Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI PENUGASAN DAN

MONITORING TINDAK LANJUT

I. Standar Laporan Audit


Laporan Audit yang standar sebagai berikut :
1. Dibuat laporan untuk setiap audit
2. Membahas kesimpulan dan rekomendasi
3. Kualitas laporan
- Laporan harus obyektif. Laporan yang obyektif memiliki karakteristik faktual
dengan perspektif seimbang dan mengandung ketepatan (presisi) yang baik.
a. Faktual. Laporan harus sepenuhnya berdasarkan fakta.
b. Perspektif seimbang. Laporan yang obyektif harus memuat perspektif yang
seimbang atau proposional.
c. Presisi. Untuk mencapai kualitas obyektif, laporan audit perlu menggunakan
ungkapan yang spesifik (presisi).
- Jelas (clarity). Laporan yang jelas memungkinkan terjadinya transfer informasi
yang baik dan lengkap.
- Ringkas (concise). Laporan yang ringkas berarti mengurangi informasi yang
tidak relevan dan yang tidak material.
- Konstruktif. Penekanan laporan yang konstruktif bukanlah pada kritik atas hal-
hal yang telah berlalu, melainkan pada langkah-langkah perbaikan yang
diperlukan.
- Tepat waktu. Laporan yang tepat waktu adalah yang memungkinkan
pelaksanaan tindak lanjut secara efektif.

4. Menyajikan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit


5. Rekomendasi
Laporan dapat memuat rekomendasi untu perbaikan dan mengungkap kinerja yang
memuaskan serta tindakan koreksi.

II. Orientasi Laporan Internal Audit


Laporan audit memegang fungsi yang penting bagi satuan audit internal (SAI). Laporan
merupakan media terbaik untuk menunjukkan kontribusi internal audit. Karena laporan
audit merupakan satu-satunya produk audit, laporan sering dikaitkan dengan kinerja,
kompetensi, dan profesionalisme audit.

Tujuan laporan internal audit


Tujuan laporan audit pada hakekatnya dapat dibedakan kedalam tiga tingkatan :
1. Mentrasnfer Informasi
Auditor berusaha agar informasi mengenai adanya masalah atau risiko yang
terdapat dalam laporannya di mengerti dengan benar oleh pembaca.
2. Memberi Persuasi
Laporan yang persuasif dapat diperoleh dengan menjukkan validitas dan
signifikansi dari informasi yang disajikan.
3. Menghasilkan Tindakan (response)
Keberhasilan laporan internal audit, bahkan keberhasilan keseluruhan proses
internal audit tercapai jika laporan tersebut membuahkan suatu tindakan atau
perubahan. Hasil atau tindakan yang diharapkan dilakukan oleh pembaca adalah
tindakan atau perubahan untuk melakukan koreksi, mencegah terulang kembalinya
suatu kesalahan dan mengurangi risiko.
4. Biaya Analisis
Biaya analisis adalah biaya untuk melaksanakan proses audit (analisis), dari mulai
planning, filedwork, dan penyelesaian laporan.
5. Biaya Administratif
Biaya administratif adalah biaya yang berkaitan dengan proses penyusunan dan
penerbitan laporan.
6. Biaya Pembahasan
Biaya pembahasan mencakup biaya yang terkait dengan pembahasan substansi
laporan, biaya untuk mencapai kesepakatan menganalisis solusi yang diperlukan,
serta biaya dalam menentukan dan melaksanakan tindak lanjut.

III.Menarik Minat Audiens


Laporan audit dibuat dengan menggunakan bahasa atau kalimat yang mudah dimengerti
dan format yang sesuai sehingga menarik minat audiens agar transfer informasi dapat
terjadi secara efektif.

IV. Menangani Detail


Salah satu kualitas yang menjadi standar laporan audit adalah ringkas atau concise.
Laporan concise hanya menyajikan data-data pendukung yang telah diikhtisarkan
dalam suatu rekapan yang ringkas. Salah satu kunci mencapai laporan yang concise
adalah kemampuan menentukan tingkat rincian informasi.

V. Menulis Persuasif
Laporan harus mampu membuat ‘persuasi’ kepada pembacanya untuk melakukan
tindakan. Agar memberikan persuasi atau keyakinan, maka laporan harus dapat
‘membuktikan’ bahwa informasi yang disajikannya adalah benar (valid) dan penting
(signifikan).

Perbedaan antara penulisan informatif dengan penulisan persuasif adalah sebagai


berikut :
Laporan Informatif Laporan Persuasif
Tujuan - Menyajikan informasi bagi - Menyajikan informasi &
pembacanya berusaha memberikan
dorongan dan stimulus agar
pembaca melakukan
tindakan (respon)
Nilai laporan - Volume - Pemborosan yang dicegah
(dilihat dari) - Jumlah temuan - Peningkatan efisiensi
- Rekomendasi praktis
Kesadaran - Urusan manajemen - Diyakinkan oleh auditor
terhadap
pengendalian
Ukuran - Jumlah laporan - Hasil dan respon yang
sukses terjadi
Strategi yang - Menyajikan fakta (temuan) - ‘Menjual’ rekomendasi
dianut - Menunjukkan arti penting
temuan secara bisnis
Keberatan - Dibiarkan - Dimengerti (diakomodasi)
manajemen

VI. Tulisan Konstruktif


Laporan audit yang konstruktif menghindari kesan hanya menyampaikan kritik.
Laporan konstruktif dapat dicapai dengan memberi penekanan kepada penyebab, bukan
gejalanya. Selain itu harus menunjukkan bahwa auditor lebih mengutamakan
terciptanya hasil bagi organisasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dlam penulisan laporan konstruktif :


1. Hindari bahasa opini dan generalisasi tanpa dukungan
2. Berikan perspektif yang seimbang
3. Gagasan positif dalam bahasa positif
4. Penekanan pada manfaat, rekomendasi, dan pemecahan masalah

VII. Isi Dan Format Laporan


Standar hanya mewajibkan laporan audit menyajikan tujuan, ruang lingkup, dan hasil-
hasil audit. Pada umumnya laporan audit akan berisi hal-hal berikut :
1. Tujuan dan ruang lingkup
2. Latar belakang
3. Prosedur umum yang dilakukan
4. Temuan (hasil-hasil) audit
5. Rekomendasi
6. Komentar auditee
7. Ringkasan atau kesimpulan secara umum

VIII. Monitoring Tindak Lanjut


Monitoring tindak lanjut dimaksudkan untuk memastikan ketepatan waktu dan
langkah dan tindak lanjut yang dilakukan oleh manajemen auditee.aktivitas ini perlu
dilakukan untuk mengawal pencapaian tujuan penulisan pelaporan, yaitu
mendapatkan hasil berupa pelaksanaan rekomendasi yang akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Sumber :
- Bambang Sugiarto, 2013. Laporan Pelatihan Audit Intern Tingkat Lanjutan II
- Modul Komunikasi Penugasan & Monitoring Tindak Lanjut, 2008. YPIA.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai