Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
ii
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.3.1 Maksud.................................................................................................2
iv
2.3 Jenis Konstruksi Pekerjaan Jalan.................................................................28
3.1 Umum...........................................................................................................37
v
3.4 Pengumpulan Data.......................................................................................38
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Contoh Penentuan Harga CBR Yang Mewakili Sumber : Analisa
Komponen, SKBI 1987, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Koefesien Distribusi Kendaraan (C) Untuk Kendaraan Ringan Dan
Berat Lewat Lajur Rencana Kendaraan
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pavement) yang dapat memenuhi kebutuhan sesuai kondisi jalan dan LHR
yang ada dengan metode analisa komponen SKBI 1987.
BAB II Tinjauan Pustaka yang terdiri dari beberapa sub bab, yaitu
tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang judul jurnal dan kesimpulan dari
jurnal masing-masing serta menjelaskan tentang definisi pengertian jalan.
BAB III Metode Penelitian bab ini berisikan tentang langkah – langkah
pemecahan masalah yang akan di bahas, meliputi persiapan data, dan teknik
pengumpulan data
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Analisis tebal perkerasan - Data Sekunder Metode Penelitian (Studi Kasus Paket Berdasarkan hasil analisis
dan perhitungan yang telah
lentur dengan metode analisa - Data Primer data ini disusun Peningkatan Ruas Jalan
dilakukan menggunakan dua
komponen skbi 1987 bina dalam dua tahapan Siluk – Kretek, Bantul, metode, maka dapat diambil
marga dan metode aashto utama. Tahap DIY) kesimpulan : Tebal lapis
perkerasan lentur yang
1993 pertama
dibutuhkan pada
- Khofifah perencanaan tebal Peningkatan Ruas Jalan
perkerasan jalan Siluk-Kretek, Bantul, DIY
- Muhammad Yusuf
berdasarkan Metode Analisa
Febriansyah menggunakan
Komponen SKBI 1987
- Volume 5, nomor 1 metode Komponen Indonesia oleh instansi
November 2017 SKBI 1987 dan terkait agar pemeliharaan
tahap kedua jalan dapat berfungsi secara
4
5
2. Ketebalan perkerasan lentur - Data Primer Metode Penelitian - Analisis Penentuan Perhitungan antara metode
dengan metode AASHITO data yang Daerah Rawan AASHTO 1993 serta
- Data Sekunder
1993 dan manual perkerasan dibutuhkan dalam Kecelakaan Manual Perkerasan Jalan
- Cynthia Claudia Mantiri perencanaan tebal AASHITO 1993 dan 1. Hasil perhitungan metode
lapis perkerasan manual perkerasan jalan AASHITO 1993 di dapat
- Theo K. Sendow
lentur jalan baru ketebalab Lapisan
- Mecky R.E Manoppo
adalah: Permukaan (Surface course)
- Volume 7 No.10 Oktober
2019 (1303-1316) ISSN: 1. Umur rencana dengan menggunakan
3. Audit Keselamatan Jalan Tol - Data Primer Metode Penelitian - Kecelakaan yang Salah satu audit keselamatan
di Indonesia (Studi Kasus data yang di terjadi di Jalan tol yang dilakukan adalah di
- Data Sekunder
Jalan Tol Cikampek - butuhkan sektor jalan. Dalam hal ini
- Wawancara - Menentukan Daerah
Padalarang/Cipularang 2017) dilakukan Audit
1. Persiapan dan Rawan Kecelakaan
Keselamatan Jalan (AKJ)
pengaturan Terrtinggi di Jalan
Penerbit : Rudy Hermawan atau Road Safety Audit
organisasi audit dll tersebut
Karsaman (RSA) yang diharapkan
- Volume 14 No. 3 dapat mengidentifikasi dan
2. Penyiapan
September 2010 menghilangkan potensi
keperluan data dan
8
dengan masalah
keselamatan.
Untuk
memudahkan
pemeriksaan
biasanya dilakukan
dengan mengisi
check list standar
yang sudah
dipersiapkan dan
sesuai dengan
pedoman.
4. Kajian temperatur rata-rata - Data Sekunder Metode Penelitian Ada berbagai metode Berdasarkan hasil analisis ke
Tertimbang (WMAPT) pada Data yang di desain tebal perkerasan 36 variasi dan pembebanan
10
Desain Perkerasan Lentur - Data Primer butuhkan: yang di gunakan, seperti lalu lintas pada ruas
Studi Kasus Ruas Cikampek- 1. Data temperatur antara lain teoritis, Cikampek-Pemanukan, Sta
Pemanukan Sta Udara dan beban empiris, dan mekanistik 20+100, dapat di simpulkan
20+100,,Sumber: lalu lintas setiap empiris (HUANG 2004). hal-hal berikut:
- Aloysius Tjan jam di peroleh dari Secara garis besar, 1. Selain oleh temperatur
- Raden Hisyam Syauqi Al- lokasi di Sta metode mekanistik udara, WMAPT tidak di
Ghifari 20+100 Ruas jalan empiris terdiri dari dua pengaruhi oleh komposisi
- Volume. 27 No. 2, Agustus Cikampek- proses utama,yaitu beban lalu lintas.
2020, EISSN 2549-2659 Pemanukan adalah mekanisitik dan empiris. 2. WMAPT di lokasi yang di
data tiap jam Proses mekanistik studi adalah 34.71ºC dan
selama 24 jam, adalah tahap menghitung deviasi standar 0,5ºC.
Sehingga 1 hari satu atau beberapa Temperatur ini lebih rendah
adalah 1 siklus parameter mekanis dari pada WMAPT 41ºC
dengan priode n seperti teganan, yang di rekomendasikan
2. Data lalu lintas regangan, atau lendutan oleh james dan jameson
berupa sumbu, dan – akibat beban sumbu (2017) untuk daerah pesisir.
jenis sumbu yang kendaraan pada struktur Penetapkan WMPAT yang
di catat alat WIM perkerasan . lebih tinggi dari yang
di konversikan seharusnya berpotensi
11
5. Evaluasi Struktural - Data Primer Adapun data yang Analisis 1. Tebal lapis tambah yang
Perkerasan Lentur di butuhkan saat Menggunakan didapat dalam metode
- Data Sekunder
Menggunakan Metode menganalisis: Metode Manual Manual Desain Perkerasan
Manual Desain Perkerasan Desain Perkerasan Jalan 2017 untuk lalu lintas
1. Data Lendutan
Jalan 2017 dan Metode Jalan 2017 rencana lebih dari 10x106
dari Alat Falling
Asphalt Institute (Studi CESA4 atau 20x106 CESA5
Weight
Kasus : Jalan Pantura, Bts. menggunakan proses trial
Deflectometer
Kota Pamanuka-Sewo) and error berdasarkan
(FWD)
regangan ijin struktur
- Jurnal Teknik Sipil tahun
2. Data LHR Ruas perkerasan hasil output
2017
Jalan Pamanukan – program CIRCLY,
- Putri Firgita Pratami
12
3. Tebal overlay
menggunakan metode Aspalt
Institute (MS-17) prosedur
tebal efektif lebih kecil
daripada metode Manual
Desain Perkerasan Jalan
2017. Dari hasil analisis
sensitivitas parameter
terhadap tebal overlay
didapatkan bahwa semakin
14
menggunakan metode
Asphalt Institute hendaknya
berhati-hati dalam
menetapkan nilai parameter
critical period sesuai dengan
musim saat pengujian.
6. - Analisis Evaluasi Geometri - Data Primer Adapun data yang - Software Autocad dan Berdasarkan jumlah
pada Tikungan Black Spot di butuhkan saat dihitung jarak pandang kecelakaan lalu lintas dan
- Data Sekunder
Studi Kasus : Jalan menganalisis: henti minimum yang hasil perhitungan tipe
Parangtritis Km 15 Desa 1. Data kecelakaan tersedia. Pengukuran kecelakaan, ruas jalan atau
Patalan Kecamatan Jetis lalu lintas jarak pandang henti tikungan dengan angka
Kabupaten Bantul 2. Data survei lalu melalui software kecelakaan tertinggi di Jalan
lintas harian AutoCad dapat dilihat Parangtritis Km 13 sampai
- Andri Saputro
3. Data lebar bahu - Menyusun Data Dalam Km 16 terjadi pada
- Jurnal Teknik Sipil Sleman
jalan Tabel Kilometer 15 sehingga hasil
Yogyakarta 2019
4. Data jarak perhitungan angka
- Volume, 26 No. 3,
pandang henti kecelakaan per km (Accident
Desember 2019, eISSN
5. Analisis tipe rate per kilometers) untuk
16
7. - Analisis Pengembangan - Data Sekunder - Adapun data - Analisis Kesimpulan ini mengusulkan
Model Optimasi - Data Priemer yang di butuhkan Karakteristik dan model untuk program
17
Pemeliharaan Jalan Tahun saat menganalisis : Daerah Rawan pemeliharaan jalan tahun
Jamak dengan Batasan Kecelakaan Lalu jamak pada level jaringan,
1. Inisialisasi nilai
Anggaran Lintas yang dibangun dalam
Rjt ,bijt = 0, COST
- Febri Zukhruf kerangka pemodelan
= 0 dan tetapkan t - Analisis kurangnya
- Tahun 2021 matematika berbasis
= 1. perawatan dan
- Jurnal Teoretis dan optimasi. Model matematika
2. Hitung semua pemeliharaan jalan
Terapan Bidang Rekayasa ini berperan dalam
nilai dan pada tahun jamak
Sipil memutuskan jenis kegiatan
setiap segmen-j - Menggunakan
- Volume, 26 No. 2, Agustus pemeliharaan dan waktunya,
dan tipe kegiatan-i Software Autocad
2019, eISSN 2549-2659 dengan mengoptimalkan
dengan persamaan untuk memodel
pemanfaatan alokasi
3. Urutkan seluruh gambar yang akan
anggaran serta
nilai dari yang rencanakan
meminimalkan nilai IRI
terbesar hingga
jaringan. Model optimasi
yang terkecil,
diselesaikan dengan
kemudian lakukan
menggunakan pendekatan
prosedur
sub gradient optimization
berbasiskan lagrangian
relaxation. Selain
18
mengkonsiderasikan batasan
anggaran, model ini
mempertimbangkan pula
karakteristik beban jaringan
jalan (e.g., jenis kendaraan,
OD, VDF) dan model
kerusakan jalan untuk
merepresentasikan kondisi
jaringan secara lebih baik.
8. - Analisis Konsumsi Energi - Data Primer Adapun data yang - Analisis Data D dari analisis yang telah
dan Emisi Gas Rumah Kaca di butuhkan saat Lapangan dilaksanakan pada
- Data Sekunder
pada Tahap Konstruksi Studi analisis adalah data penelitian ini maka
- Menggunakan
Kasus : Konstruksi Jalan yang diperlukan diperoleh kesimpulan
peralatan konstruksi
Cisumdawu terdiri dari data sebagai berikut :
- Analisis konsumsi
primer dan
- Agung Mulyana energi dan emisi gas 1. Estimasi konsumsi energi
sekunder. Data
- Tahun 2017 rumah kaca meliputi dan emisi gas rumah kaca
primer berupa data
faktor emisi. yang dihasilkan dari
- Jurnal Teoretis dan dari hasil tinjauan
kegiatan pada pekerjaan
Terapan Bidang Rekayasa
19
10. Analisis Kesesuaian Model - Data Primer Metode Penelitian Metode desain struktur Berdasarkan hasil analisis
Modulus Aspal dan yang di gunakan perkerasan secara data, diperoleh beberapa
- Data Sekunder
Campuran Laston Lapis Aus adalah: mekanistik kesimpulan sebagai berikut:
Asbuton Murni nottingham (1984) perkerasan sama dengan dikembangkan dengan aspal
- Rizak Taruna Zega (1977) kepada beban yang aspal minyak dengan aditif
Tabel. 2.3 Koefesien distribusi kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat
lewat jalur rencana kendaraan
LEP=∑nj=1 LHRj x Cj x Ej
Dimana :
j = Jenis Kendaraan
Dimana :
I = Perkembangan Lalu Lintas
J = Jenis Kendaraan
UR = Umur Rencana
LEP + LEA
LET =
2
LER=LET x FP
36
UR
FP=
10
Keterangan :
- Test Unit Stress adalah Daya Dukung Bahan (Tanah Dasar)
- Standard Unit Stress adalah Daya Dukung Bahan Standar
- Nilai CBR dinyatakan dalam persen (%)
Gambar 2.2 Contoh penentuan harga CBR yang mewakili Sumber : Analisa
komponen, SKBI 1987, Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah dengan cara
deskritif, yaitu dengan memusatkan pada masalah yang ada pada saat sekarang
dimana keadaan lalu lintas di tempat penelitian dapat diperoleh data yang
akurat dan cermat. Analisis yang digunakan adalah dengan mengumpulkan
data berupa data primer dan data sekunder kemudian disusun. Berkaitan
dengan penelitian, kemudian data-data tersebut akan dilanjutkan dengan
proses analisis. Deskripsi berarti data yang dikumpulkan disusun kemudian
dianalisis.