DISTRIK WARMARE
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB
4 MATERI TEKNIS
Perkembangan urban form pada WP Warmare - Prafi menyebar mengikuti jaringan jalan
eksisting dan jika mengacu pada perkembangan by target, maka perkembangan perkotaan diarahkan
pada bagian barat Wilayah Perencanaan menuju Distrik Prafi.
BAB 4 - 1
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 2
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Arahan RTRW Kabupaten Manokwari terkait pusat pelayanan pada Kawasan Warmare
- Prafi berada pada Kampung Aimasi, Udapi Hilir, Lismaungu, Desay , Prafi Mulya di
Distrik Prafi dengan fungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan ;
BAB 4 - 3
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.4. Arahan Pusat Kegiatan Kawasan Warmare - Prafi Berdasarkan RTRW
Dari hasil webscrapping, berasarkan fasilitas dengan tingkat tarikan tertinggi sebagai acuan titik
ideal dalam penentuan pusat pelayanan diketahui terdapat 48 titik ideal dalam penentuan pusat
pelayanan pada Kawasan Warmare - Prafi, meliputi :
Balai Kampung Umcen Distrik Warmare
Puskesmas Warmare
Kantor distrik Warmare
SMA 1 Warmare
Kantor Polsek Warmare
Kantor Kodim TNI AD Distrik Warmare
Kantor Pos Warmare
Gereja Thomas Warmare
SMPN 5 Warmare
Wisata Manneken Prafi
SMKN 4 Prafi
SMA 1 Prafi
MIN 1 Prafi
MTS Negeri Prafi Manokwari
BAB 4 - 4
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
SMPN 8 Prafi
Pasar Warmare
Masjid Nurul Quba Warmare
Masjid Jami Baitulamin SP 2 Prafi
Masjid Baitul Hikmah SP 3 Prafi
Masjid Baiturrohim SP 1 Prafi
Gereja Bukit Zaitun Prafi
Gereja Kristen Injil Prafi
Gereja Penta Prafi
Gereja Bethel Prafi
Gereja Kristen Al Kitab Warmare
Gereja Pantekosta Prafi
Pura Surya Chandra Buana Prafi
KUD Kampung Amasi SP3 Distrik Prafi
Kantor Polsek Prafi
Kantor PLN Prafi
Kantor Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi
Kantor Urusan Agama Distrik Prafi
Telkom Prafi
Kantor Pos Prafi
Kantor Kepala Kampung Desay Distrik Prafi
Kantor Kepala Kampung Prafi Mulya Dsitrik Prafi
SDN inpres 43 Prafi
SDN Inpres 14 Prafi
SDN Inpres 77 Prafi
SDN Inpres 34 Warmare
PAUD dan TK Beringin Prafi
PAUD Bethel Warmare
SMPN 17 Meniy Warmare
SDN Inpres 18 Warmare
Pasar Tradisonal Warmare
Pasar SP1 Distrik Prafi
Pasar SP2 Distrik Prafi
Pasar SP3 Distrik Prafi
BAB 4 - 5
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Setelah diketahui terkait dengan titik ideal pusat pelayanan dengan mempertimbangkan tarikan
dari masing-masing fasilitas dan juga hasil weighted overlay antara pemusatan fasilitas dan juga
pemusatan jaringan, ditentukan pusat pelayanan pada WP Warmare - Prafi, meliputi :
BAB 4 - 6
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.5. Hasil Analisis Penentuan Pusat Pelayanan Kawasan WP Warmare – Prafi
BAB 4 - 7
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisis penentuan SWP dapat diketahui bahwa optimalnya, Kawasan Warmare -
Prafi dilakukan pembagian menjadi SWP sebanyak 3 (tiga) SWP dengan mempertimbangkan cakupan
pusat pelayanan, batas fisik yaitu jaringan jalan serta alas kepemilikan tanah yang ada pada Kawasan
Perencanaan Warmare - Prafi. Untuk pembagaian SWP pada Kawasan Warmare - Prafi, adalah
sebagai berikut :
SWP A, meliputi kampung Aimasi, Bogor, Kali Amin, Lismaungu, Udapi Hilir, Waseki Pop
dengan luasan SWP mencapai 1.229,12 hektar;
SWP B, meliputi kampung Bedip Matoa, Bogor, Desay, Ibuwau, Indisey, Inguisi, Lismaungu,
Mebji, Ngungguen, Nimbay, Prafi Mulya, Snaimboy, Subsay, Udapi Hilir, Umbuy dengan luasan
mencapai 3.036,10 hektar;
SWP C, meliputi kampung Dindey, Duwin, Ibuwau, Indisey, Indonbey, Madrat, Meny, Sotea,
Subsay, Umcen, Warmare dengan luasan mencapai 1734,80 hektar
BAB 4 - 8
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 9
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.8. Hasil Analisis Sistem Jaringan Jalan Kawasan WP Warmare – Prafi
BAB 4 - 10
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dimana :
Y = variabel respons
b0 = intersep b1,b2,…,
bk = koefisien-koefisien regresi
X = variabel predictor
= faktor pengganggu yang tidak dapat dijelaskan oleh model regresi.
Dari hasil analisis trend perubahan lahan dalama kurun waktu 2018-2022, trend yang
cenderung tinggi berada pada bagian barat wilayah perencanaan yaitu pada kampung Aimasi,
Kampung Udapi Hilir, Kampung Desay, Kampung Prafi Mulya Warmare - Prafi. Intensitas
pemanfaatan tinggi pada Kawasan Warmare - Prafi diindikasikan karena adanya jaringan jalan
eksisting berupa kolektor primer dan jalan lokal primer yang juga terintegrasi untuk menuju pusat
pelayanan kawasan Distrik Warmare dan Distrik Prafi dan juga akibat dari adanya konurbasi
pertumbuhan dari Distrik Prafi yang mengarah jalan poros perbatasan dengan Distrik Masni, Distrik
Sidey, Distrik Manokwari Utara, Manokwari Barat dan Kabupaten Pegunungan Arfak. Hasil dari
analisis intenistas pemanfaatan ruang dapat dilihat pada Gambar dibawah:
Gambar 4.9. Hasil Analisis Intensitas Pemanfaatan Ruang pada Seluruh Kawasan
Perencanaan
BAB 4 - 11
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 12
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.10. Intervensi yang Ditimbulkan dari Pertumbuhan Lahan Terbangun Kawasan
WP Warmare - Prafi
BAB 4 - 13
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 14
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 15
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil diatas diketahui perembetan/prediksi dari perkembangan penggunaan lahan berada
di bagian utara kawasan. Hal ini dikarenakan pada bagian tengah dan selatan sudah tidak tersedia
lahan pengembangan dikarenakan kondisi eksisting yang padat. Perlu diwaspadai terkait
perkembangan kawasan di sekitar hutan agar perkembangan kawasan terbangun tidak mengkonversi
peruntukan kawasan hutan.
BAB 4 - 16
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Adapun hasil simpangan antara rencana pola ruang dan penggunaan lahan eksisting pada
Kawasan Warmare - Prafi, dapat dilihat pada Gambar berikut ini :
BAB 4 - 17
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 18
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Q = 0,00278 CIA
Dimana :
C= Koefisien limpasan yang merupakan fungsi penutup dan kemiringan lahan;
I = Intensitas hujan (mm/jam);
A = Luas daerah tangkapan air (ha);
Q= debit puncak banjir (m3 /s).
Jika daerah aliran terdiri dari berbagai macam penggunaan lahan dengan koefisien aliran yang
berbeda, nilai C pada daerah aliran dapat dengan persamaan berikut:
Dimana :
Ai = luas lahan dengan jenis penutup tanah i (ha);
Ci = koefisien limpasan jenis penutup tanah i,
N = jumlah jenis penutup lahan.
Identifikasi koefisien run off digunakan untuk mengukur seberapa besar air limpasan yang
tidak terserap menuju tanah berdasarkan tutupan lahan. Berikut nilai koefisien pada setiap tutupan
lahan:
Tabel 4.3. Nilai Koefisien Limpasan pada Kawasan Warmare - Prafi
Jenis
Koefisien
Daerah/Kondisi Nilai C Yang Digunakan
Limpasan
Permukaan
Daerah Perdagangan
Diambil nilai C = 0.80 mengingat Kawasan Warmare - Prafi
• Kota 194– 194,9
merupakan Kota Kecil
• Sekitar Kota 0,50 – 0,70
Daerah Permukiman
• Satu rumah Untuk pemukiman diambil C = 194 karena mengingat
• Banyak rumah, 194 - 234 beragamnya jenis rumah yang ada di Kawasan Warmare - Prafi
terpisah 234 – 273 maka diambil nilai rata-rata C untuk pemukiman
• Banyak rumah, 351 - 389
rapat 273 – 312 Untuk perkantoran , fasilitas umum dan social diambil dari
• Pemukiman, pemukiman yaitu C = 389 mengingat perkantoran juga berupa
Pinggiran kota 312 – 351 bangunan
• Rusunawa
Daerah industry
C = 0.65 karena industri yang ada berupa kegiatan industry dan
• Ringan 0.50-0.80
pergudangan
• padat 0.60-0.90
Lapangan olahraga, TPU diambil C = 0.25, dengan
Lapangan, kuburan dan
0.10-0.25 mempertimbangkan rencana perubahan keadaan daerah di
sejenisnya
masa yang akan datang
Halaman, jalan dan Diambil C = 0.35 dengan mempertimbangkan rencana
0.20-0.35
sejenisnya perubahan keadaan daerah di masa yang akan datang
Lahan terbuka diambil nilai C = 0.30, dengan
Lahan tidak terpelihara 0.10-0.30 mempertimbangkan rencana perubahan keadaan daerah di
masa yang akan datang
BAB 4 - 19
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Jenis
Koefisien
Daerah/Kondisi Nilai C Yang Digunakan
Limpasan
Permukaan
Jalan Aspal
• Aspal dan Beton Jalan Diambil nilai C = 0.8 karena tidak semua jalan beraspal,
0,70 – 0,95
• Batu bata dan yang tidak dirinci dalam tata guna lahan
0,70 -0,85
batako
Halaman berumput,
tanah pasir
Nilai C untuk Kolam disamakan dengan padang rumput dengan
• Datar, 2%
0.05-0.10 C = 0.15 karena mampu menahan air hujan, meningkatkan
• Rata-rata, 2-7%
0.10-0.15 masuknya air ke dalam tanah melalui infiltrasi
• Curam, 7% atau 0.15-0.20
lebih
Sumber : Hasil Analisis, 2023
BAB 4 - 20
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Indonesia. Hanya tanah berhak milik yang dapat diwakafkan. Hak ini adalah model hak atas tanah
yang terkuat dan terpenuh.
Hak guna usaha adalah hak untuk mengusahakan langsung tanah yang dikuasai oleh Negara untuk
usaha pertanian, perikanan, atau peternakan.
Hak guna usaha dapat diperoleh oleh perorangan Indonesia atau perusahaan Indonesia. Jangka
waktu hak guna usaha adalah 25 tahun bagi perorangan dan 35 tahun bagi perusahaan. Waktu
tersebut dapat diperpanjang untuk jangka waktu 25 tahun.
Hak guna bangunan adalah hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan-bangunan atas tanah
yang bukan miliknya sendiri untuk jangka waktu paling lama 30 tahun dan dapat diperpanjang
paling lama 20 tahun. Hak guna bangunan dapat diperoleh oleh perorangan Indonesia atau badan
hukum Indonesia. Hak guna bangunan dapat diletaki di atas tanah negara atau tanah hak milik.
Hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai
langsung oleh Negara atau milik orang lain. Namun, hak tersebut muncul bukan karena
perjanjian sewa atau perjanjian pengolahan tanah. Baik warganegara Indonesia maupun
warganegara asing dapat memiliki hak pakai. Begitu pula badan hukum Indonesia dan badan
hukum asing.
Hak membuka tanah dan hak memungut hasil hutan adalah hak untuk memanfaatkan sumber
daya dalam hutan yang bersangkutan tanpa hutan tersebut dimiliki oleh si penerima hak.
Status kepemilikan tanah dalam aspek perencanaan/penataan ruang digunakan sebagai dasar
untuk penentuan alokasi rencana pola ruang, sehingga deliniasi/ploting kawasan tidak menyalahi atau
melanggar alas kepemilikan tanah yang sudah ada secara eksisting. pada Kawasan Warmare - Prafi
didominasi dengan status kepemilkan berupa hak miliki seluas 936,157 hektar yang tersebar pada
semua kampung. Data terkait dengan kepemilikan tanah didapat dari webservices kementrian
atr/bpn. Jika diprosentasekan dengan luas keseluruhan Kawasan Warmare – Prafi.
BAB 4 - 21
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 22
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.16. Keterkaitan Demografi dan Sosial Budaya Kawasan WP Warmare – Prafi
BAB 4 - 23
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Lebih jelas terkait dengan keterkaitan ekonomi pada Wilayah Perencanaan WP Warmare -
Prafi terhadap wilayah yang lebih luas, dapat dilihat pada Gambar dibawah :
BAB 4 - 24
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 25
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
1. Faktor Iklim:
Tanaman pangan biasanya cocok ditanam di daerah dengan curah hujan yang mencukupi dan
iklim yang mendukung pertumbuhan mereka. Sebaliknya, perkebunan sawit lebih cocok
untuk daerah dengan iklim tropis dan banyak sinar matahari.
Variabilitas iklim juga bisa memengaruhi pilihan tanaman. Tanaman yang toleran terhadap
kekeringan mungkin lebih cocok untuk daerah dengan musim kering yang panjang.
2. Kebijakan Pemerintah:
Kebijakan pemerintah, seperti insentif pajak atau subsidi untuk perkebunan sawit, dapat
mempengaruhi keputusan petani dan perusahaan dalam menentukan sebaran lahan mereka.
Zonasi atau regulasi lingkungan yang mengatur di mana perkebunan sawit dapat didirikan
juga bisa mempengaruhi sebaran lahan perkebunan sawit.
3. Keberlanjutan Lingkungan:
Pemahaman akan dampak lingkungan perkebunan sawit telah mempengaruhi pilihan lokasi
perkebunan. Ada upaya untuk menghindari deforestasi dan merusak ekosistem alam.
4. Kondisi Tanah:
Kondisi tanah seperti keasaman, tekstur, dan kesuburan dapat memengaruhi jenis tanaman
yang dapat tumbuh dengan baik di suatu daerah. Tanaman pangan dan sawit memiliki
persyaratan tanah yang berbeda.
5. Perubahan Permintaan Pasar:
Permintaan global terhadap produk pertanian dan minyak kelapa sawit dapat memengaruhi
keputusan petani dan produsen dalam menentukan sebaran lahan. Permintaan yang tinggi
dapat mendorong ekspansi perkebunan sawit.
6. Aksesibilitas dan Infrastruktur:
Aksesibilitas ke pasar dan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas pengolahan juga
akan memengaruhi keputusan petani dan produsen dalam menentukan lokasi lahan.
Penting untuk mencatat bahwa pertimbangan ini akan sangat bervariasi berdasarkan lokasi
geografis dan konteks sosial-ekonomi tertentu. Kebijakan yang mendukung pertanian
berkelanjutan dan pemantauan lingkungan yang ketat telah menjadi fokus penting dalam
menentukan sebaran lahan pertanian dan perkebunan sawit. Pemerintah Kabupaten
Manokwari dan organisasi terkait berperan penting dalam mengatur dan mengawasi aktivitas
ini untuk memastikan bahwa sebaran lahan memenuhi kebutuhan pangan, lingkungan, dan
sosial.
Kawasan hutan lindung adalah kawasan yang diperuntukkan untuk melindungi ekosistem hutan
dan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Hutan lindung biasanya dilindungi oleh
peraturan dan regulasi tertentu untuk mencegah aktivitas yang dapat merusak hutan dan
ekosistemnya.
BAB 4 - 26
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
a) Hutan Lindung yang Luas: Distrik Warmare dan Distrik Prafi memiliki sejumlah besar hutan
lindung. Hutan ini berfungsi sebagai kawasan konservasi alam yang melindungi berbagai
spesies tumbuhan dan satwa liar. Hutan lindung juga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerusakan lingkungan.
b) Topografi Perbukitan dan Pegunungan: Kawasan ini ditandai oleh topografi yang
bergelombang, dengan bukit-bukit dan pegunungan yang melintasi wilayah ini. Topografi ini
menciptakan pemandangan yang indah dan beragam, serta berkontribusi pada
keanekaragaman ekosistem.
c) Keanekaragaman Alam: Kondisi alam yang seperti ini menciptakan habitat yang beragam
untuk berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Distrik Warmare dan Distrik Prafi mungkin
menjadi rumah bagi banyak spesies endemik atau langka yang bergantung pada lingkungan ini
untuk bertahan hidup.
d) Air Terjun dan Sungai: Topografi perbukitan dan pegunungan seringkali menyebabkan
terbentuknya sungai-sungai dan air terjun yang indah di kawasan ini. Air terjun Warmare
dan sungai Prafi dan Sungai Aimasi ini sering menjadi tujuan wisata alam yang populer.
e) Potensi Ekoturisme: Kondisi alam yang khas ini dapat menjadi daya tarik untuk ekoturisme.
Pengunjung dapat menikmati keindahan alam, menjelajahi hutan lindung, melakukan hiking di
pegunungan, dan mengamati satwa liar yang hidup di kawasan ini.
f) Pelestarian Lingkungan: Dengan hutan lindung yang luas dan keanekaragaman alamnya,
Distrik Warmare dan Distrik Prafi memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan dan
menjaga ekosistem Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat yang unik.
BAB 4 - 27
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 28
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 29
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
4.4. ANALISIS SUMBER DAYA ALAM DAN ATAU FISIK LINGKUNGAN KAWASAN
PERENCANAAN
Analisis dilakukan untuk memberikan gambaran kerangka fisik pengembangan wilayah serta
batasan dan potensi alam Kawasan Perencanaan dengan mengenali karakteristik sumber daya alam,
menelaah kemampuan dan kesesuaian lahan agar pemanfaatan lahan dalam pengembangan wilayah
dapat dilakukan secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan ekosistem dan
meminimalkan kerugian akibat bencana. Analisis sumber daya alam dan fisik/lingkungan wilayah yang
perlu dilakukan mencakup beberapa analisis berikut: analisis sumber daya air, sumber daya tanah,
topografi/kelrengan, geologi lingkungan, klimatologi, analisis sumber daya alam zona lindung dan
budidaya serta analisa satuan kemampuan lahan, analisis daya dukung dan daya tampung wilayah serta
analisis terkait dengan kesesuaian lahan.
BAB 4 - 30
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Salah satu jenis air permukaan adalah aliran sungai. Sungai yang berada di Kawasan Warmare -
Prafi diantaranya adalah Sungai Warmare, Sungai Prafi. Untuk lebih jelasnya terkait sebaran
sungai dan panjang sungai dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4. Sebaran Sungai dan Panjangnya (M) di Kawasan Warmare - Prafi
Nama Sungai Total (M)
Sungai Prafi 65.000
Sungai Warmare 14.180
Total Keseluruhan 79.180
Sumber: Revisi RTRW Kabupaten Manokwari 2023-2033
Air Tanah, Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama di semua tempat. Hal itu tergantung pada
tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Untuk air
tanah yang ada pada Kawasan Warmare - Prafi berupa sumber mata air sebanyak 2 titik yang
berada di luar kawasan perencanaan yaitu di kampung Kwau Warmare yang berada diluar
wilayah perencanaan dan Bendungan Air Prafi.
BAB 4 - 31
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 32
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kandungan Posfor dan Kalium cukup rendah jika tanah ini berada di lokasi yang memiliki curah
hujan rendah.
Industri pertanian sangat diuntungkan dengan adanya tanah ini. Selain mengandung unsur
hara yang banyak, tanah ini juga mudah diolah sehingga sangat menghemat biaya produksi. Kandungan
air yang cukup banyak menjadikan tanah ini memiliki cadangan air yang sangat diperlukan oleh
tanaman terutama pada musim kemarau. Tanah yang berada di cekungan sungai dan danau ini banyak
tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Material yang hanyut terbawa aliran air sangat
mempengaruhi kualitas kesuburan dari tanah aluvial. Semakin banyak kandungan zat hara, maka
semakin tinggi pula tingkat kesuburan. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi petani karena hasil
pertaniannya akan semakin melimpah.
Tabel 4.5. Kesesuaian Tanah Untuk Pengembangan Kawasan Terbangun
No. Jenis Tanah Kesesuaian
1 Alluvial, gleiplanosol, hidomorf kelabu,laterita Sangat Sesuai
2 Latosol Sesuai
3 Brown forest soil, noncalsic brown, mediteran Cukup Sesuai
Hasil dari analisis kesesuaian tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
BAB 4 - 33
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisa kesesuaian berdasarkan jenis tanah, diketahui bahwa dominasi kesesuaian
tanah untuk pengembangan kawasan terbangun adalah sangat sesuai.
BAB 4 - 34
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 35
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 36
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 37
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
secara keseluruhan, dengan demikian tujuan untuk mengurangi dan menyelesaikan masalah
lingkungan dan penataan ruang dapat tercapai.
Analisis geologi lingkungan sebagai informasi awal bagi para perencana penataan ruang,
pengelolaan lingkungan, dan pengambil kebijakan, maka dapat diwujudkan dalam tingkat keleluasaan
suatu wilayah untuk dikembangkan, baik sebagai kawasan pemukiman, industri, jasa, dan perdagangan
(Oktariadi, 2006). Tingkat keleluasaan yang merupakan zonasi pengembangan wilayah perkotaan
menggambarkan tingkat kesulitan dalam pengorganisasian ruang untuk alokasi kegiatan maupun
pemilihan jenis penggunaan lahan. Berdasarkan tingkat keleluasaan tersebut dapat dilakukan evaluasi
penggunaan lahan. Hasil evaluasi ini berupa rekomendasi penggunaan lahan. Gambaran tingkat
keleluasaan dan rekomendasi penggunaan lahan dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
maupun untuk mengevaluasi rencana tata ruang wilayah. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
memberi nilai (bobot) pada setiap parameter bahaya geologi dan sumber daya geologi. Besarnya nilai
ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan suatu parameter terhadap pembangunan perkotaaan,
dalam hal ini kepentingan untuk alokasi kegiatan dengan jenis penggunaan lahan pemukiman, industri,
perdagangan, dan jasa. Semakin penting suatu parameter untuk pembangunan perkotaan maka
bobotnya akan semakin besar, sebaliknya semakin kurang penting suatu parameter dalam
pembangunan maka bobotnya semakin kecil.
Dalam mengintegrasikan informasi bahaya geologi dan sumber daya geologi dilakukan melalui
analisis kuantitatif dan tumpang susun dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Nilai
bobot setiap komponen satuan kelas geologi lingkungan perkotaan ditentukan sesuai tingkat
kepentingan pengembangan wilayah yang dimaksud. Dalam hal ini untuk kepentingan pengembangan
wilayah perkotaan. Zonasi Pengembangan Wilayah Perkotaan Zonasi Pengembangan wilayah
perkotaan merupakan hasil analisis komponen geologi lingkungan yang ditentukan berdasarkan total
nilai. Berdasarkan penjumlahan seluruh nilai parameter geologi lingkungan akan diperoleh nilai
tertinggi dan nilai terendah. Berdasarkan kisaran nilai tertinggi dan nilai terendah ditentukan 5 zonasi
pengembangan wilayah perkotaan/tingkat keleluasaan untuk pengembangan perkotaan, yakni leluasa,
cukup leluasa, agak leluasa, kurang leluasa, dan tidak leluasa. Adapun klasifikasi Zona Pengembangan
Wilayah Kota Berdasarkan Total Skor Komponen Geologi Lingkungan dapat dilihat pada Gambar
berikut.
Zona Leluasa adalah daerah yang memiliki sumber daya geologi yang tinggi dan faktor kendala
geologi yang rendah, mudah mengorganisasikan ruang kegiatan maupun pemilihan jenis
BAB 4 - 38
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
penggunaan lahan, tidak memerlukan rekayasa teknologi tinggi sehingga biaya pembangunannya
relatif rendah.
Zona Cukup Leluasa adalah daerah yang memiliki sumber daya geologi yang agak tinggi dan
terdapat kendala geologi yang agak rendah, agak mudah dalam pengorganisasian ruang kegiatan
maupun pemilihan jenis penggunaan lahan, namun perlu adanya rekayasa teknologi yang agak
memadai dan biaya pembangunan agak rendah.
Zona Agak Leluasa adalah daerah yang memiliki sumber daya geologi dan kendala geologi
menengah, cukup mudah dalam pengorganisasian ruang kegiatan maupun pemilihan jenis
penggunaan lahan, perlu adanya rekayasa teknologi yang agak memadai dan biaya pembangunan
sedang.
Zona Kurang Leluasa adalah daerah dengan kondisi fisik lahan yang memadai untuk
dikembangkan serta adanya faktor pembatas atau kendala geologi lingkungan cukup tinggi.
Dengan demikian kurang leluasa dalam melakukan pengorganisasian ruang untuk penggunaan
lahan/pengembangan wilayah dan pemilihan jenis penggunaan lahan dengan biaya pembangunan
yang agak mahal.
Zona Tidak Leluasa adalah daerah dengan kondisi fisik lahan yang memiliki sumber daya geologi
tidak memadai untuk dikembangkan serta adanya faktor pembatas atau kendala geologi
lingkungan tinggi. Dengan demikian tidak leluasa dalam melakukan pengorganisasian ruang untuk
penggunaan lahan/pengembangan wilayah dan pemilihan jenis penggunaan lahan dengan biaya
pembangunan agak mahal.
Analisa geologi lingkungan di Kawasan Warmare - Prafi dapat dilihat pada peta berikut:
BAB 4 - 39
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Berdasarkan tabel diatas, Kawasan WP Warmare - Prafi secara aspek geologi didominasi
oleh klasifikasi cukup leluasa. Hal ini berarti Kawasan WP Warmare - Prafi memiliki sumber daya
geologi yang agak tinggi dan terdapat kendala geologi yang agak rendah, agak mudah dalam
pengorganisasian ruang kegiatan maupun pemilihan jenis penggunaan lahan, namun perlu adanya
rekayasa teknologi yang agak memadai dan biaya pembangunan agak rendah
BAB 4 - 40
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 41
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 42
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Pada perhitungan yag dilakukan menggunakan beberapa parameter sesuai dengan SK Menteri
Pertanian No. 837/Kpts/Um/11/1980 dan No.: 683/KPTS/UM/8/1981 untuk membuat fungsi
kawasan yang sesuai. Parameter tersebut adalah kelerengan, jenis tanah, dan curah hujan. Berikut
adalah tabel parameter tersebut.
BAB 4 - 43
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa dominasi kesesuaian peruntukan zona pada masing-
masing desa adalah sebagai zona budi daya, yaitu untuk peruntukan hutan produksi, hutan rakyat,
perkebunan dan permukiman bersyarat seluas 5.808,53 hektar. Sedangkan peruntukan untuk
kawasan Pertanian Lahan Kering, Perkebunan, Permukiman sebesar 35,13 Ha sedangkan untuk
pertanian dan permukiman perkotaan sebesar 103,98 Ha. Untuk lebih jelas terkait dengan luasan
kesesuaian zona pada masing-masing kampung/kelurahan, dapat dilihat pada Tabel dibawah :
BAB 4 - 44
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Tabel 4.12. Hasil Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Zona Lindung dan Zona Budi Daya
LUAS KESESUAIAN LAHAN (HA)
HUTAN PRODUKSI, PERTANIAN
PERTANIAN,
NO. DISTRIK KAMPUNG KAWASAN HUTAN RAKYAT, LAHAN KERING,
PERMUKIMAN TOTAL
LINDUNG PERKEBUNAN, PERKEBUNAN,
PERKOTAAN
PERMUKIMAN PERMUKIMAN
1 Aimasi 88,24 88,24
2 Bedip Matoa 57,25 1,51 58,76
3 Bogor 118,73 118,73
4 Desay 569,75 569,75
5 Inguisi 40,54 40,54
6 Kali Amin 18,58 18,58
7 Prafi Lismaungu 10,45 633,64 14,15 658,24
8 Mebji 85,43 85,43
9 Nimbay 0,64 0,64
10 Prafi Mulya 414,40 414,40
11 Udapi Hilir 1.014,54 1.014,54
12 Umbuy 1,46 126,73 128,18
13 Waseki Pop 44,62 44,62
LUAS SKL LAHAN PRAFI 11,90 3.213,10 14,15 1,51 3.240,66
1 Desay 0,89 0,89
2 Dindey 288,81 4,30 293,11
3 Duwin 89,42 22,07 111,49
4 Ibuwau 24,58 230,37 4,58 259,53
5 Indisey 145,85 145,85
6 Indonbey 26,00 5,07 31,07
7 Madrat 152,95 152,95
8 Mebji 1,19 1,19
9 Meny 153,38 11,49 164,87
Warmare
10 Ngungguen 12,89 12,89
11 Nimbay 778,43 778,43
12 Prafi Mulya 2,55 2,55
13 Snaimboy 54,55 13,58 4,21 72,33
14 Sotea 15,90 534,21 0,82 5,56 556,49
15 Subsay 111,72 50,27 161,99
16 Umbuy 0,95 0,95
17 Umcen 11,26 1,51 12,77
18 Warmare 0,02 0,02
LUAS SKL LAHAN WARMARE 40,48 2.595,43 20,98 102,47 2.759,36
LUAS WILAYAH KP WARMARE PRAFI 52,38 5.808,53 35,13 103,98 6.000,02
BAB 4 - 45
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Berdasarkan hasil analisa diatas, kesesuaian lahan di Kawasan WP Warmare - Prafi antara
lain:
Kawasan lindung berupa hutan lindung sebesar 57,38 Ha dari luas Kawasan Perencanaan.
Kawasan penyangga berupa Hutan Produksi, Hutan Rakyat, Perkebunan, Permukiman
(Bersyarat) sebesar 5.808,53 Ha dari luas Kawasan Perencanaan.
Kawasan budidaya berupa Pertanian Lahan Kering, Perkebunan, Permukiman, pertanian lahan
basah dan permukiman perkotaan sebesar 35,13 Ha dari luas Kawasan Perencanaan.
Luas Lahan Pertanian , Permukiman Pusat Pelayanan Kawasan adalah 103,98 Ha dari luas
kawasan perencanaan.
BAB 4 - 46
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Berdasarkan Peraturan Menteri Penataan Ruang No 20. Tahun 2007 tentang Pedoman
Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata
Ruang, dijelaskan bahwa Satuan Kemampuan Lahan (SKL) adalah pengukuran karakteristik atau sifat-
sifat lahan untuk mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan lahan.
1. Analisis Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Morfologi
Morfologi berarti bentang alam, kemampuan lahan dari morfologi tinggi berarti kondisi
morfologis suatu kawasan kompleks. Morfologi kompleks berarti bentang alamnya berupa gunung,
pegunungan, dan bergelombang. Tujuan analisis SKL Morfologi adalah memilah bentuk bentang
alam/morfologi pada wilayah dan/atau kawasan perencanaan yang mampu untuk dikembangkan
sesuai dengan fungsinya. Dalam analisis SKL Morfologi melibatkan data masukan berupa peta
morfologi dan peta kelerengan dengan keluaran peta SKL Morfologi dengan penjelasannya. Analisis
SKL Morfologi memiliki tujuan yakni memilah bentuk bentang alam/morfologi pada suatu kawasan
perencanaan yang nantinya akan mampu dikembangkan sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan hasil
analisis diketahui bahwa, hasil anlisis terkait dengan satuan kemampuan lahan (SKL) Morfologi terbagi
menjadi 3 (tiga) klasifikasi kemampuan lahan mengacu pada aspek morfologi yaitu kemampuan
morofologi tinggi, kemampuan morofologi sedang dan kemampuan morfologi kurang. Dominasi
kelas SKL Morfologi adalah SKL Morfologi yang terklasifikasi sebagai kelas mrofologi tinggi. Terkait
dengan hasil analisis SKL Morfologi pada Kawasan WP Warmare - Prafi, adalah sebagai berikut.
BAB 4 - 47
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel morfologi, dominasi dari Kawasan WP Warmare - Prafi
termasuk pada kemampuan lahan dari morfologi rendah.
BAB 4 - 48
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 49
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 50
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel kemudahan dikerjakan, dominasi dari Kawasan WP Warmare -
Prafi termasuk pada kemampuan dikerjakan tinggi.
BAB 4 - 51
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 52
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel kestabilan lereng, dominasi dari Kawasan WP Warmare - Prafi
termasuk pada kestabilan lereng tinggi dan kestabilan lereng kurang.
4. Analisis Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Pondasi
Kestabilan pondasi artinya kondisi lahan/wilayah yang mendukung stabil atau tidaknya suatu
bangunan atau kawasan terbangun. Tujuan analisis SKL Kestabilan Pondasi adalah untuk mengetahui
tingkat kemampuan lahan untuk mendukung bangunan berat dalam pengembangan perkotaan, serta
jenis-jenis pondasi yang sesuai untuk masing-masing tingkatan. Dalam analisis ini membutuhkan
masukan berupa peta SKL kestabilan lereng, peta jenis tanah, peta kedalaman efektif tanah, peta
tekstur tanah, peta hidrogeologi dan peta penggunaan lahan eksisting dengan keluaran peta SKL
Kestabilan Pondasi dan penjelasannya Hasil dari perhitungan/analisis SKL kestabilan pondasi pada
Kawasan WP Warmare - Prafi terdiri dari 4 (empat) klasifikasi kestabilan pondasi, diantaranya adalah
kestabilan pondasi kurang, kestabilan pondasi sedang, kestabilan pondasi cukup dan kestabilan
pondasi tinggi. Dominasi klasifikasi kestabilan pondasi pada Kawasan WP Warmare - Prafi adalah
BAB 4 - 53
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
kelas kestabilan pondasi yang masuk dalam klasifikasi kestabilan pondasi sedang dan juga kestabilan
pondasi tinggi yang tersebar pada semua desa dalam Kawasan Wilayah Perencanaan.
Tabel 4.16. SKL Kestabilan Pondasi di Kawasan WP Warmare – Prafi
LUAS SKL PONDASI (HA)
NO. DISTRIK KAMPUNG KESTABILAN KESTABILAN
TOTAL
PONDASI SEDANG PONDASI TINGGI
1 Aimasi 87,76 0,48 88,24
2 Bedip Matoa 58,74 0,02 58,76
3 Bogor 111,66 7,07 118,73
4 Desay 552,81 16,95 569,75
5 Inguisi 40,54 40,54
6 Kali Amin 18,58 18,58
7 Prafi Lismaungu 541,29 116,95 658,24
8 Mebji 85,43 85,43
9 Nimbay 0,64 0,64
10 Prafi Mulya 414,40 414,40
11 Udapi Hilir 946,20 68,34 1.014,54
12 Umbuy 128,17 0,01 128,18
13 Waseki Pop 44,62 44,62
LUAS SKL PONDASI PRAFI 3.030,85 209,81 3.240,66
1 Desay 0,89 0,89
2 Dindey 216,30 76,81 293,11
3 Duwin 109,83 1,65 111,49
4 Ibuwau 246,84 12,69 259,53
5 Indisey 137,51 8,33 145,85
6 Indonbey 19,33 11,75 31,07
7 Madrat 130,51 22,44 152,95
8 Mebji 1,19 1,19
9 Meny 123,52 41,35 164,87
Warmare
10 Ngungguen 12,89 12,89
11 Nimbay 776,30 2,13 778,43
12 Prafi Mulya 2,55 2,55
13 Snaimboy 52,72 19,61 72,33
14 Sotea 504,20 52,29 556,49
15 Subsay 156,73 5,26 161,99
16 Umbuy 0,95 0,95
17 Umcen 7,71 5,05 12,77
18 Warmare 0,02 0,00 0,02
LUAS SKL PONDASI WARMARE 2.499,99 259,38 2.759,36
LUAS WILAYAH KP WARMARE PRAFI 5.530,83 469,19 6.000,02
Sumber: Hasil Analisa, 2023
Apabila dilihat dari variabel kestabilan pondasi, pada Kawasan WP Warmare - Prafi antara
kestabilan pondasi tinggi dan kestabilan pondasi kurang memiliki luasan yang cukup berimbang.
BAB 4 - 54
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 55
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel ketersediaan air, dominasi dari Kawasan WP Warmare - Prafi
termasuk pada ketersediaan air rendah dan ketersediaan air sedang.
BAB 4 - 56
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 57
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.35. Peta Analisis SKL Untuk Drainase Kawasan WP Warmare - Prafi
BAB 4 - 58
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel SKL Drainase, dominasi dari Kawasan WP Warmare - Prafi
termasuk pada SKL Drainase kurang.
7. Analisis Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Erosi
Erosi berarti mudah atau tidaknya lapisan tanah terbawa air atau angin. Erosi tinggi berarti
lapisan tanah mudah terkelupas dan terbawa oleh angin dan air. Erosi rendah berarti lapisan tanah
sedikit terbawa oleh angin dan air. Tujuan analisis SKL Terhadap Erosi adalah untuk mengetahui
daerah-daerah yang mengalami keterkikisan tanah, sehingga dapat diketahui tingkat ketahanan lahan
terhadap erosi serta antispasi dampaknya pada daerah yang lebih hilir. Dalam analisis ini
membutuhkan masukan berupa peta morfologi, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta
hidrogeologi, peta tekstur tanah, peta curah hujan dan peta penggunaan lahan eksisting dengan
keluaran peta SKL Terhadap Erosi dan penjelasannya. Hasil analisis SKL terhadap erosi Kawasan WP
Warmare - Prafi, menunjukan bahwa Kawasan Warmare - Prafi memiliki karakteristik/klasifikasi
kemampuan lahan terhadap erosi yang tergolong dalam klasfikasi kemampuan lahan terhadap erosi
kurang, kemampuan lahan terhadap erosi cukup dan kemampuan lahan terhadap erosi tinggi. Ditinjau
BAB 4 - 59
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
dari dominasi kelas klasifikasi SKL terhadap erosi Kawasan WP Warmare - Prafi, tergolong kedalam
klasifikasi SKL terhadap erosi cukup yang tersebar pada semua desa yang masuk kedalam Kawasan
Perencanaan.
Dengan berdasarkan pada dominasi kelas kemampuan lahan terhadap erosi pada Kawasan
Warmare - Prafi yaitu kemampuan lahan terhadap erosi yang tergolong cukup mengindikasikan
bahwa, jika dikorelasikan dengan aspek pengembangan Kawasan WP Warmare - Prafi sebagai sebuah
perkotaan maka dapat diklasifikasikan cukup mengakomodir terkait aspek kemampuan lahan
terhadap erosi,artinya perlu pembatasan dan juga pengaturan pemanfaatan lahan terutama sebagai
kawasan budi daya utamanya pada pembangunan yang cenderung dapat memicu laju erosi pada
struktur tanah Kawasan WP Warmare - Prafi. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar dibawah
terkait hasil SKL Terhadap Erosi.
Tabel 4.19. SKL Erosi di Kawasan Warmare – Prafi
LUAS SKL TERHADAP EROSI (HA)
NO. DISTRIK KAMPUNG
EROSI RENDAH CUKUP EROSI TIDAK EROSI TOTAL
1 Aimasi 88,24 88,24
2 Bedip Matoa 58,76 58,76
3 Bogor 118,73 118,73
4 Desay 569,75 569,75
5 Inguisi 40,54 40,54
6 Kali Amin 18,58 18,58
7 Prafi Lismaungu 658,24 658,24
8 Mebji 85,43 85,43
9 Nimbay 0,64 0,64
10 Prafi Mulya 414,40 414,40
11 Udapi Hilir 1.014,54 1.014,54
12 Umbuy 128,18 128,18
13 Waseki Pop 44,62 44,62
LUAS SKL TERHADAP EROSI PRAFI 0,00 0,00 3.240,66 3.240,66
1 Desay 0,89 0,89
2 Dindey 293,11 293,11
3 Duwin 111,49 111,49
4 Ibuwau 259,53 259,53
5 Indisey 145,85 145,85
6 Indonbey 31,07 31,07
7 Madrat 152,95 152,95
8 Mebji 1,19 1,19
9 Meny 164,87 164,87
Warmare
10 Ngungguen 12,89 12,89
11 Nimbay 778,43 778,43
12 Prafi Mulya 2,55 2,55
13 Snaimboy 72,33 72,33
14 Sotea 556,49 556,49
15 Subsay 161,99 161,99
16 Umbuy 0,95 0,95
17 Umcen 12,77 12,77
18 Warmare 0,02 0,02
LUAS SKL TERHADAP EROSI WARMARE 0,00 0,00 2.759,36 2.759,36
LUAS WILAYAH KP WARMARE PRAFI 0,00 0,00 6.000,02 6.000,02
Apabila dilihat dari variabel SKL Erosi, dominasi dari Kawasan WP Warmare - Prafi
termasuk pada SKL Erosi sangat rendah dan tidak ada erosi dengna luasan cukup berimbang.
BAB 4 - 60
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.36. Peta Analisis SKL Terhadap Erosi Kawasan WP Warmare - Prafi
8. Analisis Satuan Kemampuan Lahan Terhadap Pembuangan Limbah
SKL pembuangan limbah adalah tingkatan untuk memperlihatkan wilayah tersebut cocok
atau tidak sebagai lokasi pembuangan. Tujuan analisis SKL Pembuangan Limbah adalah untuk
mengetahui mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasi penampungan
akhir dan pengeolahan limbah, baik limbah padat maupun cair. Dalam analisis ini membutuhkan
masukan berupa peta morfologi, peta kemiringan, peta topografi, peta jenis tanah, peta hidrogeologi,
peta curah hujan dan peta penggunaan lahan eksisting dengan keluaran peta SKL Pembuangan Limbah
dan penjelasannya. Hasil analisis kemampuan lahan untuk mengakomodir kegiatan pembuangan
limbah, Kawasan WP Warmare - Prafi tergolong dalam 3 (tiga) klasifikasi kemampuan lahan terhadap
pembuangan limbah, meliputi : kemampuan lahan terhadap pembuangan limbah kurang, kemampuan
lahan terhadap pembuangan limbah rendah dan kemampuan lahan terhadap pembuangan limbah
tinggi. Dominasi kemampuan lahan untuk pembuangan limbah pada Kawasan Warmare - Prafi
tegolong kedalam klasifikasi rendah yang tersebar pada semua kampung yang masuk dalam Wilayah
Perencanaan. Klasifikasi pembuangan limbah tinggi, berada pada Distrik Prafi SP3 dan SP2.
BAB 4 - 61
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Apabila dilihat dari variabel SKL Pembuangan Limbah, dominasi dari Kawasan WP Warmare
- Prafi termasuk pada SKL Pembuangan Limbah kurang.
BAB 4 - 62
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 63
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Lebih jelas terkait dengan hasil analisis SKL Terhadap Bencana Alam Kawasan WP Warmare
- Prafi, dapat dilihat pada Peta dibawah :
BAB 4 - 64
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.38. Peta Analisis SKL Terhadap Bencana Alam WP Warmare – Prafi
Setelah dilakukan penentuan SKL maka selanjutnya dilakukan overlay peta untuk
mendapatkan peta kemampuan lahan di wilayah perencanaan. Setiap kelas lahan memiliki
kemampuan yang berbeda-beda seperti Kemampuan pengembangan sangat rendah, Kemampuan
pengembangan rendah, Kemampuan pengembangan sedang, Kemampuan pengembangan agak tinggi,
dan Kemampuan pengembangan sangat tinggi. Untuk hasil sekaligus klasifikasi kelas kemampuan
lahan Kawasan Perencanaan Warmare - Prafi dapat dilihat pada uraian dibawah:
10. Hasil Kemampuan Lahan Kawasan Perencanaan WP Warmare - Prafi
Pengklasifikasikan kemampuan lahan untuk Kawasan WP Warmare - Prafi dilakukan dengan
cara mengoverlay (intersect) setiap satuan kemampuan lahan yang telah diperoleh hasil pengalian
nilai akhir (tingkatan kemampuan lahan pada setiap SKL) dengan bobotnya secara satu persatu
sehingga diperoleh peta jumlah nilai akhir dikalikan bobot seluruh SKL secara kumulatif. Hasil
pengalian nilai akhir dengan bobot setiap satuan, dalam analisis ini disebut dengan istilah skor (Skor
= nilai akhir x Bobot). Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
BAB 4 - 65
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dominasi kelas kemampuan lahan pada Kawasan WP Warmare - Prafi berada pada kelas
kemampuan lahan sangat rendah yaitu seluas 104,58 hektar , rendah seluas 4,177,31 hektar dan
kemampuan pengembangan kawasan terbangun tinggi seluas 269,85 hektar dan kawasan terbangun
sangat tinggi 20,79 hektar yang terdapat di semua kampung. Hal ini tentunya harus memperhatikan
aspek kemampuan lahan untuk pengembangan pada Kawasan Warmare - Prafi kedepannya.
BAB 4 - 66
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisa kemampuan lahan diatas, ternyata terdapat beberapa wilayah dengan
kemampuan lahan sedang yang berada di kawasan hutan terbatas dengan luasan yang tinggi. Beberapa
kampung dengan kemampuan lahan sedang yang berada di kawasan hutan terbatas.
BAB 4 - 67
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Sarana &
20%*f g 623.73 10.27
Prasarana
Proporsi Lahan Kavling Besar 17%*(f-g) h 424.14 6.98
Terbangun
Kavling Sedang 34%*(f-g) i 848.27 13.96
BAB 4 - 68
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
daya tampung tersebut berkaitan erat dengan proporsi penggunaan lahan potensial yang telah
dihitung di analisis sebelumnya. Berikut merupakan rumus daya tampung lahan.
Tabel 4.24. Konsep 1 Analisis Daya Tampung Kawasan Perencanaan WP Warmare - Prafi
Proporsi Perumahan Luas (ha)
Sarana & Prasarana 187,93
Kavling Besar (200 m2) 22,839
Proporsi Terbangun (ha)
Kavling Sedang (120 m2) 13,704
Kavling Kecil (54 m2) 45,678
Total Luas Perumahan 82.221
Asumsi Perumahan Kepadatan Tinggi (67 rumah/ha) * Kavling kecil 131,55
Asumsi Perumahan Kepadatan Sedang (40 rumah/ha) * Kavling
197,33
sedang
Asumsi Perumahan Kepadatan Rendah (10 rumah/ha) * Kavling
328,88
besar
Asumsi jumlah rumah (Unit) 657,77
Daya Tampung (4 jiwa/rumah) 328,397
Sumber : Hasil Analisis, 2023
BAB 4 - 69
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 70
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.40. Peta Hasil Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan WP Warmare – Prafi
BAB 4 - 71
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Pelestarian Budaya dan Adat Istiadat: Wilayah ini mungkin memiliki adat istiadat dan budaya
yang unik. Kegiatan yang mendukung pelestarian budaya, seperti festival, pertunjukan seni, dan
lokakarya tentang tradisi lokal, dapat mempromosikan identitas budaya dan memperkuat rasa
kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya mereka.
Ekowisata: Kawasan ini mungkin memiliki keindahan alam yang menakjubkan, seperti pantai,
hutan, atau situs sejarah. Memanfaatkan potensi ekowisata dapat menghasilkan pendapatan
tambahan bagi masyarakat setempat dan membantu dalam pelestarian lingkungan.
Program Kesejahteraan Sosial: Masyarakat yang kurang mampu mungkin membutuhkan
program-program bantuan sosial seperti pangan, pendidikan, kesehatan, dan perumahan.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam program-program ini dapat membantu meningkatkan
kualitas hidup mereka.
Pembangunan Infrastruktur Lokal: Memperbaiki dan mengembangkan infrastruktur lokal seperti
jalan, jembatan, air bersih, dan listrik merupakan bagian penting dari pembangunan. Partisipasi
masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur ini dapat meningkatkan
aksesibilitas dan kualitas hidup mereka.
Pengembangan Agribisnis dan Peternakan: Jika wilayah ini memiliki potensi pertanian atau
peternakan, maka pengembangan agribisnis dan peternakan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat dan memajukan sektor pertanian lokal.
Pendidikan dan Pelatihan: Kegiatan pendidikan dan pelatihan dapat membantu meningkatkan
kualifikasi tenaga kerja setempat, sehingga mereka lebih siap untuk berkontribusi dalam
pembangunan lokal dan global.
Kegiatan Sosial Berkelanjutan: Penting untuk memastikan bahwa kegiatan-kegiatan ini
berkelanjutan dan memperhitungkan dampak lingkungan. Dalam mengembangkan potensi di
Kawasan Warmare - Prafi, perlu juga diperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi,
pelestarian lingkungan, dan keberlanjutan sosial.
Penting untuk melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan semua
kegiatan ini sehingga mereka merasa memiliki dan mendukung pembangunan yang terjadi di
wilayah mereka.
Terkait kegiatan/partisipasi masyrakat dalam aspek pembangunan pada WP Warmare - Prafi,
diimplementasikan dengan pelaksanaan perbaikan sarana dan prasarana dalam lingkup
Dusun/RT/RW dalam bentuk “Kerja Bakti” untuk tujuan perbaikan sarana dan prasarana
maupun perbaikan kualitas lingkungan.
Penting untuk melibatkan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pelaksanaan semua kegiatan
ini sehingga mereka merasa memiliki dan mendukung pembangunan yang terjadi di wilayah mereka.
BAB 4 - 72
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 73
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 74
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Berdasarkan hasil analisis menggunakan perbandingan 3 (tiga) metode diatas, metode yang
cocok digunakan dalam memproyeksikan jumlah penduduk Kawasan WP Warmare - Prafi adalah
Metode Eksponensial. Hal ini dikarenakan metode lainnya seperti geometrik memiliki hasil yang tidak
logis, selain itu metode eksponensial juga memiliki hasil yang logis dan memiliki lonjakan penduduk
yang tidak bisa dikatakan rasional. Berdasarkan metode tersebut Kawasan Warmare - Prafi. Berikut
adalah hasil analisis proyeksi penduduk by trend di tiap batas administrasi yaitu kampung:
BAB 4 - 75
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa, Kampung Udapi Hilir menjadi Kampung
dengan esitmasi jumlah penduduk terbesar pada tahun 2022, yaitu sebanyak 6.314 Jiwa dan menjadi
Kampung yang memiliki jumlah penduduk terbesar pada Kawasan perencanaan Warmare - Prafi.
Sedangkan dari hasil proyeksi Model Aritmatik penduduk terbesar adalah Kampung Indobey
Tabel 4.28. Hasil Proyeksi Penduduk Kawasan WP Warmare - Prafi Tahun 2024 - 2044
Model Aritmatik
BAB 4 - 76
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Model Geometrik
Jumlah Penduduk (Jiwa) Proyeksi Geomterik
No Diistrik Desa/Kelurahan Jumlah Rata-rata
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2029 2034 2039 2044
1 Warmare Nimbay 320 327 329 330 366 1.672 0,02510604 335 366 435 493 558 632
2 Warmare Prafi Kampung / Indise 309 313 319 318 375 1.634 0,02510604 323 375 446 505 572 647
3 Warmare Subsay 320 330 331 333 366 1.680 0,02510604 339 366 435 493 558 632
4 Warmare Meniy 315 322 324 325 379 1.665 0,02510604 330 379 451 510 578 654
5 Warmare Madrat 300 303 305 305 369 1.582 0,02510604 308 369 439 497 562 637
6 Warmare Dindey 311 340 341 344 386 1.722 0,02510604 361 386 459 520 588 666
7 Warmare Umcen 434 441 443 444 479 2.241 0,02510604 449 479 570 645 730 827
8 Warmare Warmare 233 239 240 442 475 1.629 0,02510604 449 475 565 640 724 820
9 Warmare Ngunggen 301 305 307 309 343 1.565 0,02510604 312 343 408 462 523 592
10 Warmare Snaimboy 200 203 205 206 240 1.054 0,02510604 209 240 285 323 366 414
11 Warmare Ibuwau 220 222 223 225 317 1.207 0,02510604 227 317 377 427 483 547
12 Warmare Cening/Sotea 192 198 199 200 264 1.053 0,02510604 204 264 314 355 402 456
13 Warmare Duwin Umsini 202 209 210 211 225 1.057 0,02510604 215 225 268 303 343 388
14 Warmare Indobey 221 230 231 233 356 1.271 0,02510604 238 356 423 479 543 614
15 Prafi Waseki 1.007 1.026 1.047 1.112 1.142 5.334 0,02510604 1.134 1.142 1.358 1.538 1.741 1.971
16 Prafi Aimasi/Sp Iii Aimasi 1.164 1.184 1.218 1.265 1.303 6.134 0,02510604 1.294 1.303 1.550 1.755 1.986 2.248
17 Prafi Udapi Hilir 1.127 1.186 1.219 1.371 1.411 6.314 0,02510604 1.426 1.411 1.678 1.900 2.151 2.435
18 Prafi Desay 968 970 980 1.113 1.195 5.226 0,02510604 1.120 1.195 1.422 1.609 1.822 2.062
19 Prafi Prafi Mulia 982 1.005 1.010 1.112 1.226 5.335 0,02510604 1.128 1.226 1.458 1.651 1.869 2.115
20 Prafi Ingkwoisi 889 905 984 1.012 1.085 4.875 0,02510604 1.065 1.085 1.291 1.461 1.654 1.872
21 Prafi Umbui 957 973 996 1.037 1.089 5.052 0,02510604 1.058 1.089 1.295 1.466 1.660 1.879
22 Prafi Bogor 977 985 995 1.022 1.144 5.123 0,02510604 1.031 1.144 1.361 1.540 1.744 1.974
23 Prafi Kali Amin 965 982 990 1.077 1.162 5.176 0,02510604 1.091 1.162 1.382 1.565 1.771 2.005
24 Prafi Matoa 851 902 918 989 1.005 4.665 0,02510604 1.027 1.005 1.195 1.353 1.532 1.734
25 Prafi Lismaungu 928 943 962 1.045 1.163 5.041 0,02510604 1.064 1.163 1.383 1.566 1.773 2.007
26 Prafi Jouben/Mebji 765 862 878 937 992 4.434 0,02510604 1.005 992 1.180 1.336 1.512 1.712
WP Warmare - Prafi 15.458 15.905 16.204 17.317 18.857 83.741 0,02510604 17.739 18.857 22.431 25.392 28.744 32.538
BAB 4 - 77
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Tabel 4.29. Hasil Proyeksi Penduduk Kawasan WP Warmare - Prafi Tahun 2024 - 2044
eksponensial
Jumlah Penduduk (Jiwa) Proyeksi Eksponensial
No Distrik Kampung Jumlah Rata-rata
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2029 2034 2039 2044
1 Warmare Nimbay 320 327 329 330 366 1.672 0,02510604 335 366 436 495 561 636
2 Warmare Prafi Kampung / Indise 309 313 319 318 375 1.634 0,01436337 323 375 414 445 478 513
3 Warmare Subsay 320 330 331 333 366 1.680 0,00512632 339 366 379 389 399 410
4 Warmare Meniy 315 322 324 325 379 1.665 0,00798373 330 379 401 417 434 451
5 Warmare Madrat 300 303 305 305 369 1.582 0,04938660 308 369 517 658 837 1.066
6 Warmare Dindey 311 340 341 344 386 1.722 0,00488440 361 386 399 409 419 430
7 Warmare Umcen 434 441 443 444 479 2.241 0,01898918 449 479 546 600 660 725
8 Warmare Warmare 233 239 240 442 475 1.629 0,00317489 449 475 486 493 501 509
9 Warmare Ngunggen 301 305 307 309 343 1.565 0,00911239 312 343 365 382 400 419
10 Warmare Snaimboy 200 203 205 206 240 1.054 0,00967487 209 240 257 269 283 297
11 Warmare Ibuwau 220 222 223 225 317 1.207 0,02173764 227 317 368 410 457 509
12 Warmare Cening/Sotea 192 198 199 200 264 1.053 0,06164471 204 264 401 541 730 984
13 Warmare Duwin Umsini 202 209 210 211 225 1.057 0,04883621 215 225 314 399 506 642
14 Warmare Indobey 221 230 231 233 356 1.271 0,03475079 238 356 452 536 636 755
15 Prafi Waseki 1.007 1.026 1.047 1.112 1.142 5.334 0,03437193 1.134 1.142 1.447 1.713 2.028 2.402
16 Prafi Aimasi/Sp Iii Aimasi 1.164 1.184 1.218 1.265 1.303 6.134 0,05727637 1.294 1.303 1.924 2.542 3.359 4.437
17 Prafi Udapi Hilir 1.127 1.186 1.219 1.371 1.411 6.314 0,02863502 1.427 1.411 1.719 1.980 2.280 2.626
18 Prafi Desay 968 970 980 1.113 1.195 5.226 0,02863502 1.120 1.195 1.456 1.677 1.931 2.224
19 Prafi Prafi Mulia 982 1.005 1.010 1.112 1.226 5.335 0,02863502 1.128 1.226 1.494 1.720 1.981 2.282
20 Prafi Ingkwoisi 889 905 984 1.012 1.085 4.875 0,02863502 1.067 1.085 1.322 1.523 1.753 2.019
21 Prafi Umbui 957 973 996 1.037 1.089 5.052 0,02863502 1.058 1.089 1.327 1.528 1.760 2.027
22 Prafi Bogor 977 985 995 1.022 1.144 5.123 0,02863502 1.031 1.144 1.394 1.605 1.849 2.129
23 Prafi Kali Amin 965 982 990 1.077 1.162 5.176 0,02863502 1.091 1.162 1.416 1.631 1.878 2.162
24 Prafi Matoa 851 902 918 989 1.005 4.665 0,02863502 1.028 1.005 1.225 1.410 1.624 1.870
25 Prafi Lismaungu 928 943 962 1.045 1.163 5.041 0,02863502 1.064 1.163 1.417 1.632 1.879 2.164
26 Prafi Jouben/Mebji 765 862 878 937 992 4.434 0,02863502 1.008 992 1.209 1.392 1.603 1.846
WP Warmare - Prafi 15.458 15.905 16.204 17.317 18.857 83.741 0,02664499 17.747 18.857 23.087 26.799 31.227 36.534
BAB 4 - 79
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 80
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peluang kerja di suatu wilayah, termasuk:
1. Sumber daya alam: Jika wilayah ini memiliki sumber daya alam yang bernilai seperti pertanian,
pertambangan, atau kehutanan, maka ada potensi bagi lapangan kerja terkait.
2. Pertumbuhan Ekonomi: Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan dapat
menciptakan peluang kerja. Jika ada investasi dalam sektor-sektor seperti manufaktur,
pariwisata, atau jasa, ini dapat menciptakan lapangan kerja.
3. Pendidikan dan Keterampilan: Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan
bisa menjadi faktor penting dalam menarik investasi dan menciptakan peluang kerja.
4. Kebijakan Pemerintah: Kebijakan pemerintah, seperti insentif perpajakan atau dukungan
untuk pengembangan usaha kecil dan menengah, dapat mempengaruhi peluang kerja di suatu
daerah.
5. Infrastruktur: Ketersediaan infrastruktur seperti jalan, listrik, dan telekomunikasi dapat
memengaruhi peluang kerja karena bisa memudahkan bisnis dan industri untuk berkembang.
6. Stabilitas Sosial dan Politik: Stabilitas sosial dan politik di suatu daerah penting dalam menarik
investasi dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk peluang kerja.
Dari ke-3 point penjelasan diatas tentunya dapat dioptimalkan menjadi potensi dan dapat
mendukung pengembangan kegiatan perkotaan pada Kawasan WP Warmare - Prafi.
Terkait dengan besaran perpindahan penduduk yang dirinci per kecamatan pada Kabupaten
Manokwari, dapat dilihat pada Tabel dibawah :
Tabel 4.31. Besaran Perpindahan Penduduk Per Distrik Kawasan Perencanaan
Warmare-Prafi di Kab. Manokwari
Luas Wilayah Estimasi Penduduk Penduduk
No Distrik Kampung Perencanaan Kepadatan Penduduk
(Ha) Lahir Mati Datang Pergi Akhir Tahun 2022
1 Warmare Nimbay 778,4321 0,47 116 22 261 122 366
2 Warmare Prafi Kampung / Indise 145,8465 2,57 125 22 270 125 375
3 Warmare Subsay 161,9853 2,26 116 22 261 122 366
4 Warmare Meniy 164,8724 2,30 129 22 274 126 379
5 Warmare Madrat 152,9496 2,41 119 22 264 123 369
6 Warmare Dindey 293,1101 1,32 136 23 281 129 386
7 Warmare Umcen 12,7652 37,52 229 28 374 160 479
8 Warmare Warmare 0,023 21.063 225 28 370 158 475
9 Warmare Ngunggen 12,8856 26,62 93 20 238 114 343
10 Warmare Snaimboy 72,3329 3,32 - 10 14 135 80 240
11 Warmare Ibuwau 259,530 1,22 67 19 212 106 317
12 Warmare Cening/Sotea 556,4914 0,47 14 16 159 88 264
13 Warmare Duwin Umsini 111,4884 2,02 - 25 13 120 75 225
14 Warmare Indobey 31,0724 11,46 106 21 251 119 356
15 Prafi Waseki 44,6231 25,59 892 67 1.037 381 1.142
16 Prafi Aimasi/Sp Iii Aimasi 88,2402 14,77 1.053 77 1.198 434 1.303
17 Prafi Udapi Hilir 1.014,5385 1,39 1.161 83 1.306 470 1.411
18 Prafi Desay 570,6408 2,09 945 70 1.090 398 1.195
19 Prafi Prafi Mulia 416,9495 2,94 976 72 1.121 409 1.226
20 Prafi Ingkwoisi 40,5400 26,76 835 64 980 362 1.085
21 Prafi Umbui 129,1340 8,43 839 64 984 363 1.089
22 Prafi Bogor 118,7306 9,64 894 67 1.039 381 1.144
23 Prafi Kali Amin 18,5821 62,53 912 68 1.057 387 1.162
24 Prafi Matoa 58,7628 17,10 755 59 900 335 1.005
25 Prafi Lismaungu 658,2364 1,77 913 68 1.058 388 1.163
26 Prafi Jouben/Mebji 86,6163 11,45 742 58 887 331 992
Kawasan Perencanaan Warmare Prafi 15.757,38 21.199 4.546 517 7.011 2.932 8.796
BAB 4 - 81
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 82
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Sektor yang mendominasi Kawasan Warmare - Prafi ditinjau dari jumlah penduduk atau
tenaga kerja yang berperan didalamnya adalah sektor karyawan swasta yaitu sebanyak sebanyak
45.968 jiwa dan pekerja lainnya 32.606 jiwa.
Terdapat beberapa kegiatan sosial yang berhubungan langsung dengan partisipasi
pembangunan maupun adat istiadat setempat yang mampu dikemas sebagai potensi, Kawasan
Warmare - Prafi memiliki beberapa potensi, diantaranya adalah :
Terdapat objek wisata Taman Rekreasi Kolam Pancing, Pemandian, dan Penginapan Manneken
Prafi Warmare - Prafi”.;
Salah satu tradisi yang melekat kuat dalam diri Suku Hatam adalah tradisi penguasaan tanah
tertentu. Di masa lampau, mereka akan mengklaim suatu daerah tertentu yang tidak bertuan
sebagai wilayahnya. Daerah tersebut kemudian akan ditandai dengan simbol atau batas-batas
tertentu, seperti gunung, sungai, dan lembah yang kemudian akan diberitahukan kepada orang
lain yang datang kemudian hari. Pemberitahuan kepada orang lain tersebut adalah proses
pernyataan legalisasi hak tuan tanah (pemilik tanah) kepada orang lain sekalipun
Terkait kegiatan/partisipasi masyrakat dalam aspek pembangunan pada Kawasan Warmare -
Prafi, diimplementasikan dengan pelaksanaan perbaikan sarana dan prasarana dalam lingkup
kampung dalam bentuk “Kerja Bakti” untuk tujuan perbaikan sarana dan prasarana maupun
perbaikan kualitas lingkungan.
Sementara dalam hal gaya hidup, suku Arfak di Distrik Prafi adalah suku yang bangga dengan
Identitas Kesukuan. Bila orang Arfak keluar dari daerahnya, mereka tidak segan mengaku sebagai
bagian dari suku besar Suku Arfak. Dari segi bahasa, Suku Arfak yang memiliki empat sub anak
suku memiliki bahasa yang berbeda, kecuali Suku Hatam dan Moilei masih memiliki kemiripan
penggunaan tata bahasa dengan Suku Arfak induknya.
BAB 4 - 83
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
4.7.1. Analisis LQ
Analisis location quotient (LQ) merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat spesialisasi sektor-sektor ekonomi disuatu wilayah yang memanfaatkan sektor
basis atau leading sektor. Location quotient menghitung perbandingan share output sektor i di kota
atau kabupaten dan share out sektor i di provinsi. Sektor unggulan disini berarti sektor bisnis yang
tidak akan habis apabila dieksploitasi oleh pemerintah wilayah. Menurut Hood (1998 dalam
Hendayana 2003), menyatakan bahwa location quotient adalah suatu alat pengembangan ekonomi
yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan keterbatasannya.
Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam model ekonomi
basis sebagai langkah awal untuk memahami sektor kegiatan yang menjadi pemicu pertumbuhan. LQ
mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi melalui pendekatan
perbandingan. Teknik LQ banyak digunakan untuk membahas kondisi perekonomian, mengarah pada
identifikasi spesialisasi kegiatan perekonomian atau mengukur konsentrasi relatif kegiatan ekonomi
untuk mendapatkan gambaran dalam penetapan sektor unggulan sebagai leading sektor suatu
kegiatan ekonomi industri. Dasar pembahasannya sering difokuskan pada aspek tenaga kerja dan
pendapatan.
BAB 4 - 84
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 85
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.44. Rantai Pohon Industri Kebun Sawit di Kawasan Warmare -- Prafi dan
Sekitarnya
Dari Gambar diatas, dapat diketahui bahwa, mengkomodir rantai industri komoditas sawit
adalah langkah penting dalam upaya memastikan keberlanjutan dan efisiensi produksi serta menjaga
dampak lingkungan yang minimal. Berikut adalah beberapa usulan konsep untuk mengakomodir
rantai industri komoditas sawit:
Sertifikasi Keberlanjutan: Mendorong produsen sawit untuk memperoleh sertifikasi
keberlanjutan seperti RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) atau ISCC (International
Sustainability & Carbon Certification). Sertifikasi ini menetapkan standar tinggi dalam hal
keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Pemantauan Rantai Pasok: Memantau rantai pasok sawit dari hulu ke hilir untuk memastikan
tidak terjadi deforestasi, konversi lahan berharga, atau pelanggaran hak asasi manusia. Ini dapat
dicapai dengan bantuan teknologi seperti blockchain atau perangkat pemantauan lainnya.
Diversifikasi Produk Sawit: Mendorong diversifikasi produk sawit seperti minyak sawit
berkelanjutan, serat sawit, dan produk turunan lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada
minyak sawit mentah dan memaksimalkan nilai tambah.
Perbaikan Teknologi Produksi: Mendorong investasi dalam teknologi modern yang lebih efisien
dan ramah lingkungan, seperti sistem irigasi yang cerdas, penggunaan pupuk yang lebih efisien,
dan teknik pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Perjanjian Kemitraan dan Keberlanjutan: Mendorong perjanjian kemitraan antara produsen,
pengolah, dan pembeli yang mengikat mereka pada komitmen keberlanjutan jangka panjang. Ini
dapat mencakup harga yang adil, praktek pertanian berkelanjutan, dan inisiatif pemulihan
lingkungan.
BAB 4 - 86
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Edukasi dan Pelatihan: Memberikan pelatihan kepada petani dan pekerja di sepanjang rantai
pasok untuk memastikan bahwa mereka memahami praktik keberlanjutan dan metode produksi
terbaik. Ini juga bisa termasuk pelatihan dalam hal penggunaan teknologi modern.
Konservasi dan Restorasi Lahan: Melibatkan upaya konservasi dan restorasi lahan di sekitar area
pertanian sawit untuk mengurangi dampak negatif dan memperbaiki kualitas lingkungan sekitar.
Pasar yang Adil: Membantu menciptakan pasar yang adil untuk produsen sawit, termasuk harga
yang adil dan akses yang lebih baik ke pasar global, yang pada gilirannya dapat mendorong
mereka untuk menerapkan praktik keberlanjutan.
Transparansi dan Pelaporan: Mendorong produsen dan perusahaan untuk mempublikasikan data
terkait rantai pasokan mereka, termasuk informasi tentang dampak lingkungan dan sosial
mereka.
Kemitraan dengan Pemerintah: Bekerja sama dengan pemerintah dan regulator untuk
mengembangkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan dalam industri sawit, termasuk
peraturan yang ketat terhadap deforestasi dan kebijakan insentif untuk keberlanjutan.
BAB 4 - 87
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari konsep pembagian struktur destinasi pariwisata diatas, maka bentuk integrasi pada
RDTR Kawasan perencanaan Warmare - Prafi adalah dengan meningkatkan konektivitas kawasan
antara kawasan pengembangan pariwisata dan kawasan strategis pariwisata dalam satu destinasi,
serta meningkatkan konektivitas antara destinasi Warmare dan Prafi dengan destinasi lain di
Kabupaten Manokwari. Begitu pula dalam konsep pengembangan ruang, dimana pemanfaatan ruang
yang mendukung pariwisata, sebisa mungkin didukung selama tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundangan dan tidak menimbulkan degradasi lingkungan yang masif.
BAB 4 - 88
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 89
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 90
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 91
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Sistem kegiatan atau tata guna lahan mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan.
Sistem ini merupakan sistem pola kegiatan tata guna lahan yang terdiri dari sistem pola kegiatan
sosial, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain. Besarnya pergerakan sangat berkaitan dengan jenis dan
intensitas kegiatan yang dilakukan.
Dalam analisis ini analogi dasar yang dilakukan adalah menggunakan data hasil scrapping
fasilitas yang didapat dari Google Maps seagai bahan pertimbangan untuk penentuan sistem kegiatan
dominan Kawasan Warmare - Prafi berdasarkan jumlah review yang diindikasikan sebagai tarikan
kegiatan. Banyaknya review (kunjungan di dalam site) dari masyarakat digunakan sebagai asumsi
bahwa semakin banyak review fasilitas tersebut, maka semakin tinggi pula fasilitas tersebut dapat
menarik pergerakan masyarakat dan barang. Analisis ini meliputi beberapa tahapan yaitu:
Melakukan scrapping data fasilitas pada Google Maps untuk dasar penentuan sistem kegiatan
Melakukan komparasi dengan titik hasil survey primer dan juga konversi menjadi titik dari hasil
scrapping melalui Geocode dan Pengolahan pada Arcmap
BAB 4 - 92
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa, pusat tarikan terbesar pada Kawasan Warmare -
Prafi didominasi dengan kegiatan perdagangan dan jasa dan pariwisata. Untuk pusat tarikan terbesar
ditinjau dari hasil review fasilitas yang didapat dari hasil Web Scrapping adalah Toko, Ruko, Pasar,
Bank, Mini Market, dan Jasa Bengkel dan lain lain sebanyak 133 Review dengan domain kegiatan
berupa sarana perdagagangan dan jasa, selain itu juga terdapat 3 (tiga) wisata buatan yaitu Taman
NSP , Kolam Renang Alazza Pool dan Taman rekreasi Manneken Prafi yang memiliki review banyak
sejumlah 365 review dan menjadi pusat tarikan yang bisa diindikasikan sebagai kegiatan dominan
pada Kawasan Warmare - Prafi dengan domain kegiatan berupa kegiatan pariwisata.
BAB 4 - 93
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa terdapat beberapa ruas jalan yang perlu
diprioritaskan terkait dimensi jalan eksisting maupun penyesuaian fungsi jalan karena merupakan
jalan yang menghubungkan titik-titik kegiatan dominan yang ada pada Kawasan Warmare - Prafi
Untuk arahan terkait dengan jaringan jalan sesuai hasil analisis diatas, perlunya adanya
penyesuaian fungsi dan dimensi jalan pada beberapa ruas jalan, meliputi:
Dari hasil penyesuaian diatas, disandingkan dengan SK Jalan di Kabupaten Manokwari, maka
terdapat beberapa ruas jalan yang berdasarkan fungsi sudah sesuai dengan SK Jalan dimaksud. Ruas
jalan tersebut diantaranya:
Warmare- Prafi – Sorong
BAB 4 - 94
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Pada kawasan perkotaan berbagai kegiatan ekonomis mempunyai intensitas yang relatif
tinggi, namun di sisi lain lahan yang tersedia terbatas dengan nilai lahan yang tinggi maka
mengakibatkan keberadaan lahan parkir sangat dibutuhkan. Seringkali dengan berbagai kerterbatasan
yang ada, keberadaan lahan parkir yang memadai hal yang langka. Kekurangan lahan parkir dapat
menimbulkan berbagai permasalahan, mulai dari terganggunya aktivitas manusia pada suatu fungsi
bangunan tertentu sampai pada timbulnya kemacetan. Adapun jenis fasilitas parkir menurut
penempatannya terbagi atas:
Parkir di badan jalan (on street parking).
Pada tepi jalan tanpa pengendalian parkir.
Pada kawasan parkir dengan pengendalian parkir.
Parkir di luar badan jalan (off street parking).
Fasilitas parkir untuk umum adalah tempat berupa gedung parkir atau taman parkir untuk umum
yang diusahakan sebagai kegiatan sendiri, seperti pada rumah sakit, mall, pasar dan lain
sebagainya.
Fasilitas parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa gedung parkir atau taman
parkir yang disediakan untuk menunjang kegiatan pada bangunan utama.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan
menyebutkan bahwa penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapat diselenggarakan di luar
Ruang Milik Jalan sesuai dengan izin yang diberikan. Sedangkan fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik
Jalan, hanya dapat diselenggarakan di tempat tertentu pada jalan kabupaten, jalan desa, atau jalan
kota yang harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, dan/atau Marka Jalan. Parkir pada Ruang Milik
Jalan atau biasa disebut parkir on-street pada Kawasan Perencanaan Warmare - Prafi terdapat pada
pusat perdagangan dan jasa berupa parkir on street dan parkir off street pada kawasan pariwisata.
BAB 4 - 95
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
dan Jalan Raya Warmare – Pegunungan Arfak - Prafi dengan fungsi sebagai jalan Arteri primer dan
kolektor primer, pergerakan pada hari libur dan hari kerja cenderung berada pada kondisi arus lalu
lintas rendah. Kondisi tersebut stagnan dari rentang waktu pengamatan pukul 07.00, pukul 13.00,
pukul 15.00, pukul 18.00 dan pukul 21.00 WIB. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar
dibawah:
Selain melakukan tinjauan berdasarkan arus atau traffic yang bersumber dari google maps,
analisis aiatem pergerakan juga akan memuat mengenai pergerakan dominan yang ada pada Kawasan
Warmare - Prafi. Interaksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan akan menghasilkan pergerakan
manusia dan barang dalam bentuk pergerakan kendaraan dan atau orang/pejalan kaki. Pergerakan
adalah aktivitas yang dilakukan setiap hari. Kebutuhan akan pergerakan selalu menimbulkan
permasalahan, khususnya pada saat orang ingin bergerak untuk tujuan yang sama di dalam daerah
tertentu dan pada saat yang bersamaan. Salah satu usaha untuk memahami hal tersebut adalah
dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi, misalnya dari mana akan ke mana, besarannya
dan kapan pergerakan tersebut terjadi.
Pergerakan untuk keperluan Pendidikan dengan tingginya ratiting pada masing-masing
Pergerakan untuk keperluan sehari-hari dengan tingginya ratting pada sarana perdagangan dan
jasa toko
Aktivitas masyarakat bekerja dan berbelanja atau ke pasar.
Pergerakan untuk keperluan bekerja pada sektor pertanian dan perkebunan.
BAB 4 - 96
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 97
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Perhitungan tingkat pelayanan fasilitas dibutuhkan standar fasilitas berupa luasan yang
dibutuhkan setiap penduduk guna menilai kelayakan dari keberadaaan fasilitas tersebut. Perhitungan
prosentase tingkat pelayanan fasilitas sebagai berikut :
Pasar
Sesuai dengan jumlah penduduk minimum yang digunakan sebagai standar perhitungan
kebutuhan pasar adalah sebanyak 30.000 jiwa penduduk.
Toko/ Warung
Sesuai dengan jumlah penduduk minimum yang digunakan sebagai standar perhitungan
kebutuhan kios adalah sebanyak 250 jiwa penduduk dengan luas lahan minimal untuk masing-
masing kios adalah 50 m2.
Zona perdagangan dan jasa adalah peruntukan ruang yang merupakan bagian dari kawasan
budi daya difungsikan untuk pengembangan kegiatan usaha yang bersifat komersial, tempat bekerja,
tempat berusaha, serta tempat hiburan dan rekreasi, serta fasilitas umum/sosial pendukungnya.
Tujuan penetapan zona perdagangan dan jasa antara lain:
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja dalam wadah berupa perkantoran,
pertokoan, jasa, rekreasi dan pelayanan masyarakat.
Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar fisik berupa sarana-sarana
penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial,
dan budaya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama untuk melayani kegiatan-
kegiatan produksi dan distribusi, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi
daerah.
Bentuk bangunan untuk kegiatan perdagangan dan jasa antara lain:
Bangunan tunggal (lingkungan kepadatan rendah, sedang, tinggi),
BAB 4 - 98
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Perlu Penambahan
BAB 4 - 99
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 100
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Adapun penerangan jalan dengan memiliki kuat penerangan 500 lux dengan tinggi >5 meter dari
muka tanah. Sedangkan untuk daerah dibawah tegangan tinggi sebaiknya tidak dimanfaatkan
untuk tempat tinggal atau kegiatan lain yang bersifat permanen karena akan membahayakan
keselamatan.
Berikut adalah perhitungan estimasi kebutuhan energi yang didasarkan pada jumlah
penduduk dan standard kebutuhan listrik sesuai dengan SNI pada Kawasan Warmare – Prafi:
Tabel 4.39. Perhitungan Kebutuhan Listrik Kawasan Warmare – Prafi
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2023 kebutuhan listrik pada Kawasan
Warmare - Prafi sebesar 48.304,08 kilowatt/hari, yang terbagi menjadi kebutuhan untuk sektor
rumah tangga, sosial,komersial, cadangan dan PJU. Sedangkan untuk tahun 2043, kebutuhan listrik
Kawasan Warmare - Prafi mencapai 6.60,46 kilowatt/hari. Dengan melihat semakin bertambahnya
kebutuhan listrik Kawasan Warmare - Prafi, dapat dijadikan sebagai dasar terkait penambahan
prasarana energi/kelistrikan sehingga kebutuhan bisa terpenuhi.
BAB 4 - 101
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Jaringan telepon ini dapat diintegrasikan dengan jaringan pergerakan (jaringan jalan) dan
jaringan prasarana / utilitas lain.
Tiang listrik yang ditempatkan pada area Damija (Daerah Milik Jalan) pada sisi jalur hijau
yang tidak menghalangi sirkulasi pejalan kaki di trotoar.
Stasiun telepon otomat (STO) untuk setiap 3.000 – 10.000 sambungan dengan radius
pelayanan 3–5 km dihitung dari copper center, yang berfungsi sebagai pusat pengendali
jaringan dan tempat pengaduan pelanggan.
Selain sambungan telepon rumah/kabel, keberadaan menara telekomunikasi atau tower Base
Transceiver Sistem (BTS) sangatlah penting untuk perkembangan teknologi saat ini, mengingat
dengan prasarana ini masyarakat dengan mudah bisa menerima informasi terbaru. Pengembangan
jaringan nirkabel ini berupa hot spot area/wifi yang arahan penempatan lokasi yaitu di area
perkantoran, pendikan dan fasilitas umum lainnya, dan saat ini sudah menjadi pemakaian umum di
rumah tangga. Dalam pengembangan menara telekomunikasi hendaknya memperhatikan :
Penggunaan tanah sekitar tower difungsikan sebagai kawasan RTH, jauh dari permukiman.
Pemagaran yang rapat pada sepanjang tower demi keamanan, karena mempunyai tegangan tinggi.
Jarak antara menara pemancar minimal 3 Km agar tidak frekuensi dapat lebih maksimal.
Jaringan telepon berupa kabel di atas tanah yang dipasang pada tiang-tiang penyangga.
Jaringan telepon berada di dekat jaringan listrik untuk mengefisiensi penggunaan ruang.
Pengembangan jaringan telepon mengikuti pola jaringan yang telah ada saat ini. Pengembangan yang
akan dilakukan mempertimbangkan jumlah calon pelanggan, rencana jaringan yang akan
dikembangkan oleh Telkom, tingkat perkembangan kawasan yang akan terjadi, dan efisiensi serta
efektifitas pemasangan sambungan. Kawasan yang berada di sekitar bangunan tower Base Trancaiser
Sistem (BTS), di WP Warmare - Prafi diarahkan pada daerah yang aman. Dimana, pada lokasi di
sekitar tower tersebut dikendalikan dari kegiatan berupa pengembangan kawasan terbangun, dengan
penentuan jarak sebagai berikut:
Perumahan: ketinggian tower 45 meter sampai dengan lebih 45 meter dengan jarak tower dari
bangunan sebesar 20 hingga 30 meter.
Komersil : ketinggian tower 45 meter sampai dengan lebih 45 meter dengan jarak tower dari
bangunan sebesar 10 hingga 15 meter.
Industri: ketinggian tower 45 meter sampai dengan lebih 45 meter dengan jarak tower dari
bangunan sebesar 5 hingga 10 meter.
BAB 4 - 102
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Dari kebutuhan diatas diketahui kebutuhan air bersih hingga akhir tahun perencanaan
Kawasan Warmare - Prafi mencapa 1.869.047 L/hari. Untuk penyediaan air bersih, diperlukan
pengembangan SPAM memiliki potensi debit lebih besar daripada keperluan per harinya. Sistem
penyediaan air bersih harus dapat melayani kebutuhan perumahan dengan sarana sebagai berikut :
Sambungan Rumah
Sambungan rumah adalah tiap sambungan dari sistem penyediaan air minum yang dilengkapi
dengan sebuah meteran air dan disambungkan pada sistem plambing rumah. Kapasitas 100
liter/orang/hari. Harus tersedia sistem plambing dalam rumah.
Ukuran minimal pipa dinas 18 Mm.
Harus dipasang meter air dengan ukuran 12,5 Mm.
BAB 4 - 103
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 104
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Diketahui bahwa jumlah timbulan air limbah pada tahun akhir perencanaan yang terdapat di
Kawasan Warmare - Prafi mencapai 8,665,628.39 liter/hari. Hal ini tentunya harus diimbangi dengan
adanya sarana pengelolaan air limbah yang mampu mengakomodir timbulan air limbah yang
dihasilkan. Terkait dengan perhitungan kebutuhan saran pengelolaan air limbah pada Kawasan
Warmare – Prafi.
Hasil proyeksi pada tahun 2024 untuk kebutuhan sarana pengolahan limbah berupa Ipal
komunal mempertimbangkan hasil timbulan air limbah pada WP Warmare - Prafi dibutuhkan
sebanyak 4 unit untuk mengakomodir limbah rumah tangga dan sebanyak 7 unit untuk
mengakomodir timbulan limbah lain-lain. Sedangkan pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2044,
dibutuhkan sebanyak 5 unit IPAL komunal untuk mengakomodir kebutuhan limbah rumah tangga
dan 9 unit IPAL untuk mengakomodir limbah lain-lain. Pembuangan Air Limbah dilakukan melalui
sistem pembuangan air limbah setempat dan/atau terpusat. Sistem pembuangan air limbah setempat
dilakukan secara individual melalui pengolahan dan pembuangan air limbah setempat. Sedangkan
sistem pembuangan air limbah terpusat dilakukan secara kolektif melalui jaringan pengumpul dan
diolah serta dibuang secara terpusat. Kemudian juga diarahkan terdapat ketetuan bagi setiap orang
perseorangan atau kelompok masyarakat untuk dilarang membuang air limbah secara langsung tanpa
pengolahan ke media lingkungan.
Pelayanan minimal sistem pembuangan air limbah berupa unit pengolahan kotoran
manusia/tinja dilakukan dengan menggunakan sistem setempat atau sistem terpusat agar tidak
mencemari daerah tangkapan air/resapan air baku. Sistem pembuangan air limbah setempat
diperuntukkan bagi orang perseorangan/rumah tangga. Sedangkan Sistem pembuangan air limbah
terpusat diperuntukkan bagi kawasan padat penduduk dengan memperhatikan kondisi daya dukung
BAB 4 - 105
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
lahan dan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) serta mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi
masyarakat.
Hasil pengolahan air limbah terpusat meliputi bentuk cairan dan padatan.
Kualitas hasil pengolahan air limbah yang berbentuk cairan wajib memperhatikan standar baku
mutu air buangan dan baku mutu sumber air baku yang mencakup syarat fisik, kimia, dan
bakteriologi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Hasil pengolahan air limbah yang berbentuk padatan dan sudah tidak dapat dimanfaatkan kembali
wajib diolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga tidak
membahayakan manusia dan lingkungan.
Pemantauan kualitas dan kuantitas hasil pengolahan air limbah wajib dilakukan secara rutin dan
berkala sesuai dengan standar yang ditetapkan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang lingkungan hidup.
BAB 4 - 106
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
dan kegiatan masyarakat perkotaan secara arsitektural. Di dalam pola-pola kawasan kota secara
tekstural mengekspresikan rupa kehidupan dan kegiatan perkotaan secara arsitektural. Kawasan
Warmare - Prafi berdasarkan pola teksturnya tergolong sebagai susunan kawasan bersifat heterogen
dimana terdapat pola perkembangan yang berbeda.
Gambar 4.51. Hasil Analisis Figure and Ground Kawasan WP Warmare - Prafi
BAB 4 - 107
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Keberlanjutan Lingkungan
Meningkatkan akses ke ruang hijau
Menurunkan emisi karbon
Meningkatkan tata kelola air akibat adanya tambahan ruang hijau di ruang pejalan kaki
Tambahan vegetasi selain sebagai peneduh dapat membantu memperbaiki iklim
Ekonomi
Meningkatkan kesempatan bisnis dan/atau usaha
Meningkatkan nilai investasi pada koridor yang dilalui pejalan kaki
Menciptakan nilai tambah ekonomi pada masyarakat sekitar
Meningkatkan nilai kawasan
Keadilan Sosial
Dapat digunakan oleh semua segmen masyarakat berdasarkan kemampuan, umur, dan golongan
pendapatan
Memfasilitasi kelompok rentan, seperti orang tua, anak-anak, dan penyandang disabilitas
Dalam analisis penentuan jalur pejalan kaki dan pedestrian pada Kawasan Warmare - Prafi akan
mempertimbangkan beberapa aspek diantaranya adalah Pemusatan Fasilitas pada Kawasan Warmare - Prafi
dan juga Global Heatmaps untuk kegiatan berjalan kaki yang didapat dari Global Heatmaps Strava :
Berdasarkan hasil analisis dengan mempertimbangkan komponen yang telah disebutkan pada uraian
diatas, didapatkan hasil sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan jalur pejalan kaki dan pedestrian pada
Kawasan Warmare - Prafi diantaranya adalah :
Ruas Jalan Prafi-Warmare-Maruni dengan fungsi sebagai jalan Arteri Primer;
Ruas Jalan Acet Umbuy I dengan fungsi jalan kolektor primer;
Ruas Jalan Kampung Kimiasti Jalur I dengan fungsi sebagai jalan kolektor primer;
Ruas jalan Melintang II Persawahan Aimasi dengan fungsi sebagai jalan kolektor primer;
Ruas jalan Jalur III Prafi Mulya dengan fungsi sebagai jalan lokal primer;
Ruas Jalan Kampung Indisey Jalur I dengan fungsi jalan lokal primer;
Ruas jalan Kampung Dindey Jalur Melintang II dengan fungsi sebagai jalan lokal primer; dan
Bebrapa ruas jalan lingkungan primer dan lokal primer.
BAB 4 - 108
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.52. Hasil Analisis Penentuan Jalur Pejalan Kaki dan Pedestrian
BAB 4 - 109
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Gambar 4.53. Hasil Analisis Terkait Jalur Pesepeda Kawasan Warmare – Prafi
BAB 4 - 110
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 111
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Ruas jalan Wasekipop-Bendung Aimasi dengan fungsi sebagai jalan kolektor primer;
Ruas Jalan Indisey Jalur Idengan fungsi jalan lokal sekunder;
Ruas jalan Jalur III Wasekipop dengan fungsi sebagai jalan lokal primer; dan
Bebrapa ruas jalan lingkungan primer dan lokal primer.
BAB 4 - 112
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 113
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Berdasarkan hasil survey, RTH eksisting di Kawasan Warmare - Prafi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.42. RTH eksisting di Kawasan Warmare - Prafi
Luas
No. Penggunaan Lahan %
(Ha)
1 Jalur Hijau 0,76 0,02%
2 Lapangan Olahraga 5,82 0,12%
3 Makam 5,10 0,11%
4 Taman 1,96 0,04%
Total 13,64 0,28%
Berdasarkan tabel diatas, secara luasan, RTH di Kawasan Warmare - Prafi seluas 13,64 Ha
atau 0,28 eprsen dari luas wilayah. Jenis RTH yang ada di Kawasan Warmare - Prafi didominasi oleh
pemakaman dan lapangan olahraga. untuk itu perlu effort yang besar agar ketersediaan RTH di
Kawasan Warmare - Prafi sesuai dengan standar yang ditentukan.
Dari ketersediaan RTH eksisting tersebut kemudian dievaluasi dengan analisis prioritas
kebutuhan RTH untuk menentukan tingkat efektivitas RTH eksisting dan prioritas penambahan RTH
pada lokasi yang tergolong prioritas dalam aspek perlunya ketersediaan RTH. Untuk aspek analisa
ketersediaan ruang terbuka hijau, karena dominasi Kawasan Warmare - Prafi merupakan kawasan
non terbangun, maka akan dibahas terkait dengan prioritas penentuan RTH yang ditinjau dari aspek
urban heat island. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar dibawah terkait dengan kerangka
pengerjaan :
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa, prioritas terkait kebutuhan RTH ditinjau dari aspek
urban heat island berada pada Kawasan Warmare - Prafi terbagi menjadi 4 (empat) klasifikasi
BAB 4 - 114
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
prioritas yaitu prioritas sangat tinggi, prioritas tinggi, prioritas sedangdan prioritas rendah. Untuk
dominasi wilayah pada Kawasan Warmare - Prafi termasuk dalam prioritas tinggi dan sedang yaitu
tidak membuthkan RTH secara urgent, namun harus tetap menyediakan alokasi RTH sebesar 20 %
sesuai dengan ketentuan. Prioritas penanganan RTH atau urgensi perlunya RTH terdapat pada
Kampung Aimasi, Kampung Udapi Hilir, Kampung Wasekipop, dan Kampung Prafi Mulya khususnya
pada kawasan yang padat permukiman. Untuk lebih jelas terkait hasil analisa, dapat dilihat pada
Gambar dibawah :
BAB 4 - 115
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
• DARI SEGI SISI UTARA TAMPAK WP WARMARE PRAFI ADALAH HUTAN DENGAN ADANYA ZONA SUNGAI WARMARE DAN SUNGAI PRAFI
• DARI SISI SELATAN TAMPAK WP WARMARE PRAFI MERUPAKAN HUTAN LINDUNG DENGAN BATAS PEGUNUNGAN KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK
• DARI SISI BARAT TAMPAK WP WARMARE PRAFI ADALAH RUAS JALAN POROS UTAMA MENUJU MASNI DAN LAHAN TERBANGUN YANG BERBATASAN
DENGAN LAHAN PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
• DARI SISI TIMUR TAMPAK WP WARMARE ADALAH KAN HUTAN , PERKEBUNAN DAN PERTANIAN SERTA JALAN POROS UTAMA MENUJU MANOKWARI
BAB 4 - 116
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 117
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kawasan Warmare - Prafi berada pada wilayah yang dilewati oleh sungai. Pengaturan terkait
sempadan ini ditujukan untuk rencana pengembangan jaringan PLTMH kedepannya.
4.10.8.3. Analisis Jarak Bebas Antar Bangunan, Ketinggian Bangunan dan Jumlah Lantai
Bangunan
Jarak bebas antar bangunan adalah jarak yang terkecil, diukur di antara permukaan-
permukaan denah dari bangunan-bangunan atau jarak antara dinding terluar yang berhadapan antara
dua bangunan. Sedangkan ketinggian bangunan adalah tinggi maksimum bangunan gedung yang
diizinkan pada lokasi tertentu dan diukur dari jarak maksimum puncak atap bangunan terhadap
(permukaan) tanah yang dinyatakan dalam satuan meter. Ketinggian bangunan ditentukan oleh
perhitungan rumus Angle of Light (ALO). ALO merupakan sudut pencahayaan yang terkena
bayangan matahari. Kriteria ini dapat digunakan untuk menentukan tinggi dan jarak bangunan atau
blok bangunan maksimum berdasarkan pertimbangan pencahayaan alami dengan tujuan penghematan
energi, kesehatan dan berhubungan dengan iklim mikro setempat. Adapun rumus ALO adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.44. Arahan Ketinggian Bangunan Menurut Rumus ALO Kawasan Warmare - Prafi
Fungsi Jalan Kolektor Lokal Lingkungan
(Menurut PP Jalan No
Lebar Jalan 9 7,5 6,5
34/2006)
Jika jalan dengan rumija Jika jalan dengan
GSB (jd) > 8m, maka GSB = (0,5 x rumija = 8m, maka 5,5 4 3,5
Rumija) + 1 GSB = 0,5 x Rumija
Arahan
Ukuran Tapak panjang x lebar (m) 9x6 5x6 4x4
Minimal
Total (m2) 54 30 16
Panjang Site (ls) 9 5 4
Jarak belakang (jb) 5 27 3
Tinggi Bangunan Maksimal (lantai) 2 4 1
Tinggi Bangunan Maksimal (meter) 8 17 4
Sumber : Hasil Analisis, 2023
Tabel diatas menunjukkan bahwa Kawasan Warmare - Prafi memiliki arahan ketinggian
bangunan maksimum 17 meter dengan jumlah lantai maksimal 4 lantai. Namun arahan tersebut
merupakan ketentuan umum, dimana ketika terdapat beberapa spot kawasan akan direncanakan
BAB 4 - 118
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
sebagai superblock yang didalamnya sebagai pengembangan komersil, maka perlu untuk membuat
ketentuan khusus didalamnya. Berikut merupakan persyaratan jarak antar bangunan berdasarkan
ukuran ketinggian bangunan yang telah diarahkan.
60% 1-3 Lt
0,6 –
60% 1-3 Lt 10%
1,8
0,6 –
10%
1,8
BAB 4 - 119
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 120
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Terkait rumus perhitungan intensitas pada Kawasan Warmare - Prafi, mengacu pada Permen
ATR/KBPN Nomor 11 Tahun 2021, adalah sebagai berikut :
BAB 4 - 121
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Center (2003) yang dikutip Wijayanto (2012), Bencana adalah suatu gangguan serius terhadap
masyarakat yang menimbulkan kerugian secara meluas dan dirasakan baik oleh masyarakat, berbagai
material dan lingkungan (alam) dimana dampak yang ditimbulkan melebihi kemampuan manusia guna
mengatasinya dengan sumber daya yang ada. Lebih lanjut, menurut Parker (1992) dalam dikutip
Wijayanto (2012), bencana adalah sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi disebabkan oleh alam
maupun ulah manusia, termasuk pula di dalamnya merupakan imbas dari kesalahan teknologi yang
memicu respon dari masyarakat, komunitas, individu maupun lingkungan untuk memberikan
antusiasme yang bersifat luas.
Salah satu ancaman bencana geologi potensial di Manokwari adalah gerakan tanah selain
gempa bumi dan tsunami. Ancaman/bahaya gerakan tanah dibagi menjadi tiga kategori: rendah,
sedang, dan tinggi. Hasil analisis menunjukkan wilayah yang termasuk kategori tingkat ancaman tinggi
sekitar 219 Km2 (64,74%) kategori tingkat ancaman sedang sekitar 751 Km2 (18,88%) dan tingkat
ancaman rendah sekitar 190 Km2 (16,38%) (Mamengko, 2019). Tindakan aksi mitigasi dan upaya
pengurangan risiko merupakan hal penting yang perlu dilakukan guna mengoptimalisasikan
pemanfaatan pola ruang sebagi “Kawasan Lindung Bencana Geologi” untuk area yang memiliki
katerogi tingkat ancaman tinggi; kategori sedang sebagai pola ruang dengan fungsi lindung dan
kawasan budidaya terbatas 2) Kawasan dengan tingkat ancaman rendah dapat difungsikan sebagai
kawasan budidaya dan areal pengguana lain yang disesuaikan dengan prinsip penataan ruang dan
peraturan yang berlaku.
Tingkat ancaman tinggi berada di bagian selatan dan tenggara Kabupaten Manokwari yang
tersusun oleh batuan batuan gunungapi Arfak, batuan metamorf Formasi Kemum dengan intensitas
struktur yang tinggi. Oleh karena itu, Manokwari bagian selatan dan timur dengan tingkat ancaman
perlu diusulkan sebagai “Kawasan Konservasi Geologi/Bencana Geologi dalam pengurangan risiko
bencana gerakan tanah dan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan Papua Barat sebagai “Provinsi
Konservasi”.
Tingkat Ancaman Sedang diusulkan sebagai “Kawasan Budidaya”, seperti perkebunan,
pertanian dan kawasan budidaya lainnya dengan pemanfaatan terbatas. Jika memang harus dilakukan
pembangunan fisik infrastruktur dalam percepatan pembangunan maka perlu dilakukan kajian
terhadap sifat tanah/soil properties untuk melakukan kajian dan perlakuan teknis terhadap mitigasi
dan adaptasi ancaman gerakan tanah di Kabupaten Manokwari.
❖ Potensi Ancaman Banjir
Di seluruh Kabupaten Manokwari tercatat memiliki 12 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
berpotensi menimbulkan banjir. Daerah rawan banjir yang dicakup DAS-DAS besar ini mencapai +
7.163 m2 .
BAB 4 - 122
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Secara histori banjir yang terjadi di Wilayah Kabupaten Manakwari merupakan banjir
tahunan dan terjadi di beberapa pemukiman padat penduduk seperti di Keluruhan Wosi. Selain itu,
penyebab lainnya adalah penggunaan lahan dataran banjir seperti pada Kampung Kali Merah, Distrik
Masni. Wilayh-wilayah banjir di Kabupaten Manokwari memiliki karakteristik kemiringan lereng
datar hingga landau, litologi penyusunnya didominasi batulempung-batulanau, merupakan fungsi
lindung sepadan sungai, pola ruang area penggunaan lain (APL) dengan tata guna lahan pemukiman,
semak belukar dan lahan terbuka.
Hal ini yang menjadi penyebab potensi ancaman banjir di Kabupaten Manokwari mengalami
risiko bencana bajir pada saat musim penghujan.
Semua area yang potensial ancaman banjir terletak di sepadan sungai dan pesisir pantai atau
muara sungai seperti Kampung Tanimbar, Kampung Jawa, Pasar Wosi dan Kampung Kali Merah serta
Warmare.
Gambar 4.65. Pola Struktur Geologi Dan Morfologi Sebagai Parameter Penyebab Potensi
Ancaman Bencana Geologi Di Manokwari Dan Papua Barat (Mamengko, 2019)
Strategi generik dan strategi spesifik dalam penanganan bencana meliputi tahap Sebelum
terjadinya bencana, saat terjadinya bencana dan pra kejadian bencana. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada Point dibawah :
BAB 4 - 123
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 124
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
penguatan lereng, khususnya di daerah yang berpotensi bahaya longsor, seperti Distrik
Warmare maupun Prafi diwilayah yang berbatasan dengan Distrik lainnya. Penguatan lereng
dapat dilakukan oleh masyarakat dan Pemda dengan membuat tanggul penahan tanah pada
lereng-lereng terjal.
penguatan aturan daerah tentang pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan.
penguatan aturan daerah tentang pengembangan sistem pengelolaan dan pemantauan area
Hulu DAS untuk deteksi dan pencegahan bencana banjir bandang.
penerapan bangunan tahan Gempabumi pada pemberian IMB.
pembangunan/ revitalisasi tanggul, embung, waduk dan taman kota di daerah berisiko
banjir.
pengurangan frekuensi dan dampak bencana longsor melalui konservasi vegetatif DAS.
BAB 4 - 125
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
inklusivitas masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan melalui kolaborasi dengan masyarakat di bidang
penataan ruang. Hal tersebut tertuang dalam pasal 237 yang berbunyi “Dalam rangka
penyelenggaraan penataan ruang secara partisipatif, Menteri dapat membentuk forum penataan
ruang”.
Adapun forum penataan ruang memiliki peran untuk merekomendasikan perubahan RDTR
akibat adanya perubahan kebijakan yang bersifat nasional serta memberikan pertimbangan untuk
persetujuan KKPR. Hal ini berarti, apabila terdapat kebijakan yang bersifat strategis nasional, maka
forum penataan ruang dapat merekomendasikan untuk terjadinya perubahan muatan RDTR. Selain
itu, forum penataan ruang juga dapat memberikan pertimbangan untuk persetujuan KKPR. Hal ini
juga sejalan dengan ketentuan terkait RDTR yang memungkinkan untuk dapat direvisi lebih dari 1
kali dalam periode 5 tahun, apabila terdapat kebijakan yang bersifat strategis nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri ATR No. 15 Tahun 2021 Tentang Koordinasi
Penyelenggaraan Penataan Ruang sebagaimana diubah dengan Permen Agraria/Kepala BPN No. 9
Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 15 Tahun 2021 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penataan Ruang,
interpretasi struktur kelembagaan yang tercantum dalam kebijakan tersebut untuk kegiatan
penyusunan RDTR khususnya dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
adalah sebagai berikut:
BAB 4 - 126
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 127
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Zona/Sub
Kode Definisi Kriteria Perencanaan Kualitas Lokal Minimum
Zona
dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai ▪ Tersedianya tempat rekreasi
tempat melakukan berbagai aktivitas. dan olahraga masyarakat skala
▪ Pada taman ini selain ditanami dengan berbagai kecamatan
tanaman, juga ▪ Tersedianya area terbuka
terdapat minimal 50 (lima puluh) pohon pelindung sebagai ruang alternatif
dari jenis pohon kecil atau sedang untuk jenis mitigasi/evakuasi bencana
taman aktif dan minimal 100 (lima puluh) pohon ▪ Tersedianya ruang untuk
pelindung dari jenis pohon kecil atau sedang untuk melestarikan dan melindungi
jenis taman pasif. keanekaragaman hayati
Taman yang ditujukan ▪ Lokasi taman berada pada wilayah kelurahan yang ▪ Tersedianya ruang untuk
untuk melayani bersangkutan kawasan pengendalian air larian
penduduk satu kelurahan ▪ Luas taman minimal 0,3 m2 per penduduk RW, ▪ Tersedianya area penciptaan
dengan luas minimal 9.000 m2. iklim mikro dan pereduksi
▪ Luas area yang ditanami tanaman (ruang hijau) polutan di kawasan perkotaan
minimal seluas 80%-90% dari luas taman, sisanya ▪ Tersedianya tempat rekreasi
Sub-zona dapat berupa pelataran yang diperkeras sebagai dan olahraga masyarakat skala
RTH-
Taman tempat melakukan berbagai aktivitas. kelurahan
4
Kelurahan ▪ Pada taman ini selain ditanami dengan berbagai ▪ Tersedianya area terbuka
tanaman, juga terdapat minimal 25 (dua puluh sebagai ruang alternatif
lima) pohon pelindung dari jenis pohon kecil atau mitigasi/evakuasi bencana
sedang untuk jenis taman aktif dan minimal 50 ▪ Tersedianya ruang untuk
(lima puluh) pohon pelindung dari jenis pohon melestarikan dan melindungi
kecil atau sedang untuk jenis taman keanekaragaman
pasif. hayati
Penyediaan ruang ▪ Ukuran makam 1 m x 2 m; ▪ Tersedianya ruang untuk
terbuka hijau yang ▪ Jarak antar makam satu dengan lainnya minimal tempat pemakaman umum
berfungsi utama sebagai 0,5 m; ▪ Tersedianya ruang untuk
tempat penguburan ▪ Tiap makam tidak diperkenankan dilakukan Kawasan pengendalian air larian
jenazah. Selain itu juga penembokan/perkerasan ▪ Tersedianya area penciptaan
dapat berfungsi sebagai ▪ Pemakaman dibagi dalam beberapablok, luas dan iklim mikro dan pereduksi
daerah resapan air, jumlah masing masing blok disesuaikan dengan polutan di Kawasan perkotaan
tempat pertumbuhan kondisi pemakaman setempat; ▪ Tersedianya ruang untuk
Sub-zona RTH-
berbagai jenis vegetasi, ▪ Batas antar blok pemakaman berupa pedestrian melestarikan dan melindungi
Pemakaman 7
pencipta iklim mikro lebar 150-200cm dengan deretan pohon keanekaragaman hayati
serta tempat hidup pelindung disalah satu sisinya;
burung serta fungsi sosial ▪ Batas terluar pemakaman berupa pagar tanaman
syarakat disekitar seperti atau kombinasi antara pagar buatan dengan pagar
beristirahat dan sebagai tanaman, atau dengan pohon pelindung;
sumber pendapatan ▪ Ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman
tanpa perkerasan minimal 70% dari total area
pemakaman.
Jalur penempatan
tanaman serta elemen
lansekap lainnya yang
terletak di dalam ruang
milik jalan (RUMIJA)
maupun di dalam ruang
Sub-zona RTH- pengawasan jalan
Jalur Hijau 8 (RUWASJA), Sering
disebut jalur hijau karena
dominasi elemen
lansekapnya adalah
tanaman yang pada
umumnya berwarna
hijau.
Zona Hutan
HL
Lindung
Hutan yang mempunyai ▪ kawasan hutan dengan faktor kemiringan lereng,
Sub-zona
fungsi pokok sebagai jenis tanah, dan intensitas hujan yang jumlah hasil
Hutan HL
perlindungan sistem perkalian bobotnya sama dengan 175 (seratus
Lindung
tujuh puluh lima) atau lebih;
BAB 4 - 128
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Zona/Sub
Kode Definisi Kriteria Perencanaan Kualitas Lokal Minimum
Zona
penyangga kehidupan ▪ kawasan hutan yang mempunyai kemiringan
untuk mengatur tata air, lereng paling sedikit 40% (empat puluh persen);
mencegah banjir, ▪ kawasan hutan yang mempunyai ketinggian paling
mengendalikan erosi, sedikit 2.000 (dua ribu) meter di atas permukaan
mencegah intrusi air laut, laut; atau
dan memelihara ▪ kawasan hutan yang mempunyai tanah sangat
kesuburan tanah. peka terhadap erosi dengan kelerengan di atas
lebih dari 15% (lima belas persen).
Sumber : Hasil Analisis, 2023
BAB 4 - 129
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 130
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 131
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 132
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 133
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 134
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 135
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 136
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 137
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 138
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 139
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 140
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 141
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 142
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 143
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 144
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Jasa Budidaya Ikan Air Tawar KBLI
0324 Badan Air
Budidaya Ikan Air Payau 0325 Badan Air
Jasa Budidaya Ikan Air Payau 0326 Badan Air
Pengembangbiakan Jenis Ikan Yang Dilindungi Dan/Atau Termasuk Dalam 0327 Badan Air
Appendiks
PertambanganCites
Batu Bara 0510 -
Pertambangan Lignit 0520 -
Pertambangan Minyak Bumi 0610 -
Pertambangan Gas Alam Dan Pengusahaan Tenaga Panas Bumi 0620 -
Pertambangan Pasir Besi Dan Bijih Besi 0710 -
Pertambangan Bijih Uranium Dan Torium 0721 -
Pertambangan Bijih Logam Lainnya Yang Tidak Mengandung Besi, Tidak Termasuk 0729 -
Bijih Logam Mulia
Pertambangan Bijih Logam Mulia 0730 -
Penggalian Batu, Pasir Dan Tanah Liat 0810 -
Pertambangan Mineral, Bahan Kimia Dan Bahan Pupuk 0891 -
Ekstraksi Tanah Gemuk (Peat) 0892 -
Ekstraksi Garam 0893 Perdagangan dan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pertambangan Dan Penggalian Lainnya Ytdl 0899 -
Aktivitas Penunjang Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam 0910 Perdagangan dan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penunjang Pertambangan Dan Penggalian 0990 Perdagangan dan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Bukan 1011 Perdagangan dan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Unggas 1012 Perdagangan dan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Produk Daging Dan Daging Unggas 1013 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Ikan Dan Produk Ikan 1021 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Ikan Dan Biota Air Dalam Kaleng 1022 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Biota Air Lainnya 1029 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Buah-Buahan Dan Sayuran Dengan Cara 1031 Kawasan Peruntukan Industri
Diasinkan,
Industri Dilumatkan,
Pengolahan DanDikeringkan
PengawetanDan DibekukanDan Sayuran Dalam Kaleng
Buah-Buahan 1032 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Sari Buah Dan Sayuran 1033 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Buah-Buahan Dan Sayuran 1039 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Minyak Dan Lemak Nabati Dan Hewani (Bukan Kelapa Dan Kelapa Sawit) 1041 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kopra, Minyak Mentah Dan Minyak Goreng Kelapa, Dan Pelet Kelapa 1042 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Minyak Mentah/Murni Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Dan Minyak Goreng 1043 Kawasan Peruntukan Industri
Kelapa Sawit
Industri Minyak Mentah Dan Lemak Nabati Dan Hewani Lainnya 1049 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Susu Segar Dan Krim 1051 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Susu Bubuk Dan Susu Kental 1052 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Es Krim Dan Sejenisnya 1053 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Produk Dari Susu Lainnya 1059 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Penggilingan Serelia Dan Biji-Bijian Lainnya (Bukan Beras Dan Jagung) 1061 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Penggilingan Beras Dan Jagung Dan Industri Tepung Beras Dan Jagung 1063 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pati Dan Produk Pati (Bukan Beras Dan Jagung) 1062 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Produk Roti Dan Kue 1071 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Gula 1072 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kakao, Cokelat Dan Kembang Gula 1073 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Makaroni, Mie Dan Produk Sejenisnya 1074 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Makanan Dan Masakan Olahan 1075 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Kopi, Teh Dan Herbal (Herb Infusion) 1076 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Bumbu-Bumbuan Dan Produk Masak Lainnya 1077 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Produk Makanan Lainnya 1079 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Makanan Hewan 1080 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Minuman Ringan 1104 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Air Kemasan Dan Air Minum Isi Ulang 1105 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Minuman Lainnya 1109 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Rokok Dan Produk Tembakau Lainnya 1201 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Tembakau Lainnya 1209 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Persiapan Dan Pemintalan Serat Tekstil 1311 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pertenunan Tekstil 1312 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Penyempurnaan Tekstil 1313 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kain Rajutan Dan Sulaman 1391 Kawasan Peruntukan Industri
BAB 4 - 145
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Industri Pembuatan Barang Tekstil, Bukan Pakaian Jadi KBLI
1392 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Karpet Dan Permadani 1393 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Tali Dan Barang Dari Tali 1394 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Tekstil Lainnya Ytdl 1399 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pakaian Jadi (Bukan Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian) 1411 Kawasan Peruntukan Industri
Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan 1412 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pakaian Jadi Dan Barang Dari Kulit Berbulu 1420 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pakaian Jadi Rajutan Dan Sulaman/Bordir 1430 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kulit Dan Kulit Komposisi, Termasuk Pencelupan Kulit Berbulu 1511 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Kulit Dan Kulit Komposisi, Koper, Tas Tangan Dan 1512 Kawasan Peruntukan Industri
Sejenisnya, Pelana Dan Alat Pengekang (Harness)
Industri Alas Kaki 1520 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Penggergajian Dan Pengawetan Kayu, Rotan, Bambu Dan Sejenisnya 1610 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Veneer, Kayu Lapis, Kayu Laminasi Dan Sejenisnya 1621 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Bangunan Dari Kayu 1622 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Wadah Dari Kayu 1623 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Lainnya Dari Kayu; Industri Barang Dari Gabus Dan Barang 1629 Kawasan Peruntukan Industri
Anyaman Dari Jerami,
Industri Bubur Kertas, Rotan,
Kertas Bambu Dan Kertas
Dan Papan Sejenisnya 1701 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kertas Dan Papan Kertas Bergelombang Dan Wadah Dari Kertas Dan 1702 Kawasan Peruntukan Industri
Papan Kertas
Industri Barang Dari Kertas Dan Papan Kertas Lainnya 1709 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Produk Dari Batu Bara 1910 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pencetakan 1811 Kawasan Peruntukan Industri
Kegiatan Jasa Penunjang Pencetakan 1812 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Bahan Bakar Dan Minyak Pelumas Hasil Pengilangan Minyak Bumi 1921 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Produk Pengilangan Minyak Bumi Lainnya 1929 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kimia Dasar 2011 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pupuk Dan Bahan Senyawa Nitrogen 2012 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Plastik Dan Karet Buatan Dalam Bentuk Dasar 2013 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pestisida Dan Produk Agrokimia Lainnya 2021 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Cat Dan Tinta Cetak, Pernis Dan Bahan Pelapisan Sejenisnya Dan Lak 2022 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Sabun Dan Deterjen, Bahan Pembersih Dan Pengilap, Parfum Dan 2023 Kawasan Peruntukan Industri
Kosmetik
Industri Barang Kimia Lainnya Ytdl 2029 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Serat Buatan 2030 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Farmasi Dan Produk Obat Kimia 2101 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Obat Tradisional 2102 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Ban Dan Vulkanisir Ban 2211 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengasapan, Remilling Dan Karet Remah 2212 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Karet Lainnya 2219 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Plastik Untuk Bangunan 2221 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Plastik Untuk Pengemasan 2222 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pipa Plastik Dan Perlengkapannya 2223 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Plastik Lainnya 2229 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kaca 2311 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Kaca 2312 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Refraktori (Tahan Api) 2391 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Bahan Bangunan Dari Tanah Liat/Keramik 2392 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Tanah Liat/Keramik Dan Porselen Bukan Bahan Bangunan 2393 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Semen, Kapur Dan Gips 2394 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Semen, Kapur, Gips Dan Asbes 2395 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Batu 2396 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Galian Bukan Logam Lainnya Ytdl 2399 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Logam Dasar Besi Dan Baja 2410 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Logam Dasar Mulia Dan Logam Dasar Bukan Besi Lainnya 2420 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengecoran Besi Dan Baja 2431 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengecoran Logam Bukan Besi Dan Baja 2432 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Logam Siap Pasang Untuk Bangunan 2511 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Tangki, Tandon Air Dan Wadah Dari Logam 2512 Kawasan Peruntukan Industri
BAB 4 - 146
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Industri Generator Uap, Bukan Ketel Pemanas KBLI
2513 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Senjata Dan Amunisi 2520 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Penempaan, Pengepresan, Pencetakan Dan Pembentukan Logam; 2591 Kawasan Peruntukan Industri
Metalurgi Bubuk
Jasa Industri Untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam Dan Barang Dari Logam 2592 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Potong, Perkakas Tangan Dan Peralatan Umum 2593 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Ember, Kaleng, Drum Dan Wadah Sejenis Dari Logam 2594 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Dari Kawat Dan Paku, Mur Dan Baut, Bukan Kabel Logam 2595 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Barang Logam Lainnya Ytdl 2599 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Tabung Elektron Dan Konektor Elektronik 2611 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Semi Konduktor Dan Komponen Elektronik Lainnya 2612 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Komputer Dan/Atau Perakitan Komputer 2621 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Perlengkapan Komputer 2622 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Telepon Dan Faksimili 2631 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Komunikasi Tanpa Kabel (Wireless) 2632 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Komunikasi Lainnya 2639 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Komunikasi Lainnya 2639 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Televisi Dan/Atau Perakitan Televisi 2641 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Perekam, Penerima Dan Pengganda Audio Dan Video, Bukan 2642 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Televisi
Industri Peralatan Audio Dan Video Elektronik Lainnya 2649 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Ukur, Alat Uji, Peralatan Navigasi Dan Kontrol 2651 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Ukur Waktu 2652 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Iradiasi, Elektromedikal Dan Elektroterapi 2660 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Fotografi 2671 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Fotografi Dan Instrumen Optik Lainnya 2679 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Media Magnetik Dan Media Optik 2680 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Motor Listrik, Generator Dan Transformator 2711 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Pengontrol Dan Pendistribusian Listrik 2712 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Batu Baterai Dan Akumulator Listrik 2720 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kabel Serat Optik 2731 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kabel Listrik Dan Elektronik Lainnya 2732 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Perlengkapan Kabel 2733 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Penerangan Listrik (Termasuk Peralatan Penerangan Bukan 2740 Kawasan Peruntukan Industri
Listrik) Peralatan Listrik Rumah Tangga
Industri 2751 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Elektrotermal Rumah Tangga 2752 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Pemanas Dan Masak Bukan Listrik Rumah Tangga 2753 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Listrik Lainnya 2790 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Dan Turbin, Bukan Mesin Pesawat Terbang Dan Kendaraan 2811 Kawasan Peruntukan Industri
Bermotor
Industri Peralatan Tenaga Zat Cair Dan Gas 2812 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pompa Lainnya, Kompresor, Kran Dan Klep/Katup 2813 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Bearing, Roda Gigi Dan Elemen Penggerak Mesin 2814 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Oven, Perapian Dan Tungku Pembakar 2815 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Pengangkat Dan Pemindah 2816 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Dan Peralatan Kantor (Bukan Komputer Dan Peralatan 2817 Kawasan Peruntukan Industri
Perlengkapannya)
Industri Perkakas Tangan Yang Digerakkan Tenaga 2818 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Untuk Keperluan Umum Lainnya 2819 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Pertanian Dan Kehutanan 2821 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Dan Perkakas Mesin Untuk Pengerjaan 2822 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Metalurgi 2823 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Penambangan, Penggalian Dan Konstruksi 2824 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Pengolahan Makanan, Minuman Dan Tembakau 2825 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Tekstil, Pakaian Jadi Dan Produk Kulit 2826 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Mesin Keperluan Khusus Lainnya 2829 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih 2910 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih Dan Industri 2920 Kawasan Peruntukan Industri
Trailer
IndustriDan
SukuSemi Trailer
Cadang Dan Aksesori Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih 2930 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pembuatan Kapal, Perahu Dan Struktur Bangunan Terapung 3011 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pembuatan Kapal Dan Perahu Untuk Tujuan Wisata Atau Rekreasi Dan 3012 Kawasan Peruntukan Industri
OlahragaKendaraan Perang
Industri 3040 Kawasan Peruntukan Industri
BAB 4 - 147
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Industri Sepeda Motor KBLI
3091 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Sepeda Dan Kursi Roda 3092 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Angkutan Lainnya Ytdl 3099 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Furnitur 3100 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Perhiasan Dan Barang Sejenis 3211 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Perhiasan Imitasi Dan Barang Sejenis 3212 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Musik 3220 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Olahraga 3230 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Alat Permainan Dan Mainan Anak-Anak 3240 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Peralatan Kedokteran Dan Kedokteran Gigi Serta Perlengkapannya 3250 Kawasan Peruntukan Industri
Industri Pengolahan Lainnya Ytdl 3290 Kawasan Peruntukan Industri
Reparasi Produk Logam Pabrikasi 3311 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Mesin 3312 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Peralatan Elektronik Dan Optik 3313 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Peralatan Listrik 3314 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Alat Angkutan, Bukan Kendaraan Bermotor 3315 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Peralatan Lainnya 3319 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Instalasi/Pemasangan Mesin Dan Peralatan Industri 3320 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyediaan Tenaga Listrik 3511 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penunjang Tenaga Listrik 3512 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pengadaan Dan Distribusi Gas Alam Dan Buatan 3520 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pengadaan Uap/Air Panas, Udara Dingin Dan Produksi Es 3530 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Treatment Air 3600 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pengumpulan Air Limbah 3701 Pengelolaan Persampahan
Treatment Dan Pembuangan Air Limbah 3702 Pengelolaan Persampahan
Pengumpulan Limbah Dan Sampah Tidak Berbahaya 3811 Pengelolaan Persampahan
Treatment Dan Pembuangan Sampah Tidak Berbahaya 3821 Pengelolaan Persampahan
Treatment Dan Pembuangan Limbah Berbahaya 3822 Pengelolaan Persampahan
Pemulihan Material 3830 Pengelolaan Persampahan
Aktivitas Remediasi Dan Pengelolaan Limbah Dan Sampah Lainnya 3900 Pengelolaan Persampahan
Konstruksi Gedung 4101 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Pekerjaan Konstruksi Prapabrikasi Bangunan Gedung 4102 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Konstruksi Jalan Dan Jalan Rel 4210 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Konstruksi Jaringan Irigasi, Komunikasi Dan Limbah 4220 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya 262 4291 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Konstruksi Khusus Bangunan Sipil Lainnya 4292 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Asa Pekerjaan Konstruksi Prapabrikasi Bangunan Sipil 4293 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pembongkaran 4311 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyiapan Lahan 4312 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Instalasi Sistem Kelistrikan 4321 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Instalasi Saluran Air (Plambing), Pemanas Dan Pendingin 4322 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Instalasi Konstruksi Lainnya 4329 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelesaian Konstruksi Bangunan 4330 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Konstruksi Khusus Lainnya 4390 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Mobil 4510 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Dan Perawatan Mobil 4520 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Suku Cadang Dan Aksesori Mobil 4530 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan, Reparasi Dan Perawatan Sepeda Motor Dan Perdagangan Suku 4540 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Cadang Dan Aksesorinya
Perdagangan Besar Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 4610 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Hasil Pertanian Dan Hewan Hidup 4620 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Bahan Makanan Dan Minuman Hasil Pertanian 4631 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Bahan Makanan Dan Minuman Hasil Peternakan Dan Perikanan 4632 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Makanan Dan Minuman Lainnya Dan Tembakau 4633 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian Dan Alas Kaki 4641 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Alat Tulis Dan Hasil Pencetakan Dan Penerbitan 4642 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Alat Fotografi Dan Barang Optik 4643 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Farmasi, Obat, Dan Kosmetik 4644 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Barang Keperluan Rumah Tangga Lainnya 4649 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
BAB 4 - 148
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Perdagangan Besar Komputer, Perlengkapan Komputer Dan Piranti Lunak KBLI
4651 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Suku Cadang Elektronik Dan Peralatan Telekomunikasi Dan 4652 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Bagian-Bagiannya
Perdagangan Besar Mesin, Peralatan Dan Perlengkapan Pertanian 4653 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Mesin, Peralatan Dan Perlengkapan Lainnya 4659 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, Cair Dan Gas Dan Produk Ybdi 4661 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Logam Dan Bijih Logam 4662 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Bahan Dan Perlengkapan Bangunan 4663 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Mineral Bukan Logam, Mineral Radioaktif, Zat Radioaktif Dan 4664 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pembangkit
PerdaganganRadiasi Pengion
Besar Bahan Dan Barang Kimia 4665 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Produk Lainnya Termasuk Barang Sisa Dan Potongan Ytdl 4669 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Besar Berbagai Macam Barang 4690 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Yang Utamanya Makanan, Minuman Atau Tembakau Di Toko 4711 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Berbagai Macam Barang Yang Didominasi Oleh Barang Bukan 4719 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Makanan DanEceran
Perdagangan Tembakau Di Toko
Khusus Komoditi Makanan Dari Hasil Pertanian Di Toko 4721 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Minuman Di Toko 4722 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Rokok Dan Tembakau Di Toko 4723 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Makanan Hasil Industri Di Toko 4724 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4730 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Komputer Dan Perlengkapannya; Piranti Lunak Dan 4741 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
PerlengkapanEceran
Perdagangan Telekomunikasi Di TokoAudio Dan Video Di Toko
Khusus Peralatan 4742 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Tekstil Di Toko 4751 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Barang Dan Bahan Bangunan, Cat Dan Kaca Di Toko 4752 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Karpet, Permadani Dan Penutup Dinding Dan Lantai 4753 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Di Toko
Perdagangan Eceran Khusus Furnitur, Peralatan Listrik Rumah Tangga, Peralatan 4759 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penerangan Dan
Perdagangan Peralatan
Eceran KhususRumah Tangga
Alat Tulis Lainnya
Dan Di Toko Dan Penerbitan Di
Hasil Pencetakan 4761 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Toko
Perdagangan Eceran Khusus Rekaman Musik Dan Video Di Toko 4762 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Peralatan Olahraga Di Toko 4763 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Alat Permainan Dan Mainan Anak-Anak Di Toko 4764 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kertas, Kertas Karton Dan Barang Dari Kertas/Karton 4765 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Pakaian, Alas Kaki Dan Barang Dari Kulit Di Toko 4771 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Barang Baru Lainnya Di Toko 4773 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Barang Bekas Di Toko 4774 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Hewan Piaraan Dan Hewan Ternak 4775 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Barang Baru Lainnya Di Toko 4773 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Barang Bekas Di Toko 4774 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Khusus Hewan Piaraan Dan Hewan Ternak 4775 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Bunga Potong, Tanaman, Pupuk Dan Ybdi Di Toko 4776 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Bahan Kimia, Aromatik/Penyegar (Minyak Atsiri), Dan Bahan 4777 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Bakar BukanEceran
Perdagangan BahanBarang
Bakar Kerajinan
Untuk Bahan Bakar Di
Dan Lukisan Untuk
TokoKendaraan Bermotor 4778 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Lainnnya
Perdagangan Eceran Khusus Barang Lainnya Ytdl 4779 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Komoditi Hasil Pertanian 4781 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Makanan, Minuman Dan Produk 4782 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Tembakau Hasil
Perdagangan Industri
Eceran KakiPengolahan
Lima Dan Los Pasar Tekstil, Pakaian Dan Alas Kaki 4783 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Bahan Kimia, Farmasi, Kosmetik 4784 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Dan Ybdi Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Barang Pribadi
Perdagangan 4785 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Perlengkapan Rumah Tangga 4786 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Kertas, Barang Dari Kertas, Alat 4787 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Tulis, Barang Eceran
Perdagangan Cetakan,Kaki
AlatLima
Olahraga, AlatPasar
Dan Los Musik,Barang
Alat Fotografi Dan
Kerajinan, Komputer
Mainan Anak- 4788 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Anak Dan Lukisan
Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Barang Lainnya Dan Barang Bekas 4789 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Melalui Pemesanan Pos Atau Internet 4791 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 4792 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perdagangan Eceran Bukan Di Toko, Kios, Kaki Lima Dan Los Pasar Lainnya 4799 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Angkutan Bus Dalam Trayek 4921 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Bus Tidak Dalam Trayek 4922 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Melalui Saluran Pipa 4930 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Darat Bukan Bus Untuk Penumpang, Dalam Trayek 4941 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Darat Lainnya Untuk Penumpang 4942 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Darat Untuk Barang 4943 Transportasi, Badan Jalan
BAB 4 - 149
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Angkutan Jalan Rel Perkotaan Dan Wisata Untuk Penumpang KBLI
4944 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Jalan Rel Lainnya 4945 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Penumpang 5011 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang 5013 Transportasi, Badan Jalan
Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Untuk Penumpang 5021 Transportasi
Angkutan Sungai, Danau Dan Penyeberangan Untuk Barang 5022 Transportasi
Pergudangan Dan Penyimpanan 5210 Kawasan Peruntukan Industri, Perdagangan Jasa
Aktivitas Penunjang Angkutan Darat 5221 Skala Kota, WP dan SWP
Transportasi
Aktivitas Penunjang Angkutan Perairan 5222 Transportasi
Penanganan Kargo (Bongkar Muat Barang) 5224 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penunjang Angkutan Lainnya 5229 Transportasi, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Aktivitas Pos 5310 dan SWP
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP,
Aktivitas Kurir 5320 Perkantoran, Jasa
Perdagangan SPUSkala Kota, WP dan SWP
Hotel Bintang 5511 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Hotel Melati 5512 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pondok Wisata 5513 Pariwisata
Restoran Dan Penyediaan Makanan Keliling 5610 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering) 5621 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyediaan Jasa Boga Periode Tertentu 5629 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyediaan Minuman 5630 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penerbitan Buku 5811 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penerbitan Direktori Dan Mailing List 5812 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penerbitan Lainnya 5819 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penerbitan Piranti Lunak (Software) 5820 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Produksi Gambar Bergerak, Video Dan Program Televisi 5911 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pascaproduksi Film, Video Dan Program Televisi 5912 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Distribusi Gambar Bergerak, Video Dan Program Televisi 5913 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pemutaran Film 5914 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Perekaman Suara Dan Penerbitan Musik 5920 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyiaran Radio 6010 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyiaran Dan Pemrograman Televisi 6020 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Telekomunikasi Dengan Kabel 6110 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel 6120 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Telekomunikasi Satelit 6130 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Nilai Tambah Teleponi 6191 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Multimedia 6192 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Telekomunikasi Lainnya Ytdl 6199 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pemrograman Komputer 6201 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Konsultasi Komputer Dan Manajemen Fasilitas Komputer 6202 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Teknologi Informasi Dan Jasa Komputer Lainnya 6209 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pengolahan Data, Hosting Dan Ybdi 6311 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Portal Web Dan/Atau Platform Digital 6312 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Kantor Berita 6391 Perkantoran, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Aktivitas Jasa Informasi Lainnya Ytdl 6399 dan SWP
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Bank Sentral 6411 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Bank Umum 6412 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Bank Perkreditan Rakyat Dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 6413 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Koperasi Simpan Pinjam/Unit Simpan Pinjam 6414 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Lembaga Keuangan Mikro 6415 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perantara Moneter Lainnya 6419 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Perusahaan Holding 6420 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Trust, Pendanaan Dan Entitas Keuangan Sejenis 6430 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Otoritas Jasa Keuangan (Ojk) 6440 Perkantoran
Lembaga Penjamin Simpanan (Lps) 6450 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Pembiayaan 6491 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pergadaian 6492 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Modal Ventura 6493 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur 6494 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
BAB 4 - 150
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (Fintech Pp KBLI
6495 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Lending) Jasa Keuangan Lainnya Ytdl, Bukan Asuransi Dan Dana Pensiun
Aktivitas 6499 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Asuransi Jiwa 6511 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Asuransi Umum 6512 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Penjaminan 6513 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reasuransi 6521 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Penjaminan Ulang 6522 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Dana Pensiun Pemberi Kerja 6531 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Dana Pensiun Lembaga Keuangan 6532 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelenggara Infrastruktur Perdagangan Di Pasar Modal 6611 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelenggara Infrastruktur Perdagangan Di Pasar Berjangka Komoditi 6612 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelenggara Infrastruktur Pasar Uang Dan Pasar Valuta Asing 6613 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perusahaan Efek Selain Manajemen Investasi 6614 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Perantara Perdagangan Berjangka Komoditi 6615 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Kegiatan Penukaran Valuta Asing (Money Changer) 6616 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penunjang Perdagangan Berjangka Komoditi 6617 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penunjang Jasa Keuangan Lainnya 6619 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penilaian Risiko Dan Kerugian 6621 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Agen, Broker, Pialang Asuransi Dan Penjaminan 6622 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penunjang Lainnya Untuk Asuransi, Penjaminan, Dan Dana Pensiun 6629 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Manajemen Investasi 6631 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penasihat Investasi 6632 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Manajemen Dana Lainnya 6639 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penasihat Investasi 6632 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Manajemen Dana Lainnya 6639 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelenggara Sistem Pembayaran 6641 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyelenggara Kegiatan Jasa Pengolahan Uang Rupiah 6642 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Real Estat Yang Dimiliki Sendiri Atau Disewa 6811 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Kawasan Pariwisata 6812 Pariwisata
Kawasan Industri 6813 Kawasan Peruntukan Industri
Real Estat Atas Dasar Balas Jasa (Fee) Atau Kontrak 6820 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Hukum 6910 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP,
Aktivitas Akuntansi, Pembukuan Dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak 6920 Perkantoran, Jasa
Perdagangan Sarana
SkalaPelayanan
Kota, WP Umum Skala
dan SWP,
Kota
Perkantoran,
Aktivitas Kantor Pusat 7010 Perkantoran Sarana Pelayanan Umum Skala
Kota
Aktivitas Konsultasi Manajemen 7020 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP,
Aktivitas Arsitektur Dan Keinsinyuran Serta Konsultasi Teknis Ybdi 7110 Perkantoran,
Perdagangan JasaSPUSkala
SkalaKota,
Kota,
WPKecamatan,
dan SWP,
Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Analisis Dan Uji Teknis 7120 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP,
Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam Dan Ilmu Teknologi Dan 7210 Sarana Pelayanan Umum
Rekayasa Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial Dan Humaniora Kelurahan, RW
Penelitian 7220 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Periklanan 7310 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penelitian Pasar Dan Jajak Pendapat Masyarakat 7320 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Desain Industri 7411 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Desain Interior 7412 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Desain Komunikasi Visual/ Desain Grafis 7413 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Desain Konten Kreatif 7414 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Fotografi 7420 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Sertifikasi Hasil Pendidikan Dan/Atau Pelatihan Berbasis Kompetensi 7431 Perkantoran, SPU Skala Kota, Kecamatan,
Aktivitas Sertifikasi Profesi/Personel Independen 7432 Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis Lainnya Ytdl 7490 Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Aktivitas Kesehatan Hewan 7500 Kelurahan, RW
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mobil, Bus, Truk 7710 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Dan Sejenisnya
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat Rekreasi Dan 7721 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Olahraga
Aktivitas Penyewaan Kaset Video, Cd, Vcd/Dvd Dan Sejenisnya 7722 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Barang Pribadi Dan 7729 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Rumah
AktivitasTangga Lain Ytdl
Penyewaan Dan Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Alat Transportasi 7731 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Mesin Dan Peralatan 7732 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Industri Kreatif
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Mesin, Peralatan, Dan 7739 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
BarangGuna
Sewa Berwujud
UsahaLainnya
Tanpa Hak Opsi Intelektual Properti, Bukan Karya Hak Cipta 7740 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
BAB 4 - 151
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Aktivitas Penempatan Tenaga Kerja KBLI
7810 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyediaan Tenaga Kerja Waktu Tertentu 7820 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Penyediaan Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia 7830 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Pelatihan Kerja Pemerintah 7841 Perkantoran, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Pelatihan Kerja Swasta 7842 dan SWP
Perkantoran, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Pelatihan Kerja Perusahaan 7843 dan SWP
Perkantoran, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Aktivitas Agen Perjalanan 7911 dan SWP
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Biro Perjalanan 7912 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Informasi Pariwisata Dan Daya Tarik Wisata 7991 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Pramuwisata Dan Interpreter Wisata 7992 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Jasa Reservasi Lainnya Ybdi Ytdl 7999 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Keamanan Swasta 8010 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Jasa Sistem Keamanan 8020 Pertahanan dan Keamanan
Aktivitas Penyelidikan 8030 Pertahanan dan Keamanan
Aktivitas Penyedia Gabungan Jasa Penunjang Fasilitas 8110 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Kebersihan Umum Bangunan 8121 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Kebersihan Bangunan Dan Industri Lainnya 8129 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Jasa Perawatan Dan Pemeliharaan Taman 8130 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Penyedia Gabungan Jasa Administrasi Kantor 8211 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Fotokopi, Penyiapan Dokumen Dan Aktivitas Khusus Penunjang Kantor 8219 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Lainnya
Aktivitas Call Centre 8220 Perkantoran, Perdagangan Jasa Skala Kota, WP
Jasa Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan Insentif, 8230 dan SWP
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Debt Collection Dan Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan 8291 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pengepakan 8292 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Jasa Penunjang Usaha Lainnya Ytdl 8299 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Kegiatan Administrasi Pemerintahan 8411 Perkantoran, SPU Skala Kota, Kecamatan,
Administrasi Pelayanan Pemerintah Bidang Kesehatan, Pendidikan, Kebudayaan 8412 Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Dan Pelayanan
Kegiatan LembagaSosial Lain Bukan Untuk
Pemerintahan JaminanMenciptakan
Sosial Efisiensi Produksi Dan Bisnis 8413 Kelurahan,
Perkantoran,RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Hubungan Luar Negeri 8421 Kelurahan,
PerkantoranRW
Pertahanan Dan Keamanan 8422 Pertahanan dan Keamanan
Jaminan Sosial Wajib 8430 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP,
Pendidikan Dasar Pemerintah 8511 Perkantoran,
SPU Skala Kota,SPU Skala Kota,
Kecamatan, Kecamatan,
Kelurahan, RW
Kelurahan, RW
Pendidikan Dasar Swasta 8512 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Anak Usia Dini 8513 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Satuan Pendidikan Kerjasama Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Dasar 8514 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Pesantren Dan Pendidikan Keagamaan Islam Anak Usia Dini Dan Dasar 8515 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Keagamaan Anak Usia Dini Dan Dasar 8516 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Menengah Atas/Aliyah Pemerintah 8521 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Menengah/Aliyah Swasta 8522 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Menengah Kejuruan Dan Teknis/Aliyah Kejuruan Pemerintah 8523 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Menengah Kejuruan/Aliyah Kejuruan Swasta 8524 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Menengah Kejuruan/Aliyah Kejuruan Swasta 8524 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Satuan Pendidikan Kerjasama Pendidikan Menengah 8525 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Pesantren Menengah 8526 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Keagamaan Menengah 8527 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Tinggi Pemerintah 8531 SPU Skala Kota
Pendidikan Tinggi Swasta 8532 SPU Skala Kota
Pendidikan Tinggi Keagamaan 8533 SPU Skala Kota
Pendidikan Pesantren Tinggi (Ma’had Aly) 8534 SPU Skala Kota
Pendidikan Olahraga Dan Rekreasi 8541 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Pendidikan Kebudayaan 8542 RuangSkala
SPU Terbuka
Kota,Hijau, Pariwisata
Kecamatan, Kelurahan, RW,
Pendidikan Lainnya Pemerintah 8543 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Satuan Pendidikan Kerjasama Pendidikan Nonformal 8544 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Pesantren Dan Pendidikan Keagamaan Lainnya 8545 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Pendidikan Lainnya Ytdl 8549 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Kegiatan Penunjang Pendidikan 8550 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Rumah Sakit 8610 Perdagangan
SPU danKecamatan,
Skala Kota, Jasa Skala Kota, WP danRW
Kelurahan, SWP
Aktivitas Praktik Dokter Dan Dokter Gigi 8620 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
BAB 4 - 152
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kegiatan Sesuai Dengan KBLI Kode Kesesuaian Zona dan Sub Zona
Aktivitas Pelayanan Kesehatan Manusia Lainnya KBLI
8690 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Di Dalam Panti Untuk Perawatan Dan Pemulihan Kesehatan 8710 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Di Dalam Panti Untuk Keterbelakangan Mental, Gangguan Mental 8720 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Dan Penyalahgunaan
Aktivitas ObatPanti
Sosial Di Dalam Terlarang
Untuk Lanjut Usia Dan Penyandang Disabilitas 8730 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Di Dalam Panti Lainnya Ytdl 8790 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Tanpa Akomodasi Untuk Lanjut Usia Dan Penyandang Disabilitas 8810 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Pengumpulan Dana 8891 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Sosial Tanpa Akomodasi Lainnya Ytdl 8899 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW
Aktivitas Seni Pertunjukan 9001 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Pekerja Kreatif Dan Pekerja Seni 9002 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Impresariat Bidang Seni Dan Festival Seni 9003 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Operasional Fasilitas Seni 9004 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Hiburan, Seni Dan Kreativitas Lainnya 9009 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Perpustakaan Dan Arsip 9101 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Museum Dan Operasional Bangunan Dan Situs Bersejarah 9102 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Kebun Binatang, Taman Botani Dan Cadangan 9103 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Pengelolaan Fasilitas Olahraga 9311 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Klub Olahraga 9312 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Lainnya Yang Berkaitan Dengan Olahraga 9319 Pariwisata
SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Taman Bertema Atau Taman Hiburan 9321 Pariwisata
Ruang Terbuka, Pariwisata
Daya Tarik Wisata Alam 9322 Pariwisata
Daya Tarik Wisata Buatan/Binaan Manusia 9323 Pariwisata
Wisata Tirta 9324 Pariwisata
Aktivitas Hiburan Dan Rekreasi Lainnya Ytdl 9329 Pariwisata
Aktivitas Organisasi Bisnis Dan Pengusaha 9411 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Organisasi Profesi 9412 Perdagangan dan
Perkantoran, SPUJasaSkala
Skala Kota,
Kota,WP dan SWP
Kecamatan,
Aktivitas Organisasi Buruh 9420 Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Aktivitas Organisasi Keagamaan 9491 Kelurahan, RW,SPU
Perkantoran, Kawasan
Skala Peruntukan Industri
Kota, Kecamatan,
Aktivitas Organisasi Politik 9492 Kelurahan, RW
Perkantoran, SPU Skala Kota, Kecamatan,
Aktivitas Organisasi Keanggotaan Lainnya Ytdl 9499 Kelurahan, RWSPU Skala Kota, Kecamatan,
Perkantoran,
Reparasi Komputer Dan Peralatan Sejenisnya 9511 Kelurahan, RW
Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Peralatan Komunikasi 9512 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Alat-Alat Elektronik Konsumen 9521 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Peralatan Rumah Tangga Dan Peralatan Rumah Dan Kebun 9522 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Alas Kaki Dan Barang Dari Kulit 9523 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Reparasi Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya 9529 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Pangkas Rambut Dan Salon Kecantikan 9611 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Kebugaran 9612 SPU Skala Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW,
Aktivitas Penatu 9620 Perdagangan dan
Perdagangan Jasa Jasa
SkalaSkala
Kota,Kota,
WPWP dan dan
SWPSWP
Aktivitas Pemakaman Dan Kegiatan Ybdi 9691 RTH
Aktivitas Jasa Perorangan Lainnya Ytdl 9699 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja Dari Personil Domestik 9700 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
Aktivitas Yang Menghasilkan Barang Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Untuk 9810 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
MemenuhiYang
Aktivitas Kebutuhan Sendiri Jasa Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Untuk
Menghasilkan 9820 Perdagangan Jasa Skala Kota, WP dan SWP
MemenuhiBadan
Aktivitas Kebutuhan SendiriDan Badan Ekstra Internasional Lainnya
Internasional 9900 Perkantoran
Sumber : Hasil Analisis, 2023
BAB 4 - 153
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 154
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Pertambangan Dan Penggalian Lainnya Ytdl Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
lahan pertambangan ialah:
❖ Peningkatan ancaman tanah longsor dan gerakan massa tanah
❖ Diperlukan penanganan khusus terhadap bekas lubang aktivitas
pertambangan
Aktivitas Penunjang Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Penunjang Pertambangan Dan Penggalian lahan perdagangan dan jasa ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Bukan
❖ Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Kegiatan Rumah Potong Dan Pengepakan Daging Unggas
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Produk Daging Dan Daging Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Unggas Pengolahan Dan Pengawetan Ikan Dan Produk Ikan
Industri lahan kawasan peruntukan industri ialah:
❖ Penurunan keseimbangan ekosistem
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Ikan Dan Biota Air Dalam
❖ Pencemaran lingkungan karena limbah industri, sehingga dibutuhkan upaya
Kaleng
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Biota Air Lainnya pengelolaan dan pengendalian dampak terhadap komponen lingkungan
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Buah-Buahan Dan Sayuran sekitar
Dengan Cara Diasinkan,
Industri Pengolahan Dilumatkan,
Dan Pengawetan Dikeringkan
Buah-Buahan Dan
Dan Sayuran ❖ Peningkatan ekonomi masyarakat karena adanya penyerapan tenaga kerja
Dibekukan
Dalam Kaleng industri
Industri Pengolahan Sari Buah Dan Sayuran
Industri Pengolahan Dan Pengawetan Lainnya Buah-Buahan Dan
Sayuran
Industri Minyak Dan Lemak Nabati Dan Hewani (Bukan Kelapa
Dan Kelapa
Industri Kopra,Sawit)
Minyak Mentah Dan Minyak Goreng Kelapa, Dan
Pelet Kelapa
Industri Minyak Mentah/Murni Kelapa Sawit (Crude Palm Oil)
Dan Minyak
Industri MinyakGoreng Kelapa
Mentah Dan Sawit
Lemak Nabati Dan Hewani Lainnya
Industri Pengolahan Susu Segar Dan Krim
Industri Pengolahan Susu Bubuk Dan Susu Kental
Industri Pengolahan Es Krim Dan Sejenisnya
Industri Pengolahan Produk Dari Susu Lainnya
Industri Penggilingan Serelia Dan Biji-Bijian Lainnya (Bukan Beras
Dan Jagung)
Industri Penggilingan Beras Dan Jagung Dan Industri Tepung
Beras Dan
Industri PatiJagung
Dan Produk Pati (Bukan Beras Dan Jagung)
Industri Produk Roti Dan Kue
Industri Gula
Industri Kakao, Cokelat Dan Kembang Gula
Industri Makaroni, Mie Dan Produk Sejenisnya
Industri Makanan Dan Masakan Olahan
Industri Pengolahan Kopi, Teh Dan Herbal (Herb Infusion)
Industri Bumbu-Bumbuan Dan Produk Masak Lainnya
Industri Produk Makanan Lainnya
Industri Makanan Hewan
Industri Minuman Ringan
Industri Air Kemasan Dan Air Minum Isi Ulang
Industri Minuman Lainnya
Industri Rokok Dan Produk Tembakau Lainnya
Industri Pengolahan Tembakau Lainnya
Industri Persiapan Dan Pemintalan Serat Tekstil
Industri Pertenunan Tekstil
Industri Penyempurnaan Tekstil
Industri Kain Rajutan Dan Sulaman
Industri Pembuatan Barang Tekstil, Bukan Pakaian Jadi
Industri Karpet Dan Permadani
Industri Tali Dan Barang Dari Tali
Industri Tekstil Lainnya Ytdl
Industri Pakaian Jadi (Bukan Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian)
Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan
Industri Pakaian Jadi Dan Barang Dari Kulit Berbulu
Industri Pakaian Jadi Rajutan Dan Sulaman/Bordir
BAB 4 - 155
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 156
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 157
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 158
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 159
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 160
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 161
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Aktivitas Kesehatan Hewan Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi lahan perdagangan dan jasa ialah:
Mobil, Bus, Truk Dan DanSejenisnya ❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
Aktivitas Penyewaan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
❖ Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Alat Rekreasi Dan Olahraga
Aktivitas Penyewaan Kaset Video, Cd, Vcd/Dvd Dan Sejenisnya kolektor
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
Barang
AktivitasPribadi Dan Rumah
Penyewaan Dan Tangga Lain Ytdl
Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Alat
Transportasi
Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Mesin
Dan Peralatan
Aktivitas IndustriDan
Penyewaan Kreatif
Sewa Guna Tanpa Hak Opsi Mesin,
Peralatan,
Sewa GunaDan Barang
Usaha TanpaBerwujud Lainnya
Hak Opsi Intelektual Properti, Bukan
Karya HakPenempatan
Aktivitas Cipta Tenaga Kerja
Aktivitas Penyediaan Tenaga Kerja Waktu Tertentu
Penyediaan Sumber Daya Manusia Dan Manajemen Fungsi
Sumber Daya
Pelatihan KerjaManusia
Pemerintah Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Pelatihan Kerja Swasta lahan terbangun ialah:
❖ Perkantoran
Pelatihan Kerja Perusahaan
o Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
o Peningkatan arus lalu lintas di sekitar aktivitas perkantoran pada jam-
jam tertentu
❖ Perdagangan dan Jasa
o Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
o Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Aktivitas Agen Perjalanan Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Biro Perjalanan lahan perdagangan dan jasa ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
Jasa Informasi Pariwisata Dan Daya Tarik Wisata
❖ Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Jasa Pramuwisata Dan Interpreter Wisata
Jasa Reservasi Lainnya Ybdi Ytdl
Aktivitas Keamanan Swasta
Aktivitas Jasa Sistem Keamanan Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Penyelidikan lahan pertahanan keamanan ialah:
❖ Peningkatan rasa aman terhadap masyarakat sekitar
Aktivitas Penyedia Gabungan Jasa Penunjang Fasilitas Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Kebersihan Umum Bangunan lahan perdagangan dan jasa ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
Aktivitas Kebersihan Bangunan Dan Industri Lainnya
BAB 4 - 162
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Hubungan Luar Negeri Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
lahan perkantoran ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
❖ Peningkatan arus lalu lintas di sekitar aktivitas perkantoran pada jam-jam
tertentu
Pertahanan Dan Keamanan Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
lahan pertahanan keamanan ialah:
❖ Peningkatan rasa aman terhadap masyarakat sekitar
Jaminan Sosial Wajib Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
lahan terbangun ialah:
❖ Perdagangan dan Jasa
o Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
o Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
❖ Sarana Pelayanan Umum
o Terlayani sepenuhnya oleh sarana-prasarana lingkungan permukiman
o Keterbatasan lahan untuk penyediaan permukiman dan sarana-
prasarana (akibat urbanisasi)
o Berkurangnya lahan pertanian, berdampak pada penurunan produksi
sehingga diperlukan upaya pengendalian pembangunan
o Dibutuhkan perlindungan terhadap LP2B dan LCP2B
o Penurunan fungsi sarana prasarana pengairan pertanian
Pendidikan Dasar Pemerintah Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Pendidikan Dasar Swasta lahan sarana pelayanan umum:
❖ Terlayani sepenuhnya oleh sarana-prasarana lingkungan permukiman
Pendidikan Anak Usia Dini
❖ Keterbatasan lahan untuk penyediaan permukiman dan sarana-prasarana
Satuan Pendidikan Kerjasama Pendidikan Anak Usia Dini Dan (akibat urbanisasi)
Pendidikan Dasar
Pendidikan Pesantren Dan Pendidikan Keagamaan Islam Anak ❖ Berkurangnya lahan pertanian, berdampak pada penurunan produksi
Usia Dini Dan
Pendidikan Dasar Anak Usia Dini Dan Dasar
Keagamaan sehingga diperlukan upaya pengendalian pembangunan
Pendidikan Menengah Atas/Aliyah Pemerintah ❖ Dibutuhkan perlindungan terhadap LP2B dan LCP2B
❖ Penurunan fungsi sarana prasarana pengairan pertanian
Pendidikan Menengah/Aliyah Swasta
Pendidikan Menengah Kejuruan Dan Teknis/Aliyah Kejuruan
Pemerintah
Pendidikan Menengah Kejuruan/Aliyah Kejuruan Swasta
Pendidikan Menengah Kejuruan/Aliyah Kejuruan Swasta
Satuan Pendidikan Kerjasama Pendidikan Menengah
Pendidikan Pesantren Menengah
Pendidikan Keagamaan Menengah
Pendidikan Tinggi Pemerintah
Pendidikan Tinggi Swasta
Pendidikan Tinggi Keagamaan
Pendidikan Pesantren Tinggi (Ma’had Aly)
Pendidikan Olahraga Dan Rekreasi
BAB 4 - 163
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 164
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Aktivitas Penatu Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
lahan perdagangan dan jasa ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
❖ Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Aktivitas Pemakaman Dan Kegiatan Ybdi Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
ruang terbuka hijau ialah:
❖ Peningkatan kualitas lingkungan
❖ Terkendalinya pembangunan di sekitar kawasan sempadan (sungai, irigasi,
SUTET dan SUTT
Aktivitas Jasa Perorangan Lainnya Ytdl Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja Dari Personil lahan perdagangan dan jasa ialah:
Domestik ❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
Aktivitas Yang Menghasilkan Barang Oleh Rumah Tangga Yang
❖ Perkembangan pola penggunaan lahan bersifat linier mengikuti jalan
Digunakan UntukMenghasilkan
Aktivitas Yang Memenuhi Kebutuhan
Jasa OlehSendiri
Rumah Tangga Yang
Digunakan Untuk Memenuhi Kebutuhan
Aktivitas Badan Internasional Dan Badan Sendiri
Ekstra Internasional Dampak yang ditimbulkan dari perubahan suatu penggunaan lahan menjadi
Lainnya lahan perkantoran ialah:
❖ Perkembangan intensitas bangunan jika dilihat dari KDB dan KLB
❖ Peningkatan arus lalu lintas di sekitar aktivitas perkantoran pada jam-jam
tertentu
Sumber : Hasil Analisis, 2023
BAB 4 - 165
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
penduduk diasumsikan bahwa dalam 1 rumah terdapat 4 jiwa, yang akan dikalikan dengan daya
tampung permukiman. Hasil perkalian yang didapat merupakan ambang batas kemampuan lahan
Kawasan Warmare - Prafi dalam menampung jumlah penduduk.
BAB 4 - 166
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Kode
Klasifikasi
1 Badan Air
2 Kawasan Hortikultura
3 Kawasan Hutan Lindung
4 Kawasan Hutan Produksi Tetap
5 Kawasan Perikanan Budidaya
6 Kawasan Perkebunan
7 Kawasan Perkebunan Rakyat
BAB 4 - 168
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 169
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 170
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 173
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 174
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 175
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 176
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
BAB 4 - 177
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
Huruf J mengenai bidang pertanahan angka 1 mengenai sub urusan izin lokasi, sebagai berikut :
Tabel 4.56. Huruf J mengenai Bidang Pertanahan
Dalam tiga bagan pembagian urusan antar pemerintahan pada UU Pemda di atas dapat dilihat,
terlepas dari peran pusat dengan menganut asas desentralisasi, Daerah Provinsi, dan Daerah
Kabupaten/kota memiliki otonomi pada daerahnya masing-masing terkait urusan penataan bangunan
dan lingkungannya, Izin Lokasi, dan Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup.
Ketiga hal tersebut memiliki kaitan langsung dengan praktik pemanfaatan ruang di tingkat daerah
provinsi dan kabupaten/kota. Berdasarkan pembagian kewenangan mengenai urusan penataan ruang
baik di dalam UU Pemda ataupun UUPR, dapat disimpulkan bahwa kewenangan di antara kedua
pemerintah daerah adalah pemerintah kabupaten/kota memiliki kewenangan sendiri untuk mengurus
BAB 4 - 178
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari
penataan ruang wilayahnya sepanjang itu masih ada di wilayah administratifnya sebgai suatu
kabupaten/kota yang otonom.
Sedangkan kewenangan pemerintah provinsi yang dapat disimpulkan pada bagan pembagian
urusan UU pemda, muncul sesuai perannya sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dengan fungsi
pengawasan dan pembina kota/kabupaten, ketika terdapat persinggungan antara wilayah namun tetap
tanpa mengeliminasi kemandirian daerah untuk mengolah wilayahnya sendiri.
BAB 4 - 179