Nama Kegiatan.
Nama Kegiatan adalah DED Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/
rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata.
Nama Pekerjaan adalah DED Penambahan Ruang Rawat Inap RS Padang Pariaman
b.
Pemberi Tugas.
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Daerah Padang Pariaman yang dalam hal ini
diwakili oleh RSUD Padang Pariaman yang beralamat di Raya Padang Bukittinggi KM 42 Parit
Malintang Kec. Enam Lingkung Kab. Padang Pariaman.
c.
Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)/atau Pejab
at Pembuat Komitmen beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk.
d.
e.
Panitia Pengadaan.
Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemda
Padang
Pariaman, yang diangkat dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas danbertugas untukmelaksanaka
n pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan menerima
surat penawaran harga , melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan
mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana.
Konsultan.
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang
telahditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perjanjian / Kontrak
dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
2. LATAR BELAKANG
a) Dalam
rangka
serta keinginan
penambahan
memberikan
dibidang
ruang
rawat
pelayanan
yang
inap
optimal
dana
pada
Anggaran
Pendapatan
dan
Belanja
Daerah (APBD)tahun
2016
c) Tahun Anggaran 2016 untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED). Penambahan Ruang
Rawat
inap
yang
akan
menjadi
acuan
dasar
dalam
pelaksanaan
dana
berasal
yang
dari
akan
Dokumen
digunakan
Pelaksanaan
untuk membiayai
DED
Perangka
adalah
Padang
Pariaman.
untuk mencapai bangunan gedung yang baik , setiap bangunan gedung negara harus di
wujudkan
dengan
bangunannya
sebaik-baiknya
sehingga
secara optimal
fungsi
, andal, dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta kontribusi positif
segi
untuk itu penyedia jasa konsultan perencana untuk bangunan gedung negara perludiar
secara
baik
bangunan
yang
memadai
menghasilkan
karya perencanaante
profesional.
i) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) untuk pekerjaan perencanaan diharapkan dapat menjadiacuan
bagi penyedia jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong perwujudan
karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan .
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a) Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yangmemu
at masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikanserta diinter
prestasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan pembangunan Gedung
Penambahan
Rawat
Inap
RSUD
serta
yang akan
Sakit
Padang
syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan dapat dipertanggung jawabkan dari segi arsitektur
struktur (konstruksi) dan fungsional serta tahan untuk jangka waktu tertentu.
4. LINGKUP KEGIATAN
a) Lingkup kegiatan adalah membuat Detailed Engineering Design (DED) Gedung Rawat
Inap
RS.
b) Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah rencana pembangunan Ruang
Rawat Inap pada lantai II Gedung Bangunan RS Padang Pariaman.
c) Merupakan bagian tak terpisahkan dari DED ini adalah perancangan sistem Mekanikal /Elekt
rikal/jalur
Gas
Medis
dan sistem Utilitas lainnya, perencanaan disain interiornya serta perencanaan Lantai III.
B. DASAR PELAKSANAAN
Pelaksanaan Pelelangan Pengadaan jasa konsultansi perencanaan pembangunan Ruang Rawat Inap
RS Padang Pariaman , mengacu pada ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 tentang Pedoman PelaksanaanAn
ggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
2) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
3) Peraturan Presiden Republik Indonesi No. 8 tahun 2006 tentang Perubahan Keempat atasKe
putusan Presiden RI No.80 tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan PengadaanBarang/J
asa Pemerintah.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesi No.172,70,35,54 tahun 2014 tentang Pengadaan Peng
adaanBarang/Jasa Pemerintah.tahun 2010-2014
5) Keputusan Menteri Pemukiman dan Prasaran Wilayah No.332/Kpts/M/2002tanggal 21 Agustus
2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara.
6) Surat pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) tahun anggaran 2016
No : 1.02.1.02.02.26.04.
7) Ketentuan pelelangan lain yang berlaku dan petunjuk-petunjukyang
berlaku
dan
Gedung RS Padang
ini
konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoma
npada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara,K
eputusan Menteri Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapatm
eliputi tugas-tugas perencanaan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas yang terdiridari
:
1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan/gedung yang adat
ermasuk melakukan pengukuran site plan, dan membuat interpretasi secara garis besar terhadap
KAK.
2. Penyusunan Konsepsi disain Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Gabungan Dinas-Dinas,ter
masuk program bangunan dan lingkungan serta didetilkan ke dalam program ruang setiapban
gunan gedung yang direncanakan. Termasuk didalamnya adalah aksesibilitas bagipenyan
dang cacat. Khusus bangunan bertingkat agar juga menyusun konsepsi transportasihorizonta
l dan vertikal dengan mengacu kepada Kepmen PU No 441/1998 tentang PersyaratanTeknis Ban
gunan Gedung.
3. Penyusunan pra-rencana, yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudahd
ikonsepsikan..
4. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat :
a) Rencana arsitektur, meliputi rencana detail Pembangunan dan rencana detail Interior GedungE
ks. Kantor Tenaga Kerja. Rencana detail setiap bangunan dengan menggambarkanprogra
m penggunaan ruangan serta interiornya dengan melihat bangunan gedung secarakeseluruh
an.
b) Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan perencanaanpo
ndasi.
c) Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tataca
haya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem pencegahan danpenang
gulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap, dll.
d) Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada.
e) Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1)Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail utilitas dan ME yang sesuai dengang
ambar rencana yang telah disetujui,
2)Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3)Rincian volume pelaksanaan pekerjaan.
4)Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
5)Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secaral
engkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar.
6)Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisikdan melaksanaka
n kegiatan seperti :
a. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbulselama masa
pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan bahan,
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
e. Menyusun buku petunjuk penggunaan bangunan beserta peralatannya dan pe
tunjukperawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkap
an mekanikal-elektrikal bangunan.
D. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN
1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa perencanaanyangdilaku
kan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karyaperen
canaan yang berlaku
2) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yangtelah
diberikan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) / atau Pejabat PembuatKomitmen (P
PK) termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaianpekerjaan dan mu
tu bangunan yang akan diwujudkan,
3) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, danpedo
man teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya danyang khus
us untuk Bangunan Gedung Negara.
E. BIAYA
1. Biaya Perencanaan
a) Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada Surat KeputusanBupati
Padang
Pariaman.
b) Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti.
c) Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yangdibuat
oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) / atau Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan(PPTK) dan Ko
nsultan Perencana.
2. Sumber Dana
a) Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (A
PBD) Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2016.
b) Dana
yang dibutuhkan
untuk
F. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berupa laporan sekurang-kurangnya meliputi halhal sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan.Tahap Konsep Disain/Rencana Teknis, terdiri dari :
a) Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi timpere
ncana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.
b) Konsepsi skematik Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja, konsepsi rencana teknissetiap
bangunan gedung dan lingkungan, Konsepsi program ruang, organisasi hubunganruang, dll. Te
rmasuk konsep pra-kiraan rencana anggaran biaya Pembangunan Eks. DinasTenaga Kerja.
c) Laporan data dan informasi lapangan yang ada.
d) Konsepsi disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agar dapatdilan
jutkan ke tahapan pra-rencana Pembangunan Gedung Eks. Dinas Tenaga Kerja.
2. Laporan Bulanan.
Konsultan perencana diwajibkan membuat laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan
Setiap
bulan.
3. Laporan Antara, meliputi :
a. Tahap Pra-rencana Teknis, terdiri dari :
1)Gambar-gambar pra-rencana, meliputi Makro Gedung setiap bangunan dari aspekarsitektur,
struktur, utilitas bangunan dan lingkungan.
2)Perkiraan biaya pembangunan.
3)Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4)Pra-rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih dahulu agardapat dil
anjutkan ke tahapan pengembangan rencana Pembangunan Gedung .
b. Tahap Pengembangan Rencana, terdiri dari :
1) Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, dan utilitas berdasarkan pra-rencana
yang telah disetujui.
2) Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3) Draft rencana anggaran biaya
4) Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5) Pengembangan rencana disain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebihdahulu
agar dapat dilanjutkan ke tahapan rencana detail Pembangunan .
4. Laporan Akhir.
Tahap Rencana Detail, terdiri dari :
a) Gambar rencana detail pelaksanaan arsitektur, struktur, dan utilitas bangunan gedung.
b) Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
c) Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
d) Rencana anggaran biaya (RAB).
e) Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-perhitunganyan
g diperlukan.
5. Laporan Lainnya.
Selain laporan tersebut, konsultan perencana juga harus membuat laporan yang antara lain :
a. Tahap Pelelangan
1) Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan
2) Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan
b.Tahap Pengawasan Berkala.
1) Laporan pengawasan berkala.
2) Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan/perlengkapan/bangun
an (bila ada).
G.KRITERIA
1. KRITERIA UMUM
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum
bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu :
a) Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
1)Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan
yang ditetapkan di Daerah yang bersangkutan,
2)Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,
3)Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
4)Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
i.
Hemat, tidak mewah, efisien,dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan,terarah d
an terkendali sesuaidengan rencana, program/kegiatan serta fungsi Pembangunan ,
ii.
ngan
Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan Bahaya :
1) Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam bangunan gedung apabila
terjadi keadaan darurat
2) Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman, apabila terjadi keadaandarurat
yang
memadai
j.
k. Persyaratan Pencahayaan :
1) Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatandalam
menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai denganfungsinya
2) Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik
l.
2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitande
ngan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segiteknis l
ainnya, misalnya :
a) Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada).
b) Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangkaimpl
ementasi penataan bangunan dan lingkungan
c) Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografiklim
atologi, dan lain-lain
G. AZAS-AZAS
Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut :
1) Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetap tidak berlebihan.
2) Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya kemewahan material, tetapip
ada kemampuan mengadakan sublimasi antar fungs teknik dan fungs sosial bangunan, terutamas
ebagai bangunan pelayanan kepada masyarakat
3) Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan banguna
nsepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin
4) Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan
dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.
5) Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lnigkungan, dan menjadi acuan
tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
H. PROSES PERENCANAAN
1) Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsulta
nPerencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk pokok ya
ngharus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3) Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaa
npekerjaan dalah mengikat.
4) Jangka waktu pelaksanaan adalah 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK ditandatangani
I.
MASUKAN
1. INFORMASI
a) Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi
yangdibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pejabat Pembuat Komit
men termasukmelalui KAK ini.
b) Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan d
alampelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pejabat Pembuat Komitmen, maupun y
ang dicarisendiri. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesa
lahan informasimenjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.
c) Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perenc
anaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Informasi tentang lahan, meliputi :
a. Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas,dan topografi
b. Kondisi tanah (hasil soil test)
c. Keadaan air tanah
d. Peruntukan tanah
e. Koefisien dasar bangunan
f. Koefisien lantai bangunan
g. perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain
2. Pemakai bangunan :
a) Struktur organisasi
b) Jumlah personil-personil sekarang & proyeksi pengembangan untuk
mendatang
c) Kegiatan utama, penunjang, pelengkap
d) Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya.
3. Kebutuhan bangunan :
a) Program ruang
b) Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang
4. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan
5. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :
tahun
a) Air bersih :
1. Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)
2. Sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
b) Air hujan dan air buangan :
1. Letak saluran pembuangan
2. Cara pembuangan keluar tapak.
c) Air kotor dan sampah
d) Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan)
(i) Beban (Ton ref)
(ii) Pembagian beban
(iii) Sistem yang diinginkan
e) Penanggulangan bahaya kebakaran :
(i) Detector (jenis, type)
(ii) Fire alarm (jenis)
(iii) Peralatan pemadam kebakaran (jenis, kemampuan)
f) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan :
(i) Alarm (jenis, type)
(ii) Sistim yang dipilih
g) Jaringan listrik :
a.
Kebutuhan daya
b.
c.
PROGRAM KERJA