Anda di halaman 1dari 62

DISTRIK DISTRIK

PRAFI LAPORAN ANTARA


WARMARE
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

BAB
3 MATERI TEKNIS

PROFIL WILAYAH PERENCANAAN

BAB 3 RAN UMUM WILAYAH


Pembahasan gambaran umum/profil wilayah perencanaan (WP) Warmare - Prafi
akan ditinjau berdasarkan kondisi geografis, fisik dasar, tutupan lahan, kondisi
kependudukan, kondisi sarana dan prasarana wilayah, kondisi perekonomian wilayah,
kondisi rawan bencana dan isu awal wilayah perencanaan terkait isu perencanaan dan isu
pembangunan berkelanjutan.

3.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN (WP) WARMARE - PRAFI


Pembahasan terkait dengan gambaran umum Wilayah Perencanaan (WP) Warmare
- Prafi akan memuat terkait dengan kronologis penentuan WP, batas dan orientasi wilayah
perencanaan, kondisi fisik wilayah perencanaan, kondisi sosial wilayah perencanaan, kondisi
ekonomi wilayah perencanaan dan isu strategis pada Wilayah Perencanaan. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada uraian dibawah :

3.1.1 Kronologis Penentuan Wilayah Perencanaan (WP)


Penetuan deliniasi wilayah perencanaan (WP)Warmare - Prafi merupakan tahapan
yang sangat krusial yaitu untuk menentukan luasan dari wilayah perencanaan RDTR yang
akan dijabarkan. Pendekatan yang digunakan dalam penentuan deliniasi wilayah perencanaan
RDTR, menggunakan 2 (dua) opsi pendekatan yaitu berdasarkan arahan kebijakan dan juga
berdasarkan hasil analisis spasial. Dari hasil overlay 2 (dua) pendekatan tersebut, kemudian
memunculkan 2 (dua) opsi deliniasi wilayah perencanaan, diantarnya adalah sebagai berikut:

BAB IV - 3-1
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.1 Kronologis Penenutan Wilayah Perencanaan


Dari masukan indikator diatas, kemudian dilakukan kegiatan Focus Group Discussion
(FGD) untuk menentukan opsi deliniasi yang akan digunakan dalam perencanaan RDTR WP
Warmare - Prafi, dan dari hasil kesepakatan dengan pihak Pemerintah Kabupaten
Manokwari dan juga stakeholders terkait yang terlibat. Hasil kesepakatan memunculkan hasil
bahwa opsi deliniasi meiputi 26 (dua puluh enam) kampung dengan menggunakan batasan
berupa batas fisik untuk membatasi deliniasi kawasan perkotaan yang akan digunakan dalam
perencanaan RDTR WP Warmare - Prafi, dimana luasan Wilayah Perencanaan RDTR WP
Warmare - Prafi mencapai 6.074,86 Hektar.

3.1.2 Kondisi Geografis dan Batas Wilayah Perencanaan


Jika ditinjau dari luas wilayah administrasi, WP Warmare - Prafi memiliki luasan
wilayah mencapai 6.074,86 hektar yang terbagi menjadi 26 (dua puluh enam) kampung.
Kampung Udapi Hilir menjadi wilayah kampung dengan proporsi luas wilayah terbesar pada
WP Warmare - Prafi yaitu mencapai 1.014,54 hektar atau sekitar 16,70 % dari total luas
wilayah perencanaan (WP) Warmare - Prafi. Untuk batas-batas Wilayah Perencanaan (WP)
Warmare - Prafi adalah sebagai berikut.
 Sebelah timur : Kampung Bedip Matoa, Kampung Somi, Kampung Inguisi,
Distrik Manokwari Selatan dan Samudera Pasifik
 Sebelah barat : Kampung Uhyehebrik, Kampung Waseki Indah, Kampung
Kaliamin dan Distrik Masni
 Sebelah utara : Kampung Somi, Kampung Lismaungu, Kampung Kerenu,
Distrik Manokwari Utara

BAB IV - 3-2
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

 Sebelah selatan : Kampung Warmare, Kampung Ngunggen, Kampung Kwau


Kampung Snoimboy, dan Kab. Pegunungan Arfak
Secara administratif, WP Warmare - Prafi terdiri atas 26 (dua puluh enam) kampung
dengan luasannya, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Orientasi Wilayah Perencanaan (WP Warmare - Prafi)

Luas
Kampung
No Wilayah Prosentase (%)
Perencanaan
(Ha)
1 Nimbay 779.43 12.83
2 Prafi Kampung / Indise 145.85 2.40
3 Subsay 161.99 2.67
4 Meniy 164.87 2.71
5 Madrat 158.96 2.62
6 Dindey 293.30 4.83
7 Umcen 12.77 0.21
8 Warmare 0.02 0.00
9 Ngunggen 13.00 0.21
10 Snaimboy 72.83 1.20
11 Ibuwau 277.83 4.57
12 Cening/Sotea 556.76 9.17
13 Duwin Umsini 111.89 1.84
14 Indobey 31.07 0.51
15 Waseki 44.72 0.74
16 Aimasi/Sp Iii Aimasi 88.84 1.46
17 Udapi Hilir 1,014.54 16.70
18 Desay 570.64 9.39
19 Prafi Mulia 464.95 7.65
20 Ingkwoisi 40.54 0.67
21 Umbui 129.13 2.13
22 Bogor 118.73 1.95
23 Kali Amin 18.58 0.31
24 Matoa 58.76 0.97
25 Lismaungu 658.24 10.84
26 Jouben/Mebji 86.62 1.43
WP Warmare Prafi 6,074.86 100
Sumber : Hasil Kesepakatan Deliniasi, 2023 dan Basis Data Peta Dasar, 2023

BAB IV - 3-3
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.2 Orientasi Wilayah Perencanaan (WP) Warmare - Prafi

3.1.3 Kondisi Fisik Dasar


Aspek fisik dasar yang akan dimuat dibagi menjadi beberapa jenis yang dirinci
berdasarkan klasifikasi komponen penyusun fisik dasar. Untuk komponen tersebut
diantaranya adalah morofologi, topografi, kelerengan, geologi, jenis tanah, hidrologi dan juga
klimatologi yang menjadi penyusun/dasar pada Wilayah Perencanaan (WP) Warmare - Prafi
dengan tujuan sebagai masukan nantinya pada tahap anlisis yang berkaitan dengan
kemampuan lahan dan kesesuaian lahan ditinjau dari fisik dasar penyusun wilayah
perencanaan.

3.1.3.1 Kondisi Kemiringan Lereng


Kondisi kemiringan lereng, pada WP Warmare - Prafi didominasi dengan kemiringan
lereng 0-8 %. Sedangkan kemiringan lereng dengan luasan terkecil yang terdapat pada WP
Warmare - Prafi yaitu 25-40 % dengan presentase sebesar 0% dari luas wilayah perencanaan.
Jika dikorelasikan dengan aspek pengembangan kawasan sebagai sebuah perkotaan, dapat
dikatakan bahwa WP Warmare - Prafi memiliki eksisting kelas kemiringan lereng yang
mendukung untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan jika ditinjau dari aspek
kemiringan lerengnya karena dengan dominasi kelas kemiringan lereng pada nilai 0-8% masih
sangat mengakomodir untuk dikembangkan sebagai kawasan budi daya yang mendukung
perkotaan.

BAB IV - 3-4
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.2 Topografi dan Kemiringan Lereng WP Warmare – Prafi


Klasifikasi Kelerengan (Ha)
Luas Total
No. Distrik Kampung
0- 8% 8 - 15 % 15 - 25 % 25 - 40 % > 40 % (Ha)

Aimasi 88.47 0 0 0 0 88.47


Bedip Matoa 56.65 0 0 0 0 56.65
Bogor 124.60 0 0 0 0 124.60
Desay 568.12 0 0 0 0 568.12
Inguisi 39.54 0 0 0 0 39.54
Kali Amin 18.77 0 0 0 0 18.77
1 Prafi Lismaungu 655.02 0 0 0 0 655.02
Mebji 85.65 0 0 0 0 85.65
Nimbay 0.00 0 0 0 0 0.00
Prafi Mulya 416.97 0 0 0 0 416.97
Udapi Hilir 1,086.63 0 0 0 0 1,086.63
Umbuy 129.09 0 0 0 0 129.09
Waseki Pop 45.64 0 0 0 0 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,315.15 0.00 0.00 0.00 0.00 3,315.15
Dindey 285.04 0 0 8.17 0 293.21
Duwin 112.19 0 0 1.44 0 113.62
Ibuwau 239.78 0 0 18.61 0 258.39
Indisey 147.32 0 0 0 0 147.32
Indonbey 33.79 0 0 0 0 33.79
Madrat 154.01 0 0 0.20 0 154.21
2 Warmare Meny 166.02 0 0 0 0 166.02
Ngungguen 11.48 0 0 0 0 11.48
Nimbay 782.09 0 0 0 0 782.09
Snaimboy 74.16 0 0 0 0 74.16
Sotea 554.99 0 0 0 0 554.99
Subsay 116.26 0 0 0 47.83 164.09
Umcen 6.36 0 0 0 0 6.36
Luas Wilayah Warmare 2,683.49 0.00 0.00 28.42 47.83 2,759.74

Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

Gambar 3.3 Kondisi Kemiringan Lereng Pada WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-5
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.3.2 Kondisi Ketinggian/Topografi


Ditinjau dari karakteristik topografi/kemiringan wilayah, WP Warmare - Prafi
memiliki ketinggian satu tipe yang berkisar dari rentang nilai <0-500 mdpl pada semua
kampung.. Jika dikorelasikan dengan aspek pengembangan wilayah, utamanya untuk
mendukung WP Warmare - Prafi sebagai kawasan perkotaan, dominasi kelas topografi pada
wilayah perencanaan dapat dikatakan sangat mendukung untuk dkembangkan sebagai
kawasan perkotaan karena sangat sesuai untuk dikembangkan sebagai kawasan budi daya.
Tabel 3.3 Kondisi Ketinggian WP Warmare – Prafi
Klasifikasi Ketinggian (Ha)
Luas Total
No. Distrik Kampung 1.000 - 1.500
< 500 mdpl 500 - 1.000 mdpl > 1.500 mdpl (Ha)
mdpl
Aimasi 88.47 88.47
Bedip Matoa 56.65 56.65
Bogor 124.60 124.60
Desay 568.12 568.12
Inguisi 39.54 39.54
Kali Amin 18.77 18.77
1 Prafi Lismaungu 655.02 655.02
Mebji 85.65 85.65
Nimbay 0.00 0.00
Prafi Mulya 416.97 416.97
Udapi Hilir 1,086.63 1,086.63
Umbuy 129.09 129.09
Waseki Pop 45.64 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,315.15 0.00 0.00 0.00 3,315.15
Dindey 293.21 293.21
Duwin 113.62 113.62
Ibuwau 258.39 258.39
Indisey 147.32 147.32
Indonbey 33.79 33.79
Madrat 154.21 154.21
2 Warmare Meny 166.02 166.02
Ngungguen 11.48 11.48
Nimbay 782.09 782.09
Snaimboy 74.16 74.16
Sotea 554.99 554.99
Subsay 164.09 164.09
Umcen 6.36 6.36
Luas Wilayah Warmare 2,759.74 0.00 0.00 0.00 2,759.74

Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

BAB IV - 3-6
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.4 Kondisi Ketinggian Pada WP Warmare - Prafi

Peta 3.1 Administrasi WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-7
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.2 Kelerengan WP Warmare - Prafi

Peta 3.3 Ketinggian/Topografi WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-8
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.3.3 Kondisi Jenis Tanah


Kondisi eksisting jenis tanah yang ada pada WP Warmare - Prafi terdiri dari 3 (tiga)
kelas jenis tanah yaitu jenis tanah alluvium/alluvial, jenis tanah Aluvium/Alluvial dan Organik
dan Batu Gamping. Dominasi jenis tanah yang ada pada WP Warmare - Prafi adalah jenis
tanah Aluvium.
Jika ditinjau dari dominasi jenis tanah yang ada pada WP Warmare - Prafi yaitu jenis
tanah Aluvial memiliki pemanfaatan yang cenderung direkomendasikan untuk kegiatan
pertanian karena kemudahan dalam melakukan irigasi pada kegiatan pertanian. tanah aluvial
mempunyai susunan berlapis atau kadar C organik tidak teratur dan yang tidak punya
horison diagnostik (kecuali tertimbun oleh ≥ 50 cm bahan baru) selain horison A okrik,
horison Hhistik, dengan tekstur lebih halus dari pasir berlempung pada kedalaman antara
25-100 cm dari permukaan tanah mineral.
Sebagai negara agrikultur, pemanfaatan tanah secara optimal untuk mendapat hasil
yang baik merupakan hal yang pasti. Tanah aluvial memiliki sifat yang subur. Hal ini karena
endapan yang terdapat di dalam tanah pada umumnya mengandung zat hara dan organik
yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai nutrisi untuk dapat bertumbuh dan berkembang

BAB IV - 3-9
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.4 Kondisi Jenis Tanah WP Warmare – Prafi


Klasifikasi Jenis Tanah (Ha)
Luas Total
No. Distrik Kampung Allvium dan
Alluvium Batu Gamping (Ha)
Organik
Aimasi 88.47 88.47
Bedip Matoa 56.65 56.65
Bogor 124.60 124.60
Desay 568.12 568.12
Inguisi 39.54 39.54
Kali Amin 18.77 18.77
1 Prafi Lismaungu 655.02 655.02
Mebji 64.27 0.08 21.30 85.65
Nimbay 0.00 0.00
Prafi Mulya 397.36 19.61 416.97
Udapi Hilir 1,086.63 1,086.63
Umbuy 129.09 129.09
Waseki Pop 45.64 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,274.16 19.69 21.30 3,315.15
Dindey 293.21 293.21
Duwin 113.62 113.62
Ibuwau 257.65 0.74 258.39
Indisey 147.32 147.32
Indonbey 33.79 33.79
Madrat 27.90 126.31 154.21
2 Warmare Meny 82.56 83.46 166.02
Ngungguen 11.48 11.48
Nimbay 782.09 782.09
Snaimboy 74.16 74.16
Sotea 258.69 296.30 554.99
Subsay 164.09 164.09
Umcen 6.36 6.36
Luas Wilayah Warmare 1,805.95 0.00 953.78 2,759.74
Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

BAB IV - 3-10
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.5 Kondisi Jenis Tanah Pada WP Warmare – Prafi

Batu gamping merupakan salah satu mineral industri yang digunakan oleh sektor
industri dan pertanian, bangunan,penstabil jalan raya, pengapuran, pertanian, bahan
keramik,industri kaca, pembuatan karbit, untuk peleburan dan pemurnianbaja, untuk bahan
pemutih dalam industri kertas pulp dan karet dan juga industri semen. Batugamping
merupakan salah satugolongan batuan sedimen yang paling banyak jumlahnya.
Dengan banyaknya kandungan yang terdapat pada batugamping, batu gamping
memiliki banyak sekali manfaat yangsangat berguna bagi kehidupan manusia saat ini.

BAB IV - 3-11
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.4 Kondisi Jenis Tanah WP Warmare - Prafi

3.1.3.4 Kondisi Morfologi


Konsep morfologi adalah konsep yang menggambarkan perwujudan daratan muka
bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang disertai erosi
dan sedimentasi sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang bergunung
dengan lereng-lereng, dan lembah-lembah. Morfologi juga menyangkut bentuk lahan yang
berkaitan dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, tebal tanah, ketersediaan air
serta jenis vegetasi yang domain. Konsep morfologi dalam penelitian ini menyangkut bentuk
lahan yang berkaitan dengan kemampuan lahan pada WP Warmare - Prafi.
Kondisi morfologi pada Wilayah Perencanaan (WP) Warmare - Prafi didominasi oleh
karateristik morfologi dataran aluvial yang tersebar pada semua kampung yang masuk dalam
wilayah perencanaan. Jikaa dikorelasikan dengan aspek pembangunan dan pengembangan
kawasan perkotaan, WP Warmare - Prafi dapat dikatakan cukup mengkomodir dari aspek
morfologi dengan melihat dominasi morfologi yang ada yaitu morfologi wilayah dataran
alluvial dan pegunungan lipatan. Untuk luasan karakteristik morfologi pada WP Warmare -
Prafi, dapat dilihat pada Tabel dan Gambar dibawah :

BAB IV - 3-12
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.6 Kondisi Morfologi WP Warmare – Prafi

Klasifikasi Morfologi (Ha)


Luas Total
No. Distrik Kampung Lipatan
Dataran (Ha)
Pegunungan
Aimasi 88.47 88.47
Bedip Matoa 56.65 56.65
Bogor 124.60 124.60
Desay 568.12 568.12
Inguisi 39.54 39.54
Kali Amin 18.77 18.77
1 Prafi Lismaungu 655.02 655.02
Mebji 85.65 85.65
Nimbay 0.00 0.00
Prafi Mulya 416.97 416.97
Udapi Hilir 1,086.63 1,086.63
Umbuy 129.09 129.09
Waseki Pop 45.64 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,315.15 0.00 3,315.15
Dindey 261.97 31.24 293.21
Duwin 101.26 12.36 113.62
Ibuwau 239.78 18.61 258.39
Indisey 147.32 147.32
Indonbey 33.79 33.79
Madrat 150.83 3.39 154.21
2 Warmare Meny 166.02 166.02
Ngungguen 11.48 11.48
Nimbay 782.09 782.09
Snaimboy 74.16 74.16
Sotea 554.99 554.99
Subsay 116.26 47.83 164.09
Umcen 6.36 6.36
Luas Wilayah Warmare 2,646.32 113.42 2,759.74
Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

BAB IV - 3-13
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.7 Kondisi Morfologi Pada WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-14
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.5 Morfologi WP Warmare - Prafi

3.1.3.5 Kondisi Hidrogeologi


Hidrogeologi adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari keberadaan dan
karakteristik airtanah serta hubungan/interaksinya terhadap batuan. Interaksi tersebut dapat
berupa interaksi fisik, kimia, atau gabungan dari keduanya. Karakteristik fisik airtanah dapat
tergambar dari pergerakan dan pola alirannya. Pola aliran airtanah ini dapat dipengaruhi oleh
jenis batuan, kemiringan batuan, dan susunan batuan. Sedangkan karakteristik kimia air tanah
dapat tergambar dari kualitas airnya. Kualitas air tanah dapat ditentukan berdasarkan
kandungan unsur/senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Terlarutnya atau
terkandungnya unsur/senyawa tersebut sangat dipengaruhi oleh genesa batuan dan interaksi
airtanah dengan batuan.

BAB IV - 3-15
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.8 Kondisi Hidrogeologi Pada WP Warmare – Prafi

3.1.3.6 Kondisi Geologi


Menurut Bates and Jackson (1990), geologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
memang khusus untuk mempelajari tentang planet bumi. Paling utama seperti proses terjadi
dan terbentuknya, hasil proses tersebut, bahan penyusun, serta sejarah kehidupan yang telah
terjadi di dalamnya sejak planet bumi telah terbentuk. Definisi lain menyebutkan bahwa
geologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai kebumian yang di dalamnya mencakup
tentang komposisi, struktur, asal, sejarah, hingga pada proses terbentuknya planet bumi dari
zaman dulu hingga sekarang termasuk proses perkembangan kehidupan saat ini Written
Brooks, (1972).
Kondisi aspek geologi pada WP Warmare - Prafi terdiri dari 5 (lima) jenis batuan
penyusun wilayah yang mendominasi yaitu jenis batuan Aluvium di WP Warmare - Prafi.

BAB IV - 3-16
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.5 Kondisi Geologi WP Warmare – Prafi

Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

Gambar 3.9 Kondisi Geologi Pada WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-17
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.6 Hidrogeologi WP Warmare - Prafi

Peta 3.7 Geologi WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-18
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.3.7 Kondisi DAS (Daerah Aliran Sungai)


Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung gunung
dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung
tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama (Asdak, 1995). DAS
termasuk suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. (PP No 37 tentang Pengelolaan DAS, Pasal 1).
Daerah aliran sungai (Watershed) atau dalam skala luasan kecil disebut Catchment
Area adalah suatu wilayah daratan yang dibatasi oleh punggung bukit atau batas-batas
pemisah topografi, yang berfungsi menerima, menyimpan dan mengalirkan curah hujan yang
jatuh di atasnya ke alur-alur sungai dan terus mengalir ke anak sungai dan ke sungai utama,
akhirnya bermuara ke danau/waduk atau ke laut. Berdasarkan kondisi perairan WP
Warmare - Prafi terdiri dari 2 daerah aliran sungai utama, yaitu Sungai yang mendominasi
WP Warmare - Prafi yaitu Sungai Warmare dan Sungai Prafi yang mengaliri 26 kampung.

BAB IV - 3-19
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.6 Kondisi DAS WP Warmare – Prafi


Klasifikasi DAS (Ha)
Luas Total
No. Distrik Kampung
DAS Prafi DAS Pami DAS Nuni DAS Arui (Ha)

Aimasi 88.47 88.47


Bedip Matoa 56.65 56.65
Bogor 124.60 124.60
Desay 568.12 568.12
Inguisi 39.54 39.54
Kali Amin 18.77 18.77
1 Prafi Lismaungu 655.02 655.02
Mebji 85.65 85.65
Nimbay 0.00 0.00
Prafi Mulya 416.97 416.97
Udapi Hilir 1,086.63 1,086.63
Umbuy 129.09 129.09
Waseki Pop 45.64 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,315.15 0.00 0.00 0.00 3,315.15
Dindey 293.21 293.21
Duwin 113.62 113.62
Ibuwau 258.39 258.39
Indisey 147.32 147.32
Indonbey 33.79 33.79
Madrat 154.21 154.21
2 Warmare Meny 166.02 166.02
Ngungguen 11.48 11.48
Nimbay 782.09 782.09
Snaimboy 74.16 74.16
Sotea 554.99 554.99
Subsay 164.09 164.09
Umcen 6.36 6.36
Luas Wilayah Warmare 2,759.74 0.00 0.00 0.00 2,759.74

Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

Gambar 3.10 Kondisi DAS Pada WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-20
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.8 DAS WP Warmare - Prafi

3.1.3.8 Kondisi Kawasan Hutan


Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang berupa hutan, yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Hal
ini untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawasan hutan, letak batas, dan luas
suatu wilayah tertentu yang sudah ditunjuk menjadi kawasan hutan tetap.
Kondisi terkait dengan penunjukan kawasan hutan pada WP Warmare - Prafi
didasarkan pada data SK Hutan yang diterbitkan oleh kementrian kehutanan dan lingkungan
hidup, denga nomor SK Hutan Provinsi Papua Barat Nomor 6620 Tahun 2021 tentang
Penunjukan Kawasan Hutan, khusunya untuk kawasan hutan yang ada pada Kabupaten
Manokwari. Diketahui bahwa pada WP Warmare - Prafi didominasi dengan peruntukan
kawasan hutan dengan fungsi sebagai kawasan hutan produksi terbatas yang memiliki luasan
mencapai 932 Ha yang tersebar di semua kampung. Adapun Hutan memiliki luasan mencapai
1,005.18 Ha yang tersebar di Kampung Nimbay, Kampung Subsay, Kampung Madrat, dan
Kampung Umcen

BAB IV - 3-21
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.7 Kondisi Kawasan Hutan WP Warmare – Prafi


Klasifikasi Hutan (Ha)
Luas Total
No. Distrik Kampung Hutan Produksi Yang Hutan Produksi Hutan Produksi
APL Hutan Lindung Hutan Produksi (Ha)
Bisa Dikonversi Tetap Terbatas
Aimasi 88.47 88.47
Bedip Matoa 56.65 56.65
Bogor 124.60 124.60
Desay 568.12 568.12
Inguisi 39.54 39.54
Kali Amin 18.77 18.77
1 Prafi
Lismaungu 654.33 0.69 655.02
Mebji 85.65 85.65
Prafi Mulya 416.97 416.97
Udapi Hilir 1,086.56 0.07 1,086.63
Umbuy 129.09 129.09
Waseki Pop 45.64 45.64
Luas Wilayah Prafi 3,314.39 0.00 0.75 0.00 3,315.15
Dindey 270.40 22.81 293.21
Duwin 40.33 73.29 113.62
Ibuwau 258.39 258.39
Indisey 147.32 147.32
Indonbey 33.79 33.79
Madrat 136.07 18.14 154.21
2 Warmare Meny 166.02 166.02
Ngungguen 11.48 11.48
Nimbay 704.44 77.64 782.09
Snaimboy 74.16 74.16
Sotea 554.99 554.99
Subsay 159.88 4.21 164.09
Umcen 6.36 6.36
Luas Wilayah Warmare 2,563.65 0.00 0.00 196.09 2,759.74

Sumber : Peta Tematik RDTR, 2023

Gambar 3.11 Kondisi Kawasan Hutan Pada WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-22
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.9 Kawasan Hutan di WP Warmare - Prafi

3.1.4 Kondisi Kepemilikan Tanah


Pasal 16 Ayat (1) UUPA menyatakan bahwa terdapat hak-hak atas tanah antara lain
sebagai berikut: hak milik; hak guna usaha; hak guna bangunan; hak pakai; hak sewa; hak
membuka tanah; dan hak memungut hasil hutan. Selain itu, diakui pula hak-hak lain yang
diatur pada peraturan lain dan hak lain yang memiliki sifat sementara. Definisi terkait dengan
jenis hak tanah yang ada di Indonesia, adalah sebagai berikut :
Hak milik mengandung hak untuk melakukan atau memakai bidang tanah yang
bersangkutan untuk kepentingan apapun. Hubungan yang ada bukan hanya bersifat
kepemilikan saja, melainkan bersifat psikologis-emosional. Hak milik hanya
diperuntukan untuk berkewarganegaraan tunggal Indonesia. Hanya tanah berhak milik
yang dapat diwakafkan. Hak ini adalah model hak atas tanah yang terkuat dan terpenuh.
Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan langsung tanah yang dikuasai oleh
Negara untuk usaha pertanian, perikanan, atau peternakan.
Hak guna usaha dapat diperoleh oleh perorangan Indonesia atau perusahaan Indonesia.
Jangka waktu hak guna usaha adalah 25 tahun bagi perorangan dan 35 tahun bagi
perusahaan. Waktu tersebut dapat diperpanjang untuk jangka waktu 25 tahun.

BAB IV - 3-23
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan
atas tanah yang bukan miliknya sendiri untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dan
dapat diperpanjang paling lama 20 tahun. Hak guna bangunan dapat diperoleh oleh
perorangan Indonesia atau badan hukum Indonesia. Hak guna bangunan dapat diletaki
di atas tanah negara atau tanah hak milik.
Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang
dikuasai langsung oleh Negara atau milik orang lain. Namun, hak tersebut muncul bukan
karena perjanjian sewa atau perjanjian pengolahan tanah. Baik warganegara Indonesia
maupun warganegara asing dapat memiliki hak pakai. Begitu pula badan hukum
Indonesia dan badan hukum asing.
Hak membuka tanah dan hak memungut hasil hutan adalah hak untuk memanfaatkan
sumber daya dalam hutan yang bersangkutan tanpa hutan tersebut dimiliki oleh si
penerima hak.
Status kepemilikan tanah dalam aspek perencanaan/penataan ruang digunakan sebagai
dasar untuk penentuan alokasi rencana pola ruang, sehingga deliniasi/ploting kawasan tidak
menyalahi atau melanggar alas kempilikan tanah yang sudah ada secara eksisting. pada WP
Warmare - Prafi didominasi dengan status kepemilkan berupa hak miliki seluas 936,157
hektar yang tersebar pada semua kampung. Data terkait dengan kepemilikan tanah didapat
dari webservices kementrian atr/bpn. Untuk lebih jelas, terkait dengan sebaran alas
kepemilikan tanah pada masing-masing desa, dapat dilihat pada Tabel dibawah :

BAB IV - 3-24
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.12 Sebaran Alas Kepemilikan Tanah WP Warmare - Prafi

Peta 3.10 Kepemilikan Tanah WP Warmare – Prafi

3.1.5 Kondisi Kebencanaan


Menurut Asian Disaster Reduction Center (2003) yang dikutip Wijayanto (2012),
Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap masyarakat yang menimbulkan kerugian
secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai material dan lingkungan (alam)
dimana dampak yang ditimbulkan melebihi kemampuan manusia guna mengatasinya dengan
sumber daya yang ada. Lebih lanjut, menurut Parker (1992) dalam dikutip Wijayanto (2012),
bencana adalah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam maupun ulah
manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari kesalahan teknologi yang memicu
respon dari masyarakat, komunitas, individu maupun lingkungan untuk memberikan
antusiasme yang bersifat luas.
Kondisi kebencanaan pada WP Warmare - Prafi akan ditinjau berdasarkan historis
kejadian bencana dalam lingkup Kabupaten Manokwari yang bersumber dari Kajian Profil
Pemetaan Kebencanaan Kab. Manokwari. Kejadian bencana di Kabupaten Manokwari terdiri
dari bencana banjir, tanah longsor. Adapun jenis bencana alam, kebakaran hutan dan lahan,

BAB IV - 3-25
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

serta gempa bumi baru terjadi masing-masing 1 kali selama periode tersebut. Potensi
kerentanan bencana banjir tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah :
Tabel 3.8 Potensi Kerentanan wilayah Bencana Terhadap kondisi lahan Distrik Warmare dan
Distrik Prafi pada Kabupaten Manokwari

0 Aman 1,25 0,44


1 Rendah 72,20 25,12
Prafi
2 Sedang 44,47 15,47
3 Tinggi 169,57 58,98
Total 287,49 100,00
Sumber : Buku Pedoman BPBD Kab. Manokwari 2020

BAB IV - 3-26
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.13 Potensi Resiko Bencana pada WP Warmare – Prafi

Pada Peta Jarak dari Sungai) menunjukkan bahwa daerah yang berwarna cokelat muda
memiliki tingkat kerentanan yang sangat tinggi untuk terjadinya banjir, sedangkan warna
cokelat muda, potensinya yang paling kecil untuk terjadinya banjir. Bedasarkan parameter
ini. Pada peta daerah yang berwarna cokelat muda berjarak kurang dari 50 meter dari
sisi sungai yang umumnya menjadi tempat luapan air yang tidak mampu ditampung oleh
sungai. Sedangkan untuk daerah yang berwarna merah muda berjarak lebih dari 500 meter

BAB IV - 3-27
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

dari sisi sungai yang rata – rata memiliki elevasi tinggi dibandingkan dengan daerah yang
lebih dekat dengan sungai.
Berdasarkan tabel di atas, kejadian bencana di Kabupaten Manokwari dapat
dijabarkan sebagai berikut:

BAB IV - 3-28
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.6 Kondisi Penutup Lahan


Menurut Cooke (2003:33), lahan merupakan keseluruhan kemampuan muka daratan
beserta segala gejala di bawah permukaannya yang bersangkut paut dengan pemanfaatannya
bagi manusia. Pengertian lahan/tanah menurut Undang-Undang Pokok Agraria adalah
permukaan bumi yang dalam penggunaannya termasuk bagian tubuh bumi yang dibawahnya
dan bagian ruang diatasnya sesuai dengan tujuan penggunaannya. Sedangkan, menurut
Menurut Lindgren (2005), penggunaan lahan (land use) mempunyai arti sama dengan lahan
yaitu merupakan tempat tinggal, lahan usaha, lapangan olah raga, rumah sakit dan areal
pemakaman. Sedangkan penutup lahan (land cover) cenderung mengarah ke vegetasional
dan buatan manusia atas lahan untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Penutup lahan pada WP Warmare - Prafi didominasi oleh jenis penutup lahan hutan
yaitu seluas 1.782,97 hektar dan juga jenis penutup lahan perkebunan yaitu seluas 1.439,81
hektar. Proporsi penutup lahan permukiman pada WP Warmare - Prafi adalah seluas 168,31
hektar yang tersebar di semua desa. Terkait dengan kondisi penutup lahan pada WP
Warmare - Prafi, dapat dilihat pada tabel dan Gambar dibawah :
Tabel 3.9 Penutup Lahan WP Warmare – Prafi
NO NAMA GUNA LAHAN LUAS_HA Prosentase
1 Badan Air 69.54 1.14
2 Hutan Lindung 21.72 0.36
3 Hutan Produksi Konversi 51.35 0.85
4 Hutan Produksi Terbatas 932.11 15.34
5 Jalan 65.21 1.07
6 Kesehatan 2.48 0.04
7 Lapangan 8.70 0.14
8 Makam 2.01 0.03
9 Militer 27.43 0.45
10 Pariwisata 8.64 0.14
11 Pendidikan 25.97 0.43
12 Pergudangan 0.80 0.01
13 Peribadatan 12.15 0.20
14 Perjas 27.93 0.46
15 Perkantoran 26.74 0.44
16 Perkebunan 2,524 41.54
17 Permukiman 782.97 12.89

BAB IV - 3-29
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

18 Pertambangan 0.22 0.00


19 Pertanian 557.82 9.18
20 Pulau Sungai 10.94 0.18
21 RTH 0.14 0.00
22 Semak Belukar 893.21 14.70
23 Tanah Kosong 23.12 0.38
Jumlah Total 6,074.86 100.0
Sumber: Perhitungan Peta, 2023

Peta 3.11 Penutup Lahan WP Warmare - Prafi

3.1.7 Kondisi Sarana


Menurut Arikunto & Yuliana (2012) mengemukakan bahwa, saran atau fasilitas adalah
segala sesuatu yang dapat mempermudah dan melancarkan pelaksanaan usaha dapat berupa
benda maupun uang. Pendapat lain disampaikan oleh Sri Mulyani (2008) menyatakan bahwa
sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan
tujuan. Kondisi sarana dalam pembahasan kali ini, akan memuat terkait dengan kondisi dan
sebaran sarana penunjang perkotaan yang meliputi sarana pendidikan, sarana peribadatan,

BAB IV - 3-30
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

sarana kesehatan dan sarana perdagangan dan jasa. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
Uraian dibawah :

3.1.7.1 Kondisi Sarana Pendidikan


Sarana pendidikan di WP Warmare - Prafi terdiri dari Pondok Pesantren, TK/PAUD,
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan SMK. dominasi tingkat pendidikan terbanyak yaitu SD/MI.
Lalu menurut hasil survey primer 2022, pada WP Warmare - Prafi tidak memiliki sarana
pendidikan Perguruan Tinggi di desa manapun. Terdapat SD/MI di seluruh desa. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa pemusatan kegiatan pendidikan cenderung tinggi pada seluruh
kampung akibat adanya tarikan dari SD/MI. Berikut merupakan tabel rincian sarana
pendidikan di WP Warmare - Prafi.

Gambar 3.14 Kondisi Sarana Pendidikan WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-31
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.10 Jumlah Sarana Pendidikan WP Warmare – Prafi

Sumber: Survey Primer, 2023

3.1.7.2 Kondisi Sarana Kesehatan


Sarana kesehatan di WP Warmare - Prafi terdiri dari 6 jenis. Sarana kesehatan
eksisting pada WP Warmare - Prafi terdapat 2 unit Rumah Sakit di Kampung Indisey dan
Kampung Kali Amin. Ditinjau dari sebaran sarana eksisting Kampung Udapi Hilir dengan
sebaran sarana kesehatan paling kompleks dibandingkan dengan kampung yang liain. Pada
Udapi Hilir terdapat sarana kesehatan berupa Puskesmas sebanyak 1 (satu) unit, Polindes 1
unit, Parktek dokter sebanyak 1 unit dan klinik sebanyak 1 (satu) unit.

Gambar 3.15 Kondisi Sarana Kesehatan WP Warmare - Prafi


Berikut merupakan tabel rincian sarana kesehatan di WP Warmare - Prafi.

BAB IV - 3-32
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.11 Jumlah Sarana Kesehatan WP Warmare – Prafi

Sumber: Survey Primer, 2023

3.1.7.3 Kondisi Sarana Peribadatan


Sarana peribadatan di WP Warmare - Prafi terdiri dari Gereja Protestan 54 unit,
Gereja Katholik 21 unit , musholla berjumlah 48 unit dan Masjid berjumlah 9 unit. Sarana
Gereja , musholla dan masjid jika ditinjau berdasarkan sebaran eksisting dapat dikatakan
merata pada semua kampung yang masuk dalam Wilayah Perencanaan. Kampung Udapi Hilir
dan Aimasi menjadi kampung dengan jumlah sarana peribadatan tertinggi yaitu sebanyak 48
unit dengan rincian sarana musholla sebanyak 13 (tiga belas) unit di Udapi Hilir dan 15 unit
di Kampung Aimasi dan sarana peribadatan berupa masjid sebanyak 2 (dua) unit, untuk
peribdatan Gereja pling dominn di kampung Prafi Mulya sebanyak 5 unit . Untuk kondisi
eksisting sarana peribadatan pada WP Warmare - Prafi, dapat dilihat pada Gambar dibawah:

BAB IV - 3-33
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.16 Kondisi Sarana Peribadatan WP Warmare – Prafi

Berikut merupakan rincian dari sarana peribadatan di WP Warmare - Prafi.


Tabel 3. 1 Jumlah Sarana Peribadatan WP Warmare – Prafi

Sumber: Survey Primer, 2023

3.1.7.4 Kondisi Sarana Perdagangan dan Jasa


Sarana perekonomian di WP Warmare - Prafi sudah banyak dan beragam jenisnya,
seperti sarana perdagangan (Pertokoan, pasar da apotek) dan jasa (bengkel, salon, SPBU).
sarana ini tersebar dan dapat ditemui di semua tempat terutama di sepanjang jalan-jalan

BAB IV - 3-34
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

utama. Kawasan perdagangan dan jasa di WP Warmare - Prafi berpusat di Kampung Udapi
Hilir dan Kampung Aimasi. Di sekitar kawasan perdagangan ini juga terdapat beberapa
pertokoan (ruko). Berikut merupakan rincian dari sarana perdagangan dan jasa di WP
Warmare - Prafi.

Gambar 3.17 Kondisi Sarana Perdagangan dan Jasa WP Warmare – Prafi

Ditinjau dari sebaran sarana perdagangan dan jasa eksisting, sarana perdagangan yang
paling tinggi merupakan sarana perjas berupa pertokoan sebanyak 364 unit yang tersebar di
semua desa pada wilayah perencanaan. Untuk lebih jelas terkait dengan sebaran sarana
perdagangan dan jasa, dapat dilihat pada Tabel dibawah :

BAB IV - 3-35
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.12 Jumlah Sarana Perdagangan dan Jasa WP Warmare - Prafi

Sumber: Survey Primer, 2022

3.1.7.5 Kondisi Sarana Perkantoran


Sarana perkantoran yang ada di WP Warmare - Prafi antara lain kantor
pemerintahan Kepala Distrik dan Kepala Kampung. Terdapat 29 unit kantor pemerintahan
yang tersebar diseluruh kampung. Jika ditinjau berdasarkan sebaran sarana perkantoran, WP
Warmare - Prafi memiliki karakteristik sebaran perkantoran yang memusat pada Kampung
Udapi Hilir. Berikut merupakan kondisi eksisting sarana perkantoran pada WP Warmare -
Prafi ::

BAB IV - 3-36
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.18 Sebaran Sarana Perkantoran WP Warmare - Prafi


Ditinjau dari sebaran eksisiting sarana perkantoran, Kampung dengan jumlah sarana
perkantoran paling tinggi berada pada Udapi Hilir sebanyak 3 (tiga) unit kantor pemerintahan
yaitu (kantor distrik Prafi, kantor KUA, Kantor Kepala Kampung Udapi. Untuk sebaran
sarana perkantoran pada WP Warmare - Prafi, dapat dilihat sebagai Berikut :
Tabel 3.13 Jumlah Sarana Perkantoran WP Warmare - Prafi

No Desa/Kampung Pemerintahan

1 Nimbay 1
2 Prafi Kampung / Indise 1
3 Subsay 1
4 Meniy 1
5 Madrat 1
6 Dindey 1
7 Umcen 1
8 Warmare 2
9 Ngunggen 1
10 Snaimboy 1
11 Ibuwau 1
12 Cening/Sotea 1
13 Duwin Umsini 1
14 Indobey 1
15 Waseki 1
16 Aimasi/Sp Iii Aimasi 1
17 Udapi Hilir 3
18 Desay 1
19 Prafi Mulya 1
20 Ingkwoisi 1

BAB IV - 3-37
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

21 Umbui 1
22 Bogor 1
23 Kali Amin 1
24 Matoa 1
25 Lismaungu 1
26 Jouben/Mebji 1
WP Warmare Prafi 29
Sumber: Survey Primer, 2023

3.1.7.6 Kondisi Sarana Perindustrian


Sektor industri yang terdapat di WP Warmare - Prafi pada tahun 2023 terdiri industri kecil
dan menengah, industri besar dan pertambakan tersebut berorientasi pada bidang usaha industri
pergudangan, pabrik pengolahan, dan perseroan terbatas. Berikut merupakan rincian dari kondisi
industri di WP Warmare - Prafi.
Tabel 3. 2 Jumlah Industri WP Warmare - Prafi

No Kampung Industri Sedang Industri Kecil Keterangan

1 Nimbay

Prafi Kampung / Indise


2
Subsay
3
Meniy
4
Madrat
5
Dindey
6
Umcen
7
Warmare
8
Ngunggen
9
Snaimboy
10
Ibuwau
11
Cening/Sotea
12
Duwin Umsini
13
Indobey
14
Waseki
15
Aimasi/Sp Iii Aimasi
16
PT.Nursyam, PT PSM, PT. INKHA,
PT. Petrokimia Gresik Cabang
Udapi Hilir
Manokwari, Industri Tahu Abah
17 4 2 Tasori
Desay
18
Prafi Mulya
19 1 Rumah Industri Tahu
Ingkwoisi
20
Umbui
21
Bogor
22
Kali Amin
23

BAB IV - 3-38
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Matoa
24
Lismaungu
25
Jouben/Mebji
26
WP Warmare Prafi
4 3
Sumber: Survey Primer, 2023

Gambar 3.19 Industri WP Warmare - Prafi

3.1.7.7 Kondisi Pertahanan dan Keamanan


Kawasan peruntukan lainnya dalam hal ini merujuk pada kawasan pertahanan dan
keamanan di WP Warmare - Prafi yaitu di Desa Prigi dan Desa Tasikmadu. Berikut
merupakan rincian dari kondisi pertahanan dan keamanan di WP Warmare - Prafi.
Tabel 3. 3 Jumlah Pertahanan dan Keamanan WP Warmare – Prafi

No Desa/Kelurahan Hankam

1 Nimbay
2 Prafi Kampung / Indise
3 Subsay
4 Meniy
5 Madrat
6 Dindey 2
7 Umcen
8 Warmare
9 Ngunggen
10 Snaimboy
11 Ibuwau
12 Cening/Sotea
13 Duwin Umsini 1
14 Indobey
15 Waseki
16 Aimasi/Sp Iii Aimasi
17 Udapi Hilir 1
18 Desay
19 Prafi Mulya
20 Ingkwoisi
21 Umbui
22 Bogor

BAB IV - 3-39
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

23 Kali Amin
24 Matoa
25 Lismaungu
26 Jouben/Mebji
WP Warmare Prafi 4
Sumber: Survey Primer, 2023

Gambar 3.20 Pertahanan dan Keamanan WP Warmare - Prafi

3.1.8 Kondisi Prasarana


3.1.8.1 Kondisi Jaringan Jalan
Pembahasan terakait dengan kondisi prasarana akan menguraikan terkait dengan
kondisi jaringan jalan, kondis jaringan air bersih, konidi jaringan drainase, kondisi jaringan
persampahan, kondisi jaringan listrik dan kondisi jaringan telekomunikasi yang ada pada WP
Warmare - Prafi. Lebih jelas terkait dengan uraian substansi dari kondisi eksisting jaringan
prasarana, dapat dilihat pada Uraian dibawah :

A. Kondisi Jaringan Jalan


Kondisi Jaringan jalan di WP Warmare - Prafi terdiri dari jalan arteri primer ,
kolektor, lokal dan lingkungan. Jaringan jalan di Distrik Warmare - Prafi terbagi menjadi
jaringan jalan internal dan eksternal yang meliputi :
Jaringan Jalan Utama Eksternal
Jaringan jalan yang merupakan akses eksternal mempunyai pola jaringan linier. Yang
termasuk dalam jaringan utama eksternal di WP Warmare - Prafi yaitu :
Barat - Timur : Warmare - Prafi – Maruni sepanjang jalan arteri primer ± 24,45 km

BAB IV - 3-40
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Utara - Selatan: Warmare - Prafi-Manokwari Utara dan Manokwari Selatan dengan


panjang jalan ±18 -20 km
Jalan Utama Internal
Jaringan jalan utama internal terdiri dari Jalan yang menghubungkan antar kampung,
antar permukiman - permukiman dan antar permukiman - pusat kegiatan. Pada
umumnya jalan utama yang menghubungkan antar desa masih menggunakan jaringan
jalan eksternal, hal tersebut disebabkan karena baiknya kondisi jaringan jalan serta
kelengkapan jalan.
Kondisi dan dimensi jalan di WP Warmare - Prafi sangat mempengaruhi tingkat
aksesbilitas ke wilayah sekitar serta dalam WP Warmare - Prafi sendiri. Selain itu untuk
dimensi jalan harus disesuaikan dengan fungsi jalan yang direncanakan agar dapat
menampung arus lalu lintas yang ada. Kondisi jalan yang terdapat di wilayah Distrik Warmare
- Prafi ditinjau berdasarkan:
Jenis perkerasan, dibedakan menjadi:
Aspal
Perkerasan paving
Makadam
Jaringan jalan di WP Warmare - Prafi sebagian besar memiliki perkerasan aspal, pada
beberapa jalan masih memiliki perkerasan makadam diantaranya yaitu jalan- jalan
lingkungan. Sedangkan jalan dengan perkerasan paving diantaranya jalan lingkungan di
beberapa permukiman yang dekat dengan pertanian dan perkebunan maupun hutan
lindung.
Kondisi jalan
Untuk kondisi jalan di WP Warmare - Prafi dibedakan menjadi:
Kondisi baik
Kondisi sedang/rusak sebagian
Kondisi rusak/jalan hampir keseluruhan rusak
Jalan - jalan utama di WP Warmare - Prafi sebagian besar mempunyai kondisi baik,
namun pada beberapa jalan lingkungan dapat ditemui jalan dengan kondisi rusak
sebagian.

BAB IV - 3-41
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.8.2 Kondisi Jaringan Air Bersih


Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, masyarakat WP Warmare - Prafi tidak
semuanya terlayani oleh jaringan air PDAM. Pemenuhan kebutuhan air bersih saat ini berasal
dari sumber mata air yang berada diluar wilayah perencanaan (kampung Kwau) yang
disalurkan ke rumah-rumah dengan sistem perpipaan. Sistem penyediaan air bersih
perpipaan tentunya dapat terlaksana jika memenuhi beberapa ketentuan sebagai berikut :
Adanya sumber air baku yang memenuhi syarat dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku yang diperlukan
Adanya target pelayanan yang memenuhi persyaratan dalam pengelolaan suatu sistem
perpipaan
Adanya kemampuan dalam pembiayaan
Permasalahan yang terjadi menyangkut pelayanan air bersih adalah ketersediaan air
bersih saat musim kemarau mengalami penurunan jumlah debit air, hal ini dikarenakan
ketersediaan air tergantung oleh musim.

BAB IV - 3-42
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.8.3 Kondisi Jaringan Drainase


Sistem drainase di WP Warmare - Prafi berupa saluran drainase lingkungan dan
saluran drainase jalan, serta didukung juga oleh beberapa anak sungai yang berfungsi sebagai
pematusan atau saluran pembuang dari jaringan drainase perkotaan. Fakta di lapangan
menunjukkan daerah banjir/genangan air di beberapa lokasi, hal ini menunjukkan bahwa
sistem jaringan drainase di Distrik Warmare - Prafi masih belum berfungsi secara maksimal.
Dari beberapa data dan laporan masalah banjir yang terjadi di kawasan WP Warmare - Prafi
menunjukkan bahwa ruas jalan Sidey, Madrat, Subsay, Prafi Mulya, yang sering tergenang air
diakibatkan kurang pemeliharaan rutin saluran drainase sekunder dan volume belum
memadai sehingga air meluap dan mengalir ke jalan. Jaringan drainase yang terdapat di WP
Warmare - Prafi berupa jaringan primer, sekunder dan tersier :
Saluran Drainase Primer, berupa sungai antara lain Sungai Warmare, dan Sungai Prafi.
Saluran Drainase Sekunder, merupakan saluran yang mengalirkan air limbah/buangan ke
saluran drainase primer dari saluran drainase tersier.
Saluran Drainase Tersier, berfungsi untuk mengalirkan air dari rumah – rumah
penduduk menuju saluran sekunder. Saluran tersier di wilayah perencanaan adalah
berupa saluran selokan di sekitar bangunan.

BAB IV - 3-43
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.8.4 Kondisi Jaringan Persampahan


Sistem pengolahan sampah yang ada di WP Warmare - Prafi telah di kelola oleh
Dinas PKPLH. Sedangkan pada wilayah kampung lainnya sebagian besar masih bersifat
konvensional, dilakukan secara individu dengan cara dibakar dan ditimbun.
Sampah di WP Warmare - Prafi terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik
dengan jumlah volume yang relatif sedikit kurang lebih 2,5 lt/org/hari. Sudah adanya
keinginan masyarakat untuk mengolah sampah, namun masih kurangnya informasi tentang
teknik pengolahan sampah sehingga diperlukan adanya sosialisasi masyarakat terkait teknik
pengolahan sampah. Sistem komposting berpotensi untuk dikembangkan di wilayah
perencanaan, namun diperlukan adanya kesiapan dari SDM dan prasarana pendukung
kegiatan komposting.
Gerakan penanganan sampah dengan cara "bank sampah" masih belum dilakukan,
dan sebagian masyarakat di WP Warmare - Prafi khususnya masyarakat di wilayah padat
penduduk seperti Udapi Hilir, Aimasi dan Prafi Mulya menggunakan bak sampah setiap
rumah dan sebagian besar masih menggunakan metode konvensional dalam membuang
sampah oleh penduduk setempat. Pentingnya Bank sampah pada kedepannya ini sangat
berpotensi untuk dikembangkan dan disosialisasikan ke seluruh masyarakat, selain dapat
mengatasi permasalahan sampah, hal ini juga dapat menambah pemasukan pendapatan
masyarakat.

BAB IV - 3-44
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.8.5 Kondisi Jaringan Listrik


Secara keseluruhan hampir semua di WP Warmare - Prafi sudah terjangkau oleh
jaringan listrik. Selain itu juga terdapat saluran udara tegangan rendah yang menyalurkan
listrik ke setiap rumah melalui sambungan rumah.

Gambar 3.21 Kondisi Jaringan Listrik WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-45
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.8.6 Kondisi Jaringan Telekomunikasi


Fasilitas telekomunikasi berupa jaringan telepon sangat penting dan berperan dalam
kehidupan masyarakat sehari- hari. WP Warmare - Prafi sudah terlayani jaringan utilitas
berupa saluran telepon, baik telepon pribadi maupun telepon selular.
Sambungan telepon tersebar di perumahan, perkantoran, perdagangan dan jasa,
pendidikan serta fasilitas lainnya. Sementara itu penggunaan telepon selular mendominasi
jaringan telekomunikasi di Warmare - Prafi, hal tersebut didukung dengan adanya BTS di
Distrik Warmare - Prafi. Dengan persebaran di Kampung Udapi Hilir, Kampung Aimasi,
Kampung Prafi Mulya, dan Kampung Dindey

Gambar 3.22 Kondisi Jaringan Telekomunikasi WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-46
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.12 Kondisi Jaringan Jalan WP Warmare – Prafi

Peta 3.13 Kondisi Jaringan Air Bersih WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-47
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.14 Kondisi Jaringan Drainase WP Warmare – Prafi

Peta 3.15 Kondisi Jaringan Persampahan WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-48
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Peta 3.16 Kondisi Jaringan Listrik WP Warmare – Prafi

Peta 3.17 Kondisi Jaringan Telekomunikasi WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-49
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.1.9 Kondisi Kependudukan


Penduduk dapat diartikan sebagai Penduduk adalah warga negara Indonesia dan
orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan,
kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas sertaketahanannya yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kependudukan merupakan salah satu
aspek penting yang digunakan dalam suatu proses perencanaan. Data kependudukan akan
digunakan untuk diproyeksikan sehingga dapat memperkirakan data penduduk di masa yang
akan datang. Untuk pembahasan yang dimuat dalam aspek kependudukan meliputi kondisi
jumlah penduduk WP Warmare - Prafi, kompoisi penduduk WP Warmare - Prafi, laju
pertumbuhan penduduk WP Warmare - Prafi dan juga kepadatan penduduk WP Warmare
- Prafi.

A. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk merupakan dasar yang nantinya akan digunakan untuk perhitungan
proyeksi jumlah penduduk kedepannya. Dengan adanya proyeksi penduduk yang sesuai,
maka perencanaan yang akan dihasilkan nantinya akan sesuai dengan pertumbuhan penduduk
yang meningkat setiap tahunnya. Dalam proses perkembangan/pertumbuhannya, jumlah
penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi). Kelahiran dan kematian
merupakan faktor pertumbuhan alami, adapun perpindahan penduduk merupakan faktor
pertumbuhan non alami. Berikut merupakan jumlah penduduk menurut kampung pada WP
Warmare - Prafi.

BAB IV - 3-50
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 3.14 Jumlah Penduduk WP Warmare - Prafi

Sumber: Warmare - Prafi Dalam Angka, 2023 dan Perhitungan

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa Kampung Udapi Hilir merupakan kampung
dengan jumlah penduduk terbesar pada WP Warmare - Prafi, pada tahun 2022 jumlah
penduduk Kampung Udapi Hilir mencapai 6.314 jiwa dari jumlah keseluruhan penduduk WP
Warmare - Prafi. Sedangkan jika ditinjau dari aspek pertumbuhan penduduk, WP Warmare
- Prafi termasuk kedalam wilayah dengan karakteristik pertumbuhan penduduk yang
cenderung stabil pada 4 (empat) tahun terkahir yaitu tahun 2018 sampai dengan tahun 2020,
sedangkan pada tahun 2021 memiliki rasio pertumbuhan yang cenderung naik secara drastis
karena adanya pertumbuhan penduduk secara signifikan ditinjau dari jumlah penduduk yang
terjadi di semua desa. Dari hasil perhitungan laju pertumbuhan penduduk, WP Watullimo
memiliki rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,021392855 dalam waktu 5 (lima) tahun
terkahir. Untuk lebih jelasnya, terkait dengan laju pertumbuhan penduduk, dapat dilihat pada
Tabel dibawah :
Tabel 3.15 Laju Pertumbuhan Penduduk WP Warmare - Prafi
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No Distrik Kampung R
2018-2019 2019-2020 2020-2021 2021-2022

Warmare Nimbay
1 0.02 0.01 0.00 0.11 0.035030
Prafi Kampung /
Warmare
2 Indise 0.01 0.00 0.01 0.10 0.030279
Warmare Subsay
3 0.03 0.01 0.00 0.17 0.051675
Warmare Meniy
4 0.02 0.01 0.00 0.21 0.059665
Warmare Madrat
5 0.01 0.00 0.01 0.12 0.035958
Warmare Dindey
6 0.09 0.00 0.00 0.08 0.044717
Warmare Umcen
7 0.02 0.00 0.84 0.07 0.234160

BAB IV - 3-51
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Warmare Warmare
8 0.03 0.00 0.01 0.41 0.112028
Warmare Ngunggen
9 0.01 0.01 0.01 0.32 0.085841
Warmare Snaimboy
10 0.01 0.00 0.00 0.07 0.022724
Warmare Ibuwau
11 0.01 0.00 0.01 0.41 0.107863
Warmare Cening/Sotea
12 0.03 0.01 0.01 0.32 0.090331
Warmare Duwin Umsini
13 0.03 0.00 0.00 0.07 0.027638
Warmare Indobey
14 0.04 0.00 0.01 0.53 0.145407
Waseki
15 Prafi 0.02 0.02 0.06 0.03 0.032099
Aimasi/Sp Iii
16 Prafi Aimasi 0.02 0.03 0.04 0.03 0.028631
Udapi Hilir
17 Prafi 0.05 0.03 0.12 0.03 0.058511
Desay
18 Prafi 0.00 0.01 0.03 0.12 0.039682
Prafi Mulia
19 Prafi 0.02 0.01 0.09 0.08 0.049592
Ingkwoisi
20 Prafi 0.02 0.09 0.03 0.05 0.045973
Umbui
21 Prafi 0.02 0.02 0.04 0.12 0.050224
Bogor
22 Prafi 0.01 0.01 0.03 0.08 0.031100
Kali Amin
23 Prafi 0.02 0.01 0.09 0.02 0.032455
Matoa
24 Prafi 0.06 0.02 0.08 0.11 0.066982
Lismaungu
25 Prafi 0.02 0.02 0.09 0.06 0.045322
Jouben/Mebji
26 Prafi 0.13 0.02 0.07 0.06 0.067814
WP Warmare Prafi 0.062758
0.75 0.35 1.67 3.76
Sumber : Hasil Perhitungan, 2023

3.1.10 Kondisi Perekonomian WP Warmare - Prafi

BAB IV - 3-52
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Dominasi sektor perekonomian pada Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi terdiri


dari 2 (dua) sektor perekonomian yang mencerminkan karakteristik kawasan perkotaan
yaitu Sektor Pertanian/perkebunan dan Sektor Perdagangan jasa dan Industri kecil -
menengah. Sektor Pertanian ditinjau dari aspek produktivitas didominasi oleh komditas
pertanian dan perkebunan, terutama perkebunan kelapa sawit pada Distrik. Warmare -
Prafi. Dan Untuk Sektor perdagangan jasa dan Industri kecil menengah terdapat pertokoan
kebutuhan masyarakat seperti took sembako, toko perlengkapan rumah tangga dan bahan
bangunan , kemudian untuk kegiatan industry kecil – menengah terdapat potensi industry
kecil produksi tahu, pengolahan sawit yang dikelola oleh investor PT. PSM, pergudangan
pupuk PT. Petrokimia Cabang Manokwari, jasa alat kontruksi alat berat PT. INKHA, dan PT.
Nursyam tambah sirtu atau pasir dan pergudangan,
.Selain terkait dengan kondisi sektor perkeonomian dominan pada WP Warmare -
Prafi, gambaran mengenai kondisi perekonomian akan ditinjau berdasarkan ketersediaan
sarana penunjang perekonomian yang ada pada WP Warmare - Prafi. Jenis sarana penunjang
kegiatan perekonomian pada WP Warmare - Prafi terdiri dari kegiatan perdagangan jasa
(toko, warung, depot, minimarket, bank, jasa titip pengiriman, dan persebaran wisata lokal

Gambar 3.23 Sebaran Sarana Penunjang Perekonomian WP Warmare - Prafi


Berdasarkan kajian potensi investasi Kabupaten Manokwari, terdapat potensi
investasi pada WP Warmare - Prafi yang berada pada sektor pertanian , perkebunan,
industri dan wisata lokal.

BAB IV - 3-53
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

BAB IV - 3-54
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.2 POTENSI, MASALAH DAN ISU STRATEGIS


3.2.1 Potensi Wilayah
Beberapa potensi yang dimiliki oleh WP Warmare - Prafi. yaitu antara lain:
Rencana Sebagai Agropolitan Warpramasi (Distribusi Hasil Agropolitan) di Kampung
Wasekipop dan Kampung Udapi Hilir
Pengembangan Pusat Pertumbuhan Kabupaten di Kampung Moyang atau Lismaungu
Pertanian dan perkebunan sawit yang menyebar dengan dukungan penggunaan lahan
Distrik Warmare dan Distrik Prafi
Pertambangan sumber daya mineral Galian C Pasir di Kampung Udapi Hilir WP
Wamare Prafi
Tersebarnya Pasar Warmare, Pasar Prafi Mulya, Pasar Desay, SP2 Udapi Hilir dan SP3
Aimasi dikawasan perencanaan Warmare Prafi
Adanya Pariwisata skala lokal dan regional Taman Rekreasi Manneken Prafi dan wisata
lokal lainnya (NSP, Allazzapoll, Matoa Fish, Taman Arena) yang perlu dikelola dan
dikembangkan.
Kemampuan SDM dalam pengelolaan pertanian dari penduduk transmigran
tersebarnya dengan pertahanan dan keamanan berupa Polsek Warmare, Polsek Prafi,
Koramil dan Kodim Batalyon Infatrie TNI AD
Banyak lahan yang belum terbangun Distrik Warmare Prafi
Bendungan prafi sebagai potensi Irigasi & daya tarik wisata kawasan di WP Warmare
Prafi

BAB IV - 3-55
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

3.2.2 Permasalahan Wilayah


Berikut ini merupakan beberapa poin permasalahan yang dimiliki oleh Distrik
Warmare - Prafi, yaitu antara lain:
1. Jaringan Jalan Kolektor primer dan Lokal masih ada beberapa titik yang belum terintegrasi
Kampung Kali Amin , kampung Lismaungu, Kampung Wasekipop, Kampung Inguisi ,
Kampung Duwin.
2. Belum tersedianya jaringan transportasi umum lokal dengan jumlah yang banyak di
perencanaan terutama titik perdagangan jasa.
3. Belum merata penerangan lampu jalan umum di Distrik Warmare dan Distrik Prafi
4. Beberapa Warmare Prafi belum tersedianya pedestrian dikawasan perdagangan dan jasa
koridol jalan kolektor primer dan lokal primer (hampir seluruh atau Distrik)
5. Sebagai arahan agropolitan belum tersedianya pengelola distribusi hasil kegiatan
agropolitan di setiap Kampung
6. Saluran drainase sekunder dikawasan perencanaan Warmare Prafi masih rata-rata belum
berpondasi dengan baik.
7. Kurangnya informasi promosi pengenalan destinasi wisata lokal dikawasan perencanaan
(Taman Rekreasi NSP Kampung Prafi Mulya, Pemancingan Matoa diKampung Matoa,
Manokwari Anggur Kampung Udapi hilir, Taman Arena Manokwari Kampung Desay,
Allazza pool kampung Udapi Hilir, dan Taman Manneken Kampung Udapi Hilir
8. Belum adanya sarana TPS dikawasan perdagangan dan jasa terutama pertokoan dan Pasar
Distrik Warmare dan Distrik Prafi
9. Semakin banyaknya persebaran PKL pedagan kaki lima dikawasan perdagangan jasa
Kampung Aimasi dan Kampung Udapi Hilir
10. Semakin berkembangnya industri menengah PT. Nursyam, PT. Permata Sawit Mas dan
pergudangan PT. Petrokimia Cabang Manokwari , PT. INKHA di Kampung Bogor dan
Kampung Udapi Hilir harus perhatikan /memiliki IPAL terhadap AMDAL Lingkungan
saluran limbah industri.

3.2.3 Isu Strategis Pembangunan


Isu strategis ditinjau dari tingkat urgensi perkembangan wilayah di WP Warmare -
Prafi. yaitu antara lain:

BAB IV - 3-56
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

1. Pengembangan pusat perdagangan dan jasa di Distrik Manokwari Barat dan Distrik
Agropolitan Warpramasi, terdapat di Distrik Masni , Distrik Prafi dan Distrik Sidey :
a. penetapan dan pengembangan pertanian unggulan;
b. pengembangan komoditas unggulan pertanian;
c. pengolahan dan pengemasan;
d. perluasan pemasaran;
e. peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia: dan
f. Pengembangan agroforestri.

 ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN SEBAGAI PUSAT


PERTUMBUHAN KABUPATEN DI WP WARMARE PRAFI :
❑ pengembangan Sport Center sebagai pusat sarana prasarana olah raga.
❑ pengembangan RSUD Warmare Prafi
❑ Pengembangan Terminal Tipe C di Kampung Wasekipop Distrik Prafi
❑ Pengembangan Perdagangan Jasa berupa Pasar Induk, Pasar agribisnis,Pasar
Hewan di Kampung Wasekipop
❑ pengembangan Pendidikan Unggulan
❑ Pengembangan CBD (rumah makan, pertokoan, penginapan/hotel dan RTH)
❑ Pengembangan Kantor Polres dan KODIM di Disitrik Warmare – Prafi sebagai
HANKAM
❑ Pengembangan Rest Area Distrik Warmare
2. Sebagai Kawasan yang tetap mempertahankan pertanian berkelanjutan KP2B di WP
Warmare Prafi.
3. Pengembangan permukiman pedesaan dan perkotaan di WP Warmare Prafi
4. Mengembangkan jaringan jalan penghubung perdesaan dan perkotaan;
5. Mengembangkan jalan lokal primer pada semua jalan penghubung utama antar distrik dan
penghubung dengan fungsi utama yang tidak terletak di jalan arteri maupun kolektor;
6. Mengembangkan jalan pendukung berupa jalan sirip dan jalan tembus menuju jalan dengan
hirarki yang lebih tinggi; dan
7. Mengembangkan daya tarik wisata andalanprioritas;
8. Mengembangankan ekowisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan
aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat lokal dan pendidikan;
9. Membentuk zona wisata dengan disertai pengembangan paket wisata yang terintegrasi
dengan pengembangan infrastruktur wilayah;

BAB IV - 3-57
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

10. Meningkatkan promosi wisata;


11. Melestarikan tradisi atau kearifan masyarakat lokal;
12. Mengadakan kegiatan festival wisata atau gelar seni budaya yang terkait dengan kalender
wisata dalam skala regional dan nasional; dan
13. Meningkatkan pembinaan, penyuluhan, dan pelatihan kepada masyarakat dan/atau
perajin lokal untuk pengembangan pariwisata.
14. mengembangkan perdagangan secara sistem koridor sepanjang jalur jalan kota;
15. mengembangakan pusat perdagangan baru untuk mendukung kegiatan agropolitan
dan pariwisata; dan
16. merevitalisasi pusat perdagangan pada kawasan pusat kota.
17. meningkatkan pengembangan perdagangan pada kawasan pusat kota sebagai
pelayanan regional.
18. Pengembangan kawasan peruntukkan hutan produksi.
❑ Mengembangkan hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi tetapi tetap memiliki
fungsi perlindungan kawasan;
❑ Membatasi alih fungsi hutan produksi untuk
❑ kegiatan di luar kehutanan,
❑ Melakukan penanaman dan penebangan secara bergilir dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan
❑ Melakukan kerjasama dengan masyarakat
❑ dalam mengelola hutan sebagai pola kemitraan pengelolaan hutan; dan
19. Pengembangan kawasan pertanian dan kawasan perkebunan
❑ Mempertahankan lahan pertanian yang ditetapkan sebagai KP2B tidak boleh
dialihfungsikan kecuali untuk kepentingan umum dan mitigasi bencana;
❑ Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat;
❑ Mengembangkan peternakan dengan peningkatan usaha pengolahan
dan pemasaran hasil peternakan serta peningkatan usaha kemitraan;
❑ Mengintegrasikan produk unggulan pertanian, perkebunan dan
perikanan dengan sektor industri pengolahan;
❑ Mengembangkan kawasan agropolitan dan agroekowisata;
❑ Mengembangkan komoditas unggulan di wilayah potensial dan prospektif.

BAB IV - 3-58
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 3.24 Hasil Web Scrapping Data Web terkait isu di wilayah perencanaan

BAB IV - 3-59
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Isu strategis pada WP Warmare - Prafi akan dirinci berdasarkan desa yang masuk
dalam deliniasi wilayah perencanaan. Untuk fokus dari isu strategis pada WP Warmare -
Prafi cenderung mengarah pada beberapa aspek diantaranya adalah aspek Ekonomi, social
budaya, aspek kebencanaan, aspek batas wilayah dan aspek perkebunan.

3.2.4 Isu Pembangunan Berkelanjutan


Isu pembangunan berkelanjutan diperoleh dari observasi lingkungan, telaah dokumen
ikplhd,dokumen revisi rtrw, klhs revisi rtrw, klhs rpjmd,jurnal, kajian terkait dan berita
masukan dari perangkat daerah terkait melalui focuss group discussion dan wawancara. Isu
Pembangunan berkelanjutan pada Wilayah Perencanaan (WP) Warmare - Prafi meliputi:
Penyediaan AMDAL IPAL di tiap -tiap bangunan industri di Udapi Hilir
Kawasan Rawan bencana banjir
Peningkatan jalan kolektor primer di jalan Inguisi
KP2B dan LP2B tetap dipertahankan
setiap tahunnya makin bertambahnya penduduk pendatang /transmigran mendominasi
WP Warmare Prafi terutama di SP 1 dan SP3
Peningkatan dalam pengelolaan sampah dikawasan perdagangan jasa (pasar) dan Fasilitas
umum masyarakat.
Mitigasi Bencana terhadap sungai-sungai besar dan lokasi evakuasi sementara dan akhir
Peningkatan kapasitas jalan double track
Peningkatan Jaringan Telekomunikasi di WP Warmare Prafi
Perlindungan kawasan hutan lindung dan sanksi pidana bagi yang melanggar kerusakan
ekosistem hutan
Ancaman Penambang Liar Galian C
Promosi wisata lokal WP Warmare Prafi sebagai penambah PAD Kabupaten
Manokwari
Rencana Pemekaran Kabupaten Manokwari sebagai Pusat Pemerintahan agar tidak
dikawasan pertanian
SP1 dan SP 2 di WP Warmare Prafi fokus direncanakan sebagai kawasan pertanian
Rencana pembangunan Infrastruktur (Jalur Kereta Api di Warmare)
Jalan dan infrastruktur lainnya serta ,fasilitas pendukungnya agar tersentralisasi disetiap
distrik secara merata
Warpramasi Sebagai wilayah distribusi hasil Agopolitan pertanian tanaman holtikutura
terutama pada pusat WP Warmare Prafi

BAB IV - 3-60
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

membuka lapangan kerja untuk penduduk transmigram di bidang pengembangan


pertanian dan perkebunan
adanya industri kelapa sawit yang dikelola PT. PSM untuk menambah peningkatan PAD
Kabupaten Manokwari
Membutuhkan peran dan Partisipasi masyarakat dalam tata ruang kedepannya
Penegakan hukum dalam penyalah gunaan tata ruang di wilayah WP Warmare Prafi
Kesadaran masyarakat tentang lingkungan sekitar masih rendah
Dominasi Penduduk transmigran di WP Warmare Prafi dari segala penjuru provinsi
berbaur dengan masyarakat lokal asli
NO TEMA ISU
TEMA ISU LINGKUNGAN
1 Penyediaan AMDAL IPAL di tiap -tiap bangunan industri di Udapi Hilir
2 Kawasan Rawan bencana banjir
3 Peningkatan jalan kolektor primer di jalan Inguisi
4 KP2B dan LP2B tetap dipertahankan
seiap tahunnya makin bertambahnya penduduk pendatang /transmigran tmendominasi WP
5 Warmare Prafi terutama di SP 1 dan SP3
Peningkatan dalam pengelolaan sampah dikawasan perdagangan jasa (pasar) dan Fasilitas umum
6 masyarakat.
7 Mitigasi Bencana terhadap sungai-sungai besar dan lokasi evakuasi sementara dan akhir
8 Peningkatan kapasitas jalan double track
9 Peningkatan Jaringan Telekomunikasi di WP Warmare Prafi
Perlindungan kawasan hutan lindung dan sanksi pidana bagi yang melanggar kerusakan
11 ekosistem hutan
12 Ancaman Penambang Liar Galian C
ISU EKONOMI
13 Promosi wisata lokal WP Warmare Prafi sebagai penambah PAD Kabupaten Manokwari
Rencana Pemekaran Kabupaten Manokwari sebagai Pusat Pemerintahan agar tidak dikawasan
14 pertanian
15 SP1 dan SP 2 di WP Warmare Prafi fokus direncanakan sebagai kawasan pertanian
16 Rencana pembangunan Infrastruktur (Jalur Kereta Api di Warmare)
Jalan dan infrastruktur lainnya serta ,fasilitas pendukungnya agar tersentralisasi disetiap distrik
17 secara merata
Warpramasi Sebagai wilayah distribusi hasil Agopolitan pertanian tanaman holtikutura terutama
18 pada pusat WP Warmare Prafi
membuka lapangan kerja untuk penduduk transmigram di bidang pengembangan pertanian dan
19 perkebunan
adanya industri kelapa sawit yang dikelola PT. PSM untuk menambah peningkatan PAD
20 Kabupaten Manokwari
ISU SOSIAL BUDAYA
21 Membutuhkan peran dan Partisipasi masyarakat dalam tata ruang kedepannya
22 Penegakan hukum dalam penyalah gunaan tata ruang di wilayah WP Warmare Prafi
23 Kesadaran masyarakat tentang lingkungan sekitar masih rendah
Dominasi Penduduk transmigran di WP Warmare Prafi dari segala penjuru provinsi berbaur
24 dengan masyarakat lokal asli

BAB IV - 3-61
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Terdapat 24 tema isu isu pembangunan berkelanjutan dalam daftar panjang terdiri
dari isu lingkungan, sosial budaya dan ekonomi.

BAB IV - 3-62

Anda mungkin juga menyukai