KONSTUKSI 2
KETENAGAKERJAAN BERDASARKAN UU
NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA
KERJA
Disusun oleh:
Fathur Rohman
1506519019
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Irika Widiasanti, M.T.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii
Bab 1. Pendahuluan ...............................................................................1
1.1 Definisi Ketenagakerjaan.............................................................1
1.2 Latar Belakang .............................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat ....................................................................2
Bab 2. Pembahasan ................................................................................4
2.1 Implementasi UU Cipta Kerja Bidang Ketenagakerjaan (Video
Pembahasan) .........................................................................................4
Bab 3. Kesimpulan ..................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
ii | KETENAGAKERJAAN
DAFTAR GAMBAR
iii
Bab 1.
Pendahuluan
1
Indonesia sendiri ketenaga kerjaan diatur dalam Undang-undang No.13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dengan adanya peraturan
perundang-undngan yang mengatur mengenai ketenagakerjaan antar
individu atau antara individu dengan badan hukum bukan lagi menjadi
ranah pribadi namun juga melibatkan unsur negara didalamnya.
Seiring dengan diterbitkannya UU No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, maka pengaturan mengenai perjanjian kerja tunduk
pada undang-undang tersebut, lalu kemudian diubah dengan UU No.11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Namun, setelahkan disahkannya
undang-undang Cipta Kerja, banyak pekerja menolak undang-undang
tersebut dengan alasan bahwa undang-undang tersebut memuat
peraturan-peraturan yang merugikan pekerja. Salah satunya adalah
terkait adanya pembentukan RUU Tentang Pemberian Pesangon Kepada
Pekerja yang di PHK.
2 | KETENAGAKERJAAN
Manfaat :
1. Mengetahui dan memahami implementasi UU Cipta Kerja di
bidang Ketenagakerjaan di kehidupan nyata
2. Mendapatkan pengetahuan baru mengenai implementasi
UU Cipta Kerja di bidang Ketenagakerjaan
3
Bab 2.
Pembahasan
4 | KETENAGAKERJAAN
Dilihat dahulu pekerjaanya itu apa, jika perlu manajer hanya 3 tahun
maka boleh saja diberi PKWT. Pada intinya PKWT tidak melekat pada
sebuah jabatan.
5
1. Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu, yaitu perjanjian kerja
antar pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan
hubungan kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan
tertentu. Selanjutnya disebut PKWT.
2. Perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu, yaitu perjanjian
kerja antara pekerja atau buruh dengan pengusaha untuk
mengadakan hubungan kerja tetap. Selanjutnya disebut
PKWTT.
Dari apa yang tersebut diatas dapat dikatakan bahwa perjanjian
kerja waktu tidak tertentu terjadi karena hal-hal sebagai berikut:
a) PKWT tidak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin.
b) PKWT tidak dibuat untuk pekerjaan yang menurut jenis dan
sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesai dalam waktu
tertentu, yaitu:
1) Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara
sifatnya
2) Pekerjaan yang diperkirakan dapat diselesaikan dalam
waktu yang tidak terlalu lama, paling lama 3 (tiga) tahun.
3) Pekerjaan yang bersifat musiman
4) Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru,
kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam
percobaan atau penjajakan.
c) PKWT diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
6 | KETENAGAKERJAAN
d) PKWT yang didasarkan atas jangka waktu tertentu diadakan
untuk jangka waktu lebih dari 2 tahun dan diperpanjang lebih
dari 1 tahun.
e) Pengusaha yang bermaksud memperpanjang PKWT, paling
lama 7 (tujuh) hari sebelum perjanjian kerja untuk waktu
tertentu tersebut berakhir tidak memberikan maksudnya
secara tertulis kepada pekerja/buruh yang bersangkutan.
f) Pembaharuan PKWT diadakan tidak melebihi masa tenggang
waktu 30 (tigapuluh) hari berakhirnya PKWT yang lama.
PKWT diadakan lebih dari 1 (satu) kali dan lebih dari 2 (dua)
tahun.
Selanjutnya, berdasarkan ketentuan Pasal 53 Undang-Undang
Nomor 13 tahun 2003 disebutkan bahwa segala hal/atau biaya yang
diperlukan bagi pelaksanaan pembuatan perjanjian kerja dilaksanakan
oleh dan menjadi tanggungjawab pengusaha.
7
Bab 3.
Kesimpulan
8 | KETENAGAKERJAAN
DAFTAR PUSTAKA