Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA


JALAN KESEHATAN II ABEPURA JAYAPURA TELP.(0967) 581267
Website : papua.go.id/rsjpapua/ E-mail : rsj_abe@yahoo.co.id

PEDOMAN/PROSEDUR
PENARIKAN, PENGELOLAAN OBAT KADALUARSA
DAN PEMUSNAHAN OBAT

A. DEFINISI
1. Penarikan obat
Tindakan yang dilakukan bilamana terjadi penarikan obat-obat yang hampir Expire Date.
Tindakan yang dilakukan oleh distributor obat untuk menarik obat yang hampir
kadaluarsa atau obat yang bermasalah. Penarikan obat adalah pengembalian obat-obat yang
telah ditarik dari peredaran oleh produsen dikarenakan alasan-alasan tertentu seperti
terjadinya efek klinis yang tidak diharapkan.

Penarikan obat merupakan suatu proses penilaian kembali (re-evaluasi) terhadap


obat jadi yang telah terdaftar dan beredar dimasyarakat,terutama terhadap obat-obat
yang mempunyai resiko tinggi,komposisi dianggap tidak rasional, indikasi tidak tepat
dan pemborosan karena efek terapi yang tidak bermakna untuk menjamin bahwa obat yang
diberikan oleh instalasi adalah obat yang efektif, aman, dan aseptabel.

Tujuan penarikan obat adalah :


a. Untuk menjamin kualitas pelayanan kesehatan pasien.
b. Melindungi konsumen dari penyalagunaan obat- obatan dan penggunaan sediaan
farmasi yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan
c. Sebagai acuan penerapan langkah langkah penarikan obat untuk memastikan
obat yang sudah ditarik ijin edarnya tidak lagi digunakan di instalasi rawat inap maupun
rawat jalan.

2. Pengelolaan obat kadaluarsa


Perbekalan farmasi yang kadaluarsa adalah perbekalan farmasi yangtelah lewat batas akhir yang
ditetapkan oleh pabrik pembuatnya dimana obat sudah tidak dijamin lagi khasiat dan
keamanananya.
Perbekalan farmasi yang rusak adalah perbekalan farmasi yang telah mengalami
perubahan fisik, kimia maupun biologi sehingga tidak memenuhi spesifikasinya.
Obat-obatan yang mendekati kadalursa dan yang sudah kadaluarsa perlu penanganan khusus. Obat-
obatan yang mendekati kadaluarsa baik diruang perawatan maksimal 2 bulan sebelum
kadaluarsa harus segera diserahkan ke Unit Farmasi dan dibuatkan berita acara. Sedangkan
untuk obat yang sudah kadaluarsa baik di ruang perawatan, harus dilaporkan ke Unit Farmasi dan
dibuatkan berita acara untuk diserahkan ke Unit Farmasi. Setelah itu dilakukan serah terima
dengan bagian logistic farmasi untuk disimpan di gudang obat kadaluarsa (dikarantinakan) dan
ditindaklanjuti

3. Pemusnahan obat
Pemusnahan obat adalah kegiatan penyelesaian terhadap obat - obatan yang tidak terpakai
terhadap obat-obatan yan g tidak terpakai karena kadaluarsa, rusak. atau mutunya sudah tidak
memenuhi standar. Merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak
terpakai karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar yang berlaku dengan cara
membuat usulan penghapusan perbekalan farmasi kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur
yang berlaku.

Tujuan dari pemusnahan ini adalah :


a. Melindungi masyarakat dari bahaya yang di sebabkan oleh penggunaan obat atau
perbekalan kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu, keamanan dan kemanfaatan
b. Menghindari pembiayaan seperti biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas
obat atau perbekalan kesehatan lainnya yang sudah tidak layak pakai
c. Untuk menjamin perbekalan farmasi yang sudah tidak memenuhi syarat dikelolah sesuai
dengan standar yang berlaku. Adanya penghapusan akan mengurangi beban penyimpanan
maupun mengurangi resiko resiko terjadi penggunaan obat yang sub standar.

B. RUANG LINGKUP
1. Penarikan obat
Unit pelayanan resep rawat jalan, unit pelayanan resep rawat inap, unit pelayanan
depo Kamar Operasi, unit pelayanan depo IGD.

2. Pengelolaan obat kadaluarsa


Unit pelayanan resep rawat jalan, unit pelayanan resep rawat inap, unit pelayanan
depo Kamar Operasi, unit pelayanan depo IGD.
3. Pemusnahan obat
Instalasi Farmasi meliputi setiap depo/satelit/unit, Balai Pengawasan Obat dan Makanan,
Dinas Kesehatan, Unit penanganan Limbah di Rumah Sakit

C. TATA LAKSANA
1. Penarikan obat
a. Prosedural penarikan obat di depo/satelit/unit (temuan sendiri/Instalasi)
1) Catat nama dan nomer batch/lot produk.
2) Telusuri nomer barcode produk.
3) Telusuri histori mutasi stok keluar.
4) Catat lokasi stok disimpan atau nama pasien yang telah dilayani.
5) Kirimkan memo pemberitahuan penarikan ke depo/satelit/unit dimana produk disimpan.
6) Beritahukan pada pasien akan penarikan produk, bila diperlukan proses
penarikan hingga ke tangan pasien. Ambil produk dari lokasi penyimpanan (depo dan
pasien).
7) Lakukan proses “karantina” produk dengan memberi label “JANGAN DIGUNAKAN”
sampai produk diambil oleh distributor/pabrik.
8) Setelah dilakukan pendataan daftar obat yang ingin ditarik selanjutnya :
a) mencari nomor faktur pembelian dikomputer.
b) mengambil faktur pembelian barang.
c) menghubungi PBF yang terkait perihal penarikan obat-obat rusak tersebut.
9) Dokumentasikan nama, nomer batch / Lot obat yang ditarik, tindakan yang diambil dan
hasil penarikan produk. Dokumen disertai dengan lampiran form pemberitahuan
penarikan dari distributor serta dokumen serah terima barang dengan distributor /
pabrik.

b. Jika ada supplier/pabrik farmasi memberikan surat edaran tentang penarikan obat
kepada instalasi farmasi (temuan dari distributor/pabrik), maka :
1) Berikan surat edaran penarikan obat tersebut kepada instalasi rawat inap dan rawat jalan .
2) Tarik obat yang dimaksud dari tiap-tiap instalasi dan pastikan bahwa obat tersebut sudah
tidak ada di ruangan;
a) Catat jenis obat, dosis, no batch, dan merk yang ditarik
b) Catat jumlah obat dan tanggal kadaluwarsa yang ditarik
c) Tanda tangani kolom nama yang menyerahkan dan yang menerima
perbekalan farmasi yang ditarik.
3) Kumpulkan dan serahkan kepada bagian pengadaan untuk kemudian dikembalikan ke
supplier
2. Pengelolaan obat kadaluarsa
a. Pemeriksaan tanggal kedaluwarsa :
1) Lakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1, 2 atau 3 bulan sekali)
2) Lakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2
(dua) cara yaitu
a) Pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing sediaan farmasi-alat kesehatan
b) Lakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan penyiapan sediaan
farmasi-alat kesehatan
b. Pengelolaan obat yang mendekati kadaluarsa
Langkah-langkah yang dilakukan terhadap pbat-obat yang mendekati kadaluarsa :
1) Unit Farmasi akan selalu membuat pelaporan obat-obat yang akan kadaluarsa maksimal 2
bulan sebelum kadaluarsa
2) Pelaporan tersebut akan diberikan kepada dokter-dokter dan meminta kepada para
dokter untuk dapat membantu memakai obat-obat tersebut
3) Pelaporan tersebut juga dilaporkan ke manajemen
4) Bagian Purchasing farmasi akan melaporkan obat-obat yang mendekati kadaluarsa
tersebut kepada distributor masing-masing obat sesuai dengan kebijakan
distributor tersebut dalam menerima retur obat-obat mendekati kadaluarsa
5) Apabila telah disepakatai maka obat – obat mendekati kadaluarsa akan diretur ke
distributor obat tersebut dan akan diberikan pengganti obat yang masa kadaluarsanya
lebih panjang.

c. Pengelolaan Obat yang telah Kadaluarsa


Beberapa jenis obat kadaluarsa tidak dapat diretur seprti langkah diatas dikarenakan oleh
beberapa sebab antara lain obat tersebut merupakan jenis obat life saving yang harus
selalu ada dank arena proses pengadaannya harus diimport (beli putus), selain itu juga
obat-obat dari daftar BPJS yang memang dlaam kebijakannya tidak bisa diretur.

Langkah-langkah yang dilakukan terhadap obat-obatan yang kadaluarsa :


1) Unit farmasi tetap akan berusaha melaporkan kepada distributoruntuk dicarikan
jalan keluar yang baik
2) Apabila tidak berhasil maka akan dibuatkan berita acara mengenai obat-obat yang
kadaluarsa tersebut
3) Kemudian obat-obatan tersebut akan diserahkan kepada tim K3RS untuk
dimusnahkan dan dibuatkan berita acara pemusnahannya
3. Pemusnahan obat
a. Melakukan inventarisasi terhadap sediaan obat yang akan dimusnahkan (daftar terlampir)
Barang-barang yang rusak atau kadaluarsa di masing-masing tempat dipisahkan,
dikeluarkan, dicatat pengeluarannya pada kartu stock, disimpan dalam wadah sendiri dan
dikirim ke gudang farmasi. Pada wadah di beri keterangan :
1) Nama barang
2) Spesifikasi barang
3) Jumlah barang
4) Tanggal kadaluarsa
5) Atau jenis kerusakan

Petugas gudang farmasi akan membuat laporan barang yang rusak kepada Kepala
Instalasi Farmasi yang berisi :
1) Nama Barang
2) Spesifikasi barang
3) Tanggal kadaluarsa
4) Atau jenis kerusakan
5) Jumlah barang

b. Menyiapkan administrasi yaitu laporan dan berita pemusnahan


c. Mengkordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada pihak terkait yaitu dinas
kesehatan dan balai pengawasan obat dan makanan
d. Menyiapkan tempat pemusnahan
e. Melakukan pemusnahan di sesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan Berdasarkan jenis
dan spesifikasi barang, kepala instalasi melakukan pemusnahan perbekalan farmasi
f. Membuat laporan pemusnahan
Kepala instalasi farmasi membuat berita acara pemusnahan perbekalan farmasi.

DITETAPKAN DI : JAYAPURA
PADA TANGGAL : 01 OKTOBER 2018

DANIEL L. SIMUNAPENDI, SKM, MM


NIP. 19720823 199312 1 001

Anda mungkin juga menyukai