Anda di halaman 1dari 47

KONTRAK PENGADAAN

JASA LAINNYA
Narasumber :

Drs. H. CECEP FAUZY CHAIDIR, MM. MSi

PENGERTIAN
JASA LAINNYA :

Jasa yang membutuhkan


kemampuan tertentu yang
mengutamakan keterampilan
(skillware) dalam suatu sistem tata
kelola untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dan/atau penyediaan jasa
selain jasa konsultansi, pekerjaan
konstruksi dan pengadaan barang.

ANTARA LAIN :

Pengadaan Jasa Lainnya meliputi, namun tidak terbatas pada:


jasa boga (catering service);
jasa layanan kebersihan (cleaning service);
jasa penyedia tenaga kerja;
jasa asuransi, perbankan dan keuangan;
jasa layanan kesehatan, pendidikan, pengembangan sumber
daya manusia, dan kependudukan;
jasa penerangan, iklan/reklame, film, dan pemotretan;
jasa pencetakan dan penjilidan;
jasa pemeliharaan/perbaikan;
jasa pembersihan, pengendalian hama (pest control), dan
fumigasi;
jasa pengepakan, pengangkutan, pengurusan, dan
penyampaian barang;
jasa penjahitan/konveksi;

ANTARA LAIN :

jasa impor/ekspor;
jasa penulisan dan penerjemahan;
jasa penyewaan;
jasa penyelaman;
jasa akomodasi;
jasa angkutan penumpang;
jasa pelaksanaan transaksi instrumen keuangan;
jasa penyelenggaraan acara (event organizer);
jasa pengamanan;
jasa layanan internet;
jasa pos dan telekomunikasi;
jasa pengelolaan aset;
jasa pekerjaan survei yang tidak membutuhkan telaahan
tenaga ahli.

PENGERTIAN
Kontrak adalah suatu persetujuan
antara dua orang atau lebih,
dimana menimbulkan sebuah
kewajiban untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu secara
sebagian.
(Blacks Law Dictionary)

Pasal 1320 KUH Perdata menentukan empat


syarat sahnya kontrak / perjanjian, yaitu :

Adanya kesepakatan para pihak


Kecakapan untuk membuat
perjanjian
Mengenai suatu hal (objek)
tertentu
Adanya sebab yang halal

DEFINISI KONTRAK PENGADAAN

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa


yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara
PPK dengan Penyedia
Barang/Jasa atau pelaksana
Swakelola.

Penandatanganan Kontrak
Pengadaan Jasa Lainya yang
kompleks dan/atau bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus
miliar rupiah) dilakukan setelah
memperoleh pendapat ahli hukum
Kontrak.

PENETAPAN
JENIS
KONTRAK

PENETAPAN JENIS KONTRAK


lump sum

tahun tunggal

harga satuan
cara pembayaran

pembebanan
tahun anggaran

tahun jamak

gabungan lump sum


dan harga satuan

terima jadi
(turnkey)

10

kontrak payung

Persentase
kontrak pengadaan
tunggal;
pekerjaan tunggal
jenis pekerjaan

pekerjaan
terintegrasi

sumber pendanaan
kontrak pengadaan
bersama.

PENETAPAN JENIS KONTRAK


PPK menetapkan jenis Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa dalam
rancangan kontrak Pasal 50
Ayat (1)
PPK menyempurnaan rancangan
kontrak PBJ untuk ditandatangani
Pasal 86 ayat (1)

Psl 51
(1)

Kontrak Lumpsum

Kontrak Pengadaan Barang/Jasa atas penyelesaian


seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan
penyesuaian harga;
b. semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia
Barang/Jasa;
c. pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran
yang dihasilkan sesuai dengan isi Kontrak;
d. sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output
based);
e. total harga penawaran bersifat mengikat; dan
f. tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.

Pjlsn Psl
51 (1)

Kontrak Lumpsum

Pengadaan Barang/ Jasa yang dapat


dilaksanakan dengan kontrak lumpsum,
antara lain :
1. pengadaan kendaraan bermotor;
2. pengadaan patung;
3. konstruksi bangunan sederhana, seperti
ruang kelas;
4. pembuatan aplikasi komputer.

Psl 51
(2)

Kontrak Harga Satuan

Kontrak Pengadaan Barang/ Jasa atas penyelesaian


seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah
ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan
atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis
tertentu;
b. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat
perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani;
c. pembayarannya didasarkan pada hasil
pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
benar-benar telah dilaksanakan oleh Penyedia
Barang/Jasa; dan
d. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang
berdasarkan hasil pengukuran bersama atas
pekerjaan yang diperlukan.

Pjlsn Psl
51 (2)

Kontrak Harga Satuan


------------ cukup jelas ------------------

Kontrak gabungan Lump Sum dan


Harga Satuan
Kontrak yang merupakan gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan dalam 1 (satu)
pekerjaan yang diperjanjikan Psl 51 (3)
Didalam kontrak harus dijelaskan bagian
mana yang dinyatakan lumpsum dan bagian
mana yang menggunakan harga satuan
Ketentuan kontrak berlaku pada bagianbagian tersebut catatan : yang boleh
dilakukan pekerjaan tambah/kurang hanya bagian
yang menggunakan kontrak harga satuan

Kontrak gabungan Lump Sum dan


Harga Satuan
Penjelasan Pasal 51 Ayat (3) :
Untuk pekerjaan yang sebagian bisa
mempergunakan Lumpsum kemudian untuk
bagian yang lain harus menggunakan Harga
Satuan, misalnya pengadaan bangunan yang
menggunakan pondasi pancang (bangunan
atas menggunakan Lumpsum, pondasi
mempergunakan Harga Satuan)

Psl 52 (4)

Kontrak Persentase

Kontrak Pengadaan Jasa


Konsultansi/Jasa Lainnya, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Penyedia Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya
menerima imbalan berdasarkan
persentase dari nilai pekerjaan tertentu;
dan
b. pembayarannya didasarkan pada
tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan isi Kontrak.

Kontrak Persentase
Penjelasan Pasal 52 Ayat (4) :
Kontrak persentase digunakan untuk
pekerjaan yang sudah memiliki acuan
persentase, misalnya perencanaan dan
pengawasan pembangunan gedung
pemerintah, advokat, konsultan penilai

Pjlsn Pasal 51 (5)

Kontrak Terima Jadi


Kontrak Terima jadi digunakan untuk
membeli suatu barang atau instalasi
jadi yang hanya diperlukan sekali
saja, dan tidak mengutamakan
kepentingan untuk alih (transfer)
teknologi selanjutnya.

20

BUKTI PERJANJIAN
Kuitansi digunakan untuk pengadaan
Barang/jasa s/d Rp. 50 Juta.
Surat Perintah Kerja (SPK) digunakan untuk
Pengadaan Barang/PK/JL s/d Rp. 200 Juta
atau JK s/d Rp. 50 Juta.
Kontrak digunakan untuk Pengadaan
Barang/PK/JL diatas Rp. 200 Juta atau JK
diatas Rp. 50 Juta.
Surat Pesanan digunakan untuk Pengadaan
Barang/Jasa melalui E-Purchasing dan
pembelian secara online.

DOKUMEN KONTRAK

K
O
N
T
R
A
K

Surat Perjanjian/
Surat Perintah Kerja
SSUK / SSU SPK
SSKK / SSK SPK
Lampiran Kontrak/SPK :

Spesifikasi Teknis
Daftar Kuantitas dan harga
Dokumen Penawaran teknis
Data Kualifikasi.

PENANDATANGAN KONTRAK
Para pihak menandatangani Kontrak setelah
Penyedia Barang/Jasa menyerahkan Jaminan
Pelaksanaan (apabila dipersyaratkan).
Penandatanganan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa yang kompleks dan/atau bernilai
diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar
rupiah) dilakukan setelah memperoleh
pendapat ahli hukum Kontrak.

JAMINAN PELAKSANAAN
1) Jaminan Pelaksanaan diminta PPK kepada
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi untuk Kontrak
bernilai di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).
2) Jaminan Pelaksanaan tidak diperlukan dalam hal:
a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang dilaksanakan dengan metode

Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung Untuk


Penanganan Darurat, Kontes, atau Sayembara;
b. Pengadaan Jasa Lainnya, dimana aset Penyedia
sudah dikuasai oleh Pengguna; atau
c. Pengadaan Barang/Jasa dalam Katalog Elektronik
melalui E-Purchasing

JAMINAN PELAKSANAAN
3) Jaminan Pelaksanaan diberikan setelah diterbitkannya
SPPBJ dan sebelum penanda tanganan Kontrak
Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya.
4) Besaran nilai Jaminan Pelaksanaan adalah sebagai
berikut:
untuk nilai penawaran terkoreksi antara 80% (delapan puluh
perseratus) sampai dengan 100% (seratus perseratus) dari
nilai total HPS, Jaminan Pelaksanaan adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak; atau
untuk nilai penawaran terkoreksi dibawah 80% (delapan
puluh perseratus) dari nilai total HPS, besarnya Jaminan
Pelaksanaan 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS.

JAMINAN PELAKSANAAN
5) Jaminan Pelaksanaan berlaku sejak tanggal Kontrak
sampai serah terima Barang/Jasa Lainnya atau serah
terima pertama Pekerjaan Konstruksi.
6) Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah:
penyerahan Barang/Jasa Lainnya dan Sertifikat Garansi;
atau
penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai Kontrak khusus bagi Penyedia Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya.

YANG BERHAK TANDA TANGAN


KONTRAK
Pihak Kesatu Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pihak Kedua Direksi yang disebutkan
namanya dalam Akta Pendirian/
Anggaran Dasar Penyedia Barang/Jasa,
yang telah didaftarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

YANG BERHAK TANDA TANGAN KONTRAK


Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam Akta Pendirian/Anggaran
Dasar, dapat menandatangani Kontrak
Pengadaan Barang/Jasa, sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan perusahaan
yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan
mendapat kuasa atau pendelegasian
wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang
sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar
untuk menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa lazimnya dengan Akte Kuasa.

PERUBAHAN KONTRAK
Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lapangan pada saat pelaksanaan, dengan
gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK
bersama Penyedia Barang/Jasa dapat
melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
1) menambah atau mengurangi volume pekerjaan
yang tercantum dalam Kontrak;
2) menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
3) mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lapangan; atau
4) mengubah jadwal pelaksanaan.

PERUBAHAN KONTRAK

Perubahan Kontrak berlaku untuk pekerjaan


yang menggunakan Kontrak Harga Satuan
atau bagian pekerjaan yang menggunakan

harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump


Sum dan Harga Satuan.
Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan
ketentuan:
tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari
harga yang tercantum dalam perjanjian/
Kontrak awal; dan
tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.

PERUBAHAN KONTRAK

Perubahan kontrak yang disebabkan masalah


administrasi, dapat dilakukan sepanjang
disepakati kedua belah pihak Masalah
administrasi yang dimaksud dalam ayat ini antara lain
pergantian PPK, perubahan rekening penerima.

PEMBAYARAAN UANG MUKA


Uang Muka dapat diberikan kepada
Penyedia Barang/Jasa untuk:
mobilisasi alat dan tenaga kerja;
pembayaran uang tanda jadi kepada
pemasok barang/material; dan/atau
persiapan teknis lain yang diperlukan
bagi pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa.
(dalam dokumen pengadaan sudah tercantum diberikan
atau tidak diberikan uang muka).

PEMBAYARAAN UANG MUKA

Uang Muka dapat diberikan kepada Penyedia


Barang/Jasa dengan ketentuan sebagai berikut:
PPK menyetujui Rencana Penggunaan Uang Muka yang
diajukan oleh Penyedia Barang/Jasa;
untuk Usaha Kecil, uang muka dapat diberikan paling tinggi
30% (tiga puluh perseratus) dari nilai Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa;
untuk usaha non kecil dan Penyedia Jasa Konsultansi, uang
muka dapat diberikan paling tinggi 20% (dua puluh perseratus)
dari nilai Kontrak Pengadaan Barang/Jasa;
untuk Kontrak Tahun Jamak, uang muka dapat diberikan:
20% (dua puluh perseratus) dari Kontrak tahun pertama;
atau
15% (lima belas perseratus) dari nilai Kontrak.

PEMBAYARAAN UANG MUKA

Uang Muka yang telah diberikan kepada


Penyedia Barang/Jasa, harus segera

dipergunakan untuk melaksanakan


pekerjaan sesuai dengan Rencana
Penggunaan Uang Muka yang telah
mendapat persetujuan PPK.
Nilai Jaminan Uang Muka secara
bertahap dapat dikurangi secara
proporsional sesuai dengan pencapaian
prestasi pekerjaan pd saat Serah terima/PHO
harus sudah lunas

PEMBAYARAAN PRESTASI KERJA


Pembayaran prestasi pekerjaan dapat diberikan
dalam bentuk:
pembayaran bulanan.
pembayaran berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin); atau
pembayaran secara sekaligus setelah
penyelesaian pekerjaan.

PEMBAYARAAN PRESTASI KERJA

1) Pembayaran prestasi pekerjaan diberikan kepada


Penyedia Barang/Jasa senilai prestasi pekerjaan yang
diterima setelah dikurangi angsuran pengembalian Uang
Muka dan denda apabila ada, serta pajak.
2) Permintaan pembayaran kepada PPK untuk Kontrak
yang menggunakan subkontrak, harus dilengkapi bukti
pembayaran kepada seluruh subkontraktor sesuai
dengan perkembangan (progress) pekerjaannya.

PEMBAYARAAN PRESTASI KERJA

4) Dikecualikan dari ketentuan pembayaran dapat


dilakukan sebelum prestasi pekerjaan
diterima/terpasang untuk:
pemberian Uang Muka kepada Penyedia Barang/Jasa
dengan pemberian Jaminan Uang Muka;
Pengadaan Barang/Jasa yang karena sifatnya dapat
dilakukan pembayaran terlebih dahulu, sebelum
Barang/Jasa diterima setelah Penyedia Barang/Jasa
menyampaikan jaminan atas pembayaran yang akan
dilakukan;

KEADAAN KAHAR
Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar

kehendak para pihak dan tidak dapat diperkirakan


sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal
merugikan yang disebabkan oleh perbuatan atau
kelalaian para pihak.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang
diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar tidak
dikenakan sanksi.
Setelah terjadinya Keadaan Kahar, para pihak dapat
melakukan kesepakatan, yang dituangkan dalam
perubahan Kontrak.

KEADAAN KAHAR
Contoh Keadaan Kahar dalam Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa antara lain namun tidak terbatas pada:
bencana alam,
bencana non alam,
bencana sosial,
pemogokan,
kebakaran,
gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
menteri teknis terkait.

PENYESUAIAN HARGA
penyesuaian harga diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Jamak berbentuk Kontrak Harga
Satuan berdasarkan ketentuan dan persyaratan
yang telah tercantum dalam Dokumen Pengadaan
dan/atau perubahan Dokumen Pengadaan;
tata cara perhitungan penyesuaian harga harus
dicantumkan dengan jelas dalam Dokumen
Pengadaan;
penyesuaian harga tidak diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Tunggal dan Kontrak Lump Sum
serta pekerjaan dengan Harga Satuan timpang.

PEMUTUSAN KONTRAK
PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak, apabila:
1. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
a.1. berdasarkan penelitian PPK, Penyedia Barang/Jasa tidak
akan mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan
walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima
puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan
pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
a.2. setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa
tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
1.a Pemberian kesempatan kepada Penyedia Barang/Jasa
menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (lima puluh) hari
kalender, sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan
dapat melampaui tahun anggaran.

PEMUTUSAN KONTRAK
Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

PEMUTUSAN KONTRAK
Penyedia Barang/Jasa lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan;
Penyedia Barang/Jasa terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses
Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang
berwenang; dan/atau
pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggararan persaingan sehat
dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

PEMUTUSAN KONTRAK
Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
kesalahan Penyedia Barang/Jasa:
Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
Penyedia Barang/Jasa atau Jaminan Uang
Muka dicairkan;
Penyedia Barang/Jasa membayar denda
keterlambatan; dan
Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

PEMUTUSAN KONTRAK

Dalam hal dilakukan pemutusan Kontrak


secara sepihak oleh PPK karena
kesalahan Penyedia Barang/Jasa,
Kelompok Kerja ULP dapat melakukan
Penunjukan Langsung kepada
pemenang cadangan berikutnya pada
paket pekerjaan yang sama atau
Penyedia Barang/Jasa yang mampu dan
memenuhi syarat.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Dalam hal terjadi perselisihan antara para pihak
dalam Penyediaan Barang/Jasa Pemerintah,
para pihak terlebih dahulu menyelesaikan
perselisihan tersebut melalui musyawarah untuk
mufakat.
Dalam hal penyelesaian perselisihan tidak
tercapai, penyelesaian perselisihan tersebut
dapat dilakukan melalui arbitrase, alternatif
penyelesaian sengketa atau pengadilan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai