Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,

Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA


Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kelancaran kepada kami dalam meyusun Laporan Antara ini,
dimana Laporan Antara ini merupakan lanjutan dari laporan sebelumnya
tentang kegiatan Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak Mare
Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun
Anggaran 2023.

Secara garis besar Laporan Antara ini berisi hal-hal yang melatar belakangi
pekerjaan perencanaan Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak
Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun
Anggaran 2023 yang meliputi pendekatan dan metodologi, serta organisasi
dan mekanisme pelaksanaan pekerjaan.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan hingga tereselesaikannya dokumen Laporan Antara ini.

Bandung, Agustus 2023


Penyusun,

PT. Ganesha Pratama Consultant


LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I – PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.3 LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN PERENCANAAN 6
1.4 LOKASI PEKERJAAN 7
1.5 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN 8
BAB II – METODOLOGI PERENCANAAN....................................................................................
2.1 UMUM 9
2.2 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 9
2.3 PEKERJAAN PERSIAPAN 11
2.4 STUDI PENDAHULUAN 11
2.4.1 Inventarisasi Data Dan Studi Terdahulu 11
2.4.2 Penyusunan Rencana Kerja 11
2.4.3 Survey Pendahuluan 12
2.5 SURVEY DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN 12
2.5.1 Survey Skematik Topografi 12
2.5.2 Survey Skematik Hidrologi 14
2.5.3 Penyelidikan Tanah 15
2.6 ANALISA DATA 16
2.6.1 Pengukuran dan Pemetaan Topografi 16
2.6.2 Analisa Hidrologi 16
2.7 PERENCANAAN TEKNIS 17
2.7.1 Perencanaan Skematik Geometrik 17
2.8 SKEMATIK GAMBAR PERENCANAAN AKHIR 19
2.9 PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI 20
BAB III – ANALISA DAN KAJIAN LITERATUR...........................................................................
3.1 ACUAN NORMATIF21
3.2 PEDOMAN UMUM BENTANG EKONOMIS 21
3.3 TIPE BANGUNAN ATAS JEMBATAN 23
3.4 KOMPONEN JEMBATAN 24
3.5 TOLAK UKUR DALAM ESTETIKA PERENCANAAN JEMBATAN 25
3.6 PRINSIP DAN PROSES DESAIN 39
3.7 PRINSIP-PRINSIP DAN PROSES PERANCANGAN 39
3.8 PROSES DESAIN 40
3.9 NILAI-NILAI PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN (VALUE) : 41
3.10 TUJUAN (GOALS) 42
3.11 METODE PENDEKATAN PERANCANGAN PEMAHAMAN PERMASALAHAN
42
3.12 LINGKUP PERMASALAHAN ARSITEKTUR 43
3.13 METODE PERANCANGAN STRUKTUR 49
BAB IV - PENUTUP.................................................................................................................
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

BAB I – PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG

Pembangunan dalam bidang prasarana transportasi darat


merupakan salah satu program utama Pemerintah untuk
mendorong pertumbuhan perekonomian suatu wilayah. Pertumbuhan
perekonomian yang disertai peningkatan jumlah penduduk,
peningkatan jumlah kendaraan, peningkatan lalu lintas angkutan
barang/jasa dan sebagainya, perlu diimbangi dengan penambahan
jaringan jalan baru ataupun penambahan kapasitas jalan eksisting yang
terdapat dikawasan tersebut.

Penurunan tingkat pelayanan dari sistem jaringan jalan disebabkan


oleh kurang memadainya jaringan jalan yang ada serta
kelengkapan jalan lainnya seperti bangunan pengaman jalan berupa
drainase/gorong-gorong, dapat menghambat arus pertumbuhan
perekonomian. Hal ini harus segera diantisipasi terutama untuk kota-
kota besar dimana memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat agar
dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan perekonomian
nasional dan upaya pemerataan.

Pembangunan jembatan sebagai salah satu bentuk bangunan


pengaman dalam melengkapi fungsi jalan secara keseluruhan
dalam bidang prasarana trasportasi darat. Fungsi utama bangunan
pengaman itu sendiri sebagai bangunan untuk mencegah terjadinya
banjir dan meminimalkan berkurangnya umur rencana jalan itu
sendiri.

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN

Untuk menjawab kebutuhan akan Pekerjaan DED Pembangunan


Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan
Setu Tahun Anggaran 2023 , Kabupaten Bekasi melalui PT. Ganesha
Pratama Consultant berencana mengakomodir semua permasalahan
yang ada dengan membuat sebuah kegiatan Pekerjaan DED
Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Tujuan dari pada Jasa Konsultansi Pekerjaan DED Pembangunan


Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan
Setu Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Bekasi ini adalah merencanakan
dan merancang suatu Desain Jembatan penghubung yang mempunyai
desain dan nilai yang menjadi salah satu daya Tarik dari sector
Pariwisata bertemakan nuansa alam yang sudah lebih dahulu ada.

Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang


Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023 ini
bertujuan untuk menghasilkan Rencana Teknik Akhir (Detail
Engeneering Desain) Jembatan yang disandingkan dengan desain
estetika arsitektur, yang efsien dan efektif, lengkap dengan gambar
dan dokumentasi lainnya yang diperlukan, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang


Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023 ini secara
umum bertujuan untuk menciptakan sarana infrastruktur jalan
jembatan yang memadai antar kecamatan di kabupaten Bekasi
khususnya Penghubung Kecamatan Setu, serta optimalisasi
fungsionalitas ruas jalan jembatan tersebut diatas sehingga dapat
mendukung perkembangan Kawasan ataupun sektor lain yang
mendukung di wilayah tersebut.

Sementara Tujuan Khusus dari Pekerjaan DED Pembangunan


Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan
Setu Tahun Anggaran 2023 ini adalah tersedianya dokumen
perencanaan teknis untuk ruas jalan jembatan tersebut diatas,
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan
pembangunan .

2 LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN PERENCANAAN

Lingkup Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan


Perencana sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, secara garis
besar dapat dibagi sebagai berikut :

1. Pekerjaan Lapangan
a. Survey Pendahuluan
b. Survey Topografi

2. Analisa dan Perencanaan Teknis


a. Analisa Hidrologi
b. Analisa Mekanika Tanah
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

c. Perencanaan Skematik Geometrik Jalan


d. Perencanaan Skematik Struktur Jembatan
e. Perencanaan Skematik Oprit Jembatan
f. Perencanaan Skematik Bangunan Pelengkap

3 LOKASI PEKERJAAN

Berdasarkan Peta Jaringan


Jalan Kabupaten Bekasi,
menampilkan gambaran
untuk pekerjaan
perencanaan estetika
jembatan yanag akan di
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

rencanakan. Untuk lebih jelasnya lokasi ruas jalan dapat dilihat pada
gambar 1.1. Peta

4 SISTEMATIKA LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan Pendahuluan ini secara sistematis disusun dalam bab – bab


sebagai berikut :

Bab I : Gambaran Umum


Menguraikan secara umum latar belakang
pekerjaan, Maksud
dan Tujuan Pekerjaan, Lingkup
Pekerjaan serta Lokasi
Pekerjaan.
Bab II : Metodologi
Berisi Metodologi yang akan dilaksanakan
oleh Tim Konsultan
baik dalam pekerjaan Survey Lapangan
maupun Analisa dan
Perencanaan Teknis.
Bab III : Analisa dan Kajian Literatur
Berisikan Kajian – kajian dan Analisa
tentang perencanaan jembatan
Bab IV : Penutup
Penutup laporan perencanaan.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

BAB II – METODOLOGI PERENCANAAN


5
6 UMUM
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik,
maka sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat
dilaksanakan secara sistematis dan praktis, sehingga tercapai
sasaran efsiensi biaya, mutu dan waktu kerja.
Seperti telah dijelaskan didalam Kerangka Acuan Kerja (TOR),
maka di dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan
menggunakan standar – standar perencanaan sebagai berikut :
Perencanaan Struktur Jembatan :
- Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design Code) BMS 92
- Manual Perencanaan Jembatan (Bridge Design Manual) BMS 92
- Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya SNI 03-
1725-1989
- Perencanaan Beban Gempa untuk Jembatan Pd-T-04-2004-B
Perencanaan Jalan Pendekat (Oprit) :
- Perencanaan Timbunan Jalan Pendekat Jembatan Pd-T-11-2003
- Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No.
038/T/BM/1997
- Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt-T-01-2002-B
Rencana Anggaran Biaya :
- Pedoman Analisa Harga Satuan No. 028/T/BM/1995

7 TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan
pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
A. Persiapan dan Mobilisasi
- Mobilisasi personil dan alat
B. Studi Pendahuluan
- Inventarisir Data & Studi terdahulu
- Penyusunan Rencana Kerja
- Survey Pendahuluan
- Penyusunan Laporan Pendahuluan
C. Survey Dan Penyelidikan Lapangan
- Survey Topografi
- Survey Skematik Hidrolika dan Hidrologi
- Penyusunan Laporan – laporan survey
D. Analisa Data
- Analisa skematik data dan pemetaan topografi
- Analisa skematik data tanah dan sumber material
- Penyusunan Laporan Antara
E. Perencanaan Teknis
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

- Perencanaan Skematik Geometrik Jalan


- Perencanaan Skematik Struktur Jembatan
- Utilitas dan drainase
- Penyusunan Laporan Struktur
F. Perkiraan Kuantitas dan Biaya
- Perhitungan Vilume pekerjaan Fisik
- Analisa Harga Satuan Pekerjaan
- Penyusunan Laporan Akhir.

8 PEKERJAAN PERSIAPAN
Sebelum pelaksanaan suatu pekerjaan, maka perlu dilaksanakan
pekerjaan persiapan, baik mengenai kelengkapan administrasi,
personil pelaksana, sarana transportasi, peralatan, dan segala aspek
dalam kaitan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan akan menyiapkan
program kerja untuk dikoordinasikan dengan pihak pemberi
tugas.Maksud dari koordinasi ini adalah untuk menyamakan
pandangan antara konsultan dengan pihak pemberi sehingga
pelaksanaan pekerjaan ini tidak mengalami hambatan.

9 STUDI PENDAHULUAN
9.1.1 Inventarisasi Data Dan Studi Terdahulu
Setelah tugas dari masing-masing tenaga ahli dipahami, maka
konsultan akan segera melaksanakan kegiatan pengumpulan data,
informasi dan laporan yang ada hubungan-nya dengan studi untuk
mempelajari kondisi daerah proyek secara keseluruhan guna
mempersiapkan rencana tindak lanjut tahap berikutnya.Konsultan
akan mengunjungi kantor-kantor instansi pemerintah maupun
swasta yang sekiranya mengelola data yang diperlukan.Untuk
kelancaran pekerjaan ini, maka sangat diperlukan surat pengantar
dari pihak Direksi Pekerjaan untuk keperluan tersebut.Dari hasil
studi meja akan disusun program kerja untuk perencanaan
estetika jembatan yang dimaksud.

9.1.2 Penyusunan Rencana Kerja


Hasil penelaahan data akan dituangkan dalam rencana konsultan
yang meliputi rencana kegiatan survai dilapangan maupun kegiatan
analisis dan evaluasi data. Rencana kerja ini meliputi :
- Struktur organisasi serta tenaga pelaksana penanganan pekerjaan
- Rencana waktu penanganan pekerjaan
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

- Rencana penugasan personil serta peralatan yang akan digunakan


dalam penanganan pekerjaan.
9.1.3 Survey Pendahuluan
Survai Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta Topografi skala
1:100.000/1:50.000 dan peta-peta pendukung lainnya (Peta
Geologi, Tata Guna tanah dll).
2. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan.
3. Mempelajari kondisi eksisting jembatan secara umum seperti dimensi
jembatan, jenis struktur bawah jembatan, jenis struktur atas jembatan,
kondisi terrain/geometrik jalan, kondisi lalu lintas dan tata guna lahan
sekitarnya.
4. Inventarisasi stasiun-stasiun pengamatan curah hujan pada lokasi
pekerjaan melalui stasiun-stasiun pengamatan yang telah ada ataupun
pada Badan Meteorologi setempat.
5. Membuat foto dokumentasi lokasi jembatan dalam berbagai arah antara
lain : arah pergi, arah pulang, arah hulu dan arah hilir sungai.
Serta pada lokasi-lokasi yang penting.
6. Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan
bahan dan biaya hidup sehari-hari.
7. Mengumpulkan informasi umum lokasi sumber material (quarry) yang
diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.
8. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan
memberikan saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan survai teknis
selanjutnya.

10 SURVEY DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN


10.1.1 Survey Skematik Topografi

Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Pengukuran Topograf untuk perencanaan Estetika
Jembatan terdiri dari beberapa bagian pekerjaan yaitu :
1. Persiapan
2. Pemasangan Patok, Bench mark (BM) dan Control Point (CP).
3. Pekerjaan perintisan untuk pengukuran
4. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
- Pengukuran titik kontrol horizontal (Polygon) dan vertikal
- (Waterpass)
- Pengukuran situasi/detail
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang
- Pengukuran-pengukuran khusus

Pengukuran Titik Kontrol Horizontal


LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Horizontal dilaksanakan sebagai


berikut :
- Pengukuran titik kontrol dilakukan dalam bentuk poligon
- Sisi poligon atau jarak antar titik poligon maksimal 100m, diukur
dengan pegas ukur (meteran) atau alat ukur jarak elektronis
- Patok-patok untuk titik-titik poligon adalah patok kayu, sedang
patok-patok untuk titik ikat adalah patok dari beton
- Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur Theodolith dengan
ketelitian dalam secon (yang mudah/umum dipakai adalah
Theodolith jenis T2 Wild Zeis atau yang setingkatan)
- Ketelitian untuk poligon adalah sebagai berikut :
- Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 10” akar jumlah titik
poligon
- Kesalahan azimuth pengontrol tidak lebih dari 5”
- Pengamatan matahari dilakukan pada titik awal proyek pada
setiap jarak 5 Km (kurang lebih 60 titik poligon) serta pada titik akhir
pengukuran.
- Setiap pengamatan matahari dilakukan dalam 4 seri rangkap (4 biasa
dan 4 luar biasa)

Pengukuran Titik Kontrol Vertikal


Metodologi Pengukuran Titik Kontrol Vertikal dilaksanakan sebagai
berikut :
- Jenis alat yang dipergunakan untuk pengukuran ketinggian adalah
Waterpass Orde II
- Untuk pengukuran ketinggian dilakukan dengan double stand
dilakukan 2 kali berdiri alat
- Batas ketelitian tidak boleh lebih besar dari 10 akar D mm.
Dimana D adalah panjang pengukuran (Km) dalam 1 (satu) hari
- Rambu ukur yang dipakai harus dalam keadaan baik dalam arti
pembagian skala jelas dan sama
- Setiap pengukuran dilakukan pembacaan rangkap 3 (tiga) benang
dalam satuan milimeter
- Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB),
Kontol pembacaan : 2BT = BA + BB
- Referensi levelling menggunakan referensi local.

10.1.2 Survey Skematik Hidrologi

Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan Survey Hidrologi untuk perencanaan jalan terdiri dari
beberapa bagian pekerjaan yaitu:
- Menyiapkan peta topograf dengan skala 1:250.000 serta peta
situasi dengan skala 1:1000
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

- Mencari sumber data iklim yang valid, yaitu dari Badan


Meteorologi dan Geofsika (BMG).
- Memilah dan memilih data iklim terutama data curah hujan, yang
berkesesuaian dengan lokasi proyek.
- Melakukan survey lapangan dan merekam hasilnya dalam catatan
menyangkut saluran samping, gorong-gorong dan jembatan.
- Saluran samping dicatat kondisi eksistingnya dan kondisi
pengembangan sesuai kebutuhan yang diakibatkan perubahan
guna lahan
- Gorong-gorong dicatat kondisi eksistingnya menyangkut diameter,
kondisi fungsi, kondisi terakhir aliran air.
- Jembatan eksisting dicatat kondisi dimensi lebar bentang dan
kondisi terakhir struktur atas dan struktur bawah, dilihat
kebutuhan penanganan pemeliharaan dan peningkatan jika perlu.
- Data iklim dan curah hujan digunakan sebagai input dalam
perhitungan debit banjir rencana untuk menentukan ukuran
dimensi saluran, gorong-gorong dan aspek struktur serta jagaan
jembatan.

10.1.3 Penyelidikan Tanah

Pemboran Dan Pengambilan Sampel


Pemboran akan dikerjakan sampai kedalaman yang ditentukan atau setelah
didapat informasi yang cukup mengenai letak lapisan tanah keras, jenis batuan
dan tebalnya. Jika sebelum mencapai kedalaman yang ditentukan telah
ditemukan lapisan tanah keras/batu, pemboran akan diteruskan
menembus lapisan tanah tersebut sedalam kurang lebih 3 meter,
tergantung jenis batuannya dan beban bangunan sub strukturnya.

Cara klariffasi jenis tanah hendaknya dilakukan menurut ASTM/AASHTO


atau Manual Pemeriksaan Bahan Jalan (MPBJ).Pada tiap lubang bor yang
dikerjakan akan dilakukan pencatatan : lokasi, elevasi permukaan pemboran,
tanggal dimulainya pemboran, tanggal selesai dan alat yang digunakan.

Bor Mesin
Boring akan dikerjakan dengan alat Bor yang digerakkan dengan mesin
yang mampu mencapai kedalaman yang ditentukan. Mata bor akan
mempunyai diameter cukup besar sehingga undisturbed sample yang
diinginkan dapat diambil dengan baik, dengan diameter core 54,70 mm.
Untuk tanah clay, slit atau tanah lainnya yang tidak terlalu padat, dapat
dipakai steelbit sebagai mata bor, bor intan (diamond bit) atau mata
bor tungsten sehingga juga dapat diambil undisturbed samplenya dari
lapisan tanah tersebut. Pada setiap interval kedalaman 1,5 meter akan
dilakukan Standard Penetration Test (SPT).
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Material Konstruksi pada lokasi Quarry


Penyelidikan lapangan yang dilakukan pada daerah lokasi Quarry berupa test
pits, bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis, sifat dan
ketebalan lapisan tanah ang dapat digunakan sebagai material
timbunan.Ketentuan pelaksanaan pekerjaan test pits adalah sebagai berikut :
- Ukuran test pits adalah 1,00 – 1,50 m2 dengan kedalaman maksimum
3,00 meter.
- Penamaan dan deskripsi masing-masing jenis tanah, warna dan tebalnya
sesuai dengan kedalamannya dilakukan pada pelaksanaan pekerjaan test
pits.
- Dilakukan pengambilan contoh tanah terganggu (Disturbed Sample).

11 ANALISA DATA
11.1.1 Pengukuran dan Pemetaan Topografi
Analisis data lapangan (perhitungan sementara)akan segera dilakukan
selama Team Survai masih berada di lapangan, sehingga apabila terjadi
kesalahan dapat segera dilakukan pengukuran ulang. Setelah data hasil
perhitungan sementara memenuhi persyaratan toleransi yang ditetapkan
dalam Spesifkasi teknis selanjutnya akan dilakukan perhitungan data defenitif
kerangka dasar pemetaan dengan menggunakan metode perataan kuadrat
terkecil.

11.1.2 Analisa Hidrologi


Tahapan analisis data hidrologi secara garis besar dapat dikelompokkan dalam
beberapa golongan meliputi :

Analisis Data Curah Hujan


Analisis data curah hujan dimaksudkan untuk memperoleh debit banjir
rancangan dan debit andalan.Data curah hujan yang mewakili adalah
data-data dari stasiun terdekat dengan lokasi. Analisis dilakukan pada
data curah hujan 1 harian, 2 harian, 3 harian, setengah bulanan dan
bulanan selama tahun pencatatan pada masing-masing stasiun curah
hujan sesuai dengan kriteria perencanaan yang dibutuhkan.
Analisis Frekuensi Data Debit
Analisis data curah hujan dapat dilakukan pada data curah hujan
ataupun data debit sesuai dengan kebutuhan perencanaan. Metode yang akan
dipakai untuk analisis frekuensi adalah Metode Gumbell dan Metode Log
Pearson Type III. Masing-masing metode memiliki syarat keandalan dan
ketepatan pemakaiannya. Pemilihan metode berdasarkan karakteristik data
yang ada, yang diperlihatkan dengan besaran statistik cv (koefsien variasi), ck
(Koefsien kurtosis) dan cs (koefsien asimetri).
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Analisis Debit Banjir Rancangan


Analisis debit banjir rancangan dimaksudkan untuk mengetahui besar banjir
rancangan dan hidrograf banjir rancangan yang akan digunakan sebagai
dasar perencanaan tinggi jembatan dari muka air banjir di sungai.Perhitungan
debit anjir rancangan dapat dilakukandengan analisa frekuensi dari data-data
ebit banjir maksimum tahunan yang terjadi, dalam hal ini data yang
tersedia sebaiknya tidak kurang dari 10 tahun terakhir berturut-turut. Jika
data debit banjir maksimum tahunan yang terjadi selama 10 tahun terakhir
berturut-turut tidak tersedia, maka debit banjir rancangan dapat
diperkirakan dari data-data curah hujan harian maksimum tahunan yang
terjadi di stasiun-stasiun yang ada di daerah pengaliran sungai. Metode ini
dikenal dengan “analisa curah hujan -limpasan” dengan mempergunakan
rumus-rumus empiris dan hidrograf satuan sintetis. Data-data yang
diperlukan untuk menghitung debit banjir rancangan adalah data curah
hujan rancangan dan data karakteristik DPS (Daerah Pengaliran Sungai).

12 PERENCANAAN TEKNIS
12.1.1 Perencanaan Skematik Geometrik
Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal harus ditentukan sebaik-baiknya dan harus dihindari
dari pengaruh tergenangnya jalan oleh air serta pekerjaan galian atau
timbunan yang berlebihan, dan hal lain yang perlu dipertimbangkan
adalah apabila dikemudian hari akan dilakukan perubahan alinemen
horizontal maupun vertikal tidak terlalu sulit dan dengan biaya yang
murah.

Jari-Jari Lengkung Minimum


Jari-jari lengkung minimum akan ditentukan berdasarkan kemiringan
tikungan maksimum dan koefsien gesekan melintang maksimum dengan
rumus sebagai berikut:
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Jari-jari minimum untuk kecepatan rencana yang bersangkutan yang


ditunjukkan dalam tabel 2.1. ditentukan dengan nilai f yang direkomendasikan
berkisar antara 0,14 sampai dengan 0,17. Harus diingat bahwa jari-jari
tersebut di atas bukanlah bukanlah harga jari-jari yang diinginkan tetapi
merupakan nilai kritis untuk kenyamanan mengemudi dan keselamatan.
Dan perlu diperhatikan bila suatu tikungan yang tajam harus diusahakan
untuk jalan yang lurus dan diadakan perubahan bertahap.

(tabel R Minimum Untuk Setiap Kecepatan Rencana)


13 SKEMATIK GAMBAR PERENCANAAN AKHIR
Pembuatan gambar rencana selengkapnya, dilakukan setelah Draft Design
mendapat persetujuan dari pemberi tugas dengan mencantumkan
koreksikoreksi dan saran-saran yang diberikan oleh pemberi tugas. Final
Design digambar di atas kertas Standard Sheet. Gambar perencanaan akhir
tersebut akan diplot dalam kertas A3 yang selengkapnya terdiri dari :
- Umum (General)
- Situasi dan potongan Memanjang
- Potongan Melintang
- Skema Struktur
- Gambar Standar (Rambu, Marka, Patok, dll)

14 PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI


Lingkup pekerjaan untuk tahapan pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Perhitungan kuantitas pekerjaan berdasarkan mata pembayaran
standar yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina Marga Dinas Pekerjaan
Umum.
2. Analisa Harga Dasar Satuan Bahan dengan mempertimbangkan jarak
lokasi pekerjaan dengan lokasi Quarry
3. Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
4. Perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan Fisik
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

BAB III – ANALISA DAN KAJIAN LITERATUR


15
16 ACUAN NORMATIF

Adapun Acuan regulasi yang relevan untuk sebuah kajian atau


Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang
Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023 adalah
sebagai berikut :

 Permen PU No 19 PRT M 2011 Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria


Perencanaan Teknis Jalan
 Permen PUPR No. 41 PRT M 2015 Penyelenggaraan Keamanan
Jembatan dan Terowongan Jalan
 SE Menteri PUPR No 07-SE-M-2015 Pedoman Persyaratan Umum
Perencanaan Jembatan
 SNI 1725 – 2016 Pembebanan Untuk Jembatan
 SNI 2833 – 2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa
 SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan
 SNI 8460 – 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
 RSNI T-03-2005 Standar perencanaan struktur baja untuk jembatan
 RSNI T-12-2004 Standar perencanaan struktur beton untuk
jembatan
 BMS 92 Bridge Design Code vol 1 dan 2
 BMS 92 Bridge Manual Design vol 1 dan 2
 AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2017

17 PEDOMAN UMUM BENTANG EKONOMIS

Bentang ekonomis jembatan ditentukan oleh penggunaan/pemilihan


Tipe Main Structure & Jenis Material yang optimum. Apabila tidak
direncanakan secara khusus maka dapat digunakan bangunan atas
jembatan standar Bina Marga sesuai bentang ekonomis dan kondisi lalu
lintas air di bawahnya. Untuk lebih jelas di paparkan dalam table berikut
ini :
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

18 TIPE BANGUNAN ATAS JEMBATAN


LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

19 KOMPONEN JEMBATAN

Lantai Landasan
kendaraan
Pilar

Kepala
jembatan
Kepala tiang
(pile cap)
20 TOLAK UKUR DALAM PERENCANAAN JEMBATAN

Jembatan harus berfungsi tidak saja sebagai jalan, tetapi struktur dan
bentuknya juga harus selaras dan meningkatkan nilai lingkungan sekitarnya.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Meskipun terdapat perbedaan pandangan estetika dalam teknik jembatan,


Svensson (1998) menyarankan:
1. Pilih sistem struktur yang bersih dan sederhana seperti balok, rangka,
pelengkung atau struktur gantung; jembatan harus terlihat terpercaya dan
stabil.
2. Terapkan proporsi tiga dimensional yang indah, antar elemen struktural
atau panjang dan ukuran pintu masuk jembatan
3. Satukan semua garis pinggir struktur, yang menentukan tampilannya.
Kekurangan salah satu bagian tersebut akan dapat menyebabkan
kekacauan, kebimbangan dan perasaan ragu-ragu.
4. Transisi dari bentuk garis lurus ke garis lengkung akan membentuk
parabola.
5. Perpaduan yang sesuai antara struktur dan lingkungannya akan menjadi
lansekap kota. Sangat perlu skala struktur dibandingkan skala lingkungan
sekitarnya.
6. Pemilihan material akan sangat berpengaruh pada estetika
7. Kesederhanaan dan pembatasan pada bentuk struktural asli sangat
penting.
8. Tampilan yang menyenangkan dapat lebih ditingkatkan dengan pemakaian
warna.
9. Ruang di atas jembatan sebaiknya dibentuk menjadi semacam jalan yang
dapat berkesan dan membuat pengendara merasa nyaman.
10. Strukturnya harus direncanakan sedemikian rupa sehingga aliran gaya
dapat diamati dengan jelas.
11. Pencahayaan yang cukup akan dapat meningkatkan tampilan jembatan
pada malam hari.

Karena sulitnya memberikan penilaian yang tepat terhadap sebuah tipe


jembatan, maka ada batasan-batasan atau kriteria-kriteria yang harus
dipenuhi oleh sebuah jembatan. Banyak perpaduan yang harus dicakup oleh
tipe jembatan disamping dari segi konstruksi dan ekonomi. Menurut Watson,
Hurd dan burke (dalam Burker and Puckett, 1997) Beberapa hal yang tercakup
di dalam kualitas perencanaan Estetika Jembatan Tahun Anggaran 2021
antara lain :
a. Fungsi
b. Proporsi
c. Harmoni
d. Keteraturan dan ritme
e. Pemilihan jembatan

a. Fungsi
Fungsi Jembatan merupakan struktur yang melintasi sungai,
teluk, atau kondisi-kondisi lain berupa rintangan yang berada lebih
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

rendah, sehingga memungkinkan kendaraan, kereta api maupun


pejalan kaki melintas dengan lancar dan aman. Jika jembatan berada di
atas jalan lalu lintas biasa maka biasanya dinamakan viaduct. Jembatan
dapat dikatakan mempunyai fungsi keseimbangan (balancing) sistem
transportasi, karena jembatan akan menjadi pengontrol volume dan
berat lalu lintas yang dapat dilayani oleh sistem transportasi. Bila lebar
jembatan kurang menampung jumlah jalur yang diperlukan oleh lalu
lintas, jembatan akan menghambat laju lalu lintas. Struktur jembatan
dapat dibedakan menjadi bagian atas (super struktur) yang terdiri dari
deck atau geladak, sistem lantai, dan rangka utama berupa gelagar
atau girder, serta bagian bawah (sub struktur) yang terdiri dari pier
atau pendukung bagian tengah, kolom, kaki pondasi (footing), tiang
pondasi dan abutmen. Super struktur mendukung jarak horisontal di
atas permukaan tanah. Tipikal jembatan dapat dilihat pada Gambar 9.1.

Desain jembatan merupakan sebuah kombinasi kreasi seni, ilmu alam,


dan teknologi. Desain konseptual merupakan langkah awal yang harus
di ambil perancang untuk mewujudkan dan menggambarkan jembatan
untuk menentukan fungsi dasar dan tampilan, sebelum dianalisa secara
teoritis dan membuat detail-detail desain. Proses desain termasuk
pertimbangan faktor-faktor penting seperti pemilihan sistem jembatan,
material, proporsi, dimensi, pondasi, estetika dan lingkungan sekitarnya.
Perencanaan jembatan secara prinsip dimaksudkan untuk mendapatkan
fungsi tertentu yang optimal. Proyek jembatan diawali dengan
perencanaan kondisi yang mendasar. Untuk mendapatkan tujuan yang
spesifik, jembatan memiliki beberapa arah yang berbeda-beda; lurus,
miring atau tidak simetris, dan melengkung horisontal seperti terlihat
pada Gambar 9.4. Jembatan lurus mudah di rencanakan dan dibangun
tetapi memerlukan bentang yang panjang. Jembatan miring atau
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

jembatan lengkung umumnya diperlukan untuk jalan raya jalur cepat


(expressway) atau jalan kereta api yang memerlukan garis jalan harus
tetap lurus atau melengkung ke atas, sering memerlukan desain yang
lebih sulit. Lebar jembatan tergantung pada keperluan lalu lintasnya.
Untuk jembatan layang, lebarnya ditentukan oleh lebar jalur lalu lintas
dan lebar jalur pejalan kaki, dan seringkali disamakan dengan lebar
jalannya.

Untuk memahami berbagai bentuk struktur jembatan, terlebih


dahulu perlu ditinjau tentang klasifikasi jembatan.
Klasifikasi jembatan berdasarkan fungsinya adalah sebagai
berikut :
1. Jembatan jalan adalah Jembatan untuk lalu lintas kendaraan
bermotor.
2. Jembatan kereta api adalah Jembatan untuk lintasan kereta api.
3. Jembatan kombinasi. Jembatan yang digunakan sebagai lintasan
kendaraan bermotor dan kereta api.
4. Jembatan pejalan kaki. Jembatan yang digunakan untuk lalu
lintas pejalan kaki.
5. Jembatan aquaduct adalah Jembatan untuk menyangga jaringan
perpipaan saluran air.

b. PROPORSI
Proporsi adalah suatu perbandingan yang tepat dapat digambarkan
dengan perhitungan matematika dan aturan-aturan yang tepat terhadap
bahan dan bentuk yang digunakan pada jembatan sehingga sesuai
dengan estetika keindahan tempat yang yang akan dibuat jembatan.
Pemilihan bentuk jembatan dapat berdasarkan proporsi jembatan
jembatan dapat diklasifikasika menjadi dua yaitu klasifikasi berdasarkan
superstruktur dan klasifikasi struktur yang digunakan adalah sebagai
berikut :
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Klasifikasi material superstruktur Menurut material


superstrukturnya jembatan diklasifikasikan atas:
1. Jembatan baja Jembatan yang menggunakan berbagai macam
komponen dan sistem struktur baja: deck, girder, rangka batang,
pelengkung, penahan dan penggantung kabel.
2. Jembatan beton .Jembatan yang beton bertulang dan beton
prategang.
3. Jembatan kayu. Jembatan dengan bahan kayu untuk bentang
yang relatif pendek.
4. Jembatan Metal alloy. Jembatan yang menggunakan bahan metal
alloy seperti alluminiumalloy dan stainless steel.
5. Jembatan komposit. Jembatan dengan bahan komposit komposit
fiber dan plastic.
6. Jembatan batu. Jembatan yang terbuat dari bahan batu; di masa
lampau batu merupakan bahan yang umum digunakan untuk
jembatan pelengkung.

Klasifikasi berdasarkan sistem struktur yang digunakan :


1. jembatan I–Girder. Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-
I. Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser.
2. Jembatan gelagar kotak (box girder). Gelagar utama terdiri dari satu
atau beberapa balok kotak baja fabrikasi dan dibangun dari beton,
sehingga mampu menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif.
3. Jembatan Balok T (T-Beam). Sejumlah Balok T dari beton bertulang
diletakkan bersebelahan untuk mendukung beban hidup.
4. Jembatan Gelagar Komposit. Plat lantai beton dihubungkan dengan
girder atau gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban
sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama menahan tarik
sedangkan plat beton menahan momen lendutan.
5. Jembatan gelagar grillage (grillage girder). Gelagar utama
dihubungkan secara melintang dengan balok lantai membentuk pola
grid dan akan menyalurkan beban bersama-sama.
6. Jembatan Dek Othotropic, jembatan ini terdiri dari Dek dari plat dek
baja dan rusuk/rib pengaku.
7. Jembatan Rangka Batang (Truss). Elemen-elemen berbentuk batang
disusun dengan pola dasar menerus dalam struktur segitiga kaku.
elemen-elemen tersebut dihubungkan dengan sambungan pada
ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan dan tarik.
Gambar 9.2. menunjukkan Jembatan truss Warren dengan elemen
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

vertikal yang disebut ”through bridge”, plat dek diletakkan melintasi


bagian bawah jembatan

8. Jembatan Pelengkung (arch). Pelengkung merupakan struktur busur


vertikal yang mampu menahan beban tegangan axial.
9. Jembatan Kabel Tarik (Cable stayed). Gelagar digantung oleh kabel
berkekuatan tinggi dari satu atau lebih menara. Desain ini lebih
sesuai untuk jembatan jarak panjang.
10. Jembatan Gantung. Gelagar digantung oleh penggantung vertikal
atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel
penggantung utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke
tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain
ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang.

c. HARMONI
Dalam hal ini harmoni dapat diartikan bahwa tiap elemen penyusun
sebuah jembatan haruslah terdapat kesesuaian satu dengan yang lain,
terlebih dari lingkungan alam sekitarnya. Baik warna maupun bentuk
konstruksi yang dipilih harus mengindahkan lingkungan sekitar didmana
jembatan tersebut akan dibangun. Oleh karena itu perencana tidak
boleh meremehkan factor lingkungan dalam perecanaan sebuah
jembatan. Berikut adalah keserasian fungsi jembatan dengan
lingkunagan sehingga memberikan efek harminis antara lingkungan
sekitar. Gambar 9.5. berikut menunjukkan konsep rancangan jembatan
Ruck-a-Chucky melintasi sungai Amerika sekitar 17 km dari bendungan
Auburn di California. Anker kabel untuk Lengkung horisontal kabel
penahan jembatan sepanjang 396 m direncanakan di sisi bukit.
Meskipun jembatan ini tidak pernah dibangun, desain ini sesuai dengan
topografi lingkungan sekitarnya, dan merupakan sebuah desain yang
sangat memahami lingkungan.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Selain karena harmoni dari factor warna dan bentuk juga diperhatikan
terhadap kondisi lingkungan sekitar yaitu berdasarkan pendukungnya.
Klasifikasi berdasarkan kondisi pendukung
1. Jembatan dengan pendukung sederhana. Gelagar utama atau rangka
batang ditopang oleh roll di satu sisi dan sendi di sisi yang lainnya.
2. Jembatan dengan pendukung menerus. Gelagar atau rangka batang
didukung menerus oleh lebih dari tiga sendi sehingga menjadi sistem
struktur yang tidak tetap. Kecenderungan itu lebih ekonomis karena
jumlah sambungan sedikit serta tidak memerlukan perawatan.
Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari.
3. Jembatan gerber (jembatan kantilever). Jembatan menerus yang
dibuat dengan penempatan sendi di antara pendukung.
4. Jembatan rangka kaku. Gelagar terhubung secara kaku pada sub
struktur

d. KETERATURAN DAN RITME (IRAMA)


Perencanaan suatu jembatan hendknya juga memperhatikan segi
bentuk struktur jembatan tersebut. Jangan sampai bentuk yang akan
dibangun sama dengan jenbatan-jembatan lain yang sudah ada, karena
hal ini akan membosankan bagi orang yang melihatnya. Salah satu
caranya adalah dengan memilih alternative bentuk jembatan yang
memenuhi kaidah-kaidah estetika.

Jembatan Octavio Frias de Oliveira yang melintasi Sungai


Pinheiros di São Paulo, Brazil dibuka bulan Mei 2008. Setinggi 138
meter (450 kaki), dan menghubungkan Marginal Pinheiros dengan
Jornalista Roberto Marinho Avenue. Desainnya unik dengan 2 dek
melengkung melintas satu sama lain melalui menara penopang
berbentuk X. Jembatan ini merupakan jembatan kabel berbentuk X
pertama didunia.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

e. PEMILIHAN JEMBATAN
Pemilihan jenis-jenis jembatan merupakan tugas yang kompleks untuk
memenuhi keinginan pemilik. Tipe jembatan umumnya ditentukan oleh
berbagai faktor seperti beban yang direncanakan, kondisi geografi
sekitar, jalur lintasan dan lebarnya, panjang dan bentang jembatan,
estetika, persyaratan ruang di bawah jembatan, transportasi material
konstruksi, prosedur pendirian, biaya dan masa pembangunan.

Bentuk Struktur Jembatan


Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang jembatan sejalan
dengan kemajuan peradaban manusia. Bentuk jembatan juga
berkembang dari jembatan sederhana hingga jembatan kabel, yang
penggunaannya akan disesuaikan dengan keperluan atau kebutuhan.
a) Jembatan sederhana
Pengertian jembatan sederhana adalah ditinjau dari segi
konstruksi yang mudah dan sederhana, atau dapat diterjemahkan
struktur terbuat dari bahan kayu yang sifatnya darurat atau tetap,
dan dapat dikerjakan/dibangun tanpa peralatan modern canggih.
Sesederhana apapun struktur dalam perencanaan atau
pembuatannya perlu memperhatikan dan mempertimbangkan ilmu
gaya (mekanika), beban yang bekerja, kelas jembatan, peraturan
teknis dan syarat-syarat kualitas (cheking) Di masa lampau untuk
menghubungkan sungai cukup dengan menggunakan bambu, atau
kayu gelondongan. Bila dibanding dengan bahan lain seperti baja,
beton atau lainnya, bahan kayu merupakan bahan yang potensial
dan telah cukup lama dikenal oleh manusia. Pada saat bahan baja
dan beton digunakan untuk bahan jembatan, bahan kayu masih
memegang fungsi sebagai lantai kendaraan.

b) Sifat-sifat Jembatan Kayu


Jembatan kayu merupakan jembatan dengan material yang dapat
diperbaharui (renewable). Kayu adalah sumber daya alam yang
pemanfaatannya akhir-akhir ini lebih banyak pada bidang industri
kayu lapis, furnitur, dan dapat dikatakan sangat sedikit
pemakaiannya dalam bidang jembatan secara langsung sebagai
konstruksi utama. Pemakaian kayu sebagai bahan jembatan
mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
 Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah,
dan dapat dikerjakan dengan alat yang sederhana
 Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan
peralatan khusus dan tenaga ahli yang tinggi
 Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu sehingga
menguntungkan untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

pembuatan beton siap pakai (ready mix concrete). Dek kayu dapat
dipasang tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat biaya
 Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton
 Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain dengan
benar dan dipadukan dengan lingkungan sekitar Dari penjelasan
diatas, dapat dikatakan bahwa jembatan kayu untuk konstruksi
jembatan berat dengan bentang sangat panjang sudah tidak
ekonomis lagi.
Jadi jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan
bentang pendek.

c) Jembatan Gelagar Baja


Baja mempunyai kekuatan, daktilitas, dan kekerasan yang lebih
tinggi dibanding bahan lain seperti beton atau kayu, sehingga
menjadikannya bahan yang penting untuk struktur jembatan. Pada
baja konvensional, terdapat beberapa tipe kualitas baja (high-
performance steel/HPS) yang dikembangkan untuk diaplikasikan
pada jembatan. HPS mempunyai keseimbangan yang optimal seperti
kekuatan, kemampuan di las, kekerasan, daktilitas, ketahanan korosi
dan ketahanan bentuk, untuk tampilan maksimum struktur jembatan
dengan mempertahankan biaya yang efektif. Perbedaan utama
dengan baja konvensional terletak pada peningkatan kemampuan di
las dan kekerasan. Aspek yang lain seperti ketahan korosi dan
daktilitas, sama. Jembatan gelagar merupakan struktur yang
sederhana dan umum digunakan. Terdiri dari slab lantai (floor slab),
gelagar (girder), dan penahan (bearing), yang akan mendukung dan
menyalurkan beban gravitasi ke sub struktur.
Gelagar menahan momen lendut dan gaya geser dengan
menggunakan jarak bentang yang pendek. Gelagar baja dibedakan
menjadi plat dan gelagar kotak.
Pada jembatan gelagar plat, beban hidup didukung oleh
langsung oleh slab dan kemudian oleh gelagar utama. Pada
jembatan gelagar kotak, pertama kali beban diterima oleh slab,
kemudian didukung oleh balok melintang (stringer) dan balok lantai
yang terangkai dengan gelagar kotak utama, dan akhirnya
diteruskan ke substruktur dan pondasi melalui penahan. Gelagar
dibedakan menjadi non komposit dan komposit dilihat dari apakah
gelagar baja bekerja sama dengan slab beton (menggunakan
sambungan geser) atau tidak. Pilihan penggunaan perlengkapan
yang terbuat dari baja dan beton pada gelagar komposit sering
merupakan suatu keputusan yang rasional dan ekonomis. Bentuk I
non komposit jarang digunakan untuk jembatan bentang pendek
non komposit.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

d) Gelagar Datar (Plate )


Non Komposit Gelagar datar adalah bentuk yang paling ekonomis
untuk menahan lentur dan gaya geser serta memiliki momen inersia
terbesar untuk berat yang relatif rendah setiap unit panjangnya.
Beban gravitasi didukung oleh beberapa gelagar datar utama yang
terbuat dari hasil pengelasan 3 bagian: sayap atas dan bawah dan
penghubung-nya (web). Penghubung dan sayap-sayapnya dibentuk
dari potongan plat baja dan dilas. Potongan-potongan dirangkai di
pabrik dan kemudian dibawa ke lokasi pembangunan untuk
didirikan.

Beberapa faktor penting dalam perencanaan jembatan gelagar :

Pengaku web
Pengaku vertikal dan horisontal biasanya diperlukan apabila
webrelatif tipis. Momen lendut menghasilkan gaya tekan dan gaya
tarik pada web, dipisahkan oleh aksis netral. Pengaku
membujur/horisontal mencegah tekukan web akibat lendutan
dengan memberi tekanan pada bagian atas web (setengah bagian
ke atas pada gelagar penopang sederhana). Karena momen lendut
terbesar berada di dekat pertengahan panjang gelagar pendukung
sederhana, pengaku horisontal akan di tempatkan pada bagian ini.
Pengaku horisontal tidak disarankan hingga mencapai batas
ketahanannya. Pengaku vertikal mencegah tekukan-geser dan
memberikan kemampuan tekukan-geser lebih elastis dengan
tegangan lapangan. Pengaku horisontal ditempatkan lebih dekat
dengan pendukung karena gaya geser terbesar ada pada bagian
tersebut. Penahan pengaku juga diperlukan untuk menahan reaksi
gaya yang besar, yang akan didesain tersendiri apabila terdapat
gaya tegangan yang lain. Apabila web tidak terlalu dalam dan
ketebalannya tidak terlalu tipis tidak diperlukan adanya pengaku
sehingga biaya produksi bisa dikurangi.

e) Jembatan Gelagar Komposit


Apabila dua buah balok bersusun secara sederhana (tiered
beam) mereka bekerja secara terpisah dan beban geser tergantung
pada kekakuan lenturnya. Pada kasus tersebut, gelincir terjadi di
sepanjang batas balok. Tetapi jika kedua balok dihubungkan dan
gelincir ditahan, mereka bekerja sebagai satu kesatuan gelagar
komposit. Untuk jembatan gelagar datar komposit, gelagar baja dan
slab beton dihubungkan dengan sambungan geser. Dengan cara ini,
slab beton akan menyatu dengan gelagar dan menjadi komponen
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

tekan dari momen lendutan pada saat gelagar datar baja mendapat
gaya tarik. Gelagar komposit lebih efektif dibandingkan dengan
gelagar bertingkat sederhana. Penampang keduanya sama dan
mendapat pembebanan terpusat pada tengahnya. Momen inersia
balok komposit 4 kali lebih besar daripada balok tier, sehingga
defleksi yang terjadi hanya ¼ nya. Tekanan lendut maksimum di
permukaan (atas atau bawah) hanya ½ dari konfigurasi balok tier.

Gelagar Kisi-Kisi (grillage girder)


Jika gelagar diletakkan berbaris dan dihubungkan melintang
dengan balok lantai, beban truk didistribusikan oleh balok lantai ke
gelagar. Sistem ini disebut gelagar kisi-kisi (grillage girder). Jika
gelagar utama berupa gelagar datar, harus dipertimbangkan tidak
adanya kekakuan dalam puntir. Di sisi lain, gelagar kotak dan
gelagar beton dapat dianalisa dengan asumsi terdapat kekakuan
untuk menahan puntir. Balok lantai meningkatkan kemampuan
menahan puntir di seluruh sistem struktur jembatan. distribusi
beban dalam sistem kisi-kisi. Kisi-kisi mempunyai tiga gelagar
dengan satu balok lantai di pertengahan bentangnya. Dalam hal ini,
terdapat 3 nodal/titik pada perpotongan gelagar dan balok lantai
tetapi hanya ada 2 persamaan ( V = 0 dan M = 0). Jika perpotongan
antara gelagar utama B dan balok lantai diputuskan, dan diterapkan
sepasang kekuatan tak tentu ’X’ di titik ’b’ seperti pada gambar, X
dapat diperoleh dengan menggunakan kondisi yang sesuai di titik ’b’.
Bila kekuatan ’X’ didapatkan, kekuatan setiap bagian gelagar dapat
dihitung. Sistem struktur tersebut dapat diaplikasikan pada desain
praktis jembatan gelagar datar.

Gelagar Plat dengan Jarak Luas (Widely Spaced Plate


Girder)
Sebuah konsep desain jembatan baja dikembangkan dengan
meminimalkan jumlah gelagar dan bagian-bagian fabrikasi, sehingga
dapat mengurangi nilai konstruksinya. Jarak antar gelagar dibuat
lebar dan pengaku lateral diabaikan.

f) Jembatan Beton Bertulang

Slab
Slab beton bertulang merupakan supersturktur jembatan yang
paling ekonomis untuk bentang sekitar 40 ft / 12.2 m. Slab
mempunyai detail yang sederhana, formwork standar, rapi,
sederhana, dan tampilan menarik. Umumnya bentang berkisar
antara 16 -44 ft (4.9 – 13.4 m) dengan perbandingan ketebalan dan
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

bentang struktur 0.06 untuk bentang sederhana dan 0.045 untuk


bentang menerus.

Balok T ( gelagar dek) B


Balok T ekonomis untuk bentang 40 – 60 ft (12.2 – 18.3 m)
tetapi untuk jembatan miring memerlukan formwork yang rumit.
Perbandingan tebal dan bentang struktur adalah 0.07 untuk bentang
sederhana dan 0.065 untuk bentang menerus. Jarak antar gelagar
pada jembatan balok-T tergantung pada lebar jembatan secara
keseluruhan, ketebalan slab, dan biaya formwork sekitar 1.5 kali
ketebalan struktur. Jarak yang umum digunakan antara 6 – 10 ft
( 1.8 – 3.1 m).

Gelagar kotak cast-in-place

Gelagar kotak sering digunakan untuk bentang 50 – 120 ft (15.2


– 36.6 m). Formwork untuk struktur miring lebih sederhana daripada
untuk balok-T. Terkait dengan pembelokan akibat beban mati,
penggunaan gelagar sederhana beton bertulang melebihi bentang
100 ft (30.5 m) atau lebih menjadi tidak ekonomis. Perbandingan
tebal dan bentang struktur umumnya 0.06 untuk bentang sederhana
dan 0.55 untuk bentang menerus dengan ruang gelagar 1.5 kali
ketebalan struktur. Ketahanan puntir gelagar kotak yang besar
membuat gelagar tersebut dapat digunakan untuk bentuk lengkung
seperti lereng pada jalan. Garis lengkung yang lembut menjadi hal
yang menarik pada kota metropolitan.

21 PRINSIP DAN PROSES DESAIN


Keberhasilan sebuah perencanaan sangat tergantung bagaimana
konsultan mengerti kebutuhan pemberi tugas, potensi dan
permasalahan utama dari proyek. bagaimana menganalisa secara
komprehensif untuk memperoleh pemecahan yang terbaik dan sesuai
dengan tujuan pemakai. Pada kasus ini, pengalaman mengerjakan
proyek sejenis dan kompleksitasnya akan menentukan keputusan-
keputusan yang baik.

22 PRINSIP-PRINSIP DAN PROSES PERANCANGAN


Bagian ini merupakan tahapan dari Proses Perencanaan dan
perancangan untuk merumuskan “prinsip-prinsip rancangan” yang akan
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

membentuk karakter-karakter dan rancangan arsitektur dari konteks


urban.

Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK), serta


memandang berbagai pengalaman yang dimiliki perusahaan, maka kami
menggunakan metoda Problem Seeking serta metoda
transformasi. Sedang dalam aplikasinya nanti akan didukung metoda
programing dan designing yang selama ini dikembangkan sendiri oleh
Konsultan.
Metode yang dikembangkan adalah proses disain secara
menyeluruh terdiri atas programming sebagai analisis dan disain
skematik sebagai sintesis. Dalam proses ini, pengungkapan masalah
masuk dalam tahap programming, sedang designing merupakan tahap
pemecahan masalah.

Di dalam programming,
metoda ini terdiri atas 5 tahapan yang harus
benar-benar diikuti yaitu
:
1. Tujuan - Apa yang diinginkan oleh klien & mengapa ?
2. Kenyataan - Apa proyeknya ?
3. Konsep - Bagaimana klien mencapai tujuannya ?
4. Kebutuhan - Bagaimana biayanya, kebutuhan ruang dan
kulitas/klas ?
5. Ungkapan masalah - Apa kondisi yang tepat (problema) dan arah
disain yang harus dipakai.

Dengan demikian langkah Konsultan dalam merumuskan masalah


sebagai masukan untuk tahapan disainpun akan mengikuti proses
tersebut. Untuk itu tahap pengembangan disain akan sangat berperan
menjabarkan konteks ini.

23 PROSES DESAIN

Dalam proses desain ini, Penyusunan Pekerjaan DED Pembangunan


Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan
Setu Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Bekasi, ini mengacu pada
tahapan proses programming dan designing yang berkesinambungan.
Agar dalam setiap tahapan dapat dilakukan evaluasi terhadap materi
yang sedang dibahas, maka di setiap penerapan proses tersebut alokasi
tenaga ahli disusun dengan sistematis.
 Proses pengumpulan data dan kompilasi data
 Proses merumuskan masalah
 Proses analisis masalah
 Proses merumuskan program
 Proses skematik disain
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

 Proses pengembangan disain.


Setelah melalui tahap ini maka yang kemudian diselesaikan adalah
tahap pelaksanaan teknis perencanaan.

24 NILAI-NILAI PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN (VALUE) :

Nilai yang sangat penting untuk merencanakan Pekerjaan DED


Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Bekasi
ini adalah:

 Functionality : Dapat berfungsi dengan baik.

 Technology : Sebagai sebuah bangunan yang berperan cukup


vital dalam sistem kepemerintah Kabupaten
Bekasi, maka beberapa teknologi yang
diaplikasikan, baik material, maupun perancangan
yang 70% memanfaatkan keakuratan teknologi,
dan dapat memberikan kesan kekuasaan terhadap
lingkungan sekitar yang mampu mengantisipasi
beberapa kemungkinan baik dari perkembangan
masa maupun peralihan zaman.

 Comfort : Karena merupakan jalur transportasi yang


digunakan oleh masyarakat dan berfungsi untuk
melayani masyarakat, maka rencana Estetika
Jembatan Tahun Anggaran 2021 ini, haruslah
memenuhi standar yang ditetapkan sehingga
memberikan kenyamanan dan tidak
membahayakan bagi penggunanya.

 Utility : dirancang vertikal tidak ada peran utilitas yang


berperan utama, akan tetapi untuk utilitas sendiri
tidak dapat diabaikan, karena menjadi daya
dukung utama dalam memperlambat kerusakan di
area lainnya, maka utilitas bangunan akan menjadi
penentu sistem bangunan menjadi efektif, efisien
dan ramah lingkungan. Utilitas sendiri disini
berupa sistem mekanikal dan sistem safety.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

25 TUJUAN (GOALS)

Tujuan utama dari perancangan atau Pekerjaan DED Pembangunan


Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan
Setu Tahun Anggaran 2023 Kabupaten Bekasi ini adalah:

 Low cost Maintenance


 Kontekstual terhadap lingkungan.
 Menambah keindahan jembatan.
 Ramah Lingkungan dan Sustainable
Dan diatas segalanya, bangunan harus aman.

26 METODE PENDEKATAN PERANCANGAN PEMAHAMAN


PERMASALAHAN

Sebagai Konsultan Perencana, kami telah melakukan pencermatan


terhadap berbagai permasalahan yang akan timbul dalam mewujudkan
desain Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan
Serang Baru Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023
Kabupaten Bekasi. Kajian tersebut merupakan upaya kami untuk
menciptakan desain yang memenuhi standar dan keinginan pihak Dinas
Pariwisata Kabupaten Bekasi selaku owner.

27 LINGKUP PERMASALAHAN ARSITEKTUR


Sebagai tahap awal Konsultan Perencana melakukan pemahaman
terhadap masalah-masalah yang terkait dengan kajian dalam lingkup
arsitektur. Permasalahan-permasalahan ini meliputi:

A. Permasalahan Karakteristik Kawasan


1. Pemahaman Karakteristik Kawasan
Pemahaman karakteristik kawasan oleh Konsultan Perencana
diperlukan untuk melihat dan mengenal potensi serta
karakteristik nilai-nilai arsitektur dari bangunan-bangunan yang
membentuk citra dari kawasan.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

Konsultan Perencana bertanggung jawab sebagai pihak yang


menciptakan desain untuk direalisasikan dalam wujud nyata oleh
kontraktor pelaksana yang terpilih. Oleh sebab itu, Konsultan
Perencana perlu memahami kondisi sosial ekonomi yang terkait
dengan nilai-nilai kultural masyarakat. Pemahaman tersebut akan
membantu Konsultan Perencana dalam mentransformasikan
desain, menciptakan ruang untuk mewadahi aktivitas
masyarakat.
2. Pemahaman Noise Lingkungan
Konsultan Perencana sebagai pihak yang berkewajiban dan
tanggung jawab menciptakan desain wadah kegiatan manusia
harus memiliki pemahaman dalam mentransformasikan
pengaruh-pengaruh “noise” kedalam persyaratan-persyaratan
desain bangunan dan ataupun desain penataan ruang. Demikian
pula dituntutnya kemampuan Konsultan Perencana untuk
memahami tingkat intensitas noise yang toleran terhadap
masing-masing ruang sesuai dengan pola aktivitas yang
diwadahinya. Karena “Noise” yang ditimbulkan oleh lingkungan
akan sangat berpengaruh terhadap desain yang akan diciptakan,
terutama dalam menentukan organisasi ruang dan untuk
kemudian diikuti dengan menentukan hierarki ruang.

Pemahaman yang menyeluruh akan menjadi dasar acuan


Konsultan Perencana dalam menentukan organisasi Desain,
sehingga akan memberikan nilai kenyamanan bagi aktivitas yang
berlangsung dalam setiap ruang yang ada.

Respon Desain, Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan Sasak


Mare Kecamatan Serang Baru Penghubung Kecamatan Setu
Tahun Anggaran 2023 dalam investigasi Konsultan Perencana
Instalasi terletak pada jalur lalu lintas kendaraan dengan
intensitas yang tinggi sehingga perlu adanya ”Screen Design”
tersebut. ”Screen Design” dapat diaplikasikan dengan
menempatkan bentukan masif dan ataupun pemberian tanaman
barrier atau Pagar Proyek pada sisi site yang berbatasan
langsung dengan Jalan. Adapun implementasi lain ke dalam
transformasi desain adalah kemampuan Konsultan Perencana
dalam melakukan organisasi ruang terkait dengan intensitas
noise yang disyaratkan bagi tiap-tiap ruang kegiatan yang sesuai
dengan aktivitas yang diwadahinya, sehingga akan didapatkan
”hierarki ruang Aktivitas” yang dapat diilustrasikan sebagai
berikut :
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

 Zoning Noise tinggi


Termasuk dalam zoning ini adalah kegiatan yang lebih
bersifat publik dan kelompok ruang-ruang Aktivitas komunal
sebagai space interaksi publik serta kelompok kegiatan service
seperti tempat berkumpul dan service.

 Zoning Noise Sedang


Zoning ini lebih diperuntukkan bagi kelompok ruang-ruang
kegiatan yang bersifat semi publik dengan pertimbangan
kegiatan aktivitas yang berlangsung dalam ruangan ini
memerlukan intensitas noise yang kecil namum masih dapat
mentoliler terhadap intensitas noise yang sedang.

 Zoning Noise Rendah


Merupakan zoning bagi kelompok ruang-ruang yang benar-
benar membutuhkan tingkat ketenangan yang tinggi, sehingga
pengaruh noise dari luar harus serendah mungkin masuk
kedalam ruangan. Adapun kelompok ruang-ruang yang
membutuhkan tingkat noise rendah adalah kelompok ruang
aktivitas privat.

3. Pemahaman Orientasi Bangunan


Kembali pada Fungsi Bangunan yang akan direncanakan, Letak
main point maupun service point jembatan yang direncanakan
sangat mempengaruhi orientasi bangunan serta akan
berpengaruh terhadap pengolahan desain Jembatan. Acuan
pertimbangan dalam menentukan orientasi bangunan yang
adalah :

 Jalur Pencapaian Bangunan Terhadap Pola Sirkulasi Eksternal


Jalur sirkulasi utama tansportasi lalu lintas akan menentukan
main entrance maupun service entrance ke dalam lokasi site
bangunan untuk kemudian akan terbentuk pola sirkulasi
eksternal.

 Pola Orientasi Internal Bangunan


Dalam Penyusunan Rancangan lebih diorientasikan sebagai
Perbaikan pada bagian point utama Kawasan Tersebut,
dengan segala kebutuhannya atas kedekatan ruang berdasar
fungsinya.

Dengan demikian dalam menentukan orientasi bangunan


tentunya lebih diarahkan kearah Perbaikan Total, karena untuk
meminimalisir gagal Konstruksi dan kerusakan lainnya.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

4. Pemahaman Aksesibilitas
Pada aksesibillitas ini lebih pada kegiatan maintenace untuk
bangunan. Pada kegiatan konsultan perencanaan ini, untuk
aksesibilitas tidak menyentuh kegiatan sepenuhnya, tetapi
menjadi faktor point pada perbaikan nantinya.

28 METODE PERANCANGAN STRUKTUR

A. Lingkup Permasalahan Struktur

Pada lingkup Perancangan Struktur kegiatan Pekerjaan DED


Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023, menjadi faktor
utama dalam dukungan kegiatan atap, selain itu semua
permasalahan dalam kegiatan ini, termasuk kepada sentuhan
rancangan struktur tanah yang kemungkinan labil atau harus di
pertimbangkan.

1. Antisipasi struktur terhadap beban gaya yang tidak


merata
Jenis beban-beban mati maupun beban hidup yang diterima
akan menyebabkan perbedaan penyebaran beban gaya yang
diterima pada suatu desain sistem konstruksi. Tentunya ini
akan berperngaruh terhadap perbedaan perhitungan sistem
struktur terkait dengan beban-beban gaya tersebut diatas.
Untuk selanjutnya akan adanya kemungkinan perbedaan
dimensi dan maupun kualitas dari sistem konstruksi yang
terdesain.

Pedoman Pendekatan Perancangan Struktur


Dalam perancangan struktur ini, digunakan pedoman sebagai
berikut:
 Permen PUPR No. 41 PRT M 2015 Penyelenggaraan
Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan
 SNI 1725 – 2016 Pembebanan Untuk Jembatan
 SNI 2833 – 2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban
Gempa
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

 RSNI T-03-2005 Standar perencanaan struktur baja untuk


jembatan
 RSNI T-12-2004 Standar perencanaan struktur beton untuk
jembatan

B. Analisa Pendekatan Sistem


Metode Analisis
Untuk menetapkan sistem struktur tiap-tiap massa bangunan,
digunakan metode sebagai berikut:

Potensi

Informasi Alternatif
awal
Problem
Evaluasi

Altenatif

Kendala
System
terpilih

Pedoman
Permasalahan

Analisis Obyektif
Subyektif

Permasalahan

Untuk menetapkan sistem yang sesuai, perlu adanya inventarisasi


permasalahan yang ada yang mungkin berpengaruh baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap sistem terpilih.

Berdasakan rencana induk dan “site engineering” permasalahan


yang dipandang berpengaruh pada penentuan sistem struktur
ialah :
1. Tata letak bangunan yang direncanakan.
2. System hubungan bangunan baru dengan bangunan lama.
3. Rencana tahapan pelaksanaan masing-masing massa
bangunan.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

4. Konsep arsitektur tiap-tiap masa bangunan.


5. Rencana utilitas.

Dalam setiap permasalahan pada kondisi eksisting saat ini, akan


kami coba kaji dan analisa secara menyeluruh, agar semua
pekerjaan konsultan perencana dapat di aplikasikan dengan baik
dan menjadi produk yang terbaik.
LAPORAN ANTARA DINAS SUMBER DAYA AIR,
Pekerjaan DED Pembangunan Jembatan BINA MARGA DAN BINA
Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu KONSTRUKSI
Tahun Anggaran 2023 KABUPATEN BEKASI

BAB IV - PENUTUP
Demikian Kami sampaikan Laporan Antara dari Pekerjaan Pekerjaan DED
Pembangunan Jembatan Sasak Mare Kecamatan Serang Baru
Penghubung Kecamatan Setu Tahun Anggaran 2023.

Kami selaku penyusun mengakui masih banyak kekurangan dalam penyajian


laporan ini tetapi kami sudah berusaha sebaik mungkin agar Laporan Antara
ini dapat diterima oleh pihak-pihak yang terkait.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Laporan Antara ini.

Bandung, Agustus 2023


Penyusun,

PT. Ganesha Pratama Consultant

Anda mungkin juga menyukai