Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE / GORONG-GORONG


PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN / DRAINASE

A. PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan merupakan visualisasi ataupun gambaran dari sebuah
kegiatan yang didalamnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai pada
tahap pemeliharaan dari sebuah kegiatan proyek dalam hal ini pembangunan saluran
drainase. Metode pelaksanaan merupakan kunci utama untuk mencapai tujuan suatu
kegiatan proyek yang didalamnya meliputi mutu, waktu, biaya dan ramah lingkungan.
Hal ini tidak berlebihan karena didalam metode pelaksanaan mencakup perencanaan,
pelaksanaan serta pengendalian sehingga kegiatan proyek dapat berjalan secara dinamis
dan sistematis.
Secara umum kegiatan di dalam metode kerja ataupun metode pelaksanaan yang
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pemeliharaan dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan kita mempelajari dokumen lelang apa saja yang dibutuhkan
baik itu yang berhubungan dengan proses penawaran maupun dokumen gambar, Bill
of Quantity, RKS maupun hal lain yang dijadikan patokan didalam kegiatan ini.
2. Tahap Pelaksanaan dan Pengendalian
Agar tahap pelaksanaan ini berjalan dengan lancar dan tepat waktu maka perlu dibuat
schedule sebagai berikut:
a. Melakukan cross cek lapangan mengenai titik pekerjaan yang ada di dokumen
lelang dengan melakukan pengukuran ulang dengan menggunakan waterpass
sehingga titik ikat maupun elevasi dapat diperoleh data yang dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Melakukan Penempatan bahan material pada titik yang sudah diperhitungkan
sehingga tidak mengganggu aktivitas umum serta lebih mengoptimalkan
pendistribusian bahan pada titik – titik kegiatan sehingga lebih efisien dari segi
waktu dan biaya.
c. Pembagian paket kegiatan didalam rencana anggaran biaya menjadi beberapa
paket kegiatan yang lebih khusus untuk lebih mempermudah pembagian zoning
dan pengendalian.
d. Menginventarisasi Penggunaan peralatan dalam paket pekerjaan ini antara lain
cangkul, setok, kapit, kereta dorong, molen dan dump truck untuk mengangkut
material batu, kerikil dan semen dari Quary.
e. Menginvetarisasi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan paket pekerjaan.
Sehingga pada setiap titik kegiatan sudah terbagi beberapa kelompok pekerja
untuk menangani sehingga proses pekerjaan dapat berjalan secara simultan,
terkendali dan pada akhirnya hemat waktu.
f. Membuat metode konstruksi yang secara spesifik dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
3. Tahap Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan ini pemborong hanya melakukan pengawasan berkala
setiap satu bulan sekali. Apabila nantinya ditemukan kerusakan maka kami akan
melakukan perbaikan sampai masa pemeliharaan habis begitu juga dengan pekerjaan
normalisasi salurannya.
B. MATERIAL DAN TENAGA KERJA
1. Pengadaan Material
Di dalam pembangunan saluran ini ada 3 komponen bahan yang sangat dominan
penggunaannya antara lain semen, batu gunung dan pasir.
- Semen
Untuk penggunaan semen pemborong menggunakan semen yang sudah menjadi
patokan bersama dan yang mempunyai standart SNI dalam hal ini menggunakan
produk semen gresik.
- Batu Gunung
Penggunaan batu gunung baik dari ukuran 10/15 untuk tebing saluran maupun
batu 2/3 untuk proses pengecoran akan kami gunakan batu gunung dari quary
yang berada di dusun morgunong desa panyepen kecamatan kedungdung yang
mana batu gunung yang berasal dari quary ini mempunyai kepadatan, kebersihan
dan kehomogenan unsur batuan yang lebih baik dibanding lokasi lain di sekitar
lokasi proyek yang akan dikerjakan.
- Pasir
Pasir yang kami pakai nantinya ada 3 jenis pasir sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan. Untuk pekerjaan pasangan batu dan pembetonan kami akan
menggunakan pasir pasirian – lumajang yang mana pasir ini mempunyai
kelebihan dalam unsur ikatan antar material beton lainnya dibanding jenis pasir
yang lain. Untuk pekerjaan plesteran kami akan menggunakan pasir hitam dari
mojosari dan untuk urugan kami akan menggunakan pasir lokal yang terdapat
disekitar lokasi proyek (kabupaten Sampang).

2. Tenaga Kerja
Tenaga kerja diambil dari daerah setempat dimana jumlah serta keahlian dari
masing-masing pekerja disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.

C. SISTEM PELAKSANAAN
Secara umum hal utama dalam pelaksanaan pekerjaan dalam kegiatan proyek
antara lain adalah tepat mutu, efisiensi biaya dan waktu serta ramah lingkungan. Untuk
itu pihak rekanan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai sasaran tersebut dengan
menerapkan metode pelaksanaan yang terinci, efisien serta sistematis. Adapun tahapan
pelaksanaan pekerjaan saluran lingkungan ini antara lain
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
a. Pekerjaan Persiapan dan pengukuran
Pada tahap ini rekanan/pemborong melakukan cross cek lapangan mengenai titik
pekerjaan yang ada di dokumen lelang/gambar teknis dengan melakukan
pengukuran ulang dengan menggunakan waterpass sehingga titik ikat maupun
elevasi hasil pengukuran bisa sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan. Setelah
diketahui titik dan elevasi barulah dibuat bouwplank dan pengukuran dengan
benang. Berhung proyek ini cukup sederhana maka rekanan tidak membuat direksi
keet untuk mengoptimalkan biaya.
b. Pekerjaan Pembersihan/pembongkaran
Melakukan pembersihan pada areal ataupun track yang nantinya akan dibangun
saluran sehingga dapat memperlancar di dalam proses pelaksanaan.
c. Pekerjaan Pembuatan Papan Nama Proyek dan Dokumentasi
Pembuatan papan nama ini dibuat dari triplek dengan tebal 1 mm dengan ukuran
110 x 80 cm yang nantinya akan dilapisi oleh lapisan outdoor yang sudah
bertuliskan data-data proyek yang akan dikerjakan. Papan proyek ini akan
disangga oleh kayu meranti ukuran 3 x 5 cm yang dijadikan kaki dari papan
proyek. Dokumentasi ini sebagai pendukung didalam pembuatan laporan kemajuan
proyek untuk diserahkan dan dilaporkan kepada pengawas baik itu dari konsultan
ataupun dari dinas
2. PEKERJAAN SALURAN PASANGAN BATU GUNUNG
a. Pekerjaan Galian tanah
Pekerjaan galian tanah ini dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia.
Hasil galian tanah tadi diangkut dari masing-masing titik pekerjaan dengan kereta
dorong kemudian dikumpulkan menjadi 1 titik pada lokasi pembangunan proyek
saluran. Setelah cukup banyak tanah hasil galian diangkut oleh pick up keluar dari
daerah proyek hal ini dilakukan berhubung pada daerah tersebut tidak
memungkinkan menjadi tempat pembuangan hasil tanah galian.
b. Pekerjaan Pasangan Batu Gunung 1:4
Sebelum melakukan pekerjaan ini batu yang akan dipakai diperiksa dahulu dengan
mengecek apakah ada unsur lumpur di batu yang akan digunakan. Jika terdapat
unsur lumpur maka terlebih dahulu dibersihkan. Berhubung kami menggunakan
batu yang mempunyai mutu yang baik maka kemungkinan kecil kandungan
lumpurnya sedikit. Ukuran batu yang digunakan pada tahap ini adalah 10/15.
Untuk mengikat batu yang satu dengan yang lainnya maka digunakan spesiyang
merupakan campuran antara semen, pasir dan air dengan perbandingan 1Pc : 4 Ps
yang diaduk merata dengan air dengan komposisi secukupnya. Spesi ini dicampur
dengan menggunakan molen dan kemudian didistribusikan dengan menggunakan
bak (timba) dan kereta dorong pada tiap – tiap titik yang sudah tersedia pekerja.
Hal ini untuk mempermudah dan pengefisienan waktu. Tebal lapisan spesi
minimum 1,5 cm agar ikatan pada tiap batu menjadi kuat. Pemasangan lapis
pertama diawali dengan menghamparkan adukan setebal 3-5cm, kemudian
menyusun batu diatas hamparandengan jarak 2-3 cm tidak bersinggungan dengan
mengetok/memukul batu tersebut agar terikat kuat dengan spesi sehingga rongga
batu tersebut akan terpenuhi dengan spesi. Untuk penghentian pelaksanaan media
tebing/pasangan batu dibuat bertingkat agar sambungan lama dan baru dapat
monolit (menjadi satu). Bila meletakkan pasangan baru diatas pasangan lama maka
permukaan lama dibersihkan dan diberi goresa/cukilan sedikit kemudian disiram
dengan air semen untuk membantu perekatan.
c. Pekerjaan Plesteran 1:4
Sebelum memulai pekerjaan plesteran media yang akan diplester dipastikan dalam
keadaan bersih dengan kata lain benda-benda yang menempel (debu dll) harus
sudah bersih. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai dengan tebal lapisan
1,5 cm dengan campuran plester 1Pc:4Ps kemudian dihaluskan dengan air semen.
Untuk menghindari penyusutan yang akan mengakibat pecah ataupun retak rambut
maka permukaan plesteran yang sudah selesai dibasahi dengan air.
3. PEKERJAAN GORONG – GORONG PLAT
a. Pekerjaan Bekisting
Pekerjaan bekisting ataupun perancah merupakan bagian yang sangat penting
didalam seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan beton karena pada tahap ini
adalah awal penentuan posisi, ukuran dan bentu beton yang akan dicetak.
Bekisting ini dibuat dengan menggunakan papan dan kayu ukuran 3/5 sebagai
acuan.
b. Pekerjaan Pembesian
Ukuran besi yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
teknis yang ada. Namun di dalam pelaksanaan ukuran besi yang ada di pasaran
tidak sama dengan ukuran yang ada di gambar teknis. Untuk menghindari
kegagalan konstruksi maka kami selaku rekanan akan menambah tulangan yang
ada sehingga luas tulangan untuk 1 m2 pekerjaan tulangan dapat terpenuhi.
c. Pekerjaan Pasta beton
Pasta beton yang akan dibuat disesuaikan dengan mutu beton yang akan dicapai.
Campuran pasta beton yang dipakai 1Pc:2Ps:3agregat. Sebelum dicampur agregat
yang ada dibersihkan terlebih dahulu dari unsur lumpur karena 1% kandungan
lumpur di dalam pasta beton akan mengurangi kekuatan beton yang akan dibuat.
Setelah semua dipastikan bersih maka material tadi dimasukkan kedalam molen
dengan ditambah air secukupnya agar FAS beton tepat takaran sehingga mutu
beton tercapai. Pada setiap volume tertentu dari beton yang dibuat diambil untuk
dijadikan sampel. Setelah pengecoran maka diperlukan perawatan beton (curing)
agar beton tersebut tidak mengalami pengerasan yang cepat yang nantinya akan
menjadikan beton itu retak. Curing biasanya dilakukan dengan membasahi beton
dengan cara menyiram ataupun diletakkan diatas beton kain goni kemudian
disiram air.
D. PERALATAN
Peralatan salah satu penunjang utama dari sistem pelaksanaan, maka untuk itu sistem
peralatan yang baik merupakan slah satu faktor untuk mencapai keberhasilan di dala
pelaksanaan kegiatan suatu proyek. Adapun peralatan yang digunakan di dalam
pelaksanan pembangunan saluran lingkungan ini maka kami selaku rekanan mengurai
peralatan menjadi dua antara lain :
- Pemilihan peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan
- Penjadwalan peralatan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan
Sedangkan peralatan yang digunakan:
1. Dump truck untuk mengangkut material batu, semen dan pasir dari quary
2. Pick Up untuk mengangkut tanah hasil galian keluar areal proyek
3. Kereta dorong mengangkut material dalam jarak pendek
4. Molen untuk mencampur spesi dan pasta beton
5. Pompa air dan alcon disesuaikan dengan kebutuhan air
6. Bak penampung air
7. Stamper untuk meratakan tanah disekitar saluran yang sudah terbangun sehingga air
limpasan dari jalan dengan lancar masuk kedalam saluran selain itu untuk
mempercantik lokasi sekitar saluran
8. Alat – alat lain sebagai pendukung seperti cangkul, cetok, kasut dll

E. PENGENDALIAN
Setiap pelaksanaan pekerjaan kami selaku rekanan selalumelakukan pengendalian
pekerjaan yang berpedoman pada peraturan, syarat-syarat dan spesifikasi teknis yang ada
sehingga menghasilkan pekerjaan yang akuntabel. Pengendalian disini diantaranya
pengendalian terhadap kuantitas, kualitas proyek serta Keamanan, Keselamtan dan
kesehatan Kerja (K3) yang nantinya akan tercapai tujuan dari kegiatan proyek dan zero
accident.

F. PEMELIHARAAN
Pada tahap pemeliharaan ini pemborong hanya melakukan pengawasan berkala setiap
satu bulan sekali. Apabila nantinya ditemukan kerusakan maka kami akan melakukan
perbaikan sampai masa pemeliharaan habis begitu juga dengan pekerjaan normalisasi
salurannya.

Sampang, 26 Juli 2012


CV. BARUNA

MOH. HOLIL
Direktur

Anda mungkin juga menyukai