Anda di halaman 1dari 20

DRAFT LAPORAN AKHIR

PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI


PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

KATA PENGANTAR

Sesuai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan Nomor :


600/026/SPMK/PUPR-PPT/VIII/2023 tanggal 03 Agustus 2023, antara Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua Tengah dengan Direktur CV.
DUTA MAROO di Nabire untuk melaksanakan kegiatan Perencanaan Teknis
Pembangunan Jalan Kalibobo- Karadiri Provinsi Papua Tengah dan Lokasi
Perencanan di Kabupatan Nabire, bersama ini kami sampaikan :

DRAFT LAPORAN AKHIR

Laporan ini merupakan Draft Laporan perencanaan sesuai dengan yang telah
dijabarkan dalam metodologi yang terdapat pada laporan pendahuluan dan dengan
menggunakan data yang telah di jabarkan pada laporan antara. Terima kasih
kepada pihak Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang telah memberikan
kepercayaan kepada kami selaku Konsultan Perencana untuk melaksanakan
kegiatan perencanaan ini, dan kepada semua pihak yang telah membantu kami
selama kegiatan ini berlangsung sampai pada selesainya laporan ini.
Bantuan dan dukungan serta kerja sama yang baik dari semua pihak, senantiasa
kami harapkan ke arah penyempurnaan kegiatan ini agar pada pelaksanaan kegiatan
selanjutnya dapat terlaksanakan dengan baik.

Nabire, 21 Agustus 2023


CV. DUTA MAROO

MOHAMAD MUKLISIN, ST
Team Leader

i
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ..........................................................................................................................
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 U M U M ..................................................................................................... 1
1.2 LATAR BELAKANG ................................................................................ 1

BAB 2 METODE PENYUSUNAN DATA


2.1 UMUM ......................................................................................................... 3
2.2 DRAFT LAPORAN TOPOGRAFI ........................................................... 3
2.3 DRAFT LAPORAN HIDROLOGI ........................................................... 14
2.4 DRAFT LAPORAN PENYELEDIKAN TANAH .................................. 16

ii
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 UMUM

Draft Laporan Akhir secara umum memuat sistematika pelaporan dari hasil
survey awal tentang lokasi dan kondisi ruas-ruas jalan dalam lingkup wilayah
perencanaan. Pemahaman terhadap wilayah perencanaan merupakan hal yang
mutlak diperlukan sebelum melakukan kegiatan perencanaan teknis jalan, terutama
terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi. Serta secara umum juga memuat
usulan metode penelitian dan perencanaan teknis Pembangunan Jalan Kalibobo -
karadiri . Metode penelitian dan perencanaan ini merupakan hal yang mutlak
diperlukan sebelum melakukan kegiatan perencanaan teknis, terutama terhadap
permasalahan-permasalahan yang terjadi.

Untuk itu Konsultan telah melakukan identifikasi awal data kondisi wilayah
survey yang diperlukan dalam kegiatan selanjutnya. Antara lain melakukan survey
Topografi, Survey Penyelidikan Tanah, Survey Hidrologi dan Survey Lalu Lintas
Berikut ini disampaikan hasil survey pendahuluan dalam bentuk tabel disertai foto-
foto existing.

Pekerjaan perencanaan teknik Pembangunan Jalan Kalibobo - karadiri Tahun


Anggaran 2023 ini sebagaimana dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja, merupakan
perencanaan detail (DED) untuk pembangunan Jalan akses menuju Kawasan Ibukota
Provinsi Papua Tengah.

1.2 MAKSUD & TUJUAN


Maksud yang hendak dicapai sebagai berikut :

a. Dengan adanya draft laporan akhir ini akan menyediakan dokumen


perencanaan untuk Pembangunan Jalan Kalibobo - karadiri guna

1
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


meningkatkan dan menunjang arus lalu lintas yang akan tumbuh pada
Kawasan Ibukota Provinsi Papua Tengah.

b. Dengan adanya draft lapporan akhir ini akan menjelaskan metode dan
tahapan yang akan digunakan dalam mengolah data hasil survey.
 Melaksanakan survey lapangan Lokasi yang telah secara lengkap
sedemikian rupa, sehingga tercapai penyesuaian yang optimum dan
invesatsi serta pertahapan pelaksanaan dalam batas-batas kemampuan
pembiayaan.
 Mengumpulkan data serta menginvestasikan setiap permasalahan
yang ada sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan Dokumen
Perencanaan yang sesuai dengan Standard Direktorat Jenderal Bina Marga
dan persyaratan teknis yang ditetapkan serta dapat dipertanggung jawabkan
untuk pelaksanaan pekerjaan, serta mengusahakan sesedikit mungkin
adanya perubahan atau perencanaan tambahan.

Sasaran dari kegiatan ini adalah menghasilkan perencanaan teknis pembangunan


jalan yang akurat sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan yang ada serta sesuai
dengan peraturan yang berlaku, sehingga didapat hasil yang maksimal dan dapat
dilaksanakan pekerjaan fisiknya.

2
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

BAB 2
METODE PENYUSUNAN DATA

2.1 UMUM

Data – data yang diperoleh dari survey dan pengujian lapangan, yaitu survey lalu
lintas, pengujian DCP, pengukuran topografi, survey hidrologi, dan penyelidikan
tanah diinventarisir untuk kemudian dilakukan proses analisa dan disusun dalam
laporan antara. Penyusunan data yang telah diperoleh dilakukan sesuai dengan
prosedur dan disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses analisa data.

2.2 DRAFT LAPORAN TOPOGRAFI

Yang dimaksud dengan geometrik ialah dimensi yang nyata dari suatu jalur jalan
raya beserta bagian – bagiannya yakni Alignemen Horisontal, Alignemen Vertikal dan
diagram super elevasi yang disesuaikan dengan ketentuan atau parameter-parameter
yang telah ditentukan oleh standart bina marga dan kebutuhan dari pada sifat – sifat
komposisi lalu lintas yang harus dilayani oleh jalan yang direncanakan tersebut.

Yang dimaksud dengan topografi adalah kondisi atau situasi dari pada lokasi
jalan yang direncanakan. Pada pekerjaan jalan keadaan topografi ini dibagi menjadi
3 golongan yaitu: Datar (D), Perbukitan (B) dan Pegunungan (G). Pembagian
golongan ini didasarkan atas besaran kemiringan atau kelandaian yang telah
ditentukan dalam standart yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Marga.

1. ALIGNEMENT HORISONTAL.
A. Umum.
1). Alignemen horisontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung
jalan (disebut juga tikungan).
2). Perencanaan geometrik pada bagian lengkung dimaksudkan untuk
mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang
berjalan pada kecepatan Vrencana.

3
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


3). Untuk keselamatan pemakai jalan, jarak pandang daerah bebas
samping jalan harus diperhitungkan.

B. Panjang Bagian Lurus


1). Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan pemakai jalan,
ditinjau dari segi kelelahan pengemudi, maka panjang maksimum
bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari
2,5 menit (sesuai Vr).
2). Panjang bagian lurus dapat ditetapkan sesuai dengan tabel berikut:

Tabel Panjang Bagian Lurus Maksimum.

Panjang Bagian Lurus Maksimum (m)


Fungsi
Datar Perbukitan Pegunungan
Arteri 3.000 2.500 2.000
Kolektor 2.000 1.750 1.500

C. Tikungan.
1). Bentuk bagian lengkung dapat berupa :
(1). Spiral – Circle – Spiral (SCS);
(2). Full - Circle (FC); dan
(3). Spiral – Spiral (SS).
2). Superelevasi
(1). Superelevasi adalah suatu kemiringan melintang ditikungan
yang berfungsi mengimbangi gaya sentrifugal yang diterima
kendaraan pada saat berjalan melalui tikungan pada kecepatan
VR.
(2). Nilai superelevasi maksimum ditetapkan 10 %.

3). Jari – jari Tikungan.


(1). Jari – jari tikungan minimum (Rmin) ditetapkan sebagai berikut:

=
. .

4
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

Dimana :
Rmin = Jari jari minimum ( m )
VR = Kecepatan Rencana ( Km/Jam )
emax = Superelevasi maksimum ( % )
f = Koefisien gesek, untuk perkerasan aspal f = 0,14 s/d 0,24

(2). Untuk menetapkan Rmin dapat juga mempergunakan tabel


berikut.

Tabel Panjang Jari – jari Minimum.

VR (Km/Jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


Jari-jari
Minimum 600 370 210 110 80 50 30 15
Rmin (m)

4). Lengkung Peralihan.


(1). Lengkung peralihan adalah lengkung yang disisipkan di antara
bagian lurus jalan dan bagian lengkung jalan berjari-jari tetap (R),
berfungsi mengantisipasi perubahan alinemen jalan dari bentuk
lurus (R tak terhingga) sampai bagian lengkung jalan berjari-jari
tetap (R) sehingga gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan
saat berjalan ditikungan berubah secara berangsur-angsur, baik
ketika kendaraan mendekati tikungan maupun meninggalkan
tikungan.

(2). Bentuk lengkung peralihan dapat berupa parabola atau spiral


(clothoid). Dalam tatacara ini digunakan bentuk spiral.

(3). Panjang Lengkung Peralihan (LS) ditetapkan atas pertimbangan


(a). Lama waktu perjalanan dilengkung peralihan perlu
dibatasi untuk menghindarkankesan perubahan

5
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


alinemen yang mendadak, ditetapkan 3 detik (pada
kecepatanVR),
(b). Gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan dapat
diantisipasi berangsur – angsur pada lengkung
peralihan dengan aman,

(c). Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (r e) dari


bentuk kelandaian normal ke kelandaian super elevasi
penuh tidak boleh melampaui r e max yang ditetapkan
sebagai berikut :

untuk VR ≤ 70 km/jam, re max = 0.035 m/m/dtk.


untuk VR ≥ 80 km/jam, re max = 0.025 m/m/dtk.

(4). Ls ditentukan dari 3 rumus di bawah ini dan diambil nilai yang
terbesar :

(a). Berdsarkan waktu tempuh maksimum di lengkung


peralihan.

Dimana :

T = Waktu tempuh pada lengkung peralihan,


ditetapkan 3 detik.
VR = Kecepatan rencana (km/jam)

(b). Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal,

= x 2.727 .
.

Dimana :

e = Superelevasi
C = Perubahan percepatan, diambil 1 – 3 m / dt 3.
R = Jari jari busur lingkaran, m.

6
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


(c). Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan
kelandaian,

.
=
. .

Dimana :

VR = Kecepatan rencana (km/jam),


em. = Superelevasi maksimum,
en = Superelevasi normal.
Re = Tingkat pencapaian perubahan kemiringan
melintang jalan (m/m/detik).

(5). Selain menggunakan ketiga rumus tersebut diatas, untuk tujuan


praktis Ls dapat ditetapkan dengan menggunakan tabel berikut :

Tabel Panjang Lengkung Peralihan (Ls) dan panjang pencapaian superelevasi (Lc)
untuk jalan 1 jalur – 2 lajur – 2 arah.

Superelevasi, e ( % )
VR 2 4 6 8 10
( km/jam)
Ls Lc Ls Lc Ls Lc Ls Lc Ls Lc

20
30
40 10 20 15 25 15 25 25 30 35 40
50 15 25 20 30 20 30 30 40 40 50
60 15 30 20 35 25 40 35 50 50 60
70 20 35 25 40 30 45 40 55 60 70
80 30 55 40 60 45 70 65 90 90 120
90 30 60 40 70 50 80 70 100 100 130
100 35 65 45 80 55 90 80 110 110 145
110 40 75 50 85 60 100 90 120 - -
120 40 80 55 90 70 110 95 135 - -

(6). Lengkung dengan R lebih besar atau sama dengan yang


ditunjukkan pada tabel dibawah ini tidak memerlukan lengkung
peralihan.

7
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


Tabel Jari-jari tikungan yang tidak memerlukan lengkung peralihan.

VR (km/jam) 120 100 80 60 50 40 30 20


R min (m) 2500 1500 900 500 350 250 130 60

5). Pencapaian superelevasi

(1). Superelevasi dicapai secara bertahap dari kemiringan melintang


normal pada bagian jalan yang lurus sampai kemiringan penuh
(superelevasi) pada bagian lengkung.

(2). Pada tikungan SCS, pencapaian superelevasi dilakukan secara


linier , diawali dari bentuk normal sampaia awal lengkung
peralihan (TS) yang berbentuk miring sebelah pada bagian lurus
jalan, lalu dilanjutkan sampai superelevasi penuh pada akhir
bagian lengkung peralihan (SC).

(3). Pada tikungan FC, pencapaian superelevasi dilakukan secara


linier, diawali dari bagian lurus sepanjang 2/3 Ls sampai bagian
lingkaran penuh sepanjang 1/3 bagian panjang Ls.

(4). Pada tikungan S-S, pencapaian superelevasi seluruhnya


dilakukan pada bagian spiral.

D. Pelebaran Jalur Lalu Lintas di Tikungan

Pelebaran pada tikungan dimaksudkan untuk mempertahankan


konsistensi geometrik jalan agar kondisi operasional lalu lintas di tikungan
sama dengan di bagian lurus.

Pelebaran jalan ditikungan mempertimbangkan :

8
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


(1). Kesulitan pengemudi untuk menempatkan kendaraan tetap pada
lajurnya.

(2). Penambahan lebar (ruang) lajur yang dipakai saat kendaraan


melakukan gerakan melingkar. Dalam segala hal pelebaran
ditikungan harus memenuhi gerak perputaran kendaraan
rencana sedemikian sehingga proyeksi kendaraan tetap pada
lajurnya.

(3). Pelebaran pada tikunga ditentukan oleh radius belok kendaraan


rencana dan besarnyapun telah ditetapkan.

E. Tikungan gabungan

Ada dua macam tikungan gabungan, sebagai berikut :

(1). Tikungan gabungan searah, yaitu gabungan dua atau lebih


tikungan dengan arah putaran yang sama tetapi dengan jari-jari
yang berbeda.
(2). Tikungan gabungan balik arah, yaitu gabungan dua tikungan
dengan arah putaran yang berbeda.

Penggunaan tikungan gabungan tergantung perbandingan R1 dan R2.

Setiap tikungan gabungan balik arah harus dilengkapi dengan bagian lurus
di antara kedua tikungan tersebut sepanjang paling tidak 30 meter.

2. ALIGNEMENT VERTIKAL

A. Umum.

1) Alinemen vertikal terdiri atas bagian landai vertikal dan bagian


lengkung vertikal.

9
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


2) Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat berupa
landai positif (tanjakan), atau landai negatif (turunan), atau landao nol
(datar).
3) Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau lengkung
cembung.

B. Landai Maksimum

1) Kelandaian Maksimum dimaksudkan untuk memungkinkan kendaran


bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang berarti.
2) Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk yang
bermuatan penuh yang mampu bergerak dengan penurunan kecepatan
tidak lebih dari separuh kecepatan semula tanpa harus menggunakan
gigi rendah.
3) Kelandaian maksimum untuk berbagai VR ditetapkan dapat dilihat
dalam tabel berikut.

VR (km/jam) 120 110 100 80 60 50 40 < 40

Kelandaian
3 3 4 5 8 9 10 10
Max. (%)

4) Panjang kritis yaitu panjang landai maksimum yang harus disediakan


agar kendaraan dapat mempertahankan kecepatannya sedemikian
sehingga penurunan kecepatan tidak lebih dari separuh VR. Lama
perjalanan tersebut ditetapkan tidak lebih dari satu menit.
5) Panjang kritis dapat ditetapkan seperti pada tabel berikut :

Kecepatan pada awal Kelandaian


Tanjakan (km/jam) 4 5 6 7 8 9 10

80 630 460 360 270 230 230 200


60 320 210 160 120 110 90 80

10
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


C. Lengkung Vertikal

1) Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami


perubahan kelandaian dengan tujuan :
(a). Mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian; dan
(b). Menyediakan jarak pandang henti.

2) Lengkung vertikal dalam tata cara ini ditetapkan berbentuk parabola


sederhana.
(a). Jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung
vertikal cembung panjangnya ditetapkan dengan rumus :

A.S2
L = ----------
405
(b). Jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung
vertikal cekung, panjangnya ditetapkan dengan rumus :

405
L = 2 S ------------
A

3) Panjang minimum lengkung vertikal ditentukan dengan rumus :

L=A.Y

S2
L = ----------
405
Dimana :
L = Panjang lengkung vertikal (m),
A = Perbedaan grade (m),
Y = Faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada
tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.

11
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


4) Nilai Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari, kenyamanan dan
penampilan Y ditentukan sesuai tabel berikut :

Tabel Penentuan faktor penampilan kenyamanan, Y

Faktor penampilan
Kecepatan Rencana (km/jam)
kenyamanan, Y
< 40 1.5
40 – 60 3
> 60 8

5) Panjang lengkung vertikal bisa ditentukan langsung sesuai dengan tabel


dibawah ini yang didasarkan pada penampilan, kenyamanan, dan jarak
pandang.

Tabel Panjang minimum Lengkung Vertikal

Kecepatan Rencana Perbedaan Kelandaian Panjang Lengkung


(km/jam) Memanjang ( % ) (m)
< 40 1 20 – 30
40 – 60 0.6 40 – 80
> 60 0.4 80 - 150

D. Lajur Pendakian

1) Lajur pendakian dimaksudkan untuk menampung truk – truk yang


bermuatan berat atau kendaraan lain yang berjalan lebih lambat dari
kendaraan lain pada umumnya, agar kendaraan – kendaraan lain dapat
mendahului kendaraan lambat tersebut tanpa harus berpindah lajur arah
berlawanan.

12
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


2) Lajur pendakian harus disediakan pada ruas jalan yang mempunyai
kelandaian yang besar, menerus, dan volume lalu lintasnya relatif padat.

3) Penempatan lajur pendakian harus dilakukan dengan ketentuan sebagai


berikut :
a) Disediakan pada jalan arteri atau kolektor,
b) Apabila panjang kritis terlampaui, jalan memiliki VLHR > 15.000
SMP/hari, dan persentase truk > 15 %.

4) Lebar lajur pendakian sama dengan lebar lajur rencana.

5) Lajur pendakian dimulai 30 meter dari awal perubahan kelandaian


dengan serongansepanjang 45 meter dan berakhir 50 meter sesudah
puncak kelandaian dengan serongan sepanjang 45 meter.
6) Jarak minimum antara 2 lajur pendakian adalah 1.5 km.

E. Koordinasi alinemen.

1) Alinemen vertikal, alinemen horisontal, dan potongan melintang jalan


adalah elemen – elemen jalan sebagai keluaran perencanaan harus
dikoordinasikan sedemikian sehingga menghasilkan suatu bentuk jalan
yang baik dalam arti memudahkan pengemudi mengemudikan
kendaraannya dengan aman dan nyaman.

Bentuk kesatuan ketiga elemen jalan tersebut diharapkan dapat


memberikan kesan atau petunjuk kepada pengemudi akan bentuk jalan
yang akan dilalui di depannya sehingga pengemudi dapat melakukan
antisipasi lebih awal.

2) Koordinasi alinemen vertikal dan alinemen horisontal harus memenuhi


ketentuan sebagai berikut :

13
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


(a) Alinemen horisontal sebaiknya berimpit dengan alinemen vertikal,
dan secara ideal alinemen horisontal lebih panjang sedikit
melingkupi alinemen vertikal,
(b) Tikungan yang tajam pada bagian bawah lengkung vertikal cekung
atau pada bagian atas lengkungvertikal cembung harus
dihindarkan,
(c) Lengkung vertikal cekung pada kelandaian jalan yang lurus dan
panjang harus dihindarkan,
(d) Dua atau lebih lengkung vertikal dalam satu lengkung horisontal
harus dihindarkan, dan
(e) Tikungan yang tajam diantara 2 bagian jalan yang lurus dan
panjang harus dihindarkan.

2.3 DRAFT LAPORAN TOPOGRAFI

Analisa Hidrologi pada jalan merupakan langkah penting yang perlu diutamakan
dalam hal perencanaan hidrologi dari suatu struktur drainase jalan, hal ini dibutuhkan
dalam menentukan dimensi-dimensi dari saluran samping, maupun bangunan air
lainnya yang mengacu pada debit maksimum yang akan terjadi pada bangunan
rencana.

Analisa ini berdasarkan data curah hujan komulatif harian tiap tahun yang diukur
dengan alat penakar hujan biasa (manual) atau data intensitas curah hujan yang
diukur dengan alat penakar otomatis, yang diperoleh dari kantor Badan Meteorologi
dan Geofisika Balai Besar Wilayah V di Jayapura untuk wilayah Kabupaten Nabire.

Tujuan pokok analisa ini adalah untuk menentukan debit banjir harian maksimum
selama daur ulang tertentu yang diambil sesuai dengan klasifikasi jalan yang
bersangkutan.

14
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


Untuk perhitungan banjir rencana digunakan cara-cara perhitungan antara lain :

1. Cara Grafik Logaritma


Cara grafik dengan kertas Gumbel dan kertas logaritma disusun dari curah
hujan harian maksimum selama beberapa tahun pengamatan, kemudian
dihitung periode ulang (Tr) dengan rumus :

+
=

Dimana : n = Jumlah pengamatan


m = Nomor urut

Kemudian masing-masing harga m dan Tr diplotkan pada kertas logaritma.

- Sumbu vertikal menunjukkan curah hujan harian maksimum.


- Sumbu horisontal menunjukkan periode ulang (Tr).

Kemudian ditarik garis lurus yang mendekati titik-titik tersebut, maka akan
didapat hujan rencana untuk berbagai periode ulang.

2. Analisa Gumbel
Dengan rumus :

Rn = R + Sx . k

Dimana : Rn = Curah hujan dengan masa ulang tertentu dalam (mm)


R = Curah hujan rata-rata dalam (mm)
k = Faktor frekwensi untuk untuk T tertentu yang didapat
dari tabel (terlampir)
Sx = Standart deviasi terhadap curah hujan rata-rata
Sedang Sx didapat dengan rumus sebagai berikut :

% R-R 2
Sx=
n-1

n= Jumlah pengamatan

15
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO

3. Grafik Gumbel
Dengan menggunakan n tahun pengamatan, akan didapatkan harga-harga Sn
dan Yn dari tabel.

Rumus : 1 Sx
=
d Sn
1
u=R+ x Yn
d

Persamaan Regresi Linear :

1
x = u+ x Yn
d

2.4 PEMERIKSAAN DYNAMIC CONE PENETROMETER ( DCP )

Untuk merencanakan jenis konstruksi dalam rangka peningkatan jalan, maka


terlebih dahulu harus diketahui nilai CBR ( California Bearing Ratio ) dari tanah sub-
grade. Data-data CBR di lapangan didapatkan dari pemeriksaan dengan menggunakan
alat Dynamic Cone Penetrometer ( DCP ).

Maksud dari pemeriksaan ini adalah untuk menentukan CBR di suatu tempat pada
kedalaman tertentu. Pemeriksaan DCP dilakukan untuk jalan yang belum beraspal,
baik jalan tanah maupun jalan kerikil, pada panjang jalan efektif untuk peningkatan
jalan.

Penggunaan alat DCP ini berguna sebagai alat bantu untuk memprediksi variasi
daya dukung tanah dasar karena data yang diperoleh berkesinambungan sepanjang
jalan dan diuji langsung di lokasi dengan kondisi tanah tak terganggu, hasilnya dapat
juga digunakan sebagai pembanding dengan hasil uji CBR laboratorium.

Peralatan yang digunakan adalah:

16
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


 Alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP) 1 set,
 Linggis,
 Meteran,
 Formulir lapangan,
Adapun prosedur pemeriksaan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan titik pengujian dengan interval 200 meter sepanjang ruas jalan
yang ditetapkan,
2. Mencatat Stasion (STA.),
3. Membuat lubang pada perkerasan yang ada hingga didapat lapisan tanah
dasar,
4. Ukur ketebalan lapisan perkerasan yang ada dan catat pada formulir
pengukuran,
5. Letakkan alat DCP pada lubang di atas lapisan tanah dasar,
6. Ukur ketinggian plat terhadap perkerasan,
7. Kunci posisi meteran dan jaga agar tidak berubah,
8. Melakukan tumbukan dengan mengangkat hammer/martil dan menjatuhkan
secara bebas (tinggi jatuh bebas 50,8 m),
9. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) tumbukan dan dicatat kedalaman
penetrasi,
10. Prosedur dilanjutkan hingga pembacaan mencapai 85 s/d 90 cm kecuali bila
dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapis batuan),
11. Setelah selesai, pindahkan alat ke tempat berikutnya dan tutup lubang bekas
pengujian,
Pemeriksaan DCP harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan yang ada,
b. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan untuk permukaan jalan
tanah/kerikil dan pada permukaan lapisan tanah dasar,
c. Harus dicatat ketebalan serta setiap jenis bahan perkerasan yang ada seperti
lapisan sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya,

17
DRAFT LAPORAN AKHIR
PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALAN KALIBOBO - KARADIRI
PROVINSI PAPUA TENGAH – TAHUN 2023

CV. DUTA MAROO


d. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yang perlu
diperhatikan seperti timbunan, kondisi drainase, cuaca, waktu dan sebagainya,
e. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.

18

Anda mungkin juga menyukai