Anda di halaman 1dari 5

Nomor : SOP-AGR-001- R01

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016


PROSEDUR Halaman : 1 dari 5

Referensi :
1. Keputusan Dirjen Pajak Nomor : KEP-136/PJ/2014

Perubahan :
1. Perubahan PIC pada diagram alir hal 3 dan 4 menyesuaikan dengan Struktur Organisasi SBU Agro terbaru per tanggal 3 Juni 2016
2. Perubahan pada diagram alir hal 3 dan 4 yaitu kolom “director” dihapuskan (dengan e-faktur tidak memerlukan lagi tanda tangan basah oleh direktur)
3. Penambahan Tujuan, Ruang Lingkup dan Definisi pada halaman 5
4. Perubahan pada ketentuan umum poin 4.c. menjadi 1.c hal 5 dengan menghapus kalimat “Harga Jual/penggantian/uang muka/termijn**) harus
dicoret yang tidak perlu (pencoretan tidak menggunakan pulpen/pensil karena kelaziman isi faktur pajak saat ini menggunakan komputer/mesin ketik)”
5. Perubahan pada ketentuan umum poin 4.d. menjadi 1.f hal 5 dengan menghapus kalimat “apabila transaksinya dalam bentuk valas, pada kolom valas
harus dicantumkan nilai valasnya.”
6. Perubahan ketentuan umum poin 4.f. menjadi 1.f hal 5 dengan merubah kalimat menjadi “Kode (2 digit kode transaksi, 1 digit kode status), Nomor Seri
(13 digit nomor urut), dan tempat dan tanggal pembuatan faktur pajak.”
7. Perubahan Ketentuan umum poin 4.g menjadi 1.g hal 5 dengan merubah kalimat menjadi “Nama dan tanda tangan elektronik (QR code) yang berhak
menandatangani faktur pajak.”
8. Ketentuan umum poin 4.h dan i. hal 5 dihapus
9. Perubahan Ketentuan umum poin 6 menjadi poin 3 dengan merubah kalimat menjadi “Pembuatan dan otorisasi faktur pajak oleh yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perpajakan dilakukan paling lambat dalam 2 hari kerja sesudah dokumen kontrak dan invoice diterima lengkap”
10. Ketentuan umum poin 7.c dihapus

Dibuat Oleh : Ditinjau Oleh Disahkan Oleh

Maria Roselina Soediono Soediono Agustinus Triwibowo T. Arifin Cahyono


Tax Operation Dept. Head Act. & Tax Group Head (Pjs) Finance & Accounting Management Representative Executive Director SBU Agro
Sr. Group Head

Pembuatan Faktur Pajak Keluaran

SBU AGRO I
Seluruh informasi yang tercantum dalam dokumen Standard Operating Procedure (SOP) ini hanya diperuntukkan kepada seluruh karyawan DSN Group – SBU Agro 1
dan tidak diijinkan untuk memperbanyak dan mendistribusikan keluar perusahaan.
© DSN GROUP
Standard Operating Procedure
Pembuatan Faktur Pajak Keluaran
Nomor : SOP-AGR-001- R01 Halaman 2 dari 5

DAFTAR ISI

halaman
1. DIAGRAM ALIR :
1.1. Pembuatan Faktur Pajak Keluaran 3&4
Standard Operating Procedure
Pembuatan Faktur Pajak Keluaran
Nomor : SOP-AGR-001- R01 Halaman 3 dari 5

1.1Diagram Alir Pembuatan Faktur Pajak Keluaran

Commercial Dept. Head Tax Operation. Dept. Head

Mulai

Menyerahkan copy kontrak/ Memeriksa apakah


invoice dari pembeli pembeli baru/ lama

- Kontrak/ invoice

Ya Pembeli baru?

Memberikan Data Meminta Data


NPWP dan SPPKP NPWP dan SPPKP Tidak

Memeriksa Kategori Faktur Pajak

Dokumen
Tidak Lengkap &
Sesuai?

Meminta Kelengkapan
Melengkapi dokumen
dan Dokumen yang
yang dibutuhkan
sesuai

Membuat Faktur Pajak

- Faktur Pajak (e-faktur)

1
Standard Operating Procedure
Pembuatan Faktur Pajak Keluaran
Nomor : SOP-AGR-001- R01 Halaman 4 dari 5

1.1 Diagram Alir Pembuatan Faktur Pajak Keluaran

Commercial Dept. Head Tax Operation. Dept. Head

Mendistribusikan Faktur Pajak

Menerima faktur pajak dan


Menyerahkan Faktur Pajak
menyerahkan kepada Pembeli

- Faktur Pajak
- Tanda Terima

Selesai
Standard Operating Procedure
Pembuatan Faktur Pajak Keluaran
Nomor : SOP-AGR-001- R01 Halaman 5 dari 5

KETENTUAN UMUM
A. TUJUAN :
Prosedur ini digunakan sebagai pedoman/acuan dalam pembuatan faktur pajak yang akurat dan tepat waktu sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk pembuatan Faktur Pajak pada PT. Dharma Satya Nusantara, Tbk, Sub Bisnis Unit Agro.

C. DEFINISI
 NPWP adalah Nomor Pokok Wajib Pajak
 SPPKP adalah Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak.
 E-faktur adalah Faktur Pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak

D. PENJELASAN PROSEDUR
1. Kategori Faktur Pajak (e-faktur) adalah :
a. Nama, alamat, NPWP, atas yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak (Penjual).
b. Nama, alamat, NPWP pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak (Pembeli).
c. Jenis barang atau jasa, jumlah harga jual (untuk barang), penggantian (untuk jasa), uang muka (jika ada uang muka), termijn (jika ada perjanjian
pembayaran secara bertahap).
d. Jumlah Dasar Pengenaan Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dipungut.
e. Jumlah Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut (khusus untuk Barang Mewah).
f. Kode (2 digit kode transaksi, 1 digit kode status, Nomor Seri (13 digit nomor urut), dan tempat & tanggal pembuatan faktur pajak.
g. Nama dan tanda tangan elektronik (QR Code) yang berhak menandatangani faktur pajak,
h. Persyaratan tersebut di atas harus dipenuhi bagi setiap faktur pajak agar tidak masuk kategori “Faktur Pajak Cacat” yang berimplikasi pada kerugian
perusahaan.

2. Jika dokumen tidak lengkap, copy kontrak/ invoice beserta lampirannya dikembalikan ke Commercial Dept. untuk dilengkapi, namun secara paralel faktur
pajak tetap disiapkan sambil menunggu kelengkapan dokumen.

3. Pembuatan dan otorisasi faktur pajak oleh yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perpajakan dilakukan paling lambat dalam 2 hari kerja sesudah
dokumen kontrak dan invoice diterima lengkap.

4. Distribusi faktur pajak :


a. Pihak pembeli
b. Pihak Penjual

Anda mungkin juga menyukai