Anda di halaman 1dari 24

DISTRIK PRAFI DISTRIK WARMARE

LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

BAB 5
MATERI TEKNIS

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERENCANAAN

BAB 5 KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PERENCANAAN


5.1 KONSEP PERUMUSAN TUJUAN PENATAAN KAWASAN PERENCANAAN
Konsep perumusan tujuan penataan kawasan perencanaan akan dibahas dan dibagi menjadi
beberapa sub bahasan diantaranya adalah permusuan tema pengembangan, analisis konsep tujuan
penataan kawasan perencanaan yang didasarkan pada Social Network Analysist dan konsep kebijakan
dan strategi. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat uraian berikut.
5.1.1 Perumusan Tema Pengembangan WP Warmare - Prafi
Perumusan tema pengembangan kawasan menggunakan content analysis sebagai
berikut:

Tabel 5.1. Content Analysist Perumusan Tema Pengembangan Wilayah Perencanaan

Sumber : Hasil Analisis, 2023

BAB 5-1
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Selain dari content analisis, tema pengembangan juga didapat dari prediksi serta gagasan/ide
pengembangan ke depan yang dituangkan dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Jalan kolektor primer dapat menjadi stimulus perkembangan;
Jalan Arteri ,kolektor primer, dan lokal primer dapat meningkatkan aksesbilitas intra dan antar
kawasan sebagai rencana Pusat Pertumbuhan Kabupaten;
Mendorong lokasi-lokasi pengembangan baru;
Limitasi pengembangan dengan adanya kawasan hutan HGU dan sempadan Sungai
Potensi pengembangan promosi pariwisata lokal;
Pertanian Berkelanjutan KP2B
Dukungan kebijakan (peruntukan Pusat Distribusi Agrobisnis )

Gambar 5.1. Mapping Arah Perkembangan Kawasan WP Warmare – Prafi

Sedangkan isu-isu dari hasil media elektronik terkait keberadaan Warmare - Prafi dapat
dilihat pada gambar berikut:
Pertambahan Jumlah Penduduk Trasmigran
Pusat Pertumbuhan dengan dukungan Sarana Pelayanan Umum Skala Regional
Perkebunan Agrobisnis
Pertanian;
Fasilitas Penunjang Kawasan; dan
Pasar/Perdagangan dan Jasa

BAB 5-2
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.2. Isu Strategis Web Scrapping Terkait Warmare - Prafi

5.1.2 Social Network Analysist dan Konsep Tujuan Penataan WP Warmare -


Prafi
Berdasarkan analisis gephi yang telah dilakukan, pengembangan kawasan wilayah
perencanaan WP Warmare - Prafi lebih ditujukan pada aspek perkebunan, pertanian, perdagangan
jasa dan industri. Hasil analisa SNA yang sudah dilakukan dari tema dan kata kunci.
Dari gambar diatas dan berdasarkan implementasi kebijakan dan tema pengembangan, dapat
dirumuskan tujuan penataan kawasan perencanaan Warmare - Prafi adalah sebagai berikut:

BAB 5-3
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

“Mewujudkan WP Warmare-Prafi sebagai Kota Mandiri melalui


pengembangan Agropolitan, Permukiman, Sarana Pelayanan Umum, dan
Perdagangan Jasa yang berwawasan lingkungan serta berkarakter sesuai
kearifan lokal”
Inplementasi konsep dan tema, dapat digambarkan pada skema berikut:

BAB 5-4
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

5.1.3 Konsep Kebijakan dan Strategi


Berdasarkan penjabaran social network
analysis diatas didapatkan tujuan perencanaan
Kawasan Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi
Yaitu Mewujudkan Kawasan Perencanaan
Warmare - Prafi sebagai salah satu Pusat
Pertumbuhan Kabupaten melalui
pengembangan Minapolitan, Pariwisata,
Agropolitan & Industri yang terpadu serta
berwawasan lingkungan. Untuk selanjutnya sebagai konsep pencapaian tujuan perlu dirumuskan
kebijakan dan strategi penataan Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi.

BAB 5-5
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 5.2. Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang WP Warmare - Prafi

Sumber : Hasil Analisis, 2023

5.2 KONSEP STRUKTUR RUANG


Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah
kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhirarki satu sama lain yang
dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi.
Rencana struktur ruang merupakan susunan pusat-pusat pelayanan dan sistem jaringan prasarana di
wilayah perencanaan yang akan dikembangkan untuk mencapai tujuan dalam melayani kegiatan skala
wilayah perencanaan. rencana struktur ruang berfungsi sebagai:
Pembentuk sistem pusat pelayanan di dalam wilayah perencanaan;
Dasar perletakan jaringan serta rencana pembangunan prasarana dan utilitas dalam wilayah
perencanaan sesuai dengan fungsi pelayanannya; dan
Dasar rencana sistem pergerakan dan aksesibilitas lingkungan dalam rtbl dan rencana teknis
sektoral.
Rencana struktur ruang dirumuskan berdasarkan:

BAB 5-6
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang termuat dalam RTRW;


Kebutuhan pelayanan dan pengembangan bagi wilayah perencanaan; dan
Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Rencana struktur ruang dirumuskan dengan kriteria:
Memperhatikan rencana struktur ruang wilayah perencanaan lainnya dalam wilayah
kabupaten/kota;
Memperhatikan rencana struktur ruang kabupaten/kota sekitarnya yang berbatasan langsung
dengan wilayah perencanaan;
Menjamin keterpaduan dan prioritas pelaksanaan pembangunan prasarana dan utilitas pada
wilayah perencanaan;
Mengakomodasi kebutuhan pelayanan prasarana dan utilitas wilayah perencanaan termasuk
kebutuhan pergerakan manusia dan barang; dan
Mempertimbangkan inovasi dan/atau rekayasa teknologi.
Analisa-analisa yang menjadi dasar dalam konsep perumusan struktur ruang antara lain

Tabel 5.3. Analisis yang Digunakan Sebagai Pertimbangan Perumusan Rencana


Struktur Ruang
Analisa Output
 Analisa struktur internal  Menentukan sistem pusat pelayanan berdasarkan kebijakan dan
wilayah perencanaan pemusatan kegiatan
 Menentukan arahan pengembangan jaringan jalan untuk meningkatkan
akssbilitas dan konektivitas antar wilayah
 Menemukan intensitas pemanfaatan ruang di wilayah perencanaan
 Analisa kedudukan dan  Penetapan fungsi dan peran wilayah perencanaan dalam wilayah yang
peran wilayah lebih luas yang akan mempengaruhi pada pembentukan jaringan
perencanaan dalam prasarana terutama lintas sub wilayah/lintas wilayah atau yang
wilayah yang lebih luas mengemban fungsi layanan dengan skala yang lebih luas dari wilayah
wilayah perencanaan
 Skenario pengembangan  Sebagai arahan dalam penentuan/pembagian Wilayah perencanaan
 Skenario struktur  Sebagai arahan dalam penentuan/pembagian Wilayah perencanaan
internal wilayah
perencanaan
 Skenario sistem jaringan  Sebagai arahan dalam pengembangan sarana-prasana pendukung
 Tema pengembangan  Sebagai arahan dalam pengembangan sarana-prasana pendukung
wilayah
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Selain itu dalam merumuskan struktur ruang pada wilayah perencanaan Warmare - Prafi,
juga melihat RTRW Kabupaten Manokwari terhadap struktur ruang di Warmare - Prafi. Arahan dari
RTRW Kabupaten Manokwari dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB 5-7
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

ARAHAN RENCANA STRUKTUR RUANG RTRW KABUPATEN MANOKWARI


PPK kawasan perkotaan Dindey di Distrik Warmare, Udapi Hilir di Distrik Prafi, dan Saukorem di Distrik Amberbaken.
1. Sistem Jaringan Transportasi Darat
1) Jaringan jalan
a) jaringan jalan arteri primer yang ada di Kabupaten Manokwari, terdiri atas:
(1) ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Kota Sorong melalui Distrik Warmare, Distrik Prafi,
b) jaringan jalan kolektor primer (K1) yang ada di Kabupaten Manokwari, terdiri atas :
(1) ruas jalan yang menghubungkan Distrik Prafi; dan
2) Jaringan prasarana lalu lintas dan jaringan layanan lalu lintas
a) pengembangan terminal tipe B di Distrik Prafi; dan
b) pengembangan terminal tipe C di, Distrik Warmare
3) Jaringan layanan lalu lintas yaitu trayek angkutan penumpang dan barang yang terdiri atas jalur :
a) Manokwari – Distrik Warmare – Distrik Prafi
Trayek angkutan penumpang terdiri atas trayek angkutan perintis yang meliputi :
a) Manokwari – Warmare sepanjang kurang lebih 40 km;
4) Jaringan jalan
c) jaringan jalan arteri primer yang ada di Kabupaten Manokwari, terdiri atas:
(1) ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Manokwari dengan Kota Sorong melalui Distrik Warmare, Distrik Prafi,
d) jaringan jalan kolektor primer (K1) yang ada di Kabupaten Manokwari, terdiri atas :
(1) ruas jalan yang menghubungkan Distrik Prafi; dan
5) Jaringan prasarana lalu lintas dan jaringan layanan lalu lintas
a) pengembangan terminal tipe C di Distrik Prafi; dan
b) pengembangan terminal tipe C di, Distrik Warmare
6) Jaringan layanan lalu lintas yaitu trayek angkutan penumpang dan barang yang terdiri atas jalur :
a) Manokwari – Distrik Warmare – Distrik Prafi
Trayek angkutan penumpang terdiri atas trayek angkutan perintis yang meliputi :
a) Manokwari – Warmare sepanjang kurang lebih 40 km;
2. Sistem Jaringan Energi
1) Pembangkit tenaga listrik
a) Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) terdiri atas:
(1) PLTMh Sungai Prafi di Distrik Warmare;
b) Pembangkit Listrik Tenaga lainnya selain yang disebut pada huruf a, b, dan c dapat dibangun setelah adanya kajian
komprehensif dan setelah mendapat rekomendasi dari kementerian atau pejabat yang tugasnya memfasilitasi bidang listrik
dan pemanfaatan energi
2) Jaringan prasarana energi yaitu berupa gardu induk yang terdapat di Distrik Warmare.
3. Sistem Jaringan Telekomunikasi
1) Sistem jaringan nirkabel : yaitu berupa jaringan telekomunikasi seluler yang menjangkau setiap distrik.
4. Sistem Jaringan Sumberdaya Air
1) jaringan sumber daya air lintas kabupaten
2) daerah irigasi;
a) Di Distrik Prafi seluas kurang lebih 1500 Ha yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi;
b) DI Sidey seluas kurang lebih 2000 Ha yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi;
c) DI Aimasi seluas kurang lebih 1200 Ha yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi;
3) jaringan air baku untuk air bersih;
a) Sungai Maruni di Distrik Warmare;
b) Pemanfaatan sungai dan sumber mata air untuk pemenuhan kebutuhan air minum bagi masyarakat di distrik dan kampung.
4) jaringan air bersih ke kelompok pengguna yaitu berupa jaringan air bersih ke sarana perdagangan dan jasa, fasilitas umum,
permukiman dan industri.
5) sistem pengendalian banjir.
a) perlindungan daerah tangkapan air;
b) normalisasi sungai;
c) perbaikan drainase; dan
d) pembangunan turap, talud dan tanggul di Sungai Warmare, Sungai Aimasi
5. Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan
1) sistem jaringan persampahan;
a) fasilitas pengolahan sampah skala kawasan di kawasan perkotaan.
2) sistem jaringan air minum;
a) sistem hidran umum direncanakan melayani daerah di luar kawasan perkotaan Manokwari.
3) sistem pengolahan limbah cair domestik;
a) septic tank untuk setiap kepala keluarga di kawasan perkotaan;dan
b) septic tank komunal di seluruh wilayah perdesaan
4) sistem jaringan drainase; dan
a) drainase mayor, meliputi sungai Aimasi
b) sistem drainase buatan berupa saluran drainase di kawasan perkotaan dan kawasan rawan genangan.
5) jalur evakuasi bencana memanfaatkan jaringan jalan menuju ruang evakuasi bencana.

Gambar 5.3. Arahan Struktur Ruang RTRW Kabupaten Manokwari terhadap Distrik
Warmare - Prafi

BAB 5-8
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

5.2.1 Konsep Pusat Pelayanan, Wilayah Perencanaan dan Blok


Berdasarkan hasil analisa sebelumnya, wilayah perencanaan warmare - prafi dibagi menjadi
3 Wilayah perencanaan yang dibagi konsentrasi pusat pelayanan di masing-masing wilayah Wilayah
perencanaan. Selain itu perumusan struktur juga harus melihat dari kebijakan diatasnya yakni RTRW
Kabupaten Manokwari. Untuk konsep penentuan pusat pelayanan, konsep pembagian Sub Wilayah
Perencanaan dan konsep pembagian Blok Perencanaan, dapat dilihat pada Gambar dibawah :

Gambar 5.4. Peta Konsep Pembagian Wilayah Perencanaan

Luasan wilayah perencanaan A mencapai 1.288,61 hektar meliputi Kampung Aimasi, Kampung
Udapi Hilir, Kampung Kali Amin, Kampung Wasekipop, Kampung Bogor, dengan konsep
pengembangan wilayah perencanaan A diarahkan Pusat Pengembangan Kawasan terintegrasi
dengan Agropolitan;
Luasan wilayah perencanaan B mencapai 3.051,73 hektar meliputi Kampung Bepdip Matoa,
Desay, Lismaungu, Inguisi, Mebji, Nimbay, Prafi Mulya, Umbui, Bogor, Desay, Ibuwau, Ngunggen,
Snaimboy, Subsay, dengan konsep pengembangan wilayah perencanaan B diarahkan sebagai
Permukiman Baru dan Complex Corridor (Komersial dan Pelayanan);

BAB 5-9
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Luasan wilayah perencanaan C mencapai 1.744,66 hektar meliputi Kampung Dindey, Ibuwau,
Indisey, Madrat, Meny, Sotea, Subsay, Umcen, Duwin dengan konsep wilayah perencanaan C
diarahkan sebagai Perumahan yang didukung dengan kawasan penyangga berkelanjutan
Terkait dengan konsep pusat pelayanan pada wilayah perencanaan warmare - prafi meliputi
konsep pusat pelayanan kota/wilayah perkotaan, sub pusat pelayanan kota/wilayah perkotaan, pusat
lingkungan (kecamatan), dan pusat lingkungan (kelurahan). Untuk lebih jelasnya, adalah sebagai
berikut :
Pusat pelayanan kota/wilayah perkotaan berada pada Kampung Udapi Hilir atau terdapat pada
wilayah perencanaan A dengan fungsi sebagai pusat pemerintahan Distrik, Perdagangan jasa,
Agrobisnis, perkantoran, SPU, perjas dan perumahan/permukiman;
SPPK (sub pusat pelayanan kota/wilayah perkotaan) berada pada Kampung Lismaungu atau
Kampung Moyang atau terdapat pada wilayah perencanaan B dengan fungsi, meliputi :
Pada wilayah perencanaan B SPPK memiliki fungsi sebagai wilayah Rencana Kantor
Pemerintahan, SPU dan Pusat Pendidikan Unggul;
Pada wilayah perencanaan A SPPK memiliki fungsi sebagai wilayah permukiman,
Perdaganagan Jasa dan HANKAM.
Pusat lingkungan Distrik terdapat pada wilayah perencanaan B dengan fungsi sebagai wilayah
perumahan, perdagagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum (SPU); dan
Pusat lingkungan kampung berada pada wilayah perencanaan A, wilayah perencanaan B dan
wilayah perencanaan C dengan fungsi sebagai penunjang kegiatan PPK dan SPPK pada aspek
permukiman, perdagangan dan jasa serta sarana pelayanan umum (SPU).

Gambar 5.5. Konsep Pusat Pelayanan Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi

BAB 5-10
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.6. Peta Konsep Pengeembangan Pusat Pelayanan


Selanjutnya, terkait dengan pembagaian blok perencanaan yang didasrkan pada pusat
pelayanan dan juga konsep pembagian wilayah perencanaan pada wilayah perencanaan Warmare -
Prafi, dapat dilihat pada uraian dibawah :
Wilayah Perencanaan A seluas 1.477,16, hektar meliputi Kampung Aimas, Kali Amin, Udapi
Hilir, Wasekipop, Bogor dibagi menjadi 2 (dua) blok dengan rincian :
Blok 1 seluas 622,30 hektar;
Blok 2 seluas 666,31hektar;
Wilayah Perencanaan B seluas 3.051,73 hektar, meliputi Kampung Bedip Matoa, Desay, Inguisi,
Lismaungu, Mebji, Nimbay, Prafi Mulya, Umbuy, Bogor, Ibuwau, Indisey, Ngunggen, Nimbay,
Snaimboy, dibagi menjadi 3 (tiga) blok dengan rincian :
Blok 1 seluas 1.009,21 hektar;
Blok 2 seluas 897,98 hektar; dan
Blok 3 seluas 1.144,54 hektar,
WILAYAH PERENCANAAN C seluas 1.734,80 hektar, meliputi Dindey, Duwin, Indobey,
Madrat, Meny, Sotea, Umcen, Warmare, Ibuwau, Subsay dibagi menjadi 2 (dua) blok
perencanaan, dengan rincian :
Blok 1 seluas 602,29 hektar;
Blok 2 seluas 1.132,52 hektar;

BAB 5-11
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.7. Peta Konsep Pembagian Blok Perencanaan Wilayah Perencanaan


Warmare – Prafi

5.2.2 Konsep Rencana Jaringan


5.2.2.1. Konsep Rencana Jaringan Jalan
Penentuan jaringan jalan pada wilayah perencanaan warmare - prafi dilakukan dengan
memperhatikan pusat pelayanan, orientasi arah distribusi kendaraan, jarak terhadap pusat kota,
kolektor, dan lokal, serta jalan lingkungan. Jaringan jalan di wilayah perencanaan warmare - prafi
direncanakan menjadi fungsi, yaitu: jalan kolektor primer, jalan lokal primer, jalan lokal sekunder,
jalan lingkungan primer dan jalan lingkungan sekunder. Rencana jaringan jalan pada wilayah
perencanaan warmare - prafi dilakukan pada hal sebagai berikut:
Peningkatan dimensi jalan sesuai dengan fungsi
Pengembangan jaringan transportasi umum;
Pengembangan halte
Pengembangan pedestrian
Pengembangan trayek transportasi umum
Pengembangan simpul transportasi
Untuk dasar kebijakan yang digunakan, adalah sebagai berikut :

BAB 5-12
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Kemen PUPR Nomor 430/KPTS/M/2022 tentang Penetapan Ruas Jalan dalam Jaringan Jalan
Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri Primer (JAP) dan Jalan Kolektor Primer – 1
(JKP-1)
SK Jalan Provinsi Papua Barat
SK Jalan Kabupaten Manokwari
Murembang Distrik Warmare - Prafi

Gambar 5.8. Peta Konsep Rencana Jaringan Transportasi

5.2.2.2. Konsep Rencana Jaringan Energi


Konsep rencana jaringan energi pada Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi, meliputi :
Pengembangan energi alternatif
Pengembangan gardu induk dan SUTR serta SUTM

BAB 5-13
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.9. Peta Rencana Jaringan Energi


5.2.2.3. Konsep Rencana Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi merupakan salah satu prasarana permukiman yang cukup penting.
Telekomunikasi dalam penggunaannya terbagi menjadi kabel dan nirkabel. Namun dengan
berkembangnya teknologi masyarakat secara umum lebih banyak menggunakan nirkabel (selular), hal
ini dikarenakan nirkabel memiliki sifat yang fleksibel dalam penggunaan serta pengguna dengan mudah
dalam menggunakannya. Dengan adanya teknologi tersebut maka perlu adanya Base Transciever
Station (BTS/tower) sebagai pendukung. Untuk konsep pengembangan jaringan telekomunikasi
adalah sebagai berikut :
Pengembangan fiber optik di seluruh wilayah
Pengembangan BTS
Kajian pengembangan SJUT

BAB 5-14
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.10. Peta Rencana Jaringan Telekomunikasi

5.2.2.4. Konsep Rencana Jaringan Sumber Daya Air


Konsep pengembangan jaringan sumber daya air pada Wilayah Perencanaan Warmare -
Prafi, meliputi beberapa konsep arahan diantaranya adalah :
Konservasi jaringan irigasi
Konservasi sumber daya air melalui pengendalian daerah-daerah resapan
Kajian pengembangan bangunan sumber daya air seperti, kolam retensi, check DAM, dll.

BAB 5-15
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.11. Peta Rencana Jaringan SDA

5.2.2.5. Konsep Rencana Jaringan Persampahan


Persampahan di Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi bersumber dari domestik dan non
domestik. Sampah domestik yang dihasilkan masyarakat wilayah perencanaan Warmare - Prafi
berupa sampah organik dan anorganik. Sampah non domestik berasal dari industri besar dan rumah
sakit serta limbah kegiatan perdagangan dan jasa. Sampah non domestik yang dihasilkan telah
dilakukan pengelolaan oleh pihak pemilik industri dan pihak puskesmas. Dari hasil perhitungan
proyeksi, diperoleh bahwa wilayah perencanaan Warmare - Prafi direncanakan untuk penambahan
prasarana persampahan sebanyak

Tabel 5.4. Kebutuhan Sarana Persampahan Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi


Pewadahan Pengumpulan Pengangkutan
Wilayah TPS Mesin
Bak Truck Truck
No BIN Gerobak/Motor (
Perencanaan Kontainer (6000 (8000 Pengolahan
(40 L) (100 L) 6000
(1000 L) L) L)
L)
196 8 79 1 0 0 1
Wilayah
217 9 87 1 0 0 1
1 Perencanaan
241 10 96 2 0 0 2
Warmare - Prafi
269 11 107 2 0 0 2
Sumber : Hasil Analisis, 2023

BAB 5-16
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Konsep arahan terkait jaringan persampahan pada Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi,
meliputi :
Pengembangan TPS di semua Kampung
Penyesuaian kebutuhan sarana persampahan sesuai hasil perhiutngan kebutuhan sarana
persampahan

Gambar 5.12. Peta Rencana Jaringan Persampahan

5.2.2.6. Konsep Rencana Jaringan Drainase


Saluran drainase di Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi merupakan saluran yang
diperuntukkan untuk saluran air hujan dan air buangan rumah tangga. Jaringan drainase di wilayah
perencanaan warmare - prafi dibangun sepanjang jalan primer, kolektor dan jalan lokal hingga
lingkungan. Saluran drainase di Wilayah Perencanaan Warmare - prafi di dominasi dengan jaringan
drainase sekunder dan tersier.konsep arahan pengembangan jaringan drainase pada Wilayah
Perencanaan Warmare - Prafi, meliputi :
Normalisasi dan konservasi sungai eksisting
Optimlaisasi jaringan drainase
Penyusunan masterplan drainase

BAB 5-17
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Mengusulkan pengurangan genangan dengan sistem, anggaran dan melibatkan Pemerintah,


masyarakat dan swasta
Meningkatkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam hal menangani
drainase

Gambar 5.13. Peta Rencana Jaringan Drainase

5.2.2.7. Konsep Rencana Jaringan Air Minum


Analisis kebutuhan air bersih di Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi dapat dihitung dengan
cara memproyeksikan jumlah kebutuhan air penduduk, sehingga diperlukan data jumlah penduduk
dan standar kebutuhan yang berlaku. Kebutuhan air bersih di Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi
Rata-rata adalah 120 l/orang/hari.
Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan air bersih wilayah perencanaan mengnari rata-rata
membutuhkan air sebesar 68 liter/detik di tahun 2044. Distribusi air bersih diakirkan melalui jaringan
pipa distribusi dari sumber tandon air terdekat. Rencana jaringan air minum di Wilayah Perencanaan
Warmare - Prafi diarahkan menjadi jaringan distribusi pembagi. Jaringan air minum di Wilayah
perencanaan warmare - prafi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan penambahan debit sesuai dengan
proyeksi kebutuhan air minum kedepannya. Untuk konsep arahan terkait aspek air minum Wilayah

BAB 5-18
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Perencanaan Warmare - Prafi, Selain untuk memenuhi kebutuhan air minum dari hasil perhitungan,
meliputi :
Pemanfaatan potensi air baku pada Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi, Mleiputi :
Sumber Air;
Pengoptimalan Bronkapter dan jaringan air baku
Pengembangan hidran kebakaran
Pengembangan bak penampung air hujan

Gambar 5.14. Peta Rencana Jaringan Air Minum

5.2.2.8. Konsep Rencana Jaringan Prasarana Lainnya


Terkait dengan konsep rencana jaringan prasarana lainnya pada Wilayah Perencanaan
Warmare - Prafi meliputi pengembangan jalur evakuasi bencana, pengembangan tempat evakuasi
sementara dan pengembangan tempat evakuasi akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
dibawah :
Pengembangan Jalur Evakuasi Tanah longsor, Banjir, Angin Puting Beliung
Pengembangan Tempat Evakuasi Sementara;
Pengembangan Tempat Evakuasi Akhir.
Pengembangan jalur pejalan kaki.

BAB 5-19
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.15. Peta Rencana Jaringan Prasarana Lainnya

Gambar 5.16. Konsep Rencana Struktur Ruang Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi

BAB 5-20
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

5.3 KONSEP POLA RUANG


Rencana pola ruang merupakan rencana distribusi zona pada wilayah perencanaan yang akan
diatur sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Rencana pola ruang berfungsi sebagai:
Alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial budaya, ekonomi, serta kegiatan pelestarian fungsi
lingkungan dalam wilayah perencanaan;
Dasar penerbitan izin pemanfaatan ruang;
Dasar penyusunan RTBL dan rencana teknis lainnya; dan
Dasar penyusunan rencana jaringan prasarana.
Rencana pola ruang dirumuskan dengan kriteria:
Mengacu pada rencana pola ruang yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/Kota;
Mengacu pada konsep ruang (khusus untuk RDTR Wilayah Perkotaan Di Kabupaten);
Mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dan infrastruktur dalam
Wilayah Perencanaan;
Memperkirakan kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan pelestarian
fungsi lingkungan, khususnya untuk Wilayah perkotaan yang memiliki kegiatan yang berpotensi
menimbulkan bangkitan yang cukup besar;
Mempertimbangkan ketersediaan ruang yang ada;
Memperhatikan rencana pola ruang bagian wilayah yang berbatasan;
Memperhatikan mitigasi dan adaptasi bencana pada Wilayah perencanaan, termasuk dampak
perubahan iklim; dan
Menyediakan RTH dan RTNH untuk menampung kegiatan sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat.
Analisa-analisa yang menjadi dasar dalam perumusan pola ruang adalah sebagai berikut:

Tabel 5.5. Analisa yang Digunakan dalam Perumusan Pola Ruang


ANALISA OUTPUT
 ANALISA SISTEM  PENDETAILAN DARI POLA RUANG RTRW KABUPATEN KE RDTR
PENGGUNAAN  MENEMUKENALI SIMPANGAN ANTARA POLA RUANG DENGAN
LAHAN KONDISI EKSISTING
 MENGETAHUI KEPEMILIKAN LAHAN
 MENGETAHUI ARAH KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
 ANALISA  PEMBENTUKAN POLA RUANG WILAYAH PERENCANAAN YANG SERASI
KEDUDUKAN DAN DENGAN WILAYAH BERDEKATAN TERUTAMA PADA WILAYAH
PERAN WILAYAH PERBATASAN AGAR TERJADI SINKRONISASI DAN HARMONISASI
PERENCANAAN DALAM PEMANFAATAN RUANG ANTAR WILAYAH PERENCANAAN
DALAM WILAYAH DALAM RANGKA PERWUJUDAN TUJUAN PENATAAN RUANG
YANG LEBIH LUAS
 ANALISA SUMBER  GAMBARAN KERANGKA FISIK PENGEMBANGAN WILAYAH SERTA
DAYA ALAM DAN BATASAN DAN POTENSI ALAM WILAYAH PERENCANAAN DENGAN
FISIK ATAU MENGENALI KARAKTERISTIK SUMBER DAYA ALAM, MENELAAH
LINGKUNGAN KEMAMPUAN DAN KESESUAIAN LAHAN AGAR PEMANFAATAN LAHAN
WILAYAH DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH DAPAT DILAKUKAN SECARA
PERENCANAAN

BAB 5-21
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

ANALISA OUTPUT
OPTIMAL DENGAN TETAP MEMPERHATIKAN KESEIMBANGAN
EKOSISTEM DAN MEMINIMALKAN KERUGIAN AKIBAT BENCANA.
 KESESUAIAN PERUNTUKAN LAHAN
 DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
 ANALISA  SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN TERHADAP BATASAN DAYA
KEPENDUDUKAN DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG WILAYAH PERENCANAAN DALAM
JANGKA WAKTU RENCANA
 SKENARIO SISTEM  ARAHAN DOMINASI PERUNTUKAN LAHAN
PENGGUNAAN
LAHAN DAN
SUMBERDAYA
BUATAN
 TEMA DAN SKENARIO  ARAHAN DOMINASI PERUNTUKAN LAHAN
PENGEMBANGAN
Sumber : Hasil Analisis, 2023

Selain Pertimbangan Analisis, Perumusan Rencana Pola Ruang Pada Wilayah Perencanaan
Warmare - Prafi juga mempertimbangkan KUZ, khususnya pada wilayah hutan dan wilayah non
terbangun sehingga konsep pengembangan wilayah terbangun akan selaras dengan KUZ yang telah
dimuat dala RTRW Kabupaten Manokwari untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada uraian dibawah :

Gambar 5.17. Rumusan Pola Ruang Berdasarkan Kebijakan

Pola ruang di wilayah Perencanaan Warmare - Prafi memiliki dominasi rencana pola ruang
dalam subzona wilayah hutan lindung tetap sebesar (1,32%), subzona wilayah budidaya pada guna
lahan perkebunan(33,95%), Hutan Produksi Terbatas (15,09%) dan holtikultura (11,35%).
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka direncanakan pola ruang di Wilayah Perencanaan
Warmare - Prafi sebagai berikut.

BAB 5-22
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Tabel 5.6. Konsep Pola Ruang Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi

Gambar 5.18. Grafik Prosentase Rencana Pola Ruang pada Wilayah Perencanaan
Warmare - Prafi

BAB 5-23
LAPORAN ANTARA
Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Warmare – Prafi
Kabupaten Manokwari

Gambar 5.19. Konsep Rencana Pola Ruang Wilayah Perencanaan Warmare - Prafi

BAB 5-24

Anda mungkin juga menyukai