(di isi nama kepala sekolah) : Jabatan Kepala (Nama Sekolah) berkedudukan di
Desa ................ Kecamatan .................... Kabupaten
Temanggung, dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama (Nama sekolah). Selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dalam NASKAH PERJANJIAN HIBAH
DAERAH ini disebut PARA PIHAK.
Berdasarkan:
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat mengikatkan diri dalam
Perjanjian Hibah kepada Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat di
lingkup Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Temanggung Tahun 2023 menurut ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tertuang dalam Pasal-pasal sebagai berikut:
BAB I
OBYEK DAN RUANG LINGKUP
Pasal 1
(1) Obyek hibah dalam perjanjian ini adalah:
(1.1) Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat dilingkup Dinas
Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dan Kementerian Agama Kabupaten
Temanggung.
(1.2) Besaran penerimaan Bantuan Hibah sebesar Rp. ………………… ( …………….
Rupiah).
(2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk Bantuan
Kesejahteraan kepada Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap di Satuan Pendidikan
yang diselenggarakan oleh Masyarakat yang belum menerima Tunjangan Profesi Guru.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud pemberian hibah adalah untuk meningkatkan layanan pendidikan agar lebih
berkualitas dan meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan.
(2) Tujuan pemberian hibah adalah agar penyelenggaraan pembelajaran dapat berjalan
lancar.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 3
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
BAB IV
TATA CARA PENERIMAAN HIBAH
Pasal 5
Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diterimakan kepada PIHAK KEDUA secara
tunai 100% (Seratus persen) melalui rekening Sekolah pada Bank BKK Unit ................ atas
nama ................. dengan nomor rekening .................... sebesar Rp...................
BAB V
PENCABUTAN DAN PEMBATALAN HIBAH
Pasal 6
PIHAK PERTAMA dapat mencabut dan membatalkan pemberian hibah, dalam hal:
BAB VI
JANGKA WAKTU
Pasal 7
Perjanjian Hibah ini berlaku terhitung sejak ditandatangani sampai dengan akhir Tahun
Anggaran 2023.
BAB VII
SANKSI-SANKSI
Pasal 8
Sanksi diberlakukan apabila ;
1) PIHAK KEDUA tidak menyalurkan bantuan hibah yang telah diterima kepada Guru
Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang berhak menerima, maka PIHAK
PERTAMA berhak menuntut PIHAK KEDUA baik secara pidana/perdata.
2) PIHAK KEDUA wajib memerintahkan kepada penerima hibah (GTT dan PTT) untuk
menandatangani daftar penerima bantuan, dan apabila pihak penerima (GTT dan PTT)
tidak menandatangani penerimaan bantuan maka PIHAK KEDUA wajib mengembalikan
dana hibah kepada Pemerintah (Kas Daerah) sesuai dengan mekanisme yang berlaku
dan tidak dapat menerima bantuan lebih lanjut.
BAB VIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9
(1) Bila dikemudian hari terjadi perselisihan antara PARA PIHAK, maka akan diselesaikan
secara musyawarah atau mufakat.
(2) Apabila penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai,
maka penyelesaiannya dapat diupayakan melalui mediasi Pemerintah Kabupaten
Temanggung.
(3) Keputusan Bupati Temanggung dalam hal penyelesaian perselisihan dimaksud pada
ayat (2) bersifat final dan mengikat.
BAB IX
PEMUTUSAN PERJANJIAN
Pasal 10
(1) Jika terjadi ketidaksesuaian dalam pengelolaan hibah sebagaimana yang telah
disepakati dalam perjanjian ini, PIHAK PERTAMA dapat memutuskan perjanjian secara
sepihak tanpa tuntutan apapun dari PIHAK KEDUA dan dari PIHAK KEDUA wajib
mengembalikan pemberian hibah yang telah dipergunakan ke kas daerah.
(2) Jika terdapat temuan pelanggaran dalam pengelolaan hibah, maka PIHAK KEDUA
bertanggungjawab untuk menyelesaikan.
BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 11
(1) Perubahan atas naskah perjanjian dapat dilakukan atas persetujuan PARA PIHAK.
(2) Perjanjian pemberian hibah dapat dianggap batal apabila PIHAK KEDUA tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini.
(3) Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini akan
diatur kemudian oleh PARA PIHAK atas dasar musyawarah atau mufakat yang
selanjutnya akan dituangkan dalam perjanjian tersendiri dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini.
Demikian Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK
dibuat rangkap 2 (dua) diatas materai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
serta dinyatakan mulai berlaku pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut
pada awal Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini.