Penerbit
Pustaka Pelajar, 2000.
Byars, Lloyd L., dan Leslie W. Rue, Human Resource Management, New York:
McGraw-Hill Company, 2008.
Carmeli, Abraham, Ravit Meitar dan Jacob Weisberg, “Self-leadership Skills
and Innovative Behavior at Work,” International Journal of Manpower,
Vol. 27, No. 1, 2006, h. 78.
Certo, Samuel C., dan S. Trevis Certo, Modern Management: Concepts And
Skills, Eleventh Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc., 2009.
Certo, Samuel C., dan S. Trevis Certo, Modern Management: Concepts And
Skills, Eleventh Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc., 2009.
Champoux, Joseph E., Organizational Behavior, Mason: Thomson, 2006.

231
232

Chang, Su-Chao dan Ming-Shing Lee, “A Study on Relationship Among


Leadership, Organizational Culture, The Operation of Learning
Organization And Employees’ Job Satisfaction,” The Learning
Organization, Vol. 14, No. 2, 2007, h. 157.
Cingöz, Ayse, dan A. Asuman Akdogan, “An Empirical Examination of
Performance and Image Outcome Expectation as Determinants of
Innovative Behavior in The Workplace,” Procedia Social and Behavioral
Sciences, Vol. 24, 2011, h. 849.
Colquit, Jason A., Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson, Organizational
Behavior, New York: McGraw-Hill International, 2009.
Colquitt, Jason A., Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson, Organizational
Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace,
4th Edition, New York: McGraw Hill Education Limited, 2015.
Daft, Richard L., New Era of Management, 11th edition, New Zealand: South-
Western Cengage Learning, 2014.
Danim, Sudarwan dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan
Transformasional Ke Kepala Sekolahan, Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta, 2009.
Danim, Sudarwan dan Suparno, Menjadi Pemimpin Besar Visioner
Berkarakter; Visi, Transaksi, Transformasi, dan Karakter Kepemimpinan
dan Manajemen Satuan Pendidikan Era Pergolakan Otoritas Negara,
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Danim, Sudarwan, Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2006.
Davila, Epstein dan Shelton, Profit Making Innovation: Strategi Mengelola,
Mengukur, dan Memetik Keuntungan dari Inovasi, Jakarta: Penerbit PT.
Bhuana Ilmu Populer, 2006.
Denzin, N. K., dan Y. S. Lincols, Handbook of Qualitative Researc.
Thounsands Oaks: CA: Sage Publications, 2003.
Depdiknas, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, 2005.
Dessler, Gary, Humance Resource Management, Fourteenth Edition. Essex:
Pearson Education Limited, 2015.
Drafke, Michael, The Human Side of Organizations, Tenth Edition, New
Jersey: Pearson Prentice hall, 2009.
DuBrin, Andrew J. DuBrin, Principles of Leadership, 7th edition, New Zealand:
South-Western Cengage Learning, 2013.
Duffy, Judy Lever dan Jean B. McDonald, Teaching and Learning with
Technology, Fourth Edition, Boston: Pearson Education, Inc., 2011.
Furnham, Ardian, The Psychology of Behaviour at Work, New York:
Psychology Press, 2006.
Gaget Girl, What Is The Behavior Theory?, http://hubpages.com/ hub/What-Is-
The-Bahavior-Theory, 2009, hh. 1-2.
Galende, Jesús, dan Juan Manuel de la Fuente, “Internal Factors Determining
a Firm’s Innovative Behaviour,” Research Policy, No. 32, 2007, h. 721.
Gibson, J. L., J. M. Ivancevich and J. H. Donnelly, Organisasi dan
Manajemen: Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta: Erlangga, 2004.
Gibson, James L., James H. Donnelly, Jr., John M. Ivancevich, dan Robert
Konopaske, Organizations Behavior, Structure, Processes, New York:
McGraw Hill Education, 2009.
Goleman, Daniel, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, terjemahan
Susi Purwoko, Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Gomez, Pilar Jerez, Jose Cespedes-Lorente, dan Ramon Valle-Cabrera,
“Organizational learning capability: a proposal of measurement,”
Journal of Business Research, No. 58, 2005, hh. 718.
Gomez-Mejia, Luis R., David B. Balkin, dan Robert L. Cardy, Managing
Human Resources, New Jersey: Pearson Education Inc, 2007.
Gooty, et. al. J., “In The Eyes of The Beholder: Transformational Leadership,
Positive Psychological Capital, and Performance,” Journal of
Leadership and Organizational Studies, Volume 15, Number 4, May
2009, 353-367.
Gordon, Judith R., Diagnostic Approach to Organization Behaviour, Boston:
Allyn and Bacon, 1999.
Green, L., Communication and Human Behaviour, New Jersey: Prentice Hall,
2000.
Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron, Behavior in Organizations, Ninth
Edition, New Jersey: Pearson Prentice Hall Education,Inc., 2008.
Griffin, Ricky W., dan Gregory Moorhead, Organizational Behavior: Managing
People and Organizations, Boston: Houghton Mifflin Company, 2007.
Gunday, et al., Gurhan, “Effects of Innovation Types on Firm Performance,”
International Journal of Production Economics, Volume 133, Issue 2,
2011, 662–676.
Hadi, Sutrisno, Metodologi Research 2, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2002.
Hariandja, Marihot Tua Efendi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta:
Grasindo, 2002.
Haryanti, S., Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Penderita
Kanker Payudara Wanita, Semarang: Penerbit Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Universitas Negeri Semarang, 2006.
Howell, J. M., D.J. Neufeld and B.J. Avolio, “Examining the Relationship of
Leadership and Physical Distance With Business Unit Performance,”
The Leadership Quarterly, 2005, Vol. 16, 273-285.
Ireland, R. Duane, Robert E. Hoskisson, dan Michael A. Hitt, The Management
of Strategy: Concept and Cases, Mason, OH: South Western, Cengage
Learning, 2011.
Ivancevich, John M., Robert Konopaske, dan Michael T. Matteson,
Organizational Behavior & Management, Tenth Edition, New York:
McGraw Hill Education, 2014.
Jaffee, David, Organization Theory: Tension and Change, New York: McGraw-
Hill, 2001.
Jones, Garetth R., Organizational Theory, Design, and Change, Seventh
Edition, Essex: Pearson Education Limited, 2013.
Joseph, P. T., EQ and Leadership, New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing
Company Limited, 2007.
Kan, M.M. and K.W. Parry, “Identifying Paradox: A grounded Theory of
Leadership in Overcoming Resistance to Change,” The Leadership
Quarterly, 2004, Vol. 15, p. 467-491.
Kantabutra, Sooksan, “Follower Effects in The Visionary Leadership Process,”
Journal of Business & Economics Research, Volume 4, Number 5, 2006
, 57-65.
Kerlinger, F. N., Asas-asas Penelitian Behaviral, Penerjemah Landung R.
Simatupang, Yogyakarta: Gadjah Mawa University Press, 2006.
Khairudin, Sosiologi Keluarga, Yogyakarta: Liberty, 2002.
Khani, et al., Amir Hossein Amir, “Organizational Learning Capacity
Components in Organizational Learning Capacity Components in
Payame Noor University (PNU) in Iran,” World of Sciences Journal,
Volume: 1 Issue: 7, 2014, 27-39.
Kinicki, Angelo and Robert Kreitner, Organizational Behavior: Key Concepts,
Skills and Best Practices, New York: McGraw-Hill, 2008.
Kleysen, Robert F., and Christopher T. Street, “Toward a Multi-Dimensional
Measure of Individual Innovative Behavior,” Journal of Intelectual
Capital, Vol. 2, No. 3, 2001, h. 285.
Komariah, Aan dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif,
Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki, Organizational Behaviour: Key Concepts,
Skills & Best Practices, New York: McGraw-Hill Irwin, 2010.
Krejcie, R. V., dan D.W. Morgan, “Determining Sample Size for Research
Activities,” Educational and Psychological Measurement, Vol. 30, 1970,
607-610.
Laitinen, E. K., “A Dynamic Performance Measurement System: Evidence
From Small Finnish Technology Companies,” Scandinavian Journal of
Management, Vol. 18 No. 2, 2002, h. 66.
Liao, Shu-hsien, Wu-Chen Fei, and Chih-Tang Liu, “Relationships Between
Knowledge Inertia, Organizational Learning and Organization
Innovation,” Technovation, Vol. 28, 2008, 183–195.
Mangkunegara, Anwar Prabu, Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2000.
Marno, Islam By Management and Leadership, Jakarta: Lintas Pustaka, 2007.
Marques, Carla Susana, dan João Ferreira, “SME Innovative Capacity,
Competitive Advantage and Performance in a ‘Traditional’ Industrial
Region of Portugal,” Journal of Technology Management Innovation,
2009, Volume 4, Issue 4 , 53-68.
Mas'ud, dkk, Abdurrahman, Dinamika Pesantren dan Madrasah, Yoyakarta:
Penerbit Pustaka Pelajar, 2002.
McCloy, R. A., J. P. Cambel & R. Cuddeck, “A Confirmatory Test of Model
Performance Determinant,” Journal of Applied Psychology, 1999,
79.4. hh. 493-505
McMillan, James H. dan Sally Schumacher, Research in Education, New
Jersey: Pearson, 2006.
McShane, L. Steve, dan Mary Von Glinov, Organizational Behavior, Fourth
Edition. New York: McGraw-Hill, 2010.
, Organizational Behavior: Emerging Knowledge, Global Reality,
Seventh Edition, New York: McGraw Hill Education, 2013.
Mondy, R. Wayne, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit
Erlangga, 2008.
Neuman, W. L., Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches, USA: Allyn and Bacon, 2006.
Newstrom, Jonh W., Organizational Behavior: Human Behavior at Work,
Fourteenth Edition, New York: McGraw Hill Education, 2015.
Noe, Raymond A., John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, dan Patrick M. Wright,
Human Resource Management: Gaining A Competitive Advantage 9e.
New York: McGraw-Hill Education, 2015.
Notoatmodjo, S., Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta,
2003.
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah,Teori, Model dan Aplikasi, Jakarta:
Penerbit Grasindo, 2003.
Oden, Michael S., When Nobody’s Home; The Truth Behind Drug & Alcohol
Addiction Through the eyes of a Probation Officer Addiction, Probation
and Propotition 36: A Documentary, Published by Author House, 2014.
Park, Gi-Ryun, Gye-Wan Moon & Sung-Eun Hyun, “ An Impact of Self-
Leadership on Innovative Behaviour in Sports Educators and
Understanding of Advanced Research,” The SIJ Transactions on
Industrial, Financial & Business Management (IFBM), Vol. 2, No. 3,
2014, 117-122.
Poerwandari, K., Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia,
Jakarta: LPSP3 UI, 2001.
Prakosa, Bagas, “Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan Orientasi
Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai
Keunggulan Bersaing (Studi Empiris Pada Industri Manufaktur Di
Semarang),” Journal Studi Manajemen & Organisasi, Vol. 2, No.1,
2005, h. 45.
Raharso, Sri, “Inovasi di Industri Eceran: Mampukan Berperan Sebagai
Mediator antara Orientasi Pasar dan Kinerja Organisasi,” Jurnal Bisnis
Strategi, Program Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Vol.
15, No. 1, 2006, h. 8.
Rasyid, Harun Al, Statistika Sosial, Bandung: Program Pascasarjana UNPAD,
2000.
Robbins Stephen P. dan Timothy A. Judge, Organizational Behavior, Sixteenth
Edition, Essex: Pearson Education Limited, 2015.
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter, Management, Thirteenth Edition.
Essex: Pearson Education Limited, 2016.
Rothwell, W. J. dan H. C. Kazanas, The Strategic Development of Talent,
Amherst, MA: Human Resource Development Press, 2003.
Sadu, “Kepemimpinan Visioner”, http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/
0705 /19/1103.htm, diakses tanggal 22 Oktober 2015, h. 1.
Sagala, Saiful, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: CV.Alfabeta,
2000.
Salim, Islam Mohamed, dan Mohamed Sulaiman, “Organizational Learning,
Innovation and Performance: A Study of Malaysian Small and Medium
Sized Enterprises,” International Journal of Business and Management
Vol. 6, No. 12; 2011, 118-125.
Sanjaya, Wina, Kurikulum dan Pembelajaran (Teoritik dan Praktik Kurikulum
KTSP), Jakarta: Penerbit Prenada Media Group, 2008.
Schermerhorn, John R., Introduction to Management, 10th Edition, Hoboken:
John Wiley & Sons, 2010.
Schermerhorn, John R., Jr, James G. Hunt & Richard N. Osborn,
Organizational Behavior, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc., 2010.
School, Harvard Business, Permance Appraisal: Evaluate Accomplishments,
Deliver Feedback and Set Goals, Boston: Harvard Business Press,
2009.
Schuler, R. Schuler dan Suzan E. Jackson, Manajemen Sumber Daya
Manusia Menghadapi Abad 21, Jakarta: Erlangga, 1999.
Scott, Richard W., dan Gerald F. Davis, Organizations and Organizing, New
Jersey: Pearson Education, 2007.
Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan Ketiga. Bandung: Refika
Aditama, 2009.
Sekaran, Uma, Research Methods for Business, New York: John Wiley and
Sons Inc., 2010.
Senge, Peter M., Disiplin Kelima. The Fifth Discipline Fieldbook: The Art and
Practice of the Learning Organization, Jakarta: Penerbit Interaksara,
2002.
Shafritz, Jay M., E.W. Rissell dan Christopher P. Borick, Introducing Public
Administration, New York: Pearson Edu, 2007.
Sharma, Anuradha, Management and Job Performance, Delhi: Gian
Publishing House, 2007.
Sinamo, Jansen dan Agus Santosa, The Ethos Leadership; Pemimpin
Kredibel Pemimpin Visioner, Jakarta: Institut Darma Mahadirka, 2012.
Škerlavaj, Miha, Ji Hoon Song, and Youngmin Lee, “Organizational Learning
Culture, Innovative Culture and Innovations in South Korean firms”,
Expert Systems with Applications, Vol. 37, 2010, 6390–6403.
Strategies, Systems and Processes, Essex: Pearson Education Limited, 2010.
Sulistyorini, Hubungan antara Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah dan
Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru, Jakarta: Penerbit Ilmu
Pendidikans, 2001.
Sunaryo, Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta: Penerbit EGC, 2004.
Sundbo, Jon, Francina Orfila-Sintes, dan Flemming Sørensen, “The innovative
behaviour of tourism firms: Comparative studies of Denmark and
Spain,” Research Policy, No. 36, 2007, hh. 91-93.
Sutrisno, Edy, Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2011.
Swanson Richard A., dan Elwood F. Holton III, Foundations Of Human
Resources Development, California: Berrett Koehler Publishers, Inc.,
2008.
Templeton, Gary F., Bruce R. Lewis, Charles A. Snyder, “Development of a
Measure for the Organizational Learning Construct,” Journal of
Management Information Systems, Vol.19, No. 2, 2002, h. 207.
Tharenou, Phyllis, Ross Donohue, and Brian Cooper, Management Research
Methods, Cambridge: Cambridge University Press, 2007.
Tjakraatmadja, Jann Hidajat dan Donald Crestofel Lantu, Knowledge
Management: dalam Konteks Organisasi Pembelajar, Bandung:
Sekolah Bisnis dan Manajemen-Institut Teknologi Bandung, 2006.
Tony Bush dan Marianne Coleman, Manajemen Strategis Kepemimpinan
Pendidikan, Yogyakarta: Penerbit IRCiSoD, 2008.
Waite, Mitchell R., Fire Service Leadership: Theories and Practices, Sudbury,
MA: Jones & Bartlett Publishers, 2007.
White, Margaret A., dan Garry D. Bruton, The Management of Technology and
Innovation: A Strategic Approach, Mason, OH: Thomson Higher
Education, 2007.
Wibowo, Manajemen Kinerja, Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit RajaGrafindo
Persada, 2009.
Wijatno, Serian, Pengantar Entrepreneurship, Jakarta: Grasindo Widiasarana
Indonesia, 2009.
Wilkinson, Adrian dan Torn Redman, Contemporary Human Resource
Management: Text and Cases, New York: Prentice Hall, 2003.
Wirawan, Kapita Selekta: Teori Kepemimpinan, Pengantar untuk Praktek dan
Penelitian, Jakarta: Penerbit Yayasan Bangun Indonesia dan Uhamka
Press, 2002.
Wiwoho, R. H., Reframing: Kunci Hidup Bahagia 24 Jam Sehari, Jakarta:
Penerbit Gramedia, 2004.
Yukl, Gary. Leadership in Organizations, Seventh Edition. United States of
America: Pearson Education, 2010.
Yuniarsih, Tjutju, dan Suwanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian, Bandung: CV Alfabeta, 2008.
LAMPIRAN 1

RANCANGAN PERLAKUKAN
240

LAMPIRAN 1

RANCANGAN PERLAKUAN

Kepemimpinan Visioner
(X1) P1

P4

P3
P6 Perilaku Kinerja (Y)
Inovatif (X3)
P5

P2
Organisasi
Pembelajar (X2)
HASIL RANCANGAN PERLAKUAN

Keterangan:
Y : Kinerja
X1: Kepemimpinan Visioner X2: Organisasi Pembelajar X3: Perilaku Inovatif
LAMPIRAN 2
NSTRUMEN PENELITIAN (SETELAH UJI COB
242

LAMPIRAN 2

Jakarta, Maret 2017

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Karyawan PPPPTK Bisnis dan Pariwisata
Di
Jakarta

Dengan hormat,

Berikut ini saya sampaikan satu kuesioner mengenai kinerja, kepemimpinan


visioner, learning organization dan perilaku inovatif untuk kepentingan
penyusunan disertasi pada Program Studi Manajemen Pendidikan Program
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. Kuesioner ini
dibuat khusus untuk penyusunan disertasi sehingga tidak akan berdampak
apapun pada kinerja Bapak/Ibu sebagai Karyawan PPPPTK Bisnis dan
Pariwisata. Untuk itu, silahkan Bapak/Ibu merespon/mengisi setiap butir
pernyataan sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu yang sebenarnya.

Selamat merespon dan terima kasih atas segenap bantuan serta


kerjasamanya.

Hormat saya,

Djuariati Azhari

A. PETUNJUK PENGISIAN IDENTITAS DIRI


Berikan tanda silang (X) pada salah satu kotak yang tersedia sesuai dengan
keadaan Bapak/Ibu yang sebenarnya.

1. Jenis kelamin : Pria


Wanita

2. Usia :  30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
51 tahun
>

3. Pendidikan terakhir: Diploma S1


S2
S3

4. Status : Kawin
Belum kawin

5. Lama bekerja :  5 tahun


6 – 10 tahun
11 – 15 tahun
> 16 tahun
B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

 Pilihlah salah satu alternatif jawaban untuk setiap pernyataan yang


paling sesuai dengan keadaan Bapakl/Ibu dengan membubuhkan tanda
silang (X). Masing-masing pernyataan memiliki alternatif jawaban
sebagai berikut:

a. Sangat Setuju a. Selalu


b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Jarang
d. Tidak Setuju d. Kadang-kadang
e. Sangat Tidak Setuju e. Tidak Pernah

 Pilihan terhadap salah satu alternatif jawaban hendaknya tidak


mencerminkan pendapat Bapak/Ibu atas pernyataan yang dijawab,
melainkan lebih merupakan persepsi, pandangan atau perasaan
Bapak/Ibu terhadap pengalaman di masa lalu sampai sekarang terkait
dengan muatan pernyataan.
C. KUESIONER

1. Kinerja

1. Tetap masuk kerja sekalipun badan terasa kurang fit


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

2. Datang di kantor sebelum jam kerja dimulai


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

3. Siap mengerjakan tugas di luar uraian tugas


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

4. Siap mengerjakan tugas sesulit apapun


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

5. Rela bekerja lembur untuk menuntaskan pekerjaan yang belum selesai


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
6. Berusaha menuntaskan pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan
oleh karyawan yang lain
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

7. Berupaya mencapai target kerja secara maksimal


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

8. Terus menerus meningkatkan kualitas kerja


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

9. Bekerja melebihi standar yang berlaku di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

10. Berusaha menunjukkan prestasi terbaik dalam bekerja


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
11. Rela meluangkan waktu ekstra untuk menuntaskan persoalan yang
ada di kantor
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

12. Berupaya melakukan pekerjaan sesuai standar yang berlaku di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

13. Berusaha menolong kolega yang memerlukan bantuan dalam bekerja


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

14. Terlibat aktif dalam kerjasama tim di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

15. Memberikan dukungan atas keinginan kolega untuk berprestasi


dalam bekerja
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
16. Berupaya membantu kolega yang mengalami kesulitan
menuntaskan pekerjannnya
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

17. Berusaha mengutamakan kepentingan tim dibandingkan


kepentingan pribadi
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

18. Berusaha mendukung aspirasi tim


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

19. Menjunjung tinggi nilai-nilai etis yang diberlakukan di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

20. Bekerja sesuai aturan yang berlaku di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
21. Berusaha menaati tata tertib kerja yang berlaku di kantor
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

22. Bekerja secara prosedural di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

23. Bekerja dengan mengindahkan prosedur kerja yang berlaku di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

24. Berusaha menempatkan SOP (standar operating procedure)


sebagai pedoman dalam bekerja
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

25. Mendukung realisasi visi kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
250

26. Berusaha keras mewujudkan misi kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

27. Membuka diri untuk suatu perubahan yang dapat memajukan kantor
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

28. Berusaha menekankan kolega sekantor untuk


memperjuangkan pencapaian tujuan kantor
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

29. Mengedepankan pola pikir strategis untuk mewujudkan tujuan kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

30. Mengikuti perubahan strategis yang terjadi di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
251

2. Kepemimpinan Visioner

1. Kepala Pusat menerapkan standar tinggi dalam bekerja


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

2. Kepala Pusat memberikan sanksi bagi bawahan yang bekerja di


bawah standar.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

3. Kepala Pusat memberikan apresiasi tinggi pada bawahan yang


bekerja melampau standar.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

4. Kepala Pusat memiliki ide-ide brilian untuk memecahkan masalah.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

5. Kepala Pusat mengakomodir ide-ide kreatif bawahan yang


berpotensi memajukan kantor.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
6. Kepala Pusat menunjukkan cara-cara kerja yang efektif
untuk menyelesaikan pekerjaan.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

7. Kepala Pusat aktif memberikan arahan kepada bawahan.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

8. Kepala Pusat memberikan instruksi yang jelas ketika memberikan tugas.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

9. Kepala Pusat memberikan informasi yang rinci tentang tugas-


tugas bawahan.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

10.Kepala Pusat menginsprirasi bawahan untuk bekerja maksimal.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
11.Kepala Pusat mendorong bawahan untuk menunjukkan
kinerja terbaiknya.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

12.Kepala Pusat memberikan umpan balik atas hasil kerja bawahan.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

13.Kepala Pusat memberikan pujian bagi bawahan yang bekerja


dengan baik
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

14.Kepala Pusat menunjukkan apresiasi positif kepada


bawahan berprestasi.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

15. Kepala Pusat memberikan informasi dengan jelas


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
16. Kepala Pusat memberikan arahan secara rinci
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

17. Dalam berkomunikasi Kepala Pusat menggunakan kata-kata yang


mudah dipahami
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

18. Ide-ide yang disampaikan Kepala Pusat mudah dimengerti


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

19. Gagasan-gagasan Kepala Pusat mudah diinterpretasikan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

20. Kepala Pusat menunjukkan reputasinya dengan redah hati


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
21. Kepala Pusat menekankan pentingnya visi baru untuk memajukan kantor.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

22. Kepala Pusat memiliki kompetensi spesifik yang dapat diandalkan


untuk memajukan kantor.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

23. Kepala Pusat mempunyai kemampuan persuasif dalam


mempengaruhi warga kantor
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

24. Kepala Pusat memiliki cita-cita yang tinggi untuk kemajuan kantor.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

25. Kepala Pusat mempuyai visi yang menjangkau masa depan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah
26. Kepala Pusat bekerja sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-citanya.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadang
e. Tidak Pernah

Kepala Pusat aktif memonitor berbagai aktivitas di kantor


Selalu
Sering
Jarang
Kadang-kadang
Tidak Pernah

Kepala Pusat secara berkala melakukan evaluasi kerja.


Selalu
Sering
Jarang
Kadang-kadang
Tidak Pernah
3. Organisasi Pembelajar

1. Kepala Pusat memberikan dukungan penuh kepada karyawan


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
Kepala Pusat menghargai kompetensi personal karyawan
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Kepala Pusat melibatkan diri dalam kegiatan operasional kantor


Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

Kepala Pusat memfasilitasi karyawan untuk terus belajar


Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Kepala Pusat menunjukkan arah yang strategis dalam bekerja
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

6. Kepala Pusat menekankan orientasi pembelajaran secara terus menerus


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
7. Kepala Pusat menggunakan menajemen kepemimpinan yang andal
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

8. Kepala Pusat membagun mental karyawan secara intens


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

9. Kepala Pusat membangun visi bersama karyawan


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

10. Kepala Pusat menekankan pola pikir kesisteman


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

11. Kepala Pusat konsisten menjelaskan visi Kantor


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

12. Kepala Pusat menunjukkan cara-cara mewujudkan misi kantor


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
13. Kepala Pusat memberikan tips khusus untuk mencapai tujuan
kantor dengan cepat
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

14. Kepala Pusat menekankan orientasi sistem dalam bekerja


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

15. Kepala Pusat terbuka atas ide-ide baru yang prospektif


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

16. Kepala Pusat menekankan pentingnya kemandirian dalam


memecahkan berbagai persoalan
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

17. Kepala Pusat berupaya mengintegrasikan pengetahuan dari


lingkungan eksternal
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
18. Kepala Pusat mendorong pembelajaran berbasis pengalaman masa lalu
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
260

19. Kepala Pusat menekankan pentingnya belajar dari orang lain


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

20. Kepala Pusat memfasilitasi terbangunnya operasional kantor secara variatif


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

21. Kepala Pusat menekankan perlunya mental kewirausahaan


dalam pengelolaan kantor
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
22. Kepala Pusat menekankan pentingnya pembelajaran
secara berkelanjutan
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

23. Kepala Pusat mendorong terbangunnya kerja tim yang solid


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

24. Kepala Pusat menekankan urgensi pembelajaran secara tim


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
261

25. Kepala Pusat memfasilitasi transfer pengetahuan di kalangan karyawan


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

26. Kepala Pusat membangun integrasi pengetahuan internal di


kalangan karyawan
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

27. Kepala Pusat menekankan pemecahan masalah kelompok secara efektif


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

28. Kepala Pusat mendorong karyawan bekerja dengan berorientasi tim


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

29. Kepala Pusat memfasilitasi terjalinnya kerjasama antar karyawan


a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju
4. Perilaku Inovatif

1. Tertarik pada setiap peluang yang menjanjikan kemajuan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

2. Berusaha mencari peluang untuk suatu perubahan (inovasi)


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

3. Berupaya mengenali peluang dengan cermat


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

4. Mengubah tantangan menjadi peluang


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah
5. Memperhatikan peluang yang muncul
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

6. Mengumpulkan informasi untuk memperoleh peluang


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

7. Berusaha merepresentasikan adanya peluang yang


menjanjikan perubahan
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah
8. Berupaya mengasosiasikan ide untuk memperoleh peluang.
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

9. Memberikan solusi dalam merespon peluang


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

10. Membuat kategorisasi peluang


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

11. Mengombinasikan informasi untuk meraih peluang


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

12. Memformulasikan ide dengan baik


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

13. Mengemukakan solusi atas suatu persoalan dengan jelas


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

14. Memformulasikan solusi dengan cermat


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah
15. Mensimulasikan ide secara detil
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

16. Mengevaluasi solusi atas suatu permasalahan secara berkelanjutan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

17. Aktif memobilisasi sumber daya yang terdapat di kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

18. Terlibat aktif dalam mempengaruhi orang lain agar tujuan kantor tercapai
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

19. Berusaha mendorong optimalisasi semua potensi kantor


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

20. Mengedepankan cara-cara persuasif dalam melakukan pemeriksaan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

21. Melakukan negosiasi secara efektif


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah
22. Berani mengambil risiko
a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

23. Mengimplementasikan ide secara total


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

24. Melakukan modifikasi pelaksanaan jika diperlukan


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

25. Menekankan proses pembiasaan diri secara berkelanjutan.


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

26. Melaksanakan solusi atas suatu permasalahan secara konsisten


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

27. Menggunakan pendekatan pemeriksaaan secara variatif


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah

28. Menemukan pelaksanaan pemeriksaan yang efektif


a. Selalu
b. Sering
c. Jarang
d. Kadang-kadangTidak Pernah
LAMPIRAN 3
HASIL PERHITUNGAN UJI COBA INSTRUME
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPEMIMPINAN VISIONER (X1)
La
m
Nomor Resp. Nomor Butir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
pir
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 an
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3.
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4
H
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 as
6 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 4 5 4 4 4 2 5 5
il
7 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4
8 3 3 5 4 3 4 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 4 4 3 4 2 3 5 3 5 5 5 2 4 Uji
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 C
10 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4
11 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5
ob
12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4
15 4 3 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 3 5 5 4 4 4
16 5 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 2 4 5 4 4 4 2 5 2
17 4 5 2 4 2 5 2 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4
18 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 5 2 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 5 2 2 4
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5
22 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
23 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5
24 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5 4
25 4 3 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 2 4 5 4 3 5 5 4 4 4
26 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 2 4 5 4 4 4 2 2 2
27 4 5 2 4 2 5 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 2 5 5 4
28 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 2 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26
6
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL ORGANISASI PEMBELAJAR (X2)

Nomor Butir
Nomor Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5
3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5
5 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 2 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
6 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
7 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 1 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
8 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 5 5 4 1 4 3 5 5 2 5
9 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
10 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
11 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
12 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5
13 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
14 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5
15 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 4 5 5 5 5
16 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 4 4
17 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
18 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 4 5 4 1 4 3 5 5 2 4
19 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
20 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
21 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
22 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5
23 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
24 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5
25 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 5 5 5
26 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4
27 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
28 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 4 5 4 1 4 3 5 5 2 4
29 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
30 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5

26
7
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL PERILAKU INOVATIF (X3)

Nomor Resp. Nomor Butir


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5
4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5
5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5
6 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5
7 2 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 4
8 3 4 5 5 5 2 4 5 5 4 3 5 2 4 5 4 3 3 5 3 4 4 4 5 5 4 3 5 2 3
9 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4
11 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5
14 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
15 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
16 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5
17 2 4 3 4 2 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
18 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 4 3 2 2 3
19 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4
21 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
22 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
23 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5
24 4 5 4 5 4 4 2 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
25 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5
26 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5
27 2 4 3 4 2 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4
28 3 4 2 4 3 2 5 3 3 4 3 2 2 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3
29 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4

26
8
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KINERJA (Y)

Nomor Butir
Nomor Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 4
3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
6 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5
7 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 2 4 3
8 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 4
13 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
16 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
17 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3
18 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 3 4
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
20 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
22 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4
23 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
26 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5
27 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3
28 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 5 5 5 3 4
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
30 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4

26
9
LAMPIRAN 4
KISI-KISI INSTRUMEN
270

LAMPIRAN 4

Kisi-kisi Instrumen Kinerja

No Indikator Nomor Butir Jumlah


Bertahan dengan antusiasme dan
1 1,2,3,4,5,6 6
mengeluarkan upaya lebih
Melakukan aktivitas yang secara 7,8,9,10,11,1
2 2 6
formal menjadi tugasnya
Membantu dan bekerjasama 13,14,15,16,
3 dengan karyawan lain 17,18 6
Mengikuti aturan dan prosedur 19,20,21,22,
4 23,24 6
organisasi
Mengusahakan, mendukung dan
25,26,27,28,
5 membela tujuan-tujuan 6
organisasi. 29,30
Total 30

Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Visioner


No Indikator Nomor Butir Jumlah
Menyusun standar unggul dan
1 1,2,3,4,5 5
mencerminkan ide-ide tinggi
2 Mengklarifikasi tujuan dan arah 6,7,8,9,10 5
Menginspirasi semangat dan 11,12,13,14,
3 15 5
menjaga komitmen
Memiliki lafal yang baik dan
4 mudah dimengerti (komunikasi 16,17,18,19,20 5
efektif)
Mencerminkan keunikan
5 organisasi dan kompetensi 21,22,23,24,25 5
yang berbeda
Ambisius (memiliki tekad kuat
6 mewujudkan cita-cita) 26,27,28,29,30 5

Total 30
Kisi-kisi Instrumen Organisasi Pembelajar

No Indikator Nomor Butir Jumlah


1 Komitmen manajerial 1,2,3,4,5,6,7,8, 8
2 Perspektif sistem 9,10,11,12,13,14,15 7
Keterbukaan dan
3 16,17,18,19,20,21,22,23 8
eksperimentasi
Transfer dan integrasi
4 pengetahuan 24,25,26,27,28,29,30 7
Total 30

Kisi-kisi Instrumen Perilaku Inovatif

Jmlh
No Indikator Nomor Butir
Butir
1 Eksplorasi peluang 1,2,3,4,5,6 6
2 Generativitas 7,8,9,10,11,12 6
3 Investigasi informatif 13,14,15,16,17,18 6
4 Memperjuangkan 19,20,21,22,23,24 6
5 Aplikasi 25,26,27,28,29,30 6
Jumlah 30
LAMPIRAN 5
DATA HASIL PENELITIAN
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KEPEMIMPINAN VISIONER (X1)
La
m
Nomor Butir Total
Nomor Resp.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Sebelum
Total Valid
pir
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 118 108 an
2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 95 87
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120 110 5.
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
5
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
3
5
5
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
4
4
100
109
94
99
H
6 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 2 4 5 5 4 4 4 2 5 92 88 as
7 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 109 99
8 3 3 5 4 3 4 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 4 4 3 4 2 3 5 5 3 5 5 5 4 94 86 il
9
10
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
96
94
88
90
Uji
11 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 112 108 Va
12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93 85
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 120 110 lidi
14
15
5
4
4
3
4
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
3
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
3
5
5
4
4
3
5
4
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
4
4
101
103
95
93
ta
16 5 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 2 4 5 5 4 4 4 2 2 91 87 s
17 4 5 2 4 2 5 2 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 2 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 97 87
18 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 5 2 2 3 2 4 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 5 2 4 75 67 da
19
20
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
96
93
88
89
n
21 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 112 108 H
22 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93 85
23 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 114 110 as
24
25
5
4
4
3
4
5
4
5
4
5
3
5
4
5
4
3
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
3
2
5
4
4
5
4
4
5
4
4
3
4
5
4
5
5
4
4
4
99
102
93
95
il
26 5 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 2 4 5 2 4 4 4 2 2 83 79 Pe
27 4 5 2 4 2 5 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 2 5 4 97 87
28 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 2 4 69 65 ne
29
30
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
96
97
88
89
liti

VALIDITAS
S 129 125 125 130 123 108 125 128 129 123 130 130 124 126 120 124 123 129 120 126 105 120 127 121
r-hitung 0,485 0,706 0,647 0,677 0,672 0,335 0,647 0,640 0,733 0,611 0,692 0,542 0,731 0,716 0,528 0,496 0,582 0,746 0,602 0,725 0,312 0,755 0,753 0,526
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Status valid valid valid valid valid Unvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid Unvalid valid valid valid

RELIABILITAS
k 28
Var. Total 129,082
Var. Butir 0,631 0,489 0,695 0,230 0,714 1,490 0,695 0,478 0,838 0,507 0,234 0,506 1,154 0,993 0,828 0,671 0,507 0,217 0,621 0,579 1,500 1,241 0,461 0,654
S Var. Butir 16,933
Alpha 0,910
Ket. Reliabel

27
2
Hasil Penelitian
2
KEPEMIMPINAN VISIONER (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 116
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 134
5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
6 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 131
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 126
8 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
9 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
10 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
11 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 113
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
16 5 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
17 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 99
18 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 122
19 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 122
20 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 81
21 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 122
22 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 113
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 3 3 3 5 3 5 3 5 4 4 122
24 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 119
25 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 5 4 128
27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 113
28 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 126
30 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 98
31 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
32 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
33 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
34 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 130
36 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 121
37 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
38 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 109
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 129
40 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
41 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 121
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 102
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
44 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 130
47 4 5 2 4 2 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 109
48 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
49 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
50 5 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 3 126
KEPEMIMPINAN VISIONER (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
53 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
54 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 124
55 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 133
56 4 5 2 4 2 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 109
57 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
58 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
59 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
60 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 112
61 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 99
62 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
63 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 120
64 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 127
66 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
67 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
68 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 135
72 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
73 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 112
74 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
75 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 109
76 4 5 2 4 2 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 109
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
78 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
79 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
80 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
81 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 122
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 132
84 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
85 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
86 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
87 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2 2 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 94
88 4 5 2 4 2 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 109
89 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
90 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
91 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
92 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
93 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 121
94 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2 2 3 2 4 5 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 85
95 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
97 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
99 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 114
100 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
101 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 108
102 3 3 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 3 5 4 4 4 3 2 3 5 110
KEPEMIMPINAN VISIONER (X1)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
103 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
104 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
105 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 140
107 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2 3 3 3 4 5 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 2 91
108 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 122
109 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 126
110 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
111 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
112 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
113 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
114 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
115 3 3 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 3 5 4 4 4 3 2 3 5 110
116 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 4 5 109
117 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
118 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 132
119 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
120 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 5 2 2 3 2 4 5 2 2 3 2 4 4 4 3 2 3 2 85
121 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
122 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 121
123 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
124 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
125 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 4 5 126
126 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 98
127 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
128 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
129 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 119
130 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
131 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 130
132 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 121
133 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 2 4 2 2 4 5 2 4 2 4 2 4 5 98
134 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 109
135 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 129
136 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
137 4 3 5 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 121
138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 102
139 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
140 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 124
141 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
142 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 130
143 4 5 2 4 2 2 5 5 5 4 2 5 5 2 4 4 2 5 5 2 4 4 4 4 5 5 5 4 109
144 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 2 4 2 4 5 113
145 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 125
146 5 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 109
147 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 5 3 126
148 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 112
149 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 113
150 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 137
151 3 3 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 2 3 5 4 5 5 2 3 5 4 4 4 3 2 3 5 110
152 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 2 4 2 5 4 5 2 4 2 4 2 4 5 109
669 645 652 662 645 651 651 652 624 645 656 629 643 609 633 617 656 629 643 609 633 617 645 595 646 615 650 619
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL ORGANISASI PEMBELAJAR (X2)

Nomor Resp. Nomor Butir Total Total Valid


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Sebelum
1 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 120 110
2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 97 89
3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 117 109
4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 114 106
5 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 2 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 104 97
6 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 99 91
7 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 1 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 110 104
8 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 5 5 4 1 4 2 3 5 5 4 97 87
9 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 123 113
10 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 115 107
11 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 120 110
12 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 97 89
13 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 118 110
14 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 114 106
15 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 2 4 5 5 5 105 95
16 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 5 4 5 98 90
17 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 114 104
18 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 4 5 4 1 4 2 3 5 5 4 94 84
19 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 123 113
20 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 115 107
21 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 120 110
22 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 4 4 4 5 4 99 91
23 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 117 109
24 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 114 106
25 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 1 5 2 4 5 5 5 103 93
26 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 5 94 86
27 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 114 104
28 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 2 3 5 5 4 3 5 5 2 4 5 4 1 4 2 3 5 5 4 94 84
29 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 123 113
30 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 115 107

VALIDITAS
 135 136 134 90 114 132 135 135 137 132 128 117 126 145 145 141 126 135 144 132 145 146 135 98 144
r-hitung 0,574 0,714 0,531 0,859 0,484 0,784 0,798 0,479 0,421 0,653 0,135 0,679 0,700 0,564 0,573 0,468 0,700 0,784 0,623 0,709 0,627 0,512 0,588 0,729 0,691
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid Unvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

RELIABILITAS
k 29
Var. Total 97,131
Var. Butir 0,259 0,257 0,257 2,483 1,200 0,455 0,259 0,259 0,254 0,248 1,128 0,372 0,144 0,144 0,217 0,372 2,411 0,166 0,869 0,144 0,120 0,259 2,409 0,166
 Var. Butir 12,439
Alpha 0,912
Ket. Reliabel

27
6
Hasil Penelitian
2
ORGANISASI PEMBELAJAR (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jml.

1 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 128

2 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 128

3 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 129

4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 137

5 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 118

6 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 129

7 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 142

8 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 140

9 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 126

10 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 116

11 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 129

12 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 143

13 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

14 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 133

15 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 128

16 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 119

17 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

18 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 129

19 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 129

20 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 1 4 108

21 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 133

22 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 113

23 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 129

24 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 119

25 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 128

26 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 119

27 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 5 127

28 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 129

29 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 2 3 129

30 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 4 109

31 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 121

32 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 113

33 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

34 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 138

35 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 114

36 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 2 5 115

37 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 127

38 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

39 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 137

40 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 120

41 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

42 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 118

43 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

44 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 126

45 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

46 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 4 5 5 127

47 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

48 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 129

49 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

50 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 2 4 124

51 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 143

52 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 113

53 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 125
ORGANISASI PEMBELAJAR (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jml.

54 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 132

55 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 127

56 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 4 124

57 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 127

58 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

59 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 125

60 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 1 4 112

61 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 1 4 112

62 5 4 4 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 1 5 117

63 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 128

64 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 127

65 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 143

66 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 113

67 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

68 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 3 4 128

69 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 137

70 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 138

71 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 127

72 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 1 4 108

73 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

74 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 134

75 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 1 4 108

76 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 118

77 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

78 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 130

79 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 128

80 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 126

81 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 138

82 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 132

83 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

84 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 113

85 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

86 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

87 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 1 4 112

88 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 128

89 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 119

90 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 136

91 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 133

92 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

93 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 124

94 4 4 5 1 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 111

95 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

96 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 135

97 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 131

98 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 5 123

99 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119
100 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 130
101 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 130
102 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 119
103 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 140
104 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 120
105 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 138
106 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 138
107 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 107
ORGANISASI PEMBELAJAR (X2)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jml.

108 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 128

109 4 4 5 1 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 1 4 113

110 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 121

111 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 138

112 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 121

113 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 132

114 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 114

115 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

116 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 5 112

117 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 133

118 4 4 4 1 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 1 4 109

119 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 136

120 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 2 5 115

121 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 133

122 5 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 1 5 114

123 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 135

124 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 1 4 108

125 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 118

126 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

127 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 130

128 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 128

129 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 126

130 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 138

131 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 132

132 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

133 4 4 4 2 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 113

134 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 119

135 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

136 4 5 4 1 4 4 4 4 5 4 2 3 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 2 5 5 4 1 4 112

137 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 128

138 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 3 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 119

139 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 136

140 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 133

141 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

142 4 4 4 2 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 124

143 4 4 5 1 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 1 4 111

144 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 135

145 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 129

146 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 137

147 5 4 5 1 3 4 4 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5 1 5 118

148 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 129

149 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 142

150 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 140

151 4 5 5 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 2 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 126

152 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 139

686 690 685 460 585 667 684 686 693 667 602 637 724 713 695 642 701 585 667 684 686 693 667 661 702 694 666 502 703
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Perilaku Inovatif (X3)
Nomor Resp. Nomor Butir Total Sebelum Total Valid
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 114 104
2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 87
3 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 111 101
4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 111 102
5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 104 96
6 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 3 100 91
7 2 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 99 90
8 3 4 5 5 5 2 4 5 5 4 3 5 2 4 5 4 3 3 5 3 4 4 4 5 4 3 3 5 3 3 96 87
9 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100 92
10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 115 106
11 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 114 104
12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94 87
13 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 111 101
14 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 107 98
15 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 103 95
16 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 5 4 3 3 100 91
17 2 4 3 4 2 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 88 79
18 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 5 4 3 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 81 72
19 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100 92
20 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 114 105
21 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 114 104
22 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97 88
23 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 111 101
24 4 5 4 5 4 4 2 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 104 98
25 4 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 102 95
26 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 3 99 90
27 2 4 3 4 2 3 5 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 87 78
28 3 4 2 4 3 2 5 3 3 4 3 2 2 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 81 71
29 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 100 92
30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 114 105

VALIDITAS
 123 132 118 140 128 115 134 134 121 138 125 119 114 135 129 134 123 132 134 117 129 136 132 123
r-hitung 0,755 0,573 0,736 0,718 0,745 0,779 0,252 0,609 0,696 0,771 0,697 0,751 0,769 0,493 0,102 0,442 0,717 0,632 0,491 0,794 0,745 0,468 0,566 0,708
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Status valid valid valid valid valid valid Unvalid valid valid valid valid valid valid valid Unvalid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

RELIABILITAS
k 28
Var. Total 91,834
Var. Butir 0,921 0,248 0,478 0,230 0,754 0,626 0,395 0,516 0,248 0,351 0,516 0,579 0,466 0,257 0,300 0,455 0,257 0,507 0,217 0,257 0,248 0,576
 Var. Butir 8,829
Alpha 0,947
Ket. Reliabel

28
0
Hasil Penelitian
2
PERILAKU INOVATIF (X3)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
1 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 121
2 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 104
3 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 103
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 113
6 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 119
7 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 110
8 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 130
9 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
10 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
11 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
12 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 126
13 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
14 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 117
15 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 119
16 3 4 5 5 5 2 3 3 4 3 5 2 4 4 3 3 3 5 2 4 4 3 5 3 4 4 4 5 104
17 3 4 2 4 3 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 108
18 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 122
19 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 122
20 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 5 4 3 90
21 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 125
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
23 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 124
24 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
25 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 130
26 3 4 5 5 5 2 5 5 4 3 5 2 4 4 3 3 3 5 2 4 4 3 5 3 4 4 4 5 108
27 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
28 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
29 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 3 3 3 5 3 5 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 111
30 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 89
31 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 102
32 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 3 111
33 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 130
34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 139
35 2 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 124
36 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 121
37 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 112
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 111
39 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 119
40 3 4 5 5 5 2 5 5 4 3 5 2 4 4 3 3 3 5 2 4 4 3 5 3 4 4 4 5 108
41 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
42 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 116
43 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 122
44 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 130
45 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 124
46 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
47 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 119
48 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
49 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
50 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
51 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 136
PERILAKU INOVATIF (X3)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
53 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 123
54 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 136
55 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 138
56 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 118
57 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
58 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
59 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 114
60 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
61 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 99
62 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 119
63 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 117
64 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 115
65 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 125
66 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
67 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 89
68 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 132
69 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 123
70 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
71 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 124
72 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 5 5 3 2 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 98
73 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 120
74 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 129
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 110
76 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
77 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
78 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
79 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
80 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
81 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 120
82 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
83 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 126
84 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
85 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 101
86 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
87 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 89
88 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
89 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
90 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 127
91 2 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 115
92 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 127
93 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 124
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 106
95 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
96 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 135
97 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 120
98 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 119
99 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
100 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 126
101 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 128
102 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 114
PERILAKU INOVATIF (X3)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jml.
103 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 133
104 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
105 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 116
106 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
107 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 5 5 5 3 106
108 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
109 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
110 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
111 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 117
112 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
113 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 129
114 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 115
115 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 115
116 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 105
117 2 4 4 4 5 3 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 3 3 4 4 4 114
118 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 116
119 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 117
120 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 106
121 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 127
122 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 113
123 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 126
124 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
125 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 135
126 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 120
127 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 119
128 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
129 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 126
130 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 128
131 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 114
132 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 133
133 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 124
134 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 116
135 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
136 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 5 5 5 3 106
137 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
138 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
139 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
140 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
141 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 120
142 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 115
143 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 126
144 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 111
145 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 3 101
146 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
147 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 89
148 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
149 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 5 5 5 3 106
150 2 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 5 5 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 4 4 4 3 103
151 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
152 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 128
629 655 594 717 641 585 683 603 697 638 597 581 674 660 633 671 638 597 581 674 660 633 665 585 649 670 663 606
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL KINERJA (Y)

Nomor Butir Total Total


Nomor Resp.
Sebelum Valid
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
2 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 3 100 100
3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 122 122
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123 123
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123 123
6 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 115 115
7 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 97 97
8 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 116 116
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
10 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 95 95
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 124 124
12 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 4 5 4 4 3 103 103
13 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 121 121
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
15 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123 123
16 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 114 114
17 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 98 98
18 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 109 109
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
20 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 95 95
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
22 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 3 102 102
23 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 121 121
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 123 123
26 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 114 114
27 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 98 98
28 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 5 5 5 4 109 109
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 125 125
30 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 95 95

VALIDITAS
 143 132 134 133 135 141 143 132 132 135 136 144 144 135 132 133 144 133 134 141 134 132 134 134 145
r-hitung 0,766 0,774 0,693 0,823 0,746 0,911 0,578 0,679 0,645 0,868 0,796 0,730 0,686 0,864 0,818 0,660 0,627 0,642 0,825 0,911 0,593 0,774 0,825 0,765 0,650
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Status valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

RELIABILITAS
k 30
Var. Total 132,144
Var. Butir 0,185 0,455 0,602 0,461 0,259 0,217 0,185 0,869 0,662 0,466 0,257 0,166 0,166 0,466 0,455 0,599 0,166 0,875 0,464 0,217 0,602 0,455 0,464 0,395 0,144
 Var. Butir 10,252
Alpha 0,961
Ket. Reliabel

28
4
28
Hasil Penelitian

KINERJA (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml.

1 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

2 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 133

3 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 4 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 129

4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 148

5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125

6 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

8 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147

9 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

10 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 134

11 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

13 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 130

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 142

16 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 127

17 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 115

18 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 135

20 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 115

21 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 136

22 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 123

23 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 135

25 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147

26 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

27 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 129

28 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

30 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 115

31 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 132

32 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 121

33 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 147

34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 147

35 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 135

36 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139

37 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 125

38 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140

39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 136

40 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 134

41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 143

42 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125

43 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 142

45 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 144

46 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

47 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 4 3 5 4 5 5 4 5 127

48 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

49 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 131

50 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 127

51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

52 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 123

53 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
KINERJA (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml.

54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

55 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147
56 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

57 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 4 5 4 5 130
58 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

59 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 131
60 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 128

61 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 114
62 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140

63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 135
64 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 131

65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 148
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 140

67 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 121
68 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 147

69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 139
70 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 141

71 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139
72 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 5 119

73 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140
74 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 142

75 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 122
76 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 136

77 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125
78 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 142

79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 138
80 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 140

81 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138
82 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 138

83 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139
84 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 123

85 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140
86 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 137

87 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 115
88 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 133

89 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125
90 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

91 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 132
92 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 139
93 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138
94 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 115

95 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131

96 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 150

97 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 132

98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 135

99 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 123

100 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

101 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

102 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 134

103 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147

104 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

105 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 139

106 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139

107 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 114
KINERJA (Y)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml.

108 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140

109 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 135
110 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 127

111 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 139
112 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125

113 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
114 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 135

115 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 3 4 4 3 5 3 3 5 3 5 4 131
116 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 129

117 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 5 3 4 4 5 128
118 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 139

119 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 139
120 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 5 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 115

121 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131
122 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 123

123 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
124 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146

125 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 146
126 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 134

127 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 147
128 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 138

129 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 139
130 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139

131 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 114
132 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140

133 5 5 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 3 5 5 4 5 3 5 4 4 5 131
134 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 131

135 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 128
136 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 5 114

137 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140
138 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 135

139 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 131
140 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 148

141 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 140
142 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 121

143 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 147
144 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 139

145 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 141
146 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 139
147 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 5 4 4 4 4 2 5 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 5 119
148 5 5 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 140

149 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 142
150 4 3 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 5 4 122

151 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 136
152 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 3 5 125

724 673 679 678 684 711 719 663 660 671 673 715 704 670 649 676 705 672 662 694 676 705 672 662 694 675 671 674 677 724
LAMPIRAN 6
TA HASIL PENGUJIAN PERSYARATAN ANAL
288

LAMPIRAN 6
PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS

A. Uji Galat Taksiran

1. Uji Galat Taksiran Y atas X1

NO Y X1 Ŷ = 61,905 + 0,546 X1 Galat (Y-Ŷ)

1 109 90 111.045 -2.045


2 110 99 115.959 -5.959
3 107 91 111.591 -4.591
4 124 105 119.235 4.765
5 103 94 113.229 -10.229
6 121 102 117.597 3.403
7 125 101 117.051 7.949
8 123 99 115.959 7.041
9 114 93 112.683 1.317
10 110 99 115.959 -5.959
11 109 90 111.045 -2.045
12 125 110 121.965 3.035
13 106 89 110.499 -4.499
14 125 110 121.965 3.035
15 119 108 120.873 -1.873
16 110 85 108.315 1.685
17 98 76 103.401 -5.401
18 109 96 114.321 -5.321
19 114 95 113.775 0.225
20 95 65 97.395 -2.395
21 114 95 113.775 0.225
22 102 88 109.953 -7.953
23 121 98 115.413 5.587
24 114 93 112.683 1.317
25 123 94 113.229 9.771
NO Y X1 Ŷ = 61,905 + 0,546 X1 Galat (Y-Ŷ)

26 114 101 117.051 -3.051


27 106 89 110.499 -4.499
28 109 79 105.039 3.961
29 125 101 117.051 7.949
30 95 75 102.855 -7.855
31 110 90 111.045 -1.045
32 100 79 105.039 -5.039
33 122 93 112.683 9.317
34 123 99 115.959 7.041
35 114 103 118.143 -4.143
36 115 95 113.775 1.225
37 104 79 105.039 -1.039
38 116 86 108.861 7.139
39 114 102 117.597 -3.597
40 110 99 115.959 -5.959
41 120 95 113.775 6.225
42 103 82 106.677 -3.677
43 121 88 109.953 11.047
44 120 99 115.959 4.041
45 121 88 109.953 11.047
46 114 104 118.689 -4.689
47 105 87 109.407 -4.407
48 109 88 109.953 -0.953
49 110 99 115.959 -5.959
50 104 85 108.315 -4.315
51 125 100 116.505 8.495
52 102 88 109.953 -7.953
53 121 89 110.499 10.501
54 125 98 115.413 9.587
55 123 104 118.689 4.311
56 114 87 109.407 4.593
57 107 93 112.683 -5.683
290

NO Y X1 Ŷ = 61,905 + 0,546 X1 Galat (Y-Ŷ)


58 109 88 109.953 -0.953
59 110 99 115.959 -5.959
60 104 87 109.407 -5.407
61 97 75 102.855 -5.855
62 116 85 108.315 7.685
63 114 94 113.229 0.771
64 107 88 109.953 -2.953
65 124 101 117.051 6.949
66 118 85 108.315 9.685
67 100 85 108.315 -8.315
68 122 99 115.959 6.041
69 119 110 121.965 -2.965
70 119 109 121.419 -2.419
71 115 106 119.781 -4.781
72 100 85 108.315 -8.315
73 116 87 109.407 6.593
74 119 94 113.229 5.771
75 100 86 108.861 -8.861
76 113 87 109.407 3.593
77 103 88 109.953 -6.953
78 118 85 108.315 9.685
79 118 88 109.953 8.047
80 117 99 115.959 1.041
81 114 95 113.775 0.225
82 117 108 120.873 -3.873
83 115 105 119.235 -4.235
84 102 88 109.953 -7.953
85 116 93 112.683 3.317
86 115 110 121.965 -6.965
87 95 73 101.763 -6.763
88 113 87 109.407 3.593
89 103 90 111.045 -8.045
90 121 99 115.959 5.041
91 111 99 115.959 -4.959
92 118 88 109.953 8.047
93 114 95 113.775 0.225
291

NO Y X1 Ŷ = 61,905 + 0,546 X1 Galat (Y-Ŷ)


94 98 67 98.487 -0.487
95 109 90 111.045 -2.045
96 125 110 121.965 3.035
97 108 90 111.045 -3.045
98 113 88 109.953 3.047
99 102 90 111.045 -9.045
100 121 99 115.959 5.041
101 121 85 108.315 12.685
102 112 86 108.861 3.139
103 123 108 120.873 2.127
104 114 108 120.873 -6.873
105 118 88 109.953 8.047
106 115 110 121.965 -6.965
107 97 71 100.671 -3.671
108 116 95 113.775 2.225
109 114 101 117.051 -3.051
110 103 94 113.229 -10.229
111 118 89 110.499 7.501
112 103 94 113.229 -10.229
113 121 88 109.953 11.047
114 114 108 120.873 -6.873
115 112 86 108.861 3.139
116 105 87 109.407 -4.407
117 111 79 105.039 5.961
118 117 104 118.689 -1.689
119 118 93 112.683 5.317
120 98 67 98.487 -0.487
121 109 93 112.683 -3.683
122 102 94 113.229 -11.229
123 118 88 109.953 8.047
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
NO Y X1 Ŷ = 61,905 + 0,546 X1 Galat (Y-Ŷ)
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
134 118 88 109.953 8.047
135 117 99 115.959 1.041
136 114 95 113.775 0.225
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
2. Uji Galat Taksiran Y atas X2

NO Y X2 Ŷ = 45,929 + 0,671 X2 Galat (Y-Ŷ)

1 109 102 114.371 -5.371


2 110 102 114.371 -4.371
3 107 100 113.029 -6.029
4 124 107 117.726 6.274
5 103 94 109.003 -6.003
6 121 102 114.371 6.629
7 125 112 121.081 3.919
8 123 111 120.410 2.590
9 114 101 113.700 0.300
10 110 93 108.332 1.668
11 109 103 115.042 -6.042
12 125 113 121.752 3.248
13 106 95 109.674 -3.674
14 125 103 115.042 9.958
15 119 100 113.029 5.971
16 110 94 109.003 0.997
17 98 89 105.648 -7.648
18 109 104 115.713 -6.713
19 114 104 115.713 -1.713
20 95 84 102.293 -7.293
21 114 107 117.726 -3.726
22 102 90 106.319 -4.319
23 121 100 113.029 7.971
24 114 96 110.345 3.655
25 123 99 112.358 10.642
26 114 96 110.345 3.655
27 106 98 111.687 -5.687
28 109 104 115.713 -6.713
29 125 99 112.358 12.642
30 95 86 103.635 -8.635
NO Y X2 Ŷ = 45,929 + 0,671 X2 Galat (Y-Ŷ)

31 110 97 111.016 -1.016


32 100 90 106.319 -6.319
33 122 110 119.739 2.261
34 123 109 119.068 3.932
35 114 91 106.990 7.010
36 115 91 106.990 8.010
37 104 98 111.687 -7.687
38 116 89 105.648 10.352
39 114 109 119.068 -5.068
40 110 96 110.345 -0.345
41 120 106 117.055 2.945
42 103 95 109.674 -6.674
43 121 89 105.648 15.352
44 120 97 111.016 8.984
45 121 106 117.055 3.945
46 114 99 112.358 1.642
47 105 89 105.648 -0.648
48 109 104 115.713 -6.713
49 110 106 117.055 -7.055
50 104 99 112.358 -8.358
51 125 113 121.752 3.248
52 102 90 106.319 -4.319
53 121 96 110.345 10.655
54 125 103 115.042 9.958
55 123 98 111.687 11.313
56 114 96 110.345 3.655
57 107 101 113.700 -6.700
58 109 106 117.055 -8.055
59 110 99 112.358 -2.358
60 104 87 104.306 -0.306
61 97 87 104.306 -7.306
62 116 93 108.332 7.668
63 114 101 113.700 0.300
NO Y X2 Ŷ = 45,929 + 0,671 X2 Galat (Y-Ŷ)
64 107 102 114.371 -7.371
65 124 113 121.752 2.248
66 118 90 106.319 11.681
67 100 95 109.674 -9.674
68 122 102 114.371 7.629
69 119 108 118.397 0.603
70 119 109 119.068 -0.068
71 115 101 113.700 1.300
72 100 84 102.293 -2.293
73 116 95 109.674 6.326
74 119 105 116.384 2.616
75 100 84 102.293 -2.293
76 113 95 109.674 3.326
77 103 95 109.674 -6.674
78 118 101 113.700 4.300
79 118 99 112.358 5.642
80 117 100 113.029 3.971
81 114 110 119.739 -5.739
82 117 106 117.055 -0.055
83 115 110 119.739 -4.739
84 102 89 105.648 -3.648
85 116 95 109.674 6.326
86 115 110 119.739 -4.739
87 95 87 104.306 -9.306
88 113 103 115.042 -2.042
89 103 95 109.674 -6.674
90 121 108 118.397 2.603
91 111 107 117.726 -6.726
92 118 110 119.739 -1.739
93 114 100 113.029 0.971
94 98 89 105.648 -7.648
95 109 106 117.055 -8.055
96 125 105 116.384 8.616
97 108 102 114.371 -6.371
98 113 98 111.687 1.313
99 102 95 109.674 -7.674
NO Y X2 Ŷ = 45,929 + 0,671 X2 Galat (Y-Ŷ)
100 121 102 114.371 6.629
101 121 101 113.700 7.300
102 112 96 110.345 1.655
103 123 111 120.410 2.590
104 114 97 111.016 2.984
105 118 109 119.068 -1.068
106 115 110 119.739 -4.739
107 97 83 101.622 -4.622
108 116 103 115.042 0.958
109 114 90 106.319 7.681
110 103 97 111.016 -8.016
111 118 109 119.068 -1.068
112 103 98 111.687 -8.687
113 121 106 117.055 3.945
114 114 91 106.990 7.010
115 112 89 105.648 6.352
116 105 89 105.648 -0.648
117 111 107 117.726 -6.726
118 117 86 103.635 13.365
119 118 108 118.397 -0.397
120 98 91 106.990 -8.990
121 109 107 117.726 -8.726
122 102 91 106.990 -4.990
123 121 107 117.726 3.274
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
134 118 88 109.953 8.047
135 117 99 115.959 1.041
NO Y X2 Ŷ = 45,929 + 0,671 X2 Galat (Y-Ŷ)
136 114 95 113.775 0.225
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
3. Uji Galat Taksiran Y atas X3

NO Y X3 Ŷ = 53,215 + 0,641X3 Galat (Y-Ŷ)

1 109 97 115.392 -6.392


2 110 80 104.495 5.505
3 107 90 110.905 -3.905
4 124 83 106.418 17.582
5 103 90 110.905 -7.905
6 121 94 113.469 7.531
7 125 85 107.700 17.300
8 123 104 119.879 3.121
9 114 98 116.033 -2.033
10 110 79 103.854 6.146
11 109 98 116.033 -7.033
12 125 99 116.674 8.326
13 106 88 109.623 -3.623
14 125 95 114.110 10.890
15 119 95 114.110 4.890
16 110 83 106.418 3.582
17 98 84 107.059 -9.059
18 109 98 116.033 -7.033
19 114 96 114.751 -0.751
20 95 72 99.367 -4.367
21 114 99 116.674 -2.674
22 102 87 108.982 -6.982
23 121 96 114.751 6.249
24 114 79 103.854 10.146
25 123 104 119.879 3.121
26 114 87 108.982 5.018
27 106 90 110.905 -4.905
28 109 98 116.033 -7.033
29 125 89 110.264 14.736
30 95 71 98.726 -3.726
NO Y X3 Ŷ = 53,215 + 0,641X3 Galat (Y-Ŷ)

31 110 83 106.418 3.582


32 100 84 107.059 -7.059
33 122 104 119.879 2.121
34 123 109 123.084 -0.084
35 114 97 115.392 -1.392
36 115 96 114.751 0.249
37 104 89 110.264 -6.264
38 116 88 109.623 6.377
39 114 95 114.110 -0.110
40 110 87 108.982 1.018
41 120 101 117.956 2.044
42 103 91 111.546 -8.546
43 121 97 115.392 5.608
44 120 102 118.597 1.403
45 121 98 116.033 4.967
46 114 88 109.623 4.377
47 105 95 114.110 -9.110
48 109 98 116.033 -7.033
49 110 88 109.623 0.377
50 104 92 112.187 -8.187
51 125 106 121.161 3.839
52 102 87 108.982 -6.982
53 121 98 116.033 4.967
54 125 106 121.161 3.839
55 123 108 122.443 0.557
56 114 94 113.469 0.531
57 107 92 112.187 -5.187
58 109 98 116.033 -7.033
59 110 89 110.264 -0.264
60 104 92 112.187 -8.187
61 97 77 102.572 -5.572
62 116 95 114.110 1.890
63 114 93 112.828 1.172
NO Y X3 Ŷ = 53,215 + 0,641X3 Galat (Y-Ŷ)
64 107 91 111.546 -4.546
65 124 99 116.674 7.326
66 118 101 117.956 0.044
67 100 71 98.726 1.274
68 122 105 120.520 1.480
69 119 98 116.033 2.967
70 119 98 116.033 2.967
71 115 99 116.674 -1.674
72 100 78 103.213 -3.213
73 116 95 114.110 1.890
74 119 102 118.597 0.403
75 100 87 108.982 -8.982
76 113 90 110.905 2.095
77 103 90 110.905 -7.905
78 118 101 117.956 0.044
79 118 101 117.956 0.044
80 117 88 109.623 7.377
81 114 96 114.751 -0.751
82 117 90 110.905 6.095
83 115 100 117.315 -2.315
84 102 88 109.623 -7.623
85 116 78 103.213 12.787
86 115 101 117.956 -2.956
87 95 71 98.726 -3.726
88 113 92 112.187 0.813
89 103 92 112.187 -9.187
90 121 100 117.315 3.685
91 111 89 110.264 0.736
92 118 100 117.315 0.685
93 114 98 116.033 -2.033
94 98 84 107.059 -9.059
95 109 101 117.956 -8.956
96 125 105 120.520 4.480
97 108 96 114.751 -6.751
98 113 93 112.828 0.172
99 102 90 110.905 -8.905
NO Y X3 Ŷ = 53,215 + 0,641X3 Galat (Y-Ŷ)
100 121 99 116.674 4.326
101 121 100 117.315 3.685
102 112 90 110.905 1.095
103 123 103 119.238 3.762
104 114 98 116.033 -2.033
105 118 91 111.546 6.454
106 115 101 117.956 -2.956
107 97 82 105.777 -8.777
108 116 79 103.854 12.146
109 114 79 103.854 10.146
110 103 92 112.187 -9.187
111 118 92 112.187 5.813
112 103 88 109.623 -6.623
113 121 103 119.238 1.762
114 114 90 110.905 3.095
115 112 90 110.905 1.095
116 105 83 106.418 -1.418
117 111 88 109.623 1.377
118 117 91 111.546 5.454
119 118 93 112.828 5.172
120 98 85 107.700 -9.700
121 109 100 117.315 -8.315
122 102 90 110.905 -8.905
123 121 100 117.315 3.685
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
134 118 88 109.953 8.047
135 117 99 115.959 1.041
136 114 95 113.775 0.225
NO Y X3 Ŷ = 53,215 + 0,641X3 Galat (Y-Ŷ)
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
4. Uji Galat Taksiran X3 atas X1

NO X3 X1 Ŷ = 58,644 + 0,366X1 Galat (Y-Ŷ)

1 97 90 91.584 5.416
2 80 99 94.878 -14.878
3 90 91 91.950 -1.950
4 83 105 97.074 -14.074
5 90 94 93.048 -3.048
6 94 102 95.976 -1.976
7 85 101 95.610 -10.610
8 104 99 94.878 9.122
9 98 93 92.682 5.318
10 79 99 94.878 -15.878
11 98 90 91.584 6.416
12 99 110 98.904 0.096
13 88 89 91.218 -3.218
14 95 110 98.904 -3.904
15 95 108 98.172 -3.172
16 83 85 89.754 -6.754
17 84 76 86.460 -2.460
18 98 96 93.780 4.220
19 96 95 93.414 2.586
20 72 65 82.434 -10.434
21 99 95 93.414 5.586
22 87 88 90.852 -3.852
23 96 98 94.512 1.488
24 79 93 92.682 -13.682
25 104 94 93.048 10.952
26 87 101 95.610 -8.610
27 90 89 91.218 -1.218
28 98 79 87.558 10.442
29 89 101 95.610 -6.610
NO X3 X1 Ŷ = 58,644 + 0,366X1 Galat (Y-Ŷ)

30 71 75 86.094 -15.094
31 83 90 91.584 -8.584
32 84 79 87.558 -3.558
33 104 93 92.682 11.318
34 109 99 94.878 14.122
35 97 103 96.342 0.658
36 96 95 93.414 2.586
37 89 79 87.558 1.442
38 88 86 90.120 -2.120
39 95 102 95.976 -0.976
40 87 99 94.878 -7.878
41 101 95 93.414 7.586
42 91 82 88.656 2.344
43 97 88 90.852 6.148
44 102 99 94.878 7.122
45 98 88 90.852 7.148
46 88 104 96.708 -8.708
47 95 87 90.486 4.514
48 98 88 90.852 7.148
49 88 99 94.878 -6.878
50 92 85 89.754 2.246
51 106 100 95.244 10.756
52 87 88 90.852 -3.852
53 98 89 91.218 6.782
54 106 98 94.512 11.488
55 108 104 96.708 11.292
56 94 87 90.486 3.514
57 92 93 92.682 -0.682
58 98 88 90.852 7.148
59 89 99 94.878 -5.878
60 92 87 90.486 1.514
61 77 75 86.094 -9.094
62 95 85 89.754 5.246
NO X3 X1 Ŷ = 58,644 + 0,366X1 Galat (Y-Ŷ)

63 93 94 93.048 -0.048
64 91 88 90.852 0.148
65 99 101 95.610 3.390
66 101 85 89.754 11.246
67 71 85 89.754 -18.754
68 105 99 94.878 10.122
69 98 110 98.904 -0.904
70 98 109 98.538 -0.538
71 99 106 97.440 1.560
72 78 85 89.754 -11.754
73 95 87 90.486 4.514
74 102 94 93.048 8.952
75 87 86 90.120 -3.120
76 90 87 90.486 -0.486
77 90 88 90.852 -0.852
78 101 85 89.754 11.246
79 101 88 90.852 10.148
80 88 99 94.878 -6.878
81 96 95 93.414 2.586
82 90 108 98.172 -8.172
83 100 105 97.074 2.926
84 88 88 90.852 -2.852
85 78 93 92.682 -14.682
86 101 110 98.904 2.096
87 71 73 85.362 -14.362
88 92 87 90.486 1.514
89 92 90 91.584 0.416
90 100 99 94.878 5.122
91 89 99 94.878 -5.878
92 100 88 90.852 9.148
93 98 95 93.414 4.586
94 84 67 83.166 0.834
95 101 90 91.584 9.416
96 105 110 98.904 6.096
97 96 90 91.584 4.416
98 93 88 90.852 2.148
NO X3 X1 Ŷ = 58,644 + 0,366X1 Galat (Y-Ŷ)

99 90 90 91.584 -1.584
100 99 99 94.878 4.122
101 100 85 89.754 10.246
102 90 86 90.120 -0.120
103 103 108 98.172 4.828
104 98 108 98.172 -0.172
105 91 88 90.852 0.148
106 101 110 98.904 2.096
107 82 71 84.630 -2.630
108 79 95 93.414 -14.414
109 79 101 95.610 -16.610
110 92 94 93.048 -1.048
111 92 89 91.218 0.782
112 88 94 93.048 -5.048
113 103 88 90.852 12.148
114 90 108 98.172 -8.172
115 90 86 90.120 -0.120
116 83 87 90.486 -7.486
117 88 79 87.558 0.442
118 91 104 96.708 -5.708
119 93 93 92.682 0.318
120 85 67 83.166 1.834
121 100 93 92.682 7.318
122 90 94 93.048 -3.048
123 100 89 91.218 8.782
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
134 118 88 109.953 8.047
NO X3 X1 Ŷ = 58,644 + 0,366X1 Galat (Y-Ŷ)

135 117 99 115.959 1.041


136 114 95 113.775 0.225
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
5. Uji Galat Taksiran X3 atas X2

NO X3 X2 Ŷ = 30,523 + 0,625X2 Galat (Y-Ŷ)

1 97 102 94.273 2.727


2 80 102 94.273 -14.273
3 90 100 93.023 -3.023
4 83 107 97.398 -14.398
5 90 94 89.273 0.727
6 94 102 94.273 -0.273
7 85 112 100.523 -15.523
8 104 111 99.898 4.102
9 98 101 93.648 4.352
10 79 93 88.648 -9.648
11 98 103 94.898 3.102
12 99 113 101.148 -2.148
13 88 95 89.898 -1.898
14 95 103 94.898 0.102
15 95 100 93.023 1.977
16 83 94 89.273 -6.273
17 84 89 86.148 -2.148
18 98 104 95.523 2.477
19 96 104 95.523 0.477
20 72 84 83.023 -11.023
21 99 107 97.398 1.602
22 87 90 86.773 0.227
23 96 100 93.023 2.977
24 79 96 90.523 -11.523
25 104 99 92.398 11.602
26 87 96 90.523 -3.523
27 90 98 91.773 -1.773
28 98 104 95.523 2.477
29 89 99 92.398 -3.398
NO X3 X2 Ŷ = 30,523 + 0,625X2 Galat (Y-Ŷ)

30 71 86 84.273 -13.273
31 83 97 91.148 -8.148
32 84 90 86.773 -2.773
33 104 110 99.273 4.727
34 109 109 98.648 10.352
35 97 91 87.398 9.602
36 96 91 87.398 8.602
37 89 98 91.773 -2.773
38 88 89 86.148 1.852
39 95 109 98.648 -3.648
40 87 96 90.523 -3.523
41 101 106 96.773 4.227
42 91 95 89.898 1.102
43 97 89 86.148 10.852
44 102 97 91.148 10.852
45 98 106 96.773 1.227
46 88 99 92.398 -4.398
47 95 89 86.148 8.852
48 98 104 95.523 2.477
49 88 106 96.773 -8.773
50 92 99 92.398 -0.398
51 106 113 101.148 4.852
52 87 90 86.773 0.227
53 98 96 90.523 7.477
54 106 103 94.898 11.102
55 108 98 91.773 16.227
56 94 96 90.523 3.477
57 92 101 93.648 -1.648
58 98 106 96.773 1.227
59 89 99 92.398 -3.398
60 92 87 84.898 7.102
61 77 87 84.898 -7.898
310

NO X3 X2 Ŷ = 30,523 + 0,625X2 Galat (Y-Ŷ)

62 95 93 88.648 6.352
63 93 101 93.648 -0.648
64 91 102 94.273 -3.273
65 99 113 101.148 -2.148
66 101 90 86.773 14.227
67 71 95 89.898 -18.898
68 105 102 94.273 10.727
69 98 108 98.023 -0.023
70 98 109 98.648 -0.648
71 99 101 93.648 5.352
72 78 84 83.023 -5.023
73 95 95 89.898 5.102
74 102 105 96.148 5.852
75 87 84 83.023 3.977
76 90 95 89.898 0.102
77 90 95 89.898 0.102
78 101 101 93.648 7.352
79 101 99 92.398 8.602
80 88 100 93.023 -5.023
81 96 110 99.273 -3.273
82 90 106 96.773 -6.773
83 100 110 99.273 0.727
84 88 89 86.148 1.852
85 78 95 89.898 -11.898
86 101 110 99.273 1.727
87 71 87 84.898 -13.898
88 92 103 94.898 -2.898
89 92 95 89.898 2.102
90 100 108 98.023 1.977
91 89 107 97.398 -8.398
92 100 110 99.273 0.727
93 98 100 93.023 4.977
94 84 89 86.148 -2.148
95 101 106 96.773 4.227
96 105 105 96.148 8.852
97 96 102 94.273 1.727
311

NO X3 X2 Ŷ = 30,523 + 0,625X2 Galat (Y-Ŷ)

98 93 98 91.773 1.227
99 90 95 89.898 0.102
100 99 102 94.273 4.727
101 100 101 93.648 6.352
102 90 96 90.523 -0.523
103 103 111 99.898 3.102
104 98 97 91.148 6.852
105 91 109 98.648 -7.648
106 101 110 99.273 1.727
107 82 83 82.398 -0.398
108 79 103 94.898 -15.898
109 79 90 86.773 -7.773
110 92 97 91.148 0.852
111 92 109 98.648 -6.648
112 88 98 91.773 -3.773
113 103 106 96.773 6.227
114 90 91 87.398 2.602
115 90 89 86.148 3.852
116 83 89 86.148 -3.148
117 88 107 97.398 -9.398
118 91 86 84.273 6.727
119 93 108 98.023 -5.023
120 85 91 87.398 -2.398
121 100 107 97.398 2.602
122 90 91 87.398 2.602
123 100 107 97.398 2.602
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
NO X3 X2 Ŷ = 30,523 + 0,625X2 Galat (Y-Ŷ)

134 118 88 109.953 8.047


135 117 99 115.959 1.041
136 114 95 113.775 0.225
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
6. Uji Galat Taksiran X2 atas X1

NO X2 X1 Ŷ = 60,742 + 0,416X1 Galat (Y-Ŷ)

1 102 90 98.182 3.818


2 102 99 101.926 0.074
3 100 91 98.598 1.402
4 107 105 104.422 2.578
5 94 94 99.846 -5.846
6 102 102 103.174 -1.174
7 112 101 102.758 9.242
8 111 99 101.926 9.074
9 101 93 99.430 1.570
10 93 99 101.926 -8.926
11 103 90 98.182 4.818
12 113 110 106.502 6.498
13 95 89 97.766 -2.766
14 103 110 106.502 -3.502
15 100 108 105.670 -5.670
16 94 85 96.102 -2.102
17 89 76 92.358 -3.358
18 104 96 100.678 3.322
19 104 95 100.262 3.738
20 84 65 87.782 -3.782
21 107 95 100.262 6.738
22 90 88 97.350 -7.350
23 100 98 101.510 -1.510
24 96 93 99.430 -3.430
25 99 94 99.846 -0.846
26 96 101 102.758 -6.758
27 98 89 97.766 0.234
28 104 79 93.606 10.394
29 99 101 102.758 -3.758
30 86 75 91.942 -5.942
NO X2 X1 Ŷ = 60,742 + 0,416X1 Galat (Y-Ŷ)

31 97 90 98.182 -1.182
32 90 79 93.606 -3.606
33 110 93 99.430 10.570
34 109 99 101.926 7.074
35 91 103 103.590 -12.590
36 91 95 100.262 -9.262
37 98 79 93.606 4.394
38 89 86 96.518 -7.518
39 109 102 103.174 5.826
40 96 99 101.926 -5.926
41 106 95 100.262 5.738
42 95 82 94.854 0.146
43 89 88 97.350 -8.350
44 97 99 101.926 -4.926
45 106 88 97.350 8.650
46 99 104 104.006 -5.006
47 89 87 96.934 -7.934
48 104 88 97.350 6.650
49 106 99 101.926 4.074
50 99 85 96.102 2.898
51 113 100 102.342 10.658
52 90 88 97.350 -7.350
53 96 89 97.766 -1.766
54 103 98 101.510 1.490
55 98 104 104.006 -6.006
56 96 87 96.934 -0.934
57 101 93 99.430 1.570
58 106 88 97.350 8.650
59 99 99 101.926 -2.926
60 87 87 96.934 -9.934
61 87 75 91.942 -4.942
62 93 85 96.102 -3.102
63 101 94 99.846 1.154
NO X2 X1 Ŷ = 60,742 + 0,416X1 Galat (Y-Ŷ)
64 102 88 97.350 4.650
65 113 101 102.758 10.242
66 90 85 96.102 -6.102
67 95 85 96.102 -1.102
68 102 99 101.926 0.074
69 108 110 106.502 1.498
70 109 109 106.086 2.914
71 101 106 104.838 -3.838
72 84 85 96.102 -12.102
73 95 87 96.934 -1.934
74 105 94 99.846 5.154
75 84 86 96.518 -12.518
76 95 87 96.934 -1.934
77 95 88 97.350 -2.350
78 101 85 96.102 4.898
79 99 88 97.350 1.650
80 100 99 101.926 -1.926
81 110 95 100.262 9.738
82 106 108 105.670 0.330
83 110 105 104.422 5.578
84 89 88 97.350 -8.350
85 95 93 99.430 -4.430
86 110 110 106.502 3.498
87 87 73 91.110 -4.110
88 103 87 96.934 6.066
89 95 90 98.182 -3.182
90 108 99 101.926 6.074
91 107 99 101.926 5.074
92 110 88 97.350 12.650
93 100 95 100.262 -0.262
94 89 67 88.614 0.386
95 106 90 98.182 7.818
96 105 110 106.502 -1.502
97 102 90 98.182 3.818
98 98 88 97.350 0.650
99 95 90 98.182 -3.182
NO X2 X1 Ŷ = 60,742 + 0,416X1 Galat (Y-Ŷ)
100 102 99 101.926 0.074
101 101 85 96.102 4.898
102 96 86 96.518 -0.518
103 111 108 105.670 5.330
104 97 108 105.670 -8.670
105 109 88 97.350 11.650
106 110 110 106.502 3.498
107 83 71 90.278 -7.278
108 103 95 100.262 2.738
109 90 101 102.758 -12.758
110 97 94 99.846 -2.846
111 109 89 97.766 11.234
112 98 94 99.846 -1.846
113 106 88 97.350 8.650
114 91 108 105.670 -14.670
115 89 86 96.518 -7.518
116 89 87 96.934 -7.934
117 107 79 93.606 13.394
118 86 104 104.006 -18.006
119 108 93 99.430 8.570
120 91 67 88.614 2.386
121 107 93 99.430 7.570
122 91 94 99.846 -8.846
123 107 89 97.766 9.234
124 115 110 121.965 -6.965
125 119 109 121.419 -2.419
126 115 106 119.781 -4.781
127 100 85 108.315 -8.315
128 116 87 109.407 6.593
129 119 94 113.229 5.771
130 100 86 108.861 -8.861
131 113 87 109.407 3.593
132 103 88 109.953 -6.953
133 118 85 108.315 9.685
134 118 88 109.953 8.047
135 117 99 115.959 1.041
NO X2 X1 Ŷ = 60,742 + 0,416X1 Galat (Y-Ŷ)
136 114 95 113.775 0.225
137 117 108 120.873 -3.873
138 115 105 119.235 -4.235
139 102 88 109.953 -7.953
140 116 93 112.683 3.317
141 115 110 121.965 -6.965
142 95 73 101.763 -6.763
143 113 87 109.407 3.593
144 103 90 111.045 -8.045
145 121 99 115.959 5.041
146 111 99 115.959 -4.959
147 118 88 109.953 8.047
148 114 95 113.775 0.225
149 103 88 109.953 -6.953
150 118 85 108.315 9.685
151 118 88 109.953 8.047
152 117 99 115.959 1.041
B. Uji Normalitas

1. Uji Normalitas Y atas X1

No Y-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 5 -1.980 0.024 0.008 0.016
2 5 -1.980 0.024 0.016 0.008
3 6 -1.847 0.032 0.024 0.008
4 6 -1.847 0.032 0.033 0.000
5 8 -1.580 0.057 0.041 0.016
6 9 -1.447 0.074 0.049 0.025
7 9 -1.447 0.074 0.057 0.017
8 9 -1.447 0.074 0.065 0.009
9 9 -1.447 0.074 0.073 0.001
10 9 -1.447 0.074 0.081 0.007
11 9 -1.447 0.074 0.089 0.015
12 10 -1.313 0.095 0.098 0.003
13 10 -1.313 0.095 0.106 0.011
14 10 -1.313 0.095 0.114 0.019
15 11 -1.180 0.119 0.122 0.003
16 11 -1.180 0.119 0.130 0.011
17 11 -1.180 0.119 0.138 0.019
18 11 -1.180 0.119 0.146 0.027
19 11 -1.180 0.119 0.154 0.035
20 11 -1.180 0.119 0.163 0.044
21 11 -1.180 0.119 0.171 0.052
22 12 -1.047 0.148 0.179 0.031
23 12 -1.047 0.148 0.187 0.039
24 12 -1.047 0.148 0.195 0.047
25 13 -0.913 0.181 0.203 0.023
26 13 -0.913 0.181 0.211 0.031
27 13 -0.913 0.181 0.220 0.039
28 13 -0.913 0.181 0.228 0.047
29 13 -0.913 0.181 0.236 0.055
30 14 -0.780 0.218 0.244 0.026
31 14 -0.780 0.218 0.252 0.034
32 14 -0.780 0.218 0.260 0.042
33 14 -0.780 0.218 0.268 0.051
34 14 -0.780 0.218 0.276 0.059
No Y-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
35 15 -0.646 0.259 0.285 0.026
36 15 -0.646 0.259 0.293 0.034
37 15 -0.646 0.259 0.301 0.042
38 15 -0.646 0.259 0.309 0.050
39 15 -0.646 0.259 0.317 0.058
40 15 -0.646 0.259 0.325 0.066
41 15 -0.646 0.259 0.333 0.074
42 16 -0.513 0.304 0.341 0.037
43 16 -0.513 0.304 0.350 0.046
44 17 -0.380 0.352 0.358 0.006
45 17 -0.380 0.352 0.366 0.014
46 17 -0.380 0.352 0.374 0.022
47 18 -0.246 0.403 0.382 0.021
48 18 -0.246 0.403 0.390 0.013
49 18 -0.246 0.403 0.398 0.004
50 18 -0.246 0.403 0.407 0.004
51 19 -0.113 0.455 0.415 0.040
52 19 -0.113 0.455 0.423 0.032
53 19 -0.113 0.455 0.431 0.024
54 19 -0.113 0.455 0.439 0.016
55 19 -0.113 0.455 0.447 0.008
56 19 -0.113 0.455 0.455 0.000
57 19 -0.113 0.455 0.463 0.008
58 19 -0.113 0.455 0.472 0.016
59 19 -0.113 0.455 0.480 0.025
60 19 -0.113 0.455 0.488 0.033
61 19 -0.113 0.455 0.496 0.041
62 19 -0.113 0.455 0.504 0.049
63 20 0.021 0.508 0.512 0.004
64 20 0.021 0.508 0.520 0.012
65 20 0.021 0.508 0.528 0.020
66 20 0.021 0.508 0.537 0.028
67 21 0.154 0.561 0.545 0.016
68 21 0.154 0.561 0.553 0.008
69 21 0.154 0.561 0.561 0.000
70 21 0.154 0.561 0.569 0.008
71 21 0.154 0.561 0.577 0.016
72 21 0.154 0.561 0.585 0.024
73 21 0.154 0.561 0.593 0.032
74 21 0.154 0.561 0.602 0.040
320

No Y-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


75 22 0.287 0.613 0.610 0.003
76 22 0.287 0.613 0.618 0.005
77 22 0.287 0.613 0.626 0.013
78 22 0.287 0.613 0.634 0.021
79 22 0.287 0.613 0.642 0.029
80 23 0.421 0.663 0.650 0.013
81 23 0.421 0.663 0.659 0.005
82 23 0.421 0.663 0.667 0.004
83 23 0.421 0.663 0.675 0.012
84 24 0.554 0.710 0.683 0.027
85 24 0.554 0.710 0.691 0.019
86 24 0.554 0.710 0.699 0.011
87 24 0.554 0.710 0.707 0.003
88 25 0.688 0.754 0.715 0.039
89 25 0.688 0.754 0.724 0.031
90 25 0.688 0.754 0.732 0.022
91 25 0.688 0.754 0.740 0.014
92 25 0.688 0.754 0.748 0.006
93 25 0.688 0.754 0.756 0.002
94 25 0.688 0.754 0.764 0.010
95 26 0.821 0.794 0.772 0.022
96 26 0.821 0.794 0.780 0.014
97 26 0.821 0.794 0.789 0.006
98 26 0.821 0.794 0.797 0.003
99 26 0.821 0.794 0.805 0.011
100 27 0.954 0.830 0.813 0.017
101 27 0.954 0.830 0.821 0.009
102 29 1.221 0.889 0.829 0.060
103 29 1.221 0.889 0.837 0.052
104 29 1.221 0.889 0.846 0.043
105 29 1.221 0.889 0.854 0.035
106 30 1.355 0.912 0.862 0.050
107 30 1.355 0.912 0.870 0.042
108 30 1.355 0.912 0.878 0.034
109 30 1.355 0.912 0.886 0.026
110 30 1.355 0.912 0.894 0.018
111 30 1.355 0.912 0.902 0.010
112 31 1.488 0.932 0.911 0.021
113 31 1.488 0.932 0.919 0.013
114 31 1.488 0.932 0.927 0.005
115 32 1.621 0.948 0.935 0.013
116 32 1.621 0.948 0.943 0.004
321

No Y-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


117 32 1.621 0.948 0.951 0.004
118 33 1.755 0.960 0.959 0.001
119 33 1.755 0.960 0.967 0.007
120 33 1.755 0.960 0.976 0.015
121 33 1.755 0.960 0.984 0.023
122 33 1.755 0.960 0.992 0.032
123 36 2.155 0.984 1.000 0.016
124 25 0.688 0.754 0.740 0.014
125 25 0.688 0.754 0.748 0.006
126 25 0.688 0.754 0.756 0.002
127 25 0.688 0.754 0.764 0.010
128 26 0.821 0.794 0.772 0.022
129 26 0.821 0.794 0.780 0.014
130 26 0.821 0.794 0.789 0.006
131 26 0.821 0.794 0.797 0.003
132 26 0.821 0.794 0.805 0.011
133 27 0.954 0.830 0.813 0.017
134 27 0.954 0.830 0.821 0.009
135 29 1.221 0.889 0.829 0.060
136 29 1.221 0.889 0.837 0.052
137 29 1.221 0.889 0.846 0.043
138 29 1.221 0.889 0.854 0.035
139 30 1.355 0.912 0.862 0.050
140 30 1.355 0.912 0.870 0.042
141 30 1.355 0.912 0.878 0.034
142 30 1.355 0.912 0.886 0.026
143 30 1.355 0.912 0.894 0.018
144 30 1.355 0.912 0.902 0.010
145 31 1.488 0.932 0.911 0.021
146 31 1.488 0.932 0.919 0.013
147 31 1.488 0.932 0.927 0.005
148 32 1.621 0.948 0.935 0.013
149 24 0.554 0.710 0.683 0.027
150 24 0.554 0.710 0.691 0.019
151 24 0.554 0.710 0.699 0.011
152 24 0.554 0.710 0.707 0.003

L hit 0.074
L tab 0.080
2. Uji Normalitas Y atas X2

No Y-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 2 -1.683 0.046 0.008 0.038
2 3 -1.533 0.063 0.016 0.046
3 3 -1.533 0.063 0.024 0.038
4 4 -1.384 0.083 0.033 0.051
5 4 -1.384 0.083 0.041 0.043
6 4 -1.384 0.083 0.049 0.034
7 4 -1.384 0.083 0.057 0.026
8 5 -1.235 0.108 0.065 0.043
9 5 -1.235 0.108 0.073 0.035
10 5 -1.235 0.108 0.081 0.027
11 5 -1.235 0.108 0.089 0.019
12 5 -1.235 0.108 0.098 0.011
13 5 -1.235 0.108 0.106 0.003
14 5 -1.235 0.108 0.114 0.005
15 5 -1.235 0.108 0.122 0.013
16 5 -1.235 0.108 0.130 0.022
17 5 -1.235 0.108 0.138 0.030
18 5 -1.235 0.108 0.146 0.038
19 6 -1.085 0.139 0.154 0.016
20 6 -1.085 0.139 0.163 0.024
21 6 -1.085 0.139 0.171 0.032
22 6 -1.085 0.139 0.179 0.040
23 6 -1.085 0.139 0.187 0.048
24 7 -0.936 0.175 0.195 0.021
25 7 -0.936 0.175 0.203 0.029
26 7 -0.936 0.175 0.211 0.037
27 7 -0.936 0.175 0.220 0.045
28 7 -0.936 0.175 0.228 0.053
29 8 -0.787 0.216 0.236 0.020
30 8 -0.787 0.216 0.244 0.028
31 8 -0.787 0.216 0.252 0.036
32 8 -0.787 0.216 0.260 0.044
33 8 -0.787 0.216 0.268 0.053
34 8 -0.787 0.216 0.276 0.061
35 8 -0.787 0.216 0.285 0.069
36 9 -0.637 0.262 0.293 0.031
37 9 -0.637 0.262 0.301 0.039
No Y-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
38 9 -0.637 0.262 0.309 0.047
39 9 -0.637 0.262 0.317 0.055
40 9 -0.637 0.262 0.325 0.063
41 9 -0.637 0.262 0.333 0.071
42 10 -0.488 0.313 0.341 0.029
43 10 -0.488 0.313 0.350 0.037
44 10 -0.488 0.313 0.358 0.045
45 10 -0.488 0.313 0.366 0.053
46 10 -0.488 0.313 0.374 0.061
47 10 -0.488 0.313 0.382 0.069
48 11 -0.339 0.367 0.390 0.023
49 11 -0.339 0.367 0.398 0.031
50 11 -0.339 0.367 0.407 0.039
51 11 -0.339 0.367 0.415 0.047
52 11 -0.339 0.367 0.423 0.055
53 11 -0.339 0.367 0.431 0.063
54 11 -0.339 0.367 0.439 0.072
55 12 -0.189 0.425 0.447 0.022
56 12 -0.189 0.425 0.455 0.030
57 12 -0.189 0.425 0.463 0.039
58 12 -0.189 0.425 0.472 0.047
59 12 -0.189 0.425 0.480 0.055
60 12 -0.189 0.425 0.488 0.063
61 12 -0.189 0.425 0.496 0.071
62 13 -0.040 0.484 0.504 0.020
63 13 -0.040 0.484 0.512 0.028
64 13 -0.040 0.484 0.520 0.036
65 13 -0.040 0.484 0.528 0.044
66 13 -0.040 0.484 0.537 0.053
67 13 -0.040 0.484 0.545 0.061
68 13 -0.040 0.484 0.553 0.069
69 14 0.109 0.544 0.561 0.017
70 14 0.109 0.544 0.569 0.026
71 14 0.109 0.544 0.577 0.034
72 14 0.109 0.544 0.585 0.042
73 14 0.109 0.544 0.593 0.050
74 14 0.109 0.544 0.602 0.058
75 14 0.109 0.544 0.610 0.066
76 14 0.109 0.544 0.618 0.074
77 15 0.259 0.602 0.626 0.024
78 15 0.259 0.602 0.634 0.032
79 15 0.259 0.602 0.642 0.040
No Y-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
80 15 0.259 0.602 0.650 0.048
81 16 0.408 0.658 0.659 0.000
82 16 0.408 0.658 0.667 0.008
83 16 0.408 0.658 0.675 0.016
84 16 0.408 0.658 0.683 0.025
85 16 0.408 0.658 0.691 0.033
86 16 0.408 0.658 0.699 0.041
87 17 0.557 0.711 0.707 0.004
88 17 0.557 0.711 0.715 0.004
89 17 0.557 0.711 0.724 0.012
90 17 0.557 0.711 0.732 0.020
91 17 0.557 0.711 0.740 0.028
92 17 0.557 0.711 0.748 0.037
93 18 0.707 0.760 0.756 0.004
94 18 0.707 0.760 0.764 0.004
95 18 0.707 0.760 0.772 0.012
96 18 0.707 0.760 0.780 0.020
97 19 0.856 0.804 0.789 0.015
98 19 0.856 0.804 0.797 0.007
99 19 0.856 0.804 0.805 0.001
100 19 0.856 0.804 0.813 0.009
101 20 1.005 0.843 0.821 0.021
102 20 1.005 0.843 0.829 0.013
103 20 1.005 0.843 0.837 0.005
104 21 1.155 0.876 0.846 0.030
105 21 1.155 0.876 0.854 0.022
106 21 1.155 0.876 0.862 0.014
107 22 1.304 0.904 0.870 0.034
108 22 1.304 0.904 0.878 0.026
109 23 1.453 0.927 0.886 0.041
110 23 1.453 0.927 0.894 0.033
111 23 1.453 0.927 0.902 0.024
112 23 1.453 0.927 0.911 0.016
113 23 1.453 0.927 0.919 0.008
114 24 1.603 0.945 0.927 0.019
115 24 1.603 0.945 0.935 0.011
116 24 1.603 0.945 0.943 0.002
117 25 1.752 0.960 0.951 0.009
118 25 1.752 0.960 0.959 0.001
119 26 1.901 0.971 0.967 0.004
120 27 2.051 0.980 0.976 0.004
121 28 2.200 0.986 0.984 0.002
122 31 2.648 0.996 0.992 0.004
No Y-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
123 32 2.797 0.997 1.000 0.003
124 20 1.005 0.843 0.821 0.021
125 20 1.005 0.843 0.829 0.013
126 20 1.005 0.843 0.837 0.005
127 21 1.155 0.876 0.846 0.030
128 21 1.155 0.876 0.854 0.022
129 21 1.155 0.876 0.862 0.014
130 22 1.304 0.904 0.870 0.034
131 22 1.304 0.904 0.878 0.026
132 23 1.453 0.927 0.886 0.041
133 23 1.453 0.927 0.894 0.033
134 23 1.453 0.927 0.902 0.024
135 23 1.453 0.927 0.911 0.016
136 23 1.453 0.927 0.919 0.008
137 24 1.603 0.945 0.927 0.019
138 24 1.603 0.945 0.935 0.011
139 24 1.603 0.945 0.943 0.002
140 25 1.752 0.960 0.951 0.009
141 25 1.752 0.960 0.959 0.001
142 26 1.901 0.971 0.967 0.004
143 27 2.051 0.980 0.976 0.004
144 28 2.200 0.986 0.984 0.002
145 31 2.648 0.996 0.992 0.004
146 31 2.648 0.996 0.992 0.004
147 23 1.453 0.927 0.886 0.041
148 23 1.453 0.927 0.894 0.033
149 23 1.453 0.927 0.902 0.024
150 23 1.453 0.927 0.911 0.016
151 23 1.453 0.927 0.919 0.008
152 24 1.603 0.945 0.943 0.002

L hit 0.074

L tab 0.080
3. Uji Normalitas Y atas X3

NO Y-X3 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 8 -1.758 0.039 0.008 0.031
2 9 -1.610 0.054 0.016 0.037
3 10 -1.463 0.072 0.024 0.047
4 11 -1.315 0.094 0.033 0.062
5 11 -1.315 0.094 0.041 0.054
6 11 -1.315 0.094 0.049 0.045
7 11 -1.315 0.094 0.057 0.037
8 11 -1.315 0.094 0.065 0.029
9 11 -1.315 0.094 0.073 0.021
10 11 -1.315 0.094 0.081 0.013
11 12 -1.168 0.121 0.089 0.032
12 12 -1.168 0.121 0.098 0.024
13 12 -1.168 0.121 0.106 0.016
14 12 -1.168 0.121 0.114 0.008
15 12 -1.168 0.121 0.122 0.001
16 12 -1.168 0.121 0.130 0.009
17 12 -1.168 0.121 0.138 0.017
18 13 -1.021 0.154 0.146 0.007
19 13 -1.021 0.154 0.154 0.001
20 13 -1.021 0.154 0.163 0.009
21 13 -1.021 0.154 0.171 0.017
22 14 -0.873 0.191 0.179 0.012
23 14 -0.873 0.191 0.187 0.004
24 14 -0.873 0.191 0.195 0.004
25 14 -0.873 0.191 0.203 0.012
26 14 -0.873 0.191 0.211 0.020
27 14 -0.873 0.191 0.220 0.028
28 15 -0.726 0.234 0.228 0.006
29 15 -0.726 0.234 0.236 0.002
30 15 -0.726 0.234 0.244 0.010
31 15 -0.726 0.234 0.252 0.018
32 15 -0.726 0.234 0.260 0.026
33 15 -0.726 0.234 0.268 0.034
34 15 -0.726 0.234 0.276 0.043
35 15 -0.726 0.234 0.285 0.051
36 15 -0.726 0.234 0.293 0.059
37 16 -0.579 0.281 0.301 0.019
NO Y-X3 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
38 16 -0.579 0.281 0.309 0.028
39 16 -0.579 0.281 0.317 0.036
40 16 -0.579 0.281 0.325 0.044
41 16 -0.579 0.281 0.333 0.052
42 16 -0.579 0.281 0.341 0.060
43 16 -0.579 0.281 0.350 0.068
44 17 -0.431 0.333 0.358 0.025
45 17 -0.431 0.333 0.366 0.033
46 17 -0.431 0.333 0.374 0.041
47 17 -0.431 0.333 0.382 0.049
48 17 -0.431 0.333 0.390 0.057
49 17 -0.431 0.333 0.398 0.065
50 17 -0.431 0.333 0.407 0.073
51 18 -0.284 0.388 0.415 0.026
52 18 -0.284 0.388 0.423 0.035
53 18 -0.284 0.388 0.431 0.043
54 18 -0.284 0.388 0.439 0.051
55 18 -0.284 0.388 0.447 0.059
56 18 -0.284 0.388 0.455 0.067
57 18 -0.284 0.388 0.463 0.075
58 19 -0.137 0.446 0.472 0.026
59 19 -0.137 0.446 0.480 0.034
60 19 -0.137 0.446 0.488 0.042
61 19 -0.137 0.446 0.496 0.050
62 19 -0.137 0.446 0.504 0.058
63 19 -0.137 0.446 0.512 0.067
64 19 -0.137 0.446 0.520 0.075
65 20 0.011 0.504 0.528 0.024
66 20 0.011 0.504 0.537 0.032
67 20 0.011 0.504 0.545 0.040
68 20 0.011 0.504 0.553 0.049
69 20 0.011 0.504 0.561 0.057
70 21 0.158 0.563 0.569 0.006
71 21 0.158 0.563 0.577 0.014
72 21 0.158 0.563 0.585 0.023
73 21 0.158 0.563 0.593 0.031
74 21 0.158 0.563 0.602 0.039
75 21 0.158 0.563 0.610 0.047
76 21 0.158 0.563 0.618 0.055
77 21 0.158 0.563 0.626 0.063
78 21 0.158 0.563 0.634 0.071
79 21 0.158 0.563 0.642 0.079
NO Y-X3 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
80 22 0.305 0.620 0.650 0.030
81 22 0.305 0.620 0.659 0.039
82 22 0.305 0.620 0.667 0.047
83 22 0.305 0.620 0.675 0.055
84 22 0.305 0.620 0.683 0.063
85 22 0.305 0.620 0.691 0.071
86 22 0.305 0.620 0.699 0.079
87 23 0.453 0.675 0.707 0.033
88 23 0.453 0.675 0.715 0.041
89 23 0.453 0.675 0.724 0.049
90 23 0.453 0.675 0.732 0.057
91 23 0.453 0.675 0.740 0.065
92 23 0.453 0.675 0.748 0.073
93 24 0.600 0.726 0.756 0.030
94 24 0.600 0.726 0.764 0.038
95 24 0.600 0.726 0.772 0.047
96 24 0.600 0.726 0.780 0.055
97 24 0.600 0.726 0.789 0.063
98 25 0.748 0.773 0.797 0.024
99 25 0.748 0.773 0.805 0.032
100 25 0.748 0.773 0.813 0.040
101 26 0.895 0.815 0.821 0.007
102 26 0.895 0.815 0.829 0.015
103 26 0.895 0.815 0.837 0.023
104 26 0.895 0.815 0.846 0.031
105 27 1.042 0.851 0.854 0.002
106 27 1.042 0.851 0.862 0.010
107 27 1.042 0.851 0.870 0.019
108 27 1.042 0.851 0.878 0.027
109 27 1.042 0.851 0.886 0.035
110 27 1.042 0.851 0.894 0.043
111 28 1.190 0.883 0.902 0.020
112 29 1.337 0.909 0.911 0.001
113 29 1.337 0.909 0.919 0.009
114 30 1.484 0.931 0.927 0.004
115 30 1.484 0.931 0.935 0.004
116 31 1.632 0.949 0.943 0.006
117 35 2.221 0.987 0.951 0.036
118 35 2.221 0.987 0.959 0.027
119 36 2.369 0.991 0.967 0.024
120 37 2.516 0.994 0.976 0.018
121 38 2.663 0.996 0.984 0.012
122 40 2.958 0.998 0.992 0.007
NO Y-X3 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
123 41 3.105 0.999 1.000 0.001
124 20 1.005 0.843 0.821 0.021
125 20 1.005 0.843 0.829 0.013
126 20 1.005 0.843 0.837 0.005
127 21 1.155 0.876 0.846 0.030
128 21 1.155 0.876 0.854 0.022
129 21 1.155 0.876 0.862 0.014
130 22 1.304 0.904 0.870 0.034
131 22 1.304 0.904 0.878 0.026
132 23 1.453 0.927 0.886 0.041
133 23 1.453 0.927 0.894 0.033
134 23 1.453 0.927 0.902 0.024
135 23 1.453 0.927 0.911 0.016
136 23 1.453 0.927 0.919 0.008
137 24 1.603 0.945 0.927 0.019
138 24 1.603 0.945 0.935 0.011
139 24 1.603 0.945 0.943 0.002
140 25 1.752 0.960 0.951 0.009
141 25 1.752 0.960 0.959 0.001
142 26 1.901 0.971 0.967 0.004
143 27 2.051 0.980 0.976 0.004
144 28 2.200 0.986 0.984 0.002
145 31 2.648 0.996 0.992 0.004
146 31 2.648 0.996 0.992 0.004
147 23 1.453 0.927 0.886 0.041
148 23 1.453 0.927 0.894 0.033
149 23 1.453 0.927 0.902 0.024
150 23 1.453 0.927 0.911 0.016
151 23 1.453 0.927 0.919 0.008
152 24 1.603 0.945 0.943 0.002

L hit 0.079
L tab 0.080
330

4. Uji Normalitas X3 atas X1

No X3-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 -22 -2.248 0.012 0.008 0.004
2 -22 -2.248 0.012 0.016 0.004
3 -20 -2.043 0.021 0.024 0.004
4 -19 -1.941 0.026 0.033 0.006
5 -18 -1.838 0.033 0.041 0.008
6 -18 -1.838 0.033 0.049 0.016
7 -16 -1.634 0.051 0.057 0.006
8 -16 -1.634 0.051 0.065 0.014
9 -16 -1.634 0.051 0.073 0.022
10 -15 -1.532 0.063 0.081 0.018
11 -15 -1.532 0.063 0.089 0.027
12 -14 -1.429 0.076 0.098 0.021
13 -14 -1.429 0.076 0.106 0.029
14 -14 -1.429 0.076 0.114 0.037
15 -13 -1.327 0.092 0.122 0.030
16 -13 -1.327 0.092 0.130 0.038
17 -13 -1.327 0.092 0.138 0.046
18 -13 -1.327 0.092 0.146 0.054
19 -13 -1.327 0.092 0.154 0.062
20 -12 -1.225 0.110 0.163 0.052
21 -11 -1.123 0.131 0.171 0.040
22 -11 -1.123 0.131 0.179 0.048
23 -11 -1.123 0.131 0.187 0.056
24 -11 -1.123 0.131 0.195 0.064
25 -10 -1.020 0.154 0.203 0.049
26 -10 -1.020 0.154 0.211 0.058
27 -10 -1.020 0.154 0.220 0.066
28 -9 -0.918 0.179 0.228 0.048
29 -9 -0.918 0.179 0.236 0.056
30 -8 -0.816 0.207 0.244 0.037
31 -8 -0.816 0.207 0.252 0.045
32 -7 -0.713 0.238 0.260 0.022
33 -7 -0.713 0.238 0.268 0.031
34 -6 -0.611 0.271 0.276 0.006
35 -6 -0.611 0.271 0.285 0.014
36 -5 -0.509 0.305 0.293 0.013
37 -5 -0.509 0.305 0.301 0.005
331

No X3-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


38 -5 -0.509 0.305 0.309 0.004
39 -5 -0.509 0.305 0.317 0.012
40 -4 -0.407 0.342 0.325 0.017
41 -4 -0.407 0.342 0.333 0.009
42 -3 -0.304 0.380 0.341 0.039
43 -2 -0.202 0.420 0.350 0.070
44 -2 -0.202 0.420 0.358 0.062
45 -2 -0.202 0.420 0.366 0.054
46 -2 -0.202 0.420 0.374 0.046
47 -1 -0.100 0.460 0.382 0.078
48 -1 -0.100 0.460 0.390 0.070
49 -1 -0.100 0.460 0.398 0.062
50 -1 -0.100 0.460 0.407 0.054
51 -1 -0.100 0.460 0.415 0.046
52 -1 -0.100 0.460 0.423 0.037
53 0 0.002 0.501 0.431 0.070
54 0 0.002 0.501 0.439 0.062
55 0 0.002 0.501 0.447 0.054
56 0 0.002 0.501 0.455 0.046
57 0 0.002 0.501 0.463 0.038
58 0 0.002 0.501 0.472 0.029
59 1 0.105 0.542 0.480 0.062
60 1 0.105 0.542 0.488 0.054
61 1 0.105 0.542 0.496 0.046
62 1 0.105 0.542 0.504 0.038
63 1 0.105 0.542 0.512 0.030
64 2 0.207 0.582 0.520 0.062
65 2 0.207 0.582 0.528 0.054
66 2 0.207 0.582 0.537 0.045
67 3 0.309 0.621 0.545 0.077
68 3 0.309 0.621 0.553 0.069
69 3 0.309 0.621 0.561 0.060
70 3 0.309 0.621 0.569 0.052
71 3 0.309 0.621 0.577 0.044
72 3 0.309 0.621 0.585 0.036
73 3 0.309 0.621 0.593 0.028
74 4 0.412 0.660 0.602 0.058
75 4 0.412 0.660 0.610 0.050
76 4 0.412 0.660 0.618 0.042
77 4 0.412 0.660 0.626 0.034
78 5 0.514 0.696 0.634 0.062
79 5 0.514 0.696 0.642 0.054
No X3-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
80 5 0.514 0.696 0.650 0.046
81 5 0.514 0.696 0.659 0.038
82 5 0.514 0.696 0.667 0.030
83 6 0.616 0.731 0.675 0.056
84 6 0.616 0.731 0.683 0.048
85 6 0.616 0.731 0.691 0.040
86 6 0.616 0.731 0.699 0.032
87 6 0.616 0.731 0.707 0.024
88 7 0.718 0.764 0.715 0.048
89 7 0.718 0.764 0.724 0.040
90 7 0.718 0.764 0.732 0.032
91 7 0.718 0.764 0.740 0.024
92 7 0.718 0.764 0.748 0.016
93 7 0.718 0.764 0.756 0.008
94 8 0.821 0.794 0.764 0.030
95 8 0.821 0.794 0.772 0.022
96 8 0.821 0.794 0.780 0.014
97 8 0.821 0.794 0.789 0.005
98 8 0.821 0.794 0.797 0.003
99 8 0.821 0.794 0.805 0.011
100 9 0.923 0.822 0.813 0.009
101 9 0.923 0.822 0.821 0.001
102 9 0.923 0.822 0.829 0.007
103 9 0.923 0.822 0.837 0.015
104 10 1.025 0.847 0.846 0.002
105 10 1.025 0.847 0.854 0.006
106 10 1.025 0.847 0.862 0.014
107 10 1.025 0.847 0.870 0.023
108 10 1.025 0.847 0.878 0.031
109 10 1.025 0.847 0.886 0.039
110 11 1.128 0.870 0.894 0.024
111 11 1.128 0.870 0.902 0.032
112 11 1.128 0.870 0.911 0.040
113 13 1.332 0.909 0.919 0.010
114 13 1.332 0.909 0.927 0.018
115 13 1.332 0.909 0.935 0.026
116 14 1.434 0.924 0.943 0.019
117 15 1.537 0.938 0.951 0.013
118 16 1.639 0.949 0.959 0.010
119 16 1.639 0.949 0.967 0.018
120 16 1.639 0.949 0.976 0.026
121 17 1.741 0.959 0.984 0.025
122 18 1.843 0.967 0.992 0.024
No X3-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
123 19 1.946 0.974 1.000 0.026
124 20 1.005 0.843 0.821 0.021
125 20 1.005 0.843 0.829 0.013
126 20 1.005 0.843 0.837 0.005
127 21 1.155 0.876 0.846 0.030
128 21 1.155 0.876 0.854 0.022
129 21 1.155 0.876 0.862 0.014
130 22 1.304 0.904 0.870 0.034
131 22 1.304 0.904 0.878 0.026
132 23 1.453 0.927 0.886 0.041
133 23 1.453 0.927 0.894 0.033
134 23 1.453 0.927 0.902 0.024
135 23 1.453 0.927 0.911 0.016
136 23 1.453 0.927 0.919 0.008
137 24 1.603 0.945 0.927 0.019
138 24 1.603 0.945 0.935 0.011
139 24 1.603 0.945 0.943 0.002
140 25 1.752 0.960 0.951 0.009
141 25 1.752 0.960 0.959 0.001
142 26 1.901 0.971 0.967 0.004
143 27 2.051 0.980 0.976 0.004
144 28 2.200 0.986 0.984 0.002
145 31 2.648 0.996 0.992 0.004
146 31 2.648 0.996 0.992 0.004
147 23 1.453 0.927 0.886 0.041
148 23 1.453 0.927 0.894 0.033
149 23 1.453 0.927 0.902 0.024
150 23 1.453 0.927 0.911 0.016
151 23 1.453 0.927 0.919 0.008
152 24 1.603 0.945 0.943 0.002

L hit L tab 0.078


0.080
5. Uji Normalitas X3 atas X2

No X3-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 -27 -2.874 0.002 0.008 0.006
2 -24 -2.451 0.007 0.016 0.009
3 -24 -2.451 0.007 0.024 0.017
4 -24 -2.451 0.007 0.033 0.025
5 -22 -2.170 0.015 0.041 0.026
6 -19 -1.747 0.040 0.049 0.008
7 -18 -1.606 0.054 0.057 0.003
8 -18 -1.606 0.054 0.065 0.011
9 -18 -1.606 0.054 0.073 0.019
10 -17 -1.465 0.071 0.081 0.010
11 -17 -1.465 0.071 0.089 0.018
12 -17 -1.465 0.071 0.098 0.026
13 -16 -1.324 0.093 0.106 0.013
14 -16 -1.324 0.093 0.114 0.021
15 -15 -1.183 0.118 0.122 0.004
16 -14 -1.042 0.149 0.130 0.019
17 -14 -1.042 0.149 0.138 0.010
18 -14 -1.042 0.149 0.146 0.002
19 -14 -1.042 0.149 0.154 0.006
20 -14 -1.042 0.149 0.163 0.014
21 -14 -1.042 0.149 0.171 0.022
22 -13 -0.902 0.184 0.179 0.005
23 -12 -0.761 0.223 0.187 0.036
24 -12 -0.761 0.223 0.195 0.028
25 -11 -0.620 0.268 0.203 0.064
26 -11 -0.620 0.268 0.211 0.056
27 -11 -0.620 0.268 0.220 0.048
28 -11 -0.620 0.268 0.228 0.040
29 -11 -0.620 0.268 0.236 0.032
30 -11 -0.620 0.268 0.244 0.024
31 -11 -0.620 0.268 0.252 0.016
32 -10 -0.479 0.316 0.260 0.056
33 -10 -0.479 0.316 0.268 0.048
34 -10 -0.479 0.316 0.276 0.040
35 -10 -0.479 0.316 0.285 0.031
36 -10 -0.479 0.316 0.293 0.023
37 -9 -0.338 0.368 0.301 0.067
No X3-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
38 -9 -0.338 0.368 0.309 0.059
39 -9 -0.338 0.368 0.317 0.051
40 -9 -0.338 0.368 0.325 0.043
41 -9 -0.338 0.368 0.333 0.034
42 -9 -0.338 0.368 0.341 0.026
43 -8 -0.197 0.422 0.350 0.072
44 -8 -0.197 0.422 0.358 0.064
45 -8 -0.197 0.422 0.366 0.056
46 -8 -0.197 0.422 0.374 0.048
47 -8 -0.197 0.422 0.382 0.040
48 -8 -0.197 0.422 0.390 0.032
49 -8 -0.197 0.422 0.398 0.024
50 -8 -0.197 0.422 0.407 0.015
51 -7 -0.056 0.478 0.415 0.063
52 -7 -0.056 0.478 0.423 0.055
53 -7 -0.056 0.478 0.431 0.047
54 -7 -0.056 0.478 0.439 0.039
55 -7 -0.056 0.478 0.447 0.030
56 -7 -0.056 0.478 0.455 0.022
57 -6 0.085 0.534 0.463 0.070
58 -6 0.085 0.534 0.472 0.062
59 -6 0.085 0.534 0.480 0.054
60 -6 0.085 0.534 0.488 0.046
61 -6 0.085 0.534 0.496 0.038
62 -6 0.085 0.534 0.504 0.030
63 -6 0.085 0.534 0.512 0.022
64 -6 0.085 0.534 0.520 0.013
65 -6 0.085 0.534 0.528 0.005
66 -6 0.085 0.534 0.537 0.003
67 -6 0.085 0.534 0.545 0.011
68 -5 0.226 0.589 0.553 0.036
69 -5 0.226 0.589 0.561 0.028
70 -5 0.226 0.589 0.569 0.020
71 -5 0.226 0.589 0.577 0.012
72 -5 0.226 0.589 0.585 0.004
73 -5 0.226 0.589 0.593 0.004
74 -5 0.226 0.589 0.602 0.012
75 -5 0.226 0.589 0.610 0.020
76 -5 0.226 0.589 0.618 0.029
77 -5 0.226 0.589 0.626 0.037
78 -5 0.226 0.589 0.634 0.045
79 -4 0.367 0.643 0.642 0.001
No X3-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
80 -4 0.367 0.643 0.650 0.007
81 -4 0.367 0.643 0.659 0.016
82 -4 0.367 0.643 0.667 0.024
83 -4 0.367 0.643 0.675 0.032
84 -4 0.367 0.643 0.683 0.040
85 -4 0.367 0.643 0.691 0.048
86 -4 0.367 0.643 0.699 0.056
87 -3 0.507 0.694 0.707 0.013
88 -3 0.507 0.694 0.715 0.021
89 -3 0.507 0.694 0.724 0.029
90 -3 0.507 0.694 0.732 0.038
91 -3 0.507 0.694 0.740 0.046
92 -3 0.507 0.694 0.748 0.054
93 -3 0.507 0.694 0.756 0.062
94 -2 0.648 0.742 0.764 0.023
95 -2 0.648 0.742 0.772 0.031
96 -2 0.648 0.742 0.780 0.039
97 -2 0.648 0.742 0.789 0.047
98 -1 0.789 0.785 0.797 0.012
99 -1 0.789 0.785 0.805 0.020
100 -1 0.789 0.785 0.813 0.028
101 -1 0.789 0.785 0.821 0.036
102 -1 0.789 0.785 0.829 0.044
103 0 0.930 0.824 0.837 0.014
104 0 0.930 0.824 0.846 0.022
105 0 0.930 0.824 0.854 0.030
106 0 0.930 0.824 0.862 0.038
107 1 1.071 0.858 0.870 0.012
108 1 1.071 0.858 0.878 0.020
109 2 1.212 0.887 0.886 0.001
110 2 1.212 0.887 0.894 0.007
111 2 1.212 0.887 0.902 0.015
112 2 1.212 0.887 0.911 0.023
113 3 1.353 0.912 0.919 0.007
114 3 1.353 0.912 0.927 0.015
115 4 1.494 0.932 0.935 0.003
116 5 1.635 0.949 0.943 0.006
117 5 1.635 0.949 0.951 0.002
118 5 1.635 0.949 0.959 0.010
119 5 1.635 0.949 0.967 0.019
120 6 1.776 0.962 0.976 0.014
121 8 2.057 0.980 0.984 0.004
122 10 2.339 0.990 0.992 0.002
No X3-X2 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
123 11 2.480 0.993 1.000 0.007
124 20 1.005 0.843 0.821 0.021
125 20 1.005 0.843 0.829 0.013
126 20 1.005 0.843 0.837 0.005
127 21 1.155 0.876 0.846 0.030
128 21 1.155 0.876 0.854 0.022
129 21 1.155 0.876 0.862 0.014
130 22 1.304 0.904 0.870 0.034
131 22 1.304 0.904 0.878 0.026
132 23 1.453 0.927 0.886 0.041
133 23 1.453 0.927 0.894 0.033
134 23 1.453 0.927 0.902 0.024
135 23 1.453 0.927 0.911 0.016
136 23 1.453 0.927 0.919 0.008
137 24 1.603 0.945 0.927 0.019
138 24 1.603 0.945 0.935 0.011
139 24 1.603 0.945 0.943 0.002
140 25 1.752 0.960 0.951 0.009
141 25 1.752 0.960 0.959 0.001
142 26 1.901 0.971 0.967 0.004
143 27 2.051 0.980 0.976 0.004
144 28 2.200 0.986 0.984 0.002
145 31 2.648 0.996 0.992 0.004
146 31 2.648 0.996 0.992 0.004
147 23 1.453 0.927 0.886 0.041
148 23 1.453 0.927 0.894 0.033
149 23 1.453 0.927 0.902 0.024
150 23 1.453 0.927 0.911 0.016
151 23 1.453 0.927 0.919 0.008
152 24 1.603 0.945 0.943 0.002

L hit L tab 0.072


0.080
6. Uji Normalitas X2 atas X1

NO X2-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


1 -18 -2.851 0.002 0.008 0.006
2 -17 -2.735 0.003 0.016 0.013
3 -12 -2.156 0.016 0.024 0.009
4 -11 -2.040 0.021 0.033 0.012
5 -11 -2.040 0.021 0.041 0.020
6 -8 -1.693 0.045 0.049 0.004
7 -7 -1.577 0.057 0.057 0.000
8 -6 -1.462 0.072 0.065 0.007
9 -6 -1.462 0.072 0.073 0.001
10 -5 -1.346 0.089 0.081 0.008
11 -5 -1.346 0.089 0.089 0.000
12 -5 -1.346 0.089 0.098 0.008
13 -5 -1.346 0.089 0.106 0.017
14 -4 -1.230 0.109 0.114 0.004
15 -3 -1.114 0.133 0.122 0.011
16 -2 -0.999 0.159 0.130 0.029
17 -2 -0.999 0.159 0.138 0.021
18 -2 -0.999 0.159 0.146 0.013
19 -2 -0.999 0.159 0.154 0.005
20 -2 -0.999 0.159 0.163 0.004
21 -2 -0.999 0.159 0.171 0.012
22 -1 -0.883 0.189 0.179 0.010
23 0 -0.767 0.222 0.187 0.035
24 0 -0.767 0.222 0.195 0.026
25 0 -0.767 0.222 0.203 0.018
26 0 -0.767 0.222 0.211 0.010
27 0 -0.767 0.222 0.220 0.002
28 0 -0.767 0.222 0.228 0.006
29 0 -0.767 0.222 0.236 0.014
30 1 -0.651 0.257 0.244 0.014
31 1 -0.651 0.257 0.252 0.005
32 2 -0.535 0.296 0.260 0.036
33 2 -0.535 0.296 0.268 0.028
34 2 -0.535 0.296 0.276 0.020
35 2 -0.535 0.296 0.285 0.012
36 2 -0.535 0.296 0.293 0.003
37 2 -0.535 0.296 0.301 0.005
NO X2-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I
38 2 -0.535 0.296 0.309 0.013
39 2 -0.535 0.296 0.317 0.021
40 3 -0.420 0.337 0.325 0.012
41 3 -0.420 0.337 0.333 0.004
42 3 -0.420 0.337 0.341 0.004
43 3 -0.420 0.337 0.350 0.012
44 3 -0.420 0.337 0.358 0.020
45 3 -0.420 0.337 0.366 0.029
46 3 -0.420 0.337 0.374 0.037
47 3 -0.420 0.337 0.382 0.045
48 4 -0.304 0.381 0.390 0.010
49 4 -0.304 0.381 0.398 0.018
50 5 -0.188 0.425 0.407 0.019
51 5 -0.188 0.425 0.415 0.011
52 5 -0.188 0.425 0.423 0.003
53 5 -0.188 0.425 0.431 0.006
54 5 -0.188 0.425 0.439 0.014
55 5 -0.188 0.425 0.447 0.022
56 5 -0.188 0.425 0.455 0.030
57 6 -0.072 0.471 0.463 0.008
58 7 0.043 0.517 0.472 0.046
59 7 0.043 0.517 0.480 0.038
60 7 0.043 0.517 0.488 0.029
61 7 0.043 0.517 0.496 0.021
62 7 0.043 0.517 0.504 0.013
63 8 0.159 0.563 0.512 0.051
64 8 0.159 0.563 0.520 0.043
65 8 0.159 0.563 0.528 0.035
66 8 0.159 0.563 0.537 0.027
67 8 0.159 0.563 0.545 0.018
68 8 0.159 0.563 0.553 0.010
69 8 0.159 0.563 0.561 0.002
70 8 0.159 0.563 0.569 0.006
71 8 0.159 0.563 0.577 0.014
72 9 0.275 0.608 0.585 0.023
73 9 0.275 0.608 0.593 0.015
74 9 0.275 0.608 0.602 0.007
75 9 0.275 0.608 0.610 0.001
76 9 0.275 0.608 0.618 0.010
77 9 0.275 0.608 0.626 0.018
78 10 0.391 0.652 0.634 0.018
79 10 0.391 0.652 0.642 0.010
340

NO X2-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


80 10 0.391 0.652 0.650 0.002
81 10 0.391 0.652 0.659 0.007
82 11 0.506 0.694 0.667 0.027
83 11 0.506 0.694 0.675 0.019
84 11 0.506 0.694 0.683 0.011
85 11 0.506 0.694 0.691 0.003
86 11 0.506 0.694 0.699 0.006
87 11 0.506 0.694 0.707 0.014
88 11 0.506 0.694 0.715 0.022
89 12 0.622 0.733 0.724 0.009
90 12 0.622 0.733 0.732 0.001
91 12 0.622 0.733 0.740 0.007
92 12 0.622 0.733 0.748 0.015
93 12 0.622 0.733 0.756 0.023
94 12 0.622 0.733 0.764 0.031
95 13 0.738 0.770 0.772 0.003
96 13 0.738 0.770 0.780 0.011
97 13 0.738 0.770 0.789 0.019
98 13 0.738 0.770 0.797 0.027
99 14 0.854 0.803 0.805 0.002
100 14 0.854 0.803 0.813 0.010
101 14 0.854 0.803 0.821 0.018
102 14 0.854 0.803 0.829 0.026
103 15 0.969 0.834 0.837 0.004
104 16 1.085 0.861 0.846 0.016
105 16 1.085 0.861 0.854 0.007
106 16 1.085 0.861 0.862 0.001
107 16 1.085 0.861 0.870 0.009
108 16 1.085 0.861 0.878 0.017
109 16 1.085 0.861 0.886 0.025
110 17 1.201 0.885 0.894 0.009
111 18 1.317 0.906 0.902 0.004
112 18 1.317 0.906 0.911 0.005
113 18 1.317 0.906 0.919 0.013
114 19 1.432 0.924 0.927 0.003
115 19 1.432 0.924 0.935 0.011
116 19 1.432 0.924 0.943 0.019
117 20 1.548 0.939 0.951 0.012
118 21 1.664 0.952 0.959 0.007
119 22 1.780 0.962 0.967 0.005
120 23 1.895 0.971 0.976 0.005
121 24 2.011 0.978 0.984 0.006
122 25 2.127 0.983 0.992 0.009
341

NO X2-X1 Zi F(zi) S(zi) I F(zi)-Szi) I


123 28 2.474 0.993 1.000 0.007
124 20 1.005 0.843 0.821 0.021
125 20 1.005 0.843 0.829 0.013
126 20 1.005 0.843 0.837 0.005
127 21 1.155 0.876 0.846 0.030
128 21 1.155 0.876 0.854 0.022
129 21 1.155 0.876 0.862 0.014
130 22 1.304 0.904 0.870 0.034
131 22 1.304 0.904 0.878 0.026
132 23 1.453 0.927 0.886 0.041
133 23 1.453 0.927 0.894 0.033
134 23 1.453 0.927 0.902 0.024
135 23 1.453 0.927 0.911 0.016
136 23 1.453 0.927 0.919 0.008
137 24 1.603 0.945 0.927 0.019
138 24 1.603 0.945 0.935 0.011
139 24 1.603 0.945 0.943 0.002
140 25 1.752 0.960 0.951 0.009
141 25 1.752 0.960 0.959 0.001
142 26 1.901 0.971 0.967 0.004
143 27 2.051 0.980 0.976 0.004
144 28 2.200 0.986 0.984 0.002
145 31 2.648 0.996 0.992 0.004
146 31 2.648 0.996 0.992 0.004
147 23 1.453 0.927 0.886 0.041
148 23 1.453 0.927 0.894 0.033
149 23 1.453 0.927 0.902 0.024
150 23 1.453 0.927 0.911 0.016
151 23 1.453 0.927 0.919 0.008
152 24 1.603 0.945 0.943 0.002

L hit L tab 0.051


0.080
C. Uji Linearitas
1. Kinerja * Kepemimpinan Visioner

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

OCB * KVIS 152 100.0 0 . 152 100.0%


% 0%

Report

KIN

KVIS Mean N Std. Deviation

65 95.00 1 .
67 98.00 2 .000

71 97.00 1 .
73 95.00 1 .

75 96.00 2 1.414

76 98.00 1 .
79 106.00 4 4.967

82 103.00 1 .

85 110.88 8 8.576
86 110.00 4 6.928

87 110.00 7 5.099

88 111.71 14 7.720

89 114.40 5 7.765
90 107.14 7 3.237

91 107.00 1 .

93 114.29 7 5.122
94 109.57 7 8.904

95 115.29 7 2.215
96 109.00 1 .
98 123.00 2 2.828

99 116.00 13 5.817
100 125.00 1 .

101 120.40 5 5.857

102 117.50 2 4.950

103 114.00 1 .
104 118.00 3 4.583

105 119.50 2 6.364

106 115.00 1 .
108 117.40 5 3.782

109 119.00 1 .
110 120.67 6 4.967

Total 112.53 152 8.053

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e

KIN * KVIS Between (Combined) 4441.556 30 148.052 3.924 .000


Groups Linearity 3411.359 1 3411.359 90.417 .000

Deviation
1030.197 2 35.52 .942 .558
from Linearity 9 4
Within Groups 3471.094
9 37.72
2 9

Total 7912.650 151


2. Kinerja * Organisasi Pembelajar

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

KIN * ORP 152 100.0 0 .0% 152 100.0%


%

Report

KIN

ORP Mean N Std. Deviation

83 97.00 1 .

84 98.33 3 2.887
86 106.00 2 15.556
87 98.67 3 4.726

89 107.12 8 8.425

90 107.20 5 8.198

91 108.60 5 7.987

93 113.00 2 4.243
94 106.50 2 4.950
95 106.89 9 6.333

96 114.17 6 3.710
97 111.75 4 7.136
98 109.80 5 8.349

99 115.67 6 7.967
100 115.60 5 5.459

101 114.83 6 4.708

102 114.00 7 6.928

103 117.60 5 7.197


104 110.25 4 2.500
105 122.00 2 4.243

106 115.29 7 5.736


107 115.00 6 6.099

108 119.33 3 1.528

109 118.40 5 3.209

110 116.50 6 3.017


111 123.00 2 .000

112 125.00 1 .

113 124.67 3 .577


Total 112.53 152 8.053

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e

KIN * ORP Between (Combined) 4169.891 27 154.440 3.920 .000


Groups Linearity 3215.951 1 3215.951 81.628 .000

Deviation
953.941 2 36.69 .931 .566
from Linearity 6 0
Within Groups 3742.759
9 39.39
5 7

Total 7912.650 151


3. Kinerja * Perilaku Inovatif

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

KIN * PIN 152 100.0 0 .0% 152 100.0%


%

Report

KIN

PIN Mean N Std. Deviation

83 97.00 1 .

84 98.33 3 2.887

86 106.00 2 15.556
87 98.67 3 4.726

89 107.12 8 8.425

90 107.20 5 8.198
91 108.60 5 7.987

93 113.00 2 4.243
94 106.50 2 4.950
95 106.89 9 6.333

96 114.17 6 3.710

97 111.75 4 7.136
98 109.80 5 8.349

99 115.67 6 7.967
100 115.60 5 5.459

101 114.83 6 4.708

102 114.00 7 6.928

103 117.60 5 7.197


104 110.25 4 2.500

105 122.00 2 4.243


106 115.29 7 5.736

107 115.00 6 6.099


108 119.33 3 1.528

109 118.40 5 3.209

110 116.50 6 3.017

111 123.00 2 .000


112 125.00 1 .

113 124.67 3 .577

Total 112.53 152 8.053

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e

OCB * KEP Between (Combined) 4169.891 27 154.440 3.920 .000


Groups Linearity 3215.951 1 3215.951 81.628 .000

Deviation
953.941 2 36.69 . .566
from Linearity 6 0 931
Within Groups 3742.759
9 39.39
5 7

Total 7912.650 151


4. Perilaku Inovatif * Kepemimpinan Visioner

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

PIN * KVIS 152 100.0 0 .0% 152 100.0%


%

Report

PIN

KVIS Mean N Std. Deviation

65 72.00 1 .
67 84.50 2 .707

71 82.00 1 .

73 71.00 1 .

75 74.00 2 4.243

76 84.00 1 .

79 89.75 4 5.909

82 91.00 1 .

85 90.12 8 11.495

86 88.75 4 1.500

87 91.57 7 4.198

88 94.43 14 5.473

89 93.60 5 5.177

90 93.86 7 6.040

91 90.00 1 .

93 92.00 7 10.083

94 94.14 7 6.283

95 95.00 7 7.303

96 98.00 1 .

98 101.00 2 7.071
99 93.77 13 9.842
100 106.00 1 .

101 87.80 5 7.294

102 94.50 2 .707

103 97.00 1 .

104 95.67 3 10.786

105 91.50 2 12.021

106 99.00 1 .

108 95.20 5 5.541

109 98.00 1 .

110 99.83 6 3.371

Total 92.60 152 8.180

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e

PIN * KVIS Between (Combined) 3138.140 30 104.605 1.915 .010


Groups Linearity 1534.951 1 1534.951 28.101 .000

Deviation
1603.189 2 55.28 1.01 .463
from Linearity 9 2 2
Within Groups 5025.340
9 54.62
2 3

Total 8163.480 151


350

5. Perilaku Inovatif * Organisasi Pembelajar

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

PIN * ORP 152 100.0 0 .0% 152 100.0


% %

Report

PIN

ORP Mean N Std. Deviation

83 82.00 1 .
84 79.00 3 7.550

86 81.00 2 14.142

87 80.00 3 10.817

89 88.62 8 5.181

90 87.60 5 8.173

91 91.60 5 4.930

93 87.00 2 11.314

94 86.50 2 4.950

95 87.22 9 7.661

96 89.17 6 6.555

97 93.75 4 8.261

98 93.60 5 8.264

99 93.83 6 6.911

100 93.40 5 4.219

101 97.17 6 3.764

102 94.57 7 7.764

103 94.00 5 9.874

104 97.50 4 1.000

105 103.50 2 2.121


351

106 97.00 7 5.774


107 93.17 6 7.414

108 97.00 3 3.606

109 97.00 5 7.246

110 100.33 6 2.582

111 103.50 2 .707

112 85.00 1 .

113 101.33 3 4.041

92.60 123 8.180

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e
PIN * ORP Between (Combined) 3830.952 27 141.887 3.111 .000
Groups 2794.188 1 2794.188 61.269 .000
Linearity
Deviation from 1036.763 26 39.876 .874 .641
Linearity
4332.528 95 45.606
Within Groups
8163.480 151
Total
6. Organisasi Pembelajar * Kepemimpinan Visioner

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

ORP * KVIS 152 100.0 0 .0% 152 100.0%


%

Report

ORP

KVIS Mean N Std. Deviation

65 84.00 1 .
67 90.00 2 1.414

71 83.00 1 .

73 87.00 1 .

75 86.50 2 .707

76 89.00 1 .

79 99.75 4 7.500

82 95.00 1 .

85 94.62 8 5.829

86 89.50 4 4.933

87 93.43 7 5.533

88 99.50 14 7.734

89 101.00 5 6.519

90 100.00 7 4.320

91 100.00 1 .

93 102.57 7 5.912

94 97.86 7 4.562

95 103.00 7 6.164

96 104.00 1 .
98 101.50 2 2.121
99 102.46 13 5.471

100 113.00 1 .

101 102.00 5 10.124

102 105.50 2 4.950

103 91.00 1 .

104 94.33 3 7.234

105 108.50 2 2.121

106 101.00 1 .

108 101.00 5 7.778

109 109.00 1 .

110 108.17 6 3.656

Total 99.26 152 7.652

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Squar F Sig.
e

ORP * KVIS Between (Combined) 3639.533 30 121.318 3.185 .000


Groups Linearity 1974.956 1 1974.956 51.852 .000

Deviation
1664.578 2 57.39 1.50 .073
from Linearity 9 9 7

Within Groups 3504.141


9 38.08
2 8

Total 7143.675 151


LAMPIRAN 7
DATA HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS
354

LAMPIRAN 7
DESKRIPSI STATISTIK

A. Kinerja

Statistics
KIN
N Valid 152

Missing 0
Mean 112.53
Std. Error of Mean .726
Median 114.00
Mode 114
Std. Deviation 8.053
Variance 64.858
Range 30
Minimum 95
Maximum 125
Sum 13841

KIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 95 3 2.4 2.4 2.4
97 2 1.6 1.6 4.1
98 3 2.4 2.4 6.5
100 4 3.3 3.3 9.8
102 5 4.1 4.1 13.8
103 6 4.9 4.9 18.7
104 3 2.4 2.4 21.1
105 2 1.6 1.6 22.8
106 2 1.6 1.6 24.4
107 3 2.4 2.4 26.8
108 1 .8 .8 27.6
109 8 6.5 6.5 34.1
110 7 5.7 5.7 39.8
111 2 1.6 1.6 41.5
112 2 1.6 1.6 43.1
113 3 2.4 2.4 45.5
114 15 12.2 12.2 57.7
115 5 4.1 4.1 61.8
116 5 4.1 4.1 65.9
117 3 2.4 2.4 68.3
118 7 5.7 5.7 74.0
119 4 3.3 3.3 77.2
120 2 1.6 1.6 78.9
121 10 8.1 8.1 87.0
122 2 1.6 1.6 88.6
123 5 4.1 4.1 92.7
124 2 1.6 1.6 94.3
125 7 5.7 5.7 100.0
Total 152 100.0 100.0

B. Kepemimpinan Visioner

Statistics
KVIS

N Valid 152

Missing 0
Mean 92.68
Std. Error of Mean .873
Median 93.00
Mode 88
Std. Deviation 9.681
Variance 93.727
Range 45
Minimum 65
Maximum 110
Sum 11400
KVIS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 65 1 .8 .8 .8
67 2 1.6 1.6 2.4
71 1 .8 .8 3.3
73 1 .8 .8 4.1
75 2 1.6 1.6 5.7
76 1 .8 .8 6.5
79 4 3.3 3.3 9.8
82 1 .8 .8 10.6
85 8 6.5 6.5 17.1
86 4 3.3 3.3 20.3
87 7 5.7 5.7 26.0
88 14 11.4 11.4 37.4
89 5 4.1 4.1 41.5
90 7 5.7 5.7 47.2
91 1 .8 .8 48.0
93 7 5.7 5.7 53.7
94 7 5.7 5.7 59.3
95 7 5.7 5.7 65.0
96 1 .8 .8 65.9
98 2 1.6 1.6 67.5
99 13 10.6 10.6 78.0
100 1 .8 .8 78.9
101 5 4.1 4.1 82.9
102 2 1.6 1.6 84.6
103 1 .8 .8 85.4
104 3 2.4 2.4 87.8
105 2 1.6 1.6 89.4
106 1 .8 .8 90.2
108 5 4.1 4.1 94.3
109 1 .8 .8 95.1
110 6 4.9 4.9 100.0
Total 152 100.0 100.0
C. Organisasi Pembelajar

Statistics
ORP

N Valid 152

Missing 0
Mean 99.26
Std. Error of Mean .690
Median 100.00
Mode 95
Std. Deviation 7.652
Variance 58.555
Range 30
Minimum 83
Maximum 113
Sum 12209

ORP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 83 1 .8 .8 .8
84 3 2.4 2.4 3.3
86 2 1.6 1.6 4.9
87 3 2.4 2.4 7.3
89 8 6.5 6.5 13.8
90 5 4.1 4.1 17.9
91 5 4.1 4.1 22.0
93 2 1.6 1.6 23.6
94 2 1.6 1.6 25.2
95 9 7.3 7.3 32.5
96 6 4.9 4.9 37.4
97 4 3.3 3.3 40.7
98 5 4.1 4.1 44.7
99 6 4.9 4.9 49.6
100 5 4.1 4.1 53.7
101 6 4.9 4.9 58.5
102 7 5.7 5.7 64.2
103 5 4.1 4.1 68.3
104 4 3.3 3.3 71.5
105 2 1.6 1.6 73.2
106 7 5.7 5.7 78.9
107 6 4.9 4.9 83.7
108 3 2.4 2.4 86.2
109 5 4.1 4.1 90.2
110 6 4.9 4.9 95.1
111 2 1.6 1.6 96.7
112 1 .8 .8 97.6
113 3 2.4 2.4 100.0
Total 152 100.0 100.0

D. Perilaku Inovatif

Statistics
PIN
N Valid 152

Missing 0
Mean 92.60
Std. Error of Mean .738
Median 93.00
Mode 98
Std. Deviation 8.180
Variance 66.914
Range 38
Minimum 71
Maximum 109
Sum 11390
PIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 71 3 2.4 2.4 2.4
72 1 .8 .8 3.3
77 1 .8 .8 4.1
78 2 1.6 1.6 5.7
79 4 3.3 3.3 8.9
80 1 .8 .8 9.8
82 1 .8 .8 10.6
83 4 3.3 3.3 13.8
84 3 2.4 2.4 16.3
85 2 1.6 1.6 17.9
87 5 4.1 4.1 22.0
88 8 6.5 6.5 28.5
89 4 3.3 3.3 31.7
90 11 8.9 8.9 40.7
91 4 3.3 3.3 43.9
92 7 5.7 5.7 49.6
93 3 2.4 2.4 52.0
94 2 1.6 1.6 53.7
95 6 4.9 4.9 58.5
96 5 4.1 4.1 62.6
97 3 2.4 2.4 65.0
98 12 9.8 9.8 74.8
99 5 4.1 4.1 78.9
100 6 4.9 4.9 83.7
101 7 5.7 5.7 89.4
102 2 1.6 1.6 91.1
103 2 1.6 1.6 92.7
104 3 2.4 2.4 95.1
105 2 1.6 1.6 96.7
106 2 1.6 1.6 98.4
108 1 .8 .8 99.2
109 1 .8 .8 100.0
Total 152 100.0 100.0
360

PERHITUNGAN KORELASI DAN REGRESI

1. Hubungan antara Kepemimpinan Visioner dengan Kinerja


Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method

d
b
1 Dependent
KVIS . Enter
Variable: KIN (Y)
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate
Square
a. Predictors: (Constant), KVIS (X1)
1 .657a .431 .426 6.099

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3411.359 1 3411.359 91.701 .000b


Residual 4501.291 150 37.201
Dependent Variable: KIN (Y)
Total
Predictors: (Constant), KVIA (X1) 7912.650 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 61.905 5.315 11.647 .000


KVIS (X1) .546 .057 .657 9.576 .000

a. Dependent Variable: KIN (Y)


2. Hubungan antara Organisasi Pembelajar dengan Kinerja

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
b
1 Dependent
ORPVariable: KIN (Y) . Enter
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate

a. Predictors: (Constant), ORP (X2) Square


1 .638a .406 .402 6.230

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3215.951 1 3215.951 82.852 .000b


Residual 4696.700 150 38.816
Dependent Variable: KIN (Y)
Total
Predictors: (Constant), ORP (X2) 7912.650 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 45.929 7.338 6.259 .000


ORP (X2) .671 .074 .638 9.102 .000

a. Dependent Variable: KIN (Y)


3. Hubungan antara Perilaku Inovatif dengan Kinerja

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
b
1 Dependent
PINVariable: KIN (Y) . Enter
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate

a. Predictors: (Constant), PIN (X3) Square


1 .651a .423 .419 6.141

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3349.226 1 3349.226 88.805 .000b


Residual 4563.425 150 37.714
Dependent Variable: KIN (Y)
Total
Predictors: (Constant), PIN (X3) 7912.650 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 53.215 6.318 8.422 .000


PIN (X3) .641 .068 .651 9.424 .000

a. Dependent Variable: KIN (Y)


4. Hubungan antara Kepemimpinan Visioner, Organisasi Pembelajar
dan Perilaku Inovatif dengan Kinerja

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1 PIN, KVIS,
. Enter
ORPb Variable: KIN (Y)
Dependent
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate
Square
a. Predictors: (Constant), PIN (X3), KVIS (X1), ORP (X2)
a
1 .791 .626 .617 4.984
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4957.015 3 1652.338 66.527 .000b


Residual 2955.635 150 24.837
Dependent Variable: KIN
Total 7912.650 151
Predictors: (Constant), PIN (X3), KVIS (X1), ORP (X2)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 26.951 6.323 4.263 .000


KVIS (X1) .319 .056 .383 5.724 .000

ORP (X2) .244 .078 .232 3.116 .002


PIN (X3) .343 .069 .349 4.962 .000

a. Dependent Variable: KIN (Y)


5. Hubungan antara Kepemimpinan Visioner dengan Perilaku Inovatif

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
b
1 Dependent
KVIS
Variable: PIN (X3) . Enter
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate

a. Predictors: (Constant), KVIS (X1) Square


1 .434a .188 .181 7.401

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1534.951 1 1534.951 28.020 .000b


Residual 6628.529 150 54.781
Dependent Variable: PIN (X3)
Total
Predictors: (Constant), KVIS (X1) 8163.480 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 58.644 6.450 9.092 .000


KVIS (X1) .366 .069 .434 5.293 .000

a. Dependent Variable: PIN (X3)


6. Hubungan antara Organisasi Pembelajar dengan Perilaku Inovatif
Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method

d
b
1 ORP . Enter

a. Dependent Variable: PIN (X3)


b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted Std. Error of the
Model R R Square R Estimate
Square
a
.585
1a. Predictors: (Constant), ORP (X.342
2)
.337 6.661

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2794.188 1 2794.188 62.969 .000b


Residual 5369.291 150 44.374
Total 8163.480 151
Dependent Variable: PIN (X3)
Predictors: (Constant), ORP (X2)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 30.523 7.846 3.890 .000


ORP(X2) .625 .079 .585 7.935 .000

a. Dependent Variable: PIN (X3)


7. Hubungan antara Kepemimpinan Visioner dan Organisasi
Pembelajar dengan Perilaku Inovatif

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
b
1 Dependent
ORP, KVIS PIN (X3)
Variable: . Enter
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate

a. Predictors: (Constant), PIN(X2), KVIS (X1) Square


1 .604a .364 .354 6.577

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2973.327 2 1486.663 34.373 .000b


Residual 5190.153 150 43.251
Dependent Variable: PIN (X3)
Total(Constant), ORP (X2),8163.480
Predictors: KVIS (X1) 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 26.601 7.982 3.333 .001


KVIS (X1) .147 .072 .174 2.035 .044

ORP (X2) .528 .091 .493 5.767 .000

a. Dependent Variable: PIN (X3)


8. Hubungan antara Kepemimpinan Visioner dengan Organisasi Pembelajar

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
b
1 Dependent
KVIS
Variable: ORP (X2) . Enter
All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Estimate

a. Predictors: (Constant), KVIS (X1) Square


1 .526a .276 .270 6.536

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1974.956 1 1974.956 46.234 .000b


Residual 5168.719 150 42.717
Dependent Variable: ORP (X2)
Total
Predictors: (Constant), KVIS (X1) 7143.675 151

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 60.742 5.695 10.665 .000


KVIS (X1) .416 .061 .526 6.800 .000

a. Dependent Variable: ORP (X2)


DATE: 1/15/2018
TIME: 12:50

L I S R E L 9.20 (STUDENT)

BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom

published exclusively by Scientific Software International, Inc.

entific Software International, Inc., 1981-2014 Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Conventi

X2 Y = X1 X3 Y = X2 X3

S ND= 3 End of Problem

Covariance Matrix

Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 64.858
X2 39.288 58.555
X3 42.860 36.621 66.914
X1 51.194 38.952 34.340 93.727

tal Variance = 284.053 Generalized Variance = 4092576.938 Largest Eigenvalue = 194.630 Smallest Eigenvalue = 18.248
ndition Number = 3.266

Number of Iterations = 0

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Structural Equations

Y = 0.244*X2 + 0.343*X3 + 0.319*X1, Errorvar.= 24.227, R² =


0.626 Standerr (0.0774) (0.0683) (0.0550)
(3.102)
Z-values 3.155 5.024 5.796 7.810
P-values 0.002 0.000 0.000 0.000
X2 = 0.416*X1, Errorvar.= 42.367, R² = 0.276
Standerr (0.0609) (5.424)
Z-values 6.828 7.810
P-values 0.000 0.000

X3 = 0.528*X2 + 0.147*X1, Errorvar.= 42.542, R² =


0.364 Standerr (0.0907) (0.0717)
(5.447)
Z-values 5.815 2.052 7.810
P-values 0.000 0.040 0.000

NOTE: R² for Structural Equations are Hayduk's (2006) Blocked-Error R²

Reduced Form Equations

Y = 0.546*X1, Errorvar.= 36.896, R² = 0.431


Standerr (0.0570)
Z-values 9.576
P-values 0.000

X2 = 0.416*X1, Errorvar.= 42.367, R² = 0.276


Standerr (0.0611)
Z-values 6.800
P-values 0.000

X3 = 0.366*X1, Errorvar.= 54.332, R² = 0.188


Standerr (0.0692)
Z-values 5.293
P-values 0.000

Variances of Independent Variables

X1
--------
93.727
(12.000)
7.810

Covariance Matrix of Latent Variables

Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 64.858
X2 39.288 58.555
X3 42.860 36.621 66.914
X1 51.194 38.952 34.340 93.727

Log-likelihood Values

Estimated Model Saturated Model


--------------- ---------------
Number of free parameters(t) 10 10
-2ln(L) 2364.636 2364.636
AIC (Akaike, 1974)* 2384.636 2384.636
BIC (Schwarz, 1978)* 2412.758 2412.758

*LISREL uses AIC= 2t - 2ln(L) and BIC = tln(N)- 2ln(L)

Goodness-of-Fit Statistics

Degrees of Freedom for (C1)-(C2) 0


Browne's (1984) ADF Chi-Square (C2_NT) 0.0 (P = 1.0000)

The Model is Saturated, the Fit is Perfect !


370

Standardized Solution

BETA

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.232 0.349
X2 - - - - - -
X3 - - 0.493 - -

GAMMA

X1
--------
Y0.383
X20.526
X30.174

Correlation Matrix of Y and X


Y X2 X3 X1
-------- -------- -------- --------
Y 1.000
X2 0.638 1.000
X3 0.651 0.585 1.000
X1 0.657 0.526 0.434 1.000

PSI
Note: This matrix is diagonal.

Y X2 X3
-------- -------- --------
0.374 0.724 0.636

Regression Matrix Y on X (Standardized)

X1
--------
Y0.657
X20.526
X30.434

Total and Indirect Effects

Total Effects of X on Y
X1
--------
Y 0.546
(0.057)
9.655

X2 0.416
(0.061)
6.856

X3 0.366
(0.069)
5.337
Indirect Effects of X on Y

X1
--------
Y 0.227
(0.045)
5.077

X2 - -

X3 0.219
(0.049)
4.445

Total Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.425 0.343
(0.075) (0.068)
5.676 5.044

X2 - - - - - -

X3 - - 0.528 - -
(0.090)
5.838

Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is 0.366

Indirect Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.181 - -
(0.047)
3.817

X2 - - - - - -

X3 - - - - - -

Standardized Total and Indirect Effects

Standardized Total Effects of X on Y

X1
--------
Y 0.657
X2 0.526
X3 0.434

Standardized Indirect Effects of X on Y

X1
--------
Y 0.273
X2 - -
X3 0.259
Standardized Total Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.404 0.349
X2 - - - - - -
X3 - - 0.493 - -

Standardized Indirect Effects of Y on Y

Y X2 X3
-------- -------- --------
Y - - 0.172 - -
X2 - - - - - -
X3 - - - - - -

Time used 0.016 seconds


STANDARDZIED SOLUTION (KOEFISIEN JALUR)

T- Value (T-Hitung)
RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT HIDUP

Djuariati adalah nama promovendus yang disematkan oleh


orang tuanya. lahir di Kota Agung pada tanggal 17 Agustus
1959. Putri ke-5 dari Bapak H. Djahri Hoesin (alm) dan Hj.
Zunaini (alm) tumbuh dan besar di Lampung dalam
lingkungan keluarga besar berlatar belakang budaya
Lampung, memiliki 7 orang saudara kandung yaitu
Riswansyah Djahri,SE MBA, Megaputri Djahri, SE MM
(alm), Meritha Putri Djahri, SH MKN, MBA, Risna Putri Djahri, SE, Kolonel
Rizalsyah djahri SE, Resmiyati putri djahri, S.Pd, Ir. Riskimansyah djahri.
Menikah dengan Bapak Dr. H. Azhari, SH. MH. pada tahun 1984 dan
dianugerahi dua orang putri, Annisa Tasya Azhari S.Kom, MM (33 tahun), Puti
Mutiara Azhari, SH (31 tahun).

Menamatkan Sekolah Menengah Atas pada tahun 1977 pada Jurusan IPS di
SMAN 1 Tanjungkarang. Melanjutkan studi jenjang Strata 1 di Universitas
Lampung pada program studi Pendidikan Luar Sekolah dan lulus pada tahun
1984 kemudian melanjutkan studi jenjang Strata 2 pada program studi
Teknologi Pendidikan di Universitas Lampung tahun 2004.

Memiliki pengalaman kerja sebagai Guru SMA Utama Bandar lampung tahun
1987, menjadi guru SMA Granada Banda Aceh tahun 1993, Kasubbag Tata
Usaha BPG Lampung tahun 2002, Kasi Data Informasi LPMP Lampung tahun
2003, dan Kepala LPMP Lampung tahun 2007-2015. Saat ini berprofesi
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jabatan Kepala Pusat
Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Bisnis dan
Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2015-
sekarang. Promovendus dapat sukses menjadi Ibu Rumah Tangga sekaligus
wanita karir berkat dukungan penuh dari suami dan keluarganya.
SURAT IZIN PENELITIAN
Post-Wahhabism and the Changing Face of Islamism in Indonesia

Damanhuri

Raden Intan State Islamic University, Lampung


damanhurie@yahoo.com

There has long been a strong tendency amidst the academic works on political Islam
to essentialize the so-called “Wahhabism” as a monolithic religious-political
phenomenon. It has been long stigmatized as violent and aggressive in nature as well.
In contrast to this sweeping generalization, within the last few years the rise of a new
trend has actually been taking place in Saudi Arabia in which various former Islamist
groups as well as liberals have been engaging in the effort for democratic change and
calling for an amendment of the “official Wahhabi” doctrine. Since the end of the
1990s Saudi intellectual field has actually been subject to momentous internal
developments. And in the wake of the Arab uprisings of 2011, many Saudi activists
and its Islamist ideologues even initiate to reinterpret Islamic religious doctrine in the
light of certain global issues such as democracy, human rights, and social justice. In
other word, various forms of Islamism have been undoubtedly emerged even within a
self-proclaimed Islamic state like Saudi Arabia. This paper will examine the politico-
religious change in Saudi Arabia by delving critically into several recent scholarly
works on that changing face of Wahhabism. By so doing, despite this paper mainly
focuses on those often neglected sides of contemporary Wahhabism, prior to its
explanation of the recent dynamic of Wahhabism, it also presents a historical glance
on the origin of this Saudi’s official religious creed and its development in its origin
of country and beyond. Finally, it will scrutinize whether this so-called “Post-
Wahhabism” phenomenon unavoidably influences politico-religious practices of
Wahhabi groups in Indonesia or even take place within their religious communities.

Anda mungkin juga menyukai