Anda di halaman 1dari 18

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Pelaksana Lapangan


Pekerjaan Jalan Level 5
Kualifikasi :
Nama Asesi :
NIK Asesi :
Tgl. Asesmen :
TUK :
Nama Asesor :
SUBSTANSI PRESENTASI
• Substansi yang harus disampaikan antara lain:
• Menerapkan SMK3-L dan Komunikasi di tempat kerja
• Melaksanakan pekerjaan drainase
• Melaksanakan pekerjaan tanah
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan berbutir
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan aspal
• Melaksanakan pekerjaan perkerasan beton semen
• Melaksanakan pekerjaan pelengkap jalan
Tugas Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan

Pelaksana lapangan pekerjaan jalan memiliki beberapa tugas mendasar yang dilakukan pada kesehariannya. Tugas
seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan antara lain:
1. Terjun Langsung ke Lapangan
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan harus terjun langsung ke lapangan atau ke lokasi proyek konstruksi jalan, untuk
menangani dan memantau langsung berjalannya proses konstruksi.
Dalam hal ini seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, memberi arahan, serta
mengawasi pengerjaan konstruksi jalan yang sedang dikerjakan oleh pekerja konstruksi.
2. Menjelaskan Metode dan Menangani Kendala Lapangan
Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan memiliki tugas menerangkan serta menjelaskan mengenai metode yang tepat dan
paling efisien, dalam pengerjaan konstruksi jalan kepada pekerja konstruksi jalan.

3. Menerapkan Sistem K3 dan Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman


Menerapkan sistem K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada seluruh pekerja konstruksi yang sedang bertugas. Mengecek
dan memastikan kelengkapan atribut keselamatan yang digunakan oleh petugas.

4. Memantau dan Mengelola Material dan Bahan Baku


Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga memiliki tugas dalam hal memantau kualitas dari bahan baku yang digunakan,
dalam pengerjaan konstruksi jalan dan mengatur penggunaan alat atau properti yang dibutuhkan.

5. Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Jalan


Seorang pelaksana lapangan pekerjaan jalan juga memiliki tugas administratif dalam hal pembuatan laporan pelaksanaan
pekerjaan jalan.
Aspek dalam laporan yang dibuat meliputi, penghitungan volume hasil pekerjaan harian, kuantitas pemakaian peralatan dan bahan
baku harian, pencatatan keadaan cuaca, dan kendala non teknis apa saja yang terjadi di lapangan
Pekerjaan Saluran Drainase – Dalam suatu kegiatan tender proyek konstruksi atau pengadaan
(pengadaan barang dan jasa) seluruh peserta diharuskan untuk mencantumkan metode
pelaksanaan dalam dokumen penawarannya
Metode Pelaksanaan Saluran atau Drainase
Beton
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1.Pembersihan Lapangan dan Pengukuran
Persiapan awal pekerjaan dimulai dari mobilitasi peralatan dan
personil kerja penentuan titik nol. Jika sudah maka bisa
dilanjutkan dengan tahap pembersihan lapangan (lokasi kerja) dan
perataan area yang dilaksanakan oleh para tukang atau pekerja
dibawah arah dan komando site manager
Dalam hal ini diharuskan untuk membersihkan seluruh area
pekerjaan, membersihkan sampah, dan akar pohon. Selain itu,
juga harus memberi sebuah patok batas di area pekerjaan supaya
langkah pekerjaan berikutnya bisa dilaksanakan.
2.Administrasi dan Dokumentasi
Tahapan administrasi meliputi surat menyurat, arsip file, memberikan laporan mengenai aspek pekerjaan baik itu
laporan harian, mingguan, ataupun bulanan yang juga termasuk pelaporan progress kemajuan pekerjaan di lapangan

3.Papan Nama Proyek


Papan nama proyek biasanya dilakukan pengesetan pada printing grafika dan
diprint untuk dijadikan sebagai spanduk yang dipasangkan pada tiang kayu
penyangga dengan baik. Dalam papan nama ini berisi tentang identitas proyek,
dan harus dipasang terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan.
Pada sebuah papan nama proyek biasanya berisi:
1.Nama Kegiatan
2.Sumber Dana
3.Nilai Pekerjaan
4.Nama Kontraktor Pelaksana
5.Nama Konsultan Pengawas
6.Nama Instansi
7.Nama Consultant Perencana
8.Nama Subtansi atau Dinas
PEKERJAAN SALURAN
1.Galian Tanah
Adapun untuk urutan metode pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
•Pengukuran dilakukan untuk menentukan titik ukur terhadap titik
elevasi galian tanah
•Tukang akan memberikan sebuah tanda pada hasil pengukuran
dengan menggunakan patok kayu yang sudah diberi warna cat.
•Tukang akan memasang patok dan benang sebagai acuan galian.
•Tanah akan digali sesuai dengan acuan patok dan benang yang sudah
dipasang sebelumnya.
•Kedalaman galian tanah bisa diperiksa dengan menggunakan survey
equipment atau alat ukur manual.
•Jika dalam galian tanag terdapat genangan air maka harus disediakan
sebuah pompa agar air bisa dikuras, sehingga nantinya tidak
menganggu proses pekerjaan.
2.Beton Cor Dinding Saluran
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran adalah sebagai berikut:
a. Bahan-bahan yang diperlukan:
•Semen portland
•Kerikil
•Pasir
•Air
•Additive jika memang dibutuhkan
•Bonding Agent
•Goni Basah.
b. Peralatan yang digunakan:
•Concrete Mixer atau alat pencampur beton
•Alat angkat atau lift barang jika dibutuhkan
•Concrete vibrator jika dibutuhkan
•Kereta sorong
•Peralatan tukang
3.Bekisting
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Bekisting adalah sebagai berikut:
a. Bahan-bahan yang diperlukan: b. Peralatan yang digunakan
•Papan kayu kelas III, multipleks •Alat potong
•Kayu balok sembarang keras, minyak bekisting, dan kayu •Scaffolding
bekisting •Pipe support
•Paku •Peralatan tukang
Bekisting harus difabrikasi terlebih dahulu pada workshop kayu, dibuat beberapa panel yang sesuai dengan shop
drawing. Papan kayu bisa langsung dipotong dan dibentuk dengan ukuran sebagai mal atau bekisting. Papan kayu
yang sudah dipotong harus dirakit membentuk mal pondasi dan diberikan tanda khusus untuk setiap siku pemasangan .

2) Pemasangan
Bekisting yang sudah difabrikasi bisa diangkut menuju lokasi pemasangan, dan dipasangan sesuai dengan posisinya
yang sudah tertulis pada shop drawing. Bekisting yang sudah dipasang di area cor pondasi harus dipaku agar menjadi
lebih kuat dan kokoh.
4.Plesteran
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran dan Acian adalah sebagai berikut:
•Tukang akan membasahi bagian permukaan bata hingga basah dan merata.
•Selanjutnya adalah memasang tarikan benang secara vertikal dan horisontal khusus
untuk caplakan kepalaan.
Cek tarikan benang
•Tukang akan membuat kepalaan vertikal dengan jarak sekitar 1 m, kemudian biarkan
sampai mengeras kurang lebih selama 1 hari
Cek kepalaan dan sparing ME
•Plester di sekitar kepalaan, kemudian ratakan dan padatkan dengan jidar alumunium
maksimal 3 m.
Cek plesteran
•Melakukan perawatan pada plester kasar, caranya adalah dengan melakukan
penyiriman selama 3 hari penuh (sebelum diaci).
•Lakukan acian dinding plester satu bidang dengan satu kali pengacian.
•Ratakan dan padatkan acian dengan menggunakan roskam baja
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan berbutir
Pemasangan patok-patok garis ketinggian pekerjaan perkerasan berbutir. Pekerjaan pengukuran ini dilakukan oleh
juru ukur yang sudah berpengalaman. Pelaksana lapangan hanya melakukan pemeriksaan agar hasil pengukuran
dapat dipakai untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Tugas seorang pelaksana lapangan untuk memahami metode pelaksanaan yang akan dipakai untuk pedoman pelaksanaan
pekerjaan yang dikerjakan oleh mandor / sub kontraktor.
Metoda pelaksanaan yang sudah disepakati dan di putuskan oleh kepala proyek harus dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh
personil proyek. Dengan demikian pengendalian

Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan Perkerasan berbutir. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pekerjaan
difokuskan pada 3 hal terpenting yaitu pengendalian kerja, mutu dan waktu.
Pelaksana pembuatan jalan beton
JALAN beton yaitu sebutan untuk jalan yang terbuat dari beton bertulang. Jalan ini
diklaim mempunyai kekuatan yang sangat kokoh, baik untuk menahan gaya beban
maupun gaya tarik. Tidak mengherankan apabila ketika ini banyak jalanan di
Indonesia
Pada dasarnya, khususnya
pembuatan jalanyang terbuatdengan
beton dilakukan dari menggunakan
beton metode perkerasan kaku. Perkerasan ini tersusun atas
lapis pondasi bawah yang ada di atas tanah dasar (opsi), plat/slab beton sebagai lapis pondasi dan lapisan beton di bab teratas
sebagai lapis permukaan.
Perkerasan kaku dengan modulus elastisitas yang tinggi memungkinkan beban sanggup didistribusikan ke bidang tanah dasar
yang cukup luas sehingga kapasitas struktur perkerasan terbesar diperoleh dari plat beton. Bandingkan dengan metode
perkerasan lentur yang menciptakan kekuatan perkerasan didapatkan dari tebal lapis pondasi bawah, lapis pondasi dan lapis
permukaan.
Penerapan jalan raya beton yang dibuat menggunakan metode perkerasan kaku bisa menjadi pilihan yang paling tepat. Biasanya
perkerasan ini dibangun menggunakan beton berkualitas tinggi yang mempunyai ketebalan paling tidak 20 cm (K-300).
Di bawah ini tahap-tahap pembuatan jalan beton, di antaranya :
Padatkan permukaan tanah urugan yang akan dibuat jalan raya. Kemudian atur ketinggiannya sedemikian rupa biar
permukaan tanah tersebut benar-benar rata.
- Lapisan di atas tanah urugan yaitu lapisan kerikil makadam yang mempunyai ketebalan sekitar 30 cm. Lapisan ini
terbuat dari penggalan kerikil belah yang berukuran lebih kecil daripada kerikil untuk pondasi.
- Selanjutnya lapisan di atas makadam yaitu lapisan sirdam yang juga dibuat dengan ketebalan sekitar 30 cm.
Lapisan ini terdiri atas kerikil kerikil dan pasir, di mana pasir dipakai pula untuk mengisi celah-celah kerikil di lapisan
makadam sehingga tertutup rapat.
- Lapisan sirdam yang sudah diratakan kemudian ditutup dengan hamparan plastik sebagai landasan cor beton. Hal
ini dimaksudkan supaya air dari cor beton tidak cepat meresap habis ke dalam tanah sehingga pengeringan beton
bisa berjalan sempurna.
- Di atas plastik ini selanjutnya dipasangi dengan beton decking sebagai penyangga wiremesh alias besi tulangan
beton. Sebagai alternatif bisa juga menggunakan besi beton 8 mm yang dibuat S kemudian diikatkan
pada wiremesh atau tulangan cor.
- Tulangan S tersebut lantas dipasang sebagai pengikat sekaligus pembatas antara wiremesh pada lapisan bawah
dan lapisan atas, kemudian diikatkan lagi ke kawat beton/bendrat. Hal yang sama juga berlaku jikalau Anda
menggunakan besi beton anyaman manual.
-Proses berikutnya ialah pengecoran menggunakan adukan beton dengan kualitas yang sudah
diperhitungkan sebelumnya. Sebagai contoh, beton K-450 berketebalan 20 cm bisa menopang
beban dengan bobot hingga mencapai 40 ton.
- Segera tutup kembali hasil pengecoran ini menggunakan hamparan plastik atau sarung goni
secara merata. Tujuannya biar proses pengerasan cor beton sanggup berjalan tepat sehingga
kualitasnya tidak menurun.
- Sebelum jalan beton tersebut sanggup dipakai atau dilintasi kendaraan, diharapkan
perawatan terlebih dahulu hingga jalan benar-benar mengeras dengan maksimal.
Adapun caranya yaitu siram jalan beton mentah tersebut menggunakan air selama 23 hari
berturut-turut sehingga tidak mengalami kehilangan cairan tubuh alias kekurangan air.
Beton yang mengeras secara lambat hingga normal terbukti mempunyai kualitas dan kekuatan
yang lebih elok dibandingkan beton yang mengeras terlalu cepat.

Anda mungkin juga menyukai