Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)

PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA


JALAN NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2019

KEMENTERIAN/ LEMBAGA : KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

UNIT ESELON I/ II : DITJEN PERHUBUNGAN DARAT/ DIREKTORAT LALU LINTAS


JALAN

PROGRAM : PEMBANGUNAN FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN

HASIL (OUTCOME) : TERSEDIANYA RAMBU PENAMAAN KELAS JALAN PADA


JALAN NASIONAL
KEGIATAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA
JALAN NASIONAL
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : PENINGKATAN KINERJA FASILITAS PERLENGKAPAN JALAN

JENIS KELUARAN : MENINGKATKAN KINERJA KESELAMATAN PADA PENGGUNA


JALAN
VOLUME KELUARAN : 1 (Satu) PAKET
SATUAN UKUR KELUARAN : 1 (Satu) PAKET LAPORAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN
RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL
PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL

SI STE M AT IK A K AK

A. Latar Belakang

1. Dasar Hukum

2. Gambaran Umum

B. Penerima Manfaat

C. Strategi Pencapaian Sasaran

D. Waktu Pencapaian Keluaran

E. Biaya Yang Diperlukan

2
PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL

A. L AT AR BE L AK A N G

1. Dasar Hukum
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
c. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025;
d. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
e. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kab/Kota;
g. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa,
Analisis dampak, Kebutuhan Manajamen Lalu Lintas;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 82 Tahun 2018 tentang Alat Pengendali
dan Pengaman Pengguna Jalan;
i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Marka Jalan;
j. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Alat Penerangan
Jalan;
k. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 tahun 2014 tentang Rambu – rambu
lalu lintas di jalan;
l. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 49 tahun 2014 tentang alat pemberi
isyarat lalu lintas;
m. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2014 tentang Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas di Jalan;
n. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pedoman dan
Proses Perencanaan di Lingkungan Departemen Perhubungan;
o. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 49 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan Tahun 2005- 2025;
p. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis
Kementerian Perhubungan Tahun 2010-2014;

3
PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL

q. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor


SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 Tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.

2. Gambaran Umum.
Tingginya urbanisasi yang ada di Indonesia menyebabkan pergerakan orang dan barang
pada saat hari libur nasional turut meningkat, seperti yang terjadi pada saat musim Lebaran.
Kondisi ini berlangsung terlebih dengan adanya tradisi melakukan perjalanan mudik (pulang
kampung) pada saat Lebaran yang menjadikan mobilitas masyarakat pada periode Angkutan
Lebaran (selama 16 hari) di kota-kota besar di Indonesia mengalami peningkatan di atas
rata – rata perjalanan pada hari biasa. Mobilitas masyarakat yang meningkat tersebut
terjadi pada seluruh moda transportasi yang ada.

Lebaran selain kegiatan keagamaan, juga merupakan salah satu kegiatan sosial budaya
bangsa Indonesia yang ditandai dengan mengunjungi orang tua, sanak saudara, kerabat
atau handai taulan yang dilakukan satu tahun sekali. Perjalanan ini sebagian besar dilakukan
ke kampung halaman dengan waktu secara bersamaaan sehingga mengakibatkan
permintaan jasa angkutan meningkat dengan tajam. Selain itu angkutan barang untuk
keperluan Lebaran juga meningkat dengan drastis seiring dengan kebutuhan masyarakat
pada hari Lebaran.

Pergerakan orang dan barang yang tinggi ini diperlukan pemasangan rambu kelas jalan di
jalan nasional pulau Sumatera agar kendaraan yang melintas disesuaikan dengan kelas jalan
yang ada di jalan nasional. Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan fungsi
dan intensitas lalu lintas guna kepentinga npengaturan penggunaan jalan dan kelancaran
lalu lintas dan angkutan jalan serta daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat
dan dimensi kendaraan bermotor.
Pengelompokkan jalan menurut kelas jalan terdiri atas:
a. Jalan kelas I, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalu kendaraan bermotor
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi 18.000
mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm, dan muatan sumbu terberat 10 ton;
b. Jalan kelas II, yaitu jalan arterim kolektor lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 mm, ukuran panjang
tidak melebihi 12.000 mm, ukuran paling tinggi 4.200 mm, dan muatan sumbu terberat
8 ton;

4
PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL

c. Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui
kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 mm ukuran panjang tidak
melebihi 9.000 mm, ukuran paling tinggi 3.500 mm, muatan sumbu terberat 8 ton;

d. Jalan kelas khusus, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan
ukuran lebar melebihi 2.500 mm, ukuran panjang melebihi 18.000 mm, ukuran paling
tinggi 4.200 mm, dan muatan sumbu terberat lebih dari 10 ton.

B. P E NER I M A M A N F A AT

Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Kelas Jalan Pada Jalan Nasional diselenggarakan
dengan maksud tersedianya Fasilitas perlengkapan jalan sehingga terpenuhinya aspek
keselamatan lalu lintas.

tujuan dari Pengadaan dan Pemasangan Rambu Kelas Jalan Pada Jalan Nasional adalah:

1. Untuk menyusun standarisasi kebutuhan fasilitas perlengkapan jalan pada jalan nasional
Pulau Sumatera;

2. Meningkatkan keselamatan jalan pada Jaringan Jalan Nasional Pulau Sumatera;

3. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan pada Jalan Nasional Pulau Sumatera.

Penerima Manfaat dari kegiatan ini adalah : Para pengguna jalan, masyarakat secara luas, para
stakeholder (pengambil kebijakan) di bidang perhubungan darat.

C. STR AT E GI PE N C AP A I A N KEL U A R A N

Dalam pelaksanaannya, kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Kelas Jalan pada Jalan
Nasional termasuk supervisi, sesuai dengan Ruang Lingkup Pekerjaannya dan berdasarkan
hukum.

5
PENGADAAN DAN PEMASANGAN RAMBU KELAS JALAN PADA JALAN NASIONAL

D. W A KT U PE N C AP A I A N KE L U AR A N

Waktu yang diperlukan untuk Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Kelas Jalan Pada
Jalan Nasional adalah selama 5 (lima) bulan atau 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

E. B I A Y A & R A B

Biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan Rambu Kelas Jalan
Pada Jalan Nasional adalah sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari pekerjaan ini dirinci dan dijabarkan dalam lampiran.

Anda mungkin juga menyukai