RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL VII
SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
KEGIATAN :
PPPKJN MENSALONG TAU LUMBIS (PPK 08)
PAKET :
Pembangunan Jalan Mensalong Tau Lumbis (ZENI)
DIREKTORAT ZENI
TNI ANGKATAN DARAT
Jl. Kesatrian II Berland Matraman Jakarta Timur
Paket
Volume Keluaran (Output)
Satuan Ukur Keluaran (Output)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia, Nomor 4439);
b. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia, Nomor 4444);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia, Nomor 4655);
d. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Perubahan Ke-empat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia, Nomor 5655);
e. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
f. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 16);
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum;
h. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan;
i. Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor KU.01.01.-Mn/06.1 tanggal 6 Januari 2015 perihal
Percepatan Pelaksanaan APBN-P Tahun 2015 Bidang Infrastruktur;
j. Peraturan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
150/KPTS/M/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Pengangkatan Atasan
Pejabat Perbendaharaan Dan Pejabat Perbendaharaan Satua Kerja Di
Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat;
l. Kesepakatan Bersama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
Nomor 10/PKS/M/2015 dan Nomor NK/11/IV/2015 Tanggal 27 April
2015 tentang Pembangunan infrastruktur yang bernilai strategis bagi
Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan
m. Perjanjian Kerjasama antara Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dengan Direktorat Zeni Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat Nomor 03/PKS/Bz/V/2016 dan Nomor SP/409/V/2016
Tanggal 09 Mei 2016 tentang Pembangunan jalan paralel perbatasan di
Pulau Kalimantan.
2. Gambaran Umum
Dalam rangka meningkatkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya
yang berkaitan erat dengan peningkatan perekonomian bagi masyarakat serta
terbukanya daerah terisolir di Kabupaten Nunukan, maka diperlukan adanya
sarana dan prasarana lalu lintas yang memadai. Sarana dan prasarana
tersebut berupa akses jalan dan jembatan dalam kesatuan sistem transportasi.
Jalan dan Jembatan merupakan prasarana utama sektor perhubungan yang
mempunyai peranan penting dalam mendukung terwujudnya sasaran
pembangunan nasional terutama dalam mendukung kegiatan pengembangan
sektor produksi dan jasa serta pengembangan suatu wilayah sehingga
terwujud keselarasan pembagian dan kesesuaian pertumbuhan wilayah
regional, perkotaan dan pedesaan yang diselenggarakan secara holistik,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat.
Secara geografis, kawasan perbatasan Kalimantan Utara berbatasan dengan
wilayah sabah Malaysia. Wilayah perbatasan merupakan salah satu kawasan
yang strategis, yaitu kawasan yang secara nasional menyangkut hajat hidup
orang banyak, baik ditinjau dari sudut kepentingan politik, ekonomi, sosial,
budaya, lingkungan, maupun pertahanan keamanan. Wilayah perbatasan
meliputi wilayah perbatasan yang ada di daratan, lautan, dan udara yang
bersinggungan dengan negara tetangga. Sejalan dengan hal ini, maka
dukungan infrastruktur jalan dalam rangka pengelolaan kawasan perbatasan
merupakan suatu syarat mutlak yang sangat diperlukan, yang diwujudkan
dengan pembangunan jalan akses perbatasan, dimana kondisi existing dari
ruas jalan menuju perbatasan ini adalah berupa hutan belantara yang harus
menerobos hutan tersebut untuk membentuk badan jalan dengan lebar 15 m.
Berdasarkan Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2014 2019, kewenangan
dalam aspek pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum terlihat antara lain
pada penanganan jalan nasional yang telah ditetapkan statusnya oleh Menteri
Pekerjaan Umum melalui Kepmen PU No. 631/KPTS/M/2009 tanggal 31
Desember 2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya
Sebagai Jalan Nasional dan Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 tanggal 10
Nopember 2010 tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional.
Sesuai kebijakan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dalam penanganan kegiatan tahun anggaran
2015, dimana Pemerintah lebih menekankan pada penanganan program
Pembangunan jalan diseluruh wilayah Republik Indonesia dengan status jalan
Nasional dan Strategis Nasional, sehingga outcome/hasil akhir program
penanganan tersebut dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan, sejalan
dengan hal ini, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi
Kalimantan Utara, Unit Pelaksana Kegiatan PPPKJN Mensalong Tau Lumbis
(PPK 08) mengalokasikan Anggaran pada Tahun Anggaran 2016 melalui
output Pembangunan/Pelebaran Jalan di Kawasan Strategis, Perbatasan,
Wilayah Terluar dan Terdepan.
B. Maksud dan Tujuan
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, maka target yang telah ditetapkan sesuai
Renstra Kementerian Pekerjaan Umum 2014 -2019 dapat tercapai dalam rangka
mendukung RPJM Tahun 2014 2019. Disamping itu kegiatan ini juga berperan
sebagai salah satu cara dalam pengembangan kawasan perbatasan, selain
bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar lokasi,
membuka keterisolasian daerah, sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat sekitar terutama dalam hal perekonomian dengan adanya
BAB II
LINGKUP PEKERJAAN
A. Umum
Untuk mewujudkan maksud dan tujuan dari kegiatan Pembangunan Jalan Baru
ini mencakup :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Pekerjaan yang meliputi :
a. Mobilisasi
b. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
c. Galian Biasa
d. Timbunan Biasa dari Galian (CBR min 6 %)
e. Penyiapan Badan Jalan
f. Pembersihan dan Pengupasan Lahan
3. Pelaporan dan evaluasi
B. Persiapan
Persiapan dilakukan agar kegiatan Pembangunan berjalan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai.
adapun persiapan yang dilakukan meliputi :
1. Persiapan administrasi;
a. Schedule pelaksanaan
b. Pembentukan penanggung jawab kegiatan
c. Metode penanganan
d. Perhitungan biaya pelaksanaan
2. Persiapan Teknis
a. Metode penanganan
b. Perhitungan biaya pelaksanaan
C. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan berdasarkan skala prioritas penanganan serta
waktu disesuaikan dengan tingkat kesulitan serta volume pekerjaan.
Secara garis besar pelaksanaan pekerjaan meliputi :
1. Persiapan peralatan, bahan dan tenaga yang diperlukan dalam pekerjaan
termasuk didalamnya persiapan kebutuhan rambu lalulintas
2. gambar/sketsa yang dibutuhkan sebagai acuan dalam melaksanakan
pekerjaan
3. Pelaksanaan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Tim Pelaksana Swakelola yang telah
disusun perencanaannya, yaitu :
melakukan kaji ulang dan pengukuran pada lokasi pekerjaan
berdasarkan gambar rencana kerja;
mengkaji ulang jadwal pelaksanaan kerja (s-curve) serta jadwal
kebutuhan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau
tenaga ahli perseorangan;
mengajukan kebutuhan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang
dan/atau tenaga ahli perseorangan kepada PPK untuk diproses oleh Tim
Pengadaan dari Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola (apabila
ada);
mendatangkan dan mengatur tenaga kerja/tenaga ahli perseorangan
untuk melaksanakan kegiatan/pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan;
4. Pengawasan pekerjaan
Pekerjaaan diawasi oleh penanggungjawab pekerjaan terhadap ruas
tersebut, dimana melakukan pengawasan terhadap :
pengawasan administrasi yang dilakukan terhadap dokumentasi
pelaksanaan kegiatan dan pelaporan;
pengawasan teknis terhadap hasil pelaksanaan pekerjaaan untuk
mengetahui realisasi fisik pekerjaan lapangan, meliputi :
- pengadaan dan penggunaan bahan;
- pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli;
- pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang;
- realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan;
- pelaksanaan fisik; dan/atau
- hasil kerja setiap jenis pekerjaan
pengawasan keuangan yang mencakup cara pembayaran;
apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus
segera mengambil tindakan.
Dimana pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :
1) Mobilisasi
Cakupan kegiatan mobilisasi tergantung pada jenis dan volume
pekerjaan yang harus dilaksanakan yang meliputi :
a. Mobilisasi personil pelaksana di lapangan beserta staf dan tenaga
kerja yang diperlukan selama pelaksanaan hingga selesainya
pekerjaan.
b. Mobilisasi peralatan yang akan digunakan dengan jenis dan jumlah
yang sesuai.
c. Penyediaan base camp dan kantor direksi teknik dengan
kelengkapannya.
d. Penyediaan peralatan pengendalian mutu dengan jenis dan jumlah
sesuai dengan keperluannya sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
e. Pembuatan Jembatan Sementara / Perkuatan Jembatan Lama yang
akan dilalui jalur mobilisasi alat berat yang dimaksudkan untuk
memulihkan jembatan terhadap kondisi yang dapat dipergunakan
secara konsisten dengan kebutuhan normal untuk jalan sesuai
dengan jenisnya.
2) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
Pekerjaan ini menyangkut pembuatan saluran air dan galian serta
timbunan tanah yang diperlukan dalam rangka pembuatan saluran
air
3) Galian Biasa
Pekerjaan ini mencakup penggalian dan penanganan tanah hasil galian
untuk pembentukan trase jalan. Dalam pekerjaan ini dilakukan
penggalian untuk menghilangkan atau membuang material yang tidak
dapat dipakai sebagai struktur jalan, dan memanfaatkan material hasil
galian yang dapat dipakai untuk pekerjaan timbunan yang dilakukan
dengan menggunakan excavator untuk memotong bagian ruas jalan
PA/KPA
PPK
TIM
PERENCANA
TIM
PELAKSANA
PEJABAT PENGADAAN
TIM
PENGAWAS
PIMPINAN
IPL-PS
KOORDINASI
PA/KPA
KONTRAK
PEJABAT PENGADAAN
PPK
TIM
PERENCANA
TIM
PELAKSANA
TIM
PENGAWAS
5) Dokumen tersebut diatas saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam
dokumen yang lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki sebagaimana dimaksud
pada angka 4) diatas;
Tarakan, .. 2016
Pejabat Pembuat Komitmen 08