Anda di halaman 1dari 109

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Transportasi adalah unsur terpenting dalam perkembangan suatu negara,

dimana transportasi menjadi salah satu dasar pembangunan ekonomi dan

perkembangan masyarakat. Transportasi merupakan sarana yang berperan dalam

kehidupan manusia, baik untuk keberlangsungan interaksi antara manusia, maupun

sebagai alat untuk memudahkan manusia dalam memindahkan barang dari satu

tempat ke tempat yang lainnya. seiring berkembangnya zaman, semakin banyak

perkembangan yang terjadi didunia ini, termasuk teknologi transportasi mengalami

perkembangan. Hal ini dapat dilihat pada saat transportasi masih menggunakan

tenaga hewan seperti kuda, unta, keledai, dan pada akhirnya transportasi sudah

menggunakan mesin.

Transportasi menurut Adisasmita dalam buku (Fatimah 2019 : 1-2) adalah

“sarana penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasar,

atau seringkali dikatakan menjembatani produsen dengan konsumen. Peranan

transportasi sangat penting yaitu sebagai sarana penghubung, mendekatkan, dan

menjembatani antara pihak-pihak yang saling membutuhkan”.

Negara Indonesia salah satu negara yang mengalami perkembangan

transportasi. Transportasi yang umum digunakan masyarakat Indonesia adalah

transportasi darat. Pertumbuhan penduduk dan juga luas kota menyebabkan jumlah

lalu lintas meningkat, karena banyak orang lebih memilih menggunakan kendaraan

pribadi. Semakin meningkatnya kendaraan pribadi menyebabkan kondisi lalu lintas

1
jalanan semakin padat berujung kemacetan dan kecelakaan lalu lintas pun sering

terjadi karena rendahnya tingkat kesadaran pengendara. Meningkatnya masalah lalu

lintas baik itu pelanggaran, kecelakaan, dan masalah lainnya terhadap lalu lintas di

Indonesia menunjukkan bahwa masalah transportasi adalah masalah yang serius.

Dalam mengatasi permasalahan lalu lintas yang ada di Indonesia maka

dibutuhkan moda transportasi publik sebagai sarana alternatif dalam mengatasi

kepadatan kendaraan. Transportasi publik memiliki sebuah peran penting di dalam

menunjang kegiatan manusia, karena kehadiran transportasi publik mampu

memberikan manfaaat yang signifikan bagi semua lapisan masyarakat. Transportasi

diberbagai kota besar di Indonesia memiliki jaringan transportasi umum yang

beragam mulai dari angkutan perkotaan, taksi, kereta api, kepal penyebrangan, dan

pesawat udara.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan Pasal 138 ayat (2) menetapkan bahwa pemerintah bertanggung

jawab atas penyelenggaraan angkutan umum. Mengingat kondisi transportasi

umum yang disediakan oleh Aparatur Negara Indonesia, terutama dikota-kota besar

memiliki tingkat pelayanan yang buruk, seperti terdapatnya ketidakamanan,

ketidaknyamanan penumpang ketika menggunakan angkutan umum akibat

pengemudi yang ugal-ugalan, rawannya tindak kriminal, dan angkutan yang

melebihi muatan. Permasalahan pelayanan transportasi yang terjadi di Indonesia

membuat masyarakat selalu menuntut adanya pelayanan yang berkualitas dari

birokrat.

Permasalahan yang terjadi pada transportasi umum menyebabkan transportasi

umum tidak lagi efektif dan efisien dalam penggunaanya dibandingkan trasnportasi

2
pribadi. kondisi inilah yang pada akhirnya akan mendorong calon pengguna

angkutan umum untuk menggunakan angkutan pribadi dalam melakukan

pergerakannya, yang kemudian menimbulkan peningkatan pergerakan dengan

angkutan pribadi serta menyebabkan munculnya berbagai permasalahan lalu lintas

dan permasalahan transportasi umum.

Salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki permasalahan pelayanan

angkutan umum yaitu Provinsi Bali. Akibat yang disebabkan dengan adanya

permasalahan angkutan umum menyebabkan kemacetan karena minimnya minat

warga yang menggunakan jasa angkutan umum. Angkutan umum seperti angkutan

kota di Provinsi Bali belum begitu berkembang, kondisi angkutan umum yang

dialami Provinsi Bali semakin diperparah dengan tingginya pertumbuhan

kepemilikan kendaraan pribadi.

Kota Denpasar merupakan pusat ibukota di Provinsi Bali yang memiliki jumlah

kendaraan pribadi yang paling tinggi dibandingkan kabupaten lainnya dan kualitas

pelayanan transportasi umum yang masih rendah. Jumlah penduduk Kota Denpasar

yakni 652.728 jiwa (2021)”. (Denpasar 2021). Dengan adanya permasalahan

kualitas pelayanan transportasi umum atau angkutan umum yang masih rendah, hal

tersebut membuat masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadinya

untuk melakukan kegiatan untuk beraktivitas. Beberapa persoalan yang di hadapi

Kota Denpasar yakni jumlah kendaraan pribadi yang meningkat setiap tahunnya,

jumlah kendaraan pribadi di Kota Denpasar yakni 651.885 (2021).

Pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi membuat masyarakat Kota Denpasar

sudah merasakan kemacetan, menyebabkan jalan tidak lagi mampu menampung

beban jumlah kendaraan pribadi pada jam sibuk, terbatasnya lahan parkir, serta

3
rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum. Hal tersebut yang harus di

perhatikan Pemerintah Kota Denpasar untuk memberikan kualitas pelayanan

angkutan umum yang efisien, efektif, aman dan nyaman bagi masyarakat dan

mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum.

Untuk meminimalisirkan permasalahan transportasi publik, pemerintah wajib

menyediakan fasilitas penunjang suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada Mei 2017 Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan

mengeluarkan program angkutan siswa. Program ini didasari oleh pentingnya

penyediaan transportasi umum oleh Pemerintah yang diatur dalam pasal 138

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

dimana Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan umum

untuk memenuhi kebutuhan angkutan yang aman, selamat, nyaman dan terjangkau.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Kementerian

Perhubungan nomor: SK.967/AJ.202/DRJD/2007 tentang penyelenggaraan

angkutan sekolah, maka Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perhubungan

menindaklanjuti dengan mengeluarkan program angkutan siswa yang diberi nama

Bus Sekolah Gratis. Operasional angkutan siswa Bus Sekolah Gratis merupakan

bagian dari sistem terpadu angkutan umum yang direncanakan Pemerintah Kota

Denpasar bersama pihak terkait dengan standar pelayanan minimal yang di tetapkan

Kementrian Perhubungan. Kedepan program ini akan menjadi salah satu pelayanan

umum utama Pemerintah kepada Masyarakat dengan subsidi untuk memenuhui

kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau.

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar diluncurkan Pemerintah Kota

Denpasar yang resmi beroperasi pada Mei 2017 yang awalnya hanya melayani

4
sekolah yang ada di dua wilayah Kecamatan yang ada di Denpasar yakni

Kecamatan Denpasar Selatan dan Denpasar Barat. Sebelum adanya Program Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar sebagai angkutan siswa ada beberapa masalah awal

yaitu tidak adanya jaminan pelayanan angkutan umum dimana kondisi angkutan

yang sudah mati suri menyebabkan siswa tidak ada pilihan untuk memilih diantar

orang tuanya atau mengendarai kendaraan sendiri kesekolah. Keterbatasan waktu

dan kesempatan yang dimiliki orang tua maka memilih untuk memberi ijin kepada

anaknya untuk mengendarai kendaraan sendiri ke sekolah, khusus nya siswa SMP

yang mengendarai kendaraan sendiri padahal walaupun secara fisik mampu

mengendarai kendaraan tetapi secara umum mental dan aturan belum boleh

mengendarai kendaraan sendiri.

Masalah umum pun juga di hadapi Pemerintah Kota Denpasar seperti,

kemacetan yang disebabkan terbatasnya kapasitas lahan parkir di sekitar sekolah

juga menyebabkan penundaan perjalanan yang tinggi dan menurunkan kecepatan,

kecelakaan yang sering melibatkan anak sekolah terutama pada tingkat sekolah

menengah pertama (SMP) dan Rendahnya pelayanan dan penggunaan angkutan

umum permasalahan ini sudah dirasakan sejak lama seperti contohnya jaminan

pelayanan yaitu penjadwalan, kenyamanan, kecepatan dan tarif tidak dirasakan oleh

masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat tidak dapat memastikan kapan atau berapa

lama lagi angkutan umum akan melalui suatu halte sehingga keperluan yang hampir

selalu memerlukan ketepatan waktu tidak dapat terakomodasi.

Pada awal program sampai dengan sekarang prioritas pelayanan yang menjadi

tujuan perjalanan Angkutan Siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar adalah SMP,

dikarenakan siswa SMP merupakan pengguna kendaraan tertinggi dengan kondisi

5
mental yang belum stabil, dan paling banyak terlibat dalam kecelakaan, dan dapat

dipaksa untuk menggunakan angkutan umum karena sesuai peraturan belum boleh

mengendarai kendaraan sendiri di jalan. Dengan adanya program angkutan siswa

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini juga sangat membantu para orang tua, orang

tua tidak perlu lagi mengantar dan menjemput yang membuat tidak fokus terhadap

pekerjaan orang tua.

Bagi Pemerintah Kota Denpasar dan juga Kepolisian program ini merupakan

pemecahan masalah lalu lintas yaitu kecelakaan yang melibatkan siswa pelajar

SMP yang belum mempunyai Surat Ijin Mengemudi (SIM). Program ini merupakan

pelayanan angkutan gratis untuk siswa dan operasional Angkutan Siswa Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar dibiayai oleh APBD, sehingga siswa yang

menggunakan angkutan pada jam berangkat dan pulang sekolah secara gratis.

Besaran APBD yang digunakan diawal pengadaan dan operasional pada tahun 2017

sebesar 5,86 milliar (Bapenda Kota Denpasar). Pelaksanaan angkutan siswa

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar diharapkan dapat menurunkan angka

kecelakaan yang melibatkan siswa, meningkatnya penggunaan angkutan umum

oleh siswa dan berkurangnya penggunaan sepeda motor oleh siswa yang belum

cukup umur. Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang sudah beroperasi 5 tahun

sejak tahun 2017, sudah ada sebanyak 14 armada yang beroperasi dan melayani 3

sekolah kecamatan yakni Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Utara.

Berikut data jumlah kecelakaan dari sebelum adanya Program Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar di tahun 2014 hingga tahun 2020.

6
Tabel 1:
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021 di Kota Denpasar
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah 122 229 388 456 825
Penumpang
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penumpang angkutan siswa Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar setiap tahunnya meningkat, dikarenakan tingginya

antusiasme siswa pelajar SMP menggunakan pelayanan angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar.

Tabel 2:
Jumlah kecelakaan tahun 2014-2020 yang melibatkan kalangan pelajar
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Denpasar
Jumlah kecelakaan melibatkan pelajar 2014-2020
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
155 227 232 201 188 172 141
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Dengan meningkatnya pengguna angkutan siswa Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar, berdasarkan data kecelakaan diatas angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar dapat menekan angka kecelakaan yang melibatkan siswa pelajar Sekolah

Menengah Pertama di Kota Denpasar.

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang sudah beroperasi 5 tahun, sebanyak

14 armada yang beroperasi namun dalam pelaksanaannya masih saja ditemukan

kendala seperti belum meratanya pelayanan yang diberikan terutama kepada

sekolah-sekolah lain yang ada di Kota Denpasar khususnya di tahun 2022 ini masih

belum menjangkau wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, selain itu masalah

lainnya adalah masih sedikitnya jumlah armada yang ada tentunya berbanding

7
terbalik dengan banyaknya jumlah siswa yang ada di Kota Denpasar. Berdasarkan

latar belakang di atas penulis ingin meneliti “Efektivitas Program Bus Sekolah

Gratis dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum bagi Pelajar di Kota

Denpasar”.

B. Rumusan Masalah

Masalah adalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan

atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil”.

(Pariata 1981: 263) Sedangkan menurut (Sugiyono 2016 : 35) masalah diartikan

sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar

terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari

jawabannya melalui pengumpulan data.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu

peristiwa atau suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui

pengumulan data penelitian untuk memecahkan masalah dan mencapai tujuan itu

sehingga berhasil.

Dalam hubungannya dengan penelitian ini dapat rumuskan permasalahannya

adalah, “Bagaimanakah efektivitas Program Bus Sekolah Gratis dalam

meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi pelajar di Kota Denpasar?”

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Program Bus

Sekolah Gratis dalam meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi pelajar di

Kota Denpasar.

8
2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Mahasiswa

1. Penelitian ini sebagai salah satu persyaratan untuk mendapat mendapatkan

gelar S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan.

2. Mendapat suatu pengalaman dan menerapkan ilmu yang didapatkan terkait

dengan penelitian tentang efektivitas program bus sekolah gratis dalam

meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi pelajar di Kota Denpasar.

b. Bagi Fakultas/Universitas

Hasil penelitian ini nantinya dapat dijadikan bahan referensi

mengenai permasalahan yang berkaitan dengan Efektivitas Program Bus

Sekolah Gratis sebagai inovasi pelayanan angkutan umum khususnya di

kalangan pelajar.

c. Bagi Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan referensi yang

berkaitan dengan Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis sebagai

pelayanan angkutan umum khususnya di kalangan pelajar.

D. Tinjauan Pustaka, Konsep dan Teori

1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka ini diambil dari beberapa penelitian terdahulu

sebagai panduan peneliti dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan,

kemudian akan dijadikan perbandingan dalam penelitian ini. Dalam

tinjauan Pustaka ini terdapat beberapa jurnal hasil penelitian.

Penelitian pertama dari Seftiya Enny pada tahun 2018 dengan judul

Implementasi Program Bus Sekolah Gratis Sebagai Pelayanan Transportasi

9
(Studi Kasus pada Pengoperasian Bus Sekolah Gratis Kota Surabaya), hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa apabila Implementasi kebijakan

penyediaan layanan bus sekolah gratis di Kota Surabaya dalam upaya

peningkatan pelayanan publik sejauh ini telah berjalan dengan lancar,

namun masih terdapat ketidak sesuaian yang terjadi dilapangan. Hal ini

dikarenakan belum adanya undang - undang dari pemerintah daerah

setempat yang mengatur secara terperinci mengenai pelayanan bus sekolah

gratis ini, namun hal ini tidak mengurangi semangat Dinas Perhubungan

Kota Surabaya untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik. Saran

yang diberikan oleh peneliti yaitu membuat payung hukum yang jelas

mengenai bus sekolah gratis serta Melakukan sosialisasi atau publikasi

yang lebih gencar lagi kepada masyarakat sehingga secara perlahan

diharapkan dapat merubah pola pikir masyarakat.

Jika dibandingkan dengan rancangan proposal penelitian yang

peneliti susun dimana terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam metode

pendekatan dimana peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif

dengan mengambil lokasi penelitian di Kota Denpasar.

Penelitian kedua dari Zaid Dzulkarnain Zubizaretta, Dicky

Andrianto Saputra, Harnen Sulistio, Achmad Wicaksono pada tahun 2016

dengan judul Kajian Kinerja Pelayanan Dan Operasional Bus Sekolah

Gratis Kota Malang Menggunakan Metode IPA Dan Analisis Bok, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Dalam kajian ini digunakan dua metode

yaitu Importance-Performance Analysis (IPA)dan Biaya Operasional

Kendaraan (BOK). Untuk Travel Time sendiri dapat dikatakan baik karena

10
untuk perjalanan angkutan perkotaan masih diantara 30-60 menit (menurut

SK Dirjen Perhubungan Darat No. 687, 2002), selain itu juga selama ini

tidak pernah terjadi keterlambatan penjemputan maupun waktu tiba di

sekolah masing-masing.UntukLoad Factor pada jam masuk sekolah hanya

Poll A yang dapat dikatakan baik karena hasil rata-rata dari Load Factor

melebihi dari 70% yaitu 77%. Sedangkan pada saat pulang sekolah pada

semua Poll masih belum dapat dikatakan baik karena terjadi penurunan

hingga rata-rata Load Factor menunjukkan dibawah 70%(menurut SK

Dirjen Perhubungan Darat No. 687, 2002).Dari hasil analisis IPA didapat

2 variabel atau atribut yang dianggap penting namun kinerjanya kurang

sehingga menjadi prioritas utama yang mempengaruhi kepuasan pengguna

yaitu berfungsinya dan penggunaan produk SNI untuk visual audio secara

maksimal pada setiap fasilitas bus serta adanya tanda larangan merokok

bagi pengguna bus sekolah. Dari analisis Biaya Operasional Kendaraan

didapatkan hasil subsidi per penumpang yang berbeda-beda sesuai dengan

rute bus sekolah. Untuk Poll A sebesar Rp23.297,-; Poll B sebesar

Rp29.832,-; Poll C sebesar Rp27.888,-; Poll D sebesar Rp9.519,-; Poll E

sebesar Rp29.051,-; Poll F sebesar Rp25.461,-.

Jika dibandingkan dengan rancangan proposal penelitian yang

peneliti susun dimana terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam metode

pendekatan dimana pada peneliti kedua ini menggunakan dua jenis kajian

Importance-Performance Analysis (IPA) dan Biaya Operasional

Kendaraan (BOK).

11
Penelitian ketiga dari Mentari Mentari, Zulkarnaini Zulkarnaini

pada tahun 2017 dengan judul Implementasi Kebijakan Pengadaan Bus

Sekolah Gratis Bagi Pelajar Di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis

dimana penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pelaksanaan implementasi kebijakan pengadaan bus sekolah gratis

bagi siswa di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis telah selesai

dilaksanakan walaupun belum efektif, hal ini disebabkan oleh keterbatasan

sarana dan prasarana dimana jumlah armada bus yang belum memadai,

dana yang terbatas, dan kedisiplinan masyarakat.

Jika dibandingkan dengan rancangan proposal penelitian yang

peneliti susun dimana terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam metode

pendekatan dimana pada peneliti ketiga ini mengevaluasi bagaimana

implementasi kebijakan pengadaan bus sekolah gratis untuk siswa di

Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Konsep teori yang digunakan

adalah implementasi berdasarkan George C. Edward III yang mengatakan

bahwa dalam implementasi kebijakan publik terdapat 4 variabel;

komunikasi, sumber daya, disposisi/perilaku pelaksana dan struktur

birokrasi.

Dari penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti mengambil celah

yang belum diteliti oleh penelitian sebelumnya yakni mengkaji efektivitas

dari program bus sekolah gratis di Kota Denpasar.

12
2. Konsep

a. Efektivitas

Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil, tepat atau manjur. Sedangkan

efektifitas secara umum berarti menunjukan tercapainya suatu tujuan yang

terlebih dahulu ditentukan. Hal ini sesuai dnegan pengertian efektifitas

menurut Hidayat yang menjelaskan bahwa “efektivitas adalah suatu

ukuranyang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan

waktu) telah dicapai, makin besar presentase target yang dicapai, makin

tinggu efektifitasnya” (Sattar 2017 : 249-250) Efektivitas selalu terkait

dengan hubungan antara hasil yang diharapkan denga hasil yang

sesungguhnya dicapai. Adapun yang disampaikan Handayanigrat

“efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan

yang telah ditentukan” (Annas 2017 : 74) Suatu organisasi atau program

dapat dikatakan efektif bila organisasi atau program tersebut sepenuhnya

dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut (Siagan 2018 : 27) mendefiniskan “efetivitas

merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana, prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas menunjukan

keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapakan. Jika

hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, maka semakin tinggi

efektivitasnya”.

13
Dari pendapat mengenai pemahaman efektivitas menurut para ahli

diatas, maka dapat disimpulkan efektivitas adalah suatu pengukuran yang

menyatakan seberapa jauh suatu organisasi atau suatu program contohnya

dalam pencapaiannya seperti kualitasnya, kuantitasnya, dan waktu seperti

yang mana targer tersebut sudah ditentukan lebih dahulu.

b. Konsep Program

Membahas suatu program tidak bisa lepas dari aspek kebijakan.

Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli menjelaskan arti dari kebijakan.

“Kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu (whatever government chooses to do or not to do)” hal

itu dikatakan oleh Dye di dalam buku Rusdin Nawi yang berjudul Perilaku

Kebijakan Organisasi. Pengertian yang disampaikan Dye mengandung arti

kebijakan pemerintah sebagai kekuasaan mengalokasikan nilai kepentingan

untuk masyarakat secara menyeluruh”. (Nawi 2017 :36-37) Sedangkan

menurut menutut Nugroho menyatakan bahwa “kebijakan lebih dapat

dianggap sebagai suatu alat analisis yang dapat menjelaskan berbagai

perilaku dalam berbagai hubungan usaha untuk memecahkan

permasalahaan publik dan memberikan suatu solusi”.

Program itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana. Program

juga bisa diartikan sebagai rancangan usaha atau asas-asas dalam

ketatanegaraan, kepemerintahan, perekonomian, dan lainnya yang akan

dijalankan. Jika suatu program yang diciptakan untuk kepentingan

mensejahterakan masyarakat berarti program tersebut telah menjadi

kebijakan pemerintah yang tujuannya untuk publik. Dalam buku (Rohman

14
2009 : 101-102) Jones menyebut “Program merupakan suatu kompenen

dalam suatu kebijakan”.

c. Konsep Pelayanan Publik

Pelayanan Publik merupakan elemen yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan publik secara sederhana

dipahami oleh berbagai pihak sebagai pelayanan yang diselenggarakan oleh

berbagai pihak sebagai pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Semua barang dan jasa yang diselenggarakan pemerintah kemudian disebut

sebagai pelayanan publik. (Dwiyanto 2015 : 14) Menurut Lewis dan Gilman

dalam buku Hayat berjudul Manajemen Pelayanan Publik menjelaskan

bahwa pelayanan publik adalah kepercayaan publik, pelayanan publik

dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan ketentuan dan

peraturan yang ada. (Hayat 2017 : 21)

Sedangkan menurut (Sinambela 2011 : 128) pelayanan publik

merupakan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah

terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang

menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan

kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Adapun menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, menjelaskan bahwa

pelayanan publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

15
Setiap penyelenggaraan atau penyediaan pelayanan publik harus

memiliki standarisasi dalam pelayanananya. Standarisasi pelayanan publik

nantinya perlu dipublikasi agar dapat diakses atau diketahui oleh

masyarakat sebagai pengguna pelayanan publik. Standar pelayanan publik

dimaknai sebagai suatu ukuran yang telah ditentukan oleh penyelnggara

pelayanan publik sehingga nantinya wajib ditaati oleh pemberi atau

penerima pelayanan publik. Adanya UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik tentunya memberikan arahan kepada seluruh

penyelenggara pelayanan untuk memenuhi kompenen standar pelayanan.

d. Konsep Angkutan Umum

Menurut Adisasmita Transportasi atau angkutan adalah sarana

penghubung atau yang menghubungkan antara daerah produksi dan pasa,

atau seringkali dikatakan menjembati produsen dengan konsumen. Peranan

transportasi atau angkutan sangat penting yaitu sebagai sarana penghubung,

mendekatkan, dan menjembati antara pihak-pihak yang saling

membutuhkan”. (Fatimah 2019 : 1-2) Pentingnya sarana transportasi

bersifat multidimensi, sebagai contoh fungsi dari sarana transportasi adalah

sebagai alat untuk memudahkan kegiatan manusia sehari-hari, melancarkan

proses keperluan manusia. Ciri utama transportasi atau angkutan menurut

Djoko Setijowarno dan Frazila yaitu tersedianya pelayanan (availability of

service), yang artinya transportasi menyangkut akan kemampuan untuk

menyelenggarakan hubungan antara dua lokasi.

Fasilitas transportasi memberikan beraneka pilihan untuk menuju

ketempat yang dituju seperti ke tempat kerja, tempat rekreasi, serta

16
menyediakan akses ke sarana-sarana pendidikan, pariwisata, kesehatan, dan

sarana lainnya. Perkembangan transportasi dalam sejarah bergerak dengan

sangat perlahan, berevolusi dengan terjadi perubahan sedikit-demi sedikit,

yang sebenarnya diawali dengan perjalanan jarak jauh berjalan kaki pada

zaman Paleolithic”. Sejarah mencatat, dari masa ke masa teknologi

transportasi mengalami perkembangan.

Menurut UU No 22 Tahun 2009 angkutan umum memiliki arti yaitu

pemindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat yang lainnya

dengan menggunakan kendaraan dalam kawasan perkotaan yang terikat

dalam trayek tetap dan teratur. Angkutan umum disediakan dan digunakan

untuk masyarakat umum dengan dipungut bayaran dan ada beberapa

angkutan yang tidak dikenakan biaya alias gratis. (Mutiawati dkk, 2019)

Adapun tujuan utama keberadaan angkutan umum adalah

menyelenggarakan pelayanan dalam bidang angkutan yang baik dan layak

bagi masyarakat. Pelayanan angkutan umum dapat dikatakan baik dan layak

adalah pelayanan angkutan yang aman, cepat, murah dan nyaman. Ditinjau

dengan dengan daerah perlalu lintasan adanya angkutan umum dapat

mengurangi volume lalu lintas kendaraan pribadi hal ini karena angkutan

umum bersifat angkutan massal sehingga biaya angkut dapat dibebankan

kepada lebih banyak orang atau penumpang. Banyaknya penumpang

menyebabkan biaya penumpang dapat ditekan serendah mungkin. (Warpani

1990 :70) Karena sifat dari angkutan umum itu massal maka sering terjadi

permasalahaan yang tidak seimbang antara ketersediaan dan permintaan hal

ini dikarenakan penumpang harus memiliki kesamaan seperti tujuan,

17
lintasan dan waktu. Pelayanan angkutan umum akan berjalan dengan baik

apabila dapat menciptakan keseimbangan antara permintaan dan

ketersediaan, untuk dapat mewujudkan pelayanan yang baik maka campur

tangan pemerintah diperlukan dengan tujuan:

a. Menjamin sistem operasi yang aman bagi kepentingan masyarakat

pengguna jasa angkutan, petugas pengelola angkutan, dan pengusaha

jasa angkutan.

b. Mengarahkan agar lingkungan tidak terlalu terganggu oleh kegiatan

angkutan.

c. Membantu perkembangan dan pembangunan nasional maupun daerah

dengan meningkatkan jasa pelayanan angkutan.

d. Menjamin pemerataan jasa angkutan sehingga tidak ada pihak yang

dirugikan dan mengendalikan operasi pelayanan jasa angkutan.

(Welendo and Nasrul 2017)

Perkembangan kota-kota besar menjadi faktor pentingnya peranan

angkutan umum. Dalam perencanaan kota satu wilayah, masalah

transportasi tidak dapat diabaikan. Maka dari angkutan umum memiliki

peran penting yaitu:

a. Sebagai kepentingan mobilitas masyarakat, peran utama angkutan

umum ialah melayani mobilitas masyarakat dalam melakukan kegiatan

sehari-hari.

b. Pengendalian lalu lintas, peranan layanan angkutan umum dengan ciri

khas yang dimiliki yaitu bisa menampung banyak orang sekaligus. Hal

18
ini dapat mengurangi tingginya jumlah kendaraan pribadi yang berlalu

lalang dan dapat mengurangi pelanggaran, kecelakaan, dan kemacetan.

c. Penghematan energi, ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar

dan subsidi bahan bakar karena sudah diketahui cadangan bahan bakar

minyak dunia (BBM) terbatas maka dari itu layananan angkutan umum

perlu ditingkatkan. Jika angkutan umum sudah memberi layanan yang

baik maka peminatnya pun meningkat dan dapat mengganti kendaraan

pribadi dengan angkutan umum yang berperan sebagai mobilitas

masyarakat. Hal ini dapat menghemat BBM.

d. Pengembangan wilayah, angkutan umum sangat berperan dalam

menunjang interaksi sosial budaya, pemanfaatan sumber daya alam

maupun mobilisasi sumber daya manusia serta pemerataan daerah

beserta hasil-hasilnya, didukung oleh sistem perangkutan yang

memadaidan sesuai dengan tuntutan kondisi setempat.

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 10

Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis

Jalan yaitu :

1. Keamanan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk

terbebasnya Pengguna Jasa dari gangguan perbuatan melawan hukum

dan atau rasa takut. Keamanan sebagaimana dimaksud terdiri atas :

identitas kendaraan, tanda pengenal pengemudi, lampu isyarat tanda

bahaya, lampu penerangan, dan penggunaan kaca fil sesuai ketentuan

yang berlaku

19
2. Keselamatan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk

terhindarnya dari risiko kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia,

sarana dan prasarana. Keselamatan yang dimaksud yaitu :

a. standar operasional prosedur (SOP) pengoperasian kendaraan dan

penanganan keadaan darurat.

b. kelayakan kendaraan, peralatan keselamatan, fasilitas kesehatan,

informasi tanggap darurat.

3. Kenyamanan merupakan standar minimal yang harus dipatuhi untuk

memberikan suatu kondisi yang nyaman, bersih, dan sejuk yang dapat

dinikmati pengguna angkutan umum. Kenyamanan yang dimaksud :

lampu penerangan kendaraan, fasilitas pengatur suhu ruangan dan atau

ventilasi udara, fasilitas kebersihan, dan fasilitas kemudahan naik/turun

penumpang.

4. Keterjangkauan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk

memberikan kemudahan bagi pengguna mendapatkan akses angkutan

umum dan tarif yang terjangkau. Keterjangkauan yang dimaksud yaitu

ketersediaan integrasi jaringan trayek pengumpan dan tarif.

5. Keteraturan merupakan standar minimal yang harus dipenuhi untuk

memberikan kepastian waktu pemberangkatan dan kedatangan

kendaraan angkutan serta tersedianya fasilitas informasi perjalanan

bagi pengguna jasa. Adapun keteraturan yang dimaksud ialah : waktu

tunggu, kecepatan perjalanan, waktu berhenti dihalte, waktu

kedatangan kendaraan.

20
3. Teori

a. Teori Efektivitas

Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil, tepat atau manjur. Sedangkan

efektifitas secara umum berarti menunjukan tercapainya suatu tujuan yang

terlebih dahulu ditentukan. Hal ini sesuai dnegan pengertian efektifitas

menurut Hidayat yang menjelaskan bahwa “efektivitas adalah suatu

ukuranyang menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan

waktu) telah dicapai, makin besar presentase target yang dicapai, makin

tinggu efektifitasnya” (Sattar 2017 : 249-250) Efektivitas selalu terkait

dengan hubungan antara hasil yang diharapkan denga hasil yang

sesungguhnya dicapai. Adapun yang disampaikan Handayanigrat

“efektivitas ialah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan

yang telah ditentukan” (Annas 2017 : 74) Suatu organisasi atau program

dapat dikatakan efektif bila organisasi atau program tersebut sepenuhnya

dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan menurut (Siagan 2018 : 27) mendefiniskan “efetivitas

merupakan pemanfaatan sumber daya, sarana, prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas menunjukan

keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapakan. Jika

hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, maka semakin tinggi

efektivitasnya”.

21
Dari pendapat mengenai pemahaman efektivitas menurut para ahli

diatas, maka dapat disimpulkan efektivitas adalah suatu pengukuran yang

menyatakan seberapa jauh suatu organisasi atau suatu program contohnya

dalam pencapaiannya seperti kualitasnya, kuantitasnya, dan waktu seperti

yang mana targer tersebut sudah ditentukan lebih dahulu.

Indikator Efektivitas

Suatu program atau organisasi dapat dikatakan berhasil atau efktif

pada umumnya diukur dengan konsep efektivitas. Menurut (Kurniawan

2005 : 125) dalam bukunya yang berjudul Transformasi Pelayanan Publik,

efektivitas suatu program atau organisasi dapat dilihat dari kemampuannya

dalam melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi).

Sondang P Siagan mengemukakan bahwa efektivitas suatu

organisasi dapat diukur dari beberapa hal yaitu :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, maksud dari hal ini yaitu agar

karyawan dalam pelaksanaan tugasnya mencapai sasaran yang terarah

dan tujuan-tujuan organisasi dapat tercapai.

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, strategi merupakan peta jalan

yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-

sasaran yang telah ditentukan agar para implementer tidak tersesat

dalam pencapaian tujuan.

3. Proses analisa dan perumusan kebijaksanaan yang mantap berkaitan

dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan

artinya kebijakan kebijaksanaan harus mampu menjembati tujuan-

tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan operasional.

22
4. Perencanaan yang matang pada hakekatnya berarti memutuskan

sekarang apa yang akan dikerjakan oleh organisasi di masa depan.

5. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu

dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat sebab

apabila tidak, para pelaksana akan kurang memiliki pedoman bertindak

dan bekerja.

6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas

organisasi adalah kemampuan bekerja secara produktif dengan sarana

dan prasarana yang tersedia.

7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu

program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka

organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan

pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.

8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas

menuntut terdapatnya sistem pengawasan dan pengendalian

Menurut (R. M. Steers 1998 : 47) indikator efektivitas ada beberapa

variabel yaitu :

1. Prosedur Pelayanan

Prosedur pelayanan yang diberlakukan bagi pemberi dan penerima

pelayanan.

2. Sarana dan Prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh

penyelenggara pelayanan publik

23
3. Kompetensi petugas pemberi

Kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan perilaku

dibutuhkan

4. Pencapaian Tujuan

Pencapaian merupakan keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus

dipandang sebagai suatu proses.

b. Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

Pengertian Program

Membahas suatu program tidak bisa lepas dari aspek kebijakan.

Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli menjelaskan arti dari kebijakan.

“Kebijakan sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak

melakukan sesuatu (whatever government chooses to do or not to do)” hal

itu dikatakan oleh Dye di dalam buku Rusdin Nawi yang berjudul Perilaku

Kebijakan Organisasi. Pengertian yang disampaikan Dye mengandung arti

kebijakan pemerintah sebagai kekuasaan mengalokasikan nilai kepentingan

untuk masyarakat secara menyeluruh”. (Nawi 2017 :36-37) Sedangkan

menurut menutut Nugroho menyatakan bahwa “kebijakan lebih dapat

dianggap sebagai suatu alat analisis yang dapat menjelaskan berbagai

perilaku dalam berbagai hubungan usaha untuk memecahkan

permasalahaan publik dan memberikan suatu solusi”.

Program itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu rencana. Program

juga bisa diartikan sebagai rancangan usaha atau asas-asas dalam

ketatanegaraan, kepemerintahan, perekonomian, dan lainnya yang akan

24
dijalankan. Jika suatu program yang diciptakan untuk kepentingan

mensejahterakan masyarakat berarti program tersebut telah menjadi

kebijakan pemerintah yang tujuannya untuk publik. Dalam buku (Rohman

2009 : 101-102) Jones menyebut “Program merupakan suatu kompenen

dalam suatu kebijakan”. Dalam pengoperasian suatu program terdapat 3

pilar dalam mengoperasian program menurut Charles O Jones (Waseso and

Hidayat 2016 :70-71) yaitu:

1. Pengorganisasian, pembentukan atau penatan kembali sumber daya, unit-

unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa berjalan.

2. Interpretasi, aktifitas menafsirkan agar program menjadi rencana dan

pengarahan yang tepat dan dapat diterima serta dilaksanakan.

3. Aplikasi, berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan,

pembayaran, atau yang lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau

perlengkapan program.

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan program Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar berupa angkutan gratis khusus kalangan pelajar yang

diberi nama Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Program ini merupakan

suatu inovasi Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya mengembangkan

transportasi umum melalui Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Pengelolaan

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini dibawah naungan Dinas Perhubungan

Kota Denpasar. Program ini sudah berjalan 5 tahun lamanya dari tahun

2017. Selain untuk mengembangkan transportasi umum, Bus Sekolah Gratis

25
Kota Denpasar bisa menjadi jalan keluar untuk meminimalisir masalah lalu

lintas di Kota Denpasar yang kebanyakan pelakunya yaitu para pelajar.

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sebagai angkutan gratis

bagi pelajar juga sangat membantu bagi para orang tua siswa maupun siswa

sendiri bisa berangkat atau pulang dari sekolah dengan aman, nyaman, dan

selamat serta tidak mengeluarkan biaya jika dibandingkan orang tua yang

mengantar atau menjemput anaknya atau membawa kendaraan sendiri tentu

itu sudah melanggar peraturan berlalulintas. Menurut pasal 138 Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

dimana Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan

umum untuk memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman

dan terjangkau.

Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Pemerintah Kota Denpasar

mengeluarkan Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Operasional

angkutan kota untuk siswa atau angkutan siswa merupakan bagian dari

sistem terpadu angkutan umum yang direncanakan oleh Pemerintah Kota

Denpasar bersama pihak terkait dengan standar pelayanan minimal yang

telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

Pelaksanaan angkutan siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dilakukan 2 kali perjalanan yakni pukul 05.00-13.00 dan pukul 13.00-17.00.

keberangkatan siswa sekolah pagi, keberangkatan siang, penjemputan

sekolah pagi, dan penjemputan sekolah siang.

Operasional Angkutan Siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan

26
sistem pembelian layanan yang disusun berdasarkan perhitungan Biaya

Operasi Kendaraan (BOK) sehingga siswa yang menggunakan angkutan

kota pada jam berangkat dan pulang sekolah tidak membayar atau gratis.

Kelompok yang disasar melalui program ini adalah kalangan pelajar

terutama siswa Sekolah Mengah Pertama (SMP) di Kota Denpasar. Siswa

Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi fokus utama karena kelompok

siswa ini merupakan pengguna sepeda motor tertinggi dengan kondisi

mental yang labil, paling banyak terlibat dalam kecelakaan dan dapat

dipaksa untuk menggunakan angkutan umum karena secara hukum belum

boleh mengendarai kendaraan sendiri di jalan. Bagi pihak penegak hukum

di jalan yaitu kepolisian program ini menjadi pemecahan masalah apabila

memberikan saran bagi siswa dan orang tua saat siswa terkena razia di jalan

karena menggunakan kendaraan tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi

(SIM), terutama siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum

cukup umur untuk memiliki Surat Izin Mengemudi. Bagi awak angkutan,

program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar menjadi angin segar yang dapat

meningkatkan kesejahteraan pramudi angkutan kota di Kota Denpasar

karena memberikan jaminan pemasukan atau pendapatan harian sehingga

juga dapat memberikan pelayanan angkutan dengan baik.

Pendekatan kreatif dan inovatif yang dilakukan adalah ke siswa,

kepada siswa dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan sekolah

untuk bersama-sama berkampanye dan menggunakan angkutan umum

termasuk pembinaan kepada siswa yang menggunakan sepeda motor tanpa

dilengkapi Surat Ijin Mengemudi (SIM). Kepada para awak angkutan,

27
pendekatan dilakukan langsung oleh pimpinan daerah, karena pada awal

program cenderung ada keraguan atas keseriusan program dan

keberlangsungan program ini. Oleh karena itu, pimpinan daerah (Walikota)

memimpin langsung launching dan menyatakan bahwa program ini

merupakan program unggulan yang keberlangsungannya dijamin, dan

kepada pada orang tua dilakukan pendekatan melalui forum orang tua di

sekolah terutama mengenai kepastian pelayanan jam berangkat dan pulang

sekolah sehingga para orang tua tidak lagi kawatir anaknya akan terlambat

berangkat ke sekolah.

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah beroperasi

selama 5 tahun memiliki program yaitu sebagai pelayanan angkutan

berangkat sekolah maupun pulang dari sekolah secara gratis dan

kedepannya akan semakin menambah angkutan agar bisa melayani seluruh

anak sekolah di Kota Denpasar sehingga bisa menjadi layanan transportasi

publik yang baik dan daya tarik untuk masyarakat. Adapun tujuan dari Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar ialah :

1. Agar dapat menurunkan jumlah angka kecelakaan yang melibatkan

siswa

2. Meningkatkan penggunaan angkutan umum oleh siswa pelajar Sekolah

Menengah Pertama (SMP).

3. Dapat mengurangi penggunaan sepeda motor oleh siswa yang belum

cukup umur serta tidak memiliki SIM, berkurangnya volume lalu lintas

(mengurangi kemacetan).

28
4. Meningkatkan taraf perekonomian awak (pramudi) angkutan umum di

Kota Denpasar karena adanya jaminan pendapatan dari pelayanan yang

diberikan kepada siswa.

Tabel 3:
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021 di Kota Denpasar
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah 122 229 388 456 825
Penumpang
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penumpang angkutan

siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar setiap tahunnya meningkat,

dikarenakan tingginya antusiasme siswa pelajar SMP menggunakan

pelayanan angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Rute yang

ditempuh ini disesuaikan dengan siswa yang mendaftar mengikuti program

ini, dimulai dari penjemputan dirumah masing-masing sampai dengan

diantar menuju sekolah masing-masing.

c. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik merupakan elemen yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pemerintahan. Pelayanan publik secara sederhana dipahami

oleh berbagai pihak sebagai pelayanan yang diselenggarakan oleh berbagai

pihak sebagai pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Semua barang

dan jasa yang diselenggarakan pemerintah kemudian disebut sebagai pelayanan

publik. (Dwiyanto 2015 : 14) Menurut Lewis dan Gilman dalam buku Hayat

berjudul Manajemen Pelayanan Publik menjelaskan bahwa pelayanan publik

29
adalah kepercayaan publik, pelayanan publik dilaksanakan secara bertanggung

jawab dan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada. (Hayat 2017 : 21)

Sedangkan menurut (Sinambela 2011 : 128) pelayanan publik

merupakan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap

sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam

suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya

tidak terikat pada suatu produk secara fisik.

Adapun menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, menjelaskan bahwa pelayanan publik

merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara

pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan

maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Setiap penyelenggaraan atau penyediaan pelayanan publik harus

memiliki standarisasi dalam pelayanananya. Standarisasi pelayanan publik

nantinya perlu dipublikasi agar dapat diakses atau diketahui oleh masyarakat

sebagai pengguna pelayanan publik. Standar pelayanan publik dimaknai

sebagai suatu ukuran yang telah ditentukan oleh penyelnggara pelayanan publik

sehingga nantinya wajib ditaati oleh pemberi atau penerima pelayanan publik.

Adanya UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik tentunya

memberikan arahan kepada seluruh penyelenggara pelayanan untuk memenuhi

kompenen standar pelayanan, adapun 14 kompenen standar pelayanan yang

meliputi :

1. Dasar hukum, peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar

penyelenggaraan pelayanan.

30
2. Persyaratan, syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu jenis

pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administratif.

3. Sistem, mekanisme, dan prosedur, tata cara pelayanan yang dilakukan bagi

pemberi dan penerima pelayanan publik , termasuk pengaduan.

4. Jangka waktu penyelesaian, jangka waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan.

5. biaya/tarif, ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam

mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang

besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan

masyarakat.

6. produk pelayanan, hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

7. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas, peralatan dan fasilitas yang diperlukan

dalam penyelenggaraan pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas bagi

kelompok rentan.

8. Kompetensi pelaksana, kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana

meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.

9. pengawasan internal, pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan

kerja atau atasan langsung pelaksana.

10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan, tata cara pelaksanaan

penanganan pengaduan dan tindak lanjutnya.

11. Jumlah pelaksana, tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja.

12. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan

sesuai dengan standar pelayanan.

31
13. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen

untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya dan risiko keragu-raguan.

14. evaluasi kinerja pelaksanan, penilaian untuk mengetahuai seberapa jauh

pelaksanaan kegiatan sesuai standar pelayanan.

Menurut (Hayat 2017 : 23) masyarakat akan merasa puas apabila pelayanan

yang diberikan dan dilakukan dengan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan dasarnya adalah

tergantung bagaimana ia dilayani, seperti apa pelayanannya, dan bagimana

pelayanan yang diberikan. Pasal 5 UU No. 25/2009 menyebutkan, bahwa ruang

lingkup pelayanan publik adalah meliputi pelayanan barang publik dan jasa

serta pelayanan administratif yang diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pemberian pelayanan dalam ruang lingkup tersebut harus dipenuhi oleh

pemerintah secara baik, akuntabel, dan maksimal, sehingga kepuasaan

masyarakat dalam penerimaan pelayanaan dapat dipenuhi.

Dari pendapat diatas dapat diartikan bahwa pelayanan publik merupakan

bentuk layanan yang diberikan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat. Pelayanan publik harus mengacu dan didukung undang-undang

atau regulasi yang berlaku sehingga dapat menjadi acuan dalam

penyelenggaraanya. Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar merupakan

pelayanan publik dalam bidang Transportasi yang diatur dalam Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan Angkutan Jalan Pasal 138

ayat (2) menetapkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan angkutan umum.

32
E. Kerangka Berpikir

Gambar 1

Kerangka Berpikir

Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis dalam Meningkatkan

Pelayanan Angkutan Umum bagi Pelajar di Kota Denpasar

Efektivitas Program Bus Sekolah


Gratis Kota Denpasar

Prosedur Sarana dan Kompetensi Pencapaian


pelayanan Prasarana Petugas Tujuan
Program Bus Program Bus Pemberi Program
Sekolah Sekolah Pelayanan Bus Sekolah
Gratis Kota Gratis Kota Program Gratis Kota
Denpasar Denpasar Bus Sekolah Denpasar
Gratis Kota
Denpasar

F. Definisi Konseptual

Definisi konseptual menurut (Tampubolon 2008:28) merupakan pembatasan

pengertian-pengertian suatu konsep yang menggunakan abstraksi yang dibentuk

dengan generasi dan kejadian-kejadin diamati. Definisi konseptual merupakan

unsur penelitian yang digunakan oleh para peneliti sebagai alat untuk

menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial. Pengertian Konsep sendiri

adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap

extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.

33
Definisi konseptual Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis Dalam

Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum Bagi Pelajar di Kota Denpasar adalah

keberhasilan Program Bus Sekolah Gratis dalam memberi pelayanan kepada

pengguna, meningkatkan pelayanan angkutan umum, dan tercapainya tujuan untuk

memecahkan permasalahan lalu lintas yaitu kecelakaan yang melibatkan pelajar

SMP di Kota Denpasar.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau sifat yang akan

dipelajari sehingga menjadi variabel yang diukur, pada penjabaran konsep-konsep

yang berupa contruct-contruct dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku

atau gejala yang dapat diamati dan diuji serta dapat ditentukan kebenarannya oleh

peneliti serta didapat tolak ukur untuk mengamati gejala-gejala sosial”. (Sugiyono

2016 : 35). Pada penelitian ini yang diamati, yakni efektivitas program Bus Sekolah

Gratis dalam meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi pelajar di Kota

Denpasar. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Prosedur pelayanan

Prosedur pelayanan yang dilakukan pemberi dan penerima pelayanan terkait

operasional angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar.

2. Sarana dan prasarana

Penyediaan sarana dan prasarana angkutan umum oleh penyelenggara

pelayanan publik agar menimbulkan kenyamanan sesuai Peraturan Menteri

Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 10 Tahun 2012 tentang

Pelayanan Minimal Angkutan Massal

3. Kompetensi petugas pemberi pelayanan

34
Kompetensi petugas pemberi layanan harus ditetapkan dengan tepat

berdasarkan keahlian, sikap, dan perilaku. Dimana pemberi layanan ini ialah

awak/pramudi angkutan umum Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar.

4. Pencapaian tujuan program

Pencapaian dalam memecahkan permasalahan kecelakaan yang melibatkan

pelajar, dan meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum, dan dapat

meningkatkan kesejahteraan awak (pramudi).

H. Perincian Data Yang Dibutuhkan

Ketersediaan data merupakan syarat yang harus ada sebagai bahan untuk

menguji atau membuktikan hipotesa yang telah dirumuskan. Adapun sumber data

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer menurut (Sugiyono 2016 : 137) “yaitu data pokok atau data yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya baik dari observasi, wawancara

langsung dengan informan maupun dengan menyediakan daftar pertanyaan

yang sudah disiapkan sebelumnya”. Adapun data primer yang dibutuhkan

dalam penelitian ini ialah data tentang efektivitas program angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar dengan wawancara kepada informan yang

berkaitan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan "data tambahan yang diperoleh pada objek

penelitian yang umumnya telah disajikan oleh instansi/lembaga, data tersebut

digunakan untuk melengkapi data primer yang mampu peneliti kumpulkan”.

(Sugiyono 2016 : 131) Adapun data skunder pada penelitian ini adalah sejarah

35
Kota Denpasar, letak geografis Kota Denpasar, visi dan misi Kota Denpasar

dan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, data kepegawaian Dinas Perhubungan

Kota Denpasar, jumlah armada dan trayek angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar.

I. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara atau teknik yang

mengarahkan peneliti secara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data valid, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan

pada ciri-ciri keilmuan, seperti rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono

2016 : 2) Dari pendapat diatas dapat dikatakan bahwa metode penelitian

merupakan suatu yang mutlak dalam penelitian. Adapaun metode penelitian

dalam penelitian ini adalah :

1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif Kualitatif. Peneliti akan

memberikan gambaran secara jelas mengenai yang diteliti, mengidentifikasi,

dan menjelaskan data bagaimana Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar dalam meningkatkan pelayanan Angkutan Umum secara sistematis.

Menurut (Sugiyono 2016 : 7-8) metode penelitian kualitatif merupakan metode

baru, penelitian kualitatif yang berlandasan pada filsafat post positivisme,

digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah .

A. Teknik Penentuan Unit Analisis

Unit analisis menurut (Sugiyono 2016 : 298) adalah satuan yang

diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda, atau suatu latar

36
peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau sekelompok sebagai

subjek penelitian.

Unit analisis dapat berupa lembaga maupun organisasi dalam sekala

kecil/terbatas. Dalam penentuan unit analisis, teknik yang digunakan adalah

teknik purposive sampling.

Menurut (Sugiyono 2016 : 85) purposive sampling merupakan

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Yang dimaksud pertimbangan tertentu adalah orang-orang yang dianggap

paling tahu terhadap apa yang kita harapkan, dan mungkin orang yang

sebagai penguasa sehingga akan memudahkan penelitian.

Sampel dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek

penelitan. Subjek penelitian ini yang akan menjadi informan yang akan

memberi informasi yang dibutuhkan selama penelitian. Informan dalam

penelitian ini berjumlah 7 orang informan. Adapun yang menjadi informan

dalam penelitian ini adalah :

Tabel 4:
Jumlah Informan
No Jabatan Informan
(orang)
1 Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota 1
Denpasar
2 Pramudi (Supir) Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar 3
(Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar Timur dan
Denpasar Barat)
3 Siswa SMP Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota 3
Denpasar (Denpasar Utara, Denpasar Timur dan
Denpasar Barat)
TOTAL 7

37
B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

a. Observasi

Dalam (Sugiyono 2016 : 146) mengemukakan bahwa, observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi dalam

penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang sesuai

dengan kondisi obyektif dilapangan sehingga hasil analisa dapat

lebih sempurna.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data

dalam penelitian kualitatif atau kuantitatif. Wawancara dilakukan

dengan lisan dan tatap muka secara individual. Menurut (Subagyo

2011 : 39) arti wawancara adalah Suatu kegiatan dilakukan untuk

mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan

pertanyaan-pertanyaan pada para informan. Wawancara bermakna

berhadapan langsung antara interview dengan informan, dan

kegiatannya dilakukan secara lisan. Sedangkan menurut Esterberg

wawancara merupakan Pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

38
c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan baik

dokumen elektronik, gambar, ataupun tertulis. Dokumentasi akan

dilakukan di Kantor Dinas Perhubungan Kota Denpasar.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data kualitatif. Menurut (Sugiyono 2016 : 243-246) analisis data

merupakam proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan temuannya dapat

diindformasikan kepada orang lain. lainnya, sehingga mudah dipahami,

dan ditemukanData ini digunakan peneliti untuk menghasilkan data

kualitatif yang tidak dapat dikategorikan secara statistik. Analisis

kualitatif yang digunakan adalah model analisis interaktif, yaitu model

analisis yang memerlukan tiga kompenen sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Menurut (Sugiyono 2016 : 247) Mereduksi berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mecari bila diperlukan.

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan

39
dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya”. (Sugiyono 2016 : 249) Akan tetapi yang

paling sering digunakan menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila

ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid

dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan

yang kridibel”. (Sugiyono 2016 : 252)

40
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kota Denpasar

Nama Denpasar berasal dari kata 'den' (selatan) dan 'pasar' sehingga

secara keseluruhan bermakna "Selatan Pasar", sebelumnya kawasan ini

merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah kerajaan yang pernah

berdiri sejak abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda

pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal

dengan Perang Puputan Badung.

Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor

69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah

Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga

ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di

Singaraja. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring

dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan

otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi

‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada

tanggal 27 Februari 1992.

Kota Denpasar juga ditetapkan menjadi ibukota Provinsi Bali sejak 23

Juni 1960. Menurut Mirsha dkk, (1986: 256) Pemindahan ibu kota Provinsi

41
Bali dari Kota Singaraja ke Denpasar adalah berdasarkan Keputusan Menteri

Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 5/ 2/ 36 -B6 tahun 1960. Sejak itulah

Kota Denpasar mengalami pertumbuhan pesat, yang meliputi pertumbuhan

fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Berdasarkan perkembangan dan

pertumbuhan Kota Denpasar dari tahun ke tahun, kemudian Pemerintah

Kabupaten Badung mengusulkan agar Denpasar menjadi Kota Administratif.

Melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20Tahun 1978,

Denpasar kemudian ditetapkan sebagai Kota Administratif. Selanjutnya pada

tahun 1980, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Badung mengusulkan

kembali Kota Administratif Denpasar menjadi Kota Madya karena

perkembangan Kota Administratif Denpasar sudah semakin padat dan multi

fungsi.

Dari hasil evaluasi Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat,

akhirnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 ditetapkanlah

Pembentukan Kota Madya Daerah Tingkat II Denpasar, pada 27 Februari

tahun 1992. Selanjutnya, berdasarkan Undang-Undang No. 32, tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah, Kota Madya Daerah Tingkat II Denpasar

menjadi Pemerintah Kota Denpasar.

Berdasarkan kondisi obyektif dan berbagai pertimbangan antara

Tingkat I dan tingkat II Badung telah dicapai kesepakatan untuk

meningkatkan status kota Administratif Denpasar menjadi Kota Denpasar.

Dan akhirnya pada 15 Januari 1992, Undang – undang No 1 Tahun 1992

tentang Pembentukan Kota Denpasar lahir dan telah diresmikan oleh Menteri

Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992 sehingga merupakan babak baru

42
bagi penyelenggaraan pemerintahan di Daerah Tingkat I Bali, Kabupaten

Daerah Tingkat II Badung dan juga bagi Kota Denpasar. Bagi Provinsi

Daerah Tingkat I Bali adalah merupakan pengembangan yang dulunya 8

Daerah Tingkat II sekarang menjadi 9 Daerah Tingkat II. Sedangkan bagi

Kabupaten Badung kehilangan sebagian wilayah serta potensi yang

terkandung didalamnya. Bagi Kota Denpasar yang merupakan babak baru

dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang walaupun

merupakan Daerah Tingkat II yang paling bungsu di wilayah Provinsi Daerah

Tingkat I Bali.

Keadaan Geografis Kota Denpasar merupakan daerah atau salah satu

kota yang terletak di tengah – tengah Pulau Bali, yang juga merupakan

Ibukota dari Provinsi Bali sekaligus sebagai pusat pemerintahan, pendidikan

dan perekonomian. Letak yang sangat strategis ini sangatlah menguntungkan

baik dari segi ekonomis maupun dari kepariwisataan karena merupakan titik

sentral atau pusat dari berbagai kegiatan sekaligus sebagai penghubung

dengan kabupaten lainnya.

Posisi geografis Kota Denpasar terletak di 08°35'31" - 08°44'49" LS

dan 115°10'23" sampai 115°16'27" BT, dengan batas – batas wilayah sebagai

berikut yaitu:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Mengwi dan

Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Badung dan wilayah Kecamatan

Sukawati Kabupaten Gianyar.

43
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Badung, Teluk Benoa dan

wilayah Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Kuta dan

Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Kota Denpasar secara topografi ketinggian berkisar antara 0 -75 meter

di atas permukaan laut. Morfologi kemiringan lahan antara 0 – 5 % dan di

daerah tepi mencapai kemiringan sebesar 15 %. Kota Denpasar termasuk

daerah beriklim tropis yang dipengaruhi angin musim sehingga memiliki

musim kemarau dengan angin timur (Juni – Desember) dan musim hujan

dengan angin barat (September – Maret) dan diselingi pancaroba. Suhu rata

– rata 25.4° C – 28.5° C dengan suhu maksimum pada bulan Agustus. Luas

wilayah Kota Denpasar adalah 127,98 km² atau 127,98 Ha (reklamasi Pantai

Serangan seluas 380 Ha atau 2,27 % dari seluruh luas daratan Provinsi Bali.

Wilayah Kota Denpasar memiliki luas daratan 12.778 Ha, secara

administratif terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan, 27 desa dan 16 kelurahan

terdiri atas:

1. Wilayah Kecamatan Denpasar Utara dengan luas kurang lebih 3.112 Ha,

terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan.

2. Wilayah Kecamatan Denpasar Timur dengan luas kurang lebih 2.254 Ha,

terdiri atas 7 desa dan 4 kelurahan.

3. Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dengan luas kurang lebih 4.999

Ha, terdiri atas 4 desa dan 6 kelurahan.

4. Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Wilayah Kecamatan Denpasar Barat

dengan luas kurang lebih 2.413 Ha, terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan.

44
B. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Dinas Perhubungan Kota Denpasar dibentuk sesuai dengan Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah

Kota Denpasar tentang kedudukan, susunan organisasi, Tugas, dan fungsi

serta tata kerja perangkat Daerah Kota Denpasar.

C. Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kota Denpasar

a. Visi

Pembangunan sistem Perhubungan, Pos dan Telekomunikasi yang

berwawasan Budaya, Lancar, Tertib, Aman dan Nyaman serta

Terjangkau.

b. Misi

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang professional dalam rangka

menumbuh kembangkan sistem Perhubungan yang berwawasan

Budaya.

2. Mewujudkan Sistem Transportasi yang handal, berkemampuan

tinggi, meningkatkan mobilitas manusia dan barang serta jasa.

3. Mewujudkan budaya tertib dalam arti penyelenggaraan Perhubungan.

D. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Sesuai yang diamanatkan oleh Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008

tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kota Denpasar, yang juga

dijabarkan dalam Keputusan Walikota Denpasar Nomor 33 Tahun 2008

tentang urain Tugas Jabatan pada Organisasi Dinas Daerah Kota Denpasar,

bahwa tugas pokok Dinas Perhubungan Kota Denpasar adalah :

"Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Perhubungan".

45
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perhubungan Kota

Denpasar mempunyai fungsi :

1. Merumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

2. Melaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya

3. Melaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya

4. Melaksanaan administrasi dinas sesuai lingkup tugasnya

5. Melaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

E. Keadaan Pegawai Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Jumlah pegawai di Dinas Perhubungan Kota Denpasar total berjumlah

530 orang. Adsapun data kepegawaian tersebut dapat dilihat dalam tabel

dibawah ini:

Tabel 5:
Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian
No Status Kepegawaian Pegawai Presentase
(orang)
1 Pegawai PNS 163 30,75%
2 Pegawai Non PNS 367 69,25 %
Total 530 100%
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pegawai Dinas

Perhubungan Kota Denpasar yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS) sebanyak 163 orang (30,75%) dan yang berstatus non Pegawai Negeri

Sipil (PNS) sebanyak 367 orang (69,25%). Jadi pegawai Dinas Perhubungan

Kota Denpasar kebanyakan berstatus non Pegawai Negeri Sipil (PNS).

46
F. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Gambar 2

Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar

47
G. Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

Pemerintah Kota Denpasar mengeluarkan program Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar berupa angkutan gratis khusus kalangan pelajar yang

diberi nama Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Program ini merupakan

suatu inovasi Pemerintah Kota Denpasar dalam upaya mengembangkan

transportasi umum melalui Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Pengelolaan

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini dibawah naungan Dinas Perhubungan

Kota Denpasar. Program ini sudah berjalan 5 tahun lamanya dari tahun

2017. Selain untuk mengembangkan transportasi umum, Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar bisa menjadi jalan keluar untuk meminimalisir masalah lalu

lintas di Kota Denpasar yang kebanyakan pelakunya yaitu para pelajar.

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sebagai angkutan gratis

bagi pelajar juga sangat membantu bagi para orang tua siswa maupun siswa

sendiri bisa berangkat atau pulang dari sekolah dengan aman, nyaman, dan

selamat serta tidak mengeluarkan biaya jika dibandingkan orang tua yang

mengantar atau menjemput anaknya atau membawa kendaraan sendiri tentu

itu sudah melanggar peraturan berlalulintas. Menurut pasal 138 Undang-

Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

dimana Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan angkutan

umum untuk memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman

dan terjangkau.

Hal inilah yang menjadi salah satu dasar Pemerintah Kota Denpasar

mengeluarkan Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Operasional

angkutan kota untuk siswa atau angkutan siswa merupakan bagian dari

48
sistem terpadu angkutan umum yang direncanakan oleh Pemerintah Kota

Denpasar bersama pihak terkait dengan standar pelayanan minimal yang

telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

Pelaksanaan angkutan siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dilakukan 2 kali perjalanan yakni pukul 05.00-13.00 dan pukul 13.00-17.00.

keberangkatan siswa sekolah pagi, keberangkatan siang, penjemputan

sekolah pagi, dan penjemputan sekolah siang.

Operasional Angkutan Siswa Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan

sistem pembelian layanan yang disusun berdasarkan perhitungan Biaya

Operasi Kendaraan (BOK) sehingga siswa yang menggunakan angkutan

kota pada jam berangkat dan pulang sekolah tidak membayar atau gratis.

Kelompok yang disasar melalui program ini adalah kalangan pelajar

terutama siswa Sekolah Mengah Pertama (SMP) di Kota Denpasar. Siswa

Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjadi fokus utama karena kelompok

siswa ini merupakan pengguna sepeda motor tertinggi dengan kondisi

mental yang labil, paling banyak terlibat dalam kecelakaan dan dapat

dipaksa untuk menggunakan angkutan umum karena secara hukum belum

boleh mengendarai kendaraan sendiri di jalan. Bagi pihak penegak hukum

di jalan yaitu kepolisian program ini menjadi pemecahan masalah apabila

memberikan saran bagi siswa dan orang tua saat siswa terkena razia di jalan

karena menggunakan kendaraan tanpa memiliki Surat Izin Mengemudi

(SIM), terutama siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum

cukup umur untuk memiliki Surat Izin Mengemudi. Bagi awak angkutan,

49
program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar menjadi angin segar yang dapat

meningkatkan kesejahteraan pramudi angkutan kota di Kota Denpasar

karena memberikan jaminan pemasukan atau pendapatan harian sehingga

juga dapat memberikan pelayanan angkutan dengan baik.

Pendekatan kreatif dan inovatif yang dilakukan adalah ke siswa,

kepada siswa dilakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan sekolah

untuk bersama-sama berkampanye dan menggunakan angkutan umum

termasuk pembinaan kepada siswa yang menggunakan sepeda motor tanpa

dilengkapi Surat Ijin Mengemudi (SIM). Kepada para awak angkutan,

pendekatan dilakukan langsung oleh pimpinan daerah, karena pada awal

program cenderung ada keraguan atas keseriusan program dan

keberlangsungan program ini. Oleh karena itu, pimpinan daerah (Walikota)

memimpin langsung launching dan menyatakan bahwa program ini

merupakan program unggulan yang keberlangsungannya dijamin, dan

kepada pada orang tua dilakukan pendekatan melalui forum orang tua di

sekolah terutama mengenai kepastian pelayanan jam berangkat dan pulang

sekolah sehingga para orang tua tidak lagi kawatir anaknya akan terlambat

berangkat ke sekolah.

Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah beroperasi

selama 5 tahun memiliki program yaitu sebagai pelayanan angkutan

berangkat sekolah maupun pulang dari sekolah secara gratis dan

kedepannya akan semakin menambah angkutan agar bisa melayani seluruh

anak sekolah di Kota Denpasar sehingga bisa menjadi layanan transportasi

50
publik yang baik dan daya tarik untuk masyarakat. Adapun tujuan dari Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar ialah :

5. Agar dapat menurunkan jumlah angka kecelakaan yang melibatkan

siswa

6. Meningkatkan penggunaan angkutan umum oleh siswa pelajar Sekolah

Menengah Pertama (SMP).

7. Dapat mengurangi penggunaan sepeda motor oleh siswa yang belum

cukup umur serta tidak memiliki SIM, berkurangnya volume lalu lintas

(mengurangi kemacetan).

8. Meningkatkan taraf perekonomian awak (pramudi) angkutan umum di

Kota Denpasar karena adanya jaminan pendapatan dari pelayanan yang

diberikan kepada siswa.

Tabel 6:
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021 di Kota Denpasar
Jumlah Penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar
Tahun 2017-2021
2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah 122 229 388 456 825
Penumpang
Sumber: Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa penumpang angkutan siswa Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar setiap tahunnya meningkat, dikarenakan tingginya

antusiasme siswa pelajar SMP menggunakan pelayanan angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar. Rute yang ditempuh ini disesuaikan dengan siswa yang

mendaftar mengikuti program ini, dimulai dari penjemputan dirumah masing-

masing sampai dengan diantar menuju sekolah masing-masing.

51
BAB III

ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini adalah bagian dari pembahasan dan analisa dari hasil penelitian

yang telah diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan informan.

Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan metode

pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara langsung dengan informan

berdasarkan indikator penelitian yang ada pada sub operasional sebagai metode

pokok dan dokumentasi sebagai metode pendukung.

A. Deskripsi Informan

Sebelum menguraikan analisis data, pada bagian ini peneliti akan

menguraikan deskripsi informan yang diperoleh langsung dari hasil wawancara

peneliti dengan para informan. Adapun informan dalam penelitian ini adalah orang-

orang yang memiliki keterlibatan dengan masalah penelitian sehingga membantu

dalam pengumpulan data sebagai bahan dalam penelitian.

Pada teknik penentuan teknik (satuan kajian), yang menjadi informan dalam

penelitian ini adalah Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar,

Pramudi/Supir Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar (Rute Denpasar Utara, Denpasar

Timur dan Denpasar Barat), dan Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Jumlah informan dalam penelitian

ini berjumlah 7 orang. Dalam deskripsi sampel, terdapat keadaan informan menurut

usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan, dan jabatan. Diuraikan ke dalam tabel-tabel

dibawah ini :

52
1. Identitas Informan Menurut Jenis Kelamin

Tabel 7:
Informan Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Informan Presentase
(Orang)
1 Laki-Laki 5 orang 71,42 %
2 Perempuan 2 orang 28,58 %
Jumlah 7 orang 100%
Sumber : Identitas informan

Berdasarkan dari tabel diatas, dapat dikatakan informan berjenis kelamin laki-

laki lebih banyak yakni sebesar 71, 42% sedangkan informan berjenis kelamin

perempuan sebesar 28,58%.

2. Identitas Informan Menurut Jenjang Pendidikan

Tabel 8:
Informan Menurut Jenjang Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Jumlah Presentase
(Orang)
1 SMP 3 orang 42,86 %
2 SMA 3 orang 42,86 %
3 Sarjana (S1) 1 orang 14,28 %
Jumlah 7 orang 100%
Sumber: Identitas Informan

Berdasarkan tabel diatas, dapat dikatakan informan dengan jenjang

pendidikan SMP sebesar 42,86 %, jenjang pendidikan SMA sebesar 42,86 %, dan

jenjang pendidikan sarjana (S1) 14,28 %.

3. Identitas Informan Menurut Pekerjaan

Tabel 9:
Identitas Informan Menurut Pekerjaan
No Jabatan Jumlah Presentase
(Orang)
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1 orang 42,86 %
2 Pramudi/Supir 3 orang 42,86 %
3 Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 orang 14,28 %
Jumlah 7 orang 100%
Sumber: Identitas Informan

53
Berdasarkan tabel diatas, dari 7 informan, dapat dikatakan bahwa informan

menurut pekerjaan, pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMA) 42,86 %,

Pramudi/Supir 42,86 %, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) 14,28 %.

B. Analisis Data

Seperti yang sudah dijelaskan di bab 1 bahwa dalam penelitian

kualitatif menggunakan analisis data triangulasi data, terdiri dari reduksi data,

penyajian data, dan penarikan atau verifikasi data.

1. Reduksi Data

Pada tahap reduksi data ini diawali dengan memperoleh data

berupa hasil wawancara bersama informan yang di dapat dari Dinas

Perhubungan Kota Denpasar, pramudi/supir Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar, dan siswa pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) terkait

Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar Dalam

Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum Bagi Pelajar di Kota

Denpasar.

Hasil dari kegiatan wawancara kemudian diringkas, dan dituangkan

dalam bentuk naratif berdasarkan fakta yang terjadi di lokasi penelitian

yang menghasilkan data yang relevan. Wawancara yang terkait dengan

efektivitas program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar dalam

meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi pelajar di Kota

Denpasar. Dalam penelitian ini menggunakan 4 (empat) indikator.

Keempat indikator yang di maksud yaitu: Prosedur pelayanan angkutan

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, sarana (kondisi halte dan fasilitas

54
parkir kendaran) prasarana (kondisi kendaran) Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar, kompetensi petugas (supir) pemberi layanan seperti

kemampuan, etika dan kedisiplinan, dan pencapaian tujuan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar.

Berikut hasil wawancara mengenai Efektivitas Program Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar Dalam Meningkatkan Pelayanan

Angkutan Umum Bagi Pelajar di Kota Denpasar melalui Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Pramudi/Supir Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar, dan Siswa Pelajar Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar.

a. Wawancara Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota

Denpasar.

1. Prosedur Pelayanan

a. Apakah akses informasi terkait Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar mudah didapatkan?

Wawancara yang dilakukan dengan Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita, menyatakan bahwa “Sebelum kita

memberikan layanan kita mengadakan survey lapangan dan

kordinasi bersama stake holder terkait dengan angkutan

penumpang siswa. Angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

merupakan angkutan siswa terutama untuk siswa pelajar

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Denpasar yang

55
mencakup 3 kecamatan dengan 8 Sekolah Menengah Pertama

Negeri (SMPN). Akses informasi yang didapatkan dimana tim

dari Dinas Perhubungan Kota Denpasar sebelum menerapkan

kebijakan ini sudah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah

yang akan disasar di Kota Denpasar.”

b. Apakah jadwal pemberangkatan terjadwal pasti?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita, mengatakan “Operasional Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar dimulai dari pukul 06.00 sampai dengan

17.00 setiap hari dalam usaha melayani penumpang Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar menempatkan masing-masing satu orang

petugas di halte dan satu orang petugas di dalam angkutan

sebagai supir. Sebelum operasional dimulai kami selalu

mengarahkan untuk supir berserta kendaraannya sudah bersiaga

di trayek-trayek atau halte yang sudah ditentukan agar terhindar

dari keterlambatan siswa masuk sekolah. Untuk para siswa

cukup menunggu kedatangan angkutan di trayek-trayek atau

halte yang sudah di tentukan di setiap daerahnya, setelah

diangkut siswa akan diturunkan langsung didepan sekolahnya

dan pada saat pulang sekolah siswa dapat mencari kendaraan di

tiap-tiap parkir kendaraan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar,

yang buat spesial angkutan ini gratis untuk siswa pelajar SMP

56
jadi tidak membuat beban para orang tua maupun siswanya

sendiri.”

c. Apakah waktu antar jemput Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar sesuai dan tepat?

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota

Denpasar, Bapak I Putu Padma Dharma, S.E, yang dilakukan

pada tanggal 18 Juli 2022 pukul 08.13 Wita, mengatakan

“Waktu antar jemput Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah

sesuai dan tepat namun beberapa kendala yang dihadapi

diantaranya kemacetan yang memang sering terjadi khususnya

di jam-jam masyarakat Kota Denpasar pulang bekerja yakni dari

jam 16.00-18.00, sehingga terkadang pengantaran kepulangan

siswa diantara jam tersebut mengalami sedikit keterlambatan.”

2. Sarana dan Prasarana

a. Bagaimana sarana (kondisi halte dan fasilitas parkir

kendaraan) dan prasarana (kondisi kendaraan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, kelayakan, fasilitas) yang di berikan

apakah sudah sesuai Standar Pelayanana Minimal (SPM)

dan kelengkapan apa yang diberikan kepada pramudi/supir

dalam menjalankan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

57
2022 pukul 08.13 Wita, mengatakan “Disini kami menggunkaan

halte portable di depan sekolah tiap-tiap daerah Kota Denpasar,

walaupun begitu kondisi halte sudah sangat baik, kami

menyediakan petugas sebagai pengawas Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar dan membersihkan seputaran halte jadi tetap

terjaga keamanan dan kebersihannya, untuk fasilitas parkirnya

sementara kita menggunakan sisi jalan umum, dan ada beberapa

sekolah menyediakan space diluar badan jalan sehingga tidak

mengganggu lalu lintas. Untuk bus besar, bus elf, setelah

operasional Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar selesai

beroperasi dikembalikan ke parkir Dinas Perhubungan Kota

Denpasar. Mengenai kendaraan Hampir rata-rata kondisi

kendaraan sudah cukup lama usianya diatas 10 tahun tetapi

karena sering di rawat dan rutin adanya pengujiian kelayakan

kendaraan jadi masih bisa dikatakan layak, biarpun dengan umur

angkutan yang sudah cukup tua tapi kendaraan sering di service.

Terkait dengan identitas kendaraan semua lengkap, penggunaan

kaca film, lampu kendaraannya semuanya lengkap, semua

kendaraan menggunakan AC. Untuk pramudi juga kami berikan

sarana seperti pakaian kita sediakan seragam, tiap supir kita

berikan name tag jadi tidak ada kekhawatiran dengan adanya

supir bodong.”

58
b. Apakah sarana dan prasarana yang diberikan sudah dapat

menimbulkan kenyamanan bagi pengguna Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita, menyatakan “sejauh ini masih bisa

dikatakan sarana dan prasarana yang diberikan sudah cukup baik

dapat menimbulkan kenyamanan, rasa aman baik itu dari halte

maupun kendaraan. Hanya saja kami masih keterbatasan tempat

parkir kendaraan saja, tapi kami akan berusaha untuk melakukan

yang terbaik.”

3. Kompetensi Petugas Pemberi Layanan

a. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh pramudi/supir

dalam memberikan pelayanan angkutan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita, mengatakan bahwa “Untuk kompetensi

dalam melaksakan tugasnya, selain wajib memiliki surat ijin

mengemudi (SIM) A dan surat ijin mengemudi (SIM) B I

menurut kami kecakapan dalam mengemudi kendaraan karena

59
dalam melakukan pekerjaan dia berhubungan dengan

pengangkutan jiwa, yang artinya jiwa seorang siswa

keselamatan, kenyamanannya, dan kelancaran tergantung pada

supirnya. Dan tiap tahun kita mengadakan penilaian untuk

menentukan siapa pengemudi paling baik dalam mengendarai

kendaraan, sikap, perilaku, kedisiplinan, dan etika.”

b. Apakah dari pihak pemerintah mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kompetensi supir dalam memberi pelayanan ?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita mengatakan “ Setiap tahun kami pihak

Dinas Perhubungan Kota Denpasar mengadakan pelatihan dan

evaluasi kepada supir dimana kita melatih dan mengevaluasi

kedisiplinan, etika berkendara, dan kecakapan mengemudi. Jadi

untuk kecakapan pengemudi kami bertahap untuk uji kelayakan

pramudi/supir apakah masih layak atau tidak mengendarai

kendaraan agar pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar selalu merasa aman menggunakan angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar”

4. Pencapaian Tujuan

a. Apakah Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang sudah

berjalan lima tahun sudah mencapai tujuan yang diharapkan

60
dan tujuan apa yang belum tercapai setelah lima tahun

beroperasinya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita mengatakan “Untuk pencapaian tujuan

mungkin belum 100%, yang belum tercapai yaitu belum dapat

memberikan pelayanan untuk seluruh siswa pelajar di Kota

Denpasar khususnya di siswa-siswa yang ada di Kecamatan

Denpasar Selatan bahkan siswa SMP yang dari sekolah swasta

juga karena kendala kekurangan kendaraan dan terbatasnya

anggaran tetapi sejauh ini kita step by step untuk mencapai

100%. Untuk kemacetan masih ada saja dibeberapa daerah yang

disebabkan kepulangan siswa pelajar tapi sudah berkurang dari

sebelum adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, mengurangi

angka kecelakaan yang diakibatkan siswa juga sudah menurun

angka kecelakaannya, untuk pramudi/supir juga sangat terbantu

dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini dimana

perekonomiannya meningkat setelah adanya Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar.”

b. Bagaimana perkembangan pelayanan angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar setiap tahunnya agar dapat

meningkatkan pelayanan dan meningkatkan pengguna

angkutan umum?

61
Wawancara yang dilakukan kepada Kepala Bidang

Angkutan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Bapak I Putu

Padma Dharma, S.E, yang dilakukan pada tanggal 18 Juli

2022 pukul 08.13 Wita menjawab yaitu “Untuk meningkatkan

pelayanan kita tetap yang pertama dari awak kendaraan untuk

tertib berlalu lintas, disiplin, selalu memperhatikan sikap dan

perilakunya, yang kedua kami berusaha meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan tetap kita adakan evaluasi setiap

tahunnya dan ketiga untuk kendaraannya kami rutin mengecek

kelayakan kendaran, membersihkan, merawat dan beberapa

kendaraan kita lakukan peremajaan, kami selalu menambahkan

kendaraan setiap tahunnya karena mengingat antusias siswa

pelajar sangat tinggi untuk menumpang Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar.”

b. Wawancara Pramudi/Supir Angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar

1. Prosedur Pelayanan

a. Bagaimana prosedur pelayanan yang sudah dilaksanakan

selaku pemberi (supir) kepada pengguna angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama yang dilakukan dengan I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

62
bahwa “kami selaku pelaksana Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar atau Supir sebelum melaksanakan tugas sebagai supir

kami membersihkan kendaraan dan mengecek kondisi

kendaraan apakah sudah layak jalan atau ada kendala agar dapat

memberikan pelayanan yang maksimal sehingga menimbulkan

kenyamanan dan keamanan bagi penumpang Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar, dan kami berusaha maksimal untuk melayani

siswa pelajar sebagai pengguna Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar dengan tepat waktu menjemput di titik-titik kumpul

yang sudah ditetapkan di setiap daerah sehingga siswa sampai

disekolah dan sebaliknya pulang sampai pintu rumah dengan

tepat waktu dan selamat.”

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “ Setiap paginya kami selalu

melakukan pengecekan awal kondisi kendaraan serta

membersihkannya, kami para supir sudah standby jam 5 pagi

untuk melakukan persiapan. Kemudian seperti biasa kami

melakukan pengantaran sesuai dengan jadwal dan rute yang

sudah ditentukan sebelumnya.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

63
pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “ sama saja pada

pelayanan angkutan umum pada umumnya, pelayanan yang

sudah kami laksanakan selaku pramudi/supir Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar yaitu melayani siswa pelajar Sekolah Menengah

Pertama (SMP) menjemput anak-anak yang sudah menunggu di

titik-titik yang ditentukan lalu mengantarkan dan menurunkan

anak - anak tersebut di sekolah, begitu pula pada jam kepulangan

sekolah kami menunggu di titik-titik parkir sampai jam pulang

sekolah siswa kemudian mengantarkan kembali anak-anak ke

rumah masing-masing.”

b. Apa saja kendala yang Bapak/Ibu/Saudara hadapi saat

memberi pelayanan kepada pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “ kendala dalam melayani siswa pelajar sebagi pengguna

yaitu mereka sangat susah untuk diatur jadi kami sebagai supir

harus memiliki kesabaran yang ekstra melayani siswa pelajar

karena mereka masih memilki kelabilan yang tinggi.”

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

64
12.01 Wita, mengatakan bahwa “dalam memberi pelayanaan

kepada siswa pelajar sebagai pengguna angkutan sementara

belum ada kendala karena anak-anak tersebut sudah pada ngerti

jam berapa mereka harus berkumpul, apa resiko mereka jika

terlambat berkumpul, dan dimana mereka berkumpul pada titik-

titik yang telah ditentukan.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “dalam memberi

pelayanaan kepada siswa pelajar sebagai pengguna angkutan

kendala yang sering dihadapi adalah kondisi jalan di Kota

Denpasar yang sering mengalami kemacetan khususnya pada

saat jam-jam istirahat siang dan jam pulang masyarakat Kota

Denpasar selesai bekerja dengan rentang jam sekitar jam 16.00-

18.00 Wita sehingga terkadang mengalami keterlambatan dalam

mengantar para siswa pulang kerumah.”

2. Sarana dan Prasarana

a. Bagaimana sarana (fasilitas halte, fasilitas parkir kendaraan)

dan prasarana (kondisi kendaraan) yang disediakan oleh

pemerintah kepada pramudi (supir) untuk menjalankan

program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, apakah sudah

baik?

65
Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “untuk fasilitas halte ada, tetapi mereka tidak

mempergunakan halte tersebut otomatis kami juga jarang

menggunakan fasilitas halte yang ada. Mereka lebih sering

menunggu di titik-titik yang ditentukan. Untuk parkir kendaraan

saat menunggu kami menggunakan tempat-tempat umum yang

sudah ditentukan seperti lapangan dan dipinggir-pinggir jalan,

yang pastinya mudah terjangkau oleh mereka, dan kami

usahakan tidak menganggu pengguna jalan. Kondisi kendaraan

kami setiap tahunnya dilakukan pengecekan dan pengujian yaitu

uji KIR, pengecekan samsat, pengecekan Surat Ijin Mengemudi

(SIM) oleh pihak pemantau yaitu Dinas Perhubungan Kota

Denpasar kalau salah satu dari itu tidak memenuhi syarat berarti

sudah gugur. Jadi kondisi kendaraan dan kelengkapan surat-

suratnya sudah sangat baik dan lengkap. Dari pihak Dinas

Perhubungan Kota Denpasar sudah sedikit demi sedikit untuk

melakukan peremajaan oleh angkutan yang sudah cukup tua.

Dan kami selaku supir juga sangat diperhatikan oleh pihak

terkait, seragam, sepatu, dan tanda pengenal lengkap diberikan

oleh pihak Dinas Perhubungan jadi kami sebagai supir juga

nyaman saat melayani dan siswa pelajar sebagai pengguna tidak

66
perlu khawatir dan menimbulkan kecurigaan kepada supir Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar.”

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “ untuk sarana dan prasarana

menurut saya sudah baik akan tetapi belum dapat dikatakan

sempurna. Untuk halte ada tetapi kecil karena menggunakan

halte portable dan jarang anak-anak mau untuk menggunakan

halte tersebut, fasilitas parkir kita sudah disediakan seperti tanah

kosong sekitar sekolah, beberapa kendaraan kami parkir di

pinggir jalan, setelah selesai kami melayani anak-anak

kendaraan kami bawa pulang ke tempat masing-masing. Untuk

kondisi kendaraan kami memakai kendaraan pribadi yang sudah

difasilitasi oleh pihak Dinas Perhubungan, dan kami rawat

kendaraan dengan semaksimal mungkin agar dapat melayani

anak-anak dengan baik jadi untuk kondisi kendaraannya sudah

bagus dan layak untuk digunakan dan tentunya lengkap untuk

surat-suratnya jadi kendaraan kami legal. Kami sebagai supir

sangat diperhatikan oleh pihak yang bersangkutan di berikan

seragam, sepatu, lengkap dengan tanda pengenal pramudi.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

67
pukul 07.50 Wita, untuk sarana dan prasarana menurut saya

sudah baik. Untuk halte ada tetapi kecil dan jarang anak-anak

mau untuk menggunakan halte tersebut, fasilitas parkir kita

sudah disediakan, beberapa kendaraan kami parkir di pinggir

jalan. Kami selalu merawat kendaraan dengan semaksimal

mungkin agar dapat melayani anak-anak dengan baik jadi untuk

kondisi kendaraannya sudah bagus dan layak untuk digunakan

dan tentunya lengkap untuk surat-suratnya jadi kendaraan kami

legal. Kami sebagai supir sangat diperhatikan oleh pihak yang

bersangkutan di berikan seragam, sepatu, lengkap dengan tanda

pengenal pramudi

b. Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara sarana dan prasarana

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah dapat

memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini menjadi

produk unggulan Pemerintah Kota Denpasar, untuk pengguna

juga sudah sangat terbantu dan mereka sudah merasakan

kenyamanan.”

68
Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “menurut saya sudah cukup

untuk dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman karena dari

segi kendaraan semuanya berfungsi dengan baik, kami sebagai

supir juga selalu taat dalam berkendara agar selamat sampai

tujuan.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “menurut saya sudah

dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman karena dari segi

kendaraan semuanya berfungsi dengan baik, kami sebagai supir

juga selalu taat dalam berkendara agar selamat sampai tujuan.”

3. Kompetensi Pemberi Pelayanan

a. Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh pramudi/supir

dalam memberikan pelayanan angkutan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “kalau dari segi kompetensi memang sudah diharuskan

69
untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin, berusaha

untuk mereka pengguna angkutan bisa selamat bukan saja

pengguna tapi juga untuk pengguna jalan yang lain. Keahlian,

kesigapan dalam berekendara itu yang harus dan etika

berkendara.”

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “selain memiliki surat-surat,

etika berbicara, etika berkendara, sikap dan prilaku itu sangat

penting dan kami berusaha untuk bisa selalu melayani anak-anak

dengan baik, selalu bertegur sapa, ramah, dan selalu menjaga

sikap dan prilaku.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “kompetensi yang harus

dimiliki selain memiliki surat-surat, etika berbicara, etika

berkendara, sikap dan prilaku itu sangat penting dan kami

berusaha untuk bisa selalu melayani anak-anak dengan baik.”

b. Apakah Bapak/Ibu/Saudara sebagai pramudi/supir Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah melengkapi

kelengkapan (seragam, tanda pengenal pramudi, sepatu)

yang sudah disediakan?

70
Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “ semuanya sudah lengkap digunakan setiap harinya

dalam oprasional angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

agar siswa maupun orang tua siswa tidak perlu khawatir dan

memang benar yang memberikan pelayanan adalah

pramudi/supir dari Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang

sudah memenuhi persyaratan .”

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “ pastinya sudah semuanya

lengkap kami gunakan dan kelengkapan seragam, name tag,

topi, sepatu sudah semua disediakan pihak Dinas Perhubungan

dan kmi memberikan pelayanan pastinya sudah memenuhi

syarat. ”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “sudah semuanya lengkap

kami gunakan dan kelengkapan seragam, name tag, topi, sepatu

sudah semua disediakan pihak Dinas Perhubungan Kota

71
Denpasar dan kami memberikan pelayanan pastinya sudah

memenuhi syarat. ”

c. Apakah dari pihak pemerintah mengadakan pelatihan untuk

meningkatkan kompetensi supir?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “setiap tahun selalu ada pelatihan, pengetahuan bukan

hanya cara mengemudi tapi sopan santun, etika dalam

berkendara dilatih selama 4 hari. Kami selaku supir memiliki

forum dan setiap tiga bulan sekali melakukan pertemuan untuk

menyerap aspirasi mereka, kami menuntun satu sama lain

bagaimana cara mereka menghadapi siswa pelajar,

menyelesaikan masalah bilamana setiap wilayah memiliki

masalah dalam hal Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, dan cara

mereka beradaptasi."

Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “ iya selalu ada pelatihan dari

pihak perhubungan, dibina agar jangan teledor, menelantarkan

anak-anak, dan selalu disiplin agar tidak merugikan anak-anak.”

72
Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “ setiap tahunnya melalui

pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar selalu mengadakan

pelatihan khususnya dalam hal pemberian pelayanan kepada

para siswa.”

4. Pencapaian Tujuan

a. Apakah dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dapat meningkatkan pendapatan dan apakah sudah

memadai?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “untuk meningkatkan pendapatkan sudah tentu tapi harus

memiliki sampingan juga, kalau mengandalkan pendapatan

sebagai supir saja tidak bisa karena sebagai orang asli bali

pengeluarannya banyak. Tapi kalau dibandingkan dulu-dulu

angkutan itu mati jadi supir hanya menunggu panggilan-

panggilan yang membutuhkan saja itupun kadang dapat fee

kadang tidak. Jadi dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar setiap bulannya pasti dapat.”

73
Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “kalau di cari apakah sudah

memadai atau belum sebenarnya belum bisa memadai kalau

hanya pendapatan sebagai supir saja. Walaupun sedikit kami

dapat tapi rutin kami dapat tidak ada istilah terlambat bayar.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “kalau dari segi memadai

masih belum walaupun pendapatan sudah disesuaikan dengan

UMR Kota Denpasar mengingat kebutuhan kami para supir juga

sangat banyak terkadang kami juga mencari pekerjaan tambahan

lainnya.”

b. Sudut pandang Bapak/Ibu/Saudara apakah angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah mencapai tujuannya

dan apakah ada tujuan yang belum tercapai?

Wawancara pertama yang dilakukan kepada I Nyoman

Gampil Astawa selaku Pramudi/Supir angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Kecamatan Denpasar

Utara pada tanggal 19 Juli 2022 pukul 08.45 Wita, menyatakan

bahwa “Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar menurut saya belum

bisa dikatakan mencapai tujuan karena ada beberapa sekolah

74
yang belum mendapatkan fasilitas pelayanan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar khususnya di wilayah Denpasar Selatan. Kami

mendapat laporan dari beberapa orang tua pengguna dengan

adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini sehingga sedikit

beban sudah diringankan dengan adanya Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar. Maka itu dari masyarakat ada saran masuk ke

saya sendiri dan sudah saya sampaikan ke pihak terkait agar Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar tetap berjalan karena dari sisi lain

semenjak ada Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar angka

kecelakaan menurun, orang tua juga tidak khawatir lagi karena

siswa pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum

boleh mengendara sepeda motor sudah dapat fasilitas pelayanan

angkutan gratis. Masyarakat-masyarakat sekitar sudah jarang

mengeluhkan kemacetan di daerah-daerah sekolah walaupun

masih saja kadang-kadang ada kemacetan tapi tidak seeperti

dulu sebelum adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Yang

belum tercapai pelayanan ini belum rata ke siswa pelajar di Kota

Denpasar terutama kepada siswa Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yang ada di Kecamatan Denpasar Selatan untuk

mendapatkan pelayanan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar jadi

mungkin harapan kami supaya nanti pihak terkait menambahkan

armada sehingga semua pelajar di Kota Denpasar dapat

terlayani.”

75
Wawancara kedua yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Timur Bapak I Wayan Wirata pada tanggal 19 Juli 2022 pukul

12.01 Wita, mengatakan bahwa “ untuk mencapai tujuan seperti

mengurangi kemacetan dan mengurangi kecelakaan sudah

tercapai. Anak-anak sekolah lebih disiplin juga mengurangi

kenakalan anak-anak dengan mengendarai sepeda motor padahal

belum cukup umur sudah jarang ditemukan walaupun masih saja

ada tapi tidak seperti dulu. Kami sebagai supir juga merasa

diangkat yang awalnya para supir itu tidak ada pekerjaan tetap

dan diberdayakan. Yang membuat kami bangga kami sangat

diberdayakan dan diperhatikan, hanya harapan kami lebih

ditingkatkan dan diperhatikan seperti pendapatan itu.”

Wawancara ketiga yang dilakukan kepada Pramudi/Supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang bertugas di Denpasar

Barat Bapak I Komang Winastra pada tanggal 20 Juli 2022

pukul 07.50 Wita, mengatakan bahwa “menurut saya masih ada

tujuan yang belum tercapai khususnya tersedianya armada di

Kecamatan Denpasar Selatan dan harapan ke depannya kalua

bisa di akhir tahun 2022 ini Bus Sekolah Kota Denpasar sudah

dapat dinikmati bagi pelajar di SMP yang ada Kecamatan

Denpasar Selatan.”

c. Wawancara Siswa Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Pengguna Angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

76
1. Prosedur Pelayanan

a. Menurut Saudara apakah pelayanan yang diberikan baik dari

keamanan, keselamatan, keterjangkauan dan keteraturan

sudah cukup baik atau masih perlu evaluasi?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, menyatakan bahwa “ Menurut saya dari

keamanan dan keselamatannya sudah baik, karena supir

mengemudi kendaraannya sangat baik dan tertib. Kami juga

tidak dikenakan tarif jadi benar-benar terbantu untuk anak

pelajar akan tetapi ada bebrapa supir yang tidak disiplin dengan

waktu hal itu membuat kami bisa terlambat kesekolah dan ada

beberapa teman yang tidak mau menunggu terpaksa pulang

mengambil motor dan mengendarai sepeda motor ke sekolah .”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

bahwa “ sudah ada beberapa yang baik, terkadang saya

mendapatkan kendaraan yang memiliki supir yang ramah, baik,

disiplin, beberapa kali dapat supir yang sedikit ugal-ugalan jadi

takut setiap sebelum ke sekolah maupun pulang sekolah kalau

dapat kendaraan yang supirnya tidak tertib berlalu lintas. Kalau

77
untuk keterjangkauan dan keteraturan, karena angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar ini tidak dikenakan tarif jadi

menurut saya sangat terbantu untuk keteraturan sudah baik

hanya saja terkadang ada keterlambatan dari kedatangan

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar mungkin hal itu

yang harus di perbaikan”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “ rasa aman dan keselamatan yang

diberikan dari cara supir mengemudi, sikap dan perilakunya

sudah baik, untuk terjangkau sangat terjangkau kami sudah

disediakan tempat-tempat menunggu jadi sudah pasti jelas dan

tarifnya juga gratis, dan supir teratur untuk keberangkatannya

jam 06.15 hal itu menjadikan motivasi kami untuk bangun pagi

agar tidak tertinggal oleng Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar.”

b. Apakah ada kendala-kendala dalam prosedur untuk menjadi

pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, menyatakan bahwa “ kendala untuk

menjadi penumpang tidak ada, hanya saja terkadang ada

keterlambatan menjemput yang dilakukan dari pihak supir Bus

78
Sekolah Gratis Kota Denpasar hal itu membuat beberapa kali

terlambat masuk sekolah.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

bahwa “kendala jadi penumpang tidak ada, kendalanya hanya

bangun pagi saja, kalau telambat bangun sudah pasti tertinggal.”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, menyatakan bahwa “kalau kendala dari Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasarnya menurut saya tidak ada, kendalanya hanya

bangun harus pagi-pagi karena angkutan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar sudah menjemput di titik kumpul pada pukul

06.15 jadi kalau tidak bangun lebih awal bisa di tinggal dengan

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasarnya.”

2. Sarana dan Prasarana

a. Apakah sarana (fasilitas halte) dan prasarana (kondisi

kendaraaan) yang disediakan sudah baik untuk digunakan

sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

79
2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan “dari fasilitas haltenya

menurut saya tidak dapat memberikan rasa nyaman, haltenya

sempit dan panas kami jarang menikmati haltenya, lebih sering

menunggu di seputaran sekolah. Kalau kondisi kendaraannya

beda-beda terkadang dapat yang mempunyai fasilitas bagus,

terkadang kondisi kendaraannya sudah harus diganti dengan

kendaraan yang baru. Kalau dapat yang bagus itu adem karena

jendela kendaraanya berfungsi dengan baik, tempat duduknya

empuk, apalagi kalau dapat menumpang kendaraan BUS sudah

sangat baik fasilitasnya.

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

“untuk halte saya tidak terlalu tahu karena lebih sering menuggu

di trotoar-trotoar dekat sekolah. Untuk prasarananya sejauh ini

masih bisa dikatakan memberikan rasa aman hanya saja untuk

rasa nyaman jarang saya rasakan terkadang sesak-sesakan

didalam kendaraan tersebut dirasanya tanggung oleh supirnya

jadi diperbolehkan untuk menumpang padahal sudah tidak ada

kursi kosong lebih sering hal itu terjadi maka didalam kendaraan

kami panas-panasan.”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

80
Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “halte ada tapi sama sekali saya tidak

pernah menggunakannya karena halte ada di pintu depan sekolah

sedangkan kendaraan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

menunggu di pintu belakang sekolah, dan halte nya sekarang

digunakan untuk jualan pedagang kaki lima.”

b. Apakah ada saran untuk sarana maupun prasarana yang

diberikan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan bahwa “saran saya untuk

dapat meningkatkan pelayanan angkutan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar yaitu mungkin dari prasarananya untuk diganti

kendaraannya karena kendaraannya beberapa ada yang sudah

cukup tua dan semoga bisa menyediakan halte yang lebih luas.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

“kendaraannya mungkin bisa di tambahkan jumlahnya agar

tidak melebihi muatan penumpang, dan kendaraannya diganti

dengan yang lebih baru.”

81
Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, menyatakan bahwa “sistem pembersihannya dirutinkan

saja, kebersihannya harus benar-benar diperhatikan, mungkin

bisa ditambah pewangi supaya lebih betah di dalam kendaraan.

Serta tidak semua sekolah ada haltenya, seperti di sekitar sekolah

saya tidak ada halte, kendaraannya mungkin bisa di sama ratakan

kondisinya, mungkin bisa diganti semua dengan yang baru agar

semua dapat merasakan yang nyaman.”

3. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan

a. Apakah pramudi (supir) angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar memiliki kompetensi yang baik seperti keahliam,

sikap, dan prilaku?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan bahwa “selama saya

menjadi penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar keahlian

mengemudi supir sangat baik mereka mementingkan

keselamatan penumpang, saya dengan teman-teman dengan

beberapa supir sudah seperti teman sudah saling mengenal

walaupun begitu mereka tetap menjaga sikap dan perilakunya.

82
Hanya saja dari beberapa supir terkadang kurang disiplin

terhadap waktu.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

“menurut saya sudah bisa dikatakan baik, sebelum supir

dipekerjakan pastinya dari pihak pemerintah sudah melakukan

seleksi dan pasti supir Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini

sudah memenuhi syarat, contohnya sudah memilki Surat Ijin

Mengemudi (SIM), kemampuan supir, sikap, dan perilaku supir

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah dapat memberikan rasa

aman dan nyaman.”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “untuk cara mengendarai kendaraan

sudah baik, supirnya ramah-ramah tapi ada beberapa supir yang

dirasa mungkin sudah akrab bicaranya kurang dijaga, bicara

dengan siswa menggunakan tata bahasa yang tidak seharusnya,

tapi teman-teman baik baik saja karena dirasa sudah akrab

dengan para supirnya.”

83
b. Menurut Saudara apa yang harus ditingkatkan dalam

kompetensi pemberi pelayanan?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan bahwa “ dipertahankan saja

karena menurut saya keahlian, sikap, dan prilaku supir Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah dapat memberikan rasa

aman, nyaman, dan betah menggunakan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan “tidak

ada yang harus ditingkatkan lagi, semuanya sudah bagus.”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “menurut saya lebih di jaga saja tutur

bahasanya walaupun teman-teman baik-baik saja tapi etika nya

kurang jadinya selain itu lebih ke tepat waktu saja, agar tidak

merugikan siapa-siapa.”

84
4. Pencapaian Tujuan

a. Apakah menurut Saudara dengan adanya angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar sebagai angkutan gratis bagi

siswa apakah sudah terbantu dengan adanya angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan bahwa “sangat terbantu

sekali, orang tua dapat fokus kerja tidak perlu repot-repot untuk

mengantar ke sekolah maupun menjemput apalagi angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar tidak dikenakan tarif jadi sangat

menghemat.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

bahwa “sudah terbantu, dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar ini saya dapat terbantu dalam hal biaya tidak perlu lagi

meminta duit atau menyisihkan bekal untuk membayar tarif Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar. Orang tua juga tidak perlu

mengantar atau menjemput itu efisiensi waktu juga untuk

mereka.”

85
Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “terbantu sekali, karena ada beberapa

teman-teman yang orang tuanya tidak bisa mengantar atau

menjemput ke sekolah dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar jadi semuanya teratasi.”

b. Menurut sudut pandang Saudara apakah angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar dapat mengurangi pengguna

sepeda motor yang belum cukup umur?

Wawancara pertama dilakukan kepada Sdr I Made Agus

Suryana Putra sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan pada tanggal 20 Juli

2022 pukul 14.13 Wita, mengatakan bahwa “masih banyak saja

yang mengendarai sepeda motor di sekolah saya, saya juga

berusaha mengajak teman-teman yang naik motor untuk menjadi

penumpang Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar namun mereka

lebih mementingkan gengsi.”

Wawancara kedua dengan pertanyaan yang sama dilakukan

kepada Sdr Anak Agung Putri Delina Swari sebagai pengguna

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar, yang dilakukan

pada tanggal 21 Juli 2022 pukul 13.15 Wita, mengatakan

bahwa “ menurut saya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar ini

sudah dapat mengurangi kemacetan termasuk di daerah sekolah,

86
teman-teman yang belum cukup umur jarang ada yang

mengendarai sepeda motor, hal itu selain mengurangi kemacetan

juga dapat mengurangi polusi di Kota Denpasar.”

Wawancara ketiga berikutnya dengan Sdr Ni Luh Gede

Putri Cendana sebagai pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar pada tanggal 22 Juli 2022 pukul 09.15

wita, mengatakan bahwa “sudah dapat mengurangi penggunaan

sepeda motor di sekolah saya, tapi memang masih ada beberapa

yang menggunakannya mungkin karena dari siswanya yang

kurang bisa disiplin tidak bisa bangun pagi jadi terpaksa untuk

mengendarai sepeda motor.”

2. Penyajian Data

Dalam tahap ini, yaitu menyajikan hasil wawancara dan observasi

yang telah dilaksanakan oleh peneliti. Di deskripsikan agar makna yang

terkandung dalam matriks lebih jelas dengan dilakukan interpretasi data.

Dalam penelitian ini, penyajian data diarahkan agar data dari hasil

reduksi data yang terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan agar

menjadi semakin mudah dipahami. Peneliti menyajikan data atau

informasi dalam bentuk tabel pokok-pokok temuan, dengan demikian,

untuk lebih jelasnya maka akan disajikan hasil dari analisis berdasarkan

hasil wawancara mengenai Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar Dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum

Khususnya Pada Pelajar di Kota Denpasar.

87
a. Matriks Ringkasan Hasil Wawancara Efektivitas Program Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar Dalam Meningkatkan Pelayanan

Angkutan Umum Khususnya Pada Pelajar di Kota Denpasar.

Tabel 10:
Matriks Hasil Wawancara Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis Kota
Denpasar Dalam Meningkatkan Pelayanan Angkutan Umum Khususnya
Pada Pelajar di Kabupaten Tabanan.

No Indikator Temuan

1 Prosedur Pelayanan a. Kepala Bidang Angkutan Dinas

Perhubungan Kota Denpasar:

Penumpang yang akan berangkat ke sekolah

cukup menunggu kedatangan angkutan Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar di titik-titik

kumpul yang sudah di tentukan di daerah

masing-masing, setelah penumpang diangkut

akan di turunkan di depan sekolah, dan pada

saat kepulangan sekolah penumpang hanya

menunggu kedatangan angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar di depan sekolah atau

langsung mencari tempat parkir angkutan dan

diturunkan di depan rumah masing-masing

atau di titik kumpul seperti balai banjar atau

siskamling.

Pihak Dinas Perhubungan sebelum jam

operasional Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

88
selalu mengkordinasikan dengan seluruh supir

untuk memperhatikan kendaraannya, dan

memberikan pelayanan tepat waktu apabila

terjadi keterlambatan supir diberikan sanksi

dari pihak Dinas Perhubungan.

b. Pramudi/Supir Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Sebelum memberikan pelayanan selalu

mengecek dan memastikan kendaraan yang

akan digunakan layak untuk memberikan

pelayanan yang memberikan rasa aman dan

nyaman kepada pengguna.

Setelah kendaraan siap jalan selaku

pramudi/supir menunggu di tiap-tiap titik

kumpul yang sudah ditentukan di setiap daerah

maksimal 15 menit sebelum operasional

angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dimulai, mengantar dan menurunkan siswa di

depan sekolah serta saat kepulangan sekolah

pramudi/supir menunggu di tempat parkir yang

sudah disediakan atau yang sudah ditentukan

kemudian mengantar siswa pulang ke rumah

masing-masing.

89
c. Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Pelayanan yang diberikan pihak Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar sudah dapat dikatakan

baik dari keamanan dan keselamatan karena

pramudi/supir memiliki kecakapan

mengemudi, sikap dan prilakunya sudah baik.

Hanya saja ada yang masih di keluhkan

mengenai keteraturan terkait kedisiplinan

pramudi/supir beberapa pramudi/supir

terkadang terlambat menjemput penumpang di

titik-titik yang di tentukan sehingga hal

tersebut membuat penumpang terlambat

sampai sekolah, beberapa pramudi/supir tidak

memperhatikan kapasitas tampung kendaraan

penumpang dibiarkan berdesak-desakan di

dalam kendaraan hal itu membuat kenyamanan

penumpang terganggu.

2 Sarana dan Prasarana a. Kepala Bidang Angkutan Dinas

Bus Sekolah Gratis Perhubungan Kota Denpasar:

Kota Denpasar - Halte yang digunakan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar yaitu halte portable dan

setiap halte selalu standby pengawas

90
lapangan untuk menjaga keamanan dan

kebersihan halte dan sekitarnya.

- Untuk parkir kendaraan menggunakan sisi

jalan umum, lapangan dan beberapa

sekolah menyediakan parkir kendaraan

untuk Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar.

Pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar

tidak memiliki tempat atau gedung khusus

untuk menyimpan semua kendaraan.

- Untuk prasarana (kondisi kendaraan)

hampir rata-rata kendaraan berusia lebih

dari 25 tahun lengkap dengan identitas

kendaraan lengkap, penggunaan kaca film,

lampu kendaraannya, ventilasi tiap

kendaraan sangat berfungsi dengan baik.

Walaupun usia kendaraan sudah diatas 10

tahun, Dinas Perhubungan Kota Denpasar

setiap tahunnya rutin melakukan uji KIR

atau uji kelayakan kendaran dan rutin

dilakukannya service berkala setiap

bulannya untuk menjamin kendaraan layak

untuk di operasionalkan.

- Kelengkapan pramudi/supir dari pakaian

seragam, sepatu, topi, dan name tag

91
diberikan kepada pramudi/supir untuk

melaksanakan tugasnya dalam memberikan

pelayanan.

b. Pramudi/Supir Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

- Halte yang disediakan oleh pihak Dinas

Perhubungan jarang digunakan oleh

penumpang karena penumpang lebih

memilih menunggu di titik-titik kumpul

yang sudah ditentukan.

- Parkir kendaraan angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar masih menggunakan

pinggir jalan atau tanah lapang yang mudah

dijangkau oleh penumpang.

- Kondisi kendaraan walaupun usianya rata-

rata lebih dari 10 tahun untuk syarat surat-

surat lengkap dan pastinya sudah

memenuhi syarat, selaku pramudi/supir

rutin melakukan service berkala dan setiap

tahunnya dilakukan uji kelayakan

kendaraan

c. Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar

92
- Halte yang disediakan pihak terkait jarang

digunakan penumpang Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar karena kondisi halte yang

sempit, panas sehingga tidak dapat

memberikan kenyamanan bahkan banyak

penumpang yang tidak mengetahui

keberadaan halte, maka dari itu penumpang

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar lebih

memilih menunggu di seputaran sekolah

maupun di titik-titik yang sudah

ditentukan.

- Kondisi kendaraan yang di berikan kepada

penumpang berbeda-beda ada beberapa

yang mendapatkan kondisi kendaraan

memiliki fasilitas yang memberikan

kenyamanan, dan tak jarang mendapatkan

kendaraan yang kurang memberikan

kenyamaan. dan beberapa penumpang

mengeluhkan kebersihan kendaraan.

3 Kompetensi Pemberi a. Kepala Bidang Angkutan Dinas

Pelayanan Perhubungan Kota Denpasar:

(Pramudi/Supir) Bus Kompetensi yang harus dimiliki pramudi/supir

Sekolah Gratis Kota dalam memberikan pelayanan, selain harus

Denpasar memiliki dan melengkapi surat-surat

93
mengemudi, pramudi/supir harus memiliki

kecakapan dalam mengemudi, etika

berkendara di jalan raya karena keamanan,

keselamatan, dan kenyamanan penumpang

bergantung pada kompetensi pramudi/supir.

Sikap dan prilaku yang baik kepada

penumpang juga harus di perhatikan.

Setiap satu tahun sekali pihak Dinas

Perhubungan mengadakan pelatihan yang

dilakukan selama empat hari untuk melatih dan

mengevaluasi kompetensi pramudi/supir.

b. Pramudi/Supir Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Selain memenuhi persyaratan untuk

mengemudi, selaku pramudi/supir harus

memberikan pelayanan yang semaksimal

mungkin dengan mengemudi sesuai aturan

agar penumpang selalu aman sebagai

pengguna Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dan pengguna jalan. Menjaga sikap, prilaku,

dan beretika dengan baik merupakan

kompetensi yang harus dimiliki agar

penumpang selalu merasa nyaman dengan

pramudi/supir. Kelengkapan seperti pakaian

94
seragam, topi, sepatu, dan tanda pengenal

setiap hari dalam mengoprasionalkan angkutan

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar selalu

digunakan agar penumpang atau orang tua

penumpang tidak menimbulkan kecurigaan

mengenai supir bodong.

c. Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Kompetensi pemberi pelayanan sudah dapat

dikatakan baik dari segi kecakapan

mengemudi, sikap dan perilakunya. Hanya saja

ada beberapa supir yang dikeluhkan

penumpang yaitu kurang menjaga tutur kata

dan bahasanya karena dianggap sudah akrab

dengan penumpang.

4 Pencapaian Tujuan Bus a. Kepala Bidang Angkutan Dinas

Sekolah Gratis Kota Perhubungan Kota Denpasar:

Denpasar Pelaksanaan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar yang sudah berjalan 5 tahun, sudah

dapat mencapai tujuan seperti angka

kecelakaan yang melibatkan siswa Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di Kota Denpasar

setiap tahun mengalami penurunan, kemacetan

di Kota Denpasar sudah berkurang dari

95
sebelum adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar, tujuan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar untuk dapat meningkatkan pengguna

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar bagi pelajar

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota

Denpasar sudah tercapai dapat dilihat dari

penambahan kendaraan setiap tahunnya.

Hanya saja angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar masih belum merata dalam

memberikan pelayanan khususnya masih

belum menjangkau sekolah-sekolah yang ada

di Kecamatan Denpasar Selatan karena

kendala terbatasnya kendaraan dan anggaran

biaya.

b. Pramudi/Supir Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar sangat membantu meningkatkan

taraf perekonomian pramudi/supir dari pada

sebelum adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar, dengan adanya Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar pendapatan yang mereka

dapatkan rutin setiap bulannya.

96
c. Pengguna Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar:

Siswa pelajar Sekolah Menengah Pertama

(SMP) selaku pengguna angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar dengan adanya Bus

Sekolah Gratis Kota Denpasar selain dapat

menghemat biaya, juga dapat meringankan

beban orang tua, dan dimudahkan dengan

adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

karena mereka tidak lagi merepotkan orang

tuanya untuk mengantar dan menjemput ke

sekolah terutama orang tua yang bekerja.

Dengan adanya Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar dapat membantu orang tua karena

tidak perlu membelikan sepeda motor atau

sepeda gayung, dan tidak lagi khawatir saat

anaknya berangkat maupun pulang sekolah.

Menurut pandangan pengguna Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar, angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar sangat membantu untuk

mengurangi penggunaan sepeda motor untuk

yang belum cukup umur atau belum memiliki

Surat Ijin Mengemudi (SIM).

97
3. Verifikasi Data dan Simpulan

Setelah melakukan reduksi data serta penyajian data atau display

data, langkah selanjutnya adalah verifikasi data atau simpulan. Kegiatan

verifikasi data atau simpulan tentang Efektivitas Program Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar Dalam Meningkatkan Pelayanan Khususnya Bagi

Pelajar di Kota Denpasar merupakan pokok-pokok utama berhasil atau

tidaknya suatu organisasi dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya

untuk mencapai tujuan-tujuan yang di harapkan sebelumnya. Dari

penyajian data di atas, berikut simpulan dari penelitian ini :

a. Prosedur Pelayanan

Dalam prosedur pelayanan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar sudah berjalan sesuai prosedur, sebelum pramudi/supir

menjalankan tugasnya membersihkan kendaraan, mengecek

kelayakan kendaraan, pramudi/supir menjemput siswa di titik-titik

kumpul lalu mengantarkan ke depan sekolah, dan saat kepulangan

sekolah pramudi/supir mengantar siswa ke rumah masing-masing

atau menurunkan di titik-titik kumpul yang sudah ditentukan.

Dari hasil temuan di lapangan dalam pelaksanan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar masih ada kendala mengenai standar

pelayanan minimal (SPM) yang harus diberikan yaitu keamanan,

kenyamanan, dan keteraturan belum dapat di lakukan sepenuhnya

seperti keluhan mengenai kedisiplinan waktu penjemputan siswa

dari titik kumpul menuju sekolah maupun pengantaran pulang dari

sekolah, kurangnya kenyamanan dan keamanan yang dirasakan

98
beberapa penumpang karena pemberi pelayanan (Pramudi/Supir)

tidak memperhatikan kapasitas tampung kendaraan sehingga

membuat berdesak-desakan didalam kendaraan.

Jadi pada indikator prosedur pelayanan sudah terlaksana sesuai

prosedur. Hanya saja masih ditemukan kendala yaitu mengenai

kedisiplinan waktu dan ketegasan pramudi/supir.

b. Sarana dan Prasarana

Sarana berupa halte sudah disediakan Dinas Perhubungan Kota

Denpasar untuk tempat henti kendaraan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar maupun tempat siswa menunggu kedatangan angkutan

Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar. Saat parkir menunggu

kepulangan siswa pelajar, pramudi/supir parkir kendaraannya

menggunakan sisi jalan umum yang sudah di tetapkan di setiap

daerah.

Hanya saja sarana yang disediakan Dinas Perhubungan berupa

halte tidak efektif dan jarang digunakan penumpang karena kondisi

halte yang sempit, panas hal ini membuat penumpang enggan

menggunakan halte dan rata-rata penumpang Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar tidak mengetahui keberadaan halte bahkan tidak

setiap daerah yang terjangkau angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar memiliki halte.

Mengenai prasarana Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar,

kendaraan yang digunakan rata-rata sudah berumur lebih dari 10

tahun, walaupun usia kendaraan sudah cukup lama pihak

99
pramudi/supir bersama Dinas Perhubungan rutin melakukan

kelayakan kendaraan dengan mengadakan uji KIR setahun sekali

dan kendaraan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah sesuai

Standar Pelayanan Minimal (SPM), seperti identitas kendaraan yang

sudah lengkap, lampu penerangan, fasilitas pengatur suhu ruangan

atau ventilasi udara, fasilitas kebersihan, fasilitas kemudahan

naik/turun penumpang dan penggunaan kaca film sudah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Hanya saja prasarana yang

disediakan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar masih dikeluhkan

penumpang karena belum dapat memberikan kenyamanan dari sisi

kebersihannya, fasilitas tempat duduk yang tidak nyaman.

c. Kompetensi Pemberi Pelayanan

Kompetensi yang ditetapkan dengan tepat berdasarkan

keahlian, sikap, perilaku, dan kelengkapan identitas sebagai syarat

pramudi/supir yang harus dimiliki yaitu harus dapat mengendarai

kendaraan dengan cakap, etika berkendara, sikap dan perilaku yang

baik kepada penumpang. Pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar

bahkan mengadakan pelatihan dan penilaian kepada pramudi/supir

setiap tahunnya untuk meningkatkan kompetensi pramudi/supir.

Dari hasil temuan dilapangan, kompetensi petugas pemberi

pelayanan sudah memenuhi kompetensi yang ditetapkan serta dapat

memberi kenyamanan dan keamanan bagi penumpang Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar. Hanya saja masih perlu evaluasi mengenai

100
tutur kata dan bahasa pramudi/supir karena beberapa pramudi/supir

belum bisa menjaga tutur kata dan bahasanya terhadap penumpang.

Jadi indikator mengenai kompetensi pemberi pelayanan sudah

memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Hanya saja masih perlu

perbaikan mengenai kesopanan pramudi/supir.

d. Pencapaian Tujuan

Angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar yang sudah

beroperasi selama 5 tahun sudah dapat dikatakan mencapai tujuan

yaitu :

1) Dapat mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan siswa

pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Jadi pada indikator pencapaian tujuan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar untuk menekan angka kecelakaan dikalangan

pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah berhasil

dicapai.

2) Mengurangi penggunaan kendaraan di kalangan pelajar Sekolah

Menengah Pertama (SMP)

Dengan adanya angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar diharap dapat mengurangi pengguaan sepeda motor

dikalangan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota

Denpasar.

Dari hasil temuan di lapangan, angkutan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar sudah dapat membantu siswa berangkat ke

sekolah maupun pulang dari sekolah sehingga penggunaan

101
sepeda motor untuk siswa yang belum cukup umur berkurang.

Selain membantu siswa, orang tua siswa terbantu meringankan

beban karena tidak perlu membelikan sepeda motor maupun

sepeda gayung dan tidak perlu repot mengantar maupun

menjemput ke sekolah.

Jadi indikator pencapaian tujuan mengurangi penggunaan

sepeda motor sudah dapat tercapai.

3) Dapat meningkatkan pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar

Peningkatkan pengguna Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dapat dilihat dari penambahan jumlah kendaraan Bus Sekolah

Gratis Kota Denpasar setiap tahunnya dan peningkatan

penumpang terus bertambah setiap tahunnya. Walaupun

pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar setiap

tahunnya meningkat, Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar belum

memberikan pelayanan secara merata kepada seluruh siswa yang

terlayani angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar karena

kendala terbatasnya jumlah kendaraan dan anggaran biaya.

Jadi pada indikator pencapaian tujuan dalam meningkatkan

pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah

dapat tercapai dengan baik. Hanya saja belum dapat memberikan

pelayanan secara merata khususnya belum menjangkau sekolah-

sekolah di Kecamatan Denpasar Selatan karena kendala jumlah

kendaraan.

102
4) Meningkatkan taraf perekonomian pramudi/supir

Dengan adanya angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar merupakan angin segar untuk para pramudi/supir

karena diharap angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dapat meningkatkan taraf perekonomian pramudi/supir.

Sebelum adanya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

pramudi/supir hanya menunggu panggilan dari orang-orang

yang membutuhkan jasanya, jasa pramudi/supir tidak setiap hari

dibutuhkan sehingga tidak memilki penghasilan tetap.

Dari hasil temuan di lapangan dibandingkan sebelum

adanya Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar taraf

perekonomian pramudi/supir sudah meningkat karena setiap

bulannya pramudi/supir rutin memperoleh pendapatan.

Jadi indikator pencapaian tujuan dalam meningkatkan taraf

perekonomian pramudi/supir sudah tercapai dengan baik. Pada

indikator pencapaian tujuan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

sudah dapat mencapai ke empat tujuan.

103
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa Efektivitas Program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

dalam Meningkatkan Pelayanan Khususnya Bagi Pelajar di Kota Denpasar,

sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah berjalan

sesuai prosedur. Namun masih ditemukan kendala yang perlu

diperbaiki yaitu, beberapa pramudi/supir tidak disiplin dan tidak tegas

sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang tidak diperhatikan.

2. Sarana dan prasarana sudah disediakan berupa halte, gedung parkir

kendaraan, dan kendaraan yang lengkap dengan identitas dan

fasilitasnya. Namun sarana halte yang disediakan jarang digunakan.

Dari segi prasarana kendaraan yang digunakan sudah sesuai dengan

Standar Pelayanan Minimal (SPM), namun beberapa kendaraan belum

dapat memberikan rasa nyaman untuk penumpang dan beberapa

mengeluhkan mengenai kebersihan kendaran.

3. Kompetensi pemberi pelayanan sudah memberikan pelayanan yang

sesuai dengan aturan, hanya saja ada yang perlu di perbaiki yaitu tutur

kata dan bahasa pramudi/supir kepada penumpang karena dirasa sudah

terlalu akrab pramudi/supir tidak menjaga dan memperhatikan tutur kata

dan bahasanya.

104
4. Dalam pencapaian tujuan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar sudah

dapat mencapai tujuan, yaitu

a. Sudah dapat mengurangi angka kecelakaan yang disebabkan siswa

pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) setiap tahun.

b. Sudah dapat mengurangi penggunaan sepeda motor yang belum

mencukupi umur.

c. Meningkatnya pengguna angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar oleh siswa pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP)

setiap tahunnya

d. Perekonomian pramudi/supir Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

semenjak ada angkutan Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

meningkat. Hanya saja karena terbatasnya kendaraan dan

keterbatasan anggaran biaya Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar

belum dapat melayani seluruh sekolah yang ada di Kota Denpasar

terutama Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan

Denpasar Selatan.

5. Berdasarkan hasil penelitian efektivitas program Bus Sekolah Gratis

Kota Denpasar dalam meningkatkan pelayanan angkutan umum bagi

pelajar di Kota Denpasar, ditemukan bahwa sudah dapat dikatakan

efektif dalam meningkatkan pelayanan, tetapi masih ada yang perlu

diperbaiki dibagian keteraturan, ketegasan pramudi/supir, sarana dan

prasarana.

105
B. Saran

Dari simpulan yang sudah dijabarkan diatas mengenai efektivitas

program Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar dalam meningkatkan pelayanan

angkutan umum bagi pelajar di Kota Denpasar, maka peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Prosedur Pelayanan

Pramudi/supir perlu meningkatkan kedisiplinan waktu sebagai pemberi

pelayanan agar tidak terjadi keterlambatan penumpang kesekolah

maupun pulang dari sekolah.

2. Sarana dan Prasarana

a. Pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar agar memperluas halte

dan membuatkan halte di setiap daerah atau setiap areal sekolah agar

penumpang dapat menunggu angkutan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar di halte yang sudah di sediakan.

b. Memperhatikan dan membuatkan khusus tempat parkir kendaraan

di setiap daerah agar tidak mengganggu pengguna jalan.

c. Dapat segera memperbaharui kendaraan yang sudah tua untuk

dilakukannya peremajaan kendaraan dan menambah jumlah

kendaraan.

d. Untuk pemberi pelayanan (Pramudi/Supir) lebih memperhatikan

kebersihan kendaraan, rutin membersihkan kendaraan agar dapat

memberikan rasa nyaman kepada penumpang.

106
3. Kompetensi Pelayanan

Pihak Dinas Perhubungan Kota Denpasar agar terus membina atau

melatih untuk para pramudi/supir yang masih kurang sopan, dan kurang

disiplin.

4. Pencapaian Tujuan

Perlu ditambahkannya armada kendaraan Bus Sekolah Gratis Kota

Denpasar khususnya bagi pelajar yang ada di Kecamatan Denpasar

Selatan.

107
DAFTAR PUSTAKA

Annas, Aswar. 2017. Interaksi Pengambilan Keputusan Dan Evaluasi Kebijakan.


Makassar: Celebes Media Perkasa.
Daymon, Christine , and Immy Holloway. 2008. "Motode-Metode Riset Kualitatif:
dalam Public Relations&Marketing Communication." Yogyakarta: Penerbit
Bentang.
Dwiyanto, Agus. 2015. Manajemen Publik: Peduli, Insklusif, dan Kolaboratif.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
Efferin, Sujoko, Stevanus Hadi Darmaji, and Yuliawati Tan. 2004. "Metode
Penelitian Akuntansi." 55. Jawa Timur: Bayumedia.
Fatimah, Siti. 2019. Pengantar Transportasi. Jawa Timur, Ponorogo: Myria
Publisher.
Gibson, James L. 1997. Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. Depok: Rajawali Pers.
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Pembaharuan.
Lubis, Hari, and Martani Huseini. 1987. Teori Organisasi: Suatu Pendekatan
Makro. Jakarta: Pusat Antar Universitas Ilmu-Ilmu Sosial.
Manzilati, Asfi. 2017. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma, Metode, Dan
Aplikasi. Malang: UB-Press.
Nawi, Rusdin. 2017. Perilaku Kebijakan Organisasi. Makassar: CV.Sah Media.
Pariata, Westra. 1981. Ensklopedia Admnistrasi. Jakarta: Gunung Agung.
Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta:
LaksBang Mediatama.
Sattar. 2017. Buku Ajar Ekonomi Koperasi. Yogyakarta: DeePublish.
Siagan, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Bumi
aksasra.
Sinambela, Lijan Poltak. 2011. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan, dan
Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Steers, Richard M. 1985. Efektivitas Organisasi . Jakarta: Erlangga.
Subagyo, P Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik. Jakarta:
Rieneka Cipta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV.
Alfabeta.

108
Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.
Bandung: CV. Angkasa.
Warpani, Swardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB.
Waseso, Hendri Purbo, and Muhtar Sofwan Hidayat. 2016. "Mengaplikasikan
Kurikulum Berbasis KKNI (Pengalaman Di Program Studi PGMI UNSIQ
Jawa Tengah)." 70-71. Jawa Tengah: CV. Mangku Bumi Media.
Welendo, La, and Nasrul. 2017. "ANALISA KINERJA PELAYANAN
ANGKUTAN MOBIL PENUMPANG UMUM ANTAR KOTA DALAM
PROVINSI PADA TERMINAL PUUWATU." Civil Engineering 3: 62-68.
Navisha, Calya Puri. 2018. Dimensi apa saja yang digunakan untuk pengukuran
Efektivitas Organisasi? October. Accessed Mei 4, 2020.
https://www.dictio.id/t/dimensi-apa-saja-yang-digunakan-untuk-
pengukuran-efektivitas-organisasi/117342.
_______https://bali.bps.go.id/Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut
Kabupaten/Kota di Bali_2022
_______https://id.wikibooks.org/Sejarah_Transportasi_2022
_______https://tabanankab.bps.go.id/Proyeksi Penduduk Kota Denpasar (Ribu
Jiwa_2020
_______https://bali.tribunnews.com/ Bus Sekolah Gratis Kota Denpasar Tambah
40 Trayek Baru._2019
_______Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Pasal 138
_______Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. Tentang Pelayanan Publik
_______Pedoman Penulisan Skripsi Fisip Unwar, (2017). Denpasar-Bali: BK-FI
(Badan Kekeluargaan Fisipol-Unwar) Denpasar-Bali
_______Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM. 10 Tahun
2012 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan
_______Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
_______Peraturan Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor:

SK.967/AJ.202/DRJ/2007 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan

Angkutan Sekolah Direktut Jendral Perhubungan Darat

109

Anda mungkin juga menyukai