Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

PEKERJAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENAMBAHAN RUANG


RAWAT INAP DAN RSUD PADANG PARIAMAN
APBD KAB. PADANG PARIAMAN TAHUN ANGGARAN 2016 (DAK)
A. PENDAHULUAN
1. PENGERTIAN
a.

Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah DED Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata.
Nama Pekerjaan adalah DED Penambahan Ruang Rawat Inap RS Padang Pariaman

b.

Pemberi Tugas.
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Daerah Padang Pariaman yang dalam hal ini
diwakili oleh RSUD Padang Pariaman yang beralamat di Raya Padang Bukittinggi KM 42 Parit
Malintang Kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman.

c.

Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)/atau Pejab
at Pembuat Komitmen beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.

d.

e.

Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemda
Padang
Pariaman, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas danbertugas untukmelaksanaka
n pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan menerima
surat penawaran harga , melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang
telahditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perjanjian / Kontrak
dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. LATAR BELAKANG
a) Dalam

rangka

serta keinginan

penambahan
memberikan

dibidang

ruang

rawat

pelayanan

pelayanan dan keterbatasan

yang

inap
optimal

sarana/prasarana yang tersedia ,

merupakan pertimbangan yanguntuk mewujudkan Rumah sakit Padang Pariaman yang


Baik dan Lengkap
b) Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Pemerintah Daerah Padang Pariaman telah
mengalokasikan

dana

pada

Anggaran

Pendapatan

dan

Belanja

Daerah (APBD)tahun

2016
c) Tahun Anggaran 2016 untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED). Penambahan Ruang
Rawat

inap

yang

akan

menjadi

acuan

dasar

dalam

pelaksanaan

kegiatan pembangunan sesuai dengan perencanaan.


d) Sumber

dana

berasal

yang

dari

akan

Dokumen

digunakan

Pelaksanaan

untuk membiayai

DED

Anggaran satuan Kerja

Perangka

Daerah ( DPPA SKPD ) Tahun Anggaran 2016 No : 5.2.26.04.3


e) Pekerjaan yang akan dilaksanakan

adalah

a pembangunan Penambahan Ruang Rawat Inap


f) Bahwa

pengadaan jasa konsultan perencan


RS

Padang

Pariaman.

untuk mencapai bangunan gedung yang baik , setiap bangunan gedung negara harus di

wujudkan

dengan

bangunannya

sebaik-baiknya

sehingga

secara optimal

fungsi

, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta kontribusi positif

bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.


g) Perwujudan bangunan gedung tersebut dilakukan melalui perencanaan/perancangan sebaik-baik
nya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari

segi

mutu , biaya , dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.


h) Bahwa
ahkan
knis

untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung negara perludiar
secara

baik

bangunan

dan menyeluruh, sehingga mampu

yang

memadai

menghasilkan

karya perencanaante

dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku

profesional.
i) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat menjadiacuan
bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan .
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yangmemu
at masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikanserta diinter
prestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan Gedung

Penambahan

Ruang Rawat Inap RS Padang Pariaman


b) Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggungjawabn
ya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan
standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.
c) Tujuannya adalah membuat DED Ruang

Rawat

Inap

RSUD

menghasilkan suatu bangunan gedung yang akan difungsikan oleh Rumah


Pariaman

serta

yang akan
Sakit

Padang

bangunan yang memenuh

syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi arsitektur

struktur (konstruksi) dan fungsional serta tahan untuk jangka waktu tertentu.
4. LINGKUP KEGIATAN
a) Lingkup kegiatan adalah membuat Detailed Engineering Design (DED) Gedung Rawat

Inap

RS.
b) Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah rencana pembangunan Ruang
Rawat Inap pada lantai II Gedung Bangunan RS Padang Pariaman.
c) Merupakan bagian tak terpisahkan dari DED ini adalah perancangan sistem Mekanikal /Elekt
rikal/jalur

Gas

Medis

dan sistem Utilitas lainnya, perencanaan disain interiornya serta perencanaan Lantai III.
B. DASAR PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelelangan Pengadaan jasa konsultansi perencanaan pembangunan Ruang Rawat Inap
RS Padang Pariaman , mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 tentang Pedoman PelaksanaanAn
ggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3) Peraturan Presiden Republik Indonesi No. 8 tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atasKe
putusan Presiden RI No.80 tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan PengadaanBarang/J
asa Pemerintah.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesi No.172,70,35,54 tahun 2014 tentang Pengadaan Peng
adaanBarang/Jasa Pemerintah.tahun 2010-2014
5) Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah No.332/Kpts/M/2002tanggal 21 Agustus
2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara.
6) Surat pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun anggaran 2016
No : 1.02.1.02.02.26.04.
7) Ketentuan pelelangan lain yang berlaku dan petunjuk-petunjukyang

berlaku

dan

yang diberikan oleh pemberi pekerjaan/tugas.


C. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Untuk merencanakan penyelesaian Pembangunan ruang rawat inap
Pariaman

Gedung RS Padang
ini

konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoma
npada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,K
eputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapatm
eliputi tugas-tugas perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang terdiridari

:
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan/gedung yang adat
ermasuk melakukan pengukuran site plan, dan membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK.
2. Penyusunan Konsepsi disain Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas,ter
masuk program bangunan dan lingkungan serta didetilkan ke dalam program ruang setiapban
gunan gedung yang direncanakan. Termasuk didalamnya adalah aksesibilitas bagipenyan
dang cacat. Khusus bangunan bertingkat agar juga menyusun konsepsi transportasihorizonta
l dan vertikal dengan mengacu kepada Kepmen PU No 441/1998 tentang PersyaratanTeknis Ban
gunan Gedung.
3. Penyusunan pra-rencana, yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudahd
ikonsepsikan..
4. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a) Rencana arsitektur, meliputi rencana detail Pembangunan dan rencana detail Interior GedungE
ks. Kantor Tenaga Kerja. Rencana detail setiap bangunan dengan menggambarkanprogra
m penggunaan ruangan serta interiornya dengan melihat bangunan gedung secarakeseluruh
an.
b) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan perencanaanpo
ndasi.
c) Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tataca
haya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem pencegahan danpenang
gulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap, dll.
d) Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.
e) Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1)Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail utilitas dan ME yang sesuai dengang
ambar rencana yang telah disetujui,
2)Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3)Rincian volume pelaksanaan pekerjaan.
4)Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
5)Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secaral
engkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
6)Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisikdan melaksanaka
n kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbulselama masa

pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan,
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
e. Menyusun buku petunjuk penggunaan bangunan beserta peralatannya dan pe
tunjukperawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkap
an mekanikal-elektrikal bangunan.
D. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa perencanaanyangdilaku
kan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karyaperen
canaan yang berlaku
2) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yangtelah
diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / atau Pejabat PembuatKomitmen (P
PK) termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaianpekerjaan dan mu
tu bangunan yang akan diwujudkan,
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, danpedo
man teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya danyang khus
us untuk Bangunan Gedung Negara.
E. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a) Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada Surat KeputusanBupati

Padang

Pariaman.
b) Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yangdibuat
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) dan Ko
nsultan Perencana.

2. Sumber Dana
a) Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (A
PBD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2016.
b) Dana

yang dibutuhkan

untuk

pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar

Rp. 134.000.000,- (Seratus tiga puluh empat Juta Rupiah).

F. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berupa laporan sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan.Tahap Konsep Disain/Rencana Teknis, terdiri dari :
a) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi timpere
ncana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b) Konsepsi skematik Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja, konsepsi rencana teknissetiap
bangunan gedung dan lingkungan, Konsepsi program ruang, organisasi hubunganruang, dll. Te
rmasuk konsep pra-kiraan rencana anggaran biaya Pembangunan Eks. DinasTenaga Kerja.
c) Laporan data dan informasi lapangan yang ada.
d) Konsepsi disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agar dapatdilan
jutkan ke tahapan pra-rencana Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja.
2. Laporan Bulanan.
Konsultan perencana diwajibkan membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan

Setiap

bulan.
3. Laporan Antara, meliputi :
a. Tahap Pra-rencana Teknis, terdiri dari :
1)Gambar-gambar pra-rencana, meliputi Makro Gedung setiap bangunan dari aspekarsitektur,
struktur, utilitas bangunan dan lingkungan.
2)Perkiraan biaya pembangunan.
3)Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4)Pra-rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agardapat dil
anjutkan ke tahapan pengembangan rencana Pembangunan Gedung .
b. Tahap Pengembangan Rencana, terdiri dari :
1) Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, dan utilitas berdasarkan pra-rencana
yang telah disetujui.
2) Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3) Draft rencana anggaran biaya
4) Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5) Pengembangan rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebihdahulu
agar dapat dilanjutkan ke tahapan rencana detail Pembangunan .

4. Laporan Akhir.
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
a) Gambar rencana detail pelaksanaan arsitektur, struktur, dan utilitas bangunan gedung.
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
d) Rencana anggaran biaya (RAB).
e) Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitunganyan
g diperlukan.
5. Laporan Lainnya.
Selain laporan tersebut, konsultan perencana juga harus membuat laporan yang antara lain :
a. Tahap Pelelangan
1) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2) Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan
b.Tahap Pengawasan Berkala.
1) Laporan pengawasan berkala.
2) Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan/perlengkapan/bangun
an (bila ada).
G.KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1)Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
2)Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3)Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
4)Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
i.

Hemat, tidak mewah, efisien,dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan,terarah d
an terkendali sesuaidengan rencana, program/kegiatan serta fungsi Pembangunan ,

ii.

Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri denganmemperhatikan


kemampuan/potensi nasional, maka dalam perencanaan pembangunangedung ini konsult
an perencana dapat menterjemahkannya kedalam tugas perencanaan ini.

b) Persyaratan Arsitektur dan lingkungan :


1)Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan berdasarkan karakteristiklingku

ngan

,ketentuan wujud bangunan, dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi

dan selaras dengan lingkungannya.


2)Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan terhadap lingkungannya.
3)Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap lingkungan
c. Persyaratan Struktur Bangunan :
1)Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibatpengg
unaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku manusia,
2)Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan
oleh kegagalan struktur bangunan,
3)Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan
oleh perilaku struktur,
4)Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh
kegagalan struktur
d. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran :
1)Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung beban yang timbul akibat
perilaku alam dan manusia
2).Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian rupa sehingga
mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga :
1) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman
2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api
3) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya
4) Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
1).Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses yang layak, aman
dannyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya,
2).Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat eva
kuasipada keadaan darurat,
3).Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangu
nanfasilitas umum dan sosial
e. Persyaratan Transportasi dalam Gedung :
1).Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan nyaman di dalambangunan
gedung

2).Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunanfasilitas u


mum dan sosial
f.

Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya :
1) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung apabila
terjadi keadaan darurat
2) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi keadaandarurat

g. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :


1) Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjangterselen
ggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya
2) Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan penghunin
dari bahaya akibat petir
3) Menjamin

tersedianya sarana komunikasi

yang

memadai

dalammenunjangterselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya


h. Persyaratan Instalasi Gas :
1) Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam menunjang terselenggaranyakegiat
an di dalam bangunan gedung sesuai fungsinya
2) Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup,
3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas secara baik
i.

Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :


1) Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya
kegiatan di dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya
2) Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi
penghuni bangunan dan lingkungan
3) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik.

j.

Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :


1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalammenunj
ang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya,
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik,

k. Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatandalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai denganfungsinya
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik

l.

Persyaratan Kebisingan dan Getaran :


1).Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yangtidak diin
ginkan,
2).Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampaknegatif su
ara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan ataumencegah perusaka
n lingkungan,

2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitande
ngan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segiteknis l
ainnya, misalnya :
a) Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
b) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangkaimpl
ementasi penataan bangunan dan lingkungan
c) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografiklim
atologi, dan lain-lain
G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1) Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetap tidak berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya kemewahan material, tetapip
ada kemampuan mengadakan sublimasi antar fungs teknik dan fungs sosial bangunan, terutamas
ebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan banguna
nsepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5) Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lnigkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsulta
nPerencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk pokok ya

ngharus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaa
npekerjaan dalah mengikat.
4) Jangka waktu pelaksanaan adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK ditandatangani
I.

MASUKAN
1. INFORMASI
a) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi
yangdibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komit
men termasukmelalui KAK ini.
b) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan d
alampelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun y
ang dicarisendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesa
lahan informasimenjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
c) Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perenc
anaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Informasi tentang lahan, meliputi :
a. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan topografi
b. Kondisi tanah (hasil soil test)
c. Keadaan air tanah
d. Peruntukan tanah
e. Koefisien dasar bangunan
f. Koefisien lantai bangunan
g. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
2. Pemakai bangunan :
a) Struktur organisasi
b) Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi pengembangan untuk
mendatang
c) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
d) Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
3. Kebutuhan bangunan :
a) Program ruang
b) Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
4. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
5. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :

tahun

a) Air bersih :
1. Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
2. Sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
b) Air hujan dan air buangan :
1. Letak saluran pembuangan
2. Cara pembuangan keluar tapak.
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
f) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :
(i) Alarm (jenis, type)
(ii) Sistim yang dipilih
g) Jaringan listrik :
a.

Kebutuhan daya

b.

Sumber daya dan spesifikasinya

c.

Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi)

h. Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :


i. Kebutuhan titik pembicaraan
ii. Sistim yang dipilih
i. Dan lain-lain sesuai keperluannya.
3. TENAGA
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yangmemenuhi
ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas
pekerjaan.Tenaga tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari :
A. TENAGA AHLI
1. Ketua Tim (Team Leader )
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin/koordinir seluruh kegiatan tim

dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.


Pendidikan : S1 Teknik Sipil / Teknik Bangunan Pengalaman : min 8 th
2. Tenaga Ahli Arsitektur ( 1 orang )
Pendidikan: S1 Teknik Arsitektur Pengalaman : min 5 th
3. Tenaga Ahli Sipil / Struktur ( 1 orang )
Pendidikan: S1 Teknik Geoteknik/Mekanika Tanah Pengalaman : min 5 th
4. Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal( 1 orang )Pendidikan : S1 Teknik Mesin
Pengalaman : min 5 th
B. TENAGA PENDUKUNG
1. Surveyor ( 1 orang )Pendidikan

: STM / D3Pengalaman : min 5 th

2. Juru Gambar Pendidikan : STM / D3Pengalaman : min 5 th


3. Operator Komputer (1 orang )Pendidikan
J.

: D3 / S1 Semua disiplin ilmu Pengalaman : min 4 th

PROGRAM KERJA

1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :


a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenagayang diusulkankonsu
ltan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untukDitugask
an.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuandari Pejabat PembuatKomi
tmen, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
mendapatkan
masukan teknis dari Pengelola Teknis Proyek.
K. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk di
bahas dengan Pengelola Kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai