Ahmad Darda
STIE Muhammadiyah Jakarta
Abstrak: Manajemen risiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan, adanya persaingan yang
semakin ketat, serta meningkatnya kompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan
meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Risiko bisa datang kapan saja dan sulit
dihindari, risiko bisa berdampak signifikan terhadap kerugian perusahaan, sehingga risiko
sangat penting untuk dikelola. Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko sehingga
perusahaan atau organisasi bisa mengoptimalkan risiko tersebut.
Keberhasilan mengkomunikasikan dan mengintegrasikan manajemen risiko dalam
sebuah organisasi tidak terletak pada tekniknya saja, tetapi juga tergantung pada manusia
pengambil dan pengelola risiko tersebut. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan
konsep manajemen risiko dan cara mengelola risiko di perusahaan ataupun organisasi.
Disamping kategori murni dan risiko investasi di pasar modal dianggap tidak
spekulatif, risiko juga bisa dibedakan antara terlalu tinggi. Risiko obyektif adalah risiko
risiko yang dinamis dan statis. Risiko statis yang didasarkan pada observasi parameter
muncul dari kondisi keseimbangan tertentu. yang obyektif (Mamduh:2009).
Contoh: risiko terkena petir merupakan risiko
yang muncul dari kondisi alam yang tertentu. Konsep Dasar Manajemen Risiko
Karakteristik risiko ini praktis tidak berubah Manajemen risiko adalah sebuah cara yang
dari waktu kewaktu. Risiko dinamis muncul sistematis dalam memandang sebuah risiko
dari perubahan kondisi tertentu. Contoh: dan menentukan dengan tepat penanganan
perubahan kondisi masyarakat semakin kritis, risiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana
sadar akan haknya, maka risiko hukum (legal untuk mengidentifikasi sumber dari risiko dan
risk) yang muncul karena masyarakat lebih ketidakpastian, dan memperkirakan dampak
berani mengajukan gugatan hukum (sue) yang ditimbulkan dan mengembangkan
terhadap perusahaan akan semakin besar. respon yang harus dilakukan
Risiko bisa bersifat subyektif dan untuk menanggapi risiko (Uher 1996).
obyektif. Risiko subyektif berkaitan dengan Ada lima konsep dasar dalam Manaje-
persepsi seseorang terhadap risiko. Dengan men Risiko yang menurut James Essinger dan
kata lain, kondisi mental seseorang akan Joseph Rosen harus terlebih dahulu dipahami
menentukan kesimpulan tinggi rendahnya oleh para pejabat organisasi yang terlibat
risiko tertentu. Contoh: untuk standar dalam proses Manajemen Risiko, yaitu:
deviasi (risk) pasar yang sama sebesar 25%, 1. Manajemen risiko hanyalah sebuah
dua orang dengan kepribadian berbeda akan pendekatan. Ada banyak pendekatan dalam
mempunyai cara pandang yang berbeda. menilai risk and return dari setiap transaksi
Orang yang risk averse akan menganggap atau instrument. Manajemen risiko akan
risiko investasi di pasar modal terlalu tinggi. lebih efektif untuk portfolio yang besar dan
Sementara bagi orang agresif (risk seeker), kompleks. Tetapi manajemen risiko juga
merupakan strategi yang fleksibel, karena 2. Mampu memberi arah bagi suatu
tidak hanya diterapkan untuk portfolio perusahaan dalam melihat pengaruh-
yang besar, tetapi juga dapat menjadi pengaruh yang mungkin timbul baik secara
pendekatan yang rinci bagi portfolio yang jangka pendek maupun jangka panjang.
kecil. 3. Mendorong para manajer dalam
2. Sifat dari instrument yang digunakan akan mengambil keputusan untuk selalu
menentukan parameter dari sebuah strategi menghindari risiko dan menghindari dari
manajemen risiko. Secara relative tidak ada pengaruh terjadinya kerugian khususnya
satu strategi manajemen risiko yang dapat kerugian finansial.
diterapkan pada semua jenis pasar uang 4. Memungkinkan perusahaan memperoleh
atau semua instrument. risiko kerugian yang minimum.
3. Sistem manajemen risiko haruslah sis- 5. Dengan adanya konsep manajemen risiko
tematis dan diikuti secara konsisten tetapi yang dirancang secara detail maka
tidak kaku dan fleksibel. perusahaan telah membangun arah dan
4. Manajemen risiko bukan merupakan alat mekanisme secara sustainable.
sulap yang secara ajaib akan meningkatkan
Return dan sekaligus mengurangi Risiko. Budaya Manajemen Risiko dan Komitmen
Peter L. Berstein berpendapat bahwa mana- Keberhasilan mengkomunikasikan dan
jemen risiko sendiri bisa menghasilkan mengintegrasikan manajemen risiko dalam
risiko baru, yaitu berkurangnya kewaspa- sebuah organisasi tidak terletak pada
daan manajemen Organisasi terhadap se- tekniknya akan tetapi tergantung pada
luruh risiko Organisasi yang ada. Ibarat manusia pengambil dan pengelola risiko
pengemudi mobil yang menggunakan tali tersebut. Banyak pegawai, karakter, sikap
pinggang pengaman, akan mengemudikan (attitude) dan keterampilan yang berbeda
mobil secara kurang berhati-hati dalam organisasi menuntut adanya budaya
dibanding- kan apabila ia tidak organisasi dimana setiap orang harus menjadi
menggunakan ikat pinggang pengaman. manajer risiko karena setiap pegawai
5. Lingkungan usaha organisasi saat ini telah bertanggung jawab atas kegiatan dan hasil
menyebabkan kompleksitas manajemen kerjanya.
risiko menjadi sangat tinggi dan Pengembangan budaya manajemen
merupakan proses yang semakin sulit. risiko jauh lebih penting dibandingkan
Kecenderungan pasar yang semakin membangun sebuah kebijakan dan prosedur
bergejolak, perkem- bangan instrument yang paling komplit karena pengelolaan risiko
baru, meningkatnya per- saingan, harus di implantasikan kepada setiap orang
meningkatknya interaksi global, nasabah dari jenjang paling bawah sampai pada
yang semakin menuntut, dan per- jenjang paling atas (Tampubolon:2009).
kembangan-perkembangan baru dalam Langkah untuk membangun budaya risiko:
teknologi informasi dan telekomunikasi te- 1 Membentuk Satuan Kerja Manajemen
lah semakin mempersulit Pengelolaan Risi- Risiko sebagai pusat untuk membangun
ko Organisasi. dan menyebarluaskan kebijakan dan
prosedur risiko keseluruh jenjang
Dengan diterapkannya manajemen organisasi.
risiko di suatu perusahaan, Irham Fahmi 2 Menyusun manual kode etik.
(2011) mengatakan bahwa terdapat beberapa 3 Merekrut pegawai yang memiliki sikap
manfaat yang diperoleh, yaitu: yang baik untuk memberikan pelayanan
1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai yang terbaik.
pijakan dalam mengambil setiap 4 Menjadikan manajemen risiko sebagai sya-
keputusan, sehingga para manajer lebih rat untuk menduduki semua posisi manaje-
berhati-hati dan selalu menempatkan men
ukuran-ukuran dalam berbagai keputusan.
5 Menerapkan sanksi bagi pelaksana atau komitmen berorganisasi secara totalitas (total
pengambil risiko. organizational commitment.
6 Memberikan insentif guna mendorong pe- Komitmen ini harus dimulai oleh
gawai dalam mengelola risiko dengan baik. manajemen puncak yang selanjutnya
7 Menerapkan seperangkat aturan agar dipublikasikan dan didemonstrasikan melalui
pegawai tidak berani mengambil risiko program seperti diskusi dalam rapat-rapat,
yang berlebihan. memorandum, kebijakan, deskripsi jabatan,
8 Memasukkan penilaian kinerja mengelola dan sistem performance evaluation.
risiko ke dalam proses penilaian kinerja Terdapat banyak struktur organisasi
pegawai. dalam kaitannya dengan manajemen risiko.
Strktur organisasi ini dapat disesuaikan
Kunci sukses sebuah organisasi adalah dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran
adanya manajemen yang berkualitas pada dan kompleksitas serta kemampuan suatu
semua tingkatan. Manajemen bisa didukung organisasi. Berikut ini adalah contoh struktur
dan juga bisa dibatasi oleh organisasi yang organisasi yang terkait dengan manajemen
mengelilingi dan mengawasi mereka. Sebagai risiko:
pengambil keputusan di tingkat transaksi,
mereka akan melaksanakan pekerjaan mereka Proses Manajemen Risiko
dengan semakin baik apabila didukung oleh Manajemen menurut Nickels, McHugh and
budaya organisasi, sistem, struktur dan lain- McHugh (1997) adalah sebuah proses yang
lain yang juga harus baik. dilakukan untuk mewujudkan tujuan
Mc Kinsey dalam Tampubolon (2009) organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
menawarkan lima hal yang perlu mendapat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
perhatian dewan Komisaris dan Direksi dalam dan pengendalian orang-orang serta sumber
membangun organisasi seperti berikut: daya organisasi lainnya
1. Definisikan dan komunikasikan filosofi Berdasarkan pengertian tersebut di
dan tujuan organisasi atas maka Mamduh Hanafi (2009) membagi
2. Buat risiko terlihat lebih nyata dengan cara proses manajemen risiko menjadi beberapa
mengembangkan bahasa risiko yang tahap antara lain:
bersifat umum bagi organisasi 1. Perencanaan
3. Identifikasi pengambil risiko terbaik dan Perencanaan manajemen risiko bisa
bangun struktur organisasi yang kondusif dimulai dengan menetapkan visi, misi dan
disekitar mereka tujuan yang berkaitan dengan manajemen
4. Selaraskan tujuan setiap individu dalam risiko. Kemudian perencanaan manajemen
organsasi dengan tujuan perusahaan risiko bisa diteruskan dengan penetapan
5. Evaluasi ulang sistem-sistem limit secara target, kebijakan dan prosedur yang berkaitan
berkala dengan manajemen risiko. Akan lebih baik
Oleh karena itu menjadi tanggung lagi jika visi, misi, kebijakan dan prosedur
jawab Dewan Komisaris dan Direksi untuk tersebut dituangkan secara tertulis. Dokumen
membangun organisasi yang kondusif bagi tertulis semacam itu memudahkan pengarah-
pengambilan keputusan yang menguntungkan an, sekaligus menegaskan dukungan manaje-
di tingkat transaksi dan bagi terbangunnya men terhadap program manajemen risiko.
Gambar 2
Organisasi Manajemen Risiko
Sumber: Robert Tampubolon (2009)
Contoh misi atau kebijakan dan prosedur Teknik untuk mengidentifikasi risiko,
yang berkaitan dengan manajemen risiko dari misal dengan menelusuri sumber risiko
beberapa perusahaan/organisasi: sampai terjadinya peristiwa yang tidak
Peryataan Misi Manajemen Risiko Goldman diinginkan. Sebagai contoh: kompor
Sach: ditaruh dekat penyimpanan minyak tanah.
Misi dari departemen risiko adalah Api merupakan sumber risiko, kompor
mengumpulkan, menganalisis, memonitor, yang ditaruh dekat minyak tanah
dan mendistribusikan informasi yang merupakan kondisi yang meningkatkan
berkaitan dengan risiko pasar dari posisi terjadinya kecelakaan, bangunan yang bisa
perusahaan supaya traders, manajer dan terbakar merupakan eksposur yang
prsonel lain dalam organisasi dan terutama dihadapi perusahaan.
komite risiko memahami dan membuat
keputusan berdasarkan informasi (informed b. Evaluasi dan Pengukuran Risiko
decision) mengenai manajemen dan Tujuan evaluasi risiko adalah untuk
pengendalian risiko yang diambil. memahami karakteristik risiko dengan
(Goldman Sach adalah perusahaan sekuritas lebih baik. Jika kita memperoleh
Amerika Serikat) pemahaman yang lebih baik, maka risiko
akan lebih mudah dikendalikan. Evaluasi
2. Pelaksanaan yang lebih sistematis dilakukan untuk
Pelaksanaan manajemen risiko meliputi mengukur risiko tersebut. Sebagai contoh:
aktivitas operasional yang berkaitan dengan kita bisa memperkirakan probabilitas
manajemen risiko. Proses identifikasi dan (kemungkinan) risiko atau suatu kejadian
pengukuran risiko kemudian diteruskan jelek terjadi. Dengan probabilitas tersebut
dengan manajemen (pengelolaan) risiko yang kita berusaha mengukur risiko. Misal: ada
merupakan aktivitas operasional yang utama risiko perusahaan terkena jatuhan meteor
dari manajemen risiko. atau komet, tetapi probabilitas risiko
semacam ini sangat kecil (0,000000001).
a. Identifikasi risiko Karena itu risiko tersebut tidak perlu
Identifikasi risiko dilakukan untuk diperhatikan. Contoh lain: risiko kebakar-
mengidentifikasi risiko-risiko apa saja an dengan probabilitas (misal) 0.6. karena
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
probabilitas yang tinggi maka risiko
kebakaran perlu diberi perhatian ekstra. Risiko mempunyai sekuen (rangkaian) dari
sumber risiko sampai kemudian munculnya
c. Pengelolaan Risiko kerugian karena risiko tersebut.
Risiko harus dikelola, jika tidak maka Dengan adanya analisis sekuen kita bisa
konsekuensinya bisa cukup serius misal melakukan pencegahan munculnya kejadian
kerugian yang culup besar. Risiko bisa yang tidak diinginkan dengan fokus terhadap
dikelola dengan berbagai cara antara lain sekuen yang terjadi. Contohnya untuk
dengan melakukan penghindaran, risiko menghadapi faktor risiko atau bangunan yang
tersebut ditahan, melakukan diversifikasi, menghadapi eksposur terhadap kebakaran
mentransfer risiko, dan mengendalikan dapat dilakukan dengan cara menggunakan
risiko dan mendanai kerugian sendiri. kompor listrik, menjauhkan minyak tanah.
Dengan demikian, bisa mengurangi kerusakan
3. Pengendalian gedung karena kebakaran
Tahap berikutnya dari proses
manajemen risiko adalah pengendalian yang 2. Mengidentifikasi Sumber-sumber risiko
meliputi evaluasi secara periodik pelaksanaan Dengan memperluas pengamatan terhadap
manajemen risiko, output pelaporan yang sumber-sumber risiko. Sumber-sumber risiko
dihasilkan oleh manajemen risiko dan umpan dilingkungan sekitar kita :
balik (feedback). Format pelaporan a. Lingkungan fisik : bangunan yang dimakan
manajemen risiko bervariasi dari satu usia sehingga menjadi rapuh, sungai yang
organisasi ke organisasi lainnya dan dari satu menyebabkan banjir, gempai, badai, topan.
kegiatan kegiatan lainnya. b. Lingkungan sosial : Kerusuhan sosial,
demonstrasi, konflik dengan masyarakat
Identifikasi Risiko lokal, pemogokan pegawai, perampokan.
Jika risiko tidak bisa diidentifikasi c. Lingkungan politik : perubahan perundang,
maka risiko tidak dapat diukur sehingga kita perubahan aturan, konflik antar negara
tidak bisa mengelola risiko. Terdapat dua tipe yang mendorong boikot produk
risiko yaitu risiko murni dan risiko spekulatif perusahaan.
(risiko bisnis). Karena risiko memiliki d. Lingkungan legal : gugatan karena gagal
karakteristik yang berbeda-beda maka mematuhi peraturan dan perundangan yang
pengukurannya pun juga berbeda-beda. berlaku.
Pengidentifikasian risiko adalah hal e. Lingkungan operasional : kecelakaan kerja,
pertama yang harus dilakukan sebelum kerusakan mesin, kegagaglan sistem
pengukuran risiko. Secara umum langkah- komputer, serangan virus terhadap
langkah dalam identifikasi dan pengukuran komputer.
risiko adalah: f. Lingkungan ekonomi : kelesuhan ekonomi,
1. Mengidentifikasi risiko dan memelajari inflasi yang tidak terkendali.
karakteristik risiko.
2. Mengukur risiko dengan melihat seberapa Dengan mengamati sumber-sumber risiko,
besar dampak risiko tersebut terhadap kita bisa memperoleh gambaran risiko apa
kinerja perusahaan. saja yang mungkin muncul dan
3. Menentukan prioritas risiko. membahayakan organisasi. Alternatif katagori
Terdapat beberapa teknik yang bisa sumber risiko adalah sebagai berikut :
digunakan dalam mengidentifikasi bahwa a. Konsumen : keluhan dari konsumen yang
perusahan atau organisasi memiliki eksposur mengakibatkan kekecewaan dan tidak mau
terhadap risiko: membeli produk perusahaan, konsumen
1. Analisis Sekuen Risiko merasa rugi kemudian menuntut
perusahaan.
b. Supplier : pasokan dari supplier tidak
sesuai yang diharapkan.
c. Pesaing : pesaing meluncurkan produk e. Survei atau wawancara terhadap manajer,
baru yang lebih baik, pesaing menurunkan manajer paling tahu operasi perusahaan ter-
harga yang bisa mengakibatkan persaingan masuk risiko-risiko yang dihadapi. Sebagai
harga. ilustrasi, United Grain Growers yang me-
d. Regulator : perusahaan gagal mematuhi rupakan perusahaan di bidang pertanian di
perusahaan yang berlaku, perubahan Canada melakukan sesi brainstroming an-
perundangan yang berlaku mengakibatkan tara manajer dan konsultan manajer risiko.
perusahaan rugi. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang
paling penting dihadapi. Hasil diskusi ter-
3. Teknik pendukung lainnya sebut menunjukkan ada 6 yang paling pen-
a. Metode laporan keuangan ting :
Metode tersebut dimulai dengan melihat 1) Risiko Komoditas : harga komoditas
rekening-rekening dengan laporan yang jatuh padahal perusahaan meme-
keuangan. Dari rekening tersebut kemudian gang komoditas tersebut
dianalisis risiko apa saja yang bisa muncul 2) Risiko Cuaca : Cuaca yang tidak meng-
dari rekening yang melibatkan rekening untungkan sehingga mengacaukan pa-
tersebut. nen dan menurunkan volume pertanian
Contoh : khas merupakan salahsatu (penjualan menurun)
rekening di neraca, risiko yang bisa muncul 3) Risiko Counterparty : Counterparty per-
atau melibatkan khas misalnya pencurian usahaan gagal memenuhi kontraknya
khas, penyelewengen khas, dll terhadap perusahaan
b. Menganalisis flow chart kegiatan dan 4) Risiko Lingkungan : Perusahaan meng-
operasi perusahaan hadapi tuntutan hukum karena per-
Metode ini berusaha melihat sumber risiko usahaan dituduh merusak lingkungan
dari flow chart kegiatan dan operasi (pencemaran lingkungan)
perusahaan. Metode ini sangat sesuai untuk 5) Risiko Persediaan : Persediaan meng-
risiko tertentu seperti risiko dari proses alami kerusakan ( membusuk)
produksi. 6) Risiko Kredit : Counterparty gagal
Proses produksi dimulai dengan masuknya bayar kepada perusahaan. Risiko
input, mengerjakan input sampai menjadi komoditas merupakan risiko yang paling
output tertentu. Dalam rangkaian kegiatan dianggap paling penting oleh manajer
produksi ada kemungkinan muncul UGG.
kejadian yang tidak diinginkan, seperti
kecelakaan kerja, kerusakan mesin, dll Mengukur Risiko
Dengan mengamati prosesnya kita bisa Setelah risiko diidentifikasi tahap berikutnya
mengidentifikasi sumber risiko yang mengukur risiko. Dengan pengukuran risiko
menyebabkan kejadian negatif tersebut. kita bisa melihat tinggi rendahnya risiko yang
c. Analisis Kontrak dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat
Bertujuan melihat risiko yang bisa muncul dampak dari risiko terhadap kinerja perusa-
karena kontrak tertentu. Risiko ini haan sekaligus bisa melakukan prioritisasi
berkaitan dengan risiko tuntutan hukum. risi- ko ( risiko yang mana yang paling
d. Catatan Satistik Kerugian dan Laporan relevan). Pengukuran biasanya dilakukan
Kerugian Perusahaan melalui kuan- tifikasi risiko. Pengukuran dan
Jika perusahaan mempunyai database yang kuantifikasi risiko sangat bergantung kepada
baik maka dapat mencatat kerugian- karakteristik risiko tersebut. Tabel berikut ini
kerugian. manyajikan ringkasan tipe-tipe risiko dan
Analisis terhadap penyimpangan dapat teknik peng- ukurannya yang berbeda-beda:
membantu mengidentifikasi sumber-
sumber risiko.
Tabel 1
Pengukuran untuk beberapa risiko
Tipe Risiko Definisi Teknik Pengukuran
Risiko pasar Harga pasar bergerak ke arah Value at Risk (VAR), stress
yang tidak menguntungkan testing
(merugikan)
Risiko kredit Counterparty tidak bisa Credit rating, creditmetrics
membayar kewajibannya
(gagal bayar) ke perusahaan
Risiko perubahan tingkat Tingkat bunga berubah yang Metode pengukuran jangka
bunga mengakibatkan kerugian pada waktu, durasi
portfolio perusahaan
Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui Matriks frekuensi dan
operasi perusahaan (misal signifikansi kerugian, VAR
sistem yang gagal, serangan operasional
teroris)
Risiko kematian Manusia mengalami kematian Probabilitas kematian dengan
dini (lebih cepat dari usia tabel mortalitas
kematian wajar)
Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit Probabilitas terkena penyakit
tertentu dengan menggunakan tabel
mordibitas
Risiko teknologi Perubahan teknologi Analisis skenario
mempunyai konsekuensi
negatif terhadap perusahaan
Sumber: Mamduh Hanafi (2009)