PENDAHULUAN
(Permenkes No. 75, 2014). Menurut (Trihono, 2013) dalam bukunya menjelaskan
1
2
kesadaran, kemajuan, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
masyarakat baik dilihat dari segi biaya maupun letak geografis (Muninjaya, 2013).
dengan kemampuan tenaga, fasilitas dan biaya atau anggaran yang tersedia di tiap
puskesmas. Usaha pokok kesehatan tersebut meliputi program kesehatan ibu dan
kualitas dari pelayanan yang ada di puskesmas sampai saat ini belum memadai
(Candrawati, 2015).
bagi kelas bawah dengan pelayanan kesehatan,obat serta peralatan yang seadanya
pelayanan yang buruk serta anggapan bahwa Puskesmas hanya untuk masyarakat
kelas bawah. Meski demikian, sebuah kualitas tidak terlepas dari unsure subjektifitas
orang yang menikmati pelayanan tersebut. Jika sekiranya harapan mereka sesuai
dengan kenyataan yang diterima, mungkin saja mereka akan menganggap bahwa
pelayanan itu merupakan hal yang bermutu atau berkualitas. Sebaliknya, jika hal
antarakenyataandenganharapanmakadipastikanakanmunculkekecawaan dan
karenanya, yang
menjadipermasalahutamaadalahbagaimanastandarharapanmasyarakatbersesuaian
dalamPuskesmasdapatberjalanberdasarkantujuannyauntukmencapaiderajatkesehat
harusmampumelakukanpeningkatankesehatanmasyarakatsertapeningkatanmutulay
objektif dan
terpaduuntukmerumuskanpenyebabmasalahmutupelayanankesehatanberdasarkanst
melaksanakancarapenyelesaianmasalahsesuaidengankemampuan yang
satuindikatorlayanankesehatan yang
baiktentunyakepuasanpelangganataupasienterhadaplayanan yang
menjaminterjadinyaperbaikanmutu, peningkatankinerjasecaraberkesinambungan di
pihakeksternaldenganmenggunakanstandar yang
utamaakreditasipuskesmasadalahuntukpembinaanpeningkatanmutu,
danbukansekadarpenilaianuntukmendapatkansertifikatakreditasi.
satunyadapatdilakukanmelaluipenerapanakreditasi,
yaitumekanismepenilaianeksternal yang
digunakanuntukmengukurstandarperbaikanmutudalampelayanankesehatan(WHO,
berkaitandenganaktivitasperbaikanmutupelayanankesehatan(Desveaux et al.,
2017).Pelaksanaanakreditasimembawabanyakperubahan di puskesmas.
mudahkarenaanggotaorganisasisudahterbiasadengankenyamanandalamsistemkerja
menemukanbahwameskipunakreditasidilakukandengantujuanuntukmeningkatkankua
litasorganisasipelayanankesehatan,
tetapipeningkataninitidakmampudipertahankanselamasiklusakreditasi 3
satumanfaatakreditasiyaitumeningkatkankepuasanpasien, akansulitdicapai.
menemukanbahwameskipunrumahsakitmencapainilaitinggi,
pasientidakpuasdenganmereka. Hal
inimenunjukkanbahwabeberapaorganisasimengalamikegagalandalammeningkatkan
kepuasanpasienmeskipuntelahmelakukanbeberapaperubahandalamsistemlayanann
ya.
memprogrambeberapapuskesmasnyauntukmengikutiakreditasi.
telahterakreditasi. TetapidarilaporansurveiIndeksKepuasanMasyarakat
diperolehinformasibahwakepuasanmasyarakatterhadappelayanankesehatan di
Padahalseiringdenganpertambahantahundiharapkankepuasanmasyarakatterhadapp
SurabaymenunjukkanbahwapelaksanaanakreditasiPuskesmasterbuktimampumenin
pelayanannyaterutamaterkaitdenganpemenuhanjanjilayanansesuaidengan yang
telahditetapkansebagaisasaranmutu.
telahberupayasecara optimal
melaksanakankewajibannyadalammeningkatkanpelayanankesehatansebagaiupayau
Puskesmas yang ada di kabupatentersebut. Berdasarkan data yang ada pada Dinas
Tabel 1.
PuskesmasTerakreditasidi KabupatenLuwu Utara
Tahun 2020
pengembangan dan
9
penerapanakreditasifasilitaspelayanankesehatandasarmilikpemerintahperludilakukan
dapatmemberikanpengaruhterhadapmutupelayanankesehatan yang
akreditasiPuskesmasterhadapkualitaspelayanan.
al., 2014) dan (Riyadi, 2017). Keduapenelitianinidilakukan pada Rumah Sakit dai
akreditasibelumdapatmenjaminmutupelayanankesahatan yang
mampumenimbulkankepuasanterhadapdiripasien.
Padahalakreditasimerupakansuatumekanismepenilaiandalamrangkapengakuan,
Berdasarkanlatarbelakang yang
telahdiuraikantersebutsertabeberapapenelitianterdahulu yang
hasilnyaterdapatperbedaansehinggapenelititertarikuntukmelakukanpenelitiantentang
yang telahmenerimapengakuanAkreditasi
Puskesmasdenganjudulpenelitian “PengaruhStatus
1.2. RumusanMasalah
akanditelitikemudianyaitubagaimana status
akreditasidapatmemberikanpengaruhterhadapmutulayananFasilitas Kesehatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Puskesmas
2.1.1.1 PengertianPuskesmas
menyelenggarakanupayakesehatanmasyarakat dan
upayakesehatanperseorangantingkatpertama,
13
pelaksanateknisdinas yang
bertanggungjawabmenyelenggarakansebagiantugaspembangunankesehatan/kota.
ditujukanuntukpeningkatan, pencegahan,penyembuhanpenyakit,
2.1.1.2 FungsiPuskesmas
a. Melaksanakanperencanaanberdasarkananalisismasalahkesehatanmasyarakat
pemberdayaanmasyarakatdalambidangkesehatan
d. Menggerakkanmasyarakatuntukmengidentifikasi dan
e. Melaksanakanpembinaanteknisterhadapjaringanpelayanan dan
upayakesehatanberbasismasyarakat
f. MelaksanakanpeningkatankompetensisumberdayamanusiaPuskesmas
cakupanPelayanan Kesehatan
i. Memberikanrekomendasiterkaitmasalahkesehatanmasyarakat,
termasukdukunganterhadapsistemkewaspadaandini dan
responpenanggulanganpenyakit.
2.1.1.3 PrinsipPenyelenggaraanPuskesmas
Sebagaifasilitaspelayanankesehatanuntukmasyarakat,
terdapatprinsiputamadalampenyelenggaraanPuskesmasyaitusebagaiberikut:
a. Paradigmasehat
Puskesmasmendorongseluruhpemangkukepentinganuntukberkomitmendalamupa
b. Pertanggungjawaban wilayah
Puskesmasmenggerakkan dan
c. Kemandirianmasyarakat
dan masyarakat.
d. Pemerataan
dan kepercayaan.
e. Teknologitepatguna
PuskesmasmenyelenggarakanPelayanan Kesehatan
denganmemanfaatkanteknologitepatguna yang
tidakberdampakburukbagilingkungan.
didukungdenganmanajemenPuskesmas.
16
distribusiterhadapmasyarakatdalampelayanankesehatansecaramenyeluruhdiwilayah
meliputi:
a. Pelayananpromosikesehatan
b. Pelayanankesehatanlingkungan
d. Pelayanangizi
2.1.2 AkreditasiPuskesmas
2.1.2.1 PengertianAkreditasiPuskesmas
yang
berwenangsetelahdinilaibahwalembagaitumemenuhisyaratkebakuanataukriteriaterte
akreditasiPuskesmasmerupakankomisi yang
memangsudahdilatihkususmenjadipenilaiapakahsebuahpuskesmas lulus
akreditasiatautidak.
17
dalamupayapeningkatanmutupelayanan di
fasilitaskesehatantingkatpertamakhususnyaPuskesmasadalahdenganmenerbitkanPe
penerapanmanajemenrisikodilaksanakansecaraberkesinambungan di Puskesmas.
pihakeksternaldenganmenggunakanstandar yang
ditetapkanyaitumelaluimekanismeakreditasi dan
bukansekedarpenilaianuntukmendapatkansertifikatakreditasi.
satupersyaratankredensialsebagaifasilitaspelayanankesehatantingkatpertama yang
akanmenghentikankerjasamakemitraandenganPuskesmas yang
menyatakanbahwaakreditasibertujuanuntuk:
18
b. Meningkatkanperlindunganbagisumberdayamanusiakesehatan, masyarakat
tempatpraktikmandiridokter, dan
tempatpraktikmandiridoktergigisebagaiinstitusi, dan
dan tempatpraktikmandiridoktergigidalampelayanankesehatanperseorangan
dan/ataukesehatanmasyarakat.
menyatakanbahwaakreditasiPuskesmasmemilikimanfaatsebagaiberikut:
a. Memberikankeunggulankompetitif
b. Memperkuatkepercayaanmasyarakatterhadapfasyankes
masyarakat.
untukmemberikanpelayananterbaikbagimasyarakat
penyelenggaraanupayaPuskesmaskepadamasyarakat
konsistensidalambekerja
h. Meningkatkankeamanandalambekerja
kesehatansebagaisyaratrecredensialingRecredensialingadalahkegiatanpeninjauan
fasyankesberkaitandenganpelayananprofesinyamencakuplisensi, riwayatmalpraktek,
menyatakanbahwaakreditasiPuskesmasmenilaitigakelompokpelayanan di
Puskesmas, yaitu:
(KMUKM)
20
a. Tidak terakreditasi
Jika pencapaiannilai Bab I, II, dan III kurangdari 75 % dan Bab IV, V, VI, VII,
VIII, IX kurangdari 20 %
b. Terakreditasidasar
Jika pencapaiannilai Bab I, II, dan III ≥ 75 %, dan Bab IV, V, VI, VII, VIII,
IX ≥ 20 %
c. Terakreditasimadya
Jika pencapaiannilai Bab I, II, III, IV, V ≥ 75 %, Bab VI, VII, VIII, IX ≥ 20%
d. Terakreditasiutama
Jika pencapaiannilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII ≥ 75 %, Bab VIII, IX ≥ 20%
e. Terakreditasiparipurna
yang
menunjukkankemampuannyadalammemuaskankebutuhanpelangganbaikberupakeb
2011).
Supriyanto, 2013):
a. Mutu adalahkualitas;
b. Bebasdarikerusakanataucacat;
d. Melakukansegalasesuatusecarabenarsemenjakawal;
Prinsipmututerangkumdalamtujuhkategoriutamadalampenghargaanbergengsi
2009):
a. Pelaksanaankepemimpinan
c. Upaya perencanaanmutustrtegik
g. Kepuasanpelanggan
MenurutMuninjaya (2004)
mutupelayanankesehatanadalahtingkatkesempurnaanpelayanankesehatan yang
diperlukankarenamerupakanhaksetiappelanggan, dan
dapatmemberipeluanguntukmemenangkanpersaingandenganpemberilayanankeseh
23
Pelangganinsitusipelayanankesehatandibedakanmenjadiduayaitu:
2004).
a. UnsurMasukan
tersediatidaksesuaidengankebutuhan,
makasulitdiharapkanbaiknyamutupelayanan.
b. UnsurLingkungan
manajementersebuttidaksesuaidenganstandar yang
telahditetapkanatautidakbersifatmendukung,
makasulitlahdiharapkanbaiknyamutupelayanankesehatan.
24
c. Unsur Proses
pelayananbaiktindakanmedismaupuntindakan non-medis.
Secaraumumdisebutkanapabilakeduatindakaninitidaksesuaidenganstandar
Untukmenjaminbaiknyamutupelayanankesehatan,
ketigaunsuriniharusdapatdiupayakansedemikianrupasehinggasesuaidenganstandara
mutupelayanankesehatan.
Mutu layanankesehatanbersifatmultidimensi,
a. Dimensikompetensiteknis
penampilanataukinerjapemberilayanankesehatan.
Dimensikompetensiteknisituberhubungandenganbagaimanapemberilayananke
b. Dimensikesinambunganlayanankesehatan
Artinyapasienharusdilayanisesuaikebutuhannya,
dibutuhkannya.
c. Dimensikeamanan
Dimensikeamananmaksudnyalayanankesehatanituharusaman,
layanankesehatanitusendiri.
d. Dimensiinformasi
e. Dimensiketepatanwaktu
f. Dimensihubunganantarmanusia
Dimensihubunganantarmanusiamerupakaninteraksiantarapemberilayanankese
antarsesamapemberilayanankesehatan, hubunganantaraatasan-bawahan,
26
Dimensihubunganantarmanusia yang
kurangbaikdapatmengurangikadardimensiefektivitas dan
2.2.1 PengukuranVariabel
di provinsiterhadappuskesmasuntukmenilaiapakahsistemmanajemenmutu dan
memangsudahdilatihkhususmenjadipenilaiapakahsebuahpuskesmas lulus
hasilpenilaianakreditasiuntukPuskesmasadalahsebagaiberikut:
akreditasidapatmengajukanakreditasiulangsetelahrekomendasidarisurveiordila
ksanakan.
2) Akreditasitingkatdasar
3) Akreditasitingkatmadya
yang mendapatnilaidibawah 20 %.
4) Akreditasitingkatutama
yang mendapatnilaidibawah 20 %.
5) Akreditasitingkatparipurna
surveisemuababmendapatnilai minimal 80 %
akreditasiPuskesmasadalahmenggunakanhasilpenilaianakreditasiyaitutelahmemili
ki status akreditasiutamaberdasarkanhasilkeputusanlembagaakreditasi.
b. Variable reliability
28
menunjukkantingkatkualitas, sangat
berartibagikonsumendalammemilihprodukataujasa. Olehnyaitudalampenelitianini,
yang
dimaksuddengankehandalanadalahkemampuanlayanankesehatanuntukmemberik
indicator dalamvariabeliniyaitusebagaiberikut:
c. Variable assurance
Pemenuhanterhadapkriteriapelayananiniakanmengakibatkanpenggunajasameras
pihakmanajemeninstitusipelayanankesehatandenganmelakukaninvestasi,
29
variabeliniadalahsebagaiberikut:
4) Kemampuanpetugasdalammenjawabkeluhanpasien
d. Variable tangible
ataubuktifisikberkenaandenganpenampilanfisikfasilitaslayanan, peralatan/
2) Kelengkapanalatkesehatan
3) Kelengkapanfasilitas di setiapruangperawatan
5) Layout fasilitaskesehatan
e. Variable emphaty
dan perhatiankhususpegawaikepadasetiappenggunajasa,
memahamikebutuhanmereka dan
memberikankemudahanuntukdihubungisetiapsaatjika para
menentukanmutupelayanankesehatankarenamerekadapatlangsungmemenuhikep
kepedulianataulebihseringdisebutsebagaiempatimerupakankesediaanpemberijas
digunakandalampenelitianiniadalah:
31
4) Perhatiandokterdenganmengenalpasiendenganbaik dan
mengingatmasalahpasien
f. Variable responesiveniess
pasienterhadapkecepatanpelayanancenderungmeningkatdariwaktukewaktusejala
karenamasyarakatmerasakegiatanekonominyasemakinmeningkat.
langsungataumelaluitelepon. (Lupiyoadi,
dayatanggapatauresponsiveness di
dalampelayananmerupakansuatukebijakanuntukmembantu dan
sebagaiberikut:
32
mudahdimengerti
4) Kesanggupanpetugasdalammenanggapipermintaanpasien
2.2.2 KerangkaKonsep
Kesehatan Nasional,
memilikitugaspelayanankesehatanuntukseluruhmasyarakatterutamabagimasyarakat
yang ada pada wilayah kerja masing-masing. Oleh karenanya, pengembangan dan
rangkapeningkatantersebut, makadilakukanupaya-
upayamaksimaldalampelayanankesehatan. Termasuk di
diharapkanakandiperolehgambaranutuhmengenaiaktivitasoperasionalapakahtelahbe
33
menggambarkanpencapaianaktivitasoperasionalmelaluipemanfaatanseluruhsumber
akreditasisepertiterkareditasiutamaatauterakreditasparipurna,
menawarkanjasapelayanankesehatan,
Terlebihlagibahwaharapanmasyarakatataupasienterhadaplayanankesehatanitusendi
akreditasiutamaharusdapatmenjaminmutupelayananpascaditerimanyahasilakreditasi
tersebut.
denganpredikatakreditasiutamamenunjukkanbahwaimplementasiaktivitasoperasional
34
telahlampau.Namundemikian,
Mungkinsajadenganditerimapredikatakreditasiutamapihakmanajemenjustrulebihmeni
ngkatkankinerjamerekauntukmencapaipredikatselanjutnya. Hal
penelitiannyaditemukanhasilbahwaterdapatpengaruhsignifikanantara status
akreditasiPuskesmasterhadapkualitaspelayanankesehatan di Puskesmas.
pasien.MelaluipelaksanaanstandarakreditasiPuskesmasberdasarkanpredikat yang
telahditerimadarihasilevaluasiakreditasi,
diharapkanmemberikanmanfaattidakhanyabagikepuasanpasienkarenapelayanan
respondenuntukmelihathubunganantara status
penelitiantersebutmenunjukkanbahwadimensimutupelayanan yang
berhubungansecarasignifikandengan status
dominanberhubungansecarasignifikandengan status
memudahkanketikahubungantersebutdibuatdalamsatugambarkerangkakonseppeneli
Reliability
(Y1)
H1
Assurance
(Y2)
H2
H4
Emphaty
H5 (Y4)
Responsiveniess
(Y5)
Gambar 2.1.
KerangkaKonseptual Penelitian
2.3 Hipotesis
37
Hipotesisadalahjawabansementara yang
diajukandalampenelitianinitelahdirumuskansebagaiberikut:
KabupatenLuwu Utara
di KabupatenLuwu Utara
KabupatenLuwu Utara
KabupatenLuwu Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitianinidilakukanuntukmengambilsuatugeneralisasidaripengamatan yang
cukupmendalamnamungeneralisasi yang
yang dikumpulkanakandiolahsecarakuantitatifdenganmenggunakanpath
analysissebagaialatuntukmengujihipotesis.
Hasilnyaakandideskripsikanuntukmenggambarkanfakta-
faktaempiristerkaitdenganvariabelpenelitian,
39
analysisdigunakansetelahjawaban-
sehinggapenggunaanstatistiksebagaialatpengujianhipotesis juga
merupakancerminanpenelitianinisebagaipenelitiankuantitatif.
digunakanuntukpenelitianadalahkuranglebih 2 (dua)
a. Populasi
obyekatausubyekitumelainkanapa yang
menjadisasarandaripengukuranpeneliti(Ferdinand, 2016).
masing UPTD.
b. Sampel
penelitidaribeberapajumlahdarikeseluruhanpopulasi yang
sesuaidengankriteriapeneliti.
Pengambilansampelharusdilakukandenganbenar,karenahaliniakanberpengaruhberh
memberipeluangataukesempatansamabagisetiapunsuruntukdipilihmenjadisampel.
tidakmemberikanpeluangataukesempatan yang
samabagisetiapunsuratauanggotapopulasiuntukdipilihmenjadisampel”.
Putihuntukmelakukanpengisiankuesioner. Penelitian
41
secarakebetulan/ insidentilbertemudenganpenelitidapatdigunakansebagaisampel,
makapenentuansampelpenelitianmenggunakanperkalianjumlah indicator
jumlahsampeldiperolehdenganperhitungansebagaiberikut:
Sampel = JumlahIndikator x 5
Sampel = 23 x 5
responden.
sekunder, denganpenjelasansebagaiberikut:
a. Data primer
diperolehsecaralangsungdarisumberdaya oleh
digunakandalampenelitianinidiperolehdarihasilwawancaradenganmenggunakankuesi
onerkepadaseluruhresponden.
b. Data sekunder
dapatmendukungpenulisanpenelitiansertadiperolehdarilitaratur yang
relevandaripermasalahansebagaidasarpemahamanterhadapobjekpenelitian dan
untukmenganalisissecaratepat(Surakhmad, 2009).
a. Observasi
b. Daftar pertanyaan(kuesioner)
interval 1-5, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
43
c. Studi pustaka
skripsi/tesis/disertasi.
digunakandalampengujian instrument
a. Uji Validitas
rendahnyavaliditassuatuinstrumenkuesionerdapatdiukurmelaluifaktor loading
berartibahwaindikatortersebutsignifikandalammengukursuatukonstruk.
berartimatrikkorelasimemilikikorelasisignifikandengansejumlahvariabel.
b. Uji Reabilitas
Untukmengukurreliabilitasinstrumendilakukandenganmenggunakannilaikoefisiencron
membagitingkatanreliabilitasdengankriteriaalphasebagaiberikut:
kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis
menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. AnalisisDeskriptif
45
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisis ini
responsivenies.
b. AnalisisRegresi
1) Uji Normalitas
analisisdapatdilakukan,
baikuntukkeperluanmemprediksimaupununtukkeperluanpengujianhipotesis. Uji
dengantarafsignifikan yang
digunakansebagaiaturanuntukmenerimaataumenolakpengujianatas normal
atautidaknyasuatudistribusi datasebagaiberikut:
2) Uji Multikolinearitas
46
regresiditemukanadanyakorelasiatauhubungan yang
baikseharusnyatidakterjadikorelasidiantaravariabelbebas(Ghozali, 2013).
error
regresibernilaibesarsehinggapengujianvariabelbebassecaraindividuakanmenja
ditidaksignifikan.
Untukmengetahuiadatidaknyamultikolinearitasdapatdilihatdarinilai tolerance
Jika VIF > 10 ataujika tolerance < 0,1 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika VIF < 10 ataujika tolerance > 0,1 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
3) Uji Heteroskedastisitas
regresiterdapatketidaksamaanvariandarisuatupengamatankepengamatanlain.J
lain
berbedadisebutheteroskedastisitas.Untukmengetahuiapakahterjadiheterosked
47
kemudianmenyempit),
makamengindikasikantelahterjadiheteroskedastisitas.
antara satu variable bebas (Independent) dan satu variable terikat (dependent).
Y1 = α + β1X +ɛ1...................................................................Persamaan1
Y2 = α + β2X +ɛ2...................................................................Persamaan2
Y3 = α + β3X +ɛ3...................................................................Persamaan3
Y4 = α + β4X +ɛ4...................................................................Persamaan4
Y5 = α + β5X +ɛ5...................................................................Persamaan5
Keterangan:
48
Y1 = Reliability
Y2 = Assurance
Y3 = Tangible
Y4 = Emphaty
Y5 = Responsiveniess
α = Konstanta
β1,2,3,4,5 = Koefisienregresi
ɛ = error term
c. Uji Hipotesis
variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji apakah ada
dan Ha diterima.
dan Ha ditolak.
SebaliknyajikaR²semakinkecil,
makaakandapatdikatakanbahwapengaruhvariabelbebasadalahkecilterhadapvariabelt
ditelititerhadapvariabelterikat.
50
DAFTAR PUSTAKA
Avey, J., Wernsing, T., & Luthans, F. (2008). Can Positive Employees Help Positive
Organizational Change? Impact of Psychological Capital and Emotions on
Relevant Attitude and Behaviors. Journal of Applied Behavioral Science, 44(1),
48–70.
Batubara, S., Napitupulu, L. R., Kasim, F., Manalu, E. D., & Jauhari, W. (2019).
Hubungan Status Akreditasi Puskesmas dengan Mutu Pelayanan di Kabupaten
Simalungun. Wahana Inovasi, 8(1).
Desveaux, L., Mitchell, J., Shaw, J., & Ivers, N. (2017). Understanding the Impact of
Accreditation on Quality in Healthcare: A Grounded Theory Approach.
International Journal for Quality Health Care, 29(7), 1–7.
Devkaran, S., & O’Farrell, P. (2015). The Impact of Hospital Accreditation on Quality
Measures: an Interrupted Time Series Analysis. BMJ Health Services
Research., 15(137), 1–14.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Goetz, K., Hess, S., Jossen, M., Huber, F., Rosemann, T., Brodowski, M., & Kunzi,
B. (2015). Does a Quality Management System Improve Quality in Primary
Care Practices in Switzerland? A Longitudinal Study. BMJ Health Services
Research., 1(1).
51
Haj-Ali, W., Bou Karroum, L., Natafgi, N., & Kassak, K. (2014). Exploring the
relationship between accreditation and patient satisfaction – the case of
selected Lebanese hospitals. International Journal of Health Policy and
Management, 3(1), 341–346.
Mirshanti, F., Tamtomo, D., & Murti, B. (2017). The Asssociations between
Accreditation Status, Patient SocioEconomic Factors, Insurance Type, Patient
Perceived Quality of Service, and Satisfaction at Community Health Center.
Journal of Health Policy and Management2, 1(1), 91–101.
https://doi.org/https://doi.org/10.26911/thejhpm.2017.02.01.08
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research Method for Business: A Skill Building
Approach (17th ed.). Wiley.
WHO. (2003). Quality and Accreditation in Health Care Services: A Global Review.
52
Wijayanti, & Baraba, R. (2008). Implementasi total Quality Manajement: Studi pada
Puskesmas Sleman dengan Sertifikat ISO 9001;2000. Segmen Jurnal
Manajemen & Bisnis, 1(2). https://doi.org/https://doi.org/10.37729/sjmb.v0i2.12
Wulandari, R. D., Ridho, I. A., Supriyanto, S., Qomaruddin, M. B., Damayanti, N. A.,
Laksono, A. D., & Rassa, A. N. F. (2019). Pengaruh Pelaksanaan Akreditasi
Puskesmas terhadap Kepuasan Pasien. Jurnal MKMI, 15(3), 228–236.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v15i3.6195
Yousefinezhadi, T., Mosadeghrad, A., Mohammad, A., Mohammad, R., & Mozhdeh,
S. A. (2014). An Analysis of Hospital Accreditation Policy in Iran. Iranian
Journal of Public Health, 2(2), 79–93.