Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

DINAS KESEHATAN
Jl. Simpurusiang No.27 Telp. 0473-21180, Fax 0473-21108,
www.dinkes.luwuutarakab.go.id, Masamba, kodepos 92961

TELAAHAN STAF
Kepada : Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara
Dari : Kepala Dinas Kesehatan
Tanggal : 14 Oktober 2020
Nomor : 430/ /Dinkes
Lampiran :-
Perihal : Melaksanakan Pertemuan Sosialisasi Manajemen Pencegahan
Masalah Kesehatan Jiwa dan Napzah di Provinsi Sulawesi Selatan

I. PERSOALAN
Masalah kesehatan jiwa dan Napzah adalah masalah yang sangat
mempengaruhiproduktifitas dan kualitas kesehatan perorangan maupun
masyarakat yang tidak mungkin di tanggulangi oleh satu sektor saja, tetapi perlu
kerjasama multi sektor.
II. PRA ANGGAPAN
Diharapkan jumlah gangguan jiwa berat dapat ditekan, deteksi dini dapat dilakukan
sehingga yang mengalami gangguan jiwa ringan tidak jatuh dalam kondisi gangguan
jiwa berat dan beresiko dapat di antisipasi, serta yang sehat dapat terus
meningkatkan kesehatannya.
III.PEMBAHASAN
Pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan primer dapat meningktkan akses
masyarakat terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan jiwa sehingga dapat segera
tertangani. Beberapa puskesmas di Indonesia telah berhasil menyelenggarakan
pelayanan Keswa dan menjadikan sebagai program prioritas.
IV. KESIMPULAN
Diperlukan Sosialisasi Manajemen Pencegahan Masalah Program Kesehatan Jiwa
dan Napzah dalam rangka memperbaiki kualitas program kesehatan jiwa dan
Napzah di kabupaten.
V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan untuk menugaskan Kepala Seksi P2 PTM &
Keswa beserta staf untuk melakukan pertemuan Sosialisasi program Kesehatan
Jiwadan Napzah

Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN,

drg.Hj.MARHANI KATMA,MARS
PKT : Pembina Utama Muda
NIP : 19631231 199103 2 051
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl. Simpurusiang No.27 Telp. 0473-21180, Fax 0473-21108,
www.dinkes.luwuutarakab.go.id, Masamba, kodepos 92961

TELAAHAN STAF
Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara
Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Sekretaris Dinas Kesehatan
Tanggal : Pebruari 2020
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat dipisahkan satu
dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh keseluruhan. Gigi merupakan salah satu
bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka,
sehingga penting untuk menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam
rongga mulut. Masalah terbesar yang dihadapi penduduk Indonesia seperti juga di Negara negara
berkembang lainnya di bidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (caries
dentin). Hal ini karena prevalensi karies di Indonesia mencapai 80%.
II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI
Masalah kesehatan gigi dan mulut merupakan satu masalah kesehatan serius, dimana
25,3%penduduk Sulawesi Selatan bermasalah dengan kesehatan gigi dan mulut, bahkan prevalensi
kehilangan gigi asli sudah terjadi pada usia muda 35-44 tahun (1,4 % ) dan meningkat menjadi 6,4 %
pada kelompok usia 45-54 tahun, 17,2 % pada usia 55-64 tahun, dan 32,8 % pada usia 65 tahun
keatas.
III. KESIMPULAN
Kab. Luwu Utara, sesuai laporan setiap bulannya Januari – Desember 2017, jumlah
kunjungan rawat jalan gigi 11.609 kunjungan, sedangkan jumlah Karies Gigi 2.481
kunjungan. maka dibutuhkan Konsultasi Kegiatan ke Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
Selatan.
IV. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Wakil Bupati / Bapak Sekretaris Daerah untuk
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan ibu diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN

dr. H. Andi Muhammad Nasrum


Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP. 19600730 198911 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl. Simpurusiang No.27 Telp. 0473-21180, Fax 0473-21108,
www.dinkes.luwuutarakab.go.id, Masamba, kodepos 92961

TELAAHAN STAF
Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara
Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Tanggal : Maret 2020
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


Di Indonesia, kematian akibat PTM meningkat sangat pesat, dari 41% tahun 1995 menjadi 59,5%
tahun 2007. PTM bersifat kronik, sangat besar beban sosio-ekonomi yang ditanggung penderita.
Dengan adanya perubahan demografi (meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut), urbanisasi yang
tidak terencana, kemajuan teknoligi, globalisasi perdagangan dan pemasaran, dan peningkatan
progresif dalam pola hidup tidak sehat di masyarakat sehingga berdampak terhadap peningkatan
prevalensi PTM.
III. ANALISIS
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM
melalui kegiatan Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) dengan melibatkan kader kesehatan. Sasaran
utama adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
IV. KESIMPULAN
Kab.Luwu Utara, kasus PTM tahun 2017 yaitu Diabetes Mellitus 998 kasus, Obesitas 10.570,
PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik ) 88 kasus,Hipertensi 6.391,dan Kecelakaan Lalu
lintas (KLL) 475 kasus, dengan meningkatnya jumlah kesakitan kasus Penyakit Tidak
Menular (PTM), karena itu masih dibutuhkan Konsultasi ke Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Selatan.
V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Wakil Bupati / Bapak Sekretaris Daerah untuk
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan ibu diucapkan terima kasih.

KEPALA DINAS KESEHATAN

dr. H. Andi Muhammad Nasrum


Pangkat : Pembina Utama Muda
NIP. 19600730 198911 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl.Simpurusiang No.27 Kompleks Gabungan Dinas Gedung E Lantai II
M A S A M B A

TELAAHAN STAF
Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara
Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Sekretaris Dinas Kesehatan
Tanggal : Pebruari 2015
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN
Penyakit menular di Kabupaten Luwu Utara masih merupakan masalah kesehatan di
antaranya Diare, Ispa / Pnemonia, Typoid dan IMS HIV AIDS, beberapaka faktor menjadi
penyebab penularan penyakit adalah faktor Lingkungan dan perilaku manuasia.

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


Pada tahun 2014 13.983 kasus untuk semua golongan umur, sedangkan balita 5.241 kasus
sedangkan kasus diare per jenis kelamin 6.603 kasus sedangkan perempuan7.380 kasus.

III. ANALISIS
Perlu adanya sinkronisasi pelaksanaan program baik anar bidang tingkat kabupaten dan
propinsi dalam upaya penurunan angka kesakitan terutama penyakit menular yaitu Penyakit
Diare.
IV. KESIMPULAN
Perlu adanya sinkronisasi pelaksanaan program dalam rangka pelaksanaan program Tahun
2015.

V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Sekretaris Daerah / Ibu Wakil Bupati untuk
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan ibu diucapkan terima kasih.

Pelaksana

HARMAYANTI,SKM
Nip.198004192006042021
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl.Simpurusiang No.27 Kompleks Gabungan Dinas Gedung E Lantai II
M A S A M B A

TELAAHAN STAF

Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara


Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Kepala Dinas Kesehatan
Tanggal : Nopember 2017
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN
Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya, keadaan ini
sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa
menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental
maupun materi. Pengertian,
pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap penderita jiwa dianggap hina dan
memalukan, pemahaman yang masih kurang tentang kesehatan jiwa di berbagai
kalangan, didukung mayoritas oleh faktor kemiskinan keluarga. Dengan masalah
tersebut diatas kami terketuk untuk melaksanakan program kesehatan jiwa. Kegiatan
program kesehatan jiwa di Puskesmas.

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


Program Kesehatan jiwa di indonesia bermula dari program pelayanan pasien
gangguan jiwa berat (psikosis ) di dalam Rumah Sakit Jiwa yang hanya berupa
pelayanan kuratif dengan rawat inap yang masih bersifat custodial, tertutup dan
isolatif.

III. ANALISIS
Dengan meningkatnya masalah kesehatan jiwa, maka kebutuhan akan pelayanan
kesehatan jiwa juga semakin meningkat. Jangkauan pelayanan kesehatan jiwa harus
dapat mencapai masyarakat yang jauh dan bukan hanya yang bertempat tinggal di kota
besar saja, hal ini merupakan upaya pemerataan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan jiwa.

IV. KESIMPULAN
Kab.Luwu Utara, pada tahun 2016 sesuai data jumlah kasus jiwa sesuai jumlah
kunjungan gangguan psikotik kronik lainnya, kasus baru 49 kasus, sedangkan pada
bulan januari 2017 jumlah kunjungan gangguan psikotik kronik lainnya kasus baru 142
kasus, Pasien Pasung 14 Kasus. Yang tersebar di wilayah puskesmas
Agar integrasi pelayanan kesehatan jiwa dasar pada puskesmas ini dapat terselenggara
dengan baik, maka perlu di laksanakan Konsultasi ke Rumah Sakit Khusus Daerah
(RSKD ) Propinsi Sulawesi Selatan.

V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Wakil Bupati / Bapak Sekretaris Daerah
untuk melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan Bapak diucapkan terima


kasih.

Pelaksana

HARMAYANTI,SKM
Nip.198004192006042021
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl.Simpurusiang No.27 Kompleks Gabungan Dinas Gedung E Lantai II
M A S A M B A

TELAAHAN STAF

Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara


Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Kepala Dinas Kesehatan
Tanggal : Juni 2017
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

II. PERSOALAN
Perubahan pesat dari masyarakat agraris ke industri beserta dampaknya, keadaan ini
sangat rawan terjadinya masalah kesehatan jiwa. Gangguan kesehatan jiwa
menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarganya, baik mental
maupun materi. Pengertian, pengetahuan dan stigma masyarakat terhadap penderita
jiwa dianggap hina dan memalukan, pemahaman yang masih kurang tentang kesehatan
jiwa di berbagai kalangan, didukung mayoritas oleh faktor kemiskinan keluarga.
Dengan masalah tersebut diatas kami terketuk untuk melaksanakan program
kesehatan jiwa. Kegiatan program kesehatan jiwa di Puskesmas.

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


Program Kesehatan jiwa di indonesia bermula dari program pelayanan pasien
gangguan jiwa berat (psikosis ) di dalam Rumah Saki Jiwa yang hanya berupa
pelayanan kuratif dengan rawat inap yang masih bersifat custodial, tertutup dan
isolatif.

III. ANALISIS
Dengan meningkatnya masalah kesehatan jiwa, maka kebutuhan akan pelayanan
kesehatan jiwa juga semakin meningkat. Jangkauan pelayanan kesehatan jiwa harus
dapat mencapai masyarakat yang jauh dan bukan hanya yang bertempat tinggal di kota
besar saja, hal ini merupakan upaya pemerataan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan kesehatan jiwa.

IV. KESIMPULAN
Kab.Luwu Utara, pada tahun 2016 sesuai data jumlah kasus jiwa sesuai jumlah
kunjungan gangguan psikotik kronik lainnya, kasus baru 49 kasus, sedangkan pada
bulan januari 2017 jumlah kunjungan gangguan psikotik kronik lainnya kasus baru 21
kasus.
Agar integrasi pelayanan kesehatan jiwa dasar pada puskesmas ini dapat terselenggara
dengan baik, maka perlu di laksanakan Konsultasi ke Dinas Kesehatan Propinsi
Sulawesi Selatan.

V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Wakil Bupati / Bapak Sekretaris Daerah
untuk melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan Bapak diucapkan terima


kasih.

Pelaksana

HARMAYANTI,SKM
Nip.198004192006042021
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl.Simpurusiang No.27 Kompleks Gabungan Dinas Gedung E Lantai II
M A S A M B A

TELAAHAN STAF

Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara


Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Kepala Dinas Kesehatan
Tanggal : Juni 2017
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN
Indonesia memiliki prevalensi ketulian yang cukup tinggi di Asia Tenggara sebesar
4,6%. berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi gangguan pendengaran secara
nasional sebesar 2,6% dan prevalensi ketulian sebesar 0,09%. Dalam upaya
menurunkan angka gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia, serta
menindaklanjuti rekomendasi WHO tentang Sound Hearing 2030, Pemerintah
memyusun Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan
Ketulian yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
879/MENKES/SK/XI/2006.
Pengendalian ganggguan indera berfokus pada gangguan indera penglihatan dan
pendengaran seperti yang dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 pasal 48,
yaitu penyelenggaraan upaya kesehatan salah satunya dalam bentuk kegiatan
penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran (17 kegiatan),
serta pasal 95 dan 96,

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


penanggulangan gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran merupakan
semua kegiatan yang dilakukan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yag ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan indera
penglihatan dan pendengaran masyarakat, merupakan tanggung jawab bersama
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan masyarakat.

III. KESIMPULAN
Agar integrasi pelayanan kesehatan Indera dan Fungsional (GIF) dasar pada
puskesmas ini dapat terselenggara dengan baik, maka perlu di laksanakan
Konsultasi ke Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan.
IV. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Wakil Bupati / Bapak Sekretaris
Daerah untuk melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan Bapak diucapkan terima


kasih.

Pelaksana

HARMAYANTI,SKM
Nip.198004192006042021
PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA
DINAS KESEHATAN
Jl.Simpurusiang No.27 Kompleks Gabungan Dinas Gedung E Lantai II
M A S A M B A

TELAAHAN STAF
Kepada : Wakil Bupati Kab. Luwu Utara
Sekretaris Daerah Kab. Luwu Utara
Dari : Sekretaris Dinas Kesehatan
Tanggal : Pebruari 2015
Perihal : Permohonan Perjalanan Dinas Luar Daerah

I. PERSOALAN
Penyakit menular di Kabupaten Luwu Utara masih merupakan masalah kesehatan di
antaranya Diare, Ispa / Pnemonia, Typoid dan IMS HIV AIDS, beberapaka faktor menjadi
penyebab penularan penyakit adalah faktor Lingkungan dan perilaku manuasia.

II. FAKTA-FAKTA YANG MEMPENGARUHI


Pada tahun 2014 13.983 kasus untuk semua golongan umur, sedangkan balita 5.241 kasus
sedangkan kasus diare per jenis kelamin 6.603 kasus sedangkan perempuan7.380 kasus.

III. ANALISIS
Perlu adanya sinkronisasi pelaksanaan program baik anar bidang tingkat kabupaten dan
propinsi dalam upaya penurunan angka kesakitan terutama penyakit menular yaitu Penyakit
Diare.
IV. KESIMPULAN
Perlu adanya sinkronisasi pelaksanaan program dalam rangka pelaksanaan program Tahun
2015.

V. SARAN
Dimohon perkenaan dan persetujuan Bapak Sekretaris Daerah / Ibu Wakil Bupati untuk
melaksanakan perjalanan dinas luar daerah.

Demikian permohonan ini disampaikan, atas perkenaan ibu diucapkan terima kasih.

Pelaksana

HARMAYANTI,SKM
Nip.198004192006042021

Anda mungkin juga menyukai