NO : 23/JT/IK-RSN-SBN KSO/II/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Tanggal : Tanggal :
Tanggal : Tanggal :
UNIT PENERIMA
1. SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II
2. PPK Bendungan
3. PPK Perencanaan Bendungan
4. Direksi Teknik Lapangan
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana ii
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
STATUS DOKUMEN
SEJARAH DOKUMEN
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana iii
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
KATA PENGANTAR
Dalam tahap konstruksi Pembangunan Bendungan Mbay salah satu kegiatan awal
adalah perhitungan volume MC-0. Perhitungan ini dilakukan oleh 3 (tiga) pihak
yaitu: BWS Nusa Tenggara II, Kontraktor Paket 1 (PT Waskita – Bumi Indah KSO)
dan Paket 2 (PT. Brantas Abipraya Persero), serta Konsultan Supervisi (PT. Indra
Karya – Rancang Semesta Nusantara – Sabana KSO).
KONSULTAN SUPERVISI
PT. INDRA KARYA – RANCANG SEMESTA –
SABANA KSO
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana iv
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
DAFTAR ISI
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana v
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
DAFTAR GAMBAR
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana vi
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
DAFTAR TABEL
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana vii
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Berdasarkan hasil pengamatan static differensial pada BM di lokasi pekerjaan dari titik
kontrol pusat 1END (Ende) dilengkapi dengan pengukuran waterpass sebagai kerangka
kontrol vertical, yang tertuang pada Berita Acara No. IV tanggal 5 Agustus 2022, didapatkan
hasil sebagai berikut :
Dari hasil pengamatan dan evaluasi tersebut, dilanjutkan pengukuran eksisting dari lokasi
pekerjaan, perubahan elevasi kontur eksisting pada lokasi rencana mengakibatkan
perubahan dari rencana trase jalan, bangunan pelengkap dan jembatan. Yang semula trase
jalan akses 1 panjang 6,3 Km menjadi panjang 7,78 Km.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 1
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Arah Ke
Main
Dam
Maksud dalam pembuat justifikasi teknis ini adalah untuk mendesain jalan akses 1
berdasarkan perubahan elevasi kontur hasil pengamatan titik tinggi geodesi (TTG) sampai
dengan STA 4+800 dan hasil pengukuran dengan menggunakan Lidar sampai dengan STA
7+783.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 2
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
BAB II
GAMBARAN UMUM
Gambaran umum desain melingkupi peta denah Bendungan Mbay beserta bangunan
pelengkap dan penunjangnya, potongan memanjang dan melintang tubuh bendungan
utama, denah, potongan memanjang dan melintang saluran pengelak, denah, potongan
memanjang dan melintang saluran pelimpah, dan jalan penganti provinsi.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 3
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 4
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 5
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Debit Inflow
Debit Inflow Minimum : 0,44 m3/det
Debit Inflow Rata-rata : 0,81 m3/det
Debit Inflow Maksimum : 1,81 m3/det
Debit Probabilitas 80% : 0,62 m3/det
Volume Inflow Tahunan Rerata : 25,70 juta m3
Volume Inflow Tahunan P80% : 19,51 juta m3
Debit Outflow
Debit air baku : 0,205 m3/det
Debit Irigasi rata-rata : 0,18 m3/det
Debit irigasi maximum : 2,88 m3/det
Debit irigasi minimum : 0,00 m3/det
Debit pemeliharaan : 0,06 m3/det
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 6
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Daerah Genangan
Elevasi Waduk
Elevasi Muka Air Normal (NWL) : El.+411,00 m
Elevasi Muka Air Rendah (LWL) : El.+395,20 m
Elevasi Muka Air Banjir (FWL Q1000) : El.+413,32 m
Elevasi Muka Air Banjir (FWL QPMF) : El.+415,12 m
Volume Tampungan
Kapasitas Tampungan Normal : 51,74 juta m3
Kapasitas Tampungan Sedimen (Mati) : 5,81 juta m3
Kapasitas Tampungan Efektif : 45,953 juta m3
Luas Genangan
Luas Genangan Normal : 499,55 Ha
Bangunan Pengelak
Debit
Debit Inflow (Q25 in) : 398,40 m3/det
Kapasitas Outflow (Q25 out) : 241,96 m3/det
Elevasi MAB Pengelak : El.+398,97 m
Sistem Pengelak
Lokasi : di sebelah kiri bendungan
Tipe : Terowongan (Tunnel)
Panjang terowong : 355,00 m
Dimensi terowong : ɸ 5,00 m
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 7
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 8
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Bangunan Pelimpah
Tipe : Pelimpah Samping (Side Spillway) dengan
mercu tipe Ogee
Lebar Ambang : 50,00 m
Elevasi Puncak Ambang : El.+411,00 m
Kemiringan Hilir Mercu : 1:0,70
a. Debit Outflow
Banjir QPMF : 995,69 m3/det
Banjir Q1000 : 381,59 m3/det
b. Muka Air Banjir
Banjir MAW QPMF : El.+415,12 m
El.MAW Q1000 : El.+413,32 m
c. Saluran Pengarah (Apron)
Elevasi : El.+407,00 m
Lebar : 50,00 m
d. Saluran Pelimpah Samping
Panjang Saluran : 50,00 m
Lebar Hulu : 14,00 m
Lebar Hilir : 20,00 m
El.Saluran Hulu : El.+399,00 m
El.Saluran Hilir : El.+399,00 m
Slope : 1:00
e. Saluran Transisi
Panjang Saluran : 192,36 m
Lebar : 20,00 m
El.Saluran Hulu : El.+399,00 m
El.Saluran Hilir : El.+398,81 m
Slope : 1:1,00
f. Saluran Peluncur
El.Hulu : El.+400,30 m
El.Hilir : El.+364,00 m
Panjang Saluran : 146,30 m
Lebar : 20,00 m
Slope : 1:4,00
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 9
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 10
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
d. Rumah Katup
Pipa cabang irigasi/emergency Ø 0,60 m – 10,00 m L : 2 Jalur
Katup pengamanan jenis butterfly Ø 0,60 m : 2 buah
Katup control (katup jetflow gate) Ø 0,60 m : 2 buah
Dismantling joint Ø 0,60 m : 2 buah
Air valve DN 150 : 2 buah
Katup pintu (wedge gate) air baku 0,25 m : 1 set
2. Rencana Jalan Masuk dan Jembatan
Jalan Relokasi Nasional : 1.500 m
Jembatan Lambo : 208 m
Jalan Eksisting : 1.100 m
Jalan akses 1 : 7.135 m
Jalan akses 2 : 1.960 m
Jembatan akses : 25 m
Jalan inspeksi ke bangunan operasional : 150 m
Jalan inspeksi ke bangunan v-notch : 115 m
Jalan akses ke pelimpah : 460 m
Jembatan fasilitas kapela : 328 m
3. Manfaat Bendungan
Irigasi
Pola tanam : Padi – Padi – Jagung
Debit irigasi maksimal : 2,88 m3/det
Daerah layanan irigasi : 4.996,00 Ha (D.I Mbay Kanan)
: 932,60 Ha (D.I Mbay Kiri)
Intensitas tanam : 300 %
Air Baku
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 11
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
BAB III
KAJIAN TEKNIS PERENCANAAN JALAN AKSES I
A
ra
h
K
e
Akhir Jalan Akses 1
M
ai Sta. 7+783
Trase Perencanaan awal
n
Trase Review Design
D
a
m
Gambar 3- 1 Kontur Area dan Trase Jalan Akses I
Sumber: Gambar Desain Bendungan Mbay, Analisa Konsultan SPV
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 12
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
lalu lintas rendah (LHRTD < 2000 SMP/hari, atau qJD <200 SMP/Jam), paling
sedikit mempunyai 1 lajur untuk dua arah dengan lebar jalur paling sedikit 4,0 m.
4. Berdasarkan Kelas Jalan
Desain perencanaan jalan akses 1 berdasarkan Kelas Jalan III yaitu arteri,
kolektor, lokal dan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan
ukuran lebar tidak melebihi 2,2 m, ukuran panjang tidak melebihi 9 m, ukuran paling
tinggi 3,5 m dan muatan sumbu terberat 8 ton.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 13
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
6. Kriteria Desain
Kriteria desain geometrik jalan adalah parameter-parameter geometrik yang
nilainya ditetapkan pada awal desain dan menjadi dasar untuk menetapkan desain
elemen-elemen geometrik lainnya. Kriteria desain utama yaitu VD dan kelas
penggunaan jalan serta kriteria desain lainnya tipe jalan, ukuran jalan, SPPJ, jenis
perkerasan, ruang jalan, geometrik dan perlengkapan jalan.
a. Kecepatan Desain
Penetapan VD menjadi dasar parameter geometrik jalan pertimbangan utama
memungkinkan kendaraan desain melintas dengan aman dan nyaman pada
batas kecepatan operasional, cuaca cerah dengan kepadatan sedang.
Pertimbangan keselamatan ekonomi, lingkungan dan kemudahan konstruksi.
Jalan akses 1 didesain dengan kecepatan rencana 30 Km/jam dengan
kelandaian maksimum 12% san super elevasi maksimum 8%
b. Dimensi Rubeja Bebas Jalan di Tikungan
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 14
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 15
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Tabel 3- 4 JPH Mobil penumpang pada kelandaian Datar, Menurun dan Menanjak
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 16
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 17
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Hal ini digambarkan dalam Gambar 3-4 dan jarak pandang yang dipakai dalam
desain ditunjukan dalam tabel ini.
c. Jarak pandang aman (JPA)
JPA adalah jarak pandang yang diperlukan pengemudi untuk mengenali objek
yang komplek (decision sight distance), informasi yang harus dicermati dan atau
kondisi yang tidak umum dan mungkin mengancam dalam tugas mengemudi
memiliki kecepatan dan lajur dan bermanuver secara aman serta efisien
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 18
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
8. Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal serangkaian bagian-bagian jalan yang lurus dan melengkung
berbentuk busur lingkaran dan dihubungkan oleh lengkung peralihan atau tanpa
lengkung peralihan.
a. Lengkung Horizontal
Jenis lengkung horizontal yang paling umum digunakan untuk menghubungkan
bagian-bagian jalan yang lurus adalah kurva lingkaran.
b. Lengkung Peralihan
Lengkung peralihan digunakan untuk menghubungkan bagian lurus jalan dengan
busur lingkaran agar lintasan kendaraan dapat berubah mulus di dalam lajur lalu
lintas.
c. Radius maksimum yang memerlukan lengkung peralihan (spiral)
Pada busur lingkaran dengan radius lebih besar dari nilai-nilai yang ditunjukkan
dalam tabel 3-8, tidak diperlukan lengkung peralihan.
9. Kekesatan melintang
Kendaraan yang melintasi suatu busur lingkaran horizontal akan mengalami
percepatan sentripetal yang bekerja menuju pusat lingkaran. Akselerasi sentripetal
ini disamakan dengan gaya sentrifugal yang bekerja pada pusat “mass” kendaraan
yang diimbangi oleh komponen berat kendaraan akibat adanya superelevasi dan
gaya gesek yang terjadi antara ban dan permukaan jalan. Gambar 3-5,
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 19
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 20
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
d. Superelevasi
- Metode pencapaian superelevasi
Metode pencapaian superelevasi didasarkan kepada hubungan curvilinear
antara superelevasi dan kekesatan samping jalan dengan kebalikan radius
lengkung. Tabel 3-11 menunjukkan hubungan antara VD dengan kecepatan
tempuh rata-rata kendaraan (VTempuh Rata-rata).
Tabel 3- 11 Hubungan VD dengan Vkecepatan tempuh Rata-rata
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 21
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 22
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
e. Laju Rotasi
Laju rotasi perkerasan dibatasi tiak melampaui 2,5% per detik waktu tempuh
pada kecepatan operasi. Laju rotasi 3,5% (0,035) radian/detik adalah sesuai
untuk VD < 80 km/Jam
Laju rotasi 2,5% (0,025) radian/detik adalah sesuai untuk VD ≥ 80 km/Jam
f. Kelandaian Relatif
Untuk penampilan dan kenyaman, panjang runoff superelevasi hendaknya
didasarkan atas perbedaan maksimum yang dapat diterima antara kelandaian
memanjang sumbu rotasi dan tepi perkerasan. Interpolasi kelandaian relative
yang diterima antar 0,80% dan 0,35% masing-masing kecepatan desain 20 dan
130 Km/jam memberikan kelandaian relatif maksimum untuk rentang kecepatan
desain (Tabel 3-12).
Tabel 3- 12 Kelandaian Relatif Maksimum
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 23
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Jika ada beberapa lajur yang akan dirotasi, faktor-faktor penyesuaian berikut ini
hendaknya diterapkan pada lajur - lajur yang akan dirotasi. Lihat Tabel 3-13.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 24
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 25
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 26
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 27
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
Perbedaan Panjang
Kecepatan
No PVI PVI Sta. Elevasi Grade In Grade Out Aljabar landai Lengkung Tipe
Rencana (Vd)
A (Lv)
Km/Jam (%) (%) (%) M
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 28
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Mengacu pada hasil review desain, perubahan elevasi kontur existing berdasarkan
pengamatan titik tinggi geodesi (TTG) berhubungan dengan penentuan elevasi Muka Air
Banjir (MAB). Berdasarkan hasil survey topografi, perhitungan hidrologi sertifikasi desain
dan survey investigasi geologi, maka perencanaan jalan mengalami perubahan trase jalan
yang semula panjang jalan perencanaan akses 1, hasil desain 6.300 m dengan Justifikasi
menjadi 7.783 m sehingga trase jalan menuju arah Bendungan Mbay, mengalami
penambahan panjang 1.483 m dan terkoneksi dengan jembatan panjang 60,00 m yang
terhubung jalan akses 2 1,8 Km.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana 29
KSO
Justifikasi Teknis No. Justek : 23/JT/IK-RSN-SBN
Jalan Akses I (Jalan Baru 6,3 Km) KSO/II/2023
Pembangunan Bendungan Mbay
DAFTAR PUSTAKA
1. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga 2021. No.20/SE/Db 2021 Pedoman Desain
Geometrik Jalan 2021.Jakarta.
2. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga 2017. No.04/SE/Db/2017 Manual Desain
Perkerasan Jalan Revisi 2017.Jakarta.
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga 2020.No.18/SE/Db/2020 Suplemen Manual
Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017.
4. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga 2020.No.01/S/MDP 2017 Tahun 2020
Penyampaian Suplemen Manual Desain Perkerasan Jalan MDP 2017.
5. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga 2021.No.15/SE/Db/2021 Gambar Standar
Pekerjaan Jalan dan Jembatan 2021.Jakarta
6. Badan Standarisasi Nasional. 2017. SNI 8460-2017 Persyaratan Perencanaan
Geoteknik. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
7. Bieniawski,ZT. (1989). Engineering Rock Mass Classification. USA: John Wiley &
Sons,Inc.
8. PT. Indra Karya Persero. 2019. Lanjutan Penyelidikan Geologi, Pembuatan Model Test
Dan Sertifikasi Desain Bendungan Mbay (Lambo) Di Kab. Nagekeo. Surabaya: PT. Indra
Karya Persero Wilayah I.
9. Pemerintah Indonesia. 1997. Peraturan Menteri Nomor 72/PRT/1997 tentang Keamanan
Bendungan. Sekretariat Negara. Jakarta.
10. Rahardjo. P. Paulus (2004). Teknik Terowongan. Bandung : Geotechnical Engineering
Center.
Konsultan Supervisi
Indra Karya (Persero) – Rancang Semesta – Sabana viii
KSO