Anda di halaman 1dari 8

37

PENERAPAN WAKTU KERJA LEMBUR MENURUT UU NO. 13


TAHUN 2003 TENTANG TENAGA KERJA PADA LULUSAN BARU
JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA YANG
BEKERJA DI PERUSAHAAN KONSTRUKSI
Rita Farida1) dan Dyah Nurwidyaningrum
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta
Email: 1r.farida@rocketmail.com

Abstract

Every Company has to implement a role of working hours based on Labor Regulation (UU
No.13/2003). If a labor works morethan working time limit than the Company has to pay working
overtime. This 3 hours overtime only implemented in a workday or 14 hours in a week. Kepmen. No.
233/MEN/2003 determines that an employer can work overtime of the role (UU No.13/2003), depends
on charactheristic of work. Working on Construction needs long hours, caused some works cannot be
delayed. It can impact to the demise of the production process and material damage. Fresfgraduates
of civil engineering, Politeknik Negeri Jakarta, that work on construction company are generally lack
of knowledge and working expperience, if company does them for working not in worktime, no
shifting, no working overtime, may cause K3 problem. This research is done to analyze
freshgraduates work overtime and payment which suits regulation. The research objection is to
discover new recommendation ideas that benefit the Jakarta State Polytechnic, especially the final
semester students. This result can be used to as information before entering work. Then, researcher
can find idea of thinking how the labor rules and uses it for freshgraduate preparation.

Keywords: Implementation of work overtime, labor regulation No. 13/2013, freshgraduate,


construction company.

Abstrak

Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan jam kerja sesuai UU Ketenagakerjaan No.13
tahun 2003. Apabila melebihi ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja dianggap lembur
sehingga pekerja berhak atas upah lembur. Lembur hanya diperbolehkan tidak lebih dari 3 (tiga) jam
dalam 1 (satu) kerja, dan 14 (empatbelas) jam dalam 1 (satu) minggu. Kepmen. No. 233/MEN/2003
membolehkan karyawannya bekerja melebihi ketentuan UU No. 13 tahun 2003, asal saja pekerjaan
yang dilakukan menurut jenis dan sifatnya harus dilaksanakan atau dijalankan secara terus menerus.
Pekerjaan dalam bidang konstruksi memerlukan waktu panjang, mengingat beberapa pekerjaan
apabila ditunda mengakibatkan terhentinya proses produksi dan rusaknya bahan. Lulusan baru
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta yang bekerja di perusahaan konstruksi kurang
memiliki pengetahuan dan pengalaman bekerja, apabila perusahaan konstruksi mempekerjakan
lulusan tidak sesuai jam kerja, tidak ada shift, tidak ada kompensasi lembur akan menimbulkan
masalah terhadap K3. Penelitian meneliti penerapan jam kerja dan pengupahan yang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, terhadap lulusan baru. Diharapkan melalui penelitian ini
ditemukan gagasan baru/rekomendasi pemikiran yang bermanfaat bagi Politeknik Negeri Jakarta,
khususnya mahasiswa semester akhir, dimana hasil penelitian dapat digunakan sebagai indikator
sebelum memasuki dunia kerja, agar ditemukan gagasan pemikiran bagaimana aturan tentang
ketenagakerjaan lebih berperan untuk lulusan dalam memasuki lapangan kerja.

Kata Kunci: penerapan waktu kerja lembur, UU No 13 Tahun 2013 tentang Tenaga Kerja, lulusan
baru, perusahaan konstruksi

_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 14 No. 1 April 2017
38

PENDAHULUAN b) Apakah masalah-masalah yang timbul


Latar Belakang akibat dari tidak dibatasinya jam/waktu
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 kerja di perusahaan konstruksi
Tentang Ketenagakerjaan mewajibkan c) Faktor-faktor dan hambatan-hambatan
setiap pengusaha melaksanakan ketentuan apa sajakah yang mempengaruhi proses
jam/waktu kerja, akan tetapi, ketentuan penerapan pembatasan jam/waktu kerja
jam/waktu tidak berlaku bagi sektor usaha seperti diatur dalam UU Tenaga Kerja
atau pekerjaan tertentu. Pekerjaan- Nomor 13 tahun 2003.
pekerjaan tertentu yang harus dijalankan Hipotesa yang kami ajukan dalam
terus menerus seperti diatur oleh penelitian ini adalah jika penerapan aturan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan pembatasan waktu kerja dilaksanakan
Transmigrasi (Kepmennakertrans) Nomor dengan baik, kesehatan dan keselamatan
Kep-233/Men/2003 Tahun 2003 tentang mereka terjamin, mereka tidak mudan
Jenis dan sifat pekerjaan yang dijalankan berpindah pindah pekerjaan.
secara terus menerus ini dilakukan dengan
pembagian waktu kerja ke dalam Tujuan
penggantian pekerjaan/shift. Tujuan Utama yang dhendak dicapai
Dalam praktek ketentuan-ketentuan dari penelitian ini adalah:
tersebut dilanggar, khususnya dalam a) Memahami dan menggambarkan
bidang pekerjaan konstruksi, waktu yang penerapan jam kerja sesuai peraturan
mendesak karena bangunan harus selesai perundang-undangan yang berlaku bagi
sesuai target kontrak, mengakibatkan lulusan baru Jurusan Teknik Sipil
pekerja didalam melakukan pekerjaan Politeknik Negeri Jakarta.
konstruksi tidak dibatasi waktu, atau b) Memahami dan menggambarkan
bekerja tidak sesuai ketentuan jam/waktu bentuk-bentuk pelanggaran aturan
kerja yang berlaku baik sesuai UU jam/waktu kerja
Ketenagakerjaan maupun, Kepmenaker- c) Memahami dan menggambarkan
trans. bagaimana respon lulusan baru tehadap
Sesuai bidang ilmu yang dikuasai pentingnya peranan aturan jam/waktu
lulusan baru Jurusan Teknik Sipil kerja sesuai peraturan perundang-
Politeknik Negeri Jakarta sebagian besar undangan bagi kesehatan dan
bekerja di perusahaan konstruksi. Lulusan keselamatan kerja mereka.
baru yang tidak memiliki banyak
pengetahuan dan masih memerlukan Kontribusi Penelitian
pengalaman bekerja mungkin menjadi Diharapkan hasil penelitian ini dapat
sasaran bagi pelanggaran ketentuan memberikan:
jam/waktu kerja. Bekerja tanpa batas 1. Sumbangan pemikiran pada
waktu, tidak ada shift, tidak ada pengembangan ilmu hukum.
kompensasi lembur dan apabila terjadi Khususnya, pengkajian penerapan
merupakan pelanggaran aturan dan jam/waktu kerja pada lulusan baru
menimbulkan masalah baik terhadap Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
kesehatan maupun keselamatan kerja. Jakarta
2. Memberikan manfaat praktis
Masalah pembekalan pengaturan tentang
Permasalahan yang timbul adalah: ketentuan jam kerja, bagi lulusan baru
a) Apakah peraturan perundang-undangan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
yang ada, secara jelas mengatur jam Jakarta.
kerja khusus di perusahaan di bidang
konstruksi

_____________________________________________________________________________________________________
Rita Farida dan Dyah Nurwidyaningrum
"Penerapan Waktu Kerja...
39

Tinjauan Pustaka akan memperlihatkan beberapa faktor


Teori-Teori Hukum kunci atau variable dalam penelitian.
Teori-teori hukum memiliki fungsi
menjelaskan ketentuan-ketentuan yang Konsep jam kerja/waktu kerja menurut
berlaku, menilai perbuatan-perbuatan UU No. 13 Tahun 2003 tentang
hukum, menganalisa permasalahan- Ketenagakerjaan
permasahan dengan memperhatikan fakta- Pasal 77 (2) waktu kerja meliputi 7
fakta dan filsafat hukum yang berkembang (tujuh) jam kerja dalam 1 (satu) hari atau
dengan tetap memperhatikan sifat dasar 40 (empatpuluh) jam kerja dalam 1 (satu)
ataupun karakteristik khusus dari suatu hal minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1
yang diletakan sebagai objek kajiannya. (satu) minggu. 8 (delapan) jam kerja dalam
Teori hukum juga bergelut dengan 1 (satu) hari atai 40 (empatpuluh) jam
hubungan antara hukum dengan logika. kerja dalam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima)
Apakah berpikir yurudis atau penalaran hari kerja dalam 1 (satu) minggu. Pasal 77
yuridis adalah sesuatu yang berbeda dari (3) Ketentuan jam/ waktu kerja
berpikir atau penalaran biasa. sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
tidak berlaku bagi sektor usaha atau
Teori Keadilan Komutatif pekerjaan tertentu. Pasal 77 ayat (4)
Prinsip keadilan komutatif menurut ketentuan mengenai waktu kerja pada
Adam Smith adalah tidak merugikan dan sektor usaha atau pekerjaan tertentu
melukai orang lain baik sebagai manusia, sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
anggota keluarga atau anggota masyarakat diatur dengan Keputusan Menteri.
baik menyangkut pribadinya, miliknya Pasal 78 ayat (1) mengatakan bahwa,
atau reputasinya. Pertama, keadilan tidak Pengusaha yang mempekerjakan
hanya menyangkut pemulihan kerugian, pekerja/buruh melebihi waktu kerja, harus
tetapi juga menyangkut pencegahan memenuhi syarat: a. ada persetujuan
terhadap pelanggaran hak dan kepentingan pekerja/buruh yang bersangkutan; b. waktu
pihak lain. Kedua, pemerintah dan rakyat kerja lembur hanya dapat dilakukan paling
sama-sama mempunyai hak sesuai dengan banyak 3 (tiga) jam dalam satu hari dan 14
status sosialnya yang tidak boleh dilanggar (empatbelas) jam dalam 1 (satu) minggu.
oleh kedua belah pihak. Pasa; 78 ayat (2) Pengusaha yang
mempekerjakan pekerja/buruh melebihi
Metode Penyempitan/Pengkongkritan waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam
Hukum (Rechsvervijnings) ayat (1) huruf b tidak berlaku bagi sektor
Metode ini bertujuan mengkonkritkan / usaha atau pekerjaan tertentu. Pasal 78
menyempitkan suatu aturan hukum yang ayat (4) Ketentuan mengenai waktu kerja
terlalu abstrak, luas dan umum. Agar dapat lembur dan upah kerja lembur
diterapkan dalam suatu peristiwa tertentu. sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan
ayat (3) diatur dengan Keputusan Menteri.
Teori Utilitarisme
Menrut teori ini, suatu perbuatan adalah Konsep tidak adanya Diskriminasi bagi
baik jika membawa manfaat, berfaedah Tenaga Kerja
atau berguna. Manfaat bukan saja bagi Menurut Pasal 5 UU No. 13 tahun 2003
bagi satu atau dua orang namun bagi tentang Ketenagakerjaan mengatakan
masyarakat sebagai keseluruhan. bahwa, “Setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama tanpa diskriminasi
Kerangka Konseptual untuk memperoleh pekerjaan”, dan Pasal 6
Menurut Makarim yang dimaksud mengatakan bahwa, “Setiap pekerja berhak
konsep adalah pemaparan pemikiran yang memperoleh perlakuan yang sama tanpa
diskriminasi dari pengusaha”.
_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 14 No. 1 April 2017
40

Teknik Kontruksi Sipil, Jalan Tol, Jalan


Konsep Pengusaha dan Perusahaan dan Jempabatan, Manajemen Kontruksi.
Konstruksi Lulusan baru tersebut yang berhasil
Menurut Pasal 1 ayat (5) UU No. 13 menyelesaikan pendidikannya pada tahun
tahun 2003, Pengusaha adalah: orang 2012, 2013, 2014 dan yang memiliki masa
perorangan, persekutuan, atau badan kerja di bidang konstruksi mulai dari 0
hukum yang menjalankan suatu (nol) tahun sampai 3 (tiga) tahun.
perusahaan milik sendiri. b. orang
perorangan, persekutuan, atau badan Metode Pendekatan
hukum yang secara berdiri sendiri Peneliti menggunakan metode
menjalankan suatu perusahaan bukan pendekatan normative empiris, dimana
miliknya. c. orang perorangan, metode pendekatan ini dilakukan dengan
persekutuan, atau badan hukum yang mengumpulkan data tidak saja di
berada di Indonesia mewakili perusahaan kepustakaan tetapi juga dii lapangan dan
sebagaimana dimaksud huruf a, b yang penellitian lapangan dalam hal ini
berkedudukan di luar wilayah Indonesia. berkomunikasi dengan lulusan baru
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Konsep Kesehatan Keselamatan Kerja Jakarta dan pihak-pihak yang peneliti
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) anggap mewakili perusahaan konstruksi
merupakan instrument memproteksi tempat lulusan baru bekerja. Pendekatan
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, penelitian dapat juga disebut normative
dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat sosiologis atau juridis soliologis,
kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut mengingat permasalah yang diterliti
merupakan hak asasi yang wajib dipernuhi mengenai hubungan antara factor
oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, sosiologis terhadap factor yuridis.
mengurangi, bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja. Metode Penelitian
Peneliti didalam mendekati pokok
Luluan Baru Jurusan Teknin Sipil masalah penelitian, digunakan penelitian
Politeknik Negeri Jakarta eksplanatoris, suatu penelitian yang
Lulusan baru adalah alumni yang baru berusaha menerangkan, memperkuat atau
saja meyelesaikan kuliah di Jurusan menguji dan bahkan menolak suatu teori
Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta atau hipotesa-hipotesa serta terhadap hasil-
yang memiliki masa kerja mulai dari 0 hasil penelitian yang ada atau kerakteristik
tahun sampai 3 tahun dan bekerja di dari suatu gejala social yang diteliti dan
perusahaan konstruksi. sejumlah faktor yang mempengaruhinya.

METODE PENELITIAN Metode Pengumpulan Data


Tempat Penelitian Metode pengumpulan data dengan cara
Peneliti menjadikan wilaya Kota penelitian lapangan, langsung pada objek-
Jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Bekasi) objek penelitian yang ada hubungannya
sebagai tempat penelitian. dengan masalah yang diteliti. Sedangkan
teknik pengumpulan data dilakukan
Objek Penelitian dengan dua cara yaitu wawancara
Peneliti menjadikan lulusan baru (interview) dan angket/kuisioner
sebagai objek penelitian. Lulusan baru
adalah semua mahasiswa Jurusan Teknik Metode Analisa Data (Analisa
Sipil Politeknik Negeri Jakarta dengan Pendahuluan, dan Analisa Uji Hipotesa)
Program Studi Teknik Konstruksi Gedung, Metode analisa data dengan cara
pengumpulan data dan dianalisa melalui
_____________________________________________________________________________________________________
Rita Farida dan Dyah Nurwidyaningrum
"Penerapan Waktu Kerja...
41

dua tahap: pertama, analisa pendahuluan Di PT. Murinda Iron Steel untuk
yang bermaksud mendeskripsikan pekerjaan yang biasa, jam kerja/waktu
karakteristik sampel pada setiap variable kerja lembur tidak semua karyawan
yang diteliti. Kedua analisa uji hipotesa, mendapatkannya, kecuali site engineer,
yang bermaksud untuk menguji benar administrasi, dokumen control dan project
tidaknya hipotesa yang telah disusun. manajer. Sedangkan yang bekerja sampai 7
Teknik analisa uji hipotesa yang (tujuh) hari mandor dan tukang yang
dipergunakan akan ditentukan kemudian diawasi staff yang mendapat giliran piket,
berdasarkan tipe data yang dikumpulkan. kecuali untuk pengecoran skala besar
MAT Found atau MASS concrete yang
HASIL DAN PEMBAHASAN melakukan piket dari semuanya bagian
Ketentuan Jam Kerja/Waktu Kerja tanpa terkecuali dengan demikian disini
lembur di Bidang Konstrusi terjadi lembur.
Aturan jam kerja/waktu kerja seperti Dari hasil wawancara dibuktikan bahwa
diatur pasal 77 ayat (2) tidak berlaku bagi pekerjaan bidang konstrusi termasuk
sektor usaha tertentu atau pekerjaan kedalam pekerjaan dimaksud dalam aturan
tertentu (pasal 77 ayat 3). Ketentuan waktu Kepmentrans. No. 233/MEN/2003 pasal 1
kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat ayat (1), pekerjaan yang dijalankan secara
(3) diatur dalam Kepmentransker Nomor terus menerus adalah pekerjaan menurut
Kep. 233/MEN/2003 tentang Jenis dan jenis dan sifatnya harus dilaksanakan atau
Sifat Pekerjaan yang dijalankan secara dijalankan secara terus menerus dalam
terus menerus. Dalam Kepmentransker keadaan lain berdasarkan kesepakatan
dimaksud pasal 1 ayat (1), Pekerjaan yang antara pekerja/buruh dengan pengusaha.
dijalankan secara terus menerus adalah Pasal 2, pengusaha dapat mempekerjakan
pekerjaan yang menurut jenis dan sifatnya pekerja/buruh pada hari libur resmi untuk
harus dilaksanakan atau dijalankan secara pekerjaan yang menurut sifat jenis nya
terus menerus atau dalam keadaan lain harus dijalankan secara terus menerus.
berdasarkan kesepakatan antara Pasal 3 ayat (1), pekerjaan sebagaimana
pekerja/buruh dengan pengusaha. Pasal 2, dimaksud, yaitu “Pekerjaan yang apabila
Pengusaha dapat mempekerjakan dihentikan akan mengganggu proses
pekerja/buruh pada hari libur resmi untuk produksi, merusak bahan, dan termasuk
pekerjaan yang menurut sifat harus pemeliharannya/perbaikan produksi .
dilaksanakan dan dijalankan dan
dijalankan secara terus menerus. Pasal 3 Ketentuan Tentang Upah Lembur
ayat (1), Pekerjaan sebagaimana dimaksud Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan
dalam Pasal 2 seperti salah satunya Transmigrasi Republik Indonesia No. Kep.
disebutkan dalam point f, yaitu jenis 102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja
pekerjaan yang apabila dihentikan akan Lembur dan Upah Kerja Lembur. Pasal 2
menggannggu proses produksi, merusak ayat (1) pengaturan kerja lembur berlaku
bahan dan termasuk pemeliharaannya / untuk semua perusahaan, kecuali bagi
perbaikan produksi perusahaan sector usaha tertentu atau
Pekerjaan konstruksi, sangat sulit untuk pekerjaan tetentu sebagaimana dimaksud
tidak melakukan lembur terutama saat dalam ayat (1) diatur tersendiri dengan
pengecoran, karena jika berhenti maka Keputusan Menteri. Pasal 3 ayat (2)
akan mengganggu proses produksi. menyebutkan, ketentuan waktu kerja lebur
Dengan demikian bidang kontrusi sebagaimana dimakskud dalam ayat (1)
termasuk pekerjaan yang karyawannya tidak termasuk kerja lembur yang
diijinkan untuk melakukan pekerjaan di dilakukan pada waktu istirahat mingguan
luar batas jam (melebihi batas tiga jam atau hari libur resmi. Pasal 4 ayat (1)
waktu yang diperbolehkan lembur). Pengusaha yang mempekerjakan
_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 14 No. 1 April 2017
42

pekerja/buruh melebihi waktu kerja, wajib Penerapan Aturan Jam Kerja/Waktu


membayar upah lembur. Pasal 4 ayat (2) Kerja, Upah Lembur, Keselamatan dan
bagi pekerja/buruh yang termasuk dalam Kesehatan Kerja bagi Lulusan Baru
golongan jabatan tertentu, tidak berhak Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
atas upah kerja lembur sebagaimana Jakarta.
dimaksud dalam ayat (1), dengan Tabel 1. Prosentase alumni Jurusan Teknik Sipil
ketentuan mendapat upah yang lebih yang menjadi sampel
tinggi. Pasal 4 ayat (3) yang termasuk Jawab Jumlah Presentase %
a. Angkatan 2007 7 7,61
dalam golongan jabatan tertentu
b. Angkatan 2008 18 19,57
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) c. Angkatan 2009 15 16,30
adalah mereka yang memiliki d. Angkatan 2010 35 38,04
tanggungjawab sebagai pemikir, e. Angkatan 2011 17 18,485
perencana, pelaksana dan pengendali Dari table dapat dilihat bahwa lulusan
jalannya perusahaan yang waktu kerjanya yang berasal dari angkatan 2010 yang
tidak dapat dibatasi menurut waktu paling antusias mengembalikan dan
kerjayang ditetapkan perusahaan sesuai mengisi kuisioner 38,04% sedangkan yang
dengan peraturan perundang-undangan paling sedikit dari angkatan 2007 yaitu
yang berlaku. Pasal 5, perhitungan upah 7,61%
kerja lembur berlaku bagi semua
perusahaan, kecuali bagi perusahaan pada Tabel 2. Lulusan baru mengetahui aturan jam kerja
sector usaha tertentu atau pekerjaan UU Tenaga Kerja No.13 tahun2003
tertentu sebagaimana dimaksud Pasal 2. Mengetahui jam Jumlah Presentase %
Pasal 8 ayat (1) Perhitungan upah lembur kerja
didasarkan pada upah bulanan. Pasal ayat a.mengetahui 62 67,40
(2) cara menghitung upah sejam adalah b.tidak mengetahui 30 32,60
1/173 kali upah sebulan. Lulusan baru lebih banyak yang
Karyawan PT. Murinda Iron Steel, mengetahui tentang aturan jam kerja
melakukan kerja lembur karena dipaksa daripada yang tidak mengetahui, yang
lembur dan memaksakan lembur agar mengetahui 67,40 % sedangkan sisanya
mendapatkan upah lembur. Di perusaahan tidak mengetahui. Mengapa demikian
ini hanya golongan II kebawah yang dapat dimengerti karena dari dosen mata
mendapat uang lembur dan uang makan. kuliah K3 dan Hukum Ketenagakerjaan,
Lembur bisa sampai pagi, jika sampai pagi aturan ini di informasikan kepada
keesokan harinya libur. Uang lembur mahasiswa, selain lulusan baru mengetahui
dibatasi maksimal 1 (satu) juta per 1 (satu) aturan ini dari kontrak kerja yang mereka
bulan. Kantor PT. Murinda Iron Steel tandatangani
mensosialisasikan aturan lembur, waktu Table 3. Kelebihan jam kerja rata-rata setiap
kerja, upah dan lain-lain pada saat minggu
tandatangan kontrak (sesuai Kep. Men Kelebihan jam kerja jumlah Presentase %
102/MEN/VI/2004). PT. Multikon a. < 3 jam 32 34,78
memiliki kebijakan semua golongan b. > 3 jam 35 38,04
mendapatkan uang intensive/lembur dan c. > 6 jam 9 9,78
uang makan lembur. d. > 10 jam 11 11,96
e. > 14 jam 5 5,43
Lulusan baru yang bekerja lembur kurang
dari 3 (tiga) jam berjumlah 38,04%. Dari
data diatas juga dapat dilihat bahwa
responden yang bekerja lembur sampai 14
(empatbelas) jam hanya 5,43%

_____________________________________________________________________________________________________
Rita Farida dan Dyah Nurwidyaningrum
"Penerapan Waktu Kerja...
43

Pengetahuan Ketentuan Lembur dan


Table 4. Lembur melebihi jam kerja Upah Lembur bagi Lulusan Baru
Jawab Jumlah Presentase Sebagian besar responden kurang
a. lembur melebihi 55 59,78 % mengetahui ketentuan upah lembur hanya
jam kerja 53,26 %, meskipun pengetahuan tentang
b. lembur tidak 37 40,22 %
upah lembur sesuai Kep men sudah di
melebihi jam kerja
berikan pengetahuannya oleh dosen
Dari data diatas, dapat dilihat bahwa
sewaktu lulusan baru kuliah. Sebenarnya
lulusan baru yang bekerja melebihi jam
kewajiban dari perusahaan untuk
kerja adalah 59,78 %
mensosialisasikan pengetahuan tentang
Table 5. Lembur dan kesehatan fisik
aturan lembur pada saat tanda tangan
Jawab Jumlah Presentase kontrak. Kontrak biasanya dilengkapi
% lampiran rincian pendapatan, gaji pokok,
a. Sangat setuju 21 22,83 tunjangan proyek, tunjangan jabatan, uang
b. Setuju 34 36,96 makan harian, uang transport, intensive
c. Biasa saja 30 32,61 lembur, waktu kerja, upah, dll.
d. Tidak setuju 7 7,61
Dari table diatas diketahui bahwa
diberlakukannya lembur tidak KESIMPULAN DAN SARAN
mengganggu kesehatan fisik sebanyak Kesimpulan
7,61% sedangkan yang sangat setuju Ketentuan bagi jam/waktu kerja,
bahwa lembur mengganggu kesehatan fisik lembur, upah lembur, keselamatan dan
sebanyak 36,96% kesehatan kerja bidang konstruksi aturan
yang berlaku sebagai berikut: UU No. 13
Table 6. Lembur menimbulkan gangguan psikis tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal
Jawab Jumlah Presentase 77 sampai dengan pasal 85 mengatur
% tentang jam/waktu kerja. Pasal 86 ayat (1)
a.stress 30 32,61 mengatur tentang keselamatan dan
b.tertekan 13 14,13 kesehatan kerja. Kep. Men. Tenaga Kerja
c.marah, jengkel 13 14,13 dan Transmigrasi Republik Indonesia No.
d.protes 17 18,48
Kep. 233/MEN/2003 tentang jenis dan
A,b,c da d benar 19 20,65
sifat Pekerjaan yang dijalankan secara
Kombinasi jawaban stress, tertekan,
terus menerus, pasal 1 ayat (1) huruf k,
marah, jengkel, protes sebanyak 20,65%
mengatur ketentuan upah dan lembur. Kep.
dari responden tidak memilih semua
Men. Tenaga Kerja dan Transmigrasi
gangguan psikis tersebut, namun
Republik Indonesia No. Kep.
kombinasi diantaranya, dan yang paling
102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja
banyak dialami oleh responden adalah
Lembur dan Upah Kerja Lembur, pasal
stress 32,61%
2,3,4 dan 8. Terdapat masalah-masalah
Table 7. Mengalami gangguan keselamatan kerja
yang timbul akibat dari tidak dibatasinya
Jawab Jumlah Presentase jam kerja di perusahaan konstruksi, namun
% masalah ini tidak menjadi signifikan
a.ya 30 32,61 mengingat bagi lulusan baru jam/waktu
b.tidak 62 67,39 kerja lembur masih dalam batas toleransi.
Sedikit jumlah responden yang pernah Adapun factor-faktor dan hambatan-
mengalami terganggunya keselamatan hambatan yang mempengaruhi proses
kerja 32,61% lainnya tidak pernah penerapan pembatasan jam kerja seperti
mengalami 67,39% diatur dalam UU Tenaga Kerja no. 13
tahun 2003, terjadi terutama saat dilakukan
pengecoran dalam skala besar namun ini
_____________________________________________________________________________________________________
Epigram Vol. 14 No. 1 April 2017
44

dibatasi oleh ketentuan libur keesokan Hanitiyo, Ronny. Metodelogi Penelitian


harinya setelah bekerja 1 (satu) hari 1 Hukum. Ghalia Indonesia Jakarta,
(satu) malam dan ini terhitung no rest 1983
artinya tidak berlaku azas no work no pay Manulang, Senjun. Pokok-Pokok Hukum
dalam keadaan ini. Ketenagakerjaan di Indonesia,
Rhineka Cipta, Jakarta, 1983
Saran Yasin, Nazarkan, Mengenal Kontrak
Mengingat dari data kuisioner yang Konstruksi di Indonesia, Jakarta:
didapatkan menginformasikan bahwa PT.Gramedia Pustaka Utama, 2003
masih banyak terdapat lulusan baru yang
bekerja di bidang konstruksi tidak
memahami ketentuan jam/waktu kerja,
upah, dan upah lembur, keselamatan dan
kesehatan kerja. Sebaliknya dosen-dosen
yang mengajarkan mata kuliah yang
memasukan topic tentang keselamatan
kesehatan kerja dan hokum
ketenagakerjaan lebih intensif lagi
memberi informasi tentang jam/waktu
kerja, upah, dan upah lembur berikur
peraturan perundang-undangannya.

DAFTAR PUSTAKA
Goa, Hillon, Dunia Konstruksi Indonesia,
http://pengamatkonstruksi-
indonesia.blogspot/diunggah tanggal
3 Maret 2014
Indonesia, Undang-Undang Tentang Jasa
Konstruksi, UU No. 18 Tahun 1999
Indonesia, Undang-Undang Tentang
Ketenagakerjaan, UU No. 13 Tahun
1999
Indonesia, Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Tentang Waktu Kerja
Lembur dan Upah Kerja Lembur No.
Kep. 102/MEN/VI/2004 Fokus
Media Bandung, 2014
Indonesia, Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Tentang Jenis dan Sifat
Pekerjaan yang dijalankan secara
terus menerus No. Kep. Men.
233/MEN/2003. Fokus Media
Bandung, 2014

_____________________________________________________________________________________________________
Rita Farida dan Dyah Nurwidyaningrum
"Penerapan Waktu Kerja...

Anda mungkin juga menyukai