1.LATAR BELAKANG
3.MARKA JALAN
4.DELINEASI
LATAR BELAKANG (1)
Pasal 25
Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Jalan berupa:
a. Rambu Lalu Lintas;
b. Marka Jalan;
c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
d. alat penerangan Jalan;
e. alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan;
f. alat pengawasan dan pengamanan Jalan;
g. fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan penyandang cacat; dan
h. fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berada di
Jalan dan di luar badan Jalan.
LATAR BELAKANG (2)
Pasal 93
(1) Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dilaksanakan untuk mengoptimalkan
penggunaan jaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas dalam rangka menjamin
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
(3)Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas meliputi kegiatan:
a. perencanaan;
b. pengaturan;
c. perekayasaan;
d. pemberdayaan; dan
e. pengawasan.
LATAR BELAKANG (3)
Pasal 94
(3)Kegiatan perekayasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 ayat (3) huruf
meliputi:
a. perbaikan geometrik ruas Jalan dan/atau persimpangan serta
perlengkapan Jalan yang tidak berkaitan langsung dengan Pengguna
Jalan;
b. pengadaan, pemasangan, perbaikan, dan pemeliharaan perlengkapan
Jalan yang berkaitan langsung dengan Pengguna Jalan; dan
c. optimalisasi operasional rekayasa Lalu Lintas dalam rangka meningkatkan
ketertiban, kelancaran, dan efektivitas penegakan hukum.
LATAR BELAKANG (4)
Pasal 95
(1)Penetapan kebijakan penggunaan jaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) huruf a yang berupa
perintah, larangan, peringatan, atau petunjuk diatur dengan:
a. peraturan Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan untuk jalan nasional;
b. peraturan daerah provinsi untuk jalan provinsi;
c. peraturan daerah kabupaten untuk jalan kabupaten dan jalan desa; atau
d. peraturan daerah kota untuk jalan kota.
(2)Perintah, larangan, peringatan, atau petunjuk sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas, Marka Jalan,
dan/atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.
LATAR BELAKANG (5)
Pasal 31
(3)Pengadaan, pemasangan, perbaikan, dan pemeliharaan perlengkapan jalan
yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab di
bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, gubernur,
bupati dan walikota sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 33 (1)
Perlengkapan Jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 huruf b meliputi :
a. Alat pemberi isyarat lalu lintas;
b. Rambu lalu lintas;
c. Marka jalan;
LATAR BELAKANG (6)
Pasal 33 (2)
d. Alat penerangan;
e. Alat pengendali pemakai jalan, terdiri atas Alat pembatas kecepatan dan Alat
pembatas tinggi dan lebar kendaraan .
f. Alat pengaman pemakai jalan;
1. Pagar pengaman;
2. Cermin tikungan;
3. Tanda patok tikungan (delineator)
4. Pulau – pulau lalu lintas; dan
5. Pita penggaduh.
g. Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan berada di jalan
maupun di luar badan jalan; dan/atau
h. Fasilitas pendukung penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan.
RAMBU LALU LINTAS
(Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13
tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas)
Rambu sesuai dengan bentuknya dikelompokkan menjadi :
a. rambu lalu lintas konvensional (rambu dengan bahan retro reflektif); dan
b. rambu lalu lintas elektronik (rambu yang informasinya dapat diatur
secara elektronik).
Kota Bekasi
Bul ak Kapal
Jalan Tol
Jakarta
LINGKARDALAM Kranji Bandung
Stasiun KA Bekasi Lewat Jalan Tol
1. Dalam keadaan dan kegiatan tertentu dapat digunakan Rambu Lalu
Lintas sementara.
2. Rambu Lalu Lintas sementara berupa rambu peringatan, rambu
larangan, rambu perintah, dan rambu petunjuk.
3. Penempatan dan penggunaan Rambu Lalu Lintas sementara yang
bersifat perintah dan larangan dapat didukung atau dijaga oleh
Petugas dari Kepolisian Negara Republik Indonesia
Rambu peringatan sementara memiliki :
13. Rambu yang ditempatkan pada awal pemisah jalan dan di atas
ruang manfaat jalan, diletakkan dengan posisi rambu tegak
lurus sumbu jalan.
1. Pemeliharaan Rambu Lalu Lintas dilakukan secara berkala dan
insidentil.
3b 3c 4a2 5a 5b 5c 5d 5e
5f 6b 6d 7a 7b 7c 11a 11b
11c
T T T
8 8 8
7a
Tambun
BERKALA EMISI
6b3 6b5 6b6 6b7 6c1 6d7 6e3 6f1
PROVINSI NASIONAL KABUPATEN KOTA
Kota Bekasi
Bul ak Kapal
Rambu Petunjuk Pendahulu
Jurusan nomor 1a (bawah) Jakarta
dan 1b (atas) Kranji Bandung
Stasiun KA Bekasi Lewat Jalan Tol