Anda di halaman 1dari 6

TUGAS MANAJEMEN RISIKO KESEHATAN

PROSES MAPPING RISIKO DI LABORATORIUM KESEHATAN


DAERAH (LABKESDA) KABUPATEN LUWU UTARA

DOSEN PANGAMPU :

Dr. Purnomo,S.A.P.,M.M.Kes
OLEH

NAMA : SRI MAHARANI ANDA


NIM : P19020144

KELAS SM3-11

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) AMKOP MAKASSAR

2020 – 2021
PROSES MAPPING RISIKO DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

LABORATORIUM KLINIK
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.411/MENKES/PER/III/2010, Sarana kesehatan
yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang :

 Hematologi
 Kimia Klinik
 Mikrobiologi klinik
 Parasitologi klinik
 Imunologi Klinik
 Patologi Anatomi

RISIKO
Sesuatu yang belum terjadi akan tetapi ada kemungkinan untuk dapat terjadi, akibat
yang ditimbulkan peristiwa itu akan mengganggu tujuan, strategi dan target yang
akan kitacapai
Risiko Klinis( Clinical Risk )
 isu ►berdampak pencapaian Pelayanan pasien yang bermutu, aman dan
efektif
Risiko non klinis( Non Clinical Risk / Corporate Risk )
 isu►berdampak pencapaian tugas pokok dan kewajiban Hukum dari institusi

TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

Terciptanya budaya keselamatan pasien dan staf di Laboratorium


◉ Meningkatkan akuntabilitas
◉ Menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD)
◉ Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
◉ Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang

A. IDENTIFIKASI RISIKO
 Mengidentifikasi siapa saja yang harus dilibatkan dalam penilaian risiko
 Sebagai dasar dalam membuat keputusan dan alas an dilakukannya suatu
tindakan agar kegiatan tepat sasaran
 Memastikan pada area manajemen risiko ini akan dilaksanakan
 Menentukan tujuan dan sasaran
 Mengkaji factor pendukung dan penghambat
IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO
DI LABORATORIUM

RESIKO DI LABORATORIUM
B. DAMPAK
Seberapa berat akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai
meninggal.

C. EVALUASI
D. PRIORITAS

Fase /Tahap Failure Mode Potential Potential


Effect Cause
Sampling Surat permintaan tidak Kesalahan
Di isi lengkap sampling dan  Pelayanan penyiapan
pemeriksaan RM lama
 Barcode label habis
 Sosialisasi
pentingnya pengisian
yang lengkap belum
dilakukan kepada
dokter

Sampling Kesalahan identifikasi Kesalahan


pasien pemeriksaan  Nama mirip atau
dan pelaporan sama
hasil  Proses identifikasi
ulang di unit pengirim
/ laboratorium tidak
dilakukan

Analitik Reagen tidak


memenuhi  Laporan  Kontrol logistik tidak
syarat : habis /Expired hasil tidak teratur
Date/rusak sesuai  Identifikasi reagen
kondisi klinis rusak belum teratur
pasien  Identifikasi ED
 Kesalahan reagen tidak
penegakkan dilakukan
diagnosis
E. DESAIN ULANG PROSES

Desain Lama Desain Baru

Pemeriksaan dan hasil 1. Meningkatkan kedisiplinan pengisian buku


kritis tidak /terlambat khusus laporan hasil kritis
Dilaporkan 2. Edukasi petugas laboratorium (ATLM)
pentingnya pelaporan hasil
kritis(pertemuan/membuat poster)
3. MONEV kepatuhan SPO pelaporan hasil kritis
4. Surat pemberitahuan resmi dari Kepala
Labkesda kepada laboratorium rujukan luar
berkaitan dengan standar waktu pemeriksaan
kritis
5. Membuat SPO rujukan pemeriksaan kritis ke
laboratorium luar

KESIMPULAN

 Manajemen risiko bertujuan untuk menilai dan mengetahui kemungkinan risiko


yang akan terjadi & membuat suatu perencanaan antisipati
 Manajemen risiko terintegrasi merupakan suatu proses identifikasi daftar risiko,
penyusunan prioritas risiko,melakukan analisis risiko, pengelolaan risiko dan
evaluasi.
 Risiko tersebut dinilai menurut dampak dan probabilitas, dimasukkan ke dalam
tabel matriks grading risiko untuk mencari warna bands risiko sehingga dapat
dilakukan pengelolaan risiko yang sesuai.
 Suatu masalah atau risiko yang timbul bila di manajemen dengan baik maka
akan menghasilkan layanan yang baik.
 Dengan manajemen risiko yang baik maka akan dapat meningkatkan kualitas
mutu pelayanan dan juga keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai